BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata dan standar deviasi. Statistik deskriptif didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan peringkasan data, serta upaya untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang penting pada data yang telah terorganisir tersebut. Dari pengujian statistik deskriptif diperoleh hasil sebagaimana disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Mudharabah
32
6224000
105717000
68832218.75
26483177.066
Musyarakah
32
972000
224318000
76288687.50
67724592.356
ROA
32
.0031
.0187
.009934
.0046801
Valid N (listwise)
32
69
70
Berdasarkan
hasil
perhitungan
statistik
deskriptif
di
atas,
menunjukkan jumlah N adalah 32 dari PT. Bank Muamlat Indonesia yang dijadikan sampel selama 8 tahun dan data yang diambil adalah triwulan yang terdiri dari variabel Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah, Pendapatan Musyarakah dan Return On Assets diantaranya: 1. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah, nilai Minimum adalah 6224000 rupiah pada triwulan dua tahun 2009 dan nilai Maximum adalah 105717000 rupiah pada triwulan tiga tahun 2007. 2. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah, nilai Minimum adalah 972000 rupiah pada triwulan pertama tahun 2004 dan nilai Maximum adalah 224318000 rupiah pada triwulan empat tahun 2011. 3. Return On Assets, nilai Minimum adalah 0,0031 pada triwulan empat tahun 2009 dan nilai Maximum adalah 0,0187 pada triwulan tiga tahun 2005. 4. Pendapatan Mudharabah, nilai Mean adalah 68832218.75 rupiah dengan standar deviasi sebesar 26483177.066 rupiah sehingga fluktuasi Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah mengalami perubahan kecil dalam model regresi berganda. 5. Pendapatan Musyarakah, nilai Mean adalah 76288687.50 rupiah dengan standar deviasi sebesar 67724592.356 rupiah sehingga fluktuasi
71
Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah mengalami perubahan kecil dalam model regresi berganda. 6. Return On Assets, nilai Mean adalah 0,009934 dengan standar deviasi sebesar 0,0046801 sehingga fluktuasi Return On Assets mengalami perubahan kecil dalam model regresi berganda. Dengan kondisi pendapatan yang rendah secara makro ekonomi diketahui BI rate sebesar 6.00% pada tahun 2011, dibandingkan tahun 2010 dan 2009 sebesar 6.50%, tahun 2008 sebesar 9.25%, tahun 2007 sebesar 8.00% serta tahun 2006 sebesar 9.75%. Bank dapat mengevaluasi kinerja atau mengetahui kesehatan masa depan dalam menghadapi risiko usaha seperti risiko fluktuatif tingkat bunga yang dapat mempengaruhi pendapatan, jika Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga maka investor akan menanamkan modalnya di Bank, sebaliknya apabila menurunkan maka investor mengambil keputusan untuk investasi pada instrument keuangan jangka panjang lainnya seperti saham, obligasi dan reksadana.
72
B. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel bebas dan terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal . Uji ini dilakukan melalui Kolmogorov Smirnov. Dasar dalam pengambilan keputusan adalah jika Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05, maka model regresi berganda memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya. Output SPSS dari uji normalitas terhadap Mudharabah (X1), Musyarakah (X2), dan Return On Assets (Y) hasil sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Mudharabah N
Musyarakah
ROA
32
32
32
68832218.75
76288687.50
.009934
2.648E7
6.772E7
.0046801
Absolute
.119
.185
.160
Positive
.096
.185
.160
Negative
-.119
-.133
-.107
Kolmogorov-Smirnov Z
.672
1.048
.904
Asymp. Sig. (2-tailed)
.758
.222
.388
Normal Parametersa,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
73
Dari hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat bisa dilihat di tabel 4.3 Asymp.Sig. (2-tailed) bila nilai signifikan < 0.05 berarti distribusi tidak normal. Sebaliknya jika > 0.05 maka distribusi data normal. Dari Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah sebesar 0,758 dan Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah sebesar 0,222 serta Return On Assets sebesar 0,388. Secara keseluruhan variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data pada penilaian ini berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti data berdistribusi normal.
C. Uji Asumsi Klasik Uji emenuhi asumsi dasar : data berdistribusi normal, tidak terjadi gejala multikolinearitas, tidak ada gejala autokorelasi, dan tidak terjadi heteroskedasitas. Adapun uji asumsi dasar klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Uji Multikolinearitas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas, dapat dilihat berdasarkan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
74
Jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi masalah multikolinearitas. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error .007
.003
Mudharabah
6.264E-11
.000
Musyarakah
-2.278E-11
.000
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
2.796
.009
.354
2.118
.043
.821
1.218
-.330
-1.970
.059
.821
1.218
a. Dependent Variable: ROA
Dari Tabel
4.3 nilai toleransi tidak kurang dari 0.1 yaitu
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah senilai 0.821 berarti 0.986 > 0.1, dan pendapatan Musyarakah senilai 0.821 berarti 0.821 > 0.1. Nilai VIF tidak lebih dari 10 yaitu Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah senilai 1,218 berarti 1,218 < 10, dan Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah senilai 1,218 berarti 1,218 < 10. Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat gangguan multikolinearitas.
75
2. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan (korelasi) yang terjadi antara variabel independen dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu atau data time series dan data yang tersusun dalam rangkain ruang atau cross sectional. Metode ini yang palin sering dipakai untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah metode statistik Durbin Watson. Hasil analisis Durbin Watson (DW) dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, ketentuan pengambilan keputusan menurut Singgih Santoso (2002:218) dapat dilakukan dengan cara melihat besaran DW sebagai berikut: a. Angka DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif b. Angka DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi c. Angka DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negative
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model 1
R
R Square
.577a
.333
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .287
a. Predictors: (Constant), Musyarakah, Mudharabah b. Dependent Variable: ROA
.0039512
Durbin-Watson 1.748
76
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan angka DW sebesar 1,748 maka angka DW diantara -2 sampai +2 yang berarti tidak terjadi gejala autokorelasi.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas.
Heterokedastisitas
dapat
dideteksi
penyebaran plot melalui gambar scatterplot sebagai berikut :
dengan
melihat
77
Gambar 4.1 Heterokedastisitas
Dari grafik scatterplot yang ditampilkan pada Gambar 4.1, terlihat titik yang menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini memenuhi asumsi bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi berganda.
78
D. Analisis Regresi Berganda Analisis persamaan linear regresi berganda digunakan untuk melihat masing-masing variabel independen yang mempunyai koefisien beta berbeda sehingga dapat diinterpretasikan dalam konteks variabel lain yang menyatakan perubahan dan nilai konstanta. Tabel 4.5 Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error .007
.003
Mudharabah
6.264E-11
.000
Musyarakah
-2.278E-11
.000
Coefficients Beta
T
Sig.
2.796
.009
.354
2.118
.043
-.330
-1.970
.059
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel 4.5 persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = a + b1 (Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah) + b2 (Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah) + e
Return On Assets = - 0,007 + 6264 Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah + (-2278) Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah
79
Keterangan koefisien regresi : 1. Konstanta sebesar
0,007; artinya jika Pendapatan Bagi Hasil
Mudharabah dan Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah nilainya 0, maka Return On Assets (Y) nilainya adalah 0,007 2. Koefisien Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah (X1) terdapat hubungan positif dengan Return On Assets. Hal ini menunjukkan setiap perubahan 1 rupiah dari Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah akan menyebabkan kenaikan Return On Assets yang diterima sebesar nilai koefisiennya 6264. 3. Koefisien Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah (X1) terdapat hubungan positif dengan Return On Assets. Hal ini menunjukkan setiap perubahan 1 rupiah dari Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah akan menyebabkan penurunan Return On Assets yang diterima sebesar nilai koefisiennya (-2278) .
Pada tabel diatas adalah Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah antara penanaman dana dan pengelola untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah diterapkan untuk pembiayaan proyek dimana nasabah dan bank bersama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek tersebut selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut
80
bersama bagi hasil yang sudah disepakati untuk bank. Apabila perusahaan menjalankan praktek akuntansi yang baik dalam mengatur Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah dan Musyarakah, maka manajemen menggunakan teknik analisa ROA sehingga dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi bagi penjualan. Perusahaan pada suatu periode telah mencapai operating assets turnover sesuai dengan standard dan target yang telah ditetapkan, tetapi ternyata ROAnya masih dibawah standar target, maka perhatian manajemen dapat dicurahkan pada usaha yang peningkatan efisiensi disektor produksi dan penjualan.
E. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable independen menjelaskan variable dependen. Nilai R Square dikatakan baik apabila mendekati 1 (satu) karena nilai R Square berkisar 0 sampai 1
81
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model 1
R
R Square a
.577
.333
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .287
Durbin-Watson
.0039512
1.748
a. Predictors: (Constant), Musyarakah, Mudharabah b. Dependent Variable: ROA
Pada tabel 4.5 menunjukkan nilai R sebesar 0,577, Adjusted R Square 0,287. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat terlihat dari koefisien determinasi nilai R sebesar 0,577 yang mendekati 1 berarti hubungan variabel independen memberikan informasi terhadap variabel dependen sehingga memiliki hubungan yang kuat. Dari hasil Adjusted R Square memiliki nilai 0,287 yang berarti 28,7% dipengaruhi oleh faktor penelitian dan sisanya (100% - 28.7% = 71,3%) jadi dapat dinyatakan 71,3% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model regresi berganda.
82
F. Uji Hipotesis 1. Uji Signifikansi Serentak ( Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh masingmasing variabel Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah dan Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah secara bersama-sama terhadap variabel Return on Assets, maka dilakukan uji t jika statistik t tabel ≤ t hitung ≤ t Tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dan jika statistik t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.7 Uji F (simultan)
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
.000
2
.000
Residual
.000
29
.000
Total
.001
31
F 7.246
Sig. .003a
a. Predictors: (Constant), Musyarakah, Mudharabah b. Dependent Variable: ROA
Dari pengujian regresi pada tabel 4.7 menunjukan f hitung 7,246 dan f tabel 1,450 maka f hitung > f tabel dan nilai signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,003 maka Ho ditolak dan Ha diterima jadi dapat dinyatakan bahwa Pendapatan Bagi Hasil
83
Mudharabah dan Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Return on Assets. Secara teori disebutkan bahwa tingkat bagi hasil memiliki hubungan dan pengaruh terhadap profitabilitas. Menurut Kashmir (2008:119), “Semakin banyak kredit/pembiayaan yang diberikan atau memang layak disalurkan, akan memperkecil risiko terhadap kemungkinan kredit/pembiayaan tersebut bermasalah”, dengan demikian semakin besar pembiayaan yang diberikan, semakin besar pula keuntungan yang akan didapatkan, sehingga berpengaruh terhadap profitabilitas. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat bagi hasil terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA perlu diuji lebih jauh melalui sebuah penelitian empiris. Hal tersebut dilakukan untuk membuktikan bahwa ada keterkaitan antara tingkat bagi hasil dengan profitabilitas.
2. Uji Signifikansi Parameter individual ( Uji T) Pengujian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh masingmasing variabel Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah dan Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah secara individual terhadap variabel Return on Assets.
84
Tabel 4.8 Hasil Uji T (parsial)
a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
a.
Coefficients
Std. Error .007
.003
Mudharabah
6.264E-11
.000
Musyarakah
-2.278E-11
.000
Beta
T
Sig.
2.796
.009
.354
2.118
.043
-.330
-1.970
.059
Dependent Variable: ROA
Untuk menguji hasil yang didapat dari persamaan regresi linear, maka dilakukan uji t jika statistik t tabel ≤ t hitung ≤ t Tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dan jika statistik t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh diantaranya : a. Koefisien Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah memiliki nilai t hitung sebesar 2.118.> 2.042, t tabel dengan signifikansi sebesar 0,043 berarti lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima dengan kata lain Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return On Assets. Hasil peneitian ini secara parsial mendukung penelitian Qudsiah Firdausi (2012) dengan judul Pengaruh Pembiayaan
85
Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah Terhadap Laba bersih yang memiliki hipotesis berpengaruh signifikan b. Koefisien Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah memiliki nilai t hitung sebesar -1.970 < 2.042, t tabel dengan signifikansi sebesar 0,059 berarti lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak dengan kata lain Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets. Hasil penelitian ini secara parsial tidak mendukung penelitian Qudsiah Firdausi (2012) dengan judul Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah Terhadap Laba bersih yang memiliki hipotesis berpengaruh signifikan.