59
Bab III Urusan Desentralisasi
2.
KESEHATAN Berdasarkan Visi Kabupaten Jembrana khususnya pada indikator terwujudnya
kehidupan masyarakat yang sejahtera melalui peningkatan perekonomian dan profesionalisme sumber daya manusia, seperti yang dicanangkan dalam misi ketiga yaitu meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan sosial dasar lainnya, maka sasaran pembangunan kesehatan tercermin dari meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi di masyarakat, menurunnya angka kematian ibu dan menurunnya prevalensi kurang gizi pada anak balita. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang merata dan terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat diarahkan untuk meningkatkan keterjangkauan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial sebagai perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan kesehatan telah mengambil langkah-langkah nyata melalui berbagai program dan kegiatan di bidang kesehatan. Untuk melanjutkan
kebijakan Pemerintah Daerah sebagai wujud nyata akan
kepedulian Pemerintah Kabupaten Jembrana terhadap kesehatan masyarakat adalah dengan : 1. Memberikan
pelayanan Jaminan Kesehatan kepada masyarakat Jembrana.
Sampai dengan Bulan
September 2011, pelayanan Jaminan Kesehatan masih
dilaksanakan oleh (UPT JKJ).
Selanjutnya dalam rangka perluasan akses
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Jembrana mengikuti Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang mulai dilaksanakan Bulan Oktober 2011. 2. Sistem dan prosedur dibenahi dengan mengoptimalkan peran IT di Puskesmas, RSU Negara maupun pelayanan praktik swasta. 3. Senantiasa
melaksanakan
koordinasi
dengan
Gubernur
dan
perangkat
pemerintah Provinsi Bali termasuk DPRD Provinsi Bali untuk membahas penyempurnaan
sistem
pelayanan
kesehatan
dan
jaminan
pembiayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
Bab III Urusan Desentralisasi
60
pelayanan kesehatan di Kabupaten Jembrana yang menjadi bagian dari Provinsi Bali, dengan mengakomodir sistem JKBM dan sistem yang telah digunakan Jaminan Kesehatan Jembrana. 4. Telah membuat Nota Kesepakatan antara Pemkab Jembrana dengan Direktur RSUP Sanglah Denpasar tentang rujukan masyarakat Jembrana yang sakit untuk berobat di RSUP Sanglah Denpasar. 2.1
Program dan Kegiatan. Program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut : a) Program pelayanan administrasi perkantoran terdiri dari kegiatan yaitu : 1) Penyediaan jasa surat menyurat. 2) Penyediaan jasa administrasi keuangan. 3) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja. 4) Penyediaan alat tulis kantor. 5) Penyediaan barang cetak dan penggandaan. 6) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor. 7) Penyediaan makanan dan minuman. 8) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah. b) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan yaitu : 1) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor. 2) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional. c) Program Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. d) Program Upaya Kesehatan Masyarakat, meliputi kegiatan : a) Kegiatan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan Jaringannya. b) Kegiatan penyelenggaraan pencegahan pemberantasan penyakit menular, wabah dan kesehatan lingkungan. c) Kegiatan peningkatan gizi masyarakat. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
61
Bab III Urusan Desentralisasi
d) Kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat. e) Kegiatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan. e)
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan kegiatan evaluasi dan pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan yaitu pemeliharaan sertifikasi ISO 9001 – 2008.
2.2
Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Dalam pelaksanaannya urusan kesehatan
kinerja
pelayanan kesehatan yang ditetapkan
ditetapkan dengan tolok ukur dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten Kota, dengan jumlah 22 (dua puluh dua) tolok ukur keberhasilan. Adapun capaian Indikator Kinerja SPM Kesehatan di Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut : Tabel 3.17 Capaian Standar Pelayanan Minimal Urusan Kesehatan Tahun 2011 No. 1.
INDIKATOR Kunjungan Bumil K4
HASIL 89,64 %
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Komplikasi Kebidanan yang ditangani Persalinan Ditolong Nakes yg memiliki Kompetensi Kebidanan Pelayanan Nifas. Neonatus dengan Komplikasi yg ditangani Kunjungan Bayi Desa / Kelurahan Universal Child Immunization ( UCI ) Pelayanan Anak Balita Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 6 – 24 bulan Keluarga Miskin Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat Peserta KB Aktif Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit - Acute Flacid Paralysis ( AFP ) Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit -Penemuan Penderita Pneumonia Balita Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit - Penemuan Pasien baru TB BTA Positif. Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit - Penderita DBD yang ditangani Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit - Penemuan Penderita Diare Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota Desa / Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi < 24 jam. Desa Siaga Aktif
100,00 % 100,00 % 98,66 % 100,00 % 99,07 % 100,00 % 97,69 % 100,00 % 100,00 % 6,51 % 88,79 % 100,00 % 7,25 % 50,26 % 100,00 % 12,53 % 99,11 % 100,00 % 73,68 % 100,00 % 100,00 %
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
62
Bab III Urusan Desentralisasi
2.3 Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Urusan Wajib SKPD
penyelenggara
urusan
kesehatan
adalah
Dinas
Kesehatan
dan
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Jembrana, dengan 3 bidang yaitu : a) Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas). b) Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes). c) Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Peningkatan Kesehatan Lingkungan (P3PKL) Sedangkan unit-unit pelayanan kesehatan pemerintah dilakukan di Rumah Sakit Umum Negara, Puskesmas-Puskesmas maupun Puskesmas Pembantu yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jembrana. 2.4 Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan,Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional. Jumlah personalia yang menjalankan kegiatan urusan Kesehatan, yaitu pada Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial adalah sebanyak
56 orang dengan
rincian sebagaimana tabel berikut : Tebel 3.18 Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Pada Dinas Kesehatan dan Kesos No. A. 1. 2. 3. B. 1. 2. C. 1. 2. 3. D. 1. E. 1. F. 1.
Jenis Pendidikan Medis : Dokter Umum + Magister Kesehatan Dokter Umum Dokter Gigi + Magister Kesehatan Kesehatan Masyarakat : Magister Kesehatan Masyarakat S1 Kesehatan Masyarakat Kesehatan Lingkungan : S1 Teknik Kesehatan Lingkungan D3 Kesehatan Lingkungan SPPH Gizi : D1 Gizi Keperawatan : D3 Keperawatan Kebidanan : D3 Kebidanan
Jumlah 2 3 1 1 11 1 1 2 2 1 1
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
63
Bab III Urusan Desentralisasi
No. 2. G. 1. 2. H. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jenis Pendidikan Bidan Kefarmasian : Apotheker Asisten Apotheker Pendidikan Lain : S1 Sospol S1 Hukum S1 Ekonomi S1 Kesos SMA SMEA STM SMP
Jumlah 0 1 1
Jumlah
3 1 0 3 14 2 4 1 56
Tebel 3.19 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan Pada Dinas Kesehatan dan Kesos No. A. 1. 2. 3. B. 1. 2. 3. 4. C. 1. 2. 3. D. 1.
Pangkat dan Golongan Golongan IV : Pembina Utama Muda / IV.c Pembina Tingkat I / IV.b Pembina / IV.a Golongan III : Penata Tingkat I / III.d Penata / III.c Penata Muda Tingkat I / III.b Penata Muda / III.a Golongan II : Pengatur / II.c Pengatur Muda Tk. I / II.b Pengatur Muda / II.a Golongan I : Juru / I.d Jumlah
Jumlah 1 2 2 9 7 21 4 0 4 5 1 56
Jumlah pejabat struktural sebanyak 10 orang terdiri dari pejabat eselon II-b sebanyak 1 orang, III/a sebanyak 1, III/b sebanyak 5 orang dan pejabat struktural eselon IV-a sebanyak 11 orang. Sedangkan jumlah pejabat Fungsional sebanyak 3 orang yaitu Fungsional Penyuluh kesehatan Masyarakat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
64
Bab III Urusan Desentralisasi
Sedangkan Jumlah Pegawai Pada RSU Negara berdasarkan pangkat/golongan, kulifikasi pendidikan maupun jabatannya adalah sebagai berikut :
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tabel 3.20 Data Pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan RSU Negara PANGKAT/GOLONGAN JUMLAH Pembina Utama Muda/IV c. 3 Pembina Tk 1/IV b. 6 Pembina/IV a. 5 Penata Tk 1/III.d 38 Penata/III.c. 48 Penata Muda Tk1/III.b. 66 Penata Muda/III.a 24 Pengatur Tk 1/II.d. 17 Pengatur/II.c. 13 Pengatur Muda Tk 1/II.b. 9 Pengatur Muda/II.a. 30 Juru Tk 1/I.d. 1 Juru/I.c. 3 Juru Muda Tk 1/I.b. Juru Muda/I.a. 9 Jumlah 272 Tabel 3.21 Data Pegawai berdasarkan jumlah dan Kualifikasi Pendidikan
No I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 II 1 2 3 4 5 6
Jenis Ketenagaan Medis dr. Sp. Anak dr. Sp. Penyakit Dalam dr. Sp. Radiologi dr. Sp. Bedah dr. Sp. Obgyn dr. Sp. Syaraf dr. Sp. Patologi Klinis dr. Sp. Anestesi dr. Sp. THT Dokter Umum Dokter Gigi Jumla h Paramedis Keperawatan S1 Keperawatan D3 Keperawatan D3 Kebidanan D3 Anestesi D1 Kebidanan SPK
PNS
Non PNS
1 2 1 5 2 1 1 2 1 10 2 28 14 66 17 4 17 28
Jumlah 1 2 1 5 2 1 1 2 1 10 2 28
1 6 3 1 1
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
15 72 20 4 18 29
65
Bab III Urusan Desentralisasi
No 7 8 9 10 III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 IV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NO 1 2
Jenis Ketenagaan PKC SPKA/C D3 Kesehatan Gigi SPRG Jumlah Paramedis Non Keperawatan S1 Farmasi S1 Kes. Masyarakat D3 Gizi D 3 Fisioterafi D3 Analis Kesehatan D3 Elektro Medik D3 Radiologi D3 Rekam Medik SPPH SMF SAA SMAK Pekarya Kesehatan SPAG Jumlah Non Medis Magister Kesehatan S1 Ekonomi S1 Hukum S1 Teknik S1 Sos. Pol D3 Manajemen D1 Pariwisata SMA STM SMEA SMP SD J umlah
PNS
Non PNS
Jumlah
4 140
12
4 152
2 3 3 2 4 2 4 1 5 2 4 0 32 2 4 1 3 2 1 1 34 5 7 4 9 71
1 1
2
2 3 3 2 4 2 4 1 6 2 4 1 34
10
3 5 2 3 2 1 1 44
2 6 20
91
1
Tabel 3.22 Data Pejabat Struktural dan Kualifikasi Pendidikan URAIAN PENDIDIKAN Direktur RSU Negara S2 (Master Public Policy and Management) Kepala Bagian Tata Usaha : S1 (Sarjana Sosial Politik) a) Ka.Su Bag Umum : S1 (Sarjana Hukum) b) Ka.Su Bag Keuangan S1 (Sarjana Ekonomi) c) Ka.Su Bag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan S2 (Manajemen Kesehatan Masyarakat)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
66
Bab III Urusan Desentralisasi
NO 3
URAIAN Kepala Bidang Pelayanan Medik a. Ka.sie Ranjal Ranap Rasip b. Ka.sie Keperawatan Medis,SIM dan Humas
4
Mutu,
Sertifikasi
PENDIDIKAN S1 (Dokter Umum) S1 (Sarjana Kesehatan Masyarakat) Rekam S1(Sarjana Keperawatan)
Kepala Bidang Penunjang Medik Gede Santabudi Samba, SKM,M.Kes a. Ka.sie Logistik
S2 (Manajemen Asuransi Kesehatan S1 (Manajemen Asuransi Kesehatan ) S1(Sarjana Kesehatan Masyarakat) S1 (Sarjana Teknologi) S1 (Sarjana Sosial) S1 (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
b. Ka.sie Diagnostik 5
Kepala Bidang Penunjang Non Medik a. Ka.sie Sarana dan Prasarana b.Ka.sie Kesehatan Lingkungan
2.5 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sedangkan realisasi anggaran untuk melaksanakan program dan kegiatan pada urusan kesehatan baik fisik maupun keuangan oleh Dinas Kesehatan dan Kesos adalah sebagai berikut : Tabel 3.23 Anggaran Urusan Kesehatan Yang Dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Tahun 2011 NO. A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. B. 1. 2. C. 1.
URAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyedian Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Penyediaan Alat tulis kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan.
ANGGARAN
REALISASI Keuangan (RP) % 205.910.020,00 81,85 11.487.000,00 98,18% 6.195.000,00 63,75% 11.700.000,00 93,60% 31.053.620,00 69,61% 46.265.000,00 100,00% 6.009.400,00 73,92% 28.200.000,00 85,71% 65.000.000,00 70,07% 1.261.525.640 94,23
258.586.970,00 11.700.000,00 9.720.000,00 12.500.000,00 44.611.950,00 46.265.000,00 8.130.020,00 32.900.000,00 92.760.000,00 1.372.832.000,00
FISIK (%) 95,71 98,18 83,73 100,00 100,00 100,00 100,00 85,71 98,06 95,66
1.130.822.000,00
91,33
1.024.428.000,00
90,50%
242.010.000,00
100,00
237.097.640,00
97,97%
88.000.000,00 88.000.000,00
100 100
88.000.000,00 88.000.000,00
100,00 100,00%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
67
Bab III Urusan Desentralisasi
NO. D.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
20.217.753.155
1.
Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
8.161.825.975.
98.01
7.990.017.565
97,89
4.490.880.000,00
100,00
4.138.409.753,00
92,16%
1.132.909.900,00
100,00
1.130.574.060,00
99,79%
53.757.800,00 1.078.704.980,00 849.074.500,00
100,00 100,00 99,55
51.260.400,00 1.060.296.480,00 842.087.501,00
93,35% 98,39% 99,18%
4.450.600.000,00
99.96
4.321.622.200,00
97.10%
30.000.000,00 30.000.000,00
0 0
0,00 0
0 0,00%
699.091.500,00
98.78
689.748.100,00
98.66%
699.091.500,00
98.78
689.748.100,00
98.66%
Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya. Penyelenggaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Wabah dan Kesehatan Lingkungan. Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Kesehatan Masyarakat Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Peningkatan Puskesmas dan Pengadaan Obatobatan Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
2. 3. 4. 5. 6. E. 1. D. 1.
ANGGARAN
REALISASI Keuangan (RP) 11.544.250.394,00
FISIK (%) 99,91
2.
URAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Jumlah
22.666.263.625
98,29
21.780.451.719
% 96,99
96,09
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. Hasil-hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Melaksanakan pengadaan obat generik sesuai kebutuhan : 1 paket.
Melakukan penyimpanan dan pengeluaran obat sesuai prosedur FIFO
Mengambil obat buffer stock ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 4 kali.
Melaksanakan pendistribusian obat ke unit pelayanan kesehatan sesuai permintaan atau kebutuhan : 72 kali.
Melakukan pembinaan pemeliharaan mutu obat dan monitoring ketersediaan obat di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Pembina : 72 kali.
Menyusun rencana kebutuhan obat dan melaporkan persediaan dan penggunaan obat dalam satu tahun.
2. Program Upaya Kesehatan. a. Kegiatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
Bab III Urusan Desentralisasi
68
Pada tahun 2011 kegiatan yang dilaksanakan berupa : 1) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan (Program UPT JKJ), 2) Pengadaan bahan obat– obatan generik dan pengadaan obat program, 3) Pengadaan meubelair, 4) Pengadaan pembangunan gedung Kantor Puskesmas Gumbrih dan Yeh Embang, 5) Pembangunan rumah paramedis Gumbrih dan Yeh Embang dan pengadaan alat-alat kedokteran. b. Kegiatan Penyelenggaraan Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular dan Wabah, meliputi :
Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD). -
Melakukan kewaspadaan dini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Jembrana dengan koordinasi Camat .
-
Melakukan pengendalian vektor dewasa secara rutin dengan fogging (pengasapan) di daerah–daerah potensial dan endemis berkembangnya kasus DBD. o Jumlah penyemprotan sebanyak 240 kali. o Jumlah penderita yang ditanggulangi : 59 orang. o Angka insiden penyakit : 0,0 % dengan CFR : 0 %.
Pencegahan dan Pemberantasan HIV/AIDS meliputi : -
Pembinaan dan sosialisasi di SMP dan SMA : 12 kali
-
Penyuluhan pada PKK/Dharma Wanita : 9 kali.
-
Penyuluhan pada Sekaa Taruna : 9 kali.
-
Penanganan terhadap penderita ODHA : 73 orang.
-
Pemeriksaan donor darah : 100 orang.
Pencegahan dan Pemberantasan Malaria, melalui tahapan-tahapan : 1) Penemuan Penderita. Melakukan kegiatan penemuan penderita klinis melalui Active Case Detection (ACD) melalui kunjungan Juru Malaria Desa dari rumah ke rumah dengan hasil sediaan Darah ACD diperiksa : 2.998 SD, sediaan Darah ACD Positif ( + ) : 191 SD (6,37 %).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
69
Bab III Urusan Desentralisasi
Melakukan kegiatan penemuan penderita klinis melalui Pasive Case Detection (PCD) terhadap tersangka penderita malaria yang datang ke tempat pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas, Rumah Sakit Negeri dan Swasta dengan hasil sediaan Darah PCD diperiksa : 369 SD, sediaan Darah PCD Positif ( + ) : 53 SD (14,36 %). 2) Pengobatan Penderita, yang meliputi : o Pengobatan penderita malaria klinis, yang diberikan berdasarkan konfirmasi laboratorium. Jumlah penderita yang ditemukan 15 orang dan yang diobati 15 Orang (100 %) . o Pengobatan radikal, pengobatan ini bertujuan untuk membasmi semua stadium parasit malaria pada manusia. 3) Surveilans. Kegiatan yang dilakukan secara terus menerus, teratur dan sistematis dalam pengumpulan, pengolahan dan analisis data malaria untuk menghasilkan informasi yang akurat yang dapat disebarkan dan digunakan
sebagai
dasar
untuk
melaksanakan
tindakan
penanggulangan yang cepat dan tepat disesuaikan dengan kondisi setempat. 4) Pengendalian Vektor. Upaya mengendalikan vektor untuk menurunkan populasi, mencegah gigitan,
mencegah
nyamuk
menjadi
infektif
atau
mengubah
lingkungan sehingga tidak cocok untuk tempat tempat perindukan (berkembang biak). Kegiatan ini telah dilakukan dengan cara : o Larvaciding, dilakukan pada lagoon-lagoon yang ada di pinggir pantai yang tersebar dari Desa Gumbrih Kecamatan Pekutatan sampai Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya yang luasnya ±160.000 m². Jumlah kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011 sebanyak 96 kali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
70
Bab III Urusan Desentralisasi
o Membersihkan tempat perindukan vektor, yang dilakukan untuk membersihkan
lumut
dan
gulma
sehari
sebelum
kegiatan
larvaciding/oilling. o Melaksanakan penebaran ikan pemakan jentik nyamuk pada tempat perindukan potensial.
Pencegahan dan Pemberantasan TBC, meliputi : 1) Penemuan penderita, yang dilakukan secara pasif pada penderita yang datang berkunjung ke unit pelayanan kesehatan dengan hasil sebagai berikut : - Penderita TB BTA (+) : 108 orang, (56.25 %) dari target 180 orang. - Penderita TB BTA (-) Rontgen Positif : 34orang. - Penderita TB ekstra Paru
: 8 orang.
- Penderita TB Kambuh
: 1orang.
- Penderita TB Anak
: 0 orang.
2) Pengobatan penderita dan pengawasan minum obat, yang bertujuan untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan. Penderita TB BTA (+) yang berobat pada tahun 2011 sebanyak 108 orang dan dinyatakan sembuh dalam pengobatan pada tahun 2011 sebanyak 83 orang (84,69%).
Pencegahan dan Pemberantasan Kusta. Penemuan penderita, yang dilakukan secara aktif untuk menjaring tersangka penderita kusta oleh petugas kesehatan setelah mendapat informasi dari masyarakat atau kader kesehatan. Sedangkan penemuan secara pasif dilakukan kepada mereka yang berkunjung ke sarana kesehatan. Pada tahun 2011 tidak ditemukan kasus baru.
Imunisasi. 1) Imunisasi rutin kepada bayi, untuk memberikan kekebalan bagi bayi terhadap beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
71
Bab III Urusan Desentralisasi
Vaksinasi yang diberikan seperti BCG, DPT, Hepatitis B, TT, DT, Polio dan Campak. Hasil kegiatan Imunisasi rutin tahun 2011 dari sasaran 4.101 bayi adalah sebagai berikut : -
BCG
: 4.549 bayi ( 108,5 % )
-
Polio 1
: 5.067 bayi ( 120,9 % )
-
Polio 2
: 4.591 bayi ( 109,5 % )
-
Polio 3
: 4.488 bayi ( 107,10 % )
-
Polio 4
: 4.514 bayi ( 107,7 % )
-
Campak
: 4.651 bayi ( 111,0 % )
-
Hepatitis B < 7 hari
: 4.455 bayi ( 106,3 % )
-
DPT - HB 1
:
4.508 bayi ( 107,6 % )
-
DPT - HB 2
:
4.439 bayi ( 105,9 % )
-
DPT - HB 3
:
4.480 bayi ( 106,9 % )
Hasil kegiatan imunisasi ibu hamil dari sasaran 4.610 bumil TT.5 : 4.679 bumil (101,5%) 2) BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), untuk memberikan kekebalan ulang pada anak sekolah terhadap penyakit tertentu seperti campak, dipteri dan tetanus yang rutin dilakukan setiap tahun.
Pemberian imunisasi dengan sasaran imunisasi DT untuk siswa Sekolah Dasar kelas 1.
Imunisasi TT untuk siswa Sekolah Dasar kelas 2 dan 3.
Dalam tahun 2011, pelaksanaan Imunisasi Campak dilaksanakan pada Bulan Agustus dan Imunisasi DT dan TT dilaksanakan Bulan Nopember. Hasil kegiatan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) adalah sebagai berikut : -
DT
: 4.723 siswa (100,00 %) dari sasaran 4.723 siswa.
-
TT
: 4.723 siswa (100 %) dari sasaran 4.723 siswa.
-
Campak : 4.712 siswa (99,77 %) dari sasaran 4.723 siswa.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
72
Bab III Urusan Desentralisasi
Pengawasan Kualitas Air. Melakukan
pembinaan
kepada
para
sanitarian
di
masing-masing
Puskesmas di Kabupaten Jembrana dan melakukan pengawasan kualitas air melalui pengambilan sampel pada sarana air bersih. Tabel 3.24 Hasil Pengawasan Kualitas Air Puskesmas Gilimanuk Melaya Kaliakah Dangin TA Mendoyo Pekutatan Jumlah
Pemilik ( KK ) 2.067 9.141 16.513 12.421 15.421 6.777 62.340
Pengguna ( KK ) 2.435 10.077 16.519 12.396 18.408 6.802 6.637
Sarana Air Bersih Hasil Pemeriksaan SAB Diperiksa R S T 0 0 0 0 2.788 2.471 235 82 365 301 26 26 3.067 2.541 491 35 1.590 930 485 113 2.626 2.592 34 0 10.436 8.835 1.271 256
AT 0 0 12 0 62 0 74
Penyehatan Lingkungan Pemukiman Melakukan pengawasan dan pembinaan dengan sasaran kepemilikan fasilitas sanitasi/kesehatan lingkungan di rumah pemukiman dengan hasil sebagai berikut : Tabel 3.25 Cakupan KK yang memiliki Jamban Keluarga Wilayah Kota Desa Jumlah
KK memiliki 16.315 41.831 58.146
KK Pemakai 17.567 46.290 63.857
Jamban Keluarga KK diperiksa 1.234 15.382 165.616
Memenuhi syarat 1.018 11.900 12.918
Cakupan penggunaan Jamban Keluarga di Kabupaten Jembrana sebanyak 63.857 KK (81,08%) Tabel 3.26 Cakupan Tempat Pengelolaan Sampah Tempat Pengelolaan Sampah Wilayah Kota Desa Jumlah
KK memiliki 17.320 43.408 6.0728
KK Pemakai 17.420 43.412 60.832
KK diperiksa 1.131 8.366 9.497
Memenuhi syarat 969 8.827 9.796
Cakupan penggunaan tempat pengelolaan Sampah di Kabupaten Jembrana sebanyak 60.832 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
73
Bab III Urusan Desentralisasi
Tabel 3.27 Cakupan TempatPembuangan Air Limbah Tempat Pembuangan Air Limbah
Wilayah
KK memiliki
KK Pemakai
Memenuhi syarat 933 5.789 6.722
KK diperiksa
14.774 15.925 1.107 Kota 27.327 28.357 7.302 Desa 42.101 44.282 8.409 Jumlah Cakupan Sarana Pembuangan Air Limbah di Kabupaten Jembrana
sebanyak 44. 282 KK Tabel 3.28 Cakupan KK yang memiliki Rumah Yang memeiliki Rumah Rumah diperiksa Memenuhi Syarat Jumlah Rumah 32.592 29.724 71.176 Cakupan KK yang memiliki rumah 71.176 KK.
Cakupan yang memenuhi syarat 91,2
Penyehatan Tempat Tempat Umum. Melakukan Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Penyehatan Tempat – Tempat Umum, dengan hasil sebagai berikut : Tabel 3.29 Hasil Pengawasan dan Pembinaan Tempat-Tempat Umum Diawasi TTU yg.ada / terdaftar Diperiksa Memenuhi syarat Tidak Memenuhi syarat 755 546 534 (97,80 %) 12 ( 2,20 % )
Penyehatan Tempat Makanan dan Minuman. Melakukan Inventarisasi dan Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman, dengan hasil sebagai berikut : Tabel 3.30 Hasil Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Puskesmas Gilimanuk Melaya Kaliakah Dangitukadaya Mendoyo Pekutatan Jumlah
Terdaftar 12 6 29 18 2 15 82
Restoran / Rumah Makan Diperiksa Grade A Grade B Grade C 0 0 8 0 0 3 0 0 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
Grade D 4 3 0 0 2 15 24
74
Bab III Urusan Desentralisasi
Tabel 3.31 Hasil Inventarisasi Pengawasan dan Klasifikasi Jasa Boga No.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Puskesmas
Terdaftar
Gilimanuk Melaya Kaliakah Dangin Tukadaya Mendoyo Pekutatan Jumlah
0 4 0 2 0 3 9
Grade A1
0 2 0 0 0 3 5
Jasa Boga Diperiksa Grade A2 Grade A3
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
Grade B
Grade C
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
Tabel 3.32 Hasil Inventarisasi Pengawasan Lokasi Makanan Jajanan/TPM Puskesmas Gilimanuk Melaya Kaliakah Dangintukadaya Mendoyo Pekutatan Jumlah
Jumlah yang ada 254 248 95 320 0 197 1.114
Pedagang Makanan Jajanan Diperiksa Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat 0 0 10 5 15 6 6 0 46 0 197 0 274 11
Tabel 3.33 Hasil Pengambilan sample Air, Makanan dan Minuman dan Usap Dubur Puskesmas Gilimanuk Melaya Kaliakah Dangin Tukadaya Mendoyo Pekutatan Jumlah
Air (bakteri/kimia) Jumlah MS 0 0 23 23 28 24 24 23 27 22 23 17 125 109
Pemeriksaan Sampel Makanan Jumlah MS 0 0 20 13 20 19 20 17 20 15 20 11 120 75
Usap Dubur Jumlah MS 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 7 0
c. Kegiatan Perbaikan Gizi dan Masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dalam tahun 2011 terdiri dari :
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi. 1) Hasil pelacakan kasus gizi buruk dijumpai 2 kasus 2) Hasil pemantauan status gizi balita antara lain ; - Balita kurang gizi (gizi buruk + gizi kurang) : 367 anak (3,04%) dari target 4,5 %.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
75
Bab III Urusan Desentralisasi
- Balita gizi buruk (lama + baru) berdasarkan BB/TB : 2 anak (0,01%) dari target 1,00 %. 3) Hasil Pemantauan Pertumbuhan Balita, meliputi :
-
Jumlah balita yang ada ( S )
: 18.582 orang.
-
Jumlah balita punya KMS dan terdaftar ( K ) : 18.523 orang.
-
Jumlah balita yang ditimbang ( D )
: 12.605 orang.
-
Jumlah balita yang naik BB-nya ( N )
: 8.362 orang.
-
Partisipasi masyarakat (D/S)
: 67,83 % dari target 80 %.
-
Liputan program ( K/S )
: 99,68 % dari target 100 %.
Penanggulangan Kekurangan Vitamin A Balita yang mendapat Vitamin A sebanyak 19.005 anak (95,08 %) dari balita 19.988 anak dari target 100 %.
Penanggulangan Anemia. 1) Ibu hamil yang mendapat Fe I sebanyak 4.679 orang (101,49%) dari sasaran ibu hamil 4.611 orang dari target 100 %. 2) Ibu hamil yang mendapat Fe III sebanyak 4.299 orang (93,23%) dari sasaran ibu hamil 4.611 orang dari target 90 %.
Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Hasil pemantauan pola konsumsi masyarakat pada Desa/Kelurahan yang dipakai sebagai sampel melalui SD diperoleh hasil 16 Desa (53,33 %) dari 30 Desa/Kelurahan yang ada dengan katagori baik.
d. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat. 1) Usaha Kesehatan Sekolah, dengan kegiatan yang dilakukan meliputi :
Pendidikan kesehatan. - Melakukan pemeriksaan siswa oleh Guru UKS dan tenaga kesehatan : TK = 68 %, SD = 91 %, SMP = 67 % dan SMA = 61 % dari target yang ditetapkan sebesar 100 %. - Siswa yang mengonsumsi makanan sehat baik di kantin maupun di rumah : 68 % dari target 80 %.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
76
Bab III Urusan Desentralisasi
- Siswa yang memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat : 72 % dari target 80 %. - Semua sekolah melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan bebas jentik : 86% dari target 100%.
Pelayanan Kesehatan, dengan kegiatan antara lain : - Sekolah mengisi Kartu Menuju Sehat ( KMS ) : 45 % dari target 100 %. - Guru memberikan pertolongan kepada anak didik yang mengalami luka dengan obat P3K : 92 % dari target 100%. - Merujuk
peserta didik yang
mengalami
sakit
ke
puskesmas
pembantu, puskesmas terdekat dengan JKJ : 100 %. - Dengan bekerja sama petugas puskesmas melaksanakan program imunisasi untuk anak sekolah (BIAS) setiap 1 tahun : 100 % dan melaksanakan program UKGS setiap 6 bulan : 73 %.
Lingkungan Sehat, dengan kegiatan antara lain : - Melakukan kebersihan di lingkungan sekolah sebelum pelajaran dimulai : 90% dan melakukan kebersihan lingkungan lingkungan setelah jam pelajaran : 74 %. - Fasilitas Sanitasi, melalui kegiatan pelayanan air bersih : 84% dari target > 90%, kamar mandi/WC : 90% dari target 100%, pembuangan sampah : 67% dari target 80 %, pembuangan air limbah : 42% dari target 70%, tempat cuci tangan : 58% dari target 70%, sekolah bebas jentik nyamuk : 92% dari target 100%.
Kegiatan Penunjang lainnya, antara lain : a) Lomba Sekolah Sehat UKS Tingkat Provinsi Bali dan Nasional - TK. Negeri Tegal Cangkring sebagai duta Provinsi Bali di Tingkat Nasional hasil menjadi juara (10 besar). - TK. Asah Duren Kecamatan Pekutatan sebagai Duta Kabupaten Jembrana di Provinsi Bali mendapat urutan harapan 6.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
Bab III Urusan Desentralisasi
77
b) Lomba sekolah sehat UKS Tingkat SD, SMP dan SMU/SMK : -
SD Negeri 3 Baler Bale Agung Kecamatan Negara juara I di Kab.Jembrana juara 3 di Tingkat provinsi Bali
-
SMPN.3 Melaya Kec.Melaya juara 1 Kab.Jembrana juara harapan 3 di Tingkat Provinsi Bali
-
SMKN 1 Negara Kecamatan Negara sebagai Juara 1 Kab. Jembrana juara harapan 2 di Tingkat provinsi Bali
c) Lomba Kantin Sehat, SDN 3 Baler Bale Agung Kec. Negara juara harapan 2 di tingkat Provinsi Bali d) Lomba Kader Kesehatan Remaja ( KKR) dan dokter kecil: -
SMPN 2 Negara Kecamatan Negara juara harapan 3 Provinsi Bali
-
SDN 3 Baler Bale Agung Kecamatan Negara juara harapan 4 tingkat Provinsi Bali
2) Kesehatan Anak. Melaksanakan sosialisasi anti kekerasan terhadap anak di sekolah : 80 Orang. Melaksanakan pembinaan kesehatan anak di puskesmas : 6 puskesmas. Melaksanakan deteksi tumbuh kembang anak : 1.850 anak dari jumlah TK yang ada. 3) Kesehatan Remaja. Melaksanakan pertemuan desiminasi dan informasi dengan remaja : 3 sekolah (220 orang), melaksanakan pembinaan pada pemegang program kesehatan remaja di
kecamatan : 5 kecamatan, dan melaksanakan
pembinaan pada pemegang program kesehatan remaja : 12 desa. 4) Pelayanan Kesehatan Ibu. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain pemetaan ibu hamil : 51 desa, sweeping ibu hamil : 51 desa, Pembinaan KIA ke Puskesmas : 6 Puskesmas, Pelacakan Kematian Ibu / Audit Maternal dan Perinatal : 5 kasus, Rujukan Bumil, Bulin dan Nifas Resti : 84 kasus.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
78
Bab III Urusan Desentralisasi
Hasil Capaian : Angka Kematian Ibu : 110,01 / 100.000 KH ( 5 kasus) dan Pesalinan yang ditolong oleh Nakes : 103,14 % 5) Pelayanan Kesehatan Usila.
Pendataan Usila : -
Jumlah Usila usia > 60 thn.
:
18.838 Orang.
-
Jumlah Usila usia 45 – 59 thn
:
20.838 Orang
Pembinaan Usila : -
Usila yang dibina
:
4.111 orang.
-
Posyandu yang aktif
:
66 buah.
-
Usila IMT lebih
:
240 orang.
-
Usila IMT kurang
:
12 orang.
-
Kemandirian c
:
2007 orang.
-
Kemandirian B
:
1.626 orang.
-
Tensi darah tinggi
:
263 orang.
-
Diabetes Melitus ( DM )
:
102 orang.
6) Peningkatan Tanaman Obat Keluarga ( TOGA ).
Pembinaan Kader TOGA. Jumlah Kader TOGA yang dibina sebanyak 663 orang yang tersebar di 51 Desa se-Kabupaten Jembrana.
Evaluasi atau Penilaian TOGA Dari hasil pembinaan terhadap Kader TOGA dapat ditetapkan tingkat perkembangan TOGA sebagai berikut : o Tingkat Pratama
:
4 (1,22 %)buah.
o Tingkat Madya
:
93(28,35 %) buah.
o Tingkat Purnama
:
197( 60,06) buah.
o Tingkat Mandiri
:
34 ( 10,37) Buah.
7) Peningkatan Kesehatan Posyandu.
Revitalisasi Posyandu, untuk meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu dengan melibatkan partisipasi masyarakat, khususnya kader aktif sebagai penggerak posyandu.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
79
Bab III Urusan Desentralisasi
Pembinaan Posyandu, agar Posyandu mampu melakukan berbagai kegiatannya
dan
melakukan
pembinaan
administrasi
Posyandu.
Posyandu yang dibina sebanyak 37 buah.
Menetapkan tingkat Perkembangan Posyandu, untuk mengetahui perkembangan Posyandu. Hasil telaahan terhadap 328 Posyandu yang ada ditetapkan tingkat kemandirian Posyandu, sebagai berikut : Posyandu Pratama : 4 buah, Posyandu Madya
: 93 buah, Posyandu Purnama : 197 buah,
Posyandu Mandiri : 34 buah. 8) Peran Serta Masyarakat ( PSM ).
Melaksanakan survey PHBS Pelaksanaan survey PHBS dilaksanakan berdasarkan pendekataan kuantitatif dengan menggunakan teknik survey cepat yang dilakukan pada bulan Nopember 2011. Jumlah sampel yang disasar di tiap Kecamatan sebanyak 210 RT yang terhimpun dalam 30 kluster. Pelaksanaan survey PHBS bekerja sama dengan PKK Kabupaten Jembrana yang dikaitkan dengan pelaksanaan KKP PKK – KB Kes. Tabel 3.34 Kegiatan survey PHBS No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kecamatan Melaya Negara Jembrana Mendoyo Pekutatan Jumlah Kab.
Desa Warnasari Brangbang Yehkuning Dlod Berawah Pekutatan 5 Desa
Jumlah kluster 30 30 30 30 30 150
Jumlah RT 210 210 210 210 210 1.050
Tabel 3.35 Hasil survey PHBS Indikator INDIKATOR RUMAH TANGGA : 1. Prosentase Rumah Tangga Sehat ( 10 indikator ) 2. Prosentase Rumah Tangga Sehat (Indikator Terpilih) 3. Prosentase Rumah Tangga Sehat ( GHS ) INDIKATOR PERILAKU SEHAT : 1. Prosentase Rumah Tangga yang memperoleh Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
Capaian 76,91 % 26,99 % 26,99 % 100,00 %
80
Bab III Urusan Desentralisasi
Indikator Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan. 2. Prosentase Rumah Tangga dengan diberi ASI Eksklusif. 3. Prosentase Rumah Tangga bayi dan balita yang ditimbang tiap bulan. 4. Prosentase Rumah Tangga yang tidak merokok di dalam rumah. 5. Prosentase Rumah Tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari. 6. Prosentase Rumah Tangga yang makan sayur dan buah. 7. Prosentase Rumah Tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. INDIKATOR LINGKUNGAN SEHAT : 1. Prosentase Rumah Tangga yang melakukan pemberantasan jentik di rumah. 2. Prosentase Rumah Tangga tersedia jamban 3. Prosentase Rumah Tangga yang tersedia air bersih.
Capaian 72,75 % 77,78% 87,55 % 99,68 % 98,97 % 99,64 % 98,20 % 97,24 % 100,00 %
Melaksanakan Promosi Kesehatan. Hasil penyuluhan di dalam gedung : Jumlah desa dan puskesmas yang disuluh : 51 Desa/6 Puskesmas dengan frekwensi penyuluhan 435 kali dengan jumlah sasaran 9.255 orangper tahun. Hasil penyuluhan di luar gedung : Jumlah desa yang disuluh : 51 Desa dengan frekwensi penyuluhan 8.354 kali dengan jumlah sasaran 149.550 orang.
e. Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan. Realiasi Kegiatan yang dilakukan meliputi : 1. Tersusunnya kebijakan dan konsep pengelolaan program pendukung desentralisasi 2. Meningkatnya mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Puskesmas 3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian 4. Tersusunnya perbaikan prosedur pengelolaan rogram dan managemen Puskesmas 5. Meningkatnya pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan Pukesmas oleh masyarakat 6. Meningkatnya mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan 7. Terjangkaunya pelayanan Kesehatan masyarakat di daerah khusus dan rawan kesehatan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
81
Bab III Urusan Desentralisasi
Hasil Kegiatan Meliputi : 1. Jumlah pelayanan P3K sebanyak
: 120 Kali
2. Pembinaan ke Puskesmas
: 24 Kali
3. Jumlah rujukan kasus jiwa ke RSJ Bangli sebanyak 32 Kali 4. Jumlah penjaringan kasus kesehatan : 12 Kali 5. Pengawasan bidan praktik swasta
: 2 Kali
6. Pengawasan dokter praktik swasta
: 2 Kali
7. Pengawasan sarana kesehatan swasta: 2 Kali 8. Penilaian lapangan tenaga kesehatan teladan sebanyak 1 kali 9. Bimbingan teknis Napza ke sekolah sebanyak 12 Kali 3. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan
Kegiatan Evaluasi dan
Pengembangan Standar Pelayanan kesehatan. Berupa pemeliharaan sertifikasi ISO 9001-2000 dalam tahun 2011 telah dianggarakan biaya untuk program standarisasi ISO melalui DPA 2011. Secara umum program/kegiatan pada urusan kesehatan telah dapat direalisasikan namun adakegiatan yang tidak dapat direalisasikan yaitu kegiatan evaluasi dan pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan untuk pemeliharaan sertifikasi ISO 9001-2000 tidak dapat dilaksanakan dengan jumlah anggaran Rp. 30.000.000,Hal ini disebabkan adanya perubahan SOTK yang baru ke standar ISI 9001-2008. sehingga kegiatan untuk pembinaan Tim Auditor tidak dapat dilaksanakan. Indikator yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan program dibidang kesehatan adalah sebagai berikut :
a. b. c. d.
Tabel 3.36 Capaian Indikator Kinerja Program Kesehatan Tahun Tahun 2011 Indikator program Satuan Target Realisasi Angka Kematian Bayi (AKB) 1.000 KH 15 14,08 Angka Kematian Ibu (AKI) 100.000 KH 100 110,01 Umur harapan hidup Thn 71 71,75 Prevalensi Gizi Buruk % 10 0,01
2011 % 100 100 100 100
Tahun 2010 9.12 93,61 71,73 0,02
Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR), Angka Kematian Ibu melahirkan (Maternal Mortality Rate /MMR), dan umur harapan hidup saat lahir
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
Bab III Urusan Desentralisasi
82
(Life Expectancy at Birth) adalah indikator program utama yang digunakan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat. Indikator ini disepakati sebagai indikator strategis yang secara umum dianggap dapat menggambarkan tingkat keberhasilan program di bidang kesehatan di samping indikator program lain yang lebih bersifat sebagai indikator masukan, proses, maupun indikator keluaran. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah indikator yang paling peka karena bayi merupakan kelompok umur yang paling rentan terhadap berbagai macam penyakit. Uraian ringkas atas pencapaian ketiga indikator utama tersebut adalah sebagai berikut : 1. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Jembrana menunjukkan pencapaian yang cukup baik. Pada tahun 2011 tercatat jumlah kematian bayi adalah 64 bayi per 4.545 kelahiran hidup atau 14,08 per 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih cukup rendah dibandingkan dengan target nasional yaitu 40 per 1000 kelahiran hidup dan target Provinsi Bali yaitu 15 per 1000 kelahiran hidup. 2. Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Kabupaten Jembrana juga masih menunjukkan cakupan yang cukup berarti. Pada tahun 2011 hanya tercatat 5 orang per 4.545 persalinan atau 110,01 per 100.000 persalinan. Angka tersebut juga masih cukup rendah dibandingkan dengan target nasional yaitu 150 per 100.000 persalinan dan target Provinsi Bali yaitu 100 per 100.000 kelahiran hidup. 3. Angka Umur Harapan Hidup di Kabupaten Jembrana juga menunjukkan cakupan yang berarti. Pada tahun 2011 tingkat umur harapan hidup diperkirakan telah mencapai 71,75 tahun dari tahun sebelumnya yang mencapai 71,73 tahun. Penyelenggaraan ProgramJaminan Kesehatan Jembrana 1. Jaminan Kesehatan Jembrana (Pelaksanaannya Hanya Sampai dengan Bulan September 2011) Dalam melaksanakan wujud nyata dari kepedulian pemerintah terhadap pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, Pemerintah Kabupaten Jembrana yang pada awalnya membentuk Bapel JKJ (Tahun 2002) yang selanjutnya diganti nama menjadi Bapel Jamsosda (Tahun 2006). Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
83
Bab III Urusan Desentralisasi
Karena muncul permasalahan terkait dengan pemeriksaan BPK terhadap pengelolaan keuangannya, maka Bapel Jamsosda pun akhirnya dilebur menjadi UPT Jaminan Kesehatan Jembrana yang struktur Organisasinya dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Nomor : 41 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Jaminan Kesehatan Jembrana (UPT JKJ) yang bernaung di bawah Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Jembrana. Sebagai tindak lanjut operasionalnya terbit Peraturan Bupati Nomor : 42 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Standar Pelayanan Unit Pelaksana Teknis Jaminan Kesehatan Jembrana (UPT JKJ). Anggaran Kegiatan UPT JKJ Sesuai dengan Anggaran DPA Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten Jembrana Tahun 2011, dengan rincian sebagai berikut : Jumlah Anggaran Kegiatan sesuai dengan DPA sejumlah Rp. 8.161.825.975,(Delapan milyard seratus enam puluh satu juta delapan ratus dua puluh lima ribu sembilan ratus tujuh puluh lima rupiah). Tabel 3.37 Alokasi dan Realisasi Anggaran UPT JKJ Uraian Tahun Belanja Langsung 2011 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Bahan Pakai Habis Belanja Jasa Kantor Belanja Perawtn Kend bermotor Belanja Cetak dan Penggandaan Belanja Makanan dan Minuman Belanja perjalanan Luar daerah Belanja Perawatab Peralatan Belanja Jasa Jaminan sosial daerah
Anggaran (Rp) 11.097.000 11.097.000 8.150.728.975 15.155.000 4.767.303.300 25.930.000 45.625.000 1.620.000 1.680.000 2.750.000 3.290.665.675
Realisasi (Rp) 6.165.000,6.165.000 7.983.852.565 12.683.477 4.607.696.413 22.402.000 45.625.000 750.000 1.380.000 2.650.000 3.290.665.675
Silpa (Rp.) 4.932.000 4.932.000 166.876.410 2.471.523 159.606.887 3.528.000 870.000 300.000 100.000 -
Realisasi pelaksanaan kegiatan UPT JKJ Tahun 2011 sebagai berikut : a) Kunjungan Pasien Rawat Jalan ( PPK-1 ) :
Kunjungan pasien ke dokter swasta
: 207.314 orang.
jumlah Klaim (Rp)
:
3.374.399.718,-
pajak (Rp)
:
46.655.150,-
Total (Rp)
:
3.327.744.568,-
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
84
Bab III Urusan Desentralisasi
Kunjungan pasien ke dokter gigi swasta
: 9.624 orang.
Jumlah Klaim (Rp)
:
316.408.655,-
Pajak (Rp)
:
3.129.072,-
Total (Rp)
:
313.279.583,-
Kunjungan pasien ke bidan swasta
: 7.535 orang.
Jumlah Klaim (Rp)
:
767.413.176,-
Pajak (Rp)
:
6.249.511,-
Total Klaim (Rp)
:
761.163.665,-
b) Kunjungan Pasien Rawat Darurat, Rawat jalan dan Rawat Inapke RSUP sanglah sisa klaim 2010 dan pasien masuk 2010 keluar Januari 2011 :
Kunjungan pasien Rawat darurat
: 6.297 orang.
Kunjungan pasien Rawat Jalan
:
6 Orang
Kunjungan Rawat Inap
:
10 Orang
c) Kunjungan Pasien Rawat Inap sisa klaim 2010 ( PPK-3 ) :
Kunjungan Pasien Rawat Inap ke RSU Negara
Kunjungan pasien Rawat Inap ke Puskesmas
: 2.193 orang.
Perawatan Pekutatan dan Gilimanuk sisa Klaim 2010
:
29 orang.
Kunjungan pasien Rawat Inap Rujukan ke Rumah Sakit Pusat Sanglah
: 15 Orang .
d) Pembayaran Kekurangan Klaim Tahun 2010 RSUP Sanglah
: Rp. 82.767.000,-
e) Pembayaran Kekurangan Klaim Januari Tahun 2011 RSUP Sanglah(SK Bupati No.1339/Dikes.Kesos/2011
: Rp. 118.845.875,-
Tanggal 23 Desember 2011 f) Pembayaran Klaim Dokter Swasta dan Bidan Swasta Desember 2010
: Rp.
5.690.282,-
g) Pembayaran Kekurangan Klaim Pusk se Kab.Jembrana Desember 2010
: Rp.
5.700.500,-
h) Pembayaran kekurangan Klaim Nita Klinik Desember 2010
: Rp.
300.802,-
i) Pembayaran Kekurangan Klaim RSUN s/d Desember 2010
: Rp.3,196.063.089,-
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
85
Bab III Urusan Desentralisasi
UPT JKJ. Dalam melaksanakan kegiatannya mengalami beberapa kendala antara lain: -
UPT. JKJ masih dibebani pembayaran hutang (kekurangan klaim Bapel Jamsosda Tahun
2010)
sesuai
dengan
Laporan
hasil
Pemeriksaan
BPKP
(Lap-
1999/PW22/3/2011) tanggal 22 Maret 2011. -
UPT JKJ merupakan organisasi baru, maka dalam melaksanakan kegiatannya masih sangat tergantung kebijakan Kepala Dinas terutama terkait
sosialisasi
kepada masyarakat. Untuk melunasi sisa klaim Bapel Jamsosda Tahun 2010 sesuai dengan hasil temuan BPKP, maka hal tersebut di usulkan dalam perubahan anggaran UPT JKJ 2011. Untuk bisa merealisasikan Pembayaran sisa Klaim Bapel Jamsosda Tahun 2010 dan pasien rawat jalan s/d Januari 2011 hal tersebut dapat dilaksanakan. Sedangkan pelaksanaan sosialisasi UPT JKJ bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan sosialisasi ke masing-masing Kecamatan, serta Desa/Kelurahan untuk diteruskan ke khalayak sehingga program UPT JKJ dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya, untuk melanjutkan program upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat setelah UPT JKJ tidak diberlakukan lagi maka Pemerintah Kabupaten Jembrana melanjutkan pelayanan dengan bergabung ke Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) per-tanggal 31 Oktober 2011. 2. Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) UPT JKJ melaksanakan kegiatannya hanya sampai dengan Bulan september 2011 tepatnya 30 September 2011, dikarenakan Pemerintah Daerah mengambil kebijakan untuk pelayanan kesehatan bergabung dengan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM ) per Tanggal 1 Oktober 2011. Namun UPT JKJ tetap melaksanakan tugas-tugas sosialisasi terkait dengan pelaksanaan JKBM sampai dengan diperdakan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang baru yaitu Perda Nomor 15 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Jembrana yang mulai berlaku 1 Januari 2012. UPT JKJ tidak lagi muncul dalam SOTK baru, berarti secara otomatis UPT JKJ berakhir 31 Desember 2011. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
86
Bab III Urusan Desentralisasi
Mulai 1 Oktober 2011 Pelayanan Kesehatan Masyarakat dilanjutkan oleh program JKBM. Ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan Pemerintah Pemerintah Propinsi Bali. Yang menjadi dasar Hukum kerjasama adalah Kesepakatan bersama antara Gubernur Bali dengan Bupati Jembrana sesuai MoU Nomor : 075/30/KB/B.Pem/IX/2011 dari pihak Provinsi dan Nomor : 415.4/006/KB/Pem/2011 dari Kabupaten Jembrana. Tentang Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara, yang isinya pelaksanaan pelayanan terhadap masyarakat Bali yang memiliki KTP Bali dengan layanan yang diberikan adalah rawat jalan Tk. I, rawat inap Tk I, dan rawat jalan Tk. I lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan (rujukan) dan gawat darurat sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Bali Mandara yang telah ditetapkan. Pelaksananya adalah puskesmas dengan jaringannya termasuk layanan rujukan Tk I dan rujukan tingkat lanjutan ke Rumah Sakit Umum Pusat. Pendanaan program JKBM merupakan dana sharing antara Provinsi Bali dan Kabupaten Jembrana. Jumlah dana yang disediakan selama tiga bulan yaitu Oktober 2011 s/d Desember 2011 sejumlah : Provinsi Rp. 2.875.000.000,00 dan kabupaten sejumlah Rp. 1.800.000.000,00 sehinggga jumlah Total 4.675.000.000,-. Dana tersebut dipilah untuk RSU Negara sebesar 85% dan untuk puskesmas serta jaringannya
sebesar 15%. Khusus untuk puskesmas dan jaringannya pagu dana
selama tiga bulan dalam tahun 2011 sejumlah Rp. 702.433.963,00. Realisasi Program JKBM selama 3 bulan (Oktober s/d Desember 2011) di Kabupaten Jembrana, yang dilayani oleh puskesmas dan jaringannya adalah sebagai berikut : - Jumlah Pasien Total 6 Puskesmas
:
30.503 Pasien
- Jumlah Klaim Total 6 Puskesmas
:
Rp.341.447.000,00
Tabel. 3.38 Tabel Realisasi Capaian JKBM Dalam Tahun 2011 No 1 2 3
Puskesmas Pekutatan Mendoyo Dangintkdy
Oktober Pasien Keu 795 9.140.000 1.763 18.288.000 2.212 24.217.000
Bulan Nopember Pasien Keu 871 10.136.000 2.246 25.183.000 2.387 26.073.000
Desember Pasien Keu 1.041 12.648.000 2.328 25.864.000 2.541 28.135.000
Pasien 2.707 6.337 7.140
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
Total Keu 31.924.000 69.335.000 78.425.000
87
Bab III Urusan Desentralisasi
No 4 5 6
Puskesmas Kaliakah Melaya Gilimanuk Jumlah
Pasien 2.529 1.284 368 8.951
Oktober Keu 27.211.000 13.201.000 4.275.000 96.332.000
Bulan Nopember Pasien Keu 2.953 31.585.000 1.592 17.724.000 355 4.145.000 10.404 114.846.000
Desember Pasien Keu 3.232 38.508.000 1.703 20.994.000 303 4.120.000 11.148 130.269.000
Pasien 8.714 4.579 1.026 30.503
Total Keu 97.304.000 51.919.000 12.540.000 341.447.000
Penyelenggaran Urusan Kesehatan oleh RSU Negara Rumah Sakit Umum Negara sebagai Badan Layanan Umum, maka sejak bulan Oktober tahun 2008 RSU Negara menjadi Januari tahun 2012
BLU bertahap kemudian sejak bulan
RSU Negara menjadi BLU penuh. Luas areal
Umum Negara Kabupaten Jembrana
Rumah Sakit
merupakan areal yang kurang ideal untuk
pengembangan Rumah Sakit masa depan. Diperlukan paling sedikit luas areal ± 4,5 hektar untuk membangun rumah sakit yang dianggap ideal dan yang mampu bersaing dan mampu memberikan pelayanan yang bermutu. Sebanyak 80% luas areal itu telah menjadi bangunan gedung sehingga terasa kurangnya areal hijau untuk taman dan areal untuk parkir kendaraan. Tahun 2012 ini telah direncanakan pengembangan dengan pembebasan lahan di sebelah barat ruang paviliun yang direncanakan untuk instalasi pemulasaran jenasah, instalasi genset, dapur, laundry, incinerator, dll. Sarana pelayanan di
Rumah Sakit Umum Negara Kabupaten Jembrana
meliputi sarana rawat jalan dengan 4 buah poliklinik spesialis dasar (Bedah, Anak, Interna dan Kebidanan) serta poliklinik-poliklinik lain seperti THT, rehabilitasi Medik, Gigi, Umum, Saraf, Sarana Penunjang Medis yang dimiliki adalah sarana radiologi/rontgen, gizi , farmasi dan laboratorium . Sarana Rawat Inap yang dimiliki mempunyai kapasitas 124 tempat tidur yang tersebar di bangsal-bangsal Anggrek, Bakung, Cempaka, Dahlia, dan ruang Paviliun serta bangsal Flamboyan yang khusus diperuntukan bagi pasien kelas III yang mulai
difungsikan pada tanggal 4 Pebruari
tahun 2011. Peralatan-peralatan kedokteran dan sarana penunjang lainnya banyak yang masih harus ditingkatkan jika dibandingkan dengan Standar Rumah Sakit. Dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengadaan dan pemeliharaan peralatan medis tersebut. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
88
Bab III Urusan Desentralisasi
Kondisi bangunan gedung sebagian dalam keadaan kurang layak huni dan memerlukan perawatan dan renovasi yang cukup besar dan secara terus menerus. Sementara itu dana subsidi untuk pemeliharaan semakin berkurang dan barang-barang
harga
semakin meningkat dengan amat cepat.
RSU Negara sudah membuat perencanaan Master Plan rumah sakit yang mana nantinya pembangunan dan pengembangan rumah sakit akan dilakukan berdasarkan master plan tersebut. Pengembangan rumah sakit sesuai dengan master plan mulai dilaksanakan tahun 2012 ini. Pola tarif yang berlaku di rumah sakit masih
dibawah
unit cost, sehingga semakin tinggi tingkat hunian maka
subsidi rumah sakit menjadi semakin besar. Pola tariff baru yang mendekati unit cost rencananya akan diberlakukan di triwulan 1 tahun 2012 setelah dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Untuk itu maka guna pengembangan investasi dan belanja modal rumah sakit masih memerlukan dukungan pemerintah daerah untuk pengadaannya. Jenis-jenis pelayanan kesehatan yang disediakan di RSU Negara adalah : a. Poliklinik Umum Unit pelayanan yang menangani kasus-kasus untuk konsultasi rawat jalan. Memiliki unit layanan konsultasi dokter umum dan dilengkapi ruang pemeriksaan dan peralatan. Unit ini ditangani oleh satu orang dokter umum dan dua orang perawat b. Poliklinik Kebidanan dan KB Unit pelayanan ini menangani pemeriksaan untuk konsultasi rawat jalan kebidanan dan Keluarga Berencana,
pemeriksaan kehamilan dan post
melahirkan.Poliklinik ini dilengkapi meja Gynecologi standart dan USG, yang ditangani oleh satu orang dokter spesialis Gynecologi dan dua orang bidan. c. Poliklinik Gigi Unit pelayanan yang menangani pemeriksaan dan perawatan gigi dengan jenisjenis pelayanan seperti : ekstraksi gigi, pembersihan plak dan karang gigi, penambalan gigi dan pemeliharaan gigi. Unit ini dilengkapi dengan dua dental unit yang ditangani oleh dua orang dokter gigi dan dua orang perawat gigi. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
89
Bab III Urusan Desentralisasi
d.. Poliklinik Bedah Unit pelayanan ini menangani pemeriksaan untuk konsultasi rawat jalan bedah dengan jenis-jenis pelayanan antara lain : rawat luka, pasang/buka kateter, perawatan post operasi. Unit ini dilengkapi Viewer Box (lampu baca rontgen) dan ditangani oleh satu orang dokter umum, satu orang dokter spesialis bedah umum dan tiga orang perawat. e. Poliklinik Syaraf Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus penyakit syaraf, unit ini ditangani oleh satu orang dokter umum, satu orang dokter spesialis syaraf dan dua orang perawat. f. Poliklinik Penyakit Dalam. Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus internis, dimana unit ini dilengkapi dengan ruang pemeriksaan, peralatan ECG dan
Viewer Box (lampu baca
rontgen) serta ditangani satu orang dokter spesialis penyakit dalam, satu orang dokter umum dan tiga orang perawat. g. Poliklinik Anak Unit pelayanan ini menangani konsultasi dan pemeriksaan pada bayi, balita dan anak (dibawah usia 12 tahun). Poliklinik ini ditangani oleh satu orang dokter spesialis anak, dokter umum dan dua orang perawat. h. Poliklinik THT Unit pelayanan ini dilayani oleh satu orang dokter spesialis THT dan dua orang perawat. i. Instalasi Gawat Darurat 24 jam Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus yang bersifat kegawat daruratan, yang terdiri dari kasus darurat bedah dan darurat non bedah. Unit ini dalam satu kali shift jaga ditangani oleh satu orang dokter umum
dan tiga orang
perawat. Unit ini terdiri dari dua ruangan yakni ruang penanganan pasien dan ruang bedah minor.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
Bab III Urusan Desentralisasi
90
j. Apotek Pelayanan yang diberikan oleh apotek Rumah Sakit Umum Negara berupa penyediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap, sekaligus pelayanan obat-obatan bagi masyarakat luas. Unit ini buka 24 jam yang ditangani oleh satu orang Apoteker, satu orang S1 Farmasi, satu orang AKFAR dan 4 orang asisten apoteker serta 4 orang staf. k. Laboratorium Instalasi ini merupakan penunjang dalam upaya menentukan diagnose penyakit pasien secara tepat dan akurat. Tindakan atau treatment medis yang akan diberikan kepada pasien sangat mempertimbangkan hasil laboratorium yang diperoleh. Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat dilaksanakan di RSU Negara terdiri dari : pemeriksaan kimia klinik dan pemeriksaan rutin. Unit ini ditangani oleh satu orang Dokter Spesialis Patologi Klinik, satu orang analis dan empat orang pembantu analis serta satu orang staf, unit ini buka 2 shift (pagi dan sore). l.
Instalasi Radiologi Unit ini memberikan pelayanan radiology, khususnya untuk pemeriksaan rontgent dan USG. Unit ini ditangani oleh satu orang dokter spesialis radiology, empat orang tenaga AKPRO dan satu orang staf administrasi.
m. Instalasi Bedah Sentral Unit ini ditangani oleh lima orang dokter spesialis bedah umum, dua orang spesialis gynekologi, dua orang spesialis anasthesi, empat orang anathesi dan lima orang perawat. n. Instalasi Gizi Instalasi Gizi RSU Negara menangani gizi untuk pasien rawat inap (pengadaan makanan pasien) serta menangani konsultasi rawat jalan. Unit ini ditangani oleh tiga orang tenaga gizi dan 6 orang staf. o. Rehabilitasi medik Unit Rehabilitasi medik memberikan pelayanan therapi medik kepada pasien yang membutuhkan, unit ini dilayani oleh dua orang fisiotherapi. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
91
Bab III Urusan Desentralisasi
p. Ambulance Unit bergerak ini memberikan pelayanan kegawat daruratan, pelayanan ambulance jenasah dan referal pasien. Sarana yang ada adalah satu ambulance jenasah, empat ambulance pasien yang ditangani lima orang sopir. q. Pelayanan rawat Inap Pelayanan rawat
inap memegang peranan penting dalam menunjukan
kemampuan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh sebuah rumah sakit, dengan kapasitas 124 tempat tidur, pelayanan rawat inap diharapkan mampu menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan yang prima. VISI RSU Negara adalah “ Menjadi Rumah Sakit Mandiri dan Memuaskan Visi ini perlu ditanamkan pada setiap unsur organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya instansi. Sedangkan MISI RSU Negara adalah : a. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan Sejahtera. b. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima. c. Mewujudkan lingkungan Rumah Sakit yang bersih dan tertib. d. Mewujudkan
kemandirian
Rumah
Sakit
dengan
prinsip
otonomi
dalam
pengelolaan. Guna mewujudkan VISI dan MISI tersebut, RSU Negara menerapkan MOTTO yaitu “ SERASI” yang berarti : S : Segera artinya Pelayanan yang tanggap, cepat, bermutu dan professional. E : Efektif artinya Memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur tetap Rumah Sakit Umum Negara. R : Ramah artinya Pelayanan secara tulus dengan sapa, salam dan senyum. A : Aman Pelayanan yang memberikan rasa aman secara fisik, mental emosional. S : Simpatik artinya Pelayanan diberikan dengan rasa empati. I
: Indah artinya Pelayanan dengan lingkungan yang asri, bersih dan tertib.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
dan
Bab III Urusan Desentralisasi
Program dan Kegiatan Yang dilaksanakan Oleh RSU Negara 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor. d. Penyediaan jasa administrasi keuangan e. Penyediaan Alat Tulis Kantor. f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan. g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor. h. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor i. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang - undangan. j. Penyediaan makanan dan minuman. k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. l. Penyediaan jasa tenaga administrasi. 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat a. Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan. b. Peningkatan Kesehatan Masyarakat. c. Peningkatan Pelayanan SIM – RS dan RM-RS 3. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Pengembangan Lingkungan Sehat. 4. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan a. Audit Rumah Sakit b. Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit 5. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS a. Pengembangan Ruang Gawat Darurat b. Pengadaan Alat - alat Kesehatan Rumah Sakit c. Pengadaan Obat-obatan Rumah Sakit d. Pengadaan Meubelair Rumah Sakit. e. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit. f. Pengadaan Bahan-bahan Logistik Rumah Sakit. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
92
93
Bab III Urusan Desentralisasi
g. Pengadaan Peralatan Medik IGD. 6. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit a. Pemeliharaan rutin/berkala Rumah Sakit. b. Pemeliharaan rutin/berkala Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. c. Pemeliharaan rutin/berkala Alat – alat kesehatan Rumah Sakit. d. Pemeliharaan rutin/berkala meubelair Rumah Sakit. e. Pemeliharaan rutin/berkala Perlengkapan Rumah Sakit. f. Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas Oprasional. 7. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan a. Kemitraan pengobatan bagi Pasien kurang mampu b. Kemitraan Asuransi Kesehatan 8. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 9. Program Pelayanan Kesehatan Pada BLUD Rumah Sakit a. Pelayanan Kesehatan BLUD Rumah Sakit b. Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD Rumah Sakit Gambaran anggaran belanja dan anggaran pendapatan RSU Negara dari tahun ke tahun untuk melihat tingkat efisiensi pembiayaan
(cost of recovery)
dapat dibaca dalam tabel.
No 1 2 3 4 5
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Tabel 3.39 Anggaran Pendapatan dan Anggaran Belanja RSU Negara Cost of Realisasi Pendapatan Anggaran Belanja recovery (%) 2.768.541.289,66 2.311.180.686 119,79 4.072.864.333,39 14.152.223.403,68 28,78 3.308.387.130 19.028.749.957 17,39 13.931.144.172,64 25.579.410.424,27 54,46 15.958.181.964,36 33.825.689.927,40 47,17
Dari tabel di atas dapat diketahui
besarnya Anggaran Pendapatan dari
tahun 2007 ke tahun 2011 mengalami peningkatan. Target pendapatan BLU RSU Negara tahun 2011 sebesar Rp. 14.115.662.770,- sedangkan realisasi pendapatan adalah Rp. 15.958.181.964,36. Hal ini disebabkan karena adanya pengembalian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
94
Bab III Urusan Desentralisasi
piutang dari JKJ sebesar Rp. 3.196.063.089,- dengan rincian piutang rawat jalan Rp. 605,910,512,- piutang rawat inap sebesar Rp. 636,317,327, dan piutang farmasi sebesar Rp. 1.953.835.250,-. Sedangkan untuk Belanja langsung pada RSU Negara pada tahun 2011 sebesar
Rp.19.314.877.991,96
terdiri atas 4 program dan 6
kegiatan sebagai berikkut : Tabel 3.40 Alokasi dan Realisasi Anggaran RSU Negara Tahun 2011 No 1
2 3 4
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN
FISIK (%)
REALISASI KEU Rp.
%
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD Rumah Sakit Pelayanan Kesehatan BLUD Rumah Sakit
8.956.649.131.96
100
9.207.263.575,80
102.8
Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD Rumah Sakit
3.985.801.100,00
100
2.901.684.850,00
72.8
4.500.000.000,00
4.205.139.108,60
93.45
98.100.000,00
93.000.000,00
94.8
688.969.760,00 1.085.358.000,00
671.344.400,00 1.060.571.400,00
97.44 97.72
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Pengembangan Ruang Gawat Darurat Pengembangan Peralatan Medik
1. Program Pelayanan Kesehatan Pada BLUD Rumah Sakit a. Pelayanan Kesehatan BLUD Rumah Sakit Sasaran
kegiatan
Pelayanan
Kesehatan
BLUD
Rumah
Sakit
adalah
terwujudnya pelayanan kesehatan pada BLUD Rumah Sakit Umum Negara. Anggaran untuk kegiatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD Rumah Sakit adalah
sebesar
Rp.
Rp.9.207.263.575,80
8.956.649.131.96,
(102.80%).
Terjadi
dengan
realisasi
sebesar
kelebihan
realisasi
sebesar
Rp.250.614.443,84 (2.80%). Kelebihan ini terjadi pada belanja bahan obatobatan dan di belanja bahan dan alat percontohan/pelatihan/praktek/ kedokteran yang keduanya melebihi pagu. b. Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD Rumah Sakit Sasaran kegiatan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD Rumah Sakit adalah tersedianya penunjang pelayanan kesehatan di RSU Negara. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
95
Bab III Urusan Desentralisasi
Anggaran untuk kegiatan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD Rumah Sakit adalah
sebesar
Rp.
3.985.801.100,00
dengan
realisasi
sebesar
Rp.2.901.684.850,00 (72.80%). Sisa anggaran sebesar Rp. 1.084.116.250,00 (27.20%). 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan satu Kegiatan Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan Sasaran kegiatan Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan adalah meningkatnya pemulihan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 4.500.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 4.205.139.108,60 (93.45%). 3. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Sasaran kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran adalah tersedianya jasa administrasi perkantoran. Anggaran untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp.98.100.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 93.000.000,00 (94.80%). 4. Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata a. Pengembangan Ruang Gawat Darurat Sasaran kegiatan Pengembangan Ruang Gawat Darurat adalah adanya pengembangan ruang gawat darurat di Rumah Sakit Umum Negara. Anggaran untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 688.969.760,00 dengan realisasi sebesar Rp. 671.344.400,00 (97.44%). b. Pengembangan Peralatan Medik Sasaran kegiatan Pengembangan Peralatan Medik adalah tersedianya peralatan medik untuk menunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Negara. Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 1.085.358.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.060.571.400,00 (97.72%). Perkembangang pendapatan daerah RSU Negara dari tahun-ketahun adalah sebagai berikut : Tabel 3.41 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
96
Bab III Urusan Desentralisasi
Pendapatan RSU Negara NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
TAHUN 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
PENDAPATAN 2.572.731.489,2.780.244.589,2.768.541.289,66 4.072.864.333,39 3.308.387.130 13.931.144.172,64 15.958.181.964,36
Target pendapatan : Rp. 14.155.660.772,- dengan Realisasi Pendapatan Rp.15.958.181.964,36 atau pencapaian target sebesar 112,73 %. Hal ini disebabkan karena Klaim JKJ tahun 2010 telah rincian rawat jalan
dibayar sebesar Rp.3.196.063.089,- dengan
Rp. 605.910.512,- rawat inap Rp. 636.317.327,- dan farmasi
sebesar Rp.1.953.835.250. Dari berbagai program kegiatan yang dilaksanakan oleh RSU Negara dicapai hasilhasil sebagai berikut : Tabel 3.42 Hasil Kegiatan RSU Negara NO 1 2 3 3 4 5 6 7 8
INDIKATOR Kunj. Rawat Jalan Kunj. Rawat Inap Kunjungan UGD BOR LOS BTO TOI GDR NDR
2007
2008
2009
2010
2011
27.440 6.480 12.135 56,71 3,72 58,57 2,59 43,07 22,12
29.880 6.803 13.164 61,01 3,35 69,14 2,05 37,75 17,36
32.167 7.792 15.270 62,02 3,02 75,11 1,68 47,08 24,90
35.012 7.872 19.103 82,20 3.04 74,25 0,87 46,75 26,93
33.079 7.803 17.977 59,19 3,51 62,26 2,40 52,03 31,29
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan pasien dari tahun ke tahun memiliki fluktuasi dengan rata-rata pencapaian yang berbeda. Pencapaian nilai BOR (Bed Occupancy Rate) atau rata – rata tempat tidur terisi dalam satu. Pencapaian BOR yang tinggi terjadi tahun 2010, yaitu pencapaian
BOR 82,20%,
namun pada tahun 2011 mengalami penurunan. Selain BOR kualitas pelayanan rumah sakit juga dapat dulihat dati LOS (Length of stay) merupakan rata-rata lamanya pasien dirawat. LOS di tahun 2011 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
97
Bab III Urusan Desentralisasi
mencapai 3,51 memberikan gambaran bahwa rata – rata pasien dirawat di RSU Negara berkisar 3 sampai 4 hari. BTO (Bed Turn Over) atau Angka Perputaran tempat Tidur adalah frekwensi pemakaian tempat tidur pada satu periode. Tahun 2011 BTO mencapai 62,26. Kualitas pelayanan yang lain dapat dilihat dari nilai GDR (Gross Death Rate = angka kematian kasar pasien yang dirawat <48jam) untuk tahun 2011 adalah 52,02‰ dan NDR (Net Death Rate = angka kematian di RS sesudah dirawat > 48 jam) tahun 2011 adalah 31,29‰. Sekalipun kenaikan GDR dan NDR ditahun 2011 mengalami peningkatan yang tidak signifikan dibandingkan dengan tahun 2010, namun tetap merupakan bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan di RSU Negara. 2.6 Proses Perencanaan Pembangunan. Rencana
Pembangunan
Tahunan
SKPD
pada
Dinas
Kesehatan
dan
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Jembrana dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan yaitu menyusun Rencana Kerja SKPD Tahun yang akan datang dan pemaparan Rencana Kerja SKPD dalam Musrenbang Tk. Kabupaten. 2. Tahap Pelaksanaan
yaitu menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA),
pembahasan RKA untuk ditetapkan dalam APBD, dan Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sesuai APBD. 2.7 Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan. Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan operasional urusan kesehatan pada Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, sarana yang dipergunakan berupa sarana mobilitas seperti kendaraan roda 4 sebanyak 8 buah dan kendaraan roda 2 sebanyak 19 buah seluruhnya dalam kondisi baik. Perlengkapan kantor seperti komputer, printer serta jaringan internet sudah mencukupi dan dalam kondisi baik. Sedangkan kondisi sarana prasarana pada RSU Negara masih belum memadai dan perlu untuk ditingkatkan kembali dalam rangka lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 2.8 Permasalahan dan Solusi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
98
Bab III Urusan Desentralisasi
Adapun permasalahan yang dihadapi dan solusi yang diambil pada setiap pelaksanaan program adalah sebagai berikut : 1. Program
Pengadaan
Obat
dan
Perbekalan
Kesehatan
dengan
Kegiatan
Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan tidak ditemui kendala yang berarti. 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat a) Kegiatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya tidak ditemukan kendala. b) Penyelenggaraan Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular dan Wabah.
Permasalahan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue
(DBD)
adalah
rendahnya
kesadaran
masyarakat
untuk
melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk. Solusi yang dilakukan dengan melaksanakan penyuluhan dengan melibatkan lintas program dengan melibatkan peranan tenaga outdoor di posdayandu.
Permasalahan dalam Pencegahan dan Pemberantasan HIV/AIDS : - Kurangnya kesadaran kelompok resiko tinggi untuk melakukan VCT - Belum
adanya
kesamaan
persepsi
stakeholders
dalam
upaya
penanganan HIV/AIDS. - Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap masalah HIV/AIDS. - Adanya
stigma
dimasyarakat
yang
dapat
menghambat
upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. - Kurangnya kesadaran kelompok resiko tinggi untuk melakukan save sex dengan menggunakan kondom. Solusi yang ditempuh : - Melakukan pertemuan dengan para stakeholders yang menangani HIV/AIDS untuk penyamaan persepsi. - Mengoptimalkan
kinerja para outreach/penjangkau lapangan untuk
sosialisasi upaya-upaya penanggulangan HIV/AIDS. - Mengoptimalkan peranan konselor profesional untuk mendorong klien mau melakukan VCT dan pendampingan ODHA.
Permasalahan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Malaria antara lain:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
Bab III Urusan Desentralisasi
-
99
adanya migrasi penduduk dari luar Jembrana atau luar Bali yang berasal dari daerah endemis malaria ke Kabupaten Jembrana
-
masih rendahnya pemahaman dan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantas penyakit malaria sehingga menyulitkan untuk penanganan malaria secara menyeluruh.
Solusi yang ditempuh : -
Mengaktifkan surveilans migrasi dengan koordinasi dari tingkat Kecamatan sampai ke-Desa agar segera melaporkan ke-Puskesmas terdekat bila ada penduduk pendatang yang berasal dari daerah endemis malaria.
-
Melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan bekerja sama dengan petugas outdoor yang tersebar di masing-masing dusun agar dapat menyebarkan informasi yang benar tentang penyakit malaria.
Permasalahan Pencegahan dan Pemberantasan TBC adalah Penemuan penderita TBC BTA+ masih rendah karena promosi/penyuluhan ke masyarakat masih terbatas. Solusi yang ditempuh dengan melakukan penjaringan tersangka penderita TBC bekerjasama dengan Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta yang ada dan memaksimalkan peran petugas outdoor untuk meningkatkan penemuan penderita.
Permasalahan pencegahan dan pemberantasan kusta, adanya beberapa penderita yang tidak mau minum obat sampai tuntas dengan berbagai alasan meskipun sudah dilakukan pendekatan oleh petugas kesehatan. Solusinya dengan elakukan pengawasan yang lebih intensif ke lokasi penderita.
Permasalahan pelaksanaan Imunisasi : -
Masih ada anak sekolah yang tidak mau diimunisasi karena rasa takut dan sakit
-
Belum semua desa yang ada di Kabupaten Jembrana mencapai UCI (98,04 %) karena tingginya mobilitas penduduk
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
100
Bab III Urusan Desentralisasi
Solusi yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan adalah : -
Memberikan pengertian kepada anak-anak sekolah dan para guru serta orang tua/wali murid tentang pentingnya imunisasi
-
Melakukan pendekatan kepada aparat Desa/Kelurahan untuk memberi pengertian kepada masyarakatnya.
Kendala pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Pemukiman : -
Partisipasi masyarakat dalam mengantisipasi pencemaran lingkungan masih rendah.
-
Masih rendahnya anggaran untuk operasional dan pembangunan fisik sarana kesehatan lingkungan
Solusi : -
Melakukan
penyuluhan
dan
pembinaan
ke
rumah-rumah
atau
berkelompok. -
Pemberian bantuan sarana kesehatan lingkungan diprioritaskan kepada keluarga yang tidak mampu.
Kendala Penyehatan Tempat Tempat Umum adalah minimnya sarana kesehatan lingkungan berupa tempat penampungan sampah pada tempattempat umum seperti di Pasar Desa dan Kawasan Pariwisata yang menyebabkan menumpuk dan berserakannya sampah-sampah. Solusinya dengan melakukan penambahan tempat penampungan sampah, baik secara swadaya maupun bantuan dari pemerintah.
Permasalahan Penyehatan Makanan dan Waslit Air. -
Masih ditemukan bahan makanan seperti ikan kering yang mengandung formalin yang dijual di pasaran.
-
Masih ditemukan air minum yang mengandung bakteriologi Coli
Solusi : -
Melakukan pemusnahan/tidak memperjual belikan ikan kering yang saat diperiksa positif mengandung zat kimia formalin.
-
Melarang mengorder ikan kering yang berasal dari Perusahaan ikan kering dari Jawa.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
101
Bab III Urusan Desentralisasi
-
Melakukan kaporitisasi pada sumur yang masih mengandung bakteri Coli tersebut.
c) Kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat. 1) Permasalahan Peningkatan Gizi Masyarakat : -
Dari hasil pemantauan di Posyandu animo masyarakat yang datang ke posyandu untuk melaksanakan kegiatan penimbangan masih kurang.
-
Pemakaian Garam Beryodium untuk di konsumsi oleh masyarakat masih rendah.
-
Kurangnya anggaran yang disediakan dari APBD II.
Solusi yang ditempuh : -
Memberikan penyuluhan lewat Posyandu kepada ibu balita, dan ibu hamil serta kader posyandu akan pentingnya kesehatan.
-
Melakukan sosialisasi pemakaian garam beryodium di masyarakat.
-
Memanfaatkan anggaran Dekonsentrasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
2) Usaha Kesehatan Sekolah. Dari hasil pembinaan/pengawasan di lapangan oleh petugas, kendala yang dihadapi antara lain: -
Masih kurangnya tenaga karena dalam melaksanakan tugas 1 (satu) orang
petugas
Puskesmas
membina
2–4
SD/MI
dan
dalam
pelaksanaannya terkadang berbenturan dengan kegiatan Puskesmas lainnya seperti Posyandu, pengobatan dan program kesehatan lainnya. -
Pada saat pembinaan lanjutan, seringkali saran yang diberikan petugas Puskesmas dan Pengawas tidak ditindak lanjuti oleh sekolah.
-
Jarak antara sekolah dengan tempat kerja jauh sehingga menyita waktu dalam perjalanan.
-
Petugas yang melaksanakan cuti tahunan, bersalin, sakit atau lainnya, tidak dapat melaksanakan pembinaan ke sekolah sesuai jadwal. Solusi yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan adalah sebagai
berikut : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
102
Bab III Urusan Desentralisasi
-
Kegiatan UKS terpadu dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu dan sekolah yang menjadi binaannya.
-
Jika saran-saran diberikan oleh Petugas Puskesmas sebanyak 3 (tiga) kali tidak ditindak lanjuti maka Dinas Kesehatan dan Kesos bekerjasama dengan Dinas Pendidikan,
Kebudayaan dan Pariwisata
akan langsung memantau ke lapangan. -
Petugas Puskesmas dapat langsung melaksanakan UKS terpadu ke sekolah dengan membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas. Dan setelah selesai pembinaan UKS lanjut kembali ke Puskesmas untuk melaksanakan tugas rutinnya.
-
Petugas yang mengambil cuti tahunan, cuti melahirkan, cuti sakit atau lainnya, melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas untuk mencari petugas pengganti sehingga kegiatan UKS terpadu dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
3) Kesehatan Anak. Kendala yang dihadapi : -
Rendahnya pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan MTBS/MTBM.
-
Rendahnya kemampuan tenaga guru dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak.
Solusi : -
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan MTBS/MTBM
-
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang anak.
4) Kesehatan Remaja. Kendala yang dihadapi yaitu adanya faktor ketidak tahuan remaja karena kurang mendapat informasi yang jelas dan benar mengenai kesehatan remaja. Solusinya dengan memberikan pelayanan dan konseling kepada remaja oleh petugas Puskesmas. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
Bab III Urusan Desentralisasi
103
5) Pelayanan Kesehatan Ibu. Kendala yang dihadapi adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan ibu dan masih rendahnya kemampuan tenaga kesehatan. Solusi : -
Melaksanakan Diklat tenaga Bidan ( Poned, Bidan Poskesdes ).
-
Meningkatkan Audit Maternal Perinatal dan tindak lanjut.
-
Pemantapan Distrik Team Problem Solving.
-
Membentuk Desa Siaga.
-
Penyuluhan kesehatan ibu ke masyarakat.
6) Gerakan Sayang Ibu. Kendala yang dihadapi : -
Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan ibu.
-
Masih rendahnya kemampuan tenaga kesehatan.
Solusi : -
Melaksanakan Diklat tenaga Bidan ( Poned, Bidan Poskesdes ).
-
Meningkatkan Audit Maternal Perinatal dan tindak lanjut.
-
Pemantapan Distrik Team Problem Solving.
-
Membentuk Desa Siaga.
-
Penyuluhan kesehatan ibu ke masyarakat.
7) Pelayanan Kesehatan Usila. Kendala yang dihadapi adalah pelaksanaan Kegiatan Posyandu Usila adalh belum optimal karena belum banyak dikenal dan kurangnya kemampuan kader dan biaya operasional. Solusi yang ditempuh dengan melakukan sosialisasi tentang Posyandu Usila di masyarakat dan melakukan pembinaan kepada kader yang ada. 8) Peningkatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA ) tidak ditemui kendala yang berarti. 9) Peningkatan Kesehatan Posyandu, permasalahannya adalah :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011
104
Bab III Urusan Desentralisasi
-
Anggaran untuk operasional Posyandu masih terbatas sehingga pelaksanaan yang dilakukan kurang maksimal.
-
Tingkat kehadiran Balita untuk datang ke Posyandu masih rendah, terutama diperkotaan.
-
Sarana pendukung seperti sepeda motor atau mobil untuk operasional Posyandu tidak tersedia.
Solusi yang ditempuh : -
Memanfaatkan anggaran dari kegiatan lain.
-
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat akan arti pentingnya masalah agar bersedia berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu.
-
Memanfaatkan kendaraan yang pribadi.
10) Peran Serta Masyakarat ( PSM ). Kendala yang dihadapi : -
Implementasi PHBS masih sulit dilihat hasil nyatanya mengingat harus adanya perubahan perilaku manusia.
-
Sarana penyuluhan luar gedung dan dalam gedung belum memadai.
-
Kompetensi
tenaga
penyuluh
kesehatan
di
Puskesmas
kurang
memadai. Solusi yang dilakukan : -
Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dilaksanakan secara lintas program dan lintas sektor dengan menitipkan pesan atau materi untuk disampaikan kepada masyarakat.
-
Melaksanakan pelatihan teknis dengan melibatkan lintas program untuk pendalaman materi dalam satu kesempatan pelatihan atau pertemuan.
-
Pengusulkan sarana penyuluhan melalui dana DIPA Dinas Kesehatan Provinsi Bali disamping memanfaatkan sarana yang ada secara efektif.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011