BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Yayasan Sang Timur Sekolah Sang Timur Tomang berada di bawah naungan Yayasan Karya Sang Timur yang berpusat di Malang, Jawa Timur. Yayasan Karya Sang Timur dipelopori oleh suster Clara Fey yang berasal dari Jerman. Beliau mendirikan kongregrasi yang bernama ‘Schwestern vom Armen Kinde Yesus (Para Suster Bagi Anak-Anak Yesus Yang Miskin)’. Nama Kongregasi itu lalu diterjemahkan di Indonesia menjadi ‘Suster Sang Timur’ dan berdiri di Pasuruan pada 29 Mei 1932. Sampai tahun 1975, berubah menjadi Yayasan Karya Sang Timur. Sekolah Sang Timur Tomang didirikan pada 8 Maret 1977, pada saat itu terjadi pengesahan gedung sekolah Yayasan Karya Sang Timur (di wakili Sr. Regina PIJ) oleh Gubernur DKI Jakarta Letnan Jendral TNI Ali Sadikin. Pada tahun 1980
walaupun belum ada SK resmi
pembentukan
perwakilan Yayasan namun sudah ada pimpinan Perwakilan Yayasan di Jakarta yang menjadi perpanjangan tangan dari yayasan Sang Timur Pusat dan yang menjadi pengurusnya/ketua Yayasan Sr. Inigo sampai th 1982 berkantor di Biara Tomang (di sebelah Garasi Susteran) dilanjutkan Sr. Tarsisia PIJ Dalam pertengahan
kepemimpinan Sr. Tarsisia PIJ di bentuklah kantor Perwakilan
Yayasan Sang Timur di Jakarta dengan SK Nomor : 0489/KST/SK/1983 Pada tanggal 1 Agustus 1983 dan ketuanya Sr. Tarsisia PIJ. Sampai dengan tahun 1984. Seiring dengan berjalannya waktu, kepemimpinan dan kantor Yayasan Sang Timur sempat berpindah – pindah beberapa kali. Sekarang, yayasan Sang Timur dipimpin oleh Sr. Theodora PIJ dan berkantor pada gedung baru yayasan lantai 2. Yayasan Karya Sang Timur memiliki 7 jenis unit karya, antara lain : TKK Sang Timur, SDK Sang Timur, SMPK Sang Timur, Asrama / PA Sang Timur, Poliklinik / RB. BP Sang Timur, dan S.Kh / SLB-C Sang Timur. Pada yayasan Sang Timur perwakilan Banten dan Jakarta membawahi 10 unit, yakni: TKK Sang Timur Tomang, TKK Sang Timur Ciledug, TKK Sang Timur Cakung, SDK Sang Timur Tomang, SDK Sang Timur Ciledug, SDK Sang Timur 25
26
Cakung, SMPK Sang Timur Tomang, SMPK Sang Timur Ciledug, SMAK Sang Timur Tomang, SLBC Sang Timur. Sasaran yang diharapkan di dalam diri setiap tenaga pengajar, karyawan, dan siswa Sang Timur antara lain: 1. Peserta didik cerdas dalam spiritual, intelektual, emosional, watak, dan moral bangsa. 2. Pengurus Yayasan, Pendidik, Tenaga kependidikan, dan peserta didik menghidupi Nilai-nilai Kristiani: kasih persaudaraan, kegembiraan, kesederhanaan, kebenaran, dan keadilan. 3. Pengurus Yayasan, Pendidik, dan Tenaga kependidikan profesional dalam melaksanakan tugas secara akuntabel, kredibel, inovatif, dan transformatif. 4. Pengurus Yayasan, Pendidik, Tenaga kependidikan, dan peserta didik memiliki integritas dalam panggilan jiwa, dan idealisme, komitmen, menanggung karya perutusan bersama, dan keberpihakan pada yang miskin. 5. Pengurus Yayasan, Pendidik, Tenaga kependidikan, dan peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi yang terwujud dalam sikap ramah lingkungan, kerja sama internal eksternal, sinergi, dan optimalisasi keterlibatan kaum awam.
3.1.1. Visi dan Misi 3.1.1.1.
Visi Yayasan Sang Timur 1.
Yayasan Karya Sang Timur merupakan persekutuan iman yang dipanggil untuk hidup bersatu DenganNya dan ikut ambil bagian dalam mewartakan Kerajaan Allah yang berpusat pada KANAK– KANAK YESUS YANG MISKIN (SANG TIMUR).
2.
Yayasan Karya Sang Timur : mewujudkan karya perutusan bersama
yang
kekeluargaan,
dijiwai
semangat
kegembiraan
dan
kasih
persaudaraan
kesederhanaan
/
dengan
memperhatikan anak–anak dan kaum muda yang miskin dan terlantar, agar mereka berkembang menjadi pribadi yang utuh.
27
3.1.1.2.
Misi Yayasan Sang Timur 1.
Mewartakan Kerajaan Allah agar semakin banyak orang merasakan kasih Allah dan mengalami kehadiran Allah yang berbelas kasih dalam hidup mereka sehari-hari.
2.
Mengembangkan Unit Kerja sebagai persekutuan iman yang dijiwai semangat kasih persaudaraan sejati, kekeluargaan dan kesederhanaan.
3.
Menghantar anak–anak dan kaum muda khususnya yang miskin dan terlantar, cacat, lemah, dan menderita kepada KANAK– KANAK YESUS YANG MISKIN (SANG TIMUR).
4.
Melaksanakan kerasulan Yayasan Karya Sang Timur sebagai pelayan karya pendidikan, kesehatan, sosial, dan pastoral bagi anak-anak dan kaum muda serta masyarakat agar berkembang menjadi PRIBADI UTUH.
3.1.1.3.
Visi Sekolah Sang Timur Menjadi
komunitas
pendidikan
yang
setia
terhadap
pencerdasan bangsa, ciri khas Katolik, profesionalitas, integritas, komunikatif, dan visioner.
3.1.1.4.
Misi Sekolah Sang Timur Adapun misi dari sekolah Sang Timur antara lain: 1. Mengembangkan kecerdasan peserta didik: spiritual, intelektual, emosional, watak, dan moral bangsa. 2. Menumbuh kembangkan nilai-nilai Kristiani pengurus yayasan, pendidik,
tenaga
kependidikan,
peserta
didik:
kasih
persaudaraan, kegembiraan, kesederhanaan, kebenaran, dan keadilan. 3. Meningkatkan profesionalitas pengurus yayasan, pendidik, dan tenaga kependidikan secara akuntabel, kredibel, inovatif, dan
28
transformatif.
29
4. Meningkatkan integritas pengurus yayasan, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik yang diwujudkan dalam panggilan jiwa, dan idealisme, komitmen, menanggung karya perutusan bersama, dan keberpihakan pada yang miskin. 5. Meningkatkan komunikasi pengurus yayasan, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik yang diwujudkan dalam ramah lingkungan,
kerja
sama
internal
eksternal, sinergi,
dan
optimalisasi keterlibatan kaum awam. 6. Mengembangkan semangat visioner pengurus yayasan, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik yang diwujudkan melalui sikap kritis, kreatif, proaktif, wawasan luas, dan terbuka pada tanda-tanda zaman. 7. Lingkungan, kerja sama internal eksternal,
sinergi, dan
optimalisasi keterlibatan kaum awam. 8. Pengurus yayasan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik memiliki semangat visioner yang terwujud dalam sikap kritis, kreatif, proaktif, wawasan luas, dan terbuka pada tandatanda zaman.
3.1.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Secara fisik, Sekolah Sang Timur berada pada satu blok yang sama dengan yayasan dan terdiri dari 4 unit, yaitu: TK, SD, SMP, dan SMA. Untuk membantu kegiatan belajar mengajar yang berlangsung, jaringan komputer menjadi salah satu fasilitas penunjang yang disediakan oleh Sang Timur. Fasilitas ini, memudahkan sharing resource, seperti printer dan berbagi file dari guru terhadap murid maupun antar guru menjadi lebih mudah. Selain jaringan LAN (Local Area Network) Yayasan dan Sekolah Sang Timur juga dilengkapi dengan fasilitas internet.
30
Berikut topologi jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur:
Gambar 3.1 Topologi jaringan di Yayasan Sang Timur Pada topologi jaringan pada Yayasan Sang Timur dapat dilihat bahwa ISP yang tersedia terbagi untuk kegiatan operasional yayasan, serta biara yang terletak di belakang yayasan.
Gambar 3.2 Topologi jaringan di SDK Sang Timur Pada topologi jaringan di SDK Sang Timur dapat dilihat bahwa internet yang digunakan adalah FirstMedia yang digunakan pada Ruang Kepala Sekolah, Ruang Kelas Laboratorium ( 45 client), serta ruang Tata Usaha ( 6 client)
31
32
`
R.Lab Lt.2
R.Admin
` Speedy
`
R. TU
` R. Komputer
SMP Lt.1
R.Komp Lt.3
`
` R.Kelas Lt.2
SMP Lt.2
Gambar 3.3 Topologi jaringan di SMPK Sang Timur Pada SMPK Sang Timur menggunakan ISP Speedy. Pada lantai pertama terdapat Laboratorium yang memiliki 45 client, Ruang Tata Usaha yang memiliki 3 client, Ruang Admin , serta R.Komputer yang berfungsi sebagai ruang input nilai ( 20 client). Pada lantai kedua, dihubungkan dengan access point agar ruang Laboratorium komputer lantai 2 (45 client) dan ruang kelas (15 client ) dapat mengakses internet.
Gambar 3.4 Topologi jaringan di TKK Sang Timur
33
Pada TKK Sang Timur, terdapat ISP Speedy yang terhubung ke beberapa komputer client, yaitu Tata Usaha ( 4 client), Laboratorium ( 20 client ), Kelas ( 6 client), dan Admin ( 1 client).
Gambar 3.5 Topologi jaringan di SMAK Sang Timur Pada SMAK Sang Timur menggunakan 2 ISP Speedy, ISP pertama ( atas) merupakan ISP yang didapatkan dari pemerintah, untuk mendukung kinerja operasional yang memerlukan bandwidth lebih besar, maka SMAK Sang Timur berlangganan lagi 1 ISP Speedy. Sehingga dapat menjadi jalur cadang jika salah satu ISP mengalami gangguan.
Masing – masing unit memiliki jaringan komputer yang terkoneksi ke layanan internet berbayar tersendiri melalui Wireless Router (WRT). Fasilitas internet digunakan diruang guru, TU, dan di beberapa ruang kelas. Pada unit TK menggunakan ISP (Internet Service Provider) Speedy, pada unit SD menggunakan ISP FirstMedia, sedangkan pada unit SMP, SMA serta yayasan menggunakan ISP Speedy.
34
3.1.2.1.
Analisis Topologi
Yayasan dan setiap unit Sekolah Sang Timur menggunakan topologi extended star dengan menggabungkan switch yang satu dengan switch yang lainnya. Sehingga, secara logikal broadcast domain dari setiap unit menjadi satu.
3.1.2.2.
Pengalamatan IP
Pengalamatan IP yang digunakan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur dilakukan secara dinamis menggunakan DHCP service yang diberikan oleh WRT tiap unit. Terdapat pula IP address statis yang hanya
diberikan
kepada
beberapa
perangkat
tertentu
yang
dimaksudkan untuk memudahkan management jaringan.
3.1.2.3.
Layanan Internet
Seperti yang telah disebutkan di atas, Yayasan dan Sekolah Sang Timur menggunakan 1 ISP berbayar tiap unitnya dan terhubung ke jaringan internet melalui sebuah Wireless Router sebagai modem. Layanan internet digunakan untuk mengirimkan data murid yang berupa nilai siswa, administrasi, status pembayaran SPP, dan lainnya dari tiap unit ke yayasan serta membantu proses belajar mengajar, update berita dan komunikasi dengan pihak Dikti.
35
3.1.3. Struktur Organisasi Yayasan Sang Timur
Gambar 3.6 Struktur Organisasi Yayasan Karya Sang Timur Penelitian ini dibimbing dan dibantu oleh Bapak Antonius Eddy Harry sebagai koordinator divisi LitBang (Penelitian dan Pengembangan). Adapun tugas dari divisi LitBang tersebut adalah : 1. Menyelesaikan masalah – masalah atau troubleshooting yang berhubungan dengan IT, termasuk jaringan komputer. 2. Sebagai tenaga IT Support pada Yayasan dan sekolah Sang Timur Tomang, Ciledug dan Cakung. 3. Melakukan Maintenance pada sekolah Sang Timur Tomang, Ciledug dan Cakung. 4. Melakukan
penelitian
dan
pengembangan
sesuai
dengan
kebutuhan setiap unit. 5. Sebagai Database Administrator yang bertugas untuk menyimpan data – data siswa Sang Timur Tomang.
36
3.1.4. Wawancara Pada tahap wawancara ini dilakukan terhadap lima orang. Interviewee pertama adalah Ibu Kristina Suriwati selaku petugas Tata Usaha pada TKK Sang Timur. Hasil wawancara berisi bahwa TKK Sang Timur memerlukan internet dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Peran internet dalam belajar mengajar diperlukan ketika guru mencari gambar – gambar dan cerita yang akan dipakai di dalam proses belajar mengajar. Setiap hari petugas Tata Usaha menggunakan internet secara aktif dalam lima tahun terakhir ini, hal ini disebabkan adanya guru – guru yang muda yang sangat memanfaatkan fasilitas internet. Walaupun kebutuhan penggunaan internet hanya dilakukan untuk kebutuhan dasar, seperti: email, browsing, dan chatting, namun beliau berharap agar kecepatan internet dapat lebih ditingkatkan lagi untuk menunjang kebutuhan mendatang. Beliau juga berharap agar terjadi komunikasi data antara unit dengan yayasan, agar informasi berupa kegiatan akademik, serta pembayaran guru dapat terjadi lebih efisien.
Wawancara kedua dilakukan dengan Bapak Gregorius Wahyu selaku petugas Tata Usaha SDK Sang Timur. Perlu diketahui Bapak Wahyu adalah petugas tata usaha yang bertanggung jawab dalam mengatur jaringan komputer SDK Sang Timur. Dari hasil wawancara didapat hasil bahwa internet sangat berguna dalam kegiatan operasional SD Sang Timur. Pada zaman ini, sekolah harus mengurus administrasi siswa secara online kepada Kementrian Pendidikan Nasional (Diknas). Administrasi siswa tersebut berupa registrasi data siswa baru, perpindahan siswa, dan registrasi ujian nasional. Internet digunakan hanya dalam kegiatan operasional setiap harinya. Service yang digunakan antara lain : Mengakses forum Diknas baik melalui website Diknas, Facebook, Mailing List, serta Instant Messaging. Beliau menambahkan tidak terdapat kendala dalam jaringan LAN di ruang Tata Usaha. Namun
37
kecepatan internet yang tersedia kurang memuaskan, hal tersebut dikarenakan kapasitas yang tersedia (1 Mbps) kurang memadai untuk 7 client yang menggunakan layanan internet. Beliau memaparkan jika mengupload data siswa ke dalam database Diknas secara simultan (7 komputer secara bersamaan) kecepatan internet akan terasa lamban, sehingga proses input informasi siswa akan terganggu. Beliau sangat berharap agar kecepatan internet dapat ditingkatkan untuk menunjang kegiatan operasional tata usaha agar lebih efisien pada masa yang mendatang.
Wawancara ketiga dilakukan dengan Bapak Benediktus Hartono selaku petugas Tata Usaha SMPK Sang Timur. Menurut beliau, dewasa ini internet sangat penting dalam membantu kegiatan operasional. Pada kegiatan sehari – hari SMPK Sang Timur 80 % sudah menggunakan internet. Internet sangat penting pendataan ujian nasional, bahkan penilaian kelulusan sekarang dapat diakses secara online melalui SimDik (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan). Melalui internet, petugas tata usaha harus menginput nilai – nilai siswa tersebut secara online dengan cara mengupload ke server SimDik melalui www.simdik.info. Selain menginput nilai,internet berperan juga sebagai media informasi dan komunikasi. SMPK Sang Timur selalu mengakses website BAN (Badan Akreditasi Nasional) ketika akan diadakannya akreditasi setiap tahunnya. Dalam komunikasi eksternal, SMPK Sang Timur menggunakan Facebook Group untuk berkomunikasi antar sanggar (komunitas SMP dalam satu kecamatan) Kebon Jeruk yang bernama “Forum komunikasi operator Kebon Jeruk”, sedangkan komunikasi internal antara yayasan pusat dengan unit dilakukan dengan menggunakan email. Kendala yang sering terjadi adalah ketika internet mengalami disconnect, kurang lancar, serta lambat untuk mengupload data siswa yang sangat banyak. Menurut Bapak Hartono, kecepatan koneksi internet yang tersedia kurang memuaskan ketika melakukan pendataan siswa untuk mengikuti ujian
38
nasional, sebab banyaknya data yang harus diupload tidak sebanding dengan kecepatan internet yang tersedia. Ketika mendekati deadline, beliau harus lembur untuk mengejar sisa data yang belum terunggah ke server SimDik. Bahkan beliau pernah menunggu proses upload data siswa hingga subuh. Wawancara
keempat
dilakukan
dengan
Bapak
Antonius
Sumaryanto selaku petugas Tata Usaha SMAK Sang Timur yang juga bertugas untuk mengurus jaringan internal SMAK Sang Timur. Dari hasil wawancara
diketahui
bahwa
internet
sangat
diperlukan
dalam
berkomunikasi data dengan Diknas. Komunikasi tersebut antara lain : Penggunaan program SAS untuk membuat rapor siswa, menggunakan database Diknas sebagai informasi data siswa, serta registrasi ujian nasional. Penggunaan program SAS tidak dilakukan lagi, hal ini disebabkan
karena
kurangnya
bandwidth
yang
tersedia
untuk
mengupload nilai – nilai siswa ke server Diknas, yang menyebabkan sering terjadinya disconnect. Untuk kegiatan operasional, internet diakses setiap hari untuk mengetahui informasi hal pendidikan dari Diknas, sebab jika tidak menggunakan internet informasi yang didapat biasanya sudah kadaluarsa. Informasi Diknas tersebut dapat diperoleh secara online dari website Diknas, Mailing List, email, serta Instant Messenging. Jaringan LAN yang terpasang sudah cukup baik dan sudah berjalan sesuai dengan fungsinya. Terlebih lagi pada SMAK Sang Timur ini memiliki 2 ISP dari Telkom Speedy yang masing – masing memiliki kecepatan 1Mbps. ISP pertama didapat gratis dari pemerintah dalam program Internet Goes To School, yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom Speedy, sedangkan ISP kedua didapat dengan berlangganan paket Speedy Familia dengan biaya Rp. 645.000,- per bulan. Karena kurangnya performa dari ISP pertama, maka ISP kedua digunakan untuk kegiatan operasional serta belajar mengajar. ISP pertama digunakan pada ruang guru, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, serta sebagai backup
39
ISP kedua. Beliau berharap agar kecepatan bandwidth ditingkatkan agar dapat menunjang kegiatan belajar – mengajar. Wawancara kelima dilakukan dengan Bapak Antonius Eddy Harry selaku koordinator divisi LitBang (Penelitian dan Pengembangan) pada Yayasan dan sekolah Sang Timur. Beliau memaparkan bahwa sistem yang berjalan pada sekolah Sang Timur masih belum terintegrasi dengan yayasan. Jaringan komputer masih tergolong sederhana, sehingga komunikasi data antara unit dan yayasan harus dilakukan secara manual. Hal ini sangat tidak efisien dan efektif dalam hal waktu pengiriman data serta biaya. Pada rapat evaluasi tahun ajaran baru, beliau sudah mengusulkan untuk menambah kecepatan internet dengan menyewa satu ISP yang memiliki bandwidth yang setara dengan jumlah bandwidth dari yayasan dan setiap unit dengan alasan efisiensi biaya.
3.2. Masalah Yang Dihadapi Setelah melakukan peninjauan terhadap sistem, jaringan serta wawancara dengan koordinator LitBang pada Yayasan Sang Timur, maka didapatkan beberapa permasalahan utama yang perlu diperhatikan, yakni antara lain : 1. Penggunaan
bandwidth
yang
tidak
optimal
(harga
dibawah
berdasarkan tahun 2013, dan harga belum termasuk PPN 10%) Pada saat ini setiap unit pada sekolah Sang Timur Tomang memiliki akses internet yang berdiri sendiri – sendiri. Pada unit TK, menggunakan ISP (Internet Service Provider) Speedy yang memiliki bandwdith 384 Kbps dengan beban biaya bulanan Rp. 195.000,-. Pada unit SD, menggunakan ISP FirstMedia yang memiliki bandwdith 4 Mbps dengan biaya Rp. 350.000,- per bulan. Sedangkan pada unit SMP, SMA serta yayasan menggunakan ISP Speedy dengan bandwdith 1 Mbps, dengan biaya Rp. 645.000,- per bulannya. Jika kita bandingkan total bandwdith 7,384 Mbps (384 Kbps + 4 Mbps + 1 Mbps + 1 Mbps + 1 Mbps) dengan jumlah beban biaya Rp 2.480.000,- (Rp. 195.000,- + Rp. 350.000,- + (3 x Rp. 645.000,-) ),
40
akan lebih efisien dan terjangkau jika sekolah Sang Timur Tomang berlangganan paket yang menyediakan bandwdith yang besar contohnya saja FirstMedia - Fastnet 30 Mbps dengan harga Rp 2.035.000,-. Dari harga tersebut bisa dilihat bahwa dengan harga yang lebih murah, setiap unit dan yayasan dapat memperoleh bandwdith yang lebih besar yaitu 6 Mbps . 2. Jaringan yang terpisah Jaringan yang ada masih terpisah menjadi beberapa unit, sehingga tidak terdapat komunikasi data antara unit dengan yayasan. 3. Pengalamatan IP yang tidak teratur Pengalamatan IP yang dialokasikan secara dinamis pada seluruh client, sehingga management jaringan tidak dapat dilakukan. 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah Dengan mengacu pada masalah yang dihadapi oleh Yayasan Karya Sang Timur, solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain : •
Membuat Jaringan berbasis kabel Pada jaringan berbasis kabel ini, antar unit terhubung dengan yayasan dengan menggunakan media kabel UTP (Unshielded Twisted Pair).
•
Membuat Jaringan berbasis nirkabel / wireless Pada jaringan berbasis nirkabel antar unit dihubungkan dengan antena parabola yang dipasang pada setiap unit.
3.4. Usulan Pemecahan Masalah Jaringan berbasis kabel merupakan pilihan yang tepat untuk Yayasan Karya Sang Timur. Hal ini disebabkan karena jaringan kabel memiliki beberapa keuntungan dibandingkan nirkabel, yakni antara lain : •
Biaya relatif rendah Untuk menghubungkan tiap unit jaringan Sekolah Sang Timur melalui sinyal wireless, diperlukan sebuah antena sebagai pemancar dan penerima signal di masing-masing unit, sedangkan untuk menghubungkan jaringan tiap unit melalui kabel hanya memerlukan satu buah kabel dengan sebuah
41
konektor RJ-45 pada masing-masing ujung kabel. Biaya yang dikeluarkan untuk sebuah antenna lebih dari biaya 10 buah RJ-45. •
Menawarkan performa yang lebih baik, walaupun instalasinya relatif rumit Instalasi jaringan berbasis kabel dianggap lebih rumit karena harus mengikuti bentuk fisik dari bangunan serta diperlukan pertimbangan letak kabel agar terlihat rapi dan aman dari gangguan.
•
Kecepatan relatif lebih tinggi sampai kecepatan Gigabit, dibandingkan dengan kecepatan wireless yang paling tinggi adalah 300 Mbps. Kecepatan wireless tersebut merupakan kecepatan yang didapat dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang berpengaruh antara lain :
•
a.
Jarak dan Ketinggian
b.
Banyaknya penghalang seperti tembok
c.
Cuaca
Jaringan kabel relatif lebih aman daripada wireless, sebab pada jaringan wireless dapat menembus keamanan fisik seperti tembok yang tebal. Hal ini
disebabkan
wireless
menggunakan
gelombang
radio
dalam
mentransmisikan data (http://www.sysneta.com/keuntungan-jaringan-komputer,akses tanggal 22 Januari 2013) •
Reliabilitas lebih terjamin Komunikasi menggunakan media kabel memiliki kecepatan hingga 100 kali lebih cepat dibandingkan sebagian besar komunikasi melalui media udara (wireless). Oleh sebab itu komunikasi melalui media kabel memiliki performa yang baik dibandingkan dengan wireless. (Charp, S, 2002:2)
Router MikroTik yaitu RB 951-2n merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan di Yayasan dan Sekolah Sang Timur atas dasar pertimbangan harga dan fitur yang ada. Harga MikroTik relatif lebih murah dalam penggunaan jaringan berskala kecil. Selain itu, MikroTik juga memiliki fitur yang cukup
42
lengkap seperti yang terdapat pada router-router high-end.Sebagai contoh diambil perbandingan sebagai berikut: Tabel 3.1 Tabel Perbandingan Router (Sumber www.tp-link.in/resources/software/2009715145713.pdf, files.dlink.com.au/Products/DIR-120/Manuals/DIR120_Manual_v1.00.pdf, http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:License, diakses pada tanggal 17 Februari 2013) DHCP NAT IP Filtering Policy Rule Bandwidth Control Authentication Advanced Security Harga
RB 951-2n TL-R860 DIR-120 Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes No Yes Yes(advanced) Yes(simple) Yes(simple) Yes(advanced) Yes(1 user) Yes(1 user) Yes No No Rp420.000 Rp223.000 Rp512.000
Dari tabel 3.1 terdapat perbandingan antara Router MikroTik, Router TPLink dan Router D-Link, terlihat perbedaan antara Router MikroTik dengan router lain. Pada bagian bandwidth control, Router TP-Link dan D-link hanya dapat melalukan control bandwidth berdasarkan IP beserta besar bandwidth yang akan dialokasikan, sedangkan pada Router MikrotTik dapat dilakukan control bandwidth berdasarkan port dan juga waktu serta besar bandwidth yang bisa digunakan ketika jaringan tidak sibuk. Karena konfigurasi Router TP-Link dan D-Link hanya melalui webpage, authentikasi hanya berupa password dan hanya 1 user yang bisa digunakan untuk konfigurasi, sedangkan authentikasi pada MikroTik lebih ketat karena mendukung lebih dari satu user dan user tersebut dapat dibatasi berdasarkan alamat IP, dengan demikian perubahan yang dilakukan di router dapat teridentifikasi berdasarkan username. Selain itu, Router MikroTik mendukung advance security seperti pembuatan daftar IP yang dapat dihubungkan dengan fitur lainnya, contoh: NAT, DHCP, Firewall.
43
Dari perbandingan di atas, dapat dilihat bahwa MikroTik RB951-2n memiliki fitur yang lengkap dan diperlukan untuk jaringan Yayasan dan Sekolah Karya
Sang
Timur
dengan
harga
yang
cukup
terjangkau.
44
Rancangan topologi yang diusulkan adalah sebagai berikut:
Gambar 3.7 Gambaran topologi yang diusulkan. Router digunakan untuk sentralisasi jaringan pada setiap unit dan yayasan. Pada router tersebut dapat diimplementasikan bandwidth management, polis dan security jaringan. Pada percobaan ini RB 951-2n hanya memiliki 5 interface Fast Ethernet, maka jaringan TK dan SD digabung menjadi satu. Hal ini dikarenakan kegiatan operasional TK yang tidak banyak sehingga sisa dari bandwidth tersebut dapat digunakan oleh SD yang memiliki kegiatan operasional yang paling besar.