BAB 3 ANALIS IS STRATEGI DAN S IS TEM YANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan Berada dekat dengan tempat Presiden (Istana M erdeka) dan dianggap sebagai hotel independen terkemuka di Jakarta, Hotel Borobudur Jakarta ini terletak di 23 hektar jalur taman utama, di tengah besarnya keramaian ibukota. Dinamai dengan nama Candi Buddha abad 9 di Jawa Tengah, yang replikanya ditampilkan dengan berwibawa di indahnya taman hotel, Hotel Borobudur Jakarta adalah penunjuk atau acuan terkemuka di Jakarta. Hotel Borobudur ini merupakan pemahaman dan visualisasi dari Almarhum Presiden Soekarno pada tahun 1963 sebagai hotel mewah dengan 6 lantai yang hanya berisi 220 kamar dan diutamakan untuk digunakan oleh tamu-tamu negara. Akibat adanya perubahan pemerintah pada tahun 1965, pengembangan hotel untuk sementara disimpan atau ditangguhkan dengan membuat rencana berikutnya, yaitu meningkatkan jumlah kamar dari 220 kamar menjadi 695 kamar, dengan menambahkan dua belas lantai. Pada awal tahun 1970-an, ketika Indonesia membuka kesempatan bagi investor asing yang tertarik oleh negara penghasil minyak dan memiliki potensi ekonomi, ketertarikan pemerintah Indonesia, the Inter-Continental Hotels & Resorts dan Perancis, membentuk gabungan kekuatan untuk menciptakan sebuah hotel yang sangat berbeda dari rencana semula.
49
50 Perubahan besar dalam konsep, desain, dan ukuran benar-benar terjadi pada M aret 1974, ketika Presiden Soeharto membuka hotel pada saat dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan konferensi tahunan Pasific Asia Travel Association (PATA). Dengan tambahan Garden Wing Apartments, Hotel Borobudur Jakarta merupakan salah satu hotel terbesar di Indonesia dengan total 695 kamar. Hotel Borobudur Jakarta telah mendapatkan dua kali penghargaan bergengsi Five-Star Diamond, klasifikasi tertinggi pada rating hotel. Sebelum penghargaan ini, pada tahun 1986, Hotel Borobudur Jakarta telah mendapat Golden Palm Award yang merupakan penghargaan pada industri perjalanan Indonesia untuk keunggulan dalam pelayanan dan kontribusi pada pariwisata di Indonesia. Sejak dibuka pada tanggal 23 M aret 1974, Hotel Borobudur Jakarta telah menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam industri perhotelan di Jakarta. Untuk lebih meningkatkan fasilitas dan layanan, pada akhir tahun 1993, disatukan suatu rencana untuk proses pelaksanaan renovasi terbesar dalam sejarah Indonesia. Rencana ini mulai berlaku pada skala yang lebih luas pada tanggal 16 Oktober 1995 ketika hotel ini "menarik tirai nya" di Gedung Utama untuk menandai akhir periode evolusi hotel yang pertama kali. Keputusan untuk menutup sementara Gedung Utama dilakukan untuk mempercepat program peremajaan, dan Hotel Borobudur Jakarta kembali membuat legenda dalam perjalanan sejarahnya dengan gaya, keanggunan, dan kenyamanan saat benar-benar menggambarkan sebuah "Portrait of a Legend".
51 Fasilitas-fasilitas baru dan peningkatan layanan yang dinilai sebagai properti yang telah menyempurnakan 695 kamar, juga keunikan suasana dan karakteristik yang hangat serta nyaman dari hotel, tetap menjadi bagian dari "resor yang terletak di pusat kota Jakarta" ini. Hotel Borobudur Jakarta sebelumnya dikelola oleh Inter-Continental Hotels & Resorts selama 25 tahun, yang kontraknya telah berakhir pada tanggal 31 Desember 1998. Lalu Discovery Hotels & Resorts mengajukan management services mereka pada tanggal 1 Januari 1999, dengan kesepakatan kontrak manajemen formal yang ditandatangani pada tanggal 26 Januari 1999. M emasuki millenium baru, pemilik ingin mengejar peluang-peluang alternatif untuk mengelola properti hotel. Setelah 25 tahun dengan kelompok manajemen internasional yang besar, dicari dan ditemukan perusahaan baru, low overhead management company, yang dapat memberikan fleksibilitas dan kreativitas yang bergerak sesuai dengan situasi saat ini, termasuk dapat fokus memahami situasi saat ini dan memberikan perhatian khusus terhadap kepentingan bisnis serta pembangunan nasional.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan Adapun Visi dan M isi yang tertuang dalam Company Profile pada Hotel Borobudur Jakarta adalah menjadi hotel bintang lima di Indonesia yang paling diminati oleh para tamu selama-lamanya.
52 Visi pada Hotel Borobudur Jakarta adalah: -
Hotel Borobudur Jakarta berusaha mempertahankan image-nya menjadi pilihan utama untuk hotel bintang lima di Indonesia
Sedangkan misi pada Hotel Borobudur Jakarta : -
M eningkatkan kualitas pelayanan dan produknya agar tetap bertahan di industri perhotelan dalam posisi yang baik
-
M eningkatkan kualitas produk dan layanan dengan melampaui ekspektasi dari para tamu dan berbagai aspirasi dari para stakeholder
-
Untuk membangun landasan yang kokoh, inovatif dan juga keunggulan kompetitif yang berbasis pada pelanggan dengan mendefinisikan ulang dan terus-menerus dilakukan peningkatan pada bidang-bidang berikut : • Produk dan layanan hotel • Standarisasi kegiatan operasional • Keputusan manajemen dalam proses bisnis • Sistem manajemen property
-
M enjadikan lingkungan bisnis yang bersahabat dan komunitas sosial yang peduli terhadap operasi hotel internasional
3.3 S trategi Bisnis Perusahaan Untuk memajukan perkembangan bisnisnya, Hotel Borobudur Jakarta memiliki berbagai macam strategi bisnis. Strategi-strategi tersebut adalah :
53 1. M elakukan peningkatan kualitas produk maupun layanan. Sebagai hotel bintang lima yang berada di kota metropolitan, Hotel Borobudur Jakarta selalu berusaha untuk dapat mempertahankan kualitas produknya. Contohnya seperti melakukan renovasi kamar, ballroom, maupun hotel secara keseluruhan. Sedangkan peningkatan pada pelayanan adalah dengan menerima usulan maupun saran dari para tamu yang pada nantinya mungkin dapat benar diterapkan oleh Hotel Borobudur Jakarta. 2. M elakukan kerja sama dan menjalin hubungan baik dengan travel agent Industri perhotelan lekat hubungannya dengan travel agent untuk mendukung proses bisnisnya. M isalnya para travel agent dapat membantu Hotel Borobudur Jakarta untuk meningkatkan penjualannya, karena biasanya para tamu lebih memilih untuk memesan kamar dari travel agent dibandingkan harus langsung memesan ke hotel untuk mendapatkan harga yang murah. Selain itu, Hotel Borobudur memiliki berbagai cara agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan para travel agent. Salah satu contohnya adalah dengan mengadakan party dengan para travel agent tersebut. Dalam acara tersebut terdapat penobatan travel agent terbaik yang selama ini bekerja sama dengan Hotel Borobudur Jakarta. 3. M enerapkan website booking pada proses bisnisnya. Dalam melakukan kegiatan penjualan, Hotel Borobudur Jakarta telah menerapkan website booking untuk melakukan pemesanan kamar melalui website. Sehingga dapat mengefisiensikan waktu dan biaya para tamu yang ingin menginap di Hotel Borobudur Jakarta.
3.4 S truktur Organisasi General Manager
Resident Manager Executive Assistant Manager
Finance Controller
Director of Marketing
System Manager
Secretary to General Manager
P urchasing Manager
Director of Sales Catering
Receiving and Store Manager
P ublic Relations Director
Food & Beverage Manager
Executive Chef
Chief Security
Club Borobudur Manager
Assistant Executive Sous Chef
Rooms Division Manager
Laundry Manager
54
Human Resources Director
P ersonnel Manager
Training Manager
Front Office Manager
Executive Housekeeper
Gambar 3.1 S truktur Organisasi Hotel Borobudur Jakarta
Chief Engineer
55 3.5 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur orgnisasi Hotel Borobudur Jakarta adalah sebagai berikut : 1. Front Desk • M enentukan status pemesanan tamu dan mengidentifikasi berapa lama tamu akan menginap • M embantu para tamu melengkapi kartu registrasi, menetapkan ruangan dan mengakomodasi permintaan spesial jika memungkinkan • M eng-update laporan status house keeping dan mengkoordinasi permintaanpermintaan untuk pemeliharaan dan perbaikan oleh Engineering Department. • M emberikan berbagai pilihan dan alternatif untuk para tamu dan menawarkan bantuan dalam membuat pilihan • M enyediakan pelayanan yang efisien dalam penanganan tamu dalam check in, check out, dan pembayaran • M enginformasikan berbagai fasilitas dan kelebihan yang dimiliki hotel 2. Public Relations • M engkomunikasikan tentang Hotel Borobudur Jakarta • M enjadi juru bicara Hotel Borobudur Jakarta dalam memberikan publisitas • M enciptakan hubungan yang baik dengan pemerintah, perusahaan swasta, media, dan relasi internal lainnya. 3. Training Department • M emastikan bahwa semua karyawan dilatih dengan baik dengan kemampuan dan pengetahuan yang baik
56 • M emberikan pelatihan yang terbaik untuk para karyawan dengan standar pelayanan untuk para tamu • M elakukan pemeriksaan di setiap departemen untuk memastikan bahwa semua hal yang berkaitan dengan pelatihan berjalan dan dilaksanakan dengan baik 4. Housekeeping Department • Bertanggung jawab dalam hal kebersihan dan kerapihan kamar, ballroom, dan lain-lain • M enyediakan standar pelayanan yang tinggi dan akomodasi yang sangat baik. 5. Purchasing Department • Bertanggung jawab menyediakan semua kebutuhan hotel, seperti makanan dan minuman, perlengkapan atau persediaan umum serta barang-barang teknik • M engendalikan proses administrasi, keuangan, pengiriman barang-barang antara pengguna dan pemasok • M engendalikan harga, kualitas produk, ketentuan pembayaran dan waktu pengiriman • Berkoordinasi dengan departemen lain untuk mempertahankan contract service 6. M arketing Department • M eningkatkan pendapatan dari properti dan tingkat hunian hotel • M enjaga agar hotel tetap berada pada level bersaing
57 • M eninjau kembali strategi pemasaran untuk memaksimalkan pendapatan dan tingkat hunian hotel • M eningkatkan pendapatan dari room division dan food & beverage department. 7. Food and Beverage Department • M enentukan dan mengelola makanan dan minuman untuk kebutuhan restoran, catering, M ICE, dan lain-lain • M enghubungkan hotel dengan komunitas lokal, dimana kualitas dan nilainilai dari sebuah hotel dinilai • M endukung room division dalam meningkatkan pendapatan bagi room division dan food & beverage department. 8. Security Department • M enjaga atau melindungi hotel secara keseluruhan • M engamankan tamu hotel, karyawan dan aset atau harta benda hotel dari tindakan kriminal, seperti pencurian, kebakaran, termasuk tindakan teroris • Ikut bertanggung jawab atas pelestarian semua harta benda hotel yang berada di area hotel 9. Engineering Department • Bertanggung jawab atas perbaikan dan perawatan gedung, peralatan, AC, utilitas termasuk hidup dan keamanan 10. Finance Department • M encatat dan memferivikasi arus keuangan perusahaan
58 • M enyediakan informasi keuangan yang berkualitas sebagai dasar bagi pengambilan keputusan manajemen • M enyediakan informasi keuangan yang berguna dan up to date melalui pemrosesan transaksi keuangan, memelihara dokumen keuangan, mengaudit prosedur keuangan, dan mempersiapkan financial statements (balance sheet dan pemasukan) 11. Human Resources Division • M emastikan bahwa operasi/kegiatan hotel berjalan dengan baik dengan menyediakan sumber daya manusia yang berkompeten • M enyediakan pelayanan yang baik terhadap kepentingan semua karyawan • M elakukan perekrutan dan pemilihan karyawan melalui kerja sama dengan program training/pelatihan dan pengenalan terhadap Continuous Learning Process
3.6 Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan Analisis lingkungan internal bisnis perusahaan merupakan analisis terhadap faktor-faktor internal yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan. Faktor-faktor internal tersebut dapat berupa kekuatan internal perusahaan yang bila digali lebih lanjut dapat menjadi sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, atau pun kelemahan yang harus diperbaiki agar tidak menjadi sebuah ancaman bagi perusahaan. Analisis yang dilakukan mencakup analisis terhadap rantai nilai (Value Chain), analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats), analisis CSF (Critical Success Factors) dan analisis KPI (Key Performance Indicator).
59 3.6.1 Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Infrastruktur Perusahaan Penggunaan parking pass,security pass, CCTV Manajemen S umber Daya Manusia Aktivitas perekrutan dan pelatihan. Pengembangan Teknologi Penggunaan aplikasi Property M anagement System, yaitu Opera yang mengintegrasikan seluruh divisi di dalam perusahaan. Pembelian Aktivitas pembelian produk-produk fasilitas hotel, serta pembelian peralatan dan perlengkapan kantor. Logistik Dalam Aktivitas penerimaan bahan baku makanan dan minuman, fasilitas produk hotel seperti sikat gigi, handuk, bunga, dan lain-lain, serta pengendalian produkproduk tersebut.
Operasi Aktivitas penjualan produk-produk berupa kamar hotel, ballroom, restoran, dan berbagai fasilitas lainnya yang tersedia
Logistik Luar
Pemasaran &Penjualan
Tidak ada
M engadakan kerja sama dengan travel agent dan website penjual hotel, dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas seperti sebagai tempat penghitungan suara pada saat pemilihan umum.
Pelayanan Berusaha mendapatkan kepercayaan pelanggan dengan selalu memberikan pelayanan yang baik dan cepat serta menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan.
Gambar 3.2 Rantai Nilai (Value Chain) pada Hotel Borobudur Jakarta Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas bisnis perusahaan. Analisis rantai nilai dibagi menjadi dua bagian, yaitu aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Berikut ini adalah analisis rantai nilai dari Hotel Borobudur Jakarta :
M A R G I N
60 1. Aktivitas Primer •
Logistik Dalam Aktivitas
ini merupakan
aktivitas
yang berhubungan
dengan
penerimaan dan pengendalian produk. Aktivitas logistik dalam yang dilakukan Hotel Borobudur Jakarta meliputi aktivitas penerimaan bahan baku makanan dan minuman, serta produk-produk fasilitas hotel seperti bunga, sikat gigi, sabun, handuk, dan lain-lain, serta pengendalian produk-produk tersebut. •
Operasi Aktivitas ini berupa kegiatan operasional pada Hotel Borobudur Jakarta, yaitu melakukan penjualan produk-produk berupa kamar hotel, ballroom, restoran, dan berbagai fasilitas lainnya yang tersedia.
•
Logistik Luar Untuk aktivitas ini, Hotel Borobudur Jakarta tidak memilikinya. Dikarenakan Hotel Borobudur Jakarta menjual jasa, bukanlah sebuah barang yang dapat dikirim ke pelanggan. Oleh sebab itu untuk aktivitas logistik keluar, Hotel Borobudur Jakarta tidak memilikinya.
•
Pemasaran dan Penjualan Aktivitas pemasaran dan penjualan dilakukan oleh Hotel Borobudur Jakarta untuk menarik minat pelanggan terhadap produk-produk yang dipasarkan. Kegiatan pemasaran dan penjualan yang dilakukan adalah dengan mengadakan kerja sama dengan travel agent dan website penjual hotel, serta ikut berpartisipasi dalam berbagai aktivitas seperti
61 menjadikan Hotel Borobudur Jakarta sebagai tempat penghitungan suara pada saat pemilihan umum. •
Pelayanan Aktivitas ini merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperkuat atau menjaga nilai produk, serta mendapatkan kepercayaan pelanggan terhadap Hotel Borobudur Jakarta. Aktivitas pelayanan yang dilakukan adalah dengan memberikan pelayanan yang baik dan cepat serta menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan.
2. Aktivitas Pendukung •
Infrastruktur Perusahaan Infrastruktur perusahaan merupakan aktivitas penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh perusahaan untuk menunjang kegiatan bisnisnya. Infrastruktur Hotel Borobudur Jakarta meliputi CCTV untuk mengontrol lingkungan Hotel Borobudur Jakarta, security pass untuk dapat mengakses ruangan-ruangan tertentu bagi karyawan-karyawan tertentu juga, parking pass untuk memudahkan tamu-tamu yang datang ke Hotel Borobudur Jakarta yang menggunakan mobil pribadi. Hotel Borobudur Jakarta perlu memelihara infrastruktur yang ada agar dapat berjalan dengan baik, dan memperbaiki infrastruktur yang kurang layak agar tidak menjadi ancaman bagi perusahaan.
62 •
M anajemen Sumber Daya M anusia Aktivitas ini merupakan aktivitas yang mengelola sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Aktivitas ini meliputi aktivitas perekrutan dan pelatihan karyawan Hotel Borobudur Jakarta.
•
Pengembangan teknologi Aktivitas pengembangan teknologi yang dilakukan Hotel Borobudur Jakarta saat ini adalah penggunaan aplikasi Property Management System, yaitu Opera yang mengintegrasikan seluruh divisi di dalam perusahaan.
•
Pembelian Aktivitas pembelian merupakan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendukung aktivitas utama yang mencakup aktivitas pembelian produk-produk fasilitas hotel, serta pembelian peralatan dan perlengkapan hotel.
Margin (Value added – Cost = Profit) Value added adalah segala aktivitas yang ada di dalam perusahaan yang dapat menimbulkan keuntungan, maka jika semua aktivitas primer dan sekunder dapat berjalan secara berkesinambungan akan menimbulkan value added dan semua biaya (cost) dalam sktivitas primer dan sekunder dapat diminimalkan tanpa mengurangi keefektifan kegiatan. Oleh sebab itu, jika value added dikurangi dengan biaya (cost) yang dikeluarkan akan menimbulkan keuntungan (profit) bagi Hotel Borobudur Jakarta.
63 3.6.2 Analisis S WOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal perusahaan yaitu, kekuatan dan kelemahan serta faktor eskternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman. Analisis ini digunakan perusahaan untuk mendukung penyusunan strategi bisnis.
S trength (S) : (S1) M emiliki kolam renang, taman, dan area rekreasi terbesar (S2) M emiliki kekuatan dalam pangsa pasar pemerintahan dan kelompok atau grup (S3) Berlokasi di dekat Istana Negara, pusat pemerintahan, dan keamanan negara (S4) Area utama pendistribusian listrik karena dekat dengan Istana Negara (S5) Pernah bergabung dengan Inter-Continental Hotels (S6) Pakar dari luar negeri di dalam manajemen operasi (S7) M emiliki banyak breakout rooms (S8) Pasar domestik memiliki loyalitas yang kuat pada hotel-hotel yang hanya ada di Indonesia (Indonesia Chain) (S9) M emiliki banyak ruangan yang dapat digunakan untuk M ICE (M eeting, Insentive, Conference, Exhibiton) karena memiliki fungsi fleksibilitas yang lebih baik (S10) M emiliki daya tarik. seperti klub malam, rekreasi, dan fasilitas olahraga (S11) M emiliki dapur yang besar dan banyak restoran
64 Weakness (W) : (W1) Beberapa ruangan masih menggunakan karpet lama yang terlihat kurang bersih dan rapi (W2) Tidak ada layanan valet pada pintu masuk utama dan pintu masuk Flores (W3) Bukan hotel yang memiliki banyak cabang di luar Indonesia (international chain). Hotel Borobudur Jakarta tidak dikenal dengan baik secara internasional (W4) Tidak memiliki brand hotel yang kuat secara luas (W5) Jaringan penjualan domestik yang terbatas (W6) Usaha dan dana yang kurang terhadap pemasaran kota Jakarta dari Departemen Pariwisata Jakarta (W7) Jumlah kamar yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah permintaan dari para tamu.
Opportunity (O) : (O1) Hotel Borobudur Jakarta terletak dekat dengan JIEXPO Kemayoran Jakarta (berpotensi untuk pasar Convex) (O2) Rating harga yang sangat kompetitif dibanding dengan hotel berbintang lima lainnya (O3) M emiliki pengalaman sebagai tempat untuk penghitungan suara dalam pemilu 2009 yang lalu
65 (O4) Sebagai hotel lama, banyak orang masih mengingat bahwa Hotel Borobudur di Jakarta sebagai hotel bintang lima (O5) M emiliki rancangan terbaru pada lounge karyawan (O6) Tidak ada peraturan 3 in 1 seperti di area Kuningan, jadi Hotel Borobudur Jakarta bisa meraih pasar korporasi di area tersebut (O7) M asih memiliki ruang kosong yang bisa digunakan dalam rangka mengembangkan bisnis (O8) Hotel Borobudur Jakarta sedang dalam proses untuk melakukan perencanaan renovasi kamar lantai klub dan presidential suits (O9) Area M angga Dua dan Kemayoran sedang berkembang, sehingga akan ada lebih banyak pusat perbelanjaan dan perkantoran di dekat hotel
Threats (T) : (T1) Penurunan ekonomi akan berlanjut di tahun 2009 (T2) Penerbangan langsung ke kota tujuan di Indonesia sudah diperbolehkan dan beberapa perusahaan maskapai penerbangan mengurangi lalu lintas penerbangan mereka (T3) Akan
terjadi
pengurangan
kegiatan
dari
perusahaan
maupun
pemerintahan selama kampanye pemilu pada tahun 2009 (T4) Aryaduta dan JW M arriott adalah pesaing utama untuk pasar kedutaan besar Amerika. Hilton adalah pesaing utama untuk pasar M ICE dan krukru maskapai penerbangan.
66 (T5) Nikko dan Sari Pan Pacific Hotel adalah pesaing utama untuk pasar Jepang. Le Grandeur dan Novotel Hotel M angga Dua adalah pesaing utama untuk pasar China dan Taiwan (T6) M alaysia & Singapura melakukan promosi yang lebih baik untuk negara mereka (T7) Teror bom, gempa bumi dan beberapa insiden lain di Indonesia, disiarkan ke penonton di seluruh dunia (T8) Kempinski Residence dan Grand Hyatt Apartments akan segera dibuka pada awal tahun 2009. Strategi SO
Strategi WO
(S2,O1) Meng-update informasi mengenai acaraacara yang akan diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta
(W7,O9) Melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat, pihak penyelenggara event dan pihak travel agent maupun airlines
(S7,O9) Melakukan kegiatan pemasaran mengenai breakout rooms di area Mangga Dua dan Kemayoran (S8,O4) Memberikan parsel, bingkisan, maupun kartu ucapan kepada para mitra kerja dan tamu domestik yang memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap Hotel Borobudur Jakarta (S11,O6) Memberikan menu-menu paket untuk makan mala m, special offer untuk menu-menu tertentu Strategi ST (S8,T8) Meningkatkan pelayanan yang lebih berkualitas dan tidak kalah baik dari Kempinski Residence dan Grand-Hyatt Apartments yang merupakan International Chain (S9,T4) Melakukan pemeliharaan dan renovasi serta menambahkan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk MICE (S2,T3) Melakukan kerja sama dengan pihak pemerintahan sehingga Hotel Borobudur Jakarta menjadi tempat penghitungan suara pada pemilu 2009
(W1,O8) Melakukan renovasi secara bertahap terhadap kamar-kamar yang tidak layak untuk dijual sehingga Hotel Borobudur Jakarta dapat tetap melakukan kegiatan bisnisnya (W3,O3) Memberikan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan kepada para peserta penghitungan suara pemilu Strategi WT (W3, T8) Mempromosikan Hotel Borobudur Jakarta dengan mengedepankan suasana Indonesia yang kental di dalam hotel (W3,T7) Hotel Borobudur Jakarta dapat tetap dijadikan pilihan bagi para tamu untuk menginap walaupun di Jakarta pernah terjadi insiden bom di hotel International Chain seperti Hotel Mariott dan Hotel Ritz-Carlton karena Hotel Borobudur Jakarta bukan hotel International Chain yang me miliki brand image internasional
(S6,T1) Mengadakan pertemuan antara manajemen operasi Hotel Borobudur Jakarta dengan foreign expertise
Gambar 3.3 Matriks S WOT Hotel Borobudur Jakarta
67 Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa perusahaan menggunakan empat strategi, yaitu strategi SO (menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada), strategi WO (menggunakan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada), strategi S T (menggunakan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman yang ada), strategi WT (menggunakan kelemahan internal untuk menghindari ancaman yang ada). Berikut ini adalah strategi SO perusahaan, yaitu : ● (S2,O1) M eng-update informasi mengenai acara-acara yang akan diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta sehingga Hotel Borobudur Jakarta dapat melakukan pemasaran kepada group market yang akan terlibat dalam kegiatan di JIEXPO ● (S7,O9) M elakukan kegiatan pemasaran mengenai breakout rooms yang dimiliki oleh Hotel Borobudur Jakarta di area Kemayoran dan M angga Dua untuk menarik minat para konsumen di area tersebut. ● (S8,O4) M emberikan parsel, bingkisan, maupun kartu ucapan kepada para mitra kerja dan tamu domestik yang memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap Hotel Borobudur Jakarta agar para tamu domestik selalu mengingat memiliki pengalaman yang menyenangkan sebagai tamu Hotel Borobudur Jakarta. •
(S11,06) M enyediakan special offer di restoran agar menarik minat masyarakat untuk menyantap hidangan di Hotel Borobudur Jakarta secara pribadi maupun untuk kebutuhan perusahaan, misalnya untuk bertemu dengan client. Apalagi letak Hotel Borobudur Jakarta yang tidak termasuk
68 dalam daerah Kuningan (3 in 1) yang memberikan keuntungan bagi Hotel Borobudur Jakarta. Sedangkan strategi WO perusahaan adalah : ● (W1,O8) M elakukan renovasi secara bertahap terhadap kamar-kamar yang tidak layak untuk dijual. Sehingga Hotel Borobudur Jakarta dapat tetap melakukan kegiatan bisnisnya dengan menjual kamar yang layak untuk dijual. ● (W3,O3) M emberikan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan kepada para peserta penghitungan suara pada pemilu 2009. Pemilu adalah sebuah acara yang penting bagi negara dan masyarakat Indonesia juga selalu dipantau perkembangannya oleh media dari seluruh dunia. Sehingga Hotel Borobudur Jakarta memiliki nilai yang baik akan hal tersebut. Apalagi Hotel Borobudur Jakarta bukanlah hotel yang dikenal secara internasional. Tetapi dengan adanya pengalaman ini Hotel Borobudur Jakarta dapat sekaligus mempromosikan dirinya ke halayak secara domestik maupun internasional. ● (W7,O9) M elakukan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat, pihak penyelenggara event dan pihak travel agent agar Hotel Borobudur Jakarta dapat dijadikan sebuah pilihan untuk tempat menginap para turis yang datang ke Kemayoran dan M angga Dua. S trategi ST perusahaan adalah : ● (S2,T3) M elakukan kerja sama dengan pihak pemerintahan yang menjadikan Hotel Borobudur Jakarta menjadi tempat penghitungan suara
69 pada pemilu 2009. Kegiatan tersebut dapat dijadikan pemasukan terhadap pendapatan Hotel Borobudur Jakarta. ● (S6,T1) M engadakan pertemuan
antara manajemen operasi Hotel
Borobudur Jakarta dengan foreign expertise untuk mengembangkan inovasi, agar dapat meminimalisasi dampak dari krisis ekonomi global yang terus berlanjut. ● (S8,T8) M eningkatkan pelayanan yang lebih berkualitas dan tidak kalah baik dari Kempinski Residence dan Grand-Hyatt Apartments yang merupakan International Chain agar Hotel Borobudur Jakarta tetap menjadi pilihan utama bagi domestic market. ● (S9,T4) Hotel Borobudur Jakarta melakukan pemeliharaan dan renovasi serta menambahkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk kepentingan M ICE, sehingga Hotel Borobudur Jakarta memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan pesaing yang juga memiliki fasilitas untuk M ICE.
70 S trategi WT perusahaan adalah : ● (W3,T7) Insiden bom sering terjadi di beberapa tempat di Jakarta seperti kedutaan negara-negara asing maupun hotel International Chain. Hal tersebut sangat berdampak buruk terhadap industri perhotelan. Tapi tidak untuk Hotel Borobudur Jakarta yang bukan hotel International Chain, sehingga Hotel Borobudur Jakarta dapat tetap menjadi pilihan para tamu untuk menginap. ● (W3,T8)
M empromosikan
Hotel
Borobudur
Jakarta
dengan
mengedepankan suasana Indonesia yang kental di dalam hotel kepada turis-turis mancanegara.
71 Berikut ini analisis faktor strategi internal (IFAS) dari Hotel Borobudur Jakarta yang dapat dilihat dari tabel 3.1 : FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING BOBOT*RATING
KEKUATAN : (S1)
Memiliki kolam renang, taman, dan area rekreasi terbesar (S2) Memiliki kekuatan dalam pangsa pasar pemerintahan dan kelompok / grup (S3) Berlokasi di dekat Istana Negara, pusat pemerintahan, dan keamanan negara (S4) Area utama pendistribusian listrik karena dekat dengan Istana Negara (S5) Pernah bergabung dengan Inter-Continental Hotels (S6) Pakar dari luar negeri di dalam manajemen operasi (S7) Memiliki banyak breakout rooms (S8) Pasar domestik memiliki loyalitas yang kuat pada hotel-hotel yang hanya ada di Indonesia (Indonesian Chain) (S9) Memiliki banyak ruangan yang dapat digunakan untuk MICE (Meeting, Insentive, Conference, Exhibiton) karena memiliki fungsi fleksibilitas yang lebih baik (S10) Memiliki daya tarik. seperti klub malam, rekreasi, dan fasilitas olahraga (S11) Memiliki dapur yang besar dan banyak restoran Total Kekuatan KELEMAHAN : (W1) Beberapa ruangan masih menggunakan karpet lama yang terlihat kurang bersih dan rapi (W2) Tidak ada layanan valet pada pintu masuk utama dan pintu masuk Flores (W3) Bukan hotel yang memiliki banyak cabang di luar Indonesia (international chain). Hotel Borobudur Jakarta tidak dikenal dengan baik secara internasional dan merek yang dihormati di dalam manajemen hotel (W5) Jaringan penjualan domestik yang terbatas (W4) Tidak memiliki brand hotel yang kuat secara luas (W6) Usaha marketing dan anggaran yang tidak cukup dari pemerintah departemen kebudayaan untuk pariwisata Jakarta (W7) Jumlah kamar yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah permintaan dari para tamu Total Kelemahan TOTAL
0,05
4
0,20
0,045
3
0,135
0,045
3
0,135
0,025 0,045 0,045 0,05
2 3 3 4
0,05 0,135 0,135 0,20
0,045
3
0,135
0,05
4
0,20
0,05 0,05 0,50
4 4
0,20 0,20 1,725
0,07
2
0,14
0,05
1
0,05
0,08 0,07 0,08
3 2 3
0,24 0,14 0,24
0,07
2
0,14
0,08 0,50 1,00
3
0,24 1,19 2,915
Tabel 3.1 Matriks Faktor S trategi Internal (IFAS ) Hotel Borobudur Jakarta
72 Perhitungan IFAS :
Kekuatan
: 1,725
Kelemahan
: 1,19
Titik X (internal)
= kekuatan - kelemahan = 1,725 – 1,19 = 0.535
Di bawah ini ialah analisis faktor strategi eksternal (EFAS) dari Hotel Borobudur Jakarta yang dapat dilihat pada tabel 3.2 :
73 FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT*RATING
PELUANG : (O1) Hotel Borobudur Jakarta terl etak dekat dengan JIEXPO Kemayoran Jakarta (berpotensi untuk pasar Convex) (O2) Rating harga yang sangat kompetitif dibanding dengan hotel berbintang lima lainnya (O3) Memiliki pengalaman sebagai tempat untuk penghitungan suara dalam pemilu 2009 yang lalu (O4) Sebagai hotel lama, banyak orang masih mengingat bahwa Hotel Borobudur di Jakarta sebagai hotel bintang lima (O5) Memiliki rancangan terbaru pada lounge (O6) Tidak ada peraturan 3 in 1 seperti di area Kuningan, jadi Hotel Borobudur Jakarta bisa meraih pasar korporasi di area ters ebut (O7) Masih memiliki ruang kosong yang bisa digunakan dalam rangka mengembangkan bisnis (O8) Hotel Borobudur Jakarta sedang dalam proses untuk melakukan perencanaan renovasi kamar lantai klub dan presidential suits (O9) Area Mangga Dua dan Kem ayoran sedang berkembang. Sehingg akan ada lebih banyak pusat perbelanj aan dan perkantoran di dekat hotel Total Peluang ANCAMAN :
0,07
3
0,21
0,065
3
0,195
0,05
2
0,10
0,05 0,05
2 2
0,10 0,10
0,05
2
0,10
0,05
2
0,10
0,065
3
0,195
0,05 0,50
2
0,10 1,20
(T1) Penurunan ekonomi akan berlanjut di tahun 2009 (T2) Penerbangan langsung ke kota tujuan di Indonesia sudah diperbolehkan dan beberapa perusahaan maskapai penerbangan mengurangi lalu lintas penerbangan mereka (T3) Akan terjadi pengurangan kegiatan dari perus ahaan maupun pemerintahan selama kampanye pemilu pada tahun 2009 (T4) Aryaduta dan JW Marriott adalah pesaing utama untuk pasar kedutaan besar Amerika. Hilton adalah pesaing utama untuk pasar MICE dan kru-kru maskapai penerbangan. (T5) Nikko dan Sari Pan Pacific Hotel adalah pes aing utama untuk pasar Jepang. Le Grandeur dan Novotel Hotel Mangga Dua adalah pes aing utama untuk pasar China dan Taiwan (T6) Malaysia & Singapura melakukan promosi yang lebih baik untuk negara mereka (T7) Gempa bumi dan beberapa insiden di Indonesia, disiarkan ke penonton di seluruh dunia (T8) Kempinski Residence dan Grand Hyatt Apartments akan segera dibuka pada awal tahun 2009 Total Ancaman
0,065
2
0,13
0,065
2
0,13
0,075
3
0,225
0,065
2
0,13
0,065
2
0,13
0,05
1
0,05
0,05
1
0,05
0,065 0,50
2
0,13 0,975
TOTAL
1,00
2,175
Tabel 3.2 Matriks Faktor Eksternal (EFAS ) Hotel Borobudur Jakarta
74 Perhitungan EFAS :
Peluang
: 1,20
Ancaman
: 0,975
Titik Y(eksternal)
= Peluang – Ancaman = 1,20 – 0,975 = 0.225
Nilai total yang didapatkan dari tabel di atas yaitu 0,225 (EFAS) dan 0,535 (IFAS) digunakan untuk mengetahui posisi relatif Hotel Borobudur Jakarta dibanding dengan pesaing dan untuk menunjukkan bagaimana strategi Hotel Borobudur Jakarta terhadap faktor-faktor eksternal dan internalnya. Untuk mengetahui posisi relatif Hotel Borobudur Jakarta dibandingkan dengan hotel pesaing, maka disusun diagram SWOT. Berbagai peluang
Kuadran 3
Kuadran 1 (0.535, 0.225)
Kelemaha n internal
Kekuatan Iinternal
Kuadran 4
Kuadran 2
Berbagai ancaman Gambar 3.4 Kurva IFAS – EFAS Analisis S WOT Hotel Borobudur Jakarta
75 X = artinya bahwa Hotel Borobudur Jakarta berada pada kuadran 1 dimana dapat menggunakan strategi SO (Strength – Opportunity). Strategi tersebut menjelaskan bahwa Hotel Borobudur Jakarta dapat menggunakan seluruh kekuatan yang dimilikinya untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
3.6.3 Analisis KPI (Key Performance Indicator) dan CS F (Critical Success Factor) Perusahaan CSF’s (Critical Success Factors) adalah faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh sebab itu CSF memerlukan suatu ukuran atau indicator (KPI – Key Performance Indicator) yang dapat memberitahukan kinerja perusahaan dalam mencapai faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut. Adapun analisis Key Performance Indicator (KPI) dan Critical Success Factor (CSF) akan diuraikan pada tabel berikut : Objectives Menghadapi persaingan
Memperluas pangsa pasar Meningkatkan kepuasan pelanggan
Meningkatkan kinerja operasional
CSF - Menyediakan produk dan fasilitas yang berstandard internasional - Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan - Memberikan harga produk yang kompetitif - Memiliki cabang yang dapat memperluas pangsa pasar. - Menerima dan merespon dengan baik kritik dan saran dari para tamu - Meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan - Melakukan renovasi terhadap produk maupun fasilitas hotel - Menerapkan Opera Property Management System untuk menjalankan proses bisnis hotel.
KPI - Berkurangnya keluhan para tamu - P endapatan yang terus meningkat setiap tahunnya - Memiliki cabang di Bali dan akan me mbuka cabang baru di Surabaya. - Adanya loyalitas dari pelanggan - Berkurangnya keluhan para tamu - Adanya respon positif dari para tamu ketika physically check dan pengisian guests questioner - Adanya kemudahan dalam pengiriman laporan - Meningkatnya efisiensi waktu kinerja operasional hotel
Tabel 3.3 Analisis CS F dan KPI Hotel Borobudur Jakarta
76 3.6.4 Analisis Area, Fungsi dan Proses Bisnis Perusahaan Analisis area, fungsi dan proses bisnis perusahaan adalah analisis yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang hubungan dan interaksi antara aspek-aspek informasi dalam perusahaan. Analisis ini menggunakan berbagai diagram seperti diagram komposisi fungsi bisnis, diagram hubungan entitas dan matriks untuk memodelkan dan merekam data dari semua kegiatan yang berlangsung di perusahaan. Fungsi bisnis adalah sekumpulan aktivitas perusahaan yang dapat mendukung dalam mencapai misi perusahaan. Biasanya fungsi bisnis dikelompokkan ke dalam area-area fungsional perusahaan, yaitu area-area utama yang berisi sekumpulan aktivitas perusahaan yang sedang berjalan. Fungsi bisnis dapat dipecah menjadi proses bisnis, yaitu tindakan-tindakan spesifik yang memiliki titik awal dan akhir atau dapat diartikan memiliki input dan menghasilkan output.
77 Area Fungsional
Fungsi Bisnis - Melakukan kegiatan promosi - Melakukan kegiatan penjualan
Marketing
Finance
Front Desk
HRD Training Department Public Relations Housekeeping Purchasing Food & Beverage Security Engineering
System Manager
- Akuntansi - Perencanaan keuangan - Pengelolaan keuangan - Melayani tamu dalam hal check in, check out dan pembayaran - Mengkoordinasi permintaan tamu untuk hal keluhan
- Perekrutan karyawan - Absensi karyawan - Pelatihan terhadap karyawan - Memberikan publisitas kepada para masyarakat - Memberikan pelayanan dengan standar yang tinggi dan akomodasi yang baik - Menyediakan kebutuhan hotel - Menyediakan kebutuhan hotel dalam hal makanan dan minuman - Menjaga dan melindungi hotel - Bertanggung jawab atas perbaikan dan perawatan gedung, AC, dll - Perencanaan budget untuk pendukung system - Pengadaan jaringan - Pengadaan aplikasi
Proses Bisnis - Merencanakan budget untuk kegiatan pemasaran - Mengidentifikasi dan memilih alternatifalternati f strategi pemasaran - Menentukan strategi pemasaran - Melakukan kegiatan pemasaran melalui berbagai media - Menjual produk hotel - Mengevaluasi kegiatan pemasaran dan penjualan yang telah dilakukan - Merencanakan anggaran keuangan - Menagih pembayaran - Membuat laporan keuangan - Mengontrol keuangan - Menginformasikan berbagai fasilitas maupun produk yang dimiliki hotel - Menawarkan berbagai alternati f pilihan untuk para tamu - Menentukan status pemesanan tamu - Mengakomodasikan kamar serta permintaan lainnya dari tamu - Menerima pembayaran ketika tamu check out - Meng-update laporan status house keeping - Menyeleksi calon karyawan - Mengelola dan mengawasi absensi karyawan - Memberikan pelatihan yang dapat mengembangkan potensi karyawan - Menjadi juru bicara Hotel Borobudur Jakarta dalam hal memberikan publisitas - Membersihkan dan merapikan kamar tamu sesuai dengan permintaan tamu - Mengisi laporan status house keeping - Mengadakan kerjasam a dengan para pemasok - Melakukan pembayaran kepada pemasok - Merencanakan pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman - Membuat daftar menu untuk restoran hotel, catering, dan MICE, dll - Melindungi tamu hotel, karyawan, asset/harta benda hotel dari tindakan kriminal - Memelihara dan memperbaiki kerus akan kamar dan gedung - Meng-update laporan kerusakan fasilitas hotel - Merencanakan budget untuk pembelian software dan hardware - Membangun struktur jaringan yang baik - Memasang jaringan sistem perusahaan - Mengimplementasikan aplikasi pada perusahaan
Tabel 3.4 Analisis Area, Fungsi dan Proses Bisnis Hotel Borobudur Jakarta
78 3.6.4.1 Matriks Fungsi Bisnis vs S ubjek Data M atriks ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan subjek data yang terkait dengan aktivitas perusahaan. Suatu fungsi bisnis dapat membaca (read) satu atau beberapa subjek data, selain itu suatu subjek data juga dapat dibuat atau dihasilkan (create), diubah (update) dan dihapus (delete) oleh suatu fungsi bisnis perusahaan. Subjek data pada divisi-divisi Hotel Borobudur Jakarta adalah : De partemen Marketing Finance Front Desk HRD Training Department Purchasing Food & Beverage System Manager
Subjek Data Data produk Data budget promosi Data promosi Data penjualan Data anggaran keuangan Data penggajian Data reservasi Data penagihan Data karyawan Data absensi Data pelatihan Data pembayaran Data barang Data food & beverage Data budget sistem Data hardware Data software Data jaringan
Tabel 3.5 S ubjek Data Hotel Borobudur Jakarta
79 Berikut adalah gambar matriks fungsi bisnis vs subjek data pada Hotel
Budget Sistem
Pelatihan
Absensi
Karyawan
Penggajian
Anggaran Keuangan
Food & Beverage
Jaringan
C
Software
R
Barang
C
Pembayaran
C
Penagihan
Promosi
C
Hardware
Pengelolaan keuangan Perekrutan karyawan Absensi karyawan Pelatihan terhadap karyawan Perencanaan budget untuk pendukung sistem Pengadaan jaringan Pengadaan aplikasi
Budget Promosi
Melakukan kegiatan promosi Melakukan kegiatan penjualan Melayani tamu dalam hal check in, check out dan pembayaran Mengkoordinasi permintaan tamu untuk keluhan Menyediakan kebutuhan hotel dalam hal makanan dan minuman Menyediakan kebutuhan hotel Akuntansi Perencanaan Keuangan
Produk
Fungsi Bisnis
Reservasi
Subjek Data
Penjualan
Borobudur Jakarta :
C
C
C
C
R
C
R C C R R R
R
C C
R
R C
R
R R
R
R
C
R C R R
C C C
R R
Tabel 3.6 Matriks Fungsi Bisnis vs S ubjek Data Hotel Borobudur Jakarta Keterangan : C = Create
R = Read
R
80 3.6.4.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Reservasi
Produk
Penagihan
Finance
Penggajian
Karyawan
Budget
System Manager
Absensi
Hardware
Software
Pelatihan
Jaringan
Gambar 3.5 Entitiy Relationship Diagram (ERD) Hotel Borobudur Jakarta
3.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan Analisis lingkungan eksternal bisnis perusahaan merupakan analisis terhadap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan. Analisis tersebut dapat mendatangkan sebuah peluang bagi perusahan maupun dapat menjadi sebuah ancaman bagi perusahaan dalam persaingan bisnis. Analisis yang dilakukan mencakup analisis terhadap persaingan bisnis perusahaan dengan menggunakan teknik analisis persaingan Porter dan analisis PEST.
81 3.7.1 Lima (5) Faktor Persaingan Porter Semakin tingginya persaingan antar perusahaan, membuat perusahaan perlu melakukan sebuah analisis kekuatan persaingan perusahaan. Analisis ini menggunakan Analisis Lima (5) Persaingan oleh M ichael Porter yang dapat dilihat pada gambar 3.5. Hasil dari analisis tersebut memungkinkan perusahaan mengetahui kekuatan serta memperoleh keuntungan dalam persaingan bisnis. Berikut ini akan dibahas lingkungan persaingan Hotel Borobudur Jakarta : 1. Persaingan Industri (Industry Rivalry) Industri perhotelan adalah sebuah industri yang tidak habis dimakan waktu. Semakin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia menyebabkan pula semakin ketatnya dunia industri perhotelan. Hotel-hotel bertarafkan internasional yang menawarkan berbagai produk, fasilitas dan pelayanan yang terbaik semakin menjamur di Indonesia. Oleh sebab itu Hotel Borobudur Jakarta sebagai hotel “Indonesia Chain”
harus terus
mengembangkan berbagai ide, inovasi agar dapat bertahan diantara para pesaing yang ada. Hotel-hotel yang menjadi saingan utama Hotel Borobudur Jakarta adalah Hotel Ritz-Carlton, Hotel JW M arriott, Hotel Sari Pan Pasific, Hotel Grand-Hyatt, Hotel Sultan, Hotel Aryaduta, Hotel Nikko, Le Grandeur Hotel dan Hotel Novotel.
82 2. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants) Saat ini semakin banyak hotel franchise terkenal yang bermunculan di Jakarta. Hal tersebut dapat menjadi sebuah ancaman bagi Hotel Borobudur Jakarta dikarenakan para tamu memiliki banyak alternatif hotel yang dapat dipilih mereka sesuai dengan keinginan, kebutuhan maupun biayanya. M eskipun demikian, dengan menyediakan produk maupun layanan yang terbaik, harga produk yang kompetitif
dan
didukung juga oleh sumber daya manusia yang berkualitas membuat Hotel Borobudur Jakarta tetap menjadi pilihan utama untuk para tamu diantara pendatang-pendatang baru yang bermunculan. Pendatangpendatang baru tersebut adalah Kempinski Res idence dan Grand-Hyatt Residence. 3. Ancaman Produk Pengganti (Threat of Substitute Product) Ancaman produk pengganti bagi Hotel Borobudur Jakarta adalah dengan munculnya apartemen-apartemen yang semakin menjamur di daerahdaerah berkembang di Jakarta, seperti di Kemayoran dan M angga Dua. Selain apartemen, yang dapat menjadi produk pengganti hotel adalah banyaknya keluarga yang menawarkan rumahnya untuk disewakan walaupun hanya untuk beberapa bulan saja yang biasanya disebut Landed House. Penawaran tersebut pastinya memiliki harga yang jauh lebih murah daripada harus menginap di hotel berbintang lima, seperti Hotel Borobudur Jakarta.
83 4. Kekuatan Tawar M enawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers) Hotel Borobudur Jakarta bekerja sama dengan para pemasok untuk mendukung proses bisnisnya. Para pemasok dapat mempengaruhi proses bisnis perusahaan melalui kekuatan mereka dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk. Hotel Borobudur Jakarta memiliki banyak pemasok yaitu, PT. Golden Aqua M ississippi Tbk., PT. Heinz ABC Indonesia, PT. Wonderful Indonesia, PT. Hankook Keramik Indonesia, PT. Narumi Indonesia. 5. Kekuatan Tawar M enawar Pembeli (Bargaining Power of Customers) Dengan banyaknya alternatif hotel-hotel maupun apartemen yang ada di Jakarta, membuat para tamu memiliki kekuatan tawar menawar yang kuat. Apalagi Hotel Borobudur Jakarta sulit untuk menaikkan harga produknya disebabkan Jakarta bukanlah tujuan para turis untuk berwisata. Jika Hotel Borobudur Jakarta menaikkan harganya, para tamu dapat memilih hotel-hotel lainnya yang memiliki fasilitas dan pelayanan yang memuaskan dengan harga yang murah.
84
Pendatang baru - Kempinski Residence - Grand-Hyatt Residence
Pesaing industri
Pemasok - PT. Golden Aqua Mississippi - PT. Heinz ABC Indonesia Tbk. - PT. Wonderful Indonesia - PT. Hankook Keramik Indonesia - PT. Narumi Indonesia
-
Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel
Ritz-Carlton Sultan JW Mariott Aryaduta Nikko Sari Pan Pasific Le Greunder Novotel
Pembeli - Weekenders - Walk-in guests - MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition)
Produk pengganti - Apartemen - Landed House
Gambar 3.6 Lima (5) Faktor Persaingan Porter Hotel Borobudur Jakarta
3.7.2 Analisis Lingkungan Politik, Ekonomi, S osial dan Teknologi (PES T) Analisa PEST mengidentifikasikan dampak lingkungan politik, ekonomi, sosial dan teknologi terhadap Hotel Borobudur Jakarta :
85 a. Politik • Online Tax Penggunaan sistem online yang mampu memonitor setiap transaksi yang dikenai pajak untuk menghindari kecurangan pembayaran pajak. • Pemilu dan kampanye Saat akan diadakan pemilu pada tahun 2009 yang lalu, kegiatan bisnis di Hotel Borobudur Jakarta cukup sepi dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Hal tersebut disebabkan karena para tamu takut untuk menginap atau pun mengadakan acara di Hotel Borobudur Jakarta. Tidak hanya di Hotel Borobudur Jakarta saja yang sepi tapi di semua hotel. Karena para tamu takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
seperti
kerusuhan,
kampanye
politik
yang
akan
menyebabkan kemacetan hingga tindakan anarkis. Apalagi Hotel Borobudur lokasinya tidak terlalu jauh dari Istana Negara dan berbagai gedung pemerintahan lainnya. • Sidak produk-produk import Adanya pemalsuan tag produk-produk import oleh pihak bea cukai yang tidak bertanggung jawab untuk menghindari pembayaran pajak. Hal tersebut menyebabkan pemerintah mempersulit prosedur kegiatan import sehingga hotel tidak dapat memenuhi permintaan para tamu khususnya tamu mancanegara. M isalnya, wine, sake, daging import dan lain-lain.
86 b. Ekonomi • Krisis ekonomi global Walaupun Indonesia tidak mendapatkan dampak yang besar dari krisis ekonomi global tapi sebagian industri bisnis seperti perhotelan salah satunya yang mendapatkan dampaknya. Dimana biasanya banyak perusahaan yang mengadakan seminar, meeting maupun acara lainnya di hotel. Karena krisis ekonomi global ini, banyak perusahaan yang tidak lagi mengadakan acara-acara tersebut di hotel. M eskipun, ada juga perusahaan-perusahaan yang tetap melaksanakan meeting atau acara-acara lainnya di hotel, tetapi perusahaan-perusahaan tersebut mengurangi budget pengeluarannya, sehingga berusaha mendapatkan harga minimal dari produk-produk hotel yang diinginkan. Hal-hal tersebut tentunya ikut berdampak pada pendapatan Hotel Borobudur Jakarta. c. S osial • Demonstrasi di Jakarta. Demonstrasi bukanlah hal yang aneh bagi masyarakat Indonesia khususnya Jakarta. Aktivitas tersebut sering sekali mengganggu berbagai kegiatan lain, salah satunya adalah kegiatan bisnis. Jalanan menjadi ramai, padat, macet dan tidak terkendali lalu menyebabkan para pengguna jalan terlambat datang ke lokasi bisnis. Begitu pun juga dengan para tamu yang takut untuk melakukan berbagai macam
87 kegiatan di hotel. Hal tersebut memberikan dampak yang kurang baik terhadap proses bisnis hotel. d. Teknologi Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi membuat perusahaan harus selalu cepat tanggap terhadap trend IT yang ada. Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan IT sebagai sebuah strategi pendukung dalam proses bisnis agar tercipta keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Dan IT yang digunakan tentunya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Teknologi IT yang diimplementasikan oleh Hotel Borobudur Jakarta adalah software Opera untuk Property M anagement System dalam mendukung kegiatan bisnisnya. Hal ini menunjukkan bahwa Hotel Borobudur Jakarta selalu berusaha up to date terhadap perkembangan IT.
3.8 Analisis Lingkungan Internal S I/TI Perusahaan Saat ini, Hotel Borobudur Jakarta telah mengimpelementasikan aplikasi Opera Property M anagement System (PM S) untuk mendukung kegiatan operasional bisnisnya. Aplikasi tersebut dapat digunakan oleh divisi back-office maupun frontoffice seperti Front Desk Department, Finance Department, Marketing Department sehingga divisi-divisi tersebut dapat mengefisiensikan dan mengefektifitaskan aktivitas-aktivitas operasionalnya dengan dibantu oleh Opera PM S. Aplikasi tersebut diintegrasikan melalui Oracle Server untuk menyimpan database Hotel Borobudur Jakarta. Oracle Server biasanya digunakan untuk menyimpan database yang jumlahnya cukup besar.
88 3.8.1 S pesifikasi Hardware dan S oftware Perusahaan Spesifikasi hardware dan software yang ada pada Hotel Borobudur Jakarta masing-masing akan dijelaskan di bawah ini : Jenis Hardware
S pesifikasi PC Desktop • CPU Acer Veriton M 460 Dual Core • M emory 504 M B RAM • Hardisk 160 GB • M onitor Acer X163 W 17.5” Notebook
Jumlah 200
10
• Processor Intel Core 2 Duo • CPU T1100 • Hardisk 320GB • M emory 1GB • OS.XP Professional • LCD 14” • HP Compaq Domain Controller Server • HP DL 380 G5 Database Server
2
• HP DL 380 G5 Mail Server
2
• HP M L 150 G3 Proxy Server
1
• DL 320 G5 Application Server
1
• DL 380 G5 Input Device
2
• M ouse • Keyboard Output Device
150 100
• M onitor • Printer HP Laser Set 5L Telecommunication Device Internet • 1.1 Clear Channel 4M B
7 1
89 Connecting Device • Switch / Hub 24 Port D-Link • M otorola M odem • Linksys Router Security System
Software
• Symantec SAV • SEP 11.0 Application • • • • •
Opera PM S Ver 5.0 Oracle Web-booking M icrosoft Office 2003 SON System M aterial Control Opera SXC System Operating System Software • • • •
1
XP Professional Windows Server 2003 Windows Vista AVG Free
Tabel 3.7 S pesifikasi Hardware dan S oftware Hotel Borobudur Jakarta
90 3.8.2 Arsitektur Jaringan Perusahaan
Gambar 3.7 Arsitektur Jaringan Hotel Borobudur Jakarta
3.8.3 Aplikasi Portfolio Perusahaan Portfolio aplikasi saat ini adalah analisis yang digunakan untuk menilai aplikasi yang digunakan oleh perusahaan saat ini, apakah termasuk kategori high potential, strategic, key operational, atau support, sesuai dengan kontribusi yang diberikan masing-masing aplikasi pada bisnis perusahaan.
91 A. Aplikasi Opera Property M anagement System No 1.
Pertanyaan Apakah aplikasi ini sesuai dengan strategi yang diterapkan oleh perusahaan?
2.
Apakah aplikasi ini dapat meminimalkan kelemahan perusahaan?
3.
Apakah aplikasi ini memiliki daya saing?
4.
Apakah dengan menggunakan aplikasi ini perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya?
5.
Apakah aplikasi ini dapat meningkatkan produktivitas jangka panjang perusahaan?
6.
Apakah dengan menggunakan aplikasi ini dapat meminimalkan resiko bisnis perusahaan?
Y/N Y Y Y Y Y Y
Tabel 3.8 Pertanyaan Portfolio McFarlan pada Aplikasi Opera B. Aplikasi Web-booking No 1.
Pertanyaan Apakah aplikasi ini sesuai dengan strategi yang diterapkan oleh perusahaan?
2.
Apakah aplikasi ini dapat meminimalkan kelemahan perusahaan?
3.
Apakah aplikasi ini memiliki daya saing?
4.
Apakah dengan menggunakan aplikasi ini perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya?
5.
Apakah aplikasi ini dapat meningkatkan produktivitas jangka panjang perusahaan?
6.
Apakah dengan menggunakan aplikasi ini dapat meminimalkan resiko bisnis perusahaan?
Y/N Y Y Y Y Y Y
Tabel 3.9 Pertanyaan Portfolio McFarlan pada Aplikasi Web-booking
92 Keterangan : Tanda * = Usulan Aplikasi
Berikut ini adalah portfolio aplikasi pada Hotel Borobudur Jakarta : S TRATEGIC
(*) Opera (Property M anagement System)
HIGH POTENTIAL
(*) Web-booking (*) M icrosoft Office 2003
(*) Oracle KEY OPERATIONAL
S UPPORT
Tabel 3.10 Portfolio Aplikasi saat ini pada Hotel Borobudur Jakarta Keterangan : (*) Aplikasi yang sedang berjalan ( ) Aplikasi yang sedang berjalan dan perlu ditingkatkan (**) Aplikasi yang direkomendasikan untuk menunjang strategi bisnis (?) Aplikasi potensial yang perlu dipertimbangkan
Dari analisis portfolio aplikasi yang sedang berjalan dapat dilihat bahwa Hotel Borobudur Jakarta belum memiliki aplikasi yang bersifat strategis yang mendukung perencanaan strategi SI/TI perusahaan, dan belum ada aplikasi yang bersifat high potential yang dapat meningkatkan keunggulan perusahaan di masa yang akan datang tetapi masih belum terbukti keberhasilannya. Namun Hotel Borobudur Jakarta sudah memiliki aplikasi
93 yang bersifat support, yaitu aplikasi yang mendukung perusahaan dalam meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas manajemen, tetapi tidak memberikan keunggulan bersaing. Aplikasi tersebut terdiri dari : Microsoft office 2003 yang digunakan untuk kegiatan pemasaran. Selain itu, Hotel Borobudur Jakarta juga sudah menggunakan aplikasi yang bersifat key operational, dimana aplikasi tersebut dapat menunjang kelangsungan bisnis perusahaan dan apabila terhenti, perusahaan tidak bisa beroperasi dengan normal dan ini akan mengakibatkan menurunnya keunggulan perusahaan. Aplikasi yang bersifat key operational yang digunakan oleh perusahaan antara lain : • Oracle Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu sistem manajemen basis data (DBM S). Perusahaan perangkat lunak Oracle memasarkan jenis basis data ini untuk bermacam-macam aplikasi yang bisa berjalan pada banyak jenis dan merek perangkat keras komputer (platform). Aplikasi Oracle memungkinkan pengelolaan seluruh fungsi bisnis inti secara efisien, seperti interaksi pelanggan, pengelolaan keuangan, sumber daya manusia dan pengelolaan rantai pasokan. Arsitektur terbuka Oracle memungkinkan pengguna untuk mengembangkan aplikasi sebagai modul individual, alur bisnis atau paket terintegrasi.
94 • Opera (Property Management System) OPERA Property Management System (PM S), dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan dari berbagai ukuran hotel atau jaringan hotel (hotel chain). OPERA PM S menyediakan semua alat-alat atau kebutuhan staf hotel untuk melakukan pekerjaan mereka sehari-hari, seperti penanganan reservasi, check in dan check out para tamu, menentukan ruang kamar dan mengatur kamar atau ruang yang tersedia, mengakomodasi kebutuhan para tamu di dalam hotel serta menangani akuntansi dan penagihan. Selain itu, Property Management System juga dapat dikonfigurasi untuk masingmasing ketentuan atau kebutuhan dan operasi properti yang bersifat spesifik.
3.9 Analisis Lingkungan Eksternal S I/TI Perusahaan Perkembangan teknologi yang pesat saat ini mendorong perusahaanperusahaan untuk menggunakan teknologi informasi terkini dalam mendukung proses bisnisnya agar lebih cepat dan efisien. Oleh karena itu beberapa pesaing Hotel Borobudur Jakarta seperti Hotel Grand Hyatt dan JW M arriot sudah menggunakan aplikasi yang terintegrasi ke semua divisi perusahaan, website booking, database, dll. Aplikasi ini dapat mendukung proses bisnis berjalan lebih cepat dan efisien, terlebih lagi untuk hotel-hotel berbintang lima yang sudah memiliki banyak tamu baik lokal maupun mancanegara. Hotel Borobudur Jakarta sudah sangat menyadari pentingnya penggunaan teknologi dan sistem informasi pada kegiatan bisnis perusahaan, dimana hotel ini
95 telah
menggunakan
aplikasi
Property
Management
System
Opera
yang
mengintegrasikan divisi-divisi yang ada di perusahaan dan menggunakan website untuk mempromosikan produk-produknya serta menyediakan layanan website booking untuk mempermudah customer dalam memesan kamar. Dilihat dari fungsi informasi terhadap kegiatan bisnis perusahaan, informasi adalah hal yang penting karena semua hal mengenai produk-produk hotel serta fasilitasnya adalah informasi yang harus dikelola dengan baik. Produk-produk yang tersedia memiliki banyak jenis, oleh karena itu Hotel Borobudur Jakarta memerlukan sebuah sistem serta database untuk menyimpan dan mengelola semua informasi produk-produk tersebut agar dapat digunakan untuk kelancaran proses bisnis perusahaan.