BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BENGKAYANG
2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bengkayang Tahun 2013 berisi hasil pengkajian dan pemetaan sanitasi awal yang memotret kondisi sanitasi dari berbagai aspek, tidak terbatas pada aspek teknis semata,
juga analisis akar masalah yang sebenarnya
terjadi di bidang sanitasi. Selain itu juga Buku Putih Sanitasi merupakan baseline data tentang kondisi sanitasi saat ini (existing) di Kabupaten Bengkayang yang memberikan dasar atau justifikasi, mengapa diperlukan langkah-langkah perbaikan sanitasi. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bengkayang Tahun 2013 ini merupakan Buku Putih Sanitasi pertama yang disusun berdasarkan data sekunder yang tersedia di masing-masing SKPD terkait. Untuk mendukung data sekunder tersebut, juga dilakukan beberapa survey pendukung seperti: Environmental Health Risk Assesment (EHRA). Buku Putih Sanitasi yang tersusun dari hasil kajian yang akurat serta lewat analisa yang terstruktur nantinya akan menjadi dasar yang kuat bagi pembahasan mengenai tahap, kebutuhan dan prioritas peningkatan pembangunan serta penanggulangan masalah sanitasi di Kabupaten Bengkayang. Buku Putih juga merupakan informasi awal yang diperlukan sebagai langkah menyusun Strategi Sanitasi
Kabupaten (SSK) dan
mekanisme monitoring dan evaluasi-nya.
1.2
Landasan Gerak Sanitasi dapat dipahami sebagai usaha pembuangan tinja, endapan air limbah (sullage) dan limbah padat dengan cara yang memperhatikan kesehatan untuk membuat lingkungan hidup di rumah dan lingkungan menjadi bersih dan sehat. Pengertian dasar Penanganan Sanitasi di Kabupaten Bengkayang adalah sebagai berikut: 1. Black water adalah limbah rumah tangga yang bersumber dari WC dan urinoir. 2. Grey water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci. Penanganan Air Limbah Rumah Tangga yaitu pengolahan air limbah rumah tangga (domestik) dengan sistem : a. Pengolahan On Site menggunakan sistem septik-tank dengan peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga. b. Pengelolaan Of Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013
Halaman 1 Bab I
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BENGKAYANG
2013
3. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 4. Penanganan drainase kota adalah memfungsikan saluran drainase sebagai penggelontor air kota dan memutuskan air permukaan. 5. Penyediaan air bersih adalah upaya pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan maupun sumur dalam. Selanjutnya dalam penyusunan buku putih Sanitasi dan SSK Kabupaten Bengkayang tahun 2013 ini, telah disepakati bersama Pokja PPSP dan Stake Holder terkait pada acara Lokalatih dan penyamaan persepsi program PPSP pada Tanggal 8 Mei 2013 tentang wilayah kajian. Dalam kegiatan lokalatih I tersebut telah disepakati bersama untuk wilayah kajian adalah sebelas kecamatan dari Tujuh Belas Kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang yakni, Sungai Raya, Capkala, Monterado, Samalantan, Teriak, Bengkayang, Lumar, Ledo, Sanggau Ledo, Seluas dan Jagoi Babang. Dalam kaitanya dengan visi dan misi Kabupaten Bengkayang seperti yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Bengkayang periode 2011-2015, bahwa
visi
Kabupaten Bengkayang 2011-2015 sebagai adalah: “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bengkayang yang Sejahtera, Cerdas, Sehat, Beriman, Demokratis, dan Mandiri dalam Keberagaman” Sejahtera adalah kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seharihari. Cerdas adalah kemampuan masyarakat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya persaingan global dengan menyediakan lembaga-lembaga pendidikan terpadu dan berkualitas. Sehat adalah kemampuan masyarakat untuk memahami akan pola hidup sehat dan menyiapkan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu. Beriman adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan berakhlak mulia. Demokratis adalah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, musyawarah, dan mufakat serta kebebasan yang bertanggung jawab.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013
Halaman 2 Bab I
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BENGKAYANG
2013
Mandiri adalah kemampuan masyarakat untuk mengelola potensi sumberdaya alam secara baik. Keberagamaan adalah penduduk yang beragam dan memiliki kemampuan untuk mengelola potensi sumberdaya alam secara baik untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Misi Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Bengkayang sebagai Kabupaten Perbatasan Negara, misi pembangunan Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut: (1)
Membangun dan meningkatkan infrastruktur dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mitigasi bencana
(2)
Mempercepat pembangunan ekonomi yang berkeadilan melalui pengembangan sektor unggulan
(3)
Meningkatkan kualitas SDM, melalui peningkatan iman dan taqwa serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(4)
Meningkatkan keamanan dan keharmonisan kehidupan masyarakat
(5)
Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan yang prima untuk mewujudkan pemerintahan yang baik
(6)
Meningkatkan partisipatif aktif masyarakat
Dan dalam penyusunan buku putih sanitasi dan SSK Kabupaten Bengkayang tahun 2013 ini juga tentu dengan memperhatikan keselarasan dengan visi dan misi Kabupaten Bengkayang tersebut serta dokumen-dokumen perencanaan lain yang sudah ada dan sejalan dengan visi dan misi Kabupaten yakni RTRW, Renja dan Renstra. Selanjut dalam kaitannya dengan pembangunan wilayah yang lebih konfrehensif, terarah dan terencana dengan baik, dalam dokumen RTRW Kabupaten Bengkayang periode 2011 – 2031 disebutkan bahwa tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkayang adalah terwujudnya Kabupaten Bengkayang sebagai Kabupaten yang berbasis agropolitan, minapolitan, dan mitigasi bencana, meningkatkan pengelolaan potensi Kabupaten Bengkayang sebagai daerah pertanian, perkebunan dan perikanan di Kalimantan Barat yang berbasis pada peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan Penataan wilayah juga merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Dan tujuan penataan ruang wilayah kabupaten memiliki fungsi: POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013
Halaman 3 Bab I
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BENGKAYANG 1)
2013
sebagai dasar untuk memformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2)
memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW
kabupaten; dan 3)
sebagai dasar dalam penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
1.3
Maksud dan Tujuan Buku Putih Sanitasi Bengkayang merupakan dasar dan acuan dimulainya pekerjaan sanitasi yang lebih terintegrasi karena Buku Putih Sanitasi merupakan hasil kerja berbagai komponen dinas atau kelembagaan lain yang terkait dengan sanitasi. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bengkayang inilah yang menyediakan data dasar yang esensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi Kabupaten Bengkayang, yang nantinya menjadi panduan kebijakan Pemerintah Kabupaten Bengkayang dalam menejemen kegiatan sanitasi.
1.4
Metodologi Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih ini secara menyeluruh, akan disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan dalam penulisan ini yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Sumber Data a. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas/ kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta. b. Badan Pusat Statistik (BPS). Selain data di SKPD terkait, tim Pokja PPSP juga mengumpulkan data sekunder 5 (lima tahun terakhir yang tersedia di Badan Pusat Statistik yang berkantor di Kabupaten Bengkayang. c. Narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/ kantor terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat.
Untuk mendukung data sekunder tersebut juga dilakukan beberapa survey terkait dengan pengelolaan sanitasi seperti: Enviromental Health Risk Assesment (EHRA), Survey peran media dalam perencanaan sanitasi, survey kelembagaan, survey POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013
Halaman 4 Bab I
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BENGKAYANG
2013
keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sanitasi, survey keuangan, survey priority setting area beresiko serta survey peran serta masyarakat dan gender. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas/kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta, narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/kantor terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil dan tokoh masyarakat. 2. Pengumpulan Data Proses seleksi dan kompilasi data sekunder berada dalam tahap ini. Teknik kajian dokumen dipergunakan tim untuk mengkaji data. Banyak dokumen kegiatan program yang mampu memberikan informasi mengenai apa yang terjadi di masa lampau yang erat kaitannya dengan kondisi yang terjadi pada masa kini. 3. Proses penulisan Dalam proses penulisan/dokumensi buku putih ini mengingat waktu yang tersedia sesuai jadwal dan target kesepakatan sangat terbatas, maka tim pokja PPSP sebagai penyusun Buku Putih Sanitasi melakukan penulisan juga secara bertahap sesuai data sekunder maupun primer yang diperoleh secara bertahap tersebut. Pertemuan rutin tiap dua minggu sekali juga dilakukan Pokja PPSP untuk membahas penyusunan draft Bab demi Bab yang telah ada sambil mensortir data yang terkumpul dari tiap kecamatan dan Stake Holder terkait serta validasi data .
1.5
Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain Didalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bengkayang berpijak pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di tingkat nasional atau pusat, propinsi maupun daerah. Beberapa undang-undang sebagai pijakan baik di tingkat nasional, provinsi dan daerah yang dijadikan dasar penyusunan buku putih disusun terpisah dengan Bab I dan terdapat dalam lampiran. Dalam tata urusan perundangan serta dasar hukum di Republik Indonesia, maka di tingkat kabupaten / kota ada dua produk hukum yang diatur serta diakui dalam tata urutan perundangan yaitu berupa Peraturan daerah (Perda) yang ditetapkan bersama pihak eksekutif dan legislativ di daerah dan Surat Keputusan Kepala Daerah (SK Bupati) dan Peraturan Bupati yang dikeluarkan/ditandatangani kepala daerah. Perbub bersifat mengatur sedangkan surat keputusan (SK) bersifat menetapkan. Direncanakan dan sesuai desain disepakati bersama buku putih yang tersusun nantinya akan diusulkan untuk diperkuat dasar hukumnya lewat Peraturan Bupati/Perbub, sehingga buku putih nantinya akan menjadi salah satu dokumen perencanaan di daerah
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013
Halaman 5 Bab I
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BENGKAYANG
2013
yang memiliki dasar hokum sama seperti dokuman RPJMD, RTRW dan Renstra lima tahun SKPD. Secara ringkas kedudukan Buku Putih Sanisasi dalam kaitannya dengan dasar hukum dan dukumen yang lain seperti digambarkan dalam Gambar 1.1 .
Gambar.1.1. Bagan Dasar Hukum Buku Putih dan Dokumen Perencanaan Lainnya.
Undang-Undang Produk Pusat Undang-Undang Produk Provinsi
Undang-Undang Produk Kab/kota
Perda: RPJMD, RTRW
Perbub: Buku Putih, SSK
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013
SK Bupati: -Tim Pokja, dll
Halaman 6 Bab I