BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
AKUNTABILITAS KINERJA
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
49
AKUNTABILITAS KINERJA
A
kuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dilakukan sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan dengan : memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama; perencanaan strategik. mengukur pencapaian kinerja dengan perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau target; perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya; melakukan evaluasi kinerja dengan menganalisis hasil pengukuran kinerja ; menginterprestasikan data yang diperoleh.
Alat untuk melaksanakan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
50
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya dengan sasaran menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; terwujudnya transparansi
instansi
pemerintah;terwujudnya
partisipasi
masyarakat
dalam
pelaksanaan pembangunan nasional; terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Direktorat Jenderal Penataan Ruang
Dalam rangka melaksanakan tugas dan
fungsinya melaksanakan program dan kegiatan tahunan yang telah direncanakan dan ditargetkan sebagaimana telah ditetapkan di dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) melaksanakan kegiatan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance merupakan salah satu prasyarat yang harus dianut dengan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih, transparan dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Pada Rencana Strategis 2010 -2014 Direktorat Jenderal Penataan Ruang tertuang dalam 1 (satu) program yaitu Program Penyelenggaraan Penataan Ruang dan pelaksanaannya melalui 6 (enam) kegiatan yang mencerminkan jumlah eselon II A yaitu kegiatan: 1.
Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan penataan Ruang.
2.
Bina Program dan Kemitraan
3.
Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional.
4.
Pengembangan Perkotaan
5.
Pembinaan Penataan Ruang Wilayah I
6.
Pembinaan penataan Ruang Wilayah II
Dalam mengukur kinerja tahun 2011 masing –masing pelaksanaan kegiatan , pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara realisasi dengan Penetapan Kinerja berdasarkan RKAKl/DIPA untuk setiap indikator outcame yang dihasilkan selama tahun 2011.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk meni pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
51
AKUNTABILITAS KINERJA sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal Penataan Ruang . Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian (assessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Penilaian tersebut masukan
menjadi
keluaran
atau
tidak terlepas dari
penilaian
dalam
proises mengolah
proses
penyusunan
kebijakan/program//kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
Pengumpulan data kinerja untuk indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari indikatorindikator masukan, keluaran dan hasil, dilakukan secara terencana dan sistematis setiap tahun untuk mengukur kehematan, efektivitas, efisiensi dan kualitas pencapaian sasaran. Sedangkan pengumpulan data kinerja untuk indikator manfaat dan dampak dapat diukur pada akhir periode selesainya suatu program atau dalam rangka mengukur pencapaian tujuan-tujuan instansi pemerintah. Hal ini terkait pada pertimbangan biaya dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam mengukur indikator kinerja dampak. Dalam hal ini sebaiknya dilakukan survey sendiri guna mendapatkan data mengenai hasil yang ditetapkan, kepuasan masyarakat yang dilayani, dan manfaat/dampak kebijakan instansi terhadap masyarakat
3.1 PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA 2011 Sasaran strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang yaitu terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang yang dalam pencapaiannya didukung oleh indikator outcome.
Pada Tahun Anggaran 2011, indikator outcome/output pada Rencana Kinerja Direktorat (RKT) Jenderal Penataan Ruang berdasarkan Renstra 2010 - 2014 dan Penetapan Kinerja (PK) 2011 merupakan identifikasi dari paket pekerjaan yang ada pada DIPA/RKA-KL tahun 2011 sesuai dengan indikator outcome/output yang ada pada RKT dan penetapannya telah dilakukan pada bulan Maret 2011. Pada pertengahan tahun 2011 dilakukan revisi Renstra Direktorat Jenderal Penataan Ruang yang semula ada 3 (tiga) indikator outcome setelah revisi menjadi 4 (empat) indikator outcome sebagai berikut semula: 1)
Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional
52
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA 2)
Jumlah
Provinsi/Kabupaten/Kota
yang
mendapat
pembinaan
penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) 3)
Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, fasilitasi kemitraan, BMN, dan fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta fengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS.
menjadi: 1)
Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional
2)
Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyelenggaraan Penataan Ruang
3)
Jumlah Kabupaten/Kota yang memenuhi SPM dan /atau ditingkatkan kualitas Penataan Ruangnya.
4)
Jumlah laporan/dokumen pembinaan program, kemitraan, layanan informasi, dan dukungan manajemen organisasi, serta aspek hukum/perundang-undangan penyelenggaraan penataan ruang.
Berdasarkan Permen PU No 22/ PRT/M/2010 tentang perubahan peraturan menteri PU Nomor 03/PRT/M/2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian PU indikator outcome 1 dan 2 merupakan indikator kinerja utama, adanya revisi pada indikator outcome, juga terjadi restruktur pada output dan indikator output , yang selanjutnya dalam Pengukuran Kinerja akan dilakukan berdasarkan PK dan Renstra yang telah direvisi.
Tahun 2011 yang merupakan tahun kedua dalam tahapan pembangunan 2010-2014, melaksanakan
943
paket pekerjaan dengan pembiayaan sejumlah Rp 669. 016.
729.000, dengan DIPA awal Rp 636.000.000. dan mendapat tambahan dana reward sebesar Rp. 32. 500.000.000, dan penerimaan PNBP Wisma Werdhapura Rp. 516.729.000.
Target dan pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang berdasarkan Penetapan Kinerja dari setiap indikator utama/outcome yang merupakan agregasi dari pencapaian kinerja setiap kegiatan/unit eselon II diukur untuk setiap indikator output penting saja dalam pencapaian indikator outcome terlihat pada tabel di bawah ini
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
53
AKUNTABILITAS KINERJA Pencapaian Kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang 2011 Berdasarkan PK Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Terwujudnya
Indikator Outcome 1
25 Raperpres (3
25 Raperpres (3
perumusan dan
IKU 1
Raperpres Pulau,
Raperpres Pulau,
pelaksanaan kebijakan
Jumlah rencana tata ruang dan
18 Raperpres
18 Raperpres KSN
dan standarisasi teknis
rencana terpadu program
KSN Non
Non Perkotaan, 4
bidang penataan
pengembangan infrastruktur
Perkotaan, 4
KSN Perkotaan), 8
ruang
jangka menengah,
KSN Perkotaan),
RPI2JM (4
Pulau/Kepulauan dan Kawasan
7 RPI2JM (4
Pulau/Kepulauan,
Strategis Nasional
Pulau/Kepulauan,
4 KSN Perkotaan)
% Capaian 107,14%
3 KSN Perkotaan)
1
Indikator Output :
4 laporan / 3
4 laporan / 3
Jumlah laporan RPIIJM
Laporan
Laporan
Jumlah laporan hasil
2 laporan / 3
2 laporan / 3
pengawasan (monev)
Laporan
Laporan
10 laporan
10 Laporan
100%
Jumlah Draft Raperpres
21 draft
21 Darft Rapepres
100%
Kawasan Strategis Nasional
Raperpres
100%
100%
Pulau/Kepulauan / KSN Perkotaan 2
100%
perwujudan penataan ruang wilayah nasional yang disosialisasikan ke sektor terkait. 3
Jumlah Kajian/Materi Teknis KSN Non Perkotaan dan Review RTRWN
4
Non Perkotaan 5
Jumlah dokumen penyelesaian
1 laporan /
1 Laporan ,
Raperpres KSN perkotaan
4 Raperpres
4 Raperpres
Jumlah materi teknis Raperpres
1 laporan /
1 laporan /
KSN perkotaan
6 materi teknis
6 materi teknis
Indikator Outcome 2
15 Provinsi,
16 Provinsi,
IKU 2
241 Kabupaten,
262 Kabupaten,
Jumlah
49 Kota
44 Kota
9 Kota
9 Kota
100%
94,9%
sesuai amanat UU 26/2007 6
100%
101,73%
Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Indikator Output: 1
Jumlah kota yang dibina dan ditingkatkan kapasitas dan kualitas penataan ruang dan kelembagaannya
2
Jumlah laporan fasilitasi
6 laporan / 49
6 laporan / 44
pemberian rekomendasi
Kota
Kota
persetujuan substansi dan/atau
54
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian
pembahasan BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota 3
Jumlah laporan hasil
448 laporan
448 Laporan
100%
107,4%
pembinaan, pengawasan, dan pengembangan kapasitas kelembagaan penataan ruang daerah. 4
Jumlah Provinsi/Kabupaten
15 Provinsi,
16 Provinsi,
yang terfasilitasi pemberian
242 Kabupaten,
262Kabupaten,
Indikator Outcome
1 Revisi &
1 Revisi & Review
IKU 3
Review Renstra,
Renstra,
Jumlah dokumen perencanaan
1 Rencana Kerja
1 Rencana Kerja
dan pemrograman (jangka
Satminkal,
Satminkal,
menengah dan tahunan),
44 RKAKL,
44 RKAKL,
Dokumen pelaporan
1 Lakip DJPR,
1 Lakip DJPR,
akuntabilitas kinerja, Keuangan,
4 Laporan
4 Laporan Triwulan
Layanan data dan informasi
Triwulan
Elektronik
publik, Fasilitasi
Elektronik
Monitoring
penyebarluasan informasi
Monitoring
5 Laporan Fasilitas
penataan ruang dan
5 Laporan
Layanan dan
penyelenggaraan PNBP,
Fasilitas Layanan
Informasi Publik,
Fasilitasi kemitraan, BMN, dan
dan Informasi
8b Laporan
Fasilitasi legal drafting
Publik,
Pembinaan dan
peraturan perundangan, serta
7 Laporan
Pengelolaan
Pengelolaan administrasi
Pembinaan dan
Administrasi
kepegawaian dan pelatihan
Pengelolaan
Kepegawaian,
PPNS.
Administrasi
8 Laporan
Kepegawaian,
Akuntansi
6 Laporan
Keuangan,
Akuntansi
6 Laporan
Keuangan,
Kegiatan
6 Laporan
Administrasi
Kegiatan
Pengelolaan BMN
Administrasi
dan Administrasi
Pengelolaan
Ketatausahaan,
BMN dan
2 Laporan
Administrasi
Pelatihan dan
Ketatausahaan,
Operasionalisasi
2 Laporan
PPNS
rekomendasi persetujuan substansi dan/atau pembahasan BKPRN tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten 104,76%
Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
55
AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Indikator Output : 1
Target
Realisasi
% Capaian
3 laporan
3 laporan
100%
1 laporan
1 Laporan
100%
4 laporan
4 laporan
100%
2 laporan
2 laporan
100%
4 laporan
4 laporan
100%
5 laporan
5 laporan
100%
7 laporan
8 Laporan
133%
6 laporan
8 Laporan
133%
6 laporan
8 Laporan
133%
2 laporan
2 laporan
100%
Jumlah laporan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi, rencana, serta rencana program dan anggaran jangka menengah
2
Jumlah dokumen rencana strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang
3
Jumlah laporan perencanaan program dan anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang
4
Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan Ditjen Penataan Ruang
5
Jumlah laporan monitoring dan evaluasi kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang
6
Jumlah laporan kegiatan penyiapan dan pelaksanaan komunikasi publik serta pameran bidang penataan ruang
7
Jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai
8
Jumlah laporan akuntansi keuangan Ditjen Penataan Ruang
9
Jumlah Laporan Kegiatan Administrasi Pengelolaan BMN dan Administrasi Ketatausahaan DJPR
10
Jumlah kegiatan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang
Pengukuran kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang dilakukan dengan melihat tingkat realisasi pencapaian kinerja pada indikator outcome. Pencapaian kinerja pada masing-masing outcome merupakan perwujudan dari pencapaian target dari indikator output melalui pelaksanaan kegiatan pada masing-masing unit eselon II di lingkungan
56
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Pencapaian kinerja indikator outcome Direktorat Jenderal Penataan Ruang dapat dilihat pada penjelasan berikut ini. Pencapaian Kinerja indikator outcome 1 “Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu
program
pengembangan
infrastruktur
jangka
menengah,
Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional” yaitu 107,14% yang meliputi 25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non Perkotaan, 4 KSN Perkotaan), 8 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan, 4 KSN Perkotaan). Pencapaian Raperpres Pulau
KSN Non Perkotaan
KSN Perkotaan
1. Pulau Papua
1.
Perbatasan Negara Riau-Kepri
1.
Mamminasata
2. Kepulauan Maluku
2.
Perbatasan Negara NAD-Sumut
2.
Sarbagita
3. Kepulauan Nusa Tenggara
3.
Perbatasan Sulut
3.
Mebidangro
4.
Perbatasan Maluku
4.
Cekungan Bandung
5.
Perbatasan Maluku Utara
6.
Perbatasan Papua
7.
Perbatasan NTT
8.
KSN Borobudur
9.
Kws Danau Toba
10. Kws. Pacangsanak 11. KAPET Khatulistiwa 12. KAPET Batulicin 13. KAPET Sasamba 14. KAPET Manado Bitung 15. KAPET Pare-pare 16. Sorowako 17. Timika 18. Raja Ampat
Pencapaian RPI2JM Pulau
KSN Non Perkotaan
1. Pulau Sumatra
1. Jabodetabekjur
2. Pulau Jawa-Bali
2. Mamminasata
3. Pulau Kalimantan
3. Mebidangro
4. Pulau Sulawesi
4. Sarbagita,
Pencapaian kinerja indikator outcome 2 “Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR” yaitu 101,73%, yaitu RTRW yang
mendapat persetujuan substansi oleh
Menteri Pekerjaan Umum meliputi 16 Provinsi, 262 kabupaten dan 44 kota.
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
57
AKUNTABILITAS KINERJA Pencapaian persetujuan substansi RTRW provinsi meliputi: 1.
Provinsi Kepulauan Riau
2.
Provinsi Sulawesi Tengah
3.
Provinsi Kalimantan Tengan
4.
DKI Jakarta
5.
Provinsi Papua
6.
Provinsi Sumatera Selatan
7.
Provinsi Bangka Belitung
8.
Provinsi Sulawesi Barat
9.
Provinsi Sulawesi Utara
10. Provinsi Sumatera Utara 11. Provinsi Sulawesi Tenggara 12. Provinsi Kalimantan Timur 13. Provinsi Kalimantan Barat 14. Provinsi Jambi 15. Provinsi Riau 16. Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Untuk tingkat kabupaten dan kota, tingkat pencapaian persetujuan substansi yang diberikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dapat dilihat pada diagram berikut ini :
Pencapaian Persetujuan Substansi RTRW Kabupaten tahun 2011
58
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Persetujuan Substansi RTRW Kota tahun 2011
Disamping pencapaian kinerja pada dua outcome utama tersebut, kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang juga didukung melalui pencapaian kinerja pada outcome 3 “Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS “ sebesar 104,76 %.
Pada tahun 2011, dari 10 indikator output yang tercantum dalam Penetapan Kinerja, semua indikator output dapat direalisasikan sesuai rencana bahkan terdapat 4 indikator output, yaitu indikator output 7 (jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai), indikator output 8 (jumlah laporan akuntansi keuangan Ditjen Penataan Ruang), indikator output 9 (jumlah laporan kegiatan administrasi pengelolaan BMN dan administrasi ketatausahaan DJPR), dan indikator output 10 (jumlah kegiatan pelatihan dan operasionalisasi PPNS bidang penataan ruang) realisasinya melebihi target yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan di akhir tahun anggaran ada kebijakan pelaksanaan efisiensi anggaran yang kemudian dialokasikan untuk paket pekerjaan baru dimana pada indikator output 7 terdapat tambahan 7 (tujuh) paket pekerjaan, pada indikator output 8 terdapat tambahan 2 (dua) paket pekerjaan, pada indikator output 9 terdapat tambahan 2 (dua) paket pekerjaan, dan pada indikator output 10 terdapat tambahan 1 (satu) paket pekerjaan. Dengan adanya tambahan paket pekerjaan ini maka realisasi indikator output 7 sebesar 200% (target 7 laporan, realisasi 14 laporan), indikator output 8 sebesar 133% (target 6 laporan, realisasi 8
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
59
AKUNTABILITAS KINERJA laporan), indikator output 9 sebesar sebesar 133% (target 6 laporan, realisasi 8 laporan), dan indikator output 10 sebesar 150% (target 2 laporan, realisasi 3 laporan).
Pada tahun 2011 selain dana reguler, Direktorat Jenderal Penataan Ruang juga mendapatkan dana reward dari Kementerian Keuangan sebagai hasil dari optimalisasi anggaran tahun 2010. Dana tersebut dialokasikan di Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang, namun pemanfaatannya digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan untuk mencapai output pada Direktorat lainnya. Pengalokasian dana tersebut disebar kepada Direktorat-direktorat yang terkait sesuai dengan indikator output masing-masing Direktorat, yaitu Direktorat Bina Program dan Kemitraan, Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional, Direktorat Perkotaan, Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I, dan Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II. Pencapaian kinerja pemanfaatan Dana Reward tersebut.
Pencapaian Kinerja Dana Reward Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun 2011 SASARAN
INDIKATOR KINERJA
STRATEGIS
TARGET
REALISASI 2011
% CAPAIAN
Pelaksana: Sekretariat Ditjen Penataan Ruang Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
3) Jumlah dokumen perencanaan dan
pelaksanaan kebijakan
pemrograman (jangka menengah dan
dan standarisasi teknis
tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas
bidang penataan ruang
kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. Indikator Output: 1
Jumlah laporan kegiatan pembinaan
1
1
100%
1
1
100%
2
2
100%
1
1
100%
dan pengelolaan pegawai
2
Jumlah unit kerja yang tersedia sarana dan prasarananya
3
Jumlah kegiatan layanan bantuan hukum bidang penataan ruang
4
Rancangan legal drafting peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang
60
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN
INDIKATOR KINERJA
STRATEGIS 5
Jumlah laporan kegiatan
TARGET
REALISASI 2011
% CAPAIAN
1
-
0%
1
1
100%
1
1
100%
2
-
0%
2
2
100%
3
3
100%
penyelenggaraan Balai Informasi Penataan Ruang 6
Jumlah kegiatan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang
Pelaksana: Direktorat Bina Program dan Kemitraan Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
3)Jumlah dokumen perencanaan dan
pelaksanaan kebijakan
pemrograman (jangka menengah dan
dan standarisasi teknis
tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas
bidang penataan ruang
kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. Indikator Output: 1
Jumlah laporan monitoring dan evaluasi kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang
2
Jumlah laporan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan penataan ruang
Pelaksana: Direktorat rPembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana
pelaksanaan kebijakan
terpadu program pengembangan
dan standarisasi teknis
infrastruktur jangka menengah,
bidang penataan ruang
Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional Indikator Output: 1
Jumlah laporan kegiatan penguatan kapasitas dan pengembangan kelembagaan KSN, Jumlah Laporan RPIIJM KSN KAPET *), dan Jumlah Laporan RPIIJM KSN Non KAPET *)
2
Jumlah KSN yang Kabupaten/Kotanya mendapatkan pendampingan penyediaan peta dalam rangka penyusunan rencana
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
61
AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN
INDIKATOR KINERJA
STRATEGIS
TARGET
REALISASI 2011
% CAPAIAN
rinci di KSN *) 3
Jumlah kajian, penyepakatan, dan
1
1
100%
2
2
100%
3
3
100%
2
2
100%
2
2
100%
1
1
100%
3
3
100%
1
1
100%
penyebarluasan jakstra PR yang dihasilkan yang disosialisasikan ke sektor terkait 4
Jumlah Draft Raperpres Kawasan Strategis Nasional Non Perkotaan
Pelaksana: Direktorat Pengembangan Perkotaan Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana
pelaksanaan kebijakan
terpadu program pengembangan
dan standarisasi teknis
infrastruktur jangka menengah
bidang penataan ruang
Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 1
Jumlah kajian penyiapan kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan, dan laporan pemutakhiran basis data dan informasi perkotaan
2
Jumlah KSN yang ditingkatkan kapasitas dan kualitas penataan ruang serta kelembagaan KSN perkotaan
3
Jumlah dokumen penyelesaian Raperpres KSN perkotaan sesuai amanat UU 26/2007
Indikator Outcome : Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan 1
Jumlah laporan pembinaan teknis peningkatan kualitas tata ruang dan kapasitas kelembagaan kota
2
Jumlah kota yang terfasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi dan/atau pembahasan BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota
3
Jumlah laporan penyelenggaraan sosialisasi dan media sosialisasi penyusunan pedoman dan standar teknis bidang penataan ruang kota
62
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN
INDIKATOR KINERJA
STRATEGIS
TARGET
REALISASI 2011
% CAPAIAN
Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang
pelaksanaan kebijakan
mendapat pembinaan penyusunan Rencana
dan standarisasi teknis
Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR
bidang penataan ruang
1
Jumlah Provinsi/Kabupaten yang
3
2
67%
3
2
67%
terfasilitasi pembahasan BKPRN dan/atau pemberian rekomendasi persetujuan substansi tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang
pelaksanaan kebijakan
mendapat pembinaan penyusunan Rencana
dan standarisasi teknis
Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR
bidang penataan ruang
1
Jumlah Provinsi/Kabupaten yang terfasilitasi pembahasan BKPRN dan/atau pemberian rekomendasi persetujuan substansi tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten
Dengan total DIPA dan PNBP Tahun 2011 Rp. 669.016.729.000 dan realisasi pada tahun 2011 adalah Rp. 590.792.768. Untuk paket-paket pekerjaan tambahan yang berasal dari dana reward hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010, terdapat 5 (lima) paket pekerjaan tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu dalam penyelenggaraan pekerjaan tersebut. Berdasarkan gambaran diatas, dapat dilihat bahwa kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang dengan mengacu pada Penetapan Kinerja yang disusun di awal tahun anggaran, target indikator outcome dapat tercapai seluruhnya bahkan pencapaiannya melebihi target yang ditetapkan. Rata-rata pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang pada tahun 2011 adalah sebesar 110,16% . Hal ini terjadi karena pada tahun anggaran 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang mendapatkan tambahan dana reward serta pemanfaatan dana cadangan dan efisiensi pelaksanaan kegiatan tahun 2011. Berikut dibawah ini penjelasan mengenai evaluasi dan analisis masing-masing indikator outcome pada masing masing kegiatan/unit eselon II dilingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang.
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
63
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1.1 Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang – Sekretariat Ditjen Penataan Ruang Pencapaian
kinerja
pada
Kegiatan
Pembinaan
Manajemen
Penyelenggaraan
Penataan Ruang dari unit eselon II Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang berdasarkan PK 2011 terlihat pada tabel 3-3.
Pencapaian ini juga merupakan
kumulatif terkait dengan pelaksanaan Satker Balai Informasi Penataan Ruang yang berkedudukan di Denpasar Provinsi Bali yang juga mengelola Wisma Werdhapura. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja
Pencapaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun 2011 NO (1)
1
SASARAN STRATEGIS (2)
Terwujudnya perumusan dan
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
(3)
(4)
(5)
(6)
Indikator Outcome : 3) Jumlah dokumen
6 Laporan Akuntansi
pelaksanaan
perencanaan dan
kebijakan dan
pemrograman (jangka
Laporan Kegiatan
menengah dan tahunan),
Penyelenggaraan
standarisasi teknis bidang penataan ruang
Dokumen pelaporan
Keuangan, 7
Balai Informasi
akuntabilitas kinerja, Fasilitasi
Penataan Ruang,
Kemitraan, Layanan data dan
6 Laporan
informasi publik, Akuntansi Keuangan, Kegiatan Penyelenggaraan Balai
Kegiatan Administrasi Pengelolaan BMN
Informasi Penataan Ruang,
dan Administrasi
Pengelolaan BMN dan
Ketatausahaan, 2
Administrasi Ketatausahaan,
Laporan
dan Rancangan Legal Drafting
Rancangan Legal
Peraturan Perundangan-
Drafting Peraturan
undangan, Pembinaan dan
Perundang-
Pengelolaan Administrasi
undangan, 7
Kepegawaian serta Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS
Laporan Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian serta 2 Laporan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS
64
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA NO (1)
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
(3)
(4)
(5)
(6)
7 laporan
8 Laporan
114%
6 Laporan
8 laporan
133%
1 dokumen
1 dokumen
100%
12 bulan
12 bulan
100%
6 laporan
8 laporan
133%
6 unit kerja
6 Unit Kerja
100%
3 Laporan
6 laporan
200%
2 Laporan
2 laporan
100%
12 Bulan Layanan
12 Bulan
100%
(2)
Indikator Output : 1
Jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai
2
Jumlah laporan akuntansi keuangan Ditjen Penataan Ruang
3
Jumlah Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
4
Jumlah bulan layanan perkantoran DJPR
5
Jumlah laporan kegiatan administrasi pengelolaan BMN dan administrasi ketatausahaan DJPR
6
Jumlah unit kerja yang tersedia sarana dan prasarananya
7
Jumlah Kegiatan Layanan bantuan hukum bidang penataan ruang
8
Rancangan legal drafting peraturan perundangundangan bidang penataan ruang
9
Jumlah bulan layanan PNBP
Layanan 10
Jumlah laporan kegiatan
7 laporan
10 laporan
143%
3 Laporan
3 laporan
100%
2 laporan
2 Laporan
100%
penyelenggaraan Balai Informasi Penataan Ruang 11
Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi
12
Jumlah kegiatan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang
*Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp. 103.730.430.000 *Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp. 104.247.159.000
Target untuk beberapa indikator output Sekretariat Ditjen Penataan Ruang mengalami perubahan karena adanya penambahan pekerjaan dari hasil penghematan belanja dan pembukaan dana blokir atau dana cadangan. Sebagai contoh, karena penambahan pekerjaan tersebut, realisasi untuk indikator output “jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai” berubah dari 7 (tujuh) laporan menjadi 8
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
65
AKUNTABILITAS KINERJA (delapan) laporan, sehingga persentase pencapaian kinerja menjadi 114% (seratus empat belas persen).
Berikut adalah pengukuran kinerja untuk untuk Dana Rewards Hasil Optimalisasi Anggaran Belanja Tahun Anggaran 2010 Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun Anggaran 2011. Namun pelaksanaan paket pekerjaan tersebut disebar kepada Direktorat - Direktorat yang terkait sesuai dengan indikator output masingmasing Direktorat, yaitu Direktorat Bina Program dan Kemitraan, Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional, Direktorat Perkotaan, Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I, dan Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II.
Sekretariat
Ditjen
Penataan
Ruang
hanya
memfasilitasi
kelancaran
penyelenggaraan paket pekerjaan tersebut. Pencapaian Kinerja Dana Reward Yang Difasilitasi Oleh Satker Pembinaan Managemen Penyelenggaraan Penataan Tahun 2011 SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
REALISASI
%
2011
CAPAIAN
1
1
100%
1
1
100%
2
2
100%
TARGET
Pelaksana: Sekretarian Ditjen Penataan Ruang Terwujudnya perumusan
Indikator Outcome :
dan pelaksanaan
3) Jumlah dokumen perencanaan
kebijakan dan standarisasi
dan pemrograman (jangka
teknis bidang penataan
menengah dan tahunan), Dokumen
ruang
pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. Indikator Output: 1
Jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai
2
Jumlah unit kerja yang tersedia sarana dan prasarananya
3
Jumlah kegiatan layanan bantuan hukum bidang penataan ruang
66
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA 4
REALISASI
%
2011
CAPAIAN
1
1
100%
1
-
0%
1
1
100%
1
1
100%
2
-
0%
TARGET
Rancangan legal drafting peraturan perundangundangan bidang penataan ruang
5
Jumlah laporan kegiatan penyelenggaraan Balai Informasi Penataan Ruang
6
Jumlah kegiatan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang
Pelaksana: Direktorat Bina Program dan Kemitraan Terwujudnya perumusan
Indikator Outcome :
dan pelaksanaan
3)Jumlah dokumen perencanaan dan
kebijakan dan standarisasi
pemrograman (jangka menengah
teknis bidang penataan
dan tahunan), Dokumen pelaporan
ruang
akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. Indikator Output: 1
Jumlah laporan monitoring dan evaluasi kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang
2
Jumlah laporan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan penataan ruang
Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional Terwujudnya perumusan
Indikator Outcome :
dan pelaksanaan
1) Jumlah rencana tata ruang dan
kebijakan dan standarisasi
rencana terpadu program
teknis bidang penataan
pengembangan infrastruktur jangka
ruang
menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
67
AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
REALISASI
%
2011
CAPAIAN
2
2
100%
3
3
100%
1
1
100%
2
2
100%
3
3
100%
2
2
100%
TARGET
Indikator Output: 1
Jumlah laporan kegiatan penguatan kapasitas dan pengembangan kelembagaan KSN, Jumlah Laporan RPIIJM KSN KAPET *), dan Jumlah Laporan RPIIJM KSN Non KAPET *)
2
Jumlah KSN yang Kabupaten/Kotanya mendapatkan pendampingan penyediaan peta dalam rangka penyusunan rencana rinci di KSN *)
3
Jumlah kajian, penyepakatan, dan penyebarluasan jakstra PR yang dihasilkan yang disosialisasikan ke sektor terkait
4
Jumlah Draft Raperpres Kawasan Strategis Nasional Non Perkotaan
Pelaksana: Direktorat Pengembangan Perkotaan Terwujudnya perumusan
Indikator Outcome :
dan pelaksanaan
1) Jumlah rencana tata ruang dan
kebijakan dan standarisasi
rencana terpadu program
teknis bidang penataan
pengembangan infrastruktur jangka
ruang
menengah Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 1
Jumlah kajian penyiapan kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan, dan laporan pemutakhiran basis data dan informasi perkotaan
2
Jumlah KSN yang ditingkatkan kapasitas dan kualitas penataan ruang serta kelembagaan KSN perkotaan
68
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA 3
Jumlah dokumen
REALISASI
%
2011
CAPAIAN
2
2
100%
1
1
100%
3
3
100%
1
1
100%
3
2
67%
TARGET
penyelesaian Raperpres KSN perkotaan sesuai amanat UU 26/2007 Indikator Outcome : 2) Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan 1
Jumlah laporan pembinaan teknis peningkatan kualitas tata ruang dan kapasitas kelembagaan kota
2
Jumlah kota yang terfasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi dan/atau pembahasan BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota
3
Jumlah laporan penyelenggaraan sosialisasi dan media sosialisasi penyusunan pedoman dan standar teknis bidang penataan ruang kota
Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Terwujudnya perumusan
Indikator Outcome :
dan pelaksanaan
2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota
kebijakan dan standarisasi
yang mendapat pembinaan
teknis bidang penataan
penyusunan Rencana Tata Ruang
ruang
Wilayah (RTRW) / RDTR 1
Jumlah Provinsi/Kabupaten yang terfasilitasi pembahasan BKPRN dan/atau pemberian rekomendasi persetujuan substansi tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
69
AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
2011
CAPAIAN
2
67%
Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Terwujudnya perumusan
Indikator Outcome :
dan pelaksanaan
2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota
kebijakan dan standarisasi
yang mendapat pembinaan
teknis bidang penataan
penyusunan Rencana Tata Ruang
ruang
Wilayah (RTRW) / RDTR 1
Jumlah Provinsi/Kabupaten
3
yang terfasilitasi pembahasan BKPRN dan/atau pemberian rekomendasi persetujuan substansi tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten
Untuk paket-paket pekerjaan tambahan yang berasal dari dana reward hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010, terdapat 5 (lima) paket pekerjaan
tidak
dapat
dilaksanakan
karena
keterbatasan
waktu
dalam
penyelenggaraan pekerjaan tersebut, antara lain: 1.
Penyiapan Dokumentasi Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota;
2.
Penyusunan Pedoman Dekonsentrasi Persetujuan Substansi RDTR Kota dan Kawasan Perkotaan;
3.
Pembinaan Penyelesaian Raperda RTRW Kabupaten di Wilayah I;
4.
Pembinaan Penyelesaian Raperda RTRW Kabupaten di Wilayah II; dan
5.
Kajian Strategis Penataan Ruang Terkait Aspek Ketahanan Air, Energi dan Pangan di Pulau Bali.
70
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1.2 Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Bina Program dan Kemitraan – Direktorat Bina Program dan Kemitraan. Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pembinaan Program dan Kemitraan Penataan Ruang dari unit eselon II Bina Program dan Kemitraan berdasarkan PK 2011 terlihat pada tabel di bawah ini. Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan Dana Cadangan yang mendukung Indikator Output di Direktorat lain. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja. Pencapaian Kinerja Direktorat Bina Program Kemitraan tahun 2011 No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1
2
3
4
5
6
Terwujudnya
Indikator Outcome :
1 revisi & review
1 revisi & review
perumusan dan
3) Jumlah dokumen
Renstra,
Renstra,
pelaksanaan
perencanaan dan
1 rencana kerja
1 rencana kerja
kebijakan dan
pemrograman (jangka
satminkal,
satminkal,
standarisasi teknis
menengah dan tahunan),
44 RKAKL,
44 RKAKL,
bidang penataan
Dokumen pelaporan
1 Lakip DJPR,
1 Lakip DJPR,
ruang
akuntabilitas kinerja,
1 Lakip eselon 2,
1 Lakip eselon 2,
Keuangan, Layanan data
4 Laporan
4 Laporan
dan informasi publik,
Triwulan elektronik
Triwulan
Fasilitasi penyebarluasan
monitoring
elektronik
informasi penataan ruang
5 Laporan fasilitas
monitoring
dan penyelenggaraan
layanan dan
5 Laporan fasilitas
PNBP, Fasilitasi kemitraan,
informasi publik
layanan dan
BMN, dan Fasilitasi legal
3 Laporan fasilitasi
informasi publik
drafting peraturan
kemitraan
3 Laporan
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
100%
71
AKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
1
2
Indikator Kinerja
Target
3
Realisasi
%
5
6
4
perundangan, serta
1 laporan kuangan
fasilitasi
Pengelolaan administrasi
& BMN
kemitraan
kepegawaian dan pelatihan
1 laporan
1 laporan
PPNS.
kearsipan
kuangan & BMN 1 laporan kearsipan
1
Indikator Output : Jumlah Laporan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi,
3 laporan
3 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
2 laporan
2 laporan
100%
3 laporan
3 laporan
100%
3 laporan
3 laporan
100%
2 laporan
2 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
4 laporan
4 laporan
100%
rencana, serta rencana program dan anggaran jangka menengah 2
Jumlah dokumen rencana strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang
3
Jumlah laporan Administrasi Penyiapan dan Pelaksanaan PHLN bidang Penataan Ruang
4
Jumlah laporan kegiatan pengelolaan kerjasama, pinjaman dan hibah luar negeri bidang penataaan ruang
5
Jumlah laporan perencanaan program dan anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang
6
Jumlah pedoman penyusunan program dan anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang
7
Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan Ditjen Penataan Ruang
8
Pedoman Evaluasi Kinerja
9
Jumlah laporan monitoring dan evaluasi kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang
72
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
1
2 10
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
3
4
5
6
3 laporan
3 laporan
100%
2 laporan
2 laporan
100%
5 laporan
5 laporan
100%
3 laporan
3 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
4 laporan
4 laporan
100%
Jumlah laporan pengembangan dan pemeliharaan sistem dan jaringan informasi bidang penataan ruang
11
Jumlah laporan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan penataan ruang
12
Jumlah laporan kegiatan penyiapan dan pelaksanaan komunikasi publik serta pameran bidang penataan ruang
13
Jumlah laporan penyiapan dan pelaksanaan kemitraan, kesepakatan kerjasama penataan ruang, dan kelembagaan penyelenggaraan penataan ruang oleh masyarakat
14
Jumlah laporan penyiapan dan pelaksanaan kemitraan, kesepakatan kerjasama penataan ruang, dan kelembagaan penyelenggaraan penataan ruang oleh dunia usaha.
15
Jumlah pedoman/panduan kemitraan
16
Jumlah Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran (RKAKL)
17
Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi
* Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp. 66.903.582.000,*Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp. 60.236.470.000,-
Jumlah tersebut ditemukan bahwa seluruh target RKT dan target DIPA yang muncul pada indikator output sudah tercapai secara keseluruhan (100%). Pada tahun anggaran 2012 Direktorat Jenderal Penataan Ruang memiliki dana cadangan sebesar Rp. 17.187.295.000 . Dana ini dialokasikan di Direktorat Bina Program dan Kemitraan, dana ini selain dimanfaatkan oleh Direktorat Bina Program dan Kemitraan,
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
73
AKUNTABILITAS KINERJA pemanfaatannya juga digunakan untuk menunjang pencapaian output di Direktorat lainnya. Secara lebih rinci pemanfaatan dana cadangan dapat dilihat pada tabel berikut Alokasi Pelepasan Bintang dan Pemanfaatan Dana Cadangan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
4 laporan
4 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
2 laporan
2 laporan
100%
Pelaksana: Sekretariat Ditjen Jenderal Penataan Ruang Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
3)Jumlah dokumen perencanaan dan
pelaksanaan
pemrograman (jangka menengah dan
kebijakan dan
tahunan), Dokumen pelaporan
standarisasi teknis
akuntabilitas kinerja, Keuangan,
bidang penataan
Layanan data dan informasi publik,
ruang
Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. Indikator Output 1
Jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai
2
Jumlah laporan akuntansi keuangan Ditjen Penataan Ruang
3
Rancangan legal drafting peraturan perundangundangan bidang penataan ruang
4
Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi
Pelaksana: Direktorat Bina Program dan Kemitraan Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
3)Jumlah dokumen perencanaan dan
pelaksanaan
pemrograman (jangka menengah dan
kebijakan dan
tahunan), Dokumen pelaporan
standarisasi teknis
akuntabilitas kinerja, Keuangan,
bidang penataan
Layanan data dan informasi publik,
ruang
Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS.
74
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
2 laporan
2 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
Pedoman Evaluasi Kinerja
1 laporan
1 laporan
100%
Jumlah laporan
2 laporan
2 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
2 laporan
2 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
Indikator Output: Jumlah Laporan penyiapan bahan penyusunan kebijakan 1
dan strategi, rencana, serta rencana program dan anggaran jangka menengah Jumlah laporan Administrasi
2
Penyiapan dan Pelaksanaan PHLN bidang Penataan Ruang Jumlah laporan perencanaan
3
program dan anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang
4
pengembangan dan 5
pemeliharaan sistem dan jaringan informasi bidang penataan ruang Jumlah laporan pengelolaan
6
data dan informasi penyelenggaraan penataan ruang Jumlah laporan kegiatan penyiapan dan pelaksanaan
7
komunikasi publik serta pameran bidang penataan ruang Jumlah laporan penyiapan dan pelaksanaan kemitraan, kesepakatan kerjasama penataan ruang, dan
8
kelembagaan penyelenggaraan penataan ruang oleh masyarakat
Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
1)Jumlah rencana tata ruang
pelaksanaan
dan rencana terpadu program
kebijakan dan
pengembangan infrastruktur
standarisasi teknis
jangka menengah,
bidang penataan
Pulau/Kepulauan dan
ruang
Kawasan Strategis Nasional
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
75
AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
7 laporan
7 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
100%
Indikator Output: Jumlah Draft Raperpres 1
Kawasan Strategis Nasional Non Perkotaan
Pelaksana: Direktorat Perkotaan Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
1) Jumlah rencana tata ruang dan
pelaksanaan
rencana terpadu program
kebijakan dan
pengembangan infrastruktur jangka
standarisasi teknis
menengah Pulau/Kepulauan dan
bidang penataan
Kawasan Strategis Nasional
ruang
Jumlah kajian penyiapan kebijakan dan strategi 1
pengembangan perkotaan, dan laporan pemutakhiran basis data dan informasi perkotaan Jumlah dokumen
2
penyelesaian Raperpres KSN perkotaan sesuai amanat UU 26/2007
Indikator Outcome : 2) Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan Jumlah laporan pembinaan 1
teknis peningkatan kualitas tata ruang kota dan kapasitas
100% 3 laporan
3 laporan
kelembagaan kota Jumlah kota yang terfasilitasi
100%
pemberian rekomendasi 2
persetujuan substansi dan/atau pembahasan
1 laporan
1 laporan
BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota
76
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1.3 Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional – Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional dari unit eselon II Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional berdasarkan PK 2011. Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan 3 SNVT yang dibina yaitu SNVT KAPET Manado Bitung, SNVT KAPET Pare-Pare, SNVT KAPET Sasamba . Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja.
Pencapaian Kinerja Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional tahun 2011 SASARAN
INDIKATOR OUTCOME
STRATEGIS
/INDIKATOR OUTPUT
Terwujudnya
Indikator Outcome:
perumusan dan
1) Jumlah rencana tata ruang dan
pelaksanaan
rencana terpadu program
kebijakan dan
pengembangan infrastruktur jangka
standarisasi teknis
menengah, Pulau/Kepulauan dan
di bidang penataan
Kawasan Strategis Nasional
TARGET
REALISASI
%
OUTPUT/
OUTCOME/
(TARGET/
OUTPUT
OUTPUT
REALISASI)
21 Raperpres, 4
21 Raperpres, 4
RPIJM Pulau
RPIJM Pulau
11 laporan
11 laporan
100%
3 laporan
3 laporan
100%
0
0
0
100%
ruang
Indikator Output: 1
Jumlah laporan kegiatan penguatan kapasitas dan pengembangan kelembagaan KSN, Jumlah Laporan RPI2JM KSN KAPET *), dan Jumlah Laporan RPI2JM KSN Non KAPET *)
2
Jumlah laporan kegiatan pengendalian pelaksanaan pengembangan wilayah nasional, pulau, dan KSN yang berisi arahan pengendalian sistem nasional dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang nasional
3
Jumlah KSN yang mendapatkan pendampingan penyusunan rencana rinci *)
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
77
AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN
INDIKATOR OUTCOME
STRATEGIS
/INDIKATOR OUTPUT 4
TARGET
REALISASI
%
OUTPUT/
OUTCOME/
(TARGET/
OUTPUT
OUTPUT
REALISASI)
0
0
0
3 laporan
3 laporan
100%
5 laporan
5 laporan
100%
5 laporan
10 laporan
200%
5 laporan
5 laporan
100%
10 kajian/materi
11 kajian/materi
teknis
teknis
1 laporan
1 laporan
100%
1 NSPK
1 NSPK
100%
1 Matek
2 Matek
200%
-
-
-
Jumlah KSN yang Kabupaten/Kotanya mendapatkan pendampingan penyediaan peta dalam rangka penyusunan rencana rinci di KSN *)
6
Jumlah kawasan yang disusun rencanan pengembangan koridor pembangunan ekonomi *)
7
Jumlah laporan hasil pengawasan (monev) perwujudan penataan ruang wilayah nasional yang disosialisaikan ke sektor terkait
8
Jumlah kajian, penyepakatan, dan penyebarluasan jakstra PR yang dihasilkan yang disosialisasikan ke sektor terkait
9
Jumlah laporan pelaksanaan fasilitasi koordinasi forum kerjasama lintas sektor dan lintas wilayah
10
Jumlah Kajian/Materi Teknis KSN Non Perkotaan dan Review RTRWN
12
Jumlah laporan fasilitasi legalisasi draft Raperpres
13
Jumlah NSPK nasional yang dilegalkan
14
110%
Jumlah materi NSPK nasional bidang penataan ruang
Indikator Outcome: 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)/RDTR
78
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA TARGET
REALISASI
%
OUTPUT/
OUTCOME/
(TARGET/
OUTPUT
OUTPUT
REALISASI)
0
0
0
0
0
0
4) Jumlah dokumen perencanaan
1 Renker
1 Renker
dan pemograman (jangka menengah
Satminkal
Satminkal
dan tahunan), Dokumen pelaporan
1 RKA-KL
1 RKA-KL
1 LAKIP
1 LAKIP
Direktorat
Direktorat
SASARAN
INDIKATOR OUTCOME
STRATEGIS
/INDIKATOR OUTPUT Indikator Output: 1
Jumlah NSPK nasional terkait daerah yang dilegalkan
2
Jumlah materi NSPK nasional terkait daerah bidang penataan ruang yang dihasilkan
Indikator Outcome:
akuntabilitas Kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan
3 Laporan triwulan keuangan
3 Laporan triwulan keuangan
Fasilitasi legal drafting peraturan
1 laporan
1 laporan
perundangan, serta Pengelolaan
keuangan akhir
keuangan akhir
administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS
100%
tahun
tahun
2 laporan
2 laporan
semester BMN
semester BMN
8 laporan
8 laporan
100%
12 bulan
12 bulan
100%
Indikator Output: 1
Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi
2
Jumlah bulan layanan perkantoran
*Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp. 49.150.000.000,00 *Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp. 44.976.573.577,00
Berdasarkan data perbandingan di atas dapat dilihat bahwa seluruh target yang ditetapkan dalam DIPA (PK) dapat tercapai seluruhnya. Bahkan untuk 3 indikator ouput pencapaiannya melebihi target yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan adanya tambahan kegiatan pada 3 indikator output tersebut yang alokasi dananya berasal dari dana efisiensi/penghematan (kebijakan yang ditetapkan Pemerintah pada tahun 2011). Kebijakan penghematan ini dimaksudkan untuk meningkatkan/menambah jumlah output yang telah ditetapkan di awal tahun anggaran dan tujuan ini dapat tercapai yang
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
79
AKUNTABILITAS KINERJA dibuktikan dengan adanya pencapaian 3 indikator output di atas target yang telah ditetapkan Pada tahun 2011, selain ada kebijakan pelaksanaan efisiensi anggaran, Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional juga memanfaatkan dana yang bersumber dari Satker lain, yaitu Dana Reward yang dialokasikan di Setditjen (Satker Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang) serta Dana Cadangan Dit. Bina Program dan Kemitraan (Satker Bina Program dan Kemitraan). Pemanfaatan dana ini menambah pencapaian output yang ditargetkan pada Renstra Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional namun pencapaian ini tidak dapat dimasukan dalam tabel Pengukuran Kinerja Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional tahun 2011 mengingat alokasi dana sub komponen ini tidak dialokasikan pada Satker Pengembangan Wilayah Nasional.
3.1.4 Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pengembangan Perkotaan – Direktorat Perkotaan Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pengembangan Perkotaan dari unit eselon II Direktorat Perkotaan berdasarkan PK 2011. Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan SNVT Pengembangan KSN KAPET Pengembangan Perkotaan Mamminasata. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja.
80
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Pencapaian Kinerja Direktorat Perkotaan tahun 2011 NO
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
1) Jumlah rencana tata ruang dan
pelaksanaan
rencana terpadu program
kebijakan dan
pengembangan infrastruktur
standarisasi teknis
jangka menengah
bidang penataan
Pulau/Kepulauan dan Kawasan
ruang
Strategis Nasional
1
Indikator Output :
Capaian (%) 6
1 Raperpres
1 Raperpres
KSN
KSN
Perkotaan,
Perkotaan, 3
3 RPI2JM
RPI2JM KSN
KSN
Perkotaan
116,67%
Perkotaan 5 Laporan
7 Laporan
140%
4 Laporan
4 Laporan
100%
111,11%
Jumlah kajian penyiapan kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan, dan laporan pemutakhiran basis data dan informasi perkotaan
2
Jumlah laporan penyelenggaraan forum pelaku pembangunan perkotaan berkelanjutan
3
Jumlah KSN yang ditingkatkan
4 KSN / 3
4 KSN / 3
kapasitas dan kualitas penataan
RPI2JM /
RPI2JM / 10
ruang serta kelembagaan KSN
10 Laporan
Laporan
1 Laporan /
2 Laporan / 4
1 KSN
KSN
32 RTRW
43 RTRW
Kota, 0
Kota
perkotaan 4
Jumlah dokumen penyelesaian Raperpres KSN perkotaan sesuai
300%
amanat UU 26/2007 5
Jumlah materi teknis Raperpres KSN perkotaan yang dihasilkan Indikator Outcome : 2) Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR
134,38%
RDTR Kota
Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan 1
Indikator Output :
8 Laporan
10 Laporan
125%
6 Laporan /
6 Laporan /69
120,41%
Jumlah laporan pembinaan teknis peningkatan kualitas tata ruang dan kapasitas kelembagaan kota 2
Jumlah kota yang terfasilitasi pemberian rekomendasi
49 Kota
persetujuan substansi dan/atau
3
Kota/3 Kabupaten di
pembahasan BKPRN tentang
Kawasan
materi Raperda RTRW Kota
Metropolitan
Jumlah kota yang terfasilitasi
-
penyusunan RDTR kotanya *)
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
81
AKUNTABILITAS KINERJA Capaian
NO
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
6
Jumlah Peraturan Menteri tentang
-
3 Laporan
4 Laporan
133,33%
2 Laporan
2 Laporan
100%
4
(%)
NSPK perkotaan 5
Jumlah draft NSPK perkotaan yang dihasilkan
6
Jumlah laporan penyelenggaraan sosialisasi dan media sosialisasi penyusunan pedoman dan standar teknis bidang penataan ruang kota Indikator Outcome :
8 Laporan
10 Laporan
125%
3) Jumlah Penyusunan dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. 1
Indikator Output :
2 Laporan
2 Laporan
100%
-
-
1 Laporan
1 Laporan
100%
5 Laporan
7 Laporan
140%
Jumlah laporan tahunan pencapaian sasaran dan tujuan instansi 2
Jumlah bulan layanan perkantoran
3
Jumlah laporan SAK-SIMAK BMN, dan kearsipan
4
Jumlah laporan monitoring dan evaluasi teknis pemanfaatan ruang kota, audit pemanfaatan ruang kota, serta fasilitasi penguatan PPNS bidang pemanfaatan ruang kota
*Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011: Rp. 72.667.988.000 *Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 69.923.153.000
82
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA 00
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dapat disimpulkan bahwa total nilai kinerja (output)berdasarkan indikator output di lingkungan Direktorat Perkotaan berada dalam rentang antara 100% - 200% dari target 100%. Hal ini dikarenakan adanya variasi realisasi per indikator output, dengan nilai rata-rata prosentase pencapaian terhadap target indikator output adalah123,60%.
Sedangkan, untuk nilai kinerja Direktorat Perkotaan untuk pencapaian outcome Direktorat Jenderal Penataan Raang berdasarkan indikator kinerja outcomeyang harus dicapai oleh Direktorat Perkotaan berada dalam rentang antara116,67% - 134% dari target 100%. Hal ini dikarenakan adanya variasi realisasi per indikator outcome, dengan nilai rata-rata prosentase pencapaian terhadap target adalah 125,52%.
3.1.5 Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I –Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I dari unit eselon II Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I berdasarkan PK 2011.
Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan
Kegiatan SKPD di Wilayah I yaitu seluruh provinsi di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja.
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
83
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Tahun 2011 Sasaran Strategis NO 1
2
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
3
4
5
6
7 Provinsi,
7 Provinsi,
Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
2) Jumlah Rencana Tata Ruang
pelaksanaan
Wilayah (RTRW) / RDTR
kebijakan dan
Provinsi/Kabupaten/Kota yang
114 Kabupaten
100%
204
204
Laporan
Laporan
21 Laporan
21 Laporan
100%
5 Laporan
5 Laporan
100%
0 Laporan
0 Laporan
-
0 Laporan
0 Laporan
-
mendapatkan pembinaan
standarisasi teknis bidang penataan
114 Kabupaten
1
ruang
Indikator Output : Jumlah laporan hasil pembinaan, pengawasan, dan pengembangan kapasitas
100%
kelembagaan penataan ruang daerah. 2
Jumlah laporan bimbingan dan bantuan teknis, fasilitasi pengaturan, serta pengembangan kapasitas penyelenggaraan penataan ruang
4
Jumlah laporan perencanaan program tahunan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program tahunan penataan ruang daerah provinsi, maupun kabupaten
5
Jumlah Materi Teknis NSPK bidang Penataan Ruang, dan jumlah Peraturan Menteri Bidang Penataan Ruang yang dihasilkan
6
Jumlah Peraturan Menteri tentang NSPK Bidang Penataan Ruang
84
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis NO 1
Indikator Kinerja 2
Target
3
1
Realisasi
% 6
4
5
Indikator Outcome :
1 dokumen
2 dokumen
3) Jumlah dokumen perencanaan
perencana
perencana
dan pemrograman (jangka
an dan
an dan
menengah dan tahunan),
pengelolaa
pengelolaa
Dokumen pelaporan akuntabilitas
n anggaran
n anggaran
kinerja, Keuangan, Layanan data
(RKAKL), 1
(RKAKL), 1
dan informasi publik, Fasilitasi
evaluasi
evaluasi
penyebarluasan informasi
Lakip
Lakip
penataan ruang dan
eselon 21
eselon 21
penyelenggaraan PNBP,
laporan
laporan
Fasilitasi kemitraan, BMN, dan
keuangan
keuangan
Fasilitasi legal drafting peraturan
akhir tahun,
akhir tahun,
perundangan, serta Pengelolaan
2 laporan
2 laporan
administrasi kepegawaian dan
semester
semester
pelatihan PPNS.
BMN
BMN
100%
Indikator Output : Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran
7 Laporan
7 Laporan
100%
1 Laporan
1 Laporan
100%
0 Laporan
0 Laporan
-
4 Laporan
4 Laporan
100%
dan tujuan instansi (Laporan BMN & Laporan Keuangan) 2
Jumlah Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran (RKAKL)
3
Jumlah bulan layanan perkantoran
4
Jumlah laporan monitoring dan evaluasi teknis penataan ruang, audit pemanfaatan ruang, serta fasilitasi penguatan PPNS bidang penataan ruang
*Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011: Rp. 148.198.000.000,*Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 130.335.646.000,-
Dalam tabel di atas terlihat bahwa realisasi dari masing-masing indikator kinerja sesuai target yang ada dalam Penetapan Kinerja (PK) telah berhasil tercapai 100 %, hal ini menunjukkan bahwa kinerja yang dicapai pada akhir tahun kegiatan dinilai sangat baik.
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
85
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1.6 Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II–Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II dari unit eselon II Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II berdasarkan PK 2011 terlihat pada tabel 3-8 . Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan Kegiatan SKPD di Wilayah II yaitu seluruh Wilayah timur Indonesia. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja.
86
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Tahun 2011 NO
Sasaran Strategis
1
Indikator Kinerja
2
3
Terwujudnya
Indikator Outcome :
perumusan dan
2) Jumlah Rencana Tata Ruang
pelaksanaan
Wilayah (RTRW) / RDTR
kebijakan dan
Provinsi/Kabupaten/Kota yang
standarisasi teknis
mendapatkan pembinaan
bidang penataan
Target
1
ruang
Indikator Output :
Realisasi
Capaian (%)
4
5
6
8 Provinsi,
8 Provinsi,
100%
127
127
Kabupaten
Kabupaten
244 Laporan
297
121,72
Laporan
%
38 Laporan
126,67
Jumlah laporan hasil pembinaan, pengawasan, dan pengembangan kapasitas kelembagaan penataan ruang daerah. 2
Jumlah laporan bimbingan dan
30 Laporan
bantuan teknis, fasilitasi
%
pengaturan, serta pengembangan kapasitas penyelenggaraan penataan ruang 3
Jumlah laporan perencanaan
5 Laporan
5 Laporan
100%
5 NSPK
5 NSPK
100%
program tahunan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program tahunan penataan ruang daerah provinsi, maupun kabupaten 4
Jumlah Materi Teknis NSPK bidang Penataan Ruang, dan
(Matek)
jumlah Peraturan Menteri Bidang Penataan Ruang yang dihasilkan 5
Jumlah Peraturan Menteri tentang
0 Laporan
0 Laporan
-
100%
NSPK Bidang Penataan Ruang Indikator Outcome :
1 Dokumen
1 Dokumen
3) Jumlah dokumen
Perencanaan
Perencana
perencanaan dan pemrograman
dan
an dan
(jangka menengah dan
Pengelolaan
Pengelolaa
tahunan), Dokumen pelaporan
Anggaran
n
akuntabilitas kinerja, Keuangan,
(RKA KL), 1
Anggaran
Layanan data dan informasi
Lakip Eselon
(RKA KL),
publik, Fasilitasi
II, 1 Laporan
1 Lakip
penyebarluasan informasi
Keuangan
Eselon II, 1
penataan ruang dan
Akhir Tahun,
Laporan
penyelenggaraan PNBP,
1 laporan
Keuangan
Fasilitasi kemitraan, BMN, dan
BMN
Akhir
Fasilitasi legal drafting
Tahun, 1
peraturan perundangan, serta
laporan
Pengelolaan administrasi
BMN
kepegawaian dan pelatihan PPNS.
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
87
AKUNTABILITAS KINERJA
NO
Sasaran Strategis
1
2
Indikator Kinerja
Target
3 1
Indikator Output :
Realisasi
Capaian (%)
4
5
6
6Laporan
6Laporan
100%
1 Laporan
1 Laporan
100%
Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi (Laporan BMN & Laporan Keuangan) 2
Jumlah Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran (RKAKL)
3
Jumlah bulan layanan perkantoran
0 Laporan
0 Laporan
-
4
Jumlah laporan monitoring dan
4 Laporan
4 Laporan
100%
evaluasi teknis penataan ruang, audit pemanfaatan ruang, serta fasilitasi penguatan PPNS bidang penataan ruang *Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 = Rp. 195. 350.000.000 *Realisasi Pagu Anggaran Tahun 2011 = Rp. 174.045.895.000
Dalam tabel di atas terlihat bahwa realisasi dari masing-masing indikator kinerja sesuai target yang ada dalam Penetapan Kinerja (PK) telah berhasil tercapai 100 %, hal ini menunjukkan bahwa kinerja yang dicapai pada akhir tahun kegiatan dinilai sangat baik. Pada akhir tahun 2011 terdapat kegiatan yang terealisasi lebih dari 100 % (melebihi target dalam Penetapan Kinerja), hal ini dikarenakan terjadinya beberapa perubahanperubahan kebijakan program dan kegiatan yang terjadi selama tahun anggaran 2011. Adapun perubahan-perubahan kebijakan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Adanya kebijakan penghematan pagu anggaran tahun 2011 sebesar 10 % yang menjadikan tidak dapat dilaksanakannya beberapa kegiatan yang telah ada dalam DIPA Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II (Bulan Maret 2011)
2. Adanya kebijakan terhadap beberapa kegiatan yang pelaksanaannya dipending dan kemudian diperbolehkan kembali dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Dirjen Penataan Ruang dengan perubahan-perubahan tertentu (Bulan Juli 2011).
3. Adanya kebijakan terkait dengan pembukaan blokir anggaran belanja modal yang sebelumnya diblokir oleh Kementerian Keuangan (Bulan Juli 2011)
4. Adanya kebijakan pemanfaatan kembali penghematan pagu anggaran sebesar 10 %
yang
mengakibatkan
penambahan
terhadap
beberapa
kegiatan
yang
sebelumnya belum tercantum dalam DIPA Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II (Bulan Oktober 2011)
5. Adanya kebijakan terkait dengan pemanfaatan kembali dan sisa kontrak TA 2011 (Bulan Oktober 2011)
88
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA 3.2 PERBANDINGAN PENCAPAIAN DATA KINERJA 3.2.1 Perbandingan Pencapaian Kinerja Tahun 2010 dengan Tahun 2011 Perbandingan Kinerja dilakukan dengan melihat Realisasi Pencapaian Kinerja tahun ini dengan kinerja tahun 2010. Perbandingan capaian kinerja ini dilakukan dengan dengan membandingkan realisasi dari pencapaian IKU 1 , IKU 2 dan IKU 3. Dalam perbandingan yang dilakukan terlihat kenaikan kinerja yang signifikan antara tahun 2010 dengan tahun 2011 sebagai berikut. pada IKU 1 “Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional “ realisasi tahun 2010 yang dihasilkan adalah 9 Raperpres dan pada tahun 2011 naik secara signifikan menjadi 25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non Perkotaan, 4 KSN Perkotaan), 8 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan, 4 KSN Perkotaan). Demikian juga pada pada IKU 2 “Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR” realisasi tahun 2010 RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat Persetujuan Substansi Menteri Pekerjaan Umum yaitu 7 RTRW Provinsi, 30 RTRW Kabupaten dan 7 RTRW Kota dan pada tahun 2011 dengan capaian kinerja 16 RTRW Prov 262 RTRW Kab 49 RTRWKota.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 2010 dengan 2011 Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Realisasi 2010
Realisasi 2011
1
2
4
5
9 raperpres
25 Raperpres (3
Terwujudnya
1) Jumlah rencana tata ruang dan
perumusan dan
rencana terpadu program
Raperpres Pulau, 18
pelaksanaan
pengembangan infrastruktur jangka
Raperpres KSN Non
kebijakan dan
menengah, Pulau/Kepulauan dan
standarisasi teknis
Kawasan Strategis Nasional
Perkotaan, 4 KSN Perkotaan), 8 RPI2JM
bidang penataan
(4 Pulau/Kepulauan,
ruang
4 KSN Perkotaan) 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota
7 RTRW Prov
16 RTRW Prov
yang mendapat pembinaan
30 RTRW Kab
262 RTRW Kab
penyusunan Rencana Tata Ruang
7 RTRW Kota
49 RTRWKota
Wilayah (RTRW) / RDTR
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
89
AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Realisasi 2010
Realisasi 2011
1
2
4
5
3) Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen
1 draft review&revisi Renstra, 1 rencana kerja
1 Revisi & Review Renstra, 1 Rencana Kerja
pelaporan akuntabilitas kinerja,
satminkal,
Satminkal,
Keuangan, Layanan data dan
44 RKAKL,
44 RKAKL,
informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan
1 Lakip DJPR, 6 evaluasi Lakip eselon 2 4 laporan triwulan
Fasilitasi legal drafting peraturan
elektronik monitoring
perundangan, serta Pengelolaan
3 laporan triwulan
administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS.
keuangan, 1 laporan keuangan
1 Lakip DJPR, 4 Laporan Triwulan Elektronik Monitoring 5 Laporan Fasilitas Layanan dan Informasi Publik, 8b Laporan Pembinaan dan
akhir tahun,
Pengelolaan
1 Laporan fasilitas
Administrasi
layanan dan informasi publik 1 Laporan Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan
Kepegawaian, 8 Laporan Akuntansi Keuangan, 6 Laporan Kegiatan Administrasi Pengelolaan BMN
penyelenggaraan
dan Administrasi
PNBP
Ketatausahaan,
1 Laporan fasilitasi
2 Laporan Pelatihan
kemitraan
dan Operasionalisasi
2 laporan semester
PPNS
BMN, 1 laporan fasilitasi legal drafting 541pegawai 177 PPNS
3.2.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2011 Dengan Rencana Kinerja DIPA Tahun 2011 Perbandingan ini dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2011 (sebagaimana tercantum dalam Renstra versi lama) dengan rencana kinerja DIPA sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja untuk masing-masing indikator outcome/indikator output. Secara ringkas, hasil perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2011 dengan Rencana Kinerja DIPA Tahun 2011 seperti tercantum dalam dokumen PK 2011 dapat ditampilkan sebagai berikut
90
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Perbandingan Realisasi RKT dan Rencana Kerja DIPA (PK) Direktorat Jenderal Penataan Ruang Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
RKT
Target
Realisasi
Indikator Outcome :
25 Raperpres (3
25 Raperpres (3
25 Raperpres (3
1) Jumlah rencana tata
Raperpres Pulau,
Raperpres
Raperpres
ruang dan rencana
18 Raperpres KSN
Pulau, 18
Pulau, 18
terpadu program
Non Perkotaan, 4
Raperpres KSN
Raperpres KSN
pengembangan
KSN Perkotaan), 7
Non Perkotaan,
Non Perkotaan,
RPI2JM (4
4 KSN
4 KSN
menengah,
Pulau/Kepulauan,
Perkotaan), 7
Perkotaan), 8
Pulau/Kepulauan dan
3 KSN Perkotaan)
RPI2JM (4
RPI2JM (4
Pulau/Kepulaua
Pulau/Kepulaua
n, 3 KSN
n, 4 KSN
Perkotaan)
Perkotaan)
infrastruktur jangka
Terwujudnya
Kawasan Strategis
perumusan dan
Nasional
pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang
% Capaian
107,14%
Indikator Output : 1
penataan ruang
Jumlah laporan RPIIJM
4 laporan / 3
4 laporan / 3
4 laporan / 3
Pulau/Kepulauan / KSN
Laporan
Laporan
Laporan
perwujudan penataan
2 laporan / 3
2 laporan / 3
2 laporan / 3
ruang wilayah nasional
Laporan
Laporan
Laporan
10 laporan
10 laporan
10 Laporan
100%
Perkotaan 2
Jumlah laporan hasil pengawasan (monev) 100%
yang disosialisasikan ke sektor terkait. 3
Jumlah Kajian/Materi Teknis KSN Non Perkotaan dan Review
100%
RTRWN 4
Jumlah Draft Raperpres Kawasan Strategis
21 draft
21 Darft
Raperpres
Rapepres
1 laporan / 4
1 laporan / 4
1 Laporan , 4
Raperpres
Raperpres
Raperpres
1 laporan / 6
1 laporan / 6
1 laporan / 6
materi teknis
materi teknis
materi teknis
21 draft Raperpres
Nasional Non Perkotaan 5
100%
Jumlah dokumen penyelesaian Raperpres KSN perkotaan sesuai
100%
amanat UU 26/2007 6
Jumlah materi teknis Raperpres KSN perkotaan
100%
Indikator Outcome : 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan
15 Provinsi,
15 Provinsi,
16 Provinsi,
241 Kabupaten,
241 Kabupaten,
242 Kabupaten,
49 Kota
49 Kota
44 Kota
101,73%
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
91
AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis
RKT
Target
Realisasi
9 Kota
9 Kota
9 Kota
persetujuan substansi
6 laporan / 49
6 laporan / 49
6 laporan / 44
dan/atau pembahasan
Kota
Kota
Kota
448 laporan
448 laporan
448 Laporan
% Capaian
Indikator Output : 1
Jumlah kota yang dibina dan ditingkatkan kapasitas dan kualitas
100%
penataan ruang dan kelembagaannya 2
Jumlah laporan fasilitasi pemberian rekomendasi 94,9%
BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota 3
Jumlah laporan hasil pembinaan, pengawasan, dan pengembangan
100%
kapasitas kelembagaan penataan ruang daerah. 4
Jumlah Provinsi/Kabupaten yang terfasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi dan/atau pembahasan BKPRN
15 Provinsi,
15 Provinsi,
16 Provinsi,
241 Kabupaten,
241 Kabupaten,
262 Kabupaten,
107,65%
tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten
Indikator Outcome : 3) Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan),
1 Revisi &
1 Revisi &
Renstra,
Review Renstra,
Review Renstra,
1 Rencana Kerja
1 Rencana Kerja
1 Rencana
Satminkal,
Satminkal,
Kerja Satminkal,
44 RKAKL,
44 RKAKL,
44 RKAKL,
Dokumen pelaporan
1 Lakip DJPR,
1 Lakip DJPR,
1 Lakip DJPR,
akuntabilitas kinerja,
4 Laporan
4 Laporan
4 Laporan
Triwulan
Triwulan
Triwulan
dan informasi publik,
Elektronik
Elektronik
Elektronik
Fasilitasi penyebarluasan
Monitoring
Monitoring
Monitoring
informasi penataan ruang
5 Laporan
5 Laporan
5 Laporan
Keuangan, Layanan data
dan penyelenggaraan
Fasilitas Layanan
Fasilitas
Fasilitas
dan Informasi
Layanan dan
Layanan dan
kemitraan, BMN, dan
Publik,
Informasi Publik,
Informasi Publik,
Fasilitasi legal drafting
7 Laporan
7 Laporan
8 Laporan
Pembinaan dan
Pembinaan dan
Pembinaan dan
Pengelolaan
Pengelolaan
Pengelolaan
PNBP, Fasilitasi
peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS.
92
1 Revisi & Review
Administrasi
Administrasi
Administrasi
Kepegawaian,
Kepegawaian,
Kepegawaian,
6 Laporan
6 Laporan
8 Laporan
Akuntansi
Akuntansi
Akuntansi
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
104,76%
AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis
RKT
Target
Realisasi
Keuangan,
Keuangan,
Keuangan,
6 Laporan
6 Laporan
6 Laporan
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Administrasi
Administrasi
Administrasi
Pengelolaan BMN
Pengelolaan
Pengelolaan
dan Administrasi
BMN dan
BMN dan
Ketatausahaan,
Administrasi
Administrasi
2 Laporan
Ketatausahaan,
Ketatausahaan,
Pelatihan dan
2 Laporan
2 Laporan
% Capaian
Operasionalisasi
Pelatihan dan
Pelatihan dan
PPNS
Operasionalisasi
Operasionalisasi
PPNS
PPNS
3 laporan
3 laporan
3 laporan
100%
1 laporan
1 laporan
1 Laporan
100%
4 laporan
4 laporan
4 laporan
100%
2 laporan
2 laporan
2 laporan
100%
4 laporan
4 laporan
4 laporan
100%
5 laporan
5 laporan
5 laporan
100%
7 laporan
7 laporan
8 Laporan
133%
Indikator Output : 1
Jumlah laporan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi, rencana, serta rencana program dan anggaran jangka menengah
2
Jumlah dokumen rencana strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang
3
Jumlah laporan perencanaan program dan anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang
4
Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan Ditjen Penataan Ruang
5
Jumlah laporan monitoring dan evaluasi kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang
6
Jumlah laporan kegiatan penyiapan dan pelaksanaan komunikasi publik serta pameran bidang penataan ruang
7
Jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
93
AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis 8
%
RKT
Target
Realisasi
6 laporan
6 laporan
8 Laporan
133%
6 laporan
6 laporan
8 Laporan
133%
2 laporan
2 laporan
2 laporan
100%
Capaian
Jumlah laporan akuntansi keuangan Ditjen Penataan Ruang
9
Jumlah Laporan Kegiatan Administrasi Pengelolaan BMN dan Administrasi Ketatausahaan DJPR
10
Jumlah kegiatan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang
3.2.3 Perbandingan Pencapaian Kinerja 2011 dengan RKT Pada perbandingan ini akan diperoleh gambaran tingkat pencapaian kinerja yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang sampai dengan tahun 2011 (2 tahun) terhadap target-target output yang telah ditetapkan dalam Renstra Direktorat Jenderal Penataan Ruang 2010-2014. Pengukuran Kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang Berdasarkan Renstra Renstra DJPR Sasaran Strategis
2010 - 2014 Indikator Kinerja
2010
2011
Realisasi
Realisasi
Target s.d 2014 Terwujudnya
Indikator Outcome :
37 Raperpres (7 KSN
perumusan dan
1)Jumlah rencana tata ruang
Perkotaan dan 30 KSN
pelaksanaan
dan rencana terpadu
Non Perkotaan) 32
kebijakan dan
program pengembangan
RPIIJM (7 RPIIJM KSN
standarisasi
infrastruktur jangka
Perkotaan dan 25
Perkotaan, 4
teknis bidang
menengah, Pulau/Kepulauan
RPIIJM KSN Non-
KSN Perkotaan),
penataan ruang
dan Kawasan Strategis
Perkotaan)
Nasional
(RPJM : 69 KSN & 7
9 Raperpres
25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non
8 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan,
Pulau dan Kepulauan)
4 KSN Perkotaan)
Indikator Outcome : 2)Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota
33 RTRW Provinsi
7 RTRW
16 Provinsi,
398 RTRW Kabupaten
Provinsi
262 Kabupaten,
93 RTRW Kota
30 RTRW
49 Kota
yang mendapat pembinaan
Kabupaten
Penyelenggaraan Penataan
7 RTRW Kota
Ruang Indikator Outcome :
68 Kabupaten
1 Kabupaten
3)Jumlah Kabupaten/Kota
Binda I : 34 Kab
14 Kota
yang memenuhi SPM dan
Binda I : 34 Kab, 38 Kota
/atau ditingkatkan kualitas
(RPJM : 93 Kota, 87Kab)
Penataan Ruangnya.
94
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
21 Kota
AKUNTABILITAS KINERJA Renstra DJPR 2010 - 2014
Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis
2010
2011
Realisasi
Realisasi
47 Laporan
51 Laporan
Target s.d 2014 Indikator Outcome :
244 Laporan
4)Jumlah laporan/dokumen pembinaan program, kemitraan, layanan informasi, dan dukungan manajemen organisasi, serta aspek hukum/perundang-undangan penyelenggaraan penataan ruang.
3.2.4 Perbandingan Pencapaian Kinerja sampai Tahun berjalan Perbandingan pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang sampai dengan tahun 2011 akan disandingkan dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra Direktorat Jenderal Penataan Ruang selama 5 tahun (sampai dengan tahun 2014) untuk mendapatkan gambaran “hutang” kinerja yang harus dipenuhi oleh Direktorat agar target-target yang ditetapkan di Renstra terpenuhi . Berikut adalah perbandingan Data Kinerja sampai dengan tahun ini dengan target Renstra sampai dengan tahun 2014 : Perbandingan Kinerja dengan Tahun Berjalan Renstra DJPR 2010 - 2014
Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis
Target s.d
2010
2011
2014
Realisasi
Realisasi
Terwujudnya
Indikator Outcome :
37
perumusan
1)Jumlah rencana tata
Raperpres
dan
ruang dan rencana
(7 KSN
pelaksanaan
terpadu program
Perkotaan
kebijakan
pengembangan
dan 30
dan
infrastruktur jangka
KSN Non
standarisasi
menengah,
Perkotaan)
8 RPI2JM (4
teknis
Pulau/Kepulauan dan
32 RPIIJM
Pulau/Kepulauan,
bidang
Kawasan Strategis
(7 RPIIJM
4 KSN
penataan
Nasional
KSN
ruang
9 Raperpres
Jumlah
Sisa Target
s.d 2011
(%)
25 Raperpres (3
34
Raperpres Pulau,
Raperpres
18 Raperpres
3 Raperpres (81,08%)
KSN Non Perkotaan, 4 KSN Perkotaan),
Perkotaan)
Perkotaan dan 25 RPIIJM KSN NonPerkotaan)
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
95
AKUNTABILITAS KINERJA Renstra DJPR Sasaran Strategis
2010 - 2014 Indikator Kinerja Target s.d
2010
2011
2014
Realisasi
Realisasi
Jumlah
Sisa Target
s.d 2011
(%)
(RPJM : 69 KSN & 7 Pulau dan Kepulauan) Indikator Outcome : 2)Jumlah
33 RTRW
7 RTRW
16 Provinsi,
23
Provinsi
Provinsi
262 Kabupaten,
Provinsi
49 Kota
10 RTRW Provinsi
Provinsi/Kabupaten/Kota
398 RTRW
30 RTRW
292
106 RTRW
yang mendapat
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
pembinaan
93 RTRW
7 RTRW Kota
56 Kota
37 RTRW
Penyelenggaraan
Kota
Kota
Penataan Ruang
( 39,04 %)
Indikator Outcome :
68
1 Kabupaten
3)Jumlah
Kabupaten
14 Kota
Kabupaten/Kota yang
Binda I : 34
memenuhi SPM dan
1
67
Kabupaten
Kabupaten;
35 Kota
3 Kota
Kab
/atau ditingkatkan
Binda I : 34
kualitas Penataan
Kab, 38
Ruangnya.
21 Kota
(46,75%)
Kota (RPJM : 93 Kota, 87 Kab)
Indikator Outcome : 4)Jumlah laporan/dokumen pembinaan program, kemitraan, layanan informasi, dan dukungan manajemen organisasi,
244 Laporan
47 Laporan
51 Laporan
98 Laporan
serta aspek
146 Laporan (59,8%)
hukum/perundangundangan penyelenggaraan penataan ruang.
Berdasarkan gambaran data di atas, dapat dilihat bahwa secara garis besar terdapat sisa target yang harus dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang selama 3 (tiga) tahun tersisa untuk memenuhi target yang ditetapkan dalam Renstra di akhir tahun perencanaan (tahun 2014) relatif akan dapat dicapai. Berikut dibawah ini penjelasan mengenai evaluasi dan analisis masing-masing indikator outcome pada masing masing kegiatan/unit eselon II dilingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang.
96
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA 3.2.4.1
Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang
Pengukuran Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang Berdasarkan Renstra Renstra Dit. Setditjen Sasaran
Indikator
No
Indikator
Strategis
Outcome
.
Output
Terwujudnya
4) Jumlah
perumusan dan
laporan/doku
kegiatan
pelaksanaan
men
pembinaan dan
kebijakan dan
pembinaan
pengelolaan
standarisasi teknis
program,
bidang penataan
kemitraan,
ruang
layanan
akuntansi
informasi, dan
keuangan Ditjen
dukungan
Penataan
manajemen
Ruang
organisasi,
1
Jumlah laporan
2010 - 2014 Target
2010
2011
s.d 2014
Realisasi
Realisasi
37
9 Laporan
8 Laporan
Jumlah
Sisa Target
s.d 2011
(%)
17
20 Laporan
Laporan
(54%)
10
11
18 Laporan
Laporan
Laporan
(62%)
laporan
pegawai 2
29
1 Laporan
Laporan
Jumlah bulan
60 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
24 Bulan
36 Bulan
serta aspek
layanan
Layanan
Layanan
Layanan
Layanan
Layanan
hukum/perund
perkantoran
ang-undangan
DJPR
penyelenggar
3
Jumlah laporan
4
Jumlah laporan
aan penataan
kegiatan
ruang.
administrasi
(60%)
27
3 Laporan
8 Laporan
Laporan
11
16 Laporan
Laporan
(59%)
12 Unit
18 unit
pengelolaan BMN dan administrasi ketatausahaan DJPR 5
Jumlah unit
30 Unit
6 Unit
6 Unit
kerja yang
(60%)
tersedia sarana dan prasarananya 6
Jumlah Kegiatan Layanan
15
3 Laporan
6 Laporan
8 Laporan
Laporan
7 Laporan (47%)
bantuan hukum bidang penataan ruang 7
Rancangan legal drafting
14
6 Laporan
Laporan
2 Laporan
8 Laporan
6 Laporan (43%)
peraturan perundangundangan bidang penataan ruang
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
97
AKUNTABILITAS KINERJA Renstra Dit. Setditjen Sasaran
Indikator
No
Indikator
Strategis
Outcome
.
Output
8
2010 - 2014
Jumlah
Sisa Target
s.d 2011
(%)
12 Bulan
24 Bulan
36 Bulan
Layanan
Layanan
Layanan
Target
2010
2011
s.d 2014
Realisasi
Realisasi
Jumlah bulan
60 Bulan
12 Bulan
layanan PNBP
Layanan
Layanan
(60%) 9
Jumlah laporan kegiatan
41
8 Laporan
Laporan
10
18
23 Laporan
Laporan
Laporan
(56%)
3 Laporan
3 Laporan
10 Laporan
penyelenggaraa n Balai Informasi Penataan Ruang 10
Jumlah laporan tahunan
13
0
Laporan
(77%)
pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi 11
Jumlah kegiatan Pelatihan dan
10
2 Laporan
2 Laporan
4 Laporan
Laporan
6 Laporan (60%)
Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang
Hasil Pengukuran Kinerja yang disampaikan pada lampiran (menggunakan kelompok sasaran berdasarkan Renstra dan Penetapan Kinerja Ditjen Penataan Ruang Tahun 2011) pada prinsipnya mengacu pada tingkat pencapaian indikator hasil (outcome) masing-masing paket pekerjaan yang dilakukan dalam rangka mewujudkan indikator sasaran (outcome) terkait. Rata-rata prosentase pencapaian rencana tingkat capaian sasaran tahun 2011 adalah sebesar 118%.
Seperti yang disebut diatas bahwa Kinerja Sekretariat Ditjen Penataan Ruang pada tahun 2011 sebesar 118% dan bila dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya terjadi peningkatan, dimana kinerja pada tahun 2010 adalah 99,43%. Peningkatan ini terjadi karena adanya penghematan anggaran belanja dan dana rewards hasil optimalisasi anggaran belanja TA 2010, sehingga Sekretariat Ditjen Penataan Ruang mendapatkan tambahan pekerjaan. Tambahan pekerjaan tersebut juga dapat terwujud dikarenakan kerja keras dan dukungan dari seluruh staf di lingkungan Sekretariat Ditjen Penataan Ruang, maupun dari pihak-pihak lain di luar Sekretariat Ditjen.
98
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA 3.2.4.2
Direktorat Bina Program dan Kemitraan Pengukuran Kinerja Bina Program dan Kemitraan Berdasarkan Renstra Renstra Dit. BPK
Sasaran
Indikator
N
Indikator
2010 - 2014
Strategis
Outcome
o.
Output
Target
2010
2011
s.d 2014
Realisasi
Realisasi
Terwujudnya
Tercapainya
1
Jumlah laporan
10
1 laporan
4 laporan
perumusan dan
kesesuaian
penyusunan
pelaksanaan
program
Kebijakan
kebijakan dan
pusat dan
Strategis dan
standarisasi
daerah
dokumen
teknis bidang
dengan
Rencana
penataan ruang
rencana tata
Strategis
ruang dalam
Direktorat
rangka
Jenderal
pengembang
Penataan
an wilayah dan
Sisa Target (%)
5 Laporan
5 Laporan
laporan
(50%)
Ruang 2
Jumlah laporan
pembanguna
Administrasi,
n nasional
Pengelolaan
serta daerah,
kerjasama, dan
dan
monitoring
terselesaikan
evaluasi
nya norma,
Kegiatan Kerja
standar,
Sama Luar
prosedur, dan
Negeri dan
kriteria bidang
Jumlah s.d 2011
16
4 laporan
6laporan
laporan
10
6 Laporan
Laporan
(37,5%)
10
10 Laporan
Laporan
(50%)
11
18 Laporan
Laporan
(62,5)
PHLN DJPR 3
Jumlah laporan
penataan
perencanaan,
ruang sesuai
pedoman, dan
peraturan
pengelolaan
perundang-
basis data
undangan.
program dan
20
3 laporan
7laporan
laporan
anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang 4
Jumlah laporan tahunan
29
4 laporan
laporan
8 laporan
pencapaian, pedoman evaluasi, dan monitoring evaluasi Kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
99
AKUNTABILITAS KINERJA Renstra Dit. BPK Sasaran
Indikator
N
Indikator
2010 - 2014
Strategis
Outcome
o.
Output
Target
2010
2011
s.d 2014
Realisasi
Realisasi
Jumlah
Sisa Target
s.d 2011
(%)
Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang 5
Jumlah laporan
42
10
15
25
17 Laporan
pengembangan
laporan
laporan
laporan
Laporan
(40,4%)
19
3 laporan
5 laporan
8 Laporan
11 Laporan
sistem informasi, pengelolaan data dan dokumen, layanan informasi/ kepustakaan dan pelaksanaan komunikasi publik bidang penataan ruang 6
Jumlah laporan dan pedoman
laporan
(57,8%)
penyiapan serta pelaksanaan kerjasama kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha 7
Jumlah Dokumen
5
1
1
2
3 Laporan
dokumen
dokumen
dokumen
Dokumen
(60%)
27
3 laporan
6laporan
9 Laporan
18 Laporan
Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 8
Jumlah laporan tahunan
laporan
( 66,6%)
pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi 9
Jumlah bulan layanan perkantoran
100
36
-
-
Layanan Bulan
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
-
-
AKUNTABILITAS KINERJA Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa capaian target Renstra Bina Program dan Kemitraan 2010-2014 yang telah dicapai hingga tahun 2011 adalah 50,175 %, dimana hal ini sudah di atas target rata-rata yaitu rata-rata 36,83% capaian.
3.2.4.3
Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional Pengukuran Kinerja Penataan Ruang Wilayah Nasional Berdasarkan Renstra Renstra Dit. Taruwilnas
Sasaran Strategis
Indikator Outcome
N
2010 - 2014
Indikator
o.
Output
Target
2010
2011
Realisasi
Realisasi
5 laporan
15
Jumlah
Sisa Target
s.d 2011
(%)
20
18 laporan
laporan
(47%)
s.d 2014 Terwujudnya
1) Jumlah
perumusan dan
rencana tata
kegiatan
pelaksanaan
ruang dan
penguatan
kebijakan dan
rencana
kapasitas dan
standarisasi
terpadu
pengembangan
teknis bidang
program
kelembagaan
penataan ruang
pengembang
dan
an
penyusunan
infrastruktur
RPIIJM pulau,
jangka
kepulauan, dan
menengah,
KSN non
Pulau/Kepula
perkotaan.
uan dan
1
2
Jumlah laporan
Jumlah laporan
Kawasan
kegiatan
Strategis
pengendalian
Nasional
pelaksanaan pengembangan
38 laporan
12 laporan 59 KSN*)
0
6 laporan
laporan
59 KSN*)
wilayah nasional, pulau, dan KSN non perkotaan, serta KSN yang mendapatkan
6 laporan
6 laporan
fasilitasi penyediaan
(50%)
peta dalam rangka pengawasan teknis dan pengendalian pemanfaatan ruang *)
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
101
AKUNTABILITAS KINERJA Renstra Dit. Taruwilnas 2010 - 2014 Sasaran
Indikator
N
Indikator
Strategis
Outcome
o.
Output
Target
2010
2011
Realisasi
Realisasi
1 laporan
1 laporan
Jumlah
Sisa Target
s.d 2011
(%)
s.d 2014 3
Jumlah laporan hasil pengawasan (monev) perwujudan penataan ruang wilayah
5 laporan
2 laporan
3 laporan (60%)
nasional yang disosialisaikan ke sektor terkait 4
Jumlah kajian,
3 laporan
penyepakatan, (27%)
dan penyebarluasan
11
jakstra PR yang
laporan
3 laporan
10 laporan
8 laporan
dihasilkan yang disosialisasikan ke sektor terkait 5
Jumlah laporan
1 laporan
pelaksanaan
3 laporan
fasilitasi koordinasi forum kerjasama
5 laporan
(terdiri 1 laporan
atas 5
2 laporan
laporan
lintas sektor
60%
pekerjaan
dan lintas
)
wilayah 6
Jumlah
4 kajian
1 kajian
1 kajian
2 kajian
2 kajian
20 matek
10 matek
30 matek
10 matek
1 laporan
1 laporan
2 laporan
3 laporan
dokumen kajian review RTRWN, materi teknis, laporan fasilitasi legalisasi , dan Raperpres Pulau, Kepulauan, dan
40 matek 5 laporan 30 draft raperpr es
6 draft
21 draft
27 draft
3 draft
raperpres
raperpres
raperpres
raperpres
KSN non
(50%, 25%,
perkotaan
60%, 10 %)
7
10 Jumlah materi teknis dan dokumen NSPK
0 NSPK
1 NSPK
1 NSPK
9 NSPK
9 Materi
2 Materi
2 Materi
4 Materi
5 Materi
NSPK
NSPK
NSPK
NSPK
NSPK
NSPK
nasional (90%, 56%)
102
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Renstra Dit. Taruwilnas 2010 - 2014 Sasaran
Indikator
N
Indikator
Strategis
Outcome
o.
Output
Target
2010
2011
Realisasi
Realisasi
Jumlah
Sisa Target
s.d 2011
(%)
s.d 2014 8
Jumlah laporan 12 laporan
tahunan pencapaian terhadap
22 laporan
2 laporan
8 laporan
10 laporan (54%)
sasaran dan tujuan instansi 9
Jumlah bulan layanan perkantoran
24 bulan
36 bulan
0 laporan
layanan
12 bulan
12 bulan
layanan
layanan
layanan (67%)
Berdasarkan gambaran data di atas, dapat dilihat bahwa secara garis besar terdapat selisih output yang harus dilakukan oleh Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional selama 3 (tiga) tahun tersisa untuk memenuhi target yang ditetapkan dalam Renstra di akhir tahun perencanaan (tahun 2014) relatif akan dapat dicapai. Bila diasumsikan target pencapaian per tahun untuk masing-masing output adalah 20% maka untuk 3 tahun anggaran tersisa maka prosentasenya adalah 60%. Melihat prosentase sisa target yang harus dicapai rata-rata di bawah 60% (untuk 3 tahun anggaran) maka target yang ditetapkan pada akhir tahun anggaran sesuai Renstra diprediksikan akan dapat tercapai. Namun khusus untuk indikator output 7 (jumlah materi teknis dan dokumen NSPK Nasional) prosentase sisa target masih sangat besar yaitu 90% sehingga diperlukan perhatian khusus melalui percepatan proses legalisasi NSPK sehingga target yang ditetapkan akan dapat tercapai. Salah satu strateginya adalah dengan sesegara melakukan legalisasi untuk materi-materi teknis NSPK yang telah dihasilkan.
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
103
AKUNTABILITAS KINERJA 3.2.4.4 Direktorat Perkotaan Pengukuran Kinerja Direktorat Perkotaan Berdasarkan Renstra Renstra Dit. Perkotaan Sasaran
Indikator
N
Strategis
Outcome
o.
1
2010 - 2014
Jumlah
Sisa Target
Target
2010
2011
s.d 2011
(%)
s.d 2014
Realisasi
Realisasi
Jumlah laporan
23
6 laporan
7 Laporan
Laporan
Indikator Output
Terwujudnya
Jumlah rencana
perumusan
tata ruang dan
kajian kebijakan
dan
rencana terpadu
dan strategi
pelaksanaan
program
pengembangan
kebijakan dan
pengembangan
perkotaan serta
standarisasi
infrastruktur
pemutakhiran basis
teknis bidang
jangka
data dan informasi
penataan
menengah,
perkotaan
ruang
Pulau/Kepulauan
2
Jumlah laporan
dan Kawasan
penyeleng-garaan
Strategis
forum pelaku
Nasional
pembangunan
13
13
10 Laporan
Laporan
1 laporan
4 Laporan
5 Laporan
Laporan
(43,4%)
8 Laporan (61,5%)
perkotaan berkelanjutan 3
Jumlah KSN yang
7 KSN/
4 KSN
ditingkatkan kapasitas dan kualitas penataan
4 KSN/ 4
4 KSN/ 4
3 KSN/ 3
RPI2JM
RPI2JM
RPIJM
7
(42,8%)
RPI2JM
ruang serta kelembagaan KSN perkotaannya 4
Jumlah dokumen
7
materi teknis dan Raperpres RTR KSN perkotaan sesuai amanat UU 26/2007
3 Dokumen;
1
4
Dokumen
Dokumen
Dokumen
3
;
;
4
Raperpres (42,8%)
7
3
1
Raperpre
Raperpre
Raperpres
Raperpre
s
s
3 Dokumen/
s; 3 Perpres
Jumlah
1
Jumlah laporan
20
4 laporan
6 Laporan
(9 kota)
(69 kota)
Provinsi/Kabupat
fasilitasi pemberian
laporan
en/Kota yang
rekomendasi
(93 kota
mendapat
persetujuan
&1 DKI
pembinaan
substansi dan/atau
Jakarta)
penyelenggaraan
pembahasan
Penataan Ruang
BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota
104
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
10
10 Laporan
laporan
(16 Kota)
78 Kota
(33,6%)
AKUNTABILITAS KINERJA Renstra Dit. Perkotaan Sasaran
Indikator
N
Strategis
Outcome
o.
2
2010 - 2014
Indikator Output
Jumlah materi
Jumlah
Sisa Target
s.d 2011
(%)
2 NSPK, 5
Target
2010
2011
s.d 2014
Realisasi
Realisasi
3 NSPK;
1 draft
1 NSPK;
1 NSPK;5
NSPK
4 draft
draft
Draft NSPK, 3
teknis NSPK, dokumen NSPK
10 Draft
NSPK; 2
NSPK; 2
Perkotaan, serta
NSPK;
Laporan
Laporan
laporan penyelenggaraan
5
Laporan (37,78%)
Laporan
sosialisasi dan media sosialisasi bidang penataan ruang kota Jumlah
1
Jumlah Kota yang
38 kota
Kota/Kabupaten
memenuhi SPM
yang memenuhi
dan mendapat
SPM dan /atau
Pembinaan
(32
ditingkatkan
Peningkatan
tematik;
kualitas Penataan
Kualitas Penataan
6 SPM)
Ruangnya.
Ruang Kota
Jumlah
2
Jumlah laporan
laporan/dokumen
tahunan
pembinaan
pencapaian
program,
sasaran dan tujuan
kemitraan,
instansi
layanan
(14 tematik;
16
Jumlah bulan
36 Bulan
layanan
Layanan
dukungan
perkantoran 4
8 kota
21 Kota
17 Kota (44,7%)
(8
(21
tematik;
tematik; 0
0 SPM)
0 SPM)
SPM)
1 Laporan
3 Laporan
4 Laporan
Laporan
informasi, dan
manajemen
3
14 kota
Jumlah laporan
16
organisasi, serta
monitoring dan
Laporan
aspek
evaluasi teknis
hukum/perundang
pemanfaatan ruang
-undangan
kota, audit
penyelenggaraan
pemanfaatan ruang
penataan ruang.
kota, serta fasilitasi
12 Laporan (75%)
0
0
0
0
1 Laporan
7 Laporan
8 Laporan
8 Laporan (50%)
penguatan PPNS bidang pemanfaatan ruang kota
Berdasarkan perbandingan pencapaian kinerja Direktorat Perkotaan tahun 2010-2011 terhadap target Renstra Direktorat Perkotaan Tahun 2010-2014, dapat dilihat bahwa adanya peningkatan pencapaian kinerja, baik untuk indikator kinerja outcome maupun indikator output pada tahun 2011. Untuk indikator kinerja outcome, peningkatan terjadi sebesar 16,62%, yaitu dari pencapaian sebesar 14,81% pada tahun 2010, menjadi 31,43% pada tahun 2011. Sedangkan untuk indikator kinerja output, peningkatan
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
105
AKUNTABILITAS KINERJA terjadi sebesar 11,25%, yaitu dari pencapaian sebesar 16,29% pada tahun 2010 menjadi 27,54% pada tahun 2011.
3.2.4.5
Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Wilayah I Pengukuran Kinerja Pembinaan Penataan Ruang Wilayah I Berdasarkan Renstra Renstra Dit. Binda I
Sasaran
Indikator
Strategis
Outcome
No.
1
2010 - 2014
Indikator Output
Terwujudnya
Jumlah
Jumlah laporan
perumusan dan
Provinsi/Kabupat
hasil pembinaan,
pelaksanaan
en/Kota yang
pengawasan, dan
kebijakan dan
mendapat
pengembangan
standarisasi
pembinaan
kapasitas
teknis bidang
penyelenggaraan
kelembagaan
penataan ruang
Penataan Ruang
penataan ruang
Jumlah s.d
Sisa Target
2011
(%)
591
Target
2010
2011
s.d 2014
Realisasi
Realisasi
930
123
216
339
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan (63,54%)
daerah 2
Jumlah laporan
104Lapor
20
36 Laporan;
56 Laporan;
48 Laporan
dan
an,
Laporan;
15 Provinsi;
15 Provinsi;
(44,4%)
provinsi/kabupate
15
8
200
200
Provinsi,
Provinsi;
Kabupaten
Kabupaten
200
16 Kab
5 Laporan
12 Laporan
n yang memperoleh pembinaan teknis
Kabupate
penyelenggaraan
n
penataan ruang 3
Jumlah laporan perencanaan
19
7 Laporan
Laporan
7 Laporan (36,8%)
program tahunan/jangka mengegah, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program tahunan/ jangka menengah penataan ruang daerah provinsi dan kabupaten 4
Jumlah NSPK
4 NSPK,
(Standar Teknis)
4 Materi
Penyelenggaraan
Teknis
Penataan Ruang
NSPK
1 NSPK
2 NSPK
Daerah Provinsi,
106
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
3 NSPK
1 NSPK (25%)
AKUNTABILITAS KINERJA
Renstra Dit. Binda I Sasaran
Indikator
Strategis
Outcome
No.
2010 - 2014
Indikator Output
Jumlah s.d
Sisa Target
2011
(%)
Target
2010
2011
s.d 2014
Realisasi
Realisasi
24
0
0
0
0
3 Laporan
7 Laporan
10 Laporan
21 Laporan
Kabupaten, dan Kawasan Perdesaan Jumlah
1
Jumlah
Kota/Kabupaten
Kabupaten yang
Kabupate
yang Memenuhi
memenuhi SPM
n
SPM dan /atau
dan mendapat
ditingkatkan
Pembinaan
Kualitas
Peningkatan
Penataan
Kualitas
Ruangnya.
Penataan Ruang Kabupaten
Jumlah
1
Jumlah Laporan
Laporan/Dokume
Tahunan
n Pembinaan
Pencapaian
Program,
terhadap Sasaran
Kemitraan,
dan Tujuan
Layanan Informasi, dan
Laporan
(67,7%)
Instansi 2
Jumlah bulan
Dukungan
layanan
Manajemen
perkantoran
Organisasi, serta
31
3
36
0
0
0
0
2 Laporan
4 Laporan
6 Laporan
8 Laporan
Jumlah Laporan
14
Aspek
Monitoring dan
Laporan
Hukum/Perundan
Evaluasi Teknis
g-Undangan
Penataan Ruang,
Penyelenggaraan
serta Fasilitasi
Penataan Ruang.
Penguatan PPNS
(57,14%)
bidang Penataan Ruang
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
107
AKUNTABILITAS KINERJA 3.2.4.6
Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Wilayah II Pengukuran Kinerja Direktorat Penataan Ruang Wilayah II Berdasarkan Renstra Renstra Dit. Binda II
Sasaran Strategis
Indikator
N
Indikator
Outcome
o.
Output
2010 - 2014 Target
2010
s.d
Terwujudnya
Jumlah
perumusan dan
Provinsi/Ka
1
hasil
pelaksanaan
bupaten/Kot
pembinaan,
kebijakan dan
a yang
pengawasan,
standarisasi teknis
mendapat
dan
bidang penataan
pembinaan
pengembangan
ruang
penyelengg
kapasitas
araan
kelembagaan
Penataan
penataan ruang
Ruang
daerah 2
Jumlah laporan
Jumlah laporan dan provinsi/kabupat en yang
Jumlah 2011
s.d 2011
Realisas
2014
Realisasi
837
193 Laporan
Laporan
Target (%)
i 297
490
347 Laporan
Laporan
Laporan
(41,4%)
120
25 Laporan;
30
55
65 Laporan
Laporan,
8 Provinsi;
Laporan
Laporan;
(54,1%)
17
127 Kab
8 Provinsi
16
Provinsi,
127
Provinsi;
memperoleh
192
Kabupaten
127
pembinaan
Kabupat
teknis
Sisa
Kabupaten
en
penyelenggaraa n penataan ruang 3
Jumlah laporan perencanaan
15
7 Laporan
5 Laporan
Laporan
12
3 Laporan
Laporan
( 20%)
program tahunan/jangka mengegah, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program tahunan/ jangka menengah penataan ruang daerah provinsi dan kabupaten 4
Jumlah NSPK
1 NSPK,
2 NSPK; 5
5 NSPK; 11
16
5 Matek
Matek
Matek NSPK
Penyelenggaraa
Materi
NSPK
NSPK
(69,56%)
n Penataan
Teknis
(Standar Teknis)
108
7 NSPK,
1 NSPK
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
Renstra Dit. Binda II Sasaran Strategis
Indikator
N
Indikator
Outcome
o.
Output
2010 - 2014 Target
2010
s.d 2014 Ruang Daerah
Jumlah 2011
s.d 2011
Realisas Realisasi
Sisa Target (%)
i
NSPK
Provinsi, Kabupaten, dan Kawasan Perdesaan Jumlah
1
Jumlah
5
Kota/Kabup
Kabupaten yang
Kabupat
aten yang
memenuhi SPM
en
Memenuhi
dan mendapat
SPM dan
Pembinaan
/atau
Peningkatan
ditingkatkan
Kualitas
Kualitas
Penataan
Penataan
Ruang
Ruangnya.
Kabupaten
Jumlah
1
Jumlah Laporan
Laporan/Do
Tahunan
kumen
Pencapaian
Pembinaan
terhadap
Program,
Sasaran dan
Kemitraan,
Tujuan Instansi
Layanan
2
Jumlah bulan
Informasi,
layanan
dan
perkantoran
Dukungan
3
22
1 kab
6 Laporan
5
6
Kabupaten
Kabupaten
6 Laporan
9Laporan
Laporan
0
13 Laporan ( 59,09)
36
0
0
0
0
2 Laporan
2 Laporan
4 Laporan
10 Laporan
Jumlah Laporan
14
Manajemen
Monitoring dan
Laporan
Organisasi,
Evaluasi Teknis
serta Aspek
Penataan
Hukum/Per
Ruang, serta
undang-
Fasilitasi
Undangan
Penguatan
Penyelengg
PPNS bidang
araan
Penataan
Penataan
Ruang
(71,4%)
Ruang.
Capaian Indikator Kinerja Utama di Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II memperlihatkan kinerja yang cukup baik, dimana target-target yang ingin dicapai di masing-masing indikator dapat dicapai dengan baik di akhir tahun kegiatan 2011.
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
109
AKUNTABILITAS KINERJA 3.3. EVALUASI KINERJA Pencapaian
kinerja
Ditjen
Penataan
Ruang
dalam
pelaksanaan
program
penyelenggaraan penataan ruang 2011 berdasarkan hasil pengukuran kinerja untuk sangat baik (106,26 %), Indikator , dengan pencapaian untuk indikator kerja utama (IKU) sebagai berikut:
Indiikator Kinerja Utama I Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional, dengan capaian 107, 14%, yaitu 25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non Perkotaan, 4 KSN
Perkotaan), 8 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan,
4 KSN Perkotaan), yang bila telah dilegislasi merupakan produk yang akan menjadi landasan hukum bagi operasionalisasi RTRWN, berikut capaian kinerja IKU 1: A.
Raperpres Pulau
KSN Non Perkotaan
1. Raperpres Pulau Papua 2. Raperpres
Kepulauan
Maluku 3. Raperpres Nusa Tenggara
1. Raperpres Perbatasan Negara Riau-Kepri
1. Raperpres Mamminasata 2. Raperpres Sarbagita
2. Raperpres Perbatasan Negara Kepulauan
KSN Perkotaan
NAD-Sumut
3. Raperpres Mebidangro 4. Raperpres
3. Raperpres Perbatasan Sulut
Bandung
4. Raperprers Perbatasan Maluku 5. Raperpres Perbatasan Maluku Utara 6. Raperpres Perbatasan Papua 7. Raperpres Perbatasan NTT 8. Raperpres KSN Borobudur 9. Raperpres Kws Danau Toba 10. Raperpres Kws. Pacangsanak 11. Raperpres KAPET Khatulistiwa 12. Raperpres KAPET Batulicin 13. Raperpres KAPET Sasamba 14. Raperpres
KAPET
Manado
Bitung 15. Raperpres KAPET Pare-pare 16. Raperpres Sorowako 17. Raperpres Timika 18. Raperpres Raja Ampat
110
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
Cekungan
AKUNTABILITAS KINERJA Pada tahun ini 5 KSN/Pulau dengan tingkat pencapaian yang cukup produktif sehingga telah diterbitkan Perpres untuk yaitu: 1. Perpres No. 45/2011 tentang RTR KSN Sarbagita 2. Perpres No. 62/2011 tentang RTR KSN Mebidangro 3. Perpres No. 55/2011 tentang RTR KSN Metropolitan Mamminasata 4. Perpres No. 87/2011 tentang RTR Kawasan BBK (Batam Bintan Karimun) 5. Perpres No. 88/2011 tentang RTR Pulau Sulawesi
B. RPI2JM Pada tahun 2011, Direktorat Jenderal Penataan Ruang telah menyelesaikan 8 (delapan) RPI2JM yaitu:
Pulau
KSN Perkotaan
1. RPI2JM Pulau Sumatera,
1.
RPI2JM Jabodetabekjur,
2. RPI2JM Pulau Jawa-Bali,
2.
RPI2JM Mamminasata,
3. RPI2JM Pulau Kalimantan dan
3.
RPI2JM Sarbagita, dan
4. RPI2JM Pulau Sulawesi
4.
RPI2JM Mebidangro
Dengan telah tersusunnya dokumen RPI2JM tersebut diatas, yang telah dibahas dengan Kementerian/Lembaga yang menangani infrastruktur di tingkat Pusat dan juga dengan Pemerintah Daerah terkait, dan disepakati oleh seluruh stakeholder baik di tingkat pusat maupun daerah, diharapkan dapat terlaksana
keterpaduan program
pengembangan infrastruktur dalam upaya pengembangan Pulau dan KSN tersebut.
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
111
AKUNTABILITAS KINERJA Indikator Kinerja Utama 2: Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyelenggaraan penataan ruang Terkait dengan tugas pembinaan penyelenggaraan penataan ruang terhadap provinsi/ kabupaten/kota, memperhatikan amanat Undang- Undang No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang , pada pasal 78 ayat 4 butir b: semua peraturan daerah Provinsi tentantang rencana tata ruang wilayah Provinsi disusun atau disesuaiakan paling lambat dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diberlakukan; dan
c: semua peraturan daerah Provinsi tentang rencana tata ruang wilayah
Kabupaten/Kota disusun atau disesuaiakan paling lambat dalam waktu 3(tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diberlakukan, serta capaian persetujuan substansi RTRW Provinsi/kabupaten/Kota sampai dengan tahun 2010 yaitu: 17 Provinsi, 39 Kabupaten dan 11 Kota. Ditjen Penataan Ruang pada tahun 2011 melakukan pembinaan/pendampingan terhadap pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota secara
komprehensif dalam rangka
penyelesaian percepatan penyelesaian RTRW. Perlakuan khusus diberikan kepada Kabupaten dan Kota yang menghadapi kendala keterbatasan kapasitas sumber daya manusia dan pembiayaan melalui pelaksanaan pendampingan dengan penempatan Konsultan Managemen Regional (KMR) di provinsi dan Tenaga Pendamping Daerah (TPD) di kabupaten/kota yang para personilnya terdiri dari multi disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam penysunan materi teknis RTRW sebelum dimobilisasi ke daerah terlebih dahulu mendapatkan pelatihan. Serta dalam pelaksanaannya juga dilakukan dengan sistem kelola nasional yang meliputi manejemen pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi agar hasilnya dapat tercapai sesuai target.
112
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
Upaya tersebut menghasilkan suatu capaian yang signifikan dengan realisasi capaian 101,73% yaitu: 16 provinsi, 262 kabupaten, 44 kota yang telah mendapatkan persetujuan substansi RTRW oleh Menteri Pekerjaan Umum, yang selanjutnya akan dibahas dengan DPRD untuk proses legislasi menjadi Perda.
Pencapaian Persetujuan Substansi RTRW Prov/Kab/Kota Tahun 2008 - 2011 300
Capaian
250 200 150 100 50 0 Th 2008
Prov 1
Kab 3
Kota 0
Th 2009
9
6
4
Th 2010
7
30
7
Th 2011
16
262
44
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
113
AKUNTABILITAS KINERJA Prosentase Pencapaian Persetujuan Substansi RTRW Prov/Kab/Kota Tahun 2008 - 2011
Capaian (%)
100 80 60 40 20 0 Th 2011
Prov 51,52
Kab 65,83
Kota 47,31
Th 2010
18,18
7,54
7,53
Th 2009
27,27
1,51
4,3
Th 2008
3,03
0,75
0
Pada tahun ini juga telah terbit 6 Perda RTRW Provinsi, 54 Perda RTRW Kabupaten, dan 21 Perda RTRW Kota, yang juga capaian kinerjanya signifikan.
Capaian
Pencapaian Perda RTRW Prov/Kab/Kota Tahun 2008 - 2011
114
60 50 40 30 20 10 0 Th 2008
Prov 0
Kab 5
Kota 0
Th 2009
2
7
1
Th 2010
5
5
2
Th 2011
5
54
21
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
Prosentase Pencapaian Perda RTRW Prov/Kab/Kota Tahun 2008 - 2011
Capaian (%)
40 35 30 25 20 15 10 5 0 Th 2011
Prov 15,15
Kab 13,57
Kota 22,58
Th 2010
15,15
1,26
2,15
Th 2009
6,06
1,76
1,08
Th 2008
0
1,26
0
3.4. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Analisis terhadap akuntabilitas kinerja dilakukan sebagai upaya untuk memberikan penjelasan keterkaitan antara pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, serta visi yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Target pencapaian didasari atas target di dalam Renstra Direktorat Jenderal Penataan Ruang dan Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun 2011. Secara ringkas, hasil perbandingan Realisasi Kinerja berdasarkan Target PK Tahun 2011 dapat ditampilkan sebagai berikut Kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang tahun 2011 Sasaran Strategis Terwujudnya
Indikator Kinerja Indikator Outcome :
Target
Realisasi
25 Raperpres (3
25 Raperpres (3
Raperpres
Raperpres
perumusan dan
Jumlah rencana tata ruang
pelaksanaan
dan rencana terpadu program
Pulau, 18
Pulau, 18
kebijakan dan
pengembangan infrastruktur
Raperpres KSN
Raperpres KSN
standarisasi
jangka menengah,
Non Perkotaan,
Non Perkotaan,
teknis bidang
Pulau/Kepulauan dan
penataan ruang
Kawasan Strategis Nasional
4 KSN
4 KSN
Perkotaan), 7
Perkotaan), 8
RPI2JM (4
RPI2JM (4
Pulau/Kepulaua
Pulau/Kepulaua
n, 3 KSN
n, 4 KSN
Perkotaan)
Perkotaan)
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
% Capaian
107,14%
115
AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian
Indikator Outcome : Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota
15 Provinsi,
16 Provinsi,
yang mendapat pembinaan
241 Kabupaten,
262 Kabupaten,
penyusunan Rencana Tata
49 Kota
44 Kota
1 Revisi &
1 Revisi &
101,73%
Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Indikator Outcome : Jumlah dokumen
Review Renstra,
Review Renstra,
perencanaan dan
1 Rencana Kerja
1 Rencana Kerja
Satminkal,
Satminkal,
pemrograman (jangka menengah dan tahunan),
44 RKAKL,
44 RKAKL,
Dokumen pelaporan
1 Lakip DJPR,
1 Lakip DJPR,
akuntabilitas kinerja,
4 Laporan
4 Laporan
Triwulan
Triwulan
Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi
Elektronik
Elektronik
penyebarluasan informasi
Monitoring
Monitoring
penataan ruang dan
5 Laporan
5 Laporan
Fasilitas
Fasilitas
penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN,
Layanan dan
Layanan dan
dan Fasilitasi legal drafting
Informasi Publik,
Informasi Publik,
7 Laporan
8b Laporan
Pembinaan dan
Pembinaan dan
Pengelolaan
Pengelolaan
peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS.
Administrasi
Administrasi
Kepegawaian,
Kepegawaian,
6 Laporan
8 Laporan
Akuntansi
Akuntansi
Keuangan,
Keuangan,
6 Laporan
6 Laporan
Kegiatan
Kegiatan
Administrasi
Administrasi
Pengelolaan
Pengelolaan
BMN dan
BMN dan
Administrasi
Administrasi
Ketatausahaan,
Ketatausahaan,
2 Laporan
2 Laporan
Pelatihan dan
Pelatihan dan
Operasionalisasi
Operasionalisasi
PPNS
PPNS
109,9%
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang dapat memenuhi target yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja 2011.
116
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Analisis akuntabilitas kinerja juga menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu output tertentu. Berdasarkan kegiatan maka nilai realisasi capaian (target) untuk masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :
Nilai Realisasi per Kegiatan No
1. 2. 3. 4 5
6
Kegiatan Pembinaan Manajemen Penyelengaraan Penataan Ruang Bina Program dan Kemitraan Pembinaan Penataan Ruang Nasional Pengembangan Perkotaan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II
Input
Output
(x 1000)
(x 1000)
103.730.430
104.247.159
100,49
66.903.582
60.236.470
90,03
49.150.000
44.976.573
91,50
72.667.988
69.923.153
96,22
148.198.000
130.335.646
87,95
195. 350.000
177.419.157
90,82
Efisiensi (%)
Ket : berdasarkan data E-monitoring 31 Januari 2012
Dari tabel diatas, dapat dilihat prosentase realisasi penyerapan dana untuk masingmasing kegiatan. Dari beberapa kegiatan tersebut, hanya terdapat kegiatan yang realisasi anggaran di bawah 90%, yaitu kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I : 87,95 % Secara umum penyebab relatif rendahnya penyerapan tersebut dikarenakan di dalam indikator output tersebut terdapat kegiatan yang didanai menggunakan alokasi dana penghematan/efisiensi dan dana blokir yang waktu pelaksanannya relatif singkat sehingga ada beberapa kegiatan dalam pekerjaan itu yang tidak dapat dilaksanakan yang mengakibatkan penyerapan menjadi relatif kecil.
3.5. ASPEK KEUANGAN Alokasi anggaran
Ditjen Penataan Ruang pada tahun 2011 adalah sebesar
Rp.669.016.729.000,- yang terdiri dari DIPA awal Rp. 636.000.000.000; tambahan dana reward pada pertengahan tahun Rp 32.500.000.000, dan penerimaan PNBP Wisma Werdhapura Rp. 516.729.000 yang diamanatkan untuk pelaksanaan tugas penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana telah ditetapkan baik di dalam Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, RPJM, Renstra dan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) bidang penataan ruang tahun 2011.
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
117
AKUNTABILITAS KINERJA Komposisi pagu anggaran per Satker di lingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Pagu (ribu)
Komposisi Pagu Anggaran Satuan Kerja - Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun 2011 200.000.000 180.000.000 160.000.000 140.000.000 120.000.000 100.000.000 80.000.000 60.000.000 40.000.000 20.000.000 -
ES III/SATKER PENATAAN RUANG
SESDITJEN 10.157.209
BPK 0
TARUWILNAS 9.200.000
PERKOTAAN 3.000.000
BINDA I 71.898.000
BINDA II 98.250.000
ES II
126.589.950
66.903.582
39.950.000
69.667.988
76.300.000
97.100.000
Dari total anggaran tersebut berhasil direalisasikan berdasarkan SPM yang tercatat pada
data
elektronik
monitoring
tertanggal
1
Februari
2011
sebesar
Rp
591.212.910.000,- dengan prosentase 88,37%. Kondisi ini tidak berpengaruh langsung
terhadap
pencapaian
kinerja
Ditjen
Penataan
Ruang
yang
pengukurannya berdasarkan indikator output utama/penting dalam setiap indikator outcome. Realisasi keuangan per satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang bisa dilihat pada diagram berikut ini :
Prosentase Realisasi Penyerapan Anggaran Satuan kerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun 2011
Realisasi (%)
100 80 60 40 20 0 ES II ES III/SATKER PENATAAN RUANG
118
SESDITJEN 78 90,36
BPK 90,03
TARUWILNAS 90,46
PERKOTAAN 96,15
BINDA I 93,53
BINDA II 94,37
98,84
97,91
73,11
78,87
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Dari diagram di atas terdapat 3 satker yang tingkat realisasinya dibawah 80 %. Realisasi keuangan tersebut diatas dipicu karena semula merupakan
kebijakan
penghematan pagu anggaran tahun 2011 sebesar 10 %, proses pencairannya, dan penggunaan dana cadangan
yang pelepasan bintang baru selesai pada akhir
September, optimalisasi dana sisa lelang yang Revisi DIPA baru terbit pada awal oktober sehingga berimplikasi pada sedikitnya waktu untuk pelaksanaan kegiatannya, hal yang sama juga terjadi pada pencairan dana reward. Sebagai dampak dari kondisi tersebut terdapat 18 paket pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan, yang tersebar pada: a. 10 (sepuluh) paket pekerjaan pada
SKPD Dekonsentrasi yang merupakan
perwujudan dari indikator outcome 2 b.
1 (satu) paket pekerjaan pada SNVT Menado Bitung yang masuk pada indikator outcome
c.
2 (dua) paket pekerjaan pada Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I, Satker Pembinaan penataan Ruang Wilayah 1 yang termasuk pada indikator outcome 2
d.
5 paket pada Satker pembinaan manajemen penyelenggaraan penataan Ruang dalam rangka mendukung indikator outcome 1 dan 2
Penyerapan per kegiatan dan per satuan kerja yaitu meliputi 6 (enam) kegiatan dan 43 Satuan kerja, ( 6 (enam) satker Pusat, 4 (empat) SNVT dan 32 SKPD Dekonsentrasi diseluruh provinsi kecuali DKI Jakarta) sebagai berikut :
Penyerapan Dana Per Satker di lingkungan DJPR tahun 2011 Jenis Pekerjaan No.
Kegiatan/Satker
Pagu K
1
2
3
S
4
Total Progres TA
Total Progres TA
2011
2011
Keuangan SP2D
Keuangan SPM
∑
5
RPM
%
RPM
%
7
8
10
11
6
Kegiatan: Pembinaan Managemen Penyelenggaraan Penataan Ruang Penanggung Jawab: Sekretariat DirektoratDirektorat Jenderal Penataan Ruang Pembinaan Manajemen 1
Penyelenggaraan
15
74
89
126.589.950
98.720.076
77,98
98.738.476
78,00
7
9
16
10.157.209
9.177.743
90,36
9.177.743
90,36
22
83
105
136.747.159
107.897.819
84,17
107.916.219
84,18
Penataan Ruang
2
Balai Pengembangan Informasi Penataan Ruang TOTAL
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
119
AKUNTABILITAS KINERJA Jenis Pekerjaan No.
Kegiatan/Satker
Pagu K
1
2
3
S
Total Progres TA
Total Progres TA
2011
2011
Keuangan SP2D
Keuangan SPM
∑
6
RPM
%
RPM
%
7
8
10
11
4
5
23
51
74
6.903.582
60.236.470
90,03
60.236.470
90,03
23
51
74
66.903.582
60.236.470
90,03
60.236.470
90,03
Kegiatan: Bina Program dan Kemitraan
3
Bina Program Dan Kemitraan TOTAL
Kegiatan: Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional
4
Pengembangan Wilayah Nasional
19
30
49
39.950.000
36.137.389
90,46
36.137.389
90,46
2
4
6
3.000.000
2.888.885
96,30
2.888.885
96,30
2
4
6
3.000.000
2.823.080
94,10
2.823.080
94,10
2
5
7
3.200.000
3.127.218
97,73
3.127.218
97,73
25
43
68
49.150.000
44.976.572
94,65
44.976.572
94,65
19
34
53
69.667.988
66.985.702
96,15
6.985.702
96,15
0
5
5
3.000.000
2.937.448
97,91
2.937.448
97,91
19
39
58
Satuan Kerja Non Vertikal 5
Tertentu Pengembangan KSN KAPET SASAMBA Kaltim Satuan Kerja Non Vertikal
6
Tertentu Pengembangan KSN KAPET MENADO BITUNG (SULUT)
Satuan Kerja Non Vertikal 7
Tertentu Pengembangan KSN KAPET PARE-PARE (SULSEL)
TOTAL
Kegiatan: Pengembangan Perkotaan
8
Pengembangan Perkotaan
Satuan Kerja Non Vertikal 9
Tertentu Pengembangan KSN Perkotaan Maminasata
TOTAL
120
72.667.988
69.923.150
97,03
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
69.923.150
97,03
AKUNTABILITAS KINERJA
Jenis Pekerjaan No.
Kegiatan/Satker
Pagu K
1
2
3
S
4
Total Progres TA
Total Progres TA
2011
2011
Keuangan SP2D
Keuangan SPM
∑
5
6
RPM
%
RPM
%
7
8
10
11
Kegiatan: Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I
10
Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I
24
31
55
76.300.000
71.366.386
93,53
71.366.386
93,53
5
16
21
7.650.000
5.178.922
67,70
5.566.483
72,76
4
11
15
6.400.000
5.907.016
92,30
5.907.016
92,30
3
12
15
4.850.000
3.814.706
78,65
3.814.706
78,65
3
11
14
4.050.000
3.900.467
96,31
3.900.467
96,31
3
11
14
4.150.000
3.252.650
78,38
3.252.650
78,38
3
11
14
4.082.000
3.893.469
95,38
3.893.469
95,38
3
11
14
4.400.000
4.070.482
92,51
4.070.482
92,51
4
10
14
4.082.000
3.419.061
83,76
3.419.061
83,76
3
11
14
4.050.000
2.781.522
68,68
2.781.522
68,68
Satker Dinas Bina Marga 11
dan Cipta Karya Provinsi NAD Satker Dinas Penataan
12
Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara Satker Dinas Tata Ruang
13
dan Permukiman Provinsi Sumatera Barat
14
15
Satker Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi
Satker Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau
Satker Dinas Pekerjaan 16
Umum Provinsi Kepulauan Riau Satker Dinas Pekerjaan
17
Umum Cipta Karya Provinsi Sumatera Selatan Satker Dinas Pekerjaan
18
Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
19
Satker Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
121
AKUNTABILITAS KINERJA Jenis Pekerjaan No.
Kegiatan/Satker
Pagu K
1
2
S
Total Progres TA
Total Progres TA
2011
2011
Keuangan SP2D
Keuangan SPM
∑
6
RPM
%
RPM
%
7
8
10
11
3
4
5
3
11
14
4.300.000
2.799.217
65,10
2.799.217
65,10
3
11
14
3.530.000
2.963.357
83,95
2.963.357
83,95
6
11
17
5.600.000
4.378.363
78,19
4.378.363
78,19
4
11
15
5.930.000
5.398.446
91,04
5.398.446
91,04
3
12
15
4.050.000
2.995.325
73,96
2.995.325
73,96
3
11
14
4.774.000
4.216.257
88,32
4.230.439
88,61
77
202
279
148.198.000
130.335.646
82,98
130.737.389
83,32
Satker Dinas Pengairan dan 20
Permukiman Provinsi Lampung Satker Dinas Bina Marga
21
dan Tata Ruang Provinsi Banten Satker Dinas Permukiman
22
dan Perumahan Provinsi Jawa Barat Satker Dinas Ciptakarya
23
dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Satker Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan
24
Energi Sumber Daya Mineral Provinsi D.I. Yogyakarta Satker Dinas Pekerjaan
25
Umum Ciptakarya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur
TOTAL
Kegiatan: Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II
26
27
Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II
Satker Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali
33
26
59
97.100.000
91.629.958
94,37
91.629.958
94,37
1
13
14
4.159.000
2.574.286
61,90
2.574.286
61,90
3
15
18
6.409.000
6.335.249
98,85
6.335.249
98,85
Satker Dinas Pekerjaan 28
Umum Provinsi Kalimantan Barat
122
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
Jenis Pekerjaan No.
Kegiatan/Satker
Pagu K
1
2
S
Total Progres TA
Total Progres TA
2011
2011
Keuangan SP2D
Keuangan SPM
∑
6
RPM
%
RPM
%
7
8
10
11
3
4
5
4
16
20
7.000.000
6.258.917
89,41
6.258.917
89,41
3
16
19
5.809.000
5.613.332
96,63
5.613.332
96,63
3
15
18
5.700.000
3.904.829
68,51
3.904.829
68,51
4
16
20
7.609.000
6.935.675
91,15
6.935.675
91,15
4
15
19
6.500.000
5.291.467
81,41
5.291.467
81,41
3
15
18
6.009.000
5.963.702
99,25
5.963.702
99,25
4
17
21
6.859.000
6.496.178
94,71
6.496.178
94,71
1
11
12
3.300.000
1.998.056
60,55
1.998.056
60,55
2
11
13
3.650.000
3.305.251
90,55
3.305.251
90,55
3
15
18
6.300.000
4.178.453
66,32
4.178.453
66,32
Satker Dinas Pekerjaan 29
Umum Provinsi Kalimantan Tengah Satker Dinas Pekerjaan
30
Umum Provinsi Kalimantan Timur Satker Dinas Permukiman
31
dan Prasarana Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Satker Dinas Pekerjaan
32
Umum Provinsi Sulawesi Utara Satker Dinas Pekerjaan
33
Umum Provinsi Sulawesi Tengah Satker Dinas Permukiman
34
dan Prasarana Provinsi Sulawesi Tenggara Satker Dinas Tata Ruang
35
dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan Satker Dinas Pekerjaan
36
Umum Provinsi Sulawesi Barat
37
38
Satker Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo
Satker Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
123
AKUNTABILITAS KINERJA Jenis Pekerjaan No.
Kegiatan/Satker
Pagu K
1
2
S
Total Progres TA
Total Progres TA
2011
2011
Keuangan SP2D
Keuangan SPM
∑ %
RPM
%
7
8
10
11
3
4
5
3
16
19
6.249.000
5.360.133
85,78
5.360.133
85,78
4
19
23
6.159.000
6.024.789
97,82
6.024.789
97,82
3
11
14
4.577.000
4.559.481
99,62
4.559.481
99,62
4
15
19
7.302.000
6.902.110
94,52
6.902.110
94,52
3
12
15
4.659.000
4.087.291
87,73
4.087.291
87,73
TOTAL
85
274
359
195.350.000
177.419.157
86,62
177.419.157
86,62
T O T A L KESELURUHAN
251
692
943
669.016.729
590.788.814
88,31
591.208.957
88,37
Satker Dinas Kimpraswil
39
Provinsi NTT
Satker Dinas Pekerjaan
40
Umum Provinsi Maluku
6
RPM
Satker Dinas Pekerjaan 41
Umum Provinsi Maluku Utara
42
Satker Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua
Satker Dinas Pekerjaan 43
Umum Provinsi Papua Barat
3.6 HAL-HAL YANG MEMERLUKAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA
PERHATIAN
Secara garis besar, berdasarkan hasil pengukuran kinerja, evaluasi kinerja, analisis akuntabilitas kinerja, serta perhitungan aspek keuangan, dapat dilihat bahwa realisasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator output penting pada masing masing indikator outcome sesuai dengan penetapan kinerja adalah sebesar 110,16%. Dengan melihat pencapaian tersebut, maka evaluasi kinerja kegiatan Direktorat Jenderal Penataan Ruang tahun 2011 dapat dikategorikan sangat baik dalam arti dapat memenuhi, bahkan melebihi, target pada indikator output yang ditetapkan dengan pagu anggaran (input) tetap.
124
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA Namun hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja tersebut menjadi hal yang harus dipertimbangkan dalam upaya peningkatan kinerja pada tahun mendatang. Hal-hal yang memerlukan perhatian dan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka peningkatan kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang, terutama adalah: 1. Struktur organisasi DJPR terisi lengkap pada pertengahan pebruari 2011 sebagai implikasi adanya perubahan stuktur berdasarkan Permen PU No. 08/ 2010 yang menyebabkan keterlambatan penetapan pejabat inti satker , sedangkan untuk SKPD Dekonsentrasi juga penetapan oleh gubernur relatif terlambat. 2. Penyiapan grand design pelaksanaan kegiatan yang lebih rinci dan terukur dan perlu disiapkan strategi mitigasi apabila rencana yang telah disusun tidak dapat dilaksanakan. 3. Kebijakan-kebijakan terkait pendanaan, baik berbentuk dana efisiensi, dana reward, dana APBN-P, dll sebaiknya tidak baru dapat dilaksanakan di triwulan keempat (mendekati akhir tahun anggaran) sehingga waktu pelaksanaannya tidak terlalu pendek; 4. Perpercepatan proses pengadaan penyedia jasa konsultasi terutama berkaitan dengan persetujuan penetapan pemenang oleh ULP; 5. Terbatasnya kualitas maupun kuantitas sumber daya manusia di beberapa SKPD Provinsi sehingga mengakibatkan keterlambatan kegiatan baik swakelola maupun kontraktual 6. Pembinaan kepada penyedia jasa sebagai mitra kerja agar dalam mengajukan penawaran
benar-benar
memperhatikan
pencapaian
target
pelaksanaan
pekerjaan, terutama ruang lingkup kegiatan serta standar-standar pembiayaan pelaksanaan pekerjaan; 7. Pengawasan yang lebih intensif kepada penyedia jasa sebagai mitra sehingga target pelaksanaan pekerjaan dapat tercapai tepat waktu. 8. Meningkatkan koordinasi serta peran aktif instansi terkait yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan kontraktual maupun swakelola perlu lebih ditingkatkan, terlebih dalam proses penyusunan Raperpres RTR KSN serta penyusunan RPI2JM dimana keduanya merupakan target outcome Ditjen yang memerlukan peran aktif seluruh stakeholder terkait baik di tingkat pusat maupun daerah; dan
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
125
AKUNTABILITAS KINERJA Sebagai antisipasi atas segala permasalahan yang muncul dan mungkin terjadi maka langkah-langkah yang dapat ditempuh antara lain adalah sebagai berikut :
Perlunya ketegasan dari para pengambil keputusan khususnya dalam hal sistem penganggaran kegiatan.
Memanfaatkan waktu, dana dan sumberdaya lainnya secara lebih optimal bagi pelaksanaan pekerjaan di lingkungan Ditjen penataan Ruang.
Memantapkan proses penyiapan kebijakan, program dan kegiatan di lingkungan Ditjen penataan Ruang dengan mengacu kepada Agenda Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Renstra Departemen Pekerjaan Umum 2010-2014, Renstra Ditjen penataan Ruang, serta kebijakan strategis yang diambil oleh Pemerintah (seperti MP3EI, kebijakan antisipasi Perubahan iklim, dsb) dan sejalan dengan
upaya
pemecahan permasalahan penataan ruang yang terjadi.
Meningkatkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan bagi pelaksana pekerjaan termasuk sumber daya manusia di lingkungan Ditjen penataan Ruang, untuk dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan kebijakan penataan ruang di masa mendatang.
Meningkatkan kemampuan dan kompetensi staf profesional Ditjen penataan Ruang, terutama mengenai substantif pekerjaan.
Meningkatkan kinerja konsultan, melalui pengawasan yang lebih ketat, agar dihasilkan kualitas produk sesuai dengan yang diharapkan.
Memanfaatkan produk-produk juknis/pedoman yang telah dihasilkan untuk memperlancar serta memantapkan proses perencanaan, pemrograman dan penganggaran.
3.7. KINERJA DITJEN PENATAAN RUANG LAINNYA 3.7.1 Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah-Pekerjaan Umum (PKPD-PU) Bidang Penataan Ruang Keberadaan ruang yang terbatas dan pemahaman masyarakat yang berkembang terhadap kedudukan penting penataan ruang menuntut kehadiran sebuah proses penyelenggaraan penataan ruang yang transparan, efektif, dan partisipatif agar terwujud ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Sementara itu, Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan nuansa yang berbeda dalam pelaksanaan pembangunan. Dalam konteks ini, karakteristik daerah sangat menentukan improvisasi Daerah dalam melaksanakan otonominya.
126
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
Pembagian kewenangan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kotamerupakan isu penting dalam Otonomi Daerah. Begitu pun dalam konteks penyelenggaraan penataan ruang, yang pada hakekatnya merupakan tanggung jawab pemerintah, baik Pemerintah Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten dan Kota, sesuai dengan tingkat kewenangan yang sudah diatur dalam peraturan-perundangan. Oleh karena itu pembagian tugas harus dilakukan secara proporsional yang berasaskan pada eksternalitas, akuntabilitas, transparansi, dan efisiensi. Dinamika yang terjadi hampir di setiap daerah yaitu tuntutan kebutuhan akan kinerja institusi bidang penataan ruang semakin meningkat. Berdasarkan pada jiwa otonomi daerah sebagaimana diuraikan di atas, memacu munculnya kreativitas dan inovasiinovasi yang beragam di daerah, yang sudah barang tentu harus terus mendapat perhatian dan pembinaan dari Pemerintah Pusat. Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) Pekerjaan Umum Bidang Penataan Ruang Daerah merupakan salah satu bentuk pembinaan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, yang pada akhirnya berdimensi motivasi bagi Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraaan penataan ruang daerah. Penilaian
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
127
AKUNTABILITAS KINERJA Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Ditjen Penataan Ruang setiap tahun. Tahun 2011 merupakan tahun ke-7 PKPD, yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2005. Dari tahun ke tahun, tema PKPD-PU Bidang Penataan Ruang mengalami perubahan pada tahun 2011, tema PKPD-PU bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang fokus pada tema Pelembagaan Penyelenggaraan Penataan Ruang Daerah dengan target sasaran Pemerintah Propinsi dan Kota. Sedangkan untuk Tingkat Kabupaten pada tahun ini dalam bentuk apresiasi. Tema ini menjadi penting mengingat peran strategis Pemerintah Daerah sebagai ujung tombak penyelenggaraan penataan ruang adapun mekanisme penilaiannya adalah diawali dengan penetapan daftar panjang daerahdaerah yang telah memenuhi syarat, yakni provinsi kabupaten dan kota yang ukurannya adalah rencana tata ruang wilayah (RTRW) darah yang bersangkutan telah mendapatkan persetujuan substansi telah mendapatkan persetujuan substansi dari menteri Pekerjaan Umum dan seleksi admnistratif dari data-data yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Selanjutnya tahap penilaian shortlist yang menggunakan penilaian kuantitatif serta profisional judgement oleh tim juri. Dan hasil pemenang PKPD PU tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Provinsi Bali (Pemenang I) Kategori Provinsi
Provinsi Gorontalo (Pemenang II) Provinsi Sulawesi Selatan (Pemenang III) Kota Banda Aceh (Pemenang I)
Kategori Kota
Kota Yogyakarta (Pemenang II) Kota Salatiga (Pemenang III) Kabupaten Bangkalan
Penerima Apresiasi Kabupaten
Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Pesisir Selatan
128
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA 3.7.2. Prakarsa Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Undang-Undang Penataan Ruang secara tegas mengamanatkan 30% dari wilayah kota berwujud Ruang Terbuka Hijau (RTH), 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Pengalokasian 30 % RTH ini ditetapkan dalam Peraturan daerah (Perda) tentang RTRW Kota dan RTRW Kabupaten. Penataan Ruang sebagai matra spasial pembangunan kota merupakan alat untuk mengkoordinasikan pembangunan perkotaan secara berkelanjutan. Selaras dengan amanat Undang-Undang Penataan Ruang pasal 3, perlu diwujudkan suatu bentuk pengembangan kawasan perkotaan yang mengharmonisasikan lingkungan alamiah dan lingkungan buatan.
Upaya untuk membangkitkan kepedulian masyarakat dan
mewujudkan keberlangsungan tata kehidupan kota, antara lain dapat dilakukan dalam bentuk perwujudan Kota Hijau.
Kota Hijau (berkelanjutan) merupakan kota yang dibangun dengan tidak mengikis atauatau mengorbankan aset kota-wilayah (city-region), melainkan terus memupuk semua kelompok aset meliputi manusia, lingkungan terbangun
sumber daya
alam,lingkungan dan kualitas prasarana perkotaan. Kota Hijau juga merupakan respon untuk menjawab isu perubahan iklim melalui tindakan adaptasi dan mitigasi. Pengembangan Kota Hijau berarti pembangunan manusia kota yang kaya inisiatif dalam melakukan perubahan dan gerakan kolektif dari seluruh unsur pemangku kepentingan kota. Dalam prosesnya upaya ini memerlukan prakarsa yang bertitik tolak
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
129
AKUNTABILITAS KINERJA dari
berbagai
praktek
dalam
penerapan
nilai-nilai
pembangunan
perkotaan
berkelanjutan. Oleh karenanya Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang saat ini dirintis Direktorat jenderal penataan Ruang – kementerian Pekerjaan Umum, merupakan salah satu langkah nyata Pemerintah bersama-sama pemerintah Provinsi, pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota guna memenuhi ketetapan UUPR, terutama terkait RTH Publik, sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim Indonesia. Bentuk kegiatan P2KH akan disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan kabupaten/kota masing-masing. Tahun 2011 P2KH diawali dengan penggalangan prakaesa dan komitmen kabupaten/kota melalui perumusan local action plan atau rencana aksi kota hijau (RAKH). Dengan demikian, RAKH sesungguhnya merupakan salah satu bagian implementasi RTRW yang utama memuat prakarsa, program dan komitmen daerah sebagai langkah awal mewujudkan Kota Hijau. Lingkup Kabupaten/ Kota
dalam P2KH, untuk Kabupaten yaitu ibukota kabupaten
sebagai kawasan pekotaan, dan untuk kota adalah batas admministrasi (city Wide), dengan kriteria kabupaten/kota peserta yaitu: kabupate/kota pemenang PKPD (sejak 2008), Kabupaten/Kota yang telah memiliki Perda RTRW yang telah disesuaikan dengan UUPR no.26 tahun2007, Kabupaten/Kota yang telah mendapat persetujuan substansi RTRWnya dari Menteri pekerjaan Umum.
130
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
AKUNTABILITAS KINERJA
Tahun 2011,
ada sebanyak 60 kabupaten/Kota yang memenuhi kriteria dan
berkomitmen terhadap perwujudan kota hijau melalui penandatanganan Piagam Komitmen
Kota Hijau,
antara
Direktur
Jenderal
Penataan
Ruang
dengan
Bupati/Walikota pada bulan November 2011 yaitu:
Kota Banda Aceh (Pemenang PKPD), Kota Medan, Kota Bukittinggi, Kota Pariaman, Kota Sawahlunto, Kota Pagar Alam, Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang, Kota Bogor, Kota Salatiga Kota
(Pemenang PKPD), Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Yogyakarta (Pemenang PKPD), Kota Mataram, Kota Gorontalo, Kota Makassar, Kota Parepare, Kota Baubau, Kota Kendari, Kota Palu, dan Kota Ambon. Kab. Pesisir Selatan (Pemenang PKPD)*, Kab. Bandung, Kab. Bekasi, Kab. Ciamis, Kab. Kuningan, Kab. Tasikmalaya, Kab. Banyumas, Kab. Blora, Kab. Brebes, Kab. Jepara, Kab. Kendal, Kab. Kudus, Kab. Pati, Kab. Pekalongan, Kab. Pemalang, Kab. Purbalingga, Kab. Rembang,
Kabupaten
Kab. Sukoharjo, Kab. Bondowoso, Kab. Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Pacitan, Kab. Probolinggo, Kab. Sampang, Kab. Malang, Kab. Sidoarjo (Pemenang PKPD)*, Kab. Bangkalan (Pemenang PKPD)*, Kab. Kulonprogo, Kab. Badung, Kab. Lombok Tengah, Kab. Sumbawa, Kab. Pohuwato, Kab. Luwu Timur
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang
131
AKUNTABILITAS KINERJA
132
LAKIP 2011 – Direktorat Jenderal Penataan Ruang