207 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 207 - 212
ASUPAN SERAT DAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA GURU SD DI KECAMATAN ULEE KARENG BANDA ACEH FIBER INTAKE AND EVENTS HYPERCHOLESTEROLEMIA TEACHER IN SD IN DISTRICT ULEE KARENG BANDA ACEH Novita Sari*, Aripin Ahmad**, Arnisam** Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh Jln. Soekarno - Hatta Desa Lagang Lampeunurut Aceh Besar Abstrak : Angka prevalensi hiperkolesterol rata-rata di Indonesia tercatat mencapai 19,8%. Serat dalam makanan dapat menurunkan kolesterol dengan cara mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan kolesterol dan dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asupan serat dan kejadian hiperkolesterolemia pada guru sekolah dasar di Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Penelitian bersifat deskriptif analitik dengan rancangan crosssectional study, sampel adalah guru Sekolah Dasar di Kecamatan Ulee Kareng berjumlah 52 orang, sampel diambil dengan cara simple random sampling. Data asupan serat dikumpulkan dengan metode twenty four hour food recall, sedangkan kadar kolesterol dengan pemeriksaan kadar kolesterol darah menggunakan alat benecheck test strip koleseterol. Analisa data digunakan adalah chi-square test pada derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian didapatkan rata-rata asupan serat 15±6,4 gr dan rata-rata kadar kolesterol darah 210±58,8 gr/dl. Sebagian besar sampel mempunyai asupan serat kurang (59,6%) dan 55,8% mengalami hiperkolestolemia. Hiperkolesterolemia lebih banyak diderita oleh sampel kurang asupan serat (74,2%), sedangkan pada sampel dengan asupan serat cukup hanya 28,6%. Hasil uji statistik didapatkan hubungan yang signifikan asupan serat dengan kadar kolesterol darah p=0,003 (p< 0,05). Kunci
: Asupan Serat, Kadar Kolesterol Darah
Abstract : The prevalence of hypercholesterolemia on average in Indonesia reached 19.8%. Fiber in the diet can lower cholesterol by binding to bile acids that can lower cholesterol and excreted from the body through feces. This study aimed to determine the fiber intake and incidence of hypercholesterolemia in a primary school teacher in Ulee Kareng Banda Aceh. The study used cross-sectional design, samples were 52 teachers of elementary school in Ulee Kareng sub district by simple random sampling methode. Fiber intake data were collected by twenty four hour food recall methode, whereas cholesterol levels by checking blood cholesterol levels using a test strip benecheck koleseterol. Analysis of the data used chi-square test at 95 % confidence level . The results showed an average fiber intake of 15 ± 6.4 g , and the average blood cholesterol levels 210 ± 58.8g/dl. Most of the samples have less fiber intake (59.6%) and 55.8 % had hiperkolestolemia. Hypercholesterolemia affects more by less intake of fiber samples (74.2 %), whereas in the sample with sufficient fiber intake is only 28.6 % . The results of statistical tests found a significant association of fiber intake with blood cholesterol levels p=0.003 (p<0.05). Keyword: Fiber Intake, Blood Cholesterol Levels
PENDAHULUAN
25,6% dari total konsumsi energy.2 Dari hasil
Kolesterol merupakan salah satu elemen
penelitian para dokter di Aceh, penyebab tinggi
lemak dan terdapat di
setiap tubuh manusia.
kasus penyakit jantung karena gaya hidup
Kolesterol akan menjadi merugikan dan dianggap
masyarakat yang suka mengkonsumsi makanan
sebagai penyebab berbagai penyakit mematikan
kolesterol tinggi dan makanan manis. sebanyak
1
90%.3
jika jumlahnya melebihi batas normal. Berdasarkan
data
yang
dipublikasikan
Pola makan selalu tertuju pada hidangan
WHO, saat ini 25% penduduk dunia memiliki
praktis, cepat saji dan tidak mudah membusuk
kadar kolesterol tinggi. Data Riskesdas 2010
sehingga
rata-rata konsumsi lemak penduduk di Indonesia
kebutuhan dalam menu makanan yaitu serat.4
207
mengenyampingkan
salah
satu
Asupan Serat Dan Kejadian Hiperkolesterolemia Pada Guru SD…….. 208
Data hasil penelitian Departemen Kesehatan METODE PENELITIAN
tahun 2008, konsumsi serat masyarakat di Indonesia hanya sekitar 10,7 gram per hari.5
Penelitian
ini
menggunakan
desain
Angka prevalensi masyarakat Aceh yang kurang
crossesctional study dengan sampel adalah Guru
mengkonsumsi sayur dan buah masih rendah
Sekolah Dasar Kecamatan Ulee Kareng Banda
yaitu sekitar 95,9%. Rendahnya konsumsi buah
Aceh berjumlah 52 orang, sampel ambil dengan
dan sayur kurang dari 5 porsi/hari selama 7 hari
metode purposive sampling dengan kriteria
dalam seminggu khususnya pada umur 75 tahun
bersedia menjadi sampel, sampel berusia ≥25
keatas yaitu sebanyak 95,3%.6
tahun dan tidak membedakan jenis kelamin. Data
Serat mempunyai peranan penting terhadap
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah,
penurunan kadar kolesterol darah, hal ini terjadi
identitas sampel yang terdiri dari nama, umur,
karena diikatnya kolesterol oleh serat yang terjadi
jenis
di perut dan usus. Serat membentuk gelatin
wawancara. Data asupan serat dikumpulkan
melewati pencernaan mengikat asam empedu dan
dengan metode wawancara menggunakan twenty
mengikat kolesterol selanjutnya dikeluarkan
hour food recall 24 jam selama 3 hari sedangkan
melalui tinja. Dengan menarik kolesterol keluar
data
dari pencernaan, kadar kolesterol yang masuk ke
pemeriksaan kolesterol darah menggunakan alat
dalam darah menurun.7
Benecheck Test Strip Kolesterol. Analisis data
Kandungan kolesterol
serat
dengan
dapat cara
menurunkan mempengaruhi
kelamin
kadar
dan
alamat
kolesterol
dengan
dilakukan
cara
dengan
dilakukan secara deskriptif dan anlitik dengan uji chi square test pada tingkat kepercayaan 95%.
penyerapan lambung dan usus dengan mengikat
1. Karakteristik Sampel
asam empedu sehingga
menurunkan
Sampel penelitian adalah guru sekolah dasar
penyerapan lemak, mengontrol kolesterol dan
di Kecamatan Ulee Kareng sebanyak 52 orang,
dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Dengan
sebagian sampel berumur diatas 45 tahun
demikian, hati harus memproduksi lebih banyak
(48,1%) dan sebagian besar berjenis kelamin
asam empedu untuk mengganti asam empedu
perempuan 9. Gambaran Karakteristik Sampel
dapat
8
disajikan (86,5%).
yang hilang.
Tabel 1.
Karakteristik sampel
Karakterisrik sampel Umur - 25 – 35 tahun - 36 – 45 tahun - >45 tahun Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan
n
%
19 8 25
36,5 15,4 48,1
7 45
13,5 86,5
209 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 207 - 212
2.
Tingkat kadar Kolesterol darah sampel juga
Asupan Serat dan Kadar Kolesterol
sebagian besar dalam kategori tinggi, yaitu
Hasil penelitian rata-rata asupan serat
55,8% dengan rata-rata kadar kolesterol
sampel adalah 15,0±6,4 gram tertinggi 25
darah sampel adalah 210±58,8 gr/dl, kadar
gram dan terendah 8 gram dengant tingkat
kolesterol tertinggi 340 mg/dl dan terendah
asupan serat (tabel 2) sebagian besar dalam
111 mg/dl.
kategori kurang, yaitu 59,6%. Sedangkan Tabel 2. Variabel
Tingkat Asupan Serat dan Kadar Kolesterol n
%
Tingkat Asupan Serat - Kurang - Cukup
31 21
59,6 40,4
Kadar Kolesterol - Tinggi - Normal
29 23
55,8 44,2
Hubungan antara Asupan Serat dengan hiperkolesterolemia
asupan serat cukup hanya 28,6%. Hasil uji
Hasil penelitian (tabel 3) diketahui
pada derajat kepercayaan 95% menunjukkan
3.
proporsi
sampel
yang
mengalami
statistik dengan menggunakan chi-square test
bahwa ada hubungan yang bermakna antara
hiperkolesterolemia lebih banyak di dapatkan
asupan
serat
dengan
pada tingkat asupan serat kurang, yaitu
hiperkolesterolemia (p < 0,05).
kejadian
74,2% dibandingkan dengan sampel dengan Tabel 3.
Hubungan Asupan Serat dengan Kejadian Hiperkolesterolemia
Kurang
Kadar Kolesterol Tinggi N % 23 74,2
n 8
Cukup
6
15
Asupan Serat
28,6
Normal % 25,8 71,4
menunjukkan
penelitian sebagian
ini
(tabel
besar
%
31
100
21
100
kurang,
PEMBAHASAN Hasil
Jumlah n
demikian
p 0,003
juga
dengan
kadar
2)
kolesterol darah sebagian besar mederita
sampel
hiperkolesterolemia. Hasil penelitian juga
mempunyai asupan serat dengan kategori
menunjukkan
(tabel
3)
kejadian
Asupan Serat Dan Kejadian Hiperkolesterolemia Pada Guru SD…….. 210
hiperkolesterolemia lebih tinggi pada sampel
memerlukan kolesterol. Kolesterol ini, berkat
yang
serat
jasa serat, disingkirkan dari tubuh dan
kurang, dibandingkan pada sampel yang
bukannya tertimbun di dalam arteri yang
mempunyai asupan serat cukup. Hal ini
menyebabkan terjadinya arterosklerosis.9
mempunyai
tingkat
asupan
sejalan dengan penelitian Anisya (2009)
Serat mengikat garam empedu untuk
tentang Asupan Serat Larut Air dari Buah
mencerna lemak dan mengeluarkannya dari
dan Sayur dengan Kadar Kolesterol Total
tubuh. Ikatan ini terjadi di usus. Kolesterol
Darah Pada Pasien Rawat Jalan di RS
digunakan untuk membuat garam empedu,
Bhayangkara Sartika Asih Bandung”. Dari
maka makin banyak garam empedu yang
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
dikeluarkan, makin banyak kolesterol yang
asupan serat larut air dari buah dan sayur
hilang. Itulah sebabnya kolesterol dalam
tidak berhubungan dengan kadar kolesterol
tubuh menurun. Penelitian menunjukkan
darah sebelum ataupun setelah dikontrol
adanya hubungan positif antara serat dan
dengan variabel perancu.
kolesterol. Tetapi, untuk mendapatkan efek
Hubungan serat dapat menurunkan kadar kolesterol
darah
yaitu
sesuai
dengan
fungsinya, serat mengikat lemak yang terjadi
positif menurunkan kadar kolesterol, juga perlu mengimbanginya dengan makanan rendah lemak dan olahraga secara teratur. 10
di usus dan perut. Serat ini membentuk
Dari piramida makanan dalam panduan
gelatin dan melewati pencernaan mengikat
gizi seimbang yang dikeluarkan Depkes RI,
asam
sayur dan buah-buahan adalah sumber serat,
empedu dan mengikat
selanjutnya
dikeluarkan
kolesterol
melalui
tinja.
vitamin, mineral serta memiliki fungsi
Dengan menarik kolesterol keluar dari
sebagai zat pengatur bekerjanya fungsi
pencernaan, kadar kolesterol yang masuk ke
organ-organ tubuh. Selain itu serealia, umbi-
dalam darah menurun.
umbian
Proses penurunan kadar kolesterol ini terkait
dengan
fungsi
hati
dalam
memproduksi asam empedu. Serat larut
dan
kacang-kacangan
juga
merupakan sumber serat yang tidak kalah pentingnya.11 Makanan berserat tinggi akan membantu
mengikatkan dirinya ke asam empedu,
menurunkan
membawanya
Dengan
kolesterol dengan mengurangi jumlah lemak
demikian, maka hati harus memproduksi
jenuh dalam makanan. Makanan berserat
lebih banyak asam empedu untuk mengganti
tinggi
asam empedu yang hilang. Supaya bisa
menurunkan kolesterol. Ingatlah selalu untuk
memproduksi
memasukkan dua porsi buah-buahan dan dua
ke
dalam
asam
tinja.
empedu,
hati
seperti
kolesterol.
Menurunkan
sayur-sayuran
akan
211 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 207 - 212
porsi sayur-sayuran dalam makanan sehari-
UCAPAN TERIMA KASIH
hari. Sereal seperti gandum kulit padi telah
Penulis
diketahui dapat menurunkan kolesterol.
mengucapkan
banyak
terimakasih Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh
Konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
dan pihak Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan
dari makanan sehari-hari akan meninggikan
Ulee Kareng Kota Banda Aceh yang telah
kadar kolesterol darah. Selain itu, kebiasaan
mengizinkan untuk melakukan penelitian serta
kurang mengkonsumsi jenis bahan makanan
beragai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
yang dapat membantu menurunkan kolesterol (hiperkolesterol) seperti serat dari sayursayuran, buah-buahan dan kacang kedelai
satu per satu yang telah membantu penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA 1.
(termasuk tempe) juga dapat mempengaruhi
Soeharto, I., 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung,
kadar kolesterol darah.12
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2.
KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan adanya
Kementrian Kesehatan RI., 2010. Riset Kesehatan Dasar.
3.
hubungan yang bermakna antara asupan serat
Bakri., 2012. Berobat Seumur Hidup karena Jantung Koroner, Serambi
dengan kadar kolesterol darah pada guru
Indonesia.http://aceh.tribunnews.co
sekolah dasar di Kecamatan Ulee Kareng
m/2012/09/16/berobat-seumur-
Banda Aceh, dimana p < 0,05.
hidup-karena-jantung-koroner[ cited SARAN
Jan 26 2013 ]
Diharapkan kepada Dinas Pendidikan
4.
agar dapat memberikan informasi melalui konseling atau penyuluhan oleh Ahli Gizi
Tapan, E.,2005. Penyakit Degeneratif, Elex Media Komputindo, Jakarta.
5.
Tazli., 2012. Konsumsi Serat Masyarakat
terhadap guru tentang penanganan kadar
Masih
kolesterol darah dengan mengkonsumsi serat.
Medan.http://medan.tribunnews.com
Pada guru hendaknya perlu peningkatan
/2012/12/06/konsumsi-serat-
asupan serat dengan cara membiasakan pola
masyarakat-masih-rendah[ cited Feb
makan yang sehat sejak dini dengan banyak
02 2013 ]
mengkonsumsi
serat
yang
cukup
guna
menekan angka kejadian penyakit yang diakibatkan oleh tinggi kadar kolesterol darah.
6.
Rendah.
Tribun
Kementrian Kesehatan RI., 2007. Riset Kesehatan Dasar.
Asupan Serat Dan Kejadian Hiperkolesterolemia Pada Guru SD…….. 212
7.
Soeharto, I., 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
8.
Garzia., 1995., Effect of Pectin and Amidated
Pectinon
Cholesterol
Homeostasis and caecal metabolism in Rats Fed a High-Cholesterol Diet. 9.
Nilawati, S dkk., 2008. Care Yourself Kolesterol, Niaga Swadaya, Jakarta.
10.
Hou, M.K.,2008. Masalah Jantung Anda, Elex Media Komputindo, Jakarta.
11.
Badrialaily., 2004. Studi Tentang Pola Konsumsi Serat Pada Mahasiswa, Fakultas
Pertanian
Institusi
Pertanian, Bogor. 12.
Bangun,
A.P.,2005.
Ramuan
Terapi
Tradisional
Kolesterol, Pustaka,Jakarta.
Agro
Jus
dan
Untuk Media