Jurnal Ilmiah Kesehatan
ARTIKEL PENELITIAN
Vol. 13 Nomor 2, 2014
Peran Keluarga, Gaya Hidup Remaja dan Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Perilaku Seksual Pranikah di STIKES Kota Sukabumi Tahun 2012 Catur Septiawan Abstrak Perilaku seksual pranikah merupakan perilaku seksual yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan resmi menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu. Kematangan organ seks dapat berpengaruh buruk bila remaja tidak mampu mengendalikan rangsangan seksualnya, sehingga tergoda untuk melakukan hubungan seks pranikah. Tujuan penelitian ini adalah pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya peran keluarga gaya hidup remaja dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual pranikah di STIKes Kota Sukabumi pada tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional, dimana populasi adalah keseluruhan mahasiswa STIKes Kota Sukabumi yang berjumlah 1.172 orang, dengan sampel sesuai alat analisis yang digunakan yaitu Structural Equation Modelling (SEM), sehingga yang digunakan dalam penelitian ini sampelnya 100 responden, yang akan ditentukan oleh kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah mahasiswa yang bersedia dilakukan penelitian dan mengisi kuesioner serta telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan STIKes. Selanjutnya kriteria eksklusi adalah mahasiswa yang tidak bersedia dilakukan penelitian karena alasan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan variabel peran keluarga perhadap perilaku seksual pranikah berpengaruh langsung sebesar 19.08%, gaya hidup remaja sebesar 8.60%, pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi sebesar 22.72%, Total pengaruh langsung adalah 50.40%, dan pengaruh tidak langsung adalah 0.79%. Jadi total keseluruhan langsung dan tidak langsung adalah 51.19%. Jadi berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku seksual pranikah dipengaruhi oleh pengetahuan, peran keluarga, dan gaya hidup remaja. Hasil penelitian bahwa peran keluarga berpengaruh negatif terhadap perilaku seksual pranikah, peran keluarga berpengaruh positif terhadap gaya hidup remaja, gaya hidup remaja berpengaruh positif terhadap perilaku seksual pranikah, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi berpengaruh positif terhadap perilaku seksual pranikah. Kata Kunci: Peran keluarga, gaya hidup, pengetahuan, kesehatan reproduksi Abstract Sexual behavior premarital is sexual behavior undertaken without through a process of mar-
riage oficial according to religion and belief in each individual. Ripeness of sex organs can affect remaja bad if unable to control sexual stimuli, thus tempted to have sex premarital. The aim of this research is the inluence of the direct and indirect as well as the amount is the role of the family life style remaja and knowledge remaja about reproductive health against sexual behavior premarital in stikes city sukabumi in 2012. The study is done by using the method research quantitative research cross sectional, with a design where the population is that the whole mahasiswa stikes city sukabumi 1,172 people, which amounted to with sample appropriate instrument analysis used namely structutal ( ev ), modelling equation so used in this research sampelnya 100 respondents, which will be determined by criteria inclusion and ekslusi. Criteria for inclusion in this study are students who are willing to do the research and ill out a questionnaire and had signed a cooperation agreement with STIKes. Further criteria for exclusion is a student who is not willing to do the research for some reason. The results showed a variable role of premarital sexual behavior perhadap family inluence directly by 19%, teen lifestyle of 8.60%, knowledge about adolescent reproductive health of 22.72%, Total direct inluence is 50.40%, and indirect inluence is 0.79%. So the total direct and indirect was 51.19%. So based on the research results it can be concluded that premarital sexual behavior was inluenced by knowledge, the role of the family, and teen lifestyle. The results of research that the role of the family inluence negatively to premarital sexual behavior, the positive effect on the role of the family lifestyle teen, teen lifestyle a positive effect towards premarital sexual behavior, knowledge of reproductive health positive effect on premarital sexual behavior.
Key words: Family role, lifestyle, knowledge, health reproduction
1
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 13 No. 2 Tahun 2014 Pendahuluan Perilaku seksual pranikah merupakan perilaku seksual yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan resmi menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu1. Kematangan organ seks dapat berpengaruh buruk bila remaja tidak mampu mengendalikan rangsangan seksualnya, sehingga tergoda untuk melakukan hubungan seks pranikah2. Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu3. Gaya hidup remaja sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi, semakin bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, maka semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup remaja dalam kehidupan seharihari dalam arti lain gaya hidup remaja dapat memberikan pengaruh positif atau negatif tergantung bagaimana remaja tersebut menjalankannya4. Pentingnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja perlu mendapat informasi yang cukup, sehingga mengetahhui hal-hal yang seharusnya dilakukan dan yang seharusnya dihindari5. Selanjutnya penelitian ini berpedoman pada kerangka teori, maka kerangka konsep dalam penelitian ini yang terdiri dari variabel eksogen yang terdiri dari peran keluarga, gaya hidup remaja dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, dan varibel endogen yaitu perilaku seksual pranikah. Peran keluarga yang terdiri dari 3 indikator yaitu; modelling, mentoring dan teaching4. Gaya hidup remaja terdiri dari sikap, konsep diri dan kelas6, pengetahuan terdiri dari pengaruh orang lain7, pengalaman8 dan media masa9 dan perilaku seksual pranikah terdiri dari kissing, petting dan intercourse10. Hasil penelitian di sejumlah kota besar di Indonesia menunjukkan sekitar 20% sampai 30% remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks11. Maka jangan heran kehamilan pranikah semakin sering terjadi. Disinyalir jumlah angka (persentase) yang sesungguhnya jauh lebih besar dari pada data yang tercatat12. Hasil studi pendahuluan terhadap 15 mahasiswa STIKes Kota Sukabumi terlihat gambaran adanya perilaku seksual pranikah. Dari 15 mahasiswa tersebut yang menyatakan pernah pacaran pertama kali 2 orang, berpacaran dua kali 3 orang, berpacaran tiga kali 3 orang, empat kali 4 orang dan pernah berpacaran lebih dari lima kali 3 orang. Selain itu perlu diketahui pula bahwa berdasarkan data yang ada, terdapat 14 mahasiswi cuti akademik karena hamil akibat dari perilaku seksual pranikah untuk periode Januari 2011-Januari 2012 dari 1.172 mahasiswa atau 1,2%, yang terdiri dari S1 2 orang 435 mahasiswa atau 0,5%, D-III Keperawatan 4 orang atau 1,3% dari 312 mahasiswa dan D-III Kebidanan 8 orang atau 1,9% dari 425 mahasiswa. Berdasarkan uraian dari beberapa teori yang telah disampaikan para ahli, serta didukung oleh fakta yang
2
ada maka dapat ditarik suatu pemikiran bahwa ada keterkaitan antara peran keluarga gaya hidup remaja dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual pranikah. Hal ini didukung hasil penelitian yang dilakukan13,14,15 belum diketahuinya seberapa besar peran keluarga gaya hidup remaja dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di STIKes Kota Sukabumi. Oleh karena itu peneliti ingin mengkaji lebih lanjut dalam tesis yang diberi judul “Pengaruh Peran Keluarga Gaya Hidup remaja dan Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi Terhadap Perilaku Seksual Pranikah”. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya peran keluarga gaya hidup remaja dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual pranikah di STIKes Kota Sukabumi pada tahun 2012. Metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional, dimana populasi adalah keseluruhan mahasiswa STIKes Kota Sukabumi yang berjumlah 1.172 orang, dengan diambil sampel sesuai alat analisis yang digunakan yaitu Structutal Equation Modelling (SEM), maka penentuan sampel yang representatif menurut Yamin & Kurniawan16 adalah jumlah indikator dikalikan lima sampai sepuluh, adapun jumlah indikatornya dua belas, maka ukuran sampelnya antara 60-120 responden. Sehingga yang digunakan dalam penelitian ini sampelnya 100 responden, yang akan ditentukan oleh kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah mahasiswa yang bersedia dilakukan penelitian dan mengisi kuesioner serta telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan STIKes. Selanjutnya kriteria eksklusi adalah mahasiswa yang tidak bersedia dilakukan penelitian karena alasan tertentu. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner direkap dengan menggunakan program Ms.Excell dan selanjutnya akan diolah menggunakan program SmartPLS (Partial Least Square) melalui tahapan: 1) Menyunting data (editing) Dilakukan pemeriksaan kuesioner yang telah dikumpulkan. Dalam melakukan editing ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni: Memeriksa kelengkapan data dengan Pemeriksaan kelengkapan kuesioner, apakah semua pertanyaan yang diajukan telah dijawab dengan lengkap dan benar, dan ternyata data yang diterima sudah lengkap. 2) Mengkode data (coding) Mengklasiikasikan data dan memberi kode untuk masing-masing variabel kelas sesuai dengan tujuan pengumpulan data. Kode angka untuk setiap jawaban adalah 1-5 untuk peran keluarga gaya hidup
Perilaku Seksual Pranikah Tabel 1 Distribusi Kisaran Jawaban Responden per Variabel Variabel Penelitian
Rentang Rata-Rata Rentang Teori Teori Aktual
Rata-Rata Aktual
Range
Standar Deviasi
Prediktif Relevansi
Peran Keluarga
15 -75
45
24-79
64.31
55
9.14
Tinggi
Gaya Hidup
15 -75
45
36-70
54.25
34
6.79
Tinggi
Pengetahuan Kespro
15 -75
45
33-74
49.91
41
7.14
Tinggi
Perilaku Seksual
15 -75
45
15-70
32.07
55
11.74
Rendah
remaja dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi jawaban 1 untuk persepsi sangat negatif, 2 untuk persepsi netral, 3 untuk persepsi netral, 4 untuk persepsi positif, 5 untuk persepsi sangat positif. Kode angka untuk perilaku seksual pranikah jawaban 1 untuk persepsi sangat positif, 2 untuk persepsi positif, 3 untuk persepsi netral, 4 untuk persepsi negatif, 5 untuk persepsi sangat negatif. 3) Processing perintah Setelah isian kuesioner telah diisi penuh dan benar telah di codding, maka selanjutnya memproses data dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke dalam program Ms.Excell dengan perintah save as csv (comma separated value). 4) Membersihkan data (cleaning value) Menggunakan bootsrsapping pembersihan data dengan melihat distribusi frekuensi dari variabelvariabel dan menilai kelogisannya. Data yang sudah di entry kemudian dilakukan pembersihan data untuk melihat kesalahan yang mungkin terjadi. 5) Transforming. Setelah dipastikan tidak ada kesalahan dalam entri data, maka dilakukan transforming yaitu perubahan dari excell csv ke program smartPLS. Selanjutnya analisis data menggunakan pendekatan Partial Lest Square (PLS) dengan menggunakan sotware smartPLS 2.0. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator relektif dan indikator formatif. Indikator untuk mengukur perilaku seksual pranikah menurut Kumalasari & Andhyantoro2, ada tiga indikator yaitu kissing, petting, dan intercourse indikator peran keluarga menurut Harmoko4 adalah modelling, mentoring dan teaching, indikator gaya hidup remaja menurut Amstrong dalam Nugraheni6 adalah, sikap, konsep diri dan kelas sosial, indikator pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi adalah pengaruh orang lain, pengalaman dan media masa7,8,9. Data yang terkumpul dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan dijelaskan secara narasi.
Hasil Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden perempuan 39 orang (39%), laki-laki 61 orang (61%). Responden berumur 17-18 tahun 28 orang (28%), 1920 tahun 58 orang (58%), dan 21-22 tahun 14 orang (14%). Angkatan 2009 berjumlahn 18 orang (18%), angkatan 2010 berjumlah 25 orang (25%), angkatan 2011 berjumlah 27 orang (27%), dan angkatan 2012 berjumlah 30 orang (30%). Jumlah Jurusan D-III Kebidanan 37 dan yang didapat dari bangku perkuliahan berjumlah 73 orang (73%), serta petugas kesehatan 6 orang (6%), sedangkan pengalaman pacaran lebih dari 5 kali 5 orang (5%), 2-4 kali 52 orang (52%), dan pertama kali ada 11 orang (11%). Data pada Tabel 1, menunjukkan bahwa peran keluarga sangat baik, gaya hidup remaja sangat tinggi dan pengetahuan sangat baik. Penilaian responden cenderung menganggap penting peran keluarga, gaya hidup, pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja dalam hal perilaku seksual pranikah, berada pada kategori baik. Uji Chi Square dilakukan untuk melihat variasi total jawaban responden pervariabel terhadap karakteristik penelitian. Variabel peran keluarga terhadap umur 0.077, angkatan 0.121, jurusan 0.000, informasi kesehatan reproduksi 0.004, pengalaman 0.327, gaya hidup remaja 0.430, angkatan 0.355, jurusan 0.868, informasi kesehatan reproduksi 0.905, pengalaman 0.219, variabel pengetahuan terhadap umur 0.004, angkatan 0.014, jurusan 0,400, informasi kesehatan reproduksi 0,128, pengalaman 0.023, variabel perilaku seksual pranikah terhadap umur 0.001, angkatan 0.019, jurusan 0,022, informasi kesehatan reproduksi 0,088, pengalaman 0.032. Hal ini menunjukkan bahwa variabel peran keluarga, gaya hidup remaja dan pengetahuan remaja tentang kespro tidak dipengaruhi oleh karakteristik responden karena hasil uji Chi Square dengan taraf signiikansi 5% semua lebih besar dari 0.05. Uji validitas Outer Model, suatu indikator relektif dinyatakan valid jika mempunyai loading factor diatas 0.5 terhadap konstruk yang dituju, berdasarkan pada
3
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 13 No. 2 Tahun 2014
Gambar 1 Nilai Loading Factor substanstive contentnya dengan melihat signiikansi dari weight (T = 1.96). Output smartPLS. Untuk loading factor memberikan hasil sebagai berikut: Berdasarkan Tabel 2 menyatakan bahwa variabel peran keluarga berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perilaku seksual pranikah. Hasil menunjukkan juga bahwa terdapat pengaruh langsung peran keluarga sebesar 19.08% terhadap perilaku seksual pranikah dan pengaruh tidak langsung peran keluarga sebesar 0.79% terhadap perilaku seksual pranikah. Sedangkan untuk gaya hidup memiliki pengaruh langsung sebesar 8,60% terhadap perilaku seksual pranikah. Untuk variabel pengetahuan kesehatan reproduksi memiliki pengaruh langsung sebesar 22,72% terhadap perilaku seksual pranikah. Berdasarkan hasil tersebut juga menunjukkan nilai masing-masing pengaruh langsung variabel independen tersebut apabila secara bersama-sama menunjukkan kesesuaian dengan nilai R Square atau dengan kata lain bahwa hal ini menyatakan bahwa variabel peran keluarga, gaya hidup remaja dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi mampu menjelaskan variabel perilaku seksual pranikah sebesar (19.08% + 8,60% + 22,72% ) = 50,40%.
Sehingga dari analisis diatas dapat dibuat persamaan model struktur dari variabel perilaku seksual pranikah yaitu: η1 = γ2ξ1 + ζ1 η1 = -0.303ξ1 + ζ1 η2 = γ1ξ1 + β η 1 + γ4ξ2 + ζ2 η2 = -0,357 ξ1 + 0.161 η 1 + 0.425 ξ2 + ζ2 η2 = -0,357 ξ1 + 0.161 (-0.303ξ1 + ζ1 ) + 0.425 ξ2 + ζ2 η2 = -0,357 ξ1 - 0.049ξ1 + 0.161ζ1 + 0.425 ξ2 + ζ2 η2 = - 0.406ξ1 + 0.425ξ2 + 0.161ζ1 + ζ2 Predictive Relevance (Nilai Q-Square) Nilai Q-Square berfungsi untuk menilai besaran keragaman atau variasi data penelitian terhadap fenomena yang sedang dikaji dan hasilnya sebagai berikut : Q2 = 1 - (1-R12)(1-R22) )(1-R33) = 1 - (1-0.0.92)(1-0)(1-0.504) = 1 - (0.908)(0.496) = 1 – 0.4503 = 0.5497 = 54.97% Galat Model = 100% - 54,97% = 45.03% Hal tersebut diatas menunjukkan model hasil analisis dapat menjelaskan 54.97% keragaman data dan mampu mengkaji fenomena yang dipakai dalam penelitian, sedangkan 45.03% dijelaskan faktor lain yang tidak ada dalam penelitian.
Tabel 2 Presentase Pengaruh Antar Variabel Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Model
Sumber Peran Keluarga Peran Keluarga
Laten Var Corelation
Direct Rho
Indirect Rho
Total
Direct Indirect % %
Perilaku
-0.534
-0.357
-0.048
0.405
19.08
0.79
Gaya Hidup
-0.303
Gaya Hidup
Perilaku
0.403
0.161
0.00
0.161
8. 60
0.00
Pengetahuan
Perilaku
0.585
0.425
0.00
0.425
22.72
0.00
-0.074
-0.048
0.181
50.40
0.79
Jumlah
4
Via
Perilaku Seksual Pranikah Pembahasan Ternyata hipotesis setelah penelitian tidak ada perubahan model yaitu ada pengaruh langsung dan tidak langsung antara peran keluarga, gaya hidup remaja dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual pranikah di STIKes Kota Sukabumi tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan variabel peran keluarga perhadap perilaku seksual pranikah berpengaruh langsung sebesar 19.08%, gaya hidup remaja sebesar 8.60%, pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi sebesar 22.72%, Total pengaruh langsung adalah 50.40%, dan pengaruh tidak langsung adalah 0.79%. Jadi total keseluruhan langsung dan tidak langsung adalah 51.19%. Jadi berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku seksual pranikah dipengaruhi oleh pengetahuan, peran keluarga, dan gaya hidup remaja. Hal ini membuktikan teori Sarwono17 yang mengemukakan perilaku seksual pranikah terdiri dari: 1) faktor pengetahuan: kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja yang sudah mulai berkembang kematangan seksualnya membuat mereka melakukan perilaku seksual pranikah secara bebas tanpa mengetahui resiko yang akan terjadi. 2) faktor kurangnya pengaruh orang tua, melalui komunikasi antara orang tua dan remaja seputar masalah seksual dapat memperkuat munculnya penyimpangan perilaku seksual pranikah18. 3) pengaruh teman sebaya sangat kuat dalam mempengaruhi perilaku seksual atau pengaruh orang lain merupakan salah satu diantara komponen yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yang dianggap penting15. Peran keluarga mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi anak, orang tua merupakan model yang pertama dan terdepan bagi anak4, sedangkan gaya hidup remaja menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungan19, pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, remaja perlu mendapat informasi yang cukup sehingga mengetahui akan hal-hal yang seharusnya dilakukan dan yang seharusnya dihindari. Berdasarkan hasil penelitian Rihardini20 dengan mengambil judul “Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seksual Pranikah”, dengan populasi 88 siswa-siswi kelas XI IPS. SMA “X”, didapatkan 57 siswa (64.8%) yang memiliki persepsi baik, 25 siswa (28.4%) memiliki persepsi cukup, dan 6 siswa 96.8% memiliki persepsi kurang tentang pengertian perilaku seksual pranikah. Hasil penelitian bahwa peran keluarga berpengaruh negatif terhadap perilaku seksual pranikah, peran keluarga berpengaruh positif terhadap gaya hidup remaja, gaya hidup remaja berpengaruh positif terhadap perilaku seksual pranikah, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi berpengaruh positif terhadap perilaku seksual pranikah. Menurut analisa peneliti pada saat studi
pendahuluan menunjukkan adanya sikap yang negatif, hal tersebut karena pada studi pendahuluan peneliti memberikan pertanyaan melalui pesan singkat dengan jawaban yang berkembang sesuai dengan yag diungkapkan responden dimana respondennya adalah mahasiswa STIKes Kota Sukabumi. Selanjutnya peneliti menganalisa jawaban tersebut adanya kendala yang terjadi di lapangan terhadap perilaku seksual pranikah dan ini menjadi keterbatasan peneliti dimana mahasiswa belum bisa mengakui sepenuhnya bahwa mahasiswa pernah melakukan hubungan seksual. Datar Pustaka 1. Mu’tadin Z (2002), Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Andi Ofset, Yogyakarta. 2. Kumalasari Intan & Andyantoro Iwan (2012), Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan, Salemba Medika Jakarta. 3. Herodes Solution (2012), Peran Keluarga Menggambarkan perilaku Interpersonal [Internet]-[Diunduh 3 Desember 2012] Diambil dari Herodessolutiontheogeu. wordpress.com 4. Harmoko (2012), Asuhan Keperawatan Keluarga, Pustaka Pelajar, Semarang. 5. Wardah (2007), Pentingnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Bagi remaja [Internet]-[Diunduh 01 Januari 2013] Diambil dari Google Search https: www. google.com/search?q. 6. Hurlock Elizabeth B (2004), Psikologi Perkembangan, Erlangga, Jakarta. 7. Muss (1990), Seks Pranikah Pada Remaja [Internet]-[Diunduh 02 Nopember 2012] Diambil dari repository. gunadarma. ac.id / bitstream/.../JURNAL_1.p 8. Pasti YP (2008), Memotret Perilaku Seks Remaja [Internet][diunduh 01 Oktober 2012]. Diambil dari http://whandi. net/ index.php. 9. Suryoputro (2006), Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Seksual Remaja [Internet]-[Diunduh 11 Desember 2012] journal.ui.ac. id/index.php/article/.../162/158. 10. Fitrianingsih Rita (2008), Perilaku Seks Bebas Pada Remaja, [Internet] - [Diunduh 09 Nopember 2012] Diambil dari okezone, jakarta.com 11. Syarief Sugiri (2011), Seks Liar Batasanpun Dilanggar [Internet][Diunduh 25 Nopember 2012] Diambil dari www.rahima.or.id > Swara Rahima > opini. 12. Kasiyarno (2005), Kesehatan Reproduksi Remaja [Internet][Diunduh 26 Oktober 2012] Diambil dari presiden-sdm. blogspot.com 13. Yamin Sofyan & Kurniawan Heri (2011), Partial Least Square Path Modeling, Salemba, Infotek, Jakarta. 14. Sarwono (2007), Psikologi Remaja. PT. Raja Graindo Persada. Jakarta. 15. Amstrong dalam (Nugraheni, 2012), Pengetahuan [Internet][Diunduh 12 Nopember 2012] Diambil dari www.scribd.com/ doc/111752626/Learning-Cycle 16. Saifudin Azwar (2005), Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar, Yogyakarta 17. Notoatmodjo Soekidjo (2010), Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta 18. Wied Hary (2000), Pengetahuan [Internet]-[Diunduh 11 Nopember 2012] Diambil dari dc370.4shared. com/doc/ ORqTidwa/preview.html 19. Kotler dalam Sakinah (2002), Perilaku Seks Bebas [Internet][Diunduh 29 Oktober 2012] Diambil dari Ip3m.thamrin.ac.id/ upload/artikel 3 vol 5 no 1_fadila.pdf. 20. Rihardini Tetty (2012), Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seks Pranikah [Internet]-[Diunduh 23 Desember 2012] Diambil dari digilib.unipasby.ac.id/gdl.php?mod...tettyrihar.
5