199 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 199 -206
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN OLAHRAGA DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG KABUPATEN ACEH BESAR THE CORRELATION OF EATING HABIT AND EXERCISE ON THE READINESS FOR FACING MENOPAUSE IN LOCAL GOVERNMENT CLINIC IN BLANG BINTANG GREAT ACEH Riska Basfrida*, Cut Yuniwati** Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Abstract : Menopause merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia, faktor yang mempengaruhi kesiapan lansia yaitu pola makan dan olahraga. Perubahan kebutuhan nutrisi adalah bagian dari banyak perubahan yang menyertai penuaan. Kebutuhan energi menurun seiring bertambahnya usia. begitu pula dengan olahraga memiliki pengaruh yang menyeluruh terhadap kesehatan, berolahraga secara teratur membantu lambung untuk berfungsi secara efisien, yaitu membuang zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Wawancara pada 15 orang ibu di desa Blang Bintang didapatkan bahwa 11 dari 15 lansia hanya mengetahui sebagian kecil tentang pola makan dan olahraga dalam menghadapi kesiapan menopause, sedangkan 4 dari lansia tersebut mengetahui bagaimana cara menghadapi menopause dengan pola makan dan olahraga yang benar namun belum sempurna. Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional, Didapatkan hasil 110 responden yang tidak siap menghadapi menopause sebanyak 50 responden (45%) dan 60 responden (60%) yang siap menghadapi kesiapan menopause, dari 110 responden yang tidak baik pola makannya sebanyak 56 responden (51%) dan 54 responden (49%) yang pola makannya baik, dan dari 110 responden yang tidak melakukan olahraga sebanyak 63 responden (57%) dan hanya 47 responden (47%) yang melakukan olahraga. Kata Kunci
: Kesiapan Menghadapi Menopause, Pola Makan, Olahraga
Abstract:Menopause was known as the maximum and also last level of human growing stages. Some important factors to be considered in facing the stage were the eating habit and exercise done. The change in nutrition need was one of the changes occurring in the aging process. The need for energy usually decreased when human grew older. On the other hand, exercise also gave effects on the body health. A regular exercise helped stomach to work efficiently in disposing waste that was no longer needed by the body. This study aimed to reveal the correlation on eating habit and exercise on the readiness for facing menopause in Local Government Clinic (Puskesmas) in Blang Bintang, 2014. The study employed the analytic survey method with the cross sectional approach, in which design the measurement or observation were done simultaneously. The research took place on a Local Government Clinic (Puskesmas) in Blang Bintang, Great Aceh from June 27th to July 3rd, 2014. From 110 respondents, it was found that 50 respondents (45%) were not ready and 60 respondents (55%) were ready to face the menopause. Also, 56 respondents (51%) employed bad eating habit while only 54 of them (49%) employed good eating habit. Meanwhile, it was known that 63 respondents (57%) did not do exercise and only 47 respondents (47%) did. From the result, it was concluded that the readiness for facing menopause was affected by the eating habit and exercise. Key Words: The Readiness for Facing Menopause, Eating Habit, Exercise
sudah mencapai angka 11,34% atau
PENDAHULUAN World Healthy Organization dalam
Badan
Pusat
statistik
(1)
di
tercatat 28,8 juta orang, balitanya tinggal
(2)
6,9%
yang
menyebabkan
lansia
terbesar
jumlah
mengatakan bahwa penduduk lansia di
penduduk
di
dunia.
Indonesia pada tahun 2020 mendatang
Penduduk lanjut usia dua tahun terakhir
Hubungan Pola Makan Dan Olahraga Dengan Kesiapan Menghadapi Menopause …………..200
mengalami peningkatan yang signifikan
mencegah kulit kering serta berbagai
ada tahun 2007, jumlah penduduk lansia
penyakit lainnya (5).
sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat
Perubahan
makanan
merupakan
menjadi 20.547.541 pada tahun 2009,
bagian dari banyak perubahan yang
Karena
menyertai penuaan. Kebutuhan energi
usia
angka
harapan
hidup
perempuan lebih panjang dibandingkan
menurun
seiring
bertambahnya
usia,
dengan laki-laki, maka jumlah penduduk
sementara
lanjut usia perempuan lebih banyak
kebutuhanmikronutrein tetap sama atau
dibandingkan laki-laki (11,29 juta jiwa
meningkat. Penurunan kebutuhan energi
berbanding 9,26 juta jiwa).
terlihat dengan pertambahan usia yang
sebaliknya
Indonesia pada tahun 2010, jumlah
diyakini terutama berhubungan dengan
lanjut usia akan sama dengan jumlah anak
pengurangan jumlah jaringan yang aktif
balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (± 9%)
metabolismenya di dalam tubuh (6).
dari jumlah penduduk. Bahkan pada tahun
Olahraga memiliki pengaruh yang
2020-2025, Indonesia akan menduduki
menyeluruh
peringkat negara dengan struktur dan
kesehatan,Khususnya
jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC,
menghadapi
India, dan Amerika serikat, dengan umur
dibutuhkan
harapan hidup di atas 70 tahun. (3).
tubuh
Perubahan yang terjadi pada organ reproduksi dan perubahan fisik serta
terhadap
usia untuk
dan
osteoporosis
pada
yang
lanjut
olahraga
menjaga
kesehatan
menghindarkan dan
untuk
dari
membantu
keseimbangan kadar gula darah (7).
psikis merisaukan sejumlah perempuan.
Dengan persiapan diri yang prima
Ini terjadi karena adanya perubahan organ
akanmenopause (dengan mengkonsumsi
reproduksi (4).
suplemen yang kaya akan fitoestrogen,
Kesiapan menghadapi menopause
olahraga secara teratur, diet seimbang
menurut Dini mengkonsumsi makanan
dengan gizi yang cukup serta menjaga
bergizi yaitu mengkonsumsi makanan
pikiran tetap positif) maka siapa saja yang
dengan gizi seimbang. Pemenuhan gizi
menghadapi menopause tanpa rasa takut
yang memadai akan sangat membantu
dan tetap tampil cantik dan sehat (8).
dalam menghambat berbagai dampak negatif menopause terhadap kinerja otak,
Berdasarkan paparan tersebut dapat dirumuskan
permasalahan
penelitian
sebagai berikut: “Hubungan Pola Makan
201 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 199 -206
Dan
Olahraga
Kesiapan
Teknik pengambilan sampel pada
Wilayah
penelitian ini dengan menggunakan teknik
Kerja Puskesmas Blang Bintang Pada
Porposive Sampling yaitu pengambilan
Tahun 2014”. Penelitian ini bertujuan
sampel secara purposive pada suatu
Untuk mengetahui Hubungan antara Pola
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
Makan dan Olahraga Dengan Kesiapan
penulis sendiri, berdasarkan ciri atau sifat
Menghadapi
Wilayah
– sifat populasi yang sudah diketahui
Kerja Puskesmas Blang Bintang Pada
sebelumnya. Pelaksanaan pengambilan
Tahun 2014.
sampel secara purposive ini antara lain
Menghadapi
Dengan
Menopause
Menopause
Di
Di
sebagian berikut: Mula
mula penulis
METODE PENELITIAN
mengidentifikasikan semua karakteristik
Jenis penelitian ini menggunakan
populasi, misalnya dengan mengadakan
metode survey analitik dengan pendekatan
studi pendahuluan/dengan mempelajari
Cross Sectional, merupakan rancangan
berbagai hal yang berhubungan dengan
penelitian dengan melakukan pengukuran
populasi. Kemudian peneliti menetapkan
atau pengamatan pada saat bersamaan. (9).
berdasarkan pertimbangannya, sebagian
Pengambilan data dilaksanakan di
dari anggota populasi menjadi sampel
Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang
penelitian, sehingga teknik pengambilan
Kabupaten Aceh Besar, pengumpulan data
sampel secara purposive ini didasarkan
dimulai dari tanggal 27 Juni s/d 03 Juli
pada
Tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini
sendiri. Teknik ini sangat cocok untuk
adalah ibu premenopause usia 45-59
mengadakan studi kasus, dimana banyak
tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Blang
aspek dari kasus tunggal yang refresentatif
Bintang Kabupaten Aceh Besar yang
untuk diamati dan dianalisis (11).
berjumlah 404 ibu premenopause pada
pertimbangan
Pengumpulan
pribadi
data
peneliti
diperoleh
bulan Mei – Juni tahun 2014. Sampel
langsung melalui penyebaran kuesioner
dalam penelitian ini adalah wanita yang
pada responden di 26 desa tersebut yang
berusia 45-59 tahun yang berada di
berisi pertanyaan tentang informasi yang
Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang
ingin diketahui sesuai dengan tujuan
Kabupaten Aceh Besar. Besar sampel
penelitian. Data yang dikumpulkan adalah
ditentukan dengan menggunakan rumus
data sekunder dan data primer.adapun
Slovin (10).
instrumen
yang
digunakan
dalam
Hubungan Pola Makan Dan Olahraga Dengan Kesiapan Menghadapi Menopause …………..202
penelitian ini adalah kuesioner yang
melakukan tabulasi data. Tabulasi data
berjumlah 37 pertanyaan tertulis yang
dilakukan sesuai dengan variabel yang
digunakan untuk memperoleh informasi
diteliti
dari respon den mengenai tentang pribadi
Analisis
atau hal-hal yang diketahui.
computer.
untuk mempermudah analisis. data
dengan
menggunakan
Setelah data-data dikumpulkan telah memenuhi syarat, maka akan dilakukan
HASIL PENELITIAN
pengolahan data editing untuk mengetahui
Hasil pengolahan dan analisa data
kelengkapan data. Selanjutnya dilakukan
pada penelitian ini dapat dilihat sebagai
coding
berikut
untuk
Tabel 1.
memudahkan
dalam
:
Distribusi Frekuensi Kesiapan Menghadapi Menopause dengan Pola Makan di Wilayah Kerja Puskesmas Blangbintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014 Kesiapan Menghadapi Menopause
No
Pola Makan
Siap
f % 1 Tidak Baik 21 37 2 Baik 39 72 Sumber : Data Primer (diolah tahun 2014)
Tidak Siap f 35 15
Tabel 1. menunjukkan bahwa dari
% 63 28
Total
%
56 54
100 100
responden
(28%)
Uji Statistik P Nilai α Value
0,05
yang
0,001
tidak
siap
56 responden yang pola makannya tidak
menghadapi menopause. Berdasarkan uji
baik ada 35 responden (63%) yang tidak
chi square test diperoleh nilai p = 0,001.
siap menghadapi menopause dan 21
Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05
responden (37%) yang siap menghadapi
dengan demikian ada hubungan antara
menopause, dari 54 responden yang pola
pola makan responden dengan kesiapan
makannya baik ada 39 responden (72%)
dalam menghadapi menopause.
yang siap menghadapi menopause dan 15
203 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 199 -206
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Kesiapan Menghadapi Menopause dengan Olahraga di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014. Kesiapan Menghadapi Menopause
No
Olahraga
Siap
Tidak Siap
f % 1 Tidak Ada 24 38 2 Ada 36 77 Sumber : Data Primer (diolah tahun 2014)
f 39 11
Tabel 2. menunjukkan bahwa dari
Total
%
63 47
100 100
% 62 23
Uji Statistik P Nilai α Value
0,05
0,000
diperoleh ada hubungan antara pola
63 responden yang tidak melakukan
makan
olahraga ada 39 responden (62%) yang
menghadapi
tidak siap menghadapi menopause dan 24
memberikan gambaran bahwa kesiapan
responden (38%) yang siap menghadapi
menghadapi menopause dipengaruhi oleh
menopause, dan dari 47 responden yang
pola makan responden.
melakukan olahraga ada 36 responden
responden
dengan
menopause.
(
Menurut
12
)
kesiapan Hal
ada
ini
beberapa
(77%) yang siap menghadapi menopause
pengaturan makan untuk usia lanjut yaitu
dan 11 responden (23%) yang tidak siap
sebagai berikut : jadwal makan dibuat
menghadapi menopause. Berdasarkan uji
lebih sering dengan porsi kecil, banyak
chi square test diperoleh nilai p = 0,000.
minum dan kurangi garam, membatasi
Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05,
asupan makanan sumber kalori untuk
dengan demikian ada hubungan antara
menjaga berat badan tetap dalam batas
olahraga
normal, dan memilih makanan yang
responden
dengan
kesiapan
dalam menghadapimenopause.
mengandung serat agar buang air besar menjadi mudah dan teratur.
PEMBAHASAN Hubungan Pola Makan Dengan Kesiapan Menghadapi Menopause Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang pola makannya baik ternyata siap menghadapi menopause ada 39 responden (72%), dan responden yang pola makannya tidak baik tidak siap menghadapi menopause ada 35 responden (63%). Berdasarkan uji statistik
Hasil
penelitian
menunjukkan makan
adanya
dengan
lain
yang
hubungan
kesiapan
pola
menghadapi
menopause adalah penelitian Festy
(13)
tentang hubungan antara pola makan dengan
kesiapan
postmenopause
di
pada
wanita
posyandu
lansia
wilayah
kerja
puskesmas
Surabaya
tahun
2010
Soetomo
dengan
hasil
Hubungan Pola Makan Dan Olahraga Dengan Kesiapan Menghadapi Menopause …………..204
menunjukkan
pola
Menurut asumsi peneliti perbedaan
wanita
yang menyebabkan cepatnya seseorang
postmenopause secara statistik bermakna
menopause tergantung dengan pola makan
(p = 0,001 < dari α = 0,05 maka Ho
yang dikonsumsinya per hari. Keteraturan
ditolak, H1 diterima berarti ada hubungan
pola
antara pola makan dengan kesiapan
makanan yang bergizi dapat mencegah
wanita postmenopause.
atau tertundanya masa menopause sedini
makan
adanya
dengan
(14)
hubungan
kesiapan
menyatakan Pengertian Pola
makan
mungkin.
dalam
mengkonsumsi
Mematuhi jadwal makan,
makan adalah berbagai informasi yang
makan-makanan
memberikan gambaran mengenai macam
memperhatikan
dan jumlah bahan makanan yang dimakan
mengandung
tiap hari oleh satu orang dan merupakan
diperhatikan, ini merupakan persiapan
ciri
untuk menjelang masa menopause agar
khas
untuk
suatu
kelompok
masyarakat tertentu. Pola
makan
adalah
berbagai
mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu (12)
(14
).
pola makan yang tidak
seimbang akan menyebabkan terjadinya kekurangan gizi atau sebaliknya pola konsumsi yang tidak seimbang juga mengakibatkan zat gizi tertentu berlebih dan menyebabkan terjadinya gizi lebih. Asupan zat gizi yang tepat berperan dalam menciptakan
kesehatan
lansia
secara
optimal, kecukupan gizi akan terpenuhi jika para lansia memperhatikan pola makan
yang
seimbang.
makanan jerohan
dan
yang juga
tidak harus
tubuh tetap terjaga dan bugar.
informasi yang memberikan gambaran
Menurut
bergizi
beragam
dan
bergizi
Hubungan Olahraga Dengan Kesiapan Menghadapi Menopause Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak melakukan olahraga ada 39 responden (62%)
yang
menopause,
tidak
siap
menghadapi
dan
responden
yang
melakukan olahraga ada 36 responden (77%) yang siap menghadapi menopause. Berdasarkan uji statistik diperoleh ada hubungan
antara
olahraga
responden
dengan kesiapan menghadapi menopause. Hal ini memberikan gambaran bahwa kesiapan
menghadapi
menopause
dipengaruhi oleh olahraga yang responden lakukan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang
dilakukan
(15)
menyebutkan bahwa ada hubungan antara
205 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 199 -206
olahraga pada usia lanjut di Surabaya
awal menekuni olahraga, keteraturan dan
tahun 2007 dengan hasil menunjukkan
kondisi fisik organ-organ tubuhnya. Ada
bahwa adanya hubungan antara olahraga
rumus umum yang dapat digunakan untuk
pada usia lanjut.
mengetahui batas mana lansia boleh
Hal ini sejalan dengan teori Vries dalam
bukunya
Menopause,
yang
melakukan denyut nadi maksimal atau dikenal
sebagai
maximal
pulse.
menyatakan bahwa olahraga amat sangat
Rumusnya adalah 220 dikurangi usia saat
penting bagi wanita menopause. Dengan
ini.
olahraga nantinya mendapatkan kesehatan
Menurut
asumsi
yang prima di usia senja. Olahraga
berdasarkan
berguna terutama untuk menghambat
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
alergi. Olahraga yang baik dan benar
Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar
mampu menstimulasi aliran oksigen ke
Tahun 2014, olahraga yang dilakukan
seluruh sistem tubuh, mengisi kembali
dalam menghadapi kesiapan menopause
oksigen ke dalam jaringan otot.
kurang penting bagi responden, banyak
Hasil penelitian ini diperkuat oleh (16)
bahwa
olahraga
melancarkan
bermanfaat
peredaran
darah,
hasil
peneliti,
penelitian
yang
diantara responden yang mengannggap olahraga
tidak
responden
begitu
sendiri,
penting faktor
bagi
lainnya
meningkatkan aliran darah ke jantung,
responden siap menerima apa adanya
menurunkan
karena responden berpikir bahwa setiap
kadar
kolestrol
`jahat`
mengurangi rasa kaku pada sendi-sendi
wanita
atau bagian tubuh lainnya. Ketika merasa
sehingga olahraga tidak begitu penting
sangat
untuk dilakukan.
stress
akibat
gejala-gejala
akan
mengalami
masa
tua,
menopause yang sedang dialami, olahraga dapat membantu meredakannya dengan
KESIMPULAN
menyeimbangkan
hormon-hormon.
Berdasarkan hasil penelitian yang
Olahraga lain yang berupa senam, tennis
telah dilakukan, maka peneliti menarik
meja, tennis merupakan tambahan dan
kesimpulan bahwa ada hubungan kesiapan
bukan merupakan pengganti. Penentuan
menghadapi
menopause
intensitas olahraga yang boleh dilakukan
makan
KecamatanBlang
oleh lansia bersifat
Kabupaten Aceh Besar tahun 2014 (p =
individual
yaitu
tergantung ada usia, jenis kelamin, usia
0,001)
Di
dan
ada
dengan
hubungan
pola
Bintang
kesiapan
Hubungan Pola Makan Dan Olahraga Dengan Kesiapan Menghadapi Menopause …………..206
menghadapi menopause dengan olahraga
3.
di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar tahun 2014 (p = 0,000).
4.
SARAN Bagi Puskesmas diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk bahan masukan
dan
lebih
5.
meningkatkan
pelayanan kesehatan juga meningkatan
6.
kesiapan menghadapi menopause pada lansia.
UCAPAN TERIMA KASIH
7.
8.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes 9.
Aceh, Ka Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Aceh, Camat Kecamatan Blang Bintang dan Responden ( ibu-ibu pra
10.
menopause di Desa Blang Bintang) DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
11.
Afifah, Djaja. 2009. Jurnal Media Penelitian Dan Pengembang Kesehatan, Vol. XIX nomor 4 . Adriani dan Wirjatmadi, 2012. Makanan Sehat Di Waktu Senja. Jakarta.
12.
Azwar, 2009. Kesiapan Menghadapi Menopause. Jakarta. PT. Kompas Media Nusantara Badan Pusat Statistik. 2009. Penduduk Lanjut Usia, Jakarta. Diakses dari http://sciencesocietyiss.blogspot.com/2009/08/bps-lajupertumbuhan-pendudukindonesia.html.
. Baziad, A. 2003. Menopause dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. BKKBN. 2014. Pembangunan Keluarga Pilar Program BkkbN, Jakarta. 25 Maret 2014 Brick, Lynne. 2002. Bugar dengan Senam Aerobik. Jakarta : PT.Raja c 2002, Cetakan kedua, April 2002 Budiarto, E. 2002. Biostatistik Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC Clark, Jan. 2005. Fit dan Bugar Saat Menopause. Jakarta selatan. Penerbit Erlangga. Curran. 2009. Menopause. Dalam Lubis, Lumonga Namora. 2013. Psikologi Kespro Wanita dan Perkembangan Reproduksinya, Jakarta : Cetakan ke1 juni 2013 Data Puskesmas Blangbintang. Jumlah Lansia Blangbintang Tahun 2013. Aceh Besar Dinkes Aceh. 2010. Profil Kesehatan. Aceh