1 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 1 - 7
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL ALGA MERAH (Eucheuma cottonii) SEBAGAI ANTI JAMUR TERHADAP Candida albicans THE EFFECTIVENESS TEST OF RED ALGAE EXTRACT ETHANOL (Eucheuma cottonii) as ANTI FUNGI on Candida albicans Munira*, Rasidah**, Marfina*** Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh Email:
[email protected]
Abstrak: Candida albicans merupakan jamur opportunistik yang bersifat patogen dan menjadi penyebab utama kandidiasis. Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh Candida albicans umumnya menggunakan antibiotik sintetik. Meningkatnya resistensi Candida albicans terhadap antibiotik yang digunakan menjadi suatu masalah baru bagi kesehatan. Hal ini perlu dicari alternatif lain untuk mendapatkan antifungi yang mampu menghambat atau membunuh fungi tersebut. Salah satunya adalah penggunaan bahanbahan alami yang memiliki bahan aktif baik yang berasal dari hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan. Eucheuma cottonii diketahui sebagai alga merah memiliki kandungan kimia karagenan dan senyawa fenol, terutama flavonoid yang memiliki sifat antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol alga d merah (Eucheuma cottonii) dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. i . Penelitian ini dilakukan dengan metode difusi cakram Kirby Bauer yang terdiri dari c a lima pelakuan yaitu aquadest (kontrol), ekstrak . etanol Eucheuma cottonii 80 %, 40 %, h 20 % dan 10 % dengan masing-masing empat e ulangan. Berdasarkan hasil penelitian c diperoleh untuk perlakuan ekstrak etanola80 % , 40 %, 20 % dan 10 % masing-masing memiliki rata-rata diameter zona hambat es sebesar 11,80 mm, 9,90 mm, 8,73 mm dan k 7,73 mm. Hasil uji Anova menunjukkan a bahwa ekstrak etanol Eucheuma cottonii sangat w berpengaruh dalam menghambat u pertumbuhan Candida albicans (P=0.000). Hasil uji s Duncan diperoleh bahwa a ekstrak etanol Eucheuma cottonii terdapat n antar konsentrasi perbedaan yang nyata (P<0,05). Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol Eucheuma cottonii semakin besar rata-rata diameter zona hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Kata kunci : Eucheuma cottonii, Zona hambat, Candida albicans Abstract: This study aimed to determine the effect of ethanol extract of red algae (Eucheuma cottonii) in inhibiting the growth of Candida albicans. This research was conducted by Kirby Bauer disc diffusion method which consists of five, namely the commission of distilled water (control), Eucheuma cottonii ethanol extract 80%, 40%, 20% and 10% respectively with four replications. Based on the results obtained for the treatment of ethanol extract 80%, 40%, 20% and 10% respectively had an average diameter of inhibition zone of 11.80 mm, 9.90 mm, 8.73 mm and 7.73 mm. Anova test showed that the ethanol extract of Eucheuma cottonii very influential in inhibiting the growth of Candida albicans (P= 0.000). Duncan test results showed that between the concentration of the ethanol extract of Eucheuma cottonii there are significant differences (P <0.05). The higher the concentration of ethanol extract Eucheuma cottonii greater average diameter of inhibition zone against the growth of Candida albicans. Keywords: Eucheuma cottonii, inhibitory zone, Candida albicans
1
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Alga Merah……………….. 2
PENDAHULUAN
antibiotik dalam jangka waktu lama, akan
Berbagai penyakit akibat infeksi terus
berdampak negatif yaitu fungi akan menjadi
menjadi masalah utama dalam bidang
resisten atau kebal terhadap antibiotika
kesehatan.
yang diberikan. Meningkatnya resistensi
Infeksi
tersebut
umumnya
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme,
Candida
seperti virus, protozoa, jamur, dan bakteri.1
antibiotik yang digunakan menjadi suatu
Diantara mikroorganisme tersebut, jamur
masalah baru bagi kesehatan. Hal ini perlu
merupakan salah satu penyebab penyakit
dicari alternatif lain untuk mendapatkan
infeksi terutama di negara-negara tropis.
antifungi yang mampu menghambat atau
Iklim tropis dengan kelembaban udara yang
membunuh fungi tersebut. Salah satunya
tinggi di Indonesia sangat mendukung
adalah penggunaan bahan-bahan alami yang
pertumbuhan jamur. Salah satu jamur
memiliki bahan aktif baik yang berasal dari
(fungi)
hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan.
patogen
yang
menyebabkan
Candida
mikroorganisme kelompok
albicans
yang
yeast
i
farmasi c. selama
adalah
termasuk
es
antibiotik-
.a
ini
masih
terbatas,
h ce
dalam
golongan a
dari
terhadap
Pemanfaatan alga laut dalam bidang d
penyakit pada manusia adalah Candida albicans.
albicans
sedangkan potensi alga laut di Indonesia sangat besar. Potensi alga laut (makroalga)
deuteromycota, berkembangbiak dengan k
Indonesia sangat besar untuk dikembangkan
cara
sebagai
aseksual,
dan
dimorfik.
wa
merupakan u
as
fungi
bahan
baku
obat.
Eucheuma
cottonii diketahui sebagai alga merah
n
Candida albicans merupakan jamur
(Rhodophyceae) yang ditemukan di bawah
opportunistik penyebab sariawan, lesi pada
air surut rata-rata. Alga ini mempunyai
kulit, vulvavaginistis, candida pada urin
talus yang keras, silindris dan berdaging. 4
(kandiduria), gastrointestinal kandidiasis
Sejak 2700 SM Eucheuma cottonii
yang dapat menyebabkan gastric ulcer, atau
telah digunakan oleh bangsa Cina sebagai
2
bahan sayuran, obat-obatan dan kosmetik,
dan 3 menambahkan bahwa jamur Candida
sedangkan di Indonesia digunakan sebagai
albicans dianggap sebagai spesies patogen
bahan sayuran, kue, manisan dan obat-
dan menjadi penyebab utama kandidiasis.
obatan.5
bahkan dapat menjadi komplikasi kanker.
Pengobatan
cottonii
memiliki
Candida
kandungan kimia karagenan dan senyawa
albicans umumnya menggunakan antibiotik
fenol, terutama flavonoid6. Karagenan,
sintetik. Antibiotik yang digunakan seperti
senyawa polisakarida yang dihasilkan dari
Tolnaftate,
beberapa jenis alga merah memiliki sifat
Sodiumtiosulfat.
penyakit
Eucheuma
Benzoic Namun
acid
dan
penggunaan
antimikroba,
antiinflamasi,
antipiretik,
3 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 1 - 7
antikoagulan dan aktivitas biologis lainnya.
dalam penelitian ini adalah Rancangan
Selain karegenan yang merupakan senyawa
Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan
metabolit primer rumput laut tersebut,
yaitu aquades (kontrol), ekstrak etanol
senyawa
metabolit
sekundernya
Eucheuma cottonii 80 %, 40 %, 20 % dan
diperkirakan
juga
menghasilkan
10 %. Masing-masing perlakuan terdiri dari
dapat
aktivitas antibakteri.7
4 ulangan. Total terdapat 20 satuan
Aktivitas Eucheuma cottonii sebagai antibakteri
telah
diteliti,
salah
penelitian yang dilakukan oleh Eucheuma cottonii
8
percobaan.
Data
yang
diperoleh
dari
satu
penelitian ini dianalisis secara statistik
bahwa
dengan menggunakan uji ANOVA dan
dapat menghambat
dilakukan uji lanjut Duncan.
Staphylococcus aureus, namun penelitian
Data berupa diameter zona hambat
tentang aktivitas Eucheuma cottonii sebagai
didapatkan dengan cara mengukur diameter
antijamur khususnya terhadap Candida
zona hambat yaitu zona bening yang
albican belum pernah dilakukan. Oleh
terdapat
sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang
menggunakan mistar/rol. c
uji efektivitas ekstrak etanol alga merah (Eucheuma cottonii) sebagai antijamur ac
e
untuk
mengetahui
di
sekitar
cakram
dengan
Penyiapan Simplisia
s
Alga merah diperoleh dari pasar Aceh
w upengaruh
kemudian dicuci bersih lalu dirajang dan
terhadap Candida albicans. Penelitian keini bertujuan
a . h
d i .
a
s
ekstrak etanol alga merah na (Eucheuma
dikering anginkan selanjutnya diserbuk kasar dengan menggunakan blender.
cottonii) dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans.
Ekstraksi Serbuk
alga
merah
ditimbang
METODE PENELITIAN
sebanyak 100 gram dimasukkan ke dalam
Penelitian ini bersifat eksperimental
wadah kaca bertutup/toples. Kemudian
laboratorium
yaitu
efektivitas
direndam dengan etanol 70% sebanyak 500
ekstrak etanol alga merah (Eucheuma
ml, lalu ditutup dan disimpan selama 5 hari
cottonii)
Candida
terlindung dari cahaya dengan sesekali
albicans dengan menggunakan metode
diaduk. Hasil rendaman setelah 5 hari
difusi cakram pada media Potato Dextrose
disaring melalui corong kaca yang dilapisi
Agar (PDA). Penelitian ini dilakukan di
kertas saring, sehingga ampas dan sari
Laboratorium Jurusan Farmasi Poltekkes
terpisah. Ampas ditambahkan etanol 70%,
Kemenkes Aceh pada bulan Agustus 2014.
diaduk dan diserkai hingga diperoleh sari
Rancangan
sebanyak 1000 ml. Sari alga merah
dalam
menguji
menghambat
percobaan
yang
digunakan
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Alga Merah……………….. 4
kemudian disimpan dalam wadah tertutup
dengan menggunakan batang bengkok.
dan terlindung dari cahaya selama 2 hari.
Cakram yang sudah steril direndam dalam
Setelah 2 hari, sari disaring dan kemudian
aquadest
diuapkan dengan cara dipanaskan di atas
konsentrasi ekstrak alga merah. Masing-
kompor hingga diperoleh ekstrak kental.
masing kertas cakram ditempelkan di atas
Selanjutnya dilakukan pengenceran (b/v)
permukaan
untuk memperoleh konsentrasi 80%, 40%,
kemudian diinkubasi pada suhu 25°C
20% dan 10%.
selama
media
PDA
ditimbang
dalam
media.
masing-masing
Semua
petri
disk
2 – 5 hari. Diukur diameter zona
hambat
Pembuatan Media Serbuk
dan
yang
terbentuk
dengan
menggunakan mistar.
sebanyak 9,75 gram dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Ditambahkan aquadest
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebanyak 250 ml dan dipanaskan sampai
Penelitian ini menggunakan simplisia
larut. Dilakukan pemeriksaan pH dan
alga merahdspesies Eucheuma cottonii yang
i
terlebih c. dahulu dilakukan pengeringan.
kemudian disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. Setelah
a
. bertujuan agar simplisia awet hPengeringan
e
steril dibiarkan temperaturnya turun hingga ac dan dapat digunakan dalam jangka waktu
s
e ± 45°C. Media siap dituangkan dalamkpetri
yang
disk.
diserbukkan
wa
u as
Selanjutnya dengan
simplisia
maksud
untuk
meningkatkan luas permukaan sehingga
n Uji Mikrobiologi Masing-masing
lama.
penyari akan lebih mudah menembus petri
disk
dibagi
dinding sel dan zat aktif yang terdapat di
menjadi 5 daerah yaitu perlakuan terdiri
dalam sel akan tersari. Dalam penelitian ini,
dari P0, P1, P2 , P3 dan P4. P0 (aquadest
untuk mengekstrak zat aktif dari simplisia
sebagai kontrol), P1 (ekstrak alga merah
alga merah menggunakan metode maserasi.
konsentrasi 80%), P2 (ekstrak alga merah
Metode maserasi dilakukan dengan
konsentrasi 40%), P3 (ekstrak alga merah
cara merendam simplisia selama 5 hari
konsentrasi 20%), dan P4 (ekstrak alga
sambil
merah konsentrasi 10%). Media agar PDA
pengadukan
dituangkan sebanyak 15-20 ml ke dalam
simplisia, sehingga cairan penyari melewati
masing-masing petri disk dan ditunggu
semua bagian dari sel dan zat aktif dapat
hingga mengeras. Suspensi jamur Candida
tersari dengan sempurna. Cairan penyari
albicans diinokulasikan sebanyak 0,2 ml di
akan menembus dinding sel dan masuk ke
atas permukaan media, lalu diratakan
dalam rongga sel yang mengandung zat
sesekali
diaduk.
adalah
Tujuan
membasahi
dari sel-sel
5 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 1 - 7
aktif, zat aktif akan larut karena adanya
Hasil analisa data menggunakan Anova
perbedaan konsentrasi antara larutan zat
dapat dilihat pada Tabel 1.
aktif yang ada di dalam sel dengan di luar
Terbentuknya zona hambat tersebut
sel, maka larutan yang terpekat didesak
disebabkan kandungan senyawa kimia yang
keluar. Peristiwa tersebut terjadi secara
berperan sebagai antimikroba yang terdapat
berulang sehingga terjadi keseimbangan
dalam alga Eucheuma cottonii. Menurut
konsentrasi antara larutan di luar sel dan di
penelitian
dalam sel.9 Ekstrak yang diperoleh diuji
Eucheuma cottonii memiliki kandungan
daya hambatnya terhadap Candida albicans
kimia
dengan menggunakan metode difusi cakram
terutama
pada media Potato Dextrose Agar (PDA).
senyawa flavonoid merupakan salah satu
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan
menunjukkan
yang
karagenan
dan
senyawa
Menurut10
flavonoid.
antimikroba
dilakukan6,
telah
yang
bekerja
fenol, bahwa
dengan
bahwa
mengganggu fungsi membran sitoplasma.
ekstrak etanol Eucheuma cottonii dapat
Pada perusakan d membran sel ion H+ dari
i
senyawa c. fenol dan turunannya (flavanoid)
menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.
Hal
ini
ditandai
dengan
a
. menyerang gugus polar (gugus fosfat) hakan
e
terbentuknya daerah atau zona bening di ac sehingga molekul fosfolipid akan terurai
s
sekitar cakram. Setelah dilakukankeuji
menjadi gliserol, asam karboksilat dan asam
statistik menggunakan Anova menunjukkan u
fosfat.
wa
s bahwa ekstrak etanol alga merah na Eucheuma cottonii
sangat
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan Candida albicans (P = 0,000).
tidak
Hal ini mengakibatkan fosfolipid mampu
mempertahankan
bentuk
membran sel, akibatnya membran akan bocor
dan
mikroba
akan
mengalami
hambatan pertumbuhan bahkan kematian. Tabel 1
Hasil uji Analysis of Variance (Anova) ekstrak etanol alga merah Eucheuma Cottonii terhadap pertumbuhan Candida albicans.
Menurut7
Source Model
Df
Between Groups Within Groups Total
4 15 19
karagenan
Sum of Square 327,867 5,395 333,262
Mean Square 81,967 ,360
F Value 227,896
merupakan
Selain karegenan yang merupakan senyawa
senyawa polisakarida yang dihasilkan dari
metabolit primer rumput laut tersebut,
beberapa jenis alga merah dan memiliki
senyawa
metabolit
sifat antimikroba, antiinflamasi, antipiretik,
diperkirakan
juga
antikoagulan dan aktivitas biologis lainnya.
aktivitas antimikroba.
dapat
sekundernya menghasilkan
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Alga Merah……………….. 6
Diameter Zona Hambat
Berdasarkan hasil pengukuran ratarata diameter zona hambat ekstrak 80 % menghasilkan
rata-rata
diameter
zona
hambat yang paling besar yaitu 11,80 mm, ekstrak 40 % sebesar 9,90 mm, 20 %
14 12 10 8 6 4 2 0 Kontrol 10%
sebesar 8,73 mm dan 10 % sebesar 7,73
bahwa semakin tinggi konsentrasi semakin besar diameter zona hambat yang terbentuk. Menurut
11
semakin tinggi konsentrasi
semakin banyak jumlah zat aktif yang terkandung
sehingga
semakin
besar
aktivitas anti mikrobanya.
40%
80%
Perlakuan
mm. Rata-rata diameter zona hambat dapat dilihat pada Grafik 1. Hal ini menunjukkan
20%
Hasil uji lanjut menggunakan uji Duncan ternyata tidak terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) rata-rata diameter zona hambat antara kontrol (aquades) dengan semua perlakuan yang lain, namun terdapat perbedaan
yang nyata (P<0,05) antar
masing-masing konsentrasi ekstrak etanol
d
i (Eucheuma cottonii) dalam alga merah .
Grafik 1 Rata-rata diameter zona ac menghambat pertumbuhan Candida . hambat ekstrak etanol alga h merah (Eucheuma cottonii) ce albicans. Hasil uji lanjut dapat dilihat pada a Tabel 2. terhadappertumbuhan Candida s albicans ke Tabel 2
a w u
Hasil uji lanjut rata-rata diameter zona hambat ekstrak etanol alga merah cottonii terhadap pertumbuhan Candida Albicans (Eucheuma cottonii) terhadap pertumbuhan Candida albicans
s
Perlakuan
na
Aquadest Konsentrasi 80 %
Rata-rata Diameter Zona Hambat ± SD (mm) 0,00a ± 0,00 11,80e ± 0,99
Konsentrasi 40 % Konsentrasi 20 %
9,90d ± 0,20 8,73 c ± 0,72
Konsentrasi 10 %
7,73 b ± 0,51
Berdasarkan Tabel 2. dapat dilihat bahwa ekstrak etanol alga Eucheuma
KESIMPULAN Ekstrak etanol alga merah Eucheuma
cottonii konsentrasi 80 % berbeda nyata
cottonii
sangat
berpengaruh
terhadap
dengan 40 %, 20 % dan 10 %. Ekstrak
pertumbuhan Candida albicans (P= 0,000).
40 % juga berbeda nyata dengan
Ekstrak etanol alga merah Eucheuma
konsentrasi 20 % dan 10 %. Begitu juga
cottonii menghasilkan rata-rata diameter
halnya dengan konsentrasi 20 % juga
zona hambat yang paling besar yaitu 11,80
berbeda nyata dengan 10 %.
mm dan berbeda nyata dengan rata-rata
7 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 1 - 7
diameter
zona
hambat
ekstrak
alga
Pemasaran), Penebar Swadaya, Jakarta, 2003. konsentrasi 40 % , 20 % dan 10 % yang 6. Suptijah, P., Rumput Laut: Prospek dan masing- masing memiliki rata-rata diameter Tantangannya. zona hambat sebesar 9,90 mm, 8,73 mm http://members.tripoid.com /~ugm2/mti101.htm, 2003, diakses dan 7,73 mm. Semakin tinggi konsentrasi tanggal 10 April 2014. ekstrak etanol alga Eucheuma cottonii 7. Shanmugam, M. dan Mody, K.H., semakin besar rata-rata diameter zona Heparinoid-active Sulphated Polisaccha-rides from Marine Algae as hambat yang dihasilkan dalam menghambat Potential Blood Anticoagulant Agents. pertumbuhan Candida albicans. Marine Algae & Marine Environment Discipline. Central Salt & Marine SARAN Chemicals Research Institute. Perlu dilakukan uji kualitatif dan Bhavnagar, 364002, India. kuantitatif terhadap ekstrak yang diperoleh http://wwwias.ac.in/cuusci/dec252000/ 1672.pdf, 2000, diakses tanggal 10 sebelum dilakukan uji. April 2014. d i 8. Dwyana, . Z, Johannes, E. dan Sareong, UCAPAN TERIMA KASIH c a . W., Uji Efektivitas Ekstrak Kasar Alga Penulis mengucapkan terima kasih h e Merah (Eucheuma cottonii) sebagai kepada UPPM dan Jurusan Farmasi c antibakteri Terhadap Bakteri Patogen. a s FMIPA Biologi Universitas Poltekkes Kemenkes Aceh serta semua ke a Hasanuddin, Makassar. w pihak yang telah membantu kelancaran u http://repository.unhas.ac.id/bitstream/ s pelaksanaan penelitian ini. a handle/123456789/4282/ARTIKEL n PUBLIKASI.pdf, 2012, diakses tanggal 17 April 2014. DAFTAR PUSTAKA 9. Ramadi, L., Pengaruh Ekstrak Metanol 1. Madigan, Biology of Microorganism, Ed Daun Asam Jawa (Tamarindus indica 8th, Prentice Hall, New Jersey, 2011. L) terhadap pertumbuhan Escherichia 2. Kurniawan, J.A., Uji Aktivitas Antijamur coli secara in vitro, Skripsi, Universitas Ekstrak Rimpang Binahong (Anredera Syiah Kuala, Banda Aceh, 2011. 10. cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap Volk. W. A and Wheeler, M.F., Jamur Candida albicans serta Skrining Mikrobiologi Dasar, Alih Bahasa: Fitokimianya, Skripsi, Fakultas Markham. PT. Gelora Aksara Pratama, Farmasi Universitas Muhammadiyah Jakarta, 1993. 11. Surakarta, 2009. Brooks, G.F., Butel, J.S., dan Morse, 3. Mutschler, E., Dinamika Obat, ITB, S.A., Mikrobiologi kedokteran, Alih Bandung, 1991. Bahasa oleh Mudihardi, E, Kuntaman, 4. Romimuhtarto, K., dan Juwana, S., Wasito, E.B et al, Salemba Medika, Biologi Laut, Jakarta, 1999. Jakarta, 2007. 5. Indriani, H. dan Sumiarsih, E., Rumput Laut (Budi Daya, Pengolahan dan