VII. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. UMK BERBASIS OLAHAN LELE Lele merupakan salah satu ikan air tawar yang mulai banyak dikembangkan di masyarakat. Sifatnya yang dapat tumbuh dan berkembang di mana saja, membuat banyak pengusaha air tawar berlalih ke bidang lele. Lele adalah salah satu jenis ikan yang bergizi tinggi, sehingga mendukung asupan masyarakat untuk konsumsi ikan yang kaya akan omega 3. Lele setidaknya mengandung 1737 % protein, 4.8 % lemak, 1.2 % mineral, 1.2 % vitamin, dan 75.1 % air (Bank Indonesia, 2010). Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur, dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Namun, layaknya ikan air tawar maupun ar laut lainnya, lele tidak tahan jika disimpan pada jangka waktu yang panjang. Kualitasnya akan menurun seiring dengan lamanya penyimpanan dan kondisi penyimpanan. Sekarang ini sudah banyak pihak yang melihat peluang tersebut dan mulai mengolah lele. Pengembangan suatu komoditas menjadi produk turunannya dapat memberikan nilai tambah terhadap komoditas tersebut. Olahan lele sekarang ini semakin banyak diproduksi oleh perorangan, terutama pihak UMK. Olahan lele yang sekarang ada di pasaran tidak hanya abon lele, melainkan juga merambah ke produk lain, antara lain keripik kulit lele, keripik sirip lele, keripik daging lele, kerupuk lele, dan lain-lain. Melihat peluang tersebut, sekarang ini mulai banyak pengusaha maupun perorangan yang mulai beralih ke bidang ini. Kebanyakan dari mereka mendirikan usaha masih dalam skala kecil berbasis UMK (Usaha Mikro dan Kecil). UMK berbasis olahan lele yang cukup terkenal di Kabupaten Boyolali adalah UMK Karmina dan UMK Al-Fadh. UMK Karmina merupakan pelopor usaha yang mengolah lele menjadi produk turunannya seperti abon, keripik kulit, keripik sirip, dll. Usaha ini didirikan sejak tahun 1998 dengan modal sendiri dan masih dalam skala rumah tangga. Sampai saat ini, jumlah barang-barang inventaris yang telah dimiliki oleh usaha ini sudah sebesar Rp 14,630,000, data lengkapnya ada di Lampiran 4. Pendapatan per bulannya adalah sebesar Rp 7,425,000 (Lampiran 5) dan jumlah ini akan bertambah jika ada hari raya maupun hari libur. Selain itu, pendapatan juga akan bertambah jika dalam satu bulan banyak kunjungan dari pihak luar. Banyaknya kunjungan ke tempat ini dikarenakan UMK Karmina bisa dibilang pelopor dalam bidang pengolahan lele di Indonesia. Dalam hal modal, usaha ini banyak mendapat bantuan dari pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pada tahun 2007, usaha ini mendapat bantuan dana sebesar Rp 100,000,000 dari pemerintah pusat. UMK Al-Fadh merupakan usaha mikro dan kecil yang tergolong baru dalam hal usaha berbasis Olahan lele. Usaha ini juga tergolong masih sangat kecil karena baru didirikan pada tahun 2010. UMK Al-Fadh mulanya merupakan usaha yang bergerak dalam bidang biscuit maupun jajanan pasar dan mulai memperbesar usahanya dengan mengambil basis olahan lele. Karena masih tergolong usaha yang baru berdiri, jumlah inventaris barang yang dimiliki juga belum terlalu besar dan lengkap, hanya berkisar Rp 3,817,500 (Lampiran 6). Laba per bulan dari usaha ini juga belum terlalu besar yaitu sebesar Rp 2,281,000 (Lampiran 7). Persamaan yang mendasar dari kedua UMK tersebut yaitu masih terkendalanya dalam hal pemasaran. Untuk saat ini, pemasaran yang dilakukan masih berupa penyebaran produk ke pusat oleh-oleh yang ada di Kabupaten Boyolali. Pemasaran yang dilakukan oleh UMK Karmina lebih mengambil pasar di daerah Boyolali sendiri dan jika ada pesanan dari luar kota saja baru memasarkan keluar. Dan dikarenakan hal tersebut, UMK Al-Fadh lebih mengambil pasar diluar jangkauan UMK Karmina, yaitu pasar diluar kota Boyolali, misalnya Lampung dan Jakarta. Selain
31
pemasaran secara mandiri, kedatangan stasiun TV yang meliput kedua tempat tersebut merupakan salah satu pendukung dalam kegiatan memasarkan produk-produk yang diproduksi.
B. TAMPILAN SISTEM Leleku.com merupakan suatu aplikasi sistem penunjang keputusan berbasis web yang dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Hyper Text Markup Language (HTML), PHP:Hypertext Programming (PHP), Javascipt, CSS, dan JQuery. Sedangkan sebagai bahasa pengolahan databasenya menggunakan mySQL. Penggunaan bahasa perograman tersebut akan dapat memberikan rancangan model SPK berbasis web yang powerfull dan user friendly. Basis web dipilih karena hampir semua lini masyarakat telah mengerti apa itu web dan internet. Selain itu, dengan basis web masyarakat bisa mengakses aplikasi ini kapanpun dan dimanapun tanpa harus melakukan proses instalasi terlebih dahulu. Alasan pembangunan dari sistem Leleku.com adalah melihat usaha yang bergerak dalam bidang lele masih sedikit dan masih dalam tahap pertumbuhan. Banyak dari pengusaha maupun masyarakat biasa, dalam mendirikan usaha ini masih terkesan asal-asalan tanpa persiapan dan pengalaman yang memadai. Analisis kelayakan usaha merupakan salah satu cara untuk mengetahui kelayakan pendirian suatu usaha dan akan menggambarkan jalannya usaha kedepannya. Namun, dalam analisis kelayakan usaha, tidak semua pengusaha yang mengerti akan aspek ini. Selain itu, biaya untuk melakukan analisis kelayakan usaha tergolong mahal untuk kalangan pengusaha kecil setingkat UMK. Maka dari itu, sistem Leleku.com akan membantu pengusaha yang akan mendirikan usaha berbasis olahan lele maupun pemilik usaha yang ingin membuat analisis kelayakan usahanya dengan mudah dan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Proses rancang bangun sistem penunjang keputusan dengan pendekatan sistem akan dapat tercapai dan lebih maksimal dengan aplikasi berbasis web. Hal ini dikarenakan jangkauan yang luas dan kemudahan dalam hal akses, maka proses verifikasi dan validasi model akan dapat didapatkan segera. Dengan verifikasi dan validasi yang cepat pulalah, maka implementasi model pun akan dapat dilakukan segera setelah user melakukan input data. Berikut adalah tampilan halaman awal Leleku.com :
Gambar 11. Tampilan awal Leleku.com
32
Pada tamilan awal ini, user akan dihadapkan pada penjelasan singkat mengenai apa itu Leleku.com dan apa saja yang bisa dilakukan oleh user di aplikasi web ini. User juga dijelaskan mengenai macam-macam user yang ada dan apa saja yang dapat dilakukan oleh masing-masing user. Selain itu, pada sidebar ada beberapa menu yang ditampilkan, yaitu media sosial yang dapat digunakan untuk menghubungi admin dan ada akses login bagi user yang telah menjadi member atau sudah melakukan proses sign up di situs Leleku.comp. Pada bagian menu bar, terdapat 6 menu yang dapat diakses oleh semua user tanpa harus login. Pada menu “Tentang Lele”, disini akan dijelaskan mengenai informasi seputar lele dan karakteristiknya. Selain itu, juga akan dijelaskan mengenai produk-produk olahan lele dan diagram alir pembuatannya. Pada menu “Tentang UKM”, disini akan dijelaskan sedikit informasi mengenai UMK/UKM secara umum beserta ciri-ciri UKM. Selain itu, akan diberikan informasi mengenai UMK yang bergerak dalam bidang olahan lele yang ada di Kabupaten Boyolali khususnya. Pada menu “Galeri dan Penjualan” akan dipaparkan gambar dan informasi tentang harga olahan lele yang dihasilkan oleh kedua UMK yang telah dijelaskan pada menu sebelumnya. Berikut tampilannya :
Gambar 12. Tampilan menu Galeri dan Penjualan
Selain bagian informasi, user juga dapat memesan produk olahan di menu penjualan yang juga ada pada halaman ini. Pada bagian penjualan ini, user dapat memilih produk apa yang ingin dibeli dengan mengisi form yang ada dengan melampirkan informasi pula mengenai nama, alamat, nomer telepon, dan jumlah barang yang ingin dibeli. Pada menu “Contact Us”, user dapat memasukkan complain maupun masukan kepada admin mengenai masalah yang dialami selama mengakses situs ini. User dapat mengajukan complain ataupun juga masukan dengan melampirkan informasi tentang nama lengkap, alamat e-mail, dan komentar. Menu “Sign Up” merupakan halaman yang diperuntukkan bagi user yang ingin menjadi anggota di Leleku.com. pada halaman ini, user akan diberikan beberapa form yang harus diisi, antara lain nama lengkap, username, password, jenis user, nama perusahaan, alamat perusahaan, no.HP, no. telepon, dan alamat e-mail. Berikut tampilannya :
33
Gambar 13. Tampilan menu Sign Up
Setelah selesai memasukkan data pada form, user tersebut dapat langsung melakukan proses login untuk dapat mengakses bagian sistem penunjang keputusan Leleku.com.
Gambar 14. Tampilan menu Login
Setelah melakukan proses Login, user akan dihadapkan pada dua pilihan utama yang ada pada menu bar, yaitu menu “Review Data” dan menu “SPK”. Menu “Review Data” hanya dapat diakses oleh tipe user investor perorangan atau lembaga keuangan saja. Sedangkan menu “SPK” hanya dapat diakses oleh tipe user pemilik UMK. Menu “SPK” hanya dapat diakses oleh tipe user pemilik UMK saja dikarenakan pada menu ini akan disediakan beberapa form yang berhubungan dengan usaha berbasis olahan lele. Dari form-form tersebut, hanya tipe user pemilik UMK sajalah yang dapat mengisi seluruh form yang ada. Sedangkan, dua tipe user yang lain hanya dapat mengakses menu “Review Data”. Hal ini dikarenakan dua tipe user ini merupakan penentu dari proses pembiayaan dari analisis kelayakan yang telah dibuat oleh user pemilik UMK.
34
Bagian awal menu “SPK” akan dipaparkan secara jelas petunjuk teknis penggunaan aplikasi berbasis web Leleku.com. Tipe user pemilik usaha akan dijelaskan mengenai langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan sampai pada akhirnya akan didapatkan hasil verifikasi data yang telah dimasukkan. Jika user telah mengerti semua peraturan yang diterapkan, user dapat langsung menekan tombol “Mulai”. Setelah itu, user akan disajikan tampilan form untuk mengisikan nama usaha yang akan dibuat. Nama usaha bisa berdasarkan nama UMK yang telah dimiliki, maupun nama UMK yang hendak akan didirikan. Selain nama usaha, user juga harus mengisikan username dan kelebihan dari nama usaha yang akan dibuat. Kelebihan ini merupakan keunggulan yang dimiliki oleh usaha yang akan dibuat dan untuk meyakinkan kepada para investor, karena kelebihan ini akan ditampilkan pada menu “Review Data”. Berikut adalah tampilannya :
Gambar 15. Tampilan menu input nama model
Gambar 16. Tampilan koreksi input nama model
35
Setelah memasukkan data nama usaha/UMK, maka akan muncul konfirmasi nama usaha/UMK. Jika sudah sesuai, maka user dapat menekan tombol “Mulai”, yang berarti user dapat memulai menginputkan data finansial usahanya. Pada tahap pertama, user harus memasukkan data finansial berupa rincian asumsi biaya. Asumsi biaya terdiri dari beberapa sub grup, yaitu asumsi biaya prainvestasi dan fasilitas penunjang, periode usaha dan pajak, tanah dan bangunan, mesin dan peralatan, kapasitas produksi dan harga olahan lele, dan yang terakhir adalah asumsi biaya peralatan kantor. Setelah user mengisi semua form yang ada, maka user akan dibawa ke input data finansial yang kedua yaitu input data biaya investasi. Hampir sama seperti input data asumsi biaya, pada tahap pengisian data biaya investasi user harus mengisi semua data yang ada. Jika pada asumsi biaya user mengisi dalam satuan rupiah, maka pada input data biaya investasi ini user cenderung akan disajikan form yang mengharuskan user mengisinya dengan satuan jumlah. Pada bagian ini, ada beberapa sub grup input data biaya investasi, antara lain biaya prainvestasi, tanah dan bangunan, fasilitas penunjang, mesin dan peralatan produksi, dan administrasi toko. Setelah semua data dimasukkan, maka user akan diarahkan ke input data finansial tahap yang ketiga yaitu input data komponen biaya. Rincian komponen biaya merupakan sejumlah form input data yang mengarah pada biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan oleh sebuah usaha setiap kurun waktu tertentu, dalam hal ini adalah per bulan. Rincian biayanya meliputi gaji, biaya promosi, biaya telepon dan fax, penyusutan, serta pajak bumi dan bangunan (PBB). Biaya variabel merupakan biaya yang dilkeluarkan oleh sebuah usaha yang sifatnya tidak tetap jumlahnya setiap bulannya atau setiap kurun waktu tertentu. Biaya variabel pada bagian ini terdiri dari biaya bahan baku dan bahan penunjang, biaya kemasan, biaya stiker kemasan, dan biaya listrik bulanan. Jika semua data telah terisi semuanya, maka semua data akan dimasukkan ke database dan user dapat melihat hasilnya di bagian “Review Data”. Berikut tampilan ketiga input data finansial :
Gambar 17. Tampilan input data Asumsi Biaya
36
Gambar 18. Tampilan input data Biaya Investasi
Gambar 19. Tampilan input data Komponen Biaya
Bagian “Review Data” untuk tipe user pemilik UMK dengan tipe user investor sangat berbeda. Menu “Review Data” untuk tipe user pemilik UMK hanya diperkenankan untuk melihat verifikasi dari model yang telah dia buat. Berikut tampilannya :
37
Gambar 20. Tampilan Review Data untuk user Pemilik UMK
Gambar 21. Tampilan Halaman Verifikasi Input Data Finansial
Pada bagian verifikasi, selain user pemilik UMK bisa melihat input data yang telah dimasukkan, user juga dapat melihat analisis keuntungan usaha dan analisis kelayakan finansial. Pada bagian analisis keuntungan usaha, ada dua menu utama yang dapat dilihat hasilnya, yaitu rekapitulasi produksi dan proyeksi laba rugi. Pada menu rekapitulasi produksi akan disajikan informasi mengenai rincian produksi olahan lele, dalam hal ini abon lele, keripik kulit lele, keripik sirip lele, keripik daging lele, dan kerupuk lele setiap tahunnya sesuai dengan umur usaha yang ditetapkan. Pada menu ini juga akan diketahui BEP (Break Event Point) dari masing-masing produk tersebut. Pada menu proyeksi laba rugi, ditampilkan kembali biaya tetap dan biaya variabel, serta kesimpulan apakah model tersebut laba atau rugi dalam satuan Rp/Tahun. Berikut tampilannya :
38
Gambar 22. Tampilan halaman Proyeksi Laba/Rugi
Pada bagian analisis kelayakan finansial, user dapat melihat proyeksi arus kas dan evaluasi kelayakan investasi usaha.
Gambar 23. Tampilan halaman Proyeksi Arus Kas
39
Gambar 24. Tampilan halaman evaluasi kriteria kelayakan investasi
Berbeda dengan menu “Review Data” untuk tipe user pemilik UMK, “Review Data” untuk tipe user investor perorangan maupun lembaga keuangan lebih lengkap. Disini akan disajikan semua hasil kelayakan usaha yang telah dibuat oleh tipe user pemilik UMK. Pada menu ini tipe user investor perorangan atau lembaga keuangan dapat melihat model kelayakan usaha yang telah dibuat dengan cara mengetikkan kembali nama usaha/UMK dan klik “Check”. Berikut tampilannya :
Gambar 25. Tampilan halaman review data untuk user investor (investor perorangan dan lembaga keuangan)
40
C. IMPLEMENTASI SISTEM Simulasi model dilakukan menggunakan data primer hasil dari penelitian di UMK Karmina dan UMK Al-Fadh. Data tersebut diambil dari hasil wawancara dan survey langsung di lapangan. Data tersebut digunakan karena kedua UMK tersebut belum mengetahui tentang kelayakan usahanya. Jadi, disamping menguji model sistem Leleku.com, sekaligus untuk melihat apakah layak atau tidaknya kedua usaha mikro dan kecil tersebut. Data dari masing-masing UMK, terdiri dari data inventaris barang dan data pemasukan serta pengeluaran selama satu bulan. Rincian data untuk investasi awal, seperti pembelian lahan, instalasi listrik, pembangunan bangunan, dan lain-lain digunakan data hipotetik, namun masih sesuai dengan rancangan model dan sesuai dengan kondisi yang sedang berjalan saat ini. Setelah semua data dimasukkan kedalam sistem Leleku.com, didapat hasil sebagai berikut : 1.
UMK Karmina
Nama UMK Karmina yang dimasukkan dalam sistem Leleku.com ini mengacu nama asli UMK yang juga bernama Karmina, dengan menggunakan data yang didapat dari UMK Karmina. Menurut data pada Lampiran 4 dan telah diimplementasikan kedalam aplikasi Leleku.com, didapat rincian biaya investasi sebesar Rp 87,178,300 dengan biaya penyusutan sebesar Rp 1,213,600 (Lampiran 8). Pada rincian tersebut, sebagian data merupakan data aktual yang ada di lapangan, namun ada sebagian data yang merupakan data sekunder hasil pencarian di internet maupun wawancara dengan pihak terkait. Data sekunder pada rincian ini contohnya biaya perizinan, biaya pendirian bangunan dan pembelian lahan, biaya instalasi listrik dan telepon. Walaupun merupakan data sekunder, namun data-data tersebut masih relevan dan berhubungan dengan keadaan dan kondisi di lapangan saat ini. Ada dua jenis modal kerja yang digunakan pada aplikasi Leleku.com, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan setiap bulannya dalam jumlah yang hampir tetap. Biaya tersebut tidak mengalami kenaikan maupun penurunan jumlah. Biaya tetap merupakan rincian biaya dari gaji, biaya telepon dan fax, biaya promosi, biaya penyusutan, dan pajak bumi dan bangunan. Total biaya tetap untuk UMK Karmina adalah sebesar Rp 20,035,600. Total biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang berbeda-beda setiap bulannya. Rincian biaya variabel meliputi biaya pembelian bahan baku dan bahan penunjang, biaya kemasan dan stiker, dan biaya listrik bulanan. Kapasitas produksi produk olahan lele untuk UMK Karmina sebesar, 37 kg/Bulan abon lele, 15 kg/Bulan keripik kulit lele, 15 kg/Bulan keripik sirip lele, 17 kg/Bulan keripik daging lele, dan 20 kg/Bulan kerupuk lele. Data tersebut merupakan hasil dari studi lapang ke UMK tersebut berdasarkan jumlah penjualan, dikarenakan UMK Karmina jarang mencatat kapasitas produksi per bulannya. Kapasitas per bulan dari produk yang akan diproduksi tersebut, akan digunakan untuk mengetahui berapa jumlah bahan baku yang akan dibutuhkan dan sekaligus menghitung rendemen bahannya. Sebagai contoh dalam mempermudah perhitungan, digunakan basis bahan baku sebesar 10 kg. Abon lele dengan bahan baku seberat 10 kg akan menghasilkan abon seberat 1.98 kg, dengan kata lain rendemennya adalah 19.8%. Produk keripik lele dengan bahan baku awal lele mentah seberat 10 kg akan menghasilkan keripik seberat 6.19, atau dapat dikatakan memiliki rendemen sebesar 61.9%. Untuk produk kerupuk lele, bahan baku seberat 10 kg dapat dikonversi atau diolah menjadi kerupuk lele seberat 5.14 kg, atau memiliki rendemen sebesar 51.4%. Neraca massanya dapat dilihat pada gambar 26, gambar 27, dan gambar 28, berikut ini :
41
Gambarr 26. Konversi bahan b pada prooses pembuatan n abon lele
Gambar 27. Konversi K bahan pada proses peembuatan kerip pik sirip, keripik kulit, dan kerripik daging lelee
4 42
Gambar 28. 2 Konversi baahan pada prosees pembuatan k kerupuk lele
Total biaya variabell untuk UMK Karmina K adalaah sebesar Rp 117,570,300/Bullan. Kedua biaaya tersebut akann digunakan unntuk menentukkan proyeksi laaba rugi, arus kkas, BEP, dan lain-lain, rinciian biaya tetap dan d biaya variaabel untuk nam ma usaha UMK K Karmina dappat dilihat di Lampiran L 9. Paada bagian proyeeksi laba rugi (Lampiran ( 12)), diketahui bah hwa UMK Karrmina laba atauu untung sebessar Rp 112,475,,300/Tahun. Paada bagian evaaluasi kelayakaan usaha didappat nilai NPV Rp R 469,884,9000; ROI 129 %,, IP 2.99; B/C Ratio 2.69; daan PBP 10 Bullan. Dari nilai tersebut makaa dapat dikatakkan bahwa usahaa atau UMK inni layak untuk didirikan dan bagi b para invesstor, usaha ini tergolong sanggat menjanjikann untuk diberikan pembiayaann usaha. 2.
UMK Al-Fadh
k sistem m Leleku.com merupakan m nam ma Namaa usaha UMK Al-Fadh yang dimasukkan kedalam usaha yang dibuat berdassarkan data yaang didapat dari UMK Al-Fadh yang ad da di Kabupatten Boyolali. Menurut M data pada Lampiran 5 dan telah t diimplem mentasikan keedalam aplikaasi Leleku.com,, didapat rincian biaya invvestasi sebesarr Rp 45,730,8800 dengan biiaya penyusuttan sebesar Rp 483,500 4 (Lamppiran 10). Layyaknya data yaang ada pada UMK U Karminaa, data yang aada pada nama usaha u UMK Al-Fadh A terdiri dari data aktuual dan data seekunder. Data tersebut disusuun sesuai keterkkinian data yanng sedang berjaalan. Modaal kerja pada usaha u UMK All-Fadh ada duaa jenis, yaitu biaya b tetap dan n biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeeluarkan setiap p bulannya dalam jumlah yanng hampir tetaap. Biaya tersebbut tidak menngalami kenaikkan maupun penurunan p jum mlah. Biaya tetap t merupakkan rincian biayaa dari gaji, biay ya telepon dann fax, biaya proomosi, biaya peenyusutan, dann pajak bumi dan d
4 43
bangunan. Total biaya tetapnya sebesar Rp 9,868,500. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang berbeda-beda setiap bulannya. Rincian biaya variabel meliputi biaya pembelian bahan baku dan bahan penunjang, biaya kemasan dan stiker, dan biaya listrik bulanan. Kapasitas produksi produk olahan lele untuk UMK Al-Fadh adalah sebesar, 25 Kg/Bulan abon lele, 10 kg/Bulan keripik kulit lele, 10 kg/Bulan keripik sirip lele, 12 kg/Bulan keripik daging lele, dan 15 kg/Bulan kerupuk lele. Total biaya variabel adalah sebesar Rp 13,633,300. Kedua biaya tersebut akan digunakan untuk menentukan proyeksi laba rugi, arus kas, BEP, dan lain-lain, rincian biaya tetap dan biaya variabel dapat dilihat di Lampiran 11. Pada bagian proyeksi laba rugi (Lampiran 13), diketahui bahwa UMK Al-Fadh laba atau untung sebesar Rp 68,323,700/Tahun. Pada bagian evaluasi kelayakan usaha didapat nilai NPV Rp 283,385,500; ROI 149 %; IP 2.91; B/C Ratio 2.66; dan PBP 8 Bulan. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, usaha atau UMK ini layak untuk didirikan dan bagi para investor, usaha ini juga tergolong sangat menjanjikan untuk diberikan pembiayaan usaha.
D. VERIFIKASI SISTEM 1.
Kelebihan Model Leleku.com Kelebihan model yang ditunjukkan oleh aplikasi berbasis web Leleku.com diantaranya adalah sebagai berikut :
Model ini dapat digunakan oleh pemilik UMK untuk mengetahui kelayakan usahanya berdasarkan analisis kelayakan finansial usahanya. Selain bagi pemilik UMK, model ini dapat digunakan oleh pengusaha maupun perorangan yang ingin mendirikan usaha dan ingin membuat analisis kelayakan usaha yang akan didirikannya.
Investor perorangan maupun lembaga keuangan dapat memverifikasi kelayakan usaha yang akan mengajukan pembiayaan melalui model kelayakan finansial yang ada pada aplikasi Leleku.com.
Rancangan model dibuat sejelas dan serinci mungkin, sehingga pemilik UMK maupun investor dapat memverifikasi model kelayakan usaha secara jelas damn terperinci.
Karena berbasis web, maka Leleku.com dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
2.
Kekurangan Model Fluktuasi harga bahan baku dan bahan penunjang akan menyebabkan berubahnya nilai kelayakan finansial. Perlu adanya sub model untuk menentukan prakiraan harga produk, harga bahan baku, maupun bahan penunjang untuk masa yang akan datang.
Jika user ingin melakukan perubahan data, yaitu input data asumsi biaya, biaya investasi, dan modal kerja yang telah dimasukkan, user juga harus mengiputkan data lain yang tidak diubah. Hal ini dikarenakan data yang dimasukkan dalam database bersifat koloni dan tidak dapat dirubah satu per satu.
Media komunikasi dan diskusi antara user pemilik UMK dengan investor masih sederhana. Sebenarnya ada aplikasi yang mendukung kegiatan ini, yaitu vbulletin. Namun, harga lisensinya berkisar 1-2 Juta rupiah dan tidak dapat dijangkau oleh user.
Untuk kasus penambahan produk baru belum dapat dilakukan, perlu dirancang cara lain supaya user tidak hanya bisa mengisi data yang ada, namun juga dapat menambahkan data lain selain data statis yang ada pada aplikasi ini.
44