Kode/Rumpun Ilmu : 421/Teknik Sipil
USULAN PENELITIAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
JUDUL PENELITIAN : PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK PENINGKATAN KUAT GESER PADA TANAH RAWA YANG DICAMPUR ZAT ADDITIF MATOS
TIM PENGUSUL Ketua Ir. Bambang Tri Leksono, MT. NIDN. 0726116101 Anggota Eko Indah Susanti, ST., MT. NIDN. 0719107301
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG APRIL 2013
\
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
-
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
-
RINGKASAN .................................................................................................
1
DAFTAR ISI ............................................................................................... BAB I : PENDAHULUAN ...........................................................................
2
1.1. Latar Belakang ........................................................................................
2
1.2. Perumusan Masalah .................................................................................
2
1.3. Tujuan Khusus .......................................................................................
3
1.4. Keutamaan Penelitian................................................................................
3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................
5
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu .....................................................................
5
2.2. Stabilisasi Tanah
...................................................................................
6
2.2.1. Metode Stabilisasi ..........................................................................
6
2.3. Material ...................................................................................................
7
2.3.1. Tanah Rawa ...................................................................................
7
2.3.2. Plastik .............................................................................................
8
2.3.3. Zat Additif Matos............................................................................
9
BAB III : METODE PENELITIAN.............................................................. 13 3.1. Pendahuluan..............................................................................................
13
3.2. Waktu dan Tempat penelitian...................................................................
13
3.3. Bahan Penelitian.......................................................................................
13
3.4. Prosedur Pengujian
...............................................................................
13
3.5. Fishbone Diagram.....................................................................................
15
3.6. Diagram Alir Penelitian............................................................................
16
BAB IV : BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
..............................
18
4.1. Anggaran Biaya ......................................................................................
18
4.2. Jadwal Penelitian ...................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
20
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
-
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian ..................................................
21
Lampiran 2. Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian .............................
26
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ..........
27
Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota ......................................................
28
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ...............................................
37
RINGKASAN Pemanfaatan lahan rawa masih sangat terbatas akibat keterbatasan teknologi dan varietas. Oleh karena itu maka dilakukan penelitian untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan cara stabilisasi pada tanah rawa dengan penambahan zat additif Matos. Zat Adittif Matos adalah bahan stabilisasi dan pemadatan tanah serta sebagai zat additif untuk mempertahankan fungsi tanah terutama kesuburannya, produk ini berupa material serbuk halus/ tepung terdiri dari komposisi logam dan garam/ mineral anorganik dan lainlain, bersumber dari air laut, aman untuk makhluk hidup dan ramah lingkungan. Fungsi Matos apabila partikel tanah kita lihat secara mikroskopis, maka pada permukaan tanah tersebut terdapat lapisan air yang tipis, lapisan ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Pada penambahan zat additif ini diharapkan dapat meningkatkan kekuatan/daya dukung tanah rawa, dan dari hasil analisa diperoleh campuran terbaik dari tanah rawa yang dicampur zat additif Matos ini. Tetapi meskipun zat ini dapat meningkatkan kekuatan (daya dukung) tanah khususnya tanah rawa, campuran tanah yang diperoleh cenderung bersifat getas, sehingga dari dasar inilah dilakukan penelitian di tahun kedua yang membahas pengaruh kontribusi serat plastik yang dianggap sebagai limbah dengan prosentase tertentu. Dari penambahan serat plastik diharapkan diperoleh campuran tanah yang memiliki kuat geser tinggi dan tanah lebih bersifat ductile. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu suatu metode dengan cara melakukan serangkaian percobaan untuk melihat suatu hasil. Prosentase zat additif Matos yang digunakan bervariasi yaitu : 1%, 3% dan 5% dari berat tanah yang diteliti, kemudian dari hasil analisa dipilih yang terbaik daya dukungnya dari campuran tersebut dan selanjutnya diteliti lebih lanjut pengaruh penambahan serat plastik dengan prosentase tertentu yaitu : 0,1%; 0,5% dan 1%. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas tanah rawa sehingga optimal pemanfaatannya untuk pembangunan teknik sipil. Untuk analisa parameter tanah dilakukan uji kimia, tes X-Ray Diffractometer serta uji serat plastik. Sehingga dari hasil uji eksperimen dan hasil uji kimia serta tes parameter tanahnya (tes XRay Diffractometer) dipilih sampel tanah yang mempunyai daya dukung dan gaya geser yang terbaik serta sampel tanah lebih bersifat ductile. Kata-kata kunci : daya dukung, gaya geser, ductile.
Page 1
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini memakai dasar hasil dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan. Dari berbagai penelitian yang menyangkut tentang stabilisasi tanah rawa, telah dilakukan stabilisasi tanah dengan menggunakan material kapur, portland cement (PC), abu terbang (fly ash), abu sekam, semen merah, Button ash dan kombinasi beberapa material tersebut. Dari pengamatan sampai sekarang belum ada penelitian tentang stabilisasi tanah dengan zat additif Matos. Hasil penelitian terdahulu sering dilakukan dengan mengambil pokok permasalahan mengenai permasalahan tanah rawa dan pendayagunaannya untuk pertanian dan peternakan sedangkan penelitian tanah rawa untuk pembangunan konstruksi kurang mendapat perhatian khusus. Berdasarkan latar belakang inilah, maka terdapat gagasan untuk melakukan penelitian terhadap tanah rawa yang distabilisasi dengan zat baru yaitu zat additif Matos yang berdasarkan literatur dapat digunakan sebagai stabilitator untuk tanah rawa. Stabilisasi tanah ini dapat meningkatkan daya dukung tanah meskipun faktor getas pada tanah belum diperhitungkan. Oleh karena itu dilakukan penelitian lanjutan dengan memperhitungkan penambahan serat plastik pada tanah yang telah distabilisasi tersebut. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian sebelumnya bahwa adanya penambahan serat plastik dengan prosentase tertentu dapat meningkatkan gaya geser pada tanah. Sehingga hasil akhir penelitian diharapkan diperoleh campuran yang memiliki daya dukung yang baik, kuat geser yang tinggi serta tanah lebih bersifat ductile. Lebih khusus lagi akan diselidiki identifikasi jenis mineral tanah dilakukan dengan X-Ray Diffractometer dan test kadar pH dan COD dilakukan dengan analisa laboratorium. 1.2. Perumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas sehingga dibuat perumusan masalah adalah sebagai berikut : 1.
Seberapa besar kekuatan geser tanah rawa yang dicampur dengan zat aditif matos dengan prosentase 1%; 3% dan 5 % ?
2.
Menentukan campuran yang memiliki daya dukung terbaik dari tanah rawa yang dicampur zat additif Matos
Page 2
3.
Seberapa besar kontribusi serat plastik dengan prosentase 0,1%; 0,5% dan 1% terhadap tanah rawa yang telah dicampur zat aditif matos ?
4.
Menentukan campuran yang memiliki kuat geser tertinggi dan berperilaku ductile
1.3. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar nilai kekuatan/daya dukung tanah rawa yang distabilisasi zat additif Matos, dari hasil penelitian ini diharapkan adanya peningkatan daya dukung tanah akibat penambahan zat additif Matos kemudian dilanjutkan penelitian di tahun kedua dengan menambahkan material serat plastik yang dianggap sebagai limbah dengan prosentase tertentu, sehingga dari hasil analisa penelitian lanjutan di tahun kedua diperoleh campuran tanah rawa yang telah distabilisasi zat Matos yang memiliki kuat geser yang tinggi dan tanah lebih bersifat ductile. 1.4. Keutamaan Penelitian Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap metode perbaikan tanah khususnya tanah rawa yang hampir tidak dapat digunakan secara maksimal untuk pembangunan. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum secara langsung, artinya hasil penelitian ini diharapkan langsung bisa mengatasi permasalahan tanah rawa. Mengingat di Indonesia merupakan negara maritim yang banyak terdapat perairan dan secara langsung banyak daerah-daerah rawa yang kurang dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu pula pada penelitian ini juga memanfaatkan hasil limbah plastik yang dapat digunakan sebagai perkuatan tanah dengan cara memanfaatkan kekuatan tarik yang dimiliki plastik. Dengan memperbaiki sifat mekanik tanah maka dapat pula meningkatkan kekuatan geser tanah. Hal ini sangat besar pengaruhnya bagi bangunan Teknik Sipil, seperti meningkatkan stabilitas tanah dan meningkatkan daya dukung tanah. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah stabilisasi pada tanah rawa dengan penambahan zat additif Matos serta pemberian kontribusi serat plastik yang dianggap sebagai limbah dengan prosentase tertentu, sehingga dari hasil analisa diperoleh campuran yang memiliki kuat geser tertinggi dan tanah lebih bersifat ductile akibat penambahan serat plastik. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini ada enam mahasiswa (selama 2 tahun), untuk per tahunnya melibatkan 3 mahasiswa di tahun pertama dan 3 mahasiswa di Page 3
tahun kedua. Mahasiswa yang dilibatkan sudah memenuhi persyaratan mengambil Tugas Akhir. Mengenai topik penelitian yang akan diambil : 1. Tiga mahasiswa pada tahun pertama mengambil topik Stabilisasi Tanah Rawa yang dicampur Zat Additif Matos dengan prosentase 1%, 3% dan 5%. Pada tahun pertama ini akan dianalisa dan diperoleh campuran tanah yang terbaik untuk kemudian dilanjutkan pada tahun kedua. 2. Tiga mahasiswa pada tahun kedua mengambil topik Pengaruh Penambahan Limbah Serat Plastik dengan prosentase 0,1%; 0,5%; 1% pada tanah rawa yang dicampur zat Additif Matos. Pada tahun kedua ini dianalisa dan diperoleh campuran tanah terbaik dengan kadar serat plastik tertentu.
Page 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu Studi pendahuluan yang sudah dilakukan sebelumnya adalah : -
Pemanfaatan Limbah Plastik untuk Meningkatkan Kekuatan Geser Tanah, Muhrozi dkk, 1997
-
Stabilisasi Tanah Gambut rawa Pening dengan Semen dan Gypsum Sintesis (CaSO4.2H2O), Rakhman, Yunan Arief (2002)
-
Potensi dan Prospek lahan rawa sebagai sumber produksi pertanian, Wayan Sudana, 2005
-
Potensi dan pendayagunaan lahan rawa untuk peningkatan produksi padi, T. Alihamsah, 2004
-
Analisis finansial media apung sabut kelapa untuk budidaya tanaman padi (oriza sativa l) di lahan rawa, MS Zuhri, 2007
-
Pengelolaan Ekosistem Rawa Lebak Untuk Mendukung Keanekaragaman Ikan Dan Pendapatan Nelayan Di Kota Palangkaraya, B Sulistiyarto, 2008
-
Studi Daya Dukung Stabilisasi Tanah Lunak Menggunakan ISS 2500 (Ionic Soil Stabilizer) Sebagai Lapis Pondasi Tanah Dasar, L Sandi, 2011 Hasil penelitian terdahulu sering dilakukan dengan mengambil pokok permasalahan mengenai permasalahan tanah rawa dan pendayagunaannya untuk pertanian dan peternakan sedangkan penelitian tanah rawa untuk pembangunan konstruksi kurang mendapat perhatian khusus. Selain itu berdasarkan penelitian sebelumnya pernah dilakukan penelitian bahwa dengan pemberian plastik dapat meningkatkan kekuatan geser pada tanah. Dari dasar inilah kemudian dikembangkan penelitian yang membahas tentang tanah rawa yang distabilisasi dengan zat baru yaitu zat additif Matos yang berdasarkan literatur dapat digunakan sebagai stabilitator untuk tanah rawa serta ingin diketahui pula pengaruh
kontribusi serat plastik yang dianggap
sebagai limbah dengan prosentase tertentu, sehingga dari hasil analisa diperoleh campuran yang memiliki daya dukung yang baik, kuat geser yang tinggi serta tanah lebih bersifat ductile.
Page 5
2.2. Stabilisasi Tanah Stabilisasi tanah adalah suatu upaya untuk memperbaiki kondisi tanah yang kurang baik dan menghambat dalam proses pengerjaan tanah, baik itu secara mekanis dengan alat berat atau secara kimia dengan pencampuran tanah dengan bahan aditif atau kimia sehingga didapatkan kondisi tanah yang lebih baik dan mudah serta aman untuk suatu konstruksi diatasnya. Apabila suatu tanah yang terdapat dilapangan bersifat lepas, lunak, mudah tertekan, mempunyai indeks konsistensi yang tidak sesuai, serta mempunyai permeabilitas yang terlalu tinggi, atau mempunyai sifat yang lain yang tidak diinginkan sehingga tidak sesuai untuk suatu proyek pembangunan, maka tanah tersebut harus distabilisasi, untuk mendapatkan kondisi tanah yang lebih baik. Stabilisasi dapat terdiri dari salah satu tindakan berikut : 1. Menambah kerapatan tanah. 2. Menambah material yang tidak aktif sehingga mempertinggi kohesi dan atau tahanan geser yang timbul. 3. Menambah material untuk menyebabkan perubahan – perubahan kimiawi dan fisis dari material tanah. 4. Merendahkan muka air tanah. 5. Mengganti tanah – tanah yang buruk. Stabilisasi tanah dapat terdiri dari salah satu atau kombinasi dari pekerjaan berikut ini : 1. Mekanis adalah pemadatan dengan berbagai jenis peralatan mekanis seperti mesin gilas (roller), benda – benda berat yang dijatuhkan, eksplosif, tekanan statis, tekstur, pembekuan, pemanasan dan sebagainya. 2. Bahan pencampur (additive), misalnya, kerikil untuk tanah kohesif, lempung untuk tanah berbutir kasar, dan pencampur kimiawi seperti semen portlan, gamping, abu batu bara. Sering dengan gamping dan atau semen portlan, semen aspal, sodium dan kalsium klorida, limbah – limbah pabrik kertas, dan lainnya (sodium silikat, polifosfat, dan sebagainya). 2.2.1 Metode Stabilisasi 1. Stabilisasi Secara Mekanis Usaha untuk memperbaiki struktur, perbaikan susunan butiran dari bahan-bahan mineral. Perbaikan struktur dapat merupakan perbaikan gradasi dengan menambah butiran
Page 6
ddengan ukuran tertentu, merendahkan prosentase butiran yang bersifat pemuaian dan pemadatan. Pada beberapa peristiwa stabilisasi tanah merupakan pekerjaan pengganti spesi tanah dengan spesi tanah yang didatangkan dari tempat lain, misalnya mencampur dengan bahan pasir/kerikil untuk tanah lempung berbutir halus atau mencampur bahan lempung untuk tanah berbutir kasar (pasir/kerikil) yang mudah lepas. Adapun kriteria dari tanah pengisi tersebut adalah : a) Daya dukung tinggi b) Permeabilitas kecil c) Sudut geser dalam (Ф) kecil dan kohesi tinggi d) Index plastisitas kecil. 2. Stabilisasi secara Kimia Usaha mencampur bahan dengan proses kimia pada tanah dasar pada saat stabilisasi dapat dilakukan sebagai berikut : a) Zat-zat kimia langsung dicampurkan pada tanah tambahan semen atau kapur. b) Semen dan kapur langsung digunakan sebagai bahan material yang dicampurkan pada tanah. c) Material itu berupa bahan kimia yang sudah dicampurkan pada semen tertentu. Bahan kimia yang dicampurkan pada semen atau kapur contoh geosta. 2.3. Material 2.3.1. Tanah Rawa Lahan rawa adalah lahan yang sepanjang tahun, atau selama waktu yang panjang dalam setahun, selalu jenuh air ( saturated ) atau tergenang ( waterlogged ) air dangkal. Dalam pustaka, lahan rawa sering disebut dengan berbagai istilah, seperti “swamp” , “marsh” , “bog” dan “fen”, masing-masing mempunyai arti yang berbeda. Lahan rawa merupakan lahan basah, atau “wetland”, yang menurut definisi Ramsar Convention mencakup wilayah “marsh” , “fen” , lahan gambut ( peatland ) , atau air, baik terbentuk secara alami atau buatan, dengan air yang tidak bergerak ( static) atau mengalir, baik air tawar, payau, maupun air asin, termasuk juga wilayah laut yang kedalaman airnya, pada keadaan surut terendah tidak melebihi enam meter (Wibowo dan Suyatno, 1997). Lahan rawa sebenarnya merupakan lahan yang menempati posisi peralihan di antara sistem daratan dan sistem perairan (sungai, danau, atau laut), yaitu antara daratan dan laut, atau di daratan sendiri, antara wilayah lahan kering (uplands) dan sungai/danau. Karena menempati posisi peralihan antara system perairan dan daratan, maka lahan ini sepanjang Page 7
tahun, atau dalam waktu yang panjang dalam setahun (beberapa bulan) tergenang dangkal, selalu jenuh air, atau mempunyai air tanah dangkal. Dalam kondisi alami, sebelum dibuka untuk lahan pertanian, lahan rawa ditumbuhi berbagai tumbuhan air, baik sejenis rumputan (reeds, sedges, dan rushes), vegetasi semak maupun kayukayuan/hutan, tanahnya jenuh air atau mempunyai permukaan air tanah dangkal, atau bahkan tergenang dangkal. Lahan rawa yang berada di daratan dan menempati posisi peralihan antara sungai atau danau dan tanah darat ( uplands ), ditemukan di depresi, dan cekungan-cekungan di bagian terendah pelembahan sungai, di dataran banjir sungai-sungai besar, dan di wilayah pinggiran danau. Mereka tersebar di dataran rendah, dataran berketinggian sedang, dan dataran tinggi. Lahan rawa yang tersebar di dataran berketinggian sedang dan dataran tinggi, umumnya sempit atau tidak luas, dan terdapat setempat-setempat. Lahan rawa yang terdapat di dataran rendah, baik yang menempati dataran banjir sungai maupun yang menempati wilayah dataran pantai, khususnya di sekitar muara sungai-sungai besar dan pulau-pulau deltanya adalah yang dominan. Pada kedua wilayah terakhir ini, karena posisinya bersambungan dengan laut terbuka, pengaruh pasang surut dari laut sangat dominan. Di bagian muara sungai dekat laut, pengaruh pasang surut sangat dominan, dan ke arah hulu atau daratan, pengaruhnya semakin berkurang sejalan dengan semakin jauhnya jarak dari laut. Berdasarkan pengaruh air pasang surut, khususnya sewaktu pasang besar ( spring tides ) di musim hujan, bagian daerah aliran sungai di bagian bawah ( down stream area ) dapat dibagi menjadi 3 (tiga) zona. Klasifikasi zona-zona wilayah rawa ini telah diuraikan oleh Widjaja-Adhi et al. (1992), dan agak mendetail oleh Subagyo (1997). Ketiga zona wilayah rawa tersebut adalah: Zona I : Wilayah rawa pasang surut air asin/payau, Zona II : Wilayah rawa pasang surut air tawar, Zona Ill : Wilayah rawa lebak, atau rawa non-pasang surut, (anonim, 2006. buku lahan rawa). 2.3.2. Plastik Plastik adalah istilah umum bagi Polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen-elemen lain yang mudah dibuat menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambungmenyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer. Plastik juga mengandung zat nonplastik yang disebut aditif. Zat aditif diperlukan untuk memperbaiki sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat dengan berat
Page 8
molekul rendah, diantaranya berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar ultraviolet, antilekat, dan masih banyak lagi. Jenis-jenis sampah plastik yang dapat diolah adalah : 1. PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru. 2. HDPE adalah polyethylene densitas tinggi. Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal. HDPE dapat didaur ulang menjadi botol dan kontainer, lantai keramik, pipa drainase, kandang dan outdoor mebel. 3. Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung khlor, yang berarti bahwa sedikit berbahaya karena dioxins diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah. PVC sering didaur ulang oleh masyarakat
untuk dibuat mudflaps,
lantai, dan cabbles tikar/keset, dsb. 4. LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan dalam botol dan tote bags. Umumnya dapat didaur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan. 5. PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol saus, dan straws. Memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur ulang kota yang kemudian lebih mengacu pada tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan. 6. PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. Dapat didaur ulang dan digunakan untuk membuat insulasi. 2.3.3. Zat Additif Matos Matos adalah bahan stabilisasi dan pemadatan tanah dan juga sebagai zat additif untuk mempertahankan fungsi tanah terutama kesuburannya, produk ini berupa material serbuk halus/tepung terdiri dari komposisi logam dan garam/mineral organik dan lain-lain, Page 9
bersumber dari air laut, aman untuk makhluk hidup dan ramah lingkungan. Fungsi Matos apabila partikel tanah kita lihat secara mikroskopis, maka pada permukaan tanah tersebut terdapat lapisan air yang tipis, kira-kira ketebalannya 0,5 m. Lapisan ini memiliki kekuatan yang luar biasa, kira-kira 2.000 kg untuk setiap 1 cm2, untuk memindahkan lapisan air ini dibutuhkan energi yang besar. Sifat air yang melekat ini agak berbeda dengan air biasa yang kita ketahui, 1 cc = 1 gram pada suhu 40oC untuk air normal, tetapi air ini adalah 1 cc = 1,4 gram. Air ini dapat bergerak dengan arah horizontal tetapi tidak dapat bergerak secara vertikal. Air inilah yang menghambat semen menjadi keras. Terbentuknya humus adalah dengan melarutnya tanaman-tanaman yang sudah mati ke dalam air yang menempel pada permukaan tanah dan humus ini menghambat terjadinya kontak antara kation Kalsium (Ca2+) pada semen dan anion dari partikel-partikel tanah. Pada saat penggunaan Matos, kita harus melarutkannya ke dalam air pada tingkat kelarutan (Molaritas) 10 %. Beragamnya komponen Matos memperlemah fungsi negatif dari humus dan akan menurunkan kadar humus itu sendiri. Kemudian, Kation Kalsium (Ca2+) dapat menempel langsung di permukaan tanah. Matos melarutkan asam humus (humic acid) yang terdapat di dalam tanah serta menghilangkan efek penghambatan ikatan ion, sehingga partikel tanah menjadi lebih mudah bermuatan ion negatif (anion), sehingga kation Ca 2+ dapat mengikat langsung dengan mudah pada partikel tanah. Matos membantu menyuplai lebih banyak ion pengganti dan membentuk senyawa asam Alumunium Silica sehingga membentuk struktur sarang lebah 3 dimensi diantara partikel-partikel tanah. Kalau pencampuaran semen yang mengandung Sulfur (SO3) dengan tanah tidak melibatkan Matos, maka ketika bercampur dengan air tanah atau terkena air hujan akan menghasilkan Sulfurid Acid yang menyebabkan terjadinya keretakan, dimana reaksi kimianya sebagai berikut : SO3 + H2O H2SO4. Hal ini akan berbeda jika melibatkan Matos, dimana pada saat terjadi pengikatan semen pada partikel tanah dan mengering karena reaksi dehidrasi, akan terbentuk kristal-kristal yang muncul
diantara campuran semen yang mengikat partikel tanah, kristal-kristal
tersebut menyerupai jarum-jarum, secara intensif akan bertambah banyak dan membesar yang nantinya membentuk rongga-rongga mikron yang bisa menyerap air (porositas), sehingga tidak akan terjadi keretakan. Aplikasi Matos dapat digunakan : A. Untuk Meningkatkan Kualitas lapisan tanah 1. Pembuatan jalan tanah, landasan pacu pesawat terbang dan lahan parkir. 2. Pembentukan bantalan rel kereta. Page 10
3. Pembuatan areal lahan yang luas di kawasan perumahan (tempat bermain dan taman). 4. Pembuatan lantai gudang dan pabrik. 5. Pembuatan paving untuk pejalan kaki/trotoar dan kendaraan bermotor. 6. Pembentukan tanah padat untuk areal fasilitas olah raga, seperti lapangan tenis, sepeda balap dan jalan setapak di lapangan. 7. Konstruksi su base jalan untuk lapisan di bawah aspal hotmix. 8. Konstruksi sub base jalan pada areal jalan yang tergenang air atau di rawa. B. Untuk Pekerjaan Pondasi Tanah 1. Menstabilakan area pondasi tanah yang labil. 2. Untuk menstabilkan tanah di bawah lantai kerja pada pekerjaan struktur bangunan. 3. Pondasi tanah untuk pekerjaan pembangunan tower, tiang listrik, tiang telepon, rambu jalan dan patok. 4. Memperbaiki retakan tanah akibat gempa. 5. Untuk Pembuatan Lapisan Tanah Yang Tidak Kedap Air ( Resapan) 6. Perbaikan lapisan dasar sungai, danau dan rawa. 7. Pemadatan jalan yang rusak akibat erosi oleh air dan banjir. 8. Menstabilkan lereng sekaligus menyeimbangkan pertumbuhan tanaman merambat dan rumput di atasnya (cover crop) 9. Perbaikan lapisan permukaan tanah yang berdebu. 10. Untuk Pembuatan Lapisan Tanah Yang Kedap Air 11. Pembuatan bak penampung air/ reservoir. 12. Pembentukan lapisan tanah kedap air pada tempat penampungan sampah. 13. Pembuatan kolam ikan dan tambak udang 14. Pembuatan tempat penampungan limbah cair ( IPAL) . Keunggulan Matos antara lain : 1. Memiliki kekuatan menahan beban sesuai yang dibutuhkan. 2. Memiliki tingkat porositas/ daya resap untuk air yang baik. 3. Anti retak. 4. Hemat waktu, sangat mudah dalam pengerjaannya, sekalipun dengan cara manual. 5. Hemat biaya konstruksi dan perawatan, relatip lebih murah dibandingkan dengan cara konvensional. 6. Sangat efektif dan efisien, terutama digunakan di daerah yang sulit batu dan pasir
Page 11
sebagai bahan baku LPA dan LPB. 7. Kesat / tidak licin dan tidak berdebu. 8. Semakin kena air konstruksi semakin kokoh. 9. Terbuat dari bahan air laut ( inorganik metal salt) . 10. Ramah lingkungan, mengikat Ca2+ , menetralisir zat racun dan sebagai konstruksi jalan Secara umum teknik perbaikan tanah dapat dilakukan dengan dua metode utama yaitu secara mekanis dan kimia. Perbaikan secara kimia biasanya menggunakan bahan tambahan seperti : kapur, semen, fly ash, atau bahan kimia lainnya. Apabila bahan tersebut dicampur dengan tanah asli akan merubah sifat tanah akibat adanya reaksi kimia antara bahan aditif dengan tanah. Sedangkan perbaikan tanah secara mekanis biasanya dilakukan dengan cara : penggantian tanah, pemadatan, atau memberi perkuatan pada tanah. Usaha perbaikan tanah secara kimia dengan penambahan zat aditif yang biasanya digunakan untuk pengeras beton tetapi disini dilakukan terhadap tanah rawa. Dari dasar pemikiran tersebut maka memberikan ide penggunaan zat aditif ini pada tanah rawa. Kemudian akan diteliti lebih lanjut perilaku tanah apakah cenderung struktur tanahnya menjadi lebih getas dan perlu diketahui juga kuat geser tanah rawa akibat penambahan zat tersebut. Daktilitas suatu benda dimaksudkan bahwa benda tersebut dapat berdeformasi baik secara translasi maupun rotasi Sejalan dengan permasalahan lingkungan, perlu diperhatikan tentang pemanfaatan limbah untuk tujuan perbaikan tanah. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya menurut maher dan Gray (1990) dan Muntohar (2000), bahwa salah satu manfaat dari serat-serat secara tidak beraturan adalah mengurangi bagian-bagian yang lemah dari tanah dan memberikan perkuatan secara paralel/sejajar dengan gaya yang diberikan.
Page 12
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu suatu metode dengan cara melakukan serangkaian percobaan untuk melihat suatu hasil. Percobaan yang dilakukan pada kali ini adalah pengaruh zat additif yang bervariasi terhadap kekuatan geser pada tanah rawa
menggunakan limbah serat plastik.
Dimana percobaan ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas tanah rawa sehingga optimal pemanfaatannya untuk pembangunan teknik sipil. 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun yang menjadi waktu dan tempat penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut : Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNMER Malang untuk pengujian karakteristik dan mekanik tanah. Sedangkan Pengujian analisa kimia dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dan pengujian X-Ray diffraction dilakukan di Laboratorium Dasar Bersama Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian dilakukan selama 7 bulan. 3.3. Bahan Penelitian Dalam sebuah penelitian dibutuhkan bahan untuk mendukung data – data yang nantinya akan diperoleh. Adapun yang menjadi bahan dari penelitian ini sebagai berikut tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah rawa di Malang. Bahan uji tanah sebelum digunakan di uji terlebih dahulu parameternya, hal ini perlu dilakukan karena untuk memberikan gambaran jenis dan klasifikasi bahan uji tanah tersebut. 3.4. Prosedur Pengujian Tahap Persiapan Benda Uji
Uji karakteristik tanah asli meliputi : Kadar air tanah pada kondisi tanah undisturb Berat isi tanah pada kondisi tanah undisturb Spesific Gravity Atterberg limit (LL,PL,SL) Analisa Saringan Page 13
Uji karakteristik tanah campuran dengan zat additif Matos, meliputi : uji pemadatan, Spesific Gravity, Triaxial, Unconfined Compression, konsolidasi, Konsistensi Tanah dan Geser Langsung. Analisa Kimia Parameter Tanah Analisis ini bertujuan untuk mengetahui parameter tanah apa saja yang terkandung di dalam tanah rawa dan zat additif Matos serta pengaruh pencampuran zat adiitif Matos terhadap parameter tanah yang ada. Analisis ini dilakukan ada tiga yaitu : 1. Menganalisis parameter tanah asli yaitu tanah rawa. 2. Menganalisis parameter tanah rawa yang telah distabilisasi dengan zat additif Matos. Karena komposisi campuran yang ada lebih dari satu, maka diambil komposisi campuran yang terbaik berdasarkan hasil penelitian untuk dianalisa parameternya dan dibandingkan dengan parameter awal pada tanah rawa asli. Proses analisa parameter tanah ini dilakukan oleh pihak Laboratorium Kimia Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. 3. Uji serat plastik 4. Tes X – Ray Diffraction X–Ray Diffraction adalah metoda yang banyak dipakai untuk mengidentifikasi mineral – mineral tanah dimana akan diperoleh suatu hasil berupa ukuran diameter ( jarak antar layer ) : d (Å). Nilai d sering disebut Hukum Bragg dapat ditentukan jenis mineral yang terkandung dalam tanah. Benda uji yang digunakan yaitu tanah dalam bentuk bubuk (Powder), atau pasta dengan jumlah yang sangat sedikit. Pengujian X-ray diffraction dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan pencampuran tanah dengan zat additif Matos. Aplikasi hukum bragg diatas ditetapkan pada alat X-Ray Diffractometer dimana alat ini dapat langsung membuat grafik berupa puncak – puncak yang dapat diukur langsung sehingga nilai d akan langsung terbaca beserta dengan jenis – jenis mineral yang terkandung. Proses pengujian ini dilakukan oleh pihak Laboratorium Dasar Bersama Universitas Airlangga Surabaya.
Page 14
3.5.
Fishbone Diagram
Pemanfatan Limbah Plastik untuk Meningkatkan Kekuatan Geser Tanah (Muhrozi dkk, 1997 )
Potensi Lahan Rawa sebagai Sumber Produksi Pertanian ( Wayan Sudana, 2005 )
Studi Daya Dukung Stabilisasi Tanah Lunak Menggunakan ISS 2500( Ionic Soil Stabilizer ) sebagai lapis Pondasi Tanah Dasar ( L. Sandi, 2011 )
Pengaruh Penambahan Limbah Serat Plastik dengan Prosentase 0.1% , 0.5% , 1% pada Tanah Rawa yang telah dicampur Zat Additif Matos ( Bambang TL, 2015 )
Stabilisasi Tanah Rawa yang dicampur Zat Additif Matos dengan Penambahan Serat Plastik pada Prosentase tertentu yang memiliki kuat geser tertinggi dan bersifat Ductile
Potensi dan Pendayagunaan Lahan Rawa untuk Peningkatan Produksi Padi ( T. Alihamsah, 2004 )
Pengelolaan Ekosistem Rawa Lebak untuk mendukung Keanekaragaman Ikan dan Pendapatan Nelayan dikota Palangkaraya ( B. Sulistiyarto, 2008 )
Stabilisasi Tanah Rawa yang dicampur Zat Additif Matos dengan Prosentase 1% , 3% , 5% sehingga didapatkan Tanah dengan daya dukung terbaik ( Bambang TL, 2014 )
Page 15
3.6.
Diagram Alir Penelitian
Diagram Alir Penelitian Tahun Pertama Mulai
Pengambilan Sampel Tanah
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengujian Sifat Fisik Dan Mekanis Tanah Asli Kadar Air Berat Jenis Batas-batas Konsistensi Distribusi Ukuran Butiran Pemadatan Standart proctor Direct Shear
1. 2.
Persiapan Benda Uji Tanah Rawa Zat Matos : 1%, 3 %, 5%
Pencampuran Bahan
- Uji Kimia - Uji X-Ray Diffractometer
Perawatan Benda Uji 7 hari & 14 hari
Pembuatan Benda Uji Geser langsung
Pengujian Geser Langsung
1. 2. 3. 4. 5.
Analisa hasil Perbandingan Nilai
γd Kohesi Sudut Geser Dalam Kuat Geser Tegangan Geser – Pergeseran Horisontal Untuk Masa perawatan 7 Hari dan 14 Hari pada setiap campuran
Diambil Hasil yang terbaik dari pencampuran Tanah rawa dan zat additif Matos
Page 16
Diagram Alir Penelitian Tahun Kedua Persiapan Benda Uji : Tanah Rawa yang telah dicampur zat additif Matos dengan prosentase tertentu yang memiliki kuat geser terbaik
Uji Serat Plastik
1.
Tanah rawa + zat additif Matos
2.
Serat Plastik : 0,1%; 0,5%; 1%
Pencampuran Bahan
- Uji Kimia - Uji X-Ray Diffractometer
Perawatan Benda Uji 7 hari & 14 hari
Pembuatan Benda Uji Geser langsung
Pengujian Geser Langsung
1. 2. 3. 4. 5.
d
Analisa hasil Perbandingan Nilai
Kohesi Sudut Geser Dalam Kuat Geser Tegangan Geser – Pergeseran Horisontal untuk Masa perawatan 7 Hari dan 14 Hari pada setiap campuran
Didapatkan Pencampuran tanah rawa dan zat additif Matos dengan penambahan serat plastik pada prosentase tertentu yang memiliki kuat geser tertinggi dan bersifat ductile
Page 17
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1. Anggaran Biaya Adapun ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan komponen sebagai berikut : Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya yang Diajukan Setiap Tahun No
Jenis Penegeluaran
Biaya yang Diusulkan (Rp.) Tahun I
Tahun II
1
Gaji dan upah (30,4%)
Rp.
19.608.000,-
Rp.
19.608.000,-
2
Bahan habis pakai (21,7% & 23,5%)
Rp.
14.000.000,-
Rp.
15.500.000,-
3
Perjalanan (27,5 % & 29%)
Rp.
17.705.000,-
Rp.
17.705.000,-
4
Lain-lain : publikasi, laporan (21%) Jumlah
seminar, Rp.
13.750.000,-
Rp.
13.750.000,-
Rp.
64.433.000,-
Rp.
65.933.000,-
4.2. Jadwal Penelitian Jadwal Penelitian Tahun I No.
Jenis Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan (Bulan) 1
1. 2. 3. 5. 6. 7. 8. 9.
2
3
4
5
6
7
Persiapan sampel dan alat-alat percobaan Pengujian karakteristik fisik sampel tanah rawa Test Atterberg Limit, pemadatan, pengukuran tegangan geser Pengolahan dan analisa data Penulisan draft laporan Seminar hasil penelitian Perbaikan laporan penelitian Publikasi
Page 18
Jadwal Penelitian Tahun II No.
Jenis Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan (Bulan) 1
1. 2. 3. 3. 5. 6. 7. 8. 9.
2
3
4
5
6
7
Persiapan sampel dan alat-alat percobaan Pengujian serat plastik Pencampuran bahan (tanah rawa, zat additif Matos, plastik) Test Atterberg Limit, pemadatan, pengukuran tegangan geser Pengolahan dan analisa data Penulisan draft laporan Seminar hasil penelitian Perbaikan laporan penelitian Publikasi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA Joseph E. Bowles; Sifat –sifat Fisis Tanah dan Geoteknis Tanah; Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989. Suyono Sosrodarsono, Ir Kazato Nakazawa, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, Penerbit PT Pradnya Pratama, Jakarta, 1994. The Geotechnikal seminar, Peat Study for Enginering Purposes, At The Center of Japanese Study University of Indonesia, 1996. Muhrozi dkk , Pemanfaatan Limbah Plastik untuk Meningkatkan Kekuatan Geser Tanah, 1997 Rakhman, Yunan Arief , Stabilisasi Tanah Gambut Rawa Pening dengan Semen dan Gypsum Sintesis (CaSO4.2H2O), 2002 Wayan Sudana , Potensi dan Prospek Lahan Rawa Sebagai Sumber Produksi Pertanian, 2005 T. Alihamsah , Potensi dan Pendayagunaan Lahan Rawa untuk Peningkatan Produksi Padi, 2004 Wardana Wisnu Arya, Dampak Pencemaran Lingkungan”, Andi Offset, Yogyakarta. Yudha Purnama Yudhis , Laporan Tugas Akhir Stabilisasi Tanah Gambut beserta dengan Kapur dan Abu Sekam Terkompaksi, Universitas Merdeka Malang, 2006. B
Sulistiyarto
,
Pengelolaan
Ekosistem
Rawa
Lebak
Untuk
Mendukung
Keanekaragaman Ikan Dan Pendapatan Nelayan Di Kota Palangkaraya, 2008 L Sandi , Studi Daya Dukung Stabilisasi Tanah Lunak Menggunakan ISS 2500 (Ionic Soil Stabilizer) Sebagai Lapis Pondasi Tanah Dasar, 2011 Ali, Faulina Milianie, Produktivitas Lahan Rawa, 2012. Rustadi, Jenis-Jenis Rawa dan Peranannya Bagi Kehidupan, 2012. Adhar Sigh, Ram, 2006, Penelitian sampah Plastik untuk Konstruksi Jalan Raya, New Delhi.
Page 20
Lampiran 1. JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN A. Rincian Anggaran Tahun I 1.1. Gaji dan Upah Tim Peneliti Ketua Peneliti Anggota Peneliti Tenaga ahli
Jumlah 1 1 3
Volume (Jam/Minggu) 17 12 19
Volume (Bulan) 6 6 3
Volume Total (Jam) 408 288 684
Harga Satuan Total (Rp.) (Rp.) Rp 20.000 Rp 8.160.000 Rp 16.000 Rp 4.608.000 Rp 10.000 Rp 6.840.000 Sub Total
Rp 19.608.000
1.2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Komponen Peralatan Zat Additif Matos Analisa Kimia di Laboratorium Analisa X-Ray Diffraction ATK
Jumlah
3 3
Harga Satuan (Rp.) Rp Rp 1.000.000 Rp Rp 1.500.000 Rp Rp
Sub Total
Total (Rp.) 5.000.000 3.000.000 4.500.000 1.500.000
Rp 14.000.000
Page 21
1.3. Anggaran Perjalanan Dinas Uraian Perjalanan
Jumlah
Anggaran Perjalanan Dinas Dalam Anggaran Perjalanan Dinas Luar Kota Pengambilan tanah Transportasi lokal Konsumsi
Harga Satuan (Rp.) Rp 75.000 Rp 500.000 Rp 350.000 Rp 100.000 Rp 20.000
25 5 2 40 400
Sub Total
Rp Rp Rp Rp Rp
Total (Rp.) 1.875.000 2.500.000 700.000 4.000.000 8.000.000
Rp 17.075.000
1.4. Anggaran Laporan dan Publikasi Laporan/Publikasi
1 Seminar a. Nara sumber (2 orang × 1 hari × Rp. 1.000.000) b. Transportasi peserta (25 orang × Rp. 100.000) c. Konsumsi d. Kesekretariatan
2 Pelaporan Hasil Penelitian a. Seminar hasil penelitian tingkat Jurusan b. Penggandaan laporan c. Lain-lain
Jumlah 2 25 25
Harga Satuan
Total
Rp 1.000.000 Rp Rp 100.000 Rp Rp 50.000 Rp Rp
2.000.000 2.500.000 1.250.000 3.500.000
Rp Rp Rp
3.000.000 1.000.000 500.000
Sub Total
Rp 13.750.000 Page 22
1.5. Total Anggaran Penelitian
1 Gaji dan Upah
Laporan/Publikasi
Total (Rp.) Rp 19.608.000
Anggaran untuk Komponen Peralatan dan Bahan Habis Pakai 3 Anggaran Perjalanan Dinas 4 Anggaran Laporan dan Publikasi
Rp Rp Rp
14.000.000 17.075.000 13.750.000
Rp
64.433.000
2
Total
B. Rincian Anggaran Tahun II 1.1. Gaji dan Upah Tim Peneliti Ketua Peneliti Anggota Peneliti Tenaga ahli
Jumlah 1 1 3
Volume (Jam/Minggu) 17 12 19
Volume (Bulan) 6 6 3
Volume Total (Jam) 408 288 684
Harga Satuan (Rp.) Rp 20.000 Rp 16.000 Rp 10.000 Sub Total
Rp Rp Rp Rp
Total (Rp.) 8.160.000 4.608.000 6.840.000 19.608.000
Page 23
1.2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Komponen Peralatan Zat Additif Matos Uji serat Analisa Kimia di Laboratorium Analisa X-Ray Diffraction ATK
Jumlah
3 3 3
Harga Satuan (Rp.) Rp Rp 500.000 Rp Rp 1.000.000 Rp Rp 1.500.000 Rp Rp Sub Total Rp
Total (Rp.) 5.000.000 1.500.000 3.000.000 4.500.000 1.500.000 15.500.000
Harga Satuan (Rp.) Rp 75.000 Rp 500.000 Rp 350.000 Rp 100.000 Rp 20.000 Sub Total
Total (Rp.) 1.875.000 2.500.000 700.000 4.000.000 8.000.000 17.075.000
1.3. Anggaran Perjalanan Dinas Uraian Perjalanan Anggaran Perjalanan Dinas Dalam Anggaran Perjalanan Dinas Luar Kota Pengambilan tanah Transportasi lokal Konsumsi
Jumlah 25 5 2 40 400
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Page 24
1.4. Anggaran Laporan dan Publikasi Laporan/Publikasi
1 Seminar a. Nara sumber (2 orang × 1 hari × Rp. 1.000.000) b. Transportasi peserta (25 orang × Rp. 100.000) c. Konsumsi d. Kesekretariatan
Jumlah
Harga Satuan
Total
2
Rp 1.000.000 Rp
2.000.000
25 25
Rp Rp
100.000 Rp 50.000 Rp Rp
2.500.000 1.250.000 3.500.000
Rp Rp Rp
3.000.000 1.000.000 500.000
2 Pelaporan Hasil Penelitian a. Seminar hasil penelitian tingkat Jurusan b. Penggandaan laporan c. Lain-lain
Sub Total
Rp 13.750.000
1.5. Total Anggaran Penelitian 1 2 3 4
Laporan/Publikasi Gaji dan Upah Anggaran untuk Komponen Peralatan dan Bahan Habis Pakai Anggaran Perjalanan Dinas Anggaran Laporan dan Publikasi Total Total Biaya Keseluruhan selama 2 tahun
Total (Rp.) Rp 19.608.000 Rp Rp Rp
15.500.000 17.075.000 13.750.000
Rp
65.933.000
Rp
130.366.000 Page 25
Lampiran 2. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN No 1. 2.
3.
Sarana/Prasarana Keterangan Laboratorium Mekanika Tanah Untuk pelaksanaan kegiatan eksperimen Unmer Malang bertempat di Laboratorium Mekanika Tanah Unmer Malang Laboratorium Kimia Univ. Untuk pengujian kimia kandungan serat, Brawijaya Malang tanah rawa dan zat additif matos dilakukan di Lab. Kimia Universitas Brawijaya Malang Laboratorium Dasar Universitas Untuk pengujian analisa X-Ray diffraction Airlangga Surabaya dilakukan di Laboratorium Dasar Bersama Unair Surabaya
Page 26
Lampiran 3. SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS NO
1
2
NAMA/NIDN
Ir. Bambang Tri Leksono, MT. / 0726116101
Eko Indah S., MT / 0719107301
INSTANSI ASAL
Unmer Malang Fak. Teknik Program Studi Teknik Sipil
Unmer Malang Fak. Teknik Program Studi Teknik Sipil
BIDANG ILMU
Teknik Sipil
Teknik Sipil
ALOKASI WAKTU (JAM/ MINGGU)
URAIAN TUGAS Tahun I
Tahun II
18 jam perminggu x 12 minggu 8 jam per minggu × 8 minggu 8 jam per minggu × 4 minggu 8 jam per minggu × 4 minggu
Koordinator kegiatan
Koordinator kegiatan
Analisa data
Analisa data
Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan
Persiapan publikasi
12 jam per minggu × 12 minggu 8 jam per minggu × 12 minggu 8 jam per minggu × 12 minggu 8 jam per minggu × 12 minggu
Pendukung kegiatan di laboratorium Analisa data
Persiapan monitoring & evaluasi kegiatan Persiapan publikasi Pendukung kegiatan di laboratorium Analisa data
Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan
Pendukung persiapan publikasi
Pendukung persiapan publikasi
Page 27
Lampiran 4 A.
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA
BIODATA KETUA PENELITI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama NIDN NIP/NIK Tempat dan Tanggal Lahir Golongan / Pangkat Jabatan Akademik Perguruan Tinggi Alamat Telp./Faks. Alamat Rumah
11. Telp./Faks.
: Bambang Tri Leksono, Ir., MT. : 0726116101 : 576 / FT : Cilacap / 26 Nopember 1961 : IV-A / Pembina : Lektor Kepala : Universitas Merdeka Malang : Jl. Terusan Raya Dieng 92-94 Pisangcandi Malang : 0341 568395 / 0341 56994 : Jl. Danau Bratan Timur VI G-6 RT.6 RW.XI Kelurahan Madyopuro Kec. Kedung Kandang Kota Malang. : 0341 714191
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI Tahun Lulus 1989
Program Pendidikan 00(diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor) Teknik Sipil, Universitas Merdeka Malang (S-1)
1995
Teknik Sipil/Struktur Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (S-2) Magister
Perguruan Tinggi Unmer Malang UGM Yogyakarta
Jurusan/ PS Teknik Sipil Teknik Sipil
PELATIHAN PROFESIONAL Tahun 1997 1997 1997 1997 1997 1999 2000 2001 2001
2001 2003
Jenis Pelatihan (Dalam/ Luar Negeri) Pentaloka & Desiminasi P3DT SwakelolaAPBN, Bapenas Workshop Orientasi P3DT SwakelolaAPBN, Bapenas Lokakarya Pembelajaran Struktur Beton Kursus Teknologi Beton dan Konstruksi Beton Berdasarkan SNI 1993, 20 s/d 24 Oktober 1997 Workshop Evaluasi P3DT Pola Swakelola _ APBN Workshop Evaluasi P3DT Pola Swakelola – IBRD, di Jakarta 23 Nop.- 3 desember 1999 Forum Diskusi Kepemimpinan Interaksi (FDKI) bagi KPPM-DPRD Pelatihan Konsultan Manajemen Kabupaten, Program Pengembangan Kecamatan (PPK), 5 s/d 15 April 2001 Pelatihan Konsultan Manajemen Kabupaten, dan Propinsi Program Pengembangan Kecamatan (PPK), di Bekasi 14 s/d 19 Mei 2001 Pelatihan “Training Of Trainer” Yayasan Cipta Sarana Mandiri, di Garut 11 s/d 16 Nop. 2001 Pelatihan Kader Teknik Program Pengembangan Kecamatan
Penyelenggara
Jangka waktu
Bappenas di Jakarta
40 Jam
Bappenas di Jakarta
68 Jam
BM-PTSI Wilayah VII Surabaya ITS Surabaya
48 Jam
BAPPENAS di Jakarta
48 Jam
Bappenas
68 Jam
DITJEN – BANGDA
16 Jam
Ditjen PMD Malang
80 Jam
Ditjen PMD Bekasi
48 Jam
Yayasan Cipta Sarana Mandiri Garut
49 Jam
Ditjen PMD Univ. Cendrawasih Jaya Pura
787 Jam
40 Jam
Page 28
PENGALAMAN MENGAJAR Mata Kuliah Struktur Beton Pratekan Struktur Beton I, II, III Jalan Baja Analisa Numerik Teknologi Beton Struktur Beton Pratekan Struktur Beton I, II, III Pelabuhan Udara Mekanika Teknik III Mekanika Tanah
Program Pendidikan Teknik Sipil (S-1) Teknik Sipil (S-1) Teknik Sipil (S-1) Teknik Sipil (S-1) Teknik Sipil (S-1) Teknik Sipil (S-1) Teknik Sipil (S-1) Teknik Sipil (S-1) Teknik Sipil (S-1) Teknik Sipil (S-1)
Institusi/Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Unmer Madiun
Sem/Tahun Akademik. 1999 - 2001
Teknik Sipil Unmer Madiun
1999 - 2001
Teknik Sipil Unmer Malang
1995 - 1997
Teknik Sipil Unmer Malang
1995 - 1997
Teknik Sipil Unmer Malang
1995 - 2005
Teknik Sipil Unmer Malang
1995 - 2005
Teknik Sipil Unmer Malang
1995 - sekarang
Teknik Sipil Unmer Malang
1995 - 1998
Teknik Sipil Unmer Malang
1995 - 1998
Teknik Sipil Unmer Malang
1990 - 1991
PRODUK BAHAN AJAR Mata Kuliah Pendidikan dan Latihan Konsultan Propinsi Papua Analisa Biaya & Gambar Desain Pemeliharaan Tambatan Perahu & Bangunan Lain Kepemimpinan Analisa Biaya & Gambar Desain Bangunan Sederhana Teknologi Beton Pelat Beton Bertulang Balok Beton Bertulang Kolom Beton Bertulang
Program Pendidikan D-1
Jenis Bahan Ajar ( cetak dan noncetak) Cetak
Sem/Tahun Akademik. Ditjen PMD/ 2002
D-1
Cetak
Ditjen PMD/ 2002
D-1
Cetak
Ditjen PMD/ 2002
D-1 D-1
Cetak Cetak
Ditjen PMD/ 2002 Unmer Malang
S-1 S-1 S-1 S-1
Cetak Cetak Cetak Cetak
Unmer Malang Unmer Malang Unmer Malang Unmer Malang
Page 29
PENGALAMAN PENELITIAN Tahun 1994 1994
1995 1995 1995
1996 1996 1996 1996 1996 1996 1996 2004 2005 2006
2008
2009
2010
Judul Penelitian
Ketua/anggota Tim
Sumber Dana
Kajian Perkerasan Kaku dengan Metode Bina Marga dan Metode Elemen Hingga Pemanfaatan Agregat Kali Besuk dan Kali Mujur Sebagai Campuran Aspal Binder Coarse pada Peningkatan Jalan Pasuruan-Jember Volume Fraksi Fiber Bendrat Lurus (Smooth Fiber) Terhadap sifat-sifat Beton Perilaku dan Kapasitas Balok Beton Bertulang Akibat Penambahan Hooked Fiber Lokal Secara Parsial Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Batu dan Batu Pecah serta Pemanfaatan Serbuk Silika Sebagai Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan Beton Relevansi Pemasangan Rambu-rambu Tetap pada Emplasemen Spoor Stasiun Kota Baru Malang Pengaruh Sudut Penjangkaran Terhadap Kuat Tarik Tulangan Baja yang Tertanam pada Beton. Pemanfaatan Ampas Tebu sebagai Bahan Campur Pembuatan Batako Formulasi Konsumsi Energi Lalu Lintas Sebagai Fungsi Dari Stop, Delay dan waktu Perjalanan. Penggunaan Campuran Kerosene dan Aspal Minyak sebagai Peremaja Pada Lapis Tipis Aspal Buton Pengaruh Faktor Air Semen Terhadap Sifat-sifat Beton Akibat Penambahan Fiber Lurus (Smooth Fiber) Optimalisasi Penundaan Pada Persimpangan Berurutan di Daerah Kayu Tangan Kodya Malang Pengaruh Penyebaran Sengkang Kolom terhadap Kapasitas dan Kekuatan Kolom Beton Bertulang Kapasitas Momen pada Pondasi Tiang Pendek Akibat Beban Lateral Pada Tanah Lempung dengan Skala Penuh. Pengaruh Variasi Fas terhadap permeabilitas beton yang menggunakan semen tipe 1 dan (SBC) Peningkatan Kapasitas Beban dan Lendutan pada BalokTulangan Bambu yang dikekang di jalur Tekan Tinjauan Rambatan Retak dan Pola Keruntuhan pada Balok Tinggi Beton Bertulang dengan Pengekangan Daya Dukung Pondasi Tiang Ulir Ganda Seragam dan Ganda Ulir Membesar ke atas Akibat Tarik
Ketua
Unmer Malang
Ketua
Unmer Malang
Ketua
Unmer Malang
Ketua
Unmer Malang
Anggota
Unmer Malang
Anggota
Unmer Malang
Ketua
Unmer Malang
Ketua
Unmer Malang
Anggota
Unmer Malang
Anggota
Unmer Malang
Ketua
Unmer Malang
Anggota
Unmer Malang
Anggota
Unmer Malang
Ketua
Unmer Malang
Ketua
Unmer Malang
Ketua
Unmer Malang
Ketua
Unmer Malang
Anggota
Unmer Malang
Page 30
KARYA ILMIAH* A. Buku/Bab Buku/Jurnal Tahun Judul Penerbit/Jurnal 2004 Kontributor Study Bucking Loads Of Colums Of Jurnal Ilmu-ilmu Teknik DIAGONAL Reguler Polygon Cros Section With Constant Vol. 5 No. 3 Oktober 2004 Volume and Clamped Ends. ISSN : 1410818 2005 Kapasitas Momen pada Pondasi Tiang Pendek Media Komunikasi Teknik Sipil Akibat Beban Lateral Pada Tanah Lempung dengan Skala Penuh. *termasuk karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan/teknologi/seni/desain/olahraga B. Makalah/Poster Tahun Judul 2002 Modul Kurikulum dan Silabus “Pendidikan dan Latihan Calon Konsultan Propinsi Papua C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi Tahun Judul 2005 The Influence of Bulb Lamp Glass Powder Due To Compression Strength of The Sikament 520 Concrete Conditioned to the Sea Water Curing 2005 Pengaruh Arah Penulangan dan Rasio Tulangan Terhadap Perilaku Pelat Datar Beton Bertulang
Penyelenggara Ditjen PMD Pusat
Penerbit/Jurnal Diagonal Vol 6 No. 1, Februari 2005 Diagonal Vol 6 No. 3, Oktober 2005
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM Tahun 1997 1998 1999 2000 2001 2001 2004 2004 2005 2005
Judul Kegiatan Lokakarya Pembelajaran Struktur Beton Berdasarkan SNI 1993 Lokakarya Penyusunan Rencana Strategis Workshop Evaluasi P3DT Pola Swakelola Tahun Anggaran 1999/2000 Fasilitator Forum Diskusi Kepemimpinan Interaktif (FDKI) Pelatihan Konsultan Manajemen Kabupaten (KM-Kab) Program Pengembangan Kecamatan PPK Pelatihan Teknis Konsultan Manajemen Program Pengembangan Kecamatan (PPK) OPPEK Wilayah C di Kopertis Wilayah VII Surabaya Pelatihan Orientasi Pengembangan Pembimbing Kemahasiswaan Reviewer Jurnal Diagonal Vol. 6 No. 1 Pebruari 2005 Seminar Nasional “Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu Dan Berkelanjutan”
2008
Lokakarya Model Pembelajaran Student Centered Learning (SCL)
2008
Lokakarya Soft Skills
Penyelenggara BM-PTSI JATIM Unmer Malang TKPP-P3DT Pusat Ditjen PMD
Panitia/ peserta/pembicara Peserta 3 Oktober 1997 Peserta 23 Juli 1998 Peserta 3 Desember 1999
Sekretariat PPK Pusat
Fasilitator 31 Oktober 2000 Peserta 15 April 2001
Sekretariat PPK Pusat
Pelatih 19 Mei 2001
Unmer Malang
Peserta 12 Oktober 2004 Peserta 12 Oktober 2004 27 Januari 2005
DIKNAS FT Unmer Malang Jurusan Teknik Sipil Universitas Merdeka Malang Badan Penjamin Mutu (BPMU) Unmer Malang Universitas Merdeka Malang
Peserta
Peserta Peserta
Page 31
2008
Lokakarya Relevansi Soft Skill Dalam Proses Pendidikan Di Perguruan Tinggi
Universitas Merdeka Malang
Peserta
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Tahun 2003 2004 2004 1997-1998 2000
2001 2002 2003 2004 2004 2007
Jenis/Nama Kegiatan Tim Inventarisasi Bencana Alam di Malang Pembimbing dan Instruktur KKN Mahasiswa Universitas Merdeka Malang Pembimbing Lapangan Mahasiswa ke Proyek Pembangunan Jembatan SURAMADU Konsultan ProyekPembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal P3DT Murni Pelaksana Proyek Provincial Engineering Management Consulting Service for Second Infrastructure Project on Jawa-Bali (IBRD-LOAN 4100) Sebagai Ketua Rukun Tetangga 06 RW. 11 Kelurahan Madyopuro Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang Sebagai Seksi Pembangunan Kelurahan Madyopuro Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Sebagai Site Enginer Dinas Marga Malang Tenaga Yunior Expert P2KP KMW XII Malang, Wilayah Kota Malang, Batu,Kab. Pasuruan. Ketua KPPS Pemilu Kelurahan Madyopuro Kec. Kedung Kandang Kota Malang Koordinator Kota PNPM_P2KP
Tempat Kabupaten Malang Unmer Malang SURAMADU Propinsi Jateng Jawa Timur Tahun 2000 2001 - 2005 2002 - 2003 2003 - 2004 2004 - 2005 2004. 2007 - Sekarang
JABATAN DALAM PENGELOLAAN INSTITUSI Peran/Jabatan Kepala Laboratorium Hidrolika Kepala Laboratorium Jalan Raya Pembantu Dekan III Divisi Marketing
Institusi (Univ., Fak., Jurusan, Lab, studio, Manajemen Sistem Informasi Akademik, dll) Jurusan Teknik Sipil Universitas Merdeka Malang
Tahun ... s.d. ... 1996 – 1998
Jurusan Teknik Sipil Universitas Merdeka Malang
1998 – 2000
Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang
2004 - 2006
UPT Percetakan dan Penerbitan Fakultas Teknik
2004 - 2006
PERAN DALAM KEGIATAN KEMAHASISWAAN Tahun 1998–2004 2005 2005
Jenis /Nama Kegiatan Sebagai Dosen Wali Mahasiswa Pimnas PKM Koord Pembimbing Lapangan/KKN
Peran Dosen Wali Pembimbing Koordinator
Tempat Unmer Malang Padang Malang
Page 32
PENGHARGAAN/PIAGAM Tahun 2003
Bentuk Penghargaan Piagam Penghargaan dari Depdiknas “Universitas Cendrawasih”.
2003
Piagam Penghargaan
Pemberi DEPDIKNAS Tanggal 16 April 2003 Tahun 2003 Universitas Cendrawasih DEPDIKNAS Tanggal 17 April 2003 Tahun 2003.
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH Tahun 2000 2006
Jenis/ Nama Organisasi Himpunan Ahli Teknik dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (HAPMI) Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI)
Jabatan/jenjang keanggotaan Bidang Pengembangan SDM Anggota
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Biodata ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Malang, 17 April 2013 Yang menyatakan,
(Ir. Bambang Tri Leksono, MT.) NIK.: 576/FT
Page 33
B.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
BIODATA ANGGOTA PENELITI
Nama NIDN NIP/NIK Tempat dan Tanggal Lahir Golongan / Pangkat Jabatan Akademik Perguruan Tinggi Alamat Telp./Faks. Alamat Rumah Telp./Faks. Alamat email
: Eko Indah Susanti, MT. : 0719107301 : 804 / FT : Jayapura, 19 Oktober 1975 : III-B : Assisten Ahli : Universitas Merdeka Malang : Jl. Terusan Raya Dieng 92-94 Pisangcandi Malang : 0341 568395 / 0341 56994 : Perum Oma View GK-26 Malang : 085327502976 :
[email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI Tahun Lulus 1999
Program Pendidikan 00(diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor) Teknik Sipil, Universitas Merdeka Malang (S-1)
2004
Teknik Sipil/Geoteknik, Institut Teknologi Surabaya (S-2) Magister
Perguruan Tinggi Unmer Malang ITS Surabaya
Jurusan/ PS Teknik Sipil Teknik Sipil
PENGALAMAN MENGAJAR Mata Kuliah Mekanika Teknik I Mekanika Teknik II Mekanika Teknik V Kalkulus I Kalkulus III Mekanika Tanah I Mekanika Tanah II Teknik Pondasi I Teknik Pondasi II Analisa Numerik Struktur Kayu
Program Pendidikan S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil
Institusi/Jurusan/Program Studi
Sem/Tahun Akademik.
Teknik Sipil Unmer Malang
1999 – 2000
Teknik Sipil Unmer Malang
2000 - 2001
Teknik Sipil Unmer Malang
2000 – 2001
Teknik Sipil Unmer Malang
1999 – 2000
Teknik Sipil Unmer Malang
2000 – 2001
Teknik Sipil Unmer Malang
2004 – sekarang
Teknik Sipil Unmer Malang
2005 – sekarang
Teknik Sipil Unmer Malang
2004 – sekarang
Teknik Sipil Unmer Malang
2005 – sekarang
Teknik Sipil Unmer Malang
2008 – sekarang
Teknik Sipil Unmer Malang
2008 – 2012
Page 34
PRODUK BAHAN AJAR Mata Kuliah Mekanika tanah I Mekanika tanah II Teknik Pondasi I Teknik Pondasi II Analisa Numerik
Program Pendidikan S-1 S-1 S-1 S-1 S-1
Jenis Bahan Ajar ( cetak dan noncetak) Non Cetak Non Cetak Non Cetak Non Cetak Non Cetak
Sem/Tahun Akademik. Unmer malang Unmer malang Unmer malang Unmer malang Unmer malang
PENGALAMAN PENELITIAN Tahun 2007
2007
2008
2009
2010-2011
Judul Penelitian
Pengaruh Penambahan Fly Ash Atau Kapur Terhadap Kandungan Mineral Dan Hydraulic Conductivity Dari Clay Liner Pada Landfill Tekanan Pengembangan dan Kedalaman Pemasangan Geomembran pada Tanah Ekspansif dengan Kepadatan Initial Standard Proctor Analisa Perbedaan Tekanan Pengembangan Akibat Pengaruh Pemasangan Geomembran Pada Tanah Ekspansif dengan Kepadatan Standard Proctor dan Modified Proctor Pengaruh Variasi Kepadatan dan Tegangan Air Pori Negatif Terhadap Perubahan Tegangan Geser Tanah Lempung Analisa Pengaruh Pembebanan Terhadap Stabilitas Lereng dengan Sudut Kemiringan 45o, 60o, 75o menggunakan Penjangkaran Berkepala
Ketua/anggota Tim Ketua
Sumber Dana PHK A-2
Ketua
Mandiri
Ketua
Mandiri
Ketua
Unmer Malang
Anggota
PHB
Page 35
JABATAN DALAM PENGELOLAAN INSTITUSI Peran/Jabatan Kepala Laboratorium Mekanika tanah Anggota Unit Marketing Sekretaris Jurusan
Institusi (Univ., Fak., Jurusan, Lab, studio, Manajemen Sistem Informasi Akademik, dll) Jurusan Teknik Sipil Universitas Merdeka Malang
Tahun ... s.d. ... 2006 – sekarang
Universitas Merdeka Malang
2008 – sekarang
Jurusan teknik Sipil Universitas Merdeka Malang
2012 - sekarang
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Biodata ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Malang, 17 April 2013 Yang menyatakan,
(Eko Indah Susanti, ST., MT.) NIK.: 804/FT
Page 36
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Page 37