Tahun Ke-XV
Disebarkan Secara Gratis
Tahun Ke-XV
Selamat Sabat kepada seluruh pembaca setia REBUSKA juga bagi saudara yang baru pertama kali menerima dan membaca REBUSKA. Harapan dan doa kami, kiranya buletin ini dapat menyajikan hidangan rohani dan laporan berita Advent dari seluruh dunia yang dapat menguatkan iman serta mempererat persaudaraan kita di dalam kasih Yesus. Terima kasih kepada para relawan, kontributor, penulis dan staff yang telah merelakan waktu dan tenaga untuk edisi minggu ini. Dan melalui kesempatan ini pula kami Tim KADNet mengundang saudara-saudara yang ingin melayani dalam media ministry ini untuk bersama-sama menjadi berkat bagi orang lain. Kami juga mengundang pembaca yang punya talenta menulis artikel-artikel seperti yang dapat saudara baca dalam materi edisi ini, demikian juga kami berharap saudara dapat menulis dan mengirimkan berita-berita kegiatan di jemaat anda. Dalam edisi ini Tim KADNet melaporkan serangkaian acara penghiburan khususnya untuk Kel. Pdt. J. Kuntaraf yang berlangsung di Universitas Advent Bandung. Demikian pula Anda dapat membaca ucapan terima kasih oleh Pdt. J. Kuntaraf kepada seluruh handai-taulan dan saudara-saudara seiman yang telah menguatkan mereka selama ini. Terima kasih juga kepada, Tim KADNet dan Kontributor dengan spirit yang tinggi telah bekerja mempersiapkan edisi ini dengan baik di mana beberapa artikel, berita-berita, kutipan yang baik serta gambar/foto yang dikirim mengisyaratkan bagaimana kita semua mau bekerja untuk Tuhan. Dalam kesempatan ini juga kami mengundang saudara-saudara untuk menyisipkan doa untuk umat-umat Tuhan yang sakit, demikian juga dengan musibah-musibah yang menimpa Nusantara ini. Terima kasih sekali lagi kepada para pembaca Rebuska yang selalu setia menanti berita-berita setiap minggunya, demikian juga kami ucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh tim Kadnet yang berulang tahun di bulan April ini. Terima kasih Tim Redaksi dan Tim Layout yang setia dijadwalkan untuk menata letak draft Rebuska sehingga sangat membantu di dalam penerbitan REBUSKA minggu ini. Semoga Tuhan Yesus memberkati saudara semua di dalam keluarga, pekerjaan, usaha ataupun study Saudara. Jika saudara ingin mengirimkan berita, artikel, pengumuman, dll. agar dapat dimuat di REBUSKA, caranya saudara dapat mengirim email kepada Redaksi KADNet lewat alamat email
[email protected] atau
[email protected] Batas waktu (Deadline) untuk email saudara sudah harus diterima Redaksi adalah setiap hari Selasa malam (waktu setempat).
WIL SILITONGA
Disebarkan Secara Gratis
May 2013
10
―PILIHAN Umat TUHAN‖ PDT. DENNY SUMAJOW Pdt. Jemaat GMAHK Durian Makassar
S
ejak mulanya manusia memang hanya memiliki dua pilihan yaitu: menurut atau tidak menurut. Kita boleh menyesalinya, mengapa Tuhan tidak menyediakan alternatif yang ketiga yaitu menurut setengah-setengah?
Karena ada pilihan, maka tentu ada kebebasan memilih. Di kemudian hari ternyata hak itu tak sanggup diemban dengan baik oleh manusia. Manusia adalah makhluk yang berkehendak dan tak sudi didikte atas apa yang ingin dan tidak ingin lakukan. Contohnya adalah Kain orang yang paling gamblang dari sikap demikian. Dia menurut tanpa ingin didikte. Penurutannya hanya terbatas sampai menyediakan mezbah, tapi selebihnya, untuk korban bakaran, dia memilih caranya sendiri bukan cara Tuhan. Manusia ternyata memang makhluk yang inovatif dan senang berimprovisasi termasuk dalam soal peribadatan. Firman Tuhan dalam Yosua 24:15 mengatakan: ―Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah: allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah Amori yang negerinya kamu diami ini, ―tegas Yosua dengan jengkel kepada bangsa Israel yang murtad. ―Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!‖ Dan kepada keturnan bangsa yang sama, sekitar 520 tahun kemudian, pilihan serupa disodorkan ole Elia. Seorang diri menghadapi ada 450 nabi-nabi palsu dan ribuan rakyat yang murtad di gunung Karmel, dia berseru lantang dalam 1 Raja-raja 18:21 berbunyi demikian: ―Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.‖ Sebagai umat Tuhan, beribadah adalah salah satu sisi dari kewajiban, sedangkan melayani adalah sisi yang lain. Seperti dua sisi yang tak terpisahkan dari suatu mata uang, beribadah 3
May 2013
10
dan melayani adalah dua aspek yang saling mempengaruhi satu sama lain. Keduanya harus dijalankan dengan simultan: beribadah sambil melayani dalam pekerjaan Tuhan. Tak ada yang lebih penting dari yang lain. Dan dalam hal melaksanakan pekerjaan Tuhan, kita hanya dipisahkan secara konseptual yaitu: diupah atau sukarela. Tetapi secara konseptual, kita samasama bekerja membangun kerajaan Allah di atas dunia ini, yang telah dimulaikan oleh Yesus sebagai Juruselamat atau Batu Penjuru kita. Namun demikian, acapkali kebiasaan suka berimprovisasi itu muncul di dalam benak kita dan tumbuh menjadi suatu obsesi yang kadang tak terkendali. Seperti Miryam dan Harun dalam Bilangan 12:2, 3, acapkali kita juga merasa seolah-olah mempunyai ―hak‖ untuk berbuat sesuatu menurut cara kita sendiri bukan cara Tuhan sendiri. Dan seperti halnya Korah dalam Bilangan 12:2, 3, sebagian dari kita dengan enteng menentang kemapanan. Kerap kita merasa gerah karena mengganggap sesuatu program atau proyek telah dilaksanakan secara tidak sesuai dengan keinginan dan pandangan kita lalu kita mulai menyangsikan kredibilitas mereka yang dipercayakan sebagai pengelola. Tetapi bagaimana mungkin kita mengaku percaya kepada Tuhan, tetapi kita tidak percaya kepada gereja-Nya, kepada organisasi-Nya, kepada orangorang yang dipilih-Nya? Barangkali Tuhan memang sentimental. Tapi dalam soal integritas Dia memang tidak banyak memberi pilihan kepada kita. Firman Tuhan dalam Matius 12 : 30 mengatakan: ―Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia menceraiberaikan.‖ Dalam hal melayani pekerjaan-Nya, Yesus selaku pendiri dan pemilik pekerjaan ini hanya mengenal dua warna: hitam dan putih. Tak ada yang warna abu-abu. Hanya ada siang dan malam, tidak ada senja. Cuma ada surga atau dunia, tidak ada surga-dunia. Inilah pilihan bagi umat Allah yang sejati. Anda dan saya memang tidak mempunyai banyak pilihan!
PDT. DENNY SUMAJOW Gembala Jemaat Durian Makassar. Menikah dengan Delly Antou dan dikaruniakan seorang putra bernama Kevin Samuel Sabatino Sumajow
4
May 2013
10
‖MENGATASI
DUKACITA‖ Siapa yang menghendaki dukacita? Tidak ada! Namun dukacita senantiasa datang kepada manusia yang fana ini. Kematian mengejar kita, apakah kita mau atau tidak. Kematian dapat datang kepada siapa saja, bayi, remaja, tua atau muda. Lambat atau cepat, semua kita akan mengalami kematian. Semua kita harus tahu untuk mengatasinya.
PDT. JONATHAN KUNTARAF TK SILVER SPRING
Sebagian siap untuk menghadapinya sebab yang meninggal sudah memasuki usia lanjut; atau sudah lama sakit; bahkan menderita penyakit terminal. Namun kematian yang menimpa seorang muda berusia 33 tahun, saat karir sedang menanjak; saat orang tua mempunyai penuh harap akan bersuka saat pensiun sebab ada anak yang meneruskan jejaknya; bukanlah mudah untuk diatasi. Sebagian bertanya, mengapa Tuhan tidak lindungi? Bukankah dia teladan untuk pengerja lain sebab dia bekerja keras tanpa mengenal waktu? Kalau saja dia lebih cepat satu menit dalam mengendarai motornya, pasti dia selamat. Atau kalau dia lebih lambat satu menit; dia dapat menghindari tabrakan tersebut. Kalau….. akan banyak kalau yang lain. Sementara banyak pertanyaan yang datang kepada penulis seputar tragedi kematian Andrew, sebagian orang bertanya, ―bagaimana mengatasi dukacita tsb.‖ ―Kok bisa tegar dalam menghadapi dukacita yang besar ini?‖ Untuk menolong mereka yang menghadapi dukacita yang sama, penulis ingin menuliskan beberapa pandangan sebagai berikut: 1.
Menangis adalah proses penyembuhan. Bila Yesus bisa menangisi kematian Lazarus (Yohanes 11:35), dan Yusuf serta saudaranya dapat meratapi kematian Yakub sampai 7 hari (Kejadian 50:10); maka tidak salah bila kita harus menangis. Pada saat penulis mendengar anak lelaki satu-satunya meninggal, maka secara spontan penulis dan istri menangis, bahkan meraung; yang tidak pernah terjadi sebelumnya; untuk jangka waktu yang lama. Dalam perjalanan dari Manila ke Guam, Hawaii dan akhirnya ke Baltimore, hampir tidak berhenti menangisi Andrew. Dan pada saat tiba di Maryland, suasana sudah lebih tenang, dukacita sudah mulai teratasi. 5
May 2013
2.
3.
4.
5.
6.
10
Dukungan family dan sahabat sangat penting. Melihat sahabat dan family yang berdatangan dari jauh dan dekat, dan memberikan doa, hiburan, bahkan menangis bersama; merupakan proses yang penting dalam mengatasi dukacita. Kita merasakan dukungan bahwa kita adalah anggota tubuh Kristus yang dapat menderita atau atau bersuka bersama (1 Korintus 12:26). Percaya kepada Tuhan walaupun tidak mengerti rencana-Nya. Sukar untuk mengerti jawaban mengapa Allah membiarkan hal ini terjadi? Bukankah dedikasinya dapat bermanfaat untuk pengerja lain atau pekerjaan Tuhan di dunia? Namun percaya kepada Tuhan, akan memberikan kekuatan iman untuk menerima keadaan yang terburuk sekalipun. Percaya kepada Tuhan akan membawa kepada keyakinan bahwa pasti ada yang baik yang Tuhan rencanakan dari peristiwa ini. Dengan demikian, Roma 8:28 bisa menjadi keyakinan dan kenyataan. Menerima hidup sebagai anugrah Allah. Pengalaman dari Ayub setelah kematian 10 anakanaknya pada hari yang sama, namun tetap berkata, ―Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama TUHAN.‖ Menyadari hidup adalah anugrah Tuhan, maka kita akan mengsyukuri anugrah tersebut. Penulis dapat bersyukur untuk anugrah kehidupan yang Tuhan berikan untuk 33 tahun tersebut. Bukankah 33 tahun lebih baik baik dari 10 tahun, atau tidak ada sama sekali? Memiliki pengharapan merupakan hiburan yang luar biasa dalam masa kedukaan. Menyadari bahwa Yesus akan datang kembali (Yohanes 14:1-3), dan orang mati dalam Kristus akan bangkit kembali waktu Yesus datang (1 Tesalonika 4:16, 17), merupakan satu kekuatan yang luar biasa dalam mengatasi kedukaan. Perpisahan ini adalah sementara. Kita akan bertemu kembali. Tidak heran Alkitab mengajak kita agar kita dapat menghibur satu sama lain dengan perkataan ini (1 Tesalonika 4:18). Kenangan yang baik menyembuhkan. Memang Alkitab berbicara agar kita pikirkan yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,‖ (Filipi 4:8); ini dapat diaplikasikan kepada kita dalam memikirkan orang yang kita cintai yang mendahului kita. Sangat beruntung sekali, penulis mempunyai anak seperti Andrew. Pelayanannya di GC dan di seluruh dunia sangat dihargai oleh banyak orang. Dedikasinya dalam dalam bekerja, sering tidak ada batas, telah menjadi teladan bagai banyak orang. Kebaikannya dan keramah tamahan dalam pergaulan kepada berbagai latar belakang orang, dari ketua GC sampai ke janitor atau security sangat dikagumi banyak orang. Hubungan dengan Tuhan melalui doa dan belajar Alkitab, kegiatan gereja dalam Bible study, main piano, promosi persembahan, KKR, atau bersaksi di pesawat atau di mana saja; menunjukkan seorang yang mencintai Juru Selamat dan giat dalam pelayanan. Semuanya memberikan sukacita kepada orang tua. Walaupun harus mendahului kita, penulis merasa senang sebab telah mengalami apa yang Alkitab katakan, ―Bagiku, tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anakanakku hidup dalam kebenaran‖ (3 Yohanes 1:4).
Benar, kita berduka. Selamanya kematian akan memberikan dukacita. Namun kita dapat mengatasi dukacita tersebut. Menangis adalah salah satu proses dalam mengatasinya. Doa dan dukungan family dan sahabat sangat berarti. Percaya sepenuhnya akan rencana Allah, menerima kehidupan sebagai anugrah Allah dan pengharapan akan kebangkitan punya peranan yang penting dalam mempercepat proses penyembuhan. Dan kenangan yang manis, dan kehidupan yang penuh dengan kebaikan dari kekasih yang mendahului kita akan sangat menghibur; hingga dukacita itu dapat diatasi. Kiranya semua kita akan memandang akan hari Tuhan, di mana kita tidak akan lagi penyakit, kesusahan, dukacita dan air mata. Maranatha! Datanglah ya, Tuhan Yesus.
6
May 2013
10
do them" (Deut. 27: 26). The "new covenant" was established upon "better promises"-- the promise of forgiveness of sins and of the grace of God to renew the heart and bring it into harmony with the principles of God's law. The blessings of the new covenant are grounded purely on mercy in forgiving unrighteousness and sins. . . . All who humble their hearts, confessing their sins, will find mercy and grace and assurance. Has God, in showing mercy to the sinner, ceased to be just? Has He dishonored His holy law, and will He henceforth pass over the violation of it? God is true. He changes not. The conditions of salvation are ever the same. Life, eternal life, is for all who will obey God's law. . . .
‖IN EDEN‖ BY ELLEN G. WHITE Better Promises He is the mediator of a better covenant which was established upon better promises. Heb. 8: 6.
Under the new covenant, the conditions by which eternal life may be gained are the same as under the old-- perfect obedience. . . . In the new and better covenant, Christ has fulfilled the law for the transgressors of law, if they receive Him by faith as a personal Saviour. . . . In the better covenant we are cleansed from sin by the blood of Christ. From God's Amazing Grace - Page 134
The Israelites had been specially charged not to lose sight of the commandments of God, in obedience to which they would find strength and blessing.
―PELAJARAN DARI KISAH YUNUS?‖
They had witnessed the proclamation of the law in awful majesty, and had trembled with terror before the mount; and yet only a few weeks passed before they broke their covenant with God, and bowed down to worship a graven image. They could not hope for the favor of God through a covenant which they had broken; and now, seeing their sinfulness and their need of pardon, they were brought to feel their need of the Saviour revealed in the Abrahamic covenant and shadowed forth in the sacrificial offerings. Now by faith and love they were bound to God as their deliverer from the bondage of sin. Now they were prepared to appreciate the blessings of the new covenant.
Nama ―Yunus‖ berarti ―merpati‖. Seharusnya, nama tersebut menggambarkan karakter orang yang tulus dan setia. Akan tetapi, ternyata nama tersebut bertolak belakang dengan karakter Yunus yang sebenarnya, yaitu seorang yang menyimpan kebencian dan berlaku tidak setia terhadap perintah Tuhan. Kitab ini sangat sedikit menyoroti tentang Niniwe, kota tempat Tuhan mengutus Yunus. Sebaliknya, dapat dikatakan bahwa kitab ini justru lebih banyak menyoroti ketidaktaatan nabi Allah dan kesabaran Allah kepada nabiNya.
The terms of the "old covenant" were, Obey and live: "If a man do, he shall even live in them" (Eze. 20: 11; Lev. 18: 5); but "cursed be he that confirmeth not all the words of this law to
Niniwe adalah ibu kota Asyur. Letaknya di timur laut Mesopotamia (sekarang Irak) di sungai Tigris. Nahum 2:10-3:4 menggambarkan kekejaman orang-orang Niniwe. Yafo adalah 7
May 2013
10
sebuah pelabuhan yang ramai, yang terletak di Laut Tengah. Tarsis (Spanyol) terletak di arah berlawanan dengan Niniwe. Yunus melayani pada masa pemerintahan Raja Yerobeam II. Pada waktu itu, kerajaan Israel adalah kerajaan yang kuat dan siap menghadapi serbuan tentara Asyur yang menjadi musuh besar mereka. Kondisi politik seperti ini membuat Yunus sulit untuk mengerti mengapa Allah berusaha menyatakan kasihNya kepada Niniwe.
mengingkari janji panggilannya sebagai abdi Allah akibatnya Tuhan murka kepadanya.
Adapun tujuan penulisan kitab ini adalah: (1) untuk menunjukkan kepada Israel dan bangsa-bangsa lainnya betapa besarnya dan luasnya kasih sayang Allah yang bertindak menyelamatkan melalui pemberitaan tentang pertobatan; (2) Untuk menekankan kuasa universal Allah atas perseorangan dan atas segenap bangsa. (3) Untuk menggambarkan kegagalan bangsa Israel yang seharusnya menjadi berkat bagi bangsa lain dalam konteks panggilan misionari yang seharusnya mereka ingat. (Kejadian 12:1-3; Yesaya 42:6-7; Yesaya 49:6).
Dalam Perjanjian Baru (Matius 12:39-41), Tuhan Yesus menyamakan dirinya dengan Yunus. Tuhan Yesus bersabda, ―Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus.‖
Ayat Bacaan : Yunus 1:1-17 Kisah tentang Nabi Yunus merupakan salah satu cerita yang mungkin sering kita baca dan dengar. Sejak kanak-kanak saat kita di sekolah minggu sampai kita beranjak dewasa bahkan tua kita sudah berulang kali mendengarnya.Namun demikian isi Alkitab yang kita baca atau dengar tersebut pasti selalu memberikan sesuatu yang baru karena ketika kita sungguhsungguh membaca atau mendengarkannya maka Roh Kudus akan memberikan inspirasi dan pewahyuan yang baru pada setiap kita. Oleh karena itu bergaulah dengan Alkitab melalui perenungan FirmanNya setiap hari agar hidup kita semakin berubah lebih baik lagi. Beberapa Hal yang dapat kita pelajari dari kisah Nabi Yunus ini antara lain… Jangan Mengingkari Janji Judul perikop dari ayat bacaan (yang di berikan Lembaga Alkitab Indonesia) bertuliskan ―Yunus Mengingkari Panggilan Tuhan‖. Yunus ingkar akan janjinya dengan ia tidak mentaati perintah Tuhan yang menyuruh ia pergi ke Niniwe (Yun 1:1-2) untuk mengingatkan kejahatan orang-orang Niniwe. Dalam bahasa aslinya kata Yunus berati Merpati (dove) gambaran perdamaian dan kesetiaan namun justru Yunus berlaku tidak setia dengan
Tuhan setia dan tidak akan ingkar terhadap janji-Nya tetapi tidak terhadap orangnya, yaitu terhadap orangorang yang tidak setia dan suka ingkar janji. Karena itu hendaklah engkau setia sampai mati (Why 2:10). Hati-hati terhadap janji, lebih baik tidak usah berjanji daripada tidak dapat menepatinya. Karena itu tepati janji kita, untuk tetap mengasihi Dia dengan tetap setia terhadap pelayanan yang Tuhan sudah percayakan melalui pemimpin.
Jangan Lari dari Tuhan Tuhan memerintahkan Yunus pergi ke Niniwe untuk mengingatkan kejahatan orang-orang di sana tetapi Yunus malah pergi ke Tarsis ia ingin Tuhan langsung menghukum saja orang-orang Niniwe yang jahat itu, gak usah di peringatkan lagi. Kebencianya terhadap orang-orang Niniwe membuat Yunus lari dari Tuhan (Yun 1:3-4), menjauh dari hadapan Tuhan.
Manusia tidak bisa lari dari Tuhan karena Tuhan maha hadir (Mzm 139:7-12) Kita akan rugi dan membayar mahal jika coba lari dari Tuhan Jangan lari dari tugas dan tanggung jawab pelayanan hanya karena tidak suka terhadap pelayanan yang ada atau tidak suka terhadap seseorang. Tuhan murka terhadap orang yang lari dari tanggung jawab (Yun 1:4).
Jangan tertidur! Sungguh aneh.. dalam keadaan terjadi angin ribut dan gelombang besar bahkan badai besar tersebut hampir menenggelamkan kapal yang ia tumpangi, Yunus malah tertidur dengan nyenyak (Yun 1:6). Saat ini banyak dari orang-orang percaya sama seperti Yunus gelombang dan badai hidup hampir menengelamkan iman kita atau iman keluarga kita, iman saudara-saudara kita tetapi kita tenang-tenang saja. Gelombang aniaya melanda sebagian gereja-gereja di Indonesia kita tidak perduli, masa bodoh, kita tertidur dengan nyenyak. Saat ini Gereja harus bangun dari tidur, lihat keadaan sekelilingmu dan tunjukan keperdulian terhadap sesama, Jangan bersikap masa bodoh.
Jangan Berseru & Berdoa hanya untuk diri sendiri saja, tetapi juga untuk saudara seiman yang sedang menglami kesukaran dan aniaya sebagai bentuk keperdulian kita. Belajarlah berseru kepada Tuhan bukan kepada manusia (Pendeta/Gembala/Pastor, dll), agar tetap sadar dan connect dengan Tuhan.
Berani Berkorban. Salah satu sikap yang baik dari Yunus adalah berani berkorban, dalam keadaan keos (chaos, kacau) Yunus berani tampil dan mengakui bahwa angin ribut dan 8
May 2013
badai tersebut terjadi karena dirinya, karena ia lari dari Tuhan dan ia berani mengorbankan dirinya untuk di campakkan ke dalam laut (Yun 1:12) agar laut menjadi reda tidak menyerang mereka lagi.
Untuk ikut Yesus setiap kita harus berani berkorban dengan menyangkal diri dan pikul salib. Jika berkata mau Hidup di dalam KASIH berarti harus juga berani BERKORBAN
Sadar lalu Berseru kepada Tuhan. Setelah di telan ikan besar dan tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam lamanya maka sadarlah Yunus atas segala kesalahan yang telah ia perbuat lalu berdoalah Yunus kepada Tuhan (Yun 2:1) dan berjanji akan membayar apa yang pernah ia nazar-kan. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat(Yun 2:10) Masalahpun selesai.
10
diperjuangkan dahulu untuk mendapatkannya." "Tidak ada satupun di dunia ini, yang bisa di dapat dengan mudah. Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya." "Jangan terlalu berharap apa yang dapat dunia berikan untukmu,Tetapi berikanlah yang terbaik untuk dunia. Niscaya dunia akan menjadi tempat yang lebih indah"
Yunus berani mengoreksi dirinya dan mengakui kesalahannya, setiap kita seharusnya juga seperti itu dari pada suka mengoreksi dan menyalahkan orang lain lebih baik koreksi diri sendiri. Dalam keadaan sulit kita seharusnya berdoa, berseru memanggil nama Yesus jangan panggil yang lain (dukun, renternir, suami, tetangga, dll). Selalu ada jalan keluar bagi orang yang mau berseru memanggil nama Tuhan. Ketika berseru memanggil nama Tuhan pada akhirnya persoalan pasti selesai.
JANGAN PERNAH LARI DARI TUHAN SEPERTI YUNUS LAKUKAN, KITA AKAN RUGI DAN MEMBAYAR MAHAL JIKA NEKAT MENCOBANYA. LH dan Bobby Pattiruhu
"Dalam hidup, ada hal yang datang dengan sendirinya, dan ada hal yang harus 9
May 2013
10
MEMBUAT PASANGAN SEMAKIN CINTA KEPADA KITA
PDT. H.M. SIAGIAN JAKARTA
Seorang gadis, berencana menikah dalam waktu yang tidak berapa lama lagi. Dalam hatinya rasa bahagia, takut, gugup, dan cemas bercampur jadi satu. Yang paling membuat hatinya miris adalah banyaknya kasus perceraian yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ia tentu ingin mengetahui tips-tips agar nanti ia dapat menjalani rumah tangga yang bahagia dan langgeng selamanya.
Saudaraku, Menjadi pasangan suami istri (pasutri) yang baik dan benar memang gampang-gampang susah. Dari yang tadinya bebas merdeka sebagai seorang bujangan atau gadis, tiba-tiba mendapatkan peran/tanggung jawab baru sebagai pasangan hidup dari seseorang yang dinikahinya. Memang sudah kewajiban setiap orang yang sudah menikah untuk membahagiakan pasangan hidupnya baik suka maupun tidak suka. Banyak orang yang tidak menyadari berbagai kelebihan dan kebaikan suaminya atau isterinya sendiri yang nantinya baru terasa ketika berpisah, cerai maupun ditinggal mati. Jika saat ini kita merasa belum membuat pasangan kita bahagia, tidak ada salahnya untuk memulainya. Pembahasan: Berikut ini ada beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk
membuat istri atau suami kita bahagia dan semakin cinta/sayang kepada kita : 1. Menjalankan Hak dan Kewajiban Sebagai Suami/Istri Baik suami maupun istri sama-sama memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan demi terciptanya suasana rumah tangga yang harmonis. Semakin banyak kewajibankewajiban yang kita laksanakan akan semakin membuat pasangan kita bahagia. 2. Mencukupi Kebutuhan Rumah Tangga Seorang suami berkewajiban penuh untuk mencari nafkah bagi istri dan anak-anaknya serta ditambah lagi orang-orang yang menjadi tanggungannya bila ada. Jika suami mampu mencukupi kebutuhan hidup rumahtangga maka otomatis isteri pun akan senang dan bahagia jika ia adalah orang yang bersyukur. Tidak menutup kemungkinan baik istri, anak ataupun anggota keluarga lain ikut membantu untuk 10
May 2013
menambah penghasilan keluarga penghidupan yang lebih baik.
untuk
10
mendapatkan
3. Tidak Mudah Marah (Emosional) dan Saling Pengertian Siapa yang senang punya pasangan hidup yang bawel dan suka mengomel? Jadilah orang yang berbicara secukupnya dan berbicara yang berguna-berguna saja. Jika marah jangan dilampiaskan kepada istri, anak, suami, atau anggota keluarga kita. Emosi tidak akan menyelesaikan suatu masalah dengan baik oleh sebab itu biasakanlah hidup tenang dan santai, dan lebih banyak menggunakan akal pikiran untuk mengatasi konflik keluarga ketimbang dengan kemarahan. 4. Selalu Setia Kepada Pasangan Setia dengan pasangan sah kita merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jika memang sulit untuk setia, maka berusahalah sekuat tenaga untuk tetap setia. Perselingkuhan merupakan awal dari sebuah kehancuran keluarga. Bayangkanlah jika itu terjadi pada diri anda. Bayangkan jika pasangan yang kita cintai ternyata mengkhianati cinta kita dengan selingkuh. Bayangkanlah jika yang menjadi korban adalah anak kita sendiri. Jika hal tersebut tidak ingin terjadi, maka jadilah orang yang setia kepada pasangannya apapun yang terjadi. 5. Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Jadilah teladan/panutan yang baik kepada pasangan suami/istri serta anak-anak kita dengan menjadi orang yang melaksanakan perintah Tuhan dalam keseharian kita. Tunjukkan bahwa dengan menjadi abdi Tuhan akan membuat kita semakin bahagia, sukses, tenang, selamat, dan berbagai kebaikan lainnya. Tidak hanya bahagia di dunia saja namun juga akan mendapatkan kebahagiaan sejati di akhirat kelak. Ajarkan bahwa hidup adalah sarana kita untuk berbuat kebaikan untuk mendapatkan berkat dari Tuhan Allah.
8. Saling Menasehati dan Mengingatkan Tiada yang lebih indah daripada ketika kita salah ada yang mengingatkan, ketika ada yang tidak baik ada yang menasehati, ketika ada yang butuh curhat ada yang mau mendengarkan, ketika ada sedih ada yang menghibur, ketika ada yang marah ada yang mendinginkan, ketika ada yang bertengkar ada yang melerai, ketika ada yang tidak tahu ada yang memberitahu, ketika ada yang senang anggota keluarga yang lain ikut diajak senang.
9. Membesarkan dan Mendidik Anak yang Baik Anak-anak perlu diberikan perhatian penuh dari orangtuanya. Ke mana lagi anak akan mengadu dan meminta kalau bukan kepada orangtua atau walinya. Anak-anak harus dididik sejak dini sebelum usia sekolah untuk menanamkan moral dan nilai yang baik. Ajarkan anak ilmu dan agama/pendidikan rohani yang keduanya harus saling berdampingan satu sama lain. Keberhasilan mendidik dan membesarkan anak-anak sudah pasti akan menjadi kebanggaan orangtua. 10. Membahagiakan Keluarga Besar Pasangan Kita Menikah tidak hanya menikahkan dua manusia yang berbeda jenis saja, namun juga menikahkan dua keluarga besar dari pihak suami dan dari pihak isteri. Jaga hubungan kekerabatan dan tali silaturahim yang baik dengan keluarga pasangan kita. Jika kita menghargai dan menghormati keluarga dari pasangan kita, maka pasangan kita akan merasa senang dengan hal itu. Kesimpulan: Semoga sepuluh tips ini akan membawa kebahagiaan bagi rumah tangga dan membuat pasangan semakin mencintai satu dengan yang lain!
6. Menjaga Hubungan Baik Antar Anggota Keluarga Setiap anggota keluarga baik ayah, ibu, anak, kakek, nenek, paman, bibi, keponakan, cucu, dan lain sebagainya, serta orang yang tinggal bersama keluarga seperti pembantu rumah tangga, supir, tukang kebun, satpam, dan lain sebagainya harus bisa menjaga nama baik keluarga. Masing-masing harus berupaya menciptakan suasana rukun, tentram, damai di dalam keluarga. Jika ada yang berselisih, anggota keluarga yang lain ikut turut serta membantu mendamaikan. Keluarga yang rukun akan mendukung terciptanya suasana bahagia dalam keluarga. 7. Musyawarah untuk Mufakat dalam Keluarga Pengambilan keputusan dalam keluarga diambil dengan cara melakukan musyawarah, brainstorming, dengar pendapat, rapat, koordinasi, dan lain-lain. Jika menemui jalan buntu, maka voting menjadi alternatif cara yang terakhir untuk mendapatkan suatu keputusan bersama. Hindari mengambil keputusan bersama yang bersifat penting tanpa melibatkan mayoritas anggota keluarga yang lain. Jika setiap anggota keluarga merasa dihargai maka akan tercipta situasi dan kondisi lingkungan rumah tangga yang damai. 11
May 2013
10
‘‘Tunduklah kepada Pemimpinmu”
D
i zaman sekarang ini tidak mudah menemukan orang yang memiliki roh penundukan diri. Sebaliknya banyak orang yang memiliki roh pemberontakan. Memberontak berarti tidak tunduk pada otoritas, di mana hal ini pasti akan menimbulkan konflik, baik itu konflik antar sesama anggota dalam sebuah keluarga, organisasi, masyarakat, atau bahkan suatu negara. Hari ini firman Tuhan mengingatkan agar setiap orang percaya memiliki roh penundukan diri. Kata taatilah dalam ayat nas di atas menurut teks aslinya berarti menyesuaikan, mengalah dan menaati. Sedangkan kata tunduklah berarti tunduk kepada otoritas.
LORAN NAPITUPULU TK MEDAN
Tuhan menghendaki setiap orang percaya memiliki roh penundukan diri. Tunduk kepada siapa? Tunduk kepada Tuhan dan juga tunduk kepada pemimpin-pemimpin rohani kita. Tidak sedikit orang Kristen yang tidak tunduk kepada pemimpin rohaninya, mereka malah suka mengkritik, membicarakan kelemahan dan kekurangan, serta meremehkannya. Dalam Bilangan 12:1-16 dikisahkan bagaimana Miryam dan Harun memberontak kepada Musa. Secara garis keluarga, Miryam adalah kakak dari Harun dan Musa, sedangkan Musa adalah yang paling kecil. Tetapi di hadapan Tuhan, urutan otoritas adalah Musa, Harun dan Miryam. Jadi Musa adalah pemegang otoritas tertinggi. Karena tidak tunduk kepada otoritas, Miryam harus menanggung akibatnya, ia "...kena kusta, putih seperti salju;" (Bilangan 12:10a). Tanda bahwa di dalam diri seseorang ada Roh Kudus adalah adanya roh penundukan diri: anak-anak tunduk kepada orangtua, isteri tunduk kepada suami, kita tunduk pada pemimpin rohani, pemimpin rohani kepada gembala dan seterusnya. Tuhan Yesus adalah teladan utama dalam hal penundukan diri; Dia tunduk kepada kehendak Bapa, bahkan "...dalam keadaan seperti manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8). Tanpa penundukan diri, di mata Tuhan kita bukanlah pribadi yang berkualitas! "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya." (Ibrani 13:17a) Tuhan memberkati kita.
12
May 2013
10
KOMUNIKASI KELUARGA
Talk Show AWR Oleh Nico J.J. Koroh
Adventist World Radio Diskusi Komunikasi dalam Keluarga No 118
“Tantangan Besar Dalam Komunikasi Keluarga (2)” (Ayura) Sdr Pendengar di mana pun anda berada, dari studio saya Ayura dan juga sudah bersama saya saat ini bpk Nico J.J.Koroh nara sumber kita, mengucapkan selamat berjumpa kembali semoga kita semua berada dalam keadaan sehat walafiat, dan hari ini kita akan mendiskusikan Tantangan Besar dalam Komunikasi Keluarga bagian 2, rupanya isu ini cukup penting sehingga setelah bagian pertama sekarang kita akan mendiskusikan bagian keduanya. Mengapa rupanya harus ada bagian kedua mengenai isu ini pak Nico? (Nico) Ya karena pentingnya isu ini, sehingga bila dibawakan hanya dalam satu bagian saja barangkali tidak cukup waktu, padahal ada banyak hal yang perlu didiskusikan. (Ayura) Yang pak Nico maksudkan seperti apa misalnya? (Nico) Ya yang sudah saya jelaskan bukan hanya tentang keterbatasan waktu dan campur tangan mertua, masih banyak lagi tantangan-tantangan lainnya seperti perilaku anggota keluarga yang tiba-tiba berubah misalnya tadinya memiliki spiritualitas tinggi tiba-tiba berubah menjadi rendah, atau memudarnya kesetiaan di dalam keluarga. (Ayura) Wah apa rupanya faktor-faktor yang dapat mengubah halhal seperti itu pak Nico?
(Nico) Wah tentu banyak sekali faktor itu, tapi biasanya hal tersebut dapat terjadi oleh karena adanya faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor-internal tentu hal-hal yang terwujud di dalam keluarga sendiri, sedangkan faktor eksternal terwujud oleh karena faktor-faktor diluar keluarga. (Ayura) Contoh seperti apa misalnya faktor-faktor internal dan eksternal itu pak Nico? (Nico) Faktor internal misalnya ketidak cocokan di dalam keluarga, misalnya antara anak dan ayah atau sebaliknya antara anak dan ibu atau pun sebaliknya, atau pun antara saudara kandung di dalam anggota keluarga sendiri, yang walaupun hal ini jarang terjadi, tapi kenyataan bisa saja terjadi seperti itu. Faktor eksternal tentu misalnya disebabkan oleh orang diluar keluarga tapi begitu berpengaruh sehingga dapat mempengaruhi keseimbangan di dalam hubungan keluarga. (Ayura) Contohnya seperti apa pak Nico faktor eksternal seperti yang bapak maksudkan tadi. (Nico) Misalnya saja ada pacar dari anak di dalam keluarga yang begitu kuat pengaruhnya sehingga bisa mempengaruhi anak untuk melakukan sesuatu yang negatif diluar dugaan keluarga itu sendiri, misalnya melarikan diri, atau terpengaruh menjadi mangsa narkoba, nah hal-hal seperti itu kan semuanya kan datangnya dari luar anggota keluarga itu sendiri bukan?
13
May 2013
(Ayura) Wah kalau hal-hal seperti itu terjadi, bagaimana cara keluarga atau kita untuk mengatasi persoalan seperti itu pak? (Nico) Biasanya kalau sudah terjadi , tentu agak sulit untuk mengatasinya, jalan yang paling baik adalah tentu melakukan pencegahan, sebab pencegahan pasti lebih baik daripada pengobatan itu sendiri bukan? (Ayura) Pencegahan yang paling baik itu seperti apa pak? (Nico) Kembali lagi pada hubungan keluarga tentunya, bilamana hubungan kekeluargaan kita baik antara ayah dan ibu demikian pula dengan anak-anak itu baik, pasti mereka tidak segan-segan untuk menyampaikan hal-hal seperti itu. Hubungan yang normal dan ideal didalam anggota keluarga senantiasa diwujudkan dalam komunikasi keluarga yang baik. (Ayura) Apa benar seperti itu pak Nico, kalau hubungan sesama anggota keluarga baik komunikasi keluarga pun juga baik? (Nico) Biasanya seperti itu Ayura, oleh karena bilamana hubungan satu sama lain di dalam keluarga atau relationship antar anggota keluarga itu baik, maka pasti komunikasi antara mereka juga baik, oleh karena hubungan itu sebenarnya merupakan akar dari komunikasi itu sendiri, sebab bisa saja komunikasi itu kelihatan seperti baik saja, tetapi hubungan antara mereka sebenarnya begitu banyak masalah bukan? (Ayura) Saya kira juga seperti itu pak, tapi sebelum kita melanjutkan perbincangan kita sebaiknya kita dengarkan dulu lagu selingan berikut ini, sdr pendengar, selamat mendengarkan. (Ayura) Saya pernah membaca pak di salah satu media, bahwa melakoni bahtera kehidupan keluarga dewasa ini semakin tidak ringan, karena banyak orang tidak lagi memperhatikan hubungan apalagi komunikasi di dalam keluarga kata mereka karena telah terjadi desakralisasi dalam pernikahan, bagaimana itu pak Nico? (Nico) Ya mungkin di dalam kehidupan modern dewasa ini, sudah banyak orang yang tidak lagi menganggap bahwa hubungan pernikahan sebagai sesuatu yang sakral, dan mungkin semakin banyak yang menganggap nya sebagai kontrak bisnis yang sewaktu-waktu bisa diputuskan apabila kedua belah pihak merasa tidak dapat lagi memenuhi kewajiban mereka masing-masing. (Ayura) Mengapa hal itu bisa terjadi, atau semakin sering terjadi sekarang ini pak Nico? (Nico) Saya pikir dasar utama di mana value system atau sistem nilai di dalam keluarga semakin pudar.
10
kegereja , tiba-tiba perilaku seperti itu mulai memudar di dalam keluarga. Nah itu biasanya merupakan tanda-tanda utama. (Ayura) Mengapa hal seperti itu merupakan ciri-ciri utama pak Nico? Kan bisa saja keluarga yang jarang kegereja tetapi mereka hidup rukun di dalam keluarga bisa kan pak ? (Nico) Memang benar bahwa kerukunan atau hidup rukun di dalam keluarga akan merupakan salah satu ciri-ciri lain yang penting tentang adanya suatu hubungan baik didalam keluarga tentunya, tetapi bagi seorang kristen hubungan baik atau wujud kasih sayang dalam keluarga biasanya merupakan buah dari hasil hubungan baik dengan Tuhan bukan? (Ayura) Ada juga orang yang saya perhatikan hampir tiap minggu dia kegereja, tetapi ternyata di dalam keluarga mereka cekcok melulu, bagaimana itu pak Nico? (Nico) Wah orang yang kegereja tiap kali akan tetapi hatinya tidak pernah mendapatkan sukacita dan kedamaian pasti sebenarnya ada masalah mengenai hubungannya dengan Tuhan, oleh karena seperti saya katakan tadi kasih sayang yang terwujud didalam keluarga merupakan buah dari hubungan baik dengan Tuhan, karena menurut hemat saya orang yang memiliki hubungan baik dengan Tuhan apalagi orang yang memiliki hubungan iman yang kuat dan dekat dengan Tuhan, saya yakin hubungannya di dalam keluarga juga akan baik . (Ayura) Kalau begitu perilaku orang yang selalu setia mengunjungi gereja tapi hubungan keluarga selalu bermasalah berarti dia pergi kegereja oleh karena hanya ingin mempertahankan hubungan sosial di sana apa begitu pak? (Nico) Memang bisa seperti itu Ayura, karena dia hanya berpurapura saja kegerja karena dia tidak pernah mau mengaplikasikan firman itu di dalam kehidupan pribadinya ataupun dalam kehidupan keluarganya. Sebab di dalam kehidupan modern sekarang ini pragmatisme semakin berkembang pesat atau kehidupan serba boleh berbuat apa saja, sehingga benar seperti yang anda katakan tadi kehidupan keluarga cenderung terjadi desakralisasi. Oleh karena itu tantangan dalam komunikasi keluarga itu akan semakin tinggi. (Ayura) Baik kalau begitu pak, dan para pendengar sekalian, sampai di sini dulu perbincangan kita, mudah-mudahan kita lebih memahami tantangan dalam komunikasi keluarga kita, agar kita lebih siap menghadapi tantangan-tantangan seperti itu, terimakasih pak Nico, terimakasih para pendengar sekalian, sampai jumpa lagi dalam acara komunikasi keluarga di acara mendatang. Terima kasih, kiranya Tuhan memberkati kita semua.
(Ayura) Ciri-ciri bahwa sistem nilai di dalam keluarga itu semakin pudar itu seperti apa , maksudnya tentu agar kita lebih mudah mendeteksinya pak Nico. (Nico) Menurut hemat saya, ciri-ciri utama adalah berdoa bersama sudah mulai menghilang, anak-anak tidak terlihat lagi melakukan doa di dalam keluarga, mungkin tadinya mereka rajin pergi
14
May 2013
“TRIBUTE UNTUK ANDREW KUNTARAF OLEH TIM KADNet” DILAPORKAN / DIKIRIMKAN OLEH: G
10
Luar Negeri berkesempatan hadir memberikan kata-kata penghiburan bagi keluarga Pdt. Jonathan Kuntaraf atas diizinkannya putra satu-satunya ―Andrew Orville Oey Kuntaraf‖ beristirahat sementara menanti pagi yang cerah menyambut kedatangan-NYA yang kedua kali. Tanggal 6 April 2013 Andrew meninggal karena kecelakaan pukul 4.38 pm Waktu Charles Town Virginia di usia 33 Tahun, setelah Motor yang dikemudikan Almarhum mengalami kecelakaan di persimpangan Jalan East Washington Street dan Drive Hollywood. Almarhum sempat dibawa ke Jefferson Memorial Hospital, namun akhirnya meninggal dunia oleh karena luka akibat kecelakan tabrakan dengan mobil yang dikemudikan oleh Joshua Adam Collins 21 Tahun dari Martinsburg. Sekilas mengenai Andrew Orville Oey Kuntaraf, lahir di Loma Linda, California pada tanggal 10 September 1979 merupakan anak pertama dari Pdt. Jonathan dan Kathleen Kuntaraf. Keluarga Kuntaraf kembali ke Indonesia pada tahun 1980 untuk melayani pekerjaan Tuhan di Indonesia, dan pada tahun 1981 lahirlah putri pertama dan anak kedua yang diberi nama Andrea. Andrew dan Andrea menghabiskan masa kecil bermain bersama di kampus Universitas Advent Indonesia (UNAI) di mana orangtua mereka bekerja. Pada tahun 1987 keluarga ini pindah ke Singapura bekerja di kantor GMAHK Divisi Timur Jauh yang saat ini disebut dengan Divisi Asia-Pasifik Selatan yang berkantor pusat di Singapura, Andrew masuk Sekolah Dasar dan sekolah Menengah di GMAHK Divisi Timur Jauh.
KOTA [KADNET] – Setelah tutup Sabat tepat pukul 18.15 Tim KADNet dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan dari
Dia dibaptis pada tanggal 14 Desember 1991 oleh Pdt. J. Kuntaraf yang juga merupakan ayahnya. Pada tahun 1996 Andrew pindah ke Shenandoah Valley Academy (SVA), 15
May 2013
Virginia. Dan tahun 1997 ia lulus dari SVA dan kemudian masuk kuliah di Southern Adventist University (SAU), Collegedale, dan mendapat gelar bachelor’s degree of business administration in Computer Information Systems pada tahun 2001, dan pada tahun 2008 menyelesaikan program master of business administration in Management di Universitas yang sama. Memulai karir pada tahun 2001 sebagai Assosiate Director of the Church Membership Softwaredari Gereja Masehi Advent Hari Ke-tujuh sedunia yang berpusat di Silver Spring Maryland, kemudian menjabat sebagai Director of the Seventh-day Adventist Accounting Software yang pada akhirnya sebagai Director of the Church Membership Software.
10
teknologi, Andrew adalah seorang musisi yang terampil dan juga sebagai pengkhotbah yang berbakat, dia sangat menikmati pekerjaan dan aktivitasnya hanya untuk memuji Kristus. Andrew meninggalkan seorang istri Alysia, yang dinikahinya kurang lebih 9 tahun yang lalu, Orangtuanya Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf dan Dr. Kathleen Kuntaraf, seorang adik perempuan Andrea Kuntaraf Crane, dan oma Djie Lan, keponakan di antaranya Chelsea Michelle, Torie, Chelsea Rae, Kylee, Skylar, Trenton, dan Alyssa, sepupu yang mencintainya seperti saudara kandung.
Dia memiliki keinginan untuk bekerja bagi gereja dan hanya melayani Tuhan, selain mempunyai keahlian di bidang
Andrew mengabdikan hidupnya untuk pelayanan kepada-NYA, kita percaya bahwa kita akan melihat Andrew kembali memuji Tuhan ketika waktu-NYA tiba. Andrew adalah sosok pribadi yang luar biasa yang menggunakan waktunya dan talentanya hanya untuk memuji Tuhan.
Acara Penghiburan sudah dimulai pukul 18.15 di ruangan Ex Chapel Univeristas Indonesia dengan:
UNGKAPAN TERIMA KASIH Andrew Kuntaraf Memorial Scholarship Funds
Pembawa Acara Lagu Buka Mu‖ Doa Buka Kata Sambutan Lagu Spesial
: Janette Sepang : LS. No. 185 ‖Ku Datang Hampir Kepada-
: Max Langi : A/n. KADNet Ministry, Wilhon Silitonga : - VG KADNet Ministry - Rachel Silitonga Renungan Firman: Pdt. Noldy Sakul Tribute : Max Langi Melvin Simatupang Stevanus Widjaja Irma Pakasi Peggy I. Wowor Lagu Tutup : LS. No. 223 ‖Ada Negri Amat Indah‖ Doa Tutup : Pdt. Hengky Wijaya
Andrew Kuntaraf telah tiada, namun kita merindukan agar 16
May 2013
pengabdiannya dapat diteruskan oleh lebih banyak orang muda. Sebab itu Andrew Kuntaraf Memorial Scholarship Funds telah di bentuk khusus untuk membantu orang muda yang kurang mampu dalam keuangan, namun mempunyai kemampuan untuk melanjutkan pendidikan, agar mendapat kesempatan untuk berkuliah. Sebab itu Keluarga Kuntaraf telah menggunakan ungkapan dukacita dari saudara seiman dan keluarga, dengan jalan berpartisipasi dalam membantu ―Andrew Kuntaraf Memorial Scholarship Funds.‖ Untuk itu, dari pihak keluarga ingin mengucapkan terima kasih kepada warga Indonesia yang telah berpartisipasi dalam membantu AKMSF tersebut. Hingga pada tanggal 2 Mei 2013, ucapan terima kasih khusus ditujukan kepada nama-nama di bawah ini: Kel. Stevanus Widjaja, Keluarga Ferdinand Iskandar, Universitas Advent Indonesia pimpinan Dr. R. Hutabarat, Vera Elia, Kel.Johan Lim, First Indonesian SDA Church Allegheny East, Kel. Timbul Tambunan, Kel Dewi/Gunawan Tedjasukmana, Indonesian American SDA church, California, Asia Pacific Ministry Southern California Conference, Pendeta-pendeta Advent Indonesia di California, David Limongan, Hanna Lim, Henry Pesulima, Steven Bing Lauw, Carry Manoppo, Mantan Mahasiswa UNAI 1976-1980 (dipimpin oleh Jerry Kiroyan, Eva Siahaan, Marta LukasSovanhadi,Nadia Hattu Tan,Binar Siahaan, Thomas Poluan, Ruda Siregar, Hanny Risakotta, Darmaria Ginting, Harun-Joan Burhanudin, dan Kloster Sihotang), Christian Sumilat, Jonathan-Megawaty Lim, Mie Fa Liong, Christa Palit-Suryadi, Danny Walean, Cindy Zacharias, Naomi Wysang, Femmy Macarewa, Netty Sakul, Heidy Bingtoro, Phan, Kel. Dr. Daniel-Lin Saputra, Ny. Irsan Siregar, Drg. Joanne & Agus Khoman, Dr. Gino Tann, Dr. Harun & Jessica Murdomo, Kel. Ny. Oey Swan Lo, Frankie Butar-Butar, Dr. Suroto Lim, kel. Allan Kwan, Melinda Lim, Kel. William Tabaluyan, Dr. Tonny Bahri, Christina Dewi, Edith Emma Missah/John Habaradas, Puspa Wirantono/Hartono Doedargo, Watson/Antje Chin, kel. Drg. Sani Liwidjaja, Rumah Sakit Advent Medan, Ani/Daisy/Lanny Pongilatan, Ellen Limongan, kel. Samuel Ang-Limongan, Kel. Adlai Onsoe-Limongan, Kel. Jovian Lubis, Kel. Pdt. H.I. Missah, Kel. Alan-Lianny WongLiwidjaja, Kel. Richard Sabuin, Kel. Yohanes Pintoko, Kel. Kristine & Raymond Yonarto, Kel. William & Yenny Yonarto, Rumah Sakit Advent Bandung, Rumah Sakit Advent Bandar Lampung, GMAHK Konferens DKI, GMAHK Konferens Jawa Barat, GMAHK Daerah Jawa Tengah, GMAHK Konferens Jawa Timur. GMAHK Nusa Tenggara Timur; Keluarga Gunawan Cokro, Keluarga Talesu, Kel. Max Langi, Kel. Benjamin G. Yonas, Dr. Shirley Tan, Indonesian Pioneer SDA Church, GMAHK Kebayoran Baru, Indonesian Global Oureach Fellowship Inc (Loma Linda), GMAHK Sumatera Tengah, Kel. Pdt. M. Simbolon, KADNET Ministry International, Mereka yang telah memberikan memberikan bantuannya tanpa nama, pada memorial service di kampus Universitas Advent Indonesia pada hari Sabat tanggal 27 April 2013.
10
Kita percaya banyak yang akan terbantu dengan dana tersebut, dan yang akan ditambahkan oleh pihak keluarga Kuntaraf. Yang berterima kasih: Kathleen-Jonathan-Alysia-Andrea Kuntaraf-Patrick Crane. UCAPAN TERIMA KASIH DARI KEL. KUNTARAF UNTUK SAHABAT-SAHABAT SEIMAN Kepada saudara SEIMAN,
P
ada kesempatan ini atas nama keluarga LiwidjajaKuntaraf, kami ingin mengucapkan terima kasih atas semua ungkapan belasungkawa, penghiburan, dan doa yang telah diberikan kepada kami atas meninggalnya Andrew Orville Oey Kuntaraf; melalui berbagai milis, FaceBook, SMS, telepon, pengiriman kartu, bahkan kunjungan langsung. Maafkan oleh sebab kami belum bisa menyebutkan nama satu persatu, oleh sebabnya banyaknya yang kami terima sejak meninggalnya Andrew pada tanggal 6 April 2013, sampai hari ini, ungkapan bela sungkawa dari Indonesia dan dari seluruh dunia tetap berdatangan setiap hari. Kami merasakan kekuatan doa yang telah diberikan dan hiburan yang disampaikan, hingga kami boleh mendapatkan kekuatan dalam kesedihan atas kehilangan anak lelaki satu-satunya. Namun kami puji Tuhan oleh sebab semua kesaksian dari begitu banyak orang yang telah terjamah atau mendapatkan berkat dari kehidupan Andrew. Dalam kurun waktu kehidpan Andew yang singkat, Tuhan dalam kasihNya telah menggunakan Andrew untuk menjadi sumber sukacita bagi keluarga, jemaat, pekerjaan Tuhan di seluruh dunia. Terima kasih kepada saudara-saudara yang telah menangis bersama kami, namun Tuhan akan menghapuskan seluruh air mata kita pada saat pengharapan kedatangan Yesus menjadi kenyataan; dan kita akan bertemu dengan mereka yang kita kasihi yang telah mendahului kita. Maranatha! Datanglah Tuhan Yesus. Kathleen-Jonathan-Andrea-Alysia Kuntaraf, Patric Crane Seluruh keluarga besar Liwidjaja-Kuntaraf-Yonathan
17
May 2013
10
[Ket. Gbr: Alm. Andrew Kuntaraf pada acara IYRR 2011]
~ Dear Pdt. Dr. Jonathan & Dr. Kathleen Kuntaraf: Pada waktu berita Andrew meninggal dunia tersebar di kantor General Conference, kabar itu bagaikan guntur yang menggelegar di siang bolong- melumpuhkan seluruh kegiatan yang ada. Hari Senin pagi itu, hampir setiap orang memperbincangkan tentang Andrew. Sepanjang pekan itu kabut duka menyelimuti seluruh perkantoran GC. Percakapan orang hanyalah seputar Andrew dan hidupnya yang singkat namun sangat berbobot, satu kehidupan indah yang terus menerus menjadi pembicaraan orang yang tak pernah habishabisnya. [Ket. Gbr: Lagu Pujian KADNet Team]
[Ket.Gbr: Renungan oleh Pdt. N. Sakul]
[Ket. Gbr: Lagu Pujian oleh Rachel Silitonga]
Hari Kamis yang lalu setelah GC morning worship, 18 hari setelah meninggalnya Andrew, sepasang suami dan isteri yang bekerja di GC menemui saya dan karena mengetahui saya dari Indonesia, mereka menyampaikan kesan mereka terhadap Andrew. Mereka katakan Andrew adalah seorang yang ramah, sopan, murah hati dan suka menolong. Seorang yang muda namun dapat dijadikan panutan bagi semua orang khususnya orang-orang muda, untuk menghayati dan mengamalkan satu kehidupan yang akan selalu dikenang orang. Selama hampir 8 tahun kami bekerja di GC, baru kali ini kami merasakan duka yang merasuk seluruh perkantoran GC ketika ada personel GC yang meninggal. Sepanjang minggu sesudah kematiannya, rasa duka masih terus meliputi seluruh bangunan perkantoran GC. Semua orang mengenang kebaikan, keramah-tamahan seorang Andrew, kerajinannya, kepiawaiannya dalam segala hal yang berkaitan dengan computer - kesediaannya menolong mengatasi problema computer yang dialami beberapa orang walaupun itu bukanlah tugasnya - namun dengan senang hati ia bersedia meluangkan waktunya yang berharga untuk menolong. Seorang pekerja yang ulet, berdedikasi, cerdas, piawai, calon pemimpin di masa depan. Dalam usia yang begitu muda – 33 tahun – Andrew sudah menjadi direktur departemen di tingkat General Conference, satu prestasi yang patut dibanggakan. Ini bukanlah sesuatu yang biasa tetapi di luar biasa. Ini adalah bukti bahwa Tuhan memang memakai Andrew untuk melayani Dia. Kita semua mencintai Andrew, tetapi Tuhan lebih mencintai dia. Apa yang 18
May 2013
terjadi kepada Andrew tentu adalah atas ijin Tuhan. Saya dan Ellen walaupun bersedih, namun bersyukur atas kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan kepada Andrew, walaupun singkat tetapi berkwalitas. Kehidupannya begitu indah, kehidupannya telah menyentuh begitu banyak orang, dan kehidupannya akan terus menggema dan lama dikenang, seperti ayat yang terdapat dalam Wahyu 14:13 yang berkata: ―Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: ‗Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.‘ ‗Sungguh, kata Roh, supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.‘‖ Peggy Iskandar Wowor Country Director KADNet World Wide Ministry
10
UCAPAN TERIMA KASIH KEL. PDT. J. KUNTARAF UNTUK ACARA PENGHIBURAN DARI KADNET MINISTRY Dear everyone,
S
ebelum berangkat meninggalkan Indonesia menuju ke Maryland pada pagi ini, atas nama keluarga LiwidjajaKuntaraf saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Pimpinan Kadnet Ministry atas terlaksananya acara hiburan khusus untuk kami pada hari Saptu malam yang lalu, tanggal 27 April 2013. Ucapan terima kasih khudus kepada sis. Peggy Iskandar Wowor dan Ev. Stevanus Suwandi Widjaja yang telah mengkoordinasi acara yang demikian meriah, dengan makanan yang berlimpah. Terima kasih ksih kepada Dr. Joshua Tobing yang telah menjadi tangan kanan Ev. Stevanus dalam mengatur makanan dan akomodasi. Terima kasih kepada TK yang telah datang bukan hanya dari Bandung dan Jakarta, tetapi juga dari Medan, Duri, Batam, Palembang, Balikpapan, Manado dan Surabaya. Benar-benar luar biasa pengorbanan TK untuk menghibur kami. Terima kasih kepada Janette Sepang yang telah bertindak sebagai MC, Pdt. Noldy Sakul yang telah memberikan renungan, brothers Wilhon Silitonga, Max Langi, Melvin Simatupang, sis. Irma Pakasih dan sis. Peggy yang telah memberikan tribute. Semuanya sangat berarti dalam mengurangi kepedihan kami, yang telah kehilangan Andrew, anak lelaki satu-satunya. Terima kasih juga kepada Donald Weley, beserta team HCI, yang telah merekam dan upload di youthtube hingga bisa di ikuti oleh mereka yang tidak hadir pada waktu itu. God is good! All the time! Kebaikan Tuhan ditunjukkan melalui team Kadnet yang telah datang dan memberikan hiburan, bahkan mendukung akan Andrew Kuntaraf Memorial Scholarship Funds. Kiranya Tuhan memberkati saudara-saudara agar tetap dipimpin oleh Roh Kudus, hingga memberikan pelayanan tanpa pamrih melalui Kadnet Ministry ataupun bidang yang lain. Marilah kita tetap setia sampai Yesus datang, hingga kita bertemu kembali dengan Yesus dan semua orang yang mati dalam Kristus. Maranatha! Datanglah Tuhan Yesus. ~Kathleen-Jonathan Kuntaraf
SEKILAS MENGENAI
ANDREW KUNTARAF MEMORIAL SCHOLARSHIP FUND (AKMSF)
S
udah berpuluh-puluh tahun Keluarga Pdt. Kuntaraf membantu mereka yang sangat memerlukan pertolongan untuk dibantu dalam hal pendidikan mereka diberbagai Universitas Advent. Dana yang datang dari keluarga Kuntaraf disebut sebagai Kuntaraf Scholarship. Namun setelah Andrew Kuntaraf meninggal, maka Pdt. J. Kuntaraf dan Dr. Kathleen Liwidjaja Kuntaraf merubah nama bantuan dana tersebut menjadi, "Andrew Kuntaraf Memorial Scholarship Funds (AKMSF)." Semua dana yang ada dalam Kuntaraf Scholarship Funds, digabung dengan dana yang diperoleh dari uang 19
May 2013
ungkapan dukacita dari banyak orang dan menjadi Andrew Kuntaraf Memorial Scholarship Funds. Mereka yang mendapatkan bantuan dari AKMSF adalah mahasiswa yang miskin, terutama yang yatim piatu, harus siap bekerja selama dalam pendidikan, rajin belajar dan mempunyai hasil yang baik ditandai dengan GPA diatas 3:00 dan mendapatkan rekomendasi dari PR III dan juga dari salah seorang dosen yang lain. Dari pihak keluarga mengharapkan akan banyak yang akan mengikuti jejak Andrew Kuntaraf dalam memberikan pengabdikan kepada Tuhan.
5. 6.
7. 8.
9.
Salam, Peggy Iskandar Wowor 10. UCAPAN TERIMA KASIH KEL. PDT. J. KUNTARAF PADA ACARA MEMORIAL SERVICE DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
A
tas nama keluarga Liwidjaja-Kuntaraf, kami ingin mengucapkan terima kepada semua pihak atas terlaksananya dengan baik acara "memorial service," untuk kematian Andrew Kuntaraf di kampus Universitas Advent Indonesia pada hari Sabat, tanggal 27 April 2013 yang lalu. Kami merasa sangat terharu atas semua doa, perhatian dan ucapan bela sungkawa yang telah diberikan kepada kami. Ucapan terima kasih secara lebih terperinti saya ingin sampaikan kepada yang berikut ini:
11.
12.
13. 14.
15. 1.
2.
3.
Keluarga Stevanus S Widjaja yang telah mempunyai inisiatip, dan mengkoordinasi akan kegiatan acara memorial service tersebut. Pdt. JS Perangin-angin beserta Staff GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat, Pimpinan Universitas Advent Indonesia (Pdt. Dr. R. Hutabarat, Dr. Caroline Tobing, Bapak Maropen Simbolon, Pdt. B. Nainggolan dengan seluruh staff & dosen UNAI) dan GMAHK Konferens Kawasan Jawa Barat (Pdt. Sutrisno Tjakrapawira dengan staff) yang telah bertindak sebagai tuan rumah untuk kegiatan "memorial service tersebut. Kepada ketua Lembaga, ketua Konferens/Daerah dan ministry yang telah memberikan uangkapan bela sungkawa; diantaranya ialah sebagai berkut: 1. Pdt. JS Perangin-angin atas khotbahnya yang memberikan hiburan dari firman Tuhan. 2. Pdt. Johnny Lubis yang membaca tribute dari Pdt. HI Missah, dan menyampaikan tribute atas nama General Conference, dan juga menyampaikan kata bela sungkawa atas nama SSD/ 3. Pdt. Johnny Rantung yang memberikan belasungkawa atas nama Uni Indonesia Kawasan Barat. 4. Pdt. Noldy Sakul yang menyatakan belasungkawa atas nama Uni Konferens Indonesia Timur.
16. 17.
18.
19.
20.
21.
22. 23. 24. 25. 26.
10
Ev. Stevanus S. Widjaja yang menyatakan triubute sebagai teman dekat. Pdt. Sutrisno Tjakrapawira yang menyatakan belasungkawa atas nama Konferens Jawa Barat. Pdt. Ronny Wenas, yang menyatakan belasungkawa atas nama Konferens DKI. Pdt. Sarjono Supriyono, yang menyatakan belasungkawa atas nama Daerah Sumatra Tengah. Pdt. Hengky Widjaja, yagn menyatakan belasungkawa atas nama Konferens Jawa Timur. Pdt. Jance Fina yang menyatakan belasungkawa atas nama Daerah Kalimantan Barat. Prof Dr. Daniel Saputra, yang menyatakan belasungkawa atas nama SEIMAN, dan Daerah Sumatra Selatan. Pdt. D. Nainggolan, yang menyatakan belasungkawa atas nama Daerah Sumatra Utara. Pdt. D. Silitonga, yang menyatakan belasungkawa atas nama Daerah NTT. Pdt. M. Limbong, yang menyatakan belasungkawa atas nama Daerah Sumatra Tengah. Dr. Jay Tombokan, yang menyatakan belasungkawa atas nama RSA Bandung Bapak Agus Ricky, menyatakan belasungkawa atas nama IPH Bapak Elon Manawan, menyatakan belasungkawa atas nama RSA Bandar Lampung. Pdt. Michael Palar, menyatakan belasungkawa atas nama Hope Channel Indonesia. Bapak Benjamin Yonas, menyatakan belasungkawa atas nama Jemaat Merbabu, Bandung. Bapak Iim Heryana, menyatakan belasungkawa mewakili Yayasan Universias Advent Indoensia. Bapak Doli Simorangkir beserta rombongan YAPI (bapak Stevanus S Widjaja, Ferdinand Iskandar, Elvin Bidi, Herman Candra, Peggy Iskandar Wowor, Vera Elia). Sdr. Yudith Heriyana, mewakil teman masa kecil. Sdr. William Widjaja mewakili orang muda. UNAI Angklung ensemble Wilma Latumerisa, yang memberikan nyanyian merdu, "It is well in My Soul" William dan Edward Widjaja yang telah memberikan instrumentalia, lagu kesukaan Andrew Kuntaraf 20
May 2013
27. PDT. M.Mambu, menyatakan bela sungkawa atas nama Rumah Sakit Advent Manado. 28. Pimpinan GMAHK Daerah Maluku, Sulawesi Selatan Tenggara, Papua yang hadir namun tidak mendapatkan kesempatan untuk memberikan kata bela sungkawa. 4. Kepada saudara/saudara yang telah memberikan dukungan kepada Andrew Kuntaraf Memorial Scholarship Funds. (Daftar ini sedang dilengkapi, dan akan diberikan dengan lebih lengkap setelah tiba kembali di USA. 5. Kepada Sdri Peggy Wowor dan Ev. Stevanus Widjaja yang telah mengkoordinasi acara penghiburan dari Kadnet, menyediakan program yang baik, disertai kelimpahan makanan. Kepada Dr. Joshua Tobing yang telah menjadi tangan kanan Ev. Stevanus dalam mengurus makanan dan akomodasi. 6. Kepada team Hope Channel Indonesia yang dipimpin Pdt. Michael Palar dan Sdr. Don Weley yang telah merekam kegiatan Memorial Service pagi dan petang, dan meng uploadnya di youtube, hingga dapat disaksikan oleh lebih banyak orang.
Kiranya Tuhan memberikan berkat yang limpah kepada saudara sekalian, dan nama Tuhan dimuliakan. Salam dalam Kristus, Kathleen-Jonathan Kuntaraf
10
“SABAT GABUNGAN SE TAGULANDANG - BIARO” DILAPORKAN OLEH: PDT. BRUSSI SORITON, TK SANGIHE TLD TAGULANDANG [KADNET] – Anggota-anggota jemaat Advent se pulau Tagulandang dan pulau Biaro beribadah bersama di Gereja Advent Jemaat Buha pada hari Sabat tanggal 4 Mei 2013. Ibadah pertemuan ini adalah agenda rutin yang diadakan setiap tiga bulan sekali untuk lebih mempererat tali persaudaraan dan menguatkan iman anggota-anggota jemaat.
Ibadah pertemuan ini dimulai dengan acara Keluarga yang dimulai tepat pada jam 8.45 WITA dilanjutkan dengan acara Sekolah Sabat dan ibadah Khotbah. Acara Sabat pertemuan itu berakhir dengan acara seminar pada jam 14.45 WITA. Setiap Acara pada hari Sabat itu dipimpin oleh anggota-anggota jemaat yang telah ditunjuk sebelumnya. Ibadah itu dimeriahkan dengan lagu-lagu pujian yang dibawakan oleh setiap jemaat yang hadir pada Sabat itu. Khotbah pada Sabat pertemuan itu disampaikan oleh Pdt. Hartje Sandil STh, Sekretaris Asosiasi Kependetaan dan 21
May 2013
10
Direktur Depatemen Sekolah Sabat Daerah Misi Nusa Utara. Dalam Khotbahnya Pendeta Sandil mengajak anggota jemaat untuk mempelajari kehidupan nabi Yunus yang diutus Tuhan untuk menginjili kota Niniwe.
3 jemaat: Mohongsawang, Buhias, Haasi; Wilayah Tagulandang Utara dilayani oleh Pdt. Jonathan Fallo dengan 2 jemaat: Kiama, Buha, dan Cabang SS Bulangan; dan Wilayah Biaro dilayani oleh Pdt. Adri Lantu dengan jemaat Biaro.
―Ada banyak pelajaran-pelajaran yang penting yang dapat kita ambil dari kisah Yunus sebagai penuntun bagi kita pada masa sekarang sebagai umat-umat Allah diakhir zaman ini.‖ Kata Sandil di pendahuluan khotbahnya. Sandil dengan gaya yang humoris menceritakan bagaimana Yunus lari dari Tuhan sampai akhirnya ia bertobat dan mengerti akan rencana Allah.
Pulau Tagulandang dan pulau Biaro adalah dua pulau yang ada di bagian utara kota Manado. Lebih dari 100 keluarga merupakan anggota Gereja Advent yang setia di Tagulandang dan Biaro. Mari Kita selalu doakan agar pekerjaan Tuhan di kedua pulau ini akan selalu Maju.
Sesudah makan siang bersama, anggota jemaat kembali lagi berkumpul didalam gereja untuk mendengarkan seminar yang dibawakan oleh pendeta Sandil. ―Loving God: Loving Each Other‖- ―Mengasihi Allah: Mengasihi Sesama Manusia‖ adalah judul seminar pada sore itu. Seminar yang berdasarkan pada kisah Orang Samaria Yang Baik Hati itu, mengajak anggota jemaat untuk lebih menyatakan kasih mereka kepada sesama manusia.
“PERESMIAN DAN PENTAHBISAN GMAHK JEMAAT BUHA” DILAPORKAN OLEH: PDT. BRUSSI SORITON, TK SANGIHE TLD TAGULANDANG [KADNET] – Gereja Advent Jemaat Buha diresmikan oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (SITARO), Toni Supit, SE, MM dan ditahbiskan oleh Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Uni Indonesia Kawasan Timur, Pdt. Noldy Sakul, MA.
Acara peresmian dan pentahbisan itu dirayakan pada hari Selasa sore tanggal 30 April 2013, dan dihadiri oleh Pimpinan Gereja Advent Uni Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), Pimpinan Gereja Advent Daerah Misi Nusa Utara (DMNU), para pejabat pemerintahan Kabupaten, masyarakat desa Buha, dan pendeta-pendeta, ketua- ketua serta anggota-anggota jemaat Advent se pulau Tagulandang yang diundang.
Jemaat-jemaat yang ada di pulau Tagulandang dan pulau Biaro di bagi kedalam empat wilayah pelayanan: Wilayah Tagulandang Utara dilayani oleh Pdt. Brussi Soriton dengan 5 jemaat: Mulengen, Minanga, Wo, Bawoleu, Lumbo; Wilayah Tagulandang Utara dilayani oleh Pdt. Welians Wukala dengan
Bersama-sama dengan Pendeta Sakul yang datang mewakili pimpinan Uni adalah Herry Sumanti, MBA, Bendahara, dan Jeanne Sakul- Metusalah, Direktur Shepherdess. Pimpinan DMNU yang hadir adalah: Pdt. E. Takasanakeng MPH, Ketua, Pdt. W. Suleh STh, Sekretaris, Pdt. F. Macpal SAg, Direktur Penatalayanan dan Komunikasi, dan Johana TakasanakengBawole, Direktur Pelayanan Anak-anak dan Kesehatan. 22
May 2013
10
Di dalam khotbah pentahbisannya Sakul memuji anggota Jemaat Buha yang telah membangun tempat ibadah yang indah bagi Tuhan. Ia juga mendorong anggota jemaat dan para undangan untuk setia beribadah di dalam Gereja.
Jemaat Buha adalah jemaat yang termasuk dalam pelayanan Pendeta Wilayah Tagulandang Selatan – Daerah Misi Nusa Utara yang saat ini dilayani oleh Pdt. Jonathan Fallo, S.Ag. Jemaat Buha menghabiskan dana pembangunan sekitar 1 Miliar Rupiah dan waktu 26 tahun lamanya untuk membangun Gereja mereka sejak batu pertama diletakkan pada tahun 1987 yang lalu oleh Pdt. Welly Rumambi. James Jacob adalah Ketua Jemaat saat ini.
BERITA DARI CHARLOTTENORTH CAROLINA KIRIMAN: J.LALOAN, NORTH CAROLINA CAROLINA [KADNET] - Melayani pekerjaan Tuhan, tak memandang waktu dan tempat. Bisa dilaksanakan di mana saja . Tanda akhir zaman menjelang kedatangan Yesus sudah semakin nyata. Tak ada lagi hal-hal yang perlu diragukan. Nubuatan sudah semakin tergenapi, disegala bidang kehidupan. Kita harus tetap optimis dan bersedia menghadapi event akbar yang segera akan terjadi itu. Untuk menguatkan pertumbuhan dan ketahanan iman para anggota maka Pdt.Hengky.L.Hermanus dengan sukarela membantu dan melayani dengan setia Pelayanan pekerjaan Tuhan di kota Charlotte dengan berkhotbah bulanan di beberapa Jemaat a.l.:
―Gereja itu adalah seperti bengkel untuk memperbaiki cacatcacat rohani yang ada didalam kehidupan setiap umat. Itulah sebabnya kita perlu untuk selalu masuk kedalam gereja agar kita semakin disempurnakan‖ Katanya. Supit dalam sambutannya sebagai Pemerintah Kabupaten SITARO mengaminkan apa yang dikhotbahkan oleh Pendeta Sakul dan juga meminta agar anggota jemaat Buha dapat menjadikan tempat ibadah yang telah ditahbiskan itu untuk melayani masyarakat. ―Gereja adalah pusat pengembangan rohani umat, maka jadikanlah gereja ini sebagai suatu tempat untuk melayani Allah dan juga melayani orang lain‖ kata Bupati. Diakhir sambutannya, Bupati bersama istrinya didoakan secara khusus oleh pendeta-pendeta Advent yang hadir pada saat itu. Doa khusus ini di pimpin oleh Pendeta Noldy sakul.
1. Di Jemaat Laos SDA - di mana anggota-anggotanya terdiri dari suku Hmong 2. Burma fellowship yang baru terbentuk 4 minggu lalu bersama dengan Dr.Keith.M. seorang anggota gereja yang berdedikasi yang juga adalah seorang ahli bedah jantung. 3. Di Jemaat Ghana SDA ,dan sudah memberikan seri khotbah dengan judul sbb: - The Metanoia of a Sinner. - The Encounter at the Well. - The Crowd at the Cross. - Higher and the Higher. - The Covenant. - The Parousia of Jesus - The Wonder of Jesus - The World of Tommorow Dan akan diteruskan sampai akhir tahun dengan judul yang berbeda setiap bulan. Harap didoakan dan kiranya oleh Rahmat dan Anugrah Tuhan Yesus kita boleh bertemu di hari Maranatha. Pdt.Hengky L.Hermanus Ph.D juga diundang ke 23
May 2013
Yerusalem-Israel dan ke Doha -Qatar untuk menghadiri Dialog Inter Faith dan Seminar Theology di sana. Tuhan memberkati kita bersama.
Church Chat: Building up overseas volunteers
Elden Ramirez is the North American Division’s new director of Volunteer Ministries. The division sends nearly half of the denomination’s long-term volunteers. [photo: Ansel Oliver] At Annual Council last October, Adventist world church Associate Secretary John Thomas used a chart to highlight the denomination’s volunteers. The North American Division continues to send the most. [ANN file photo] May. 07, 2013 Silver Spring, Maryland, United States Ansel Oliver/ANN The Seventh-day Adventist Church‘s North American Division continues to send the most volunteers of any of the denomination‘s 13 world divisions. But in recent years, the number of university student missionaries (SMs) has slipped. While Southern University in Tennessee and Walla Walla University in Washington each regularly send more than 40 SMs for a year of overseas service, ranks of deployed volunteers have dwindled. Elden Ramirez is hoping to change that. As the division‘s new director of the Office of Volunteer Ministries, he‘s planning an upcoming barrage of marketing and recruiting at all North American Adventist colleges. Last year, the division sent 592 long-term volunteers, nearly half of the world church‘s total of 1,220 long-term
10
volunteers. That figure was not lost on John Thomas, the director of the Adventist world church‘s office of Adventist Volunteers, who in October publicly highlighted the division‘s service to the world church. In an interview, the 38-year-old Ramirez, a former church planter and Youth Ministries director, discussed how to increase the number of SMs and why someone in any part of the world should consider serving as a volunteer. He also revealed why he, as an American Hispanic, who is fluent in English, Spanish and Portuguese, has a first name not usually found in his native El Salvador. Edited excerpts: Adventist News Network: Why should someone be a student missionary? Elden Ramirez: It‘s a life-changing experience. Some students return and change their major to education or medical work or engineering, but many return to their major of study with a more defined focus. Plus you see the world, experience God, and fulfill your mission. I've worked with returning student missionaries, and I can tell you that it gives them a different worldview. It helps them understand what‘s out there, that our Adventist Church isn‘t just their local congregation, but rather a denomination that is making a difference worldwide. The other day I was listening to a TED Talks speech and the speaker said that in order to have drive and excitement in life you need three things: autonomy, be learning something, and have a purpose. Without a doubt, you have all those three things as an SM. ANN: How can you encourage more people to be student missionaries? Ramirez: Awareness. To be honest, I would like to take this God given opportunity to build on the platform that is already in place and create awareness about this great ministry. We are just finishing building our new website and began developing new promotional material that can help communicate what the advantages are of serving. People in North America can go to Hesaidgo.org and look at all the mission opportunities around the world and pray about it. For people around the world, there is the website Adventistvolunteers.org. ANN: How are you going to recruit and market? Ramirez: When I was a boy, I used to get excited to see those Mission Spotlight short films that showed a project somewhere in Africa or in a village in the Amazon. I never saw it from the perspective of ―Let‘s give to this project.‖ I always looked at it saying, ―I want to go there and be a missionary one day.‖ That was exciting to me. Now that I‘m older and God has given me this opportunity, I see myself creating similar short videos; not to ask for funding, but to share the need that is out there. We‘ll be sending these to college and university chaplains. I‘m also planning to visit each college and university to share and open my heart and practically say, ―Listen, we need your help, and you can make a big difference.‖ ANN: What support can this office offer to those schools that for years haven‘t had a strong mission club or emphasis? 24
May 2013
Ramirez: I think by creating relationships they will feel open to call our office and request the resources that we have available for them. Also, by sharing with them the new implementations from other sister educational institutions. I just visited La Sierra University and it was nice to hear from the students their ideas of how we can make this happen. Chaplain Sam Leonor has a mission emphasis week. Others might start a big Missions weekend program. If some of these universities get on board I think we can start to get those numbers up fairly soon. ANN: How can we encourage all colleges and universities to have a strong missions club? Ramirez: I strongly believe that every college and university should have a fulltime paid position coordinating missions. In doing so, they send out a strong unspoken statement to their student body: ―Missions is so important to our institution and is part of our core believe system that we have a fully funded department to promote, encourage, recruit, equip and deploy missionaries." I think it can be done. Any university would benefit from carving out a budget to fund missions. ANN: How can more students outside of North America be encouraged to consider serving as an SM? Ramirez: Also by creating awareness. When I was in college in Costa Rica, I never knew there were opportunities to be an SM. I‘m sure I would have done it. I assume other Divisions have a similar position as mine, so we‘ll probably need to get together as counterparts to promote this more. ANN: Why did you accept the call for this position? Ramirez: I have to think God has been calling me for mission for a long time. I‘ve always been excited to see how missionaries go somewhere and make a difference. I‘ve always had a burning desire to go. It‘s probably in part because my name was given to me after a missionary. I‘m a Latin American but I have a North American name – Elden. There was an Adventist missionary named Elden Ford who dedicated his life to Latin America. He learned Spanish and went to make a big impact in Latin America, including El Salvador. When my mom saw the work of this missionary, she said, ―If I ever have a son, I will name him ‗Elden.‘‖
10
Adventist humanitarians in China are studying the feasibility of building biomass power plants in Chengdu, where a growing waste problem has local officials scrambling for answers. From right: Marcel Wagner, project manager; Linda Zhu, ADRA China country director; Arthur Wellinger, president of the European Biogas Association; with representatives from Beijing University and China’s Ministry of Science and Technology. [photo courtesy ADRA Switzerland] May. 07, 2013 Silver Spring, Maryland, United States APD/ANN staff The humanitarian arm of the Seventh-day Adventist Church is moving forward with plans to construct biomass power plants in Chengdu, the capital of Sichuan province in southwest China. A source of renewable energy, biomass power plants convert organic waste into biogas and electricity. Representatives from the Adventist Development and Relief Agency in Switzerland and China say a recent feasibility tour with local officials and Arthur Wellinger, president of the European Biogas Association, was productive. The study group was able to assess the local waste chain and take samples for further analysis, said project manager Marcel Wagner. ―The project is still at the very beginning, but the doors are open,‖ Wagner said, adding that the next steps involve drawing up a detailed business plan, project proposal and contract for potential investors and partners. Reports indicate that some 5,000 tons of waste is collected every day in Chengdu. To reduce the contamination of soil and water, and avoid using valuable agricultural land for landfills, officials are increasingly turning to new recycling methods. Already, China operates biomass power plants in several provinces. So far, the plants operate by burning only dry organic waste, such as woodchips, branches and leaves. Wet organic waste—from kitchens, slaughterhouses and restaurants—makes up an estimated 60 percent of all organic waste and often remains untreated. ADRA China representatives say this yet unused waste has potential to generate biogas and organic fertilizer. ―This is ADRA‘s first foray into renewable energy,‖ said Crister DelaCruz, director of Marketing and Communication for ADRA International. ―We hope this project represents a new trajectory for ADRA. Of course we will continue to address the traditional social concerns of hunger, health and disaster-relief, but preserving the environment is a huge concern for the current generation, and we want to speak to that.‖ Perhaps most significantly, DelaCruz said, care for the environment represents ―the ultimate expression of stewardship,‖ especially during a year when the Adventist Church is celebrating God‘s cre
25
May 2013
10
OLEH: PEGGY I. WOWOR
“Banyak orang yang jadi seperti Petrus sekarang ini…, malu mengakui Tuhan Yesus. Demi kariernya, demi kenyamanannya, demi popularitasnya, mereka rela menolak orang-orang yang loyal dan telah berjasa bagi mereka, telinga mereka mendengar suara orang yang iri hati dan mulut mereka menyerukan yang mereka dengar itu..” Cerita Malinkundang sangat popular dijaman saya masih anak-anak. Seorang anak miskin yang jadi sukses karena menikah dengan orang kaya, lalu pulang kekampungnya dan tidak mau melihat ibunya yang miskin, bahkan tidak mau mengakuinya. Cerita legenda yang berakhir dengan kutukan bagi si anak yang akhirnya menjadi batu. Sekarang ini disekeliling kita ada banyak yang serupa dengan cerita-cerita seperti Petrus, Malinkundang. Saya melihat seorang yang baik sebelumnya, namun karena dia bergaul di lingkungan yang memiliki pandangan sempit, berkata dan berpikir negative, maka tingkah lakunya jadi berubah seperti mereka. Dalam alkitabpun tertulis; by beholding, we change! Pilihlah teman yang baik, sopan dan bisa menghargai arti persahabatan, bahkan terutama yang takut akan Tuhan, maka Anda akan menjadi sama dengan dia. Namun jika lingkungan Anda rusak, maka Anda juga akan ikut rusak. Ada pepatah yang mengatakan: ―Untuk mengetahui siapa dirimu, lihatlah siapa teman-temanmu!‖ Pada umumnya orang-orang yang seperti Petrus adalah mereka yang takut kehilangan popularitas, takut kepada kariernya sehingga menurut kepada bossnya dan nekat melupakan orang-orang yang baik dan benar, lalu berubah menjadi pemfitnah sahabatnya sendiri. Saat ini orang-orang seperti mereka ada banyak sekali.., Janganlah heran jika banyak sahabat akan berpaling darimu. Sakit hati tidak akan menyelesaikan masalah, namun tetaplah setia kepada ajaran Tuhan Yesus agar kita selamat sampai tujuan kita yang terutama dan terakhir, yaitu Kerajaan Surga!
26
May 2013
Perjalanan kehidupan terkadang membawa kita berpindah-pindah tempat. Bagi para Pendeta dan Pengerja Tuhan, perpindahan tugas dari satu tempat ke tempat yang lain sudah menjadi bagian dari pelayanannya. Kalau sudah akhir tahun ataupun pertengahan tahun siap atau tidak harus siap untuk menerima keputusan pindah tugas. Berpindah tugas tidaklah mudah apalagi bila ke tempat yang jauh namun menjadi kesenangan apabila dijalani dengan sabar dan senang hati. Di tempat yang baru sudah menanti tugas yang baru, teman baru, tetangga baru, rumah baru yang membuat hidup tidak jenuh juga. Apalagi bila tempat yang baru tersebut menjanjikan hal-hal yang menarik dan merupakan tantangan tersendiri bila belum pernah ke tempat itu. Perjalanan ke surga juga tidaklah mudah. Diperlukan kesabaran, iman yang teguh, percaya sepenuhnya pada kendali Allah. Di mulai dengan langkah-langkah yang kecil saat seseorang menerima Yesus, belajar dan terus belajar Firman
Tuhan, menggali dan terus menggali kebenaran, hingga mendapatkan tujuan kekal Kerajaan Surga. Ada suatu statement dari media sosial yang mengatakan "Tuhan tidak menuntut kita untuk berlari, tapi Dia berjanji memberikan kekuatan bagi kaki kita untuk berjalan mencapai tujuan bagaimanapun jauhnya."
10
hari esok. Berjalanlah terus... Teruslah melangkah... seiring waktu dan terus mendekat kepada tujuan abadi kita, tetapkah langkah maka kita tidak akan tersesat. Semoga Rebuska minggu ini akan menjadi satu langkah ke depan, menjadi kekuatan iman dan harapan akan tujuan perjalanan hidup kita. Selamat Hari Sabat.
Masih jauhkah tujuan kita? Masih jauhkah Surga kekal itu? Berapa lamakah lagi kita hidup di dunia fana ini? Berbagai pertanyaan seperti ini yang sering terlintas dalam pikiran kita. Apabila kita merenungkan lagi perjalanan kehidupan kita, maka kita akan takjub sendiri karena mendapati akan tuntunan Tuhan lebih banyak daripada kesukaran yang sudah kita alami. Mengapa demikian? Karena kita berusaha hidup menurut kehendakNya ditengah jatuh bangunnya kehidupan yang kita alami.
Irma Pakasi TK Luwu Tana Toraja
Tuhan selalu berjanji akan bersama kita, makanya kita tidak perlu khawatir apalai takut menghadapi 27
May 2013
10
19 - Sonny Situmorang 20 - Supriyono Sarjono 23 - Max Langi 27 - Lola Manullang 30 - Maylinda Manurung Semoga panjang umur dan sukses selalu, Tuhan memberkati. (Red-)
Pengumuman Dear all,
Mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun bagi Tim Kadnet yang merayakan di bulan Mei: MEI 01 - Marvin Sigar 03 - Swee Lim 05 - Stance Triwandono-Mambu 05 – Nelson Pandjaitan 13 - Wilhon Silitonga 14 - Richard Sabuin 14 - Albert Situmorang 14- Eldrin Kumendong 14- Freddy Kalangi 16 - Janette Sepang 18 - Meilien Langi
Dari Worship Hall SSD, kami menyampaikan informasi untuk semua bahwa: Oleh karena Pdt. DR Johny Rantung memasuki masa purna bakti (7 Mei 2013), baru saja sekitar jam 09:40 (pagi) Manila Time, Komite Eksekutif Divisi Asia Pasifik Selatan telah memutuskan Pdt Wendell Mandolang melayani sebagai Sekretaris Eksekutif Uni Indonesia Kawasan Barat untuk masa tugas hingga tahun 2015.Kita menyampaikan terima kasih banyak atas tugas pelayanan Pdt. Dr. Johny Rantung yang baik dan penuh dedikasi, selamat menikmati masa pensiun. Dan kita menyampaikan selamat atas tugas yang baru untuk Pdt. Wendell Mandolang dan kiranya kuasa Tuhan menguasai sepenuhnya dalam tugas yang baru. Houtman E. SinagaMinisterial Secretary / Adventist Chaplaincy Ministry Southern Asia-Pacific Division San Miguel II, Silang Cavite 4118 Philippines
28
May 2013
“MENGENANG SANG PELOPOR GEREJA” ~Kita kehilangan salah seorang pelaku sejarah dalam bertumbuhnya gereje-gereja Advent di provinsi Lampung.
10
Advent yang saat ini telah berubah menjadi Rumah Sakit Advent Bandar Lampung - Tahun 1967 – 1983 masa Pelayanan di Balai Pengobatan Advent. Almarhumah berhenti dalam pelayanan oleh karena serangan penyakit Stroke pada tahun 1983. Dalam kondisi fisik yang terbatas ini tetap menjadi panutan bagi banyak orang untuk tetap setia dalam iman kepada Kristus. Dalam usia yang sudah lanjut dan fisik yang semakin lemah maka pada hari Minggu malam, tanggal 28 April 2013, pukul 20.55 Wib Tuhan telah mengijinkan anak-Nya terkasih ini untuk beristirahat dari segala jerih payah di dunia ini. Selama hidupnya almarhumah aktif dalam membantu suaminya dalam penginjilan , telah membuka ladang-ladang penginjilan di Daerah Sumatera Kawasan Selatan dan pada saat ini sudah sekitar 40 Gereja di daerah Sumatera Kawasan Selatan di buka dan dibangun oleh almarhumah dan suami. Almarhumah meninggalkan : Seorang suami : FJ. Wuysang 2 orang anak : Yolansyah dan Yolinda 5 Orang Cucu : Christian, Yohansyah, Christie, Alfarius dan Junita Mohon dukungan doa bagi semua keluarga besar yang ditinggalkan, khusunya Opa FJ. Wuysang yang juga dalam keadaan fisik semakin lemah karena usia yang sudah lanjut. (sumber : Daniel Martinus – Staff RSA Bandar Lampung)
DUKA CITA RIWAYAT HIDUP : Nama Lengkap : ASLINA LIENTJE MAMORA WUYSANG (1930 – 2013) Lahir pada tanggal 7 Desember 1930 di Sipogu Tapanuli (Putrike 5 dari 11 bersaudara, anak dari pasangan Pdt. Abinus Panogari Mamora dan Ibu Asnath br Sitanggang). - Pada tahun 1951 masuk Sekolah menjahit di Mode Valkschool di Bandung - Tahun 1952 – 1956 Sekolah diSekolahPerawat SDA Bandung di Sekolah itulah bertemu dengan kekasih FJ. Wuysang - Tahun 1956 mulai bekerja di RS Advent Bandung sebagai perawat - Pada 3 Sept 1958 menikah dengan FJ. Wuysang, di Bandung. - Dari Pernikahannyadikaruniai 2 orang anak (satu laki-laki dan satu perempuang) Anak Laki-laki bernama Yolansyah; lahir 3 Juli 1960 (saat ini tinggal di California USA), telah menikah dikaruniai 3 orang anak Anak Perempuan bernamaYolinda lahir 17 Oktober 1966 saat ini tinggal di Bandar Lampung, telah menikah dikaruniai 2 orang anak - Padatahun 1966 almarhumah mengikuti suami pindah ke Tanjung Karang untuk memimpin Balai Pengobatan
~ Mewakili Pimpinan GMAHK UKIKT /dan seluruh Ketua Konfrens/Daerah/Wilayah/Distrik/Pengerja/ serta anggota anggota jemaat sewilayah UKIKT menyampaikan rasa simpati yang sangat dalam dan turut berduka atas meninggalnya Ibu Mertua dari Pdt Bindosana(Mama dariNinfa). Semoga Keluarga yang ditinggalkan baik yang di Indonesia maupun yang di Philippines dan di mana saja, memperoleh penghiburan dari Tuhan kita Yesus Kristus, dengan pengharapan pada hari Kebangkitan bila Yesus datang nanti, kita akan jumpa bersama dengan Ibu terkasih, dan mewarisi hidup yang kekal di dalam kerajaan Surga. Salam dan doa; Pdt.N.Sakul
Keep Praying, Keep Shining and Keep Smiling! You are all very special in GOD‘s eyes! From all of us in KADNet Family, with all the best. Ivan Kembuan, KADNet Design & Layout Jakarta
29
May 2013
TEAM KADNET INTERNATIONAL:
10
2012 - 2013
Los Angeles, CA: Eric Sumanti; Highland, CA: Roger Tauran;Torrance, CA: Jerry Kiroyan; Seattle, WA: Glen Walean, Eddie E. Saerang, Hendrik Padmasana, Jobby Nelwan; Toledo, Ohio: Lina Cantwell; Thousand Oaks, CA: Lim T. Swee; Laguna, CA:Kenneth Mambo, Ferdie Santosa; New Jersey, NJ: Frederik Wantah, Roosye Mawuntu; San Bernardino, CA: Blihert Sihotang; Denver, CO: Megawaty Waworuntu Nielson Assa, Eli Waworundeng, Wayne Rumambi; SSD & Manila, Philippines:Moldy R. Mambu, Yane Sinaga; AIIAS, AUP& Manila: Richard Sabuin, Bruce Mauri, Franklin Hutabarat; Bryan Sumendap; Sydney, Australia: Irma Hill; Bangkok, Thailand: Sam Carolus;Africa: Max Langi; Jakarta: Peggy Iskandar-Wowor, Wilhon Silitonga, Bonar Panjaitan, Samuel Pandiangan, Ivan Kembuan, Erick Tumetel, Willy Wuisan, Early Hutapea, Joy Sitompul, Dewi Muskita, Christo Tambingon, Ramlan Sormin, Stevanus Wijaya, Jannus Hutapea, Amir Manurung, Handry Sigar, Sondang Panjaitan -Sirait, Edison Mawikere, Wisyanti Siahaan, Lorraine Lesiasel, Stance Triwand ono-Mambu, Arieta Pulumahuny, Ketty Sunarto, Gunawan Tjokro, Muriel Siagian, Ronie Panambunan, Michael Mangowal, Leonora Manullang, May Linda Manurung, Joice Manurung, Ricky Lomboan, Sonny Situmorang, Harry Legoh, Philips Marbun, Marvin R. Sigar, Joe Laluy an, Alvin Lumbanraja, Melati Silalahi, Lianto Napitupulu, Fransisca Manurung, Frankie Tambingon, Dolly Rumagit, Yoshen Danun, Lorraine Poneke, Eldrin Kumendong, Donald Weley, Randolp Glamond Manurung, Bruce Sumendap, David Panjaitan, Richard Tamba; Franklin Tambunan, Edmund Situmorang, Dave Sampouw, Jerry Karundeng, Reuben Supit; Denpasar, Bali: Bobby Lalamentik; Nusa Tenggara: James Ulyreke; Riau: Melvin Simatupang, Christian Sihotang, Royke Sundalangi; Kepulauan Riau: Donly Sinaga; Manado:Boldwin Sampouw, Yotam Bindosano, Lucky Mangkey, Robert Walean Jr., Tommy Pantouw, Caddy Malonda, Royke Yonathan, Refly Ompi; Herschel Najoan, Glen Rumalag, Stephen Salainti, Linda Sumarauw, Janette Sepang, Bryan Sumendap; Bolaang Mongondow: Swingly D. Suak; UNKLAB: Douglas Sepang, Green Mandias, Cherry Lumingkewas, Freddy Kalangi; Sangihe Talaud: Brussi Soriton; Minahasa: Jimi Pinangkaan, Hentje Suoth; RSA Manado: Jeinner Jenry Rawung; Makassar: Wiesye Schrim, Davy Politon, Edwin Tumangkeng; Luwu-Tana Toraja: Irma Pakasi, Hartoyo Tismail Manokwari: Harry Salainti, Hendy Sahetapy; Jayapura: Bruce Mauri; Palembang, Sumatera Selatan: Lin Saputra, Dickson Simanungkalit, Pdt. Victor Sinaga; Medan: Loran Napitupulu; Surabaya: Henky Wijaya, Kristiyono Sarjono, Jerry Wauran, Debby Muntu, Hendra Kurniawan; UNAI, Bandung: Iim Heriyana, Albinur Limbong, Elmor Wagiu, Nelson Pandjaitan, Josua Tobing; Balikpapan: Adiat Sarman, Yance Pua, Larry Martosiswoyo, Ronald Setiobowo, Meilien Langi; Bontang: Robby Tengor; RSA Bandung: Reynold Malingkas, Bradly Sampouw, Indra Malingkas; Jawa Tengah: Supriyono Sarjono; Bandung: Athinson Naibaho, Nico Simbolon; Caruban, Jatim:Dale Sompotan; Jatim: Fabyo Rumagit; Pematang Siantar: Rudolf W. Sagala; Timika:Frangky Watulingas, Harold Oijaitou, Herold Somb a; Kuala Kencana: Samuel Rorimpandey, Stanly Keles; Sorong: Benny Yandeday Cimahi: Denny Kalangi, Albert Marbun; IPH, Bandung: Roy Hutasoit; Batam: Jonathan Wagiran, Jones Napitupulu, Hadi Waluyo; Solo: Ari Palgunadi; Salatiga: Wiendy Kusuma; Tomohon:Larry Wenur, Janice Losung; SLA Kawangkoan: Daniel Lasut; Ontario-Bloomington, CA: Hudyard Muskita; Silver Spring, MD: Ellen Missah, Jonathan Kuntaraf; Azusa, CA: Harlond Naibaho; Sacramento, CA:Richard H. Hutasoit; Loma Linda, CA:Jackie Sihotang, Deborah PanggabeanPardede, Shally Lendeng-Halim, Charles Pakpahan, Martein Moningka, Widdy Widitora, Denny Sondakh, Hamonangan Tambunan, Alberth Situmorang, Richard Legoh, Karen Wemay, James Waworoendeng. Ghuangzou, China: Janette Najoan.
KADNet media ministry is a non-profit media project We publish religious news and articles for the Indonesian Seventh-Day Adventist community and their friends worldwide. Articles selected and the staff of KADNet support the beliefs and doctrines of the Seventh-day Adventist Church. Subscription is free. KADNet adalah proyek nirlaba. Penerbit, tulisan dan staff KADNet mendukung dan menghormati kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, GMAHK.
30