1
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
2
Tema: “USIA BUKAN HALANGAN”
Tim Redaksi OMEGA
Dari Meja Redaksi : Pdtm. Glen Rumalag
Renungan : Pdt. Jap Sangari
TIM REDAKSI OMEGA 2011 Penasehat: Pdt. M.H. Wauran Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf Pdt. Dr. H.I. Missah Pdt. M.R. Mambu Pemimpin Redaksi: Pdt. Bryan Sumendap
Artikel Utama : Pdt. Jonathan Kuntaraf
Artikel: Harwanto
Pastoral Tips: Ellen White, Gospel Workers, p. 101-103
Layout Manager/Web Developer: Pdt. Ronie Panambunan
Kesaksian: Pdt. Jhonny Rumalag
Layouters: Pdt. Fernando Manurung Pdt. Edwind Berhitu
Pdt.
Wakil Pemimpin Redaksi: Pdt. Dale Sompotan
Budi
Profil: Pdtm. Dale Sompotan Terjemahan: Pdt. Bayu Kaumpungan Keuangan: Mambu
Pdt. M. R.
Kesehatan: Pdt. Supriyono Sarjono
Redaksi: Pdt. Larry Rondonuwu Pdt. Stenly Karwur Pdt. Dr. Robert Walean, Jr MBA Pdt. Supriyono Sarjono, MPH Pdt. Glen Rumalag Pdt. Ranap Situmeang, M.Min Pdt. Bayu Kaumpungan Pdt. Jimmy Havelaar, MPH
Website: www.gembalaadvent.com Milist:
[email protected] Email:
[email protected]
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
3
Dari Meja Redaksi Selamat datang bagi para Pembaca Omega. Beberapa minggu yang lalu, kami ikut pelayanan dengan tim Medical Missionary Work (Medical Missionary Work) yang lagi bekerja di Ngawi. Joseph, seorang anak yang berusia sekitar 2.5 tahun, anak dari pemimpin tim MMW Bpk. Markus, sudah diajari sejak kecil untuk tidak memakan jajan seperti anak-anak pada biasanya. Jajanannya adalah sayur-sayuran mentah, tomat, dan berbagai lalapan. Pada waktu tim MMW mengadakan Health Expo dan Seminar Kesehatan selama seminggu, Joseph menjadi salah satu pusat perhatian dari masyarakat di Ngawi yang mayoritas Muslim. Dia menjadi juru kabar cilik kepada anak-anak dan orang tua di Ngawi melalui gaya hidupnya yang makan lalapan, sayuran, serta tomat sebagai jajananannya. Banyak orang tua menasihati anaknya supaya meniru Joseph. Tim penceramah tidak sukar untuk meyakinkan pendengar bahwa selera bisa di robah ke gaya hidup yang sehat oleh karena sudah ada bukti nyata dari gaya hidup Joseph yang masih berumur sekitar 2.5 tahun. Usia bukan suatu halangan untuk mengabar Injil. Pada edisi Omega kali ini, kita akan membahas tentang satu tema yang sangat penting untuk pelayanan kita: USIA BUKAN HALANGAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan sehingga Tema ini menjadi sangat penting dalam pelayanan kita. Orang muda sering berkata “Saya belum punya pengalaman itu”, orang tua sebaliknya berkata “saya sudah terlalu tua untuk mengerjakan hal itu”. Selain itu, seringkali, perbedaan usia menjadi hal yang sangat sensitif dalam pelayanan. Mengapa? Karena seringkali Pendeta Muda kurang percaya diri untuk bekerja sama dengan Pendeta Senior. Tidak jarang juga, Pendeta Senior memandang rendah Pendeta Muda dengan mengilustrasikan mereka sebagai “motor” dan Pendeta Senior sebagai “truck”, “tentunya motor tidak bisa melawan truck, kalau sampai itu terjadi, motor akan hancur” kata seorang Pendeta Senior kepada Pendeta yang masih muda. Tentunya, hal-hal seperti ini sangat tidak baik dalam bidang pekerjaan kependetaan. Hal-hal ini akan merusak pekerjaan Tuhan. Untuk itu, kita membutuhkan suatu pengetahuan tentang hal ini. Suatu dorongan, suatu pengalaman, suatu gambaran, OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
suatu nasihat, agar supaya usia tidak menjadi halangan bagi kita semua untuk menjalankan pekerjaan Tuhan. Jika usia bukan lagi menjadi halangan, kita akan melihat pekerjaan Tuhan akan berjalan dengan baik. Para Pendeta Muda-Tua dapat bekerja bersama untuk membangunkan Jemaatjemaat dari kondisi Laodikea mereka. Untuk itu, melalui majalah Omega ini, telah hadir penulis-penulis yang mengupas isu-isu tersebut. Ada renungan dari Pdt. Jap Sangari, Artikel utama dari Pdt. Jonathan Kuntaraf, Artikel dari Pdt. Budi Harwanto, Kutipan dari Pelayan Injil tentang hubungan Pendeta Muda-Senior, Kesaksian mahasiswa tertua di UNKLAB yaitu Pdt. Jhonny Rumalag, Profile dari Pdt. Dale Sompotan, Sebuah terjemahan dari Pdt. Bayu Kaumpungan, Nasihat keuangan dari Pdt. Moldy Mambu, Nasihat tentang Kepikunan dari Pdt. Supriyono Sarjono. Penulis-penulis ini akan membuka kepada kita semua tentang Tema kita kali ini. Doa kami, semoga para pembaca akan diberkati dengan majalah ini. Semoga dengan membaca majalah ini, kita tidak lagi menggunakan alasan untuk tidak melakukan pekerjaan Tuhan. Semoga dengan membaca majalah ini, hubungan antara Pdt. MudaSenior akan semakin baik untuk bekerjasama di ladang Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Redaksi, Pdtm. Glen Rumalag
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
4
Renungan “PANGGILAH UNTUK GENERASI MUDA.” Oleh : Pdt. Jap Sangari [26330 Long St. Loma Linda, CA. 92354-6565] Ayat Tema: Yeremia 1:4-7 ”...Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.” PENDAHULUAN. Ketika harus memilih salah seorang nabi muda dalam Alkitab, maka sangatlah praktis mengacu pada nabi Yeremia. Nabi tersebut sangat unik karena kisah panggilannya dan perutusannya yang dramatis dan menarik. Malah sebelum Allah membentuk Yeremia dalam rahim ibunya, Tuhan Allah telah mengenal dia, dan sebelum dia dilahirkan Allah telah menguduskan dia dan menetapkannya sebagai nabi bagi bangsa-bangsa, atau sebagai jurukabar Allah secara internasional. Yeremia adalah salah satu nabi besar di zamannya; dia terikat oleh situasi konkrit di mana ia hidup dengan segala harapan dan kecemasannya, menghadapi bangsa yang standar moralnya sedang merosot. Ungkapan tersebut cukup untuk memperlihatkan keterkaitan antara misi seorang nabi dengan konteks sejarah nabi itu sendiri. Lingkungan masyarakat dimana nabi tersebut tinggal, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari karya nabi menyampaikan nubuat-nubuatnya. 1. KEHIDUPAN RELIGIUS DAN MORAL MASYARAKAT YAHUDA. Mentalitas religius masyarakat pada masa nabi Yeremia merupakan mentalitas yang tidak seimbang dan rumit, dangkal, dan lebih luas lagi, mereka menyembah berhala-berhala yang di larang Tuhan. Sebenarnya seorang Reformator Muda (Raja Yosia) muncul dan telah berinisiatif untuk membangun moral dan cara ibadah masyarakat dalam kerajaannya. Hanya memang, reformasi yang dicanangkannya bersifat tandas dan singkat dan kurang berterima dalam masyarakat Yahuda. Yeremia nabi muda itu, tidak tinggal diam. Terhadap aneka macam penyimpanganpenyimpangan religius, aksinya bahkan terasa lebih konstan dan menukik. Misalnya, kebiasaan persembahan anak-anak oleh orangtua mereka kepada dewa Moloch sangat menyedihkan hati Tuhan. Yeremia menyerukan betapa mudahnya orang-orang Yehuda membiasakan diri dalam kejahatan, ( “Sampai-sampai pada bajumu terdapat darah orangorang miskin yang tidak bersalah.” (Yeremia 2:34) Yang lebih memprihatinkan lagi adalah penyembahan pada dewa Baal dan dewi kesuburan. Penyembahan kepada mereka didasarkan pada siklus tahunan bumi. Ada mitos-mitos yang tercipta dari keadaan alam yang menampakkan “kematian” pada masa kering dan “hidup kembali” pada masa jatuhnya hujan kembali. Kesuburan diyakini diperoleh dari percintaan antara dewa Baal dengan dewi kesuburan. Mitos tersebut kemudian terwujud dalam praktik-praktik pemujaan dan ritus-ritus prostitusi yang tidak bermoral. Terhadap hal tersebut, Yeremia sangat prihatin. Ia terusmenerus mengarahkan masyarakat tanpa harus menyakiti pendengarnya. Ia membela orangorangnya, mengancam mereka, menangis bersama mereka, memohon kepada mereka untuk kembali dan beriman pada satu-satunya Allah, dan memujanya kembali dengan penyembahan yang benar dalam ketaatan pada kehendak-Nya. Dengan itu, peranan Yeremia semakin terlihat. Ia merupakan suara yang berseru-seru OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
5 di tengah krisis iman orangorang Yehuda. Ia menekankan bahwa ketidak-setiaan orang-orang Israel pada Allah merupakan sebuah tindakan yang sangat bejat. Yeremia menekankan hal tersebut hingga ada kebijakannya yang terasa bertentangan dengan banyak nabi yang lainnya. Misalnya, Yeremia mempercayai bahwa kehidupan religius masih bisa dijalankan meskipun berada dalam kekuasaan Babel. Ia juga menulis pada orang-orang yang terbuang ke Babel nasehat untuk berhenti memimpikan datangnya pembebasan dengan segera. Ia ingin menunjukkan bahwa keadaan Yehuda yang berada dalam dominasi Babel bukan menjadi alasan untuk ketidak-setiaan religius masyarakat.” 2. SIKAP NABI MUDA YERMIA WAKTU DI PANGGIL. Konsep yang sudah dianut masyarakat, hanya mendatangkan risiko yang tidak kecil bagi sang pembawa berita, mungkin nyawa pembawa berita itu menjadi taruhannya. Itulah sebabnya Yeremia sangat gentar karena ia memahami risiko ini. Ia memberikan dalih bahwa ia masih seumur jagung untuk melaksanakan panggilan Tuhan. Yeremia 1:6-8 -- “ Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” 3. PENGUTUSAN NABI YEREMIA. Yeremia 1:17-19 “[17] Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! [18] Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemukapemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. [19] Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Berita yang harus disampaikan Yeremia kepada bangsa Yehuda mendukung pernyataan di atas bahwa Allah akan menyertai dan melepaskan hamba-hamba-Nya dari berbagai perlawanan dan marabahaya. Pekabaran Allah lewat nabi Yermia: “ Sebab sesungguhnya, Aku memanggil segala kaum kerajaan sebelah utara, demikianlah firman TUHAN, dan mereka akan datang dan mendirikan takhtanya masing-masing di mulut pintupintu gerbang Yerusalem, dekat segala tembok di sekelilingnya dan dekat segala kota Yehuda. Maka Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku, dengan membakar korban kepada allah lain dan sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri.” (Yeremia 1:15,16) Bagaimana mungkin bangsa pilihan Allah akan dihancurkan oleh bangsa-bangsa kafir? Berita yang mengusik kemapanan, menjungkir-balikkan konsep-memahami reaksi apa yang akan ditunjukkan oleh Yeremia. Allah telah berhasil meyakinkan Yeremia betapa pentingnya berita bencana itu harus disampaikan kepada Yehuda supaya mereka nantinya dapat kembali menjadi umat pilihan Allah yang kudus dan taat. Yeremia terus mewartakan suara Allah walau tidak ada yang mendengar, walau dibuang dalam pengasingan, bahkan nyawanya menjadi taruhan. Yeremiah 6:27 “Aku telah mengangkat engkau di antara umat-Ku sebagai penguji, engkau harus tahu bagaimana menyelidikinya, dan harus menguji tingkah langkah mereka.” Ketika membaca kata-kata Yeremia kepada Allah pada waktu ia dipasung oleh imam Pasyhur. Dosanya dibayar dengan kematian. Dalam Yeremia 20:1, 2, 6 “1] Pasyhur …, imam yang pada waktu itu menjabat kepala di rumah TUHAN, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu. [2] Lalu Pasyhur memukul nabi Yeremia dan memasungkan dia di pintu gerbang Benyamin yang ada di atas rumah TUHAN. Nabi Yeremia menyatakan akibatnya katanya: [ayat 6] “Mengenai engkau, hai Pasyhur, dan semua orang yang diam di rumahmu, kamu akan diangkut tertawan; engkau akan sampai ke Babel dan akan mati di sana dan akan dikuburkan di sana: engkau ini dengan semua sahabatmu yang kepadanya engkau telah bernubuat palsu." 4. AMARAN UNTUK ORANG TUA TERHADAP ANAK-ANAKNYA. Pelayan muda Yeremia, memberikan himbauan kepada seluruh umat Tuhan, menanggung jawabi anak-anak mereka agar mereka disiapkan Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
6
untuk
memiliki
kemuliaan
Allah yaitu karakter yang layak sebagai identitas untuk memperoleh kerajaan surga. Yeremia 13:20 b. “ Layangkanlah matamu, hai Yerusalem, dan lihatlah,…! Di manakah kawanan ternak yang diberikan kepadamu, kambing domba yang menjadi kemuliaanmu ?” Menjelang hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, para orang tua di harapkan untuk memperhatikan dan membina anak-anak mereka agar mereka memiliki hubungan kasih, baik dengan orang tua di bumi ini, dan hubungan kasih dengan Bapa Semawi. Pelayanan utama dalam penggembalaan adalah anak-anak domba Allah. “… Yesus berkata kepada Simon Petrus, "Simon, anak Yona, apakah engkau lebih mengasihi Aku daripada mereka ini mengasihi Aku?" "Benar, Tuhan," jawab Petrus, "Tuhan tahu saya mencintai Tuhan." Yesus berkata kepadanya, "Peliharalah anak-anak dombaKu." Yohanes 21:15 (BIS) Pekabaran Yermia modern adalah mengembalikan citra Allah yang telah hilang dan mengobati cinta kasih yang telah padam antara anakanak dan orang tua mereka, sama seperti cinta kasih sejati terhadap Bapa Pengasih yang ada di Surga. Jika pekabaran ini diabaikan, maka Tuhan akan segera datang dan membinasakan bumi ini dan semua mereka yang tidak mengasihi sesamanya dan tidak yang taat pada Tuhan. Ia akan membuat bapak-bapak dan anak-anak bersatu hati, supaya Aku tidak datang membinasakan negerimu." (Maleakhi 4:6 [BIS]). Di harapkan agar para pelayan Tuhan menggembalakan domba-domba Allah [umat Tuhan] dan orang-orang tua membina dan memelihara anakanak domba Allah [anggota keluarganya], sebagai titipan kudus yang Allah percayakan kepada kita semua. Dengan demikian bilamana kita di tanyakan oleh Tuhan; maka kita akan mempertanggungjawabkan diri kita dan anak-anak kita kepada-Nya sambil berkata seperti dalam: Ibrani 2:13 - dan lagi: "Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya," dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku." Kita bergantung penuh dan berharap kepada Allah dalam membina generasi kita yang kita sedang siapkan untuk hari Maranatha itu. Yeremia 17:7 “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” Puncak pekabaran nabi Yermia adalah suatu hari depan yang
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
penuh harapan bagi seluruh umat manusia yang mau berharap kepada-Nya. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, Untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” [Yeremia 29:11]. KESIMPULAN: RENUNGKANLAH ! “Setiap murid sejati yang telah dilahirkan kedalam kerajaan Allah sebagai seorang pengabar Injil. Dia yang sudah minum dari Air Hidup, menjadi saluran kehidupan. Penerima menjadi pemberi.” DA. 195. Beritakanlah kabar keselamatan kepada sesama manusia ! Seluruh pelayan Tuhan, generasi tua maupun generasi muda dan anak-anak: Baik awam maupun para pendeta/penginjil/guru; terpanggil untuk menjadi Pemberita Injil (Missionary); dengan tujuan: [1] Untuk mengamarkan jemaat Laodekia yang tidak menyadari bahwa mereka kekurangan Iman dan kasih sejati dan belum memiliki pakaian putih yaitu karakter Kristus, dan sangat memerlukan celak mata yaitu kuasa Roh Kudus untuk membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, sehingga semuanya boleh diperlengkapi dengan kuasa surge untuk bersaksi bagi Tuhan yang akan segera datang. [2] Untuk menyampaikan “Pekabaran Amaran Terakhir” (bersaksi) kepada seluruh umat manusia untuk menerima Yesus dan menurut segala SabdaNya, agar tidak binasa, tetapi akan menerima suatu kehidupan yang penuh bahagia; manakala Tuhan Yesus datang. Jangan memberikan banyak dalih dan jangan melontarkan berbagai alasan apapun terhadap panggilan ini, sebab Tuhan berfirman: "… Janganlah katakan: „Aku ini masih muda,‟ tetapi kepada siapa pun engkau Ku-utus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Ku-perintahkan kepadamu, haruslah kau sampaikan.” [Yeremia 1:7]. Hai generasi tua/muda, simaklah dengan cermat iman dan komitmen rasul Paulus yang diungkapkannya sebagai nasihat dan himbauan: “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” [I Korintus 15:58]
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
7
Renungan “USIA BUKAN PENGHALANG” Oleh : Pdt. Jonathan Kuntaraf Dir. SS/PP GC Usia bukan jadi penghalang? Dalam bidang apa? Dalam banyak bidang! Sesuatu bisa terjadi, yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dr. Lozada memeriksa seorang anak Indian dari Peru yang bernama Lina Medina, yang diduga mempunyai tumor di perutnya. Ternyata pemeriksanaan menunjukkan anak berusia 4 ½ tahun ini hamil, dan akhirnya melahirkan anak lelaki dengan berat 2.7 kg pada tanggal 14 Mei 1939. Usia bukan penghalang! Cerita lain lagi, Rajo Devi Lohan dari India, melahirkan anak untuk pertama kalinya pada usia 70tahun, pada bulan November 2008. Usia bukan penghalang. Atau seperti Mokari Panwar dalam usia 70 tahun menikah dengan suaminya Charan Singh Panwar dalam usia 77 tahun, melahirkan anak kembar, di Muzaffanagar, 7 jam dari New Delhi. Perkawinan dan melahirkan bisa terjadi di usia 70 tahun. Usia bukan penghalang! Namun, 77 tahun bukanlah usia tertua bagi mereka yang menempuh perkawinan. Pasangan Herbert Fisher menikah dengan Zelmyra Fisher menikah dalam usia 86 tahun di North Carolina. Walaupun usia pernikahan mereka hanya 286, perkawinan dalam usia 86 menunjukkan usia bukan jadi halangan. KESELAMATAN & PELAYANAN TIDAK TERGANTUNG USIA Usia bukan penghalang dalam mencapai keselamatan. Kita lihat dari kenyataan bahwa keselamatan tersedia kepada semua orang; dengan tidak memandang usia. Pada saat Yesus berkata dalam Yohanes, 3:16 ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” “Barang siapa,” itu termasuk Nikodemus yang tua, berpendidikan dan kaya. Yesus mencintai dan manawarkan keselamatan dan air hidup kepada perempuan Samaria, yang muda, miskin, kurang berpendidikan. Yesus mencintai anak-anak dan membiarkan anak-anak datang kepadaNya, dan Dia memberkati mereka. (Matius 19:13-15). Pada saat Dia menawarkan: “datanglah kepadaKu…” (Matius 11:28), maka Dia menawarkan keselamatan kepada segala usia, sebab usia bukanlah penghalang untuk mendapatkan keselamatan. Dia hidup untuk semua orang, dan mati untuk semua orang. Siapa saja yang menerima Dia akan mendapatkan kehidupan kekal. Demikian juga dengan pelayanan. Tuhan memanggil Musa untuk membawa orang Israel dari negeri Mesir pada saat dia berusia 80 tahun (Keluaran 4). Tuhan masih bisa menggunakan Kaleb pada saat dia berusia 85 tahun (Yoshua 14:6-14). Namun dia bisa menggunaan Yeremia pada saat dia sangat muda, bahkan telah memilih dia saat masih dalam kandungan (Yeremia 1, 2). Tidak heran, Paulus, dalam usianya yang sudah mulai ushur, memberikan nasihat kepada orang muda, Timotius, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
8 dan dalam kesucianmu.” 1Timotius 4:12. Dengan melihat sejarah gereja Advent, maka kita dapatkan pelopor Advent adalah orang-rang muda. Apakah Ellen G. White, James White, John Andrews, adalah orang orang muda. Sesungguhnya usia bukan penghalang untuk berkarya. USIA BUKAN HALANGAN DALAM KREASI Facebook, dimulai Mark Zuckerberg, mahasiswa Harvard saat berusia 20 tahun dan Google dimulai oleh Larry Page dan Sergey Brin, mahasiswa Standaord, yang masih muda. . Anak remaja dapat mencapai hal yang luar biasa. Namun bukan hanya orang muda yang mempunyai kreasi luar biasa. Kita lihat data ini: 1. Henry Ford, Thomas Alva Edison, George Washington dan Curie mencapai puncak pencapaian dalam usia 40-an. 2. Samuel Morse mengirimkan telegram pertama dalam usia 50 tahun. 3. Albert Einstein mengirimkan surat kepada president Franklin D Roosevelt agar penelitian bom atom direncanakan untuk mengakhiri perang pada usia 60 tahun. 4. Louis Pasteur memberikan injeksi pertama untuk rabies dalam usia 62 tahun.
10. Winnie Muro menikah dengan seorang lelaki yang bernama Dudley Reid, di Point Claiare, New SouthWales, Australia,dalam usia 102 tahun. Daftar ini dapat diteruskan. Kalau demikian, benar, usia bukan halangan. KESIMPULAN Nah usia berapakah Anda? Itu bukan masalah! Masih muda, Anda bisa berkarya! Sudah tua? Anda bisa tetap menghasilkan sesuatu. Sebab usia bukan penghalang. Namun sama seperti jam dinding yang memerlukan dua jarum untuk menentukan waktu yang akurat, demikian juga pekerjaan Tuhan. Jarum pendek menunjukkan orang tua, yang usianya sudah pendek, geraknya lambat, namun memberikan waktu yang akurat. Jarum panjang, menunjukkan orang muda, yang usianya masih panjang; geraknya cepat; namun diperlukan orang tua untuk menunjukkan waktu yang akurat. Ingatlah, usia bukan halangan. Dalam rohanian, kita dapat menjadi teladan dalam segala usia. Dalam pelayanan, kita bisa berpartisipasi dengan tanpa memandang usia. Lebih dari pada itu, penemuan, pencapaian pucak karir, usia bukan jadi halangan. Namun, kematianpun, bisa datang tanpa memandang usia. Kalau begitu, kapan saja, usia berapa saja; tetap memberikan pelayanan yang terbaik; sebab usia bukan halangan. Jonathan Kuntaraf
5. H.G. Wells menyelesaikan disertasi doctor mendapatkan D. Sc, dari London University pada usia 79 tahun. 6. Pablo Picasso tetap bekerja sebagai pelukis dalam usia 90 tahun. 7. Sir Robert Mayer mengadakan tour seluruh Amerika Serikat bersama London School Symphony Orchestra dalam usia 97 tahun. 8. Dimitrion Yordaidis menyelesaikan marathon (lebih dari 23 mile), di Athena dalam usia 98 tahun. 9. Ichijirou Araya mencapai gunung fuji dalam usia 100 tahun. OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
9
Artikel “USIA MUDA BUKAN JADI PENGHALANG” Oleh : Pdt. Budi Harwanto Pendeta Wilayah Merauke, Salah satu aset yang penting dalam diri seorang pelayan adalah usia. Dengan usia seseorang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan bahkan kebijaksanaan. Seorang pendeta dalam usia pelayananya mendapatkan banyak pengalaman dalam mendampingi anggota-anggota gereja yang memiliki masalah, membawa jiwa-jiwa kepada Yesus, dan mempersiapkan mereka bagi kedatanganNya. Memasuki dunia pelayanan di ladang penuh dengan dinamika. Gembalagembala muda sering diperhadapkan dengan berbagai hal yang harus diselesaikan. Dari urusan penggembalaan, memberikan pelajaran alkitab, mempersiapkan khotbah, konseling, mendampingi anggota menyelesaikan masalah, dan pekerjaan-pekerjaan administrasi lainya. Ditambah lagi, dengan ditempatkannya gembala baru di sebuah jemaat, biasanya anggota-anggota gereja mengharapkan hal-hal yang baru. Tantangan yang lebih rumit bisa jadi dihadapi oleh para pelayan di abad keduapuluh satu ini. Gereja merupakan “organisme hidup” yang bertumbuh dan bergerak maju setiap saat membutuhkan model penggembalaan yang terus berkembang. Gereja menjalankan misinya ditengah-tengah perkembangan zaman dipenuhi dengan organisasi bisnis dan institusi lainnya yang dikelola dengan professionalisme mempengaruhi dalam pelayanan seorang gembala. Pelayan-pelayan muda dituntut untuk memiliki kecakapan mengelola organisasi jemaat ditengah-tengah para pengurus dan anggota jemaat yang lebih lama dalam gereja itu. Disinilah seorang pelayan muda memiliki dua hal penting dan sering ini merupakan hal sulit. Satu sisi dia harus menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai seorang pribadi, sisi yang lain dia juga harus menjadi seorang pelayan yang professional (Ernest White, “Ministers Are Human” in Formation for Christian Ministry, ed. Anne Davis and Wade Rowatt, Jr. Review and Expositor: Louisville Kentucky, 1988, 62.)
A R T I K E L
Dalam pelayanan pastoral ini Paulus memberikan nasehat yang baik kepada pelayan juniornya, Timotius, dan ini dapat menjadi nasehat yang berharga bagi hamba-hamba Tuhan. Efesus 4:11-12 mengatakan “Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” Paulus memberikan tugas yang cukup berat bagi Timotius. Pada saat itu Timotius berusia sekitar tiga puluhan tahun, yang telah menghabiskan perjalanan pelayanan bersama dengan Paulus kurang lebih lima belas tahun berkeliling Kekaisaran Roma. Kembali pada masa itu, seseorang tidak dapat disebut sebagai gembala atau pelayan penuh dengan hak-hak pelayanannya sebelum mecapai usia empat puluh tahun. (Stanley E. Porter, “Pauline Authorship and the Pastoral Epistles: Implications for Canon,” Bulletin for Biblical Research 5 (1995): 105-123.) Itulah salah satu alasan mengapa Paulus mengatakan kepada Timotius, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.” Ini merupakan situasi yang sulit bagi Timotius, karena dia harus menggembalaan Jemaat Efesus yang anggotaanggota gerejanya jauh lebih lama dan lebih tua usianya jika dibandingkan denga Timotius. Orang-orang ini telah diajar oleh Paulus sendiri, dan diawal pasal 4 dari OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
10 buku 1 Timotius menyatakan bahwa Timotius harus meluruskan akan adanya ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran gereja. Untuk menghadapi situasi seperti ini Paulus menasehatkan dalam 1 Timotius 1:3 “Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain.” Keadaan yang rumit yang harus dihadapi seroang pelayan muda seperti Timotius. Gantinya menempatkan Timotius sebagai oposan yang melawan pengajarpengajar sesat dalam gereja, dia harus menjadi pendamping atau penasehat bagi mereka. Satu strategi yang baik bagi setiap gembala muda bagaimana melayani jemaat-jemaat yang anggota-anggota gerejanya memiliki usia dan senioritas daripada pendetanya. Pelayan-pelayan Kristen saat ini diperhadapkan dengan proses perubahan pandangan dan paradigma yang cepat dari masyarakat dunia yang berpengaruh kepada gereja. Selama hampir lima ribu tahun dalam catatan sejarah, manusia beribadah, bekerja, dan melakukan sesuatu dengan cara-cara yang sederhana. Setiap anak laki-laki yang bertumbuh, mereka tahu bahwa di kelak kemudian hari mereka akan menjadi pemburu, petani, peternak dan pekerjaan-pekerjaan lain yang telah dilakukan oleh leluhurnya. Tetapi berbeda dengan hari ini, perubahan begitu menyolok dan cepat. Gereja sebagai “organisme yang hidup” tidak luput dari pengaruh perubahan yang yang terjadi. (Jard De Ville, The Pastor’s Handbook on Interpersonal Relationships, Review and Herald: Maryland, 1995, 171-172.)
Anggota-anggota gereja yang terdiri dari berbagai latar belakang dan generasi dapat menimbulkan permasalahan tersendiri dalam gereja. Orang-orang muda biasanya menginginkan perubahan-perubahan yang baru. Di lain pihak generasi tua mungkin ingin mempertahankan struktur dan kebiasan-kebiasaan yang telah terjadi selama ini. Sehingga beberapa gereja sudah terjebak dengan situasi gereja yang berorientasi kepada institusi gantinya berorientasi kepada misi. Sebagaimana Tuhan telah memanggil Timotius ke tengah-tengah Jemaat Efesus, Tuhan juga sementara menempatkan banyak pelayan-pelayan muda di dalam gerejaNya. Ditengah-tengah perubahan yang cepat
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
memungkinkan setiap pengetahuan bukan datang dari pengalaman masa lalu. Prosedur dan solusi yang dilakukan hari kemarin tidak sepenuhnya cocok untuk menyelesaikan masalah yang sama untuk tantangan hari ini. (Eddie Gibbs, Leadership Next: Canging Leaders in a Changing Culture, Acts 29 Publishing: Manila, Philippines, 2005, 35) Allah siap membekali hamba hambanya
dengan kemampuan dalam pelayanan. Salomo membagikan pengalamannya untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi setiap gembala Tuhan. Pengkhotbah 10:10b Menyatakan “Tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.” Ayat ini merupakan pernyataan yang paling lantang dalam Alkitab dan paling spesifik menguraikan rahasia hidup sukses termasuk dalam pelayanan. Ayat ini secara eksplisit menyebutkan bahwa “yang terpenting” dan ini merupakanbentuk superlatif atau pembanding tertinggi berarti yang paling penting untuk sukses adalah “hikmat.” Setiap pelayan yang dipanggil memiliki potensipotensi besar untuk melipatkgandakan talenta dalam pelayanan. Dalam 2 Timotius 2, dapat ditemukan potensi tersebut dengan “jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.”(2 Tim. 2:1) Ini merupakan fondasi bagi pelayanan yang efektif. Lebih jauh Paulus menekankan bahwa, “Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolaholah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.” (2 Kor. 3:5). Kebenaran untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pelayan Tuhan bukanlah kekuatan dan pengetahuan sendiri, tetapi hati yang terbuka untuk menerima hikmat dari Tuhan. Timotius dengan usiannya yang muda tidak terhalang dan dapat memberikan pelayanan yang efektif kepada jemaat di Efesus, demikian juga dengan para pelayan yang setia melayani pada masa kini.
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
11
PASTORAL TIPS “PENDETA MUDA HARUS BEKERJA DENGAN PENDETA TUA” (Kutipan dari Pelayan Injil hal. 88-90) Disusun oleh: Glen Rumalag Gembala Jemaat Sukun dan Bululawang, Malang
Seringkali dalam pelayanan penggembalaan, antara PS/Pendeta Muda dan Pendeta Senior seringkali terdapat hal-hal yang menyebabkan pekerjaan Tuhan berjalan tidak sempurna. Yang muda sering protes apa yang dilakukan oleh yang sudah tua karena yang muda merasa ada metode yang lebih baik yang telah mereka dapat waktu kuliah. Yang tua sering kali memandang rendah akan PS/Pendeta Muda karena belum memiliki pengalaman. Dan masih banyak hal yang lain yang membuat usia menjadi pengerja Tuhan menjadi alat Setan untuk memincangkan pekerjaan Tuhan itu. Ellen White, melalui buku Pelayan Injil, memberikan nasihat sehubungan dengan hal ini. Bagaimana caranya agar supaya PS/Pendeta Muda dapat bekerja bersama-sama dengan Pendeta yang sudah senior. Beberapa hal diantaranya adalah: 1.
Pendeta Muda Harus Bersatu Dengan Pendeta Senior
“Upaya untuk memperoleh persiapan bagi pekerjaan pelayanan, orang muda harus bersatu dengan pendeta yang lebih tua. Mereka yang telah mendapat pengalaman dalam dinas aktif harus mengambil pekerja muda yang belum berpengalaman bersama mereka masuk ke ladang penuaian, mengajari mereka bagaimana bekerja dengan sukses demi pertobatan jiwa.” 2.
Pendeta Senior Harus Mengajar Pendeta Muda Dengan Ramah Bukan Marah
“Dengan ramah disertai kasih sayang para pekerja yang lebih tua ini harus menolong orang yang lebih muda untuk memersiapkan diri demi pekerjaan ke mana Tuhan boleh panggil mereka.... (mereka harus) diajar selalu memandang kepada Dia yang adalah pencipta dan penyempurna iman kita.” 3.
P A S T O R A L T I P S
Pendeta Senior harus melatih Pendeta Muda
“Rasul Paulus melihat pentingnya pelatihan para pekerja muda. Setelah mengadakan perjalanan misionaris, ia dan Barnabas menysuri kembali langkah mereka, dan mengunjungi gereja yang pernah mereka dirikan, sambil memilih orang yang dapat bersatu dengan mereka, untuk dilatih guna pekerjaan memberitakan Injil.... Keistimewaan pekerjaan Paulus ini mengajarkan suatu pelajaran penting kepada para pendeta dewasa ini.... Allah rindu supaya mereka yang telah berpengalaman dalam pekerjaan-Nya, mau mendidik orang muda untuk melakukan pekerjaan-Nya.” 4.
Pendeta Muda Harus Menghormati Nasihat Pendeta Senior
“Orang muda yang sedang melatih diri harus menghormati nasihat guru mereka, menghormati pengabdian mereka, dan mengingat bahwa tahun-tahun kerja mereka OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
12 kebijaksanaan.” Nasihat dari Alkitab, “Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang-orang yang rendah hati.” 1Pet. 5:5. 5.
Apabila Nasihat Pendeta Senior Tidak Sesuai Dengan “Demikianlah firman Tuhan”, Bertanyalah Kepada Pimpinan di Kantor dan Jangan Menceritakan Kesalahan Pendeta Senior Kepada Jemaat/Orang Lain.
“Pekerja muda... tidak boleh kehilangan identitasnya pada orang yang mengajarnya.... Jikalau teman sekerjanya menempuh jalan yang tidak sesuai dengan „Demikianlah firman Tuhan,‟ janganlah ia pergi ke pihak luar, tetapi biarlah ia bertanya kepada atasannya di kantor, dan membentangkan permasalahan di hadapannya, dengan bebas menyatakan pikirannya. Dengan demikian si pelajar dapat menjadi berkat bagi sang guru.” 6.
Pendeta Senior Harus Membagikan Pengalaman Pelayanan Kepada Pendeta Muda
“Dewasa ini Setan sedang mencari kesepatan untuk merubuhkan tanda-tanda jalan kebenaran-tugu-tugu peringatan yang telah didirikan sepanjang jalan; dan kita memerlukan pengalaman para pekerja yang sudah lanjut umur yang telah membangun rumah mereka di atas batu karang yang keras, yang telah tahan uji atas laporan jahat sebagaimana dengan laporan baik tetap teguh demi kebenaran.” Demikian Pastoral Tips ini. Kiranya membantu kita semua, supaya kita dapat bekerja sama untuk menuntun jemaat memandang kepada Kristus dan mengikuti tabiat-Nya. Emmanuel.
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
13
KESAKSIAN “USIA BUKAN HALANGAN UNTUK MASA DEPAN” Oleh : Jhonny Rumalag Dir. Penerbitan Daerah Konferens Minahasa Saya sekarang berumur 49 tahun. Saya tamat kuliah sebagai mahasiswa Fakultas Filsafat (Fakfil) UNKLAB pada saat saya sudah berumur 45 tahun, tepatnya pada tanggal 16 Desember 2007. Hal ini bukan disebabkan karena saya beberapa kali tidak lulus ujian semester, namun karena saya menyadari bahwa saya harus menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Sejak masa muda, saya tertarik dengan pekerjaan penginjilan literatur. Saya bertemu dengan isteri saya oleh karena pekerjaan penginjilan literatur. Saya menekuni pekerjaan ini, sampai pada suatu waktu, saya dipercayakan untuk menjadi asisten penginjilan literatur di (waktu itu) Daerah Minahasa Selatan Bolaang Mongondow dan Gorontalo. Namun, karena melihat perkembangan zaman saat ini, melihat anggotaanggota jemaat yang sudah banyak yang memiliki pengetahuan oleh karena pendidikan mereka, melihat pentingnya untuk mendalami Alkitab supaya dapat membagikan hal itu kepada banyak orang, saya berketatapan untuk “merobah nasib” supaya dapat melayani pekerjaan Tuhan dengan lebih baik supaya pelayanan saya dapat menyesuaikan dengan tuntutan zaman ini. Setelah mengalami banyak pergumulan, akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di Fakfil UNKLAB. Kendala pertama untuk melanjutkan perkuliahan adalah ijazah. Saya tidak memiliki ijazah SMA karena hanya sampai kelas 2 SMA. Namun, saya bersyukur karena pemerintah membuka kesempatan untuk mengikuti ujian persamaan. Saya mengikuti ujian itu, dan saya mendapatkan ijazah SMA Persamaan sebagai dasar untuk mendaftar di Fakfil. Kendala kedua adalah, saya adalah kepala keluarga dan saya harus menghidupi keluarga saya dengan pekerjaan saya. Junita anak saya yang pertama sedang berkuliah di UNIMA di Semester 5, Merry anak saya yang kedua juga baru tamat SMA dan akan masuk ke UNKLAB, Billy anak saya ketiga sudah kelas 1 SMP, dan David anak bungsu saya sudah berada di kelas 6 SD. Dan kendala yang ketiga adalah umur saya. Saya sudah berumur 41, masih mungkinkah saya bersaing dengan para mahasiswa yang masih memiliki kemampuan daya ingat yang saya rasa jauh lebih baik dari saya di bangku kuliah? Namun, oleh karena dorongan dari isteri dan anak-anak, dan keinginan saya, saya akhirnya memutuskan, saya akan kuliah di Fakfil supaya dapat melayani Tuhan dengan lebih baik. Dengan berbekal beras 15 Kg, uang 1.5 Juta, 1 mesin cuci serta beberapa perlengkapan RT lain, saya dan keluarga pada bulan Agustus 2003 datang ke UNKLAB dan mendaftar untuk menjadi mahasiswa Fakfil. Pada saat saya mendaftar, saya buat komitmen dengan Tuhan, yaitu: Jika Engkau memimpin saya dan keluarga saya supaya saya dapat menyelesaikan semester pertama ini,
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
K E S A K S I A N
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
14 maka itu adalah tanda bagi saya bahwa Engkau akan memimpin saya sampai saya menamatkan pendidikan saya di Fakfil UNKLAB. Jika Engkau akan memimpin saya, maka urusan kebutuhan hidup sehari-hari, saya akan serahkan kepada Tuhan, karena saya sudah tidak ada gaji lagi. Akhirnya, semester pertama saya lewati dan Tuhan memimpin saya dan keluarga saya. Anak pertama saya tetap kuliah, anak kedua juga kuliah di Fakultas Pendidikan UNKLAB, dan Billy dan David mereka tetap melanjutkan pedidikan mereka. Saya sangat yakin, bahwa inilah tanda dari Tuhan bahwa Dia akan memimpin saya untuk menyelesaikan pendidikan saya selanjutnya selama di UNKLAB. Pada waktu mendaftar, saya mengikuti test bahasa Inggris, dan saya tembus pada level 1: Begining English, namun saya berusaha untuk belajar dan hal itu membuahkan nilai yang bagus. Istri saya mencari pekerjaan dan Tuhan menunjukkan pekerjaan Laundry. Ada sekitar 50-60 Mahasiswa yang berlangganan untuk cuci pakaian. Dengan uang itu, saya bisa menambah ongkos kuliah, kebutuhan pendidikan anak-anak, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Pada waktu liburan dan tidak ada yang berlangganan laundry di istri saya, saya mengajak istri saya untuk bekerja sebagai penginjil litaratur. Namun, setelah 1 tahun berlalu, istri saya merasa lelah untuk melanjutkan pekerjaannya untuk mencuci pakaian mahasiswa. Kami akhirnya berdoa dan merenungkan kembali pekerjaan kami yang sesungguhnya. Kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke pekerjaan kami. Istri saya akhirnya kembali menjadi penginjil literatur dan Merry menjadi full student labor untuk menunjang pendidikan saya. Pendapatan istri saya pada waktu dia kembali ke pekerjaan penginjilan literatur jauh melebihi pendapatan yang didapat dengan mencuci pakaian mahasiswa, saya puji Tuhan atas pertolongannya. Istri saya sempat pergi ke Papua, Ambon, Sangihe, Sulut untuk menjadi penginjil literatur. Akhirnya dia melanjutkan pekerjaan ini sampai akhirnya saya tamat pada bulan Desember 2007. Saya juga sempat mengambil cuti selama 1 semester untuk mencari beasiswa dengan cara menjadi penginjil literatur. Suatu ketika Pdt. Johnny Lubis mengadakan promisi beasiswa kepada mahasiswa yang mau jadi penginjil litaratur di waktu libur. Saya mengikutinya dan memilih daerah Timika, Papua. Pada OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
masa libur ini penjualan saya melampaui target yang ditetapkan dan akhirnya saya mendapat beasiswa dari hasil pekerjaan penginjilan litartur. Dengan pengahasilan itu, saya bisa kembali kuliah dan membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Pada suatu pagi, beras di rumah kami tinggal 1 liter. Kalau kami makan itu pada pagi hari, kami tidak punya beras lagi untuk makan pada siangnya. Namun, kami berdoa dan percaya Tuhan akan menyediakan. Setelah kami makan pada pagi itu, tiba-tiba ada seseorang yang menghubungi kami dan memberikan kami beras sebanyak 1 karung/60Kg. Dengan itu, kami bisa jual sebagian untuk lauk pauk dan sisanya untuk dimakan. Suatu ketika, kami sudah kehabisan uang. Kami berdoa dan jawaban Tuhan adalah, Dia mengutus seorang mahasiswa masteral yang lagi ambil kuliah extension di UNKLAB untuk tinggal di rumah kami, mahasiswa itu memberikan kami uang untuk belanja. Demikianlah caranya Tuhan menolong kami pada saat kekurangan materi. Pada waktu kami pertama pergi ke UNKLAB, kami mengontrak 1 rumah untuk tinggal. Namun kemudian saya berpikir adalah lebih baik untuk membeli sebuah rumah sederhana untuk tinggal selama saya berkuliah di UNKLAB. Ada satu rumah sederhana milik seorang dosen di UNKLAB yang terletak di Kanaan. Saya memberanikan diri untuk membeli rumah itu. Dia mengatakan, rumah dan tanah itu akan saya jual. Kalau kamu beli rumah itu, nanti suatu saat ada orang yang akan membeli tanah itu, saya akan menjualnya dan itu artinya kamu harus meninggalkan rumah itu. Saya kemudian mengatakan, kami akan berdoa supaya tidak ada orang yang akan membeli tanah itu sebelum saya menyelesaikan pendidikan saya di UNKLAB. Kami berdoa dan kemudian membeli rumah sederhana itu dengan harga dua juta. Kami tinggal di sana sampai saya menyelesaikan pendidikan di UNKLAB. 16 Desember 2007 saya diwisuda. Satu minggu kemudian, seorang datang kepada dosen pemilik tanah untuk membeli tanah itu, dan tanah itu terjual dengan harga 150 juta. Selain tanah itu, pembeli itu juga mebeli rumah sederhana yang telah kami beli dari dosen itu. Saya puji Tuhan karena Dia menahan tanah itu supaya jangan terjual sampai saya menamatkan pendidikan saya di UNKLAB dengan nilai yang memuaskan. Saat itu saya menyadari, ternyata usia bukan menjadi suatu halangan. Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
15 Sebagai seorang Pdtm pada umur yang ke-45 tahun, saya ditugaskan di Jemaat Rufei dan Dom di Kabupaten Sorong, Papua. Setelah dua tahun bekerja di sana saya kemudian diangkat menjadi ketua wilayah dan harus menambah tempat pelayanan di jemaat Klasaman dan SSC Victory. Pada tanggal 1 November 2010 SSC Victory diorganisir menjadi Jemaat Victory. Selain di jemaat-jemaat ini, saya juga harus melayani di pulau pedalaman-pedalaman. Harus menghadapi ombak yang ganas, harus menghadapi suku Abun yang tidak dapat berbahasa Indonesia, namun, karena Tuhan sudah menolong saya di masa yang lalu, saya yakin dia akan menolong saya di masa ini juga. Saya berkhotbah di suku Abun dengan bahasa Indonesia dan rekan saya menterjemahkannya ke dalam bahasa suku Abun. Pada tanggal 16 Januari 2011, melalui keputusan Konferensi Daerah Konferens Minahasa, saya dipilih untuk kembali melayani dalam pekerjaan penerbitan di Daerah tersebut sebagai direktur penerbitan. Saat ini, anak saya Junita sudah tamat S1 di UNIMA di bidang bahasa Jepang, Merry sekarang sudah senior class yang akan menyelesaikan S1 pendikan bahasa Inggri di UNKLAB pada bulan Mei nanti, Billy sedang mengambil Fakultas Filsafat di UNKLAB, dan David sedang mengambil Fakultas Ilmu Komputer di UNKLAB. Itulah pertolongan Tuhan dalam kehidupan saya ketika saya memilih untuk melakukan yang lebih baik lagi untuk Tuhan. Melalui pengalaman hidup saya ini, saya percaya, USIA BUKANLAH SUATU HALAGAN apabila kita mau serius untuk melayani Tuhan.
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
16
PROFIL “Pdtm. Dale Dompas Sompotan”
Pendeta Jemaat Caruban, Saradan, dan Ngawi Untuk profil pada edisi ini merupakan sebuah catatan khusus. Mengapa? Karena edisi kali ini memuat profile dari Founder/Owner dari Milis kita ini, yaitu:
[email protected]. Adapun Founder/Owner dari milis Pendeta Advent ini adalah Pdtm. Dale Dompas Sompotan, seorang Pendeta Muda yang memiliki kedekatan dengan angka “sembilan”, angka panjang umur menurut masyarakat China khususnya. Pdtm. Dale Sompotan dilahirkan di Manado pada tanggal 3 Januari 1984. Beliau adalah anak dari hamba Tuhan Bapak Pdt. Christian Sompotan dan Ibu Stien Manueke. Pada waktu beranjak masa anak-anak, Dale disekolahkan di Sekolah Dasar Advent Bitung. Dale bersekolah di tempat ini dan berhasil menamatkan pendidikannya di SD tersebut pada tahun 1996. Setelah itu, Dale kemudian pergi ke UNKLAB, bukan untuk masuk perguruan tinggi UNKLAB, tapi untuk masuk dan belajar di Sekolah Menengah Pertama yang ada di UNKLAB yang dikenal dengan nama SMP Advent Labor UNKLAB. Sekolah ini didirikan sebagai sarana praktek mahasiswa Fakultas Pendidikan Unklab. Pada tahun 1999, Dale menamatkan pendidikannya di SMP tersebut. Pada waktu menamatkan pendidikannya, sudah terbayang dihadapannya untuk kembali ke tempat ini, bukan untuk kembali menjadi siswa SMP, tapi untuk menjadi seorang mahasiswa yang belajar di ruang kuliah di UNKLAB. Namun, sebelum dia mencapai akan kerinduannya ini, dia harus mengambil pendidikan SMAnya. Dale kemudian pergi ke Sekolah Lanjutan Advent (SLA) yang berada di Kecamatan Tompaso II. Di sana dia belajar dan mempersiapkan dirinya untuk kembali ke UNKLAB. Di tempat ini, Dale menggunakan talentanya untuk melayani ibadah Sekolah sebagai Pianist Sekolah. Sebagai hasilnya, pada tahun 2002, dia manamatkan pendidikannya di SLA Tompaso II. Dale yang memiliki hobi surfing ini, memiliki kerinduan untuk melayani seperti ayahnya dalam pekerjaan Tuhan. Untuk itu, pada waktu Dale kembali ke UNKLAB, dia mengambil Fakultas Filsafat. Dengan mottonya “Practice Makes Perfect”, Dale mengembangkan talenta kepemimpinannya di kampus UNKLAB. Hasilnya, dia dipercayakan untuk menjadi pemimpin Pemuda Advent UNKLAB, kemudian menjadi direktur Pathfinder Klub UNKLAB, belum cukup dengan hal itu, dia juga dipercayakan untuk menjadi anggota senat Fakultas Filsafat. Dalam perkuliahan dan tanggungjawab yang dia pegang sebagai mahasiswa, Dale menghadapi banyak tantangan. Namun, sebagaimana ayat kesukaannya, Dale selalu yakin bahwa “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”, Fil. 4:13. Dengan mottonya ini, dia dapat mengerjakan dengan baik segala tanggungjawabnya dan terlebih dapat menyelesaikan pendidikannya di UNKLAB pada tahun 2006 dengan hasil yang memuaskan. Pada waktu Dale sudah mahasiswa tingkat akhir, dia dipercayakan untuk mengambil praktek pastoral ministry di Jemaat Batu Kota Manado. Setelah dia menamatkan pendidikannya, diapun masih bekerja sebagai Pengerja Sukarela di Jemaat tersebut. Setelah beberapa saat bekerja di Jemaat tersebut, dia merasa terpanggil untuk membantu membagikan metode pekerjaan Tuhan yang dia dapat selama berkuliah kepada peserta 1000MM. Akhirnya, Dale menjadi bagian dari staff untuk melatih para missionari yang akan diutus ke ladang misi mereka.
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
17 Sementara dia bekerja kampus misionari, dia pada akhirnya diberikan tanggung jawab yang lebih besar, yaitu untuk menjadi Penginjil Sukarela/Gembala Jemaat Eben-Haezer dan Jemaat Banaran Kediri di Konferens Jawa Kawasan Timur. Dia tetap memegang motonya, dan Tuhan memberikan kesuksesan kepadanya, dan sebagai hasilnya, dia diangkat menjadi Pendeta Muda untuk membimbing dan menggembalakan umat-umat Tuhan yang berada di wilayah Caruban, Saradan, dan Ngawi dimana Medical Missionary Work bekerja saat ini. Sejak masa SMA, Dale sudah berkenalan dengan seorang anak gadis yang bernama Debby Fransisca Muntu. Mereka kemudian saling mengenal dan akhirnya menjalin persahabatan yang lebih dekat lagi. “Persahabatan dekat” mereka terus berlanjut sampai akhirnya mereka memutuskan untuk segera mengakhiri status itu menjadi “suami istri”. Pada tanggal 9 September 2009 (999), mereka mengikrarkan sumpah pernikahan mereka di hadapan Tuhan melalui acara pemberkatan nikah yang dipimpin oleh Pdt. Albert Saroinsong. Dua tahun sesudah menikah, Tuhan menjawab kerinduan hati keluarga ini dengan memberikan hadiah terindah kepada mereka, seorang Putra yang Pertama yang dilahirkan pada tanggal 29 Januari 2011. Putra mereka ini, yang dilahirkan pada hari Sabat, dinamakan Sabbathian Joachim Sompotan. Sejak berkuliah, Dale sudah aktif di dunia Maya. Dia banyak mencari informasi di dunia maya. Keterlibatan dirinya di dunia maya membuat dia dipercayakan menjadi anggota dari tim KadNet (Keluarga Adven se-Dunia NETwork). Pada waktu BAIT (Bejana Advent Indonesia Timur) muncul, Dale juga dipercayakan untuk menjadi Koordinator Produksi BAIT. Karena ketertarikannya di dunia maya untuk dapat menjangkau orang untuk Kristus, dia berkeinginan untuk membuat milis sebagai sarana membagikan informasi untuk pekerjaan Tuhan. Untuk itu, dia membuat milis
[email protected] ini. Pada awal kemunculannya, milis ini hanya sebagai sarana informasi. Namun, Dale kemudian mengembangkannya dengan penyusunan majalan MOPA (Majalah Online Pendeta Advent). Majalah ini berjalan untuk beberapa saat. Namun, atas anjuran dari Pdt. Jonathan Kuntaraf dan persetujuan mayoritas anggota milis, majalah ini dirubah namanya menjadi OMEGA (Online Majalah Elektronik Gembala Advent) yang lebih cocok dengan statusnya. Demikian profile dari Pdtm. Dale Dompas Sompotan. Penulis: Glen Rumalag, teman seperjuangan dari UNKLAB.
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
18
TERJEMAHAN “Perpustakaan Lanjutan Untuk Eksegesis” Oleh: (Alm) Pdt. Ng KahSg, MPth, MTh
Diterjemahkan oleh: Pdt. Bayu Kaumpungan, Singapore Bagi Anda yang rindu untuk memiliki koleksi yang lebih mendalam lagi untuk kepentingan exegesis, maka bagian ini sangatlah penting untu anda cermati. Bilamana Anda memiliki pengetahuan yang cukup di dalam bahasa Ibrani dan Yunani, adalah baik bilamana Anda memiliki sebuah Alkitab Interlinear. Alkitab ini adalah Alkitab khusus dimana bahasa Ibrani/Yunani akan dituliskan berdampingan dengan terjemahan bahasa Inggrisnya kata per-kata. Dengan demikian ini akan memudahkan Anda dalam mengidentifikasi bahasa Ibrani/Yunani berdasarkan terjemahannya di dalam bahasa Inggris. Selain itu, untuk Anda yang mampu membaca dengan fasih Bahasa Ibrani/Yunani dan tidak memerlukan bantuan terjemahan, sebuah Alkitab dalam bahasa Asli Alkitab akan menjadi sesuatu yang Anda akan nikmati untuk miliki. Selain daripada Alkitab-alkitab di atas, komentar Alkitab, dan kamus Alkitab tentu saja merupakan bagian penting dari pembelajaran Alkitab itu sendiri. Sebagian besar dari kometar Alkitab ini, memberikan informasi umum tentang Alkitab. Oleh karena itu, adalah sangat penting bilamana Anda memiliki beberapa buku teks pemahaman baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Pemahaman yang mendalam tentang latarbelakang dunia dimana Alkitab dituliskan sangatlah penting. Buku teks ini kemudian ditambahkan lagi dengan komentar khususakan topic tertentu di dalam dunia Alkitab. Biasanya kategori dimana teks ini dituliskana dalah: Sejarah Alkitab, Analisa Geografis dan Pemetaan Dunia Alkitab, Budaya dan Tata Krama Orang Orang di Dalam Alkitab, Arkeologi dan Penggalian Sisa Sejarah Alkitab. Ada tiga jenis komentar Alkitab yang beredar di dunia Teologia. Exegetical, Homiletical, dan Devotional. Dari semua ini, tipe komentar yang pertama merupakan yang terbaik untuk tujuan persiapan khotbah. Komentar Homiletical sepatutnya menjadi bantuan yang ditujukan khusus untuk pengkhotbah, akan tetapi sayangya seringkali banyak penkhotbah menjadi malas mempelajari Alkitab dan sekedar menyalin langsungsemua komentar di dalam buku menjadi sebuah khotbah. Seringkali ditinjau secara exegetical, banyak dari komentar homiletics tidaklah menyampaikan secara mendalam tentang pembelajaran teks itu sendiri. Terlebih lagi, komentator Alkitab homiletic biasanya tidak mengenal anggota gereja Anda, dan tidak mengerti kebutuhan spiritual terpenting dari anggota gereja Anda komentar mereka mungkin tidaklah relevan dengan situasi dimana khotbah Anda menjadi instrumental di dalam merubah paradikma parapendengarnya. Contoh komentar Homiletis yang sering dipakai adalah Matthew Henry Bible Commentary, atau Calvin Bible Commentary. Anda sebaiknya memiliki lebih dari satu komentar Alkitab exegetical. Ada banyak jenis komentar Alkitab yang beredar di pasaran sekarang ini. Setiap tahun seri yang baru, ataupun volume lanjutan akan ditambahkan ke dalam komentar Alkitab yang telah ada. Bagaimanakah cara Anda untuk dapat memilih komentar Alkitab yang terbaik? Beberapa hal di bawah ini semoga dapat membantu Anda di dalam mencari komentar Alkitab terbaik. Hal-hal yang penting di dalam Komentar Alkitab yang baik antara lain: OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
19
1. Komentar ALkitab yang baik menyajikan informasi Alkitab berfokus kepada hal yang terpenting dan tidak terlalu mendetail dan berteletele.
2. Komentar Alkitab yang baik memiliki format yang memudahkan Anda mencari topic yang anda perlukan 3. Konservatif di dalam pengertian hermeneutical (tidak menerima pengertian Historical Critical dariAlkitab) 4. Menginterpretasikan Alkitab dalam cara pandang yang berbeda, dan menjelaskan mengapa interpretasi tersebut yang diambil, termasuk mengizinkan pembaca Alkitab mengambil keputusannya sendiri di dalam interpretasi tersebut.
Artikel Selanjutnya: Proses Pendahuluan sebelum SEARCH Disadur Dari: SEARCH: An Exegetical Process In Sermon Preparation, NG KahSeng, 1989, AIIAS Publication, Silang, Cavite, Filipina (Alm) Pdt. Ng KahSg, MPth, MTh, merupakan Pendeta dan Dosen di Southeast Asia Union College Seminary (institusi Advent yang melayani Uni Asia Tenggara antara lain : Malaysia, SIngapura, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam) sebelum sekolah tersebut dipindahkan ke Thailand dan sekarang menjadi Asia Pacific International University. Buku ini merupakan karya terakhir beliau sebelum beliau wafat dan merupakan salah satu tulisan Klasik di dalam metode telaah Alkitab atau Exegesis.
5. Membahas latarbelakang Historis dari teks, dan menjelaskan asalmuasal teks itu didapatkan (apakah dari Dead Sea Scroll, MSS, LXX, Codex tertentu, dsb) 6. Menyajikan teks didalam konteks unitnya gantinya menterjemahkan teks kata per kata. 7. Menuntun Anda untuk mencari sumber lainnya. Sebelum Anda membeli sebua tkomentar Alkitab, cobalah ambil waktu untuk melihat bagaimana buku tersebut memberikan komentar akan ayatayat sulit di dalam Alkitab (Contoh :Ulangan 6:4) dan analisa bagaimana buku tersebut menjelaskan ayat itu. Edisi terbaru tidak selalu menjadi yang terbaik, tetapi oleh karena riset dan penelitian tentang Alkitab selalu berkembang khususnya dalam penemuan teks/manuskrip yang lebih tua dan penggalian arkeologi yang makin berkembang, komentar Alkitab yang lama bisa saja sudah ketinggalan zaman. Cobalah juga hindari komentar berganda. Sangatlah mengecewakan bilamana Anda membeli komentar ALkitab yang sepertinya berbeda, tetapi ternyata informasi yang dituliskan di dalamnya hampir identic satu dengan yang lainnya. OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
20
KEUANGAN “Jadi Tersanjung...”
Oleh: Pdt. Moldy R. Mambu Wakil Bendahara SSD Philippines Dapat sanjungan atau kritikan, mau pilih mana? Kalau boleh memilih tentu akan senang menerima sanjungan. Ada banyak hal yang pantas untuk seseorang mendapat pujian atau menerima penghargaan. Bisa saja itu didapat karena prestasi yang mencengangkan, pencapaian yang spektakuler, keberhasilan dalam karir, pengaturan yang mantap di jemaat ataupun ketika membawa jiwa kepada Tuhan. Ada pula sebagian orang yang senang mengejar pujian. Mereka dibagian ini suka bekerja hanya oleh karena pamrih. Ada maksud dibalik sibuk. Akan menjadi sangat giat kalau diperhatikan dan menjadi begitu rajin bila di ekspose. Disamping itu bagi mereka yang jeli akanlah gampang membedakan, mana yang murni pujian dan mana yang diberikan karena ada maunya. Bagaimana reaksi anda bila mendapat sapaan basa-basi seperti “luar biasa, kamu kelihatan cantik dengan kombinasi kain kebaya” atau “kamu nampak gagah dengan potongan rambut cepak”. Juga ketika menerima pujian entertainment seperti ini “sudah lama tak jumpa, tapi tetap muda saja”? Banyak reaksi yang muncul. Ada yang menyambut ringan karena ucapan itu sudah umum sekedar pembuka bicara. Ada yang gembira ria menerima ungkapan tulus seperti itu “Oh really? Is that so?” Ada yang pintar menyembunyikan perasaan sehingga ucapan pujian diterima secara dingin. Namun, walau ekspresi wajah tanpa reaksi bahkan seperti menolak namun bukan tidak mungkin pada sudut hatinya ada perasaan nyaman yang menggelitik. Memang, ada banyak hal positif yang menjadi strength seseorang untuk boleh diangkat menjadi komendasi. Tapi kadang kita terkejut melihat sesuatu perubahan yang terjadi kepada seseorang dari waktu ke waktu. Dulu ketika baru menjabat, bicaranya begitu lembut tetapi setelah waktu berlalu nampak perubahan.Tetapi kemudian dalam perjalanan kepemimimpinannya diwaktu berbicara nampak masih tersungging senyum dibibir tapi dalam hatinya tersinggung. Masih ramah tapi dalam hatinya menyimpan marah kalau tidak mendapatkan puja dan puji. Banyak orang tahan menerima kritikan tapi gagal menyikapi sanjungan. Mendapat penghormatan, penghargaan, pujian bagi para pemimpin adalah sesuatu yang wajar bahkan perlu mendapat porsi dua kali. Tetapi bagi para penerima yang umumnya lagi menjabat posisi di suatu jenjang, perlulah berhati-hati. Pujian itu ibarat perfume, cocoknya dihirup bukan ditelan. Seperti layaknya minyak wangi, setelah waktu beselang harumnya akan hilang. Tersanjung, boleh saja tapi awas! jangan dimakan, karena akan membesarkan ego. Dari keseringan dihormati lalu terbiasa duduk dikepala meja dan termanja untuk didahulukan. Kalau bapak pendeta belum hadir, acara malam sembahyang jangan dulu dimulai, kalau pendeta belum tiba jangan dulu berdoa makan. Keadaan seperti ini sangat mungkin akan berpengaruh pada perangai si pejabat tersebut. Sebenarnya walau nama kita tidak lagi dipanggil Sdr. Polan se bab sudah punya nama baru sesuai jabatan sebagai seorang pendeta namun perlu untuk tetap menyadari bahwa diposisi apapun, sejatinya kita adalah seorang pelayan. Dengan demikian tidak perlu kecewa atau menjadi kurang hati apalagi menyimpan perasaan dendam kalau dalam suatu event acara secara tak disengaja kita seperti terlupakan, terdahulukan, terpinggirkan. Juga tidak perlu bersusah hati kalau tidak lagi disapa dengan panggilan kehormatan Sdr. Ketua karena telah terjadi transfer of responsibility dari daerah ke distrik.
Sukacita berlebihan menyikapi ucapan “Selamat and congratulation” dapat OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
21
mengantar seseorang pada keangkuhan sekaligus kejatuhan. Ada buktinya di perjanjian lama. Tentang seorang raja yang khilaf mencari puja-puji bagi diri sendiri gantinya kepada Tuhan. Namanya ialah Raja Hiskia. Sang raja akhirnya tergelincir menjadi alpa menjaga rahasia sebab tersanjung oleh ucapan selamat sembuh dari sakit, kepujian karena kekuatan mengusir Raja Sanherib dari Asyur dan oleh berlimpahnya harta permata. Sayang seribu sayang, kalau ada pujian yang kecil-kecil, itu di teruskannya kepada Tuhan tapi pujian tingkat internasional seperti yang disampaikan utusan Raja Merodakh Baladan dari Babilon, ai ai ai mana tahan! Sangat menggembirakan bila menerima ucapan terimakasih, appreciation maupun penghargaan karena banyaknya jiwa yang dibawa kepada Tuhan bukannya karena kelebihan lahiriah, materi maupun uang. Dalam pelayanan, menerima pujian, mengapa tidak! Tetapi lanjutkanlah itu kepada Tuhan yang memberi kekuatan, kekayaan, kejayaan dan akal budi. Kalaupun ada yang tertinggal, itu hanyalah perfume.
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
22
KESEHATAN “VITAMIN NEUROTROPHICA PENCEGAH KEPIKUNAN DAN PELUPA BAGI LANSIA” Oleh: Pdt. Supriyono Sarjono, MPH Ketua Daerah Jawa Tengah Badan terasa lungkrah, pegel linu, cepat capek, cepat lelah Jangan cepat-cepat kita mengira itu disebabkan oleh Asam urat yang tinggi? Belum tentu lho?, sebab orang yang kekurangan vitamin B komplek juga mengalami tanda-tanda yang sama seperti itu. Badan terasa capek sendi-sendi terasa nyeri, tubuh terasa pegal-pegal semua. Sebab Vitamin B atau fitamin B complek erat sekali hubungannya dengan kesehatan syaraf, Maka vitamin B atau B Complek disebut juga Vitamin Neorotrophica. Orang yang sehat itu bukan hanya memiliki penampilan yang kelihatan segar bugar saja lho, tetapi harus juga juga memiliki systim syaraf yang baik. Systim syaraf itulah yang mengendalikan seluruh kegiatan tubuh. Untuk menjaga agar system syaraf kita sehat dan baik kita perlu mengkonsumsi Vitamin Neorotrophica, yaitu Vitamin B Complek. Terdiri dari 8 vitamin antara lain dari Vitamin B 1, B 2, B 3, B 6, B7,B 12 dan lain-lain khususnya vitamin B6 dan B12. Menurut Ahli gizi dari klinik Nutrifit Jakarta Dr Slamet Kuntoro MS berkata “ Komponen yang diperlukan untuk menyediakan energi untuk gerak tubuh kita yaitu Glukosa atau zat Gula. Ketersediaan Vitamin B ini sangat penting untuk metabolisme karbohidrat dalam tubuh yaitu merubah glukosa itu menjadi energi dalam tubuh. Bila dalam proses metabolisme itu, Vitamin B dalam Tubuh kita kurang maka proses tidak akan lancar dan akibatnya akan menggejala dalam bentuk Tubuh Cepat sekali merasa capek, Tubuh Terasa cepat Lelah. Jadi bila Anda sering terasa capek, Jangan cepat-sepat mengira anda terjangkit berbagai penyakit. Itu kemungkinan besar bisa karena kekurangan Vitamin B. Asupan Vitamin B1 yang cukup dalam tubuh penting karena Vitamin B1 yang dikenal sebagai thiamine. Ia dapat memperbaiki mood, dan juga untuk kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat. Asupan Vitamin B2 yang memiliki nama lain riboflavin. Ini dapat melindungi tubuh dari penyakit kanker dan mencegah migren serta katarak Asupan Vitamin B3 yang disebut dengan istilah niacin. Perannya adalah membantu melepaskan energi dari zat-zat nutrien. Sangat berguna untuk penurunan kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan..persendian. Asupan Vitamin B6 atau pyridoxene yang cukup dalam tubuh amat berguna dalam produksi sel darah merah dan meminimalkan gejala asma serta PMS. Vitamin B6 Diperlukan dalam Tubuh untuk menjaga kesehatan syaraf, kulit dan sel-sel. Pyridoxine darah merah telah digunakan untuk mencegah atau mengobati gangguan syaraf tertentu. Demikian juga Asupan Vitamin B9 atau asam folic adalah vitamin yang dapat membantu perkembangan janin, juga untuk pengobatan anemia dan pembentukan hemoglobin. Dan Asupan Vitamin B12 yang cukup dalam tubuh penting dan sangat besar perannya dalam merawat system syaraf dan pembentukan sel darah merah. Karena begitu besar peran Vitamin B khususnya vitamin B6 dan Vitamin B 12 untuk kesehatan systim syaraf kita Unuk itulah maka Vitamin B 6 dan Vitamin B 12 juga disebut Vitamin Neurotrophica.
Bila kita sebutkan satu persatu fungsi dari Vitamin B dalam Tubuh sesungguhnya sangat banyak sekali antara lain yaitu: mampu meningkatkan metabolisme, memperkuat system kekebalan tubuh, membantu menjaga system OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent
23 kekebalan tubuh, membantu menjaga system kondisi syaraf manusia, dan mendorong pertumbuhan sel-sel baru yang dapat membuat kulit dan otot kita lebih sehat juga berperan untuk menjaga agar kita tetap bergairah, (tidak Loyo), menjaga fungsi hati, fungsi otak, ketajaman berfikir, dan membuat Tidur terasa nyenyak. Yang juga perlu kita ingat vitamin B juga berfungi membantu keseimbangan hormon dalam tubuh antara lain hormon estrogen dan hormon Progesteron dalam tubuh kita. Oleh sebab Vitamin B khususnya Vitamin B 6 dan B 12 penting sekali bagi kesehatan systim syaraf kita. Jadi Bagi Lansia yaitu para pria dan wanita yang berusia 55 tahun keatas perlu mendapat asupan vitamin B 12 yang cukup. Agar tidak cepat PIKUN, Pelupa, dan Gemetaran (Parkinson) atau yang orang Jawa sering menyebut sebagai Buyuten. Sebab Gemetaran atau parkinson/buyuten itu erat hubungannya dengan rusaknya sysem syaraf gerak kita. Dan itu bisa dicegah bila ada kecukupan asupan vitanim B 12, dan B 6. Oh ya masih ada salah satu yang sangat penting untuk kita ketahui tentang kekurangan asupan Vitamin B 12 dalam diri seseorang yaitu selain menyebabkan kerusakan systim syaraf, menyebabkan Emosi tidak stabil, Gampang terusik, gampang tersinggung, cepat marahmarah. Sumber-smber vitamin Neurotrophica. Vitamin B1 Ada banyak bahan makanan yang mengandung Vitamin B1 yang kita bisa temukan antara lain didalam: Besas Merah, Kacang-kacangan, kuning telur, Ikan dan lain-lain. Adapun kecukupan asupan Vitamin B1 tiap hari antara 30100 mg/hari. Vitamin B 6. Ada banyak sumber vitamin B6 yang kita bisa temukan ditempat kita tinggal antara lain: Kacang-kacangan,Jagung, beras, beras tumbuk, ragi, roti gandum, ikan dan daging dan lain-lain. Adapun kecukupan Vitamin B 6 tiap hari bagi kita rata-rata 25-100 mg/hari Vitamin B12. Ada banyak sumber Vitamin B 12 yang gampang kita temukan antara lain: Bekatul, Rumput laut, susu, produk susu olahan, telur dan lain-lain. Adapun kecukupan asupan Vitamin B 12 bagi kita rata-rata 5-50 micrg/hari. Oleh sebab sumber Vitamin B itu begitu bayak, bukan hanya pada sumber Hewani, tetapi begitu banyak pada sumber Nabati, oleh seba itu bagi Lansia ( Lanjut Usia) usia 55 tahun keatas perlu berhati-hati agar tidak terlalu banyak mencari suber vitamin B dari bahan Hewani. Karena sumber vitamin B begitu melimpah kita bisa dapatkan di mana saja di belahan Indonesia ini.
OMEGA Edisi 23/IV 27 Februari 2011
Disebarkan Secara Gratis Untuk Gembala Advent