Tahun Ke-XV
Disebarkan Secara Gratis
Tahun Ke-XV
Perintah untuk memberitakan Injil atau yang sering disebut dengan Amanat Agung Yesus adalah perintah Yesus kepada kita umat Advent yang ditulis di Matius 28:19-20 Perintah ini diberikan setelah kebangkitan Yesus dan kesebelas murid Yesus berangkat ke Galilea bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika mereka melihat Dia mereka menyembahnya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Kemudian Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." "Sebab itu pergilah kepada segala bangsa di seluruh dunia, jadikanlah mereka pengikut-pengikut-Ku. Baptiskan mereka dengan menyebut nama Bapa, dan Anak, dan Roh Allah. Ajarkan mereka mentaati semua yang sudah Kuperintahkan kepadamu. Dan ingatlah Aku akan selalu menyertai kalian sampai akhir zaman." Menjadikan jiwa jiwa baru sebagai murid murid bagiNya atau pengikut memerlukan satu proses berkuntinuitas, dan harapan kami proyek REBUSKA setiap Sabat ikut menyumbang proses tersebut. Terima kasih atas doa, sumbangan tulisan, dan jasa jasa saudara minggu ini. SELAMAT SABAT.
JAMES WAWOROENDENG
Disebarkan Secara Gratis
September 2013
27
Berguna Atau Dibuang? OLEH: PDT. DENNY SUMAJOW GEMBALA JEMAAT DURIAN, MAKASSAR.
atius 5:13 “Kamu adalah garam dunia” kata Yesus. “Jika garam itu menjadi tawar , dengan apakah ia diasingkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak-injak orang” Dalam Matius 5:3-12 Yesus menerangkan apa orang Kristen itu dan dalam ayat 13 dan seterusnya ia menerangkan bagaimana mereka seharusnya. Yesus menerangkan fungsi dan tugas orang Kristen selalu dalam ilustrasi yang sederhana, mudah dikenal dan dimengerti tetapi melakukan arti yang sangat dalam sehingga kesannya tidak mudah dilupakan. Yesus menggunakan garam untuk menerangkan peranan orang Kristen. Siapakah yang tidak mengenal garam? Semuanya kita mengenal garam, karena
M
garam adalah kebutuhan semua manusia setiap hari. Jadi hidup kita haruslah seperti garam. Kekristenan tanpa kasih yang menyelamatkan adalah ibarat garam tanpa rasa asin yang harus dibuang dan diinjak-injak. Ada 4 fungsi kebenaran besar sebagai garam: 1.
Dunia ini hambar, karena itu dunia memerlukan garam. Sejak dosa masuk ke dalam dunia ini, penduduknya semakin jahat dihadapan Tuhan. Alkitab mencatat , “Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan
kejahatan semata-mata…. Adapun bumi ini telah rusak dihadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi ini dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia (kecuali Nuh dan keluarganya) menjalankan hidup yang rusak di bumi.” Kejadian 6:56; 11-12. Dunia yang busuk, cemar, jahat, berdosa dan buruk ini sama seperti daging yang sedang busuk dan bernanah. Jika dibiarkan terus, akibatnya akan fatal. Yesus menyamakan kejahatan manusia sekarang seperti kejahatan manusia pada zaman Nuh dan Lot (Lukas 17:26-29). Dunia yang bejat ini menjadi tempat yang hambar bagi manusia. Yesus menyamakan kita 3
September 2013
seperti garam yang berguna mengatasi kehambaran. Dengan garam, kehambaran bisa diatasi. Jadi karena dunia sedang busuk dan hambar, kita harus berguna seperti garam. 2.
3.
Kita harus berguna seperti garam. Apabila orang menekankan kegunaan dan pentingnya seseorang , biasanya dikatakan, “Orang seperti dia adalah garam dunia.” Orang Yunani menyebut garam itu ilahi (theion). Orang Italia menyebut, “Tidak ada yang lebih berguna daripada matahari dan garam(Nih utilius sole et sale). Orang Romawi berkata, “Tidak ada lagi yang lebih murni daripada garam sebagai garam berasal dari yang paling murni yaitu matahari dan lautan.” Jadi , jika orang Kristen disebut sebagai garam dunia, dia harus menjadi satu teladan kemurnian. Murni dalan kejujuran, kerajinan, perkataan, tindakan bahkan murni dalam pikiran sekalipun. Yakobus berkata: “Supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” Yakobus 1:27. Kita harus bercampur seperti garam. Menurut Yesus, orang Kristen tidak dimaksudkan untuk mengurung diri dan menjadi biarawan atau biarawati. Kita harus mengadakan hubungan dengan orang lain melalui kontak pribadi dengan cara datang dekat dengan mereka. Pengaruh pribadi akan mengalir, memancar dan bercampur kepada setiap orang yang kita hubungi dan kita kawani. Seperti garam tidak berfungsi jika belum dicampur dengan makanan, demikian juga kita tidak akan dapat mempengaruhi mereka sebelum kita mengadakan kontak pribadi dengan orang lain. Ellen G. White menuliskan: “Hanya metode Kristus saja yang dapat membawa keberhasilan dalam menjangkau orang lain.
Juruselamat bergaul dengan orang lain sebagai seorang yang merindukan kebaikan mereka. Ia menunjukkan simpatinya kepada mereka, memenuhi keperluankeperluan mereka, memenangkan keyakinan mereka. Kemudian Ia berkata kepada mereka, “Ikutilah Aku!” The Ministry of Healing, hal. 143. 4.
Kehilangan fungsi berarti kehidupan eksistensi. Ellen G. white berkata: “Jika kita tidak dapat digunakan Roh Kudus sebagai agen yang olehnya kebenaran yang ada dalam Yesus disebarluaskan kepada dunia, kita sama seperti garam yang telah kehilangan keasinannya dan tidak berguna lagi sama sekali.” Thoughts from the Mount of Blessing, hal. 37. Paulus juga berkata: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini.” (Roma 12:2). Janganlah kita menjadi busuk seperti dunia ini. Seperti garam tidak berguna tanpa terang yang dipancarkannya, seperti gayung tidak berguna bila tidak dapat menciduk air, seperti pakaian yang tidak berguna bila tidak bisa lagi dipakai, demikian juga orang Kristen yang tidak mampu
27
mempengaruhi orang lain sudah pasti dibuang saja. Kehilangan fungsi berarti kehilangan eksistensi. Yang menjadi pertanyaan bagi kita semua: Masihkah kehidupan Kekristenan kita murni? Apakah kehidupan kita masih bekerja untuk mengawetkan kehidupan di dunia ini? Apakah diri kita masih memancarkan rasa kasih yang menggembirakan yang membuat orang lain merasa enak? Apakah kehidupan dan kata-kata kita membuat orang lain merasa enak? Apakah kehidupan dan kata-kata kita membuat orang lain haus akan Kristus Air Hidup itu? Dapatkah kehidupan kita mengangkat orang lain dari kejatuhan dan kebejatan? Dengan Kristus , kita akan dapat berguna seperti garam. Tanpa Kristus kita tidak dapat melakukannya. Kekristenan tanpa kasih yang menyelamatkan adalah sia-sia dan harus dibuang! Kehilangan fungsi berarti kehilangan eksistensi! Berguna atau dibuang? Inilah yang harus kita pikirkan dan jawab.
Kel. Pdt. Sumajow-Antou (Denny, Delly dan Kevin)
4
September 2013
27
“MENGAMPUNI” Mutlakkah Diamalkan? Pada sepanjang akhir pekan ini, kalimat ”Minal ’aidin wal-faizin, mohon maaf lahir dan bathin” akan terus terdengar diucapkan orang di saat merayakan Hari Raya Idul Fitri, bahkan ucapan saling meminta-maaf ini telah dikumandangkan menjelang bulan Ramadhan. Apakah MENGAMPUNI mutlak untuk diamalkan oleh setiap insan manusia utamanya umat Kristiani? Pernahkah seseorang melukai hati atau menyakiti fisik Anda? Pernahkah reputasi Anda dihitamkan melalui sebuah fitnahan berbau dusta? Penulis pernah mengalaminya – disakiti, difitnah, dan ’ditusuk’ dari belakang. Dalam pengalaman pribadi, MENGAMPUNI orang yang telah menyakiti kita sesungguhnya adalah sebuah ‘tantangan’ yang sangat berat untuk dilakukan - ibarat memikul seratus kilogram semen di atas pundak, apalagi jika luka yang terukir di sanubari begitu dalam dan lebar. Memang tidaklah mudah untuk MENGAMPUNI seseorang yang telah menyakiti hati atau memfitnah kita. Tidaklah juga mudah untuk MENGAMPUNI seseorang yang menempatkan integritas kita pada posisi ’dipertanyakan.’ Lebih-lebih lagi, sangatlah sukar untuk MENGAMPUNI orang yang telah mengkhianati cinta kita serta menghancurkan harapan, hidup, dan masa depan kita. MENGAMPUNI, sepertinya mudah diucapkan tapi tidak mudah untuk dilakukan dengan iklhlas. Namun demikian, MENGAMPUNI adalah sebuah aspek yang teramat penting dan harus diamalkan dalam perjalanan iman KeKristenan kita. Mengapa? Karena jika kita tidak mau MENGAMPUNI, maka Tuhan-pun tidak akan MENGAMPUNI dosa-dosa kita. LUKAS 6:37 mencatat, ”. . . ampunilah dan kamu akan diampuni.” Alkitab begitu jelas dan gamblang dalam prinsip yang perlu digaris-bawahi yaitu, jika ANDA ingin mendapat PENGAMPUNAN dari Allah Bapa di Surga, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah memberi PENGAMPUNAN dan maaf kepada orang lain, termasuk kepada suami atau istri, rekan kerja sejawat, tetangga, saudara seiman atau kepada siapa saja. PENGAMPUNAN seyogianya bukanlah suatu pilihan, tetapi suatu keharusan, sebuah syarat mutlak untuk diamalkan!
T ELLEN MISSAH TK Silver Spring USA
5
September 2013
27
Beberapa pengarang terkenal menulis di seputar paham PENGAMPUNAN: • Bryant H McGill: ”Tidak ada cinta tanpa PENGAMPUNAN, dan tidak ada PENGAMPUNAN tanpa cinta.” Jadi jika kita katakan bahwa kita mencintai suami/istri kita, jika kita berkata bahwa kita mencintai teman atau saudara kita, maka kita harus rela dan ikhlas MENGAMPUNI mereka walaupun hati kita telah disakiti. • Mahatma Gandhi berkata: ”Orang ’lemah’ tidak akan sanggup MENGAMPUNI. PENGAMPUNAN adalah ciri-ciri orang yang ’kuat.’ Jadi jika Anda dapat ’MENGAMPUNI dan melupakan,’ maka Anda termasuk dalam kategori ’orang-orang yang kuat.’ • Fudail bin Iyad berujar: ”Jiwa kesatria ialah MEMAAFKAN kesalahan-kesalahan saudaranya.” Jadi jika kita tidak sanggup MENGAMPUNI atau MEMAAFKAN saudara kita, kita diidentikkan dengan ’seorang pengecut.’ • Fakta lain tentang PENGAMPUNAN ditulis oleh Joshua Loth Liebman, ”Kita dapat memiliki kesehatan prima secara batiniah hanya melalui ’MENGAMPUNI’. PENGAMPUNAN bukan hanya berguna bagi mereka yang diampuni, tetapi justru bagi diri kita sendiri.” Sesungguhnyalah PENGAMPUNAN adalah obat terbaik untuk kesehatan kita, dan ’pembalasan’ termanis bagi mereka yang pernah menyakiti kita. Dalam lintasan sejarah umat manusia, ada seorang PAHLAWAN ALKITAB yang memberi teladan terbesar dalam hal MENGAMPUNI dimana makhluk manusia siapapun tidak sanggup melakukannya. Mengapa? Karena walaupun wajahNya diludahi, meskipun Dia diperlakukan dengan kejam dan tidak adil, difitnah bahkan dibunuh untuk suatu kesalahan yang tidak pernah dibuatNya, Ia mau MENGAMPUNI. Ketika Ia disalibkan ditengah-tengah para kriminal, sebelum menghembuskan nafasNya yang terakhir, Ia MENGAMPUNI para pembunuhNya, kataNya: ”Ya Bapa, AMPUNILAH mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” LUKAS 23:34. Para pembaca yang budiman, jika Anda perlu MENGAMPUNI seseorang hari ini, dan Anda dapati diri Anda begitu sulit untuk melakukannya, datanglah kepada ”Dokter Spesialis MENGAMPUNI” itu yaitu YESUS KRISTUS, mintalah pertolongan dariNya. Mintalah Dia menjamah hati Anda, melembutkan hati yang keras, Ia pasti akan menyanggupkan Anda untuk MENGAMPUNI DAN MELUPAKAN kesalahan orang yang pernah menyakiti Anda. Sebagai syarat agar dosa-dosa kita juga diampuni, Yesus berkata dalam MATIUS 6:15: ”Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” Jadi, MENGAMPUNI adalah MUTLAK untuk DIAMALKAN jika Anda ingin kesalahan dan dosa Anda-pun diampuni. Selamat menjelang Sabat!
Lord had caused vegetation to flourish, and the fields to bring forth abundantly. The rich man was in perplexity as to what he should do with his produce. His barns were full to overflowing, and he had no place to put the surplus of his harvest. He did not think of God, from whom all his mercies had come. He did not realize that God had made him a steward of His goods that he might help the needy. He had a blessed opportunity of being God's almoner, but he thought only of ministering to his own comfort.
By Mrs. Ellen G. White
By the parable of the foolish rich man, Christ showed the folly of those who make the world their all. This man had received everything from God. The sun had been permitted to shine upon his land; for its rays fall on the just and on the unjust. The showers of heaven descend on the evil and on the good. The
The situation of the poor, the orphan, the widow, the suffering, the afflicted, was brought to this rich man's attention; there were many places in which to bestow his goods. He could easily have relieved himself of a portion of his abundance, and many homes would have been freed from want, many who were hungry would have been fed, many naked clothed, many hearts made glad, many prayers for bread and clothing answered, and a melody of praise would have ascended to heaven. The Lord had heard the prayers of the needy, and of 6
September 2013
His goodness He had prepared for the poor. (Ps. 68:10.) Abundant provision for the wants of many had been made in the blessings bestowed upon the rich man.
27
To live for self is to perish. Christ Object Lesson
But he closed his heart to the cry of the needy, and said to his servants, "This will I do: I will pull down my barns, and build greater; and there will I bestow all my fruits and my goods. And I will say to my soul, Soul, thou hast much goods laid up for many years; take thine ease, eat, drink, and be merry." This man's aims were no higher than those of the beasts that perish. He lived as if there were no God, no heaven, no future life; as if everything he possessed were his own, and he owed nothing to God or man. The psalmist described this rich man when he wrote, "The fool hath said in his heart, There is no God." Ps. 14:1. This man has lived and planned for self. He sees that the future is abundantly provided for; there is nothing for him now but to treasure and enjoy the fruits of his labors. He regards himself as favored above other men, and takes credit to himself for his wise management. He is honored by his fellow townsmen as a man of good judgment and a prosperous citizen. For "men will praise thee, when thou doest well to thyself." Ps. 49:18. But "the wisdom of this world is foolishness with God." 1 Cor. 3:19. While the rich man is looking forward to years of enjoyment, the Lord is making far different plans. The message comes to this unfaithful steward, "Thou fool, this night thy soul shall be required of thee." Here is a demand that money cannot supply. The wealth he has treasured can purchase no reprieve. In one moment that which he has toiled through his whole life to secure becomes worthless to him. "Then whose shall those things be which thou hast provided?" His broad fields and well-filled granaries pass from under his control. "He heapeth up riches, and knoweth not who shall gather them." Ps. 39:6. The only thing that would be of value to him now he has not secured. In living for self he has rejected that divine love which would have flowed out in mercy to his fellow men. Thus he has rejected life. For God is love, and love is life. This man has chosen the earthly rather than the spiritual, and with the earthly he must pass away. "Man that is in honour, and understandeth not, is like the beasts that perish." Ps. 49:20. "So is he that layeth up treasure for himself, and is not rich toward God." The picture is true for all time. You may plan for merely selfish good, you may gather together treasure, you may build mansions great and high, as did the builders of ancient Babylon; but you cannot build wall so high or gate so strong as to shut out the messengers of doom. Belshazzar the king "feasted in his palace," and "praised the gods of gold, and of silver, of brass, of iron, of wood, and of stone." But the hand of One invisible wrote upon his walls the words of doom, and the tread of hostile armies was heard at his palace gates. "In that night was Belshazzar the king of the Chaldeans slain," and an alien monarch sat upon the throne. (Dan. 5:30)
Sikap KEDEWASAAN [Dari Keretakan Kepada Persahabatan] Loddy Lintong Pengalaman rasul-rasul. Pertikaian dapat terjadi kapan saja di antara siapa saja dan oleh penyebab apa saja. Tidak terkecuali di kalangan rasul-rasul dalam Alkitab, yaitu para penganjur injil di abad permulaan. Setelah beberapa waktu tinggal di Antiokhia, Paulus teringat kepada jemat-jemaat di kota-kota lain di mana dia dan Barnabas pernah menginjil, lalu mengajak koleganya itu untuk melawat mereka. "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka" (Kis. 15:36). Ini menunjukkan bahwa Paulus memiliki hati seorang gembala yang peduli pada kesejahteraan rohani domba-dombanya. Barnabas menyambut ajakan tersebut dan ingin mengajak Yohanes Markus (ay. 37), tetapi ide ini ditentang keras oleh Paulus yang kecewa terhadap anak muda itu karena telah meninggalkan rombongan sewaktu mereka berada di Pamfilia dan kembali ke Yerusalem (Kis. 13:13). Karena Barnabas bersikeras untuk mengajak Yohanes Markus sementara Paulus bersikukuh menentangnya, maka di antara kedua rasul itu terjadi sebuah "perselisihan yang tajam" (Kis. 15:39). Akhirnya, kedua pihak menempuh jalan keluar dengan sikap "sepakat untuk tidak sepakat." Rombongan perlawatan terpecah dua, dengan Paulus yang ditemani Silas berangkat sendiri dan Barnabas yang ditemani Yohanes Markus mengambil jalan lain. Sebagian komentator Alkitab berpendapat bahwa ketegangan kedua tokoh tersebut sedikitbanyak didorong oleh kepribadian masing-masing yang berbeda. Paulus yang keras langsung mengambil kesimpulan bahwa Yohanes Markus adalah seorang yang tidak dapat 7
September 2013
diandalkan, sedangkan Barnabas yang lebih perasa ingin memberi kesempatan kedua bagi anak muda yang adalah keponakannya itu (Kol. 4:10). Tindakan Barnabas yang bijaksana itu membuahkan hasil, Yohanes Markus ternyata adalah penginjil yang dapat diandalkan. Belakangan Paulus sendiri memberi dukungan kepadanya dengan menyebut namanya dalam surat-suratnya (2Tim. 4:11; Filemon 24; Kol. 4:10). Kita tidak tahu apakah Yohanes Markus atau Paulus yang berubah, atau kedua-duanya telah berubah. "Sekalipun Allah menggunakan orang-orang ini, persoalan di antara mereka perlu pemecahan. Sang rasul, yang mengkhotbahkan kasih karunia, perlu mengulurkan kasih karunia itu kepada seorang penginjil muda yang telah mengecewakan dirinya. Rasul dari pengampunan perlu mengampuni. Yohanes Markus telah bertumbuh dalam pendidikan yang menguatkan dari Barnabas, dan pada akhirnya hati Paulus tampaknya terjamah oleh perubahan-perubahan itu" [alinea ketiga]. Belajar dari pengalaman. Sementara pertikaian yang tajam antara Paulus dan Barnabas itu sangat disayangkan, tidak disangsikan bahwa masing-masing telah bersikap dan bertindak atas suatu keyakinan yang murni. Mungkin Paulus terlalu cepat memvonis, sementara Barnabas adalah seorang pemimpin yang cukup jeli melihat potensi dalam diri Yohanes Markus. Tetapi apa yang kita lihat di sini adalah ketegasan bersikap dari para pemimpin untuk membela pendirian masing-masing, dan hal itu telah memberi pengaruh positif kepada Yohanes Markus sebagai generasi penerus. Di satu pihak ketegasan penolakan Paulus terhadap dirinya menjadi pemicu untuk membuktikan bahwa dia bisa berubah, di pihak lain kesempatan kedua yang Barnabas berikan menjadi pendorong untuk tidak mengecewakan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Para pemimpin harus tegas dan tulus, sedangkan para pekerja harus mawas diri (instrospeksi) dan berpikiran dewasa. Dari perspektif kepemimpinan kita juga bisa belajar dari pengalaman ini, betapa perlunya untuk saling mengisi di antara para pemimpin pekerjaan Tuhan. Bayangkanlah kalau semua pemimpin keras seperti Paulus dan pembantu-pembantunya hanya ikut-ikutan dalam sikap "angkat telor" supaya disukai bos, jemaat akan kehilangan pelayanan seorang pemuda yang potensial seperti Yohanes Markus. Kesuksesan Paulus antara lain adalah karena dia dibantu dan didukung oleh rekan-rekan sekerja yang berkepala dingin dan bijaksana seperti Barnabas yang menyadari bahwa kaderisasi adalah mutlak. Perbedaan pendapat dalam pekerjaan Tuhan adalah sebuah keniscayaan, sesuatu yang dapat terjadi, namun kedewasaan berpikir dapat melahirkan jalan keluar yang tetap menghormati pendirian masing-masing. Selain itu, hal yang penting juga adalah sikap lapang dada yang ditunjukkan oleh Yohanes Markus yang tidak ingin mengail di air keruh, karena tujuan utamanya adalah menjadi penginjil bagi Tuhan.
27
"Meskipun rincian perdamaian Paulus dengan Yohanes Markus mungkin kurang lengkap, catatan alkitabiah itu jelas. Yohanes Markus menjadi salah seorang teman sang rasul yang terpercaya...Pelayanan Paulus telah diperkaya oleh penginjil muda ini yang jelas-jelas sudah dia ampuni. Penghalang di antara mereka diruntuhkan dan mereka sanggup bekerjasama dalam pekerjaan injil" [alinea terakhir: dua kalimat pertama dan dua kalimat terakhir]. Pena inspirasi menulis: "Yohanes Markus pernah ditolak oleh Paulus sebagai tidak layak menemani dia oleh karena ketika bantuannya dibutuhkan dia telah meninggalkan sang rasul dan pulang ke rumah. Dia sudah melihat bahwa, sebagai rekan Paulus, kehidupannya harus terus-menerus bekerja keras, bergairah, dan menyangkal diri; dan dia menginginkan jalan yang lebih ringan. Hal ini membuat sang rasul merasa bahwa dia tidak bisa dipercaya, dan keputusan itu menyebabkan perselisihan tidak menyenangkan antara Paulus dan Barnabas. Sejak itu Yohanes Markus belajar suatu pelajaran yang kita semua harus pelajari, bahwa tuntutan Allah berada di atas segala yang lain" (Ellen G. White, Sketches From the Life of Paul, hlm. 282). Apa yang kita pelajari tentang penyelesaian perselisihan Paulus dan Barnabas? 1. Perselisihan dalam pekerjaan Tuhan adalah hal yang tak terelakkan, karena faktor manusiawi. Pada tingkat jemaat perselisihan bisa terjadi sebagai "limbah" dari dinamika, misalnya pemilihan pengurus jemaat, kegiatan KKR, pembangunan gereja, dan lain-lain. Satu-satunya penyelesaian atas perselisihan adalah rekonsiliasi. 2. Pada tingkat kepemimpinan perselisihan dapat terjadi karena soal kebijakan dan sikap. Selama seorang pemimpin berpijak pada kebenaran dan ketulusan hati, ada jalan keluar yang terhormat. Perselihan jadi memalukan kalau penyebabnya adalah kecurangan (di pihak pemimpin) dan ambisi (di pihak yang dipimpin). 3. Yohanes Markus adalah lambang dari pekerja dan generasi muda yang sedang belajar untuk menjadi pelayan Tuhan yang handal. Dia bisa saja tersinggung dengan sikap Paulus yang menolak dirinya dan berpotensi untuk menjadi provokator yang memperuncing pertikaian Paulus dan Barnabas. Tapi Yohanes Markus bersikap dewasa.
MENYELESAIKAN PERSELISIHAN SECARA KRISTIANI (Dari Dendam Menjadi Berbaikan) Nasihat tiga langkah Kristus. Nasihat Yesus tentang cara penyelesaian sengketa antara dua orang seperti tercatat dalam Matius 18:15-17 sering disebut sebagai "Rancangan Penyelesaian Konflik Tiga Langkah" (3-Step Conflict Resolution Plan) yang merupakan prosedur standar di kalangan 8
September 2013
umat Kristiani. Setidaknya, teorinya begitu. Yesus berkata, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali" (Mat. 18:15). Kata asli yang diterjemahkan sebagai "berbuat dosa" dalam ayat ini adalah ἁμαρτάνω, hamartanō, sebuah kata kerja yang artinya "berbuat salah" atau "melanggar" terhadap suatu peraturan, dan dalam pengertian tertentu termasuk melanggar hukum Allah. Tentu saja dalam konteks ini yang dimaksudkan ialah "mengganggu kenyamanan" orang lain, termasuk menyakiti perasaan. Bila hal itu terjadi orang yang merasa disakiti dan tidak menerima perbuatan itu harus menempuh langkah pertama, yaitu menegur secara empat mata. Hal ini terutama menyangkut perbuatan seseorang yang kita ketahui telah melanggar hukum Allah. Kalau langkah pertama itu tidak berhasil menyelesaikan persoalan sebab si pelaku tetap bersikeras, maka langkah kedua yang dapat ditempuh adalah membawa "seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan" (ay. 16). Tampaknya langkah kedua dari Yesus ini didasarkan pada Hukum Taurat sebagaimana tertulis dalam Ulangan 19:15 tentang perlunya beberapa saksi atas sebuah perkara. Namun, meskipun anda yang membawa saksi-saksi bukan berarti mereka itu berpihak kepada anda, melainkan harus netral dan tidak terkesan seperti mengeroyok orang yang bersalah. Kesaksian mereka lebih untuk menyaksikan bahwa di pihak anda ada itikad untuk mencari penyelesaian secara kekeluargaan, bukan kesaksian sebagai bagian dari pembuktian atas materi perkara. Sampai pada tahap ini peluang untuk melokalisasi pertengkaran masih dapat terpelihara. Apabila upaya perdamaian ini tidak berhasil, "sampaikanlah soalnya kepada jemaat" (ay. 17). "Kerinduan Yesus dalam memberi nasihat dalam Matius 18 ialah agar konflik itu terbatas dalam kelompok yang sekecil mungkin. Maksud-Nya ialah supaya dua orang yang terlibat itu menyelesaikan persoalan mereka sendiri...Sementara jumlah orang-orang yang terlibat dalam konflik antara dua pribadi itu meningkat, pertikaian yang lebih besar terjadi. Orang-orang akan memihak, dan garis pertempuran pun ditentukan. Tetapi bilamana orang-orang Kristen berusaha untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan mereka secara empat mata, dan di dalam semangat kasih Kristiani dan saling pengertian, suasana perdamaian pun tercipta" [alinea pertama: dua kalimat pertama dan kalimat keempat hingga keenam]. Sebagai jalan terakhir. Pelibatan jemaat untuk penyelesaian suatu konflik perorangan harus menjadi jalan terakhir setelah upaya-upaya yang tulus untuk perdamaian menemui jalan buntu. Alkitab tidak menyarankan penyelesaian konflik di kalangan anggota jemaat diselesaikan pada ranah hukum duniawi. Hal ini pernah terjadi di jemaat Korintus, sehingga rasul Paulus menyurati mereka dengan kata-kata yang keras: "Sungguh memalukan! Tentu di antaramu ada seseorang yang cukup bijaksana untuk menyelesaikan perselisihan antara saudara-saudara yang sama-sama Kristen! Tetapi sebaliknya
27
seorang Kristen pergi kepada orang bukan Kristen untuk mengadukan perkaranya terhadap saudaranya yang Kristen! Jangankan pergi berperkara pada orang bukan Kristen; adanya perselisihan-perselisihan di antaramu pun sudah merupakan suatu kekalahan bagimu. Lebih baik kalian diperlakukan tidak adil, atau dirugikan!" (1Kor. 6:5-7, BIMK). "Ada kalanya semua usaha untuk menyelesaikan persoalan tidak berhasil. Dalam hal ini Yesus menyuruh kita untuk membawa masalahnya di hadapan jemaat...Tempat yang pantas untuk membawa persoalan, kalau dua langkah pertama tidak membantu mendamaikan kedua pihak, adalah majelis jemaat. Sekali lagi, maksud Kristus adalah perdamaian. Bukan untuk mempersalahkan salah satu pihak dan membebaskan pihak yang lain" [alinea terakhir: dua kalimat pertama dan tiga kalimat terakhir]. Pena inspirasi menulis: "Sementara orang yang bersalah menerima teguran yang disampaikan dalam kasih Kristus, dan mengakui kesalahannya, memohon pengampunan dari Allah dan dari saudaranya, cahaya surga memenuhi hatinya. Perselisihan diakhiri; persahabatan dan kepercayaan dipulihkan. Minyak kasih menghilangkan rasa sakit yang diakibatkan oleh yang bersalah; Roh Allah mempertautkan hati dengan hati; dan ada lagu di surga untuk persatuan yang dihasilkan" (Ellen G. White, Gospel Workers, hlm. 500).
Apa yang kita pelajari tentang penyelesaian perselisihan secara Kristiani? 1. Pertengkaran dan perselisihan dapat terjadi di antara umat Tuhan, tetapi untuk itu Kristus sudah menyediakan langkahlangkah penyelesaian yang harus ditempuh. Penyelesaian secara Kristiani harus tetap menjaga martabat orang yang disakiti maupun orang yang bersalah. 2. Berbuat kesalahan itu manusiawi, dalam arti bahwa sebagai manusia tidak ada yang luput dari kesalahan. Kali ini seseorang berbuat salah, kali berikut orang lain yang berbuat salah. Sementara kesalahan tidak boleh dibiarkan, orang yang bersalah juga harus dikasihani. 3. Mengakui kesalahan adalah tindakan terhormat, bukan pertanda kelemahan. Bahkan, orang yang berani mengaku bersalah adalah orang yang rasa percaya dirinya kuat. "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi" (Ams. 28:13).
9
September 2013
27
menyembah Pencipta, memelihara hukum-hukumNya dan mengikuti Yesus.
TANDA BINATANG Oleh: Sam Kamuh, TK New England, US
W
ahyu 14:9-11 menyebutkan secara khusus tentang Tanda Binatang. Mari kita baca: (9) Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: ''Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, (10) maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. (11) Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.'' Barangkali ada diantara Saudara yang belum tau istilah “tanda binatang” dan maknanya dalam ayat-ayat diatas. Tulisan ini sedikit banyak akan mencoba menjawab hal ini. Ada satu peristiwa yang diungkapkan oleh buku Wahyu menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali. Peristiwa ini disebut sebagai Krisis Final. Oleh sebab keputusasaan yang diakibatkan oleh krisis ini, maka lahirlah kerjasama antar dua kekuasaan dunia yaitu kekuasaan sipil dan agama sehingga lahirlah solusi final terhadap krisis global diatas yaitu yang disebutkan sebagai Tanda Binatang. Sementara itu, pekabaran amaran Allah melalui umat-umatnya tentang injil kekal terus digemakan sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Wahyu 14, yaitu pekabaran tiga malaikat. Akan ada waktu sejenak bagi manusia untuk memilih apakah mau menyembah binatang dan mendapatkan “Tanda Biatang” itu atau mau berpihak kepada mereka yang
Setelah waktu itu berlalu, maka pintu kasihan akan tertutup. Kemudian 7 kutuk akan ditimpakan kepada mereka yang mendapatkan “Tanda Biantang” itu (Wahyu 16). Bagi yang tidak mendapatkan “tanda binatang” itu, mereka akan dilindungi selama masa 7 kutuk itu berlangsung. Kedatangan Yesus yang kedua kali akan mengangkat umat-umatNya, baik yang telah mati maupun yang masih hidup, yang tidak mendapatkan tanda binatang. Mari kita baca Daniel 12:1 ''Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barang siapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.” Wahyu 13:16,17 “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Jadi ada dua kelompok manusia disini, yang menyembah binatang itu dan mendapatkan tanda binatang serta kelompok lainnya yaitu yang menyembah Allah dan memelihara hukum-hukum Allah dan mengikuti Yesus.
Untuk tidak mendapatkan tanda binatang, kita harus menyembah Pencipta langit dan bumi dan memelihara 10 hukum moral Allah. Hanya 1 hukum yang berbicara 10
September 2013
tentang pencipta langit dan bumi yaitu hukum ke-4, tentang Sabat hari ketujuh (baca Kel. 20:11). Selama 400 tahun, sejak awal reformasi Protestan, mayoritas ahli-ahli Alkitab Protestan mengidentifikasikan binatang nubuatan sebagai Roma Kepausan atau Gereja Roma Katolik. Adalah fakta sejarah yang mana Gereja Katolik Roma mengaku menggantikan Sabat hari ketujuh dari Sabtu ke hari Minggu, hari pertama dalam pekan. Juga adalah fakta sejarah bahwa gereja Roma Katolik mengaku bahwa hari minggu adalah tanda kekuasaan kerohaniannya. Kardinal Gibbons, salah satu Kardinal Gereja Katolik yang terkenal mengatakan, saya kutip: “Perubahan sabat ke minggu adalah keputusan gereja Katolik dan ini adalah tanda kekuasaan eklisiastik serta kewenangan gereja dalam masalah rohani.” Mengapa tanda “Hari Minggu” dari kekuasaan gereja Katolik Roma akan dipaksakan pada krisis final global itu? Karena tanda ini, bagi mereka, akan menjadi solusi rohani untuk mengatasi krisis tersebut. Tanda “Hari Minggu” akan dipaksakan melalui Undang-Undang sebagai usaha terakhir agar dunia kembali kepada Allah. Harus diingat bahwa hanya pada saat itulah, ketika Hari Minggu sudah dipaksakan untuk mengatasi krisis final diatas dunia ini, baru tanda itu menjadi “tanda binatang” yang sebenarnya. Pada saat itulah semua orang akan mengambil keputusan, memilih hari minggu dan mengikuti tradisi atau memilih menyembah Pencipta langit dan bumi, memelihara 10 Hukum Allah dan memiliki kebenaran Yesus Kristus. Mereka yang percaya bahwa tanda dari gereja Roma adalah benar, maka mereka akan mendapakan tanda di dahi dan mereka yang tidak percaya dengan tanda dari gereja Roma ini, tapi tunduk oleh karena tekanan, mereka inilah yang mendapakan tanda di tangan. Pada saat ini, umat-umat Allah, yang saya percaya berada di semua denominasi agama, akan melihat tanda ini dan memutuskan untuk menolaknya. Mereka menolak karena melihat kepada Yesus Kristus, Pencipta langit dan bumi, Tuhan akan hari Sabat, Dialah yang telah mati di kayu Salib. Dan dengan kasih-Nya akan membawa umat-umatNya, yaitu mereka yang setia kepada-Nya, mengikuti akan Alkitab dan memiliki kebenaran-Nya. Wahyu 14:12 “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.”
27
ARTIKEL & WAWASAN THE TEN COMMANDMENTS OF GOD OLEH: JUFRIE WANTAH
The Ten Commandments of God atau Sepuluh Perintah Allah atau Sepuluh Firman Allah atau Dasa Titah atau dalam bahasa Latinnya “Dekalog’ menurut Wikipedia adalah daftar perintah agama atau moral, yang merupakan sepuluh perintah yang ditulis oleh Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam bentuk loh (tablet) batu. Sepuluh Perintah Allah ini adalah dasar hukum moral yang ditulis oleh jari Tuhan sendiri. Seorang pimpinan dari salah satu denominasi lain yang memiliki talenta bernyanyi mengungkapkan dalam YouTube ”Suara Kebenaran” bahwa Sepuluh Perintah Allah atau disebut juga dengan Taurat tidak berakhir waktu Yesus mati di kayu palang, melainkan Yesus menggenapinya sebagai teladan agar kita menjadi sempurna seperti Bapa. Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 22 : 34-40). Di sini jelas kita melihat bahwa Yesus secara tegas tidak membedakan kedua hukum yang baru diucapkanNya 11
September 2013
dengan Sepuluh Perintah Allah, malah mempunyai hubungan yang erat satu sama lainnya. Mengapa Tuhan menuliskan Sepuluh Perintah Allah dipisah pada dua loh (tablet) batu? Tuhan dapat menuliskan Sepuluh Perintah Allah pada satu loh (tablet) batu, namun hal ini Dia tidak lakukan. Tuhan ingin agar dipisahkan karena keduanya adalah dua bagian dengan makna yang berbeda. Empat yang pertama pada loh (tablet) batu yang pertama menerangkan hubungan kasih Allah dengan manusia, sedang enam yang kedua pada loh (tablet) batu yang kedua menerangkan hubungan kasih manusia dengan sesama manusia. Pengikut Kristiani mempunyai dua pandangan yang berbeda tentang Sepuluh Perintah Allah berdasarkan denominasi atau agama yang dianut. Seperti terdapat dalam inteternet Wikipedia menuliskan pandangan Katolik Roma dan Lutheran ialah: 1) Akulah Tuhan, Allahmu. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu, 2) Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat, 3) Kuduskanlah hari Tuhan, 4) Hormatilah ibu-bapamu, 5) Jangan membunuh, 6) Jangan berzinah, 7) Jangan mencuri, 8) Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu, 9) Jangan mengingini isteri sesamamu, 10) Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil. Sedang pandangan Protestan ialah: 1) Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku, 2) Jangan membuat patung untuk disembah, 3) Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan, 4) Kuduskanlah hari Sabat, 5) Hormatilah orangtuamu, 6) Jangan membunuh, 7) Jangan berzinah, 8) Jangan mencuri, 9) Jangan berdusta, 10) Jangan mengingini milik orang lain.
27
jemaat yang sisa memiliki dua ciri khas yaitu selain menuruti perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus atau Roh Nubuat, juga iman kepada Yesus. (Wahyu 12 : 17; 14 : 12; 19 : 10).
“Daripada sibuk menghitung dosa orang lain, lebih baik gunakan waktu untuk menambah pahala diri sendiri” “Orang yang tidak menerima kenyataan tidak akan pernah bahagia” “Untuk apa menang sesaat karena emosi namun kalah menyengat terus-menerus dalam kehidupan”
Secara umum pandangan GMAHK seirama dengan pandangan Protestan yang didasarkan pada Alkitab yang terdapat dalam kitab Keluaran 20:2-17 dan kitab Ulangan 5:6-21 yang sama dengan padangan denominasi atau agama lainnya seperti Yahudi, Ortodoks, Anglikan, Reformasi dan Protestan lainnya. Rasul Yohanes mengatakan: “Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perntah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.” (1 Yohanes 2 : 4). Bilamana kita menurut perintah-Nya, bukan saja disebut seorang yang setiawan yang memiliki kebenaran, tetapi kita menerima kasih karunia dari Tuhan. Gereja yang benar atau disebut juga 12
September 2013
27
Belajarlah Menerima
Pasangan Anda BAGAIMANA MENUNJUKKAN KESALAHAN - KALAU MEMANG PERLU
A
da waktunya di mana kesalahan harus dinyatakan. Apabila itu dilakukan dengan tepat maka pasangan Anda tidak akan marah. Hanya yang perlu di ingat, pelajarilah seberapa jauh Anda bisa mengusik pasangan Anda itu, hal-hal apa saja yang peka, dan di mana terdapat perbedaan antara menunjukkan kemarahan dan berbicara tegas. Mungkin Anda berhak untuk mengeluh, tapi waktunya tidak tepat. Mintalah seseorang untuk memperbaiki caranya hanya bila memang dia bisa melakukannya. Anda mungkin bisa menunggu sampai kejadian itu lewat untuk melihatnya dengan jelas. Dengan membiarkan emosi menjadi dingin maka Anda akan mendapatkan sudut pandang yang baik dan kearifan. Jagalah sikap dan nada suara Anda.
PDT. H.M. SIAGIAN SDA Stranmore - Sydney
Jangan berbicara kepada pasangan Anda seperti orangtua yang menghukum anak kecil karena kenakalannya. Berbicaralah sebagai orang yang sederajat. Ingat bahwa hubungan Anda satu sama lain lebih penting daripada hubungan mana pun dengan orang lain di dunia ini, termasuk dengan anak-anak Anda, sebab itu jagalah itu dengan hati-hati. Suami dan istri senantiasa harus merasa bebas untuk membahas hal apa pun yang mengganggu mereka, tetapi jangan dalam bentuk SERANGAN LANGSUNG. Kita perlu mengingat bahwa cara yang paling pasti untuk melemahkan kasih sayang adalah TERLALU SERING MENGATAKAN KESALAHAN SESEORANG. Tidak ada yang lebih cepat menghancurkan cinta daripada menghitung-hitung KESALAHAN. Agar dicintai kita harus mengerti, bukan MENGECAM atau MENYALAHKAN. BAGAIMANA MENGUBAH PASANGAN ANDA –TETAPI KALAU MAU. 13
September 2013
27
Menurut Dr.Murray Bowen, guru besar ilmu kejiwaan dari Faklutas Kedokteran Universitas Georgetown di Washington,DC., dan juga merupakan seorang pelopor dalam bidang penelitian keluarga selama lebih dari dua puluh tahun, berkata: “Keluarga itu adalah sebuah SISTEM. Mengubah salah satu bagian dari sistem itu selalu diikuti dengan perubahan di PIHAK LAIN sebagai balasannya.” Selanjutnya dikatakan bahwa masalah tidak pernah hanya pada satu orang. Kalau suami seorang pekerja keras, mungkin ada sesuatu dalam diri istrinya yang memaksa dia bekerja lembur. Kalau isterinya seorang yang suka berbelanja barang mewah barangkali ada sesuatu dalam diri suaminya sehingga mendorong pemborosan ini. Memang adalah sifat manusiawi untuk suka menyalahkan orang lain karena kelemahan kita sendiri sehingga kita pun melakukan hal yang sama yakni melemparkan kesalahan secara terburu-buru atas masalah-masalah yang terjadi kepada pasangan kita. Misalnya : Suami pulang terlambat dari tempat kerja tanpa memberitahu lebih dulu. Setibanya di rumah maka istri langsung tidak mau bicara dan masuk tempat tidur lebih cepat dengan maksud memberi ‘PELAJARAN” kepada suami dan bahkan sampai menolak berhubungan seks. Kemudian apa yang terjadi?. Suami pun marah lalu pergi meninggalkan rumah. Hal ini perlu di ubah oleh setiap pasangan dengan berusaha untuk berpikir lebih dewasa. Apabila salah satu merasa tidak puas terhadap apa yang dilakukan pihak lain maka tidak perlu merengek, mengecam atau mengomel. Setiap pasangan harus mengubah kebiasaan rutin itu. Jadi bagaimana seharusnya dilakukan? Mari kita ulangi kejadian tadi. Suami pulang terlambat tanpa memberitahu lebih dahulu. Sekarang istri menerapkan strategi lain. Sang istri memberi makan anak-anak lalu menyuruh mereka tidur pada waktunya. Ketika suami pulang, istri langsung memanaskan makan malam, lalu keduanya makan bersama-sama dengan suasana yang hangat. Si istri akhirnya berhasil mengubah siklus itu, dan sang suami MINTA MAAF atas kelalaiannya tadi dan TIDAK MARAH. Masing-masing pasangan boleh melakukannya karena cara ini telah berhasil dilakukan oleh seorang istri terhadap suaminya. Istri tersebut menyadari dan berkata: “jika saya mau tetap mempertahankan suami saya maka SAYA HARUS BERUBAH”. Sekarang atau tidak sama sekali. Dia kemudian mengadakan pembaruan dalam cara berpikirnya yang dimulai dengan MENGUBAH SIKAPNYA. Dia berhenti berusaha untuk mengubah suaminya. Sebagai hasilnya suaminya menjadi seorang pria yang baru dan sang istri juga menjadi seorang wanita baru. Dengan kata lain bahwa mereka sama-sama menjadi pasangan yang baru. Sang suami tidak memerlukan nasehat sang isteri. Yang sang suami butuhkan adalah SAMBUTAN sang isti. Dan sejak saat itu sang istri berhenti berlaku sebagai EMAK. Pada waktu si istri mulai menerima suaminya sebagaimana adanya, suaminya pun berusaha keras untuk memperbaiki hal-hal tertentu dalam kepribadiannya. Saudaraku, …ada tiga aksioma yang dapat membantu memoles sikap-sikap penerimaan kita yang baru yang perlu kita ingat : 1. Kita tidak dapat mengubah siapa pun dengan tindakan langsung. 2. Kita hanya bisa mengubah diri kita sendiri, dan 3. Apabila kita mengubah diri kita, orang lain pun cendrung akan berubah sebagai balasan terhadap kita. BAGAIMANA MENUNJUKKAN SIKAP MENYAMBUT Pasangan kita tidaklah serta merta mengerti kalau dia disambut. Meskipun penyambutan berasal dari batin, namun hal itu harus ditunjukkan melalui tindakan dan kata-kata. Anda perlu memberitahu pasangan Anda bahwa Anda menyambut/menerima dia seperti apa adanya. Anda perlu memikirkan sendiri kata-kata seperti apa untuk menyatakannya. ungkapn penyambutan adalah:
Salah satu
14
September 2013
27
-“Saya menyukaimu seperti apa adanya”. Bila Anda mengatakan menyukai seseorang, itu berarti Anda menyukai dia seutuhnya, termasuk kekurangannya. Ungkapan penyambutan lain : -“Kamu memang baik”. -“Saya suka cara kamu melakukannya”. -“Kamulah segalanya yang saya harapkan dari seseorang”. Ucapkanlah kata-kata istimewa itu pada saat pasangan Anda melakukan sesuatu yang memenuhi harapan dan impian Anda. Pernyataan penyambutan melalui ucapan seperti itu adalah bagian penting dalam kehidupan keseharian. Namun lebih dibutuhkan lagi pada waktu pasangan Anda sedang kecewa. Pada saat-saat seperti ini dia perlu mendengar kata-kata penyambutan yang bermakna, bukan hanya untuk hal-hal yang telah dilakukannya melainkan untuk dirinya sebagai seorang pribadi. Pada awalnya mungkin akan kedengaran janggal bagi Anda tetapi lama kelamaan sesuai dengan berjalannya waktu, Anda akan mampu melakukannya dengan baik dan sempurna. HARUSKAH ANDA MENERIMA APA SAJA? Tetapi ada satu pertanyaan: “Haruskah Anda menerima apa saja atau segalanya?”. Tentu tidak. Anda perlu menerima KESETIAAN. Pasangan-pasangan nikah berhak mendapatkan kesetiaan meskipun di tengah zaman di mana nilai-nilai sedang berubah. Hukum Tuhan maupun hukum manusia mendukung pandangan ini. Suami dan istri berhak menggugat cerai jika ada masalah perzinaan, tetapi martabat akan menyelamatkan banyak pernikahan. Bahkan pasangan yang secara agama memiliki dasar yang kuat untuk meminta cerai bisa menyelamatkan pernikahannya jika memang dia mau mempertahankannya. Agama mengizinkan tapi bukan memerintahkan perceraian atas alasan zina. Kasus-kasus lain, mungkin menyangkut masalah yang serius seperti hubungan seks sedarah(incest), homoseks, lesbian, meninggalkan rumah tanpa pesan dan tanpa memberi nafkah, pesyiksaan fisik dan mental, dll. Ini semua memerlukan perhatian khusus secara pribadi dan penanganan profesional. Memang sulit untuk menjadi seorang yang saleh dalam keadaan-keadaan tertentu, namun Tuhan ingin agar kita MENCINTAI SEKALIPUN KITA MUNGKIN MERASA KURANG DICINTAI. Kita harus melihat perilaku tidak menyambut sebagaimana Tuhan melihatnya dimana Dia membenci dosa dalam diri kita sendiri tetapi mengasihi kita, dan kita bisa berbuat hal yang sama—yakni MEMBENCI PERILAKU YANG TIDAK PATUT DALAM DIRI PASANGAN KITA TETAPI TETAP MENCINTAI DIA. KONKLUSI: Keinginan utama kita dalam pernikahan seharusnya adalah untuk menciptakan hubungan sebaik mungkin antara dua insan yang berbeda dan unik yang sama-sama membawa sifat-sifat pribadi yang berlainan. Masing-masing harus berusaha mengubah apa yang dapat diubah dan memperbaiki apa yang bisa diperbaiki, meskipun banyak ketidaksempurnaan yang mungkin masih akan muncul. Tidak seorang pun dapat memenuhi segala keinginan dan impian kita. Oleh sebab itu masing-masing pasangan harus bertekad untuk BERSATU. Dengan demikian, pernikahan ideal akan menjadi tempat di mana satu pasangan selalu memelihara sudut pandang yang sehat ketika melihat perbedaan-perbedaan mereka yang sulit diatasi. Mari kita berdoa seperti ini : “Tuhan, berikanlah kepadaku ketentraman untuk menerima halhal yang tak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapt kuubah, dan kearifan untuk mengetahui perbedaan.” Daftar Pustaka - Pelt van Nancy, The Compleat Marriage (terj.) Bandung: Indonesia Publishing House, 2006. 15
September 2013
27
“Jawaban Yang Lemah Lembut Meredakan Kegeraman, Tetapi Perkataan Yang Pedas Membangkitkan Marah” Amsal 15:1
ADVENTIST WORLD RADIO - DISKUSI KOMUNIKASI DALAM KELUARGA NO 136 Oleh Nico J.J. Koroh
(Ayura) Selamat bertemu kembali sdr pendengar tercinta dari Radio Suara Pengharapan sekalian dalam ruangan komunikasi keluarga dari studio radio kami ini, mudah-mudahan saudara sekalian berada dalam keadaan sehat walafiat, dan senantiasa diberkati Tuhan. Kembali kami berdua saya Ayura dan Bpk Nico J.J.Koroh nara sumber kami dalam acara ini telah berada dalam studio ini.Apa kabar pak Nico?
(Ayura)Mengapa harus kita tinjau dari sudut emosinya pak Nico?
(Nico) Terimakasih Ayura, saya berada dalam keadaan sehat walafiat, harapan kami juga kiranya semua pendengar siaran ini juga berada dalam keadaan sehat walafiat semuanya bukan?”
(Nico)Oleh karena pada dasarnya, berkomunikasi itu sangat erat hubungannya dengan emosi kita, sebab dalam berbicara atau menyampaikan sebuah pesan kepada orang lain, maka tidak hanya pesan yang kita sampaikan pada pendengar kita tapi biasanya sekaligus dengan perasaan kita. Oleh karena itu sering sekali kita melihat bahwa orang yang sedang berkomunikasi sangat sulit untuk menyembunyikan perasaannya, baik itu perasaan sukacita, sedih atau pun kemarahan.
(Ayura) Ya tentu pak Nico, itu yang senantiasa kita harapkan selalu. Rupanya kita masih melanjutkan apa yang sudah kita bahas waktu yang lalu tentu “Menyintai Disiplin dalam Komunikasi Keluarga, bagian II atau yg terakhir mengenai disiplin ini. Rupanya pak, hal yang menyangkut disiplin dalam komunikasi keluarga ini begitu penting sehingga pak Nico ingin melanjutkan lagi diskusi kita mengenai topik ini, barangkali ada alasan khusus tentang hal ini pak?
(Ayura) Wah rupanya inilah alasannya mengapa bapak menghubungkan topik kita hari ini dengan apa yang tertulis dalam Amsal 15 :1 yang berbunyi : “Jawaban yang Lemah Lembut Meredakan Kegeraman, Tetapi Perkataan yang Pedas Membangkitkan marah” (Amsal 15:1). Wah sangat menarik pak, tapi rupanya ayat ini akan tidak berlaku bagi orang-orang yang perasaannya tidak peka, bukannya begitu pak?
(Nico)Benar sekali Ayura, oleh karena disiplin dalam komunikasi keluarga itu sebenarnya luas sekali, oleh karena dapat ditinjau dari berbagai sudut pandangan kita dan yang kita akan tinjau sekarang ini akan coba kita lihat dari sudut pandang, bagaimana kita mengendalikan emosi kita dalam komunikasi keluarga.
(Nico)Ya , tapi mungkin tidak seluruhnya benar Ayura, sebabnya begini, sifat manusia itu sebenarnya sangat sensitif dan setiap stimulan yang masuk kedalam otak kita secara otomatis akan diberikan reaksi oleh otak manusia itu. Perbedaanya hanyalah, ada orang yang langsung bereaksi pada
16
September 2013
27
suatu stimulan, tetapi ada juga yang tidak peduli dengan adanya stimulan itu.
sendiri rentetan kata-kata selanjutnya dari komunikasi keluarga seprti ini.
(Ayura) Barangkali tolong bapak jelaskan arti dari stimulan itu sebenarnya.
(Ayura) Wah, bisa repot juga kalau terjadi seperti itu pak?”
(Nico) Stimulan adalah setiap hal apakah itu sebuah benda bergerak atau tidak bergerak, atau setiap objek yang tertangkap oleh panca indra kita dan pada dasarnya . Nah semua stimulan itu akan memengaruhi otak kita. Bedanya adalah, ada stimulan yang sangat kuat memengaruhi otak kita, tapi ada juga stimulan yang hampir tidak dapat memengaruhi otak kita. Nah itulah sebabnya Ayura mengatakan tadi, ada manusia dengan perasaan sangat peka dan ada juga yang sangat kurang peka. Namun yang terakhir itu tidak berarti stimulannya tidak masuk kedalam jaringan otaknya. (Ayura) Oh begitu rupanya pak Nico, jadi bukanlah berarti bahwa ayat yang sudah dibacakan tadi hanya akan memengaruhi mereka yang peka, tetapi sebenarnya setiap orang pasti dapat merespon setiap bentuk komunikasi yang disampaikan, hanya saja ada yang tidak mau merespon, tapi ada juga yang langsung merespon. Jadi dengan kata lain pak Nico, setiap bentuk komunikasi yang kita sampaikan pada orang lain, seyogianya masuk kedalam jaringan otaknya. (Nico)Benar Ayura, oleh karena itu apa yang dimaksudkan dalam ayat dalam kitab Amsal 15:1 firman Tuhan tadi berarti bahwa apa saja yang kita sampaikan melalui komunikasi, apalagi dalam komunikasi keluarga, kita dinasihatkan agar selalu bersifat “lemah lembut” karena kalau perkataan kita pedas, hal itu akan membangkitkan amarah orang lain. Jadi jelas bahwa ada hubungan erat antara perasaan kita dan bentuk komunikasi keluarga kita.
(Nico)Oleh karena itu Ayura, sebagai komunikator, apakah anda sebagai suami atau istri, sebaiknya anda perhatikan intonasi atau nada bicara anda kepada orang lain apa lagi di dalam keluarga, sebab hal ini akan memengaruhi kelanjutan dari suatu komunikasi selanjutnya dalam keluarga bukan? (Ayura)Tapi hal seperti ini tentu akan bergantung pada budaya masing-masing orang bukan? Sebab ada budaya orang tertentu kalau menyampaikan sesuatu harus seperti berteriak selalu. Bagaimana menangani hal seperti itu pak Nico? (Nico) Ya tentu kita selalu harus perhatikan berbagai sifat manusia dalam berkomunikasi, dari sebuah buku yang baru saya baca, penulis itu mengatakan: “hikmat ilahi selalu mencari kata-kata lembut bilamana merespon ataupun menyampaikan sesuatu, karena hal itu menempatkan kita pada nilai tertinggi tinggi, karena hal itu pasti aka meredakan ketegangan.” (Ayura) Wah baiklah pak Nico, oleh karena waktu yang terbatas, maka sampai disini dulu diskusi kita, terimakasih selamat berpisah, sampai jumpa lagi dalam diskusi berikut, kiranya Tuhan memberkati kita semua,
(Ayura) Baiklah sdr pendengar, sebelum kita lanjutkan diskusi kita, baiklah kita dengarkan dulu lagu selingan berikut ini, selamat mendengarkan. (Ayura)Ya pak, bila kita kembali pada topik diskusi kita, jadi rupanya pak Nico, hikmat surgawi yang dibagikan melalui Amsal 15 :1 ini boleh dikatakan bahwa cara berkomunikasi pun apalagi dalam komunikasi keluarga memerlukan suatu hikmat tertentu, apa dapat saya katakan seperti itu pak? (Nico) Ya itu betul sekali Ayura, coba Ayura bayangkan bilamana misalnya anda berargumen tentang sesuatu hal dengan sang suami, dan mungkin mencapai titik puncaknya, dan akhirnya ia berkata kepada anda sambil setengah berteriak, atau mungkin saja berteriak dengan mengatakan “aku cinta padamu!” Atau mungkin saja seperti apa yang pernah diceriterakan oleh teman saya ketika dia sedang mencari sesuatu di rumahnya , dan berteriak kepada istrinya:” Sayang dimana kau taruh jam tangan saya ha!?” dan dari kamar sebelah terdengar jawabannya :” Aku belum tuli, sayang, coba cari pake mata jangan pake hidung...!” Ayura dapat bayangkan 17
September 2013
27
How Is Your
Health? (4) John A. Siregar, PhD., MPH. One of the health issues in the US is overweight and obesity. However, it is not limited to the US only, but throughout the world. In addition, it is not only experienced by adults, but also by children, which is called “child obesity”. What causes this health phenomenon? Based on the researchers so far, it is caused by overeating and not eating the right/healthy food. The Health Effects of Overweight and Obesity Research has shown that as weight increases to reach the levels referred to as "overweight" and "obesity,"* the risks for the following conditions also increase: Coronary heart disease Type 2 diabetes Cancers (endometrial, breast, and colon) Hypertension (high blood pressure) Dyslipidemia (for example, high total cholesterol or high levels of triglycerides) Stroke Liver and Gallbladder disease Sleep apnea and respiratory problems Osteoarthritis (a degeneration of cartilage and its underlying bone within a joint) Gynecological problems (abnormal menses, infertility)
*Overweight is defined as a body mass index (BMI) of 25 or higher; obesity is defined as a BMI of 30 or higher. Since you know what the risks are of being overweight or obese, what are you going to do? Striving for Lifestyle Change Losing weight involves establishing new habits and working hard to make them a part of your daily life. Nobody is going to be concerned about your health, except yourself. Obesity Is a Serious and Growing Problem Losing weight means more than dieting Short-term changes in diet are not the answer to losing weight and keeping it off. Lasting weight loss involves lifestyle changes that may include Healthy food choices Regular physical activity Balancing the number of calories you eat with the number of calories Eating right A proper eating plan gives your body the nutrients it needs without excess calories that cause unhealthy weight gain. 18
September 2013
Emphasizes fruits, vegetables, whole grains, beans, and nuts Diet should be low in saturated fats, contain high fiber , complex carbohydrates and less refined carbohydrates Eat your breakfast as a king, your lunch as a prince and your dinner/supper as a pauper. In other words, your breakfast is your biggest meal and your dinner/supper is your smallest. Do not eat dinner/supper late, because at night you do not move much and your stomach needs some rest. Suggested that you eat your evening meal not later than 6:00 PM. Do not eat between meals. Drink 8 to 10 glasses of water per day Research found that a plant food (vegetarian) is highly preferred over a meat diet.
Physical activity Physical activity helps you lose weight by burning calories. Most weight loss, however, occurs by reducing the number of calories you eat. Regular physical activity is important because evidence shows that it is the only way to maintain weight loss over time. Also, physical activity by itself helps reduce the risk of heart disease, stroke, diabetes, several forms of cancer, arthritis pain and disability, osteoporosis, and even some symptoms of depression and anxiety. The amount of exercise needed varies widely from person to person. It is important to discuss proper nutrition and physical activity with your healthcare provider. Strenuously exercise is not required for losing weight. Moderate-intensity physical activity can be very beneficial for health and weight management. This means that you can set aside the notion that only high-intensity exercise is necessary for improved health and weight management. A three-mile walk burns about the same number of calories as a three-mile run. How do you know that you are overweight or obese? It is very simple; there are two factors which are required to find out whether you are overweight or obese. The first is your weight in kilogram (kg) or pounds and the second one is your height in meter or inches. To calculate your Ideal Body Weight (IBW), the two factors are combined in a formula, which is called BMI (Body Mass Index), expressed in kg/ (meter)2. Using the metric system: Weight in kg BMI= -------------------- 2 (Height in meter) Or, using the English system (pounds for weight and inches for height): Weight in pounds BMI= --------------------- 2 x 703 (Height in inches)
27
There are three measurements which express your BMI: (1) BMI = 18.5 to 24.9 is normal (2) BMI = 25 to 30 is overweight (3) BMI = above 30 is obese To have your Ideal Body Weight your BMI should be between 18.5 and 24.9 Example: A person weighs 62 kg and his height is 1meter and 60 cm or 1.60 m. 2 His BMI= 62 kg/ (1.60 m) = 24.2 kg/m, which is normal. Or, a person weighs 136 pounds and his height is 5 ft. and 3 inches = 63 inches. 2 2 His BMI = 136 pounds/(63 inches) x 703 = 24.0 kg/m , which is normal. Another example: His weight is 70 kg and his height is 1.60 m. 2 2 His BMI = 70 kg/(1.60 m) = 27.3 kg/m ; he is overweight. How much weight must he loose to have a normal BMI, for example 24.0? 2 2 BMI = x kg/1.60 m = 24.0 kg/m ---- x = 61 kg. So, the person must lose 70 kg – 61 kg = 9 kg. Another example: His weight is 154 pounds and his height is 5 ft. 3 inches or 63 inches. 2 2 BMI = 154 pounds/ (63 inches) x 703 = 27.3 kg/m; he is overweight. How much weight must he loose to have a normal BMI, for example 24.0? 2 BMI = x pounds/(63 inches) x 703 = 24.0 -- x=135 pounds. The person must lose 154 pounds – 135 pounds = 19 pounds. Is this difficult? Not at all, this is a very simple way to calculate your BMI. Note: BMI measurements are not applicable to children, because they are constantly growing. My dear brothers and sisters, if you are overweight or obese, please change your lifestyle. Start a new life and you will be happy and blessed. How is your health?
19
September 2013
27
“HADAPI SETIAP UJIAN” Dalam hidup saya secara pribadi ada banyak hal hal yang terkadang membuat hati susah bahkan mau frustasi, terkadang datang ujian yg bertubi tubi sehingga membuat kaki ini tidak bisa berdiri dan harus bertelut meminta pengasihan Tuhan. Air mata sudah sering berjatuhan ke muka bumi ini. Hal yang sama terjadi pada Paulus. Segera sesudah bertobat, dia mulai memberitakan injil di Damsyik dengan begitu menggebu-gebu, sampai-sampai para pemimpin ingin membunuhnya. Orang-orang Kristen pun menemukannya dan merancang cara agar Paulus bisa bebas. Mereka memasukkan dia ke dalam keranjang dan menurunkannya dari atas tembok kota (Kisah Para Rasul 9:23-25).
Terkadang, kita berharap supaya Tuhan merenggut hal-hal dalam hidup yang membuat kita terluka. Kita terus-menerus berdoa supaya hal-hal menyakitkan dihilangkan saja dalam perjalanan ini. Namun, pernahkah kita merenung bahwa Tuhan mungkin sedang memakai hal-hal tersebut untuk mentransformasi kita dan menjadikan kita semakin serupa dengan Dia? 2 Korintus 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. TIDAK ADA KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN TANPA UJIAN. MENJADI SEMPURNA ADALAH SEBUAH UJIAN YANG AKAN DIULANG TERUS DAN TERUS, SAMPAI KITA BERHASIL MENAKLUKKANNYA. TETAPLAH SETIA SAMPAI KESUDAHANNYA! Tuhan memberkati ktia, LORAN NAPITUPULU
Sungguh ironis, bukan? Beberapa waktu yang lalu, dia adalah Saulus dari Tarsus, si penyiksa orang-orang Kristen. Kini, si pemburu itu telah menjadi buronan. Namanya yang diganti dari Saulus menjadi Paulus merefleksikan sebuah transformasi besar-besaran. Nama "Paulus" memiliki arti kecil. Jelas bahwa Allah ingin mengubah Paulus menjadi pribadi yang rendah hati.
20
September 2013
KKR BWA DAN SABAT GABUNGAN SE-TORAJA DILAPORKAN OLEH: IRMA PAKASI
27
luar menggema hingga puluhan kilometer, apalagi di saat malam hari yang sepi, suara KKR yang terdengar di antara bukit dan lembah. Seminar-seminar dan Khotbah, lagu-lagu serta rangkaian acara menarik menjadi daya tarik masyarakat Tondon dan sekitarnya, sehingga Gereja yang belum ditahbiskan ini dipenuhi oleh pendengar setia.
TORAJA [KADNET] – BWA Wilayah Toraja boleh berbangga karena bisa mengadakan KKR dengan Pembicara Ketua Wilayah Luwu Tana Toraja Pdt. M. L. Saluy dan menghasilkan jiwa-jiwa dengan Tema KKR “Bahagia Menyongsong Hari Maranatha”.
Panitia yang di koordinir oleh Pdt. Firon Thando, Pendeta Jemaat Bolu yang juga menggembalakan Cabang Tondon ini tak kenal lelah melayani tamu-tamu baik yang datang ke KKR maupun yang memerlukan perlawatan di rumah-rumah. Selama sepekan yaitu pada tanggal 8-14 September 2013 mengadakan KKR di Cabang Tondon BWA yang tergabung dalam Wilayah 7 ini memang telah berkomitmen dalam penginjilan. Gereja Tondon yang terletak di atas bukit memungkinkan menjangkau beberapa area dengan speaker yang di pasang di
Pada Sabat Penutupan KKR yaitu tanggal 14 September 2013 datang menyerahkan jiwa sebanyak 5 anak muda yang memutuskan menerima Yesus sebagai Juruslamat mereka melalui batisan di Hotel Prince Toraja. Pertemuan BWA Gabungan ini cukup unik karena diadakan di halaman rumah Keluarga Lureke yang memiliki 7 buah 21
September 2013
bangunan rumah khas Toraja di samping itu juga ada rumah utama yang berukuran lebih besar yang letaknya berhadapan dengan 7 bangunan tadi. Umat-umat Tuhan datang menempati rumah-rumah tersebut dengan beralaskan tikar. Suasana kekeluargaan sangat kental dan ibadah pun berlansung dengan baik didukung dengan cuaca yang cerah hingga akhir Ibadah.
27
Lukas 14:15-33, dan diakhiri dengan kesimpulan ucapan berbahagia bagi orang-orang di di jamu dan mendapatkan bagian dari Kerajaan Allah.
Selesai babtisan di sore hari Ibu Norma Saluy, MPd. membawakan seminar Rumah tangga yang diikuti oleh semua Jemaat yang ada di Toraja dan tamu-tamu.
18 JIWA DIBAPTISKAN DALAM KKR PENCERAHAN KEHIDUPAN MADIUN DILAPORKAN OLEH: DALE SOMPOTAN
MADIUN [KADNET] - Setelah sepekan ber-KKR mulai dari tanggal 15 September 2013. Puji Tuhan, dipuncak acara KKR Pencerahan Kehidupan Sabat 21 September 2013 dengan Pembicara dari UIKB Pdt. Dr. J. Sianipar dan dari KJKT Pdt. Dalam khotbanya Pdt. M. L. Saluy menggambarkan kehidupan Yesus yang lebih banyak berhadapan dengan masyarakat dengan begitu banyak perumpamaan. Ayat yang di kutip yaitu 22
September 2013
H. Wijaya, telah dibaptiskan 18 jiwa oleh Pdt. Henky Wijaya, Ketua KJKT, Pdt. Kuswindarto, Ketua Distrik Madiun, Pdt. Yohanes Ngatino (Gembala Jemaat Sutomo Madiun). Ke-18 jiwa tersebut datang dari Jemaat-Jemaat yang ada di Distrik Madiun dan sekitarnya, Jemaat Ngawi 1 Jiwa, Jemaat Saradan 2 Jiwa, Jemaat Magetan 2 Jiwa, Jemaat Sutomo Madiun 6 Jiwa, dan terakhir Jemaat Kalasan Madiun 7 Jiwa.
27
Pada hari Sabat penutupan tersebut berkesempatan turut beribadah pemilik Hotel Merdeka Madiun Bpk. Jerry Herman, telah diadakan doa khusus bagi Bpk. Jerry oleh Pdt. Wijaya. Mohon doanya bagi jiwa - jiwa yang sudah dibaptiskan agar tetap setia dan terus dipelihara oleh Jemaat sampai Tuhan datang kedua kali.
PESTA ROHANI MERAYAKAN KESELAMATAN (KKR DISTRIK BELITANG DAN MARTAPURA CARI YANG HILANG, AJAK YANG BARU, TEGUHKAN ANGGOTA YANG LAMA) DILAPORKAN OLEH: DR. YUNITA F., DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN KESEHATAN JEMAAT SUMBER HARJO – BELITANG BELITANG-MARTAPURA, DSKS [KADNET] - Distrik Belitang-Martapura bejarak lebih dari 200 Kilometer dari Palembang menuju ke Lampung. Jemaat-jemaat tersebar di beberapa Kabupaten yang berdampingan di ujung provinsi Sumatera Selatan. beberapa tahun terakhir ini, pelayanan pekerjaan Tuhan selalu teroganiser dengan baik. Dan tahun ini (8 – 13 September 2013 yang lalu), Distrik yang luas ini kembali merayakan pesta rohani melalui acara KKR yang dipimpin langsung dari kantor UIKB Jakarta, melalui Pdt. M. Sitompul, dengan tema : “KEPASTIAN KESELAMATAN; DIA AKAN DATANG” bertempat di Gedung KOPDIT di Desa Tegalrejo Belitang. Gedung ini dipilih karena dianggap titik pertengahan dari kedua distrik ini, meskipun sempat menghadapi intimidasi dari sekelompok orang karena kebetulan situasi ekonomi yang sedang goncang dari masyarakat setempat. Puji Tuhan; perangkat desa setempat yang awalnya seperti sulit ditemui akhirnya bisa mengeluarkan ijin, demikianpun dengan pihak 23
September 2013
27
polsek setempat. Kami patut sangat bersyukur karena di malam pertama ini, para tamu banyak datang, termasuk perwakilan dari pejabat daerah yakni Bpk. Pakpahan (Kepala Pembimas Kristen Kab. OKU Timur) dan perwakilan dari perangkat desa Tegalrejo. Dalam sambutannya beliau-beliau ini menyatakan rasa harunya karena ditengah-tengah hiruk-pikuk pemilihan ulang kepala daerah dan gonjang-ganjing ekonomi, masih ada umat yang mengingatkan untuk beribadah, mengingatkan tentang masih ada Tuhan yang harus disembah. Mereka menyatakan penghargaan kepada umat Advent untuk kegitan KKR yang sedang diselenggarakan dan mendukung sepenuhnya acara-acara rohani seperti ini. Sempat hadir juga tamu perwakilan dari KODIM yang memang setia dari tahun ke tahun menyempatkan diri dan keluarga menghadiri KKR yang diselenggarakan jemaat GMAHK OKUT. Pdt. Sitompul dengan setia, penuh kesabaran membawakan tema-tema yang menarik dari malam ke malam. KKR kita juga membekali setiap jemaat dengan tips-tips menarik dari segi kesehatan yang dibawakan oleh dr. Yunita. F dan dr. Fransisca. T.
[Dr. Yunita] Adapun topik kesehatan yang sudah disampaikan: “Puasa dan Kesehatan”, “ Tips Hidup Sehat dan Umur Panjang, dan “ Tips Mendidik Anak Bahagia”. Pada malam terakhir yakni Jumat, 13 September kedua dokter ini menyediakan waktu untuk tanya-jawab dan membagikan beberapa buku kesehatan kepada umat yang hadir. PUNCAK PERAYAAN: BABTISAN, NOSTALGIA DAN AMANAT Puji Tuhan; biarlah kemuliaan hanya bagi nama Allah Bapa di Surga, karena dari tamu-tamu yang setia hadir ini ada 10 jiwa baru yang terpanggil untuk menerima kepastian keselamatan serta menyerahkan diri untuk dibabtiskan.
[Dr. Fransisca]
Tentunya kita menyambut baik dan sangat bersuka cita untuk setiap jiwa ini. Karena itulah sebagai puncak KKR kita, maka pada Hari Sabat, tanggal 14 September 2013 di Gereja Sumber Harjo diadakan kebaktian gabungan sekaligus perayaan Babtisan. Pdt. M. Sitompul menyampaikan rasa haru dan penghargaannya atas kesetiaan jemaat di Mesuji, Kampung Baru, Rasuan, Pemetung dan juga Setiadadi-Heling. Beliau berpesan untuk tetap semangat dan setia dalam mengerjakan keselamatan, meskipun jarak yang harus ditempuh sangat jauh, ditambah medan jalan yang rusak parah dan juga keamanan yang tidak terjamin. Hal ini beliau rasakan sendiri saat diajak untuk melawat kepada jemaat-jemaat. Beliau memahami 24
September 2013
keletihan jemaat yang kadang absen saat KKR karena memang setiap kembali ke rumah, jemaat Mesuji bisa tiba jam 2 dini hari.
27
Demikianlah berita suka cita yang boleh kami sampaikan dari daerah OKU Timur. Biarlah kesepuluh jiwa ini menjadi doa kita bersama. Dan biarlah berita ini boleh menguatkan dan membakar api penginjilan dalam hati setiap kita. Terpujilah Tuhan!
CARING AND SHARING DIRUMAH SAKIT ADVENT MANADO DILAPORKAN OLEH: MOLDY R. MAMBU
Tidak lupa, Pdt. M. Sitompul mengapresiasi bendahara KKR yakni Ibu Linda sehingga tercipta efesiensi dana. Beliau juga terkesan dengan seminar kesehatan yang disampaikan. Menurut beliau, meskipun di daerah tetapi apa yang disampaikan oleh kedua dokter sangat “up-todate”, tidak kalah dengan seminar-seminar kesehatan di kota-kota besar. Pdt. M. Sitompul juga menasehati Pdt. R. Simbolon dan Pdt. JW Marbun agar tidak lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai gembala; mengingat pengalaman beliau yang pernah mengadakan KKR di Simpang Sender, Muara Dua pada tahun 1985 dan dilempari batu oleh masyarakat sekitar. Para babtisan membawa sukacita sekaligus beban untuk dipelihara, karena mereka ini adalah bayi-bayi rohani. Dan memelihara mereka bukan hanya tugas gembala tetapi juga seluruh jemaat. Pdt. M. Sitompul berpesan jangan sampai ada jiwa yang terhilang.
MANADO [KADNET] – Peduli kepada sesama, peduli kepada yang membutuhkan menjadi tema pelayanan Caring & Sharing Ministry pimpinan Dr. Peggy Wowor. Rabu kemarin September 18, 2013 rombongan ini mengadakan kunjungan di RSA Manado. Pelayanan ministry ini yang meliputi seluruh Indonesia dari Sabang Sampai Merauke muncul dalam slide melalui LCD projector di RSA Manado.
TERHILANG DAN LAHIR BARU
Sepuluh jiwa yang menyerahkan diri dibabtis ini adalah empat orang yang terhilang kemudian kembali, sisanya yakni enam orang adalah jiwa baru yang mendengarkan kabar sukacita keselamatan dan kebenaran Alkitab. Empat jiwa yang terhilang tetapi karena kemurahan Tuhan mereka ini mau kembali memperbarui komitmen mereka,
Sangat menarik pelayanan ministry yang disampaikan kepada seluruh pegawai di acara Chapel. Ada kesaksian, ada lagu oleh gitaris yang piawai, ada slide dan juga ada appeal panggilan untuk memperbaharui komitmen cinta kepada Tuhan Yesus. Anggota rombongan ini masing-masing adalah Sdr. Jay Sakul, 25
September 2013
27
Sdr. Bingtoro, Sdr. Gatot, Sdr. Steven Mandey dan Dr. Peggy Wowor.
Ministry ini sangat menarik karena anggotanya datang dari berbagai latar belakang dan tempat di Amerika dan Indonesia. Mereka merelakan waktu, tenaga, pikiran dan harta untuk menginjil menguatkan iman pengharapan kepada orang muda, pelajar dan mahasiswa, pekerja dan anggota jemaat. Setelah melayani mahasiswa di Universitas Klabat lalu SLA Kawangkoan kemudian Rumah Yatim Piatu dan para perawat di RSA Manado rombongan ini selanjutnya akan melayani acara Perkemahan yang dihadiri oleh Pdt.H.I Missah di Tumaluntung. Pimpinan grup ini Dr. Peggy Wowor adalah penginjil awam yang bertahun-tahun lamanya membagikan waktu mengunjungi berbagai tempat untuk pekerjaan Tuhan disamping menekuni usahanya.
PERAYAAN HUT KE 2 DISTRIK LUWU TANA TORAJA DILAPORKAN OLEH: IRMA PAKASI TORAJA [KADNET] – Tanggal 19 September 2013 merupakan hari bersejarah bagi seluruh umat Advent di Luwu dan Tana Toraja sebab hari itu adalah hari lahirnya Distrik yang berpisah dari induknya 2 tahun silam. Di saat yang bersamaan mendapat kunjungan dari Pdt. S. Y. Bindosano, Sekretaris Eksekutif Uni Indonesia Kawasan Timur, untuk mengadakan pra survey sehubungan dengan perubahan status.
Perayaan HUT ke 2 ini di tandai dengan Penahbisan 2 Gereja yaitu di Cendana Putih, dan Rante Pasang, Luwu Utara. Gereja yang pertama di tahbiskan yaitu Cendana Putih yang penduduknya mayoritas beragama Hindu. Desa Mekarjaya tempat gereja ini di bangun merupakan gereja yang agak jauh masuk dari jalan Poros Trans Sulawesi. Nuansa Bali tampak jelas di desa ini karena penduduknya sebagian besar berasal dari Bali yang merupakan transmigran. Kepala Desa Mekarjaya dalam sambutannya menghimbau agar umat bisa rukun dan damai dalam beragama serta meningkatkan imannya. Begitu pula sambutan dari Departemen Agama Bpk. Musa menegaskan untuk umat beragama bisa hidup bersama dengan rukun dan damai, jangan merasa kecil hati karena minoritas tapi bisa menampilkan kualitas iman, serta bisa berkomunikasi dengan baik kepada pemerintah.
26
September 2013
Pdt. S. Y. Bindosano dalam khotbahnya mengatakan bahwa gereja adalah tempat dimana Allah hadir, tempat persekutuan, pusat penginjilan dan sebagagi sarana keselamatan umat. Gereja dibangun bukan untuk anggota gereja saja tapi semua orang bisa datang ke gereja membawa semua beban hidupnya. Pdt. Pierson Refualu sebagai Gembala Jemaat Cendana Putih telah mengkoordiner acara dengan baik sehingga baik pemerintah maupun penduduk desa bisa hadir, walaupun jumlah anggota gereja Advent di desa ini sangat kecil, namun cukup di kenal oleh masyarakat yang datang memenuhi bangsal dan gereja.
27
Dari Desa Mekarjaya rombongan beranjak ke arah selatan menuju desa Buangin untuk pentahbisan gereja yang kedua yaitu Jemaat Rante Pasang. Jam 3 sore acara Pentahbisan dimulai dengan Sambutan dari Pdt. M. L. Saluy, Ketua Distrik Luwu Tana Toraja. Dilanjutkan dengan Pembukaan selubung papan nama oleh Pdt. S. Y. Bindosano dan pengguntingan pita gereja oleh Ibu Norma Saluy-Kasonso. Gereja Rante Pasang sudah berdiri sejak 1974 dan sejak saat itu anggota jemaat berupaya membangun gereja yang terletak di jalan utama desa itu. Tahun 2010 sebenarnya sudah mau ditahbiskan tetapi tertunda sebab masih ada beberapa bagian yang belum siap. Pdt. J. Thomas sebagai Gembala Jemaat beserta semua anggota jemaat akhirnya bisa mengupayakan bisa ditahbiskan bertepatan denga HUT Distrik Lutat yang kedua. Kembali dalam khotbahnya Pdt. S. B. Bindosano mengatakan bahwa fungsi Rumah Tuhan adalah agar Tuhan bisa hadir di tengah-tengah umatNya. Rumah Tuhan sebagai rumah doa bagi segala bangsa karena Tuhan hadir bagi mereka yang mau membawa masalah-masalahnya kepada Tuhan dan meminta Dia menolong. Jangan dilihan papan nama, tapi lihat siapa 27
September 2013
yang hadir di dalamnya yaitu Allah sendiri, maka dari itu Gereja di buka bagi siapa saja. Tuhan telah memberkati Distrik Luwu Tana Toraja selama 2 tahun pertama, walaupun banyak kendala yang dihadapi tapi dengan penyertaan Tuhan hingga saat ini Distrik ini mengalami peningkatan dalam segala hal. Peningkatan dalam bidang keuangan, dalam keanggotaan terutama dalam penginjilan yang sangat gencar dengan KKR di mana-mana. Tuhan memberkati daerah ini.
KKR DARI PDT. DRS. REINHOLD KESAULYA, MPH TUAI 26 JIWA DILAPORKAN OLEH: LUCKY MANGKEY, TK MANADO MANADO [KADNET] - Dua puluh enam jiwa dibaptiskan dalam KKR terpadu yang digelar oleh Global Outreach site Manado Timur yang menampilkan pembicara Pdt. Reinhold Kesaulya, mantan Ketua GMAHK Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur. Enam belas jemaat terlibat aktif dalam kebaktian kebangunan rohani yang digelar di jemaat Lapangan, sekitar satu menit dari Airport Sam Ratulangi Manado. Acara telah dibuka oleh Pdt. F. Sepang, MA Sekretaris Asosiasi Kependetaan UKIKT mewakili ketua UKIKT. Sembilan pendeta jemaat memimpin jemaatnya untuk menghadiri KKR setiap malamnya, Yakni Pdt. Stedy Tuegeh, Pdt. Novry Kumois, Pdt. Djuan Sampouw, Pdt Friendly Korengkeng, Pdt. Fadly Oroh, Pdt. Hanny Lumantouw, Pdt. Ilham Syarief dan Pdt. Rithus Keni yang menjadi pendeta pamong di wilayah tersebut. Berbekal pengalaman hidup yang kaya, Pendeta Kesaulya membagikan materi Alkitab selama 5 malam berturut tanpa lelah. Setiap malamnya, suami dari Evelyn Kesaulya Kolibu
27
yang kini berumur 77 tahun ini membagikan materi sekitar 2 jam penuh ratarata dua pembahasan penting setiap malamnya. Jiwa humoris terlihat jelas dalam pembicaraanpembicaraannya sehingga jemaat tidak bergeming dari tempat duduknya. Disiarkan langsung oleh Crew BAIT Ministry, KKR site Manado Timur terlihat cukup diminati masyarakat di belahan dunia lainnya. Terhitung puteri Pdt Reinhold dan ibu Evelyn yang saat ini berada di Amerika Serikat dapat melihat langsung pembahasan demi pembahasan yang diberikan sang ayah setiap malamnya. “Shirley barusan menyaksikan,” ungkap ibu Evelyn di malam terakhir KKR yang sempat dihadiri oleh officer Konfrens Manado, yakni Pdt. Ferry Rattu (ketua), Pdt. Ronald Rantung (Sekretaris) dan Adrie Korengkeng (bendahara) masing-masing beserta isteri. Tak ketinggalan kwartet wanita konfrens turut memberikan pujian dibawah pimpinan Ibu Yenny Pesik Gahung dan Ibu Femmy Togas Sehang. “Senang dapat turut ambil bagian dalam KKR Global Outreach, apalagi mendukung terselenggaran ya siaran langsung sehingga KKR ini dapat dinikmati di belahan dunia lainnya,” ungkap Lolowang, kostor jemaat Lapangan yang selama KKR berlangsung setia di belakang kamera untuk memberikan sajian gambar yang indah kepada pemirsa BAIT TV. KKR Global Outreach ditutup di SLA Kawangkoan pada Sabtu, 21 September 2013 kemarin. “Luar biasa antusiasme jemaat di konfrens ini. SLA Kawangkoan dipenuhi jemaat,” ungkap salah satu tim ministry Global Outreach, Bobby Malingkas riang. (Ellen. GY) 28
September 2013
27
PERAYAAAN PATHFINDER DAY 2013 DILAPORKAN OLEH: ALBERT MARBUN, TK BANDUNG BANDUNG [KADNET] - Pathfinder Club Giraffe dari Jemaat Pakusarakan, Bandung pada tanggal 21 September 2013 telah mengadakan perayaan Pathfinder Day 2013. Pada perayaan tersebut seluruh pelayanan dalam acara Sekolah Sabat dilakukan oleh anak-anak Pathfinder. Pemimpin Acara SS Path. Dick Marbun, doa pembukaan Path. Dimas dan Berita Mission Path. Nico. Sementara itu dalam acara khotbah, Bapak Advent Ponconoko (Pemimpin Diakon) didampingi oleh Path. Bill Marbun (protokol), Path Jeftha Malau (Persembahan) dan Path. Rachel Marbun (Chorister). Cerita anak-anak disampaikan oleh Path. Adinda. Lagu-lagu pujian dibawakan oleh anak-anak Adventurer (Castle Club) dan Pathfinder.
KEPASTIAN PENGHARAPAN DI PULAU LASKAR PELANGI (KEGIATAN EVANGELISASI DEPARTEMEN PEMUDA DI PULAU BELITUNG MELALUI KKR SATURATION UIKB) DILAPORKAN OLEH: VICTOR J. SINAGA// KOORDINATOR UMUM KKR BELITUNG) TANJUNGPANDAN, BELITUNG, DSKS [KADNET] - Belitung yang lebih dikenal dengan Pulau Laskar Pelangi memiliki daya tarik sendiri untuk mengadakan kegiatan evangelisasi di tempat ini. Pulau yang indah dengan balutan bebatuan besar dan pantai pasir putih membuat tempat ini menjadi fokus perhatian para wisatawan dari berbagai tempat di tanah air dan mancanegara. Melalui gereja Advent kita rindu memberkati pulau ini melalui berbagai pelayanan sosial dan penginjilan.
Pada awal bulan September yang lalu, Departemen Pemuda Advent UIKB melalui Pdt. David Panjaitan (Dir. PA UIKB) mengadakan kegiatan evangelisasi di tempat ini. Puncaknya ialah diadakannya Pesta rohani melalui KKR selama satu minggu (1 – 7 September 2013). Namun seminggu sebelumnya pelayanan ini sudah didahului dengan kegiatan Bakti Sosial dengan Charity Clinic yang dilaksanakan di ruangan Sekolah SMA Advent Belitung.
29
September 2013
Di bawah koordinasi Gembala Jemaat (Pdt. Sanherib Boling), satu hal yang istimewa dalam kegiatan ini adalah Panitia sudah mempersiapkan Pemeriksaan gula darah dan Pemeriksaan Kolesterol secara gratis untuk semua pasien yang datang berobat, dan hasilnya tidak kurang dari 75 orang pasien masyarakat (yang datang dari lingkungan sekolah dan gereja sekitar) secara bergiliran mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik dari tim dokter dan petugas kesehatan yang melayani sepanjang hari itu. Uniknya, dokter dan dua petugas kesehatan yang menangani para pasien itu bukanlah dari anggota gereja Advent, melalui hubungan yang baik dengan salah satu anggota jemaat kita, mereka akhirnya bersedia melaksanakan kegiatan yang baik ini. Tema KKR yang dipilih adalah “Kepastian Diantara Ketidakpastian” acara dilaksanakan di gedung Gereja MAHK Jemaat Tanjungpandan. Pembicara rohani dari malam ke malam adalah Pdt. David Panjaitan dan dibantu oleh Pdt. Victor J. Sinaga meyampaikan ceramah kesehatan.
27
Topik pembahasan dan gaya penyampaian yang selalu menarik, membuat para hadirin tetap bertahan menikmati pelajaran kesehatan dan khususnya ceramah rohani yang disampaikan setiap malam. Rata-rata 25 – 30 orang tamu-tamu selalu hadir dari malam ke malam mendengarkan setiap pelajaran yang disampaikan. Anggota jemaat juga merasakan semangat baru ketika mendengarkan pelajaran dan khotbah yang disampaikan pembicara, pengakuan ini selalu disampaikan dengan tulus oleh panitia setiap acara berakhir.
Dan dilengkapi dengan lagu-lagu rohani dari beberapa vocal group gereja tetangga.
30
September 2013
27
bersatu hati memelihara jiwa-jiwa yang baru bergabung dalam jemaat-Nya.
Adventist Family Among Victims of Nairobi Terror Attack
Puji Tuhan, pada hari Sabat penutupan KKR, ada 10 jiwa (seluruhnya berasal dari latar belakang non-Advent) yang menyerahkan diri dan menerima baptisan kudus yang dipimpin langsung oleh Pdt. Panjaitan. Bagi panitia dan anggota jemaat, angka 10 jiwa merupakan sesuatu yang mustahil untuk diraih di pulau ini. Tapi bila Tuhan yang sudah bekerja, maka segala sesuatu dapat terjadi untuk kemuliaan-Nya.
People take cover as gunfire can be heard coming from a shopping mall (back) in Nairobi, Kenya, on Sept. 21, after the mall was attacked by a group of gunmen the same day. A senior Kenyan official said Sept. 23 that the Kenyan military is laying siege to the shopping mall following the attack, which left many people dead and injured and a number taken hostage. [Associated Press photos]
Pekerjaan Tuhan akan terus bertambah maju bila anggota jemaat rindu dan bersedia untuk bekerja bagi-Nya. Mari kita doakan anggota jemaat di Belitung ini, agar tetap setia dan 31
September 2013
Kenyans line up to donate blood for injured persons in Saturday's terrorist attack on a shopping mall, at Uhuru Park in Nairobi, Kenya on Monday, Sept. 23. Sep 24, 2013 Nairobi, Kenya Dan Okoth/ECD/ANN An Adventist family is among those affected by the terrorist attack in Nairobi’s Westgate Shopping Mall in which more than 60 people were killed and more than 170 injured. Reports indicate that at least one Adventist family from Nairobi lost a relative who was in the capital city’s Westlands area at the time. Harun Oyieke, a lecturer at Co-operative University College of Kenya, was among those killed in the attack. He was the husband of Florence Awino, a professor at the University of Nairobi.
27
Reports said the attackers who had been dropped off at the mall in three cars overwhelmed security guards by shooting shoppers indiscriminately. They besieged the mall and held scores of shoppers hostage as they exchanged fire with Kenyan police and the military. TV footage and pictures showed bewildered children standing next to dead bodies and wounded shoppers in and outside the mall. Kenyans responded to the attack by donating blood for the victims and sending messages of hope. The national blood bank had exceeded its annual average of 4,000 liters, and over Sh50 million (US$600,000) was collected in two days. The Adventist Church in Kenya gave a check of Sh1 million ($12,000). Vice President William Ruto said Kenyans had defeated evil by meeting it with kindness. Adventist Church files lawsuit against U.S. city for ‘blatant’ religious liberty violation
The attack occurred at about 11 a.m. on Saturday. Between 10 and 15 terrorists armed with automatic weapons and grenades attacked the shopping mall and killed 60 people, leaving at least 170 others wounded. At the time of filing this report Monday night, at least 50 people were still missing according to Red Cross officials. Among those killed were South African, American, Ghanaian, French, Netherlands, Australian, British, Chinese, Dutch, Indian and Canadian nationals. Several members of the Kenyan police and military were also killed or wounded in the attack as they attempted to rescue hostages. World leaders, including UN secretary general Ban-ki Moon and U.S. President Barack Obama, condemned the attack and expressed condolences with those who had lost relatives and friends. “This is a time of shock for all Kenyans and all – including the UN family – who are proud to call Nairobi home,” Ban-ki Moon said in a statement. “I express my solidarity with them at this moment of grief and loss.” The siege continued into the early hours of Monday night, when the Kenyan forces broke through and released the remaining hostages. The Somali Islamist al-Shabaab militants claimed responsibility for the attack. A survivor, Jackson Mwema, was quoted in The Standard as saying the attackers released some hostages. “They were asking our names and demanding that we read some information I couldn’t understand,” Mwema said. Kenyan President Uhuru Kenyatta, who lost his nephew and the nephew’s fiancée in the attack, condemned the terrorists, saying his government would not allow them to break the country’s unity along religious lines.
The Adventist Church last week sued the city of Las Cruses, New Mexico, United States, for an ordinance that requires pastor-led churches to register and pay fees. Church lawyers say the ordinance violates the First Amendment of the U.S. Constitution. The Texico Conference headquarters, shown here, is located in Corrales, New Mexico. [photo: Sue Hinkle] Sep 19, 2013 Silver Spring, Maryland, United States Elizabeth Lechleitner/ANN The Seventh-day Adventist Church last week filed a lawsuit against the city of Las Cruces in the U.S. state of New Mexico over an ordinance church lawyers say violates religious expression and unfairly targets pastor-led faith groups, especially Latino churches. Earlier this year, city officials threatened to take legal action if the Las Cruces Spanish Seventh-day Adventist Church failed
32
September 2013
to comply with the requirements of the business registration ordinance. Las Cruces Ordinance No. 16-131 defines a business as “any profession, trade or occupation and all and every kind of calling,” including the work of pastors, priests, rabbis, bishops, imams and other religious leaders. The ordinance ostensibly requires all pastor-led churches within city limits to register with the city, pay a registration fee and pass a discretionary review process before gaining approval to conduct worship services or provide pastoral care. Faith groups that are lay-led rather than clergy-led are not subject to the requirements, lawyers said. According to a complaint filed by the church in the U.S. District Court of New Mexico, there is no timeframe for an approval, and no avenue for appeal if the city denies an application. “I’ve never seen anything like this. It blatantly goes against the First Amendment of the U.S. Constitution,” said Todd McFarland, an associate General Counsel for the Seventh-day Adventist world church. Further troubling church lawyers, the ordinance requires separate registrations for each location that business is conducted. Lawyers said this stipulation could require pastors to obtain special permission before visiting sick members, providing off-site counseling or conducting evangelism. “Such religious speech and activities frequently occur in private homes, public meeting places, hospitals and funeral homes as a result of regularly occurring life events with very little if any advance notice,” the complaint stated. “It is impossible for an applicant subject to the ordinance to provide accurate information because many pastoral activities are a response to unpredictable events.”
27
“The City of Las Cruces believes that its requirements to have businesses, including churches, within city limits have a business license meets the city’s obligations to provide its citizens with fire and police protection and comply with the Constitution,” Williams Babington Jr., deputy city attorney for Las Cruces, said by email. “The City trusts that the courts will agree with its position,” Babington added. There are more than 100 churches within Las Cruces city limits, but the ordinance, Adventist lawyers said, has been applied only to a small percentage of these churches and, according to the complaint, “disparately applied to single out Hispanic and Latino churches.” In June, the Las Cruces Spanish Seventh-day Adventist Church was first notified that it had seven days to comply with the requirements or face “court action,” according to a letter from the city’s Codes Enforcement Department. However, the Las Cruces Central Seventh-day Adventist Church, a majority nonLatino congregation, received no such notice. “This problem came to us; we didn’t go looking for it,” said McFarland, who is representing the Las Cruces Spanish Adventist Church and the Texico Conference. The U.S. District Court of New Mexico has not yet set a trial date. The Adventist Church’s Texico Conference oversees church operations in West Texas and New Mexico, where it maintains 80 churches and supports a membership of 12,000. New audio player offers book collection to blinded veterans
Church lawyers also said the ordinance is “impermissibly vague” because it fails to specify what actions fall under the definition of “calling” and thus require separate advance approval. A list of exemptions to the requirements, including certain athletic officials and artists, “favor non-religious speech over religious speech,” the complaint stated, noting that the ordinance “overturns” protections provided by Article II, section 11 of the New Mexico Constitution. According to the complaint, “these protections were intended to provide religious speech with more, not less, protection than speech related to a ball game, a portrait of a family pet or other ‘art’ product.” Meanwhile, Las Cruces city officials maintain that the ordinance is meant to benefit citizens.
MegaVoice is a solar-powered device that holds 100 hours of inSight4Vets digital audio materials. [photos courtesy CRSB]
33
September 2013
27
vets in the United States, according to the U.S. Department of Veterans Affairs.
George Haley, a blinded veteran from Dowagiac, Michigan, was a consultant for the MegaVoice project. Sep 20, 2013 Silver Spring, Maryland, United States Rajmund Dabrowski and Doris Burdick/ANN staff Christian Record Services for the Blind this week launched a new project to support veterans blinded in the line of military duty. InSight4Vets is a pocketsize solar-powered audio player pre-loaded with books that CRSB officials hope will help guide blinded veterans through a difficult adjustment period. “The audio player is filled with stories about overcoming during the worst possible circumstances, stories of survival, stories of hope and stories of transformation,” said Larry Pitcher, CRSB president. “It’s our privilege to share this gift with those coming home from military service without sight,” he said. CRSB officials say the project was inspired by news reports identifying eye trauma as the second most common injury among active military members. There are currently close to 160,000 blind veterans and 1 million partially sighted
“Unfortunately, an unseen wound of war—the inner anguish of sight loss—often becomes greater than the physical injury itself,” Pitcher said. “It’s to address these emotional, social and spiritual injuries that InSight4Vets was developed.” George Haley, a blind veteran from the U.S. state of Michigan and a project consultant, said he was surprised that the audio player contained seven complete books, including “Take the Risk” by renowned neurosurgeon Dr. Ben Carson and “The Blessing of Adversity” by U.S. Senate Chaplain Barry Black. “In a small package I can carry with me a great amount of material that’s encouraging, entertaining, educational and inspiring,” Haley said. The audio player is smaller than an iPhone and contains about one hundred hours of listening. The device can be charged by solar power or another light source, through USB cable or through the accompanying plug-in charger. “As grateful as we are, and as much as we would like to, we cannot restore sight to veterans who have lost it. But we can give them insight and hope … through this ‘library in your pocket’ player,” said Dick Stenbakken, retired U.S. Army chaplain, whose book, “The Centurion,” is also included in the player. Gary Councell, director of Adventist Chaplaincy Ministries and also a retired U.S. Army chaplain, said InSight4Vets goes a long way toward supporting an often-overlooked segment of population. “By providing such an important service, Christian Record is contributing to mending a hold in the social safety net by reaching out to a small—yet so very important—group of people,” Councell said. Initial start-up support for the InSight4Vets project came from individual donors and a Versacare grant. The Adventist Chaplaincy Ministries at Seventh-day Adventist world church headquarters is a project co-sponsor. Established by the Adventist Church in 1899, Christian Record Services for the Blind offers a library of Braille, large print publications and audio recordings to a potential audience of 39 million blind and low sight people in the U.S. The ministry also operates a system of summer camps for blind children across North America. Visit insight4vets.org to learn more.
34
September 2013
27
”PERCUMA” Kata "percuma" kadang dikategorikan sebagai kata pesimis misalnya percuma menanam padi tapi tidak mendapatkan hasil, percuma belajar tapi tidak lulus, percuma menjual tapi tidak laku, percuma menasihati kalau tidak mau di dengar dan lain lain. Sebenarnya kata percuma bisa memotivasi apabila kata tersebut menjadi apabila ditambahkan kata "tidak" walaupun kata "percuma" dan "tidak" adalah kata kata yang bersifat negatif bila digabungkan menjadi positif. Tidak percuma belajar karena hasilnya bagus, tidak percuma mendengar karena yang di dengar adalah pelajaran yang bagus, tidak percuma kita masuk gereja karena hasilnya adalah hidup kekal.
Saudaraku, tentunya juga tidak percuma juga men-download Rebuska setiap minggu karena ada banyak berkat yang bisa di dapat. Tidak percuma melayani Tuhan, tidak percuma melawat anggota Jemaat yg sakit, tidak percuma mengadakan KKR, tidak percuma menyumbang, tidak percuma menyucikan Sabat, karena upahnya besar di surga.
Irma Pakasi TK TANAH TORAJA
Selamat menikmati Rebuska minggu ini, dan Selamat Sabat, Tuhan memberkati.
35
September 2013
27
Semoga panjang umur, sehat sejahtera dan senantiasa dalam lindungan Tuhan...
Berita Kelahiran Telah lahir dengan selamat Anak ke-2 (Putri) dari Keluarga Pdtm. Dale Sompotan, Redaksi KADNet Mengucapkan selamat atas dipercayakannya seorang Putri bagi Keluarga Pdtm. Dale Sompotan, kiranya berkat Pertumbuhan dan Perkembangan sempurna menjadi bagian si kecil, dan berkat kesehatan menjadi bagian Ibu Sompotan dalam proses Pemulihan.
Pengumuman Selamat HUT Tim Kadnet September Ceria Mengucapkan Selamat HUT bagi Tim Kadnet merayakan di bulan September ceria:) :
06 - Christian Sihotang 06 - Jerry Wauran 09 - Dewi Tjhin Muskita 12 - Stenly Keles 13 - Amir Manurung 16 - Megawaty Waworuntu 16 - Stephen Salainti 17 - Denny Sondakh 19 - Dickson Simanungkalit 20 - Kedy Malonda
yang
Apabila anda ingin membaca Rebuska versi online bisa mengunjungi website KADNet Ministry di: www.kadnet.org dan apabila anda mempunyai pertanyaan atau masukan bisa email ke Redaksi KADNet:
[email protected]
Keep Praying, Keep Shining and Keep Smiling! You are all very special in GOD’s eyes! From all of us in KADNet Family, with all the best. Ivan Kembuan, KADNet Design & Layout Jakarta
36
September 2013
27
TEAM KADNET INTERNATIONAL - 2012 - 2013 Los Angeles, CA: Eric Sumanti; Highland, CA: Roger Tauran; Torrance, CA: Jerry Kiroyan; Seattle, WA: Glen Walean, Eddie E. Saerang, Hendrik Padmasana, Jobby Nelwan; Toledo, Ohio: Lina Cantwell; Thousand Oaks, CA: Lim T. Swee; Laguna, CA: Kenneth Mambo, Ferdie Santosa; New Jersey, NJ: Frederik Wantah, Roosye Mawuntu; San Bernardino, CA: Blihert Sihotang; Denver, CO: Megawaty Waworuntu Nielson Assa, Eli Waworundeng, Wayne Rumambi; Riverside: Harry Legoh SSD & Manila, Philippines:, Yane Sinaga; AIIAS, AUP & Manila: S Sonny Situmorang,Sydney, Australia: Irma Hill; Bangkok, Thailand: Sam Carolus; Africa: Max Langi; Jakarta: Peggy Iskandar-Wowor, Wilhon Silitonga, Bonar Panjaitan, Samuel Pandiangan, Ivan Kembuan, Erick Tumetel, Willy Wuisan, Early Hutapea, Dewi Muskita, Christo Tambingon, Ramlan Sormin, Stevanus Wijaya, Jannus Hutapea, Amir Manurung, Handry Sigar, Sondang Panjaitan-Sirait, Edison Mawikere, Wisyanti Siahaan, Lorraine Lesiasel, Stance Triwandono-Mambu, Arieta Pulumahuny, Ketty Sunarto, Gunawan Tjokro, Muriel Siagian, Ronie Panambunan, Michael Mangowal, Leonora Manullang, May Linda Manurung, Joice Manurung, Ricky Lomboan, Harry Legoh, Philips Marbun, Marvin R. Sigar, Joe Laluyan, Alvin Lumbanraja, Melati Silalahi, Lianto Napitupulu, Frankie Tambingon, Dolly Rumagit, Yoshen Danun, Eldrin Kumendong, Donald Weley, Randolp Glamond Manurung, Bruce Sumendap, David Panjaitan, Richard Tamba; Franklin Tambunan, Edmund Situmorang, Dave Sampouw, Jerry Karundeng, Reuben Supit; Janette Sepang, Medan: Loran Napitupulu; Pematang Siantar: Rudolf W. Sagala; Richard Sabuin, Riau: Melvin Simatupang, Christian Sihotang, Royke Sundalangi;Kepulauan Riau: Joy Sitompul, Donly Sinaga; Palembang, Sumatera Selatan: Lin Saputra, Dickson Simanungkalit, Pdt. Victor Sinaga; RSA Bandung: Reynold Malingkas, Bradly Sampouw, Indra Malingkas; UNAI, Bandung: Iim Heriyana, Albinur Limbong, Elmor Wagiu, Nelson Pandjaitan, Josua Tobing; Franklin Hutabarat; IPH, Bandung: Roy Hutasoit; Bandung: Athinson Naibaho, Nico Simbolon; Cimahi: Denny Kalangi, Albert Marbun; Batam: Jonathan Wagiran, Jones Napitupulu, Hadi Waluyo; Solo: Ari Palgunadi; Salatiga: Wiendy Kusuma;Jawa Tengah: Supriyono Sarjono; Jatim: Henky Wijaya, Dale Sompotan, Fabyo Rumagit; Surabaya: Henky Wijaya, Kristiyono Sarjono, Jerry Wauran, Hendra Kurniawan; Denpasar, Bali: Bobby Lalamentik; Nusa Tenggara: James Ulyreke; Balikpapan: Adiat Sarman, Yance Pua, Larry Martosiswoyo, Ronald Setiobowo, Meilien Langi; Bontang: Robby Tengor; Manado: Boldwin Sampouw, Yotam Bindosano, Lucky Mangkey, Robert Walean Jr., Tommy Pantouw, Caddy Malonda, Royke Yonathan, Jenry Rawung; Herschel Najoan, Glen Rumalag, Stephen Salainti, Linda Sumarauw, Bryan Sumendap; Bolaang Mongondow: Swingly D. Suak; UNKLAB: Douglas Sepang, Green Mandias, Cherry Lumingkewas, Freddy Kalangi; Sangihe Talaud: Brussi Soriton; Minahasa: Jimi Pinangkaan, Hentje Suoth; Ratahan: Lorraine Poneke, Refly Ompi; Tomohon: Larry Wenur, SLA Kawangkoan: Janice Losung; Daniel Lasut; Makassar: Wiesye Schrim, Davy Politon, Edwin Tumangkeng; Luwu-Tana Toraja: Irma Pakasi, Hartoyo Tismail, Manokwari: Harry Salainti, Hendy Sahetapy; Jayapura: Bruce Mauri; Timika: Frangky Watulingas, Harold Oijaitou, Herold Somba; Kuala Kencana:Samuel Rorimpandey, Stanly Keles; Sorong: Benny Yandeday OntarioBloomington, CA: Hudyard Muskita; Silver Spring, MD: Ellen Missah, Jonathan Kuntaraf; Azusa, CA: Harlond Naibaho; Sacramento, CA: Richard H. Hutasoit; Loma Linda, CA: Jackie Sihotang, Deborah Panggabean-Pardede, Shally Lendeng-Halim, Charles Pakpahan, Martein Moningka, Widdy Widitora, Denny Sondakh, Hamonangan Tambunan, Alberth Situmorang, Richard Legoh, Karen Wemay, James Waworoendeng. Guangzhou, China: Janette Najoan. Canada: Fransisca Manurung
KADNet media ministry is a non-profit media project We publish religious news and articles for the Indonesian Seventh-Day Adventist community and their friends worldwide. Articles selected and the staff of KADNet support the beliefs and doctrines of the Seventh-day Adventist Church. Subscription is free. KADNet adalah proyek nirlaba. Penerbit, tulisan dan staff KADNet mendukung dan menghormati kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, GMAHK.
37