Tahun Ke-XIV
Disebarkan Secara Gratis
January 2012
27
MEMBERI Saya senang memberi tapi jika saya mempunyai kelebihan. Tapi jika saya saja masih berkekurangan kenapa saya harus memberi? Saya akan mencukupkan diri sendiri lebih dahulu setelah itu jika ada sisanya barulah saya akan memberi kepada orang lain. Itulah sifat manusia fana yang selalu egosentrik, segala sesuatu dipusatkan pada diri sendiri, mengutamakan diri sendiri, kemudian barulah orang lain. Hukum yang berbanding terbalik dengan yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Masih ingatkah dengan seorang janda di Sarfat (I Raja-raja 7:16) ketika Nabi Elia meminta dia untuk membuatkan roti, dari segenggam tepung dan sedikit minyak yang dia miliki untuk diolah menjadi sedikit roti bagi Nabi Elia padahal itulah satusatunya tepung dan minyak yang dia miliki untuk makan buat dirinya dan anaknya. Bagaimana dengan janda miskin yang memberi dari kekurangannya (Markus 12: 4144). Kebiasaan memberi menuntun kepada sifat suka memberi dan sifat suka memberi merupakan dasar dari proses pembentukan karakter atau tabiat yang luhur. Sifat memberi adalah bukan tiba-tiba muncul begitu saja, sifat ini telah ditanamkan oleh orang tua sejak anak masih kecil bahkan ketika seorang anak masih berada dalam kandungan. “Bahkan di dalam keluarga-keluarga yang terbaikpun kita belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri melalui segala sesuatu yang kita derita.” (Rahasia Mendidik Anak, hal. 144). Seperti bola salju yang digulirkan dari puncak gunung yang semakin lama semakin besar, marilah kita pupuk dan kembangkan sifat suka memberi, memberi tidak harus berupa materi tapi dengan memberikan waktu kita untuk melayani orangorang yang berada di sekeliling kita, memberikan waktu kita untuk membagikan firman Tuhan bagi mereka yang lapar dan haus akan kebenaran, memberikan waktu kita melalui tulisan-tulisan dan kesaksian yang bermanfaat untuk tumbuh kembang tabiat surgawi adalah sesuatu pemberian yang mulia untuk Sang Pencipta kita. Semoga pemberian saudara-saudari sekalian melalui tulisan berupa artikel dan kesaksian dalam Rebuska edisi ini akan membawa pengaruh yang positif dan bisa menjadi inspirasi bagi semua pembaca Rebuska di seluruh dunia. Selamat Hari Sabat dan Tuhan memberkati kita semua. Salam dan doa, JANETTE NAJOAN TK GUANGZHOU PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
2
January 2012
27
Salam Sejahtera, Melayani dalam suatu proyek mass media seperti KADNet yang dasarnya adalah secara sukarela menimbulkan pertanyaan yang wajar, bagaimanakah mengukur atau mengevaluasi keberhasilan pelayanan ini. Apakah tonggak ukur yang terbaik menilai kinerja; apakah seluruh output yang telah dikeluarkan para kontributor, penulis, dan production team menghasilkan nilai nilai berharga, apa saja nilai tambah yang dapat di korelasi atau dikaitkan dengan output. Kalau di perusahaan perusahaan manufacturing, Cost Accounting adalah ilmu yang digunakan untuk menentukan cost sehingga seluruh cost dapat terhitung untuk menentukan pricing dan idealnya pricing harus menutup total cost. Berbicara mengenai cost, ada direct dan ada indirect cost or overhead cost yang sulit diperkirakan secara sempurna jadi harus menggunakan formula-formula yang intinya diharapkan merefleksikan true cost. Jadi bagaimana mengukur kinerja KADNet media ministry. Baptisan? Request untuk pelajaran Alkitab? Request untuk unsubscribe? Ukuran-ukuran seperti ini sifatnya kuantitas dan mudah ditabulasi. Alangkah indahnya dan sangat memberikan sukacita bilamana ada laporan bahwa oleh karena tulisan-tulisan di KADNet Rebuska, ada jiwa-jiwa yang bertobat dan dibaptis. Sayangnya, sampai saat ini kami belum pernah menerima laporan sedemikian. Yang ada dan yang dapat memberikan sukacita dan rasa gembira dalam pelayanan ini adalah adanya penulis, kontributor, dan pemuda pemudi yang senang menulis, senang memberikan sumbangsih karya tulisan rohani yang berarti dan yang menguatkan iman; bahwa ada bahan-bacaan yang layak untuk hari Sabat yang suci, etc. Sulit mengukur nilai-nilai non-kuantitas atau yang abstrak dan relatif atau subyektif. Namun, kami tetap percaya bahwa setiap edisi REBUSKA, ada banyak pembaca yang senang menerima setiap minggu dan dengan senang hati membacanya pada hari Sabat. Sebetulnya, dan original idenya RENUNGAN BUKA SABAT yang dicetuskan oleh Saudara Melvin Simatupang, adalah memberikan bahan bacaan untuk buka Sabat dan wujud nyatanya ide brilian ini memang berhasil mengisi suatu kebutuhan nyata bagi umat Advent Indonesia. Bayangkan 52 Renugan Utama setiap hari Jumat yang ditulis oleh berbagai penulis dari komunitas Advent Indonesia dari berbagai wilayah. Sudah tentu ini memberikan nilai tambah yang nyata, tulisan tulisan dari berbagai individu kaya dengan perspektif dan keyakinan masing-masing, semua dari berbeda latar belakang, tetapi semua satu dalam iman. RU (Renungan Utama) ini saja mempererat dan menuguhkan keyakinan dan iman. Kami percaya, banyak nilai-nilai positif dan yang bagus, yang telah membawa berkat kepada pembaca setiap minggu. Kami percaya Tuhan yang sudah dan akan menyempurnakan pelayanan KADNet. Selamat membaca, Selamat Sabat. Jika anda ingin mengirimkan berita, artikel, pengumuman, kesaksian dan foto-foto (max. 2 foto/ artikel), silahkan email langsung kepada Redaksi di alamat email
[email protected] atau
[email protected] Kami berharap semua materi sudah kami terima di inbox redaksi paling lambat pada hari SENIN malam waktu setempat di mana saja anda berada. Terima kasih. Kiranya dengan budi baik saudara/i serta pertemuan kita melalui media KADNet dalam buletin REBUSKA dapat membawa berkat bagi kita semua, itulah doa dan harapan kami di hari Sabat ini. Terima kasih dan Tuhan memberkati anda dan keluarga. Maranatha. Salam, JAMES WAWOROENDENG, LOMA LINDA, USA
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
3
January 2012
27
OLEH: EBEN EZER SEMBIRING GEMBALA JEMAAT DUKUH KUPANG SURABAYA
Pada satu acara diskusi, pemimpin acara bertanya kepada jemaat yang hadir, “jenis hubungan yang bagaimana yang saudara harapkan terjalin antar sesama anggota gereja dalam satu jemaat”. Ketika beberapa orang memberikan pandangan mereka, maka hampir semua yang memberi pandangan atau pendapat berkata, “jenis hubungan sebagai saudara dalam satu keluarga, karena jemaat itu adalah satu keluarga yang terdiri dari beberapa (banyak) orang yang telah dipanggil dari kegelapan dunia menjadi umat percaya. Kira-kira demikianlah kesimpulan dari beberapa jawaban, termasuk kesimpulan sang pembawa acara yang menanyakan pertanyaan tersebut. Saya pikir tentu jawaban itu adalah jawaban yang Alkitabiah. Jawaban itu juga yang tentu diharapkan oleh Tuhan kita terjalin diantara kita satu sama lain dalam jemaat. Dalam I Korintus 12 paulus menggambarkan disana bahwa jemaat itu sebagai satu tubuh yang terdiri dari berbagai anggota dan kepalanya adalah Kristus. Tetapi pertanyaan untuk kita renungkan adalah, sudahkah kita merasakan hubungan satu keluarga dengan sesama anggota gereja dalam jemaat kita. Rasul Paulus memberian nasehat yang baik kepada jemaat Galatia dalam hubungan berjemaat. Galatia 6:1-5 1. Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. 2. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. 3. Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri. 4. Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. 5. Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri. Dalam Alkitab bahasa Indonesia, perikop ini dibuat judulnya “Saling Membantulah kamu”, sementara dalam Alkitab NKJV dibuat judulnya “Bear and Share The Burdens” Dengan pengamatan yang sederhana dalam perikop yang singkat tersebut Paulus menasetkan jemaat Galatia untuk saling membantu, bertolong-tolongan menanggung beban mereka. Beban mereka itu secara garis besar disebutkan dalam 2 hal, yaitu: Beban Rohani dan Beban Jasmani. Ayat pertama menasehatkan untuk meringankan beban rohani saudara-saudara kita dalam jemaat. Jikalau ada seorang saudara kita atau anggota keluarga kita dalam jemaat mengalami beban rohani, jatuh kedalam dosa, melakukan pelanggaran, maka Paulus katakan, tolonglah saudara kita itu dengan kasih dan kelembutan. Bantu mereka untuk menang dalam pergumulan rohani mereka. Dalam Injil Matius 18:15-17, Yesus menyampaikan “prinsip” bagaimana kita menolong saudara-saudara kita dalam kelemahan rohani mereka. Sudah barang tentu tujuannya untuk memenangkan jiwa orang tersebut, memenangkan dia dari pergumulan rohani yang terjadi dalam hidupnya. PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
4
January 2012
27
Beban kedua yang kita harus tanggung bersama dalam kehidupan kita sebagai satu keluarga dalam jemaat adalah beban jasmani. Dalam nasehat Paulus kepada jemaat Galatia disebutkan, bertolongtolonganlah kamu (ayat 2), jangan jemujemu bebuat baik (ayat 9), selagi ada kesempatan berbuat baiklah selalu (ayat 10). Dalam kehidupan kita berjemaat, tentu selalu ada orang-orang yang berada dalam keadaan yang miskin secara ekonomi di sekitar kita khususnya dalam jemaat kita. Yesus sendiri pernah berkata, bahwa orang-orang miskin selalu ada padamu (Mat 26:11). Kehadiran mereka disekitar kita khususnya dalam jemaat kita adalah salah satu bentuk “ujian kasih” kita kepada sesama dan juga sebagai sarana latihan untuk menunjukkan perhatian dan kasih kita kepada sesama. Firman Tuhan berkata dalam Yakobus 1:27 “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka.....” Yesus pernah berkata, “sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 25:40). Beberapa ayat diatas tentu memberikan kita pelajaran yang sangat penting, bahwa kita harus sangat memperdulikan orang-orang yang berbeban berat dalam hidup mereka. Kalau kita melihat dalam jemaat mula-mula hal yang demikian juga dipraktekkan dalam jemaat. Diangkatlah tujuh diakon dalam jemaat mula-mula untuk membantu pelayanan jemaat. Salah satu tugas mereka adalah mengatur dengan baik bantuan sosial untuk orang-orang miskin dalam jemaat (Kisah 6:1-3). Saya mau menyaksikan dalam jemaat dimana kami melayani, bahwa jemaat menyediakan dana khusus berupa dana sosial untuk membantu beberapa anggota jemaat yang membutuhkan bantuan berupa kebutuhan jasmani. Hal ini sudah dilakukan dalam waktu yang lama. Sebelum saya melayani jemaat inipun, hal yang demikian ini sudah dilakukan oleh jemaat. Bantuan untuk meringankan beban beberapa saudara dalam jemaat dilakukan secara berkesinambungan. Beberapa anak-anak anggota yang kurang mampu dibiayai uang sekolah mereka setiap bulan. Beberapa keluarga yang membutuhkan disediakan paket kebutuhan pokok setiap bulan untuk membantu kebutuhan mereka. Bahkan dalam kejadiankejadian yang khusus gereja membantu pengobatan anggota jemaat yang memang sangat membutuhkan. Pernah beberapa waktu lalu, seorang anggota gereja yang sudah lanjut usia yang pekerjaannya hanya sebagai seorang penarik becak harus menjalani operasi untuk sakit yang dialami. Ketika bapak tersebut dirawat di RS, keluarga yang menjaga di RS pun tidak ada, sehingga jemaatpun harus membayar seseorang untuk menjaga di RS dan juga membantu biaya perawatan yang tidak sedikit. Pada akhir tahun semua orang-orang atau keluarga yang patut mendapatkan perhatian khusus dalam hal ini akan diberikan paket khusus untuk menyambut tahun baru dan meringankan beban kebutuhan hidup mereka. Dana sosial yang disediakan gereja selalu diambil dari kas sosial jemaat. Tidak tergantung kepada hanya beberapa orang dalam jemaat. Jemaat yang mau berpartisipasi dalam pelayanan ini, akan memberikan persembahan mereka melalui jemaat. Namun jangan sampai orang-orang masuk ke dalam gereja dengan motif yang salah untuk mendapatkan bantuan sosial dari jemaat. Karena ini sering menjadi perbincangan yang hangat khususnya di beberapa milis tentang membaptiskan orang dengan iming-iming atau motif yang salah. Saya percaya ada banyak jemaat-jemaat kita yang sudah melakukan hal yang sama dalam kehidupan kita berjemaat. Mari kita terus bertumbuh dalam kasih, meringankan beban saudara-saudari kita, bukan hanya beban dan pergumulan rohani, tetapi juga beban dan pergumulan jasmani dari saudara-saudari kita. Ibu Theresia pernah berkata, “Jikalau kita tidak sanggup memberi makan seratus orang, beri makanlah seorang saja.” Gereja tidak akan pernah berkekurangan karena membantu orang lain dan kita tidak akan pernah jatuh miskin ketika kita hidup berbagi dengan orang lain. Akhirnya renungan ini saya tutup dengan ayat dalam Galatia 6:10 ” Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Selamat Sabat. Tuhan memberkati.
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
5
January 2012
27
Resah Dalam Perjalanan Iman Tanpa terasa pergantian satu bulan di tahun 2012 akan berlalu. Sudah barang tentu momen seperti ini selalu diwarnai berbagai fenomena, terlebih-lebih bagi para pelaku bisnis, karena mereka akan merinci segala sepak terjang perusahaan setelah melewati satu bulan di awal tahun ini dan itu akan menjadi tolok ukur dalam mengatur rencana ke bulan dan bulan berikutnya. Demikian juga petinggi-petinggi negara bersama para praktisinya akan selalu memeras otak agar hari depan semua bangsa selalu lebih baik dari masa waktu sebelumnya. Hal yang sama juga menjadi tujuan dari seluruh umat manusia baik secara individu, apalagi secara rumah tangga. Jika ini menjadi bahan meditasi kita semua, bagaimanakah gerangan corak kehidupan mendatang berdasarkan sinyal sinyal yang sudah mulai kelihatan pada awal tahun ini. Akankah lebih baik atau mungkin lebih buruk? Semua orang memang mengakui bahwa masa yang akan datang tetap merupakan sesuatu yang rahasia di mana tidak seorangpun dapat memberikan prediksi dengan tepat. Namun sekedar menjadi pedoman bagi kita, Kaisar Romawi dulu kala ketika hendak memberi nama bulan Januari, dia mendirikan sebuah patung yang memiliki dua kepala dengan posisi bertolak belakang di atas satu tubuh (badan). Dari patung bernama “Janua” itulah asal nama bulan Januari yang berarti, untuk memand ang ke depan jangan lupa lebih dulu menoleh ke belakang. Dengan kata lain, bilamana akan menentukan rencana ke masa yang akan datang jangan lupa berpatokan ke masa silam. Atas dasar inilah kita mencoba melihat sebuah indikasi akan nasib dunia ini untuk masa yang akan datang. Mengakhiri bulan Januari tinggal hanya hitungan hari, namun dalam benak semua orang agaknya sedang terlintas bayang-bayang suram tinggal menanti kenyataan. Beberapa waktu lalu muncul persoalan yang meresahkan dengan berita pembatasan BBM subsidi dan tidak subsidi. Sungguh ironis memang kenyataan ini. Tadinya minyak bumi menjadi primadona dan tumpuan harapan di republik ini, namun kini menjadi pemicu persoalan tersendiri di kalangan rakyat banyak. Berdasarkan kondisi inilah kita akan menggunakan kaca mata nubuatan, untuk melihat apa sesungguhnya yang akan terjadi, agar pembaca paling sedikit dapat mengetahui di mana kita sedang berada dalam perjalanan sejarah dunia ini. Semoga dengan demikian kita tahu mengayunkan langkah ke mana akan pergi. Semua pemimpin dunia mengetahui saat ini, bahwa persediaan minyak di negara -negara pengexport (OPEC) termasuk Indonesia telah menipis, karena sudah terkuras. Sementara ladang minyak Amerika Serikat masih tersimpan utuh hanya sebagian kecil yang telah dieksploitasi. Sudah sejak lama negara adidaya tersebut selalu berupaya habis habisan menguasai sumber minyak dunia yang ada di berbagai negara, dan tidak peduli jika harus dilakukan dengan cara intervensi. Kini tinggallah hanya AS satu-satunya negara superpower dengan persediaan minyak yang cukup banyak. Sudah barang tentu sangat masuk akal bahwa cadangan energi yang amat menentukan itulah nanti akan menjadi senjata ampuh bagi negara Paman Sam tersebut untuk menguasai seluruh dunia, sehingga apa yang mere ka katakan semua tunduk mengikutinya. Dan mereka tidak akan segan-segan membunuh siapa saja yang melawan, bisa saja dengan melakukan embargo bahan bakar yang mereka punyai. Hanya mereka yang rajin menyelidiki kitab suci Alkitab yang menyadari semua ini, sebab telah dinubuatkan lebih dahulu melalui Wahyu 13:15. Itulah juga yang belum pernah terbaca oleh kebanyakan orang di bawah kolong langit ini, sehingga di satu pihak ada yang pusing tujuh keliling mencari solusi, sementara di pihak lain banyak yang menj adi panik menghadapinya. Akan tetapi berbahagialah para pembaca yang memperhatikan dengan cermat, kata Yesus, sebab apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat. (Mat. 24:15 ; Luk . 21:28). PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
6
January 2012
27
Adalah menjadi tugas kita semua untuk mencanangkan hal ini kepada dunia agar merekapun ikut mempersiapkan diri. Marilah merapatkan barisan hai semua umat Tuhan. Sendi -sendi persaudaraan yang longgar, kinilah saatnya untuk dikuatkan. Hendaknya pemilihan pelayan-pelayan jemaat yang sudah terbentuk jangan lagi diangkat menjadi persoalan tersendiri, kadang kala sampai mengganggu keutuhan persatuan. Jabatan apapun di gereja tidak ada hubunganya sama sekali dengan keselamatan, apalagi jika itu diasumsikan sebagai pengabdia n terhadap diri sendiri dan kelompok. Adalah jauh lebih bermanfaat untuk mengulurkan tangan agar saling menguatkan satu sama lain. Kikis dari dalam diri roh menghakimi karena itu bisa menjadikan seseorang merasa lebih suci, padahal tanpa disadari sikap sep erti itu adalah tipu daya Iblis. Patut diwaspadai di saat waktunya sudah semakin singkat, Setan melipatgandakan usahanya yang dahsyat untuk memecah belah umat melalui berbagai cara. Akan tetapi marilah kita melakukanya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, karena dengan demikianlah kita masing-masing mendapati bahwa diri kita penuh dosa dan tidak layak. Maka itu pulalah yang mendorong kita untuk datang kepada-Nya dan pada saat yang sama pula hubungan kita menjadi dekat satu sama lain di hadirat-Nya. Ketika itulah kita akan merentangkan tangan menjangkau sesama untuk bergandengan hingga maranatha. Akhirnya mereka yang masih dalam kegelapan dapat tertuntun kepada terang -Nya yang ajaib oleh melihat kehidupan kita yang selalu siap sedia bagi kedatangan-Nya. Tuhan Memberkati
” RECONCILED TO GOD BY CHRIST’S DEAT”
inheritance of Christ? Tenderness, appreciation, kindness, sympathy, and love should be shown to them. Then we may work to help and bless one another. In this work we have more than human brotherhood. We have the exalted companionship of heavenly angels. They cooperate with us in the work of enlightening high and low. Having engaged in the work, the amazing work of our redemption, Christ determined in council with His Father to spare nothing, however costly, to withhold nothing however highly it might be estimated, that would rescue the poor sinner. He would give all heaven to this work of salvation, of restoring the moral image of God in man. . . . To be a child of God is to be one with Christ in God, and to put forth our hands in earnest, self-sacrificing love to strengthen and bless the souls that are perishing in their sins. From Devotional: Our Father Cares, p. 33, 34.
ELLEN G. WHITE For if, when we were enemies, we were reconciled to God by the death of his Son, much more, being reconciled, we shall be saved by his life. Rom. 5:10.
T
he cross is invested with a power that language cannot express. Christ’s sacrifice in behalf of the human race puts to shame our meager efforts and methods to meet and uplift humanity, to help sinful men and women to find Jesus. The work of the sons and daughters of God must be of a different character than has yet been manifested by a large number. If they love Jesus, they will have enlarged ideas of the love that has been expressed for fallen man, which required the provision of so expensive an offering to save the human race. Our Saviour asks the cooperation of every son and daughter of Adam who has become a son or daughter of God. . . . Our Saviour declares that He brought from heaven as a donation eternal life. He was to be lifted up upon the cross of Calvary to draw all men unto Him. How then shall we treat the purchased
” MENGUMUMKAN PENGHUKUMAN SAMBIL MERATAP”
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
7
January 2012
D
osa Israel dan Yehuda membuat Nabi Mikha harus mengumumkan rencana penghukuman Allah terhadap umat-Nya. Menyampaikan berita semacam ini merupakan tugas yang berat, bukan karena tugas ini berbahaya, tetapi karena Nabi Mikha mengasihi umat Allah. Tulisan Nabi Mikha tidak mudah kita pahami karena Nabi Mikha tidak berbicara secara sederhana, melainkan banyak memakai gaya bahasa. Misalnya: penyebutan "Samaria" (1:1) sebagai pengganti untuk penduduk Kerajaan Israel Utara dan "Yerusalem" (1:1) sebagai pengganti untuk penduduk Kerajaan Israel Selatan (Yehuda) merupakan suatu gaya bahasa yang dikenal dengan sebutan sinekdoke. Perhatikan bahwa saat menyampaikan berita tentang penghukuman Allah, Nabi Mikha tidak menyampaikan berita itu secara garang (bengis, galak, ganas), melainkan dengan perasaan sedih (1:8). Perasaan sedih ini mengungkapkan bahwa Nabi Mikha menempatkan diri dalam posisi sebagai bagian dari umat Allah. Berita penghukuman Allah tidak disampaikan dengan nada kebencian, melainkan dengan nada keprihatinan dan kasih. Pada masa kini, dosa semakin merajalela di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Allah masih bersabar dan memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat. Akan tetapi, akan tiba saatnya bahwa hukuman Allah akan dijatuhkan kepada manusia berdosa. Oleh karena itu, Tuhan ingin memakai orang percaya pada zaman ini untuk berperan seperti Nabi Mikha. Di satu sisi, orang percaya harus berani menyampaikan pendapat, dan bahkan teguran, terhadap berbagai kebobrokan moral yang berkembang dalam masyarakat. Di sisi lain, orang percaya juga harus menyampaikan berita tentang pengampunan yang tersedia di dalam Yesus Kristus. [P] Mikha 1:8 Karena inilah aku hendak berkeluh kesah dan meratap,hendak berjalan dengan tidak berkasut dan telanjang,hendak melolong seperti serigala dan meraung seperti burung unta." Penghukuman Allah Banyak pendeta menjadi sungkan dan takut menyatakan murka Allah dan adanya neraka sebagai ultimasi penghukuman Allah. Tetapi takut menyatakan hal yang sebenarnya tidaklah berarti hal yang kita takut katakan itu tidak ada. Tidak memberitahukan satu fakta yang keras bukan berarti lalu fakta itu bisa lenyap begitu saja karena tidak dibicarakan terus terang. Maka kalau pendeta menghindar untuk membicarakan mengenai neraka karena merasa itu adalah hal yang menakutnakuti orang, itu keliru. Kita menakut-nakuti kalau itu bukan fakta; tetapi pada waktu Tuhan bicara dengan terus terang dan jujur bukan untuk menakut-nakuti manusia; bukan ingin orang itu masuk ke sana; tetapi ini merupakan satu fakta dan realita yang penting untuk diketahui. ‘Allah itu kasih, tidak mungkin Dia menghukum kita; Allah itu baik, Allah mau kita semua sehat, kaya, makmur, sukses dan lancar’; Pengajaran yang hanya menyampaikan separuh daripada apa yang Allah dengan jujur katakan, itu adalah bad theology yang John Piper bilang menghina Tuhan
27
dan melukai hati banyak orang. Berapa banyak orang justru akhirnya hancur karena ditawarkan kesembuhan dan kesuksesan oleh pendeta-pendeta yang tidak bertanggung jawab? Itu adalah tawaran janji yang palsu, karena bukan itu yang Tuhan tawarkan. Berapa banyak orang akhirnya imannya hancur dan kecewa karena dijanjikan hidup yang lepas dari penderitaan dan kesulitan, dan kalau ada sakit-penyakit, kegagalan dan kemiskinan datang kepadanya, itu pasti karena dosa dia? Bad theology dishonors God and hurts people. Mungkin pengajaran-pengajaran seperti itu attract orang dan berkembang pesat dan besar, tetapi sesungguhnya itu bukanlah Gereja yang sejati. Kenapa bisa seperti itu? Kenapa orang hanya suka mendengar hal-hal yang baik dan menyenangkan di telinganya saja dan tidak mau menerima teguran yang keras? Itulah tricky-nya dari sifat dosa manusia sedalam-dalamnya. Akar dosa selalu membuat kita ingin mendapatkan semua yang baik, dan pada waktu semua yang baik datang kepada kita, kita selalu maju di depan dulu bilang ‘itu adalah hak dan jasaku.’ Tetapi setelah hal-hal yang tidak baik terjadi kepada kita, kita akan bilang, ‘itu tidak sepatutnya datang kepadaku.’ Kita diperhadapkan dengan satu keinginan godaan melakukan apa saja yang kita mau tetapi kita tidak mau menanggung konsekuensi dari kesalahan dan dosa itu. Tetapi Allah memberikan prinsip pengajaran ini, Allah itu bukan saja kasih tetapi Allah itu adil adanya. Paulus mengatakan Allah yang adil tidak akan membiarkan segala penindasan yang terjadi kepada orang-orang yang tertindas. Allah yang adil akan membalaskan penindasan kepada mereka yang menindasmu dan akan menghukum mereka yang tidak mau mengenal Allah. Maka kedatangan Tuhan Yesus yang kedua adalah satu hari penuh sukacita bagi mereka yang menantikan Dia tetapi sekaligus itu merupakan satu hari penghakiman Allah. Mengapa Tuhan Yesus harus datang kembali untuk ke dua kalinya dan mengapa hari kedatanganNya yang terakhir itu merupakan hari penghakiman? Pertama, karena harus ada pengadilan terakhir; harus ada neraka menjadi tempat konsekuensi dari pengadilan terakhir sebab di situlah Allah menegakkan keadilanNya seadil-adilnya. Kejahatan manusia begitu dahsyat dan Alkitab memperlihatkannya dengan apa adanya. Kitab Ayub adalah kitab yang paling tua yang ditulis lebih dari 4000 tahun yang lalu, karena Ayub hidup kurang lebih sejaman dengan Abraham. Tetapi pada waktu membacanya hati kita benarbenar terkejut dan kaget luar biasa. Ayub berteriak kepada Tuhan, “Tuhan, dimana keadilanMu di tengah dunia yang tidak adil ini?” (Ayb.24:1). Kemudian ia memperlihatkan fakta yang mengerikan terjadi 4000 tahun yang lalu, menggambarkan satu society yang ternyata tidak lebih baik daripada sekarang ini. Dosa sudah beranak-pinak begitu dahsyat dan betapa ngeri kita melihat kejahatan yang begitu keji terjadi. Ada orang menggeser batas tanah orang lain, mencuri, merampok, menipu dan mengambil apa yang bukan hak dia. Keledai kepunyaan anak yatim piatu dibawa lari; terlalu miskinnya orang hingga makanan binatang akhirnya menjadi makanan mereka; human trafficking ternyata sudah setua usia peradaban dengan bayibayi dan anak-anak miskin dijual dengan paksa; pencurian
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
8
January 2012 anak terjadi sejak dulu; ketidak-adilan terjadi, ada orang memikul gandum dengan perut kelaparan, menginjak pengirikan anggur dalam keadaan kehausan. Maka teriakan dari Ayub juga menjadi teriakan dari hati semua manusia yang mengalami penindasan, kejahatan dan ketidak-adilan selama hidup di bumi ini. Kita tahu Allah itu kasih dan kita mau orang berdosa itu percaya kepada Tuhan, tetapi kita tidak boleh mengajarkan separuh saja lalu mengabaikan konsep keadilan Allah yang satu kali kelak akan mengadili dunia ini seadiladilnya. Keadilan Allah ada di dalam hati kita sedalamdalamnya memberitahukan kepada kita, kita tidak akan bisa lepas dari rasa keadilan, kita tidak akan merasa puas kalau ada orang-orang yang melakukan kejahatan terus-menerus dan sampai mati lalu bisa escape dari kejahatannya. Ada orangorang jahat terus melakukan kejahatan sehingga dia menikmati semua hasil kejahatannya bahkan sampai mati pun upacara kematiannya dilakukan dengan segala kemegahan dan bahkan hakim, polisi dan pejabat negara datang memberi hormat dan respek kepada dia. Pertanyaan saya, setelah dia mati, apakah semuanya selesai seperti itu? Ini pertanyaan penting. Dimana keadilan Allah kalau tidak ada penghakiman dan neraka bagi orang seperti ini? Terlalu banyak ketidak-adilan terjadi dan kepada siapa korban dari ketidak-adilan ini berseru, kalau Tuhan sendiri begitu penuh kasih sehingga mengabaikan perbuatan jahat yang terjadi di dunia ini? Itulah sebabnya Ayub berseru seperti ini, Tuhan, kapankah Engkau menetapkan waktu penghakimanMu? Mataku melihat ada bayi-bayi yang sedang menyusu direbut dari tangan ibunya, diambil dan dijual dengan semena-mena. Ada anak yatim piatu mengalami penindasan. Kapankah semua itu bisa terbuka dan terpampang? Satu kali kelak pengadilan Allah akan muncul, sehingga tidak ada yang akan tersembunyi di hadapan Tuhan, semua akan terbuka di hadapanNya. Semua tangan yang berlumuran darah akan mendapat balasan yang setimpal. Itu sebab hari penghakiman Tuhan merupakan hari yang penting sebab di situlah keadilanNya akan ditegakkan, He will make everything right at the end. Bagi orang-orang yang tertindas selama hidup di dunia ini, tidak mendapatkan pembelaan yang sepatutnya di dalam dunia yang tidak adil ini, pengharapannya tertuju kepada hari itu, dimana Allah yang maha adil akan membela orang-orang seperti itu. Akan ada satu hari dimana orang-orang yang mempermainkan pengadilan dunia ini akan dibuka di hadapan pengadilan Tuhan. Dalam Mat.10:26-28 Tuhan Yesus mengatakan dengan begitu clear apa yang akan terjadi pada hari dimana Ia datang kembali, semuanya akan terbuka dan terpampang di depan semua orang pada penghakiman terakhir itu. Tidak perlu takut kepada mereka yang hanya bisa membunuh tubuhmu, tetapi takutlah kepada Allah yang berkuasa membinasakan jiwa dan tubuh di dalam neraka nanti. Maka the day of the Lord is the day when His justice will serve rightly and justly. Kedua, mari kita lihat dan ingat baik-baik bagaimana neraka sebagai tempat api penyiksaan kekal itu begitu mengerikan dan menakutkan supaya ini menjadi satu peringatan kepada kita bahwa betapa seriusnya dosa manusia di hadapan Tuhan.
27
Rob Bell mengatakan Tuhan itu begitu kasih adanya, Dia tidak akan membuat orang mati binasa di dalam api neraka. Kalimat seperti ini adalah kalimat yang keliru dan salah, sebab di dalam sepanjang sejarah Gereja, hamba-hamba Tuhan sudah menuliskan terlalu banyak hal mengenai hal ini, kalau neraka itu tidak serius, kalau dosa itu tidak serius, buat apa Yesus mati di kayu salib dengan begitu mengerikan? Orang yang menghina kematian Yesus di atas kayu salib adalah orang yang memang dalam hati kecilnya menertawakan the seriousness of sin and hell. Sehingga kalau pendeta di atas mimbar hanya menawarkan kasih Allah dan tidak menyampaikan keseriusan dosa ini, dia sudah salah memahami konsep betapa seriusnya kematian Kristus di atas kayu salib. Dia harus mati dengan cara yang mengerikan, padahal Dia tidak berhak mati seperti itu karena Dia tidak berdosa adanya; namun Dia mati seperti itu untuk menanggung dosa kita. Dari situ kita bisa melihat jelas betapa upah dosa itu maut, tidak ada yang bisa menghapus dosa manusia dengan begitu saja. Kematian Kristus di atas kayu salib membuktikan kepada manusia betapa seriusnya penghakiman dan penghukuman Tuhan itu. Dan bagi mereka yang menolak Kristus, betapa seriusnya pengadilan Tuhan yang terakhir itu bagi dia. Api yang ketiga adalah api neraka; penghakiman terakhir. Api neraka selalu membuat orang-orang Kristen menangis karena tahu betapa seriusnya hal yang akan dihadapi oleh orang-orang yang menolak Injil Tuhan. Api yang membakar itu mengingatkan betapa mengerikan nyala api itu. Ibr.10:27 mengatakan “Itu adalah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka…” Maka penulis Ibrani bilang, “Ngeri benar kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup!” (Ibr.10:31). Tidak banyak lagi khotbah bicara mengenai api neraka yang menyala-nyala menghanguskan orang berdosa, karena mungkin takut ini menjadi berita yang tidak populer didengar. Api pengadilan Tuhan harus menjadi dorongan semangat yang memberikan kepada kita keinginan untuk menginjili, melayani dan mengobarkan api semangat pelayanan di dalam hidup kita. Api itu akan mendorong kita dengan sungguh-sungguh melayani karena tahu konsekuensi daripada orang yang menolak Injil Tuhan betapa mengerikan adanya. Api yang keempat, api yang menyucikan kita melalui penderitaan dan kesulitan untuk membuktikan kemurnian iman kita. Pada hari pengadilan yang terakhir ketika api itu datang, ia tidak menjadi api penghukuman bagi kita, sebab penghukuman bagi dosa kita sudah diselesaikan oleh Yesus di atas kayu salib (Rom.8:1). Tetapi api yang datang akan menyucikan kita dan di situ iman kita yang telah dibenarkan oleh Yesus Kristus harus menjadi iman yang dibuktikan di hadapan Tuhan, iman yang murni dan mengerjakan dengan sungguh tanggung jawab kita di atas muka bumi selama kita hidup. Dalam 1 Pet.1:6-7 iman kita diuji kemurniannya oleh api pada waktu Yesus Kristus menyatakan diriNya. Time will tell, apakah iman itu murni, iman itu sejati setelah melewati api pembersihan Tuhan. Jikalau iman itu emas adanya, dia akan makin murni dan bersinar. Api yang menyucikan imanmu
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
9
January 2012 membuktikan selama engkau ikut Dia, imanmu makin dimurnikan olehNya.
Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, Tapi Dia melihat hati dan amal kalian. Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung.
”ORANG TUA DAN ANAK” SIKAP ORANG TUA KETIKA ANAK MELAKUKAN KEBOHONGAN SUPRIYONO SARJONO CJM Filipi 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu
27
S
iapapun kita pastilah pernah melakukan kebohongan khususnya pada waktu kita masih kanak kanak. Kini saat kita sudah jadi orang tua, barulah bisa menyadari, bagaimana resahnya hati orang tua kita dahulu kala saat kita masih kecil ketika mereka tahu kita melakukan kebohongan. Kenapa demikian, karena hampir semua orang tua kawatir anaknya akan bertumbuh menjadi pembohong. Karena alasan inilah maka ada sebagian orang tua yang Memarahi anak habis habisan, ada sebagian yang memukuli anak bahkan ada orang tua yang bertindak sangat keterlaluan menyiksa anak. Ibu Widya seorang ibu dengan 2 orang anak yang kini keduanya sudah kuliah, ia seorang pegawai negeri yang tinggal di komlek perumahan Dliko Salatiga berkata “Pengalaman saya saat saya dapati anak saya berbohong, saya tentu bhingung gusar dan belajar dari kekliruan yang saya pernah buat saya selanjutnya mengambil tindakan berbeda terhadap masing masing anak, saya sesuaikan dengan sifat mereka. Kepada anak yang besar saya cukup panggil dan tegor dia bisa mengerti, sedangkan kepada anak yang kecil saya harus memarahinya agak keras barulah mereka mengerti” SIKAP YANG BENAR. Terus terang saya pernah bingung tidak tahu apa yang harus diperbuat saat anak masih kecil-kecil kita mendapati anak melakukan kebohongan. Apalagi setelah berdiskusi dengan istri pandangannya tentang mengatasi anak yang melakukan kebohongan ini berbeda dengan diri saya, hal ini membuat problema semakin tidak gampang di atasi. Sesungguhnya kita memerlukan tuntunan yang boleh menberikan pencderahan bagaimanakah sikap kita orang tua saat kita mendapati anak-anak kita melakukan kebohongan? Inilah pertanyaan yang ditanyakan oleh sebagian orang tua karena ada sebagain dari antara kita yang belum tahu harus bersikap seperti apa yang terbaik untuk anak dan bukan hanya untuk melampiaskan emosi, saat anak kita melakukang kebohongan. Semoga dengan 4 prinsip yang akan kami paparkan ini akan menolong kita orang tua bertindak lebih arif saat kita mendapati anak kita melakukan kebohongan. Prinsip I, (pertama). “Anak ingin dipercaya oleh orang tuanya, Oleh sebab itu Jangan menuduh tanpa bukti.” Setiap anak memerlukan kepercayaan dari orang tuanya, kepercayaan inilah yang menyebabkan anak bisa diajak komunikasi, bila kepercayaan kita itu sudah rusak dengan menuduh anak tanpa bukti, itu berarti akan menutup pintu komunikasi dengan anak. Prinsip II.(kedua adalah). “Orang Tua Perlu Mengevaluasi diri”. Saat kita mengetahui anak kita melakukan kebohongan kita perlu pertama-tama mengevaluasi diri jangan-jangan ada kekurangan kita yang turut mendorong anak kita melakukan kebohongan.Sesungguhnya ada beberapa motive anak berbohong. a. karena orangtua memang terlalu keras, terlalu kejam, akibatnya anak-anak tidak berani mengatakan
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
10
January 2012
b.
c.
d.
e.
kebenaran, karena dia tahu kalau mengatakan apa yang sungguh-sungguh terjadi dia akan kena marah, kena pukulan, kena damprat. Jadi Akibatnya anak jadi berbohong. Dalam kasus ini kita orang tua yang perlu segera berubah Ada Juga Anak berbohong karena Orang tua yang tidak memberinya cukup kebebasan kepada anak. Ada anak yang ingin jalan-jalan bersama temantemannya tetapi karena ia tahu orang tua terlalu sulit dimintai ijin untuk hal seperti ini akhirnya anak berbohong dengan mengatakan ia ingin pergi kerumah teman untuk belajar bersama dll. Anak berbohong karena orang tua terlalu pelit. Ada sebagian anak yang tahu bahwa orang tuanya terlalu pelit dan tidak memberikan uang saku yang cukupnya. kalau anak memberitahu terus-terang bahwa dia perlu uang apakah untuk jajan untuk jalanjalan bersama teman temannya dan ia tahu orang tuanya pelit dan tidak akan diberikan maka sebagain besar akan berbohong, dia mulai terdorong untuk berbohong ia kan berkata dia perlu membayar iuaran untuk sekolah beli buku dll. Nah disinilah kita perlu mengintroveksi diri dahulu jangan telalu pelit dan sulit untuk anaK. Anak berbohong karena Ingin Membela diri dan tidak mau langsung dipersalahkan. Ada sebagian dari hal ini yang merupakan bagian wajar dari kehidupan anak yang mulai masuk dalam kehidupan remaja, mereka ingin bisa membela diri, tidak mau langsung dipersalahkan, dia tidak mau dicap sebagai yang salah, yang keliru, hal ini sangat mengganggu egonya. Sebagai contoh untuk membeladiri jangan sampai dipersalahkan, jangan sampai terlihat sebagai pemuda yang lemah atau pemuda yang kalah dia menciptakan kebohongan. jadi saya kira dalam kasus remaja seperti ini orang tua jangan sampai cepat cepat Naik darah, Main pukul, dan jangan terlalu terkejut, terlau kaget, terlalu takut. Kita perlu ingat juga Anak usia 10 tahun keatas sudah tidak sepantasnya didisiplin dengan pemukulan. kita harus tempatkan masalah ini dalam perspektif yang lebih tepat, dengan bina komuni kasi yang baik dengan anak remaja kita, hargai dia, kalaupun harus didisiplin disiplin dengan yang wajar. Takut dan ketakutan itu akan membuat anak lebih mudah berbohong. Tapi kenyamanan dan rasa aman membuat anak lebih tidak terdorong untuk berbohong lagi Anak melakukan kebohongan karena melihat orang tuanya sering melakukan kebohongan. Ada kebiasaan anak yang ternyata bersumber dari apa yang ia lihat dari orang tuanya. Kalau penyebabnya adalah kita orang tua yang belum bisa diteladani, disini kita perlu memohon tuntunan Tuhan agar kita terlebih berubah
27
membuat anak menciptakan kebohongan yang lain untuk menutupi kebohonganya. Kita tidak perlu menunggu samapai ia berkata oh ya saya sudah berbohong. Caranya adalah dengan penuh kasih Langsung saja kemukakan faktanya dan kita tidak perlu menunggunya mengaku karena bukti sudah sangat jelas. Sesuaikan sanksi kita dengan perbuatannya. Doakan dia tunjukan rasa kasih yang dalam kepada anak kita. PRINSIP IV (Keempat) “Kedua Orang Tua Harus Seiya sekata dan dua-dua harus bisa menguasai emosi”. Yang sering menjadi masalah saat anak melakukan kesalahan juga saat anak berbohong, suami istri tidak memiliki sikap yang sama yang satu membela anak yang satu mempersoalkan kesalahan anak. Kesalahan berikutnya juga kedua duanya terlalu beremosi ingin menegakkan disiplin, sangat keras dalam menghadapi anak dan akitabnya anak menjadi korban. Semoga Artikel ini Bermanfaat “Selamat Tahun baru Imlek Gong Xi Fa Cai Xin Nian Kuai Le” , semoga berkat kelimpahan, sukacita, dan umur panjang dan Iman Yang Teguh menjadi milik kita. (
[email protected] CJM, Central Java Mission )
IN MOMENTS LIKE THESE
In moments like these I sing out a song I sing out a love song to Jesus In moments like these I lift up my hands I lift up my hands to the Lord Singing, I love You, Lord Singing, I love You, Lord Singing, I love You, Lord I love You Klik mendengar lagu http://www.youtube.com/watch?v=JAkqSiV9Xyg
Prinsip ke III (ketiga) “ Bila sudah sering melakukan kebohongan kemukakan faktanya”. Bila orang tua sudah mengetahui anak sering melakukan kebohongan, jangan mengintrograsi anak hal ini akan PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
11
January 2012
“PREACH SEMINAR” DIKIRIMKAN OLEH: VICTOR J. SINAGA, KOMUNIKASI GMAHK DSKS LAMPUNG [KADNET] – Bandar Lampung, Satu pencapaian yang luar biasa terjadi di awal tahun 2012 ini ketika Departemen Kependetaan Daerah mengadakan satu acara yang biasa disebut dengan “PREACH SEMINAR” Acara seperti ini bukanlah sesuatu yang baru di setiap Konfrens/Mission termasuk di Sumatera Selatan, karena hampir tiap tahun program ini terlaksana dengan baik.
Tapi untuk tahun ini ada satu yang berbeda terjadi, bukan karena yang bertindak sebagai Panitia Pelaksana adalah dari hamba-hamba Tuhan yang melayani di seluruh Provinsi Lampung atau perkumkumpulan ini sering disebut PGCL (Persatuan Gembala Chapter Lampung). Tapi juga tempat acara dibuat di Kota Bandar Lampung yang belum pernah melaksanakan acara besar seperti ini. Dan hasilnya sungguh
27
luar biasa, karena peserta yang akan hadir ini melebih target yang diharapkan. Undangan yang diberikan kepada PendetaPendeta dari berbagai denominasi Non-Advent memberikan respon yang sangat baik. Terlihat dari jumlah pendaftar yang sangat banyak, maka seminggu sebelum acara dilaksanakan maka pendaftaran sudah ditutup untuk menjaga kemampuan panitia menyediakan keperluan setiap peserta seminar ini.
Bertempat di Aula RSA Bandar Lampung, Pada hari Senin 16 Januari, jam 09.00 Wib acara sudah dimulai, Pdt. E. Simanjuntak (Ketua Daerah Sumkasel) memberikan renungan pembuka dan sekaligus membuka acara ini secara resmi. Dan dalam khotbanya dijelaskan beberapa hal tugas pokok sebagai Gembala di jemaat. Dan menjelaskan apa yang dimaksud dengan “Preach Seminar” berarti bukan mengenai ilmu berkhotbah tetapi lebih mengarahkan pelayanan kependetaan sehari-hari mulai dari rumah dan kegiatan yang lebih luas.
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
12
January 2012 Salah satu pejabat pemerintahan yang hadir adalah Bapak Dr. Saroli Waruwu (Kepala Pembimas Kristen Provinsi Lampung), dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih yang luar biasa kepada Gereja Advent yang telah berhasil mengumpulkan ratusan Pemimpin-Pemimpin Gereja dari berbagai denominasi, karena hal seperti ini sagat sulit terjadi sekalipun oleh pihak Pembimas Kristen.
27
Lampung), Pdt. Kres Ari Kawalo (Ketua LPSK Lampung) dan ditutup oleh Pdt. B. Sitanggang (Sekretaris Kependetaan DSKS). Dan semua memeberikan pujian dan ucapan terimakasih untuk pertemuan yang luar biasa ini.
Membagikan Buku Kemenangan Akhir Diperkirakan dari catatan panitia, ada terdaftar yang hadir dalam acara ini lebih dari 170 orang Pendeta-Pendeta dari luar denominasi Advent. Maka pada kesempatan ini pun digunakan untuk membagikan buku “Kemenangan Akhir” bagi peserta seminar. Dan setiap peserta menerima sertifikat dan satu buku Kemenangan Akhir. Dan raut wajah penuh haru dan sukacita terlihat dari setiap hamba-hamba Tuhan ini ketika berpisah dan bersalaman satu dengan yang lain. Kiranya pertemuan yang baik ini mengawali satu hubungan yang kuat untuk terus menjangkau jiwa-jiwa yang berharga ini di waktu yang akan datang. Terimakasih kepada Pimpinan dan Staff RSA Bandar Lampung yang telah menyediakan tempat yang cukup baik untuk melaksanakan acara ini.
Narasumber yang hadir memberikan materi seminar adalah : 1. Pdt. DR. Jim Brauer Tindakan tak Terpuji Pendeta :“Pelecehan Seksual Dalan Pelayanan Kependetaan” 2. Pdt. HE. Sinaga, M.Div “Kekerasan Domestik : Apakah Yang Dapat Dilakukan Jemaat-Jemaat” 3. Pdt. DR. E. Pandjaitan “Pendeta dan Seks” Semua materi seminar disampaikan dengan begitu sederhana dan jelas tapi berhasil menyentuh hati setiap hambahamab Tuhan yang hadir, hal itu terlihat dari respon pertanyaan dan diskusi yang berlansung di sela-sela setiap materi seminar disampaikan. Dan pada akhir acara, beberapa tokoh penting dari berbagai gereja memberikan sambutan dan ucapan terimakasih, diataranya DR. Darwin Pangaribuan (Ketua PIKI Lampung), Pdt. Mesakh Hutagalung (Ketua API/Asosiasi Pendeta Indonesia), Pdt. Deny Hutabarat (Ketua PGI Wilayah
Terimakasih kepada panitia dibawah koordinasi Pdt. Dickson Simanungkalit dan anggota PGCL yang terlibat dalam acara ini. Kiranya benih yang telah ditaburkan akan terawat dengan baik melalui hubungan yang kuat diantara kita para pekerja dan pemimpin gereja.
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
21
January 2012
“KKR PERTAMA DAERAH LUTAT (LUWU TANA TORAJA)” DILAPORKAN OLEH: PDT. REINHOLD KESAULYA TORAJA [KADNET] – Dalam Buku Peraturan Jemaat Gereja Masehi Advent Hari ketujuh (GMAHK) pada pasal 4 dengan judul Bentuk Organisasi dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh tercatat beberapa hal penting sehubungan dengan perkembangan dan pertumbuhan jemaat-jemaat. Kami catat di sini:
“Tugas yang diberikan Juruselamat kepada gereja untuk membawa Injil ke seluruh dunia (Mat. 28:19,20; Mark. 16:15) bukan hanya berarti mengkhotbahkan pekabaran itu tetapi juga untuk memastikan kesejahteraan orang-orang yang menerima pekabaran itu. Ini mencakup penggembalaan dan perlindungan kawanan domba, serta mengatasi masalah-masalah hubungan antar pribadi. Keadaan seperti ini membutuhkan organisasi. Pada mulanya para rasul membentuk suatu dewan yang mengatur kegiatan gereja yang baru bertumbuh di Yerusalem (Kis. 6:2; 8:14). Waktu perkumpulan di kota itu menjadi sangat besar sehingga administrasi pekerjaan sehari-hari menjadi beban, maka ditunjuk para diaken untuk mengerjakan urusan-urusan jemaat (Kis.6:2-4).
27
Setelah itu tumbuh jemaat lain bukan hanya di Asia, tetapi juga di Eropa, dan ini memerlukan langkah lebih lanjut dalam organisasi. Kita dapati bahwa di Asia Kecil, para penatua diurapi “di tiap-tiap jemaat” (Kis. 14:23). Juga Nampak jelas dari catatan Ilahi bahwa perluasan pekerjaan di pelosokpelosok provinsi kerajaan Roma memerlukan organisasi gereja, yang mungkin sekarang disebut konferens, yang nampaknya mencakup jemaat-jemaat pada provinsi tertentu, seperti “jemaat-jemaat di Galatia” (Gal. 1:2). Demikianlah lambat laun gereja yang mula-mula itu terorganisasi. Pada waktu keperluan semakin meningkat, Allah membimbing dan memimpin para pemimpin pekerjaan-Nya, dan sesuai dengan anjuran jemaat, dibentuklah suatu organisasi yang melindungi kepentingan-kepentingan pekerjaan Allah sementara ia meluas ke seluruh negeri.” “Dalam GMAHK ada empat tingkat dasar konstituante yang dimulai dari orang percaya secara perorangan hingga pada organisasi pekerjaan gereja sedunia: 1. Gereja setempat, suatu badan orang-orang percaya yang terorganisasi dan bersatu. 2. Konferens atau daerah setempat yang terdiri dari gerejagereja yang terorganisasi di suatu Negara bagian, provinsi atau wilayah. 3. Uni konferens atau uni mission, suatu badan yang terdiri konferens-konferens atau daerah-daerah di dalam suatu wilayah yang lebih besar. 4. General Conference (Pimpinan Pusat), unit organisasi terbesar, yang mencakup semua uni di seluruh dunia. Divisi adalah bagian dari General Conference yang memiliki tugas administrative yang ditugaskan di wilayah geografis tertentu.” “Tiap anggota jemaat memiliki suara dalam memilih para pengurus jemaat. Gereja memilih para pemimpin konferens setempat. Para utusan yang dipilihj oleh konferens wilayah itu memilih para pemimpin uni konferens, dan utusan yang dipilih oleh uni konferens memilih para pemimpin General Conference. Melalui pengaturan ini tiap konferens, tiap lembaga, tiap gereja, dan tiap individu, baik secara langsung maupun melalui perwakilan, memiliki suara dalam memilih orang-orang yang memiliki tanggungjawab utama di General Conference.” Testimonies, jld.8, hlm. 236,237. “Di dalam keempat tingkatan konsituante ini gereja memiliki berbagai lembaga. Dalam tugas Injil dan teladan Tuhan serta para rasul-Nya, GMAHK melihat tanggungjawab para pengikut Kristus untuk melayani manusia secara utuh. Karena itu dalam jangkauan keluar sedunianya mereka telah mengikuti pola para pelopor mereka dalam perkembangan pendidikan, perawatan kesehatan, percetakan, dan lembagalembaga lainnya. Berbagai unit gereja sedunia, baik jemaat, konferens, lembaga perawatan kesehatan, percetakan, sekolah, maupun organisasi lainnya, semuanya bersatu dalam General Conference MAHK di mana mereka memiliki perwakilan. Melalui mereka gereja sedunia menjangkau keluar di dalam nama Kristus untuk memenuhi kebutuhan dunia yang tak berpengharapan ini.”
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
22
January 2012 Untuk memenuhi panggilan Yesus maka lahirlah sebuah Daerah Baru (Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Daerah LUTAT) di bumi Sulawesi Selatan dengan susunan Pimpinan, Direktur Departemen dan Staff sebagaimana tercantum berikut ini yang berkantor pusat di kota Palopo:
27
Sekilas kami berikan keterangan singkat dari kota Palopo di mana GMAHK Daerah LUTAT berkantor. KOTA PALOPO, KABUPATEN LUWU ADMINISTRASI: Profil Wilayah Kota Palopo berfungsi sebagai pusat kegiatan antar wilayah (PKAW) ataupun PPAW, karena merupakan pusat pengembangan bagi kawasan andalan Palopo dan sekitarnya. Kota ini terdiri dari 4 kecamatan, yaitu : Kecamatan Wara terdiri dari 10 kelurahan; Kecamatan Wara utara terdiri dari 6 kelurahan; Kecamatan Wara Selatan terdiri dari 6 kelurahan; Kecamatan Tellu Wanna terdiri 6 desa Secara luas Kota Palopo adalah ± 297,52 km2.
I. Officers: 1. Ketua MPH. 2. Sekretaris-Bendahara
: Pdt. M.L, Saluy, S.Th, : Jonathan Palangan, SE.
II. Staff: 1. Pdt. H. Paingy, S.Th : Sek. Assc. Kependetaan, Global Misi, Penerbitan & Roh Nubuat 2. Pdt. I. Lisupadang, S.Ag : Dept. Sekolah Sabat, Pelayanan Perorangan, Pemuda Advent Komunikasi 3. Pdt. Jebba, S.Ag : Dept. Penatalayanan, Trust services & Philantrophy 4. Norma Saluy Kasonso : Dept. Pendidikan, Shepherdess International, BWA, Rumah Tangga & AnakAnak 5. Ellen Palangan : Sekretaris, Kasir & Receptionist 6. Murjito : Security III. Visi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Luwu Tana Toraja mengharapkan tercipta Persatuan dan Kesatuan isban umat dan memiliki kualitas manusia seutuhnya, bertumbuh dalam keanggotaan, sumberdaya, penanaman Jemaat, Keuangan yang sehat serta pengerja dan pemimpin yang rendah hati dan berkualitas. IV. Misi Memberitakan Injil kekal Yesus Kristus kepada semua orang melalui pekabaran Tiga Malaikat dalam Wahyu 14:6-12, menuntun mereka menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi, menyatu dengan jemaatNya, serta memelihara mereka dalam persiapan untuk kedatanganNya yang segera.
Orientasi Wilayah: Kota pantai ini terletak ± 364 km (lewat siwa) dan ± 390 km (lewat Toraja), di Utara dari kota Makassar, dan dilintasi jalan Arteri Primer Pare-Pare (via Siwa) – Palopo dan jalan Kolektor Primer Pare-Pare (via Toraja) – Palopo. Topografi kota Palopo datar, bagian utara kota (kecamatan Wara Utara) sedikit berbukit dan bergelombang. Kota Palopo berada pada ketinggian yang bervariasi antara 0 – 99 m hingga 100 – 249 m di atas permukan laut. Kemiringan lahannya antara 25 – 40 %. Curah hujan rata-rata 442 mm/bulan dengan 20 hari hujan/bulan, yang terjadi antara bulan Juli sampai dengan September. Curah hujan minimum terjadi pada bulan Januari sampai dengan Maret dengan mencapai 108 mm/bulan dan 13 hari hujan/bulan. PENDUDUK Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk kota Palopo adalah 113.050 jiwa pada tahun 2000. Perkembangan penduduk yang terjadi antara tahun 1997 hingga 2000 menunjukkan bahwa angka kenaikan rata-rata penduduk adalah 2,13 %. Sex ratio laki-laki terhadap perempuan adalah 98,3. Angka kelahiran adalah 5, sedangkan angka kematian adalah 3. Sebaran dan Kepadatan Penduduk Sebaran penduduk tertinggi di Kelurahan Lagaligo, yaitu 9.439 jiwa, Kelurahan Boting 8,854 jiwa dan Kelurahan Pontap 8.466 jiwa. Kepadatan penduduk kota Palopo adalah 457 jiwa/km2, dan kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan Boting dengan tingkat kepadatan sebesar 6.192 jiwa/km2, Kelurahan Benteng sebesar 5.171 jiwa/km2, dan Kelurahan Tompotika sebesar 4.943 jiwa/km2. Ketiga kelurahan tersebut berada di kecamatan Wara. Sedangkan kepadatan terendah, yaitu 59 jiwa/km2- terdapat di Kelurahan Latuppa, sedangkan Keiurahan Sumaramba dan Peta hanya 65 jiwa/km2.
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
23
January 2012 Tenaga Kerja Lowongan pekerjaan yang masih ada pada tahun 2000 adalah 1.056 pekerjaan sedangkan jumlah pencari kerja adalah 9.424 orang, yang terdiri dari 5.527 laki-laki dan 3.897 perempuan. Dari komposisi penduduk menurut mata pencaharian, 48,15 % penduduk Palopo bekerja di bidang lainnya dimana 6,76 % dari prosentase tersebut tinggal di Rantepao, 24,57 % dari penduduk palopo, bekerja dalam bidang pertanian, terutama di Bara (5,30 %) dan di Rampoang (5,20 %). 20,14 % bekerja dalam bidang perdagangan, yang paling banyak adalah penduduk Batupassi 2,53 %, Porrtap 2,36 %, Rampoang 1,86 % dan di Bara 1,79 %. 4,71 % dari penduduk Palopo bekerja dalam bidang isbandi, dimana terbanyak di dnggal Tompotike (0,94 %), Sabbamparu (0,73 %) dan Batupassi (0,72 %). 2,35% bekerja dalam bidang konstruksi, dan 0,69 % diantaranya tinggal di Tompotike, 0,33 % di Batupassi. Penduduk yang bekerja di bidang pertambangan hanya tinggal di 2 desa saja, yaitu Lagaligo (0,06 %) dan Takalala (0,02 %). Prosentase di atas diambil terhadap total penduduk Palopo yang bekerja.
27
Kelurahan Bary Kecamatan Wara Utara, dan 4 perguruan tinggi swasta yang terletak di Kecamatan Wara. Fasilitas Kesehatan Fasilitas kesehatan yang ada di Kota Palopo sudah memadai dibandingkan dengan Kota-kota yang ada di sekitar Kota Palopo tersebut Fasilitas kesehatan yang ada di Kota Palopo terdiri atas • Rumah Sakit Umum ada 2 buah terletak di Kelurahan Amassangan Kecamatan Wara dan di Kelurahan Salobulo Kecamatan Wara; • Puskesmas ada 2 buah terletak di KeJurahan Bara dan Kelurahan Rampoang yang keduanya terletak di Kecamatan Wara; • Praktek dokter umum ada 5 Iokasi, yaitu 2 di Kelurahan Tompotika Kecamatan Wara, 1 di Kelurahan Rampoang Kecamatan Wara dan 2 di Desa Sumarambu Kecamatan Tellu Wanua; • Praktek dokter gigi ada 3 Iokasi, yaitu 1 di Kelurahan di Kelurahan Tompotika Kecamatan Wara, 1 di Kelurahan Ramang Kecamatan Wara dan 1 di Desa Sumarambu Kecamatan Tellu Wanua.
EKONOMI Kondisi Perekonomian Daerah Jumlah isbandi yang ada di Palopo adalah 821 perusahaan isbandi dengan total tenaga kerja sebanyak 14.420 jiwa. Adapun jumlah untuk masing-masing kecamatan adalah sebagai berikut : • 65 unit di Kecamatan Wara Utara dengan, jumlah tenaga kerja 7.329 jiwa ; • 714 unit perusahaan isbandi di Kecamatan Wara dengan jumlah tenaga kerja adalah 6.177 jiwa; • 42 unit di Kecamatan Wara Selatan dengan jumlah tenaga kerja 914 jiwa; • 16 unit di Kecamatan Tellu Wanua . Jumlah hotel dan akomodasi lain di kota Makale adalah 17 hotel dengan rincian 5 hotel terletak di Kecamatan Wara dan 12 hotel di Kecamatan Wara. Sedangkan rumah makan yang ada di Kota Palopo berjumlah 315 Restauran, yang terdiri atas : 25 unit di Kecamatan Wara Utara dan 290 unit ada di Kecamatan Wara. Fasilitas yang menunjang secara langsung aktivitas ekonomi dan kegiatan wisata di Kota Palopo yang berupa perbankan terdiri dari Perbankan hanya Bank BNI 46, BPD, BRI, BCA dan Bank Danamon FASILITAS UMUM DAN SOSIAL Pendidikan Fasilitas Pendidikan di kota Palopo s:ingkat SMU dan sederajatnya terdiri atas 24 sekolah dengan jumlah kelas sebanyak 335 kelas yang terdiri atas 7 SMU Negeri dengan jumlah kelas 154 kelas dan 17 SMU Swasta dengan jumlah kelas 181 kelas. Sedangkan perguruan tinggi yang ada di Kota Palopo ada beberapa salah satunya STAIN yang terletak di
Dengan demikian atas prakarsa dan kerjasama Denver Colorado Ministry (DCM) beserta Pimpinan GMAHK Daerah Luwu Tana Toraja (LUTAT), maka telah dilaksanakan Kebhaktian Kebangunan Rohani (KKR) pertama Daerah termuda ini di desa Batusitanduk, Palopo, Kabupaten Luwu (sekitar 15 km dari kota Palopo). Para Pimpinan DCM yang terdiri dari: Sdr. Suyatno, Jimmy Boy Frans, Jimmy Wauran bersama Penasehat Pdt. Yoram Tumbarante telah mempercayakan KKR perdana Daerah ini kepada Pdt. Marthen Luther Saluy, Pdt. Y. Tumbarante dan Pendeta R. Kesaulya sebagai pembicara. Setelah berakhirnya KKR di kota Kairatu, Kabupaten Seram Barat pada Sabat tanggal 26 November 2011, kami berangkat besoknya Minggu 27 November dengan pesawat Garuda ke Makassar. Tiba jam 09:30 pagi dan langsung menuju ke terminal bus Makassar untuk mencari bus yang berangkat jam 10:00 ke Palopo. Hanya ada 1 tempat duduk kosong di bus yaitu tempat pembantu sopir di dekat pintu depan. Saya harus dapat menyesuaikan diri dengan tempat duduk terhormat ini yang membuat kaki saya tergantung-gantung di atas tangga pintu masuk. Perjalanan sepanjang 364 km dari Makassar ke Palopo ini ditempuh selama 10 jam. Namun demi pekerjaan Tuhan dan pelayanan Injil kepada jiwa-jiwa yang sementara menunggu di sana, kami merasa bahwa siksaan ringan ini sama sekali tidak ada artinya dibanding pengorbanan dan siksaan yang ditanggung Tuhan Yesus di salib bagi saya. Kami cukup senang setelah bertemu dengan Pimpinan Daerah, Pendeta Saluy dan ibu Norma yang menyambut kami dengan sukacita didampingi para Pendeta yang masih muda-muda, bersemangat dan gembira. Malamnya bersama Pendeta Yoram Tumbarante dan ibu Geerce, kami menuju ke desa Batusitanduk di mana KKR diadakan. Pengunjung KKR yang
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
24
January 2012 berjumlah sekitar 300-an orang setiap malam memadati bangsal KKR. Pelajaran Rumahtangga dibawakan Pdt.dan Ibu Tumbarante dan selama 3 hari di sana kami membawakan Firman Tuhan. Hasil baptisan 49 jiwa sama persis dengan hasil baptisan KKR di Kairatu, Seram, Daerah Maluku juga total baptisan 49. Sesuai data dari Internet arti angka 49 adalah sebagai berikut: (1) The names of the twelve Tribes of Israel contain 49 letters. (2) The prayer of the “Our-Father” includes 49 Latin words, without counting the word Amen at the end. (3) The number 49 is used 2 times in the Bible. (4) The verb to adore is used 49 times in the OT and the verb to crucify, 49 times in the NT. The expression “good news” is used 49 times in the NRSV. Apapun arti dari angka 49 di atas, kami tetap yakin bahwa sebelum KKR di Kairatu, Maluku dan di Batusitanduk, Palopo dijalankan, Tuhan sudah mempersiapkan di masingmasing tempat ini 49 jiwa yang berharga bagi Surga. Jauh sebelum KKR diadakan Roh Kudus telah menyentuh hati mereka yang mengambil keputusan untuk menerima Yesus. Kita harus dapat melihat dan merasakan kuasa Roh Kudus yang sementara bekerja dewasa ini. Baca Kisah fatsal 8:26-40 bahwa Pilipus diutus ke jalan sunyi di Gaza karena ada seorang sida-sida yang sementara mempelajari buku Yesaya dan Roh Kudus telah mempersiapkan dia untuk dibaptis oleh Pilipus. Dua ayat berikut ini benar-benar membuktikan bahwa Roh Kudus sementara bekerja keras membantu saya dan saudara untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Kisah 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Zakharia 4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. Pekerjaan besar dan mulia ini terbentang luas di Daerah LUTAT. Tuhan sementara mempersiapkan jiwa-jiwa yang berharga di Tana Toraja yaitu di kota Rantepao, Makale, dan di kecamatan-kecamatan: Bituang, Bonggakaradeng, Buntao Rantebua, Makale, Mengkendek, Rantetayo, Saluputti, Sangalla, Simbuang dan sejumlah desa lainnya. Juga jiwa-jiwa sementara menunggu di Palopo ibu kota Kabupaten Luwu. Selain itu masih banyak lagi daerah-daerah di wilayah ini yang perlu di-Injili antara lain: Belopa yang adalah ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Luwu Sulawesi Selatan yang baru. Selain itu desa-desa di Kabupaten Luwu tadinya, kini menjadi empat daerah tingkat Kabupaten dan kota, masing-masing: Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu-Utara dan Kabupaten Luwu-Timur. Sebagaimana dua kabupaten lainnya, Luwu-Utara pemerintahannya berkedudukan di Masamba, Luwu-Timur punya ibu kota di Malili dan kabupaten Luwu menetapkan pusat pemerintahannya di Belopa. Jangan pernah dilupakan para pegawai negeri di kantor-kantor dinas pemerintah, para dokter dan perawat di rumah sakit dan Puskesmas, para guru
27
dan siswa di sekolah-sekolah, kemudian instansi militer dan kepolisian Negara, Kodim, Resort Kepolisian Negara, dan lainlain sementara menunggu pelayanan dari umat-umat Tuhan.. Kota Belopa terletak limapuluh Kilometer lebih dari Palopo arah Selatan, yang membelah dua poros Jalanan Negara Makassar-Palopo, jalanraya trans-Sulawesi. Di jantung kota ini terletak persimpangan empat. Kearah Barat ke Bajo, Makalua, Rante Balla, Tabang, terus ke Basten, selanjutanya Latimojong, arah Timur ke Ulo-Ulo pelabuhan dari kota Belopa, ke Selatan dan Utara masing-masing arah Makassar dan Palopo. Selain kota-kota dan desa-desa di Tana Toraja dan Luwu, maka semua umat Tuhan dari Toraja dan Luwu dimohon untuk turut melayani dari jauh maupun dekat karena kapan lagi, kalau bukan sekarang dan siapa lagi kalau bukan anda dan saya. Tanggungjawab besar namun mulia untuk wilayah yang sangat luas ini sementara Tuhan percayakan kepada Pendeta Marthen Luther Saluy, Officers dan Staff di kantor, para Pendeta di jemaat-jemaat, para penginjil literatur, para guru di SLA Mebali dan di sekolah-sekolah lainnya, para usahawan/pebisnis bahkan warga Advent di Tana Toraja dan Luwu bersama seluruh pimpinan dan anggota GMAHK Daerah LUTAT. Saatnya sekarang kita mendoakan mereka dan menyalurkan semua funds and forcers bagi pekerjaan Tuhan di sana. Kalau Denver Colorado Ministry yang berada jauh di USA bisa menaruh perhatian besar kepada perkembangan pekerjaan Tuhan di LUTAT, Sulawesi Selatan bagaimana sambutan saudara-saudara kita di Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur bahkan Indonesia pada umumnya? Tahun 2013 mendatang bila Tuhan kehendaki maka DCM akan mengadakan KKR lagi di daerah ini.Ministry mana lagi akan menyusul?
Dalam khotbah di atas bukit, Yesus berkata: “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi”, Matius 5:14. Ny. Ellen G. White dalam bukunya: “Thoughts From the Mount of Blessing” p.39 mengatakan: “Tidak ada terang yang pernah bercahaya atau akan terus bercahaya ke atas manusia yang telah jatuh kecuali yang berasal dari Kristus. Yesus, Juruselamat itu adalah satu-
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
25
January 2012 satuNya terang yang dapat menerangi kegelapan dunia yang telah jatuh dalam dosa. Tentang Kristus ada tertulis: ‘Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia’ Yohanes 1:4. Oleh menerima kehidupan-Nya saja maka para murid dapat menjadi pembawa terang. Kehidupan Kristus dalam jiwa, kasihNya yang terungkap dalam tabiat, akan menjadikan mereka terang dunia.”
“DIBANGUN OLEH FIRMAN-NYA” DILAPORKAN OLEH: YANCE PUA, TK BALIKPAPAN BALIKPAPAN [KADNET] – Dengan tema Dibangunkan Oleh Firman-Nya, Daerah Kalimantan Kawasan Timur, memulai safari “Revival, Reformation, and Beyond,”(RRB) di wilayah Daerah Kalimantan Kawasan Timur.
Dimulai di Distrik Balikpapan pada 20,21 January 2012, bertempat di Jemaat Agape. Distrik Balikpapan yang; Jemaat Agape, Jemaat Marthadinata, Jemaat Bt. Ampar, Jemaat Makarios, Jemaat, Bt. Moria, Jemaat Galilea, Jemaat YPAB., Jemaat Prapatan, Jemaat KM41, dan jemaat KM14 berkumpul di jemaat Agape. Pada malam Vesper Sekretaris Daerah Pdt. A. Tulalesi membawakan seminar bagaimana umat-umat Tuhan saat ini sangat perlu untuk adakan Revival dan
27
Reformation mengingat dunia semakin tidak menentu. Perlu berdoa lebih banyak, perlu lebih banyak mempelajari Firman Tuhan. “Orang-orang Advent banyak yang percaya pada alkitab, membaca Alkitab, memiliki kehidupan rohani yang cukup, tetapi reset terbaru mengatakan masih ada banyak orang yang mengaku pengikut Kristus tidak melalakukan hal ini. Itulah sebabnya organisasi gereja membuat program Follow the Bible, untuk memperkuat pengalaman rohani kita, dan memotivasi kita untuk hidup lebih baik. Pembaharuan muncul dari penelitian Firman Tuhan yang berpusat pada Yesus.”kata suami dari Lucy ini. “Walau doa adalah detak jantung dari kebangunan, namun Firman Tuhan menjadi fondasinya,” tegas pendeta yang murah senyum ini. Selanjutnya dikatakan, penulis alkitab selalu mengkaitkan kebangunan dan kehidupan baru didalam Kristus dengan Firman-Nya. “Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan Firman-nya.”(Maz 119:25) “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”1Pet 1:23) “Tidak ada yang lebih dapat dihitung untuk memperkuat kecerdasan selain belajar kita suci. Jika firmanTuhan di pelajari dengan baik, maka kita akan memilik pengertian yang luas, pada zaman ini.” (SC,90)
Pada Sabat(21/1) pada sesi sebelum sekolah Sabat, Ibu Risel Sijabat, Dir. Pelayanan keluarga dan anak-anak DKKT. Membawakan seminar bagaimana misi dari RT dan anak-anak
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
26
January 2012 untuk supaya pasangan suami istri tetap utuh, langgeng, dan setia dalam satu ikatanpernikahan sesuai dengan Firman Tuhan. Lebih lanjut dikatakan, ini semua dapat terlaksana bila keluarga tidak lupa mengadakan kebaktian pagi dan petang.
“Berdoa dan mempelajari firman Tuhan pada pagi dan petang akan memperkokoh keluarga itu.” Tegas Oma dari Jill Sitepu ini. “Bila keluarga mengadakan kebaktian pagi dan petang, maka akan lebih mudah bagi orang tua untuk berbicara mengenai kerohanian kepada anka-anak. Anak-anak akan menjadi penurut pada orang tua dan tentunya pada Tuhan. Mereka tidak pernah akan melupakan Tuhan.”imbuh istri dari Bendahara daerah DKKT. Acara promosi penginjilan diisi dengan seminar BWA. Dir. BWA DKKT Ibu Asna Pakpahan dalam seminarnya mengatakan ada tiga isu strategic planning BWA DKKT. 1, Kwalitas hidup. 2, Persatuan. 3, Pertumbuhan. “meningkatkan iman dan kepercayaan kaum wanita. Melatih membaca Alkitab, buku-buku Rohani, berdoa, berpuasa dan meditasi. Meningkatkan kaum wanita untuk lebih suka membaca Alkitab dan buku-buku rohani untuk meneguhkan iman percaya kepada Tuhan. Selanjutnya ibu Pakapahan mengatakan, tujuan dari BWA adalah meningkatkan jumlah kaum wanita lebih setia memberi perpuluhan dan persembahan sebagai tanda kasih mereka kepada Allah. Dan hal yang penting lagi adalah untuk meningkatkan keterlibatan kaum wanita untuk menjamah hati orang lain untuk datang kepada Tuhan, melalui menjalin hubungan yang baik, persahabatan yang baik dengan lingkungan dimana mereka berada. Pada acara khotbah ketua Daerah Kalimantan Kawasan Timur Pdt. R. Pakpahan mengatakan kehidupan kita seperti kain kotor, tetapi Allah masih menjaga dan melindungi kita. Kita hidup lebih enak dari enam jemaat yang lain sebelumnya, dapat tidur dengan pulas. Jemaat laodekia. “kita tidak di kejar-kejar dalam perbaktian, tidak di penjara seperti orang-orang Kristen pada waktu lalu, tetapi kita gagal mengerti situasi ini,”terang mantan ketua Daerah SuMut ini. “ seiring berkat yang banyak, situasi yang tampaknya aman, kita mulai terlena, padahal kita tinggal di daerah yang darurat.”imbuhnya. “umat Israel zaman ini lebih berbahaya dari Israel zaman dulu, jabatan atau posisi dapat jadi berhala. Jika kita tidak peroleh jabatan atau posisi itu, maka iman kita dapat kandas, padahal itu hanya pelayanan saja,
27
“seru pendeta yang selalu tampil rapih ini, sambil memberikan contoh kehidupan Yudas, dimana Yudas hanya ingin jabatan bukan pelayanan kepada Yesus. Jabatan bisa mempersulit seseorang menjadi rendah hati. Oleh sebab itu marilah kita menyediakan diri kita dalam pelayanan kepada Tuhan dengan rendah hati. Pada sore hari seminar di lanjutkan dengan dept. Penatalayanan oleh Pdt. K. Ginting, Bapak P. Sijabat dengan lapuran pencapaian perpuluhan dan persembahan terpadu tahun 2011, Pdt. Dwi Juniarto dep. Pemuda Advent yang mengajak kita untuk menjadi tuan rumah yang baik pada Campore nasional, dua UNI di Plangkaraya pada pertenganhan tahun 2012.
Dan Pdt. Sinaga, Dir Kependetaan DKKT tutup dengan renungan Tutup Sabat.
“BHAKTI WANITA ADVENT BALIKPAPAN BAWA 2 JIWA DI AWAL TAHUN 2012” DILAPORKAN OLEH: YANCE PUA, TK BALIKPAPAN BALIKPAPAN [KADNET] – Setelah berkomitment Bakti Wanita Advent distrik Balikpapan tidak mau lama-lama untuk mulai bekerja.
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
27
January 2012
Program pertama langsung dimulai dengan Kebaktian kebangunan Rohani yang di adakan di KM 41 BalikpapanSamarinda. KKR., yang di mulai tanggal 16 January dan berakhir 21 January 2012 ini membawa dua jiwa kepada Tuhan yang di Baptiskan oleh Pdt. Pardede, gembala jemaat KM41, pada Sabat(21/1) di Gereja Agape Balikpapan. Walaupun hampir setiap malam turun hujan, tetapi tamu-tamu sangat antusias menghadiri KKR ini. Tiap malam rata-rata 3040 tamu. Bagi panitia dengan melihat antusiasnya para tamu yang hadir, lebih memberi semangat untuk hadir tiap malam walaupun harus menempuh perjalanan sekitar 80Km setiap malam. “biar jao mar smangat, no. tamu-tamu pebanya,” demikian Bapak Tommy Wilar salah satu ‘Driver’ yang tiap malam hadir di KKR., dengan logat Manadonya. Pembicara KKR yang diawali dengan Charity Clinic ini adalah Ibu Asna Pakpahan, Dir. Bakti Wanita Advent Daerah Kalimantan Kawasan Timur. Ibu yang rendah hati ini membahas firman Tuhan dari malam kemalam dengan semangat. Selain membahas Firman Tuhan KKR ini juga membawakan seminar kesehatan yang di bawakan oleh Bapak Jonathan Tanusenjaya, dir Kesehatan DKKT. Nampak hadir tiap malam Ketua Daerah Kalimantan Kawasan Timur, Pdt. R. Pakpahan, Ibu Youla Butar-butar, ketua BWA Distrik Balikpapan bersama bapak Saronadi Butar-butar, ibu Agustina Wilar, ketua BWA Jemaat Agape, Ibu Erna Tombokan, ketua BWA jemaat Bukit Moria, bersama Bapak Harry Tombokan yang menjadi ‘Driver’ tiap malam.
27
Juga hadir staf DKKT., Pdt. A. Tulalesi, ibu Rusmina, Ibu Jeany Tampubolon Pua dll. Puji Tuhan atas dua jiwa yang datang kepada Tuhan.
Bulletin ANN Adventist News Network 27 JANUARI 2012 DITERJEMAHKAN OLEH: ADIAT SARMAN
Silver Spring, Maryland, AS: Keputusan Mahkamah Agung AS tentang Pengangkatan Guru di sekolah Gereja (Elizabeth Lechleitner/ANN) Mahkamah Agung AS telah memutuskan bahwa pemerintah tidak dapat mempertanyakan keputusan yang diambil oleh kelompok beragama dalam masyarakat mengenai siapa yang akan mengajar di sekolah yang dijalankan oleh gereja. Ini adalah keputusan yang sangat penting, dan melindungi gereja dari campur tangan pemerintah. Keputusan yang diambil secara bulat ini menjelaskan peran dari “pengecualian terhadap PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
28
January 2012 Pendeta” yang pada masa lalu melindungi gereja gereja di AS dari campur tangan pemerintah dan pengadilan yang tidak tepat, kata Todd McFarland, wakil Konselor Umum dari Kantor Penasehat Hukum gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pengecualian terhadap Pendeta sebenarnya telah disetujui oleh Pengadilan pada tingkat yang lebih rendah, sehingga keputusan Mahkamah Agung ini adalah yang pertama kalinya dibuat. McFarland berkata bahwa bagi gereja Advent di AS, hal ini berarti Pengadilan tak akan mempertanyakan soal pengangkatan dan pemberhentian Pendeta dan Guru, dan menambahkan bahwa keputusan ini membebaskan Gereja untuk membuat keputusan pengangkatan tanpa cemas akan adanya hakim dan juri yang mempertanyakan motivasi dari keputusan tersebut. Kita senang dengan hal ini, kata Farland. Keputusan Mahkamah Agung ini menyusul sengketa antara Cheryl Perich, seorang Pendeta dan Guru Lutheran yang diberhentikan setelah didiagnosa menderita narcolepsy di tahun 2004 yang mencegahnya untuk melaksanakan tugasnya, dengan Sekolah Gereja Lutheran Evangelical Hosanna-Tabor. Di Pengadilan, gereja Advent mendampingi dan mendukung Sekolah Hosanna-Tabor karena memiliki perhatian akan pentingnya kebebasan Gereja dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan pelaksanaan doktrin. Dengan adanya keputusan ini maka bukan berarti Gereja dapat seenaknya memberhentikan seorang guru atau Pendeta karena tentunya ada Hakim dan Juri yang akan memutuskan. Pendampingan ini disebut dengan istilah Amicus atau “teman di pengadilan”. Kegiatan amicus yang lalu telah menghasilkan undang undang yang menjamin kebebasan beragama di tempat kerja bagi para pemeluk hari Sabat. Silver Spring, Maryland, AS: Bantuan ADRA bagi korban bencana di Philippina (Christina Zaiback/ANN) Angin topan tropis Washi yang menyapu Philippina bulan lalu menyebabkan penderitaan bagi 720,000 orang di Philippina, dan ADRA telah membagikan makanan, air minum bersih, dan kartu tunai untuk membeli bahan bahan darurat. Bekerja sama dengan Global Medic, ADRA Philippina telah memasang unit pemurnian air bagi masyarakat yang tinggal di daerah terkena bencana, dan telah membagikan beras dan bahan makanan lain ke sekitar 1,500 keluarga. Topan tropis telah menyebabkan tanah longsor, air bah yang datang dengan cepat menyapu segala sesuatu yang menghalanginya. Lembaga Dana Anak Anak PBB (UNCF) melaporkan bahwa topan tropis Washi memporakporandakan bagian selatan Philippina, menyapu kota dan desa yang tak terbiasa dengan topan sebesar ini. Hampir 1,500 orang tewas, lebih dari 1,000 orang hilang. Lebih dari 50 pusat pengungsian telah didirikan untuk menampung sekitar 54,000 orang yang kehilangan tempat tinggal selama banjir bandang yang cepat itu. Topan tropis menghentikan kegiatan negara yang mayoritas beragama Kristen di suasana Tahun Baru itu. Goran Hansen, direktur country ADRA Philippina berkata bahwa keluarga keluarga korban menghabiskan waktu liburan tahun baru di lapangan basket bersama dengan keluarga lain, memakai bersama satu toilet dan mencari
27
makanan yang ada dari beberapa tempat bantuan. ADRA akan meneruskan untuk memonitor situasi. Johannesburg, Afrika Selatan: Denis Baird, pahlawan kesehatan anti Tembakau (Ansel Oliver/ANN) Lama setelah pensiun, Denis Baird, sekarang berusia 92 tahun, telah melayani sebagai Pendeta Advent dan memulai apa yang sekarang bernama Komite Nasional Afrika Selatan Anti Merokok, sebuah organisasi yang membantu Afsel di tahun 1980an menjadi salah satu negara pertama yang melarang merokok di pesawat udara. Gereja Advent sedunia bulan lalu menganugerahkan Medali Keistimewaan Pelayanan Kesehatan General Conference kepada Baird atas waktu kehidupannya dalam pelayanan dan mendukung kehidupan yang sehat. Dr. Yussuf Saloojee, direktur eksekutif Komisi Nasional Anti Merokok berkata bahwa penghargaan ini sangatlah pantas untuk Baird sebagai Penunjuk Jalan (Pathfinder). Sebelum Baird, tak seorangpun memperhatikan masalah pengendalian tembakau di Afsel. Banyak pekerja kesehatan berkata bahwa industri tembakau berhubungan erat dengan pemerintah apartheid dan melawan hal ini berarti kesulitan. Di tahun 1967, cara Baird menantang perusahaan perusahaan tembakau sebenarnya adalah permintaan yang sederhana : ceritakan kepada Baird jumlah nikotin dan tar dalam sebatang rokok. Ketika perusahaan perusahaan rokok tidak memberitahu bahan bahan pembuat rokok, Baird mengontak Pusat Pengendalian Penyakit di Atlanta, yang setuju untuk mempelajari rokok dan meminta 200 contoh rokok setiap merek dan supaya contoh ini lebih aman, pengirimannya diminta langsung dibawa oleh Baird. Baird memiliki indikasi bahwa rokok di Afsel sangat berbahaya melihat bahwa tingkat kanker paru paru para perokok di Afsel jauh lebih tinggi dari negara negara lain. Hasil penelitian selama berbulan bulan menunjukkan bahwa rokok di Afsel mengandung lebih dari dua kali lipat nikotin dan tar dari rokok yang diproduksi di negara negara lain. Fakta ini menghebohkan Afsel ketika diumumkan oleh Dr. Harry Seftel, professor kedokteran di Universitas Witwatersrand, Johannesburg, dan sama sama mendirikan Komite Nasional Afsel Anti Merokok bersama dengan Baird. Tugas Baird di Komite adalah tambahan tugas utamanya sebagai gembala Jemaat full time. Karis pelayanannya termasuk sebagai ketua konfrens di Rhodesia – sekarang bernama Zimbabwe dan Konfrens Cape di Afsel. Sekarang ini setiap hari 5.4 juta orang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan tembakau dan jumlah ini akan meningkat menjadi lebih dari 8 juta orang setiap tahun sampai 2030, seperti dikatakan oleh para pemimpin kesehatan gereja Advent. Beberapa negara telah menunjukkan penurunan yang tetap dalam jumlah perokok seperti AS dan Australia. Tetapi di bagian lain dunia jumlah perokok meningkat terutama di negara negara berkembang. Dr. Peter Landless wakil direktur pelayanan kesehatan gereja Advent sedunia berkata bahwa jika tidak ada usaha usaha pencegahan yang luas maka statistik jumlah perokok tidak akan menurun. Kita tak akan menang dalam pertempuran melawan rokok jika para perokok tidak dijadikan
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
29
January 2012 target dan tidak dibantu berhenti merokok. Penting sekali berfokus pada pencegahan permulaan merokok dan sama pentingnya untuk menolong perokok berhenti merokok dan juga menyerukan pengendalian dan pembatasan tembakau. Di tahun 2000, Lembaga Kanker AS memberikan penghargaan Luther Terrey Award kepada Kementerian Kesehatan Afsel atas dukungannya terhadap undang undang tembakau. Jumlah perokok di Afsel di tahun 1998 turun 30% sejak 1991 dengan adanya usaha usaha pemerintah, dan hal ini dapat menjadi contoh bagi Negara Negara berpenghasilan rendah dalam mengurus industri tembakau. Baird adalah teladan, dan telah menyediakan dasar kerangka tugas Komite Nasional Anti Tembakau.
27
15 Feb'12 Judul: Bahaya Materialisme Pembicara : Pdt JK "Kebahagiaan Sejati" 26 Jan'12 Judul: Yesus selalu mendengar dan menjawab doa kita" Pembicara ; Pdt Kristiono Sarjono 2 Feb'12 Judul : Kebenaran yang sejati Pembicara : Pdt Ranap Situmeang 9 Feb'12 Judul : Mengucap syukur Pembicara : Pdt Abri Santosa 16 Feb'12 Judul : Tuhan adalah sumber kebahagiaan Pembicara: Pdt Mecky Lapasiang
PENGUMUMAN HCI di channel 70, Indovision Melalui email ini, kami kirimkan jadwal tayangan Hope Channel Indonesia, untuk minggu ini sampai bulan Februari 2012. "Keuangan Keluarga"
Ulang Tahun
25 Jan'12 Judul Asuransi bagian 2 Pembicara : Elvis Sumanti
~ Selamat Ulang Tahun Iwan Napitupulu (27/01) Semoga
1 Feb'12 Mengidentifikasi Masalah Pembicara : Pdt DR J Kuntaraf 8 Feb'12 Materialisme Pembicara Pdt J Kuntaraf
berkat Tuhan menjadi bagian untuk satu tahun yang akan datang terlebih berkat untuk Melayani-Nya. Ivan Kembuan
Keep Praying, Keep Shining and Keep Smiling! You are all very special in GOD’s eyes! From all of us in KADNet Family, with all the best, Ivan Kembuan KADNet Design & Layout Jakarta
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
30
January 2012
TEAM KADNet INTERNATIONAL:
27
2011- 2012
Los Angeles, CA: Eric Sumanti; Highland, CA: Roger Tauran; Torrance, CA: Jerry Kiroyan; Seattle, WA: Glen Walean, Eddie E. Saerang, Hendrik Padmasana, Jobby Nelwan; Toledo, Ohio: Lina Cantwell; Thousand Oaks, CA: Lim T. Swee; Laguna, CA: Kenneth Mambo, Ferdie Santosa; New Jersey, NJ: Frederik Wantah; San Bernardino, CA: Blihert Sihotang; Denver, CO: Megawaty Waworuntu Nielson Assa, Eli Waworundeng, Wayne Rumambi; SSD & Manila, Philippines: Moldy R. Mambu, Yane Sinaga; AIIAS, AUP & Manila: Richard Sabuin, Bruce Mauri, Franklin Hutabarat; Bryan Sumendap; Sydney, Australia: Irma Hill; Bangkok, Thailand: Sam Carolus; Batam: Jonathan Wagiran; Africa: Max Langi; Jakarta: Peggy Iskandar-Wowor, Wilhon Silitonga, Bonar Panjaitan, Samuel Pandiangan, Ivan Kembuan, Erick Tumetel, Willy Wuisan, Early Hutapea, Joy Sitompul, Dewi Muskita, Christo Tambingon, Ramlan Sormin, Stevanus Wijaya, Jannus Hutapea, Amir Manurung, Handry Sigar, Sondang Panjaitan-Sirait, Edison Mawikere, Wisyanti Siahaan, Lorraine Lesiasel, Stance Triwandono-Mambu, Arieta Pulumahuny, Ketty Sunarto, Gunawan Tjokro, Muriel Siagian, Ronie Panambunan, Michael Mangowal, Leonora Manullang, May Linda Manurung, Joice Manurung, Ricky Lomboan, Sonny Situmorang, Harry Legoh, Philips Marbun, Marvin R. Sigar, Joe Laluyan, Alvin Lumbanraja, Melati Silalahi, Lianto Napitupulu, Fransisca Manurung, Frankie Tambingon, Dolly Rumagit, Yoshen Danun, Lorraine Poneke, Eldrin Kumendong, Donald Weley, Randolp Glamond Manurung, Bruce Sumendap, David Panjaitan, Richard Tamba; Franklin Tambunan, Edmund Situmorang, Dave Sampouw, Jerry Karundeng, Edwin C Tumangkeng, Linda Sumarauw; Denpasar, Bali: Bobby Lalamentik; Nusa Tenggara: James Ulyreke; Riau: Melvin Simatupang, Christian Sihotang, Royke Sundalangi; Kepulauan Riau: Donly Sinaga; Manado: Boldwin Sampouw, Yotham Bindosano, Lucky Mangkey, Robert Walean Jr., Tommy Pantouw, Caddy Malonda, Royke Yonathan, Jenry Rawung, Refly Ompi; RSA Menado: Janette Sepang; Bolaang Mongondow: Swingly D. Suak; UNKLAB: Douglas Sepang, Green Mandias, Cherry Lumingkewas, Freddy Kalangi; Manado: Herschel Najoan, Glen Rumalag, Stephen Salainti; Sangihe Talaud: Brussi Soriton; Minahasa: Jimi Pinangkaan, Hentje Suoth; Makassar: Wiesye Schrim, Davy Politon; Manokwari: Harry Salainti, Hendy Sahetapy; Jayapura: Bruce Mauri; Palembang: Lin Saputra, Dickson Simanungkalit; Medan: Loran Napitupulu; RSA Medan: Reuben Supit, Irma Pakasi; Hartoyo Tismail; Surabaya: Henky Wijaya, Kristiyono Sarjono, Jerry Wauran, Debby Muntu, Hendra Kurniawan; UNAI, Bandung: Iim Heriyana, Albinur Limbong, Elmor Wagiu, Nelson Pandjaitan, Josua Tobing; Balikpapan: Adiat Sarman, Yance Pua, Larry Martosiswoyo, Ronald Setiobowo, Meilien Langi; Bontang: Robby Tengor; RSA Bandung: Reynold Malingkas, Bradly Sampouw, Indra Malingkas; Jawa Tengah: Supriyono Sarjono; Bandung: Athinson Naibaho, Nico Simbolon; Caruban, Jatim: Dale Sompotan; Jatim: Fabyo Rumagit; Pematang Siantar: Rudolf W. Sagala; Timika: Frangky Watulingas, Harold Oijaitou, Herold Somba; Kuala Kencana: Samuel Rorimpandey, Stanly Keles; Sorong: Benny Yandeday Cimahi: Denny Kalangi, Robert Peyoh, Albert Marbun; IPH, Bandung: Roy Hutasoit; Batam: Jones Napitupulu, Hadi Waluyo; Solo: Ari Palgunadi; Salatiga: Wiendy Kusuma; Tomohon: Larry Wenur, Janice Losung; SLA Kawangkoan: Daniel Lasut; Ontario-Bloomington, CA: Hudyard Muskita; Silver Spring, MD: Ellen Missah, Jonathan Kuntaraf; Azusa, CA: Harlond Naibaho; Sacramento, CA: Richard H. Hutasoit; Loma Linda, CA: Jackie Sihotang, Deborah Panggabean-Pardede, Shally Lendeng-Halim, Charles Pakpahan, Martein Moningka, Widdy Widitora, Denny Sondakh, Hamonangan Tambunan, Alberth Situmorang, Richard Legoh, Karen Wemay, James Waworoendeng. Ghuangzou, China: Janette Najoan.
KADNet media ministry is a non-profit media project We publish religious news and articles for the Indonesian Seventh-Day Adventist community and their friends worldwide. Articles selected and the staff of KADNet support the beliefs and doctrines of the Seventh-day Adventist Church. Subscription is free. KADNet adalah proyek nirlaba. Penerbit, tulisan dan staff KADNet mendukung dan menghormati kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, GMAHK.
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL:
[email protected]
21