HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD INSAN MANDIRI NGAGLIK SLEMAN
SKRIPSI
DiajukanSebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
Disusunoleh : RIA SUKMA 3209047
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015
i
A
T AR
HALAMAN PENGESAHAN
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
iii
A
T AR
HALAMAN PERNYATAAN
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
iv
A
T AR
KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat, hidayah dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Toilet Training dengan Pelaksanaan Toilet Training pada Anak Usia Toddler di Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman.” Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada:
AN
1. Kuswanto Hardjo, dr.,M.kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
A YAK K A OG
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Dewi Utari, S.Kep.,Ns.,MNS selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
T ANI Y S U .Y
Stikes Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada
P AL A R E ER
penulis untuk mengadakan dan menyusun skripsi..
3. Muhammad Nofiyanto, M.Kep selaku Ketua LPPM yang memberikan ijin
P
untuk pelaksanaan skripsi ini.
D
N JE
4. Atik Badi‟ah, S.Pd, S.Kp, M.Kes. Selaku Pembimbing I yang telah dengan
S E K I ini T skripsi
sabar memberikan bimbingan, saran dan pendapat selama proses penyelesaian
S
5. Novita Nirmalasari, S.Kep.,Ns, Selaku Pembimbing II yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pendapat selama proses penyelesaian skripsi ini. 6. Ida Nursanti S.Kep.,Ns.,MPH selaku Penguji yang telah dengan sabar memberikan masukan, saran dan pendapat selama proses penyelesaian skripsi ini. 7. Kepala Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman Yogyakarta yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
vii
A
T AR
8. Responden yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala amal, kebaikan, dan pertolongan yang telah diberikan kepada peneliti mendapat berkah dari Allah SWT. Peneliti mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, karena skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan namun penulis harapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan berguna untuk pengembangan ilmu dikemudian hari.
AN
Yogyakarta, Juli 2015
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
viii
Penulis
A
T AR
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………...
i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………...
ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………
iii
HALAMAN PERNYATAAN………………………………………
iv
HALAMAN MOTTO……………………………………………….
v
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………….
vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………
vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………..
ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………..
xi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………..
xii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………..
xiii
AN
INTISARI……………………………………………………………
ABSTRACT…………………………………………………………..
xv
A
RT Axiv
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………...
4
P
ND
E J S
C. Tujuan Penelitian …………………………………………
ED. Manfaat Penelitian ……………………………………….. K I T E. Keaslian Penelitian ………………………………………..
S
4 4 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ……………………………………………
8
1. Usia Toddler ………………………………………
8
2. Toilet Training ……………………………………
15
B. Kerangka Teori …………………………………………...
29
C. Kerangka Konsep …………………………………………
30
D. Hipotesis …………………………………………………..
30
ix
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ……………………………………..
31
B. Lokasidan Waktu Penelitian ……………………………..
31
C. Populasi dan Sampel ……………………………………...
31
D. Variabel Penelitian ………………………………………..
32
E. Definisi Operasional ……………………………………...
33
F. Alatdan Metode Pengumpulan Data ……………………..
34
G. Validitas dan Reliabilitas …………………………………
35
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data …………………...
37
I. Etika Penelitian …………………………………………...
40
J. Prosedur Penelitian ……………………………………….
40
AN
A YAK K A OG
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A
T AR
A. Hasil Penelitian …………………………………………..
43
B. Pembahasan Penelitian …………………………………..
49
T ANI Y S U .Y
RP
C. Keterbatasan Penelitian ………………………………….
PE
N
E J S
A. Kesimpulan ………………………………………………
EB. K I T
53
A
R DE
BAB V PENUTUP
LA
Saran ……………………………………………………..
S
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
53 54
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. DefinisiOperasional ………………………………………...
33
Tabel 3.2. Kisi-kisiKuesioner Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Toilet Training ……………………………
34
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman ……..
35
Tabel 3.4. Dummy Tabel Distribusi Frekuentif Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Toilet Training di Paud Insan Mandiri Ngaglik SlemanTahun 2015 …………………………………
37
Tabel 3.5. Dummy Tabel Distribusi Frekuentif Pelaksanaan Toilet Training pada Anak Usia Toddler Di Paud Insan Mandiri Ngaglik
AN
Sleman Tahun 2015 ………………………………..
A YAK K A OG
Tabel 3.6. Dummy Tabel Crosstabulation Hubungan Pengetahuan Orang
38
Tua tentang Toilet Training dengan Pelaksanaan Toilet
T ANI Y S U .Y
Training pada Anak Usia Toddler
Di Paud Insan Mandiri
P AL A R E ER
Ngaglik Sleman Tahun 2015 ……………………………….
38
Table 4.1. Distribusi frekuensi respon den berdasarkan karakteristik
P
responden di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman……..
ND
E J S
44
Table4.2. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan orang tua tentang
Etoilet training di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman K I Table ST 4.3. Distribusi frekuensi pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman……..
45
46
Table 4.4. Tabulasi silang dan hasil uji kendall tau hubungan antara Tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman………………………………
xi
A
T AR
47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian ………………………………
29
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian ……………………………
30
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
xii
A
T AR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Permohonan menjadi responden
Lampiran 2.
Pernyataan kesediaan menjadi responden
Lampiran 3.
Kuesioner Penelitian
Lampiran 4.
Surat studi pendahuluan
Lampiran 5.
Surat ijin penelitian
Lampiran 6.
Hasil uji instrument penelitian
Lampiran 7.
Rekapitulasi data hasil penelitian
Lampiran 8.
Rekapitulasi jawaban responden penelitian
Lampiran 9.
Rekapitulasi frekuensi karakteristik responden
Lampiran 10. Hasil uji statistik Lampiran 11. Kartu bimbingan penelitian
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
xiii
A
T AR
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
Lampiran 12. Jadwal penelitian
AN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD INSAN MANDIRI NGAGLIK SLEMAN Ria Sukma1, Atik Badi‟ah2, Novita Nirmalasari3 INTISARI Latar Belakang: Toilet Training adalah usaha untuk melatih anak dalam buang air kecil dan air besar. Pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler perlu penanganan sedini mungkin. Faktor yang mempengaruhi toilet training pada anak adalah pengetahuan ibu dan pentingnya kesiapan anak sebelum memulai toilet training. Pengetahun dan pemahaman orang tua tentang toilet training yang baik akan berpengaruh terhadap sikap orang tua dalam menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan anak dalam melaksanakan toilet training. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet traing dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman Metode: Jenis penelitian ini korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dan anak usia toddler (1 - 3 tahun) di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman berjumlah 52 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling didapatkan sampel 37 orang. Instrument menggunakan koesioner dengan Analisis data Korelasi Kendall’s Tau. Penelitan dilakukan pada bulan April 2015. Hasil: Hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman sebagian besar adalah baik dengan prosentase (78%). Pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler baik dengan prosentase (52,5%). Hasil uji kendall tau didapatkan nilai signifikansi 0,000. Kesimpulan: Ada hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman (p value 0,000).
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
D
S
E K I T
N JE
S
Kata kunci
: Tingkat pengetahuan, Pelaksanaan toilet training, Toddler.
1
Mahasiswa Psik STIKES Jendral Ahmad Yani Dosen Poltekes Kemenkes Yogyakarta 3 Dosen STIKES Jendral Ahmad Yani Yogyakarta 2
xiv
A
T AR
THE CORRELATIONS OF PARENT KNOWLEDGE LEVEL ABOUT TOILET TRAINING WITH THE TOILET TRAINING IMPLEMENTATION IN CHILDREN TODDLER AGE IN PAUD INSAN MANDIRI NGAGLIK SLEMAN Ria Sukma4, Atik badi‟ah5, Novita Nirmalasari6
ABSTRACT Background: Toilet Training was an effort to train the children in urine and feces water. In a toilet training in children age toddler need to handling as early as possible. Factors that affect toilet training in children is the mother's knowledge and in the importance of children readiness before starting a toilet training. Parents knowledge and understanding about toilet training which will have an effect toward the parent attitude in growing and develop the children capacity in order to carry out a toilet training. The Objective of the Research: Understanding the correlation of parents knowledge level about toilet training with the implementation of the toilet training in children toddler age in PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman Research method: The correlation study with the time cross sectional approach. The population in this research is the parents and children toddler age (1-3 old) in PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman consisted of 52 people. The Sampling techniques using purposive sampling obtained samples 37 people. Instrument using questionnare with data analysis Correlation Kendall's Tau. The research be held on April 2015. Research result: The correlations of a parent‟s knowledge level about toilet training in PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman most of them are good with percentage (78%). Implementation of toilet training in children toddler age with good percentage (52.5 %). The result kendall tau obtained the significance value 0.000. Conclusion: There is a correlation of parent‟s knowledge level about toilet training with the implementation toilet training in children toddler age in PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman (p value 0.000).
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
D
S
E K I T
N JE
S
Key words
: Knowledge Level, Implementation toilet training, toddler.
4
Student Of Psik STIKES Jendral Ahmad Yani Lecture Of Poltekes Kemenkes Yogyakarta 6 Lecture Of STIKES Jendral Ahmad Yani Yogyakarta 5
xv
A
T AR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya mengalami tahapan tumbuh kembang dan setiap tahapan mempunyai ciri tertentu. Tahapan yang paling memerlukan perhatian adalah masa anak-anak yang salah satunya adalah tahapan tumbuh kembang anak usia toddler yaitu usia anak antara 1 sampai 3 tahun (Nursalam dkk, 2005). Anak usia toddler merupakan periode waktu antara usia 12 sampai 36 bulan. Keberhasilan menguasai tugas-tugas perkembangan pada toddler membutuhkan
bimbingan, perhatian, dan pendampingan dari orang lain
khususnya orang tua (Whaley dan Wong, 2000). Aspek penting dalam
AN
perkembangan anak usia toddler yang harus mendapat perhatian orang tua adalah
A YAK K A OG
latihan berkemih dan defekasi atau toilet training (Supartini, 2004).
Salah satu tugas perkembangan anak usia toddler sebagaimana yang
T ANI Y S U .Y
dikemukakan teori perkembangan psikoseksual anak menurut freud adalah tahap
P AL A R E ER
anal yang terjadi pada anak usia 1 – 3 tahun dengan perkembangan, kepuasan pada fase ini adalah pengeluaran tinja setelah pengeluaran urin, sehingga fase ini
P
tugas yang dapat dilaksanakan anak dapat latihan kebersihan (Hidayat, 2005).
D
N JE
Salah satu latihan kebersihan yang dapat diberikan kepada anak usia toddler
S
E K I T
adalah toilet training. Menurut Supartini (2004), toilet training merupakan aspek
S
penting dalam perkembangan anak usia toddler yang harus mendapat perhatian orang tua dalam berkemih dan defekasi. Toilet training juga dapat menjadi awal terbentuknya kemandirian anak secara nyata sebab anak sudah bisa untuk melakukan hal-hal yang kecil seperti buang air kecil dan buang air besar (Yahya, 2007). Selain itu Toilet training membuat anak dapat mengetahui bagian-bagian tubuh serta fungsinya, mulai mengakui perbedaan jenis kelamin sendiri, dapat memenuhi kebutuhan ke toilet tanpa bantuan kecuali membersihkan daerah analnya, dan dapat mencuci dan mengeringkan tangannya sendiri (Soetjiningsih, 2002).
1
A
T AR
2
Kegagalan dalam toilet training diantaranya, yaitu: kebiasaan mengompol berkesinambungan, anak yang punya kebiasaan mengompol sejak lahir dan diteruskan hingga ia menjadi berusia dewasa dan kebiasaan dalam membuang air besar (BAB) sembarangan. Laporan hasil literatur yang telah dilakukan di Singapura menunjukkan bahwa sebanyak 15% anak tetap mengompol setelah berusia 5 tahun. Hasil penelitian di Inggris ditemukan fakta bahwa sekitar 1,3% anak laki-laki dan 0,3% anak perempuan masih memiliki kebiasaan BAB sembarangan pada usia 7 tahun. Kondisi yang digambarkan oleh kedua temuan tersebut dikarenakan kegagalan dalam toilet training (Kelly cit. Irwan, 2003). Berdasarkan data Harold di Brazelton (2010) Sebanyak 90% anak yang mulai diajarkan penggunaan toilet training pada usia 6 sampai 12 bulan lebih awal tidak mencapai penguasaan yang handal sampai umur 3 tahun atau lebih.
AN
Pelaksanaan toilet training pada anak diharapkan dapat terhindar dari stres. Hal
A
RT ini dapat menyebabkan masalah jangka panjang di mana anak akan mengalami A AK sembelit, mengompol dan rasa bersalah. Proses toilet trainingYakan berjalan G O Y dengan lancer asalkan orang tua mempertahankan sikap yang rileks dan tidak I N menekan. Orang tua disini sebaiknya membuat YA seluruh proses toilet training . Amengancam sehingga anak tidak takut menjadi proses yang positif, alami, L tidak A mencobanya (Shelov, 2005).ER ND E Anak yang S Jtidak mampu melalui tahapan ini dengan baik, maka akan E IK dampak psikologis terhadap perkembangan kepribadian anak. Jika menimbulkan T S
A K A
T S U
P R E
P
orang tua terlalu bersikap keras atau sering memarahi anak pada saat buang air
besar ataupun buang air kecil maka anak akan mempunyai kepribadian yang cenderung bersifat retentif, yaitu anak cenderung bersikap keras kepala atau bahkan kikir. Sedangkan bila orang tua bersikap santai dalam toilet training maka anak akan mengalami kepribadian ekspresif, yaitu anak lebih tega, cenderung ceroboh, suka membuat gara-gara emosional dan seenaknya dalam melakukan kegiatan sehari-hari (Hidayat, 2005). Permasalahan pada kegagalan toilet training akan menyebabkan Enkopresis, yaitu gangguan pengeluaran feses pada tempat yang tidak sesuai (bukan di toilet) dan terjadi berulang kali dan enuresis,
3
gangguan ngompol (pengeluaran urin bukan pada tempatnya) pada anak tanpa kelainan fisik dan usia yang sudah tepat untuk diajarkan toilet training (Gelfand, 2003). Keberhasilan toilet training tergantung pada kesiapan yang ada pada diri anak dan orang tua (Hidayat, 2005). Beberapa tanda anak mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi antara lain yaitu kesiapan fisik, mental dan kesiapan psikologis. Sedangkan kesiapan orang tua itu sendiri antara lain yaitu mengenali kesiapan anak untuk berkemih dan defekasi, menyediakan waktu, dan tidak mengalami konflik atau stress keluarga yang berarti misalnya perceraian, pindah rumah, dan teman baru (Supartini, 2004). Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang toilet training pada anak usia toddler (Kelly, cit Irwan, 2003). Pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang toilet training yang baik, maka
AN
orang tua berusaha menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan anak dalam
A
RT melaksanakan toilet training. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Notoatmodjo A AK (2003), bahwa pengetahuan merupakan bagian kognitif dalamYmenumbuhkan G YOadanya pengetahuan perilaku seseorang, sehingga perilaku yang didasariI oleh AN sebelumnya Hany (2012) akan cenderung langgeng. Di dukung oleh penelitian Y A. ibu dengan kemampuan toilet dengan judul penelitian hubungan L pengetahuan RA training pada anak usia toddler di ruang rawat inap E BLU RSUD Prof. Dr. E D kandou manado yaitu ENdengan hasil penelitian ada hubungan antara pengetahuan J S ibu denganEkemampuan toilet training pada anak usia toddler. Oleh sebab itu, K I pengetahuan orang tua tentang toilet training merupakan salah satu aspek penting ST
A K A
T S U
P R E
P
dalam menumbuhkan perilaku toilet training pada anak usia toddler mengingat orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya (Hidayat, 2005). Dari data yang di dapat di Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman pada bulan Nov 2014. Didapatkan data jumlah anak 52 anak Hasil wawancara dengan 7 orang tua yang memiliki anak yang berusia toddler, 5 diantaranya mengatakan merasa kesulitan melakukan toilet training dengan alasan belum mengerti benar cara tepat melakukan toilet training dan mengatakan anaknya masih sering mengompol terutama saat malam hari dan dipakaikan popok sebelum tidur. Kesulitan yang mereka rasakan terutama berkaitan dengan kesabaran dalam
4
melaksanakan dan mengajarkan bagaimana dan di mana seharusnya anak-anak mereka BAK/BAB. Hal ini dikarenakan anak sering dipakaikan diaper (popok). Sebanyak 2 orang tua lainnya yang diwawancara mengatakan bahwa anaknya sudah bisa pergi ke toilet sendiri namun belum bisa membersihkan dirinya sendiri dan menyiram toilet (Paud Insan Mandiri, 2014). Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan orang tua tentang toilet training dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler di Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Adakah hubungan antara tingkat
AN
pengetahuan orang tua tentang toilet training dengan pelaksanaan toilet training
A YAK K A OG
pada anak usia toddler di Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman?
T ANI Y S U .Y
C. Tujuan Penelitian
P AL A R E ER
1. Tujuan Umum
Diketahui hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet
P
training dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler di Paud
D
N JE
Insan Mandiri Ngaglik Sleman.
S
E K I T
2. Tujuan Khusus
S a.
Diketahui tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training pada anak usia toddler di Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman.
b. Diketahui pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler di Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Keperawatan Anak Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi perkembangan ilmu keperawatan khususnya untuk asuhan keperawatan pada anak usia toddler.
A
T AR
5
2. Bagi Guru / Orang Tua Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training pada anak usia toddler. b. Dapat memberikan informasi tentang gambaran pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler. c. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat, khususnya tentang toilet training pada anak usia toddler. 3. Bagi Mahasiswa STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca dan menambah referensi di perpustakaan tentang pengetahuan dan pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler. 4. Bagi Peneliti Lanjut
AN
A YAK K A OG
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
T ANI Y S U .Y
tentang hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pelaksanaan toilet
P AL A R E ER
training pada anak usia toddler dan bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan referensi, sehingga dapat dilakukan
P
penelitian lebih lanjut dan mendalam terhadap variabel yang diteliti.
S
E K I T
A
T AR
D
N JE
E. Keaslian Penelitian
S Beberapa penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya sebagai berikut: 1. Hany, RM., dkk., (2012) “Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kemampuan Toilet Training pada Anak Usia Toddler di Ruang Rawat Inap E BLU RSUD Prof. Dr. Kandou Manado. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun). Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional, pemilihan sampel dengan purposive sampling. Sampel 40 Ibu yang memiliki anak usia 1 - 3 tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari
6
2013. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian koesioner yang dibuat oleh peneliti dan diisi oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler. Kesimpulan ada hubungan pengetahuan ibu dengan kemampuann toilet training pada anak usia toddler di ruang rawat inap E BLU RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado. Perbedaan penelitian pertama dengan penelitian sekarang, antara lain: subyek/obyek penelitian yang khusus mengukur pengetahuan ibu, tempat dan waktu penelitian, teknik samping, yaitu penelitian pertama menggunakan purposive sampling dan penelitian sekarang menggunakan total sampling, serta teknik analisis data pada penelitian pertama menggunakan analisis chisquare, sedangkan penelitian sekarang menggunakan analisis Kendall Tau.
AN
Persamaan penelitian pertama dengan penelitian sekarang, antara lain terletak
A
RT pada: (1) Variabel penelitian, yaitu tingkat pengetahuan orang tua A tentang AK kedua Y toilet training dan pada anak usia toddler; (2) desain penelitian OG waktu cross Y penelitian menggunakan desain korelasional dengan pendekatan I N sectional; (3) instrument kedua penelitian YAmenggunakan kuesioner untuk . Atua tentang toilet training. mengukur tingkat pengetahuan orang L A Rpengetahuan 2. Ningsih (2012) “Hubungan dan perilaku ibu dalam menerapan E D toilet training dengan EN kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah di RW J S Babakan Kota Tanggerang”. Tujuan penelitian adalah untuk 02 Kelurahan E K I mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu dalam menerapan toilet ST
A K A
T S U
P R E
P
training dengan kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tanggerang. Peneliian ini merupakan penelitian kuntitatif dengan metode pendekatan cross sectional pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 82 responden. Instrument/alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner, analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang toilet training dengan kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah dan ada hubungan antara perilaku ibu dalam menerapkan toilet
7
training dengan kebiasaan menggompol pada anak usia prasekolah (3 - 6 tahun) di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tanggerang. Perbedaan kedua penelitian ini antara lain: (1) variabel penelitian ini berupa pengetahuan, perilaku orang tua dan kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah (3 – 6 tahun), (2) desain penelitian deskritif analitik , (3) teknik sampling total sampling (4) teknik analisis data menggunakan uji chi squear. Persamaan penelitian pertama dengan penelitian sekarang, antara lain terletak pada: (1) Variabel penelitian, yaitu tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training; (2) desain penelitian kedua penelitian menggunakan pendekatan waktu cross sectional; (3) instrument kedua penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training.
AN
3. Kusumaningrum (2012) “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku
A
RT Orang Tua dalam Toilet Training Toddler.” Penelitian ini bertujuanAuntuk AKorang tua Y mendeskripsikan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku OGpre-experimental Y dalam toilet training toddler. Metode penelitian adalah I N A kuota sampling. Uji statistik dengan desain one group pre-prost designY dengan . A yang digunakan adalah Mc Nemar dengan tingkat kebermaknaan 5%. Hasil L A R ada perbedaan tingkat pengetahuan, sikap dan penelitian menunjukkanE tidak D N dalam toilet training toddler sebelum dan sesudah tindakan orangEtua J Spenyuluhan. diberikan E K I Perbedaan kedua penelitian, antara lain: (1) Variabel penelitian berupa ST
A K A
T S U
P R E
P
pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua dalam toilet training toddler dan pemberian pendidikan kesehatan; (2) desain penelitian menggunakan preexperimental dengan one group pre-post test desain, sedangkan penelitian sekarang menggunakan korelasional; (3) teknik sampling menggunakan quota sampling, sedangkan penelitian sekarang menggunakan total sampling; (4) teknik analisis data menggunakan paired t-test, sedangkan penelitian sekarang menggunakan uji Kendall Tau. Persamaan kedua penelitian terletak pada topik penelitian berupa tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training pada anak usia toddler.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman yang terletak di Dayu Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta. Bangunan sekolah terbuat dari batu bata dan berbentuk persegi, serta memiliki satu buah lapangan bermain dan lapangan parkir. Gedung sekolah berdiri di tengahtengah perkampungan warga. Pada sekolah ini terdapat 2 kelas dengan 4 orang guru dan jumlah siswa sebanyak 52 orang anak, kegiatan belajar
AN
berlangsung sejak pukul 08.00 sampai pukul 10.00 setiap hari Senin sampai
A YAK K A OG
Kamis.
Pelaksanaan toilet training siswa di PAUD Insan Mandiri Ngaglik
T ANI Y S U .Y
Sleman dilaksanakan oleh orang tua siswa yang menunggu siswa saat
P AL A R E ER
mengikuti kegiatan PAUD. Kadang- kadang guru membantu siswa dalam melaksanakan toilet training apabila siswa ditinggal oleh orang tuanya.
P
D
N JE
2. Analisis Hasil Penelitian
S
S Penelitian E K TI
ini dilaksanakan di Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman
dengan jumlah sampel 37 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil-hasil sebagai berikut:
a. Analisis univariabel 1. Karakteristik responden di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin anak, umur anak, status anak, umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan pendapatan yang diuraikan pada table 4.1 sebagai berikut:
43
A
T AR
44
Tabel 4.1. Distribusi
Frekuensi
Responden
Berdasarkan
Karakteristik
Responden
di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman Karakteristik
Frekuensi
Prosentase(%)
Laki-laki
21
56,8
Perempuan
16
43,2
1 - 2 tahun
10
27,0
2 - 3 tahun
27
73,0
Anak ke 1
12
32,5
Anak ke 2
18
Jenis kelamin anak
Umur anak
Status anak
Anak ke >3
< 20 tahun
RP
PEJENDE
20-35 tahun > 35 tahun
KA
TA
US
Umur ibu
7
I N A
.5 Y A L 24
RA
AN
48,6
13,5 64,9 21,6
E K I T
3
8,1
9
24,3
SMA
20
54,1
Perguruan tinggi
5
13,5
PNS
2
5,4
Pegawai swasta
3
8,1
Buruh
6
16,2
Wiraswasta
3
8,1
Ibu rumah tangga
23
62,2
Pendidikan
S
S SMP
K
A Y 18,9 G YO
8
SD
A
Pekerjaan
T AR
45
Penghasilan < Rp 500.000
12
32,4
Rp 500.000-Rp 1.000.000
3
8,1
> Rp 1.000.000
22
59,5
Total
37
100
Sumber : Data primer 2015 Tabel 4.1. menunjukkan sebagian besar responden anak berjenis kelamin laki-laki dengan prosentase sebesar (56,8%). Karakteristik umur anak terbasar adalah 2-3 tahun dengan prosentase (73%). Anak ke 2 mendominasi pada karakteristik status anak yaitu sebesar (48,6%). Umur ibu terbesar adalah 20-35 tahun dengan prosentase (64,9%). Karakteristik
AN
pendidikan responden terbesar adalah berpendidikan
A YAK K A OG
responden terlihat bahwa ibu rumah tangga menjadi pekerjaan yang
T ANI Y S U .Y
paling banyak pada responden yaitu sebesar (62,2%). Karakteristik Penghasilan responden terbesar yaitu berpenghasilan > Rp 1.000.000
P AL A R E ER
dengan prosentase (59,5%).
P
ND E J Pengetahuan adalah hasil dari ranah tahu dan ini terjadi karena ES
2. Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Toilet Training
IK setelah T S
seseorag melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia melalui mata dan telinga (Bestable, 2002). Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam domain
kognitif
mempunyai
enam
tingkatan,
yaitu:
Tingkat
pengatahuan Tahu (know), Memahami (comprehension), Aplikasi (aplication),
Analisis
(analysis),
Sintesis
(synthesis), Evaluasi
(evalution). Hasil pengukuran tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman disajikan pada Tabel 4.2 berikut:
A
T AR
SMA dengan prosentase sebesar (54,1%). Karakteristik pekerjaan
46
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Toilet Training di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman
ingkat pengetahuan
Frekuensi
Prosentase
Baik
19
51,4
Cukup
6
16,2
Kurang
12
32,4
Jumlah
37
100
Sumber : Data Primer 2015 Tabel 4.2. menunjukkan tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman sebagian besar adalah
AN
baik (51,4%).
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
3. Pelaksanaan toilet training pada anak usia Toddler
Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih
P AL A R E ER
anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil atau buang air besar (Hidayat, 2005). Usia yang tepat untuk berlatih sekitar
P
D
18 - 24 bulan sangat tergantung pada perkembangan beberapa otot
N JE
tertentu, minat dan kesadaran anak yang bersumber dari anak tersebut
S E (Handayani, 2006). Hasil pengukuran pelaksanaan toilet training pada K TI
S
anak usia Toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman disajikan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Toilet Training pada Anak Usia Toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman
elaksanaan toilet training
A
T AR
Frekuensi
Prosentase
Baik
18
48,6
Cukup
6
16,2
47
Kurang
13
35,1
Jumlah
37
100
Sumber : Data Primer 2015 Tabel 4.3 menunjukkan pelaksanaan toilet training pada anak usia Toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman sebagian besar adalah baik (48,6%).
b. Analisis Bivariabel Tabulasi silang dan hasil uji korelasi kendall tau hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia Toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman disajikan pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4.
AN
A
RT A Tingkat
A YAK K A OG
Tabulasi Silang dan Hasil Uji Kendall Tau Hubungan antara
T ANI Y S U .Y
Pengetahuan Orang Tua tentang Toilet Training dengan Pelaksanaan Toilet Training pada Anak Usia Toddler di PAUD Insan Mandiri
P AL A R E ER
Ngaglik Sleman
P
Pengetahua n
ND
Pelaksanaan toilet training
E J S
E K I T
τ
Total
value
Baik
Cukup
Kurang
f
%
f %
f
%
f
%
Baik
1
37,
3 8,1
2
5,4
19
51,4
Cukup
4
8
2 5,4
1
2,7
6
16,2
Kurang
3
8,1
1 2,7
10
27,0
12
32,4
1
2,7
1
48,
6 16,2
13
35,1
37
100
8
6
S
Jumlah
p-
0,604
0,000
Sumber: Data Primer 2015. Tabel 4.4 menunjukkan orang tua dengan tingkat pengetahuan kategori baik sebagian besar memiliki pelaksanaan toilet training kategori
48
baik sebanyak (37,8%). Orang tua dengan tingkat pengetahuan kategori cukup memiliki pelaksanaan toilet training kategori baik sebanyak (8,1%), sedangkan orang tua dengan tingkat pengetahuan kategori kurang sebagian besar memiliki pelaksanaan toilet training kategori kurang (27,0%). Hasil uji korelasi Kendall tau diperoleh p-value sebesar 0,000< (0.05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia Toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman.
B. Pembahasan 1. Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Toilet Traning
AN
A
RT A tentang toilet training di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman sebagian AK besar adalah baik sebanyak 51,4%. Hasil penelitian G iniYsesuai dengan YOtentang Hubungan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2012) I AN Toilet Training Dengan Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Dalam Y Menerapan . AUsia Kebiasaan Mengompol Pada Anak Prasekolah Di RW 02 Kelurahan L A Babakan Kota Tanggerang ER yang menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu D N adalah berpengetahuan baik dengan prosentase Etraining tentang toilet J S E 62,2%. K I ST Tingkat pengetahuan yang baik dipengaruhi oleh faktor umur orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan orang tua
A K A
T S U
P R E
P
Hasil tabulasi silang antara umur ibu dengan tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training menunjukkan tingkat pengetahuan ibu kategori baik terbanyak pada kelompok usia 20-35 tahun (45,9%), sedangkan kategori kurang terbanyak pada kelompok usia > 35 tahun (13,5%). Hal ini sesuai dengan pendapat Kartono (2006), bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia. Semakin dewasa usia akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan yang dimiliki dan bagaimana cara mendapatkan informasi tersebut. Seseorang yang berumur produktif (muda) lebih mudah menerima pengetahuan dibandingkan seseorang yang
49
berumur tidak produktif (lebih dewasa) karena orang dewasa telah memiliki pengalaman yang mempengaruhi pola pikir sehingga sulit diubah (Notoatmodjo, 2010). Faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah pendidikan orang tua. Hasil tabulasi silang tingkat pengetahuan ibu kategori baik terbanyak pada kelompok berpendidikan SMA (37,8%), sedangkan kategori kurang terbanyak pada kelompok berpendidikan SMP (21,6%). Pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan
seseorang
maka
semakin
baik
pula
pengetahuannya.
Pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang toilet training yang baik, maka orang tua berusaha menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan
AN
anak dalam melaksanakan toilet training. Pengetahuan merupakan bagian
A
RT kognitif dalam menumbuhkan perilaku seseorang, sehingga perilaku yang A K A Y didasari oleh adanya pengetahuan akan cenderung langgeng Notoatmodjo OG Y (2003). I N Jika dilihat dari status pekerjaan ibu, tingkat pengetahuan ibu kategori YA . Arumah tangga (29,7%), demikian juga baik terbanyak pada kelompokLibu A kelompok ibu rumah tangga (21,6%). Rpada kategori kurang terbanyak E NDpembentuk pengetahuan seseorang adalah lingkungan Salah satuEfaktor S J didalamnya lingkungan kerja. Akan tetapi, seiring dengan sosial termasuk E IK T perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya yang S
A K A
T S U
P R E
P
berbasis internet, memudahkan seseorang untuk memperoleh informasi dan sumber pengetahuan up to date kapanpun dan dimanapun tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga ibu yang tidak bekerjapun dapat memperoleh informasi untuk meningkatkan pengetahuan (Soekanto, 2006). Dilihat dari status anak, tingkat pengetahuan orang tua kategori baik terbanyak pada status anak ke 2 (32,4%), sedangkan kategori kurang terbanyak pada kelompok status anak ke 1 (13,5%). Karakteristik orang tua pengetahuan baik dengan pelaksanaan kurang di lihat dari faktor pelaksanaan toilet training salah satunya faktor kesiapan anak dan orang tua,
50
dimana ibu dengan status pekerjaan buruh sehingga orang tua hampir tidak punya waktu untuk mengajarkan toilet training pada anak. Pengetahuan ibu baik dilihat dari status anak yaitu anak kedua dengan umur ibu 34 tahun, ibu sudah ada pengalaman dalam mendidik anak. Jumlah anak yang dimiliki dan pernah diasuh dapat menentukan dan menambah wawasan ibu dalam hal merawat anaknya dari pengalaman yang didapat pada anak yang telah dirawat sebelumnya Hal ini sesuai teori Notoatmodjo (2003) bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan.
2. Pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan toilet training pada anak usia Toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman sebagian besar
AN
adalah baik (48,6%). Hasil penelitian ini sesuai dengan Ningsih (2012) yang
A
T menyimpulkan perilaku ibu dalam menerapkan toilet training di A RWR02 AK Y Kelurahan Babakan Kota Tanggerang adalah berperilaku baik. G O Y Banyaknya ibu yang memiliki pelaksanaan toilet training kategori baik I N disebabkan faktor umur orang tua. Hasil YAtabulasi silang antara umur ibu . Amenunjukkan pelaksanaan toilet training dengan pelaksanaan toilet training L RA kategori baik terbanyak pada kelompok usia 20-35 tahun (40,5%), E D sedangkan kategori EN kurang terbanyak pada kelompok usia < 20 tahun J S Menurut Stuart dan Laraia (2005), usia mempengaruhi cara (13,5%). E K I Tpandang individu dalam menyelesaikan masalah, termasuk masalah
A K A
T S U
P R E
P
S
kesehatan. Kemampuan
kognitif
dan kemampuan
perilaku
sangat
dipengaruhi oleh tahap perkembangan usia seseorang (Potter & Perry, 2005). Faktor lain yang mempengaruhi pelaksanaan toilet training adalah pendidikan orang tua. Hasil tabulasi silang pelaksanaan toilet training kategori baik terbanyak pada kelompok berpendidikan SMA (35,1%), sedangkan kategori kurang terbanyak pada kelompok berpendidikan SMP (21,6%). Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana
51
berpikir secara ilmiah, dengan perkataan lain, orang yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah dalam menerima dan mencerna ide-ide atau gagasan baru. Pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi pula pengetahuan yang dimiliki seseorang dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi seseorang untuk bertindak atau berperilaku (Bastable, 2002). Pekerjaan juga akan mempengaruhi perilaku ibu dalam pelaksanaan toilet training. Hasil tabulasi silang pelaksanaan toilet training kategori baik terbanyak pada kelompok ibu rumah tangga (27%). Demikian juga kategori kurang terbanyak pada kelompok ibu rumah tangga (24,3%). Karakteristik orang tua pengetahuan kurang dengan pelaksanaan baik di lihat dari faktor lingkungan dan pengalaman ibu dengan pekerjaan IRT ibu dapat melihat
AN
dan belajar dari sekeliling atau masyarakat dan di dukung dengan status
A
RT anak yaitu anak kedua ibu setidaknya sudah mempunyai pengalamanA dalam AKinformasi Y mendidik anaknya. Pekerjaan mempengaruhi banyak sedikitnya OG Y yang diterima informasi tersebut dapat digunakan untuk memelihara I N kesehatan keluarganya. Interaksi responden YA terhadap lingkungan pekerjaan . A informasi tentang toilet training memungkinkan responden memperoleh L RAini sejalan dengan pendapat dari Notoatmodjo secara baik dan benar.EHal ND salah satu factor yang mempengaruhi perilaku (2010) yangE menyebutkan J S adalah lingkungan fisik. E IK T S
A K A
T S U
P R E
P
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Dengan Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Hasil tabulasi silang didapatkan hasil bahwa pengetahuan yang baik menyebabkan pelaksanaan toilet training baik sebanyak 37,8%. Hal ini sesuai dengan Bastable (2002) Pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki seseorang. Semakin banyak informasi yang dimiliki seseorang semakin tinggi pula pengetahuan yang dimiliki seseorang dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi seseorang untuk berperilaku
52
hidup sehat dalam menerapkan pelaksanaan toilet training
sedangkan
pengetahuan yang baik namun pelaksanaan kurang sebesar 5,4%. Hasil penelitian yang menunjukan 2,7% dengan pengetahuan kurang mempunyai pelaksanaan toilet training baik. Hal ini terkait dengan teori Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk terbentuknya perilaku seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Namun 27% dengan pengetahuan kurang mempunyai pelaksanaan toilet training yang kurang. Hal ini sesuai dengan Wulandari (2001) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan toilet training adalah pengetahuan orang tua. Hasil uji korelasi Kendall tau menunjukkan bahwa ada Hubungan
AN
Pengetahuan Orang Tua Tentang Toilet Training Dengan Pelaksanaan Toilet
A
RT Training Pada Anak Usia Toddler Di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman. A AK Y OG Y C. Keterbatasan Penelitian I N A berpengaruh terhadap hasil Hal yang menjadi keterbatasan sehinggaYdapat . A penelitian adalah: L A Rdilaksanakan 1. Cara pengumpulan data hanya menggunakan angket tertutup E D N diikuti dengan observasi, sehingga masih terdapat (kuisioner) E tanpa J S responden menjawab dengan tidak jujur. kemungkinan E K I ST2. Belum dilakukan pengontrolan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
A K A
T S U
P R E
P
pelaksanaan toilet training seperti: kesiapan anak dan kesiapan orang tua, kesadaran anak, dan pola buang air pada anak. 3. Belum dilakukan pengontrolan terhadap anak dengan ibu atau orang tua yang memiliki pengasuh. 4. Uji validitas dilakukan di Posyandu sehingga observasi terhadap pelaksanaan toilet training pada anak tidak dapat dilakukan. Hal ini disebabkan kunjungan orang tua yang singkat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman adalah baik (51,4%). 2. Pelaksanaan toilet training pada anak usia Toddler di PAUD Insan Mandiri Ngaglik Sleman adalah baik (48,6%). 3. Ada hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang toilet training dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia Toddler di PAUD Insan
AN
Mandiri Ngaglik Sleman, ditunjukkan dengan hasil uji Kendall tau
A YAK K A OG
diperoleh p-value sebesar 0,000< α (0,05).
T ANI Y S U .Y
B. Saran
P AL A R E ER
Saran-saran yang peneliti berikan sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah :
P
1. Bagi Ilmu Pengetahuan Keperawatan Anak
D
N JE
Penelitian ini hendaknya dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan
S ilmu pengetahuan khususnya keperawatan anak. Bagi peneliti selanjutnya E K I T
S
yang berminat menggali lebih dalam tentang hal ini dengan metode penelitian yang lain dalam melakukan penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia Toddler.
2. Bagi Guru/Orang Tua Paud Insan Mandiri Ngaglik Sleman Sebagai sarana pendidikan PAUD hendaknya memfasilitasi pendidikan toilet training kepada orang tua. Hal ini dapat berupa leaflet toilet training, pemutaran video tentang toilet training di ruang tunggu PAUD. Pihak PAUD diharapkan juga aktif menggali perilaku toilet training anak didiknya.
53
A
T AR
54
3. Bagi Mahasiswa STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai tambahan bahan bacaan di perpustakaan bagi mahasiswa yang berminat melakukan penelitian tentang pelaksanaan toilet training pada anak usia Toddler. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti yang akan datang perlu menyempurnakan hasil penelitian ini dengan
melakukan
pengontrolan
terhadap
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pelaksanaan toilet training, meliputi: kesiapan anak dan kesiapan orang tua, kesadaran anak, dan pola buang air pada anak.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI. PT Rineka Cipta : Jakarta. Barasanti. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Dengan Kesiapan Toilet Training Pada Toddler Di Posyandu Wijaya Kusuma Des Ataman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah Program Studi Keperawatan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta. Bastable, S. (2002). Perawat sebagai pendidik. Jakarta: EGC. Beth. (2008). Toilet Training. Journal American Family Physician Volume 78, November 2008 http://www.aafp.org/afp/2008/1101/p1059.pdf diakses Mei 2014 Betz, CL & Sowden LA. (2002). Keperawatan Pediatric Edisi III. Jakarta: EGC.
AN
A YAK K A OG
Gelfand, D. M., Drew, C. J., (2003). Child Behavior Disorders. 4th ed. Belmont: Wadsworth/Thomson Learning, 325-328.
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
Gupte, S. (2004). Pedoman Perawatan Anak, Jakarta: Pustaka Populer Obor Handayani,W. (2006). Psikologi keluarga. Jakarta : Pustaka Utama
P
D
N JE
Hany, RM, Amatus YI & Rivelino H. (2012) .Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kemampuan Toilet Training pada Anak Usia Toddler di Ruang Rawat Inap E BLU RSUD Prof. Dr. Kandou Manado. Available from:http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eners/article/view/1770. [Accesed 12 Juni 2013].
S
E K I T
S
Harold. (2010).Toilet Training In First Children. The American Academy Of Pediatrik. Hidayat, AA. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Medika: Jakarta. . (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan teknik Analisa Data. Salemba Medika: Jakarta. . (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Irwan, P. (2003). Anakku Hatiku. Bekasi: Pustaka Tarbiatuna.
A
T AR
Edwards, & Michener. (2010). Successful Toilet Training and Beyond. http://www.fcs.uga.edu/docs/toilet_training.pdf akses Mei 2014
Kartono, K. (2006)..Psikologi Wanita. Bandung: Mandar Maju Kusumaningrum. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Orang Tua dalam Toilet Training Toddler Di Kelurahan Plaju Ulu Sumatra Selatan. Available from: http://eprints.unsri.ac.id/id/eprint/1300 [ Accesed 12 juni 2013]. Ningsih. S.F. (2012). Hubungan pengetahuan dan perilaku ibu dalam menerapan toilet training dengan kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tanggerang. Available from: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25681/1/S RI%20FITDIYAH%20NINGSIH%20-%20fkik.pdf Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta: Jakarta. . (2007). Promosi Kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
AN
A
RT . (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: A PT Rineka Cipta. AK Y Nursalam. (2005). Askep Bayi dan Anak. Edisi3. Jakarta: Salemba OG Medika. Y I N AMetodologi Penelitian Riset .(2008). Pendekatan Praktis Y . Keperawatan Cetakan I.A Jakarta: Penerbit CV Sagung Seto. L RA Edisi X. Jakarta: Salemba Medika. Papalia. (2009). Human Development E ND E . (2001).J S Perkembangan Pada Remaja. Jakarta : Rineka Cipta E IK T Potter, & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep S P.A proses dan praktik, edisi 4, volume 1,alih bahasa yasmin asih dkk.
A K A
T S U
P R E
P
Jakarta:EGC Potts. (2007). Pediatric Nursing: Caring For Children And Their Families Second Edition. Canada:Thomson Riwidiko.(2009). Statistik Kesehatan. Jogjakarta:Mitra Cendikia Shelov.(2005). The American Academy Of Pediatric Perawatan Untuk Bayi Dan Balita. Jakarta:arcan. Soekanto, S. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada
Soekresno. (2008). Toilet Learning Butuh Kesiapan Si Kecil. http:///D:TOILET%20TRAINING%20FULL/toilet%20training/langkah %20sukses%20toilet.html akses Mei 2014 Soetjiningsih. (2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto. .(2003). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. Stuart & Laraia. (2005). Prinsip dan Praktek Keperawatan Psikiatri. Edisi 8. St. Louis: Mosby Book INC Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. .(2009). Metode Penelitian Bandung:CV Alfabeta
Kualitatif,Kuantitatif
Dan
R&D.
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta:EGC
AN
A YAK K A OG
Tanuwijaya, S. (2003). Konsep Umum Tumbuh dan Kembang. Jakarta: EGC.
T ANI Y S U .Y
Thompson, J. (2003). Pedoman Merawat Balita. Jakarta: Erlangga
P AL A R E ER
Warner, & Paula. (2007). Mengajari Anak Pergi ke Toilet. Jakarta: Arcan.
P
Wawan, A. dan Dewi, M., (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Media.
S
E K I T
D
N JE
Whaley & Wong, (2000). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Edisi 2, Jakarta : EGC.
S
Wong D.L. (2003). Pedoman klinis keperawatan pediatrik. Jakarta:EGC . (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong Edisi 6. Jakarta : EGC Wulandari,
A
T AR
Supartini Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. EGC.
Virginia. (2001). [balita-anda] Toilet Training. Available from:http://www.mail.archive.com/
[email protected]/. Diakses tanggal 29 februari 2013
Yahya, H. (2007). Cairan ajaib: ASI. Akses April 2014. Dikutip dari website: http://www.harunyahya.com/indo/artikel/082.htm