FAKTOR-FAK KTOR YAN NG MEMPE ENGARUH HI PEMAN NFAATAN N POSYANDU LAN NSIA DI PO OSYANDU LANSIA WREDHA W SEJAHTE ERA D DUSUN BINTARAN KULON SRIMULYO S O KECAM MATAN P PIYUNGA AN KABUP PATEN BANTUL Y YOGYAKA ARTA
SKRIP PSI
Diajukan n Sebagai Salah S Satu Syarat Meencapai Gellar Sarjanaa Keperawa atan STIKES Achmad A Yani Y Yogyak karta
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
Disusun oleh: o NIN NUK NURJ JAYANTI NPM:3210 05006
PRO OGRAM ST TUDI ILM MU KEPERA AWATAN N SE EKOLAH TINGGI T IL LMU KESE EHATAN JENDE ERAL ACH HMAD YA ANI Y YOGYAKA ARTA 2012 2
i
A
T AR
AN
A YAK K A OG
T AR
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI POSYANDU LANSIA WREDHA SEJAHTERA DUSUN BINTARAN KULON SRIMULYO KECAMATAN PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA INTISARI Latar Belakang : Keberadaan Posyandu bagi lansia merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau, berkelanjutan dan bermutu, yang diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para lansia. Namun dalam kenyataannya aktifnya kegiatan Posyandu Lansia sering tidak diiringi dengan keaktifan kehadiran para lansia. Lansia yang tidak aktif datang ke Posyandu Lansia maka kondisi kesehatannya tidak dapat dipantau dengan baik. Di Posyandu Lansia Wredha Sejahtera Lansia yang aktif datang ke setiap bulannya sebanyak 48 Lansia dari 296 Lansia. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu lansia di Posyandu Lansia Wredha Sejahtera Dusun Bintaran Kulon Srimulyo Kecamatan Piyungan Bantul Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara sampel jenuh (total populasi) dari seluruh populasi yaitu sebanyak 48 orang lansia. Hasil : Faktor predisposisi yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu lansia di Posyandu Lansia Wredha Sejahtera Dusun Bintaran Kulon, Srimulyo, Piyungan Bantul mayoritas masuk dalam kategori cukup yaitu sebesar 47,9% , faktor pendukung mayoritas masuk dalam kategori baik yaitu sebesar 85,4% dan faktor pendorong mayoritas masuk dalam kategori baik yaitu sebesar 54,1%. Kesimpulan : Faktor predisposisi dalam kategori cukup, faktor pendukung dalam kategori baik dan faktor pendorong dalam kategori baik. Kata Kunci : Faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor pendorong, Pemanfaatan Posyandu
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
iii
A
T AR
FACTORS THAT INFLUENCE OF USING POSYANDU IN POSYANDU OF WREDHA SEJAHTERA BINTARAN KULON SRIMULYO PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA
ABSTRACT Background: Posyandu is one of the needs of people to health care that is affordable, sustainable and quality, which is expected to be put to good use by the elderly. But in reality the active Posyandu activities are often not accompanied by the active presence of the elderly. Condition Elderly who do not actively come to the posyandu can not be monitored properly. The active presence of the elderly in every month at Posyandu Wredha Sejahtera as many as 48 elderly from 296 elderly. Objectives: To determine the factors that influence of using Posyandu in Posyandu Wredha Sejahtera , Bintaran Kulon Srimulyo , Piyungan, Bantul Yogyakarta. Method: This study was descriptive. The sample in this study by saturated samples (total population) from the entire population as many as 48 people elderly. Results: Predisposing factors that influence the use of Posyandu Wredha Sejahtera Bintaran Kulon, Srimulyo, Piyungan, Bantul in the majority of categories are sufficient as many as 47.9%, enabling factors are the majority in good category as many as 85.4% and the reinforcing factors are the majority in good category as many as 54.1%. Conclusions: Factors predisposing in sufficient category, enabling factors in good category and reinforcing factors in good category. Keywords: predisposing factors, enabling factors, reinforcing factors, Posyandu.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
iv
A
T AR
PERNYATAAN Dengan ini sayan menyatakan bahwa dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia Wredha Sejahtera Dusun Bintaran Kulon Srimulyo Kecamatan Piyungan Bantul Yogyakarta” yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi sarjana keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, sepanjang pengetahuan saya bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan dilingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Jenderal Achmad Yani Yogyakarta maupun di perguruan tinggi atau institusi manapun kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
Yogyakarta……2012
S
Ninuk Nurjayanti NPM : 32105006
v
A
T AR
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia Wredha Sejahtera Dusun Bintaran Kulon Srimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta” dengan baik. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaaan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Program Alih Jalur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. I Edy Purwoko, Sp. B, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Ibu dr. Erni Rochmawati selaku kepala Puskesmas Piyungan Bantul Yogyakarta. 3. Ibu Dwi Susanti S. Kep., Ns., selaku ketua prodi ilmu keperawatan. 4. Ibu Induniasih S. Kp., M. Kes., selaku dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Fajriyati Nur Azizah S. Kep., Ns., selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini. 6. Ibu Titih Huriah, Ns., M. Kep. Sp. Kom., selaku Penguji yang telah memberikan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran maupun kritik yang membangun agar kedepan dapat lebih baik lagi. Akhir kata, Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi penulis dan para mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
Yogyakarta, ......Juli 2012
Penulis
vii
A
T AR
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii INTISARI......................................................................................................... iii ABSTRACT ....................................................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix DAFTAR BAGAN .......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah............................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5 E. Keaslian Penelitian .......................................................................... 5
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis ............................................................................ 9 1. Lanjut usia (Lansia) ................................................................. 9 2. Posyandu lansia ........................................................................ 12 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu .... 15 B. Kerangka Teori ................................................................................ 23 C. Kerangka Konsep ............................................................................ 24 D. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 25
P AL A R E ER
P
D
N JE
S E K I METODE PENELITIAN BAB STIII A. Desain Penelitian ............................................................................. 26 B. C. D. E. F. G. H. I. J.
Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 26 Populasi, Sampel dan Tekhnik Sampel ........................................... 26 Variabel Penelitian .......................................................................... 27 Definisi Operasional ........................................................................ 27 Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................................... 29 Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 31 Pengelolaan dan Analisa Data ......................................................... 33 Jalannya Penelitian .......................................................................... 35 Etika Penelitian ................................................................................ 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ................................................................................ 39 B. Pembahasan ..................................................................................... 44 viii
A
T AR
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 50 B. Saran .................................................................................................... 50 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
ix
A
T AR
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Definisi Operasional ......................................................................... 27 Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................... 30 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, pendidikan, Pekerjaan..................................... 39 Tabel 4. Pemanfaatan Posyandu Lansia Ditinjau dari Faktor Predisposisi (Pengetahuan dan Sikap) .................................... 40 Tabel 5. Pemanfaatan Posyandu Lansia Ditinjau dari Pengetahuan dan Sikap ............................................................................................ 40 Tabel 6. Pemanfaatan Posyandu Lansia Ditinjau dari Faktor Pendukung (Fasilitas/sarana, Jumlah Kader, dan Jarak) ........ 41 Tabel 7. Pemanfaatan Posyandu Lansia Ditinjau dari Fasilitas/sarana, Jumlah Kader, dan Jarak.......................................... 41 Tabel 8. Pemanfaatan Posyandu Lansia Ditinjau dari Faktor Pendorong........ 42 Tabel 9. Pemanfaatan Posyandu Lansia Ditinjau dari Sikap dan Perilaku Petugas Kesehatan dan Kader, Sikap dan Perilaku Tokoh Masyarakat. ............................................................ 42
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
x
A
T AR
DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 1. Kerangka Teori ................................................................................. 23 Bagan 2. Kerangka Konsep .............................................................................. 24
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
xi
A
T AR
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat ijin Penelitian, surat ijin Uji Validitas, surat ijin Studi Pendahuluan. Lampiran 2. Pernyataan Menjadi Asisten Penelitian. Lampiran 3. Permohonan Sebagai Responden. Lampiran 4. Pernyataan Menjadi Responden. Lampiran 5. Kuesioner Penelitian. Lampiran 6. Validitas dan Reliabilitas. Lampiran 7. Output Penelitian.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
xii
A
T AR
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang memberikan dampak perbaikan mutu pelayanan kesehatan sehingga berpengaruh terhadap derajat kesehatan, maka makin tinggi pula harapan hidup penduduknya. Pertambahan jumlah lanjut usia (lansia) di Indonesia tergolong cepat, dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 1980 jumlah lansia berjumlah 7,9 juta jiwa, pada tahun 1990 lansia berjumlah 12,7 juta jiwa, pada tahun 2000 berjumlah 14,4 juta jiwa, pada tahun 2006 berjumlah 17,7 juta jiwa, pada tahun 2010 berjumlah 19,2 juta jiwa (Komnas Lansia, 2011). Peningkatan
jumlah
peningkatan kesehatan
lansia
membutuhkan
upaya
pemeliharaan
serta
seperti yang disebutkan dalam undang-undang
yaitu
AN
A
RT “Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga A AK agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomi sesuai dengan Y OG martabat kemanusiaan” (pasal 138 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan) Y I N dan di Indonesia baru dalam taraf perintisan (Maryam YA dkk, 2008). . Asecara alamiah, hal ini menimbulkan Lansia mengalami proses penuaan L RA dan psikologis (Nugroho, 2000). Untuk itu masalah fisik, mental, sosial,Eekonomi NDperhatian khusus sebagai penduduk yang rentan dalam lansia menjadi salah satu E J Skesehatan pembangunan (Rencana Srategis Kementrian Kesehatan, 2010) baik E K I dari STpemerintah ataupun masyarakat. Salah satu cara untuk menjaga lansia untuk
A K A
T S U
P R E
P
tetap sehat, bahagia dan mandiri adalah dengan peningkatan pelayanan kesehatan. Upaya palayanan kesehatan terhadap lansia meliputi azas yang dianut oleh Departemen Kesehatan RI adalah add life to years, add health to life, and years to life, yaitu meningkatkan mutu kehidupan lanjut usia, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang usia (Maryam dkk, 2008). Sarana dan prasarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan terhadap lansia, baik sarana fisik, sosial, dan spiritual yang dijalankan di berbagai tingkatan yaitu pelayanan tingkat masyarakat, pelayanan tingkat dasar, dan pelayanan tingkat rujukan. Salah satu pelayanan tingkat masyarakat yang sangat
1
2
penting adalah Posyandu lansia. Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan dari kebijakan Pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut, keluarga tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraanya, dalam upaya peningkatan tingkat kesehatan yang optimal (Sulistyorini, C, I., Pebriyanti, S., & Proverawati, A., 2010). Pemerintah terus meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan, salah satunya adalah anggaran kesehatan yang terus ditingkatkan untuk menggulirkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Posyandu (Kurniati & Efendi, 2012). Jumlah lansia tertinggi di Indonesia berada di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan tercatat sebagai kota dengan usia harapan hidup paling tinggi mencapai 14 persen dari jumlah lansia di Indonesia yang saat ini mencapai 18,96
AN
juta lansia. Karenanya jumlah lansia di DIY termasuk Kota Yogyakarta pada
A
RdiT tahun 2010-2020 mendatang akan meningkat tajam. Tingginya jumlah lansia A AK DIY harus mendapatkan perhatian khusus (Badan Informasi Y Daerah, 2007). OG lima tahun Lansia merupakan salah satu prioritas pembangunan kota Yogyakarta Y I Nmemberikan A ke depan, pemerintah Yogyakarta berkomitmen layanan terbaik Y . A untuk lansia (Badan Informasi Daerah, 2008). L RA pelayanan kesehatan yang terjangkau, Kebutuhan masyarakatEterhadap ND terutama lansia ditunjukkan dengan keberadaan berkelanjutan dan E bermutu S Jyang mulai berkembang di Yogyakarta. Posyandu atau pos Posyandu E lansia IK terpadu merupakan progam Puskesmas melalui kegiatan peran serta T pelayanan S
A K A
T S U
P R E
P
masyarakat yang ditujukan pada masyarakat setempat, khususnya balita, wanita usia subur, maupun lansia. Jenis pelayanan yang diberikan di Posyandu lansia antara lain pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari, pemeriksaan status mental, pemeriksaan status gizi, pengukuran tekanan darah, pengukuran hemoglobin, gula darah, protein dalam urin, pelayanan rujukan puskesmas dan penyuluhan kesehatan. Kegiatan lain sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti pemberian makanan tambahan dengan memperhatikan status kesehatan dan gizi lanjut usia dan olahraga seperti senam lansia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran (Badan Informasi Daerah, 2007).
3
Salah satu tujuan Posyandu Lansia adalah meningkatkan jangkuan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, maka terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia. Pelayanan kesehatan yang diberikan dapat membantu lansia dalam wilayah tertentu dapat terpantau dengan baik. Seharusnya para lansia dapat memanfaatkan dengan baik pelayanan kesehatan yang mudah di jangkau ini agar kesehatan para lansia dapat terpantau dengan baik. Aktifnya kegiatan Posyandu Lansia sering tidak diiringi dengan keaktifan kehadiran para lansia ke Posyandu Lansia. Lansia yang tidak aktif datang ke Posyandu Lansia maka kondisi kesehatannya tidak dapat dipantau dengan baik. Posyandu Lansia Wredha Sejahtera berada di Dusun Bintaran Kulon, Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Posyandu Lansia Wredha Sejahtera terdapat di pedesaan yang kegiatan setiap bulannya. Jadwal
telah berkembang dan melaksanakan
AN
pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia
A
RT diadakan setiap minggu ketiga tiap bulannya. Waktu pelaksanaan Posyandu A AK Lansia pada pukul 09.00 WIB dan jumlah kader juga cukup yaitu ada lebih dari Y OGsetiap dua bulan tiga kader. Petugas kesehatan dari Puskesmas hanya datang Y NI tetap berjalan dengan A sekali, tetapi kegiatan yang dilakukan setiap bulannya .Y A lancar. L A Berdasarkan studi pendahuluan ER yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 10 D N wawancara terhadap kader Posyandu Lansia Wredha April 2012 denganE metode J S mengatakan bahwa masih banyak lansia yang belum aktif Sejahtera, E beliau K I mengikuti ST kegiatan Posyandu Lansia. Dari data yang ada, dari 296 lansia yang ada
A K A
T S U
P R E
P
di Dusun Bintaran Kulon hanya sekitar 45 sampai 50 lansia yang sering mengikuti kegiatan Posyandu Lansia setiap bulannya. Ketidakhadiran lansia ke Posyandu Lansia menurut kader Posyandu Lansia ada berbagai penyebab, salah satunya tidak ada yang mengantar karena jauhnya letak Posyandu Lansia. Sebenarnya sikap lansia terhadap Posyandu Lansia baik, karena adanya keinginan lansia untuk datang sesuai jadwal Posyandu Lansia. Lansia yang aktif juga karena mengetahui manfaat Posyandu Lansia adalah untuk pemeriksaan kesehatan, dan senang dengan kegiatan yang rutin.
4
Kegiatan Posyandu Lansia Wredha Sejahtera yang rutin diadakan satu bulan sekali, dua bulan sekali petugas kesehatan datang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan membuat masyarakat atau lansia memanfaatkan Posyandu Lansia karena jadwal yang jelas dan rutin. Kelengkapan sarana yang ada juga baik, seperti tersedia alat pengukur berat badan, tinggi badan dan tekanan darah. Sikap kader atau petugas kesehatan juga penting sebagai penyebab lansia mau mengikuti kegiatan Posyandu Lansia. Berbagai faktor seperti pengetahuan, sikap, sarana, menjadi penyebab lansia mau memanfaatkan kegiatan Posyandu Lansia yang ada. Adanya faktor penyebab atau yang mempengaruhi lansia untuk datang ke Posyandu Lansia penting untuk diketahui, karena dapat untuk bahan penyuluhan atau perbaikan agar lansia lebih aktif lagi. Oleh sebab itu peneliti ingin meneliti tentang faktor-faktor yang
AN
mempengaruhi pemanfaatan Posyandu Lansia Wredha Sejahtera di Dusun
A
RT Bintaran Kulon, Srimulyo Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. A AK Y OG B. Rumusan MasalahI Y N rumusan masalah dalam Adibuat Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat Y A.sajakah yang dapat mempengaruhi penelitian ini adalah faktor-faktorLapa RdiAPosyandu Lansia Wredha Sejahtera Dusun pemanfaatan Posyandu lansia E NDKecamatan Piyungan Bantul Yogyakarta. Bintaran Kulon Srimulyo E SJ E IK T C. Tujuan Penelitian S
A K A
T S U
P R E
P
1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu lansia di Posyandu Lansia Wredha Sejahtera Dusun
Bintaran Kulon Srimulyo Kecamatan Piyungan Bantul
Yogyakarta. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui
gambaran
faktor
pemanfaatan Posyandu Lansia.
predisposisi
yang
mempengaruhi
5
b. Mengetahui
gambaran
faktor
pendukung
yang
mempengaruhi
pendorong
yang
mempengaruhi
pemanfaatan Posyandu Lansia. c.
Mengetahui
gambaran
faktor
pemanfaatan Posyandu Lansia. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberi manfaat untuk : 1. Bagi Posyandu Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan dalam mengoptimalkan faktor-faktor yang membuat lansia lebih memanfaatkan Posyandu lansia, dan pengembangan program penyuluhan yaitu memberikan atau meningkatkan pengetahuan atau sikap tentang kesehatan sehingga dapat meningkatkan
AN
pemanfaatan Posyandu Lansia.
A YAK K A OG
2. Bagi Peneliti Hasil
penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
T ANI Y S U .Y
peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan
P AL A R E ER
Posyandu lansia. Hasil penelitian ini diharapkan juga menjadi dasar dan pembelajaran untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
P
S
E K I T
D
N JE
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang serupa dengan penelitian ini telah banyak dilakukan, di bawah
S
ini akan disebutkan beberapa hasil penelitian dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti: 1. Penelitian oleh Suswinarto (2004) yang berjudul Tanggapan Usia Lanjut Terhadap
Kegiatan
Posyandu
Usila
di
Wilayah
Kerja
A
T AR
Puskesmas
Gondokuduman II Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode deskriptif ekploratif. Pengambilan data dengan wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan observasi. Hasil penelitiannya adalah kegiatan posyandu belum dilaksanakan sepenuhnya, frekuensi kegiatan, kehadiran petugas kesehatan pada posyandu tiga bulan sekali dirasakan kurang, waktu pelaksanaan
6
sebagian besal lansia menyepakati, sarana dan prasarana di posyandu sebaigan besar mencukupi sedangkan ketersediaan KMS masih kurang. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada topik penelitian, desain penelitian yaitu dengan metode kuantitatif, subyek dan tempat penelitian serta teknik pengambilan sampel yaitu dengan Total populasi . 3. Penelitian lain pernah dilakukan oleh Puara (2007) mengenai Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kehadiran Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kupa-kupa Kecamatan Tobelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Variabel penelitian ini terdiri dari dua yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Pengambilan sampel perposyandu dengan cara proposionate cluster random sampling dan cara pengambilan sampel
AN
dilakukan secara systematic random sampling. Hasil dari penelitiannya adalah
A
RT ada hubungan yang bermakna antara pendidikan, pengetahuan ibuAbalita AK antara dengan kehadirannya ke posyandu, dan tidak ada hubungan bermakna Y G pekerjaan ibu, jarak posyandu dan keaktifan kader Idengan YOkehadiran ibu balita N A ke posyandu. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada topik penelitian, Y A.jumlah variabel yaitu dengan satu desain penelitian dengan deskriptif, L A yaitu Total populasi , subyek penelitian , Rsampel variabel, cara pengambilan E ND dan tempat penelitian. E SlainJpernah dilakukan oleh Cahyati (2008) mengenai faktor-faktor 4. Penelitian E IKMempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia di Desa Trihanggo T yang S
A K A
T S U
P R E
P
Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif desain cross sectional . Variabel penelitian ini terdiri dari dua yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Pengambilan sampel dengan cluster random sampling. Hasil penelitiannya adalah pemanfaatan posyadu hanya dipengaruhi oleh kondisi kesehatan dan tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, jarak, pengetahuan, persepsi, serta tipe keluarga. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada jumlah variabel yaitu dengan satu
7
variabel, desain penelitian deskriptif, cara pengambilan sampel yaitu Total populasi serta subyek, tempat penelitian dan variabel yang akan diteliti. 5. Penelitian lain pernah dilakukan oleh Herniwati (2008) mengenai Faktorfaktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia di Puskesmas Wilayah Kerja Kecamatan Aceh Timur. Penelitian merupakan penelitian survei explanatory. Pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling . Variabel penelitian ini terdiri dari dua yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Hasil dari penelitiannya adalah ada pengaruh status perkawinan, pekerjaan,
kualitas pelayanan, jarak tempuh dan petugas
kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan posyandu lansia sedangkan umur, jenis kelamin, pendidikan, jumlah kader tidak ada berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia. Perbedaan dengan penelitian ini
AN
adalah metode penelitian dengan deskriptif, jumlah variabel yaitu dengan satu
A
RT variabel, subyek penelitian, dan tempat penelitian yang akan diteliti danA teknik AK pengambilan sampel yaitu Total populasi. Y G 6. Penelitian lain oleh Wahono (2010) yang berjudul IAnalisis YO Faktor-faktor yang AN di Gantungan Makamhaji Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Y Lansia . Adengan merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dan L A menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian ini terdiri dari ER D dua yaitu variabel ENterikat dan variabel bebas. Pengambilan sampel dengan J S Sampling. Hasil dari penelitiannya adalah ada pengaruh antara SimpleE Random K I dukungan sosial, sikap lansia dan peran kader dengan pemanfaatan posyandu ST
A K A
T S U
P R E
P
lansia. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada desain penelitian yaitu deskriptif, jumlah variabel yaitu dengan satu variabel, subyek penelitian, dan tempat penelitian yang akan diteliti dan teknik pengambilan sampel yaitu Total populasi. 7. Penelitian lain oleh Verawati (2008) yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keluarga dalam Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mandai Kecamatan Mandai Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian ini satu variabel yaitu faktor
8
pendidikan, faktor pengetahuan, faktor sikap, faktor sosial budaya, faktor sosial ekonomi, faktor mutu pelayanan dan faktor jarak. Cara pengambilan sampel dengan accidental sampling. Hasil dari penelitiannya adalah gambaran faktor pengetahuan, sikap, sosial budaya, mutu pelayanan dan jarak masuk kategori baik sedangkan sosial ekonomi termasuk dalam kategori kurang. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada desain penelitian yaitu deskriptif, topik penelitian,variabel yang diteliti, cara pengambilan sampel dengan Total populasi, subyek penelitian, dan tempat penelitian yang akan diteliti.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Posyandu Lansia Wredha Sejahtera terletak di Dusun Bintaran Kulon, Kelurahan Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Cakupan Posyandu Lansia ini adalah satu RW yang terdiri dari enam RT. Posyandu Lansia dikepalai oleh satu kepala Posyandu, memiliki tujuh kader yang ditunjuk oleh kelurahan, kader yang ada belum mendapat sertifikat sebagai kader. Anggota Posyandu Lansia sebanyak 296 lansia dan yang aktif mengikuti kegiatan setiap bulannya 45 sampai 50 lansia. Sebagian besar anggota Posyandu Lansia adalah perempuan.
AN
Pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia diadakan satu bulan sekali pada hari
A YAK K A OG
strategis karena berada di tengah-tengah Dusun yaitu di rumah Kepala
T ANI Y S U .Y
Kelurahan Srimulyo. Kegiatan yang ada di Posyandu Lansia sudah sesuai dengan Depkes. Kegiatannya
yaitu pendaftaran, pencatatan, penimbangan
P AL A R E ER
berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan
P
kesehatan, penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
D
N JE
Pengobatan juga dilakukan jika ada petugas kesehatan dari Puskesmas yaitu
S E K TI Slaboratorium
dua bulan sekali. Pelayanan kesehatan yang belum ada adalah pemeriksaan sederhana, akan tetapi jika ada lansia yang membutuhkan
pemeriksaan laboratorium akan dirujuk ke Puskesmas. Banyak kegiatan yang dilakukan diluar kegiatan Posyandu Lansia seperti kegiatan senam, rekreasi dan jalan santai satu tahun sekali serta mengikuti acara perlombaan senam saat hari ulang tahun lansia. Posyandu Lansia Wredha Sejahtera dilihat dari tingkat perkembangannya masuk dalam tingkatan Posyandu Madya, karena frekuensi kegiatannya sudah dilakukan setiap bulan, jumlah kader aktif ada tiga dengan cakupan program pelayanan kesehatan ≤ 50% (penimbangan berat badan, tinggi badan, penyuluhan) dan ada kegiatan penunjang seperti senam lansia, serta masih
39
A
T AR
Kamis minggu ketiga pada jam 09:00 pagi sampai selesai. Lokasi kegiatan
40
memerlukan dukungan dari pemerintah. Fasilitas dan sarana yang ada di Posyandu Lansia sudah sesuai dengan Depkes yaitu ada tempat kegiatan, meja, kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, kit lanjut usia, Kartu Menuju Sehat (KMS) dan buku pedoman pemeliharaan kesehatan lanjut usia. Peranan Tokoh Masyarakat (Toma) dalam kegiatan Posyandu Lansia adalah sebagai pendukung kegiatan, walaupun kegiatannya sudah terjadwal yaitu hari Kamis minggu ketiga setiap bulannya, tetapi setiap akan diadakan kegiatan Posyandu Lansia Kepala RT memberikan informasi kepada para lansia dengan cara keliling dari rumah ke rumah. 2. Karakteristik Responden Gambaran umum mengenai karakteristik responden adalah sebagai berikut: Tabel 3. Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan, Umur, Pekerjaan Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) Jenis kelamin: - Laki-laki 16 33,3 - Perempuan 32 66,7 Jumlah 48 100,0 Umur - 45 – 59 tahun 5 10,4 - 60 – 69 tahun 12 25,0 - ≥ 70 tahun 31 64,6 Jumlah 48 100,0 Pendidikan - Tidak sekolah 6 12,5 - SD 32 66,7 - SMP 10 20,8 Jumlah 48 100,0 Pekerjaan - Ibu Rumah Tangga 5 10,4 - Pedagang 1 2,1 - Petani 42 87,5 Jumlah 48 100,0 Sumber : Data primer, 2012
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah perempuan,
berumur ≥ 70,
pendidikan terakhir sekolah dasar (SD) dan bekerja sebagai petani.
A
T AR
41
3. Analisa Hasil Penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia. a. Faktor Predisposisi Faktor predisposisi merupakan hal-hal yang mempermudah responden untuk memanfaatkan Posyandu Lansia yang terdiri dari pengetahuan dan sikap. Gambaran mengenai Faktor predisposisi dari hasil penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4. Pemanfaatan Posyandu Lansia Ditinjau dari Faktor Predisposisi (Pengetahuan dan Sikap) Penilaian Frekuensi Persentase (%) Baik 10 20,8 Cukup 23 47,9 Kurang 15 31,2 Jumlah 48 100,0 Sumber : Data primer, 2012
AN
A YAK K A OG
Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar faktor
ST
Y NI
predisposisi mempengaruhi pemanfaatan Posyandu
PU
Lansia mayoritas
YA . Tabel 5. Pemanfaatan Posyandu A Lansia Ditinjau dari Pengetahuan dan L Sikap RA Faktor Predisposisi Frekuensi Persentase (%) E D Pengetahuan EN J Baik 26 54,2 S Cukup E 18 37,5 TIK Kurang 4 8,3 masuk dalam kategori cukup.
R E P
S
Jumlah
48
100,0
20 16 12 48
41,7 33,3 25,0 100,0
Sikap Baik Cukup Kurang Jumlah Sumber : Data primer, 2012
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa faktor predisposisi pada faktor pengetahuan diperoleh hasil mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik dan pada faktor sikap diperoleh hasil bahwa mayoritas sikap responden adalah baik.
A
T AR
42
b. Faktor Pendukung Faktor pendukung merupakan hal-hal yang mendukung atau memfasilitasi responden untuk memanfaatkan Posyandu Lansia yang terdiri dari fasilitas/sarana, jumlah kader dan jarak. Gambaran mengenai faktor pendukung dari hasil penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 6. Pemanfaatan Posyandu Lansia Ditinjau dari Faktor Pendukung (Fasilitas/sarana, Jumlah Kader, dan Jarak) Penilaian Frekuensi Persentase (%) Baik 41 85,4 Cukup 4 8,3 Kurang 3 6,2 Jumlah 48 100,0 Sumber : Data primer, 2012
AN
Berdasarkan di atas diketahui bahwa sebagian besar faktor pendukung
A
RT yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu lansia mayoritas dalam A AK kategori baik. Y OdariGFasilitas/sarana, Tabel 7. Pemanfaatan Posyandu Lansia Ditinjau Y I Jumlah Kader, dan NJarak A Faktor Pendukung YFrekuensi Persentase (%) . A Fasilitas/sarana L Baik 39 81,3 A R E Cukup 9 18,8 D Kurang ENJumlah J 48 100,0 S kader E Jumlah TIK Baik 36 75,0
A K A
T S U
P R E
P
S
Cukup Kurang Jumlah
5 7 48
10,4 14,6 100,0
34 5 9 48
70,8 10,4 18,8 100,0
Jarak Baik Cukup Kurang Jumlah Sumber : Data primer, 2012
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa faktor pendukung pada aspek fasilitas/sarana diperoleh hasil mayoritas responden menyatakan baik, pada aspek jumlah kader diperoleh hasil sebagian besar jumlah kader
43
masuk dalam kategori baik dan aspek jarak diperoleh hasil sebagian besar masuk dalam kategori baik. c. Faktor Pendorong Faktor pendorong merupakan hal-hal mendorong responden untuk memanfaatkan Posyandu Lansia yang terdiri dari sikap petugas kesehatan dan kader, dan tokoh masyarakat (kepala Dusun/ketua RT). Gambaran mengenai faktor pendorong dari hasil penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 8. Pemanfaatan Posyandu Lansia Ditinjau dari Faktor Pendorong Penilaian Frekuensi Persentase (%) Baik 26 54,1 Cukup 17 35,4 Kurang 5 10,4 Jumlah 48 100,0 Sumber : Data primer, 2012
AN
A
RT A Berdasarkan di atas diketahui bahwa sebagian besar faktor K A Y pendorong yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu lansia G O mayoritas masuk dalam kategori baik. IY N Tabel 9. Pemanfaatan Posyandu Lansia YA Ditinjau dari Sikap Petugas . Kesehatan dan Kader, A Sikap Tokoh masyarakat L Faktor Pendorong Frekuensi Persentase (%) RA Sikap petugas E kesehatan dan D kader EN 39 81,3 S JBaik E Cukup 6 12,5 TIK Kurang 3 6,3
A K A
T S U
P R E
P
S
Jumlah Sikap tokoh masyarakat Baik Cukup Kurang
Jumlah Sumber : Data primer, 2012
48
100,0
41 1 6 48
85,4 2,1 12,5 100,0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa faktor pendorong pada aspek sikap petugas kesehatan dan kader masuk dalam mayoritas masuk dalam kategori baik, pada aspek sikap tokoh masyarakat mayoritas masuk dalam kategori baik.
44
B. Pembahasan 1. Gambaran faktor predisposisi yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu Lansia. Faktor predisposisi merupakan hal-hal yang mempermudah responden untuk memanfaatkan Posyandu Lansia meliputi pengetahuan dan sikap. Faktor predisposisi dalam penelitian ini masuk dalam kategori cukup yaitu sebesar 47,9%. Faktor predisposisi masuk dalam kategori cukup disebabkan hasil dari setiap responden pada dua subvariabel yaitu pengetahuan dan sikap berbedabeda, ada yang pengetahuannya baik tetapi sikapnya cukup atau kurang, juga sebailiknya ada yang pengetahuannya cukup atau kurang tetapi sikapnya baik. Dilihat dari Tabel 5, hasil dari pengetahuan dan sikap selisih antara baik dan cukup tidak terlalu banyak.
AN
Tabel 5, menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 26 lansia
A
RT atau 54,2% mempunyai pengetahuan yang baik tentang pengertian, manfaat, A AKdari hasil sasaran dan kegiatan Posyandu Lansia. Hal ini dapat ditunjukkan Y OG jawaban responden yang mengetahui bahwa Posyandu Lansia merupakan Y I N A pelayanan kesehatan dari dan pusat pelayanan kesehatan dasar bagi lanjut Yusia, . ALansia, kegiatan Posyandu Lansia serta oleh masyarakat, sasaran Posyandu L RA untuk mengetahui kondisi kesehatan lansia Posyandu Lansia juga bermanfaat E ND yang aktif datang ke Posyandu Lansia sudah secara rutin. Responden E S Jdengan jelas waktu pelaksaan kegiatan, hal tersebut mengetahui E IK T mempermudah responden untuk memanfaatkan Posyandu Lansia.
A K A
T S U
P R E
P
S
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan baik. Hal ini melatarbelakangi lansia untuk memanfaatkan Posyandu Lansia. Sesuai yang dikemukakan Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan akan menimbulkan kesadaran dan melaksanakan apa yang diketahuinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Siter (2001) bahwa pengetahuan responden baik sehingga dapat memotivasi responden dalam kegiatan Posyandu Lansia. Mayoritas anggota Posyandu Lansia adalah perempuan, berpendidikan SD, dan berumur lebih dari 60 tahun, tetapi pengetahuan responden adalah
45
baik. Hal tersebut dikarenakan responden sudah menjadi anggota Posyandu Lansia dan sudah memiliki banyak pengalaman. Mayoritas anggota Posyandu Lansia adalah perempuan, berpendidikan SD, dan berumur lebih dari 60 tahun, tetapi pengetahuan responden adalah baik. Hal tersebut dikarenakan responden sudah menjadi anggota Posyandu Lansia dan sudah memiliki banyak pengalaman. Sebagian besar responden sebagai petani, hal ini juga mempermudah responden untuk datang sesuai jadwal kegiatan, karena pekerjaannya tidak menyulitkan responden untuk datang sesuai jadwal. Selain faktor pengetahuan, faktor predisposisi juga terdiri dari faktor sikap. Berdasarkan hasil analisis diperoleh sebesar 41,7% lansia mempunyai sikap positif. Hal ini mendukung hasil analisis pengetahuan responden yang
AN
masuk dalam kategori baik, sehingga diikuti dengan sikap yang baik pula.
A
RT Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan WahonoA (2010) K Ayang yang menyatakan bahwa responden yang memiliki sikap baik Y G menjadikan responden aktif datang ke Posyandu ILansia YOdalam pemanfaatan AN Posyandu Lansia. Y . Aditunjukkan Penelitian ini sikap responden dengan selalu datang ke L A R dan responden juga tidak datang kalau Posyandu Lansia setiapEbulannya D merasa sakit saja, ENsikap yang baik responden juga ditunjukkan dengan J Steman-temannya untuk datang ke Posyandu Lansia, responden juga mengajak E K I merasa senang mengikuti kegiatan Posyandu Lansia dan akan selalu datang ke ST
A K A
T S U
P R E
P
Posyandu Lansia setiap bulannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori menurut Rangkuti (2009), dimana sikap menuntun seseorang untuk berperilaku relatif konsisten terhadap obyek yang sama. Sikap memiliki 3 komponen utama yaitu: komponen kognitif (think) adalah mengarahkan pada tingkat pengetahuan dan kepercayaan yang diketahui orang terhadap obyek, komponen afektif (feel) adalah mengarahkan pada tingkat perasaan reaksi emosional (suka atau tidak suka) terhadap suatu obyek, dan komponen konatif (do) adalah mengarahkan untuk bertindak atau bereaksi.
46
2. Gambaran faktor
pendukung yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu
Lansia. Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi faktor pendukung yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu masuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 85,4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal-hal yang mendukung atau memfasilitasi responden untuk memanfaatkan Posyandu Lansia yang terdiri dari fasilitas/sarana, jumlah kader dan jarak masuk dalam kategori baik. Tabel 7, menunjukkan bahwa responden memandang fasilitas/sarana yang ada si Posyandu Lansia Wredha Sejahtera dapat mendukung pemanfaatan Posyandu Lansia dalam katergori baik. Penilaian responden terhadap kelengkapan, jumlah, dan kondisi Fasilitas/sarana adalah baik. Sesuai dengan
AN
penelitian mengenai sarana dan prasarana yang dilakukan oleh Sinaga (2001)
A
RT menyebutkan faktor sarana dan prasarana memiliki kecendrunganAuntuk AK meningkatkan kunjungan Ibu hamil ke Posyandu, jika saranaYlengkap maka G O Ibu akan lebih sering berkunjung ke Posyandu. Hasil ini juga didukung dari Y I N penelitian Sutini (2010) bahwa ada hubungan YAantara sarana prasarana dengan . A ke Posyandu Lansia. perilaku lansia yang melakukan kunjungan L RA Notoatmodjo (2010),Emenyebutkan fasilitas, sarana dan prasarana dapat D N mendukung atauEmemfasilitasi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. J S jumlah, dan kondisi Fasilitas/sarana yang ada di Posyandu Kelengkapan, E K I T Lansia Wredha Sejahtera sudah sesuai dengan Depkes (2010) dimana untuk
A K A
T S U
P R E
P
S
kelancaran pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia dibutuhkan sarana penunjang antara lain : 1) tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka), 2) meja dan kursi, 3) Alat tulis, 4) buku pencatatan kegiatan (buku register bantu), 5) kit lanjut usia yang berisi: timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensimeter, 6) Kartu Menuju Sehat (KMS) dan 7) Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) lanjut usia hanya belum ada fasilitas untuk pelayanan pemeriksaan laboratorium sederhana
47
Selain fasilitas/sarana faktor pendukung yang lain adalah jumlah kader, Tabel 5, menunjukkan bahwa responden memandang jumlah kader yang ada di Posyandu Lansia Wredha Sejahtera dapat mendukung pemanfaatan Posyandu Lansia masuk dalam kategori baik yaitu sebesar 75%, hal ini menunjukkan bahwa jumlah kader yang ada di Posyandu Lansia Wredha Sejahtera sudah sesuai dengan jumlah lansia sehingga memudahkan jalannya kegiatan Posyandu Lansia. Berdasarkan pengamatan, pada saat pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia, kader yang melakukan pelayanan kesehatan di meja pelayanan hanya tiga kader, selebihnya membantu di bagian PMT. Kader yang melakukan pemeriksaan tekanan darah dalam setiap kegiatan hanya satu kader, hal ini disebabkan hanya satu kader saja yang bisa melakukan pengukuran tekanan darah.
AN
Faktor pendukung selanjutnya adalah jarak. Jarak merupakan persepsi
A
RT lansia tentang jauh dekatnya jarak yang ditempuh dari tempat tinggalAlansia K Abahwa ke Posyandu Lansia. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil pada Y G aspek jarak masuk dalam kategori baik yaitu sebesar YO70,8%, hasil tersebut I ANLansia adalah baik, hal ini menunjukkan bahwa keterjangkauan Posyandu Y . A dibuktikan dari jawaban responden pada kuesioner bahwa lokasi Posyandu L RAtinggal responden ke Posyandu Lansia dekat Lansia strategis, jarak tempat E ND sehingga waktuE yang diperlukan dari tempat tinggal ke posyandu sebentar dan J S tempat kegiatan sebagian besar responden hanya dengan untuk E mencapai K I berjalan kaki. sehingga hal ini mendukung responden untuk datang ke ST
A K A
T S U
P R E
P
Posyandu Lansia. Hasil analisis menunjukkan sebanyak 18,8% responden mengatakan jarak Posyandu Lansia jauh, namun responden tetap datang ke Posyandu Lansia setiap bulannya. Hal ini menunjukkan keterjangkauan fasilitas kesehatan sesuai dengan teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2010) mengatakan bahwa keterjangkauan secara fisik (jarak) fasilitas kesehatan merupakan faktor pendukung. Lansia yang datang ke Posyandu Lansia bukan saja yang dekat tetapi juga jauh dari tempat kegiatan Posyandu Lansia. Diperkuat dari hasil penelitian Cahyati (2008) dalam penelitiannya bahwa responden yang
48
memanfaatkan Posyandu ada yang dari jaraknya dekat dan jauh dari tempat tinggal dengan Posyandu Lansia. 3. Gambaran faktor
pendorong yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu
Lansia Faktor pendorong merupakan hal-hal mendorong responden untuk memanfaatkan Posyandu Lansia yang terdiri dari sikap petugas kesehatan dan kader, dan tokoh masyarakat (kepala Dusun/ketua RT). Faktor pendorong dalam penelitian ini
mayoritas masuk dalam kategori baik yaitu sebesar
54,1% . Tabel 9, menunjukkan bahwa responden memandang
sikap petugas
kesehatan dan kader dapat mendukung pemanfaatan Posyandu Lansia masuk dalam kategori baik yaitu sebesar 81,3%. Menurut Depkes RI (2010) kader
AN
adalah orang dewasa, baik pria atau wanita yang dipandang sebagai orang-
A
RT orang yang memiliki kelebihan di masyarakatnya. Persyaratan untuk menjadi A K Adan kader antara lain: dipilih dari dan oleh masyarakat setempat, mau mampu Y G bekerja secara sukarela, bisa membaca dan menulis huruf latin, sabar dan YO I N memahami lanjut usia. Jawaban responden menunjukkan bahwa keberadaan YA . A petugas kesehatan dan kader disukai oleh lansia, lansia juga merasa aman saat L A R dilakukan pemeriksaan E kesehatan, dalam memberikan pelayanan petugas D N bersikap sopan, hati-hati, menghormati serta dapat kesehatan dan E kader J Soleh lansia. dipercaya E K I ST Hasil observasi pada kegiatan Posyandu Lansia terlihat bahwa kader aktif
A K A
T S U
P R E
P
dan komunikatif, ketrampilan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan juga baik. Sesuai dengan hasil penelitian Wahono (2010) peran kader yang baik menjadikan responden aktif datang ke Posyandu Lansia dalam pemanfaatan Posyandu Lansia. Selain kader posyandu, tokoh masyarakat juga merupakan faktor pendorong yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu Lansia. Tabel 9 menunjukkan bahwa responden memandang tokoh masyarakat (kepala Dusun /ketua RT) masuk dalam kategori baik yaitu sebesar 85,4%.
Tokoh
masyarakat (Toma) merupakan faktor penguat bagi terjadinya perilaku
49
seseorang atau masyarakat (Notoatmodjo,2010). Tokoh masyarakat menjadi tempat bertanya dan meminta nasihat anggota masyarata lainnya mengenai urusan-urusan tertentu di dalam masyarakat. Tokoh masyarakat di Dusun Bintaran Kulon sudah memberikan dukungan kepada masyarakatnya, dibuktikan dari jawaban responden menyatakan bahwa kepala Dukuh, kepala RT selalu ikut memberikan informasi tentang waktu pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia, walaupun jadwal kegiatan sudah ada, yaitu setiap Kamis minggu ketiga, tetapi sebelum kegiatan dilakukan selalu diumumkan kepada masyarakat khususnya lansia bahwa kegiatan Posyandu Lansia akan diadakan. Kepala RT serta Ibu juga sering datang ke Posyandu Lansia. Hal ini berarti, bahwa untuk berperilaku sehat memerlukan contoh dari para tokoh masyarakat (Notoatmodjo,2010).
AN
A YAK K A OG
C. Keterbatasan Penelitian
T ANI Y S U .Y
Peneliti dalam melakukan penelitian telah berusaha secara maksimal, namun tentunya penelitian memiliki keterbatasan penelitian yaitu tidak semua faktor
P AL A R E ER
yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu Lansia diteliti, oleh karena itu masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi pemanfaatan Posyandu Lansia
P
ND E J pendidikan, pekerjaan) dan factor pendukung (kemampuan tingkat
selain yang diteliti yaitu factor predisposisi (kepercayaan, tradisi, sistem, nilai, jenis
S
kelamin, umur,
E K membayar). I ST
A
T AR
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Faktor predisposisi yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia Wredha Sejahtera Dusun
Bintaran Kulon Srimulyo
Kecamatan Piyungan Bantul Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup. 2. Faktor
pendukung yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu Lansia di
Posyandu Lansia Wredha Sejahtera Dusun
Bintaran Kulon Srimulyo
Kecamatan Piyungan Bantul Yogyakarta termasuk dalam kategori baik. 3. Faktor pendorong mempengaruhi pemanfaatan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia Wredha Sejahtera Dusun
AN
Bintaran Kulon Srimulyo Kecamatan
T ANI Y S U .Y B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran
P AL A R E ER
dan masukan bagi pihak-pihak yang terkait yaitu sebagai berikut :
P
1. Bagi Perawat Puskesmas Piyungan
D
N JE
Perawat Puskesmas Piyungan hendaknya mengadakan pelayanan
S E K I maupun konseling, dan melakukan pemeriksaan laboratorium Tpenyuluhan kesehatan satu bulan sekali, memberikan pendampingan kepada kader dalam
S
sederhana (urine dan Hb).
2. Bagi Kader Kader hendaknya lebih meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan cara mengikuti kegiatan penyegaran kader, banyak membaca bukubuku mengenai lansia dan Posyandu Lansia, mempertahankan sikap yang komunikatif, ramah, dan sopan serta terus memotivasi lansia untuk datang ke Posyandu Lansia melalui kegiatan konseling.
50
A
T AR
A YAK K A OG
Piyungan Bantul Yogyakarta termasuk dalam kategori baik.
51
3. Tokoh Masyarakat Tokoh Masyarakat hendaknya lebih memberikan motivasi kepada lansia yang tidak aktif untuk memanfaatkan ke Posyandu Lansia dengan cara memberikan informasi secara langsung tentang kegiatan kepada setiap lansia, atau dengan cara memberikan pengumuman di Masjid. 4. Bagi Lansia Lansia yang aktif datang ke Posyandu hendaknya untuk selalu datang setiap bulan, serta mengajak teman-teman lansia yang belum aktif.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi. Jakarta: Rhineka Cipta. ____. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta. Azizah, L. M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Badan Informasi Daerah. (2008). Prestasi Penghujung Tahun: Senam Bugar lansia Pecahkan Rekor Muri. http://mediainfokota.jogjakota.go.id. Diunduh 31 maret 2012. ____. (2007). Pemkot Jogja Peduli Lansia. http://mediainfokota.jogjakota.go.id. Diunduh 22 November 2011.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
Depkes RI. (2010). Pedoman Pengelolaan Kesehatan Kesehatan di Kelompok lanjut Usia. Jakarta: Depkes RI.
P AL A R E ER
____. (2010). Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia Bagi Petugas Kesehatan. Edisi VII. Jakarta: Depkes RI.
P
A
T AR
Cahyati, D. (2008). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Desa Trihanggo Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II KAbupaten Sleman Yogyakarta: Program studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.
D
N JE
____. (2010). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2010-2014. http://www.depkes.go.id . Diunduh tanggal 20 November 2011.
S E K I F., Makfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik Effendi, STdalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Deppenas RI. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat Bahasa. Edisi keempat. Jakarta : Gramedia Pustaka. Komnas lansia. (2009). Kebijakan Komnas Lansia: Seminar Lansia Sehat, Produktif dan Sejahtera Sebagai Syarat Pembangunan Berkelanjutan. http://komnaslansia.or.id. Diunduh tanggal 21 November 2011. Kurniati, A., Efendi, F. (2012). Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Jakarta: Salemba Medika.
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati., Jubaedi, A., Batubara (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Notoadmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. ____. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Praktik. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. ____. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. ____. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho, W.(2000). Keperawatan Gerontik. Edisi kedua. Jakarta: EGC. Puara, H. D. (2007). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kehadiran Ibu Balita ke Posyandu diWilayah Kerja Puskesmas Kupa-kupa Kecamatan Tabelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara: Program Studi Gizi kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas gadjah Mada Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.
AN
A YAK K A OG
Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communications. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
T ANI Y S U .Y
Siter, S. (2001). Faktor-Faktor yang Memotivasi Usia Lanjut dalam Kegiatan Posyandu Usia Lanjut di Puskesmas Gondokusuman II Kecamatan Gondokusuman, Kodya Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.
P AL A R E ER
P
D
N JE
Sinaga, R. (2001). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu Hamil ke Posyandu di Desa Sardonoharjo kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta: Program D-IV Perawat Pendidik Program Khusus Bidan Pendidik Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.
S
E K I T
A
T AR
S
Sutini, A, S. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Lansia dalam Melakukan Kunjungan ke Posyandu Lansia di Rw 05 Pangkalan Jati Baru Depok: Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Tidak Diterbitkan. Sulistyorini, C, I., Pebriyanti, S., Proverawati, A. (2010). Posyandu Siaga Panduan untuk Bidan dan Kader. Yogyakarta: Nuha Medika.
Suswinarto, D. Y. (2004). Tanggapan Usia Lanjut Terhadap Kegiatan Posyandu Usila di Wilayah Kerja Puskesmas Gondokusuman II Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tidak Diterbitkan. Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Verawati. (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keluarga dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mandai Kecamatan Mandai Kabupaten Maros Sulawesi Selatan: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tidak Diterbitkan. Wahono, H. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia di Gantungan Makamhaji: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta. Tidak Diterbitkan.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR