Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Nop 2015 Perdana Indonesia
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. LAZUARDI INDO PERKASA AGUS SUGIANTO., S.E., M.M (DOSEN TETAP STIE PPI) ABSTRACT
AGUS SUGIANTO , Title : "Work Discipline and Motivation Relationships Work With Employee Performance in PT . Lazuardi Indo Perkasa" . Work discipline is an attempt to move the employees to follow and adhere to guidelines, rules that have been outlined by the company. Intended to give a boost motivation and effort to achieve the satisfaction of desires and goals. Performance is the process through which organizations evaluate or assess employee performance. The purpose of this study is : To determine whether there is a significant relationship variables Discipline of Work and Work Motivation Employee Performance in PT . Lazuardi Indo Perkasa . The sampling technique used in this study the authors use a random sampling technique in which every member of the population has an equal chance to be selected as sample. So the samplesizei nthis study There is a positive effect between variables Work Discipline on Employee Performance obtained a value of 0.924 so that the analysis can be concluded that the analysis is positive, the level of influence is very strong. Then tested the hypothesis that obtained with tcount = 7.636 > t0,05 (50) = 1.678 , then Ho is rejected and Ha accepted meaning no significant effect. There is a positive influence between work motivation variables on Employee Performance variable obtained a value of 0844 so it can be concluded that the analysis is positive and powerful influence. Then demonstrated through hypothesis testing work motivation variables is obtained that is because the value of t = 2.344 > t0,05 (50) = 1.678, then Ho is rejected and Ha accepted means there is a real and significant impact. Simultaneously there is a positive effect between the independent variables Work Discipline and work motivation on the dependent variable Employee Performance with the computer program SPSS version 19 for Windows obtained the value of Model Summary or R value of 0.932 and while the value of R Square of 0.868 or 86.8 % , so the level of influence is very strong . While the results of the test or ANOVA F value in a value of 61.805 which can be larger than the Ftable (41) of 2.840 with a significant level of 0.000 for 0.000 < 0.05 , then it can be said jointly very significant influence on employee performance variable in PT. Lazuardi Indo Perkasa. Key words: Work disicipline, Motivation Telationship, and Employe Performance
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
InoVasi Volume 12: Nopember 15
Page 760
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Sumber daya manusia bagi mangemen merupakan aset yangsangat penting, karena berperan dalam keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Oleh sabab itu managemen
PT. Lazuardi Indo harus dikelola secara efektif dan efisien, agar tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi dapat terwujud.misal melalui Penegakan disiplin. Sehingga setiap karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya secara tertib dan lancar. Dalam mewujudkan disiplin yang baik pada suatu organisasi, maka dijelaskan oleh Orway Tead
(dalam Moenir, 2001:183) bahwa disiplin yang baik dapat diwujudkan dan dijamin melalui peraturan yang (a) sedapat mungkin terperinci dan terpisah; (b) cukup singkat dan
sederhana; (c) sedapat mungkin jelas hubungannya dengan adanya sanksi/hukum. SelMain itu otivasi merupakan dorongan yang kuat dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu secara maksimal. Karena motivasi berkaitan dengan harapan dan kesempatan karir,
dukungan alat atau persyaratan serta kemungkinan lain sangat berpengaruh pada pekerjaan
individu yang bersangkutan. Motivasi yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Motivasi sangat penting dan dibutuhkan setiap karyawan dalam melaksanakan
proses pekerjaan, karena motivasi adalah kondisi yang dapat menggerakkan para karyawan
agar mampu mencapai tujuan dari motifnya yaitu dorongan kebutuhan dalam diri para karyawan yang perlu dipenuhi agar para karyawan tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Jadi jelas bahwa seorang karyawan harus memiliki motivasi kerja
yang tinggi agar dapat mencapai tujuan dari motifnya dengan mudah. Adapun motivasi kerja karyawan yang diduga kurang mendapat perhatian serius yaitu : (1) Kurang tersedianya sarana secara memadai; (2) Nilai sarana secara kuantitatif maupun kualitatif;
(3) Persepsi imbalan. Ketiga faktor tersebut dikaitkan dengan kerangka kebutuhan menurut
Maslow yang diterapkan di organisasi nampak bahwa hal-hal yang cenderung sangat kurang pengungkapannya adalah: (1) Keselamatan kerja (2) Kesejahteraan sosial dan (3) Penghargaan secara personal.
Dengan demikian Kinerja karyawan (performance) dapat ditingkatkan.melalui
pelaksanaan program pelatihan yang baik, seleksi karyawan yang tepat, serta motivasi kerja yang tinggi karyawannya. Tingkat kinerja karyawan merupakan suatu ukuran dari
output produk dan jasa dibandingkan dengan input kerja, bahan-bahan, dan peralatan. Peningkatan kinerja karyawan berarti menghasilkan lebih banyak keluaran dari masukan. Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 761
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Sesuai dengan pemikiran pada latar belakang tersebut di atas yang telah diuraikan sebelumnya, Dengan demikan penulis akan melakukan suatu penelitian
atau penulisan tesis yang mengambil judul mengenai : “Hubungan Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Karyawan Pada PT. Lazuardi Indo Perkasa”. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut di atas maka
penulis akan mengidentifikasikan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : 1) Disiplin Kerja pada PT. Lazuardi Indo Perkasa masih terlihat kurang baik. ,2)
Disiplin Kerja pada PT. Lazuardi Indo Perkasa perlu lebih diperhatikan agar kedepannya
lebih baik.; 3) Motivasi Kerja Karyawan pada PT. Lazuardi Indo Perkasa saat ini masih rendah dan belum sesuai harapan; 4) Motivasi Kerja Karyawan pada PT. Lazuardi Indo
Perkasa diperlukan peningkatan yang sesuai dengan kebutuhannya. 5)Kinerja Karyawan
pada PT. Lazuardi Indo Perkasa masih belum memuaskan.;6) Kinerja Karyawan pada PT. Lazuardi Indo Perkasa perlu peningkatan secara menyeluruh. Pembatasan Masalah
ST IE
Dalam penyusunan penelitian
ini berdasarkan pada latar belakang dan
identifikasi diatas, maka fokues peneltian adalah :
1. Hubungan Disiplin Kerja (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lazuardi Indo Perkasa. .
2. Hubungan Motivasi Kerja Karyawan (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lazuardi Indo Perkasa.
3. Hubungan secara simultan Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja Karyawan (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lazuardi Indo Perkasa.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, idenfitikasi serta batasan masalah tersebut di atas,
maka perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1.
Apakah ada hubungan positif antara variabel Disiplin Kerja (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lazuardi Indo Perkasa ?
2.
Apakah ada hubungan positif antara variabel Motivasi Kerja Karyawan (X2) dengan
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 762
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lazuardi Indo Perkasa ? 3.
Secara simultan apakah ada hubungan positif antara variabel Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja Karyawan (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lazuardi Indo Perkasa ?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah;
1) Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara variabel Disiplin Kerja (X 1) dengan Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lazuardi Indo Perkasa.
2) Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara variabel Motivasi Kerja Karyawan (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lazuardi Indo Perkasa.
3) Secara simultan untuk mengetahui apakah ada hubungan variabel Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja Karyawan (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lazuardi Indo Perkasa.
Kajian Pustaka
Pengertian Disiplin
Sugeng Pridjodarminto (2002 : 23) mengemukakan bahawa disiplin adalah ”Suatu
kondisi yang telah terciptakan dan berbentuk sikap melalui suatu proses dari serangkaian perilaku seseorang karyawan atau bawahan
dengan indikator nilai-nilai, ketentuan,
kepatuhan, kesetian, keteraturan dan atau tata tertib”.
Henry Simamora, (2006 : 610-611) menjelaskan bahawa Dispilin memiliki tiga bentuk
yaitu sebagai berikut : 1.
Disiplin Manajerial (Managerial Discipline) dimana segala sesuati tergantung pada pimpinan dari awal hingga akhir.
Terdapat sekelompok orang yang dapat
mengarahkan apa yang harys dilakukan. Hanya melalui arahan individual kelompok tersebut mampu membuahkan hasil yang berharga.
2.
Disiplin Kelompok (Team Discipline), kesempatan kinerja bermuara dari saling ketergantungan satu sama lain sebagai akibat komitmen angota kelompok terhadap keseluruhan organisasi.
Dalam kondisi ini kegagalan satu orang akan menjadi
kejatuhan semua orang. Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 763
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Disiplin Pribadi (Self Discipline), pelaksana sepenuhnya tergantung pada Partisipasi,
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
3.
Nop 2015
ketangkasan dan kendali.
Malayu S.P. Hasibuan (2007 : 190-191) mengemukakan bahwa : “Kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. Sedangkan kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
Jadi, seseorang akan bersedia mematuhi semua peraturan serta
melaksanakan tugas-tugasnya, baik secara sukarela maupun karena terpaksa. Kedisiplinan diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua
pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Adapun manfaat kedisiplinan adalah fungsi operatif. Oleh karena itu, manajer selalu
berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Menurut Malayu
S.P. Hasibuan, (2007 : 190) mengemukakan bahwa “Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah
hal
yang sulit, karena banyak faktor
yang
mempengaruhinya”.
Ada dua bentuk disiplin, yaitu disiplin preventif dan disiplin
korektif (Anwar Prabu Mangkunegara, 2007 : 129 – 130) ada dua klasfikasi ; 1) Disiplin Preventif; 2) Disiplin Korektif.
pada dasarnya banyak indikator-indikator yang
mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi. Malayu S.P. Hasibuan (2007 :191 – 195) menyebutkan 8 indikator yang mempengaruhi kedisiplinan karyawan, yaitu : tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa,keadilan, waskat, sangsi hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan.
Malayu SP. Hasibuan (2007 : 163) mengemukakan bahwa: “Teori motivasi
mempunyai sub variabel yaitu: Motif, harapan dan intensif, adapun pengertiannya adalah:
a) Motif (motif) adalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunya tujuan tertentu yang ingin dicapai. b) Harapan
(expentancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku untuk
tercapainya suatu tujuan. b) Intensif (incentive) yaitu memotivasi (merangsang) bawahan Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 764
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
dengan memberikan hadiah (Imbalan) kepada mereka yang Belajar Siswa diatas prestasi standar.
Susilo Martoyo (2005 : 164) mengatakan bahwa : ”Motivasi berasal dari kata latin
movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan
khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan
tujuan yang telah ditentukan”. Sedangkan Fillmorre H. Stanford dalam Anawar Prabu
Mangkunegara (2005 : 93) mengemukakan bahwa :“Motivation as an energizing condition of the organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain class”
(motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu).
Dari pengertian yang ada diatas dapat dinyatakan bahwa motivasi dikatakan sebagai
kecenderungan untuk beraktivitas yang bersumber dari dalam diri dengan membangkitkan dan mengarahkan perilaku atau tindakan yang berhubungan tujuan dan pencapaian rasa puas. Ditinjau dari perannya ada dua macam motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah motivasi yang menimbulkan harapan yang bersifat menguntungkan atau menggembirakan bagi karyawan misalnya : gaji, fasilitas, karier,
jaminan hari tua dan sebagainya. Motivasi negatif adalah yang menimbulkan rasa takut misalnya ancaman, tekanan, intimidasi dan sejenisnya. Teori Kebutuhan dari Abraham Maslow
Abraham Maslow yang dikutip Anwar Prabu Mangkunegara (2005 : 95) menyebutkan
hierarki kebutuhan manusia adalah; a) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan,
minum, perlindungan fisik, bernafas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut sebagai kebutuhan yang paling mendasar ; b) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan
hidup; c) Kebutuhan untuk rasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai; d) Kebutuhan akan
harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain; e) Kebutuhan
untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 765
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
potensi. Kebutuhan untuk berpendapatan dengan mengemukakan ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
Sedangkan teori Hirarki kebutuhan menurut Abraham Maslow dalam Anwar Prabu
Mangkunegara (2005 : 95), memperhatikan tingkat kebutuhan itu sejalan dengan tingkat pemuasan kebutuhan seseorang secara bertingkat. Inti dari teori ini adalah bahwa dalam diri setiap orang terdapat lima kebutuhan, Teori Motivasi.
Seseorang yang melakukan aktivitas dan mempunyai motivasi
yang tinggi tentu saja memiliki kebutuhan yang akan dipenuhi.
Anwar Prabu
Mangkunegara (2005 : 97-98) ada tiga macam kebutuhan manusia yaitu :1) Need for Achievement,2) Need for Affiliation.. 3) Need for Power,
Berdasarkan literatur tersebut, berarti perbandingan pendapat dari para ahli sebagai
berikut : menyangkut motivasi merupakan dorongan untuk mencapai keunggulan kerja,
meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan berusaha keras untuk inovatif,
maupun untuk memenuhi kebutuhan guna mencapai kepuasan batin yang mereka rasakan
dari melakukan pekerjaan.meliputu : 1) . Tujuan motivasi ,2) Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.3) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Adapun alat-alat motivsi kerja terdiri dari : a) Materiil Insentif : alat materi yang
diberikan itu berupa uang dan atau barang yang mempunyai nilai pasar, jadi memberikan
kebutuhan ekonomis. Misalnya memberikan kendaraan, rumah dan lain-lainnya.; b)Non Materiil Insentif : alat materi yang diberikan itu berupa barang/benda yang tidak bernilai
pasar, jadi hanya memberikan kepuasan/kebanggaan rohani saja, misalnya medali. piagam,
bintang jasa dan lain-lainnya.; c) Kombinasi materiil dan non materril : alat motivasi yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasan/kebanggaan rohani.
Pada garis besarnya motivasi yang diberikan dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu
motivasi positif dan motivasi negatif . Menurut Herzberg dalam Malayu SP. Hasibuan (2007 : 156), menyatakan orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan yaitu :1)
Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan atau maintenance factor. Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 766
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Maintenance factor berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman dan kesehatan badaniah.; 2) Kebutuhan Psikologis seseorang yang meliputi
serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan pekerjaan (job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah sebagai tingkat keberhasilan di dalam melaksanakan tugas serta
kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efisiensi adalah perbandingan
antara hasil yang dicapai dengan usaha yang dikeluarkan, sedangkan efektivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan.
Pengertian kinerja menurut pendapat Jhon Soeprihanto (2008 : 7) adalah “Kinerja
setiap karyawan pada periode tertentu dibandingkan dengam standar, target, sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”. Menurut Robbins (2008 : 100) ada 3 (tiga) macam faktor yang mempengaruhi kinerja : yaitu; Kemampuan fisik, mental, pengetahuan dan keterampilan.
Dengan demikian kinerja dapat diartikan sebagai kemampuan
sumber daya organisasi dalam menghasilkan sesuatu (output) dengan membandingkan pemasukan/pengorbanan atau input.
Oleh karena itu program
peningkatan kinerja merupakan usaha terpadu yang menjadi tujuan strategi setiap
pimpinan organisasi. Penilaian pelaksanaan pekerjaan perlu dilakukan secara formal berdasarkan serangkaian kriteria yagn ditetapkan secara rasional serta diterapkan secara obyektif serta didokumentasikan secara sistematik. Bagi organisasi penilaian hasil kerja
pada karyawan sangat penting arti dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal dan berbagai aspek lain dari keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia secara efektif.
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 767
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Kerangka Berpikir Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian
Disiplin Kerja (X1)
ry 1.2
R
Motivasi Kerja (X2)
Kinerja Karyawan (Y)
ry 2.1
Keterangan: X1 = Variabel bebas (Disiplin Kerja) X2 = Variabel bebar (Motivasi Kerja) Y = Variabel terikat (Kinerja Karyawan) ry 1.2 = Korelasi parsial antara Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan. ry 2.1= Krelasi parsial antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Karyawan. R =Korelasi simultan antara Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyaw Hipotesis Penelitian
Menurut Nana Sudjana (2004 : 37) mengatakan, bahwa : ”Hipotesis berarti pendapat
yang kebenarannya masih rendah atau kadar Kebenarannya masih belum meyakinkan. Kebenaran pendapat tersebut perlu di uji”. Hipotesis dapat dirumuskan dari penelitian ini adalah :
1.
Terdapat hubungan signifikan antara Disiplin Kerja (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y).
2.
Terdapat hubungan signifikan antara Motivasi Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y).
3.
Terdapat hubungan signifikan secara simultan atau bersama-sama antara Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y).
METODE PENELITIAN
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 768
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah jenis penelitian korelasi, hal ini sejlaan
Sugiyono (2010 : 52). Bahwa metode deskriptif juga Asosiatif data dihimpun, disusun secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan hubungan diantara variabel
tidak dilakukan uji atau prediksi. Pada metode korelasi, hubungan antar variabel yang diteliti dan dijelaskan. Hubungan yang dicari ini disebut korelasi. Jadi metode korelasi
untuk mencari hubungan diantara variabel independen X1 dan X2 dengan variabel dependen Y. Populasi
Menurut Sugiyono (2010 : 57), menelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam hal ini jumlah populasi yang ada di PT. Lazuardi Indo Perkasa yang menjadi
obyek penelitian ada 175 orang karyawan yang menjadi populasi. Sampel
Suharsimi Arikunto, (2008 : 95) mengemukakan bahwa :sampel itu ciri atau
ancer-ancer, jika peneliti mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi mereka dapat
menggunakan kurang lebih 25-30% dari jumlah tersebut, jika anggota subjek dalam
populasi hanya meliputi antara 100 hingga 150 orang, dan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan angket, sebaiknya subjek dalam populasi diambil seluruhnya.
Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini penulis menggunakan
teknik Random Sampling. Karena tiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 52 sampel (30%) dari total populasi.sebanyak 175 karyawan Operasionalisasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja
(X2) sebagai variabel sedangkan Kinerja Karyawan (Y) sebagai variabel, untuk lebih
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 769
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
jelasnya, operasionalisasi variabel penelitian yang merupakan indikator-indikator variabel dapat dirumuskan sebagai berikut :
ST IE
Tabel 1.1 : Oprasionalisasi Variabel Penelitian
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 770
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Putra Perdana Indonesia
VARIABEL
DIMENSI
Disiplin Kerja (X1)
a) Preventif
Motivasi Kerja (X2)
INDIKATOR
1) Mengetahui pedoman kerja
JUMLA H ITEM lima (5)
SKAL A linkert
b) Korektif
2) Kepatuhan terhadap pedoman Kerja 3) Kepatuhan terhadap aturan 4) Tingkat kehadiran 5) Pulang sesuai ketentuan 1) Mau bekerja keras
lima (5)
linkert
a) Motif
2) Tidak semaunya bekerja 3) Tanggung jawab terhadap pekerjaan 4) Menerima sangsi 5) Tidak melakukan pelanggaran 1) Gaji
empat(4 )
empat (4)
lima (5)
lima (5)
Lima (5)
Lima (5)
Lima (5)
Lima (5)
2) Tunjangan
b) Harapan
3) Fasilitas memadai 4) Bekerjasama 1) Kerja yang menyenangkan 2) Rasa ikut memiliki 3) Disiplin waktu kerja 4) Arusansi
Kinerja Pegawai (y)
a) Kualitas
1) Dapat di capai
2) Waktu yang ditentukan 3) Keterampilan bagus 4) Perintah atasan 5) Hubungan kerja b) Kuantitas 1) Dapat di capai 2) Waktu yang ditentukan 3) Keterampilan bagus 4) Perintah atasan 5) Hubungan kerja
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 771
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini perlukan data-data
untuk dianalisa. Dalam penelitian ini prosedur dan teknik pengumpulan data yang penulis pakai adalah sebagai berikut :
Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian langsung ke PT. Lazuardi Indo Perkasa dengan maksud memperoleh
data-data skunder di perusahaan. Adapun metode pengumpulan datanya adalah dengan menyebarkan kuisioner untuk lebih jelasnya sebagai berikut : Melalui koesioner penulis mendapatkan data primer yaitu data yang didapat langsung dari sumber yaitu responden
yang menjadi sampel penelitian (data hasil sebaran kuasioner). dan melakukan pembobotan.
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mempelajari
bahan-bahan bacaan yang berupa, catatan-catatan kuliah, buku-buku, literatur serta peraturan-peraturan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Uji Normalitas
Uji normalitas yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah sebaran data dari variabel independen . Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono
(2010 : 226) yaitu : “Dalam analisis yang menggunakan statistik, distribusi sampel harus mengarah berdistribusi normal”. Nilai “Chi Kuadrat” hitung ini dikonsultasikan dengan
nilai ”Chi Kuadrat” tabel dengan derajat kebebasan (df) = k-1 dan taraf signifikan α = 5%.
Distribusi data akan dikatakan normal apabila X2hitung lebih kecil dari X2tabel. Atau dengan angka signifikan diatas 0.05. Hal ini juga berarti nilai-nilai yang diobservasi tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi harapan. Analisis Regresi Berganda
Analisis statistik yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda menurut
Sugiyono, (2010 : 211) dengan menggunakan rumus persamaan regresinya adalah berikut ini :
Ϋ = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 772
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Keterangan : Y X1 X2 b1, b2 e Hasil Uji Hipotesis
= Kinerja Karyawan = Disiplin Kerja = Motivasi Kerja = Koefisien regresi = Residual.
Uji Statistik Uji t
Perhitungan atau analisis pada penelitian ini memanfaatkan komputer program
Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Versi 20 for Windows. Uji t dengan melihat angka signifikan dibawag angka 0,05 berarti ada pengaruh anatara variabel independen
dengan variable dependenantara variabel independen dengan variabel dependen
mengunakan keputusan uji sebagai berikut : Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak ada hubungan signifikan. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima tidak ada hubungan. Uji Statistik dengan Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya variabel
indepnden (X1, dan X2) secara simultan dengan variabel dependen (Y) yakni : Disiplin
Kerja (X1) dan variabel Motivasi Kerja (X2) . Uji Fhitung penulis akan menggunakan
keputusan uji berikut ini :Ho = diterima jika Fhitung > dari Ftabel ada hubungan signifikan
antara variabel independen dengan variabel dependen. Ho = ditolak jika Fhitung < dari Ftabel tidak ada hubungan signifikan antara variabel independen terahdap variabel
dependen.,atau dengan anka signifikan dibawag angka 0,05 berarti ada pengaruh anatara variabel independen dengan variable dependen
Hasil Penelitian Uji Normalitas
Hasil uji normalitas variabel Disiplin Kerja (X1), diperoleh nilai
signifikan masing -sebesar 0.975., sedangkan nilai signifikan 0.886 dan varibel y angka signifikan sebesar 0.23 .berarti angka signifikan diatas 0,05 artinya berdistribusi normal atau tidak menyimpang dari frekuensi yang diharapkan (lihat tbel ) dibawah ini : Tabel ; Uji Normalitas
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 773
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Test Statistics
Chi-Square df Asymp. Sig.
a
Disiplin Kerja (X1) 11,692 23 ,975
Motivasi Kerja (X2) 8,923 23 ,996
Kinerja Karyawan (Y) 30,462 23 ,023
a. 24 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2,2.
Hasil Koefisien Korelasi Berganda
Berdasarkan hasil penelitian(lihat tebel 5.4) model Summary yang menghasilkan nilai R
Square sebesar 0,868 atau 86,8%, hal ini dapat dinyatakan dengan hasil analisa secara
bersama-sama variabel Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) memiliki nilai positif dan tingkat hubungannya sangat kuat, jadi
kedua variabel independen tersebut dapat memhubungani variabel dependen sebesar 86,8%.
Tabel :Uji Koefisien Korelasi
Model Summary
Model 1
R ,932 a
R Square ,868
Adjusted R Square ,863
b
Std. Error of the Estimate 4,39859
DurbinWatson 1,995
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Disiplin Kerja (X1) b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan
Komputer program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Versi 20 for Windows yaitu analisis regresi linear berganda sebagai berikut : Tabel :uji T
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Disiplin Kerja (X1) Motivasi Kerja (X2)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 4,555 1,893 ,739 ,097 ,226 ,096
Standardized Coefficients Beta
,734 ,225
t 2,406 7,636 2,344
Sig. ,020 ,000 ,023
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 774
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Dari tabel uji t, dapat disusun persamaan regresi bergandanya sebagai berikut : Y = 4,555 + 0,739 X1 + 0,226 X2
Dari persamaan diatas dapat dipetoleh inforamsi bahwa, bila nilai
konstanta sebesar 4,555 berarti dalam keadaan kontanta maka variabel Kinerja karyawan
(Y) akan meningkat sebesar 4,555., dan bila nilai koefisen variabel Disiplin Kerja (X 1) sebesar 0,739,berarti jika variabel Disiplin Kerja (X1) naik satu satuan, maka akan
meningkatkan variabel Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,739 satu satuan, dengan asumsi variabel Motivasi Kerja (X2) dianggap konstan. bila Nilai koefisien variabel Motivasi
Kerja (X2) sebesar 0,226,berarti jika variabel Motivasi Kerja (X2) meningkat satu satuan maka variabel Kinerja Karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,226 satu satuan dengan asumsi variabel variabel Disiplin Kerja (X1) dianggap konstan
Uji F (Anova)
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel Independen (X1 dan X2) dengan
variabel dependen (Y), maka dilakukan uji secara bersama. Uji Fhitung (Anova) dengan
menggunakan Komputer program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Versi 19 for windows yaitu uji ANOVA. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.50 berikut ini. Tabel :Uji Simultan ANOVAb
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 6257,044 948,033 7205,077
df
2 49 51
Mean Square 3128,522 19,348
F 161,701
Sig. ,000 a
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Disiplin Kerja (X1) b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Data yang di olah dengan SPSS Versi 20 for Windows Dari hasil analisis dengan menggunakan Komputer program Statistical Package
for Social Sciences (SPSS) Versi 19 for windows yaitu uji ANOVA atau Fhitung di peroleh nilai sebesar 161,701 dimana lebih besar dari Ftabel
(50)
sebesar 2,790 dengan tingkat
signifikan sebesar 0,000 karena 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan variabel Disiplin Kerja
(X1) dan variabel Motivasi Kerja (X2) secara simultan berhubungan signifikan dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lazuardi Indo Perkasa.
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 775
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
ST IE
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Kesimpulan Berdasarkan pada bab hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan,
maka pada bab terakhir ini akan penulis berikan mengenai kesimpulan serta saran sebagai berikut : 1.
Terdapat pengaruh positif antara variabel Disiplin Kerja (X1) terhadap Kinerja
Karyawan (Y) , karena nilai signifikan dibawah 0.05 dan nilai thitung sebesar = 7,636 > t0,05 (50) = 1,678, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh signifikan.
2.
Terdapat pengaruh positif antara variabel Motivasi Kerja (X2) terhadap variabel
Kinerja Karyawan (Y), karena nilai signifikan dibawah 0.05 dan nilai thitung = 2,344 > t0,05 (50) = 1,678, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh yang nyata dan signifikan.
Saran-saran
Berdasarkan hasil peneltian, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1.
Managemen PT. Lazuardi Indo Perkasa diharapkan dapat membuat kebijakan dalam penerapan Disiplin Kerja kepada karyawan, sehingga, kinerja Karyawan dapat ditangkatkan atau lebih profesional .
2.
Motivasi Kerja
bagi Karyawan dalam melaksanakan tugas karyawan oleh
managemen terus diupayakan terpelihara .
PUSTAKA
Anwar Prabu Mangkunegara, 2007. Evaluasi kinerja SDM
Arikunto, Suharsimi, 2008. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung. Herry simamora 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia
Jhon Soeprihanto, 2008, Peningkatan Kinerja Karyawan, penerbit BPFE,. Yogyakarta.
Malayu S.P. Hasibuan, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Gunung Agung, Jakarta. Moenir 2001, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia
Mulia Nasution, 2005. Manajemen Personalia, Aplikasi dalam perusahaan”, Penerbit Djambatan, Jakarta. Oemar Hamalik 2003. Definisi Belajar Badan Penerbit, Graha Ilmu, Yogyakarta. Robbins, 2005, Faktor-Faktor Kinerja, Badan Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 776
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nop 2015
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Administrasi, Badan Penerbit, CV. Alfabeta, Bandung.
Pu ST In tra d IE on P Pu es erd ia an In tra do P a ne e si rda a na
Suharsimi Arikunto 2008, Manajemen Penelitian
ST IE
Susilo Martoyo, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke-dua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Inovasi Volume 12: Nopember 15
Page 777