STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
ANTARA ETIKA DAN KEPENTINGAN DESKRIPSI TENTANG MASYARAKAT INDONESIA SEKARANG Satrias Djamaran, Drs., MM (Dosen Tetap STIE PPI)
ABSTRAK Dinamika gejolak social pada setiap masyarakat selalu memunculkan dua hal yang selalu bertentangan satu sama lainnya. Tidak terkecuali dalam dinamika masyarakat Indonesia saat ini, seperti dalam hal penerapan dan teori tentang tatacara pergaulan dalam masyarakat. Hal ini cenderung tidak membawa dampak positif bagi perkembangan masyarakat, karena antara norma atau etika yang berlaku dalam masyarakat dengan kebutuhan serta kepentingan di sisi lainnya telah membuat masyarakat Indonesia seakan lupa tentang tatakrama yang selama ini berlaku di masyarakat.
STIE Putra Perdana Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dinamika masyarakat Indonesia pada saat sekarang, yang penulis lihat dan rasakan antara etika dan kepentingan seakan-akan kepentingan telah mengalahkan etika dan tatakrama pergaulan dalam masyarakat saat ini.
Penulis mencoba memberikan gambaran ril yang sekarang berkembang dalam masyarakat Indonesia, terutama pada tahun-tahun pemilihan umum tahun 2014 ini. Semua seakan menghalalkan segala cara demi tercapainya kepentingan, baik bagi diri sendiri, golongan maupun bagi anggota partainya.
STIE Putra Perdana Indonesia Harapan yang hendak disampaikan adalah bahwa di atas segala kebutuhan dan kepentingan yang selalu membuat manusia berusaha, agar tetap ada terbuka kembali hati nurani masyarakat Indonesia. Agar kepentingan tidak melindas nilainilai etika yang sudah ada dalam mayarakat Indonesia. Semoga Indonesia tetap terkenal di mancanegara sebagai Negara yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Indonesia adalah Negara yang sangat santun dalam segala hal bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sekarang kita semakin cemas apa yang dipertontonkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, semua mengatasnamakan kepentingan tidak peduli akan melukai dan menyakit orang lain. Tingkah laku baik masyarakat maupun pemimpin di negeri ini seakan tidak peduli lagi akan etika dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Kejadian demi kejadian, baik itu yang berskala lokal maupun nasional seakan tidak pernah berhenti hadir. Seorang pejabat ditangkap KPK atas dugaan korupsi atau seorang maling dihakimin masyarakat karena mencuri. Kejadian seakan menjadi terbiasa dalam kehidupan masyarakat Indonesia, karena beritanya begitu fulgar ditampilkan oleh awak media. Mereka tidak mempertimbangkan factor psikologis bagi masyarakat yang melihatnya. Etika dalam jurnalistik seakan hanya sebagai
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 7; April 2013
Page 21
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
semboyan saja, mereka seperti berlomba dalam memberitakan berita yang bernuangsa negative tapi tidak memperhatikan sisi edukatifnya.
Kita pun semakin heran dan tidak mengerti akan tingkah laku para pemimpin di negeri yang cinta damai ini. Seakan ada perlombaan dalam mengeruk uang rakyat demi kepentingan pribadi, golongan atau mungkin buat partainya. Ini adalah suatu tontonan yang sangat jauh dari nilai-nilai yang selama ini dijaga akan keasliannya dalam masyarakat Indonesia. KPK seperti menangkap ikan yang sedang mabuk dalam sebuah kolam yang namanya masyarakat Indonesia, begitu gampangnya KPK dari satu daerah ke daerah menangkap koruptor, tapi seolah mereka tidak peduli akan hal itu. Kasus demi kasus tentang korupsi selalu muncul di layar kaca, begitu juga kasus lain yang sepertinya tidak mau kalah dengan kasus korupsi seolah berlomba untuk memperlihatkan jati dirinya.
STIE Putra Perdana Indonesia Kalau kita bernostalgia tentang keadaan masyarakat Indonesia di era tahun 70 an rasanya kita tidak percaya akan keadaan masyarakat Indonesia saat ini. Seperti satu contoh kasus dalam hal percintaan, dulu kalau seorang jatuh cinta pada lawan jenisnya sangat tertutup dan tidak terbuka. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya memiliki rasa malu karena telah mempertontonkan hal tabu yang dibicarakan secara terbuka. Maka dalam hubungan jalinan kasih muda-mudi seakan tidak pernah muncul ke permukaaan. Tapi kalau kita bandingkan dengan keadaan sekarang, baik orang tua maupun si anak yang lagi kasmaran diumbar di muka umum. Bahkan diberitakan dalam berita di televisi baik lokal maupun nasional agar semua orang mengetahuinya. Karena dibalik pemberitaan itu ada kepentingan yang dikemas sedemikian rupa sehingga mereka mau mengeluarkan uang hanya untuk sekedar memberitakan jalinan cinta, perceraian, pernikahan, kelahiran dan lain sebagainya.
STIE Putra Perdana Indonesia Hal ini tentu kurang baik dan tidak bijaksana dalam membangun masyarakat yang ramah dan tamah serta santun dalam pergaulan. Masyarakat awan menganggap yang selama ini tabu, sekarang dianggap justru biasa seperti misalnya tentang perceraian. Kalau bagi umat muslim, perceraian adalah perkejaan yang diredhoi Allah swt, tapi juga sangat dibenci NYA. Namun sekarang justru perceraian di kalangan artis seperti konsumsi untuk berita dan hal yang harus disampaikan secara terbuka kepada masyarakat. Tanpa rasa mau kedua bilah pihak yang bercerai dengan senang hati memberikan pernyataan, bahkan saling serang kepada lawannya. Padahal, hal tersebut tidak dibolehkan membicarakan kejelekan orang di muka umum apalagi dia adalah bekas istri atau suami. Islam telah memberikan petunjuk informasi apa saja yang boleh diberitakan kepada umum dan informasi apa yang orang lain tidak boleh mengetahuinya kecuali suami atau istri sendiri. PENDAHULUAN
STIE Putra Perdana Indonesia Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah Negara demokrasi yang besar di dunia ini, tentu ini
merupakan suatu kebanggaan bagi kita. Dunia internasional mengakui demokrasi di Page 22
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Indonesia bisa tumbuh dan subur, karena masyarakatnya semua sadar akan arti dan makna demokrasi tersebut.
Hal ini tentu menimbulkan konsekuensi dinamika masyarakat Indonesia,
terutama pada saat sekarang, yaitu dengan akan digelarnya pemilihan umum pada tahun 2014. Semua kontestan peserta pemilu yang dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu berlomba menawarkan program kerja partainya agar mendapat dukungan dan dipilih saat pelaksanaan pemilu nanti. Ini tentu akan terjadi dinamika dalam
STIE Putra Perdana Indonesia masyarakat Indonesia sebagai konstituen dari partai politik peserta pemilu 2014 nanti.
Tentu dalam meraih simpati dari masyarakat kontestan pemilu akan
melakukan apa saja, asalkan apa yang direncanakan, diinginkan agar tercapai dan
bisa mengungguli lawan-lawan politiknya dalam ajang pesta demokrasi tahun 2014.
Berbagai cara, taktik dan trik dalam usaha mendapatkan simpati masyarakat, mereka kadang kala sudah tidak mengindahkan hal-hal yang selama ini tabu ada dalam masyarakat Indonesia.
STIE Putra Perdana Indonesia Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang bersifat paternalistic, hal ini
tercermin dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan patuh dan taat dalam menjalankan sebuah aturan atau hukum apabila pimpinannya juga taat dan patuh
terhadap hukum. Jika pemimpin di negeri ini konsekuen antara ucapan dan
tindakan, saya yakin masyarakat kita akan patuh kepada pemimpinnya dan hukum
yang berlaku. Semua itu berpulang kepada para pemangku kepentingan di negeri tercinta ini agar masyarakatnya harmonis.
Kalau kita ingin flash back tentang keadaan masyarakat Indonesia dua puluh tahun ke belakang tentunya rasanya seakan tidak percaya kita bahwa apa yang sekarang berkembang dalam masyarakat Indonesia. Orang tua kita selalu
STIE Putra Perdana Indonesia mengajarkan kepada kita selalu hormat kepada orang yang lebih tua, terutama kepada orang tua sendiri dan kepada guru, serta para pemimpin masyarakat. Hal ini
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 23
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
sangat terpatri dalam sanubari setiap masyarakat Indonesia, sehingga kecil sekali kemungkinan terjadinya tawuran antar desa, Rt, dan kelompok masyarakat. Karena
sudah dibekali terlebih dahulu bahwa kita semua adalah bersaudara, untuk itu saling
melindungi dan menghargai sesama warga masyarakat. Tentu ini adalah sebuah penggambaran yang sangat romantic bagi generasi yang sudah tua, tapi bagi generasi muda sekarang menjadi sebuah hal yang mustahil dan aneh. Keanehan ini disebabkan oleh kita sekarang sebagai orang tua mungkin lupa atau mungkin saking sibuknya dalam mencari nafkah bagi keluarga sehingga lupa dalam memberikan
STIE Putra Perdana Indonesia wejangan kepada anak-anak kita. Waktu yang kita punya selama dua puluh empat
jam satu hari satu malam seolah-olah tidak ada ruang buat memberikan wejangan
dan nasehat kepada anak-anak kita. Akibatnya anak-anak kita tumbuh tanpa wejangan dan nasehat yang menjadi pedoman dan arah bagi mereka dalam pergaulan hidup sehari-hari.
Masyarakat Indonesia sudah terkenal ke manca Negara sebagai masyarakat yang ramah dan tamah serta murah senyum, ini adalah daya tarik bagi dunia pariwisata. Sebenarnya dengan modal seperti itu bangsa Indonesia akan mendapatkan devisa yang berlimpah kalau semuanya bisa di manage dengan baik
STIE Putra Perdana Indonesia oleh para pemangku kepentingan di Negara ini. Cuman menurut analisi dari penulis
apa yang terjadi justru sebaliknya, masyarakat Indonesia seakan-akan dijejali dengan semua yang serba instan dan budaya yang selalu ingin sesuatu bisa didapat
dengan cara mudah. Tentu ini tidak baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,
karena mendidik masyarakatnya menjadi sebuah masyarakat yang tidak mau bekerja, tetapi semuanya ingin didapatkan secara mudah dan dalam waktu yang singkat.
Penetrasi budaya instan ke dalam masyarakat Indonesia seolah tidak mendapat hambatan, tapi malah sebaliknya dengan diberi peluang yang sebesarbesarnya agar budaya asing yang serba instan tersebut dapat berkembang dengan
STIE Putra Perdana Indonesia baik diberikan berbagai kemudahan dan fasilitas. Kita bisa melihat contoh di Negara
maju, makanan yang bersifat fastfood di larang memasang iklan disekolah dan
Page 24
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
tempat bermain anak-anak apalagi buka counter di sekolah atau di tempat arena
anak-anak bermain. Bandingkan apa yang terjadi di Negara kita yang tercinta ini, orang tua akan merasa bangga apabila di sekolah anaknya terdapat makan fastfood,
itu berarti sekolah anaknya adalah sekolah yang bertaraf internasional dan sekolahnya orang kaya.
Saya sangat prihatin dan sedih melihat masyarakat Indonesia yang sekarang ini dijejalin oleh budaya barat yang sangat tidak mendidik, seperti budaya instan
STIE Putra Perdana Indonesia yang dicontoh oleh masyarakat kita sekarang. Upaya orang tua akan sia-sia untuk membentengi anak-anaknya apabila tidak didukung oleh kebijakan pemerintah yang pro rakyat. Seolah-olah kebijakan itu berpihak kepada orang berduit banyak, segala
sesuatu di republic ini diserahkan ke pasar, dan pasar kita terbuka selebar-lebarnya bagi dunia usaha yang berasal dari luar. Para investor yang datang dari luar negeri
seperti mendapat surga bagi pengembangan dunia usahanya dan kekayaan alam
Indonesia seakan sudah bukan milik masyarakat lagi. Keharmonisan dalam masyarakat sekarang ini menjadi barang mahal dan langka, serta mudah sekali pecah. Saya ibaratkan masyarakat Indonesia sekarang sedang berada dalam sebuah gelas Kristal yang gampang pecah. Kalau kita punya perhiasan Kristal tentu kita
STIE Putra Perdana Indonesia akan menjaga dengan sangat hati-hati dan penuh perhatian dan kasih sayang. Begitu pula hendaknya para pemangku kepentingan di negeri tercinta ini menjaga masyarakatnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Etika kalau tinjau dari segi etimologinya berasal dari bahasa Yunani yaitu
ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta etha) berarti “ adat istiadat” atau “kebiasaan”
Irham Fahmi ( 2012:2). Berdasarkan etimologinya dari Yunani
tersebut di atas jelaslah bahwa etika berasal dari adat kebiasaan yang berkembang dalam suatu masyarakat, baik itu di masyarakat internasional maupun masyarakat Indonesia khususnya. Jadi etika yang harus dikembangkan di Indonesia adalah etika
STIE Putra Perdana Indonesia yang sesuai dengan keadaaan budaya yang berlaku di masayarakat Indonesia.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 25
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Menurut Burhanudin Salam (1996:1) etika adalah sebuah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku hidup manusia dalam hidupnya. Etika ini erat sekali dengan tingkah laku seseorang dalam
masyarakat di mana dia hidup bersama. Menurut Burhanudin Salam ada dua macam etika (1996:3), sebagai berikut: 1. Etika Deskriptif, berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidupnya.
2. Etika normative, berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku
STIE Putra Perdana Indonesia ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia.
Franz Magnis Susesno (1989: 14), mengatakan bahwa etika adalah sebuah ilmu,
bukan sebuah ajaran. Artinya etika itu dapat dipelajari dan dipahami secara ilmiah,
bukan hanya sebagai sebuah ajaran yang harus ditelan mentah-mentah, tetapi sesuatu yang bisa diperdebatkan akan kebenarannya dalam suatu masyarakat.
Iswanto Dwi Yuwono (2011: 20) etika sama dengan mos bahasa Latin dan mores dalam bahasa Inggris yang mempunyai arti yang sama yaitu adat kebiasaan dan di Indonesia lebih dikenal dengan istilah moral. Sony A. Keraf (1998:2) membuat sebuah skema tentang etika sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia Etika umum
Etika Individual
Etika
Etika Khusus Sikap thd sesame Etika Keluarga Etika Gender Etika Profesi Etika Politik Kritik Lingkungan
STIE Putra Perdana Indonesia Etika Sosial
Page 26
Biomedis Bisnis Hukum Ilmu Peng. Pendidikan Dsb.
InoVasi Volume 7 ; April 2013
Etika Lingkungan
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian deskriptif ini agar masyarakat Indonesia saat agar segera
cepat menyadari bahwa ada sesuatu yang tercerabut dari dalam bekehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Menurut hemat penulis kalau masyarakat ini
sudah terlalu jauh menyimpang dari nilai-nilai luhur Bhineka Tunggal Ika, ini tentu akan membawa konsekuensi bagi kehidupan negara tercinta ini. Jadi tujuan utamanya agar semua yang merasa warga Negara Indonesia baik secara sadar maupun tidak sadar harus selalu menjunjung tinggi ke-bhinekaan Indonesia.
STIE Putra Perdana Indonesia Bagi generasi muda Indonesia diharapkan dapat belajar dan berkreasi dalam
menghadapi globalisasi. Globalisasi tidak bisa kita tolak atau dihindari tetapi
bagaimana kita sebagai warga Negara untuk menyikapinya dengan bijak agar kita tidak terjerembab dalam jurang kehancuran. Generasi muda adalah ujung tombak
pembangunan bagi republic tercinta ini, kalau masyarakatnya harmonis dan beretika tentu akan melahirkan generasi yang berertika dalam segala bidang kehidupan.
PEMBAHASAN Penduduk Indonesia yang yang sekarang berjumlah kurang lebih 247, 5 juta jiwa, secara astronomi mendiami wilayah antara 141’ Bujur Timur sampai 95’ Bujur
STIE Putra Perdana Indonesia Timur dan 6’ Lintang Utara dan 11’ Lintang Selatan. Juga secara geografis
berbatasan dengan sebelah Utara berbatasan dengan Benua Asia dan Selatan dengan
Benua Australia dan Timur dengan Papua Nugini dan Barat dengan Samudra Hindia atau Madagaskar. Nenek moyang orang Indonesia berasal dari India belakang (Laos,
Thailand, Burma, Vitnam, dan Kamboja) yang datang dalam dua gelombang.
Gelombang pertama dikenal dengan Proto Malayu (Melayu Tua) seperti suku Batak, Dayak dan lain-lain. Gelombang kedua di kenal dengan Deutro Malayu (Melayu Muda) seperti suku Jawa, Sunda, Bali, Padang, dan lain-lainnya. Secara sejarah yang disebut dengan wilayah dan orang Indonesia adalah wilayah bekas jajahan Belanda dan yang mendiami wilayah tersebut di atas secara turun temurun dan
STIE Putra Perdana Indonesia menyatakan setia ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Budaya yang
berkembang adalah budaya timur yang menjadikan ciri khas bagi orang yang
berdomisili di wilayah tersebut. Pola kehidupan yang cenderung untuk berkelompok InoVasi Volume 7; April 2013
Page 27
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
dan tidak mementingkan pribadi atau golongan. Juga dikenal dengan bangsa yang murah senyum dan bersahabat dengan semua orang, peduli akan sesama manusia
dan mempunyai rasa solidaritas yang tinggi. Indonesia menurut seorang pujangga dibaratkan mutu manikam dari khatulistiwa, juga oleh musisi Koes Plus mengibaratkan di Indonesia itu,
kolamnya kolam susu, tongkat ditanam jadi
tanaman. Bumi yang gemah ripah loh ginawe, bumi yang subur dan makmur rakyat sejahtera dan tenteram.
STIE Putra Perdana Indonesia Bangsa Indonesia yang merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dari penjajahan
Belanda, kalau kita mau jujur berarti usia republic sudah cukup tua sekitar 68 tahun. Melihat akan umur republic ini tentu akan linear dengan keadaan masyarakatnya.
Artinya rakyatnya akan mengalami kesejahteraan lahir dan bathin, kalau kita melihat umur dan kondisi alam yang kaya raya. Masyarakat Indonesia tentu sudah
dapat memetik hasil dari kemerdekaan yang dicita-citakan dahulu oleh pendiri republic ini yaitu masyarakat yang adil dan makmur di segala bidang dan dalam semua lapisan masyarakat Indonesia. Para pemimpin di negeri ini juga sudah silih berganti dalam memimpin republic yang kita cinta ini, mulai dari Presiden Ir. Soekarno, Soeharto, Prof B.J. Habibie, K.H. Abdurrohman Wahid, Megawati
STIE Putra Perdana Indonesia Soekarno Putri, dan Soesilo Bambang Yudhoyono. Para mantan dan presiden Indonesia telah memberikan hal yang terbaik bagi bangsa Indonesia demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.
Dari segi budaya Indonesia adalah bangsa yang secara kehidupan adalah
masyarakat kolegial atau masyarakat yang hidup secara berkelompok dan bukan masyarakat yang individual. Hal ini telah diajarkan oleh para leluhur bangsa ini agar
selalu mementingkan kepentingan umum. Seperti dalam bidang ekonomi, dalam UUD 1945 juga dikatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun berdasarkan usaha bersama dan untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Jadi tidak ada satu kata pun yang menyatakan bahwa perekonomian Indonesia berdasarkan kepenting
STIE Putra Perdana Indonesia pribadi dan golongan apalagi dengan ide pasar bebas. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan pola hidup yang berkelompok dan selalu bergotong royong dalam
Page 28
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
semua ativitas yang tujuannya untuk kepentingan umum. Kebersamaan ini masih
bisa kita lihat dan rasakan di beberapa tempat, seperti organisasi Subak di Bali, dan pendirian Rumah Adat di Minangkabau, masyarakt bergotong royong untuk
mendirikan rumah adat tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh setiap warga.
Seiring dengan perkembangan zaman masyarakat Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi dalam semua segi kehidupan. Baik kehidupan secara materi
STIE Putra Perdana Indonesia maupun secara spiritual telah merasuk dalam sanubari anak bangsa ini. Segala sesuatunya sekarang sudah dipertimbangkan dengan nilai materi bukan lagi nilai
kemanusian dan solidaritas sesama anak bangsa. Budaya yang selama ini dijaga
dengan baik oleh nenek moyang kita mulai tergerus oleh budaya global dan
kepentingan sesaat. Anak bangsa suadah tidak peduli dengan solidaritas yang
bertujuan baik tetapi mulai mengarah ke hal-hal yang bersifat materealistik dan
hedonism dan serba cepat. Seolah-olah masyarakat Indonesia sudah masuk dalam pergaulan global dan seakan tidak mau lagi mengakui akan keunikan budaya bangsa Indonesia yang merupakan ciri khas bangsa ini. Semua ini tidak terlepas dari kemajuan di bidang teknologi informasi.
STIE Putra Perdana Indonesia Informasi merupakan suatu yang sangat penting dalam pergaulan
internasional maupun nasional, yang tentu mengarah kepada etika yang berlaku
secara internasional pula. Indonesia adalah Negara yang masyarakatnya adalah
masyarakat yang cinta damai, murah senyum dan beretika yang tinggi dalam sendisendi pergaulan. Hal ini sudah ada dalam sanubari seluruh masyarakat Indonesia karena alam kita adalah alam yang ramah terhadap manusia. Seperti teori dari Arnold Toyenbee mengatakan bahwa semakin tinggi tantangan alam semakin tinggi pula jawaban yang diberikan oleh manusia. Sedangkan di Indonesia tidak seperti yang dikatakan dalam teori di atas, alamnya bersahabat dan juga membuat manusia yang hidup di dalamnya juga suka bersahabat dan mempunyai norma dan etika
STIE Putra Perdana Indonesia dalam segala bidang kehidupan.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 29
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Berangkat dari permasalahan hidup yang dihadapi oleh masyarakat
Indonesia sekarang, rasanya etika dan moralitas hanya bagus dalam konsep tapi
sangat jauh pada implementasinya. Ada bebarapa hal yang mempengaruhi perilaku manusia, Ismanto Dwi Yono, 2011: 20, dia menguraikan perilaku manusia dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti dalam bagan di bawah ini. Etika Praktis Etika = Moral
STIE Putra Perdana Indonesia Perilaku Manusia
Etika Dilihat Sebagai Ilmu
Etiket = Sopan Santun
Kumpulan Etika Berdasarkan bagan di atas, menurut hemat penulis perilaku manusia itu banyak ditentukan oleh hal-hal baik yang berada dalam diri manusia itu sendiri
STIE Putra Perdana Indonesia maupun yang berasal dari luar diri manusia. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa etika hampir sama dengan moral yaitu sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan
dalam suatu masyarakat. Etika ini juga mengandung atau terdapat di dalamnya berupa etika praktis, etika dilihat sebagi ilmu dan kumpulan dari bermacam etika.
Juga perilaku manusia itu dipengaruhi oleh suatu atura atau adat istiadat yang
berlaku di suatu daerah. Hal-hal inilah yang banyak mempengaruhi perilakumanusia dalam kehidupannya, baik di masyarakat maupun dalam kehidupan keluarganya.
Kecenderungan yang terjadi di masyarakat Indonesia sekarang, yang mempengaruhi perilaku masyarakat adalah stimulan yang yang datang dari luar
STIE Putra Perdana Indonesia yang dapat mengakibatkan hal-hal yang negative dalam berperilaku bagi masyarakat
Indonesia. Budaya hedonism dan konsumerisme seolah-olah sudah menjadi harga mati bagi perkembangan masyarakat Indonesia. Seseorang di anggap sukses apabila Page 30
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
secara materi mereka melebihi dari orang lain, tidak perlu yang didapat tersebut sah
secara hukum atau tidak, yang penting saat dia membutuhkan ada. Keadaan seperti menjadi stimulant yang dominan dalam merubah perilaku masyarakat dewasa ini.
Demi kepentingan segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, orang tidak lagi berpikir apakah tindakan atau perilaku itu secara etis dan etiket boleh dilakukan, tapi orang akan melihat dari segi kepentingannya sendiri atau kelompok/golongan. Kalau tindakan tersebut menguntungkan bagi peribadinya atau
STIE Putra Perdana Indonesia kelompok/golongan mereka tidak lagi memikirkan akan etika. Etika bisa mereka pakai atau gunakan sesuai dengan kepentingan kelompok/golongan, kalau itu
merugikan kelompok mereka, dia akan bilang itu tidak beretika, tapi kalau sesuai dengan kepentingan mereka tindakan tersebut tentu akan dibela dan akan dicarikan pembenarannya. Kepentingan sekarang sudah menjadi kiblat dalam bertindak bagi masyarakat Indonesia
Kepentingan menurut arti yang berkembangan dalam masyarakat secara umum adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang untuk memenuhi apa yang menjadi kemauannya yang berkiblat akan kebutuhan dari diri sendiri, kelompok
STIE Putra Perdana Indonesia atau golongannya dalam suatu masyarakat. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah interest tertarik atau di Indonesia-kan kurang lebih sama dengan penjelasan yang di atas.
Inilah yang salah dipergunakan oleh masyarakat, mereka mempergunakan
kepentingan hanya dari sisi kepentingan pribadi saja, padahal kepentingan itu banyak bidangnya, seperti kepentingan umum, partai, Negara, dan lain sebagainya. Sebagai masyarakat yang lebih mengutamakan rasa social yang tinggi tentunya
masyarakat Indonesia lebih cenderung untuk mempergunakan kepentingan itu untuk masyarakat. Atau lebih berkembang dalam masyarakat Indonesia tempo dulu bahwa kepentingan masyarakat atau Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan,
STIE Putra Perdana Indonesia partai dan kelompok. Itulah yang diwariskan oleh para pendiri Negara ini, agar
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 31
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
masyarakat Indonesia mempunyai rasa solidaritas yang tinggi dan saling membantu sesama anggota masyarakat tanpa adanya diskriminasi.
Demi kepentingan segala sesuatu dan usaha dicurahkan, asal yang
diinginkan tercapai dan memenuhi kemauan dari orang yang menjadi dalangnya.
Keadaan seperti ini yang cenderung berkembang pada masyarakat Indonesia, sehingga nilai-nilai social dan solidaritas masyarakat menjadi kabur oleh kepentingan. Etika menjadi tidak berdaya menghadapi kedigdayaan kepentingan. Etika menjadi tertatih-tatih mengikuti irama kepentingan yang selalu memacu nafsu
STIE Putra Perdana Indonesia agar yang diinginkan tercapai.
Kecenderungan dalam masyarakat Indonesia sekarang segala sesuatu yang
sudah berkaitan atau berhubungan dengan kepentingan seolah-olah menjadi prioritas tanpa memperhatikan apakah bertentangan dengan etika, hal itu tidak penting
asalkan kepentingan dapat diraih. Sebagai contoh yang berkembang dalam
masyarakat Indonesia sekarang, kalau ada kematian pastinya orang se-RT/RW bahkan se-desa pasti datang melawat. Diantara para pelawat itu sebagian akan membagi tugas secara sukarela tanpa pamrih. Misalnya mempersiapkan keperluan mandi, surat-surat tentang kematian, petugas yang akan memandikan, mobil
STIE Putra Perdana Indonesia ambulan dan serta orang yang akan menggali kubur. Hal yang baru muncul dan
tanpaknya menjadi suatu lahan bisnis adalah pekerja penggali kubur, kalau dahulu dalam masyarakat Indonesia orang yang menggali kubur itu kalau diberi uang dia akan merasa sangat terhina, tapi sekarang justru sebaliknya. Begitu juga dalam hal
pesta perkawinan yang seharusnya bersifat sunnah nabi tapi justru menjadi ajang bisnis, baik bagi yang punya hajat maupun bagi penyelenggara dan juga pejabat
KUA yang secara tidak langsung sudah merubah makna dari sunnah Nabi tersebut, lebih banyak sekarang mengedepankan segi materealistiknya.
Juga kecenderungan yang kita lihat dalam perkembangan masyarakat Indonesia, yaitu bisnis penyediaan makam pekuburan. Orang merasa bangga
STIE Putra Perdana Indonesia dikuburkan di tempat yang disediakan dalam bentuk mewah seperti yang ada di
Kabupaten Karawang Jawa Barat. Juga yang sangat baru kejadiannya adalah kasus
Page 32
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
terbongkarnya mafia tanah untuk makam kuburan elit di Kabupaten Bogor yang melibatkan Ketua DPRD TK. II Kabupaten Bogor. Melihat kejadian demi kejadian seakan-akan yang terpenting dalam pandangan masyarakat Indonesia adalah segala
sesuatu itu diukur dengan materi. Kalau materi sudah terpenuhi, baru akan berbicara tentang etika dalam segala hal.
Tampak antara etika dan moralitas masyarakat Indonesia sekarang memang dalam ujian bagi kita semua. Seperti pendapat Irham Fahmi (2013: 22) moralitas
STIE Putra Perdana Indonesia adalah istilah yang dipakai untuk mencakup praktek dan kegiatan yang
membedakan apa yang baik dan apa yang tidak baik, aturan-aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai-nilai yang tersimbul di dalamnya yang
dipelihara atau dijadikan sasaran kegiatan dan praktek. Memang kalau dilihat defenisi di atas tentu kita akan terpanah melihat apa yang sekarang dipertontonkan oleh para pemangku kepentingan di republic yang kita cintai ini. Masyarakat
Indonesia yang paternalistic tentu akan mencontoh ke atas, apa dilakukan oleh para pemimpin tentu juga menjadi referensi bagi tindakan masyarakat. Masyarakat Indonesia tentu dalam setiap tindakan akan mengambil referensi dari apa yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan di Negara ini. Jadi saya rasa tidak adil
STIE Putra Perdana Indonesia juga kita berasumsi masyarakat kita sekarang tidak lagi memandang etika tetapi kepentinganlah yang utama, ternyata itu semua hasil olah pemahaman masyarakat
Indonesia sendiri dalam mengobservasi kelakuan dan tindak tanduk pemimpin di negeri ini.
Begitu juga para pemuka agama dan adat seakan berlomba juga dalam
mengumbar nafsu demi kepentingan, tanpa mereka memperhatikan lagi statusnya sebagai orang yang menjadi panutan bagi masyarakat sekitarnya. Para pemuka adat dan agama sudah tahu bahwa berpolitik kurang bagus bagi status yang disandangnya, tapi atas nama kepentingan mereka ikut berpolitik dan mengarungi dunia yang menurut hemat penulis sangat kontradiktif dengan statusnya. Akibat dari
STIE Putra Perdana Indonesia itu semua tidak sedikit dari pemuka adat dan agama masuk hotel prodeo. Secara
gamblang kita berfikir pantas nggak kelakuan masyarakat Indonesia sekarang tidak
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 33
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
lagi beretika? Tentu ini semua hanya akibat dari pedoman dan orang yang jadi contoh tidak memperlihatkan lagi etika dan moral. Tentu saja masyarakat akan
berbuat juga seperti apa yang dilakukan oleh para pemuka adat dan agama tersebut. Etika dan moral hanya akan berkumandang dalam ruang seminar dan di dalam kelas atau saat adanya pengarahan dari para pejabat, setelah ke luar ruangan etika hanya
sebuah catatan saja yang tidak perlu diikuti, karena di lapangan yang akan berperan adalah kepentingan.
STIE Putra Perdana Indonesia Kita juga tidak pungkiri bahwa banyak juga diantara masyarakat kita yang
peduli akan etika dan moral tentu ini menjadi oasis bagi kita-kita yang penduli akan keadaan masyarakat Indonesia yang harmonis dan sejahtera. Seperti masyarakat pedalaman di Banten (Suku Baduy) mereka sangat bersahaja, tetapi sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya serta etika yang tinggi. Seharusnya masyarakat
modern Indonesia sekarang harus banyak belajar dan membaca tentang sejarah dalam budaya masyarakat Indonesia di zaman dahulu kala agar dapat membandingkannya. Secara flash back tentu kita yang menganggap masyarakat modern akan merasa malu kepada para nenek moyang kita dahulu, mereka sangat
menghormati akan budaya sendiri dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam
STIE Putra Perdana Indonesia kehidupan bermasyarakat.
Mungkin kita sebagai masyarakat yang mengaku modern sekarang ini
bertanya-tanya kenapa terjadi pergeseran budaya dalam masyarakat sekarang.
Menurut Irham Fahmi (2013:24) penyebabnya antara lain kondisi masyarakat kita yang heterogen. Inilah masyarakat yang demokrasi, sesuatu yang selama ini tabu
untuk dibicarakan secara terbuka sekarang masalah menjadi topik-topik diskusi dalam perbincangan di media elektronik. Perubahan ini tentu menjadi stimulus akan mulai lunturnya nilai-nilai budaya yang selama ini menjadi pegangan bagi masyarakat. Semua akan bercermin kepada nilai demokrasi yang berkembang dalam masyarakat internasional. Hal ini tentu juga menjadi pemicu terjadi lunturnya nilai-
STIE Putra Perdana Indonesia nilai yang tradisional dengan adanya perkembangan teknologi informasi, masyarakat dapat mengakses segala sesuatu dengan cepat.
Page 34
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Dalam beberapa teori tentang etika dikemukakan beberapa hal seperti table di bawah ini
3 Golongan Etika 1. Teo Etika Saling ketergantungan Masalah aku denganTuhan 2. Sosio Etika Ketergantungan Masalah aku dengan orang lain 3. Psiko Etika Kemadirian Masalah aku dengan aku
Karakter Utama 9. Takwa (pasrah diri) 8. Ikhlas (tulus) 7. Tawakal (tahan diri) 6. Silaturahmi (tali kasih) 5. Amanah (integritas) 4. Husnuzan (baik sangka) 3. Tawazuk (berilmu) 2. Syukur 1. Sabar
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber : Wahyuni Nafis. 9 Jalan untuk Cerdas Emosi dan Cerdas Spiritual. Hlm 157.2006
Berdasarkan table di atas saya rasa memang perlu dijelaskan atau diberikan pencerahan kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya etika tersebut, terutama diberikan kepada para pelajar kita yang sedang menuntut ilmu di bangku pelajaran. Mendidik masyarakat agar pintar memang yang sangat dibutuhkan adalah
STIE Putra Perdana Indonesia kematangan emosinya, karena emosi menjadi penentu bagi tingkah laku seseorang dalam pergaulan masyarakat. Kalau setiap masyarakat Indonesia mempunyai tingkat emosi yang cukup terkendali tentu akan melahirkan masyarakat yang beretika tinggi begitu pula sebaliknya.
Memang sekarang ini kalau kita lihat perkembangan masyarakat kita jauh
sekali dari harapan, banyak sekali kejadian diluar nalar akal sehat kita. Ada oknum guru mencabuli siswanya sampai belasan orang, ada orang tua mencabuli putrinya sendiri dan ada pejabat Negara yang berbuat cabul di ruang-ruang umum. Seolaholah tontonan masyarakat sekarang hanya diisi oleh tingkah menyimpang dari
STIE Putra Perdana Indonesia oknum pejabat maupun tokoh-tokoh masyarakat. Tentu ini kurang baik dalam
perkembangan masyarakat Indonesia yang cenderung bersifat paternalistic. Hal
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 35
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
inilah yang sekarang menjadi dilematis dalam perkembangannya dan ini menjadi layar hidup bagi generasi muda penerus bangsa ini.
Kita juga sadar bahwa semua apa yang terjadi dan yang dilakukan
masyarakat juga berdasarkan kebudayaan yang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Kalau kita lihat defenisi kebudayaan itu adalah hasil karya cipta manusia yang dihasilkan dan telah dipakai sebagai bagian dari tata kehidupan sehari-hari. Kalau dari defenisi di atas tentu hal ini menjadi suatu referensi bagi
STIE Putra Perdana Indonesia masyarakat Indonesia saat ini, karena semua apa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai etika semua terjadi dan ini dilandasi atas dasar kepentingan. Suatu budaya dapat dirubah asal ada kemauan dan keinginan yang kuat dari masyarakat pendukungnya.
Gambar di bawah ini adalah aktualisasi dan terbentuknya budaya (Irham Fahmi; 2013, 110).
Raga Raga Semua yang terlihat Semua yang terlihat Dapat diamati Dapat diamati
STIE Putra Perdana Indonesia Proses Aktualisasi Budaya
Perilaku norma, proses, perubahan daya tarik, daya tolak Perilaku norma, proses, perubahan daya tarik, daya tolak
Proses terbentuknya budaya Proses terbentuknya budaya
Basic, Pendirian Mendasar, tak mudah berubah Bagian diri (self)
STIE Putra Perdana Indonesia Budaya yang sekarang cenderung mempengaruhi tingkah laku masyarakat
adalah budaya yang dilandasi oleh kepentingan, sehingga tidak lagi memperhatikan
tentang etika. Apabila kepentingan sudah terpenuhi baru orang akan berfikir tentang Page 36
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
etika atau moral. Hal ini tentu bertentang sekali dengan falsafah hidup nenek
moyang kita dahulu yang selalu penuh dengan tuntunan norma dan moral dalam setiap bertindak. Nenek moyang kita selalu memberikan pedoman dalam setiap pergaulan di masyarakat agar menjaga keharmonisan dalam berkehidupan bermasyarakat, karena nenek moyang kita selalu mementingkan akan norma dan
moral dalam setiap bertindak. Tapi sekarang seolah semuanya sirna tidak berbekas dalam masyarakat Indonesia, tentu hal ini sangat menyedihkan bagi kita semua. Orang lebih mendahulukan kepentingan dari pada pertimbangan akan etika dalam
STIE Putra Perdana Indonesia berperilaku di dalam masyarakat.
Dalam menghadapi tahun politik saat ini juga pelanggaran akan etika sangat
vulgar sekali dipertontonkan oleh para pemangku kepentingan di republic ini.
Masyarakat seolah-olah dianjurkan untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh para peminpin. Tentu hal ini tidaklah terlalu sulit berkembang biak di dalam masyarakat
Indonesia karena kita menganut paham paternalistic. Sekarang rasa malu tidak ada lagi di masyarakat Indonesia, suami istri, serta anak dan menantu berlomba-lomba untuk menjadi wakil rakyat baik di pusat maupun di daerah tingkat I & II. Seperti tidak ada rasanya perasaan malu kalau mencalonkan diri untuk jadi wakil rakyat
STIE Putra Perdana Indonesia seperti iklan mabil Kijang tahun 90-an yang semuanya ikut masuk dalam satu mobil. Memang zaman ini sudah zaman yang edan, orang tidak lagi mempedulikan
akan kepentingan orang lain, tetapi yang dipikirkan adalah kepentingan diri sendiri, golongan, dan partainya. Tidak peduli memenuhi rasa keadilan atau tidak yang
penting semuanya tercapai dan berhasil, kalau boleh dengan mengorbankan orang lain.
Atas nama kepentingan masyarakat atau individu bisa bertindak di luar nalar akal sehat kita, karena kepentingan menjadi kiblat atas kebutuhan yang ingin dicapai. Orang tidak berfikir lagi akan akibat yang ditimbulkan oleh sebuah tindakan atau kebijakan yang dikeluarkan. Tidak perlu mendapat persetujuan yang
STIE Putra Perdana Indonesia penting keputusan harus diambil demi kepentingan untuk pribadi atau golongan
serta partainya. Mereka tidak melihat akibat apa yang menimpa masyarakat atas
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 37
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
kebijakan yang diambil, selalu yang menjadi korban adalah masyarakat dari kelas
menengah ke bawah. Memang atas semua kebijakan yang diambil oleh pemangku kepentingan adalah rakyat kecil yang tidak bisa menghindarkan diri dari kebijakan tersebut. Tentu muaranya akan lahir kelas masyarakat papa dan miskin di negeri tercinta ini.
Kepentingan memang sudah menjadi panglima dalam kehidupan masyarakat Indonesia sekarang, norma dan etika seolah tidak berdaya kalau sudah berhadapan
STIE Putra Perdana Indonesia dengan yang namanya kepentingan. Orang tidak segan-segan untuk melakukan apa saja asal kepentingan mereka bisa terpenuhi dan jangan coba untuk menghalanginya karena bisa berakibat fatal. Ini adalah sebuah alibi yang mungkin satu-satunya saat ini yang melandasi segala perilaku anggota masyarakat dan para pemangku
kepentingan di Indonesia. Orang tidak malu lagi bertindak di luar akal sehat, asalkan kepentingan dan kehormatan atas nama individu, golongan dan partainya tidak
terganggu semua akan berjalan baik. Tapi kalau hal ini akan membuat individu, golongan, dan partai terganggu kepentingannya mereka akan melawan sekuat tenaga tanpa mempertimbangkan norma hukum dan norma adat yang berlaku dalam masyarakat.
STIE Putra Perdana Indonesia Sebagai bahan perbandingan tentang moral yang dipahami secara umum
oleh masyarakat Indonesia sekarang, sebagai berikut:
NO MASALAH 1
2
TINJAUAN/NILAI ETIKA DARI: TRADISI MODERN ISLAM Pakaian & cara Macam-macam Berubah-ubah Harus menutup berpakaian ada yang sesuai dengan aurat. Soal memperlihatkan selera ahli mode potongan & aurat ada yang bentuk tidak jadi tidak soal Minuman Ada yang pro dan Dianggap sebagai Semua jenis alcohol/minuman kontra perlambangan minuman yang keras pergaulan modern memabukkan haram hukumnya, sebab kejahatan atau keburukan
STIE Putra Perdana Indonesia Page 38
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
3
Judi
Ada yang pro dan kontra
4
Free sex/zina
5
Bohong
Ada yang pro dan kontra Dianggap kurang baik
April 13
bagi kesehatannya lebih banyak Dianggap sebagai Sama hukumnya soal dengan minuman biasa/permainan alcohol, malah zaman modern lebih buruk Dianggap soal Dosa besar biasa Tergantung dari Perbuatan yang materi atau jenis tercela/buruk kebohongan itu, baru dapat dinilai pantas/jahat Soal individu. Hukumnya Tergantung pada mubazir. kesanggupan dari Termasuk yang melakukan yang bersangkutan tercela Tergantung dari Tidak pantas yang menilai. sikap tinggi hati Setiap orang dicela oleh bebas bersikap agama
STIE Putra Perdana Indonesia 6
Hidup mewah
7
Tinggi congkak
Dianggap sebagai masalah individu
hati, Orang tua-tua menilainya kurang baik
Sumber : Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia, Drs. H. Burhanudin Salam, (1996,46)
STIE Putra Perdana Indonesia Dari table di atas memang ada kecenderungan dari masyarakat Indonesia
sekarang untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan hanya yang terpikir adalah bagaimana memenuhinya tanpa ada memikirkan apakah sesuai etika atau tidak. Kecenderungan ini tidak hanya melekat di masyarakat kelas bawah tetapi
juga berkembang pesat di masyarakat yang berpendidikan tinggi. Sebagai contoh adalah di masyarakat politik, menurut penelitian Pramono Anung Wakil Ketua DPR 2009 - 2014, sebagian besar orang ingin jadi wakil rakyat termotivasi karena ingin mendapatkan imbalan yang lebih, tidak peduli itu sesuai etika atau tidak sesuai etika. Memang tidak bisa dipungkiri apa yang menjadi latar belakang semua ini,
STIE Putra Perdana Indonesia karena susahnya lapangan pekerjaan dan sulitnya mendapat penghasilan yang layak, semua ini menjadi dasar bagi masyarakat kita untuk bertindak.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 39
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Kata etika dan moral saat ini di dalam masyarakat Indonesia sangat langka
dan sangat susah di temui. Semua orang hanya terfokuskan kepada bagaimana
mereka untuk dapat memenuhi kehidupan dunia saja tampa memikirkan untuk kehidupan di akhirat. Sangat disayangkan sekali saat ini banyak para pejabat Negara yang terlibat korupsi tampa terkecuali juga menyusup kepada para pendidik, baik di
tingkat dasar maupun sampai ke perguruan tinggi. Melihat fenomena ini tentu sangat merisaukan kita semua, karena tujuan Negara ini didirikan oleh para pejuang kita dulu adalah keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia tampa memadang
STIE Putra Perdana Indonesia statusnya. Kita sekarang juga disuguhi oleh kelakuan dari para akademisi yang jauh
menyimpang dalam kehidupan bermasyarakat yaitu dengan banyaknya akademisi yang terlibat dalam masalah korupsi dan bahakan sudah ditahan oleh KPK. Sangat
miris sekali apa yang kita tonton dalam kehidupan kita sehari-hari, hanya beritaberita tentang korupsi yang selalu muncul dalam layar kaca dan dihalaman-halaman surat kabar.
KESIMPULAN Dari uraian di atas ada beberapa hal yang dapat kita simpulkan tentang realitas masyarakat Indonesia saat ini dan yang akan datang sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia 1. Perlunya keteladanan yang dapat diberikan oleh para pemimpin bangsa agar
masyarakat Indonesia bisa terhindah dari kehancuran moral dan etika, karena masyarakat kita adalah masyarakat yang paternalistic.
2. Perlunya pendidikan keagamaan menjadi fakus yang utama dalam setiap kehidupan di dalam masyarakat Indonesia.
3. Para tokoh agama hendaknya menjadi teladan dan contoh serta menjadi anutan bagi masyarakat Indonesia.
4. Perlu menyelaraskan cara-cara penerepan moralitas dan etika dalam masyarakat Indonesia dan tidak meninggalkan local genius yang kita punya.
STIE Putra Perdana Indonesia Page 40
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
DAFTAR PUSTAKA
Amril,
2002, Etika Islam; Telaah Pemikiran Filsafat Moral Raghib AlIsfahani, Cetakan 1, LSFK2P, Pekanbaru.
Ahmad, Mustaq, 2001, Etika Bisnis dalam Islam, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta. Bartens, K,
2001, Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dwi Yuwono, Ismantoro, Memahami Berbagai Etika Profesi & Pekerjaan, Cetakan 1, Pustaka Yustisia, Jakarta.
STIE Putra Perdana Indonesia ----------,
2004, Pengantar Etika Bisnis, Cetakan 5, Kanisius, Jakarta.
Duverger, Maurice, 2003, Sosiologi Politik,Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Fahmi, Irham, 2013, Etika Bisnis; Teori, Kasus, dan Solusi, Alfabeta, Bandung.
Keraf Sonny, 2006, Etika Bisnis; Tuntutan dan Relevansinya,Cetakan 9, Kanisius, Jakarta. Magnis, Franz-Suseno, 2002, Etika dasar; Masalah-masalah pokok Filsafat Moral, Cetakan 13, Kanisius, Jakarta. Purwanto,
2009, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa, Cetakan 1, Graha Ilmu, Jakarta.
STIE Putra Perdana Indonesia Primastiwi, Anita, 2012, Bisnis Pengantar; Konsep, Strategi, & Kasus, CAPS, Yogyakarta. Salam, Burhanudin, 1997, Etika Sosila; Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia, Cetakan 1, Rieneka Cipta, Jakarta. Siswanto HB, 2009, Pengantar Manajemen, Cetakan 5, Bumi Aksara, Jakarta.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 7; April 2013
Page 41