STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
FENOMENA PERILAKU IMITASI HARLEM SHAKE MELALUI NEW MEDIA (YOUTUBE) DI JAKARTA
Anton Heriyanto dan Eko Harry Susanto
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Jakarta
[email protected]
ABSTRAK
STIE Putra Perdana Indonesia Fenomena harlem shake yang berkembang dan muncul melalui new media khususnya youtube memunculkan perilaku imitasi di masyarakat. Youtube merupakan media utama dalam membantu penyebaran fenomena Harlem Shake di dunia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data di lakukan dengan cara wawancara dan studi kepustakaan. Secara esensial, menjelaskan bagaimana new media dalam membantu penyebaran fenomena harlem shake hingga terciptanya sebuah perilaku imitasi di masyarakat. Kata kunci : Harlem Shake, New Media, Perilaku Imitasi PENDAHULUAN Perkembangan teknologi komunikasi menyebabkan munculnya media-media baru yang berbasis teknologi. Terutama teknologi internet yang mempunyai
STIE Putra Perdana Indonesia pengaruh di dalam kehidupan masyarakat, bahkan sudah menjadi gaya hidup atau trend di kalangan masyarakat khususnya Indonesia. Kini di tahun 2013, masyarakat sedang dikejutkan oleh fenomea Harlem Shake, yang popular melalui
Youtube
sebagai salah satu perwujudan perkembangan jaringan internet.
Anton Heriyanto adalah alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Tarumanagara
Eko Harry Susanto adalah Staf Pengajar
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Tarumanagara Sebagai New Media yang mudah diakses, Youtube memang memiliki cakupan yang sangat luas, tidak hanya mencakup secara nasional tetapi juga
STIE Putra Perdana Indonesia internasional. Oleh sebab itu new media mempunyai kelebihan di dalam memberikan informasi atau berita yang sedang berkembang di masyarakat luas.
Atas dasar itulah, penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar fenomena Harlem
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 101
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Shake yang terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya Ibukota Jakarta. Terutama
dengan adanya teknologi new media yang memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai informasi.
Berdasarkan uraian tersebut, dengan menggunakan analisis pengaruh new
media, maka diharapkan analisis ini dapat mengetahui bagaimana new media Youtube dalam membantu penyebaran video Harlem Shake sampai menjadikan sebuah fenomena di masyarakat Jakarta dan bagaimana video Harlem Shake di Youtube mampu menarik khalayak untuk meniru tarian tersebut.
STIE Putra Perdana Indonesia METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Bogdan dan Taylor
(dalam Moleong, 2012) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller
menyatakan, bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Sementara itu Denzim dan Lincoln ( dalam Moleong, 2012 : 14),
STIE Putra Perdana Indonesia menyebutkan
penelitian kualitatif
merupakan proses
penelitian yamg
menggunakan latar alamiah , dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
PEMBAHASAN
Unit observasi dalam penelitian ini adalah Harlem Shake yang diunggah ke medium media massa youtube dan dengan cepat menyebar luas ke berbagai penjuru dunia sampai menjadikannya sebuah fenomena tersendiri, salah satunya di Indonesia. Cepatnya penyebaran fenomena harlem shake ini tidak lepas dari peran
STIE Putra Perdana Indonesia teknologi yang memang sangat mempengaruhi pola hidup, dan sudah menjadi gaya
hidup masyarakat modern saat ini. Jejaring sosial saat ini memang merupakan situs
Page 102
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
yang banyak digemari oleh masyarakat akibat perkembangan teknologi internet.
Media sosial (youtube) memang merupakan salah satu media yang banyak
memberikan kontribusi dalam menciptakan sebuah fenomena. Dalam penelitian ini penulis akan fokus pada cara kerja media sosial (youtube) dalam membantu
penyebaran fenomena harlem shake dan perilaku imitasi atau peniruan di masyarakat Jakarta.
1.
Penyebaran Fenomena Harlem Shake melalui New Media (Youtube)
STIE Putra Perdana Indonesia Fenomena harlem shake yang terjadi di dalam new media Youtube ini
memberikan dampak yang luar biasa pada masyarakat dunia (Yudhi, 2008:27). Bisa dilihat dari jumlah video harlem shake yang semakin bertambah dari hari ke hari
dan jumlah viewers yang menyaksikan video tersebut dari ribuan sampai jutaan orang melihatnya. New media memang tidak lepas dari peran teknologi (internet),
dimana teknologi memberikan kemudahan untuk para penggunanya dalam mengakses berbagai media sosial. (Ardianto dkk,2007:45)
Tanpa di sadari new media dapat membantu penyebaran sebuah fenomena dan mempengaruhi perilaku masyarakat yang di dasari pada setiap narisme yang dimiliki pada setiap individu.(Vivian,2008). Budaya populer dengan menggunakan
STIE Putra Perdana Indonesia new media semakin berkembang sehingga dapat memunculkan sebuah fenomena
yang luar biasa khususnya pada bidang hiburan atau entertaiment. Budaya populer lebih banyak mempertontonkan sisi hiburan, yang kemudian mengesankan lebih
konsumtif. Richard Dyer ( dalam Hurley dan Charter. 2005) mengatakan hiburan merupakan kebutuhan pribadi masyarakat yang telah dipengaruhi oleh struktur kapitalis.
Dalam buku komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi (Prahastiwi, 2011:4954) menjabarkan tentang teori media sosial secara luas. Dimulai dengan pengertian yang dijabarkan, secara definitif mengenai media sosial yang merupakan media online dimana para penggunanya bisa dapat dengan mudah berpartisipasi. Partisipasi masyarakat terhadap fenomena Harlem Shake mungkin
STIE Putra Perdana Indonesia mempunyai alasan tersendiri bagi setiap orang
InoVasi Volume 7; April 2013
yang
menayangkannya dalam
Page 103
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
media sosial. Seperti yang dikemukakan oleh
April 13
salah satu informan
mengenai
antusias masyarakat dalam meniru harlem shake yang terjadi secara global.
“Banyaknya masyarakat yang berpartisipasi (meniru) dalam fenomena
harlem shake dikarenakan posisi harlem shake yang sedang hits di dunia.
Mereka meniru semata-mata hanya menjadikan hal tersebut sebagai lifestyle atau gaya hidup, ini juga dikarenakan masyarakat yang memiliki rasa tidak ingin tertinggal dari sebuah infomasi. Media sosial memberikan kemudahan bagi para penggunanya untuk
STIE Putra Perdana Indonesia berpartisipasi. Inilah yang terjadi di dalam media youtube yang menjadi media
utama yang memunculkan fenomena harlem shake. Masyarakat dilihat memberikan
dukungan dengan berpartisipasi atas dasar trend yang sedang terjadi saat ini. Sehingga secara garis besar media sosial youtube membantu penyebaran fenomena harlem shake yang diikuti dengan partisipasi yang diberikan oleh masyarakat.
Oleh karena itu new media youtube mempunyai peran utama yang sangat
besar di dalam penyebaran fenomena harlem shake ini. Informan lain juga berpendapat mengenai new media (youtube) di dalam membantu penyebaran fenomena harlem shake: “Youtube memberikan peran yang cukup besar di dalam penyebaran
STIE Putra Perdana Indonesia fenomena ini. Beberapa media lain yang membuat harlem shake juga
disebabkan oleh youtube dan diunggah ke youtube. Berarti memang media youtube yang dijadikan sebagai media utama untuk bersosialisasi terhadap
fenomena harlem shake ini. Keefektifan dan kelebihan yang di miliki media
youtube berbeda dengan media-media lainnya. Media youtube bisa dinikmati kapan saja berbeda dengan media televisi misalnya yang hanya
sekali tayang tidak bisa dilihat lagi. Sedangkan dengan media youtube kita bisa lihat kapan saja, pagi, siang malam tinggal klik saja”,
STIE Putra Perdana Indonesia Page 104
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
2. Perilaku Imitasi (peniruan) yang terjadi di Masyarakat
Perilaku imitasi atau peniruan yang terjadi membantu penyebaran sebuah
fenomena, itu pasti, imitasi akan membuat fenomenanya semakin booming, tetapi
fenomenanya harus ada terlebih dahulu agar bisa di imitasi. Jadi dua-duanya, dalam dua arah, jadi ada perilaku yang orang suka kemudian jadi trend, trend kemudian di tiru-tiru, orang suka meniru trend, jadi imitasi ini adalah karena perilaku tadi menjadi bagian dari trend dan ingat setiap orang ingin menjadi bagian dari trend,
STIE Putra Perdana Indonesia fun dan konsekuensi-konsekuensi lainnya. Imitasi yang di lakukan oleh orang-orang lain, tokoh-tokoh lain di sekitar kita justru semakin memperhebat dampak dari fenomena baru.
Dari sisi psikolog perilaku imitasi atau peniruan yang terjadi pada fenomena
harlem shake ini merupakan sebuah pembelajaran sosial (social learning). Menurut Rotters (dalam Syamsu, 2008), kemungkinan bahwa suatu pola perilaku tertentu
akan terjadi tergantung pada harapan setiap individu menyangkut hasil kemana perilakunya mengarah dan nilai perbuataan itu terhadap persepsinya, serta yang di maksudkannya. “Pembentukkan sebuah perilaku memang di dasari oleh pembelajaran sosial
STIE Putra Perdana Indonesia (social learning), Imitasi itu merupakan sebuah teknik ketika seseorang belajar
untuk mendapatkan perilaku baru. Salah satunya dengan peniruan atau imitasi. Pada
fenomena harlem shake, sebenarnya yang di tiru bukan harlem shake ataupun goyangannya. Misalnya seperti Maia Ahmad yang membuat video harlem shake
hanya untuk mendapatkan fun serta di unggah ke youtube dan setelah beberapa saat diunggah sudah hits dengan jumlah viewers yang sampai ratusan bahkan ribuan orang.
Jadi yang ditiru adalah harapan untuk mendapatkan konsekuensi yang sama seperti terkenal, fun, eksis karena mengikuti trend yang ada, ditonton banyak orang atau bahkan memperoleh uang dari situ. Konsekuensi tersebut ingin digapai dengan cara melakukan perilaku imitasi dan setiap perilaku pasti akan mendapatkan
STIE Putra Perdana Indonesia konsekuensinya”.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 105
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Pandangan
tersebut
April 13
menunjukkan bahwa semua terjadi hanya ingin
mendapatkan sebuah kosekuensi dari awal munculnya video Harlem Shake tersebut.
Seperti pernyataan yang dilontarkan oleh pembuat video di Youtube, “video harlem shake ini cukup booming dan orang yang mempromosikan Harlem Shake tahu
target yang mereka tuju sehingga sebagian besar anak muda tertarik akan keunikkan Harlem Shake tersebut” Karena itu masyarakat khususnya anak muda juga berlomba-lomba untuk membuat video Harlem Sheek sebagai suatu karya film – film pendek yang mudah
STIE Putra Perdana Indonesia diakses oleh khalayak. Dengan harapan video tersebut
dikenal dan diikuti oleh
masyarakat dunia.
KESIMPULAN dan SARAN A Kesimpulan
1. New media khususnya youtube mempunyai peranan besar dalam membantu
penyebaran fenomena Harlem Shake. Youtube merupakan media utama yang mempopulerkan video Harlem Shake. Video Harlem Shake pertama kali diunggah ke youtube dan dapat menarik perhatian masyarakat luas. Hanya dalam kurun waktu dua sampai tiga minggu, sudah terdapat puluhan ribu video yang meniru harlem
STIE Putra Perdana Indonesia shake dengan berbagai versi dan ratusan juta orang menyaksikannya. Bahkan tidak hanya masyarakat biasa, kalangan selebritis pun ikut juga terbawa dalam fenomena
harlem shake ini. Kecanggihan teknologi yang berkembang saat ini juga
memberikan kontibusi yang cukup besar terhadap sebuah fenomena. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang ikut berpartisipasi dengan membuat video
harlem shake dan diunggah ke dalam youtube. Ini menunjukkan bahwa masyarakat
mempunyai hubungan yang erat dengan teknologi terutama internet melalui media social (youtube). Sehinggakepopularitasan harlem shakepun semakin berkembang hingga menjadikannya sebuah fenomena yang luar biasa di berbagai penjuru Dunia. 2. Masuknya fenomena
Harlem
Shake di Indonesia terutama di Jakarta
memunculkan sebuah perilaku imitasi yang terjadi di masyarakat. Perilaku imitasi
STIE Putra Perdana Indonesia ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi masyarakat terhadap sebuah trend ataupun
lifestyke (gaya hidup) yang sedang berkembang.Perilaku imitasi tentunya semakin
Page 106
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
membantu penyebaran fenomena harlem shake itu sendiri. Semua ini dilakukan
hanya untuk mendapatkan sebuah konsekuensi yang diinginkan dari setiap individu. Demam fenomena perilaku imitasi harlem shake ini bisa dilihat dari terciptanya
peniruan video harlem shake dengan berbagai versi yang dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat serta diunggah ke dalam situs youtube. Bahkan, kalangan selebritis juga ikut terkena dampak dari demam harlem shake ini. Munculnya
perilaku ini, menunjukkan bahwa setiap individu mempunyai tingkat narsisme yang tinggi dan ingin selalu eksis di dalam sebuah fenomena yang sedang berkembang di
STIE Putra Perdana Indonesia masyarakat. Salah satunya
dengan melakukan perilaku imitasi tersebut.
B Saran
1. Media baru atau new media, memang memberikan kemudahan di dalam mencari
informasi atau hiburan yang mencakup secara global. Tetapi bukan berarti kita harus selalu mengandalkan kecanggihan teknologi yang sudah ada, jadikanlah teknologi tersebut sebagai pendukung saja. Kita harus tetap berinteraksi langsung dengan
lingkungan di sekitar, agar bias peka terhadap sebuah informasi yang sedang berkembang. Sifat media baru yang luas dan bebas sebaiknya jangan di salah
STIE Putra Perdana Indonesia gunakan untuk kepentingan yang bersifat kriminal dan merugikan orang lain. Kita
harus bisa memilah-milah mana yang baik dan buruk dan mana yang perlu di konsumsi dan tidak. Agar kita tidak terlena oleh kebebasan berekspresi yang ditawarkan media baru ini.
2. Media sosial saat ini banyak memberikan pengaruh yang luar biasa kepada
masyarakat. Salah satunya new media youtube, banyaknya fenomena yang bermunculan membuat komunikasi yang terjadi semakin luas. Untuk itu sebaiknya partisipan harus lebih berhati-hati dalam berkomunikasi di media sosial. Jangan sampai ada kesalahpahaman atau perselisihan di antara penggunanya yang dapat menyebabkan perpecahan antar individu, kelompok, atau negara sekalipun. 3. Sebuah peniruan atau imitasi bisa terjadi pada siapapun melalui sebuah
STIE Putra Perdana Indonesia pembelajaran pada kehidupan sehari-hari. Untuk itu masyarakat harus mengetahui
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 107
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
dampak dari peniruan tersebut. Agar peniruan yang dilakukan tidak merugikan diri kita sendiri ataupun orang lain yang berada di sekitar kita.
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Page 108
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta:Kencana
Elvinaro Ardianto dkk (2007). Komunikasi Massa Sebuah Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Hurley, S. & Nick Charter. 2005. Perspectives on imitation. Cambridge, MA:MIT Press
STIE Putra Perdana Indonesia Herwibowo, Yudhi (2008). Youtube Yogyakarta: B-First
Moleong, Lexy J (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nasution, Zulkarnein, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta (1999) . Universitas Terbuka
Storey, John (2008). Cultural Theory and Popular Culture an Introduction 5th Edition. England:Pearson Sutaryo. (2005) , Sosiologi Komunikasi, Jakarta : Penerbit Arti Bumi Intaran Utari, Prahastiwi, (2011). Komunikasi 20.0:Teoritisasi dan Interakasi, Jakarta: Aspikom
STIE Putra Perdana Indonesia Vivian, Jhon (2008). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana
Wright R.Charles. (1998), Sosiologi Komunikasi Massa, Bandung, Remaja Karya, 1988
Yusuf, Syamsu.2008. Teori Kepribadian. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 7; April 2013
Page 109
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Page 110
InoVasi Volume 7 ; April 2013