STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
AUDIT INTERNAL TERHADAP PETTY CASH DAN CASH IN BANK PADA PT CARSURIN- KANTOR CABANG KENDARI SULAWESI SELATAN
Oleh : Sumaryo
ABSTRACT A Organizations business achievement the purpose entitas, a must have adequate controll. With the greater enterprise of leaders it will be a problem because a completely industrial activities and higher competations. Management a must have adopt policies for controll the all activities. Petty cash and cash in bank as important asset factor for industrial activity, then the PT carsurin in managing enterprises must a building Internal Audit, to examine the financial statement, performance and complience, on which the audit including petty cash and cas in bank. For the importance of audit programme to ensure cash inflow and petty cash and cash in bank outflow for and reflect the entire amount of cash and industry on the proper balance and recorded, and to convince cash been properly disclosed and diclarification and disclosure financial Statement researchers to take the title “ Internal Audit For Petty Cash and Cash in Bank at PT carsurin (branch in Kendari)’. Research was conducted at PT carsurin. The purpose of this research was to determine the audit programm for Petty cash dan Cash in bank by internal auditor. Research method used is descriptive method. From the research it is known that the implementation of audit programe for cash in bank internal audit rever to the PSAK and accounting policies rules of managemen at PT Carsurin.
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Footnote: Petty Cash, Cash in Bank, Audit programm.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 7; April 2013
Page 43
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Pendahuluan
Tujuan perusahaan dapat tercapai , jika perusahaan memiliki
sistem
pengendalian internal yang memadai terhadap seluruh aktivitas perusahaan. Oleh
karena itu, manajemen PT Carsurin membentuk Internal Audit, bertugas untuk memeriksa kegiatan operasional, keuangan dan ketaatan terhadap seluruh peruturan yang berlaku diperusahaan. Keberhasilan tugas ini , akan dipengaruhi adanya suatu program audit
yang di rencanakan itu implemenatatif termasuk program
audit petty cash dan Cash in bank dan kompetensi auditor. Program Audit berupa
STIE Putra Perdana Indonesia rincian sebagai pedoman bagi
auditor untuk menilai tingkat keyakinan bahwa
keberdaan saldo petty cash dan Cash in bank, itu mencerminkan semua jumlah petty cash dan Cash in bank dan perusahaan pada tanggal laporan poisisi keuangan “neraca” akhir periode telah dicatat dengan wajar, meyakinkan petty cash dan cash in bank sudah dinyatakan dan diklasiifikasikan dengan tepat dan konsisten , dan
seluruh kejadian transaksi telah diungkapkan dan disajikan pada laporan keuangan, oleh karena itu peneliti mengambil judul Audit terhadap petyy cash dan cash in bank Oleh Audit Internal Pada PT carsurin kantor cabang kendari.
Adapun perumusan masalah adalah; bagaimana program audit terhadap kas dan kas di bank pada PT carsurin dapat menyakinkan asersi managemen terkaiat
STIE Putra Perdana Indonesia keberadaan, Kelengkapan,
penilaian, hak dan kewajiaban, penyajian dan
pengungkpan transaksi cash dan Cash in bank. Adapun maksud penelitian adalah
untuk mengidentifikasi data, menganilsis program audit terhadap kas oleh auditor internal pada PT carsurin. Sedngkan,tujuannya adalah untuk mengidentifikasi prosedur audit internal terhadap kas dank as di banak. Penelitian ini secara praktis
berguna bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan pengelolaan Petty cash dan Cash in bank dimasa yang akan datang di PT Carsurin,sedangkan bagi akademis sebagai sumbangan ilmu pengetahuan mengenai Program pemeriksaan internal terhadap Petty cash dan Cash in bankl.
STIE Putra Perdana Indonesia Page 44
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Kajian Literatur Pemeriksaan Intern Auditing
Jasa auditing secara meluas digunakan pada perusahaan swasta maupun
pemerintah.untuk identiikasi ketidakakuratan suatu u laporan keuangan dengan
Prinsip-prinsip akuntansi berterima umum dan dipergunakan oleh pihak pihak terkait .
pengertian pemeriksaan (Auditing)
STIE Putra Perdana Indonesia Auditing adalah intrsumen pengumpulan dan evaluasi bukti transaksi
tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi itu dengan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus
dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. (Arens, at al :2008;4)., Hal ini sejalan dengan Sukrisno Agus ( 2008;3) menyatakan bahwa: Auditing adalah suatu pemeriksaan secara kritis dan sistematis, oleh
pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,
beserta
catatan-catatan
pembukuan
dan
bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Sedangkan pengertian audit, menurut
STIE Putra Perdana Indonesia Mulyadi
(2002;9),auditing adalah suatu proses yang sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif terkait pernyataanpernyataan entitas tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan
untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan entitas
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasilhasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Dari definisi diatas, maka pemeriksaan adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tersebut untuk menilai dan melaporkan tingkat kesesuaian dengan kriteria yang telah ditetapkan, kepada pihak yang bersangkutan, dan audit dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 7; April 2013
Page 45
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Pengertian pemeriksaan Intern
Internal Auditor ialah orang atau badan yang melaksanakan aktivitas internal
audit. Oleh sebab itu Auditor Internal senantiasa berusaha untuk menyempurnakan
dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Dengan demikian internal
Auditing muncul sebagai suatu kegiatan
khusus dari bidang akuntansi yang luas yang memanfaatkan metode dan teknik
STIE Putra Perdana Indonesia dasar dari penilaian. pemeriksa Intern ( Internal Auditor) harus memahami sifat dan
luasnya pelaksanaan kegiatan pada setiap organisasi, serta diarahkan untuk menilai operasi sebagai tujuan utama. Hal ini berarti fokus pemeriksaan diutamakan adalah
pemeriksaan manajemen. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan memahami
kebijakan manajemen (direksi), ketetapan rapat umum pemegang saham, peraturan pemerintah serta peraturan lainnya yang berkaitan.penggunaan sumberdaya perusahaan dalam setiap kegiatan operasional. Adapun pengertian audit
internal menurut
Internal Auditor's (IIA) yang dikutip oleh
The
Institute
of
Pickett (2005:l09) adalah:
Internal auditing is anindependent,objective assurance and.
consulting
STIE Putra Perdana Indonesia activity
designed
to
add
value
and
improve
an
organization
accomplish it's objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate
and improve the effectiveness of risk management, control, and
governance processes.
Adapun pengertian audit Internal mennrut Moeller (2005:3) adalal1
sebagai
berikut : "Internal auditing
is
an
independent appraisal
function established within an organization to examine and evaluate
it's
activities as a services to the organization" . Dari pengertian yang dikemukakan di atas, dijelaskan ballwa terdapat tujuh kunci audit internal, yaitu : 1. Independent,
STIE Putra Perdana Indonesia Independen berarti bebas dari batasan yang dapat secara signifikan m.embatasi lingkup dan keefektifan dari evaluasi atau
Page 46
laporan atas
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
temuan dan kesimpulan.
2. appraisal,
Penilaian menegaskan ballwa kebutuhan atas evaluasi adalall dengan mempercayai auditor internal atas kesimpulan yang dikembangkannya.
3. Establish Menegaskan bahwa audit
internal bersifat formal, suatu
fungsi
yang penting di dalam organisasi. 4. Examine and evaluate
STIE Putra Perdana Indonesia Adalah tugas yang
dilakukan oleh
auditor internal, yaitu
dengan
menemukan dan menguji fakta-fakta yang ada di dalam perusahaan yang kemudian menetapkan hasil evaluasinya.
5. It's activities
Menegaskan
bahwa
ruang
lingkup
pekerjaan
audit
internal
mencakup seluruh aktivitas di dalam organisasi.
6. Service Mengungkapkan bahwa tugas akhir dari pekerjaan audit internal secara keseluruhan adalah membantu dan
mendampingi manajemen dan
pihak lainnya di dalam organisasi.
STIE Putra Perdana Indonesia 7. To the organization
Ruang lingkup audit semua bagian
internal secara
di dalam
organisasi, serta
termasuk Dewan Direksi, Komite Audit, pihak
lainnya
yang
keseluruhan
memiliki
adalah pada
personil di dalamnya,
Stockholder's, dan pihak-
kepentingan
terhadap
organisasi
(stakeholder).
Berdasarkan penjelasan di atas, audit internal adalah dari perusahaan yang
bekerja secara
independen, dan
bagian obyektif
dalam mengevaluasi setiap kegiatan di dalam organisasi. Bagian yang memberikan keyakinan manajemen
dan
konsultasi
serta
bantuan
kepada
dalam menjalankan fungsinya dan kepada pihak-pihak
STIE Putra Perdana Indonesia lainnya yang ada di dalamorganisasi, serta memberikan nilai tambah bagi
setiap
kegiatan
InoVasi Volume 7; April 2013
di
dalam organisasi, guna mencapai
tujuan
Page 47
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
perusahaan.
Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal
Tujuan
audit
internal
menurut
membantu para anggota organisasi jawabnya secara
efektif.
memberikan berbagai
Tugiman
agar dapat melaksanakan
Untuk hal tersebut,
analisis
(2006:99) adalah
auditor
tanggung
internal
akan
penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan
STIE Putra Perdana Indonesia informasi sehubungan dengan kegiatan pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan internal mencalmp pula usal1a mengembangkan pengendalian yang efektif dengan wajar.
Sedangkan tujuan audit internal menumt A k m a l (2009:42) adalah
memberikan rekomenadasi dan saran saran perbaikan. D a ri uraian i n i , bahwa audit internal memiliki
peran
merupakan bagian
yang penting
rekomendasi perbaikan organisasi, serta
dari
dalam
melakukan penilaian
atas setiap proses
menunjang dan
perusahaan
kegiatan
di
yang dan dalam
mendorong · pengendalian yang
STIE Putra Perdana Indonesia efektif
di dalam
dituntut
perusahaan. Selain
untuk dapat bersikap
itu, seorang
obyektif
auditor internal
dan netral
dalam setiap
kegiatan konsultasi serta mampu memberikan penilaian yang relevan. Sedangkan definisi
menurut tugiman
alas ruang
lingkup
audit internal
(2006:99-l 00), adalah sebagai berikut: Menilai
keefektifan sistem pengendalian internal serta pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan
sistem
pengendalian internal
yang
dimiliki organisasi, serta kualitas dan tanggung jawab pelaksanaan yang diberikan. Pemeriksaan internal harus :a). Meninjau keandalan (reliabilitas dan
integritas)
informasi
finansial
dan operasional
serta cara yang dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
STIE Putra Perdana Indonesia mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi tersebut, b). telaah atas
berbagai sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan kesesuaian
Page 48
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
dengan dapat
berbagai
kebijakan,
berakibat
penting
April 13
prosedur, hukum, dan peratman yang
bagi kegiatan
organisasi, serta harus
menentukan apakah organisasi telah mencapai kesesuaian dengan halhal tersebut, c).
Meriveu
startegi
yang
digunakan
untuk
melindungi harta, dan bila dipandang perlu, memverifikasi keberadaan kas dan k as di bank tersebut, d). Menilai
keekonomisan dan
keefisienan penggunakan berbagai sumber daya, e) Meninjau berbagai operasi atau program untuk menilai hasilnya konsisten dengan
tujuan
STIE Putra Perdana Indonesia dan sarana yang telah ditetapkan, data apakah kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
Dari p e n j e l a s a n di atas, bahwa secara garis besar ruang
lingkup
pemeriksaan intern m e l i p i u t i penilaian
keandalan dari
informasi keuangan dan operasional, pemeriksaan kesesuaian antara kebijakan
dan prosedur
dengan
sesunggulmya, peninjauan diterapkan oleh daya;
serta
aktivitas
perusahaan
atas cara-cara perlindungan asset yang
perusahaan, penilaian terhadap
peninjauan
atas
efisiensi
kesesuaian antara kegiatan
sumber yang
dilaksanakan dengan yang direncanakan oleh perusahaan.
STIE Putra Perdana Indonesia Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal
Wewenang dan tanggung
jawab
auditor internal
dapat tercipta
ketika perusahaan menetapkan audit internal sebagai bagian dari struktur organisasi
perusahaan. Dan setiap wewenang dan tanggung jawab harus ditetapkan dan disampaikan secara jelas dan tertulis di dalam kebijakan perusahaan. Hal ini sangat penting untuk mendnknng dan mengoptimalkan setiap kegiatan audit internal dalam menjalankan fungsinya. Hal yang serupa juga ditegaskan di dalam Standar
Profesi Audit Internal
yang
dikutip
Konsorsium
STIE Putra Perdana Indonesia Organisasi
Profesi
Audit Internal
(2004:8) mengenai
tujuan,
kewenangan, dan tanggung jawab audit internal, yaitu sebagai berikut: Tujuan,
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 49
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
kewenangan, dan tanggnng jawab fungsi audit intemal harus dinyatakan secara
formal
dalam Charter Audit
Profesi Audit Intemal (SPAI),
Internal,
dan mendapat
konsisten
dengan Standar
persetujuan
dari Pimpinan
dan Dewan Pengawas Organisasi.
Dari pernyataan tersebut, bahwa pentingnya uraian wewenang dan tanggung jawab atas audit internal disampaikan secara formal dan te1tulis, dengan
maksud
agar setiap kegiatan
yang dilalmkan
oleh bagian audit
internal
dapat sesuai dengan kebijal(an perusahaan serta sesuai clengan
STIE Putra Perdana Indonesia Stanclar Profesi Audit Internal (SPAI) yang berlaku eli Indonesia.Tanggung
jawab auditor internal menmut Ikatan Akuntan Indonesia (200 I :322) adalah sebagai berikut: pemeriksa intern bertanggnng jawab u ntuk menyediakan
jasa analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan
informasi lain kepada manajemen entitas dan dewan komisaris, atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung tanggung
jawabnya
tersebut,
auditor
jawabnya.
Untuk memenuhi
internal
mempertahankan
obyektifitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya. Wewenang yang diberikan kepada auditor intern yang
harus
diambil
oleh
auditor
t e r k a i t dengan
intern.
Oleh sebab
tanggung jawab itu, wewenang
STIE Putra Perdana Indonesia tersebut harus dapat memberikan akses penuh kepada auditor intern
dalam
melaksanakan tugasnya secara independen, dan obyektif ketika melakukan pemeriksaan, pengevaluasian, pelaporan serta pemberian
rekomendasi
kepada pihak auditee berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh.
Jenis Audit a.
Financial Statement Audit Audit laporan keuangan bertujuan menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan yang merupakan informasi terukur yang akan diverifikasi telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.
b. Operational Audit
STIE Putra Perdana Indonesia Page 50
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur
dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya.
c. Compliance Audit
Audit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah auditi (klien) telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi. Dan ketaatn terhadap perauran perundangan yang berlaku terkait kegiatan entitas
STIE Putra Perdana Indonesia Jenis Audit internal a.
Audi opearsional/kinerja.
b.
Audi kepatuhan.
c.
Audit keuangan
Tujuan Audit internal a.
Tujuan Audit Umum Pada dasarnya tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha
STIE Putra Perdana Indonesia serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Tujuan audit khusus
Tujuan audit khusus lebih diarahkan untuk pengujian terhadap pos pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang merupakan asersi manajemen.
Bukti Audit
bukti audit menurut Akmal (2010; 118) adalah Bukti audit (evidence) memiliki pengertian setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi (asersi) yang diaudit disajikan sesuai dengan kriterianya. 1.
Kompetensi bukti audit
STIE Putra Perdana Indonesia Kompetensi merupakan ukuran kualitas bukti audit. Untuk dapat dikatakan kompeten bukti audit tidak terlepas dari bentuknya harus sah dan relevan.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 51
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
2.
April 13
Kecukupan bukti audit
Audit yang dilakukan auditor bertujuan untuk memperoleh bukti audit
kompeten yang cukup untuk digunakan sebagai dasar memadai dalam merumuskan pendapatnya. Bukti audit yang diperoleh harus cukup bagi
auditor untuk merumuskan kesimpulan tentang validitas asersi yang terkandung dalam komponen laporan keuangan. 3.
Sifat bukti audit Sifat bukti audit mencakup catatan akuntansi yang mendasari dan semua
STIE Putra Perdana Indonesia informasi lain yang tersedia yang mendukung atau menguatkan. Bukti pendukung laporan keuangan (data akuntansi)
4.
Evaluasi bukti audit
Kemampuan untuk mengevaluasi bukti secara tepat adalah keahlian penting
lain yang harus dipertimbangkan oleh auditor. Evaluasi yang tepat atas bukti
membutuhkan pemahaman auditor atas jenis bukti yang tersedia dan
keandalan relatifnya. Auditor haus mampu menentukan kapan jumlah yang cukup dari bukti kompeten telah didapat dalam rangka memutuskan apakah kewajaran asersi manajemen dapat didukung.
STIE Putra Perdana Indonesia Program audit
Sukrisno Agus (2008;124), program audit adalah pedoman dasar bagi
auditor dalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus dilaksanakan. Program audit harus menggariskan/uraian dengan rinci, prosedur
audit yang menurut keyakinan auditor diperlukan untuk mencapai tujuan audit. Jenis
pengujian yang termuat dalam program audit meliputi : Prosedur Audit Awal, Prosedur Analitik,Pengujian,Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan Kas
Pengertian Kas Soemarso ( 2002;296) menjelaskan, Kas adalah segala sesuatu baik yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai
STIE Putra Perdana Indonesia alat pelunasan kewajiban pada nominalnya.”. kemudian Sukrisno Agus ( 2008;145) menjelaskan pula bahwa: Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat
Page 52
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
digunakan setiap saat serta surat berharga lainnya dengan tingkat likuidas yang
sangat lancar, dengan syarat :Setiap saat dapat diukar menjadi uang, Tanggal jatuh temponya sangat dekat, Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat bunga.
Klasifikasi Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009; 2.2) menjelaskan bahwa:Kas terdiri dari; saldo kas (Cash on Hand) dan rekening giro. Cas Equivalent adalah
STIE Putra Perdana Indonesia investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat
dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Tujuan audit kas kecil dan kas dibank 1.
Untuk mengidentifikasi internal control yang cukup baik atas kas dan kas
bank, terkiat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan Bank, anatar lain meliputi : a.
Adanaya Pemisahan tugas dan tanggung jawab petugas kasir dan pencatatan.
STIE Putra Perdana Indonesia b.
Adanya Rekonsiliasi bank dibuat rutin dan harus ditelaah (direview).
c.
adanya imprest fund system untuk mengelola kas kecil.
d.
Adanya Penerimaan kas, check dan giro, disetor ke Bank.
e.
Tersedia penyimpanan Uang kas harus ditempat yang aman dan dikelola dengan baik.
f.
Adanya dokumen Blangko check dan giro disimpan ditempat yang aman.
g.
tersedeia dokumen check Giro ditulis atas nama dan ditandatangani oleh 2 orang.
h.
Asuransi terakaiat petugas kas.
i.
Penggunaan kwitansi yang bernomor urut cetak (prenumbered).
j.
Pengeluaran kas yang sudah dibayar harus distempel lunas.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 7; April 2013
Page 53
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
2.
April 13
Memeriksa apakah saldo kas dan kas dibank yang ada di Laporan posisi
keuangan “neraca” akhir periode tanggal laporan posisi keuangan “neraca: akhir periode benar-benar ada dan dimiliki perusahaan (Existence.)
3.
Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan
kas di bank. 4.
Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan bank dalam valuta asing, apakah saldo tersebut dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal laporan posisi keuangan “neraca: akhir periode
STIE Putra Perdana Indonesia dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke Laba Rugi tahun berjalan.
5.
Untuk memeriksa apakah penyajian laporan posisi keuangan “neraca: akhir
periode sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Presentation dan Disclosure.)
Prosedur Audit Kas kecil dan kas di Bank 1. Prosedur Awal a. Usut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang ada. Untuk memeperoleh keyakinan bahwa saldo kas yang tercantum di neraca
STIE Putra Perdana Indonesia didukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya kebenaran mekanisme pencatatannya, maka saldo kas yang dicantumkan di laporan posisi keuangan “neraca: akhir periode di usut ke akun buku besar. Melaui akun Kas: rekening giro di bank,Kas dalam perjalanan yang pada tanggal
: penerimaan kas
pembuatan laporan keuangan belum disetor ke bank ,
serta Petty kas : berupa sisa uang tunai yang berada di tangan
pemegang
dana kas kecil. b. Hitung kembali saldo akun kas dibuku besar. Untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian penghitungan saldo akun kas, auditor menghitung kembali saldo akun tersebut, dengan cara menambah saldo awal dengan jumlah pendebitan dan menguranginya dengan jumlah
STIE Putra Perdana Indonesia pengkreditan akun tersebut.
c. Usut saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun yang lalu.
Page 54
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Sebelum auditor melakukan pengujian terhadap transaksi rinci yang menyangkut akun kas, auditor memperoleh keyakinan atas kebenaran saldo awal akun tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, auditor melakukan
pengusutan saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun lalu. Kertas kerja tahun lalu dapat menyediakan informasi tentang berbagai koreksi yang diajukan oleh auditor dalam audit tahun lalu, sehingga auditor dapat mengevaluasi
tindak lanjut yang telah ditempuh oleh klien dalm menanggapi koreksi yang diajukan auditor.
STIE Putra Perdana Indonesia d. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun kas.
Ketidakberesan dalam transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dapat
ditemukan melalui review atas mutasi luar biasa, baik dalam jumlah maupun sumber posting dalam akun kas.
e. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun kas ke jurnal yang bersangkutan. Pendebitan di dalm akun kas diusut ke jurnal penerimaan kas dan kredit akun
tersebut di usut ke jurnal pengeluaran kas untuk memperoleh keyakinan bahwa mutasi penambahan dan pengurangan kas berasal dari jurnal.
STIE Putra Perdana Indonesia 2. Prosedur Analitik
pengujian analitik dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami
perkembangan bisnis klien dan daalm menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Oleh karena itu auditor
dapat melakukan perhitungan
perbandingan dengan data tahun audit dengan data sebelumnya, data kantor cabnag lainnya berbentuk ratio.sehingga auditor dapat mengungkapkan; a. Peristiwa atau transaksi yang tidak wajar. b. Perubahan kebijakan akuntansi. c. Perubahan jenis usaha. d. Fluktuasi acak. e. Salah saji material.
STIE Putra Perdana Indonesia 3. Pengujian terhadap transaksi rinci
a. Verifikasi Pisah Batas (Cutoff)
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 55
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
bertujuan untuk membuktikan apakah auditee menggunakan pisah batas yang
konsisten dalm memperhitungkan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang termasuk dalam tahun yang diperiksa dibanding tahun sebelumnya.
b. Buatlah Daftar Transfer Bank dalm Periode Sebelum dan SesudahTanggal
Neraca untuk Menemukan Kemungkinan Terjadinya Kemungkinan Check Kitting. Check kitting merupakan suatu praktek untuk menutupi pemakaian kas perusahaan dengan cara melakukan transfer rekening dari bank ke rekening
STIE Putra Perdana Indonesia bank yang dananya digelapkan pada saat bank-bank menyiapkan pembuatan rekening koran bank. Pengertian kitting. Arrens et al ( 2008;396) menjelaskan bahwa Kitting adalah kegiatan transfer uang antar bank tetapi pencatatannya tidak benar, sehingga dana dicatat sebagai aset pada kedua
akun, praktik ini digunakan oleh penggelap uang untuk menutupi pencurian kas.
c. Buatlah dan Lakukan Analisis terhadap Rekonsiliasi Bank Bertujuan untuk membuktikan kebenaran saldo kas di bank. d. Periksa adanya Kemungkinan Penggelapan Kas dengan Cara Lapping
STIE Putra Perdana Indonesia Penerimaan dan Pengeluaran kas.
Lapping merupakan suatu praktek penyimpanan kas merangkap fungsi
sebagai pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Lapping dilakukan oleh karyawan pemeganag kas dan bekerja sama dengan
pencatatan akuntansi dengan cara tidak mencatat penerimaan kas dari debitur
tertentu dan memasukan uang yang diterima tersebut ke dalam sakunya sendiri. Untuk menutupi kecurangannnya dengan mengkredit akun piutang kepada debitur lain digunakan untuk menutupi kecurangannya dengan mengkredit akun piutang kepada debitur pertama.
4. Pengujian terhadap saldo Akun Rinci Keberadaan kas yang dicantumkan dlaporan posisi keuangan “neraca” dibuktikan
STIE Putra Perdana Indonesia dengan menghitung kas yang ada ditangan auditeen pada tanggal neraca dan
untuk kas auditee yang disimpan di bank dengan cara memeriksa rekonsiliasi
Page 56
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
bank yang dibuat oleh auditeee pada tanggal neraca dan hasil surat konfirmasi bank. a.
Hitung kas yang ada ditangan auditee.
b.
Rekonsiliasi catatan kas dengan catatan rekening koran bank yang bersangkutan.
c.
Lakukan konfirmasi saldi kas dibank.
d.
Periksa cek yang beredar pada tanggal neraca ke dalam rekening koran bank. Untuk membuktikan penyelesaian cek yang beredar pada tanggal neraca,
STIE Putra Perdana Indonesia auditor mengusut penguangan cek tersebut ke dalam rekening koran bank yang diterima klien.
5. Verifikasi Penyajian Kas di laporan posisi keuangan “neraca: akhir periode
a. Periksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang dikenakan terhadap pemakian rekening tertentu klien di bank.
b. Lakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan penggunaan kas klien.
Kerangka Pemikiran internal Audit bagi perusahaan, untuk memberikan keyakinan bagi
STIE Putra Perdana Indonesia managemen terkaiat keberdaan. Kelengkapan, penilian dan alokasi , hak dan kewajiban, serta dn penyajiian dan penungunkapan, dalam semua hal yang material, tentang laporan posisi keuangan “ neraca “ akhir periode dan hasil usaha serta arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum ( PSAK). Untuk melaksanakan audit, diperlukan program audit yang tepat, agar informasi yang dikudmpulkan dapat diverifikasi dan di anlisis dengan kriteria tertentu.Kretria ini
digunakan sebagai pedoman dalam evaluasi informasi transaksi audit. Sistem pengendalian intern yang diadaptasi oleh perusahaan terhadap kas harus ketat, karena jenis asset ini mudah sekali digelapkan dan mudah di selewengkan. Oleh karena itu ada beberapa latar belakang yang mendasari diadakannya audit terhadap kas antara lain;
STIE Putra Perdana Indonesia a. Memperoleh
keyakinan
tentang keandalan
catatan
akuntansi
yang
bersangkutan dengan kas.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 57
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
b.
April 13
Membuktikan asersi keberadaan kas dan asersi keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan kas.
c.
Membuktikan asersi kelengkapan kas yang dicantumkan di neraca.
d.
Membktikan asersi hak kepemilikan perusahaan atas kas yang dicantumkan
dineraca. e.
Membuktikan asersi penilaian kas yang dicantumkan di neraca.
f.
Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan kas dineraca. Program pengujian substantif terhadap kas berisi prosedur audit yang
STIE Putra Perdana Indonesia dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraikan diatas.
Dari uraian tersebut di atas dapat diumuskan kerangka pemikiran sebagai
berikut;
PT Carsurin Cabang Kendari
Auditor
Audit keuangan Audit Ketaatan
Audit Operasional
STIE Putra Perdana Indonesia Audit Kas kecil dan kas dibank
Program Audit
Bukti Audit ketaatan
Kertas kerja Audit
Draft Temuan Audit ketaatan
STIE Putra Perdana Indonesia Lap Hasil Audit
Gambar 1.Kerangka pemikiran pelakasnaan Audit
Page 58
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Obyek dan Metode Penelitian
Objek Penelitian Obyek penelitian dilakukan di PT Carsurin Kantor cabang kendari terkait program audit terhadap kas. Pendekatan Metode Penelitian Pendekatan Metode deskriptif berfungsis untuk mendeskripsikan atau memberi deskipsi terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya, melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
STIE Putra Perdana Indonesia Logika dan Operasionalisasi Variabel . Variabel,konsep varibel, indikator, skala pengukuran, referensi digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.
yang
Tabel 1.
Variabel Program audit kas
Logika teori dan operasionalisasi Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Program audit merupakan 1. Prosedur audit Ordinal langkah langkah auditor awal untuk memperoleh 2. Prosedur keyakinan analitik tentangkeandalan catatan 3. Pengujian akuntansi yang pengendalian bersangkutan dengan kas, 4. Pengujian 1) menyakinkan substantif keberadaan dan 5. Verifikasi keterjadian transaksi, penyajian dan 2) mengidentifikasi pengunkapan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi. 3) kelengkapan saldo kas yang disajikan dalam laporan posisi neraca” akhir periode, 4) hak kepemilikan klien atas kas dan memebuktikan kewajaran penilaian kas di laporan keuangan , 5) kewajaran penyajian dan pengungkapan .
referensi Mulyadi (2002)
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 7; April 2013
Page 59
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Sumber Dan Teknik Penentuan Data Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, dimana
penulis memperoleh data yang disajikan oleh instansi. Misalnya; prosedur
pemeriksaan kas yang diperoleh dari divisi auditor internal pada PT carsurin. Dalam prosedur pengumpulan data untuk penelitian ini penulis memperoleh data-data dari dua sumber yaitu : a.
Data Primer
STIE Putra Perdana Indonesia Data primer adalah data yang langsung dapat dan dijadikan sebagai sumber
dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek pemeriksaan kas melalui observasi dan wawancara dengan Auditor Internal yaitu Pak Budi Alamin.
b.
Daata Sekunder
Data sekunder adalah data tidak langsung yang didaipat dan dijadikan
sebagai sumber informasi, dimana data sekunder ini dapat penulis peroleh dari studi kepustakaan dan pengumpulan data baik dari perpustakaan dan data yang berasal dari perusahaan kantor cabang kendari seperti Program audit kas, gambaran obyek peneltian dan lampiran-lampiran.
STIE Putra Perdana Indonesia 3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik atau cara pengumpulan data yang dilakukan penelti adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian kepustakaan (Library Research) 2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini melakukan pengumpulan data dengan: a.
Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan Internal controli. Penelti melakukan wawancara kepada kasir. Kepala cabang dan unit Akuntansi .
b.
Observasi, yaitu pengumpulan data dengan melakukan pencatatan terhadap
STIE Putra Perdana Indonesia data-data yang dibutuhkan dan melakukan pengamatan terhadap situasi serta
Page 60
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
kondisi yang dihadapi oleh perusahaan pada waktu penelitian berhubungan dengan masalah yang diteliti.
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam melaksanakan penelitian di PT carsurin penelti memperoleh data dan mengidentifikasi program audit pemeriksaan kas yang diterapkan oleh auditor internal pada perusahaan PT carsurin..
STIE Putra Perdana Indonesia Pemahaman Program Pemeriksaan lntern terhadap Cash dan Cash in Bank pada PT Carsurin kantor Cabnag kendari.
Audit aas kas dank as di bank adalah audit yang dilakukan oleh Auditor
Internal terhadap akun cash on hand dan kas di bank yang bertujuan untuk
memberikan keyakinan atas kebradaan dan tingkat kewajaran saldo kas dank as di
bank yang disajikan dalam laporan keuangan. Audit kas dan kas di bank pada PT Carsurin berpedoman pada; 1. Pedoman manual audit internal tahun 2012 2. Kebijakan managemen tahun 2011
STIE Putra Perdana Indonesia Selain itu, Audit atas akun kas dan kas di bank ini juga merujuk pada
program audit yang terdiri dari prosedur audit kas berdasarkan periode yang telah ditetapkan, dengan tahapan-tahapan dalam prosedur pelaksanaan audit meliputi; 1. Perencanaan audit
Pengumpulan informasi atau data tentang auditee, seperti;
a. Visi, misi seperti; Program kerja, uraian tugas, struktur organisasi, dan
lain-lain. Sebagai bahan dalam audit program dan dikerjakan oleh fungsi perencanaan audit. b. Penyusunan audit program dan surat penugasan (SP) Sebagai panduan atau langkah-langkah dalam melakukan audit dan pembuatan surat penugasan (SP) sebagai dasar pelaksanaan audit.
STIE Putra Perdana Indonesia Dikerjakan staf audit internal dan pada pembuatan perencanaan audit dengan alokasi waktu maksimal 7 hari.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 61
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
c. Pengesahan audit program dan SP
Penandatanganan oleh pemberi tugas (Ka. IA). Pengesahan oleh Direktur
keuangan sebagai kepala internal Audit dengan alokasi waktu maksimal 1 hari.
d. Pembicaraan pendahuluan dengann pihak auditeee dan pihak lainnya Pembicaraan awal dengan pimpinan auditee, sehubungan dengan akan dilakukannya audit. Dilaksanakan oleh fungsi audit dengan alokasi waktu maksimal 1 hari.
STIE Putra Perdana Indonesia 2. Pekerjaan lapangan(FieId works) a.
Meeting open Permintaan data atau dokumen
Sebagai bahan terhadap pengujian awal. Dilaksanakan oleh fungsi audit dengan alokasi waktu maksimal 1 hari atau disesuaikan dengan kesepakan auditee.
b.
Pengujian atau penilaian terhadap dokumen
Penelusuran terhadap dokumen untuk menemukan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kriterianya. Dilaksanakan oleh fungsi audit dengan alokasi waktu 3 hari. c.
Pengidentifikasian temuan hasil audit
STIE Putra Perdana Indonesia Pengumpulan identifikasi temuan, dilaksanakan oleh fungsi audit
dengan alokasi waktu maksimal 2 hari.
d.
Pengembangan temuan hasil audit
Pengumpulan bukti-bukti temuan dengan menggunakan metode atau teknik-teknik audit, dilkasanakan oleh fungsi audit dengan alokasi waktu maksimal 2 hari.
e.
Penyusunan temuan hasil audit Penyusunan notisi audit berdasarkan bukti-bukti temuan, dilaksanakan oleh fungsi audit dengan alokasi waktu maksimal 1 hari.
f.
Penyempurnaan data-data pendukung untuk KKA (kertas kerja audit). Penyempurnaan bukti-bukti atau data-data untuk meyakinkan temuan,
STIE Putra Perdana Indonesia dan dilampirkan dalam KKA,dilaksanakan oleh fungsi audit dengan alokasi waktu maksimal 1 hari.
Page 62
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
g.
April 13
Permintaan tanggapan dari auditee Penyerahan
notisi
audit
kepada
auditee
utuk
ditanggapi,
dilaksanakanoleh fungsi audit dengan alokasi waktu maksimal 1 hari.
h.
Pembahasan dengan obyek yang diperiksa
Pembahasan notisi audit (draft temuan) dengan pihak auditee untuk menyepakati temuan disertai dengan rekomendasinya, delaksanakan oleh fungsi audit dengan alokasi waktu maksimal 3 hari. 3. Pelaporan hasil audit
STIE Putra Perdana Indonesia a. Hasil pelaksanaan audit dituangkan dalam bentuk laporan hasil audit dan
wajib dilaporkan secara tertulis kepada Direktur Utama dengan penetapan waktu maksimal 3 hari kalender setelah pembahasan terakhir dengan pimpinan auditee.
b. Laporan hasil audit harus disusun secara tertulis dalam bentuk bab atau surat-surat dengan muatan; 1. Ringkasan temuan 2. Ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan 3. Temuan hasil pemeriksaan yang obyektif baik temuan positif maupun negatif.
STIE Putra Perdana Indonesia 4. Saran perbaikan atau penyempurnaan yang konstruktif
5. Tanggapan obyek yang diperiksa baik yang sependapat maupun yang tidak sependapat
c. Laporan hasil audit yang telah ditandatangani kepala Internal Auditor harus dilaporkan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada; 1. Direktur yang bersangkutan
2. Pimpinan obyek yang diaudit (auditee) 3. Arsip 4. Monitoring tindak lanjut a.
Obyek
yang
diperiksa
(auditee)
mempunyai
kewajiban
untuk
mengirimkan daftar tindak lanjut dan saran-saran yang diberikan oleh
STIE Putra Perdana Indonesia Auditor Internal yang dicantumkan dalam laporan hasil audit disertai
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 63
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
dengan bukti-bukti pendukungnya, paling lambat 1 bulan setelah menerima Laporan Hasil Audit kepada Auditor Internal.
b.
Apabila hal tersebut tidak dilaksanakan, maka Auditor Internal menerbitkan nota untuk permintaan pengiriman pelaksanaan tindak lanjut dari hasil audit.
b.
Disusun laporan monitoring tindak lanjut (per tri wulan) untuk keperluan intern (manajemen) dan keperluan ekstern.
c.
Dibuat surat pengantar untuk keperluan intern dan ditandatangani oleh
STIE Putra Perdana Indonesia kepala Internal Audit atau fungsi yamg bertanggung jawab (ahli madya
TI), sedangkan untuk keperluan ekstern ditandatangani oleh Direktur Utama.
Setelah itu perencanaan audit dipertimbangkan dengan matang, maka
perwakilan dari tim Audit Internal melaksanakan audit sesuai dengan prosedur terhadap akun kas yang ditetapkan.
Pembahasan Dalam pelaksanaan penelitian di unit Audit internal pada PT Carsurin,penelti mengadakan penelitian dengan judul “Audit internal terhadap
cash dan cash in
STIE Putra Perdana Indonesia bank Pada
PT Carsurin”. Penelitian ini menitikberatkan pada Hasil pemeriksaan
kas dan kas di bank oleh petugas auditor internal.
Kegiatan audit internal merupakan salah satu bentuk monitoring dan
evaluasi. Kegiatan audit ini mencakup persiapan sampai dengan pelaporan hasil
audit, dari tanggal 25-29 juni 2012. Pengumpulan bukti transaksi, evaluasi dan informasi-informasi relevan dengan kegiatan operasional kantor cabang kendari, berasal dari data dan informasi tahun takwin 2011 dan selama periode Januari sampai dengan Juni 2012. Pemeriksaan ini, sesuai dengan prosedur audit internal yang telah ditetapkan. Dari hasil pemeriksaan, diidentifikasi temuan-temuan audit sebagai berikut :
STIE Putra Perdana Indonesia Page 64
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
HASIL PEMERIKSAAN Temuan pertama
penyelengaraan kegiatan kantor cabang kendari dari bulan November 2011 sampai dengan bulan juni 2012 menggunakan kas
perusahaan dan pelaporan
pertangungjawaban kas tersebut belum berjalan efektif. a.Hasil penelusuran dokumen bank. Kantor cabang kendari menggunakan tiga rekening : (1), Rekening No :7910490839 untuk project SAP dan NPM, 2) Rekeinng: 7910485053 untuk IF. dan 3).Rekening :2952136438 untuk
STIE Putra Perdana Indonesia kegiatan survey selain SAP dan NPM). Ketiga rekening tersebut atas nama
Dodie Syukrana. Dan cash inflow dan cash outflows antar ketiga rekening tersebut.
b.Hasil rekonsiliasi bank antara buku bank
dengan Laporan Harian kas dari
tanggal 1 januari 2012 sampai dengan juni 2012, hasilnya, dengan rincian sebgai berikut: 1.)
Buku bank (Rekening No :7910490839) dengan laporan kas project SAP dan NPM diperoleh hasil ada selish jumlah sebesar Rp19,934,000 (pencatatan total aliran kas masuk
ke harian kas
project SAP dan NPM sebesar RP. 70,467,000.00 sedangkan aliran
STIE Putra Perdana Indonesia kas keluar(penarikan) di buku bank Sebesar Rp. 90,401,000.00.
2.)
Buku bank (Rekening No:7910485053 ) dengan laporan harian kas
IF Total sebesar Rp 355.440.996.00 sedangkan pada laporan harian Bank
sebesar
Rp.331.352.402.00
sehingga
selisih
sebesar
Rp.24.088.594.00 karena penerimaan lebih besar dari pengeluaran.
3.)
Buku bank (Rekening :2952136438 ) untuk kegiatan survey selain
SAP dengan laporan kas, diperoleh selisih sebesar Rp 1,483,169.00 (jumlah transaksi aliran kas masuk di laporan harian kas advance sebesar Rp.69,238,069.00 sedangkan aliran kas keluar dari rekening buku bank Rp.70,721,239.00
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 7; April 2013
Page 65
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Kondisi tersebut belum sesuai dengan:
semua asset perusahaan termasuk kas , diakui, dicatat, dimiliki dan di kuasai oleh dan atas nama perusaahaan dan
terpisah dengan kepemilikan asset atas nama
pribadi.
Hal tersebut mengakibatkan: 1. pengendalian aliran kas keluar dari masing masing rekening untuk tiap jenis kegiatan survey, operasional sulit diidentifikasi dengan tepat. 2. akan berisiko terjadinya kesalahan pencatatan dan praktek Kitting
STIE Putra Perdana Indonesia hal tersebut disebabkan:
petugas adm keuangan dan yang ditunjuk belum melakukan pencatatan semua aliran kas dari ketiga rekening ke laporan harian kas
SAP &NPM dan IF maupun
advance di kendari dengan tertib akuntansi. Temuan kedua
penyelengaraan dan pelaporan pertangungjawaban Impres fund berjalan tidak efektif antara lain: c.Dari hasil cash count tanggal 21 mei 2012, (saldo fisik sebesar Rp. 6.118.000,00 saldo kas menurut catatan sebesar Rp.9,361,396,00 ) berarti
STIE Putra Perdana Indonesia ada perbedaan Jumlah fisik saldo IF sebesar Rp 3,173,396.00 (belum dicatat),
d.Hasil Rekonsiliasi Bank, Antara Buku Bank BCA rekening 7910485053
dengan Laporan Harian Bank dari tanggal 1 januari 2012 sampai dengan juni 2012, hasilnya, ada perbedaan jumlah sebesar Rp 24,088,594.00 ( dalam mutasi debet direkening bank IF sebesar Rp 331, 352,402.00 dan dicatat
dalam mutasi debet laporan harian kas sebesar Rp. 355,440,996.00) berarti ada aliran kas masuk ke laporan harian kas dari rekening lain sebesar Rp.24,088,594.00. e.Hasil Penelusuran Dokumen atas pengisian kembali IF, penggunaan IF ke atas data-data atau bukti dari pengeluaran IF, dan pertangungjawaban IF,
STIE Putra Perdana Indonesia diiidentifikasi bahwa sistem pengendalian internal untuk Penyelengaraan IF belum sesuai dengan ketentuan managemen dan belum efektif meliputi :
Page 66
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
1.) Ketidak tepatan pencatatan akuntansi sebesar Rp 53,345,000,00 dengan rincian sbb:
a). Transaksi tanggal 27 februari sebesar Rp 5,840,000, dicatat dalam mutasi debet dan kredit seharusnya dicatat dalam mutasi kredit dalam laporan harian kas, b). tanggal 4 april 2012, ada aliran kas masuk IF mutasi Debet (lap harian kas) sebesar Rp.9,600,000.00.00 (bukti pengeluaran kas) dari rekening
7910490839 (projec NPM) ada mutasi debet sebesar
STIE Putra Perdana Indonesia 10,000,000 (aliran kas keluar), dan telah dikembalikan dari IF ( mutasi krdit) ke laporan harian project NPM (mutasi debet) dalam bentuk cash on hand, akan tetapi belum disetor kembali kedalam rekening 7910490839 (akibatnya saldo Bank berkurang 10,000,000)
c). tanggal 13 april 2012 pengeluaran IF dari rekening 7910485053
untuk kegiatan NPM sebesar Rp.37,905,000.00 belum dicatat dalam mutasi debet dan kredit dibuku laporan harian kas kendari dan tidak dicatat dalam laporan kas harian advance NPM mutasi debet dan kredit serta (tidak dilampirkan slip penarikan tunai dan bukti pengeluaran kas)akan tetapi dalam laporan harian bank telah tercatat
STIE Putra Perdana Indonesia adanya inforamsi aliran keluar dan belum dikembalikan ke rekening IF,
2.) Pencatatan dan Dokumen Imprest Fund (Aliran kas masuk dan keluar)selama tanggal 21-26 Maret 2012 dikendari tidak tercatat dalam laporan harian kas IF (Info dari sarni data hilang ).
3.) Pemisahan sesuai tugas pokok fungsional keuangan dengan lab belum dilakukan dengan tepat. 4.) Penyimpanan dokumen dikendari belum dilakukan. 5.) Tempat penyimpanan Imprest Fund secara fisik tidak aman
Kondisi tersebut belum sesuai dengan: 1). Standar operasional Imprest Fund . No 01/FA/2007.
STIE Putra Perdana Indonesia 2) Memo direktur keuangan No : Mmo/JS/Dir/1205-0060 tentang : kewajiaban penggunaan rekeining Impresf Fund atas nama perusahaan.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 67
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
3). Prinsip akuntansi berterima umum dan sistem pengendalian internal yang sehat dan memadai
Hal tersebut mengakibatkan :
1.) Pengisian kembali Impres fund dikantor cabang kendari tidak sejalan deng No : Mmo/JS/Dir/1205-0060 berarti ada pengalihan asset perusahaan yang tidak semestinya kepada pihak karyawan. 2.)
pebedaan saldo IF secara fisik sebesarRp. 6,1188,000,00 dengan catatan , sebesar Rp, 9,361,396,00, selisih sebesar Rp 3,173, 396,00
STIE Putra Perdana Indonesia 3.)
proses pencatatan aliran kas masuk ke rekening IF tidak sejalan dengan logika akuntansi berakibat perbedaan saldo kas fisik dan pencatatan
hal tersebut disebabkan :
1.) Sosilaisasi kewajiban penggunaan rekening atas nama perusahaan dikantor cabang kendari belum dilakukan.
2.) Pengeluaran IF dari tgl 23-26 juni 2012 sebesar ± Rp 3,173,396,00 belum dilakukan pecatatan akuntansi. 3.) Dokumentasi atas transaksi IF dikantor cabang belum dilakukan, kepala lab
melakukan tugas keuangan ( seperti : melakukan admin keuangan, meliputi penarikan IF, Pembayaran, penyimpanan IF). kompetensi Admin keuangan
STIE Putra Perdana Indonesia belum sesuai kompetensi yang dibutuhkan perusahaan, dan sebab lain (admin keuangan sedang sakit dan rawat inap di rumah sakit sejak tanggal 22 juni s/d 30 juni 2012 ) .
Rekomendasi :
1.pergantian dana impresf fund hendaknya dilakukan sesuai ketentuan MMO/JS/1205-0060 , dan menagacu kepada standar oparsional penyelnggraan impres fund, menggunakan
satu rekening atas nama
perusahaan , 2.pengeluaran IF dilakukan pencatatan pengakuan pengeluaran setelah saat dilakukan pengeluaran IF dilengkapi bukti pengeluaran kas. Sejalan dengan prinsip akuntansi berterima umum, seluruh dokumen atas
STIE Putra Perdana Indonesia transaksi IF, semestinya dilakukan, baik dikendari maupun dikantor pusat
Page 68
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
3.karyawan melakukan tugas sesuai dengan fungsi pokoknya masingmasing, pekerjaan sesuai kompetensiya, dan segara dilakukan ”Training
of Accounting process” berkelanjutan sesuai ketentuan pedoman manual akuntansi dan SOP yang berlaku.
4. Imperest Fund
di set up dengan pembukaan rekening atas nama
perusahaan dengan plafon rupiah yang telah ditentukan oleh manajemen dan rekening Imperest Fund atas nama pribadi ditutup kemudian saldo terkahir untuk segera di transfer ke HO
STIE Putra Perdana Indonesia Tanggapan Auditi :
1. menyetujui untuk melakukan perbaikan dalam Pengisian kembali IF dimasa yang akan datang sesuai SOP peyelengraan IF, melalui rekening
perusahaan sejalan dengan ketentuan Mmo/JS/Dir/1205-0060 tentang : kewajiaban penggunaan rekening Imprest Fund atas nama perusahaan..
2. Setiap pengeluaran IF akan
dibuatkan bukti, dicatat, diakui, sesuai
prinsip umum akuntansi, dan dilakukan penyimpanan bukti transaksi baik dikantor kendari maupun dikantor pusat. 3. personel penyelenggran IF akan ditingkatkan kompetensi (akuntansi dan keuangan) sejalan dengan kebutuhan kantor cabang kendari melalui
STIE Putra Perdana Indonesia Training
of
Accounting
process
,
waktu
dan
training
akan
dikoordinasikan dengan kepala akuntansi dan keuangan dan Business control
Temuan ketiga
Penyelengaraan kas kecil untuk kegiatan advance belum berjalan dengan efektif:
a. Transfer advance menggunakan dua rekening BCA, KCP cabang cilegon
dengan No rek. 295213643 dan KCP cabang kendari dengan no rekening :7910490839 untuk project SAP dan NPM ( atas nama Dodie syukrana) dan adanya aliran kas masuk dan keluar antar rekening bank tanpa dilakukan pencatatan akuntansi masing masing buku harian kas tersebut dan belum diikuti lakukan rekonsiliasi bank antar rekening tersebut.
STIE Putra Perdana Indonesia b. beda jumlah saldo advance :
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 69
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
1.)
April 13
saldo advance menurut fisik, sebesar Rp,23,587,000.00, sedangkan saldo advance menurut catatan di buku pembantu admin keuangan di
kendari sebesar Rp. 27,985,000,00 beda sebesar 14,587,000.00(cash inflow from HO melalui rekening yang ditransfer dari Ho ke kendari sebesar Rp. 88,500,000,00 digunakan Rp. 60,515,000,00).
2.)
Saldo advance menurut catatan busines control per tanggal 31 Mei sebesar Rp 480,864,878.00 sedangkan saldo advance menurut Akuntansi (GL), sebesar Rp 544,495,600.00, beda
sebesar Rp
STIE Putra Perdana Indonesia 63,630,722 karena data on process .
c. dokumentasi pelaksanaan advance dikendari belum dilakukan.
d. Pemisahan tugas pokok fungsional admin keuangan dengan tugas lain belum berjalan dengan tepat
Hal tersebut mengakibatkan : a.
Jumlah aliran kas masuk dan aliran kas keluar masing-masing rekening untuk kegiatan kendari sulit diidentifikasi,
b.
Saldo advance fisik, sebesar Rp. 26,320,000.00 bersumber dari rekening 2952136438
belum
dipertangungjawabkan,
adanya
pengakuan
pengeluaran kas untuk sebelum dilakukan pengeluaran kas secara fisik
STIE Putra Perdana Indonesia sebesar Rp. 14,587,000.00,00 beda catatan jumlah saldo advance antara GL di dengan Catatan dibusiness control,
c.
pengeluaran advance tangal 23 dan 24 juni 2012 belum dilakukan pencatatan sebesar Rp 14,164,000.000.00
Hal tersebut disebabkan :
1. proses pengeluaran kas untuk kegiatan advance melalui tiga mekanisme belum distandarisasi yaitu: 1) mekanisme
rekening masing-masing surveyor, 2)
mekanisme pembayaran advance ke kendari melalui rekening 29521366438 atas nama karyawan dikantor cabang, 3) pembayaran advance dari kantor pusat ke kendari, kemudian kendari mengalokasi advance dan didistribusi ke surveyor dan operasional survey.
STIE Putra Perdana Indonesia 2. proses pengakuan dan pencatatan pada pelaporan pertangungjawaban seluruh advance (mekanisme pertama dan kedua), oleh surveyor, akan tetapi pertugas
Page 70
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
admin keuangan melakukan pencatatan dan pelaporan advance dengan mekanisme kedua dalam pelaporan IF, Sehingga terjadi dua pencatatan dan laporan pertanggungjawaban advance atau “expenses”. Pemberlakukan
mekanisme pembayaran ketiga baru dimulai pada kegaiatan survey “ antam “ akan tetapi tidak disertai pertunjuk teknis tertulis pelaksanaan bagi admin keuangan
3. Verifikasi dokumen survey dari dua mekanisme membutuhkan proses pencocokan data yang acurate, perlu waktu yang lama,
aliran dokumen
STIE Putra Perdana Indonesia advance dari business control ke akuntansi terlambat “bottle nack “ berakibat beda jumlah saldo advance.
4. Education background yang dimilki oleh admin keuangan dari kehutanan
Rekomendasi :
1. pihak business control dan admin coal & mineral terkait penyelenggaraan
saldo advance kendari segera melakukan rekonsiliasi saldo advance, koreksi saldo advance, secepatnya
mengembalikan saldo advance sebesar Rp
26,320,000.00 kerekening perusahaan dijakarta dan atau ke rekening asal karena bersiko terhadap kehilangan (brankas tidak terjamin keamanannya).
STIE Putra Perdana Indonesia 2. penggunaan satu rekening perusahaan untuk seluruh kegiatan pengeluaran kas kendari,
3. meningkatkan informasi dan komunikasi Jumlah mutasi saldo advance dari kantor cabang ke pusat dan sebaliknya.
4. Education Background bagi admin keuangan berbasis akuntansi dan keuangan (min pendidikan SMK Akuntansi/ D.1/D3 Akuntansi )
Tanggapan auditi Jumlah saldo advance secara fisik telah diinformasikan kepada pihak terkait (Coordinator cabang, admin keuangan, Busines control dan kepala keuangan dan akuntansi HO) untuk secepatnya dilakukan rekonsiliasi saldo advance dan
STIE Putra Perdana Indonesia penyelesaian paling lambat tgl 5 juli 2012 dan bila dimungkinkan disetor ke
rekening perusahaan (faktor keamanan). Dimasa yang akan datang, pihak-pihak
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 71
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
terkait melakukan peningkatan proses otorisasi dan verifikasi advance lebih cepat dan komunikatif, rekonsiliasi data advance dan akselarsi perhitungan
advance berbasis bukti transaksi yang wajar dan penggunaan satu rekening untuk cabang kendari, peningkatan kompetensi admin keuangan melalui training,
Kesimpulan Berdasarkan kegiatan audit internal dapat disimpulkan bahwa system pengendalian operasional terhadap penyelengraan kas, IF, (cash inflow dan cahout flow), advance
STIE Putra Perdana Indonesia dan pengelolaan piutang belum efektif, antara lain : 1) penggunaan tiga rekening rekening (aliran kas dari HO ke kendari) untuk kegiatan operasional kendari, aliran
kas masuk dan keluar antar ketiga rekening tersebut, tanpa disertai dengan
pencatatan akuntansi dalam buku harian kas masing-masing dengan tertib akuntansi dan belum sejalan dengan prinsip akuntansi berterima umum; 2) penyelengraan IF dari tahap pengisian kembali dana impres fund ke rekening bukan atas nama perusahaan, pencatatan penerimaan dan pengeluaran IF belum sejalan belum dengan : a) standar penyelengaraan IF no:01/FA/2007, b) prinsip akuntansi berterima umum; c) pelaporan dan pertangungjawaban IF belum menggunakan standart baku; 3) jumlah saldo advance sampai dengan pelaksanakan audit tgl 25 juni 2012 sebesar
STIE Putra Perdana Indonesia 542,411,122,dan dan saldo advance secara fisik belum dipertanggungjawabkan sebesar 23,985,000
Oleh sebab itu, diperlukan peningkatan tata kelola dari pihak terkait (koordinator
cabang dan Head of finance and accounting, busines control, coal & mineral, Human capital ) terutama aspek: a) ketersedian sumber daya manusia dibidang keuangan dan akuntansi sesuaikan kebutuhan organisasi, b) kebutuhan training berkelanjutan secara bertahap. Hal ini, menjadi tanggung jawab pihak tersebut,
untuk melakukan evalausi dan perbaikan, sehingga resiko dapat dikelola dengan baik
.
STIE Putra Perdana Indonesia Page 72
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, penulis mengajukan saran
diantaranya yaitu; Dalam melaksanakan prosedur audit kas oleh Auditor Internal pada
PT
Carsurin cabang kendari secara umum dilaksanakan dengan baik, sehingga penelti, memberikan saran hendaknya dalam pelaksanaan prosedur audit kas tersebut
STIE Putra Perdana Indonesia dilakukan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan tugas auditor, dan dapat dipertahankan juga lebih ditingkatkan lagi untuk memaksimalkan dalam
pelaksanaan prosedur pemeriksaan kas, dan Pengendalian intern atas kas baik kas
kecil maupun kas dibank harus ditingkatkan pengelolaaanya dan dilakukan pemisahan pemegang pengeluaran serta penerimaan kas harus dipisah, agar tidak terjadi lapping.
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 7; April 2013
Page 73
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Daftar Pustaka
Agoes Sukrisno. 2008. Auditing Pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik Jilid satu. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Amin Widjaya Tunggal,2009. Internal auditing (suatu pengantar) Harvarindo Ardiyos. 2004. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima Arens Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S.Beasley. 2008. Auditing dan Jasa assurance edisi Keduabelas Jilid 2. Jakarta: Erlangga Akmal .2009. Pemeriksaan Managemen Internal Audit. Edisi Kedua. Indeks Jakarta
STIE Putra Perdana Indonesia Hiro Tugiman,2009. Standair Profesional Audit Internal .Kanisius.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Mulyadi. 2002. Auditing Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat
Rahayu, Siti Kurnia dan suhayati Ely. 2010. Auditing Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Soemarso S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakrta: Salemba Empat Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung:Alfabeta
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Page 74
InoVasi Volume 7 ; April 2013