STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE, PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KATAGORI LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA WAHYU YULIANTO WIBOWO Dosen Tetap SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTERA PERDANA INDONESIA
STIE Putra Perdana Indonesia ABSTRACT
Purpose Of This research is to know influence variable ratio leverage ( debt equity ratio) and industrial profitability, return on assets, return on equity, operating profit margin, earning per share to the price of share. Analysis utilized in this research applies doubled linear regression analysis to measure how big ratio leverage ( debt equity ratio) and industrial profitability ( return on assets, return on equity), operating profit margin, earning per share can explain variable dependen the price of share. Hypothesis test done with F test and test T to test independent variable influence in simultan and parsial.
that there is ratio influence leverage ( debt equity ratio), industrial profitability ( return on assets, return on equity), operating profit margin , earning per share to the price of share where F value signifcant 0,000 smaller than at level of significant 5% (µ= 0,05). Test result parsially show that independent variable of return on assets, return on equity Operating profit margin doesn't have influence to variable dependen the price of share, debt equity ratio, earning per share has influence to variable dependen the price of share.
STIE Putra Perdana Indonesia Coefficient Of Determination value / determinant coefficient ( R²) to value return share 0,69 ( or equal to 69%). Result of research of show in simultan
Result of this research expected has contribution for the side of regulator in the case of image of about implementation the price of share, at public company in Indonesia along with factors influencing it. Result of this research expected also able to become input to the side of regulator to do implementation the price of share at companys in Indonesia.
Keywords: Stock price, Debt Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Earning Per Share (EPS).
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 554
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Bursa Efek Indonesia merupakan pilihan tepat untuk mengalokasikan dana bagi para investor kepada pihak yang membutuhkan tambahan dana (perusahaan). Perusahaan yang go public menerbitkan sekuritas untuk dijual kepada investor. Investor membeli sekuritas dengan harapan memperoleh return maksimal atas investasinya. Selama ini investor banyak yang memperhatikan investasinya termasuk dalam pengelolaan risiko. Tidak seperti sebelumnya, kebanyakan investor hanya menggunakan perkiraan semata, karena cara tersebut justru memberikan risiko tinggi dan cenderung tidak menguntungkan. Untuk memperhitungkan tingkat keuntungan serta risiko tentunya investor membutuhkan suatu informasi akuntansi yang pada umumnya diperoleh dari data fundamental perusahaan yaitu laporan keuangan. Melalui laporan keuangan investor dapat menilai kinerja keuangan perusahaan,
Nopember 14
di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah suatu media untuk menyajikan informasi yang telah dikumpulkan dan diolah dengan akuntansi keuangan yang kemudian disusun dalam bentuk laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, serta laporan laba ditahan dimana nantinya akan dikomunikasikan secara periodik kepada para pemakainya
STIE Putra Perdana Indonesia Tujuan dan Pengguna Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut SAK (2009) untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besarkalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumbersumber daya yang dipercayakan kepada manajemen. SAK (2009) juga menjelaskan pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembagalembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Pada dasarnya informasi merupakan unsur penting bagi investor karena pada hakekatnya informasi menyajikan keterangan,
STIE Putra Perdana Indonesia Konsep Dasar Laporan Keuangan Menurut SAK (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Suwardjono (2003 : 65), laporan keuangan merupakan mediakomunikasi dan pertanggungjawaban antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya. Definisi laporan keuangan
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 555
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana penjualan atas sekuritas atau surat-surat berharga perusahaan tersebut di pasar modal. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis dalam mengambil keputusan investasi. Menurut PSAK No. 1 (2009) laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini :
Nopember 14
suatu periode akuntansi tertentu, operasi, investasi dan pendanaan. 4. Laporan arus kas Laporan arus kas memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas selama satu periode tertentu. Laporan arus kas terdiri atas tiga bagian, yaitu : a. Laporan arus kas investasi b. Laporan arus kas pendanaan c. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan
STIE Putra Perdana Indonesia 1. Neraca Neraca merupakan elemen dari laporan keuangan yang memberikan informasimengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Neraca pada umumnya memiliki tiga unsur, denganpenjabaran menurut Suwardjono (2003) sebagai berikut : a. Aktiva b. Kewajiban/Hutang c. Ekuitas
Hasil-hasil penelitian terdahulu sebagaimana dijelaskan di atas memberikan motivasi bagi peneliti yaitu penggabungan faktor-faktor yang mempengaruhi return saham sehingga memberikan bukti empiris yang baru dan memperkuat hasil-hasil empiris mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah obyek penelitian atau sampel yang digunakan yaitu perusahaanperusahaan termasuk dalam katagori LQ 45 yang go public di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi oleh sifat katagori LQ45 adalah saham saham yang di pilihan melalui seleksi dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
STIE Putra Perdana Indonesia 2. Laporan laba rugi Laporan laba rugi menyediakan informasi mengenai penentuanprofitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman yang diperlukan investor dan kreditor untuk membantu memprediksi jumlah, penetapan waktu dan kepastian dari arus kas masa depan. 3. Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas perusahaan akibat operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada
periode pengamatan yang menggunakan rentang waktu triwulanan periode tahun 2007-2011 ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE, PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN KATAGORI LQ45
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 556
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Investasi Investasi menurut Reilly dan Norton (2003)1 : An investment is the current commitment of dollars for period of time to derive future payment that will compensate the investor for 1) the time funds are commited, 2) the expected rate inflation and 3) the uncertainty of the future payment.
memperoleh pendapatan tambahan secara periodic Jenis Investasi
STIE Putra Perdana Indonesia Sharpe (1999)2 investasi diartikan sebagai : “The sacrifice of current dollar for future dollars”.Sedangkan pengertian investasi menurut Jones (2000)3 : “The commitment of fund to one or more assets that will be held over some future time period”.
Menurut Jones (2000)4 investasi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu: “Financial Asset are paper (electronic) claims on some issuer, such as the federal government or a corporation; on the other hand, real Asset are tangible assets such as gold, silver, diamond, art and real assets”.Real asset dan Financial asset dijelaskan sebagai berikut : 1). Financial assets (investasi pada aset keuangan) adalah suatu investasi dimana investor menanamkan dana yang dimilikinya ke dalam aset keuangan yang merupakan klaim terhadap pihak tertentu. Klaim tersebut biasanya dinyatakan dalam bentuk sertifikat atau surat berharga yang menunjukkan kepemilikan aset tersebut, misalnya saham, obligasi dan kredit bank. 2). Real asset (investasi pada aset nyata) adalah suatu investasi dimana investor menanamkan dana yang dimilikinya ke dalam aset nyata yang dapat dilihat secara fisik atau wujudnya. Misalnya tanah, gedung, perumahan, mesin, pabrik, emas dan lain-lain.
STIE Putra Perdana Indonesia Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan secara umum investasi merupakan penanaman modal yang dilakukan dalam bentuk pembelian surat-surat berharga, emas, valuta asing, deposito, dan lain lain guna
1
Reilly, Frank K. Dan Edgar A, Norton, 2003, Investment, Fourth Edition, The Dryden Press, Amerika
2
Sharpe,F,William, Alexander,J,Gordon, Bailey,V,Jeffry, (1999), Invesment, 5th Edition, Prentice Hall.
3
Jones, P, Charles ,2000 Investments Analysis and Management, Eighth Edition, John Willey & Son, Inc
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
4
Opcit Jones 2000
Page 557
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
bisa
Jenis investasi menurut Sartono 5 (2000) berdasarkan jangka waktu dibedakan menjadi dua:
Nopember 14
diperjualbelikan,
diterbitkan
oleh
baik
yang
pemerintah,
’public
authorities’maupun perusahaan swasta. Sartono (2000)7
1). Investasi jangka pendek : Investasi yang berumur kurang dari satu tahun. 2). Investasi jangka panjang : Investasi yang berumur lebih dari satu tahun. Investasi jangka panjang dibedakan menjadi 2 yaitu : a) Investasi menengah : investasi yang berumur antara 1–5 tahun. b). Investasi jangka panjang : investasi yang berumur lebih dari lima tahun.
“Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi aset keuangan jangka panjang atau long term financial assets”. Sehingga secara umum pasar modal dapat diartikan sebagai pasar tempat terjadinya transaksi berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang.
STIE Putra Perdana Indonesia Pengertian Saham
Husnan (2001)8: “Saham adalah
Arti Pasar Modal Secara formal pasar modal dapat
tanda
bukti
kepemilikan
suatu
untuk
perusahaan”. Jogiyanto (2003)9: “tanda
keuangan
kepemilikan perusahaan yang memiliki
(sekuritas) jangka panjang yang bisa
beberapa hak dalam perusahaan”. Dari
diperjual-belikan, baik dalam bentuk
pengertian di atas dapat disimpulkan
hutang (obligasi) atau modal sendiri
bahwa
(saham), baik yang diterbitkan oleh
kepemilikan
Pemerintah, ‘public authorities’, maupun
yang
perusahaan swasta.
kepada pemegang saham.
didefinisikan
sebagai
berbagai
instrumen
pasar
STIE Putra Perdana Indonesia Husnan
(2001)6,
saham
adalah
atas
memberikan
suatu
tanda
bukti
perusahaan
hak-hak
tertentu
mengatakan
bahwa pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang 5
Sartono, Agus., 2000 Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta
7
Opcit Sartono 2000
8
Opcit Husnan 2001
9
Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta
STIE Putra Perdana Indonesia 6
Opcit Husnan 2001
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 558
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
b. Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio Leverage. Rasio
Nopember 14
leverage
dihitung
dari
hutang
dengan
total
imbangan antara hutang dengan
aktiva dan modal sendiri perusahaan.
modal sendiri. Semakin tinggi rasio
Rasio ini menyangkut jaminan, yang
ini berarti modal sendiri semakin
mengukur
sedikit
perbandingan
kemampuan
Rasio
perusahaan
ini
merupakan
dibanding
untuk membayar hutang bila pada suatu
hutangnya.
saat
ukuran
Bagi
dengan perusahaan
STIE Putra Perdana Indonesia perusahaan
dilikuidasi
atau
hutang
sebaiknya
tidak
dibubarkan. Dengan kata lain rasio ini
melebihi dari modal sendiri karena
mengukur seberapa besar perusahaan
resiko menjadi tinggi apabila terjadi
menggunakan dana dari pihak luar atau
likuidasi
kreditor.
kesulitan untuk membayar hutang.
a. Debt to total asset ratio.
dan
perusahaan
Sunjaya
(2003)10,
Debt to total asset ratio mengukur seberapa besar seluruh hutang dijamin oleh seluruh aktiva perusahaan. Kreditur lebih menyukai rasio yang rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi. Namun, di sisi lain pemilik saham lebih menyukai rasio yang tinggi karena dapat meningkatkan laba yang diharapkan.
dan
Debt
Ratiomerupakan perusahaan
untk
akan
Barlian
to
Equity
kemampuan melakukan
pembayaran hutang sesuai dengan
STIE Putra Perdana Indonesia perjanjian
Untuk mengukur besarnya debt to total asset dihitung dengan rumus sebagai berikut: Total Liabilities Debt to total asset ratio = Total
STIE Putra Perdana Indonesia Assets
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
10
Ridwan Sanjaya dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan
Page 559
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
berdasarkan jadual selama
umur hutangnya. Dalam hutang
terdapat kewajiban tetap unruk membayar
bunga
dan
pokok
pinjaman.
hutang mencakup hutang lancer maupun hutang jangka panjang. Investor akan lebih menyukai rasiohutang yang lebih rendah, karena semakin rendah rasio ini semakin besar perlindungan terhadap kerugian investor dari peristiwa likuidasi.
(2001)11,
Harahap menerangkan
DER
Nopember 14
Hubungan antara Debt to Equity Ratio dengan PER adalah
STIE Putra Perdana Indonesia menggambarkan
samapai
sejauhmana modal pemilik dapat
menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini
semakin baik. Untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika jumlah
modal lebih besar dari jumlah
dapat positif maupun negatif, yang
berarti semakin besar nilai Debt to Equity Ratio maka nilai PER yang diharapkan besar
atau
juga
akan
dapat
juga
semakin
berarti
semakin rendah nilai PER yang diharapkan.
hutang atau minimal sama. (2003)12,
Sawir menggambarkan
DER
perbandingan
STIE Putra Perdana Indonesia hutang
dan
pendanaan
menunjukan
ekuitas
dalam
perusahaan
dan
kemampuan
modal
sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Brigham and Houston (2001)13, DER mengukur persentase dana yang disediakan dari internal company. Total 11
Harahap, Sofyan Safrie, (2001), Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
STIE Putra Perdana Indonesia 12
Opcit Sawir
13
Opcit Brigham dan Houston
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 560
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Total Debt
Debt Equity Ratio = Total Equity . Rasio Profitabilitas.
STIE Putra Perdana Indonesia Rasio
profitabilitas
kemampuan
mengukur
perusahaan
untuk
menghasilkan laba. Rasio ini membantu perusahaan
dalam
mengontrol
penerimaannya rasio-rasio profitabilitas terdiri dari:
a. Operating profit margin. Operating profit margin mengukur berapa laba usaha yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan.
STIE Putra Perdana Indonesia Semakin rendah rasio ini, semakin
kurang baik karena biaya-biaya
operasi naik. Kemungkinan hal ini terjadi karena ada pemborosan. Perhitungan
operating
profit
margin. Sawir (2003)14
STIE Putra Perdana Indonesia 14
Opcit Sawir
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 561
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Operating Profit
Operating profit margin =
Sales
b. Return On Investment.
menunjukkan kinerja yang buruk
Return On Investment mengukur
atas
keuntungan yang dihasilkan dari
buruk oleh manajemen, sedangkan
seluruh
rasio tinggi menunjukkan kinerja
pemanfaatan
aktiva
yang
STIE Putra Perdana Indonesia aktiva
yang
dimiliki
perusahaan. Rasio yang rendah
atas penggunaan aktiva yang baik.
Operating Income
ROA =
Sales
X
Sales
a. Return On Equity.
Total Asets
efisien. Untuk menghitung Return
Sawir (2003)15Return On Equity
On
mengukur seberapa banyak laba
sebagai berikut;
Equity
digunakan
rumus
bersih yang dapat dihasilkan dari
STIE Putra Perdana Indonesia investasi para pemegang saham
dalam perusahaan. Rasio yang rendah
dapat
diartikan
bahwa
manajemen kurang efisien dalam penggunaan rasio
modal,
yang
menunjukkan besar
modal
sedangkan
tinggi
bahwa
dapat
sebagian
diperoleh
dari
pinjaman atau manajemen sangat
STIE Putra Perdana Indonesia 15
Opcit Sawir
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 562
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Net Profit
Return On Equity =
Owner Equity
STIE Putra Perdana Indonesia c. Earning Per Share Earning
Per
merupakan
Share
bagian
(EPS)
dari
rasio
pertumbuhan (growth ratio). Investor menghitung rasio pertumbuhan untuk menganalisa dan mengevaluasi kondisi keuangan
perusahaan. Weston dan
Copeland (1995)16 mengatakan bahwa rasio
pertumbuhan
kemampuan
mengukur
perusahaan
untuk
mempertahankan posisi ekonomisnya
STIE Putra Perdana Indonesia dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam industri atau pasar produk. Salah satu penghitungan yang dapat dilakukan adalah
dengan
menggunakan
EPS,
yaitu jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar. Persamaan rasio EPS adalah: 16
Weston, J. Fred, dan Thomas E. Copeland, 1995. Manajemen Keuangan. Jilid Satu Alih Bahasa. Edisi Kesembilan. Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 563
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Laba bersih – Dividen Saham Preferen
Earning per Share =
Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar
STIE Putra Perdana Indonesia d. Harga Saham
Pengujian Hipotesis
Harga Saham
Pengujian terhadap hipotesis penelitian
Menurut
(2003:58)
Pandji
harga
dan
saham
Piji
bertujuan untuk membuktikan adanya
dapat
pengaruh antara perubahan Debt Equity Ratio (X1), Return on Asset (X2), Return
dibedakan menjadi 3 yaitu :
on Equity (X3), Operating Profit Margin a. Harga Nominal
(X4), Earning Per Share (X5) terhadap
b. Harga saham perdana
hargaSaham (Y). Pengujian dilakukan secara pooled data baik secara simultan
STIE Putra Perdana Indonesia c. Harga pasar
dan secara parsial terhadap masingmasing variabel penelitian. Hasil analisis regresi dengan α = 5%
S
Koefisien Variabel Bebas
Regresi
Debt Equity Ratio(X1) Return on Asset(X2) Return on Equity(X3)
-911,619 -89,082 68,824
t t hitung -3,159 -1,047 1,730
sig (uji t) 0,002 0,296 0,085
F hitung
82,065
Sig (uji f)
0.000
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 564
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Operating Profit Margin(X4) -95,311 -1,823 Earning Per Share (X5) 15,173 17,456 Konstanta 8194,270 Variabel terikat (Y) 0,831 R R2 (koefisien determinasi) 0,690 0,682 Adj R2 Sumber: laporan keuangan diolah dengan SPSS
Nopember 14
0,070 0,000
STIE Putra Perdana Indonesia 2
sedangkan
Koefisien Determinasi (R ) Besarnya
koefisien
determinasi
2
(R ) menunjukkan sampai seberapa besar
variasi
perubahan
variabel
independen mampu menjelaskan variasi
perubahan variabel dependen. Semakin
sisanya
sebesar
31%
dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel
yang
digunakan
dalam
penelitian ini.
Hasil Uji Regresi Berganda (Uji F)
determinasi
Pengujian regresi berganda bertujuan
variabel
untuk membuktikan adanya pengaruh
independen yang digunakan sebagai
secara simultan Debt Equity Ratio (X1),
besar
nilai
menunjukkan
koefisien bahwa
STIE Putra Perdana Indonesia prediktor
nilai
variabel
memiliki
ketepatan
dependen
prediksi
yang
Return on Asset(X2), Return on Equity (X3),
Operating
Profit
Margin(X4),
semakin tinggi. Berdasarkan hasil uji
Earning Per Share(X5) terhadap harga
regresi pada Tabel di atas, diperoleh
Saham (Y). Berdasarkan hasil pengujian
nilai
sebesar
pada Tabel di atas, pengujian secara
0,831. Hal ini menunjukkan bahwa
simultan menghasilkan nilai F hitung
variabel independen [Debt Equity Ratio
sebesar
(X1), Return on
signifikansi
koefisien
determinasi
Asset(X2), Return on
82,065.
0,000.
dengan
tingkat
oleh
karena
Equity (X3), Operating Profit Margin(X4),
probabilitas sig lebih kecil dari 0,05
Earning
mampu
maka model regresi dapat digunakan
menjelaskan variasi perubahan variabel
untuk memprediksi harga saham. Hal
dependen (harga Saham) sebesar 69%,
ini dapat menyatakan bahwa variabel
Per
Share(X5)]
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 565
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
independen secara bersama – sama berpengaruh
terhadap
Nopember 14
dependen.
variabel
Hasil Uji Regresi Sederhana (Uji t)
4. Koefisien regresi return on equity sebesar
68,824
menyatakan
bahwa setiap penambahan return
Y = 8194,27 – 911,611 DER - 89,082
STIE Putra Perdana Indonesia ROA + 68,824 ROE - 95,311 OPM
on
+ 15,173EPS
meningkatkan
Dari persamaan regresi linear berganda diatas diperoleh informasi bahwa:
1. Konstanta
sebesar
equity
1
satuan
akan
hargasaham
sebesar 68,824.
5. Koefisien regresi operating profit
margin sebesar - 95,311 OPM
8194,27
menyatakan bahwa jika variabel
menyatakan
independen
penambahan net profit margin
(tetap),
dianggap
maka
konstan
harga
saham
bahwa
setiap
satuan
akan
menurunkanhargasaham
sebesar 8194,27. 2. Koefisien regresi debt equity ratio
1
sebesar
95,311
STIE Putra Perdana Indonesia sebesar
-911,611
menyatakan
6. Koefisien regresi earning per share
bahwa setiap penambahan debt
sebesar
equity ratio sebesar 1 satuan akan
bahwa setiap penambahan earning
menurunkan
per
harga
saham
3. Koefisien regresi return on asset -
89,082
asset
1
menyatakan
satuan
harga
akan
saham
sebesar 15,173
menyatakan
bahwa setiap penambahan return on
share1
meningkatkan
sebesar 911,611.
sebesar
15,173
satuan
akan
Uji t digunakan untuk membuktikan adanya
pengaruh
secara
parsial
menurunkan harga saham sebesar
perubahan
89,082.
Return on Asset(X2), Return on Equity
Debt
Equity Ratio
(X1),
STIE Putra Perdana Indonesia (X3),
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Operating
Profit
Margin(X4), Page 566
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Earning Per Share(X5) terhadap harga
adalah LQ 45 di BEJ tahun 2001 dan
Saham (Y)
2002.
Dengan
menggunakan
teknik
analisis regresi hasil yang diperoleh
1. Debt Equity Ratio (X1)terhadap
equity ratio memberikan hubungan yang
harga Saham Pengujian secara parsial Debt Equity
Ratio
(X2)
menunjukkan hanya variabel debt to
terhadap
nyata dengan return saham. Natarsyah
harga
S.
(2002)
STIE Putra Perdana Indonesia Saham menghasilkan t-Hitung sebesar -
menganalisis pengaruh beberapa faktor
3,159dan diperoleh angka signifikan
fundamental
0,002.
terhadap harga saham. Penelitian ini
Karena
probabilitas
dibawah
level of significant 5% (= 0,05), hal ini
menunjukkan bahwa Debt Equity Ratio (X1)
berpengaruh terhadap Return
Saham. Hal ini berarti pula hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya terdapat pengaruh antara Debt Equity Ratio (X1)
dan
risiko
sistematik
merupakan studi terhadap 16 industri
barang konsumsi yang go public di pasar modal dalam periode 8 tahun
(1990—1997) dengan mengasumsikan bahwa harga saham merupakan fungsi dari ROA, ROE, beta, book value, debt/equity dan required rate of return.
terhadap harga Saham.
STIE Putra Perdana Indonesia Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2006), dimana dalam penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel
Debt
mempunyai
Equity
Ratio
pengaruh
dengan
penelitian
Kennedy
hipotesis diperoleh hasil bahwa, debt to equity ratio berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
Hal ini mengindikasikan bahwa
tidak
signifikan
rasio DER menyebabkan perubahan
return saham satu tahun ke depan. Hal
terhadap Return Saham. Hasil
Setelah melakukan pengujian terhadap
ini
konsisten
(2003)
meneliti
pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap
ini
konsisten
dengan
penelitian
Natarsyah (2002) yang menyatakan bahwa Debt Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
STIE Putra Perdana Indonesia Return saham. Sampel yang digunakan
saham.
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 567
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
terhadap harga saham. Penelitian ini merupakan studi terhadap 16 industri
2. Return On Assets(X2) terhadap
barang konsumsi yang go public di
harga Saham
pasar modal dalam periode 8 tahun
Pengujian secara parsial Return
(1990—1997) dengan mengasumsikan
On Assets (X4) terhadap Return Saham
bahwa harga saham merupakan fungsi
menghasilkan t-Hitung sebesar -1,047
dari ROA, ROE, beta, book value,
dan diperoleh angka signifikan
debt/equity dan required rate of return.
STIE Putra Perdana Indonesia Karena
probabilitas
0,296.
diatas
level
of
Setelah melakukan pengujian terhadap
0,05).
Hal
ini
hipotesis diperoleh hasil bahwa return
menunjukkan bahwa Return On Assets
on assets berpengaruh terhadap harga
(X2) tidak berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan. Variabel return on
Saham, hal ini berarti
hipotesis
asset berpengaruh positif dan signifikan
alternatif (Ha) ditolak, artinya tidak
terhadap return saham satu periode ke
terdapat pengaruh antara Return On
depan. Hasil ini tidak konsisten dengan
Assets (X2) terhadap harga Saham.
teori dan pendapat Mogdiliani dan Miller
significant
5%
(=
pula
Penelitian ini
tidak konsisten
(MM) yang menyatakan bahwa nilai
STIE Putra Perdana Indonesia dengan Kennedy JSP (2003) pengaruh
perusahaan ditentukan oleh earnings
ROAterhadap Return saham. Sampel
power dari aset perusahaan. Hasil yang
yang digunakan adalah LQ 45 di BEJ
positif menunjukkan bahwa semakin
tahun
Dengan
tinggi earnings power semakin efisien
menggunakan teknik analisis regresi
perputaran aset dan atau semakin tinggi
hasil
profit
2001
yang
hanya
dan
2002.
diperoleh
variabel
menunjukkan
ROA
memberikan
margin
yang
diperoleh
oleh
perusahaan. Hal ini berdampak pada
hubungan yang nyata dengan return
peningkatan
saham.
dalam hal ini return saham satu tahun
Natarsyah
S.
(2002)
nilai
perusahaan
yang
ke depan.
STIE Putra Perdana Indonesia menganalisis pengaruh beberapa faktor fundamental
dan
risiko
sistematik
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 568
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
3. Return On Equity(X3) terhadap
argumentasi
teori
Nopember 14
seperti:
ekspansi,
harga Saham
pengeluaran yang lebih besar untuk
Pengujian secara parsial Return
pemasaran dan penetrasi pricing dan
On Equity (X3) terhadap harga Saham
aktivitas lain yang membutuhkan biaya
menghasilkan
relatif besar, sehingga penjualan yang
t-Hitung
sebesar
1,730dan diperoleh angka signifikan
terlalu
agresif
terbukti
0,085. Karena probabilitas diatas level
positif
of significant 5% (= 0,05).
Peningkatan aktiva dan atau ekuitas
signifikan
berpengaruh
terhadap
ROE.
STIE Putra Perdana Indonesia Hal ini
menunjukkan bahwa Return On Equity
yang
(X3) tidak berpengaruh terhadap harga
penjualan yang memadai cenderung
Saham, hal ini berarti
menguntungkan bagi perusahaan. Jadi
pula
hipotesis
diimbangi
dengan
alternatif (Ha) ditolak, artinya tidak
pihak
terdapat pengaruh antara Return On
memfokuskan pada tingkat penjualan
Equity terhadap harga Saham.
secara
Hasil penelitian ini tidak sejalan
manajemen
tingkat
sebaiknya
bertahap
seiring
lebih
dengan
peningkatan assets.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Anastasia,
Gunawan,
dan
Wijiyanti
4. Operating
Profit
Margin(X4)
STIE Putra Perdana Indonesia (2003), dimana dalam penelitian yang
terhadap harga Saham
dilakukan menunjukkan bahwa variabel
Pengujian Margin
secara
(X4)
parsial
terhadap
Net
Return On Equity mempunyai pengaruh
Profit
harga
signifikan terhadap Return Saham.
Saham menghasilkan t-Hitung sebesar -
signifikan
1,823 dan diperoleh angka signifikan
tersebut konsisten dengan penelitian
0,070 karena probabilitas diatas level of
Wirawati
Hasil
positif
dan
(2008)
yang
menunjukkan
significant 5% (= 0,05).
bahwa
variabel
ROE
berpengaruh
menunjukkan bahwa Net Profit Margin
positif
dan
profitabilitas
Hal ini
signifikan
terhadap
(X4) tidak berpengaruh terhadap harga
perusahaan.
Dampak
Saham, hal ini berarti
pula
hipotesis
STIE Putra Perdana Indonesia positif
pangsa
profitabilitas
telah
pasar
terhadap
didasarkan
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
alternatif (Ha) ditolak, artinya tidak
pada
Page 569
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
terdapat pengaruh antara Net Profit Margin terhadap Return Saham.
Kesimpulan
5. Earning Per Share(X5) terhadap harga Saham
Berdasarkan hasil analisa yang diuraikan dapat
Pengujian secara parsial Earning
dalam
diambil
bab
pembahasan,
kesimpulan
sebagai
berikut :
STIE Putra Perdana Indonesia Per Share(X5)terhadap harga Saham
Hasil uji secara simultan menunjukan
menghasilkan
sebesar
bahwa variabel debt equity ratio, return
17,456dan diperoleh angka signifikan
on assets, return on equity, operating
0,000 karena probabilitas dibawah level
profit margin, earning per share memiliki
of significant 5% (= 0,05).
pengaruh terhadap hargasaham. Hal ini
t-Hitung
Hal ini
menunjukkan bahwa Earning Per Share
mengindikasikan
berpengaruh terhadap harga
Saham,
keseluruhan variabel debt equity ratio,
hal ini berarti pula hipotesis alternatif
return on assets, return on equity,
(Ha) diterima, artinya terdapat pengaruh
operating profit margin, earning per
antara Earning Per Share terhadap
share
dapat
bahwa
secara
dipergunakan
untuk
STIE Putra Perdana Indonesia harga Saham.
memprediksi harga saham satu tahun
Penelitian ini konsisten dengan
Kennedy
JSP
meneliti
Hasil uji menunjukkan bahwa
pengaruhEarning Per Share terhadap
debt equity ratio memiliki pengaruh
return saham. Sampel yang digunakan
terhadaphargasaham.
adalah LQ 45 di BEJ tahun 2001 dan
mengindikasikan bahwa rasio hutang
2002.
teknik
menyebabkan perubahan hargasaham
analisis regresi hasil yang diperoleh
satu tahun ke depan. Konsisten dengan
menunjukkan hanya variabelNet Profit
penelitian
Marginmemberikan
menyimpulkan hubungan debt equity
Dengan
(2003),
kedepan.
menggunakan
hubungan
yang
Bandhari
Hal
(1998)
ini
yang
STIE Putra Perdana Indonesia nyata dengan return saham.
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
ratio dengan harga saham.
Page 570
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Hasil uji menunjukkan bahwa
tersebut, karena tingginya rasio EPS,
return on assetstidak memiliki pengaruh
yang menyebabkan harga saham terlalu
terhadaphargasaham. Hasil ini tidak
tinggi penilaiannya. Ini berarti semakin
konsisten dengan teori dan pendapat
besar pula risiko akan terjadinya koreksi
Mogdiliani dan Miller, yang menyatakan
terhadap harga saham. Risiko
bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh
demikian demikian pada umumnya tidak
earnings power dari aset perusahaan..
disenangi investor, yang berakibat rasio
Hasil penelitian ini tidak mendukung
EPS tidak dipakai sebagai referensi bagi
hasil penelitian terdahulu Ulupui (2006),
para
Kennedy (2003).
mendukung hasil penelitian terdahulu
yang
STIE Putra Perdana Indonesia Return on equity tidak memiliki
pemodal.
Hasil
penelitian
ini
Santoso (2003).
pengaruh terhadap hargasaham karena
.
mencerminkan efisiensi dan efektifitas
Operating
profit margin tidak
perusahaan dalam mendapatkan laba
memiliki
pengaruh
bersih berdasarkan jumlah modal yang
terhadaphargasaham,
tersedia. Hasil penelitian ini mendukung
mengindikasikan bahwa operating profit
hasil penelitian terdahulu, antara lain
margin
yang
tidak dapat digunakan untuk
STIE Putra Perdana Indonesia Natarsyah
(2002),
Kennedy
(2003),
Wirawati (2008) Anastasia (2003). Earning per share
memiliki
pengaruh terhadapharga saham, yang
mengukur harga saham satu tahun kedepan.
Hasil
penelitian
ini
tidak
mendukung hasil penelitian terdahulu Muharam (2002).
berarti sesuai dengan teori bahwa EPS
merupakan salah satu rasio keuangan yang
berpengaruh
positif
harga saham. Semakin
terhadap
Adapun
keterbatasan
dari
besar EPS
penelitian ini secara umum adalah
maka laba setelah pajak yang dihasilkan
terkait dengan sampel penelitian yang
juga semakin baik, sehingga harga
terbatas pada LQ 45 yang terdaftar di
saham perusahaan tersebut semakin
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan
meningkat.
periode penelitian hanya selama lima
STIE Putra Perdana Indonesia Ketiadaan
pengaruh
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 571
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
tahun yaitu tahun 2007 sampai dengan
Sebagai implikasi dari hasil penelitian
2011
ini, peneliti mengemukakan saran saran sebagai berikut :
Bagi Emiten Hasil
analisa
financial
menunjukkan
bahwa
leverage tidak memberikan
Diharapkan
untuk
memperhatikan
tingkat penggunaan hutang perusahaan
STIE Putra Perdana Indonesia pengaruh harga,
yang
oleh
sebaiknya kecilnya
negative
karena
itu
memperhatikan
utang
perusahaan.
Untuk
meningkatkan diharapkan
yang
nilai
emiten
terhadap
atau financial leverage sebagai dasar
emiten
dalam pengambilan keputusan investasi
besar
di pasar modal.
dipergunakan
tetap
dapat
perusahaan,
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
mampu
dapat memperluas sampel dan ruang
mempertahankan kondisi struktur modal
lingkup penelitian serta memperpanjang
yang
adanya
periode pengamatan guna memberikan
Selain itu, agar
generalisasi terhadap hasil yang ingin
optimal
tetap
Bagi Peneliti Selanjutnya
melalui
penggunaan utang.
STIE Putra Perdana Indonesia public emiten perlu untuk mengetahui kriteria –kriteria
dicapai.
yang menjadi dasar
investor untuk menanamkan modalnya.
Kriteria-kriteria tersebut seperti tingkat risiko keuangan, tingkat pengembalian investasi, kemakmuran para pemegang saham dan lain sebagainya.
Bagi Investor
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 572
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono. 2001. Manajemen keuangan teori, dan aplikasi. Yogyakarta : BPFEYogyakarta.
Anastasia Njo, Wijayanti dan Gunawan (2003). Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ. Jurnal Ekonomi Akuntansi. Universitas Kristen Petra. Surabaya. Anoraga, Pandji dan Piji, 2003. Pengantar Pasar Modal, PT. Rineka Cipta, Jakarta
STIE Putra Perdana Indonesia Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan. Edisi 4. Yogyakarta :BPFE Yogyakarta. Data keuangan LQ45. Diambil pada tanggal 2 November 2012 dari, www.idx.co.id
Data Harga Saham LQ45. Diambil pada tanggal 2 November 2012 dari www.idx.co.id dan www.finance.yahoo.com Foster, George,( 1986), Financial Statement Analysis, 2 nd Edition, Prentice Hall
Gitman, Lawrence J, (2003). Principle of Managerial Finance, 10th Edition, Harper Collins Publisher Inc., New York Ghozali, Imam 2007,”Apikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS” Cetakan ke empat, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro
STIE Putra Perdana Indonesia Hanafi, Mamduh M, dan Halim, Abdul, (2003), Analisis Laporan Keuangan, APP AMP YKPN, Yogyakarta
Helfert, Erich A,(1985), Analisis Laporan Keuangan, Edisi ketujuh, Penerbit Erlangga, Jakarta
Harahap, Sofyan Safrie, (2001), Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Yogyakarta
Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta
STIE Putra Perdana Indonesia Jones, P, Charles ,(2000) Investments Analysis and Management, Eighth Edition, John Willey & Son, Inc. InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 573
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Kieso, Donald E., dan Jerry J. Weygant, 1995. Intermediate Accounting. Jilid Satu. Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta. Laporan Keuangan.2012.Indonesia Capital Market Directory
Lesmana Rico dan Surjanto Rudy, (2003), Financial Performance Analyzing, PT. Elex Media Komputindo, Yakarta Mulyono, Sugeng, 2000. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Saham. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Vol. 1, No. 2, Desember 2000.
STIE Putra Perdana Indonesia Reilly, Frank K. Dan Edgar A, Norton, 2003, Investment, Fourth Edition, The Dryden Press, Amerika. Ridwan Sanjaya dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan
Santoso, Bambang Hadi, 2003, “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Mikro Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Jurnal Ekuitas Akreditasi No.49/DIKTI/Kep/2003, Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Surabaya
Sharpe,F,William, Alexander,J,Gordon, Bailey,V,Jeffry, (1999), Invesment, 5th Edition, Prentice Hall
Sunariyah, 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. UPP-AMP YKPN, Yogyakarta Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar. Ed 3. Yogyakarta: BPFE
STIE Putra Perdana Indonesia Syamsudin, Lukman, (2004), Manajemen Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Ulupui, I G. K.A. 2006, Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan kategori Industri Barang Konsumsi di BEI), Buletin Studi Ekonomi Vol 13 No.1 Tahun 2008, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Weston, J. Fred, dan Thomas E. Copeland, 1995. Manajemen Keuangan. Jilid Satu Alih Bahasa. Edisi Kesembilan. Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta Widioatmodjo, Swasidji, 2004. Cara-cara Memulai Investasi Saham, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Wirawati, Ni Gusti Putu, (2008). Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan terhadap Price To Book Value dalam Penilaian Saham Di Bursa Efek Jakarta Dalam Kondisi Moneter, Buletin Studi Ekonomi Vol 13 No.1 Tahun 2008, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 574