STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
PERBEDAAN GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DAN DEMOKRATIK DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. MEGAH PITA INDONESIA
Nangcik Dosen Tetap pada STIE Putra Perdana Indonesia
STIE Putra Perdana Indonesia ABSTRACT
Penelitian ini berjudul “Analisis Perbedaan Gaya Kepemimpinan Otoriter
dan Demokratik ditinjau dari sudut pandang Motivasi dan Disiplin Kerja Karyawan
pada PT. Megah Pita Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan demokratik ditinjau dari sudut pandang motivasi dan disiplin kerja karyawan pada PT. Megah Pita Indonesia, jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel jenuh, Sehingga sampel yang diambil adalah seluruh anggota populasi yaitu sebanyak 70 orang.Teknik analisis data yang yang digunakan yaitu Uji Normalitas, Uji Validitas, Uji
STIE Putra Perdana Indonesia Reliabilitas,Uji One Way ANOVA. Data primer dalam penelitian ini diperoleh
dengan menyebar kuesioner/daftar pernyataan, pengukuran menggunakan skala Likert dan diolah secara statistic dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For windows.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan One Way ANOVA
diketahui bahwa: 1.
Terdapat perbedaan antara Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Demokratik ditinjau dari sudut pandang Motivasi Kerja pada PT. Megah Pita Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan nilai p-value 0.02 < 0.05 maka H0 ditolak.
2.
Tidak terdapat perbedaan antara Gaya Kepemimpinan Otoriter dan
STIE Putra Perdana Indonesia Demokratik dinilai dari sudut pandang Disiplin Kerja pada PT. Megah
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 843
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
Pita Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan nilai p-value 0.783 > 0.05 maka H0 diterima.
Yang berarti bahwa ada perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan
demokratik ditijau dari sudut pandang motivasi kerja sedangkan
tidak ada
perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan demokratik ditinjau dari sudut pandang disiplin kerja karyawan pada PT. Megah Pita Indonesia.
Key Words: Normatif, Discretionary, Kepuasan
STIE Putra Perdana Indonesia 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber
dayamanusia memegang peranan yang sangat penting untuk mencapai
keberhasilan dan tujuan dari suatu organisasi, sumber daya manusia ini menunjang
organisasi
dengan
karya,
bakat,
dan
dorongan
yang
dimilikinya.Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasanyang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006:4).
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun
perusahaan.Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki pemimpin yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi dalam memotivasi semangat kerja dan disiplin kerja karyawan.
Kepemimpinan dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk mengarahkan
pengikut-pengikutnya untuk bekerja sama dengan kepercayaan serta tekun
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan mereka. Seorang pimpinan selalu mempunyai wewenang untuk memerintah bawahan dengan gaya kepemimpinannya masing-masing. Dan bawahan akan menerima perintah tersebut dengan pandangan yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena faktor
STIE Putra Perdana Indonesia perbedaan latar belakang pendidikan, pengalaman dan lingkungan masyarakat.
Seorang pimpinan harus mampu menyikapi permasalahan yang timbul dalam
perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya.Dengan demikian, seorang
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 844
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
pimpinan harus mampu mengatasi berbagai macam masalah baik yang menyangkut perusahaan maupun yang menyangkut karyawannya agar terbina
semangat kerja yang tinggi, dalam hal ini pemimpin harus bisa memotivasi semua karyawannya.
Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak.Orang bertindak karena satu alasan yaitu untuk mencapai tujuan.Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan yang diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam kekosongan (Mathis dan Jackson, 2009:114).Sedangkan menurut
STIE Putra Perdana Indonesia Supardi dan Anwar (2004:47) mengatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
Berhasil tidaknya perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan
selain bergantung pada kepemimpinan dan gaya kepemimpinan juga bergantung pada kualitas sumber daya manusianya, yang ditunjukan melalui tingkat
kedisiplinan kerja, sebab kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja atau karyawan tanpa ditunjang dengan kedisiplinan kerja yang tinggi, maka tugas atau pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak akan mencapai hasil yang maksimal, bahkan mungkin akan mengalami kegagalan yang dapat merugikan organisasi
STIE Putra Perdana Indonesia atau perusahaan.
Pada dasarnya disiplin kerja dalam perusahaan mempunyai tujuan untuk
mengarahkan tingkah laku para karyawan dengan sejumlah peraturan yang menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Untuk menciptakan suasana agar karyawan dapat berdisiplin tinggi.
Dalam hal ini pengaruh seorang pemimpin sangat menentukan, karena
untuk merealisasikan tujuan, perusahaan perlu menerapkan gaya kepemimpinan atau pola kerja yang konsisten terhadap situasi kerja yang dihadapi. Selain itu seorang pemimpin didalam melaksanakan tugasnya harus berupaya menciptakan dan memelihara hubungan yang baik dengan bawahannya agar tercapainya tujuan perusahaan.
STIE Putra Perdana Indonesia Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
selanjutnya peneliti akan meneliti dalam sebuah jurnal yang berjudul
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 845
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
”Perbedaan Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Demokratik Ditinjau dari sudut pandang Motivasi dan Disiplin Kerja karyawan di PT. Mega Pita Indonesia”.
KAJIAN PUSTAKA A. Gaya Kepemimpinan 1. Pengertian Gaya Kepemimpinan Otoriter Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:170), Kepemimpinan otoriter adalah
STIE Putra Perdana Indonesia jika kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak tetap berada pada pemimpin atau kalau pemimpin itu menganut sistem sentralisasi wewenang.
Pengtambilan keputusan dan kebijakan hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin, bawahan tidak diikut sertakan untuk memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Falsafah pimpinan ialah
”bawahan
adalah untuk pemimpin/atasan”. Bawahan hanya bertugas sebagai pelaksana
keputusan yang telah ditetapkan pimpinan. Pimpinan mengangap dirinya orang yang paling berkuasa, paling pintar, dan paling cakap. Pengarahan bawahan dilakukan dengan memberikan intruksi perintah, ancaman hukuman, serta pengawasan dilakukan secara ketat. Otoritasi kepemimpinannya difokuskan
STIE Putra Perdana Indonesia hanya untuk peningkatan kinerja karyawan dengan memperhatikan perasaan dan
kesejahteraan bawahan. Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup (closed management)
kurang
menginformasiakan
keadaan
perusahaan
kepada
bawahannya. Pengkaderan kurang mendapat perhatiannya.
Menurut Rivai (2003 : 54), gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya
kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
Menurut Sudarwan Danim (2004:75) mengemukakan bahwa kata otokratik diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri, setiap produk pemikiran
STIE Putra Perdana Indonesia dipandang benar, keras kepala, atau rasa aku yang keberterimaannya pada khalayak
bersifat
dipaksakan.Kepemimpinan
otokratik
disebut
juga
kepemimpinan otoriter.
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 846
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Daripenjelasandiatas,dapat
Juni 16
disimpulkanbahwakepemimpinan
otoriter
adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara segala kegiatan diputuskan oleh pimpinan.
2. Pengertian Gaya Kepemimpinan Demokratik Menurut Nawawi (2003:15) Kepemimpinan Demokratis berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.
STIE Putra Perdana Indonesia Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada
rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada person atau
individu pemimpin, akan tetapi kekuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Menurut Sudarman Danim (2004:75), inti dari demokrasi adalah
keterbukaan dan keinginan memposisikan pekerjaan dari, oleh dan untuk bersama. Tipe kepemimpinan demokratis bertolak dari asumsi bahwa hanya dengan
kekuatan
kelompok,
tujuan-tujuan
yang
bermutu
dapat
dicapai.Pemimpin yang demokratis berusaha lebih banyak melibatkan anggota kelompok dalam memacu tujuan-tujuan.
STIE Putra Perdana Indonesia Daripenjelasandiatas,dapat disimpulkanbahwakepemimpinan demokratis
adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pemimpin dan bawahan.
B. Motivasi 1. Pengertian Motivasi Menurut Robbin (2006:55) motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 847
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Menurut
Rivai
(2004:455)
berpendapat
bahwa
Juni 16
motivasi
adalah
serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.
Sedangkan menurut Hasibuan (2007:141), motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Daripenjelasandiatas,dapat disimpulkanbahwa motivasi kerja merupakan suatu dorongan dari dalam diri masing-masing individu untuk melakukan suatu
STIE Putra Perdana Indonesia kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Indikatior-indikator Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2007:154), kebutuhan manusia tersusun dalam suatu
jenjang/heirarki, yaitu: a. Kebutuhan
fisik
(Physiological
Need),
adalah
kebutuhan
untuk
mempertahankan hidup seperti kebutuhan makan, minum, perumahan, udara dsb. b. Kebutuhan akan rasa aman (Safety and Security Needs), adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman
STIE Putra Perdana Indonesia kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.
c. Kebutuhan social (Affliation or Acceptance Needs), adalah kebutuhan social, teman, afiliasi, intraksi, dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya.
d. Kebutuhan akan penghargaan atau prestise (Esteem or Status Needs), adalah kebutuhan akan penghargaan diri
dan pengakuan serta
penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. e. Aktualisasi diri (Self Actualization), adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerjayang sangat memuaskan/luar biasa.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 848
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
C. Disiplin 1.
Pengertian Disiplin
Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin “discipline” yang berarti
“latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat”.
Hal
ini
menekankan
pada
bantuan
kepada
pegawai
untuk
mengembangkan sikap yang layak terhadap pekerjaannya. Menurut Hasibuan (2007:193) Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
STIE Putra Perdana Indonesia social yang berlaku.
Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua
peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu
sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak. Menurut
Sinungan
(2005:145)
mengemukakan
bahwa
“Disiplin
merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang orang yang bergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati”. Sedangkan menurut Fathoni (2006:126) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
STIE Putra Perdana Indonesia sosial yang berlaku.Kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan selalu
datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya
dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
disiplin kerja pegawai merupakan sikap atau tingkah laku yang menunjukkan kesetiaan dan ketaatan seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi atau organisasinya baik yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga diharapkan pekerjaan yang dilakukan efektif dan efesien.
2.
Macam-Macam Disiplin Kerja
STIE Putra Perdana Indonesia Menurut A.A Anwar Mangkunegara (2011:129) ada dua bentuk disiplin
kerja, yaitu disipin preventif, dan disiplin korektif.
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 849
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
a. Disiplin Preventif, adalah suatu upaya untuk menggerakan pegawai
mengikuti dan mematuhi peraturan kerja, aturan-aturanyang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan.
b. Disiplin Korektif, adalah suatu upaya menggerakan pegawai dalam penyatuan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mengatuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada
STIE Putra Perdana Indonesia disiplin korelatif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku,
dan memberikan pelajaran kepada pelanggar. Keith Davis berpendapat bahwa disiplin korektif memerlukan perhatian proses yang seharusnya, yang
berarti bahwa prosedur harus menunjukan pegawai yang bersangkutan benar-benar terlibat. Keperluan proses yang seharusnya itu dimaksudkan adalah pertama, suatu prasangka yang tidak bersalah sampai pembuktian
pegawai berperan dalam pelanggaran. Kedua, hak untuk didengar dalam beberapa kasus terwakilkan oleh pegawai lain. Ketiga, disiplin itu
STIE Putra Perdana Indonesia dipertimbangkan dalam hubungannya dengan keterlibatan pelanggaran
D. KerangkaPemikiran
Berdasarkankajianteoriyangtelahdibahaspadakerangkapemikirandanjuga
didukung oleh hasil penelitian terdahulu. Kepemimpinan
merupakan ke
pengikutan yang artinya keinginan orang-orang untuk mengikuti yang akan
membuat seseorang menjadi seorang pemimimpin dimana orang-orang cenderung mengikuti mereka yang dipandang dapat menyediakan sarana untuk mencapai tujuan, keinginan dan kebutuhan. Untuk melihat perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan demokratik maka perlu dilakukan penelitian pada variable-variabel yang saling mempengaruhi antara lain motivasi dan disiplin
STIE Putra Perdana Indonesia kerja.
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 850
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
Dari penjelasan dan teori-teori tersebut diatas, maka rancangan dalam
penelitian ini dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gaya Kepemimpinan Otoriter
1. Motivasi Hasibuan (2007:154)
Dibandingkan
STIE Putra Perdana Indonesia 2. Disiplin A.A Anwar Mangkunegara (2011:129)
Gaya Kepemimpinan Demokratik
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
STIE Putra Perdana Indonesia A. Desain Penelitian
Untuk menyusun proposal ini peneliti memerlukan data, informasi,
mengenalisis dan menjelaskan secara lengkap serta akurat sebagai acuan bahan peneliti buat,dengan itu menggunakan metode desain penentuan sebagai berikut:
1. BerdasarkanTujuan Tujuan dalam penelitian ini, yaitu penelitian dilakukan dan diarahkan sekedar untuk memahami masalah secara mendalam mengenai perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan demokratik ditinjau dari sudut pandang motivasi
STIE Putra Perdana Indonesia dan disiplin kerja karyawan PT. Megah Pita Indonesia.
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 851
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
2. BerdasarkanMetodePenelitian
Metode penelitian memberikan gambaran kepada peneliti tentang langkah
bagaimana penelitian dilakukan sehingga masalah tersebut dapat dipecahkan, penelitian yang digunakanya itu metod esurvey.
3. Berdasarkantingkateksplanasinya Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif dan asosiatif, penelitian yang digunakan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar
STIE Putra Perdana Indonesia perbedaan antara gaya kepemimpinan otoriter dan demokratik ditinjau dari
sudut pandang motivasi dan disiplin kerja karyawan di PT. Megah Pita Indonesia.
4. Berdasarkanjenis datadanmodel analisis datanya
Metode analisis data yang digunakan yaitu metode penelitian data
kuantitatif karena data dan analisis yang digunakan secara kuantitatif yang memunculkan angka-angka untuk dianalisa.
B. Metode Pengumpulan Data
STIE Putra Perdana Indonesia 1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2014:90).
Dalam penelitian ini populasinya yaitu karyawan PT. Megah Pita Indonesia.Namun untuk memudahkan perhitungan pengambilan sampel maka, peneliti membatasi jumlah populasi yaitu semua karyawan produksi PT. Megah Pita Indonesia yang beralamat di Jl. Raya Serang Km 16,5 Tangerang, Banten. Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili
STIE Putra Perdana Indonesia karakteristik populasi. Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah semuanya, namun apabila populasi penelitian
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 852
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 2025% atau lebih (Arikunto, 2010:134).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel jenuh, Sehingga
sampel yang diambil adalah seluruh anggota populasi yaitu sebanyak 70 orang.
2. TeknikPengumpulan Data Untuk
mendukung
metode
tersebut,
peneliti
menggunakan
teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia a. Riset Kepustakaan
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi untukmendukung analisis data yang diperlukan.
b. Interview/Wawancara
Yaitu wawancara dapat dilakukan secara terstruktur
maupuntidak
terstruktur, dan dapat dilakukanmelalui tatapmuka (faceto face) maupun dengan menggunakan telepon. c. Kuisioner Kuisioner merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
STIE Putra Perdana Indonesia cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
3. Metode Analisis Data
a. Uji Validitasdan Reliabilitas
Setelah pengujian konstruksi dari ahli dan berdasarkan pengalaman
empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Setelahdata ditabulasikan,maka pengujian validitas konstruksi dilakukan
dengan analisis faktor,yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrument dalam suatu faktor,dan mengkorelasikan skor factor dengan skor
STIE Putra Perdana Indonesia total.Bila korelasi tiap factor tersebut positif dan besarnya 0,03 keatas maka
factor tersebut merupakan contruct yang kuat.Jadi berdasarkan Analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki validitas
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 853
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
konstruksi yang baik(Sugiyono,2014:141-142).
ReliabilitasInstrumen
Uji realibilitas instrument dilakukan untuk mengetahui tingkat
realibilitas keseluruhan item sebagai suatu kesatuan instrument, sehingga hasilnya dianggap mewakili aspek-aspek yang diukurnya. Uji realibilitas penelitian ini dibantu dengan menggunakan Software SPSS 17.00 dan dianalisis menggunakan teknik rumus Cronbach Alpha,sugiyono, (2006:24).
STIE Putra Perdana Indonesia Untuk instrument yang berupa alat tes, indeks realibilitas dinyatakan
reliable jika harga r yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60. Jika kriteria
yang digunakan untuk menguji realibilitas adalah r α ≥ 0,60, maka pertanyaan reliable, sedangkan jika r α ≤ 0,60, maka pernyataan tidak reliabel.
b. Uji Normalitas Pada penelitian iniuji normalitas akan dideteksi melalui perhitungan regresi dengan SPSS dan uji statistik dengan menggunakan ujione-sampel KolmogorovSmirnov(K-S) Test. Normalitas
residual
diuji
dengan
STIE Putra Perdana Indonesia hipotesis
sebagai
berikut:
Ho: Residual terdistribusi dengan normal,
H1:Residual tidak terdistribusi dengan normal. Statistik uji yangdigunkan
adalah Uji One- Sample Kolmogorov Smirnov (KS)Test.Kriteria yang digunakan adalah: Terima Ho bila signifikan K-S> α (0,05), Tolak Ho bila signifikan K-S<α(0,05).
c.
Uji Hipotesis (Analisis One Way ANOVA) Analisis One Way ANOVA ini digunakan untuk menguji apakah ada
perbedaan nilai rata-rata (mean) yang signifikan diantara kelompokkelompok yang lebih dari 2 grup tentang sesuatu hal, dalam hal ini tentang
STIE Putra Perdana Indonesia perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan demokratik ditinjau dari sudut pandang motivasi dan disiplin kerja karyawan di PT. Megah Pita Indonesia.
Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak menolak Ho
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 854
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
berdasarkan p-value adalah jika p-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan jika pvalue > 0,05, maka Ho diterima.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
A. Analisis Validitas Variabel Motivasi Untuk memastikan bahwa kuesioner variabel motivasi tersebut layak dijadikan bahan penelitian, maka terlebih dahulu diolah analisis validitas dengan hasil sebagai berikut :
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 4.1
Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale
if Item
Variance if
Deleted
Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Total Correlation
if Item Deleted
Motiv1
21.6750
25.969
.441
.799
Motiv2
22.4750
22.759
.536
.784
Motiv3
21.9375
24.642
.516
.787
Motiv4
22.2500
22.013
.685
.755
Motiv5
22.0625
23.376
.532
.784
Motiv6
22.2875
22.309
.638
.764
Motiv7
22.0375
23.910
.460
.798
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber : Data dianalisis, 2016
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 855
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
Tabel 4.2
Hasil analisis Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.807
7
Sumber : Data dianalisis, 2016
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 4.3
Hasil Analisis Validitas Variabel Disiplin Kerja Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale
if Item
Variance if
Deleted
Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Total Correlation
if Item Deleted
Disip1
22.9500
18.149
.584
.670
Disip2
22.7000
19.959
.537
.687
Disip3
22.7500
18.544
.560
.676
Disip4
22.8250
19.437
.430
.709
Disip5
22.6875
22.066
.360
.723
Disip6
22.7750
21.240
.306
.737
Disip7
22.8375
20.037
.386
.720
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber : Data dianalisis, 2016
Tabel 4.4 Hasil analisis Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja
STIE Putra Perdana Indonesia Reliability Statistics
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 856
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
Cronbach's Alpha
N of Items
.735
7
Sumber : Data dianalisis, 2016
B. Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi dan Disiplin Kerja dengan Kolmogorov-smirnov test
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motivasi
N
Disiplin
80
80
Normal
Mean
25.7875
26.5875
Parametersa,,b
Std. Deviation
5.57502
5.09578
Most Extreme
Absolute
.099
.103
Differences
Positive
.058
.076
STIE Putra Perdana Indonesia Negative
-.099
-.103
Kolmogorov-Smirnov Z
.882
.919
Asymp. Sig. (2-tailed)
.418
.368
Sumber : Data dianalisis, 2016
C. Analisis Perbandingan Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Demokratik dinilai dari sudut pandang Motivasi Kerja.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 857
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
Tabel 4.6 ANOVA
Motivasi
Sum of Squares Between
df
Mean Square
164.502
1
164.502
F
Sig.
5.601
.020
Groups
STIE Putra Perdana Indonesia Within
2290.885
78
2455.388
79
29.370
Groups Total
Sumber : Data dianalisis, 2016
A. Analisis Perbandingan Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Demokratik dinilai dari sudut pandang Disiplin Kerja. Tabel 4.7 ANOVA
STIE Putra Perdana Indonesia Disiplin
Sum of
Squares
Between
Mean
df
Square
2.002
1
2.002
2049.385
78
26.274
2051.388
79
F
.076
Sig.
.783
Groups Within
Groups Total
Sumber : Data dianalisis, 2016
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 858
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
KESIMPULAN
Dari hasil Analisis tersebut berdasarkan data yang diperoleh dengan teknik
Analisis One Way ANOVA maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan antara Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Demokratik ditinjau dari sudut pandang Motivasi Kerja pada PT. Megah Pita Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan nilai p-value 0.02 < 0.05 maka H0 ditolak. 2. Tidak terdapat perbedaan antara Gaya Kepemimpinan Otoriter dan
STIE Putra Perdana Indonesia Demokratik ditinjau dari sudut pandang Disiplin Kerja pada PT. Megah
Pita Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan nilai p-value 0.783 > 0.05 maka H0 diterima.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut : A. Saran bagi Lembaga
Bagi pihak perusahaan diharapkan menerapkan evaluasi kerja secara rutin, mengadakan pertemuan seluruh karyawan secara kontinyu serta memberikan motivasi dan pengarahan tentang peningkatan disiplin kerja dan
STIE Putra Perdana Indonesia sanksi-sanksi yang akan diberikan perusahaan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran.
B. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Lebih mengontrol pada variabel-variabel yang turut mempengaruhi gaya
kepemimpinan yang kemungkinan diketahui dikemudian hari atau diketahui oleh peneliti lain. 2. Diharapkan peneliti ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan tema penelitian yang sama.
STIE Putra Perdana Indonesia Peneliti disini menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna,
dan masih banyak sekali kekurangan sehingga dapat diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat lebih baik dan lebih sempurna.
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 859
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
3. Bagi peneliti yang tertarik untuk melanjutkan penelitian ini maka dapat
melakukan penelitian dengan menggunakan subjek penelitian atau sampel yang berbeda atau penelitian dilaksanakan diperusahaan yang lain.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih menambah banyak item serta
melakukan uji coba instrumen terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian.
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 860
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Juni 16
Daftar Pustaka
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.Bandung : Rosda
Abdurrahmat Fathoni, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : Rineka Cipta. Arikunto, S. 2010.Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
STIE Putra Perdana Indonesia Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Bengkulu: PT RINEKA CIPTA.
Hadari Nawawi, 2003, “Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi”, Gajahmada University Press, Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Marthis dan Jackson, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 10, Salemba Empat, Jakarta. Rivai Veithzal, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : dari Teori dan Praktik, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
STIE Putra Perdana Indonesia Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia
Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Sugiyono 2005.Statistik Untuk Penelitian.Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Supardi dan Anwar. 2004. Motivasi Kerja. Puri Arsita Anam.Yogyakarta.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 13 ; Juni 2016
Page 861