Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia EVALUASI BALANCED SCORECARD TERHADAP USAHA PERBAIKAN KINERJA YANG BERKESINAMBUNGAN DARI PT. “X” DI GRESIK
Yohanes August Goenawan 3203099460
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA E-mail :
[email protected]
STIE Putra Perdana Indonesia Abstract
The chemicals industry in Indonesia is now a promising industry and the industry is growing rapidly, as shown by the many industries that require chemicals in the processing of the raw materials in the production process . With globalization very rapidly, especially in the field of computers and the internet as well as the more open cooperation between countries in terms of exports and imports, the situation is likely to further increase competition among enterprises is not only from within but also from abroad . With the loss of the boundaries of the country will create a challenge and an opportunity for enterprises to create quality products, competitive prices, human resource development and use of technology. Responding to the challenges and the opportunities and deal with the conditions of this competition, the company has chosen to measure their performance by using a balanced scorecard. The concept of a balanced scorecard performance measurement system that balances the perspectives of four different viewpoints, namely : financial perspective, customer, internal business processes, and learning and growth. Each perspective has factors are predetermined and measured to determine the success achieved by the enterprises in implementing strategies that have been assigned based on the vision and mission of the enterprise. Balanced scorecard measurement strategy undertaken by the company are on a monthly basis. Advantages of the measurements performed on a monthly basis, we can see what has been the dominant factor and non-dominant factors of poor ratings earned by each perspective. From the evaluation results obtained then the company may make improvements on the factors that cause poor results obtained by each of these perspectives simultaneously. Of the repair process is done continuously and constantly on these factors are manifested in the form of an action plan to be done by the company, it is expected that the company's performance will be improved and better improvement so that enterprises have a competitive position that is higher than other similar business entities .
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Keywords: balanced scorecard, financial perspective, customer perspective, internal business processes perspective, and learning and growth perspective
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1169
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia PENDAHULUAN
Dalam beberapa dasawarsa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus-
menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era
industri menjadi era informasi yang dinamis. Dengan adanya perubahan ke era
informasi dan didukung oleh perkembangan teknologi informasi yang cepat, telah mengubah pola persaingan perusahaan dari industrial competition menjadi information competition. Pengukuran kinerja perusahaan yang semula ditekankan pada sudut pandang finansial sering kali menghilangkan sudut pandang lain yang
STIE Putra Perdana Indonesia tentu tidak kala pentingnya seperti pengukuran kepuasan pelanggan dan proses adaptasi dalam suatu perubahan. Strategi manajemen yang terkonsentrasi pada sudut
pandang finansial cenderung menghasilkan laba maksimal dalam jangka pendek tetapi kondisi ini kurang bisa bertahan dalam menghadapi ancaman persaingan pada lingkungan usaha yang sering berubah-ubah.
Dalam usaha peningkatan kinerja perusahaan, perusahaan hendaknya juga
tidak mengabaikan kompetisi antar perusahaan dalam suatu global village. Hal ini disebabkan karena dalam waktu yang relatif singkat, perusahaan harus siap untuk menyambut datangnya advance technology sebagai alat yang akan membantu dalam
pencapaian visi, misi dan strategi perusahaan. Tolok ukur yang selama ini sering dipakai adalah kinerja keuangan. Pengukuran kinerja keuangan hanya memberikan
STIE Putra Perdana Indonesia informasi apa yang terjadi di masa lalu, tetapi tidak dapat menjelaskan apa yang menjadi penyebab terjadinya hal demikian. Kinerja perusahaan kurang dapat diukur
oleh pihak manajemen dengan menggunakan tolok ukur keuangan saja sehingga
Kaplan dan Norton (1992:71) menawarkan konsep yang menyeimbangkan kinerja
keuangan dengan kinerja operasional yang disebut “Balanced Scorecard”: “A set measures that gives top managers a fast but comprehensive view of the business.” Melalui balanced scorecard memungkinkan para manajer perusahaan mengukur bagaimana
unit
bisnis
melakukan
penciptaan
nilai
saat
ini
dengan
mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akan datang. PT. “X” adalah perusahaan yang bergerak dibidang trading khususnya
STIE Putra Perdana Indonesia bahan-bahan kimia yaitu solvent, PVAc, dan specialty chemicals. PT. “X” berlokasi di desa Boboh, kecamatan Menganti-Gresik. Di dalam menjalankan aktivitas
operasionalnya, perusahaan ini mempunyai visi: “Kami menciptakan nilai tambah InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1170
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia untuk pelanggan yang terbaik dan menguntungkan semua pihak. Kami mengutamakan kepuasan pelanggan serta selalu membina hubungan jangka panjang
dengan pelanggan”. Dari visi tersebut, setiap bulan general manager mengevaluasi
kinerja PT. “X” berdasarkan laporan kinerja yang berupa balanced scorecard. Namun informasi diatas tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pihak manajemen. Hal ini mengakibatkan tidak terjadinya perbaikan yang menyeluruh dan tepat waktu sehingga berakibat terhambatnya penerapan visi dan strategi PT. “X”. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian sebelumnya dengan beberapa perbedaan, diantaranya adalah pada penelitian Yuana
(1999)
STIE Putra Perdana Indonesia mahasiswi Universitas Surabaya yang menjelaskan pentingnya balanced scorecard sebagai alat implementasi strategis yang berguna bagi manajemen badan usaha
dalam mengambil keputusan untuk mencapai keunggulan bersaing. Sedangkan
dalam penelitian ini lebih ditekankan pada evaluasi atas balanced scorecard,
khususnya internal business process perspective dan customer perspective yang telah dilakukan dalam usaha perbaikan kinerja yang berkesinambungan sehingga
sesuai dengan visi dan strategi badan usaha. Latar belakang diatas yang memotivasi penulis untuk memfokuskan penelitiannya, sehingga permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah balanced scorecard yang diterapkan oleh PT. “X” telah memberikan perbaikan kinerja, dipandang dari sudut internal
STIE Putra Perdana Indonesia business process perspective dan customer perspective?”.
KAJIAN TEORI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh balanced scorecard telah
memberikan perbaikan kinerja pada PT. “X”. Pada penelitian ini informasi balanced
scorecard yang dimaksudkan adalah internal business process perspective dan customer perspective. Balanced Scorecard sebagai Sistem Pengukura Kinerja Dalam Mendukung Pencapaian Strategi Badan Usaha Menanggapi ketidak-relevanan akuntansi keuangan tradisional sebagai alat
STIE Putra Perdana Indonesia ukur kinerja perusahaan, maka Kaplan dan Norton (1992:7) memperkenalkan konsep Balanced Scorecard, yaitu: “ A set of measure that gives top managers a
fast but comprehensive view of the business”. Kata balanced digunakan untuk InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1171
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia memberikan penekanan bahwa konsep ini menyeimbangkan beberapa faktor berikut ini: keseimbangan antara pengukuran internal yang terdiri dari proses bisnis internal
dan proses belajar dan pertumbuhan dengan pengukuran eksternal yang ditujukan untuk pemilik badan usaha dan pelanggan, keseimbangan antara outcomes measures
yang merupakan hasil usaha masa lalu dan performance drivers yang mendorong peningkatan kinerja di masa yang akan datang, keseimbanagan antara unsur objektivitas yang berkaitan dengan pengukuran secara kuantitatif dari hasil masa lalu dan unsur subjektivitas yang berkaitan dengan pengukuran pemicu kinerja yang membutuhkan pertimbangan. Berbeda dengan sistem pengukuran tradisional yang
STIE Putra Perdana Indonesia berusaha mengendalikan perilaku dengan menetapkan tindakan-tindakan yang harus
dilakukan oleh para karyawan untuk kemudian diukur apakah karyawan benar-benar melakukan tindakan tersebut. Balanced Scorecard mengetengahkan strategi dan
visi, dimana balanced scorecard menetapkan sasaran balanced scorecard sebagai sasaran (goals) dan mengasumsikan bahwa para karyawan akan menerima dan akan mengambil tindakan apapun yang dibutuhkan untuk sasaran yang telah ditetapkan.
Pengukuran yang ada didesain untuk mendorong para individu menuju visi badan usaha keseluruhan.
Balanced Scorecard sebagai Control Panel Badan Usaha
STIE Putra Perdana Indonesia Balanced Scorecard merupakan sistem pengukuran yang mencerminkan kinerja
badan usaha yang menyediakan kerangka kerja komprehensif, berfungsi untuk
menerjemahkan tujuan-tujuan strategis organisasi kedalam performance measures
yang sesuai. Dalam artikelnya, Meyer (1991:98) menyebutkan bahwa: “Trying to run a team without a good simple guidance system is like trying to drive a car
without a dashboard”. Menurut Kaplan dan Norton (1992:72), Balanced Scorecard
membawa manajer untuk memandang bisnis dalam empat perspektif penting dan menjawab empat pertanyaan penting, yaitu: a) Customer Perspective: How to customer see us? b) Internal Perspective: What must we excel of?
STIE Putra Perdana Indonesia c) Innovation and Learning Perspective: Can We continue to improve and create d) value?
e) Financial Perspective: How do we look to shareholders?
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1172
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Pada sistem pengukuran kinerja yang baik harus ada keseimbangan antara
aspek financial dan operasional. Beberapa badan usaha yang telah menerapkan
Balanced Scorecard menyatakan bahwa scorecard dapat memenuhi beberapa kebutuhan manajerial, yaitu:
1) Scorecard menyajikan banyak elemen kompetitif badan usaha yang tampaknya
berbeda-beda secara bersama-sama dalam satu laporan manajemen (single management report). 2) Scorecard mencegah suboptimasi dengan menekankan pada manajer senior untuk mempertimbangkan semua ukuran operasional secara bersama-sama.
STIE Putra Perdana Indonesia Dengan demikian scorecard mencegah tindakan-tindakan yang bersifat non
goal congruence. Balanced Scorecard akan membantu manajer mempertimbangkan
apakah pengembangan di satu bagian akan dapat diantisipasi oleh bagian-bagian yang lain.
Customer Perspective
Customer Perspective merupakan salah satu elemen Balanced Scorecard. Melalui perspective ini, Scorecard membantu manajer menjawab suatu pertanyaan: How do customer see us? Atau to achieve our vision, how should we appear to customer? Reichheld (1993:73) berpendapat bahwa untuk menciptakan customer
STIE Putra Perdana Indonesia yang loyal dibutuhkan: “Creating a royalty-based system in any company requires
aradical departure from traditional business thinking. It pure creating customer value – not maximizing profits and shareholders value at center of business
strategy”. Pelanggan cenderung untuk memperhatikan hal-hal seperti: lead-time,
quality, performance and service. Menurut Reichheld (1993:73): “More important if companies are really serious about delivering value and earning customer royalty, they must measure it”. Ukuran-ukuran yang dapat dipergunakan dalam customer perspective adalah: 1) Effective Selling, terdiri dari:
STIE Putra Perdana Indonesia a. Number of sales calls, alat untuk mengetahui berapa kali sales melakukan kontak dengan customer melalui telepon, fax, email, visit.
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1173
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia b. Number of Quotation, pengukuran dilakukan dengan mencatat semua penawaran untuk pelanggan.
c. Hit Rate (penawaran yang jadi), merupakan persentasi dari quotation yang terealisasi menjadi closed sales.
d. Sales Target Achievement (pencapaian target), persentase pencapaian target penjualan (volume) dibandingkan dengan budget yang ditetapkan. e. Number of New Customer, jumlah customer baru yang berhasil di dapatkan
2) Superior Service a. On Time Delivery, ketepatan jadwal pengiriman barang ke pelanggan sesuai
STIE Putra Perdana Indonesia dengan hari atau tanggal yang dijanjikan.
3) Customer Satisfaction
a. Number of Complaints, berapa banyak keluhan pelanggan yang diterima.
4) Customer Loyalty
a. Active Customer, jumlah pelanggan lama (existing cutomers) yang memberikan repeat order, tidak termasuk pelanggan baru atau musiman.
b. Number of Lost Customer, jumlah customer yang hilang dalam kategori tidak ada pengambilan barang dalam kurun waktu tiga bulan berturut-turut.
Internal Business Perspective
STIE Putra Perdana Indonesia Dalam perspective ini badan usaha harus mengidentifikasikan proses internal
yang penting dan harus dilakukan badan usaha dengan sebaik-baiknya karena proses
internal tersebut mengandung nilai-nilai yang diinginkan oleh pelanggan untuk dapat memberikan return yang diharapkan oleh pemegang saham.
Pihak manajemen harus menentukan pengukuran proses internal sebagai
bagian dari internal business perspective. Dimana ukuran-ukuran yang dapat dipergunakan adalah sebagai berikut: 1. Tank Capacity Utilization (Penggunaan kapasitas tangki), adalah penggunaan kapasitas tangki secara maksimal. Rumus yang digunakan: Actual Volume
STIE Putra Perdana Indonesia Tank Capacity Utilization = _______________________ X 100% Tank Budget Volume
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1174
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Maksud dari pengukuran ini adalah untuk mengetahui melalui tank capacity utilization apakah penggunaan kapasitas tangki sudah maksimal dan dimana dengan business strategy ini bisa membangun kerjasama yang baik antara marketing dan operasional.
2. Equipment Down Time, maksud dari pengukuran ini adalah untuk mengukur waktu yang hilang karena equipment yang dimiliki (genset, pompa, kompresor,
loading arm) tidak dapat dioperasikan akibat kerusakan yang terjadi sehingga mempengaruhi kegiatan operasi. 3. Slow Moving Product, adalah produk yang telah berada dalam stock lebih dari 6
STIE Putra Perdana Indonesia bulan. Maksud dari pengukuran ini adalah untuk mengetahui produk-produk yang masuk dalam kategori slow moving produk setelah 6 bulan dan untuk mengantisipasi tindakan apa yang harus diambil.
4. Prosentase Drum Reject, maksud dari pengukuran ini adalah untuk mengukur jumlah kemasan drum untuk produk yang rusak, berkarat, bocor, kotor dan sebagainya yang ditolak oleh pelanggan. Rumus yang digunakan: Jumlah kemasan drum yang ditolak pelanggan Formula = ___________________________________________ X 100% Total Jumlah kemasan drum yang dijual ke pelanggan 5. Invoice in Accuracy, maksud dari pengukuran ini adalah untuk mengukur
STIE Putra Perdana Indonesia persentase jumlah invoice yang ditolak baik selama proses internal maupun ditolak oleh pelanggan, dibandingkan dengan total jumlah invoice yang dibuat. Number of Wrong Invoice
Formula = _________________________ X 100% Total Number of Invoice
6. Late Invoice, maksud dari pengukuran ini adalah untuk mengukur berapa jumlah invoice yang dicetak melebihi 2 hari (sejak tanggal diterimanya kembali surat jalan dari gudang). 7. Inventory Losses, adalah hilangnya inventory disebabkan karena produk waktu beli, penyimpanan, transportasi, dan kontaminasi. Maksud dari pengukuran ini
STIE Putra Perdana Indonesia adalah untuk mengetahui berapa inventory yang hilang dari production loss dan handling loss.
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1175
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Innovation and LearningPerspective: Can We Continue to Improve and Create Value?
Dalam proses belajar dan pertumbuhan badan usaha melihat factor manusia
dan system sangat berperan dalam pertumbuhan badan usaha jangka panjang.
Ukuran-ukuran yang berdasarkan pelanggan dan proses internal bisnis menunjukkan factor-faktor penentu sukses badan usaha untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Menurut Kaplan dan Norton (1993:37), tujuan dari innovation and learning perspective ini adalah: “The innovation and learning perspective objectives are intended to drive improvement in financial, customer and internal process
STIE Putra Perdana Indonesia performance, “selanjutnya” in order to drive both product or service innovation
and operational improvement, a supportive climate of empowered, motivated employess was believed necessary”.
Tujuan dari innovation and learning untuk menciptakan suatu kemajuan
(improvement). Tetapi sebelumnya, badan usaha harus mendefinisikan apa yang disebut dengan mencapai improvement. Hal ini erat hubungannya dengan strategi dan visi badan usaha yang telah ditetapkan sebelumnya. Yang dimaksud dengan improvement adalah usaha-usaha yang menuju pada tercapainya visi badan usaha. Ukuran-ukuran yang dapat dipergunakan dalam perspektif belajar dan
pertumbuhan di PT. “X” dikenal sebagai Employee Perspective yang menggunakan
STIE Putra Perdana Indonesia ukuran sebagai berikut:
1. Profesional Growth
Number of Training Hours per Employee, maksud dari pengukuran ini adalah berapa persentase karyawan yang mendapat training yang cukup sesuai dengan kebutuhan kerja dalam bidang yang dikerjakan.
Training Hours
% training hours per employee = _______________ X 100% Total Employees 2. Conditional Work Environment Number of investigated cases, maksud dari pengukuran ini adalah untuk
STIE Putra Perdana Indonesia mengetahui masalah-masalah yang ada dan berapa jumlah masalah yang dapat
diselesaikan sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif (surat peringatan, PHK, Promosi).
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1176
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia 3. Employee Satisfaction
a) Employee Satisfaction Survey, adalah rating yang diperoleh berdasarkan
penjumlahan dari nilai kepuasan yang dicapai dari pengukuran yang dilakukan perusahaan dengan cara melakukan survey kepada karyawan.
b) Employee Satisfaction Index, adalah rating yang diperoleh dibagi dengan budget yang ditentukan oleh perusahaan.
Financial Perspective: How do we look to shareholders? Perspektif keuangan merupakan indicator keberhasilan penerapan suatu
STIE Putra Perdana Indonesia strategi terhadap laba perusahaan. Perspektif ini merupakan hasil kerja operasional badan usaha secara keseluruhan. Ukuran-ukuran yang dapat dipergunakan dalam perspektif keuangan adalah:
1. Return On Investment, maksud dari pengukuran ini adalah untuk mengetahui berapa tingkat pengembalian yang diperoleh badan usaha atas setiap investasi yang dilakukan badan usaha.
Net Income ROI = ______________ X 100% Investment Semakin tinggi ROI yang dihasilkan, semakin tinggi pula tingkat keefektivan
STIE Putra Perdana Indonesia investasi yang dilakukan dan sebaliknya, semakin rendah ROI yang dihasilkan akan semakin menunjukkan ke kurang-efektivan investasi yang dilakukan.
2. Return On Equity (ROE), mengukur kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba, yang lebih ditekankan pada pengembalian kepada shareholders (para pemegang saham).
Net Income
ROE = ___________________ X 100% Shareholder’s Equity 3. Profit Margin, menghubungkan laba bersih dan penjualan. Laba bersih dapat meningkat jika penjualan dan efisiensi produksi meningkat sehingga biaya
STIE Putra Perdana Indonesia menurun.
Net Income Profit Margin = ________________ X 100% Sales
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1177
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia 4. Peningkatan Laba Bersih, pengukuran ini menunjukkan perbandingan laba bersih dari beberapa tahun. Jumlah peningkatan laba bersih akan menunjukkan keberhasilan badan usaha dalam penetapan strategi.
5. Sales Growth, mengukur seberapa besar tingkat pertumbuhan atas penjualan produk badan usaha untuk segmen tertentu.
Penjualan periode ini – Penjualan periode lalu Sales Growth = ________________________________________ X 100% Penjualan periode ini
STIE Putra Perdana Indonesia METODE PENELITIAN Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tanpa hipotesis, sedangkan rancangan
penelitian berupa studi kasus. Adapun data dan informasi yang dibutuhkan
diperoleh dari data perusahaan, kegiatan-kegiatan perusahaan yang bersangkutan dengan proses produksi.
Jenis dan Sumber data a. Jenis data yang digunakan: 1) Data kuantitatif adalah analisis data berdasarkan data kuantitatif atau angka-
STIE Putra Perdana Indonesia angka yang dapat dihitung, misalnya catatan akuntansi perusahaan.
2) Data kualitatif adalah analisis data berdasarkan pada pengolahan data yang
dilakukan dengan menguraikan dalam bentuk kalimat terhadap angka-angka dalam tabel dengan menggunakan teori yang ada, misalnya data index perusahaan yang menerangkan ukuran keberhasilan balanced scorecard.
b. Sumber data berasal dari:
1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui observasi dan wawancara dengan pihak intern perusahaan serta pihak-pihak lain yang menjadi sumber informasi. 2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pembukuan dan dokumen-
STIE Putra Perdana Indonesia dokumen perusahaan.
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1178
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Alat dan Metode Pengumpulan Data
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
dengan cara membuat daftar pertanyaan dan wawancara. Sedangkan metode pengumpulan datanya adalah:
a. Penelitian pendahuluan (survei pendahuluan), dilakukan dengan mengadakan
wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang (pimpinan perusahaan) untuk memperoleh gambaran umum mengenai keadaan dan kegiatan perusahaan dalam rangka untuk mengetahui permasalahan yang timbul dan sedang dihadapi perusahaan dalam proses produksi.
STIE Putra Perdana Indonesia b. Penelitian lapangan (survey lapangan), dilakukan dengan pengamatan langsung
dari obyek yang diteliti dengan tujuan untuk membuktikan kebenaran keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara. Penelitian lapangan dilakukan dalam bentuk:
1) Wawancara, dilakukan dengan wawancara langsung dengan pimpinan dan karyawan yang berkompeten pada perusahaan.
2) Pengamatan, berupa pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti. c. Studi kepustakaan, digunakan untuk memperoleh landasan teori melalui bukubuku literatur yang ada hubungannya dengan Balanced Scorecard.
STIE Putra Perdana Indonesia Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan adalah:
a. Menganalisa kinerja perusahaan dari sudut internal business process perspective.
b. Menganalisa kinerja perusahaan dari sudut customer perspective.
c. Membandingkan pengukuran kinerja yang dicapai perusahaan berdasarkan kedua perspective tersebut dengan index keberhasilan kinerja balanced scorecard yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
STIE Putra Perdana Indonesia HASIL DAN PEMBAHASAN
Permasalahan yang hendak dikaji dari PT. “X” ini adalah “apakah balanced
scorecard yang diterapkan oleh PT. “X” telah memberikan pengukuran kinerja yang
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1179
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia optimal, dipandang dari sudut internal business process perspective dan customer
perspective”. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah perbaikan kinerja telah dicapai maka penulis hanya menekankan pada kedua perspektif tersebut. Sebab pengukuran dari segi keuangan saja tidak dapat menjadi ukuran yang mutlak
terhadap kinerja perusahaan. Kita tidak dapat menilai apakah laporan keuangan yang baik maka kinerja perusahaan akan baik atau tidak, tetapi dengan kedua
perspektif non keuangan tersebut apabila menunjukkan kinerja perusahaan yang baik tentu akan berdampak pada peningkatan laba operasional perusahaan. A. Customer Perspective
STIE Putra Perdana Indonesia 1. Effective Selling
Pengukuran yang dilakukan terhadap strategi ini dimaksudkan untuk mengetahui pencapaian penjualan secara efektif, dimana dari pengukurannya
kita dapat mengetahui kontak yang dilakukan sales kepada konsumen, jumlah penawaran produk kepada pelanggan serta jumlah penjualan yang
terjadi dan juga pencapaian target penjualan serta jumlah pelanggan baru yang berhasil didapatkan. Tabel 1. Number of Sales Calls/Salesperson Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 249 292 231 256 375 259 271 307 294 235 260 291
Budget 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250
Index 99,60% 116,80% 92,40% 102,40% 150% 103,60% 108,40% 122,80% 117,60% 94% 104% 116,40%
Warna Hijau Biru Hijau Hijau Biru Hijau Hijau Biru Biru HIjau Hijau Biru
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan terjadinya peningkatan kinerja sales dalam usaha memperoleh pelanggan dan meningkatkan penjualan dari bulan
STIE Putra Perdana Indonesia Januari sampai Desember, tetapi dari tabel diatas kita juga dapat melihat
bahwa pada bulan Januari, Maret dan Oktober terjadi jumlah penurunan kontak yang dilakukan sales terhadap pelanggan. Hal ini dapat diketahui dari
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1180
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia jumlah kontak yang dilakukan
dibawah budget yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Tabel 2. Number of Quotations
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 635 577 520 612 733 653 1196 1144 1123 1224 1155 549
Budget 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
Index 127% 115,40% 104% 122,40% 147% 120,60% 239,60% 228,80% 224,60% 245% 231% 109,80%
Warna Biru Biru Hijau Biru Biru Biru BIru Biru Biru Biru Biru HIjau
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan peningkatan penawaran produk yang dilakukan sales kepada pelanggan. Hal ini dapat dilihat dati data bulan Januari sampai dengan November menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan sampai pada angka 1000 (seribu) penawaran, tetapi selain itu juga harus diperhatikan bahwa pada bulan Desember terjadi penurunan penawaran yang cukup drastis hingga pada angka 545 yang menunjukkan
STIE Putra Perdana Indonesia hampir dari separuh penawaran hilang.
Tabel 3. Hit Rate
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Close sales 369 354 411 461 544 442 570 568 530 581 559 257
Total Quotation 635 577 520 612 733 653 1198 1144 1123 1224 1155 549
Actual 58,11% 61,35% 79,04% 75,33% 74,22% 67,69% 47,58% 49,65% 47,20% 47,47% 48,40% 46,81%
Budget 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Index 72,64% 76,69% 98,80% 94,16% 92,77% 84,61% 59,47% 62,06% 58,99% 59,33% 60,50% 58,52%
Warna Merah Merah Hijau Hijau Hijau Kuning Merah Merah Merah Merah Merah Merah
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1181
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Data tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah close sales yang terjadi lebih kecil
dari jumlah quotation, hal ini sangat mempengaruhi prosentase actual hit
rate (penwaran yang terjadi). Meskipun pada bulan Maret sampai Mei actual hit rate yang terjadi cukup bagus, namun secara keseluruhan penawaran
yang terjadi pada periode ini adalah sangat buruk sebab actual hit rate yang terjadi masih berada dibawah budget yang ditetapkan perusahaan. Tabel 4. Sales Target Achievement Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 139 90 85 105 92 79 97 86 81 101 75 32
Budget 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
Index 146,32% 94,74% 89,47% 110,53% 96,84% 83,16% 102,11% 90,53% 85,26% 106,32% 78,95% 33,86%
Warna Biru Hijau Kuning Biru Hijau Kuning Hijau Hijau Kuning Hijau Merah Merah
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Data tabel 4 dapat dilihat bahwa pencapaian target penjualan yang terjadi tidak terlalu bagus. Hal ini terlihat dari tidak stabilnya index yang didapat
STIE Putra Perdana Indonesia dan makin diperburuk lagi oleh data pada bulan November dan Desember
yang memperlihatkan bahwa pencapaian target penjualannya dibawah budget yang ditetapkan sehingga index yang didapat sangat kecil dan rendah. Hal ini menunjukkan tingkat pencapaian target penjualan yang diperoleh
semakin mengecil dan berdampak pada menurunnya laba yang dicapai perusahaan.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1182
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 5. New Customer
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 8 8 8 16 16 16 13 13 13 6 2 2
Budget 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Index 53,33% 53,33% 53,33% 106,67% 106,67% 106,67% 86,67% 86,67% 86,67% 40% 13,33% 13,33%
Warna Merah Merah Merah Hijau Hijau Hijau Kuning Kuning Kuning Merah Merah Merah
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan data yang ada pada tabel 5 dapat dilihat bahwa dalam setiap
bulannya terdapat pelanggan baru yang menambah jumlah customer base dari perusahaan. Walaupun demikian kalau dibandingkan antara jumlah
pelanggan baru yang actual dengan budget yang ditetapkan perusahaan terlihat bahwa hanya pada bulan April sampai Juni saja melebihi target yang ditetapkan, tetapi secara keseluruhan jumlah pelanggan baru yang masuk masih dibawah rata-rata budget yang ditetapkan perusahaan. Tabel 6. On Time Delivery
STIE Putra Perdana Indonesia Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Budget 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Index 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Warna Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau HIjau Hijau Hijau Hijau
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 6 maka dapat kita lihat hasil yang yang cukup baik dimana on time delivery yang diberikan relative stabil. Hal ini menunjukkan
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1183
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia bahwa PT. “X” sangat memperhatikan ketepatan jadwal pengiriman ke pelanggan sesuai dengan hari atau tanggal yang dijanjikan dengan maksud
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan mempertahankan relasi yang baik.
Tabel 7. Complaint
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Budget 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Index 0% 100% 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Warna Merah Hijau Merah Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau HIjau Hijau Hijau Hijau
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa operasional perusahaan cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari jumlah complaint yang relative kecil. Walaupun dinilai bagus tetapi masih ada complaint dari pelanggan khususnya pada bulan Januari dan Maret.
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 8. Active Customer
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 243 236 226 242 244 240 230 233 255 225 219 332
Budget 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250
Index 97% 94% 90% 97% 98% 96% 92% 93% 102% 90% 88% 133%
Warna Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau HIjau Hijau Kuning Biru
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
STIE Putra Perdana Indonesia Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan bahwa jumlah customer yang masih aktif bertransaksi dengan perusahaan cukup bagus. Tetapi kalau dilihat secara menyeluruh ternyata jumlah yang dicapai masih dibawah
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1184
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia budget yang ditetapkan perusahaan, kecuali pada bulan Desember. Yang perlu diperhatika oleh PT. “X” adalah mengusahakan agar dapat
meningkatkan jumlah customer yang active hingga melebihi atau menyamai budget yang telah ditetapkan.
Tabel 9. Lost Customer
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 0 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 0
Budget 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Index 200% 200% 200% 200% 160% 200% 200% 200% 140% 200% 200% 200%
Warna Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan data tabel 9 diatas menunjukkan bahwa hasil yang dicapai
perusahaan dalam mempertahankan pelanggannya cukup bagus. Hal ini terlihat pada hampir setiap bulan jumlah lost customer adalah nol kecuali hanya pada bulan Mei dan September, tetapi masih berada dibawah budget yang ditetapkan.
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 10. Ringkasan Penilaian Customer Perspective
Strategi
1. Effective Selling
Ukuran * Number of Sales Calls/Salesperson * Number of Quotation
Hasil
Keterangan
(1a) sangat baik (1b) Sangat baik
2. Superior
* New Customer * On Time Delivey
( a ) 110.67% ( b ) 168.77% (c) 73.12% (d) 93.16% (e) 68.33% ( a ) 100%
Service 3. Customer
* Complaint
( a ) 83.33%
(3a) cukup
Satisfaction 4. Customer
* Active Customer
( a ) 97.50%
(4a) baik
Loyalty
* Lost Customer
( b ) 191.67%
(4b) sangat baik
* Hit Rate * Sales Target Achievement
(1c) buruk (1d) baik
(1e) buruk (2a) baik
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1185
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Keterangan:
Berdasarkan laporan data customer perspective yang diperoleh dari manajemen perusahaan, maka bila diukur secara tahunan dan menyeluruh dapat diketahui hasil dari angka index yang diperoleh adalah 107.69%. Jika melihat angka index yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa customer perspective yang dicapai hasilnya adalah bagus. Tetapi perlu diingat bahwa dalam customer perspective terdapat strategi-strategi yang memiliki hasil pengukuran yang berbeda. Dari keseluruhan strategi yang terdapat dalam customer perspective ada tiga ukuran yang mempunyai hasil yang kurang memuaskan, yaitu: Hit Rate, New Customer dan Complaint. Disamping itu perlu diketahui bahwa pentingnya pengukuran yang dilakukan secara perbulan terhadap strategistrategi yang dimiliki oleh customer perspective adalah untuk mengetahui perkembangan ataupun kemajuan yang dicapai oleh strategi dari customer perspective tersebut, sehingga apabila terjadi penurunan terhadap ukuran strategi pada periode bulan tertentu maka dapat segera diambil tindakan perbaikan untuk periode bulan berikutnya.
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
STIE Putra Perdana Indonesia B. Internal Business Process Perspective 1. Minimize Operational Problem
Pengukuran yang dilakukan terhadap strategi ini dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam operasional perusahaan
sehingga dari pengukuran ini dapat diambil tindakan yang tepat dalam usaha untuk memperkecil permasalahan yang terjadi dalam proses operasional.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1186
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 11. Equipment Down Time
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 177 177 177 0 0 0 0 0 0 20 20 20
Budget 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Index 0% 0% 0% 200% 200% 200% 200% 200% 200% 0% 0% 0%
Warna Merah Merah Merah Biru Biru Biru Biru Biru Biru Merah Merah Merah
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 11 dapat dibaca bahwa Equipment pada bulan Januari
sampai dengan Maret mengalami kerusakan dalam jumlah yang cukup besar sehingga mempengaruhi operasional perusahaan. Pada bulan April sampai
dengan September PT. “X” ternyata mampu mengatasi kerusakan yang
terjadi pada equipment hingga pada angka nol yang melebihi budget
perusahaan. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama, ternyata pada periode Oktober sampai dengan Desember ternyata timbul kerusakan lagi pada equipment. Tabel 12. Slow-Moving Product
STIE Putra Perdana Indonesia Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 1.2 0.96 0.76 0.76 0 0 0 0 0 0 0 0
Budget 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Index 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Warna Merah Merah Merah Merah Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa pada empat bulan pertama yaitu pada
STIE Putra Perdana Indonesia periode Januari sampai dengan April ternyata perusahaan memiliki slowmoving product yang cukup mengganggu operasional perusahaan. Tetapi
pada periode - periode berikutnya, perusahaan mampu mengatasi slow-
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1187
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia moving product ini hingga pada posisi ideal yang diharapkan sesuai dengan budget.
Tabel 13. Invoice in Accuracy
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Number of Wrong Invoice 11 8 15 18 8 6 7 16 9 10 6 0
Total Number of Invoice 947 712 710 859 794 747 948 711 796 948 807 358
Actual 1,16% 1,12% 2,11% 2,09% 1,00% 0,80% 0,74% 2,25% 1,13% 1,05% 0,74% 0%
Budget 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Index 88,6% 88,2% 78,9% 79,1% 90% 98% 92,6% 77,5% 88,7% 89,95% 92,6% 100%
Warna Kuning Kuning Merah Merah Hijau Hijau HIjau Merah Kuning Kuning HIjau Hijau
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat meskipun pada periode bulan Desember jumlah number of wrong invoice menunjukkan perbaikan yaitu nol yang berarti sesuai dengan budget yang dianggarkan tetapi secara keseluruhan hasil yang di dapat adalah sangat buruk. Hal ini disebabkan karena selama
STIE Putra Perdana Indonesia tujuh periode, yaitu bulan Januari, Februari, Maret, April, Agustus, September dan Oktober banyak ditemukan number of wrong invoice. Tabel 14. Production Loss
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 0.69% 0.69% 0.67% 0.54% 0.57% 0.52% 0.57% 0.57% 0.61% 0.69% 0.67% 0.67%
Budget 0.75% 0.75% 0.75% 0.75% 0.75% 0.75% 0.75% 0.75% 0.75% 0.75% 0.75% 0.75%
Index 108% 108% 110.7% 128% 124% 130.7% 124% 124% 118.7% 108% 110.7% 110.7%
Warna Hijau Hijau Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Hijau Biru Biru
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1188
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan production loss tidak mengalami masalah. hal ini dapat dilihat bahwa dari periode Januari
sampai dengan Desember, prosentase actual yang terjadi masih berada dibawah budget yang ditetapkan perusahaan.
Tabel 15. Handling Loss
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 0.18% 0.18% 0.18% 0.19% 0.19% 0.19% 0.14% 0.14% 0.14% 0.19% 0.18% 0.18%
Budget 0.30% 0.30% 0.30% 0.30% 0.30% 0.30% 0.30% 0.30% 0.30% 0.30% 0.30% 0.30%
Index 140% 140% 140% 136.7% 136.7% 136.7% 153.3% 153.3% 153.3% 136.7% 140% 140%
Warna Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 15 dapat dilihat bahwa handling loss juga tidak mendapat
kendala yang berarti. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan yang dilakukan oleh karyawan PT. “X” cukup baik dan terampil. Dari budget yang ditetapkan ternyata perusahaan dapat meminimalkannya sehingga dapat mengurangi jumlah persediaan yang rusak atau hilang. Penanganan
STIE Putra Perdana Indonesia yang baik dari karyawan perusahaan ini akan memiliki pengaruh yang sama dengan production loss, yaitu memelihara persediaan sehingga suplai terhadap konsumen dapat terpenuhi dan lancar.
2. Responsive Service
Pengukuran yang dilakukan terhadap strategi ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar jumlah drum yang ditolak pelanggan maupun
invoice yang terlambat kirim sehingga dari pengukuran ini dapat diketahui tingkat respon perusahaan dalam usaha untuk memberikan pelayanan terhadap pelanggan.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1189
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 16. % of Drum Reject
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Jumlah Total drum drum yang yang ditolak dijual ke pelanggan pelanggan 94 7253 60 4945 120 5090 29 6424 22 5530 33 5509 39 7230 61 7681 52 7321 57 7581 53 6206 19 2591
Actual 1,29% 1,21% 2,36% 0,45% 0,39% 0,60% 0,54% 0,79% 0,71% 0,75% 0,85% 0,73%
Budget 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50%
Index Warna 0% Merah 0% Merah 0% Merah 110% Biru 122% Biru 80% Kuning 92% HIjau 42% Merah 58% Merah 50% Merah 30% Merah 54% Merah
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 16 dapat dilhat meskipunperiode bulan April dan Mei menunjukkan prosentase yang ditolak pelanggan kecil
tetapi secara
keseluruhan hasil yang di dapat adalah sangat buruk. Tabel 17. Number of Late Invoice
STIE Putra Perdana Indonesia Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Budget 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Index 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 90% 100% 100%
Warna Hijau Hijau Hijau Hijau HIjau Hijau HIjau HIjau HIjau HIjau HIjau HIjau
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Dari tabel 17 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan number of late invoice
STIE Putra Perdana Indonesia tidak mengalami masalah. Permasalahan yang terjadi hanya pada periode bulan Oktober saja, tetapi hal ini masih dapat ditolerir.
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1190
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia 3. Improve Order
Pengukuran yang dilakukan terhadap strategi ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar pemakaian tangki sehingga apabila terjadi
penurunan dalam pemakaian kapasitas tangki maka perusahaan dapat segera
memperbaiki usahanya untuk meningkatkan pemakaian tangki tersebut dalam hubungannya dengan peningkatan pemesanan yang dilakukan pelanggan. Tabel 18. Tank Capacity Utilization Jumlah yang disewakan 2577 2577 2577 1960 1960 1960 1874 1874 1874 1661 1661 1661
STIE Putra Perdana Indonesia Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Total Capacity Actual Budget Index Warna 2130 120,99% 100% 120,99% Biru 2130 120,99% 100% 120,99% Biru 2130 120,99% 100% 120,99% Biru 2130 92,02% 100% 92,02% Hijau 2130 92,02% 100% 92,02% Hijau 2130 92,02% 100% 92,02% Hijau 2130 87,98% 100% 87,98% Kuning 2130 87,98% 100% 87,98% Kuning 2130 87,98% 100% 87,98% Kuning 2130 77,98% 100% 77,98% Merah 2130 77,98% 100% 77,98% Merah 2130 77,98% 100% 77,98% Merah
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 18 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan pada tank
STIE Putra Perdana Indonesia capacity utilization. Pada tiga bulan pertama, tank capacity utilization
menunjukkan pada tingkat yang memuaskan tetapi pada bulan-bulan berikutnya terjadi penurunan yang drastis. Hal yang perlu diperhatikan oleh PT. “X” adalah agar dapat memaksimalkan tangki sehingga penggunaan kapasitas tangki menjadi efisien.
4. Improve Our Customer Image
Pengukuran yang dilakukan terhadap strategi ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar jumlah kecelakaan yang terjadi dalam proses operasi maupun jumlah training yang di dapat oleh karyawan dalam hubungannya dengan usaha perbaikan terhadap image kepada pelanggan
STIE Putra Perdana Indonesia secara kontinyu sehingga dapat meraih nilai tambah dari pelanggan terhadap proses operasi maupun kondisi lingkungan perusahaan.
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1191
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 19. Number of Accidents
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Budget 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Index 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Warna Hijau Hijau Hijau Hijau HIjau Hijau HIjau HIjau HIjau HIjau HIjau HIjau
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 19 dapat dilihat bahwa jumlah atau tingkat kecelakaan
yang terjadi dalam perusahaan adalah nol. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa perusahaan sudah maksimal dalam mencegah tingkat kecelakaan yang dapat timbul.
Tabel 20. Number of Safety Training
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Budget 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Index 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Warna Hijau Hijau Hijau Hijau HIjau Hijau HIjau HIjau HIjau HIjau HIjau HIjau
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 20 dapat dilihat bahwa budget dari safety training yang ditetapkan perusahaan telah tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah bekerja dengan baik dalam usahanya untuk memberikan pelatihan keselamatan kerja kepada karyawannya. Jadi yang perlu diperhatikan oleh PT. “X” adalah usaha untuk mempertahankan pelatihan ini
STIE Putra Perdana Indonesia sesuai dengan budget yang ditetapkan oleh perusahaan atau apabila perlu perusahaan dapat menambah pelatihan ini hingga budget
yang telah
ditetapkan. Karena besarnya safety training yang diberikan perusahaan
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1192
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia merupakan bentuk perhatian kepada karyawan maupun kepada lingkungan sekiitarnya.
Tabel 21. Ringkasan Penilaian Internal Business Process Perspective Strategi
Ukuran
Hasil
Keterangan
1. Minimize Operational
* Equipment Down Time
( a ) 100.00%
(1a) baik
* Slow Moving Product
( b ) 66.67%
(1b) buruk
Problem
* Invoice in Accuracy
(c)
(1c) cukup
* Inventory Loss
( d ) 129.57%
(1d) sangat baik
88.68%
(a) Production Loss 116.9% (b) Handling Loss 142.23% 2. Responsive
* % Drum Reject
( a ) 53.17%
(2a) buruk
Service 3. Improve Order 4. Improve Our Customer Image Keterangan:
* Number of Late Invoice * Tank Capacity Utilization
( b ) 99.17% ( a ) 94.74%
(2b) baik (3a) baik
* Number of Accident
( a ) 100.00%
(4a) baik
STIE Putra Perdana Indonesia * Number of Training ( b ) 100.00% (4b) baik Berdasarkan laporan data internal business process perspective yang diperoleh dari manajemen perusahaan, maka bila diukur secara tahunan dan menyeluruh dapat diketahui hasil dari angka index yang diperoleh adalah 92.44%. Jika melihat angka index yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa internal business process perspective yang dicapai adalah baik. Tetapi perlu diingat bahwa dalam internal business process perspective terdapat strategistrategi yang memiliki hasil pengukuran yang berbeda. Dari keseluruhan strategi yang terdapat dalam internal business process perspective ada tiga ukuran yang mempunyai hasil yang kurang memuaskan, yaitu: Slow Moving Product, Prosentase Drum Reject dan Invoice in Accuracy. Dismaping itu perlu diketahui bahwa pentingnya pengukuran yang dilakukan secara perbulan terhadap strategi-strategi yang dimiliki oleh internal business process perspective adalah untuk mengetahui perkembangan ataupun kemajuan yang dicapai oleh strategi dari internal business process perspective tersebut, sehingga apabila terjadi penurunan terhadap ukuran strategi pada periode bulan tertentu maka dapat segera diambil tindakan perbaikan untuk periode bulan berikutnya.
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
C. Employee Perspective / Innovation and Learning Perspective 1. Profesional Growth Pengukuran yang dilakukan terhadap strategi ini dimaksudkan untuk mengetahui persentase karyawan yang mendapat training yang cukup sesuai
STIE Putra Perdana Indonesia dengan kebutuhan kerja dalam bidangnya.
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1193
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 22. Training Hours Employee
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual 480 menit 45 menit 660 menit 89 menit 367 menit 34 menit 158 menit 480 menit 158 menit 45 menit 180 menit 409 menit
Budget 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit
Index 400% 37.5% 550% 74.17% 322.5% 28.33% 131.67% 400% 131.67% 37.5% 150% 340.83%
Warna Biru Merah Biru Merah Merah Merah Biru Biru Biru Merah Biru Biru
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 22 dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja yang
mendapat training kurang hanya pada periode bulan Februari, April, Juni
dan Oktober dimana angka actual-nya dibawah angka budget-nya. Hal ini menunjukkan bahwa secra keseluruhan jumlah tenaga yang mendapat training adalah cukup baik.
2. Conditional Work Environment Pengukuran terhadap strategi ini dimaksudkan untuk mengetahui masalah masalah yang ada dan jumlah masalah yang dapat diselesaikan sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif.
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 23. Number of Investigated Cases
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Actual Budget Index Warna 0 1 200% Biru 0 1 200% Biru 0 1 200% Biru 1 1 100% Hijau 0 1 200% Biru 0 1 200% Biru 0 1 200% Biru 1 1 100% Hijau 0 1 200% Biru 0 1 200% Biru 0 1 200% Biru 0 1 200% Biru Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 23 dapat dilihat, walaupun pada periode bulan April dan
STIE Putra Perdana Indonesia Agustus ditemukan satu masalah namun angka tersebut masih relevan karena tidak melebihi budget yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1194
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia 3. Employee Turn Over
Pengukuran terhadap strategi ini dimaksudkan untuk mengetahui jumlah karyawan yang dengan sukarela mengundurkan diri tanpa paksaan dari perusahaan.
Tabel 24. Voluntary Turn Over
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Voluntary Total Resignation Employee Actual Budget Index 3 66 4,6% 1% 64% 0 66 0% 1% 110% 0 66 0% 1% 110 % 0 66 0% 1% 110% 0 66 0% 1% 110% 0 66 0% 1% 110% 0 66 0% 1% 110% 0 66 0% 1% 110% 0 66 0% 1% 110% 2 66 3,03% 1% 87% 1 66 1,52% 1% 95,8% 0 66 0% 1% 110% Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Warna Merah Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Kuning HIjau Biru
STIE Putra Perdana Indonesia Berdasarkan tabel 24 dapat dilihat bahwa pada voluntary turn over terdapat
masalah pada periode bulan Januari, Oktober dan November dimana prosentase turn over pada ketiga periode tersebut melebihi budget yang ditetapkan oleh perusahaan. 4. Employee Satisfaction
STIE Putra Perdana Indonesia Pengukuran terhadap strategi ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan.
Tabel 25. Employee Satisfaction Survey
Hasil Survey Lingkungan Kerja Kompensasi dan Fasilitas Rasa aman atas pekerjaan Jenjang Karir Rating
Nilai 4.21 4.03 2.79 2.77 13.81
Keterangan Memuaskan Memuaskan Kurang Kurang Memuaskan
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Tabel 26. Employee Satisfaction Index
STIE Putra Perdana Indonesia Rating
Actual 13.81
Budget 13
Index 106.23%
Keterangan Memuaskan
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1195
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Berdasarkan tabel 25 dapat dilihat bahwa pada employee satisfaction survey
terdapat masalah pada hasil survey atas rasa aman atas pekerjaan dan jenjang
karir, dimana prosentase atas kedua hasil survey tersebut berada dibawah nilai yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 4. Tetapi apabila dihitung berdasarkan rating yang diperoleh maka dapat dilihat bahwa hasil yang didapatkan adalah memuaskan.
D. Financial Perspective Berdasarkan kondisi perusahaan yang ada sekarang ini, perusahaan berada dalam kondisi growth atau pertumbuhan sehingga strategi yang dipakai adalah
STIE Putra Perdana Indonesia strategi perluasan pasar dan peningkatan penjualan serta laba perusahaan. Adapun strategi dan pengukuran yang dipakai dapat dilihat seperti dibawah ini: 1. Improve Return
Pengukuran terhadap strategi ini dimaksudkan untuk memperbaiki tingkat pengembalian investasi setiap tahunnya.
Tabel 27. Return on Investment Tahun 2001-2002
Tahun 2001 2002
Net Income (Rp) 11.318.703.248 13.687.448.064
Investment (Rp) 40.722.985.950 42.817.880.210
% ROI 27.79% 31.97%
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 27 dapat dilihat bahwa Return on Investment pada periode
STIE Putra Perdana Indonesia tahun 2002 terdapat kenaikan sebesar 4.18%. Dimana kenaikan ini dapat menjadi satu indikator yang menunjukkan bahwa ROI yang dicapai oleh
perusahaan telah mengalami peningkatan sehingga semakin tinggi ROI yang dicapai maka semakin efektif dan efisien penggunaan dan yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Meet Shareholder Expectations
Pengukuran terhadap strategi ini dimaksudkan memperbaiki tingkat pengembalian dan tingkat keefektifan atas modal yang ditanamkan shareholders di dalam perusahaan. Ukuran yang dipakai adalah Return on Equity.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1196
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 28. Return on Equity Tahun 2001-2002
Tahun 2001 2002
Net Income (Rp) 11.318.703.248 13.687.448.064
Equity (Rp) 31.401.231.840 32.701.040.180
% ROE 36.05% 41.86%
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 28 dapat dilihat bahwa Return on Equity pada periode tahun 2002 terdapat kenaikan sebesar 5.81%. Dimana kenaikan ini dapat menjadi satu indikator yang menunjukkan bahwa ROE yang dicapai oleh perusahaan telah mengalami peningkatan sehingga semakin tinggi ROE yang dicapai maka semakin banyak investor yang tertarik menanamkan
STIE Putra Perdana Indonesia modalnya di dalam perusahaan.
3. Exceed Market Growth
Pengukuran terhadap strategi ini dimaksudkan memperbaiki tingkat
pertumbuhan pasar yang dicapai oleh perusahaan. Ukuran yang dipakai
adalah Sales Growth, dimana tingkat keberhasilan ditentukan oleh pencapaian persentase pertumbuhan yang ditentukan perusahaan sebesar 5%. Tabel 29. Sales Growth Tahun 2001-2002 Tahun 2001 2002
Total Penjualan (Rp) 115.635.760.420 122.336.800.600
% Sales Growth 5.48%
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
STIE Putra Perdana Indonesia Berdasarkan tabel 29 dapat dilihat bahwa Sales Growth pada periode tahun 2002 terdapat kenaikan sebesar 5.48%. Dimana kenaikan ini dapat menjadi
satu indikator yang menunjukkan bahwa Sales Growth yang dicapai oleh
perusahaan telah mengalami peningkatan melebihi budget yang ditentukan oleh perusahaan yaitu sebesar 5% pada periode tahun 2002.
4. Profitable Growth
Pengukuran terhadap strategi ini dimaksudkan memperbaiki tingkat pertumbuhan dari pendapatan laba atau keuntungan yang dicapai oleh perusahaan. Ukuran yang dipakai adalah Profit Margin dan Laba Bersih, dimana tingkat keberhasilan ditentukan oleh perusahaan mencapai 15%
STIE Putra Perdana Indonesia untuk laba bersih dan 10% untuk profit margin pada periode tahun 2002.
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1197
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 30. Peningkatan Laba Bersih 2001-2002
Tahun 2001 2002
Laba Bersih (Rp) 11.318.703.248 13.687.448.064
% peningkatan laba bersih 17.31%
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 30 dapat dilihat bahwa Laba Bersih pada periode tahun 2002 terdapat kenaikan sebesar 17.31%, dimana kenaikan ini dapat menjadi satu indikator yang menunjukkan bahwa Laba Bersih yang dicapai oleh perusahaan telah mengalami peningkatan melebihi budget yang ditentukan
STIE Putra Perdana Indonesia oleh perusahaan yaitu sebesar 15% pada periode tahun 2002. Tabel 31. Profit Margin Tahun 2001-2002
Tahun 2001 2002
Net Income (Rp) 11.318.703.248 13.687.448.064
Total Penjaualan (Rp) 115.635.760.420 122.336.800.600
% Profit Margin 9.79% 11.19%
Sumber: Data Internal Perusahaan dan Olahan Sendiri
Berdasarkan tabel 31 dapat dilihat bahwa Profit Margin pada periode tahun
2002 meningkat menjadi 11.19%, dimana kenaikan ini dapat menjadi satu indikator yang menunjukkan bahwa Profit Margin yang dicapai oleh perusahaan telah mengalami peningkatan melebihi budget yang ditentukan oleh perusahaan yaitu sebesar 10% pada periode tahun 2002.
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 32. Ringkasan Penilaian Financial Perspective
Strategi 1. Improve Return
Ukuran * ROI
2. Meet * ROE Shareholders Expectations 3. Exceed Market Growth
*Sales Growth
Hasil ( a ) 31.097%
Keterangan (1a) baik, karena terjadi peningkatan sebesar 4.18% dari tahun sebelumnya
( a ) 41.86%
(2a) baik, karena terjadi peningkatan sebesar 5.81% dari tahun sebelumnya
( a ) 5.48%
(3a) baik, karena budget yang ditentukan oleh perusahaan yaitu
STIE Putra Perdana Indonesia sebesar 5% tercapai
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1198
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Strategi 4. Profitable Growth
Ukuran * Profit Margin
Hasil ( a ) 11.19%
Keterangan (4a) baik, karena budget yang ditentukan oleh perusahaan sebesar 10% untuk periode tahun 2002 tercapai * Laba Bersih ( b ) 17.31% (4b) baik, karena budget yang ditentukan oleh perusahaan sebesar 15% untuk periode tahun 2002 tercapai Berdasarkan laporan data financial perspective yang diperoleh dari manajemen perusahaan dapat diketahui bahwa budget yang ditentukan oleh perusahaan telah tercapai dan terjadi peningkatan yang menunjukkan adanya perbaikan pada perspective ini. Dari pengukuran ini diharapkan perusahaan dapat terus melakukan perbaikan sehingga terjadi kenaikan secara bertahap dan kontinyu.
STIE Putra Perdana Indonesia Keterangan:
Sumber: Data Olahan Sendiri
Tabel 33. Ringkasan Employee Perspective Innovation and Learning Perspective
STIE Putra Perdana Indonesia Strategi
1. Profesional Growth
2. Conditional Work Environtment 3. Employee Turn Over
Ukuran * Training Hours/Employee
Hasil
( a ) 217.01%
Keterangan (1a) sangat baik
* Number of Investigated
( a ) 183.33%
(2a) sangat baik
* Voluntary Turn Over
( a ) 103.07%
(3a) baik
* Employee Satisfaction Survey
( a ) 106.23%
STIE Putra Perdana Indonesia 4. Employee Satisfaction
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
(4a) baik atau Memuaskan
Page 1199
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Keterangan:
Berdasarkan laporan data employee perspective yang diperoleh dari manajemen perusahaan, maka bila diukur secara tahunan dan menyeluruh dapat diketahui hasil dari angka index yang diperoleh adalah 152.41%. Jika melihat angka index yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa employee perspective yang dicapai adalah sangat baik. Tetapi perlu diingat bahwa dalam employee perspective terdapat strategi- strategi yang memiliki hasil pengukuran yang berbeda. Dari keseluruhan strategi yang terdapat dalam employee perspective, tidak ada hasil yang mengecewakan. Disamping itu perlu diketahui bahwa Pentingnya pengukuran yang dilakukan secara perbulan terhadap strategi-strategi yang dimiliki oleh employee perspective adalah untuk mengetahui perkembangan ataupun kemajuan yang dicapai oleh strategi dari employee perspective tersebut, sehingga apabila terjadi Penurunan terhadap ukuran strategi pada periode bulan tertentu maka dapat segera diambil tindakan perbaikan untuk periode bulan berikutnya.
STIE Putra Perdana Indonesia Sumber: Data Olahan Sendiri
Berdasarkan evaluasi kinerja diatas maka dapat dilakukan pengukuran secara komprehensif dan dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan kinerja perusahaan berada pada kondisi baik. Tetapi apabila dilihat menurut ukurannya, maka nampak bahwa pada customer perspective
STIE Putra Perdana Indonesia maupun internal business process perspective terdapat beberapa ukuran yang berada pada kondisi yang kurang memuaskan, khususnya pada ukuran
Hit Rate, New Customer dan Complaint dalam Customer Perspective
sedangkan dalam Internal Business Perspective nampak pada ukuran Slow Moving Product, Invoice in Accuracy dan % Drum Reject. Maka dari keterangan yang dihasilkan tersebut diharapkan manajemen PT. “X” dapat
mengambil tindakan dalam usaha untuk memperbaikinya sehingga kinerja perusahaan dapat lebih optimal lagi.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1200
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan uraian analisa yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari Customer Perspective apabila diukur secara per-bulan, masih terdapat
keluhan yang datang dari pelanggan dalam pengukuran customer satisfaction. Perlu diperhatikan juga pada pengukuran effective selling, khususnya pada ukuran hit rate, new customer dan sales targer achievement yang berhasil dicapai, dimana complaint dan sales target achievement merupakan faktor non
STIE Putra Perdana Indonesia dominan sedangkan hit rate dan new customer menjadi faktor dominan yang dapat menyebabkan buruknya hasil pengukuran kinerja pada perspektif ini.
2. Dari Internal Business Process Perspective apabila diukur secara bulanan, hasil
yang dicapai belom maksimal terutama pada ukuran minimize operational problem mengenai slow moving product, invoice in accuracy dan equipment
down time. Disamping itu perlu diperhatikan juga hasil pengukuran % drum reject pada responsive service. Equipment Down Time dan Slow Moving Product merupakan faktor non dominan, sedangkan % Drum Reject dan Invoice in Accuracy menjadi faktor dominan yang dapat menyebabkan buruknya hasil pengukuran kinerja pada perspektif ini.
STIE Putra Perdana Indonesia 3. Dari Learning and Growth Perspective yang perlu diperhatikan hasil survey
pada employee satisfaction yang hasilnya kurang memuaskan, juga pada professional
growth
khususnya
pada
pengukuran
terhadap
training
hous/employee, tetapi secara keseluruhan hasil yang dicapai menunjukkan bahwa karyawan merasa puas pada kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan.
4. Dari Financial Perspective faktor-faktor yang diukur seperti ROI, ROE, Profit
Margin dan Persentase peningkatan laba bersih serta Sales Growth menunjukkan hasil persentase angka yang naik dan mengalami peningkatan. Oleh karena itu dari segi financial perspective dapat dikatakan baik, meskipun peningkatan yang dicapai tidak terlalu besar.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1201
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang didapat, maka saran atau action plan
yang dapat dikemukakan sebagai langkah perbaikan terhadap pengukuran yang mendapat hasil kurang baik adalah sebagai berikut:
1. Dari customer perspective pada bagian customer satisfaction telah terjadi complaint dari pelanggan atas segel tangki mobil yang tidak sesuai dengan standar perusahaan pada saat pengiriman, dimana segel yang dipakai pada saat barang diterima oleh pelanggan adalah segel timah yang seharusnya standar segel milik perusahaan dari plastik. Hal ini terjadi karena saat pengiriman segel
STIE Putra Perdana Indonesia milik perusahaan putus pada saat pengisian produk pesanan pelanggan dan tidak
adanya cadangan segel tangki pada supir. Action plan, perlu dilakukan penjelasan kepada pelanggan oleh pihak manajemen perusahaan dan juga untuk
tindakan corrective selanjutnya perlu adanya cadangan segel pada supir mobil
tangki tetapi dengan catatan dan kontrol pemakaian yang ketat oleh pihak
manajemen. Sedangkan pada bagian Effective Selling terdapat masalah pada pengukuran hit rate, new customer dan sales target achievement. Hit Rate terjadi karena banyaknya penawaran tetapi deal yang terjadi sedikit dikarenakan kondisi pasar yang sepi setelah libur lebaran dan menjelang tutup tahun serta adanya perubahan harga jual. Action plan yang harus dilakukan adalah perlunya
STIE Putra Perdana Indonesia tindakan aktif dari sales untuk melakukan follow up kepada pelanggan setelah
melakukan penawaran, juga pendekatan kepada pelanggan untuk informasi atas
perubahan harga sehingga penawaran dapat segera ditutup dengan deal oleh pelanggan. New customer mengalami gangguan dikarenakan situasi pasar yang
sepi, action plan agar sales dapat lebih kreatif dan lebih aktif dalam mencari
pelanggan baru di daerah lain dengan melakukan survey pasar terlebih dahulu untuk melihat adanya permintaan di bulan yang akan datang serta selalu
melakukan evaluasi pada tiap bulan berikutnya. Masalah yang dihadapi di sales target achievement karena adanya stock barang yang kosong terutama untuk butyl cellosolve, toluene, methyl ethyle ketone sedangkan untuk acetone terjadi
STIE Putra Perdana Indonesia kenaikan harga. Action plan yang disarankan adalah perusahaan harus membuat
batas persediaan minimal sehingga apabila produk-produk tertentu berada pada batas tersebut maka harus segera dilakukan pensuplaian dengan segera,
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1202
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia sedangkan untuk memenuhi jumlah pesanan yang tertunda akibat habisnya
persediaan maka apabila barang telah tersedia harus segera dilakukan push pengiriman agar pelanggan tidak direbut oleh pesaing.
2. Dari Internal Business Process Perspective pada bagian minimize operational problem terdapat beberapa hasil pengukuran yang kurang baik, yaitu: slow
moving product, invoice in accuracy dan equipment down time. Pada slow moving product khususnya untuk barang Methylene Chloride, Propylene Glycol Monomethyl Esther, Phenol, Imsol R, action plan yang harus dilakukan adalah melakukan push penjualan kepada sales untuk mengurangi slow moving product
STIE Putra Perdana Indonesia tersebut.
Untuk
Propylene
Glycol
Monomethyl
Acetate,
sales
dapat
menawarkannya kepada pelanggan sebagai pengganti Cellosolve Acetate. Pada pengukuran Invoice in Accuracy mengalami gangguan disebabkan karena
kesalahan internal dan eksternal yang terjadi. Kesalahan internal terjadi karena kesalahan harga, nama barang, kurs dan kuantum, sedangkan kesalahan eksternal disebabkan karena pelanggan minta ganti NPWP, ganti nama, dan
PPN. Action plan yang harus dilakukan adalah pelatihan dalam pembuatan invoice, perlu dilakukan konfirmasi ke pelanggan oleh salesman dan sales officer terutama pada pelanggan yang memiliki banyak nama alias sehingga tidak terjadi kesalahan lagi, disamping itu perlu ditegaskan kepada bagian cetak
STIE Putra Perdana Indonesia faktur agar lebih teliti dalam memasukkan harga dan melakukan konfirmasi
ulang sebelum cetak faktur bila ada yang tidak jelas. Pada Equipment Down Time gangguan disebabkan kerusakan pada pompa pengisian bahan baku ke
dalam tangki serta mesin vacuum yang digunakan untiuk membersihkan dan
penyedotan sisa pencucian drum dan tangki. Action plan yang harus dilakukan adalah melakukan pengecekan dan perawatan secara berkala sehingga apabila
terjadi kerusakan dapat segera diketahui dan dapat diantisipasi. Pada Responsive Service khususnya pada % drum reject dari pelanggan disebabkan karena bocor atau rembes yang terjadi pada saat pengiriman yang disebabkan oleh supir. Action plan yang dapat dilakukan adalah pengecekan ulang kondisi drum oleh
STIE Putra Perdana Indonesia operator gudang, apabila ada tanda-tanda kebocoran atau rembes maka harus
dipisahkan dan jangan dikirim, disamping itu dilakukan training kepada supir dan kernet untuk handling proses menurunkan barang dari truk. Sedangkan
InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1203
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia untuk drum yang rusak akibat peminjaman oleh customer maka perlu dilakukan penurunan jumlah peminjaman kepada pelanggan sehingga drum yang rusak dari pelanggan dapat ditekan jumlahnya.
3. Dari Innovation and Learning Perspective/Employee Perspective pada bagian Profesional Growth khususnya dari pengukuran
training hours/employee
mendapat hasil pengukuran yang buruk dikarenakan kurangnya pelatihan terhadap karyawan bagian operasional. Action plan-nya dengan menambah jam training bagi karyawan bagian operasional dan juga intensitas pelatihannya dapat ditingkatkan lagi. Permasalah yang terjadi pada Employee Satisfaction
STIE Putra Perdana Indonesia khususnya pada rasa aman pada pekerjaan dan jenjang karir mendapatkan hasil
yang kurang baik. Action plan untuk rasa kurang aman atas pekerjaan lapangan oleh bagian operasional dapat diatasi dengan melakukan pelatihan dan
menambah jam training bagi karyawan operasional seperti saran untuk penyelesaian pada masalah traing hours/employee. Sedangkan untuk masalah atas jenjang karir karyawan, perusahaan diharapkan untuk lebih memperhatikan
kesejahteraan karyawan bagian operasional dengan memberikan insentif tambahan gaji baik berupa bonus ataupun tunjangan lainnya sertya kenaikan promosi jabatannya yang didapat karena loyalitas dan masa baktinya terhadap perusahaan.
STIE Putra Perdana Indonesia 4. Dari Financial Perspective dapat dilihat bahwa hasil yang didapat adalah cukup
baik meskipun peningkatan yang dicapai tidaklah terlalu besar. Action plan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan meningkatkan kinerja bagian sales untuk lebih banyak lagi menambah jumlah penjualan dan juga pelanggan
dengan disertai penambahan bonus yang ditawarkan bagi sales yang berprestasi.
Sedangkan bagi karyawan bagian financial dan tax planning diharapkan dapat
menekan biaya yang dikeluarkan perusahaan dan juga dapat membuat budgeting juga perencanaan pajak yang baik sehingga dapat menekan biaya ataupun pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1204
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Des 16
STIE Putra Perdana Indonesia REFERENSI
Anthony, Robert N., John Dearden, & Vijay Govindarajan, 1992, Management Control System, Seventh Edition, Irwin. Atkinson, Anthony A., Rajiv D. Banker, Robert S. Kaplan, and S. Mark Young, 2001, Management Accounting, Third Edition, New Jersey, Prentice Hall, Inc. Atkinson, Anthony A., Rajiv D. Banker, Robert S. Kaplan, and S. Mark Young, 1995, Management Accounting, Prentice Hall International Editions, Englewood Cliffs.
STIE Putra Perdana Indonesia Argyris, Chris, 1991, Teaching Smart People How to Learn, Harvard Business Review, May-June. Berlet, K. Richard, & Douglas M. Cravens, 1991, Performance Pay as Competitive Weapon, John Wiley & Sons, Inc.
Collins, James C., and Jerry I. Porras., September-October, 1996, Building Your Company Vision, Harvard Business Review. Johnson, H. Thomas, & Robert S. Kaplan, Relevance Horngren, Charles T., George Foster, and Srikeint Datar, 1992, Cost Accounting – A Managerial, Eight Edition, Prentice Hall, Inc.
Kaplan, Robert S., & Anthony A. Atkinson, 1989, Advance Management Accounting, Prentice Hall International Editions, Englewood Cliffs, Second Edition.
STIE Putra Perdana Indonesia Kaplan, Robert S., & David P. Norton, January-February, 1992, The Balanced Scorecard-Measures That Drive Performance, Harvard Business Review.
Kaplan, Robert S., & David P. Norton, Using The Balanced Scorecard as a Strategic Management System, January-February, 1996, Harvard Business Review.
Kaplan, Robert S., & David P. Norton, September-October, 1993, Putting The Balanced Scorecard to Work, Harvard Business Review. . Porter, Michael E., What is Strategy?, November-December, 1996, Harvard Business Review.
STIE Putra Perdana Indonesia Reichheld, Federic F., March-April, 1993, Loyalty-Based Management, Harvard Business Review.
Wight, Peter., Mark J. Kroll, and Charles D. Pringle, 1992, Strategic Management Text and Cases, A division of Simon & Schuster, Inc., Massachussetts. InoVasi Volume 14 ; Des 2016
Page 1205