Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN HARGA MINYAK DUNIA TERHADAP KINERJA SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA Mustika Mulyatiningrum SE., MM Dosen Tetap STIE Putra Perdana Indonesia
ABSTRAK Penelitian ini memiliki dua tujuan, pertama menganalisa pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap kinerja saham di Bursa Efek Jakarta sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Kedua untuk menganalisa konsistensi pengaruh perubahan harga minyak dunia tersebut terhadap kinerja saham di Bursa Efek Jakarta antara periode sebelum lonjakan harga minyak terjadi dan selama lonjakan harga minyak terjadi. Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purpose sampling. Analisis secara parsiil menunjukkan bahwa perubahan harga minyak dunia berpengaruh negatif signifikan terhadap return IHSG, return indeks industri dasar, returm indeks industri konsumsi, return indeks perdagangan, return indeks manufaktur, dan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return indeks pertanian, return indeks pertambangan, return indeks aneka industri, return indeks property, return indeks infrastruktur, return indeks keuangan. Hasil uji Chow menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh perubahan harga minyak dunia antara periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, kecuali untuk return indeks pertanian.
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia ABSTRACT This research has two aims. The first aim is to analyze the change influence of world oil price towards stock return in Bursa Efek Jakarta before and during the increase of world oil price that occurs. The second is to analyze the consistency of world oil price influence towards stock return in Bursa Efek Jakarta before and after the increase of world oil price that occurs. Sample choosing used purpose sampling method. The analysis shows that the change of world oil price influence has negative influence that significant to the return of IHSG, return of basic index industry, return of consumption index industry, return of trading index, and return of manufacture index. This analyze also shows the negative influence that insignificant to the return of farming index, return of property index, return of mining index, return of various industry index, return of infrastructure index, and return of finance index. The result of chow test indicates that there is no different influence in the change of world oil price between the period before and during the increase of world oil price that occur, except for the return of farming index.
STIE Putra Perdana Indonesia 1.
LATAR BELAKANG
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 518
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Pasar modal sangat dipengaruhi oleh factor-faktor ekonomi, adanya kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan pasar modal, semakin banyaknya
pelaku didalamnya, perkembangan ekonomi makro yang semakin meningkat dan perkembangan politik didalam negeri berkaitan dengan (stabilitas politik), globalisasi,
serta masih banyak faktor-faktor lain turut mempengaruhi kemajuan pasar modal. Terjadinya gejolak moneter menyebabkan adanya indikasi kecenderungan kegiatan transaksi di pasar modal menurun. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan beberapa indikator di pasar modal seperti indeks harga saham gabungan (IHSG), nilai
STIE Putra Perdana Indonesia kapitalisasi pasar, nilai perdagangan, dan jumlah emiten baru. Ini dikarenakan berkurangnya kemampuan emiten dalam memenuhi kewajiban serta menghasilkan laba, sehingga mendorong tekanan jual oleh investor. Situasi ini diperburuk dengan
naiknya suku bunga perbankan sehingga investor lebih suka menanamkan dananya di bank. Disamping itu, turunnya kepercayaan investor dalam dan luar negeri terhadap perekonomian Indonesia semakin memberikan, tekanan pasar modal.
Untuk itu kegiatan-kegiatan yang memperkuat perekonomian merupakan dorongan pertumbuhan laba dan pendapatan perusahaan. Dalam jangka panjang, pendapatan perusahaan mendorong harga saham. Umumnya perekonomian yang sehat akan akan menghasilkan bull market karena pendapatan perusahaan dapat tumbuh
STIE Putra Perdana Indonesia maksimal. Sebaliknya, prospek perekonomian yang buruk akan menghasilkan bear market karena merosotnya pendapatan. Beberapa kebijakan pemerintah akan
berpengaruh terhadap tingkat bunga bank. Di indonesia, ketika terjadi economic
over heated pemerintah menerapakan kebijakan uang ketat (tight money policy) untuk mengurangi jumlah uang beredar. Dengan menurunnya jumlah uang beredar,
penawaran atas uang akan menurun sehingga tingkat bunga akan meningkat. Dengan meningkatnya tingkat bunga, investor akan beralih menanamkan dananya
pada tingkat return yang lebih tinggi, deposito berjangka. Tingginya tingkat bunga juga mengakibatkan konsumen menunda keputusan konsumsi atas barang-barang kebutuhan sekunder. Kedua hal ini akan berakibat merosotnya nilai penjualan perusahaan, sehingga profit riil turun dan nilai sahamnya pun turun.
STIE Putra Perdana Indonesia Pada umumnya pasar modal sangat dipengaruhi oleh faktor makro dan faktor
mikro. Faktor mikro terdiri keadaan intern perusahan termasuk faktor keuangan
perusahaan, sedangkan faktor makro seperti kurs mata uang, inflasi, oil price, dan InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 519
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia sebagainya. Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan pasar modal, semakin banyaknya pelaku di dalamnya, perkembangan ekonomi makro
yang semakin meningkat dan perkembangan politik di dalam negeri berkaitan
dengan (stabilitas politik), globalisasi, serta masih banyak faktor-faktor lain turut mempengaruhi
kemajuan
pasar
modal.
Pengaruhnya
dapat
dilihat
dari
perkembangan beberapa indikator di pasar modal seperti indeks harga saham gabungan (IHSG), nilai kapitalisasi pasar, nilai perdagangan, dan jumlah emiten baru.
STIE Putra Perdana Indonesia Perubahan IHSG merupakan cerminan dari adanya nilai-nilai saham yang
berfluktuasi, baik dipengaruhi oleh factor ekonomi maupun factor non ekonomi.
Fluktuasi harga saham tersebut mengindikasikan terjadinya efisiensi pasar dimana
pasar modal yang sangat efisien, semua informasi yang ada baik fundamental
maupun tentang perekonomian makro akan tercemin dalam harga sahamsahamnya. Termasuk perubahan harga minyak dunia yang terus meningkat sejak
Amerika menyerang Irak, sehingga produksi minyak di Irak menurun. Hal ini diiringi dengan menurunnya kurs mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika yang lalu mempengaruhi tingkat keuntungan setiap perusahaan yang listing dalam Bursa Efek Jakarta. Semua perubahan ini akan berpengaruh terhadap nilai-nilai saham yang
STIE Putra Perdana Indonesia berada di Bursa Efek Jakarta yang akhirnya mempengaruhi return setiap saham.
Kwon dan Shin (1999) mereka menggunakan metode cointegration test dan
granger causality dengan beberapa faktor ekonomi seperti neraca perdagangan,
nilai tukar, produksi industri, dan jumlah uang beredar, menyimpulkan hasil penelitiannya terdapat hubungan antara faktor-faktor makro dengan harga saham. Demikian juga dengan penelitian Ramaswamy dan Litzenberger (1982), Keim (1985)
dan Hardouvelis (1987) mengatakan bahwa variabel makro ekonomi seperti Industrial production, inflasi, tingkat suku bunga obligasi, neraca perdagangan, tingkat deviden, nilai tukar, oil price, money supply adalah faktor-faktor yang signifikan dalam mempengaruhi pasar modal. Analisis ekonomi dibangun dengan alasan bahwa variabel-variabel ekonomi
STIE Putra Perdana Indonesia tersebut cenderung berdampak terhadap perubahan laba seluruh sektor usaha.
Bukti-bukti empiris yang telah dilakukan menyatakan bahwa variabel-variabel makro ekonomi seperti industrial production, term structure, yield spreads antara obligasi InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 520
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia low grade dan high grade, yield spread antara obligasi pemerintah jangka pendek dan jangka panjang, short term interest, perubahan inflasi, perubahan kurs valas, dan devidend yield berguna dalam meramalkan stock return, Nai-Fu Chen (1991)
Chen, Roll dan Ross (1986) dengan menggunakan metode Multi Faktor Model
(MFM), mereka menguji apakah variabel makro ekonomi berpengaruh terhadap market retrn seta menguji pengaruhnya terhadap asset pricing. Adapun variabel makro ekonomi yang digunakan dalam penelitian mereka adalah perubahan tingkat pertumbuhan
industrial
production,
risk
premium
(spread
antara
yield
STIE Putra Perdana Indonesia lowyieldlong_term government bonds dan treasury bill), unexpected inflation, dan
perubahan dalam expected inflation dalam satu kelompok, serta consumption dan oil prices dalam kelompok yang lain. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel
makro ekonomi dalamkelompok pertama mampu menjelaskan secara signifikan ekspektasi return pasar.
Lee (1992) melakukan penelitian di Amerika Serikat untuk melihat hubungan
kausalitas antara stock returns, interest rates, real activity dan inflation. Adapun pendekatan yang digunakan ialah multivariate vactor autoregression, hasil temuannya adalah: pertama, return saham membantu menjelaskan bagian sustansial dari variance real activity, yang merespon secara positif terhadap stock
STIE Putra Perdana Indonesia return saham, kedua, dengan memasukkan tingkat bunga dalam sistem VAR, stock return mampu menjelaskan sedikit variasi dalam inflasi, meskipun interest rates
menjelaskan bagian substasial dari variasi inflasi, dan ketiga inflasi menjelaskan variasi yang kecil dalam real activity.
Sejak harga minyak dunia terus meningkat hal ini menyebabkan adanya
perubahan kinerja perusahaan. Untuk beberapa perusahaan kenaikan harga minyak
akan meningkatkan biaya modal. Peningkatan biaya modal ini akan menurunkan tingkat keuntungan, sehingga deviden juga akan turun. Menurunnya deviden akan mendorong pemodal yang memegang saham tersebut menjual saham yang dimilikinya. Karena penawaran terhadap saham tersebut meningkat, maka harga saham akan turun dengan asumsi faktor lain tetap. Tetapi setiap perusahaan yang
STIE Putra Perdana Indonesia terdaftar di BEJ mempunyai karakteristik yang berbeda, perusahaan-perusahaan itu sendiri dikelompokkan kedalam beberapa sektor. Dalam BEJ ada sepuluh pengelompokan industri, yaitu; Pertanian, Pertambangan, Industri dasar, Aneka InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 521
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Industri, Industri konsumsi, Property, Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan, Manufaktur.
Dalam penelitian terdahulu dijelaskan bahwa faktor-faktor ekonomi makro
berpengaruh terhadap kinerja saham, akan tetapi apakah besarnya pengaruh yang
diberikan oleh faktor-faktor ekonomi makro tersebut memiliki kesamaan pada setiap sektor industri. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan mencoba menganalisis tentang pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap kinerja saham di Bursa
STIE Putra Perdana Indonesia Efek Jakarta, dengan mengambil periode pada tahun 2000-2005 pada sepuluh indeks sektor industri yang listing di Bursa Efek Jakarta. 2.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil paparan pada latar belakang masalah, dapat dirumuskan
pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah perubahan harga minyak dunia memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return indeks harga saham gabungan, return indeks pertanian,
return indeks pertambangan, return indeks industri dasar,
STIE Putra Perdana Indonesia return indeks aneka industri, return indeks industri konsumsi, return indeks property, return indeks infrastruktur, return indeks keuangan, return indeks perdagangan, return indeks manufaktur, di Bursa Efek Jakarta?
2. Apakah pengaruh perubahan harga saham dalam masing-masing sektor berbeda?
3. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasikan: 1.
Ada tidaknya pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return
STIE Putra Perdana Indonesia indeks harga saham gabungan, return indeks pertanian, return indeks pertambangan, return indeks industri dasar, return indeks aneka industri,
return indeks industri konsumsi, return indeks property, return indeks
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 522
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia infrastruktur, return indeks keuangan, return indeks perdagangan, return indeks manufaktur di Bursa Efek Jakarta
2.
Ada tidaknya perbedaan pengaruh perubahan harga minyak dalam masing-masing sektor
4. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi:
STIE Putra Perdana Indonesia 1) Dunia Pendidikan
Bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan mengenai dunia pasar modal di Indonesia, khususnya mengenai variabel yang mempengaruhi return saham.
2) Investor
Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu masukan mengenai sekuritas-sekuritas yang mencerminkan informasi yang relevan.
STIE Putra Perdana Indonesia 5.
HIPOTESIS
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh
perubahan harga minyak dunia terhadap return saham. Atas dasar keterangan diatas, harga minyak yang tinggi akan membawa pengaruh pada pengeluaran perusahaan.
Pengeluaran
perusahaan
akan
berpengaruh
terhadap
laba
perusahaan.
Apabila tingkat keuntungan menurun maka deviden pun akan menurun. Menurunnya deviden akan mendorong pemodal yang memegang saham tersebut menjual saham yang dimilikinya. Karena penawaran terhadap saham tersebut meningkat, maka harga saham akan turun dengan asumsi faktor lain tetap. Tetapi ini
STIE Putra Perdana Indonesia tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam saham turun dengan presentase yang sama Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini dapat dinyatakan: Hipotesis pertama:
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 523
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Harga minyak dunia berpengaruh negatif terhadap return indeks harga saham gabungan (IHSG), return indeks pertanian, return indeks pertambangan, return
indeks industri dasar, return indeks aneka industri, return indeks industri konsumsi,
return indeks property, return indeks infrastruktur, return indeks keuangan, return indeks perdagangan, return indeks manufaktur
Hipotesis kedua: Faktor perubahan harga minyak dunia dalam mempengaruhi kinerja saham berbeda
STIE Putra Perdana Indonesia atau tidak konsisten antara periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi.
6.
METODOLOGI PENELITIAN
6.1 SAMPEL PENELITIAN
Sampel penelitian yang digunakan hanya meliputi Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dan indeks pada sepuluh sektor Industri yang listing di BEJ pada kurun waktu penelitian tersebut. Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dengan periode pengamatan, yaitu bulan juni 2000 sampai dengan juni 2005
STIE Putra Perdana Indonesia 6.2 SUMBER DAN TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dalam bentuk data bulanan, pengamatan
dilakukan dari bulan juni 2000 sampai dengan juni 2005. Adapun data yang
digunakan adalah data sekunder meliputi: data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk setiap industri. Data ini merupakan data dependen. Selanjutnya variabel independennya adalah harga minyak dunia.
Sumber data diambil dari berbagai sumber antara lain: UGM-database pasar modal, Energy Information Administration. 6.3 MODEL ANALISIS PENELITIAN Model analisis yang akan digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah dengan menggunakan model
STIE Putra Perdana Indonesia regresi linier dengan menggunakan data time series. Perumusan model tersebut adalah sebagai berikut: Yt = a + bXt + e
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 524
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Dimana:
Yt = return dari Saham per industri pada periode t a = konstanta
b = koefisien regresi
Xt = harga minyak dunia pada periode t e
= error
Return saham ditentukan dengan menggunakan perubahan harga saham yang terjadi setiap bulan selama periode pengamatan, dengan formula sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia Pt Rt = Ln Pt 1
Dimana:
Rt = return saham
Pt = harga saham pada bulan ke t
Pt – 1 = harga saham pada bulan sebelumnya 6.4 TEKNIK ANALISIS
Analisis data dapat dilakukan dengan bantuan dar program SPSS 11 sebagai alat untuk meregresikan model yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui keberartian hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sesuai dengan
STIE Putra Perdana Indonesia hipotesis yang telah disusun diatas, dalam penelitian ini dilakukan uji sebagai berikut:
6.4.1 Pengujian Hipotesis Hipotesis pertama: Uji T
1. Menentukan Ho dan Ha
Ho : bi = 0, variabel independen X tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
Ha : bi ≠ 0, variabel independen X ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen 2. Menentukan tingkat signifikansi α = 5% dan degree of freedom df = n – k untuk
STIE Putra Perdana Indonesia menentukan nilai T tabel yang merupakan patokan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis.
3. Menghitung T hitung (dengan menggunakan bantuan program SPSS) InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 525
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia 4. Kesimpulan diambil dengan membandingkan T tabel dengan T hitung, dengan kriteria jika T hitung < T tabel maka Ho diterima, dan T hitung > T tabel maka Ha
diterima. Kesimpulan dapat juga diambil dengan melihat probabilitas tingkat signifikansinya pada hasil regresi, jika signifikansi T lebih kecil dari α maka Ha
diterima, yang berarti variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dan sebaliknya. Hipotesis kedua: Untuk membuktikan konsistensi faktor
yang mempengaruhi beta pada Return
STIE Putra Perdana Indonesia saham setiap sektor industri digunakan uji Chow. Uji Chow digunakan untuk menguji apakah terdapat stabilitas struktural pada setiap persamaan regresi sebelumnya.
Stabilitas disini berarti tidak terdapat perbedaan koefisien faktor perubahan harga
minyak dalam mempengaruhi return saham di Bursa Efek Jakarta. Langka-langkah uji Chow adalah:
1. Menentukan Ho dan Ha
Ho : bi = 0, ada perbedaan pengaruh dari variabel independen X terhadap variabel dependen Ha : bi ≠ 0, tidak ada perbedaan pengaruh dari variabel dependen X terhadap variael dependen
STIE Putra Perdana Indonesia 2. Menentukan nilai restricted sum of squard errors (SSER) dan unrestricted sum of squared errors (SSEU) dengan menggunakan t-statistic
3. Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut: (SSER - SSEU)/k
F=
SSEU/(n -k)
Dimana: SSER = restricted sum of squard errors SSEU = unrestricted sum of squared errors k
= Jumlah variabel independen untuk setiap perumusan regresi
n
= periode pengamatan
STIE Putra Perdana Indonesia 4. Kesimpulan diambil dengan membandingkan F tabel (signifikan α = 5%) dengan F hitung, dengan kriteria jika F hitung > F tabel maka disimpulkan bahwa nilai
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 526
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia beta dan faktor yang mempengaruhi berbeda atau tidak konsisten dalam setiap sektor industri di Bursa Efek Jakarta.
Pengujian hipotesis dilakukan setelah model regresi bebas dari gejala-gejala asumsi klasik agar supaya hasil perhitungan dapat diinterprestasikan dengan akurat, efisien,
dan bebas dari kelemahan-kelemahan yang terjadi karena adanya gejala-gejala tersebut.
6.4.2 Pengujian Asumsi Klasik
STIE Putra Perdana Indonesia Dalam regresi linier perlu menghindari penyimpangan asumsi klasik. Dalam penelitian ini diuji tiga asumsi klasik yang dianggap peneliti sangat penting, yaitu: multikolinieritas, autokorelaso, dan heterokedastisitas.
6.4.2.1 Uji multikolinieritas
Multikolinearitas terjadi apabila terdapat hubungan linier diantara variabel
independen yang digunakan dalam model penelitian. Metode untuk menguji terjadinya multikolinaritas dapat dilihat dari toerance value atau variance inflation factors (VIF). Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. adanya multikolinieritas akan mengakibatkan penaksir-penaksir kuadrat kecil tidak
STIE Putra Perdana Indonesia efisien. Oleh karena itu, masalah multikolinearitas harus dianggap sebagai suatu
kelemahan yang mengurangi keyakinan dalam pengujian signifikansi konvensional
terhadap penaksir-penaksir kuadrat terkecil. Penanggulangan gejala multikoliearitas
ini dilakukan dengan cara mengeluarkan salah satu variabel yang memiliki r 2 paling rendah dari model.
6.4.2.2
Uji autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi serial antara disturbance term. Terjadinya autokorelasi atau tidak dapat dilihat pada nilai d statistiknya (Durbin-Watson test). Apabila (4-dL) < d < 4 atau 0
STIE Putra Perdana Indonesia maka tidak ada autokorelasi dalam model. Jika dL ≤ d ≤ dU atau 4-dU ≥ d ≥ 4-dL, maka pengujian ragu-ragu atau diputuskan terdapat autokorelasi dalam model. 6.4.2.3
Uji heterokedastisitas
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 527
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Variabel
pengganggu
(ei)
harus
konstan
atau
memenuhi
syarat
homokedastisitas atau tidak ada gejala heterokedastisitas. Homokedastisitas adalah asumsi yang sangat berkaitan dengan dependensi hubungan antar variabel.
Homokedastisitas berarti bahwa dependen variabel menunjukkan tingkat variance yang
sama
antar
variabel
predictor.
Dalam
regresi
diharapkan
terjadi
homokedastisitas. Bila asumsi ini dilanggar, kondisi ini disebut heterokedastisitas. Untuk mendiagnosis terjadinya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji Park, uji glejser, uji korelasi peringkat Spearman, atau dengan menggunakan
STIE Putra Perdana Indonesia metode grafik. Dalam penelitian ini uji heterokedastisitas akan dilakukan engan
metode grafik dan uji korelasi peringkat spearman. Uji grafik dilakukan dengan
membuat diagram plot antara kuadrat nilai residu (u 2) dengan predicted value (Y). Dengan memperhatikan diagram tersebu maka akan diketahui pola hubungannya.
Hubungan nilai kuadrat residu dengan nilai hitung (predicted value) yang tidak memiliki pola sistematis menunjukkan adanya homokedastisitas.
Uji korelasi peringkat Spearman dapat dilakukan dengan meregresikan residual (res-1) dengan masing-masing variabel indpenden. Apabila nilai korelasi variabel
independen
dengan
residu
kurang
dari
0,7
maka
tidak
terjadi
heterokedastisitas.
STIE Putra Perdana Indonesia ANALISIS DATA
Uji Asumsi Klasik
Analisa data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS
sebagai alat untuk meregresikan model yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui
keberartian hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen perlu dilakukan pengujian hipotesis, baik simultan maupun parsiil. Pengujian hipotesis dilakukan setelah model regresi bebas dari gejala-gejala asumsi klasik agar supaya
perhitungan dapat diinterpretasikan dengan akurat, efisien dan bebas dari kelemahan-kelemahan yang terjadi karena adanya gejala-gejala tersebut. Pada penelitian ini dilakukan dua pengujian klasik, yaitu autokorelasi,
STIE Putra Perdana Indonesia heterokedastisitas. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lain, atau keadaan dimana variabel gangguan pada
tertentu berkorelasi dengan variabel gangguan pada periode sebelumnya. Untuk InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 528
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia menguji ada tidaknya autokorelasi pada persamaan regresi digunakan metode Durbin Watson. Pengujian autokorelasi dengan metode Durbin Watson dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan hipotesis sebagai berikut: Ho : tidak terdapat autokorelasi Ha : ada autokorelasi Uji ini menggunakan metode ordinary least square untuk memperoleh nilai residual, kemudian mencari nilai d dengan program SPSS, dimana nilai d dihitung dari hasil regresi antara return saham dengan perubahan harga minyak dunia,
STIE Putra Perdana Indonesia selanjutnya menggunakan Tabel mencari dU dan dL. Kesimpulan diambil dengan kriteria sebagai berikut (Gujarati, 1995):
4-dL
2
dL≤d≤dU atau4-dU≤d≤4-dL ; pengujian ragu-ragu atau tidak dapat diputuskan terdapat autokorelasi dalam model (inconclusive).
Dari jumlah observasi sebanyak 34 dan jumlah variabel independen sebanyak 11 diperoleh nilai d tabel untuk dL=0,895 dan dU=1,742. Adapun hasil nilai Durbin Watson beserta kesimpulan yang dapat diambil untuk setiap analisis regresi dapat disajikan seperti berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel Uji Autokorelasi
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 529
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Jika nilai d jatuh pada daerah tanpa keputusan (inconclusive) maka orang tidak dapat menyimpulkan apakah terjadi autokorelasi atau tidak. Dengan hasil penelitian seperti di atas, maka penelitian dapat melanjutkan tes berikutnya, yaitu heterokedastisitas.
STIE Putra Perdana Indonesia Heterokedastisitas muncul jika kesalahan atau residual dari model yang
diamati tidak memilikki varian yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya, atau apabila variabel gangguan tidak mempunyai varian yang sama untuk semua
observasi. Untuk menguji apakah ada variabel gangguan heterokedastisitas dapat dilihat
pada
lampiran
uji
heterokedastisitas,
pada
masing-masing
variabel
independen ditemukan nilai signifikansi lebih dari 0,05 itu berarti pada model tidak terjadi heterokedastisitas. Pembahasan Setelah setiap model bebas dari uji asumsi klasik, maka selanjutnya menguji hipotesis. Terdapat dua pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini. Pengujian Hipotesis Pertama
STIE Putra Perdana Indonesia Hipotesis pertama ini akan menguji apakah perubahan harga minyak dunia berpengaruh negatif terhadap kinerja saham di Bursa Efek Jakarta baik pada
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 530
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia periode sebelum lonjakan harga minyak terjadi maupun selama lonjakan harga minyak terjadi.
Analisis regresi dengan variabel dependen return IHSG
Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil regresi sebagai berikut: Tabel Hasil Analisis Regresi
STIE Putra Perdana Indonesia Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,033 – 0,347X
Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return IHSG pada
tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,026) pada α sebesar 5%, sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh signifikan terhadap return IHSG. Pada tabel tersebut juga memberikan informasi perubahan harga minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-2,337). Hal ini berarti bahwa
STIE Putra Perdana Indonesia hubungan antara perubahan harga minyak dunia dengan return IHSG adalah
berbanding terbalik, atau semakin tinggi harga minyak dunia maka return IHSG semakin kecil. Hasil ini sesuai dengan hipotesis alternatif.
Analisis regresi dengan variabel dependen return indeks pertanian
Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil regresi sebagai berikut:
Tabel Hasil Analisis Regresi
STIE Putra Perdana Indonesia Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 531
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Y = 0,032 – 0,400X
Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks
pertanian pada tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,117) pada α sebesar 5%,
sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap return indeks pertanian. Pada tabel tersebut juga memberikan informasi perubahan harga minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-1,613). Hal ini berarti bahwa Ho diterima. Analisis regresi dengan variabel dependen return indeks pertambangan
STIE Putra Perdana Indonesia Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil
regresi sebagai berikut:
Tabel Hasil Analisis Regresi
Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,057 – 0,239X
STIE Putra Perdana Indonesia Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks
pertambangan pada tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,404) pada α sebesar 5%,
sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap return indeks pertambangan. Pada tabel tersebut juga memberikan informasi perubahan harga minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-0,847). Hal ini berarti bahwa Ho di terima.
Analisis regresi dengan variabel dependen return indeks industri dasar Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil regresi sebagai berikut: Tabel Hasil Analisis Regresi
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 532
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,036 – 0,417X Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks
STIE Putra Perdana Indonesia industri dasar pada tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,021) pada α sebesar 5%, sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh signifikan terhadap return indeks industri dasar. Pada tabel tersebut juga memberikan informasi perubahan harga minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-2,430). Hal ini berarti bahwa hubungan antara perubahan harga minyak
dunia dengan return indeks industri dasar adalah berbanding terbalik, atau semakin
tinggi harga minyak dunia maka return indeks industri dasar semakin kecil. Hasil ini sesuai dengan hipotesis alternatif. Analisis regresi dengan variabel dependen return indeks aneka industri Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil regresi sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel Hasil Analisis Regresi
Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,036 – 0,269X Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks aneka industri pada tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,073) pada α sebesar 5%, sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh tidak
STIE Putra Perdana Indonesia signifikan terhadap return indeks aneka industri. Pada tabel tersebut juga
memberikan informasi perubahan harga minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-1,853). Hal ini berarti bahwa Ho diterima. InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 533
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Analisis regresi dengan variabel dependen return indeks konsumsi
Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil regresi sebagai berikut:
Tabel Hasil Analisis Regresi
STIE Putra Perdana Indonesia Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,025 – 0,456X
Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks
industri konsumsi pada tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,004) pada α sebesar 5%, sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh signifikan
terhadap return indeks industri konsumsi. Pada tabel tersebut juga memberikan informasi perubahan harga minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-3,082). Hal ini berarti bahwa hubungan antara perubahan harga minyak dunia dengan return indeks industri konsumsi adalah berbanding terbalik, atau semakin tinggi harga minyak dunia maka return indeks industri konsumsi semakin
STIE Putra Perdana Indonesia kecil. Hasil ini sesuai dengan hipotesis alternatif.
Analisis regresi dengan variabel dependen return indeks property
Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil regresi sebagai berikut:
Tabel Hasil Analisis Regresi
Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia Y = 0,036 – 0,390X
Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks
property pada tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,131) pada α sebesar 5%, InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 534
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap return indeks property. Pada tabel tersebut juga memberikan
informasi perubahan harga minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-1,551). Hal ini berarti bahwa Ho diterima.
Analisis regresi dengan variabel dependen return indeks infrastruktur Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil regresi
STIE Putra Perdana Indonesia sebagai berikut:
Tabel Hasil Analisis Regresi
Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,036 – 0,392X Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks infrastruktur pada tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,075) pada α sebesar 5%,
STIE Putra Perdana Indonesia sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap return indeks infrastruktur. Pada tabel tersebut juga memberikan informasi perubahan harga minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-1,840). Hal ini berarti bahwa Ho diterima.
Analisis regresi dengan variabel dependen return indeks keuangan
Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil regresi sebagai berikut: Tabel Hasil Analisis Regresi
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 535
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,033 – 0,229X
Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks
keuangan pada tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,162) pada α sebesar 5%, sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap return indeks keuangan. Pada tabel tersebut juga memberikan informasi perubahan harga minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-1,430). Hal ini berarti bahwa Ho diterima.
STIE Putra Perdana Indonesia Analisis regresi dengan variabel dependen return indeks perdagangan
Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil regresi sebagai berikut:
Tabel Hasil Analisis Regresi
Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,019 – 0,352X
STIE Putra Perdana Indonesia Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks
perdagangan pada tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,019) pada α sebesar 5%, sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh signifikan terhadap return indeks perdagangan. Pada tabel tersebut juga memberikan informasi perubahan harga minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-2,466). Hal ini berarti bahwa hubungan antara perubahan harga minyak
dunia dengan return indeks perdagangan adalah berbanding terbalik, atau semakin tinggi harga minyak dunia maka return indeks perdagangan semakin kecil. Hasil ini sesuai dengan hipotesis alternatif. Analisis regresi dengan variabel dependen return indeks manufaktur
STIE Putra Perdana Indonesia Berdasar olah data untuk periode Agustus 2002 s.d Mei 2005, diperoleh hasil regresi sebagai berikut:
Tabel Hasil Analisis Regresi
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 536
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,030 – 0,411X Analisis pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks manufaktur
STIE Putra Perdana Indonesia pada tabel menunjukkan bahwa Sign.t (0,004) pada α sebesar 5%, sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh signifikan terhadap return indeks manufaktur. Pada tabel tersebut juga memberikan informasi perubahan harga
minyak dunia memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (-3,108). Hal ini berarti bahwa hubungan antara perubahan harga minyak dunia dengan return indeks manufaktur adalah berbanding terbalik, atau semakin tinggi harga minyak dunia
maka return indeks manufaktur semakin kecil. Hasil ini sesuai dengan hipotesis alternatif. Dengan menggunakan return saham sebagai variabel dependen, maka pengujian dapat disimpulkan sebagai berikut: Tabel Pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return saham Return
STIE Putra Perdana Indonesia Saham Kesimpulan
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 537
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return saham searah
dengan hipotesis dan teori. Pengaruh perubahan harga minyak dunia signifikan
terhadap return IHSG, return indeks industri dasar, return indeks industri konsumsi,
return indeks perdagangan, return indeks manufaktur, sedang untuk return indeks
pertanian, indeks pertambangan, return indeks aneka industri, return indeks property, return indeks infrastruktur, return indeks keuangan tidak signifikan. Perubahan harga minyak dunia berpengaruh terhadap return IHSG dapat disebabkan oleh karena IHSG merupakan cerminan dari adanya nilai-nilai saham
STIE Putra Perdana Indonesia yang berfluktuasi, baik dipengaruhi oleh faktor ekonomi maupun faktor non ekonomi. Fluktuasi harga saham tersebut mengindikasikan terjadinya efisiensi pasar dimana pasar modal yang sangat efisien, semua informasi yang ada baik fundamental
maupun tentang perekonomian makro akan tercemin dalam harga sahamsahamnya. Untuk itu kegiatan-kegiatan yang memperkuat perekonomian merupakan dorongan pertumbuhan laba dan pendapatan perusahaan. Dalam jangka panjang, pendapatan perusahaan mendorong harga saham. Umumnya perekonomian yang sehat akan akan menghasilkan bull market karena pendapatan perusahaan dapat tumbuh
maksimal.
Sebaliknya,
prospek
perekonomian
yang
buruk
akan
menghasilkan bear market karena merosotnya pendapatan. Atas dasar keterangan
STIE Putra Perdana Indonesia diatas, harga minyak yang tinggi akan membawa pengaruh pada pengeluaran perusahaan.
Pengeluaran
perusahaan
akan
berpengaruh
terhadap
laba
perusahaan. Apabila tingkat keuntungan menurun maka deviden pun akan menurun.
Menurunnya deviden akan mendorong pemodal yang memegang saham tersebut menjual saham yang dimilikinya. Karena penawaran terhadap saham tersebut meningkat, maka harga saham akan turun dengan asumsi faktor lain tetap.
Demikian juga dengan beberapa return saham dari sektor industri yang dipengaruhi oleh perubahan harga minyak dunia, pada umumnya perubahan harga minyak dunia berpengaruh terhadap kurs rupiah ada kecenderungan pada saat harga minyak dunia meningkat nilai mata uang rupiah turun. Perubahan nilai mata uang tersebut yang mempengaruhi tingkat keuntungan pada perusahaanperusahaan yang ada
STIE Putra Perdana Indonesia pada sektor industri dasar, industri konsumsi, perdagangan dan manufaktur karena sebagian besar perusahaan dalam sektor ini melakukan import.
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 538
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Perubahan harga minyak dunia tidak berpengaruh terhadap return indeks
pertanian dapat disebabkan oleh karena sektor pertanian tidak secara langsung mempunyai hubungan dengan harga minyak dunia. Pada umumnya harga minyak dunia berpengaruh terhadap kurs rupiah ada kecenderungan pada saat harga
minyak dunia meningkat nilai mata uang rupiah turun. Perubahan nilai mata uang tersebut yang mempengaruhi tingkat keuntungan pada perusahaan-perusahaan yang melakukan eksport dan import, sedangkan pada sektor pertanian lebih condong hanya bergerak di dalam negeri.
STIE Putra Perdana Indonesia Sektor industri lainnya yang tidak berpengaruh seperti sektor industri
pertambangan, aneka industri, property, infrastruktur, dan keuangan mungkin karena
disebabkan pada tahun periode pengamatan pemerintah masih memberikan subsidi untuk harga minyak di dalam negeri, sedangkan harga minyak dunia tidak berpengaruh terhadap sektor industri tersebut. Pengujian hipotesis kedua
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan uji Chow. Uji Chow ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat stabilitas struktural pada persamaan regresi dua periode yang berbeda (sebelum terjadi lonjakan harga minyak dunia dan selama lonjakan harga minyak dunia). Stabilitas disini berarti tidak terdapat perbedaan
STIE Putra Perdana Indonesia pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap kinerja saham di Bursa Efek
Jakarta untuk periode sebelum lonjakan harga minyak terjadi maupun selama lonjakan harga minyak terjadi.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% akan
menentukan kesimpulan dengan kriteria:
1. Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap kinerja saham antara periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak terjadi.
2. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia
STIE Putra Perdana Indonesia terhadap kinerja saham antara periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi.
Uji Chow dengan variabel dependen return IHSG InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 539
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh sebesar 0,071
2. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai S2 diperoleh sebesar 0,050. 3. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi
STIE Putra Perdana Indonesia periode untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama
lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,129
4. Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,121
5. Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh sebesar 0,008
6. Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia 7. nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491
Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, sehingga Ho
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan struktural persamaan regresi pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return IHSG pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Uji Chow dengan variabel dependen return indeks pertanian Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia 1. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh sebesar 0,158.
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 540
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia 2. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai S2 diperoleh sebesar 0,124
3. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,361 4. Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,282 5. Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh
STIE Putra Perdana Indonesia sebesar 0,079
6. Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
7. Nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491 Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih besar dari F tabel, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan struktural persamaan regresi pada periode
STIE Putra Perdana Indonesia sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau terdapat perbedaan
yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks pertanian pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Uji Chow dengan variabel dependen return indeks pertambangan Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh sebesar 0,332
2.
Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai
S2
diperoleh sebesar 0,133
STIE Putra Perdana Indonesia 3.
Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 541
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,469
4.
Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,465
5.
Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh sebesar 0,004
6.
Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia 7.
Nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491
Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, sehingga
Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan struktural persamaan regresi pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks pertambangan pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Uji Chow dengan variabel dependen return indeks industri dasar
STIE Putra Perdana Indonesia Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh sebesar 0,065
2. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai S2 diperoleh sebesar 0,108
3. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,173
STIE Putra Perdana Indonesia 4. Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,173
5. Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh sebesar 0,0003
6. Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 542
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia 7. Nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491 Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, sehingga Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan struktural persamaan regresi
STIE Putra Perdana Indonesia pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia
terhadap return indeks industri dasar pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi.
Uji Chow dengan variabel dependen return indeks aneka industri Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh sebesar 0,073 2. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai S2 diperoleh
STIE Putra Perdana Indonesia sebesar 0,044
3. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,123
4. Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,117
5. Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh sebesar 0,006 6. Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia 7. Nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 543
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, sehingga
Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan struktural persamaan regresi pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia
terhadap return indeks aneka industri pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Uji Chow dengan variabel dependen return indeks konsumsi Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia 1. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh sebesar 0,067
2. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai S2 diperoleh sebesar 0,055
3. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,129 4. Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,121
STIE Putra Perdana Indonesia 5. Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh sebesar 0,007
6. menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
7. Nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491 Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, sehingga
STIE Putra Perdana Indonesia Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan struktural persamaan regresi pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 544
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia terhadap return indeks industri konsumsi pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi.
Uji Chow dengan variabel dependen return indeks property Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh sebesar 0,136 2. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
STIE Putra Perdana Indonesia selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai S2 diperoleh sebesar 0,233
3. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,371
4. Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,369
5. Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh sebesar 0,002 6. Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia 7. Nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491
Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, sehingga
Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan struktural persamaan regresi pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks property pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi.
STIE Putra Perdana Indonesia Uji Chow dengan variabel dependen return indeks infrastruktur Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 545
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia 1. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh sebesar 0,156
2. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai S2 diperoleh sebesar 0,088 3. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama lonjakan
STIE Putra Perdana Indonesia harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,267
4. Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,244
5. Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh sebesar 0,023
6. Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
7. Nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491
STIE Putra Perdana Indonesia Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, sehingga
Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan struktural persamaan regresi pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia
terhadap return indeks infrastruktur pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi.
Uji Chow dengan variabel dependen return indeks keuangan Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh
STIE Putra Perdana Indonesia sebesar 0,069
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 546
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia 2. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai S2 diperoleh sebesar 0,074
3. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,150 4. Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,143 5. Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh
STIE Putra Perdana Indonesia sebesar 0,008
6. Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
7. Nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491 Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, sehingga Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan struktural persamaan regresi pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau tidak
STIE Putra Perdana Indonesia terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks keuangan pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi.
Uji Chow dengan variabel dependen return indeks perdagangan Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh sebesar 0,064
2.
Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai S2
STIE Putra Perdana Indonesia diperoleh sebesar 0,053
3.
Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 547
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,119
4.
Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,116
5.
Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh sebesar 0,004
6.
Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
STIE Putra Perdana Indonesia 7.
Nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491
Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, sehingga
Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan struktural persamaan regresi pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks perdagangan pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Uji Chow dengan variabel dependen return indeks manufaktur
STIE Putra Perdana Indonesia Uji Chow dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S1. Nilai S1 diperoleh sebesar 0,063
2. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode
selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S2. Nilai S2 diperoleh sebesar 0,036
3. Menentukan nilai residual sum of square (RSS) pada persamaan regresi periode untuk keseluruhan periode pengamatan yaitu sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, disebut S4. Nilai S4 diperoleh sebesar 0,102
STIE Putra Perdana Indonesia 4. Menjumlahkan nilai S1 dan S2 dan diberi notasi S3, nilai S3 sebesar 0,099
5. Menentukan nilai RSS total (S5), dimana S5 = S4 – S3. Nilai S5 diperoleh sebesar 0,003
6. Menghitung F hitung, dengan rumus sebagai berikut:
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 548
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia 7. nilai F tabel adalah DF = k; N – 2k, sebesar 4,1491 Hasil diatas menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, sehingga Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan struktural persamaan regresi pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Atau tidak
STIE Putra Perdana Indonesia terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perubahan harga minyak dunia
terhadap return indeks manufaktur pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi.
Dengan menggunakan uji chow dan return saham sebagai variabel
dependen, maka pengujian dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel Perbedaan Pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return saham pada periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi
STIE Putra Perdana Indonesia Dari hasil uji chow yang telah dilakukan perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh yang berbeda pada dua periode yaitu periode sebelum lonjakan
STIE Putra Perdana Indonesia harga minyak terjadi dan selama lonjakan harga minyak terjadi terhadap return
indeks pertanian saja, sedangkan untuk return IHSG, return indeks pertambangan, return indeks industri dasar, return indeks aneka industri, return indeks industri InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 549
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia konsumsi, return indeks property, return indeks infrastruktur, indeks return
keuangan, return indeks perdagangan, return indeks manufaktur tidak terdapat
perbedaan pengaruh perubahan harga minyak dunia baik itu untuk periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi.
Pada periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi perubahan harga minyak dunia berpengaruh signifikan dengan tingkat Sign.t (0,010) pada αsebesar 5 %, sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia memiliki pengaruh signifikan terhadap return indeks pertanian dan memiliki koefisien regresi dengan
STIE Putra Perdana Indonesia arah negatif (-2,935). Hal ini berarti bahwa hubungan antara perubahan harga
minyak dunia dengan return indeks pertanian adalah berbanding terbalik, atau semakin tinggi harga minyak dunia maka return indeks pertanian semakin kecil.
Pada periode selama lonjakan harga minyak dunia terjadi perubahan harga minyak dunia tidak berpengaruh signifikan dengan tingkat Sign.t (0,558) pada α sebesar 5%,
sehingga secara parsiil perubahan harga minyak dunia tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap return indeks pertanian dan memiliki koefisien regresi dengan arah negatif (0,599). Hal ini dapat terjadi dikarenakan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi perusahaan dalam sektor pertanian mendapat subsidi dari pemerintah. Perubahan harga minyak dunia tetap berpengaruh negatif terhadap return
STIE Putra Perdana Indonesia saham IHSG, industri dasar, industri konsumsi, perdagangan dan manufaktur baik itu untuk periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi.
Perubahan harga minyak dunia tidak berpengaruh signifikan terhadap return , indeks
pertambangan, return indeks aneka industri, return indeks property, return indeks infrastruktur, return indeks keuangan baik itu untuk periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Kesimpulan Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang menguji pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitian dilakukan pada periode Agustus 2002 sampai dengan Mei 2005, dimana periode tersebut dibagi menjadi dua sub periode yaitu: periode sebelum lonjakan
STIE Putra Perdana Indonesia harga minyak dunia terjadi (Agustus 2002 s.d. Desember 2003) dan periode selama lonjakan harga minyak terjadi (Januari 2004 s.d. Mei 2005).
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 550
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia Pengujian menggunakan return saham sebagai variabel dependen, dari hasil
analisis menunjukkan bahwa perubahan harga minyak dunia berpengaruh negatif terhadap return saham (return IHSG, return indeks pertanian, return indeks pertambangan, return indeks industri dasar, return indeks aneka industri, return
indeks industri konsumsi, return indeks property, return indeks infrastruktur,return indeks keuangan, return indeks perdagangan,return indeks manufaktur), hal ini berarti pada keseluruhan periode pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return saham searah dengan hipotesis dan teori. Perubahan harga minyak dunia
STIE Putra Perdana Indonesia berpengaruh signifikan terhadap return IHSG, return indeks industri dasar, return
indeks industri konsumsi, return indeks perdagangan, return indeks manufaktur, sedangkan untuk return indeks pertanian, return indeks pertambangan, return indeks
aneka industri, return indeks property, return indeks infrastruktur, return indeks keuangan pengaruhnya tidak signifikan.
Uji chow dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat
stabilitas struktural pada persamaan regresi antara dua periode: sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Uji chow ini dilakukan dengan menggunakan return saham sebagai variabel dependen. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh
STIE Putra Perdana Indonesia perubahan harga minyak dunia terhadap return indeks pertanian sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi,
sedangkan untuk return IHSG, return indeks pertambangan, return indeks industri
dasar, return indeks aneka industri, return indeks industri konsumsi, return indeks property, return indeks infrastruktur,return indeks keuangan, return indeks perdagangan,return indeks manufaktur tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara periode sebelum lonjakan harga minyak dunia terjadi dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa perubahan harga minyak dunia berpengaruh negatif terhadap return saham, yang berarti apabila harga minyak dunia meningkat maka return saham mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan
STIE Putra Perdana Indonesia teori bahwa faktor ekonomi makro dapat mempengaruhi kinerja saham di pasar modal. Pengaruh perubahan harga minyak dunia tersebut tidak berbeda untuk
InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 551
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia periode sebelum dan selama lonjakan harga minyak dunia terjadi, itu berarti pengaruhnya terhadap kinerja saham tetap. Saran
1. Data harga saham untuk setiap indeks sektor industri dan Indeks Harga Saham Gabungan diambil tiap bulan. Peneliti berikutnya dapat menggunakan data
mingguan atau harian. Penggunaan data harian akan membuat data yang diobservasi lebih lengkap, sehingga hasil penelitian diharapkan akan lebih akurat.
STIE Putra Perdana Indonesia 2. Penelitian ini hanya menguji pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap
return saham. Peniliti selanjutnya dapat mengembangkan dengan membentuk portofolio.
3. Penelitian berikutnya dapat menambahkan faktor ekonomi makro lainnya diluar harga minyak dunia yang diduga mempengaruhi kinerja saham.
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 552
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
STIE Putra Perdana Indonesia DAFTAR PUSTAKA
Bowerman, O”connell, and Hand, 2001, Business Statistics in Practice, McGraw-Hill
Carter Hill. R, Griffiths. W, and Judge.G. 2001, Undergraduate Econometrics, John Wiley & Sons, Inc Cooper, Donald R, and Schindler, Pamela S, 2003, Business Research Methods, McGraw-Hill.
STIE Putra Perdana Indonesia Denis and David, 1994, The Cross Section of Reaction Stock Return: The Precompustat Evidence, Journal of Finance, p.1579-1593
Fama, Eugene. F, 1990, Stock Return, Expected Return and Real Activity, The Journal of Finance Vol XLV, No.4
Husnan, Suad, 2000, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, UPP AMP YKPN
Kwon, Chung. S and Shin, Tai. S, 1999. Cointegration and Causality betwen macro economic variables and stock market return. Global Finance Journal Pusat data harga saham UGM Santoso, Singgih, 2001, SPSS Versi 10: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Jakarta, PT Elex Media Komputindo
STIE Putra Perdana Indonesia www.eia.doe.gov
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10; Nopember 2014
Page 553