STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE
TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013 Reza Juang Riansyah Dosen Tetap STIE PPI
STIE Putra Perdana Indonesia Abstrak: tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini antara lain untuk menguji secara empiris dan menganalisa pengaruh rasio Likuiditas (Current ratio) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Menguji secara empiris dan menganalisa pengaruh rasio Profitabilitas (Return OnEquity) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.Menguji secara empiris dan menganalisa pengaruh rasio Leverage (Debt to Equity Ratio) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dan menguji secara empiris dan menganalisa pengaruh rasio Likuiditas (Current Ratio) , rasio Profitabilitas (Return On Equity), dan rasio Leverage (Debt to Equity Ratio) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Metodologi penelitian menggunakan metode kuantitaf deskriptif menggunaan data sekunder, metode sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji normalitas, analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis termasuk Uji T, uji F , dan koefisien determinasi (R2). Hasil dari kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif signifikan antara likuiditas dengan return saham, profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, dan leverage negative tidak siginifikan terhadap return saham. Kata kunci :return saham, profitabilitas, likuiditas, leverage
STIE Putra Perdana Indonesia Latar Belakang
Salah satu tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba yang maksimal sehingga dapat memberikan keuntungan kembali (return saham) kepada para pemilik saham perusahaan. Oleh karena itu return saham dinilai sebagai salah satu
STIE Putra Perdana Indonesia bukti hasil kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Jika perusahaan
mampu memperoleh return saham yang tinggi maka secara otomatis pemilik saham
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 436
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
akan memperoleh pengembalian keuntungan atas saham yang ditanamkan di
perusahaan. Perubahan return saham menjadi salah satu ukuran keberhasilan manajemen dalam mencapai target atau tujuan dalam suatu periode tertentu.
Perubahan ini memberikan dampak terhadap kebijakan keuangan untuk kegiatan selanjutnya
seperti
kebijakan
perusahaan
untuk
memenuhi
kewajibannya,
STIE Putra Perdana Indonesia kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
kewajiban
jangka
panjang,dan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Diantara berbagai sektor industri, ada sektor food and beverages yaitu
perusahaan
manufaktur
yang
bergerak
di
sektor
makanan
dan
minuman.Perusahaan food and beverages merupakan tipe usaha yang mudah
untuk dimasuki, dan hal itu menyebabkan tingginya tingkat persaingan. Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman seluruh Indonesia Adhi S. Lukman, mengatakan “konsumen Indonesia dikenal lebih mudah dan terbuka
STIE Putra Perdana Indonesia untuk mencoba produk-produk baru. Dengan iklim persaingan yang begitu ketat,
manajemen perusahaan perlu menarik minat investor untuk melakukan investasi di perusahaan
mereka
kelola
agar
bisa
menambah
modal
yang
dapat
mengembangkan kegiatan opersional perusahaan. Salah satu mengukur kinerja tersebut adalah dari return saham.
Studi tentang return saham dilakukan terhadap pasar modal di Indonesia antara lain dilakukan oleh Ferdi Sulistyo Dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
STIE Putra Perdana Indonesia Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas Dan Profitabilitas Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2007 – 2009. Hasil
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 437
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
penelitiannya menunjukkan bahwa : Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas
berpengaruh terhadap return saham. Leverage berpengaruh terhadap return saham. Likuiditas, Aktivitas, dan Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap return saham. Mogdiliani dan Miller (2008) yang menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan. Hasil yang positif menunjukkan bahwa
STIE Putra Perdana Indonesia semakin tinggi earnings power semakin efisien perputaran aset dan atau semakin
tinggi profit margin yang diperoleh oleh perusahaan. Hal ini berdampak pada
peningkatan nilai perusahaan yang tentunya dapat mempengaruhi return saham satu tahun ke depan.
Uraian di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai return saham
masih sangat bervariasi. Melihat profitabilitas, likuiditas,Leverage dan return saham menjadi perhatian yang penting bagi investor maka penelitian ini ingin menganalisis secara lebih luas dan mendalam dari sudut profitabilitas, likuiditas, Leverage
STIE Putra Perdana Indonesia terhadap tingkat imbal hasil (return) saham pada perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
Kajian Teoritis
Teori Signalling
Hubungan pengaruh profitabilitas, dan likuiditas, terhadap return saham dilandasi oleh signalling theory. Menurut Brigham dan Houston (2004) signalling theory adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi
STIE Putra Perdana Indonesia petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.
Pengumuman
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
informasi akuntansi memberikan
signal
bahwa
Page 438
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian
pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham.(Sharpe, 1997) Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi
STIE Putra Perdana Indonesia volume perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar.
Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada
hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap,
relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal
STIE Putra Perdana Indonesia sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Likuiditas
Pengelolaan likuiditas sangat penting bagi setiap perusahaan, likuiditas
merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban saat ini pada
usahanya, termasuk kewajiban pembayaran operasional dan biaya-biaya yang jangka pendek dan juga hutang jangka panjang.Rasio likuiditas yang digunakan untuk pengelolaan likuiditas dalam setiap perusahaan antara lain current ratio, quick ratio and Acid test ratio (Qaseem 2011).
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 439
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek. Pengertian lain likuiditas, adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau hutang yang harus segera dibayar dengan harta lancarnya. Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi kewajiban
lancar.Perusahaan yang mempunyai likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio
STIE Putra Perdana Indonesia lancar sebesar 100%.Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas dengan kewajiban
lancar).Likuiditas merupakan biaya yang ditanggung pemodal jika ingin menjual sekuritasnya secara cepat.
Dari berbagai metode untuk melihat likuiditas suatu usaha yang paling umum
adalah menggunakan rasio keuangan.Secara tradisional ratio likuiditas yang biasa digunakan untuk menganalisis likuiditas jangka pendek bisnis adalah current ratio dan quick ratio (acid test). Rasio ini mengandalkan pada nilai yang berasal dari
STIE Putra Perdana Indonesia Laporan Posisi Keuangan dalam hal ini adalah Neraca (Ross 2011) Sebagai contoh, rumah dianggap lebih tidak likuid dari pada sekuritas, karena untuk menjual
dan memperoleh fair price, akan memerlukan waktu yang lebih lama. Untuk sekuritas, pengertian likuiditas dapat diukur dari perbedaan antara (permi ntaan) harga jual dan harga beli.Semakin besar selisih harga tersebut, semakin tidak likuid
sekuritas tersebut. Bagi pemodal, portofolio yang lebih likuid akan dinilai lebih menarik daripada portofolio yang tidak atau kurang likuid. Likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan
STIE Putra Perdana Indonesia suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 440
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
dipenuhi. Suatu perusahaan yang mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban financialnya yang segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid, dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai alat-alat likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban financialnya yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan
STIE Putra Perdana Indonesia tersebut insolvable.
Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan
perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga
berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan
STIE Putra Perdana Indonesia suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus
dipenuhi. Brigham dan Houston (2004), Suatu perusahaan yang mempunyai alatalat likuid sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut
likuid, dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai alat-alat likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban keuangannya yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut insolvable. Rasio likuiditas mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya .Rasio-rasio ini
STIE Putra Perdana Indonesia dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 441
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
lancar dan hutang lancar.Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan.
Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan
STIE Putra Perdana Indonesia laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas adalah kemampuan
suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Suad 2000).
Profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan. Prolitabilitas menggambarkan kemampuan badan
usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki.“Profitability ratios measure managements objectiveness as indicated byreturn on sales, assets and owners equity.”(Brown 1995).
Profitabilitas suatu
STIE Putra Perdana Indonesia perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yag
dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan
sebagai
evaluasi
atas
efektivitas
pengelolaan
badan
usaha
tersebut.“Profitability is the net result ofa large number of policies and decision. The
STIE Putra Perdana Indonesia ratio examined thus far reveal some interestingthing about the wry the firm
operates, but the profitability ratio show the combined objects ofliquidity, asset
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 442
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
management, and debt management on operating mult.” (Brigham dan Houston 2004)
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. .Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan .Ratio profitabilitas mengukur
STIE Putra Perdana Indonesia efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari
penjualan dan investasi. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan
kelangsungan
hidupnya
dalam
jangka
panjang,
karena
profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu
berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin. Seperti diungkapkan oleh Giulio Battazzi, Angelo Secchi, and Federico
STIE Putra Perdana Indonesia Tamagni tahun 2008 dalam jurnalnya yang berjudul “Productivity, Profitabilty, and
Financial Fragility” menyatakan bahwa A comparative analysis of two crucial dimensions
of
firms
performance:
profitability
andproductivity,
and
find
independently from the particular sector of activity and from financialconditions, there seems to be weak market pressure and little behavioral inclination for the moreefficient and more profitable firms to grow faster.( Giulio Battazziet al. 2012) Penilaian profitabilitas adalah proses untuk menentukan seberapa baik aktivitas-aktivitas
bisnis
dilaksanakan
untuk
mencapai
tujuan
strategis,
STIE Putra Perdana Indonesia mengeliminasi pemborosan-pemborosan dan menyajikan informasi tepat waktu
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 443
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
untuk melaksanakan penyempurnaan secara berkesinambungan.Ada beberapa
pengukuran kinerja terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan seorang analis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan
STIE Putra Perdana Indonesia jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan.
Profitabilitas keuangan perusahaan sudah tentu merupakan kinerja perusahaan
yang ditinjau dari kondisi keuangan perusahaan.
Profitabilitas keuangan
perusahaan tercermin dari laporan keuangannya, oleh sebab itu untuk mengukur profitabilitas
keuangan
perusahaan
diperlukan
analisis
terhadap
laporan
keuangannya. Leverage Leverage menunjukkan seberapa besar tingkat aset yang dibiayai oleh hutang.
STIE Putra Perdana Indonesia Tingkat Leverage dapat diketahui melalui perbandingan total hutang dengan total
aset. Financial Leverage merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap, dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetapnya, sehingga keuntungan pemegang saham
bertambah (Horne et al 2005). .Perusahaan yang memiliki hutang besar, memiliki kecenderungan
melanggar
perjanjian
hutang
jika
dibandingkan
dengan
perusahaan yang memiliki hutang lebih kecil. Perusahaan yang melanggar hutang secara potensial menghadapi berbagai kemungkinan seperti, kemungkinan
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 444
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
percepatan jatuh tempo, peningkatan tingkat bunga, dan negosiasi ulang masa hutang.
Rasio Leverage menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka
panjang
atau
kewajiban-kewajiban
apabila
perusahaan
dilikuidasi (Syafrie et al 2004). Rasio ini juga dapat dihitung dari pos-pos yang
STIE Putra Perdana Indonesia sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang.
Rasio
Leverage adalah ratio yang digunakan untuk mengukur sampai sejauh apa
perusahaan menggunakan pendanaan melalui hutang (Brigham dan Houston 2004).Rasio Leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan
dibelanjai dengan hutang. Apabila perusahaan tidak mempunyai Leverage atau Leverage factornya sama dengan nol itu artinya perusahaan dalam beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri atau tanpa menggunakan hutang. Semakin rendah Leverage factor, perusahaan mempunyai risiko yang kecil bila
STIE Putra Perdana Indonesia kondisi ekonomi merosot (Pieree et all 2001).
Ratio Leverage mempunyai keunggulan dan memiliki nilai tambah dalam
menunjukkan kebutuhan dana perusahaan dalam operasionalnya yang didanai dari hutang, antara lain Rasio Leverage dapat menjadi alat yang berguna untuk menerapkan prinsip kehati-hatian, dan juga salah satu alat yang dapat relatif mudah diterapkan (Gupta 2011). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Leverage menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya.
STIE Putra Perdana Indonesia Apabila suatu perusahaan tidak mempunyai Leverage factor artinya perusahaan tersebut beroperasi dengan maksimal dengan menggunakan modal sendiri dalam
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 445
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
melakukan operasi. Semakin rendah rasio ini semakin baik, karena untuk keamanan pihak luar yang terbaik jika jumlah modal sendiri lebih besar dari hutang, atau minimal sama.
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Kerangka Pemikiran Teoritis
STIE Putra Perdana Indonesia Berdasarkan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan
penelitian, dan landasan teori yang telah dikemukakan di atas maka kerangka pemikiran teoritis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
RASIO LIKUIDITAS (Current ratio)
RASIO PROFITABILITAS (Return On Equity)
RETURN SAHAM
STIE Putra Perdana Indonesia (Return On Asset) RASIO LEVERAGE (Debt To Equity)
Perumusan Hipotesis
Berdasarkan gambar 2.1, hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah: H1: Rasio likuiditas (Current ratio) berpengaruh positif terhadap Return Saham
STIE Putra Perdana Indonesia saham pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 446
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
H2: Rasio profitabilitas (Return on Equity) berpengaruh positif terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
H3: Rasio Leverage(Debt to Equity Ratio) berpengaruh positif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek
STIE Putra Perdana Indonesia Indonesia.
H4: Rasio likuiditas (Current ratio), profitabilitas (Return on Equity), Rasio
Leverage (Debt to Equity Ratio) berpengaruh positif terhadap Return Saham saham pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
Metodologi Penelitian Adapun teknik penelitian yang digunakan sebagai penentu dalam pemilihan
STIE Putra Perdana Indonesia populasi dan sampel adalah sebagai berikut: Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan bidang food dan beverages yang menerbitkan laporan keuangan tahunan (annually report) yang diaudit dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sampel penelitian ini adalah kelompok perusahaan bidang food and
beverages yang pemilihannya dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut : a. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangan yang sudah di audit. b. Laporan keuangan yang dilaporkan berakhir pada tanggal 31 Desember
STIE Putra Perdana Indonesia c. Selama periode penelitian, perusahaan yang memiliki data lengkap 20102012
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 447
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
d. Perusahaan yang dipilih memiliki data yang lengkap selama periode penelitian.
Metode Analisis Data 1. Analisa Regresi Berganda 2. Uji Asumsi Klasik
STIE Putra Perdana Indonesia a. Normalitas
b. Multikolinearis
c. Uji Heteroskedastisitas d. Uji Autokorelasi
3. Pengujian Hipotesis a. Uji – t (Uji Parsial)
b. Uji – F (Uji Simultan atau Bersama)
STIE Putra Perdana Indonesia Hasil Penelitian 1.
Analisa Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk menguji seberapa besar pengaruh
Likuiditas(Current
Ratio),
Profitabilitas
(Return
On
Eequity),Leverage (Debt Equity Ratio) terhadap Return saham pada Perusahaan manufaktur khususnya disektor Food and Baverage di Indonesia. Adapun hasil uji data regresi linear berganda yaitu sebagai berikut;
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 448
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Tabel 5.1 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Model
Unstandardized
Standardi
Coefficients
zed
T
Sig.
Coefficient s
STIE Putra Perdana Indonesia B
Std.
Beta
Error
(Consta nt)
868,53
2003,0
2
13
1828,1
854,35
86
2
116,56
74,014
,434
,667
,448
2,140
,039
,288
1,575
,023
CRT
1 ROE
6
STIE Putra Perdana Indonesia DER
-
831,58
1029,8
9
-,206 -1,238
,223
71
Sumber :Hasil olah data SPSS, 2014
Berdasarkan dari Ketiga variable independen yang dimasukan dalam model ternyata hanya variable (Likuiditas danprofitabilitas ) yang signifikan pada α =<5%, Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Return saham
STIE Putra Perdana Indonesia dipengaruhi oleh likuiditas dan profitabilitas,dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 449
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Return saham= 886,532+1828,186x1+116,566x2-1029,871X3+ ε
B.
Uji Asumsi Klasik
Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi. Penyimpangam asumsi klasik yang digunakan dalam
STIE Putra Perdana Indonesia penelitian ini meliputi uji normalitas,Multikolinearitas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi dan yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan
dengan uji statistik. Test statistik yang digunakan antara lain analisis grafik
STIE Putra Perdana Indonesia histogram, normal probability plots test (Imam Ghozali, 2002)
Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas : Grafik Normal P-Plot
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 450
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Sumber :Hasil olah data SPSS, 2014
Pada gambar diatas dijelaskan bahwa penyebaran sebagian besar titik-
titik berada disekitar garis diagonal dan searah dengan garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa data mendekati normal. 2.
Uji Multikolinearis
STIE Putra Perdana Indonesia Pengujian asumsi kedua adalah uji multikolinearis (multicollinearity)
antar variable-variabel independen yang masuk ke dalam model. Metode
untuk mendiagnosa adanya multicollinearity dilakukan dengan UjiVarience Inflation Factor(VIF) yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:Jika VIF
lebih besar dari <10 dan jika VIF lebih kecil < 0,1, maka antar variabel
bebas(independent variable) terjadi persoalan multikolinearitas (Gujarati, 1993) Tabel 5.2 Hasil Uji Multikolineaitas
STIE Putra Perdana Indonesia Correlations
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics
Part
Tolerance
VIF
,374
,320
,298
,442
2,264
,057
,242
,219
,577
1,732
-,369
-,192
-,172
,697
1,434
Sumber :Hasil olah data SPSS, 2014
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 451
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Berdasarkan tabledi atas, hasil perhitungan nilai tolerance tidak
menunjukan bahwa ada variabel independen yang
memiliki nilai
tolerancekurang dari <0,1 dan tidak ada satupun variabel independen yang memiliki VIF > 10. Jadi, dapat disimpulkan tidak ada korelasi antar variabel independen (bebas) atau tidak terjadi multikolinearitas.
STIE Putra Perdana Indonesia 3.
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi ketiga adalah heteroskedastisitas (heteroscedasticity)
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, dalam hal ini
akan dilakukan dengan cara melihat grafik Scatterplot. Jika dalam grafik terlihat ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur
(bergelombang,
melebar,
kemudian
menyempit)
makanmengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
STIE Putra Perdana Indonesia sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2001:69).
Gambar5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 452
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Sumber :Hasil olah data SPSS, 2014
Berdasarkan gambar 5.2 di atas, terlihat titik-titik yang tersebar
secara acak,tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
STIE Putra Perdana Indonesia 4.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW
test). Pengambilan keputusan untuk menentukan apakah terjadi autokorelasi atau tidak, dapat dilihat dari nilai DW dan dibandingkan dengan nilai tabel
dengan menggunakan nilai signifikansi 0,05 jumlah sampel (n=54) dan jumlah variabel independen (k=3).(Ghozali 2012) Tabel 5.4Hasil Uji Autokorelasi
STIE Putra Perdana Indonesia Change Statistics
R Square
F
Change
Chang
df1
df2
Durbin-
Sig. F
Watson
Change
e
,227
3,911
3
40
,015
1,872
Sumber :Hasil olah data SPSS, 2014 Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan Durbin-Watson (DW)
STIE Putra Perdana Indonesia menunjukan
angka
sebesar
1,872.Berdasarkan
tabel
DW
yang
menggunakan derajat kepercayaan 5% jumlah sampel 54 dan jumlah
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 453
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
variabel independen ada tiga, maka akan didapatkan nilai batas bawah (dL)
1,4464 dan batas atas (dU) 1,600. Model regresi tidak memiliki persoalan
autokorelasi jika memenui kriteria du≤dw≤(4-du) Durbin Watson hitung terletak di daerah No Autokorelasi. Dengan kata lain, untuk mempercepat proses ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model dapat digunakan
STIE Putra Perdana Indonesia patokan nilai Durbin Watson hitung mendekati angka 2. Jika nilai Durbin Watson hitung mendekati angka 2 atau di sekitar angka 2 maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena angka 2 pada uji
Durbin Watson terletak di daerah No Autokorelasi.Dengan demikian hasil
perhitungan DW sebesar dengan demikian hasil perhitungan DW sebesar 1,600<1,872<2,32 maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak terjadi Autokorelasi.
STIE Putra Perdana Indonesia C.
Uji Hipotesis
1. Uji t (Uji Parsial)
Hasil uji model regresi pertama dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 5.5 Hasil Uji t (Parsial) Model
Unstandardized Standardiz Coefficients
T
Sig.
ed Coefficient
STIE Putra Perdana Indonesia s
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 454
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
B
Std.
Nopember 14
Beta
Error
(Consta
868,53
2003,0
2
13
1828,1
854,35
nt)
,448
,434
,667
2,140
,039
CRT
STIE Putra Perdana Indonesia 1
86
2
116,56
74,014
,288
1,575
,023
-,206 -1,238
,223
ROE
6
DER
-
831,58
1029,8
9
71 Sumber :Hasil olah data SPSS, 2014 Pengujian statistik uji t pada tabel pada dasarnya menunjukan seberapa
STIE Putra Perdana Indonesia jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Hasil pengujian dari uji t dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Konstanta (α)
Persamaan regresi linier berganda tersebut memiliki nilai positif
pada
konstanta 868,532 yang menyatakan bahwa apabilaLikuiditas, Profitabilitas, Leverage bernilai 0, maka kinerja perusahaan akan bernilai negatif.
STIE Putra Perdana Indonesia 2.
Pengujian Hipotesis Pertama (Ha1)
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 455
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Hasil uji t pada Variabel Likuiditas yaitu nilai signifikansi sebesar 0,039
yang berada <0,05 dan koefisien bertanda positif sebesar 0,448. Dilihat dari tingkat signifikansi <0,05 bisa diartikan bahwa likuiditas berpengaruh positif
signifikan terhadap Return Saham dengan demikian Ha1 diterima. Jadi bisa diasumsikan dengan ketiadaan variable lainnya maka seandainya variabel
STIE Putra Perdana Indonesia Likuiditas mengalami kenaikan maka Return Saham juga akan mengalami kenaikan.
Semakin tinggi angka rasio likuiditas, akan semakin baik bagi
investor. Perusahaan yang memiliki rasio likuiditas tinggi akan diminati para investor dan akan berimbas pula pada harga saham yang cenderung akan naik
karena
tingginya
permintaan.
Kenaikan
harga
saham
ini
mengindikasikan meningkatnya kinerja perusahaan dan hal ini juga akan berdampak pada para investor karena mereka akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi dari investasinya.
STIE Putra Perdana Indonesia Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas merupakan
suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.
Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh IG.K.A Ulupui Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 2 No. 2, September, 2010
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 456
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
yang menyatakan bahwa Likuiditas yg di proksikan dengan Curent ratio berpangaruh positif signifikan
3.
Pengujian Hipotesis Kedua (Ha2) Hasil uji t pada variabel Profitabilitas yang di proksikan dengan ROE
STIE Putra Perdana Indonesia mendapatkan nilai signifikansi sebesar 0,023 yang berada di bawah nilai <Sig.0,05 dan koefisien bertanda Profitabilitas berpengaruh positif sebesar
0,288. Dilihat dari tingkat signifikansi <0,05 bisa iartikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif Ha2diterima
signifikan terhadap Return Saham dengan demikian
jadi bisa diasumsikan dengan ketiadaanya variable lainnya
maka seandainya variabel profitabilias naik maka return saham juga akan ikut nauik artinya Return On Equity, digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan
STIE Putra Perdana Indonesia dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya perusahaan yang memiliki
nilai Retrun On Equity semakin timggi menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. Kinerja perusahaan yang semakin baik dan nilai perusahaan yang
meningkat
akan
memberikan
harapan
naiknya
harga
saham
perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan berdampak kepada kenaikan return saham dan sebaliknya apabila Return On Equity mengalami penurunan otomatis Return Saham juga akan mengalami penurunan karena
STIE Putra Perdana Indonesia dengan turunnya Return On Equitymaka harga saham juga akan turun.
4.
Pengujian Hipotesis Ketiga (Ha3)
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 457
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Hasil uji t pada variabel Leverage yang di proksikan dengan Debt Equity
Ratio mendapat nilai signifikansi sebesar 0,233 yang berada di atas nilai
Sig.0,05. Dilihat dari tingkat signifikansi >0,05 bisa diartikan bahwa Leverage berpengaruh tidak
signifikan terhadap Return Saham dengan demikian
Ha3ditolak, jadi bisa diasumsikan dengan ketiadaanya variable lainnya maka
STIE Putra Perdana Indonesia seandainya variabel Leverage turun maka Return Saham juga akan turun,Leverage adalah kemampuan perusahaan dalam membayar hutang
atau kewajiban artinya jika variabel Leverage dalam suatu perusahaan naik
maka akan berpengaruh terhadap Return Saham yang akan mengalami penurunan.
a. Uji F (Uji Simultan) Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 5.6sebagai berikut :
STIE Putra Perdana Indonesia Tabel 5.6 Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
df
Squares
F
Sig.
Square
Regressi 80906948,88 on
Mean
3 26968982,
2
961
275815154,8
40 6895378,8
45
71
3,91 ,015b 1
1 Residual
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 458
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
356722103,7
Nopember 14
43
Total
27
a. Dependent Variable: RS b. Predictors: (Constant), DER, ROE, CRT Sumber :Hasil olah data SPSS, 2014
STIE Putra Perdana Indonesia Berdasarkan hasil uji F pada tabel diatas menunjukan nilai F sebesar 3,911
dengan signifikansi 0,015. Nilai probabilitas signifikan pengujian tersebut lebih kecil dari α (0,05)
maka dapat simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage secara simultan terhadap kinerja perusahaan Food and Baverage. Tabel5.7 Ringkasan Hasil Hipotesis Penelitian Hipotesis Ha1= Likuiditas pengaruh positif
Hasil signifikan Ha1 diterima
STIE Putra Perdana Indonesia terhadap Return Saham Ha2 =
Profitabilitas berpengaruh positif H2diterima
signifikan terhadap Return Saham Ha3=
Leverage
berpengaruh
positiftidak H3 ditolak
signifikan terhadapReturnSaham Ha
=Likuiditas,
Profitabilitas,
Leverage H4diterima
berpngaruh signifikan terhadap Return Saham secara simultan
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 459
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Pembahasan Penelitian
1.
Pengaruh LikuiditasTerhadap Return Saham
Hasil pengujian terhadap hipotesis Ha1 menunjukan bahwa variabel Likuiditas yang di proksikan dengan Curent Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap Return saham.dengan nilai signifikansi 0,039 yang
STIE Putra Perdana Indonesia berada dibawah<0,05 dan koefisien bertanda positif sebesar 0,448, Dilihat dari tingkat signifikansi <0,05 Jadi bisa diasumsikan dengan ketiadaanya
variable lainnya maka seandainya variabel Likuiditasmengalami kenaikan maka Return saham juga akan mengalami kenaikan.Semakin tinggi angka rasio likuiditas, akan semakin baik bagi investor. Perusahaan yang memiliki
rasio likuiditas tinggi akan diminati para investor dan akan berimbas pula pada harga saham yang cenderung akan naik karena tingginya permintaan. Kenaikan
harga
saham
ini
mengindikasikan
meningkatnya
kinerja
STIE Putra Perdana Indonesia perusahaan dan hal ini juga akanberdampak pada para investor karena mereka
akan
memperoleh
tingkat
pengembalian
yang
tinggi
dari
investasinya.
2.
Pengaruh ProfitabilitasTerhadap ReturnSaham
Hasil pengujian terhadap hipotesis Ha2 menunjukan bahwa variabel Profitabilitas yang di proksikan dengan ROE berpengaruh positif signifikan terhadap Return saham, dengan nilai signifikansi sebesar 0,023 yang berada
STIE Putra Perdana Indonesia di bawah nilai <Sig.0,05 dan koefisien bertanda Profitabilitas berpengaruh
positif sebesar 0,288. Dilihat dari tingkat signifikansi <0,05 bisa diartikan
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 460
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
bahwa profitabilitas
berpengaruh positif
Nopember 14
signifikan terhadap Return
sahamartinya jika profitabilias naik maka return saham juga akan ikut naik artinya Return On Equity, digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya
perusahaan yang memiliki nilai
STIE Putra Perdana Indonesia Return On Equity semakin timggi menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. Kinerja perusahaan yang semakin baik dan nilai perusahaan yang
meningkat
akan
memberikan
harapan
naiknya
harga
saham
perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan berdampak kepada kenaikan
Return Saham dan sebaliknya apabila Return On Equity mengalami penurunan otomatis Return saham juga akan mengalami penurunan karena dengan turunya Return On Equity harga saham juga akan turun.
3.
Pengaruh LeverageTerhadap ReturnSaham
STIE Putra Perdana Indonesia Hasil pengujian terhadap hipotesis Ha3 menunjukan bahwa variabel
Leverage berpengaruhnegatif tidak signifikan terhadap ReturnSaham. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar nilai signifikansi sebesar 0,233 yang berada di atas nilai Sig.0,05 koefisienbertanda negative sebesar -0.206. Dilihat dari tingkat signifikansi >0,05jadi bisa diasumsikan jika Leverage turun maka ReturnSaham juga akan
turun.Leverage adalah kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang atau kewajiban artinya jika variabel Leverage dala suatu perusahaan naik atau kemampuan perusahaan dalam
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 461
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
membayar hutang waktunya semakin lama
Nopember 14
maka akan berpengaruh
terhadap return saham yang akan mengalami penurunan.
4.
Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Likuiditas Terhadap Return Saham Berdasarkan hasil uji F pada tabel diatas menunjukan nilai F sebesar
STIE Putra Perdana Indonesia 3,911 dengan signifikansi 0,015. Nilai probabilitas signifikan pengujian tersebut lebih kecil dari α (0,05) maka dapat simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Leverage secara
antara variabel Likuiditas, Profitabilitas dan
simultan terhadap kinerja perusahaan
Food and
Baverage.
Kesimpulan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, tujuan, landasan teori, hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
STIE Putra Perdana Indonesia berikut : 1.
Untuk
variabel
Likuiditas
yang
di
proksikan
dengan
Curent
Ratio
mendapatkan hasil yaitu berpengaruh positif signiifkan jadi bisa diasumsikan dengan
ketiadaanya
variable
lainnya
maka
seandainya
variabel
Likuiditasmengalami peningkatan maka Return Sahamjuga akan mengalami peningkatan.
Artinya
jika
suatu
perusahaan
Likuiditasnyanaik
atau
pemenuhan kewajibanya lebih cepat maka akan berpengaruh terhadap ReturnSahamyang akan ikut bertamabah.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 462
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
2.
Nopember 14
Hasil dari variabel profitabilitas yang di proksikan dengan Return On Equity menghasilkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap
Return saham hasil ini berbeda dengan penelitian terdahulu dikarenakan perbedaan sampel jadi bisa disimpulkan bahwa Return On Equity, digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan
STIE Putra Perdana Indonesia (return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan Equitas yang dimilikinya perusahaan yang memiliki nilai
Return On Equity
semakin timggi
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. Kinerja perusahaan
yang semakin baik dan nilai perusahaan yang meningkat akan memberikan
harapan naiknya harga saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya
akan berdampak kepada kenaikan return saham dan sebaliknya apabila Return On Equity mengalami penurunan otomatis Return saham juga akan mengalami penurunan
karena dengan turunya Return On Equity harga
STIE Putra Perdana Indonesia saham juga akan turun.
3.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Leverage yang di proksikan dengan Debt Equity Ratioberpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ReturnSaham
jadi
bisa
disimpulkan
Leverage
adalah
kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang atau kewajiban artinya jika dalam
suatu perusahaan variabel Leverage naik maka akan berpengaruh terhadap ReturnSaham yang akan mengalami penurunan karena perusahaan akan fokus untuk memenuhi kewajibannya atau hutang.
STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 463
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
4.
Nopember 14
Untuk variabel Likuiditas yang di proksikan dengan Curent Ratio variabel
profitabilitas yang di proksikan dengan Return On Equity variabel Leverage yang di proksikan dengan Debt Equity Ratiodapat simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Leverage secara
antara variabel Likuiditas, Profitabilitas dan
simultan terhadap kinerja perusahaan
Food and
STIE Putra Perdana Indonesia Baverage.
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 464
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
DAFTAR PUSTAKA
Giulio Battazzi, Angelo Secchi, and Federico, Productivity, Profitabilty, and Financial Fragility, Itali, Laboratory of Economics & Management (Mei 2012)
Krikham Ross, Journal of New Business Ideas & Trends (2012, 10 (1), pp. 1-13).h.
STIE Putra Perdana Indonesia Majed, Said, International Journal of Humanities and Social Science Vol.2 No. 11; (Juni 2012)
Saleem Qasim. Interdisciplinary Journal of Research in Business Vol. 1, Issue. 7, (July 2011). h. 1
Pieree Collin,Roberts Goldstein, Do Credit Spreads Reflect Stationary Leverage Ratios; The Journal Of Finance • Vol. LVI, No. 5 • (Oct. 2001).h.1 Shipra Gupta, Analysis of Leverage ratio in selected Indian public sector and private sector banks, ASIAN JOURNAL OF MANAGEMENT RESEARCH
STIE Putra Perdana Indonesia Volume 3 Issue 1, (2012).h. 1
Brown, S., and Warner J.. Using Daily Stock Returns. Journal of Financial Economics. (1985) 21: 161-193
Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz, 2005, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Brigham, Eugene F & Houston, Joel F. 2004. Fundamentals of Financial Management 10th. New York: South-Western Thomson Learning Harahap, Sofyan Syafri, 2004, Analisis Laporan Kritis Keuangan, Rajawali
STIE Putra Perdana Indonesia Grafindo, Indonesia.
InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 465
STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
Nopember 14
Husnan, Suad, 2000, Manajemen keuangan teori dan penerapan, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN,Yogyakarta.
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia InoVasi Volume 10: Nopember 2014
Page 466