Statistika Psikologi 2 Modul ke:
11
Korelasi Ganda: Analisis Statistika dengan SPSS
Fakultas
Psikologi Program Studi
Psikologi
Arie Suciyana S., M.Si.
Uji KorelasiGanda (Multiple Correlation) • Uji Korelasi Ganda (multiple correlation) digunakan untuk mengetahui ‘seberapa baik” variabel-variabel yang diuji saling berkorelasi. Nilai “koefisien korelasi ganda” atau estimasi R*2 dianggap sebagai besaran korelasi yang lebih baik daripada R2 atau adjusted R2
2
Uji KorelasiGanda (Multiple Correlation) • Rumus Koefisien Korelasi Ganda:
estimasi R*2 = 1 – (1 – R2) (N – 1) N–k–1
• estimasi R*2 berbeda dengan adjusted R2 ada bias pada hasil pengujian data estimasi R*2 mendekati atau sama dengan adjusted R2 tidak ada bias pada hasil pengujian data 3
Uji KorelasiGanda (Multiple Correlation) • Nilai F yang dihasilkan dari korelasi Ganda dianggap ‘lebih akurat’ dibandingkan nilai F yang dihasilkan dari uji Regresi Rumus: F hasil Uji Korelasi Ganda = (N – k – 1)R2 k (1 – R2) N = jumlah sampel/ partisipan K = jumlah IV R2 = kuadrat dari koefisien korelasi Pearson atau dari uji Regresi
4
SPSS untukuji KorelasiGanda (Multiple Correlation) Pada penelitian untuk melihat pengaruh “absensi” sebagai IV (prediktor) terhadap“Nilai_Ujian” sebagai DV dilakukan analisa Korelasi Ganda (Multiple Correlation) GUNAKAN LANGKAH-LANGKAH UJI REGRESI: • Analyze → Regression → Linear
5
SPSS untukuji KorelasiGanda (Multiple Correlation) • Pilih “absensi” sebagai independent variable (prediktor) dan “Nilai_Ujian” sebagai dependent variable yang akan diprediksi “OK”
6
SPSS untukuji KorelasiGanda (Multiple Correlation) • Hasil
7
SPSS untukuji KorelasiGanda (Multiple Correlation) • Koefisien Korelasi Ganda = adjusted R2 = 0,69 estimasi R*2 = 1 – (1 – R2) (N – 1) = 1 – (1 – 0,724) (10 – 1) = N–k–1 10 – 1 – 1 = 1 – 2,484 = 1 – 0,31 = 0,69 8 estimasi R*2 sama dengan adjusted R2 tidak ada bias pada hasil pengujian data
8
SPSS untukuji KorelasiGanda (Multiple Correlation) • F hasil Uji Korelasi Ganda = (N – k – 1)R2 = (10 – 1 – 1) 0,724 = k (1 – R2) 1 (1 – 0,724) = 5,729 = 20,75 0,276 F hasil Uji Korelasi Ganda = 20,75 F Tabel (p =0,05) = 5,32 (df between = 1; df within = 8) F Hitung > F tabel H0 ditolak; Ha/H1 diterima absensi bisa digunakan untuk memprediksi nilai ujian 9
Uji KorelasiParsial(Partial Correlation) • Uji Korelasi Parsial (Partial Correlation) digunakan untuk menunjukkan variabel mana yang paling mempengaruhi DV (Dependent Variable).
10
SPSS untukUji KorelasiParsial(Partial Correlation) Pada penelitian untuk melihat pengaruh “absensi” sebagai IV (prediktor) terhadap“Nilai_Ujian” sebagai DV dilakukan analisa Korelasi Parsial (Partial Correlation)
• Analyze → Correlate → Partial
11
SPSS untukUji KorelasiParsial(Partial Correlation) • Pilih “absensi” (IV) dan “Nilai_Ujian” (DV) di kolom “Variables” (yang ditentukan memiliki korelasi utama) dan “gender” di kolom “Controlling for” Pilih “one-tailed” test dan “Display actual significance level
12
SPSS untukUji KorelasiParsial(Partial Correlation)
• Klik “option” pilih “Zero-order correlations” pilih “Exclude cases pairwise Klik “continue” Klik “OK”
13
SPSS untukUji KorelasiParsial(Partial Correlation)
14
SPSS untukUji KorelasiParsial(Partial Correlation) Kesimpulan: • Nilai koefisien korelasi (r) yang didapatkan dari uji korelasi tanpa melakukan kontrol terhadap variabel “gender” = – 0, 851, tidak berbeda jauh dengan nilai koefisien korelasi (r) yang didapatkan dari uji korelasi dengan melakukan kontrol terhadap variabel “gender” = – 0, 825 (hanya ada pengurangan nilai koefisien korelasi setelah melakukan kontrol terhadap variabel “gender”) variabel “jumlah absensi” sendiri mampu menjelaskan perbedaan “nilai ujian” yang dimiliki oleh partisipan ATAU “jumlah absensi” adalah variabel utama yang berhubungan dengan “nilai ujian”
15
Daftar Pustaka Aron, A., Coups, E.J., & Aron, E.N. (2013). Statistics for psychology. 6th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc. Field, A. (2009). Discovering Statistics Using SPSS: Third Edition. SAGE Publications Ltd. Gravetter, F.J. & Wallnau, L.B. (2009). Statistics for the Behavioral Sciences. Hinton, P.R. (2004). Statistics Explained, 2nd ed. London: Routledge. Howell, D.C. (2012). Statistical Method for Psychology. Australia: Wadsworth, Cengage Learning. Nolan, S.A. & Heinzen, T.E, (2012). Statistics for the Behavioral Sciences. Second Edition. New York: Worth Publishers. Sulistiyono, S. (2009). Statistika Psikologi 2. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana.
16
Terima Kasih Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.