Statistika Psikologi 1 Modul ke:
12
Korelasi: Pendahuluan Korelasi Pearson Product Moment
Fakultas
Psikologi Program Studi
Psikologi
Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.
Apakah korelasi itu? Uji Korelasi dalam Statistika menunjukkan “hubungan antara (minimal) dua variabel: variabel X (IV) dan variabel Y (DV)”
CONTOH: • Hubungan antara “Motivasi Belajar” (IV) terhadap “Prestasi Belajar” (DV) • Hubungan antara “Jumlah junkfood yang dikonsumsi perbulan” (IV) terhadap “jumlah lemak yang ditimbun”
2
Koefisien Korelasi Ketika “hasil uji korelasi” dikuantifikasikan nilai korelasi antara IV dan DV ditunjukkan dalam: Koefisien Korelasi (r) Koefisien Korelasi (r) adalah: “Angka yang menggambarkan bagaimana variasi pada satu variabel diikuti oleh variasi pada variabel yang lain”
3
Koefisien korelasi (r) berkisar antara – 1 dan + 1
Arah Korelasi Korelasi antara variabel memiliki dua arah: • Korelasi Positif korelasi yang ditunjukkan ketika salah satu variabel memiliki ‘nilai (skor)’ tinggi, maka variabel lainnya juga akan memiliki ‘nilai (skor)’ tinggi • Korelasi negatif korelasi yang ditunjukkan ketika salah satu variabel memiliki ‘nilai (skor)’ tinggi, maka variabel lainnya akan memiliki ‘nilai (skor) rendah” 4
Arah Korelasi
(a) Korelasi Positif
(b) Korelasi Negatif
5
Besaran Korelasi • Cohen (1988) mempublikasikan besaran korelasi menurut nilai koefisien korelasinya (r)
Besaran Korelasi Kecil Sedang Besar
Koefisien Korelasi (r) 0,1 – 0,3 0,3 – 0,5 > 0,5
6
KeterbatasanUji StatistikaKorelasi Ada beberapa keterbatasan yang menjadi karakteristik dari Uji Statistika Korelasi: • Uji Statistika Korelasi tidak menunjukkan hubungan sebabakibat • Variabel-variabel yang diuji memiliki kisaran data yang terbatas • Data-data dengan nilai ekstrim mempengaruhi koefisien korelasi
7
Garis Regresi Dalam uji statistika korelasi, hubungan antara X (IV) dan Y (DV) dinyatakan dalam persamaan garis, yaitu garis regresi
Y = f(X) Y = bX + a
Persamaan garis berguna apabila kita ingin membuat peramalan atau prediksi
8
Skema Grafik
positif sempurna
positif tinggi
positif rendah
9
Skema Grafik
negatif sempurna
negatif tinggi
negatif rendah
10
Skema Grafik
r=0
11
Jenis-jenis Uji Korelasi Dalam materi ini akan dijelaskan 3 jenis korelasi: • Uji Korelasi Pearson product moment, • Uji Korelasi Spearman atau Korelasi Tata Jenjang (rho) • Uji Korelasi Lainnya: Uji Korelasi Serial (terutama Korelasi Biserial dan Korelasi Point Biserial).
12
Korelasi Pearson Product Moment • Diperkenalkan oleh Karl Pearson untuk melukiskan hubungan antara 2 buah variabel yang sama-sama berjenis interval atau sama-sama berjenis rasio. • rhitung (pearson) > r tabel (pearson) korelasi signifikan H0 ditolak; ada hubungan signifikan antara dua variabel yang diteliti rhitung (pearson) < r tabel (pearson) korelasi tidak signifikan H0 gagal ditolak; tidak ada hubungan signifikan antara dua variabel yang diteliti
13
Korelasi Pearson Product Moment Rumus untuk menghitung Koefisien Korelasi Pearson Product Moment:
14
Korelasi Pearson Product Moment CONTOH Suatu penelitian dilakukan untuk melihat hubungan (korelasi) antara IV: Jumlah Absensi (absences) terhadap DV: Nilai Ujian (Exam Grade)
15
TentukanKoefisien Korelasi (r) dan Buat Kesimpulannya!
Korelasi Pearson Product Moment Tahap 1: Tentukan H0 dan Ha/H1 • H0:
“Tidak ada perbedaan nilai ujian (exam grade) antara partisipan yang memiliki jumlah absen (absences) yang berbeda” atau “Tidak ada hubungan antara IV: jumlah absen (absences) terhadap DV: nilai ujian (exam grade)
• Ha/H1: “Ada perbedaan nilai ujian (exam grade) antara partisipan yang memiliki jumlah absen (absences) yang berbeda” atau “Ada hubungan antara IV: jumlah absensi (absences) terhadap DV: nilai ujian (exam grade)
16
Korelasi Pearson Product Moment Tahap 2: df, p, dan r tabel • dfr = N – 2 = 10 – 2 = 8 • p < 0,05 • r tabel = 0,549 Tahap 3: Tentukan koefisien korelasi (r)
17
Korelasi Pearson Product Moment
18
Korelasi Pearson Product Moment
SSX =
SSY =
19
Korelasi Pearson Product Moment
SSX =
SSY =
20
Korelasi Pearson Product Moment Tahap 4: Buat Kesimpulan • r Hitung > r tabel H0 ditolak, Ha/H1 diterima “Ada perbedaan nilai ujian (exam grade) antara partisipan yang memiliki jumlah absen (absences) yang berbeda” Atau “Ada hubungan antara IV: jumlah absensi (absences) terhadap DV: nilai ujian (exam grade) • r = – 0,85 arah korelasi negatif ketika jumlah absensi (absences) semakin besar, maka nilai ujian (exam grade) semakin kecil; ketika jumlah absensi (absences) semakin kecil, maka nilai ujian (exam grade) semakin besar
21
Korelasi Pearson Product Moment LATIHAN SOAL
Tentukan Koefisien Korelasinya dan Kesimpulannya
22
Korelasi Pearson Product Moment HOMEWORK
Tentukan Koefisien Korelasinya dan Kesimpulannya
23
Daftar Pustaka Aron, A., Coups, E.J., & Aron, E.N. (2013). Statistics for psychology. 6th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc. Gravetter, F.J. & Wallnau, L.B. (2009). Statistics for the Behavioral Sciences. Hinton, P.R. (2004). Statistics Explained, 2nd ed. London: Routledge. Howell, D.C. (2012). Statistical Method for Psychology. Australia: Wadsworth, Cengage Learning. Nolan, S.A. & Heinzen, T.E, (2012). Statistics for the Behavioral Sciences. Second Edition. New York: Worth Publishers. Sulistiyono, S. (2009). Statistika Psikologi 2. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana.
24
Terima Kasih Arie Suciyana S., M.Si.