Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 01 REJOTANGAN SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015 SKRIPSI
OLEH SUKEMI NPM.13101060091.P
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP ) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2015
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASISMASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 01 REJOTANGAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SUKEMI NPM.13101060091.P ABSTRAK Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik,kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasanya dengan orang lain. Bukan cuma itu, siswa perlu‖ mengerjakanya‖, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukan contohnya, mencoba dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah mereka dapatkan. Tujuan penelitian ini adalah (1)Menerapkan model pengajaran kontekstual berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar Pada MateriHama danPenyakitTanaman siswa kelas VIII-f SMP Negeri 01 Rejotangan tahun pelajaran 2014/2015, dan (2) Mengetahui keterlaksanaan model pengajaran kontektual berbasis masalah pada siswa kelas VIII-F SMP Negeri 01 Rejotangan semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan,bulan Januari 2015 sampai bulan Maret 2015.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu : 1. Perencanaan, 2.kegiatan dan 3.pengamatan, 4.Refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VIII-F SMPN 01 Rejotangan semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Data yang diperoleh berupa hasil tes ulangan harian setiap akir siklus. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II, yaitu siklus I (74% ) dan siklus II (91%). Simpulan dari penelitian ini adalah ―penerapan pembelajaran kontekstual berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar pada materi hama dan penyakit tanaman siswa kelas VIII-F SMP Negeri 01 Rejotangan semester genap tahun pelajaran 2014/2015”, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai alternative pembelajaran IPA. Kata kunci : Pembelajaran Kontektual,Berbasis masalah,Hasil Belajar
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pertanyaan dan membahasnya dengan
I. PENDAHULUAN Perubahan
paradigma
pendidikan dari sistem pembelajaran guru sebagai sumber pengetahuan ke sistem
pembelajaran
pembentukan
siswa dalam suatu kelompok., harus segera
direspon
oleh
seluruh
komponen pendidikan, tak terkecuali guru, siwa dan pemerintah. Salah satu bentuk
respon
positip
dunia
pendidikan tersebut adalah dengan mengadakan
perubahan
kurikulum
dari kurikulum 1994 ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 yang memberi wewenang yang lebih besar kepada Sekolah
orang lain (kelompok). Bukan hanya itu, siswa
perlu ― mengerjakanya ―
yakni menggambarkan sesuatu dengan caranya contohnya
sendiri,
menunjukan
mempraktekan
dan
mengerjakan tugas. Hasil belajar siswa belum memuaskan. Berdasar rekaman hasil belajar IPA kelas VII-F SMPN 01 Rejotangan, menunjukan bahwa hasil belajar siswa belum optimal. Nilai rata-rata kelas untuk pelajaran IPA semester genap tahun Pelajaran 2013/2014 adalah 65 untuk nilai uas dan 70 untuk nilai rapor. Disamping
itu
hasil
untuk memberi pelayanan terbaik
pengamatan pengajar selama satu
kepada
untuk
semester berjalan menunjukan bahwa :
Kompetensi
1) Masih rendahnya minat belajar
Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan
siswa yang ditandai pada saat proses
pemerintaah melalui Badan Standar
pembelajaran sering anak-anak ijin
Nasional Pendidikan (BNSP ).
keluar. Dan dari pantauan peneliti
peserta
mencapai
didiknya
Standar
Pembelajarn IPA memerlukan ketrampilan bertindak mampu
seorang sebagai
selalu
Guru fasilitator
aktif
yang dan
melakukan
inovasi-inovasi pembelajaran dengan menerapkan sehingga
metode-metode dapat
keaktipan
siswa
baru
meningkatkan dan
bisa
lebih
bermakna. Untuk bisa mempelajari sesuatu
dengan
mendengar
baik
melihat,
kita
perlu
mengajukan
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
siswa yang ijin keluar itu siswa sebagian besar beli
makanan ke
kantin. Hal ini terjadi hampir disemua kelas. 2) Motivasi siswa juga masih kurang terbukti masih ada beberapa siswa yang sering lupa mengerjakan tugas. Ini juga terjadi dikelas VIII-F. Keadaan tersebut menunjukan bahwa kualitas pelajaran IPA dikelas VIII-F perlu dioftimalkan, sehingga hasil belajar siswa dapat maksimal.
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Rendahnya hasil belajar siswa
Pengajaran
tersebut dipengaruhi banyak faktor.
masalah
Salah satunya metode pembelajaran
Learning
yang digunakan oleh guru. Metode
pendekatan
pembelajaran yang digunakan masih
menggunakan
banyak
ceramah,
nyata sebagai suatu konteks bagi
sehingga pembelajaran masih berpusat
siswa untuk belajar cara berpikir
pada guru sebagai sumber imformasi.
kritis
Pembelajaran
memecahkan
menggunakan
IPA
ternyata
lebih
(
berbasis
Problem—Based )
adalah
suatu
pengajaran
yang
masalah
dunia
dan
ketrampilan masalah.
mudah menggunakan media alam
Pengajaran
yang
menanamkan
digunakan untuk meranngsang
pemhaman pada siswa. Disamping itu
berpikir tingkat tinggi dalam
ketrampilan
situasi
cocok
untuk
seorang
guru
untuk
menjadi fasilitator dan mampu aktip melakukan
inovasi
–
inovasi
meningkatkan prestasi siswa.
berorentasi
termasuk
masalah,
didalamnya
Peran
belajar
guru
dalam
pembelajaran berbasis masalah adalah
Dengan menyadari gejala –
masalah
bagaimana belajar.
pembelajaran derngan menerapkasn metode-metode baru sehingga dapat
berbasis
mengkaji
mengajukan
masalah,
pertanyaan
dan
gejala atau kenyataan pembelajaran
memfasilitasi penyelidikan dan
tersebut, maka dalam penelitian ini
dialog.Pembelajaran
penulis mengambil judul ‖Penerapan
masalah
Pembelajaran
dilaksanakan
Kontektual
Berbasis
berbasis
tidak
dapat
tanpa
guru
Masalah Untuk Meningkatkan Hasil
menngembangkan
Belajar Hama dan Penyakit Tanaman
kelas
pada Siswa Kelas VIII-F SMPN 01
terjadinya pertukaran ide secara
Rejotangtan Semester Genap Tahun
terbuka.
Pelajaran 2014/2015.
II. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengajaran Berbasis Masalah ( PBL )
yang
lingkungan
memungkinkan
Ciri-ciri PBL : a. Pengajuan
pertanyaan
atau
masalah b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu c. penyelidikan autentik
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
d. menghasilkan produk/ karya dan memamerkan
3. Kelebihan
Berbasis Masalah a. Melatih
2. Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran
berbasis
tahapan utama (sintak) yang
c. Melatih
dengan
guru
memperkenalkan siswa dengan situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis kerja
siswa.
pembelajaran berbasis
masalah
untuk
b. Melatih siswa untuk bekerja sama.
hasil
Siswa
memecahkan masalah.
masalah biasanya terdiri dari 5
dimulai
Pembelajaran
Sintaks kontektual (PBL
)
disajikan sebagai berikut : Fase Fase 1 Memberikan orientasi tentang permasalahan pada peserta didik Fase 2 Mengorganisasi peserta didik untuk meneliti
TingkahLaku Guru Guru menjelaskan tujuan, kebutuhan-kebutuhan yang pembelajaran, diperlukan, dan memotivasi peserta didik agar terlibat pada kegiatan pemecahan masalah. Guru membantu peserta didik Mengatur tugas belajar yang menentukan siswa agar terlibatpadaaktivitas berkaitan dengan masalah dddddidikdidikmendefinisikan pemecahanmasalah yang yang diangkat dipilihnya. Fase 3 Guru mendorong peserta didik tersebut. Membimbing Mengumpulkan informasi yang untuk penyelidikan peserta sesuai,melaksanakan eksperimen, didik secara untuk Mendapatkan penyelesaian individual dan dan pemecahan mmasalah kelompok Fase 4 Guru membantu peserta didik Mengembangkan dan menyiapkan karya yang sesuai merencanakan menyajikan dan menyajikan Seperti laporan, video, dan model hasilkarya serta Membantu mereka berbagi tugas dengan temanya untuk menyampaikan kepada orang lain. Fase 5 Guru membantu peserta didik Menganalisa dan Refleksi atau evaluasi terhadap melakukan Proses Pemecahan mengevaluasi proses Penyelidikan mereka dan prosesmasalah proses belajar yang mereka lakukan. Table 2.1 Fase-fase
Pembelajaran Konstekstual Berbasis Masalah Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
siswa
untuk
mengemukakan pendapat. d. Melatih siswa untuk percaya diri 4. Kelemahan
Pembelajaran
BerbasisMasalah Jika Guru kurang menguasai model Pembelajaran maka : a. Waktu yang direncanakan tidak terpenuhi ( kurang ). b. Sebagian
Siswa
tidak
bekerja dengan maksimal. c. Memerlukan buku referensi yang cukup. d. Memerlukan
pengawasan
yang cermat. e. Memerlukan motivasi
motivasi
pada
–
kelompok
siswa yang belum aktif. 5. Tinjauan
Tentang Prestasi
Belajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan tingkahlaku yang relatif mantap berkat
adanya
pengalaman.
latihan
dan
Belajar
sesungguhnya dilakukan oleh
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Manusia
dalam
seumur
hidupnya, kapan saja dimana
teman-
temannya
dalam
waktu
yang
sudah ditentukan. Namun satu hal yang pasti bahwa belajar dilakukan
oleh
manusia
senantiasa dilandasi oleh itikad dan maksud tertentu (Hamalik, 2001 ).
Ahmad
Sudrajat,2008 ).
saja, baik disekolah maupun dirumah
(
Menurut Skiner, belajar merupakan stimulus
hubungan dan
antar
respon
yang
tercipta melalui proses tingkah laku
(Dimyati
&
Mujiono,
2006). Belajar merupakan proses usaha
yang
seseorang
dilakukan
untuk
oleh
memperoleh
Dalam pembelajaran IPA
suatu perubahan tingkah laku
seharusnya guru hadir sebagai
yang baru secara keseluruhan,
fasilitator
sebagai
bagi
mengkontruksi
siswa
dalm
pemahaman
pengetahuannya.
Belajar
IPA
siswa secara aktif baik dari sisi mental atau fisik dan bersifat nyata.
lingkungan (Slamet, 2003). Yang dimaksud belajar yaitu perbuatan murid dalam bidang material, formal serta fungsional pada umumnya dan bidang
Belajar
akan
lebih
pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan
dapat menjadi daya tarik siswa jika penyajiannya melibatkan
hasil
intelektual
khusunya.
Jadi
pada belajar
berhasil jika disesuaikan dengan
merupakan hal yang pokok.
tahap
Siswa
Belajar
untuk
perubahan
berpikir
diberi
siswa.
kesempatan
merupakan pada
suatu sikapdan
melakukan eksperimen denga
tingkah laku yang lebih baik,
obyek fisik yang ditunjang oleh
tetapi
interaksi dengan teman sebaya.
mengarah pada tingkah laku
Implikasi teori perkembangan
yang lebih buruk.
Kognitip pembelajaran
Piaget yasitu :
dalam siswa
hendaknya diberi peluang untuk berbicara dan diskusi dengan
kemungkinan
Untuk
dapat
akan
disebut
belajar maka perubahan harus merupakan akhir dari periode yang cukup panjang. Berapa lama waktu itu berlangsung,
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mungkin
berhari-hari,
berminggu-minggu, bulan
atau
berbulan-
bertahun-
yang tak dapat dilihat dengan nyata. Proses itu terjadi dalam seseorang
yang
sedang
mengalami belajar. Jadi yang dimaksud belajar bukan tingkah laku
yang
yahu ( Usman,2000:5 ).
tahun.
Belajar merupakan suatu proses
diri
bisa, dari tidak tahu menjadi
nampak,
tetapi
prosesnya terjadi secara internal didalam individu.
Mengajar perbuatan
cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam
kegiatan
mengorganisasikan
suatu
usaha
lingkungan
dalam hubunganya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Proses belajar mengajar
Proses dalam pengertian disini merupakan interksi semua atau
memerlukan
tanggung jawab moral yang
b. Proses Belajar Mengajar
komponen
yang
suatu
unsuryang
terdapat dalam belajar mengajar antara yang satu dengan yang lainya saling berhubungan dalam kaitan untuk mencapai tujuan (Usman, 2000:5).
merupakan suatu inti dari suatu proses
pendidikan
keseluruhan
secara
dengan
guru
sebagai peran utama. Proses belajar
mengajar
merupakan
suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atau hubungan timbal
Belajar diartikan sebagai
balik yang berlangsung dalam
proses perubahan tingkah laku
situasi edukatif untuki mencapai
pada diri individu berkat adanya
tujuan tertentu. Interaksi timbal
interaksi antara individu dengan
balik antara guru dan siswa itu
lingkungannya. Hal ini sesuai
merupakan syarat utama bagi
dengan yang dinyatakan Burton,
berlangsungnya proses belajar
bahwa seseorang yang telah
mengajar ( Usman, 2000:4 ).
mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuan, ketrampilan
maupun
sikap.
Misalnya dari tidak bisa menjadi Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Agama Islam , proses
belajar
mengandung
dua
mengajar pengertian,
yaitu rentetan perencanaan oleh simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
guru,
pelaksanaan
kegiatan
bertanggungjawab
atas
sampai evaluasi program tindak
yang
lanjut ( Suryabrata, 1997:18 ).
pembelajaran ini siswa yang
Dari tersebut
dua
lebih
pendapat
dapat
dilakukan
kegiatan
guru
mulai
perencanaan,
berlangsung
lanjut
dalam
aktif
untuk
mengumpulkan
data
masalah ini diharapkan hasil
yang
belajar
dari
Hama
dan
Penyakit
Tanaman pada siswa kelas VIII-
pelaksanaan
tindak
didalam
.Melalui pembelajaran berbasis
f SMPN 01 Rejotangan akan
kegiatan sampai evaluasi dan program
berperan
bekerja
disimpulkan
bahwa proses belajar mengajar IPA meliputi
dicapai.Karena
hasil
meningkat.
yang situasi
Berdasarkan
edukatif untuk mencapai tujuan
tersebut
tertentu yaitu pengajaran IPA
penelitian tindakan kelas ini dapat
c. Kerangka Berpikir
untuk mendorong siswa lebih
pada Guru. Partisipasi siswa belum
menyebabkan masih
optimal
hasil
rendah.Hal
menjadi
indikator
belajar ini
yang
perlunya
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Hama dan Penyakit Tanaman. Penerapan pembelajaran kontekstual
sebagai
Keadaan Awal
Tindakan
Hasil Belajar
mengikuti
pelajaran di kelas tergantung
yang
digambarkan
kerangka
berikut:
Upaya yang diperlukan
bersemangat
maka
paparan
berbasis
Model
pembelajar an masih berorentasi pada guru sehingga partisipasi siswakura ng menyebab kan hasil belajar rendah
Penjelasan tentang pembelajar an kontektual berbasis masalah Penerapan pembelajar an kontektual berbasis masalah Refleksi dari
Peni ngk atan parti sipa si sisw a sela ma pros es bela jar men
masalah
mendorong siswa aktif belajar bersama dan memaksa siswa
Evaluasi awal
Evaluasi awal
Evaluasi akhir
untuk dapat memahami dan
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Bagan 2.1 gambar kerangka
1. Tempat Penelitian
berfikir
Tempat adalah
III. METODE PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
penelitian
tempat
yang
digunakan
dalam
penelitian tindakan kelas (action
melakukan penelitian untuk
research),
memperoleh
karena
dilakukan masalah
untuk
penelitian memecahkan
pembelajaran
Penelitian
ini
penelitian
di
juga
deskriptif,
data
diinginkan. Penelitian ini
kelas.
dilakukan di SMP Negeri 01
temasuk
Rejotangan, Jalan Kandung
sebab
Gg.1
Rejotangan
menggambarkan bagaimana suatu
Tulungagung.
teknik pembelajaran diterapkan dan
2. Waktu Penelitian Waktu
bagaimana hasil yang diinginkan
penelitian
adalah
dapat dicapai. Menurut Oja dan Sumarjan (dalam
Titik
Sugiarti,
mengelompokkan
yang
1997:8) penelitian
waktu
berlangsungnya atau
saat
penelitian
penelitian
dilangsungkan.
ini
Penelitian
tindakan menjadi empat macam,
ini dilaksanakan pada bulan
yaitu, (a) guru sebagai peneliti; (b)
Januari
penelitian tindakan kolaboratif, (c)
Maret 2015, semester genap
simultan
tahun pelajaran 2014 / 2015.
terintegratif;
(d)
administrasi sosial eksperimental.
sampai
dengan
3. Subyek Penelitian Subyek
Dalam penelitian ini peneliti
penelitian
bekerja sama dengan teman sejawat
adalah siswa kelas VIII-F
kehadiran peneliti sebagai guru di
dengan
kelas sebagai pengajar tetap dan
keseluruhan 34 siswa yang
dilakukan seperti biasa, sehingga
terdiri dari 20 orang siswa
siswa
laki-laki dan 14 orang siswa
tidak
tahu
kalau
sedang
jumlah
siswa
diteliti. Dengan cara ini diharapkan
perempuan.
didapatkan data yang seobyektif
dibahas adalah materi Hama
mungkin demi kevalidan data yang
dan
diperlukan.
dengan Standar Kompetensi
A. Tempat, Waktu dan Subyek
Memahami Sistem Dalam
Penelitian Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
Materi
Penyakit
Kehidupan
yang
Tanaman,
Tumbuhan
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan
Kompetensi
permasalahan
pembelajaran
Dasar(KD)Mengidentifikasi
yang ada di kelas, praktek
hama dan penyakit pada
pembelajaran
organ
berkesinambungan,
tumbuhan
yang
secara sedangkan
dijumpai dalam kehidupan
tujuan
sehari- hari.
menumbuhkan budaya meneliti di
B. Prosedur Penelitian Penelitian
ini
menggunakan Tindakan
kalangan
adalah
guru
adalah
(Mukhlis,
2003:5).
Penelitian
Kelas.PTK
penyertaannya
Sesuai
dengan
jenis
penelitian yang dipilih, yaitu
suatu bentuk kajian yang bersifat
peneliti
reflektif oleh pelaku tindakan
penelitian
yang
untuk
model penelitian tindakan dari
kemantapan
Kemmis dan Taggart (dalam
dilakukan
meningkatkan
tindakan, ini
maka
mengunakan
rasional dari tindakan mereka
Sugiarti,
dalam
tugas,
berbentuk spiral dari siklus yang
pemahaman
satu ke siklus yang berikutnya.
tehadap tindakan-tindakan yang
Setiap siklus meliputi planning
dilakukan itu, serta memperbaiki
(rencana),
kondisi
observation (pengamatan), dan
melakukan
memperdalam
dimana
praktek
2008:6),
action
(tindakan),
pembelajaran tersebut dilakukan
reflection
(dalam Mukhlis, 2003: 3).
pada siklus berikutnya adalah
Sedangkan
menurut
Mukhlis (2003:5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan
untuk
memperbaiki
kondisi
pembelajaran
yang
dilakukan. Adapun dari
PTK
(refleksi).
yaitu
Langkah
perencanaan yang sudah direfisi, tindakan,
pengamatan,
dan
refleksi. Sebelum masuk pada siklus
1
dilakukan
pendahuluan
yang
tindakan berupa
identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
tujuan adalah
utama
gambar berikut :
untuk
memperbaiki atau meningkatkan dan
menyelesaikan
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menentukan
materi
pelajaran,
menelaah silabus, menyusun rencana Rencana Tindakan Refleks
pelaksanaan pembelajaran, membuat LKS, membuat format observasi beserta rubrik penilaian, kuis, angket
Obser
dan soal evaluasi hasil belajar akhir siklus. PelaksanaanTindak an
2. Tindakan Rencana Tindakan
Refleks i
Pada
tahap
melaksanaan
ini
peneliti
tindakan
sesuai
scenario pembelajaran yang ada dalam RPP yang telah disusun pada
Obser
perencanaan tindakan. 3. Observasi Pelaksanaan Tindakan
Observasi bertujuan untuk mendapatkan Rencana berikutnya
Penelitian
dibagi dalam dua
siklus yang disesuaikan dengan alokasi waktu dan topik yang dipilih. Masingmasing siklus terdiri dari empat langkah
tentang
keterlakasanaan pembelajaran dan hasil
Gambar 3.1 Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas
data
belajar
siswa.
Lembar
observasi yang digunakan adalah lembar
observasi
keterlaksanaan
pembelajaran kooperatif
Berbasis
Masalahdan
observasi
lembar
aktifitas belajar siswa. 4. Refleksi
(Kemmis dan Mc Taggart, 1988) sebagai Kegiatan refleksi dilakukan
berikut : pada 1. Perencanaan
bertujuan
Yaitu merumuskan masalah, menentukan
tujuan
dan
metode
penelitian serta membuat rencana tindakan,
akhir
tahap
ini
meliputi
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
tindakan
setiap untuk
yang
siklus
yang
mendiskusikan telah
dilakukan.
Sedangkan hal-hal yang perlu untuk didiskusikan
adalah:
(1)
menganalisis tindakan yang baru simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dilakukan (2) mengulas perbedaan
kompetensi
yang terjadi antara rencana dengan
pencapaian
pelakasanaan tindakan yang telah
pembelajaran khusus, dan kegiatan
dilakukan
(3)
belajar mengajar.
interprestasi,
pemaknaan,
melakukan dan
menyimpulkan data yang diperoleh. Hal refleksi digunakan untuk menyusun
rencana
pembelajaran
selanjutnyadijadikan
dasar
pelakasanaan pada siklus berikutnya dalam rangka penyempurnaan.Setiap tindakan
dalam
penelitian
akan
dikatakan berhasil apabila memenuhi dua
kriteria
keberhasilan
keberhasilan, dalam
yaitu
proses
dan
keberhasilan dalam hasil belajar. C. Instrumen Penelitian
dasar, hasil
indikator
belajar,
tujuan
3. Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuanpembelajaran
yang
akan
dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman pada materi Hama dan Penyakit Tanaman pada KD‖ mengidentifikasi Hama dan Penyakit pada organ Tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan seharihari‖.Tes
formatif
ini
diberikan
setiap akhir siklus, bentuk soal yang diberikan adalah Uraian (subyektif) 4. Lembar observasi .
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. lembar observasi Guru b. lembar observasi siswa.
1. Silabus
D. Teknik Pengumpulan Data
Yaitu seperangkat rencana
Pengumpulan
data
dilakukan
dan pengaturan tentang kegiatan
untuk memperoleh data dari variabel-
pembelajaran
variabel yang diukur. Beberapa teknik
pengelolaan
kelas,
serta penilaian hasil belajar. 2. Rencana
pengumpulan data dalam penelitian ini
Pelaksanaan
Pemebelajaran (RPP) Yaitu merupakan perangkat pembelajaran sebagai
yang
pedoman
digunakan guru
dalam
mengajar dan disusun untuk tiap siklus. Masing-masing RPP berisi Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
meliputi, lembar observasi dan tes evaluasi akhir siklus. 1. Lembar Observasi Salah satu sumber data yang penting dalam penelitian kualitatif adalah
observasi,
hal
ini
dikarenakan : (1) teknik observasi simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berdasarkan langsung,
pengamatan (2)
teknik
memungkinkan
secara
E. Teknik Analisis Data
observasi
peneliti
untuk
Untuk mengetahui keefektivan suatu
metode
dalam
kegiatan
melihat dan mengamati sendiri
pembelajaran perlu diadakan analisa
kemudian mencatat perilaku dan
data. Pada penelitian ini menggunakan
kejadian sesuai dengan kenyataan
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu
yang
teknik
suatu metode penelitian yang bersifat
observasi memungkinkan peneliti
menggambarkan kenyataan atau fakta
mampu memahami situasi-situasi
sesuai dengan data yang diperoleh
yang rumit. Dalam penelitian ini,
dengan tujuan untuk mengetahui prestasi
observasi dilakukan selama proses
belajar yang dicapai siwa juga untuk
pembelajaran
respon
ada,(3)
kontekstual dengan
dengan
dengan berbasis
model masalah
menggunakan
observasi
lembar
dilakukan oleh peneliti dibantu observer.Dan
observasi
aktifitas
siswa.
Tes ini disusun berdasarkan indikator
yang
komperensi dicapai,
dijabarkan
dasar
dan
dari
yang
akan
digunakan
untuk
mengukur kemampuan pemaham konsep sains yang telah dipelajari selama satu siklus dan diberikan setiap akhir siklus, untuk mengukur prestasi belajar siswa. Bentuk soal diberikan
(subyektif). diberikan
adalah
Jumlah adalah
5
soal
uraian yang
butir
soal
dengan alokasi waktu 20 menit.
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
terhadap serta
kegiatan
aktivitas
siswa
selama proses pembelajaran. Untuk
menganalisis
keberhasilan
atau
tingkat presentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap siklusnya dilakukan dengan
2. Tes Evaluasi Akhir Siklus
yang
pembelajaran
keterlaksanaan
pembelajaran. Proses pembelajaran
siswa
cara
memberikan
evasluasi
berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu : 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti
melakaukan
penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata
tes
formatif
dapat
dirumuskan :
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri 𝑋=
pengamatan aktivitas siswa dan guru
𝑥 𝑁
pada akhir pembelajaran, dan data tes 𝑋
Dengan :
= Nilai rata-rata 𝑥
formatif siswa pada setiap silklus. Data lembar observasi diambil dari
= Jumlah Semua
dua pengamatan yaitu data pengamatan
nilai siswa 𝑁
= Jumlah siswa
pengelolaan kontekstual
2. Untuk ketuntasan belajar
model
pembelajaran
pengajaran
berbasis
masalah yang digunakan untuk mengetahui
Ada dua kategori ketuntasan
pengaruh penerapan metode pembelajaran
belajar yaitu secara perorangan dan
kontekstual
secara klasikal. Untuk menghitung
masalah
presentase
belajar siswa dan data pengamatan aktivitas
ketuntasan
belajar
digunakan rumus sebagai berikut : 𝑃 =
metode
model
dalam
pengajaran
berbasis
meningkatkan
prestasi
siswa dan guru. Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑥 100% 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
siswa
setelah
diterapkan
metode
pembelajaran kontekstual model pengajaran Ketuntasan
belajar
perorangan ditentukan berdasarkan Kurikulum
Tingkat
Satuan
berbasis masalah. A. Siklus I 1. Tahap Perencanaan
Pendidikan(KTSP) yang ditentukan SMP Negeri 01 Rejotangan tahun
Pada tahap ini peneliti
Pelajaran 2014/2015 sebesar 73,
mempersiapkan
dan ketuntasan belajar klasikal
pemebelajaran yang terdiri dari
tercapai apabila 85% siswa dalam
rencana pelajaran 1, LKS 1 dan
kelas tersebut terdapat 85% yang
soal tes formatif 1 serta alat-alat
telah mencapai daya serap 73%
pengajaran yang mendukung.Serta
(sesuai KKM).
dipersiapkan
IV. HASIL PENELITIAN DAN Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data berupa
lembar
observasi
keaktifan siswa untuk mengetahui tanggapan siswa dengan model
PEMBAHASAN
obesrvasi
perangkat
pengamatan
pengelolaan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah dan Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
pembelajaran ini. 2. Tahap Kegiatan dan Observasi Pelaksanaan
kegiatan
belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada
tanggal
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
15Pebruari
sampai
21
ketuntasan belajar mencapai 74% atau
Pebruari 2015 di kelas VIII-F
ada 25 siswa dari 34 siswa sudah
dengan jumlah 34 siswa. Dalam
tuntas
hal ini peneliti bertindak sebagai
menunjukkan
guru.
belajar
pertama secara klasikal siswa belum
mengajar mengacu pada rencana
tuntas belajar, karena siswa yang
pelajaran yang telah dipersiapkan.
memperoleh nilai
7 hanya sebesar
Pengamatan
74%
dari
Adapun
dengan
proses
(observasi)
belajar.
lebih
Hasil
bahwa
kecil
tersebut
pada
siklus
presentase
dilaksanakan bersamaan dengan
ketuntasan yang dikehendaki yaitu
pelaksanaan belajar mengajar.
sebesar 85%. Hal ini disebabkan
Pada akhir proses belajar mengajar siklus I siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
dalam
proses
belajar
mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
karena siswa masih asing dengan diterapkannya
pemebelajaran
kontekstual model pengajaran berbasis masalah..Dari pengamatan sebagian siswa tidak menguasi materi secara keseluruhan
karena
batasan
pada
tanaman yang ditugaskan..Saat diskusi ada anak yang kurang aktip, hanya bergurau dengan teman. Literatur yang
Tabel 1. Evaluasi Hasil Belajar Siklus I No Aspek Hasil 1 2 3 4 5 6
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah nilai yang memenuhi KKM Ketuntasan Jumlah yang tidak memenuhi nilai KKM
80 50 71,59 25 siswa 73,59 % 9 siswa
ada diperpustakaan kurang,sehingga anak tidak menemukan jawaban pada soal
yang
sebagian
disampaikan.Sehingga
kelompok
tidak
dapat
mengisi LKS 1 dengan sempurna. 3. Refleksi Dalam
pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar pada Dari
tabel
di
atas
dapat
dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran pengajaran masalah
kontekstual pembelajaran
diperoleh
nilai
model berbasis
siklus
1
ini
masih
terdapat
kekurangan, sehingga perlu adanya tindak lanjut untuk dilakukan pada siklus berikutnya:
rata-rata
prestasi siswa adalah 73,59 % dan
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Guru kurang cepat dan tepat membagikan LKS 1 2. Guru
kurang
3. Guru harus mampu memberikan cara pada siswa untuk cepat
memberikan
arahan literatur apa saja yang dapat dipergunakan mengisi LKS 1
menemukan semua tugas yang diberikan yang diisikan ke LKS C. Sikllus II 1. Tahap Perencanaan
3. Siswa
kurang
mencari
antusias
materi
yang
ditugaskan ,karena kurangnya buku di perpustakaaan.
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
pemebelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2 ,dan
B. Tindak lanjut Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 ini masih banya Kekurangan,sehingga masih
soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. 2. Tahap Kegiatan dan Observasi.
perlu adanya tindak lanjut untuk dilakukan
pada
perangkat
Pelaksanaan
kegiatan
siklus
belajar mengajar untuk siklus II
berikutnya.Guru perlu lebih terampil
dilaksanakan pada tanggal 22
dan cepat menyampaikan LKS dan
Pebruari
lebih mudah memberikan keterangan
Pebruari 2014 di kelas VIII-F
tentang
dapat
dengan jumlah 34 siswa. Dalam
memotivasi
hal ini peneliti bertindak sebagai
literatur
digunakan.Juga
yang
perlu
sampai
dengan
29
siswa agar siswa dapat bekerja sama
guru.
dengan penuh kesadaran dan disiplin
mengajar mengacu pada rencana
yang tinggi.Dimana siswa diajak
pelajaran dengan memperhatikan
aktif dalam setiap kegiatan yang
revisi pada siklus I, sehingga
direncanakan.
kesalahan atau kekurangan pada
1. Guru perlu memberikan batasan
skilus I tidak terulang lagi pada
waktu
yang
sesuai
Adapun
proses
belajar
dan
siklus II. Pengamatan(observasi)
menambahkan informasi yang di
dilaksanakan bersamaan dengan
perlukan siswa.
pelaksanaan belajar mengajar.
2. Guru harus lebih terampil dan memberi semangat agar waktu yang
dipergunakan
dapat
terpenuhi. Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
Pada akhir proses belajar mengajar siklus II siswa diberi tes
formatif 2 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan simki.unpkediri.ac.id || 18||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
siswa
dalam
proses
belajar
kelompok seperti yang diharapkan
mengajar yang telah dilakukan.
Guru.
Instrumen yang digunakan adalah tes formatif 2. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah
Data hasil belajar siklus 1dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
sebagai berikut: Tabel 2 Evaluasi Hasil Belajar siklus 2 Aspek Hasil
no 1 2 3 4 5 6
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah nilai yang memenuhi KKM Ketuntasan Jumlah yang tidak memenuhi nilai KKM
N o 1 2 3 4 5 6
90 68 76,76 31 siswa 91 % 3 siswa
Dari tabel diatas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa tentang Hama dan penyakit tanaman adalah 76,76 dan ketuntasan belajat mencapai 91 % atau ada 31 siswa dari 34 siswa yang tuntas belajar. Hasil
ini
menunjukan
bahwa
Tabel 3. Data Evaluasi belajar Siklus 1 dan Siklus 2 Aspek Siklus Siklus 1 2 Nilai 80 90 tertinggi 50 68 Nilai 71,59 76,76 terendah 25 31 sisw Nilai rata- siswa a rata 73,52 91% Jumlah % 3 siswa yang 9 memenuh siswa i KKM Ketuntasa n Jumlah yang tidak memenuh i KKM
` 3. Refleksi Dalam
pelaksanaan
pembelajaran pada siklus 2 ini
kegiatan
belajar
ketuntasan belajar secara klasikal
diperoleh
informasi
telah tercapai. Adanya peningkatan
pengamatan sebagi berikut :
hasil belajar ini karena Guru telah memberikan
informasi
untuk
mendapatkan jawaban pada LKS 2 dengan cara brosing bersama pada Lab. Komputer. Selain itu siswa sudah mulai terbiasa dengan belajar dengan cara
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
mengajar dari
hasil
1. Memotivasi siswa 2. Membimbing siswa untuk dapatmengambil simpulan 3. Pengelolaan waktu 4. Menambahkan yang
televan
informasi untuk
menggalian tugas siswa
simki.unpkediri.ac.id || 19||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Adanya
peningkatan
hasil
belajar pada siklus 2 ini dpengaruhi
B. Kemampuan
dapat
adaptasi
dengan
teman
sekelompoknya,juga
cara
memperoleh informasi jawaban yang menurut siswa lebih menarik dan praktis.Secara klasikal telah tuntas, karena prosentase siswa yang tuntas mencapai 91 % karena standart dari Pemerintah adalah 85%.Ketuntasan ini karena didukung dengan brosing dan
penugasan
keseluruhan
materi
secara
sehimgga
yang
dipelajari antar kelompok sama.
dalam
Mengelola Pembelajaran
oleh adanya peningkatan pengarahan Guru dan juga siswa yang mulai
Guru
Berdasarkan diperoleh proses
analisa
data,
siswa
dalam
aktivitas
pembelajaran
kontekstual
model pengajaran berbasis masalah dalam
setiap
siklus
mengalami
peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap proses mengingat kembali materi pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu dapat ditunjukkkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus
yang
terus
mengalami
peningkatan. C. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam
V. Pembahasan
Pembelajaran
A. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual
model
pengajaran
berbasis masalah memiliki dampak positif dalam meningkatkan daya ingat siswa.Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru selama ini (ketuntasan belajar meningkatkan dari siklus I dan II) yaitu masingmasing 74%, 91%..Pada siklus II ketuntasan
belajar
siswa
diperoleh
aktivitas
analisis
data,
siswa
dalam
proses pemebelajaran IPA dengan pembelajaran
kontekstual
model
pengajaran berbasis masalah yang paling
dominan
dengan media,
adalah
menggunakan
bekerja
alat
mendengarkan
atau atau
memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa atau antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa
aktivitas
siswa
dapat
dikategorikan aktif.
secara Sedangkan untuk aktivitas
klasikal telah tecapai. guru Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
selama
pembelajaran
telah
simki.unpkediri.ac.id || 20||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
melaksanakan metode
langkah-langkah
pembelajaran
aspek yang belum sempurna,
kontekstual
tetapi
presentase
model pengajaran berbasis masalah
pelaksanaannya
dengan baik. Hal ini terlihat dari
masing-masing aspek cukup
aktivitas
besar.
guru
yang
muncul
diantaranya aktivitas membimbing dan
mengamati
data
hasil
dalam
pengamatan diketahui bahwa
mengerjakan kegiatan, menjelaskan
siswa aktif selama proses
atau
belajar berlangsung.
melatih
siswa
b. Berdasarkan
untuk
menggunakan
alat,
memberi umpan balik atau evaluasi
c. Kekurangan
serta tanya jawab dimana prosentase
siklus
untuk aktivitas diatas cukup besar.
mengalami
pada
sebelumnya
A. Dilihat dari perorangan
sudah
perbaikan
peningkatan
VI. Kesimpulan
siklus-
dan
sehingga
menjadi lebih baik.
siswa
d. Hasil belajar pada siklus II
telah tuntas belajar semua.
mencapai ketuntasan. Secara klasikal siswa telah tuntas
belajar,
hal
ini
C. Revisi Pelaksanaan
berarti Pada siklus II guru telah
pengajaran yang dilakukan berhasil.
menerapkan metode pembelajaran B. Refleksi
kontekstual
model
pengajaran
Pada tahap ini akan dikaji apa
berbasis masalah dengan lebih baik
yang telah terlaksana dengan baik
dan dilihat dari aktivitas siswa serta
maupun kurang baik dalam proses
hasil
belajar mengajar dengan penerapan
proses
metode
berjalan dengan baik. Maka tidak
pembelajaran
kontekstual
model pengajaran berbasis masalah. Dari data-data yang telah di peroleh dapat di uraikan sebagai berikut : a. Selama
proses
mengajar
guru
melaksanakan
belajar telah semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun
ada
beberapa
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
belajar belajar
siswa
pelaksanaan
mengajar
sudah
diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan
selanjutnya
memaksimalkan
adalah dan
mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan
metode
pemebelajaran
simki.unpkediri.ac.id || 21||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kontekstual
model
berbasis
masalah
meningkatkan mengajar
pengajaran dapat
proses
belajar
sehingga
tujuan
pembelajaran dapat tercapai
Dari hasil penelitian yang
lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka hasil
kegiatan
pemebelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis telah
B. Saran
agar proses belajar mengajar Fisika
A. Kesimpulan
yang
masing-masing 74%, 91%.
diperoleh dari uraian sebelumnya
VII. PENUTUP
Dari
siklus I dan II dengan presentase
dilakukan
dapat
disimpulkan sebagai berikut :
disampaikan saran sebagai berikut : 1. Untuk
melaksanakan
metode
Pembelajaran kontekstual model pengajaran memerlukan
berbasis
masalah
persiapan
yang
cukup matang, sehingga guru
1. Pembelajaran kontekstual model
harus mampu menentukan atau
pengajaran
berbasis
masalah
memiliki
dampak
positif
bisa
terhadap
pemahaman
materi
pembelajaran kontekstual model
pelajaran
yang
diajarkan,
memilih topic yang benar-benar diterapkan
pengajaran
berbasis
dengna
masalah
dimana dengan metode ini siswa
dalam proses belajar mengajar
diarahkan untuk memecahkan
sehingga diperoleh hasil yang
masalah
optimal.
yang
berhubungan
dengan materi pelajaran yang diajarkan
2. Dalam hasil
2. Pemebelajaran
rangka
meningkatkan
belajar
siswa,
guru
dengan
hendaknya lebih sering melatih
pembelajaran kontekstual model
siswa dengan berbagai metode
pengajaran
pengajaran yang sesuai, walau
berbasis
masalah
memiliki dampak positif dalam
dalam
meningkatkan hasil belajar siswa
dimana siswa nantinya dapat
yang
menemukan pengetahuan baru,
ditandai
dengan
taraf
yang sederhana,
peningkatan ketuntasan belajar
memperoleh
konsep
dan
siswa dalam setiap siklus, yaitu
ketrampilan,
sehingga
siswa
berhasil
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
atau
mampu
simki.unpkediri.ac.id || 22||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memecahkan
masalah-masalah
yang dihadapinya. 3. Perlu adanya penelitian yang lebih
lanjut,
karena
hasil
penelitian ini hanya dilakukan di kelas VIII-f SMP Negeri 1 Rejotangan
semester
genap
Tahun Pelajaran 2014/2015.
VIII. DAPTAR PUSTAKA .............,2013.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SMP Negeri 01 RejotanganTulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014.Tulungagung Diknas KabupatenTulungagung,SMP Negeri 01 Rejotangan. Chotimah,2009. StrategiStrategi Pembelajaran Untuk Penelitian Tindakan Kelas.Malang :Sury7a Pena Gemilang. Dwiyogo,2013.Media Pembelajaran.Malang:Wineka Media Susilo dkk, 2012.Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru
Malang
: Bayumedia Publishing. Susilo Dkk,2009. Leson Study Berbasis Sekolah Guru Konservatif Menuju Guru Inovatif.Malang:Bayumedia Publishing. Trianto,2007.Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 23||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Konstruktivistik.Jakarta:Prestasi
Ali, Muhammad, 1996, Guru
Pustaka Publisher.
Dalam Proses Belajar
Zubaidaah,2012.Ragam Model dan Metode Pembelajaran
Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindon.
IPA.Malang: Pertamina dan
Melvin, L Siberman. 2004,
Universitas Negeri Malang.
Aktif Learning, 101 Cara
Arikunto, Suharsini, 2002. Prosedur Penelitian Suatu
Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusamedia dan Nuansa.
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.
Nama : Sukemi| NPM : 13.1.01.06.0091 Fak : Pendidikan dan Keguruan- Prodi : Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 24||