Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PROSES PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK DIMENSI TIGA DI SMA NEGERI 5 KEDIRI
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
OLEH : ANISATUL HIDAYATI NPM: 11.1.01.05.0020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Skripsi oleh: ANISATUL HIDAYATI NPM: 11.1.01.05.0020
Judul:
PROSES PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK DIMENSI TIGA DI SMA NEGERI 5 KEDIRI
Telah Disetujui untuk Diajukan Kepada Panitia Ujian/Sidang Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNP Kediri
Tanggal: ..........................................
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Suryo Widodo, M.Pd NIDN. 00-0202-6403
Ika Santia, M.Pd NIDN. 07-0201-8801
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Skripsi oleh: ANISATUL HIDAYATI NPM: 11.1.01.05.0020
Judul:
PROSES PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK DIMENSI TIGA DI SMA NEGERI 5 KEDIRI
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian/Sidang Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNP Kediri Pada tanggal: 6 Januari 2016 Dan Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan
Panitia Penguji:
Tanda Tangan
1. Ketua
: Dr. Suryo Widodo, M.Pd
_______________
2. Penguji I
: Aan Nurfahdianto, M.Pd
_______________
3. Penguji II
: Feny Rita Fiantika, M.Pd
_______________
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PROSES PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK DIMENSI TIGA DI SMA NEGERI 5 KEDIRI
ANISATUL HIDAYATI 11.1.01.05.0020 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Program Studi PendidikMatematika
[email protected] Dr. Suryo Widodo, M.Pd dan Ika Santia, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penalaran peserta didik sangat penting untuk dipelajari dan dikembangkan. Penalaran merupakan salah satu standar yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan bernalar tidak hanya dibutuhkan ketika mempelajari matematika maupun mata pelajaran lainnya, namun sangat dibutuhkan juga ketika memecahkan masalah dalam kehidupan. Oleh karena itu peneliti meneliti tentang proses penalaran matematis siswa berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi dalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok dimensi tiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan kemampuan matematika rendah melakukan proses penalaran untuk memecahkan masalah adalah dengan cara:(1) memahami informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan membaca berulang dan menggambar bangun kemudian meletakkan titik, (2) membuat satu rencana pemecahan yang diawali dengan menggambar bangun dan meletakkan sudut, (3) menghitung panjang garis yang akan digunakan untuk menentukan nilai sinus, kosinus atau tangen sudut menggunakan gambar segitiga dan rumus pythagoras tetapi melakukan kesalahan operasi hitung, (4) memeriksa kembali pemecahan yang dilakukan dengan cara menghitung kembali setiap operasi hitung yang dilakukan. Subjek dengan kemampuan matematika sedang melakukan proses penalaran untuk memecahkan masalah adalah dengan cara: (1) memahami informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan membaca berulang dan menggambar bangun kemudian meletakkan titik, (2) membuat beberapa rencana yang diawali dengan menggambar bangun, (3) menghitung panjang garis yang berhubungan dengan sudut yang akan dicari nilainya menggunakan gambar segitiga dan rumus phyhtagoras, tidak melakukan kesalahan operasi hitung dan tidak menemukan jawaban akhir menggunakan rencana pemecahan yang berbeda, (4) memeriksa kembali pemecahan dengan cara mencoba mengerjakan ulang. Sedangkan subjek dengan kemampuan matematika tinggi melakukan proses penalaran untuk memecahkan masalah adalah dengan cara: (1) memahami informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan membaca berulang dan menuliskan titik-titik bangun baru menarik garis sampai membentuk bangun, (2) membuat beberapa rencana yang diawali dengan menggambar bangun dan meletakkan sudut, (3) menghitung panjang garis yang berhubungan dengan sudut yang akan dicari nilainya menggunakan gambar segitiga dan rumus phythagoras, tidak melakukan kesalahan operasi hitung dan menemukan jawaban akhir menggunakan rencana pemecahan yang berbeda, (4) memeriksa kembali pemecahan dengan cara meneliti dan menghitung kembali operasi hitung yang dilakukan. Kata Kunci: penalaran matematis, pemecahan masalah, materi dimensi tiga. Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
memecahkan masalah yang meliputi
LATAR BELAKANG Matematika
adalah
ilmu
yang kemampuan
memahami
berperan penting dalam berbagai aspek merancang
model
masalah, matematika,
kehidupan dan tidak dapat terlepas dari menyelesaikan model dan menafsirkan
Karena
kehidupan.
pentingnya solusi
yang
diperoleh,
(4)
matematika dalam kehidupan sehari- mengkomunikasikan gagasan dengan hari, matematika dijadikan salah satu simbol, tabel, diagram, atau media lain pelajaran wajib pada setiap jenjang untuk pendidikan
di
sekolah.
memperjelas
keadaan
atau
Standar masalah, (5) memiliki sikap menghargai
matematika sekolah meliputi standar isi kegunaan matematika dalam kehidupan, atau materi (mathematical content) dan yaitu standar
proses
memiliki
rasa
ingin
tahu,
(mathematical perhatian, dan minat dalam mempelajari
processes) (Fadjar Shadiq, 2009: 2). matematika,
serta
sikap
ulet
dan
Standar proses terdiri atas pemecahan percaya diri dalam pemecahan masalah masalah (problem solving), penalaran (Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun (reasoning),
dan
komunikasi 2006).
(communication). Selain
Berdasarkan
termuat
pemaparan
dalam
standar sebelumnya, terlihat bahwa kemampuan proses, penalaran juga termuat dalam penalaran merupakan salah satu dari tujuan mata pelajaran matematika yaitu kompetensi yang harus dimiliki oleh agar peserta didik memiliki peserta didik. Hal itu karena penalaran kemampuan: (1) memahami konsep merupakan salah satu standar yang matematika, menjelaskan keterkaitan sangat dibutuhkan dalam pembelajaran antar
konsep
dan
mengaplikasikan matematika dan menjadi salah satu
konsep atau algoritma secara luwes, tujuan dari pembelajaran matematika akurat,
efisien,
dan
tepat
dalam serta
sangat
dibutuhkan
untuk
pemecahan masalah, (2) menggunakan pemecahan masalah dalam kehidupan penalaran melakukan
pada
pola
manipulasi
dan
sifat, sehari-hari.
Depdiknas
menyatakan
matematika bahwa materi matematika dan penalaran
dalam membuat generalisasi, menyusun matematika merupakan dua hal yang bukti, atau menjelaskan gagasan dan tidak dapat dipisahkan, yaitu materi pernyataan
matematika,
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
(3) matematika dipahami melalui penalaran simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan penalaran dipahami dan dilatih Azmi melalui
belajar
materi
matematika pernyataan
(Fadjar Shadiq, 2004: 3). Shadiq
(2007:
(2013:
11)
yang
memaparkan
disampaikan
oleh
Brodie yaitu “Mathematical reasoning
3)
menyatakan is reasoning about and with the object
definisi penalaran menurut Copi yaitu of
mathematics.”.
Selanjutnya
penalaran merupakan kegiatan, proses pernyataan itu dapat diartikan bahwa atau aktivitas berpikir untuk menarik penalaran matematis adalah penalaran suatu kesimpulan atau membuat suatu tentang objek matematika. Menurut pernyataan
baru
berdasarkan
pada Wardhani (2008: 12) ada dua cara untuk
beberapa pernyataan yang diketahui menarik
kesimpulan
yaitu
secara
benar ataupun yang dianggap benar induktif dan deduktif, yang selanjutnya yang
disebut
premis.
Menurut dikenal istilah penalaran induktif dan
Suriasumantri (2010 : 42) penalaran penalaran
deduktif.
merupakan suatu proses berpikir dalam beberapa menarik
sesuatu
berupa
pengetahuan.
uraian
dapat
kesimpulan
uraian
yang disimpulkan
Berdasarkan
tersebut
bahwa
dapat
penalaran
Berdasarkan matematis adalah suatu kegiatan, suatu
disimpulkan
bahwa proses atau aktivitas berpikir untuk
penalaran adalah suatu proses atau menarik kesimpulan atau membuat aktivitas
berpikir
kesimpulan
untuk
atau
menarik suatu pernyataan baru yang benar
membuat
suatu berdasarkan pada beberapa pernyataan
pernyataan baru yang benar berdasarkan yang pada
beberapa
diketahui
pernyataan
sebelumnya
menggunakan deduktif maupun induktif. Mengenai
Untuk
penalaran
(2010:
5)
oleh
masalah
matematika,
matematis, Wardhani (2010: 15) menyatakan dua
mengemukakan hal terkait masalah. Pertama, suatu
pengertian penalaran matematis disampaikan
sebelumnya
yang menggunakan cara logis baik penalaran
cara logis.
Widjaja
diketahui
Ball,
yang pertanyaan akan menjadi masalah jika
Lewis
& pertanyaan itu menunjukkan adanya
Thamel, yang dapat diartikan bahwa suatu
tantangan
yang
tidak
penalaran matematika atau penalaran dipecahkan dengan suatu matematis
adalah
fondasi
dapat
prosedur
untuk yang sudah diketahui oleh penjawab
menkonstruk pengetahuan matematika. pertanyaan. Kedua, suatu masalah bagi
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
siswa A belum tentu menjadi masalah dugaan,
(2)
melakukan
manipulasi
bagi siswa B jika siswa B sudah matematika, (3) menarik kesimpulan, mengetahui
prosedur
untuk menyusun bukti, memberikan alasan
menyelesaikannya. Menurut Wardhani atau bukti terhadap kebenaran solusi, (2010: 27), masalah matematika dapat (4) dibedakan
dalam
dua
jenis,
menarik
kesimpulan
dari
yaitu pernyataan, (5) memeriksa kesahihan
masalah rutin dan masalah nonrutin. suatu argumen, (6) menemukan pola Dalam
penelitian
ini
masalah atau sifat dari gejala matematis untuk
matematika yang digunakan adalah membuat generalisasi (Wardhani, 2008: masalah rutin tentang materi dimensi 14). Sedangkan indikator penalaran tiga.
matematis siswa yang diuraikan oleh Dalam
memecahkan
masalah Sulistiawati
(2014:
207)
sebagai
terdapat beberapa fase atau tahap. berikut: (1) memperkirakan jawaban Tahap penyelesaian masalah yang akan dan proses solusi, (2) menganalisis digunakan dalam penelitian ini adalah pernyataan pernyataan dan memberikan tahap pemecahan masalah menurut G penjelasan/alasan
yang
dapat
Polya. Pemilihan tahap pemecahan mendukung atau bertolak belakang, (3) masalah menurut G Polya karena tahap- mempertimbangkan tahap
pemecahan
masalah
validitas
dari
yang argumen yang menggunakan berpikir
dikemukakan oleh G Polya sederhana, deduktif
atau
induktif,
(4)
aktifitas pada setiap tahapnya jelas, dan menggunakan data yang mendukung memungkinkan
siswa
memperoleh untuk menjelaskan mengapa cara yang
pengalaman menggunakan pengetahuan digunakan serta jawaban adalah benar; serta keterampilan yang telah dimiliki dan memberikan penjelasan dengan untuk memecahkan masalah. Indikator siswa
menggunakan model, fakta, sifat-sifat,
yang memiliki dan hubungan.
kemampuan penalaran matematis sesuai
Indikator
dengan penjelasan teknis Peraturan dalam
penalaran
memecahkan
matematis
masalah
yang
Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor digunakan dalam penelitian ini antara 506/C/Kep/PP/2004
tanggal
11 lain:
(1)
mengetahui
pernyataan-
dan
memberikan
November 2004 tentang rapor antara pernyataan lain jika siswa mampu: (1) mengajukan penjelasan/alasan
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
yang
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mendukung,
(2)
memperkirakan
jawaban dan proses solusi, (3) ada pola/cara dan hubungan untuk menarik
Tahap Pemecahan Masalah Memeriksa Kembali
Indikator Penalaran 1. Mengecek kembali hasil jawaban yang telah didapatkan serta penyelesaian yang telah dilakukan. 2. Dapat menarik kesimpulan yang valid.
kesimpulan. Dari indikator penalaran tersebut, kemudian diuraikan menurut tahap-tahap dalam pemecahan masalah yang disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2 Indikator Penalaran Matematis dalam
Memecahkan
Masalah
Membuat Rencana
Melaksanakan Rencana
METODE PENELITIAN
Pendekatan
Penelitian
dan
Jenis
Penelitian
Matematika Tahap Pemecahan Masalah Memahami Masalah
II.
Pendekatan Indikator Penalaran 1. Siswa dapat menjelaskan permasalahan yang ditemukan dalam soal setelah membaca soal. 2. Siswa dapat menyebutkan yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. 3. Siswa dapat menjabarkan pernyataan-pernyataan atau data-data dan memberikan penjelasan/alasan yang dapat mendukung data yang dijabarkan. 1. Siswa dapat memperkirakan jawaban dan proses solusi. 2. Siswa dapat menggunakan pola/cara dan hubungan untuk menganalisis situasi yang dihadapi. 1. Siswa dapat menyusun dan menguji perkiraan jawaban yang telah ditentukan. 2. Siswa dapat menggunakan data yang mendukung dan mengoperasikannya untuk mencari solusi permasalahan.
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
yaitu
penelitian
yang
menggunakan data kualitatif kemudian mendeskripsikan data tersebut untuk menghasilkan gambaran yang jelas dan terperinci tentang proses penalaran matematika siswa dalam memecahkan masalah matematika. Sedangkan jenis penelitiannya
adalah
deskriptif
kualitatif. Penentuan Subjek Subyek
dalam
penelitian
ini
adalah 3 siswa dari Kelas X SMA Negeri 5 Kediri semester genap tahun ajaran
2014/2015
yang
dipilih
berdasarkan
tingkat
kemampuan
matematika
yaitu
kemampuan
matematika rendah, sedang, dan tinggi. Pengambilan subyek penelitian dengan melihat hasil tes matematika umum dan atas
pertimbangan
guru.
Hal
ini
dilakukan karena guru lebih mengetahui
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sikap serta kemampuan komunikasi dikemukakan oleh Miles & Huberman siswa secara lisan, sehingga ketika (Sugiyono,
2012)
yang
meliputi
diadakan wawancara siswa mampu kegiatan mereduksi data, penyajian data mengemukakan pendapatnya. Subjek dan
penarikan
kesimpulan.
Dalam
diberikan tes kemampuan matematika penarikan kesimpulan, kesimpulan akan umum, kemudian berdasarkan hasil tes kredibel jika didukung oleh data-data tersebut dan pertimbangan guru dipilih yang kredibel. Pada penelitian ini, masing-masing satu subjek berdsarkan untuk menguji kredibilitas data atau tingkat kemampuan matematika yaitu keabsahan data digunakan triangulasi subjek dengan kemampuan matematika yaitu rendah
(SR),
subjek
triangulasi
waktu.
Subjek
dengan diberikan beberapa kali tes penalaran
kemampuan matematika sedang (SS), matematis dan wawancara dalam kurun dan
subjek
dengan
kemampuan waktu yang berbeda.
matematika tinggi (ST).
Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari
Penyusunan Instrumen Penelitian Ada dua jenis instrumen dalam tiga
tahap
penelitian ini yaitu instrumen utama dan persiapan
antara yang
instrumen bantu. Instrumen utama yaitu penyusunan
lain
(1)
meliputi
proposal,
tahap
kegiatan
penyusunan
peneliti sendiri, dan instrumen bantu instrumen penelitian dan validasi, dan yang berupa soal tes kemampuan melakukan permohonan izin penelitian matematika
umum
dan
penalaran kepada sekolah. (2) tahap pelaksanaan
matematis, pedoman wawancara dan yang meliputi
pemberian soal tes
dokumentasi. Instrumen yang berupa matematika umum dan pemberian soal tes penalaran disusun kemudian atas tes penalarn beserta wawancara pada persetujuan
dosen
pembimbing subjek penelitian. (3) tahap analisis data
dilakukan validasi. Validasi dilakukan yang meliputi kegiatan menganalisis oleh dua orang dosen program studi data yeng diperoleh dan penyusunan Pendidikan
Matematika
Universitas laporan hasil penelitian.
Nusantara PGRI Kediri. Teknik analisis data Teknik
analisis
III. HASIL DAN KESIMPULAN data
yang
Adapun hasil penelitian tentang
digunakan adalah model alir yang proses
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
penalaran
matematis
subjek
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dalam
memecahkan
setiap
tahap
masalah
pemecahan
pada
penjelasan bahwa apa saja yang
masalah
diketahui dan ditanyakan berasal
sebagai berikut: 1. Subjek
dari pernyataan dalam soal karena
dengan
Kemampuan
menurutnya apa yang diketahui
Matematika Rendah (SR)
dan
ditanyakan
a. Tahap Memahami Masalah
dengan
telah
tertulis
pada
soal.
jelas
SR memahami masalah dengan
Berdasarkan
cara membaca soal dan dapat
diketahui
menjelaskan
memahami masalah subjek telah
masalah
yang
uraian
bahwa
dapat
pada
dihadapi. Jika masih belum bisa
melakukan
memahami masalah, SR akan
dengan definisi penalaran yang
membaca dan meneliti soal lagi
disampaikan oleh Shadiq (2007:
sampai benar-benar memahami
3)
masalah. SR dapat menyebutkan
kegiatan, proses atau aktivitas
apa saja yang diketahui dan apa
berpikir untuk menarik suatu
yang ditanyakan dari soal secara
kesimpulan atau membuat suatu
lisan dan menuliskannya pada
pernyataan baru berdasarkan pada
lembar jawabannya serta dapat
beberapa
memberikan
diketahui benar ataupun yang
penjelasan
dan
penalaran,
tahap
sesuai
bahwa penalaran merupakan
pernyataan
alasan mengapa bisa menetapkan
dianggap
sesuatu sebagai yang diketahui
premis. Terbukti dari siswa dapat
dan
menyimpulkan rumusan masalah
ditanyakan
yaitu
dengan
benar
yang
yang
melihat soal karena menurutnya
berdasarkan
apa
dan
diketahui dan ditanyakan dalam
ditanyakan telah tertulis dengan
soal. Dalam hal ini premis yang
jelas pada soal.
dimaksud
Proses penalaran SR pada tahap
pernyataan yang terdapat dalam
memahami masalah terlihat saat
soal yaitu yang diketahui dan
SR dapat menjabarkan apa saja
ditanyakan.
yang
diketahui
yang diketahui dan ditanyakan secara
lisan
maupun
secara
b. Tahap
apa
disebut
adalah
Membuat
saja
yang
pernyataan-
Rencana
Pemecahan Masalah
tertulis dan mampu memberikan
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SR dapat memperkirakan jawaban
bernalar dengan baik karena tidak
dan proses solusi yaitu dapat
mempunyai rencana lain untuk
merencanakan
memecahkan masalah sehingga
langkah-langkah
apa saja yang akan dilakukan
belum
untuk memecahkan masalah yang
penalaran matematis yaitu dapat
diawali
memperkirakan
dengan
menggambar
memenuhi
indikator
jawaban
dan
kubus dengan tujuan agar dapat
proses solusi (Sulistiawati, 2014:
mengetahui letak sudut yang akan
207).
dicari
nilainya
dengan
jelas
c. Tahap
Melaksanakan
Rencana
sehingga dapat menentukan garis-
Pemecahan Masalah
garis
untuk
SR dapat menyusun dan menguji
menentukan nilai sinus, kosinus,
perkiraan jawaban yang telah
atau tangen sudut tetapi tidak
ditentukan
mempunyai rencana lain yang
menyusun
berbeda
rencana
yang telah direncanakan pada
sebelumnya yang bisa digunakan
tahap membuat rencana yaitu
untuk memecahkan masalah jika
menggambar
rencana pemecahan dengan yang
menentukan letak titik-titik yang
dibuat belum dapat memecahkan
diketahui dan sudut yang akan
masalah. Pada tahap ini SR hanya
dicari nilai sinus, kosinus, atau
terlihat bernalar untuk menyusun
tangennya pada kubus, kemudian
rencana yang berupa langkah-
melakukan operasi hitung untuk
langkah
menentukan panjang garis-garis
yang
benar
dengan
pemecahan
masalah
berdasarkan pengetahuan dimiliki
dengan
pemecahan
saja.
satu
yang
rencana
SR
tidak
yang
diantaranya langkah
kubus,
dapat
pemecahan
kemudian
digunakan
untuk
menentukan nilai sinus, kosinus, atau
tangen
sudut
dan
mempunyai rencana pemecahan
menentukan nilai sinus, kosinus,
lain yang berbeda yang bisa
atau tangen sudut serta dapat
digunakan
menjelaskan secara lisan maupun
masalah.
untuk
memecahkan dapat
tertulis
tahap
tersebut. SR tidak melakukan
merencanakan subjek tidak dapat
kesalahan dalam menempatkan
dikatakan
Sehingga bahwa
pada
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
langkah-langkahnya
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sudut yang kan dicari nilai sinus,
menggunakan bilangan-bilangan
kosinus, atau tangennya pada
yang telah ditentukan.
kubus tetapi melakukan kesalahan
d. Tahap
Memeriksa
Kembali
operasi hitung pada beberapa
Pemecahan Masalah
operasi hitung yang dilakukan.
SR mengambil jawaban akhir dari
Dapat diketahui bahwa SR hanya
pemecahan masalah yang telah
bernalar saat meletakkan titik-titik
dilakukan dan telah memeriksa
dan sudut yang akan dicari nilai
kembali jawaban dari masalah
sinus, kosinus, atau tangennya
yang
pada kubus dan saat memilih garis
dengan cara menghitung kembali
mana saja yang harus ditentukan
operasi-operasi hitung mulai awal
panjangnya
dapat
hingga akhir pemecahan terbukti
nilai
sinus,
dengan adanya bekas hapusan
tangen
sudut
pada lembar jawaban SR. Terlihat
untuk
menentukan kosinus,
nilai
atau
telah
diselesaikan
berdasarkan gambar yang telah
SR
dibuat sebelumnya. Tetapi SR
kesimpulan berupa nilai sinus,
tidak
kosinus,
dapat
bernalar
saat
bernalar
saat
yaitu
atau
menarik
tangen
melakukan operasi hitung terbukti
berdasarkan
dengan kesalahan pada beberapa
diperoleh dan memeriksa kembali
operasi hitung yang dilakukan.
apakah jawaban yang diperoleh
Hal ini berarti subjek belum
sudah benar. Hal ini juga sesuai
menunjukkan penalaran karena
dengan
belum sesuai dengan salah satu
memiliki kemampuan penalaran
indikator yang disampaikan oleh
yang disampaikan oleh Wardhani
Sulistiawati (2014: 207) yaitu
(2008: 14) yaitu dapat menarik
menggunakan
yang
kesimpulan dari pernyataan dan
mendukung untuk menjelaskan
dapat memeriksa kesahihan suatu
mengapa cara yang digunakan
argumen.
data
serta jawaban adalah benar karena 2. Subjek
jawaban
sudut
indikator
dengan
siswa
Matematika Sedang (SS)
hitung
a. Tahap Memahami Masalah
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
benar
yang
Kemampuan
tidak mampu melakukan operasi dengan
yang
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SS dapat memahami masalah
dihadapi berdasarkan pernyataan-
yaitu dengan cara membaca soal
pernyataan yang ada dalam soal
dan dapat menjelaskan masalah
yang disebutkan sebagai yang
yang dihadapi. Jika belum dapat
diketahui dan ditanyakan dan
memahami masalah dalam soal
mampu
yang
mengapa bisa menetapkan sesuatu
diberikan
cara
digunakan
adalah
membaca
dan
yang
mengulang mencoba
sebagai
menjelaskan
yang
alasan
diketahui
dan
ditanyakan. Hal tersebut sesuai
memahami masalah kembali SS.
dengan
dapat menyebutkan apa yang
memiliki kemampuan penalaran
diketahui
yang
yang disampaikan oleh Wardhani
ditanyakan secara lisan maupun
(2008: 14). Karena subjek dapat
tertulis pada lembar jawaban serta
mengajukan
dapat
bagaimana
rumusan masalah yang dihadapi
bisa menetapkan yang diketahui
dan harus diselesaikan serta dapat
dan ditanyakan.
memberikan bukti atau alasan
Proses penalaran SS pada tahap
terhadap kebenaran solusi karena
memahami masalah terlihat saat
dapat
SS dapat menjabarkan apa saja
bisa menetapkan hal-hal sebagai
yang diketahui dan ditanyakan
yang diketahui dan ditanyakan.
dan
apa
menjelaskan
secara
lisan
maupun
secara
b. Tahap
indikator
siswa
dugaan
menjelaskan
yang
berupa
bagaimana
Membuat
Rencana
tertulis dan mampu memberikan
Pemecahan Masalah
penjelasan bahwa apa saja yang
SS dapat memperkirakan jawaban
diketahui
ditanyakan
dan proses solusi dengan baik
diperoleh dengan membaca soal,
yaitu dapat menyusun langkah-
yang
dan
artinya
saja
yang
langkah pemecahan yang diawali
sebagai
yang
dengan
menggambar
dengan
diketahui dan ditanyakan berasal
alasan
bahwa
dengan
dari pernyataan-pernyataan dalam
menggambar
soal. Berdasarkan uraian dapat
memperjelas
diketahui bahwa subjek bernalar
kubus dan sudut yang akan dicari
dalam merumuskan masalah yang
nilainya dan sebagai solusi jika
ditetapkan
SS
apa
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
akan posisi
dapat titik-titik
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
rencana tersebut belum dapat
kubus, menggambar segitiga pada
digunakan
memecahkan
kubus dengan menghubungkan
masalah SS mempunyai rencana
titik atau garis yang sesuai,
lain yang bisa digunakan untuk
kemudian
memecahkan masalah serta dapat
hitung untuk menentukan panjang
menjelaskan
lain
garis-garis yang digunakan untuk
tersebut. Terlihat SS bernalar
menentukan nilai sinus, kosinus,
dalam
atau
untuk
rencana
menyusun
rencana
melakukan
tangen
operasi
sudut
dan
pemecahan yaitu memilih langkah
menentukan nilai sinus, kosinus,
yang tepat untuk memecahkan
atau tangen sudut serta dapat
masalah berdasarkan pengetahuan
memberikan
yang dimiliki. Jadi pada tahap
alasan dari setiap langkah yang
membuat
pemecahan
dilakukan. Terlihat bahwa SS
masalah, subjek dapat bernalar
tidak melakukan kesalahan dalam
dengan
menempatkan
rencana
baik
sesuai
indikator
penalaran
yang
disampaikan
Sulistiawati
dengan
penjelasan
sudut
atau
dan
matematis
melakukan operasi hitung tetapi
oleh
tidak menemukan jawaban saat
207)
memecahkan
(2014:
masalah
diantaranya dapat memperkirakan
menggunakan rencana lain yang
jawaban dan proses solusi untuk
telah
memecahkan
yang
membuat rencana. Sehingga dapat
dihadapi dengan beberapa rencana
simpulkan bahwa pada tahap
dan dapat memberikan penjelasan
melaksanakan rencana pemecahan
yang dapat mendukung karena
subjek
tidak
dapat menjelaskan rencana yang
dengan
baik
dibuat.
memenuhi
indikator
matematis
yaitu
Pemecahan Masalah
kesimpulan,
menyusun
SS menggambar kubus, kemudian
memberikan alasan atau bukti
menuliskan panjang rusuk kubus,
terhadap kebenaran solusi sesuai
menentukan letak titik-titik kubus,
yang disampaikan oleh Wardhani
dan sudut yang diketahui pada
(2008: 14). Terbukti subjek tidak
c. Tahap
masalah
Melaksanakan
Rencana
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
dijelaskan
pada
dapat
tahap
bernalar
karena
tidak
penalaran menarik bukti,
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dapat memperoleh jawaban akhir 3. Subjek saat
memecahkan
masalah
menggunakan rencana pemecahan lain. d. Tahap
dengan
Kemampuan
Matematika Tinggi (ST) a. Tahap Memahami Masalah ST dapat memahami masalah
Memeriksa
Kembali
yang dalam soal dengan cara
Pemecahan Masalah
membaca soal yang diberikan dan
SS mengambil jawaban akhir dari
akan mengulang membaca sampai
pemecahan
yang
benar-benar memahami masalah
dilakukan dan telah memeriksa
yang ada dalam soal jika belum
kembali
dapat
masalah
pemecahan
dengan
cara
mengerjakan
ulang
masalah
memahami.
mencoba
menjelaskan
sehingga
ditemukannya
ST
dapat
masalah
yang
dan
dapat
meyakini bahwa jawaban yang
menyebutkan apa yang diketahui
ditemukan adalah jawaban yang
dan ditanyakan baik secara lisan
benar. Terlihat SS bernalar saat
maupun tertulis tetapi dengan
menarik kesimpulan berupa nilai
menggambar
sinus, kosinus, atau tangen sudut
dahulu. dapat dketahui bahwa ST
dan memeriksa kembali solusi
bernalar saat harus menjabarkan
masalah
yang
apa saja yang diketahui dan
diperoleh. Hal ini sesuai dengan
ditanyakan secara lisan maupun
indikator siswa yang memiliki
secara
kemampuan
penalaran
memberikan penjelasan
disampaikan
oleh
atau
jawaban
yang
kubus
tertulis
terlebih
dan
mampu bahwa
Wardhani
apa saja yang diketahui dan
(2008: 14) yaitu dapat menarik
ditanyakan diperoleh dari soal
kesimpulan dari pernyataan dan
karena
dapat memeriksa kesahihan suatu
diketahui dan ditanyakan telah
argumen
cara
tertulis pada soal. Hal ini sesuai
mencoba mengerjakan ulang yang
dengan indikator penalaran yang
dibuktikan dengan adanya bekas
disampaikan
hapusan pada lembar jawaban.
(2008:
yaitu
dengan
menurutnya
14)
apa
oleh yaitu
yang
Wardhani dapat
memberikan bukti atau alasan terhadap kebenaran solusi karena
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dapat
menjelaskan
bagaimana
memperkirakan
jawaban
dan
bisa menetapkan hal-hal sebagai
proses solusi untuk memecahkan
yang diketahui dan ditanyakan.
masalah yang dihadapi dengan
b. Tahap
Membuat
Rencana
beberapa
rencana
dan
dapat
penjelasan
yang
Pemecahan Masalah
memberikan
ST dapat memperkirakan proses
dapat mendukung yaitu dapat
solusi dengan baik yaitu dapat
menjelaskan rencana yang dibuat.
membuat rencana berupa susunan
c. Tahap
Melaksanakan
langkah-langkah pemecahan yang
Pemecahan Masalah
diawali
ST
kubus
dengan agar
menggambar
mengetahui
menggambar
Rencana
kubus,
lalu
letak
meletakkan sudut yang dicari nilai
sudut yang akan dicari nilai sinus,
sinus, kosinus, atau tangennya
kosinus, atau tangennya pada
pada kubus, kemudian melakukan
kubus. Jika rencana yang dibuat
operasi hitung untuk menentukan
sebelumnya
panjang
garis-garis
memecahkan masalah, ST akan
digunakan
untuk
menggunakan rencana pemecahan
nilai sinus, kosinus, atau tangen
lain dan mampu menjelaskan
sudut dengan bantuan gambar
rencana lain tersebut. Terlihat ST
segitiga
bernalar dalam menyusun rencana
pythagoras dan menentukan nilai
pemecahan
memilih
sinus, kosinus, atau tangen sudut
langkah-langkah yang tepat untuk
serta mampu memberi penjelasan
memecahkan
atau alasan untuk setiap langkah
tidak
dapat
yaitu
masalah
berdasarkan pengetahuan
yang
menentukan
menggunakan
rumus
yang
yang dilakukan tersebut secara
dimiliki. Jadi pada tahap membuat
lisan dan tertulis. Dapat diketahui
rencana
bahwa
subjek
pemecahan dapat
membuat
masalah,
bernalar
rencana
ST
kesalahan dalam menempatkan
pemecahan
sudut pada kubus dan melakukan operasi
penalaran
memecahkan
matematis oleh
melakukan
dalam
masalah sesuai dengan indikator
disampaikan
tidak
yang
hitung
serta
mampu masalah
Sulistiawati
menggunakan rencana pemecahan
(2014: 207) diantaranya dapat
lain yang telah dijelaskan pada
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tahap membuat rencana hingga
ST dapat mengambil jawaban
menemukan jawaban yang tepat.
akhir dari pemecahan masalah
Dapat diketahui ST bernalar saat
yang pertama
meletakkan
akan
masalah
dengan
cara
dicari nilai sinus, kosinus, atau
berbeda.
Jawaban
akhir
tangennya pada kubus. Penalaran
kedua pemecahan tersebut adalah
yang dilakukan juga terlihat saat
sama. ST memeriksa kembali
memilih garis mana saja yang
pemecahan masalah yang telah
harus
dibuat dengan cara meneliti dan
sudut
ditentukan
yang
panjangnya
dan pemecahan
dari
untuk dapat menentukan nilai
menghitung
nilai sinus, kosinus, atau tangen
operasi hitung yang dilakukan
sudut berdasarkan gambar kubus
mulai
dan segitiga yang telah dibuat
hingga akhir. Dapat diketahui ST
sebelumnya. Jadi subjek telah
bernalar saat menarik kesimpulan
bernalar sesuai dengan indikator
berupa nilai sinus, kosinus, atau
penalaran
tangen sudut dan saat memeriksa
matematis
disampaikan
oleh
yang
Sulistiawati
dari
kembali
kembali
yang
awal
jawaban
operasi-
pemecahan
akhir
yang
(2014: 207) diantaranya dapat
diperoleh. Hal ini sesuai dengan
mengajukan dugaan berupa solusi
indikator kemampuan penalaran
atau jawaban, dapat melakukan
yang disampaikan oleh Wardhani
manipulasi
yaitu
(2008: 14) yaitu dapat menarik
pernyataan-
kesimpulan dari pernyataan dan
pernyataan dalam soal menjadi
dapat memeriksa kesahihan suatu
kalimat matematika dan mampu
argumen
mengoperasikan dengan benar,
adanya
dapat menyusun bukti pemecahan
lembar jawaban.
yang dilakukan dan memberikan
Berdasarkan
matematika
menuliskan
yang bekas
terbukti
dari
hapusan
pada
hasil
penelitian
penjelasan, dan dapat menarik subjek dengan kemampuan matematika kesimpulan. d. Tahap
Memeriksa
rendah melakukan proses penalaran Kembali untuk memecahkan masalah adalah
Pemecahan Masalah
dengan cara:(1) memahami informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
membaca berulang dan menggambar berbeda,
(4)
bangun kemudian meletakkan titik, (2) pemecahan
memeriksa
dengan
kembali
cara
mencoba
membuat satu rencana pemecahan yang mengerjakan ulang. Sedangkan subjek diwali dengan menggambar bangun dan dengan kemampuan matematika tinggi meletakkan panjang
untuk
kosinus
menggunakan rumus
(3)
menghitung melakukan
garis-garis
digunakan sinus,
sudut,
tangen
gambar
operasi
untuk
nilai cara: (1) memahami informasi yang sudut diketahui
segitiga
tetapi
penalaran
akan memecahkan masalah adalah dengan
menentukan atau
pitagoras
kesalahan
yang
proses
dan
ditanyakan
dengan
dan membaca berulang dan menuliskan
melakukan titik-titik bangun baru menarik garis
hitung,
(4) sampai
membentuk
bangun,
(2)
memeriksa kembali pemecahan yang membuat beberapa rencana yang diwali dilakukan dengan cara menghitung dengan
menggambar
kembali setiap operasi hitung yang meletakkan
sudut,
bangun
(3)
dan
menghitung
dilakukan. Subjek dengan kemampuan panjang garis yang berhubungan dengan matematika sedang melakukan proses sudut
yang
akan
penalaran untuk memecahkan masalah menggunakan adalah dengan cara: (1) memahami rumus informasi
yang
diketahui
gambar
pitagoras,
dan kesalahan
dicari
ditanyakan dengan membaca berulang menemukan
segitiga
tidak
operasi
nilainya
melakukan
hitung
jawaban
dan
dan akhir
dan menggambar bangun kemudian menggunakan rencana pemecahan yang meletakkan titik, (2) membuat beberapa berbeda, rencana
yang
menggambar panjang
diwali
bangun,
rusuk
dan
(4)
memeriksa
kembali
dengan pemecahan dengan cara meneliti dan meletakkan menghitung kembali operasi hitung
sudut,
(3) yang dilakukan.
menghitung panjang garis-garis yang berhubungan dengan sudut yang akan
IV. DAFTAR PUSTAKA
dicari nilainya menggunakan gambar Azmi, Ulul. 2013. Profil Kemampuan Penalaran Matematika dalam segitiga dan rumus pitagoras, tidak Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari melakukan kesalahan operasi hitung Kemampuan Matematika Pada tetapi tidak menemukan jawaban akhir Materi Persamaan Garis Lurus Kelas VIII SMP YPM 4 Bohar menggunakan rencana pemecahan yang Sidoarjo. Skripsi. Surabaya:
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 18||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Shadiq, Fadjar. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi. Makalah disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMP Jenjang Dasar di PPPG Matematika Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004. Yogyakarta: Depdiknas Dirjendiknas Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Matematika Yogyakarta. Shadiq, Fadjar. 2007. Penalaran atau Reasoning Perlu Dipelajari Para Siswa di Sekolah?. Yogyakarta: PPPPTK Yogyakarta Shadiq, Fadjar. 2009. Kemahiran Matematika. Makalah disampaikan pada Diklat Instruktur Pengembang Matematika SMA Jenjang Lanjut. Yogyakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika Yogyakarta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sulistiawati. 2014. Analisis Kesulitan Belajar Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP pada
Anisatul Hidayati | 11.1.01.05.0020 FKIP – Pendidikan Matematika
Materi Luas Permukaan dan Volume Limas. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Sains, Dan TIK STKIP Surya pada tanggal 15 Februari 2014. (Online), tersedia: http://www.slideshare.net/200619 83/analisis-kesulitan-belajarkemampuan-penalaranmatematis-siswa-smp-pada-limas diunduh 24 Februari 2015 Suriasumantri, Jujun S. 2010. Filsafat Ilmu:Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan Wardhani, Sri. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPPTK Wardhani, Sri. 2010. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Di SMP. Yogyakarta: PPPPTK Widjaja, Wanty. 2010. Design Realistic Mathematics Education Lesson. Makalah Seminar Nasional Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Palembang 1 Mei 2010. (Online), tersedia: https://p4mristkipgarut.files.word press.com, diunduh 9 Oktober 2015.
simki.unpkediri.ac.id || 19||