Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL JIGSAW DIDUKUNG MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA SISWA KELAS V SDN TALES 02 KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGSD FKIP UNP Kediri
DISUSUN OLEH : NURDATU SANIYAH NPM : 11.1.01.10.0258
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL JIGSAW DIDUKUNG MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA SISWA KELAS V SDN TALES 02 KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
NURDATU SANIYAH 11.1.01.10.0258 FKIP – PGSD
[email protected] Drs. Bambang Soenarko, M.Pd., dan Alfi Laila, S.Pd.I., M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di SD masih didominasi oleh guru. Hal tersebut mengakibatkan kemampuan belajar mengidentifikasi unsur cerita menjadi rendah.Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dibutuhkan model pembelajaran yang tepat digunakan yaitu modelJigsaw. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengajukan 3 rumusan masalah sebagai berikut. (1) Apakah model Jigsaw tanpa didukung media Audiovisual berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur cerita pada siswa kelas V SDN Tales 02 Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014/2015? (2) Apakah model jigsaw didukung media audiovisual berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur cerita pada siswa kelas V SDN Tales 02 Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014/2015? (3) Apakah ada perbedaan pengaruh penggunaan model Jigsaw didukung media audiovisual dibanding model Jigsaw tanpa didukung media Audiovisualterhadap kemampuan mengidentifikasi unsur cerita pada siswa kelas V SDN Tales 02 Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014/2015? Penelitian ini menggunakan teknik penelitian Pretest-Posttest Control Group Design dengan pendekatan penelitian kuantitatif.Subyek penelitian yaitu, seluruh siswa kelas V SDN Tales II Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri yang berjumlah 48 siswa.Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas V-A sebagai kelas Kontrol dan V-B sebagai kelas Eksperimen dengan analisis uji t. Simpulan hasil penelitian ini adalah (1) Penggunaan model Jigsaw tanpa didukung media audiovisual berpengaruh sangat signifikan terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur cerita, thitung (8.293)>ttabel (2,069) pada taraf signifikasi 5% dengan ketuntasan klasikal 52,50%. (2) Penggunaan model Jigsaw didukung media audiovisual berpengaruh sangat signifikan terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur cerita, thitung (7.691)>ttabel (2,069) pada taraf signifikasi 5% dengan ketuntasan klasikal 80,69%. (3) Terdapat perbedaan pengaruh sangat signifikan penggunaan model Jigsaw didukung media audiovisual dibanding model Jigsaw tanpa didukung media audiovisual terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur cerita pada siswa kelas V SDN Tales 02 Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Hal ini terbukti dari nilai thitung (3.189)>ttabel (2,021) pada taraf signifikansi 5%. Hal tersebut terbukti dari nilai rerata post-test pada kelas Eksperimen (83,1250) >nilai rerata post-test pada kelas Kontrol (72,7083).
Kata Kunci : Jigsaw Didukung Media Audiovisual, Mengidentifikasi Unsur Cerita.
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
kelas V Sekolah Dasar (UNESCO:
LATAR BELAKANG Pemerintah
Indonesia menga-
2012). Sementara itu The United
dakan pembangunan dalam ber-
Nations
bagai sektor untuk menuju bangsa
(UNDP) tahun 2011 juga telah mela-
yang maju. Salah satu sektor penting
porkan Indeks Pembangunan Manu-
yang
ditingkatkan pemba-
sia (IPM) atau Human Development
ngunannya yaitu sektor sosial khu-
Index (HDI) Indonesia mengalami
susnya bidang pendidikan. Karena
penurunan dari peringkat 108 pada
melalui
dapat
2010 menjadi peringkat 124 pada
dilahirkan Sumber Daya Manusia
tahun 2012 dari 180 negara. Dan
(SDM) yang berkualitas dan berdaya
pada 14 Maret 2013 dilaporkan naik
saing sebagai salah satu row input
tiga peringkat menjadi urutan ke-121
proses pembangunan. Tanpa pen-
dari 185 negara. Data ini meliputi
didikan tidak mungkin tujuan pem-
aspek tenaga kerja, kesehatan, dan
bangunan sebuah bangsa dapat ter-
pendidikan. Dilihat
wujud dengan baik.
peringkatnya, memang menunjukkan
perlu
pendidikan
akan
Development
Program
dari kasaran
Seperti diketahui dan dirasakan
kenaikan, tetapi jika dilihat dari
bersama bahwa kondisi pendidikan
jumlah negara partisipan, hasilnya
di Indonesia sampai saat ini masih
tetap saja Indonesia tidak naik
belum memberikan hasil yang me-
peringkat. Terlebih lagi jika di-
muaskan. Hal ini dibuktikan antara
hubungkan dengan landasan yuridis
lain dengan data UNESCO pada
Undang-Undang Dasar 1945 alinea
tahun 2012 yang melaporkan bahwa
ke empat yang menyatakan bahwa
Indonesia berada di peringkat ke-64
“…..kemudian dari pada itu, untuk
dari 120 berdasarkan penilaian Edu-
membentuk
cation Development Index (EDI)
negara Indonesia, yang melindungi
atau Indeks Pembangunan Pendi-
segenap bangsa, seluruh tumpah
dikan. Total nilai EDI itu diperoleh
darah Indonesia dan untuk me-
dari rangkuman perolehan empat
majukan kesejahteraan umum, men-
kategori penilaian, yaitu angka parti-
cerdaskan kehidupan bangsa......”.
sipasi pendidikan dasar, angka melek
Merujuk kepada petikan pembukaan
huruf pada usia 15 tahun ke atas,
UUD 1945 tersebut, jelas bahwa
angka partisipasi menurut kesetaraan
salah satu tujuan pembangunan nasi-
gender, angka bertahan siswa hingga
onal adalah dalam rangka mencer-
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
suatu
pemerintahan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
daskan kehidupan bangsa. Dan untuk
dengan amanat UU Sisdiknas No. 20
mewujudkan tujuan tersebut harus
tahun 2003 maka harus ada kom-
dilakukan dengan pendidikan.
ponen-komponen yang mendukung-
Dalam Undang-Undang Sistem
nya, antara lain yaitu tujuan, materi,
Pendidikan Nasional Republik Indo-
model/metode, media, evaluasi, anak
nesia No. 20 tahun 2003 menyatakan
didik dan adanya pendidik.
bahwa :
Untuk mencapai sebuah tujuan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
pembelajaran, perlu adanya sebuah program yang telah direncanakan secara sistematis yaitu Kurikulum. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus mampu mengantarkan anak didik menjadi manusia yang bertaqwa, cerdas, terampil, berbudi luhur, berilmu dan bermoral. Kurikulum sekolah merupakan ins-
Seperti yang telah dituliskan dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 diatas, maka Undang-undang Sisdiknas tersebut berkedudukan sebagai landasan hukum dalam penyelenggaraan setiap sistem pendidikan di Indonesia. Dalam pengertiannya dijelaskan bahwa peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri
melalui
proses
pem-
belajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu dengan berlandaskan UU Sisdiknas
trumen strategis untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditujukan untuk menciptakan lulusan yang kompeten dan cerdas dalam mengemban
suasana belajar dan proses pembelajaran yang diharapkan sesuai
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
budaya
bangsa.
Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan,
pengalaman
belajar
yang
membangun integritas sosial serta membudayakan
dan
mewujudkan
karakter nasional.
No. 20 Tahun 2003. Selanjutnya untuk mewujudkan
identitas
Namun komponen yang selama ini
dianggap
dapat
memberikan
pengaruh terhadap proses pendidikan adalah komponen guru. Bagaimanasimki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pun bagus dan idealnya kurikulum
materi dengan cara ceramah saja. Hal
pendidikan, bagaimanapun lengkap
ini dipandang kurang efektif dalam
sarana dan prasarana pendidikan,
menciptakan suasana pembelajaran
tanpa diimbangi dengan kemampuan
yang aktif karena siswa lebih cen-
guru dalam mengimplementasikan,
derung pasif dan ramai sendiri.
maka semuanya akan kurang ber-
Selanjutnya dari hasil observasi awal
makna. Hal ini dikarenakan dalam
di SDN Tales 02 Kecamatan Nga-
proses pembelajaran bukan hanya
diluwih Kabupaten Kediri, tepatnya
sekedar menyampaikan materi pe-
pada hari senin, tanggal 12 Januari
lajaran, akan tetapi suatu proses
2015,
mengubah perilaku siswa sesuai
bahan dari hasil UTS siswa kelas V
dengan tujuan yang diharapkan agar
pada
siswa
sesuai
Indonesia bahwa 22 % siswa tuntas,
dengan tugas-tugas perkembangan-
dan 78 % siswa yang gagal diper-
nya. Dengan demikian, seorang guru
kirakan salah satu penyebabnya yaitu
perlu memiliki kemampuan meran-
guru
cang dan mengimplementasikan ber-
suasana pembelajaran aktif di kelas
bagai strategi pembelajaran yang
sehingga siswa mudah bosan dalam
dianggap cocok dengan minat dan
mengikuti proses pembelajaran. Hal
bakat serta sesuai dengan taraf per-
ini akan berakibat hasil belajar siswa
kembangan siswa termasuk didalam-
rendah.
bisa
berkembang
nya memanfaatkan berbagai sumber dan
media
pembelajaran
untuk
menjamin efektifitas pembelajaran.
peneliti
Mata
tidak
Untuk
memperoleh
Pelajaran
bisa
data
Bahasa
menghidupkan
mengatasi
masalah
tersebut dipandang perlu dilakukan pembenahan pada cara guru dalam
Namun pada saat peneliti mela-
melaksanakan proses pembelajaran-
kukan pengamatan langsung di kelas
nya, terutama dengan menerapkan
ketika kegiatan PPL di SDN Dan-
model-model
dangan 02, lebih tepatnya lagi pene-
inovatif.
litian dilakukan pada hari Kamis,
pembelajaran yang inovatif dapat
tanggal 15 Maret 2014, di kelas V
dilakukan dengan penggunaan model
dan pada saat pembelajaran Bahasa
pembelajaran yang tepat dan sesuai
Indonesia. Peneliti menemukan fakta
dengan materi pembelajaran yang
bahwa pada saat proses pembelajaran
akan disampaikan agar dapat men-
guru lebih banyak menyampaikan
ciptakan pembelajaran yang menye-
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
pembelajaran
Penerapan
yang
model-model
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
nangkan, sehingga siswa bisa lebih
maka dapat menyebabkan kegiatan
bersemangat dan aktif dalam mengi-
pembelajaran tidak bisa berjalan
kuti pembelajaran. Selain itu juga
dengan baik dan siswa cenderung
siswa bisa dengan mudah dalam
bersikap pasif dalam mengikuti pem-
menangkap dan memahami materi
belajaran. Kondisi seperti ini dapat
pembelajaran.
diprediksi kemampuan siswa tidak
Model pembelajaran dipandang mempunyai
peran
yang
penting
akan berkembang sesuai yang diharapkan.
dalam upaya mendongkrak keber-
Salah satu model pembelajaran
hasilan siswa dalam belajar, dengan
yang dapat diterapkan harus lebih
penggunaan
pembelajaran
berorientasi pada Cooperative Lear-
maka dapat mendorong aktivitas
ning. Karena model pembelajaran ini
siswa serta mendorong semangat
dapat melatih kerjasama siswa dan
belajar siswa untuk mengikuti proses
sikap berpikir kritis mereka. Ada
pembelajaran secara penuh. Menurut
banyak cara-cara untuk menerapkan
Agus Suprijono (2009:46) mengata-
Cooperative Learning, salah satu
kan bahwa “Model pembelajaran
diantaranya adalah model Jigsaw.
dapat didefinisikan sebagai kerangka
Menurut Isjoni (2009:77) bahwa :
model
konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk menjapai tujuan belajar” Model pembelajaran yang ada pada saat ini cukup beragam.Dalam
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran untuk mencapai prestasi yang masimal.
pembelajaran guru dituntut memiliki
Dalam model pembelajaran Jig-
kemampuan memilih model yang
saw ini setiap siswa dilatih untuk
sesuai dengan materi yang disampai-
bertanggung jawab atas ketuntasan
kan dengan mempertimbangkan ke-
materi yang telah menjadi bagiannya
kurangan ataupun kelebihan dari
dan menyampaikan materi tersebut
model pembelajaran tersebut. Hal ini
kepada anggota kelompok lainnya.
dikarenakan tidak semua model pem-
Sehingga model pembelajaran ini
belajaran cocok diterapkan dalam
memiliki keunggulan dalam proses
pembelajaran.
pemilihan
diskusinya tidak didominasi oleh
model pembelajaran tidak tepat,
siswa tertentu saja tetapi semua
Apabila
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
siswa dituntut untuk menjadi aktif
belajaran secara tepat dan bervariasi
dalam diskusi tersebut. Model ini
dapat mengatasi sikap pasif siswa
dirasa cocok diterapkan dalam pem-
karena media yang bervariasi dapat
belajaran Bahasa Indonesia kelas V
meningkatkan gairah belajar siswa.
terutama pada materi pembelajaran
Siswa akan termotivasi untuk me-
mengidentifikasi unsur cerita (tokoh,
ngikuti proses pembelajaran dengan
tema, latar, amanat).
harapan agar prestasi belajar mereka
Namun ketuntasan penguasaan
bisa meningkat. Salah satu media
materi itu tidak bisa dicapai secara
pembelajaran yang diharapkan dapat
maksimal oleh siswa apabila dalam
meningkatkan hasil belajar dan dapat
penggunaan model tersebut tidak
digunakan pada materi pembelajaran
didukung oleh media pembelajaran.
mengidentifikasi unsur cerita yaitu
Karena media pembelajaran mem-
media Audiovisual. Karena melalui
berikan peranan penting dalam mem-
media
perjelas penyajian pesan dan infor-
menunjukkan contoh cerita dalam
masi yang disampaikan, sehingga
bentuk
dapat meningkatkan pemahaman sis-
penggunaan media ini diharapkan
wa. Zainal Aqib (2013:50) menge-
siswa akan lebih tertarik untuk
mukakan bahwa “Media pembelaja-
memperhatikan dan memfokuskan
ran merupakan segala sesuatu yang
pikirannya pada cerita yang di-
dapat digunakan untuk menyalurkan
sajikan. Dengan perhatian yang baik,
pesan dan merangsang terjadinya
maka siswa akan lebih mudah dalam
proses belajar pada si pembelajar
memahami secara keseluruhan dari
(siswa)”.
isi cerita tersebut, sehingga siswa
Audiovisual
video,
guru
dimana
bisa
dengan
Media pembelajaran yang ada
bisa memperoleh informasi dengan
pada saat ini sangat bermacam-
maksimal dan dapat mengidentifikasi
macam dan bervariasi. Misalnya saja
unsur cerita dengan baik.
media pembelajaran Visual yang
Selanjutnya
sesuai
dengan
dapat ditangkan oleh indera mata,
permasalahan yang ada, yang dicoba
media pembelajaran Audio yang
diatasi dengan model pembelajaran
dapat ditangkan indera pendengaran
Jigsaw mengingat keungulan-keung-
dan media pembelajaran Audiovisual
gulannya maka diangkat judul pene-
yang dapat ditangkap oleh indera
litian “Pengaruh Model Jigsaw Di-
keduanya. Penggunaan media pem-
dukung Media Audiovisual Terhadap
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kemampuan Mengidentifikasi Unsur
selesainya penyusunan laporan, yang
Cerita Siswa Kelas V SDN Tales 02
terhitung dari Desember 2014 sam-
Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten
pai dengan Mei 2015.
Kediri Tahun Ajaran 2014/2015”.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
II.
kelas V di SDN Tales 02. Dengan
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat
rincian kelas V-A laki-laki berjumlah
dua variabel bebas yaitu Model
11 orang dan perempuan berjumlah
Jigsaw
13
tanpa
didukung
media
Model
Jigsaw
berjumlah 10 orang dan perempuan
didukung media audiovisual. Se-
berjumlah 14 orang. Sehingga total
dangkan untuk variabel terikatnya
populasi 48 orang. Kemudian sub-
yaitu Kemampuan mengidentifikasi
yek yang menjadi sampel dalam
unsur cerita.
penelitian ini adalah seluruh populasi
audiovisual
dan
Selanjutnya teknik penelitian
orang.
kelas
V-B
laki-laki
yaitu 48 orang.
yang digunakan yaitu metode eks-
Dalam penelitian ini pengem-
perimen dengan desain penelitian
bangan instrumen penelitian yang
Nonrandomized
Group
digunakan ada dua, yaitu perangkat
Pretest-postest design. Sedangkan
pembelajaran dan tes tulis (soal
pendekatan yang digunakan yaitu
pilihan ganda 20 item). Sebelum
pendekatan kuantitatif karena data
diujikan, instrumen berupa perangkat
variabel penelitian yang dikumpul-
pembelajaran harus divalidasi dahulu
kan cenderung bersifat numerik atau
kepada ahli dan untuk instrumen
angka-angka. Yang pada akhirnya
berupa tes tulis harus dilakukan uji
akan diolah dengan data statistik.
validitas item dan uji reliabilitas
Control
Tempat dan waktu penelitian
item.
ini dilaksanakan di SDN Tales 02
Selanjutnya teknik analisis data
Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten
yang
Kediri, pada semester genap tahun
hipotesis pertama yaitu untuk me-
ajaran 2014/2015. Sasaran penelitian
nguji
ini diarahkan pada siswa kelas V-A
untuk 1 kelompok dan untuk uji
dan V-B. Dengan perkiraan waktu
ketuntasan dengan Jenjang Persentil
penelitian selama 6 bulan sejak
(JP). Analisis hipotesis kedua yaitu
diajukan proposal skripsi hingga
untuk menguji pengaruh digunakan
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
digunakan
pengaruh
untuk
Analisis
digunakan
t-test
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
t-test untuk 1 kelompok dan untuk
SDN
uji
Ngadiluwih Kabupaten Kediri
ketuntasan
dengan
Jenjang
Tales
Persentil (JP). Sedangkan analisis
dengan
hipotesis ketiga digunakan t test
52,50 %.
untuk 2 kelompok dan untuk menguji
2
Kecamatan
ketuntasan
Hal
ini
klasikal
membuktikan
keunggulan dengan membandingkan
bahwa sejalan dengan teori yang
nilai rata-rata posttest di kedua
telah dipaparkan pada bab II.
kelompok. Norma keputusan untuk
Dalam teori tersebut dinyatakan
pengujian hipotesis, digunakan kon-
bahwa penggunaan model pem-
vensi yang akan diterapkan secara
belajaran yang tidak didukung
suksesif mulai dari taraf signifikan
dengan media akan memberikan
1% ke 5%. Adapun kriteria tersebut
pengaruh terhadap pemahaman
adalah sebagai berikut:
siswa. Guru yang hanya mem-
a. Jika
≥
t-tabel
taraf
berikan
pembelajaran
hanya
signifikan 1% maka H0 ditolak
dengan
menggunakan
model
dengan sangat signifikan, berarti
Jigsaw
tanpa
hipotesis alternative (Ha) terbukti
media, sesungguhnya akan me-
benar.
ngurangi minat belajar siswa. Hal
b. Jika
t-hitung
t-hitung
≥
t-tabel
taraf
ini
akan
menggunakan
mempengaruhi
signifikan 5% maka H0 ditolak
berdam-pak
dengan signifikan, berarti hipo-
siswa terhadap isi materi karena
tesis
kegiatan pembelajaran yang dila-
alternative
(Ha)
terbukti
benar. c. Jika
pada
dan
pemahaman
kukan guru terkesan monoton. t-hitung
<
t-tabel
taraf
Sehingga siswa akan bersikap
signifikan 5% maka gagal meno-
pasif
dan
lak H0, dan hipotesis alternative
dalam mengikuti pembelajaran.
(Ha) terbukti tidak benar.
Dalam hal ini penggunaan model pembelajaran
III. HASIL DAN KESIMPULAN
tidak
bersemangat
tanpa
didukung
adanya media dirasa kurang efek-
penggunaan
tif karena tanpa adanya media
model Jigsaw tanpa didukung
yang mendukung. Hasilnya da-
media
terhadap
lam penelitian ini nilai rata-rata
mengidentifikasi
pre-test kelas kontrol 56.2500
unsur cerita pada siswa kelas V
dan setelah dilakukan post-test
1. Ada
pengaruh
audiovisual
kemampuan
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
untuk kelas kontrol hasilnya
huan dan pemahan siswa. Se-
meningkat menjadi 72.7083. Hal
hingga
ini
penggunaan
untuk berpikir kritis dalam me-
model Jigsaw yang berpengaruh,
ngidentifikasi unsur cerita. Maka
namun demikian belum mencapai
dapat disimpulkan penggunaan
KKM 75 dan presentase ketun-
model Jigsaw didukung media
tasan
audiovisual sangat berpengaruh,
dikarenakan
klasikal
siswa
masih
52,50%.
mereka
akan
terlatih
hal ini dibuktikan dari nilai ratapenggunaan
rata post-test kelas eksperimen
model Jigsaw didukung media
sudah melebihi KKM sebesar
audiovisual terhadap kemam-
83,1250 dengan ketuntasan kla-
puan mengidentifikasi unsur
sikal mencapai 80,69 %.
2. Ada
pengaruh
cerita pada siswa kelas V SDN
3. Ada perbedaan pengaruh yang
Tales 2 Kecamatan Ngadiluwih
sangat signifikan antara peng-
Kabupaten
gunaan model Jigsaw didukung
Kediri
dengan
ketuntasan klasikal 80,69 %. Hal
ini
media audiovisual di-banding
membuktikan
dengan model Jigsaw tanpa
bahwa sejalan dengan teori yang
didukung media audio-visual
telah dipaparkan pada bab II. Di
terhadap kemampuan mengi-
dalam teori itu disebutkan bahwa
dentifikasi unsur cerita pada
siswa dapat berperan lebih aktif
siswa kelas V SDN Tales 2
dalam pembelajaran karena mo-
Kecamatan
del pembelajaran Jigsaw ini me-
bupaten Kediri dengan keung-
libatkan
kelompok
gulan pada penggunaan model
dengan media audiovisual seba-
Jigsaw didukung media audio-
gai salah satu media pendukung-
visual.
kerjasama
Ngadiluwih
Ka-
nya. Hal ini akan memberikan
Hal ini telah dibuktikan
kesempatan kepada siswa untuk
pada bab IV bahwa ada perbedaan
saling bertukar ide dan mem-
pengaruh yang sangat signifikan
pertimbangkanjawaban yang pa-
antara penggunaan model Jigsaw
ling tepat dengan anggota kelom-
didukung media audiovisual di-
pok lainnya. Dengan adanya per-
banding dengan model Jigsaw
tukaran pendapat antar anggota,
tanpa didukung media audiovisual
maka dapat memperluas pengeta-
terhadap kemampuan mengidenti-
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
fikasi unsur cerita. Model Jigsaw tanpa didukung media audiovisual memang
berpengaruh terhadap
kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita. Hal ini dapat
dibuktikan
bahwa
nilai
kelompok kontrol yang awalnya memiliki rata-rata 56.2500 meningkat menjadi 72.7083 namun presentase
ketuntasan
Klasikal
masih 52,50%. Tetapi jika dibandingkan dengan model Jigsaw didukung media audiovisual hasilnya jauh lebih baik. Hal ini dilihat pada rata-rata nilai kelompok eksperimen yang
pada awalnya
65.2083 menjadi 83.1250 setelah diberikan perlakuan. Selanjutnya presentase
ketuntasan
klasikal
pada kelompok ini telah mencapai 80,69%
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejah-tera. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Fauziddin, Moh. dan Alfi Laila. 2011. Buku Ajar Pengantar Pendidikan. UN PGRI Kediri. Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. 2007. Cooperative Learning (Efektivitas Pembelajaran Kelompok). Yogyakarta: Alfabeta. Isjoni.2009, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Alfabeta. Jauhar, Mohammad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta:PT Refika Aditama.
Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual.Bandung: Yrama Widya.
Margono.2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Qadir, Abdul. 2013. Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Jigsaw pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bintan, (Online), tersedia
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
http://jurnal.umrah.ac.id diunduh 15 Januari 2015 Rohman, Mohammad dan Sofwan Amri. 2013. Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta:Prestasi Pustaka Raya. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Slavin, Robert. E. 2014. Coopertive Learning:Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nussa Media. Sugiyono.2010. Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan : Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompensi Dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sukardi. 2010. Evaluasi Pendidikan, Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT Bumi Aksara Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning(Teori dan Aplikasi Paikem).Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
NURDATU SANIYAH | 11.1.01.10.0258 FKIP - PGSD
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek (John Wolor, Ed). Jakarta: Prestasi Pustaka. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif. Surabaya: Kencana Prenada Media Group. Utaminingtyas, Siwi. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Video terhadap Kemampuan Menyimak Dongeng pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Panjatan, Kulon Progo. (Online), http://eprints.uny.ac.id diunduh 15 Januari 2015. Uttoro. 2008. Identifikasi Karakter Siswa. Yogyakarta : Lumbung Pustaka Yudhi, Munadi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Pers. Data UNESCO Tahun 2012 (Online),:http://www.savanaofed elweiss.com diunduh 20 Februari 2015 Departemen Pendidikan dan Kebudaayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Kamus Umum Bahasa Indonesia. 1984. Jakarta : Balai Pustaka. Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. 2005. Semarang: CV Panji Duta Sarana. Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 (online), tersedia: http://www.kemenag.go.id diunduh 02 Desember 2014. simki.unpkediri.ac.id || 11||