FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (UN PGRI) KEDIRI 2016

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENGARUH MEDIA”RAINBOW CARD” DENGAN MODEL MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI KEGIATAN JUAL BELI DI LINGKUNGAN RUMAH DAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS III SDN GUGUS 1 KECAMATAN MOJOROTO KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI diajukan untuk Penulisan Skripsi guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.pd.) pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

Oleh : ZULIATIN NPM : 12.1.01.10.0339

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (UN PGRI) KEDIRI 2016

Zuliatin | NPM 12.1.01.10.0339 FKIP- Pendidikan Guru Sekolah Dasar

simki.unpkediri.ac.id || 1||








PENGARUH MEDIA”RAINBOW CARD” DENGAN MODEL MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI KEUGIATAN JUAL BELI DI LINGKUNGAN RUMAH DAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS III SDN GUGUS 1 KECAMATAN MOJOROTO KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016

ZULIATIN 12.1.01.10.0339 FKIP-Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Email:[email protected] Suryanto dan Dwi Ari Budiretnani UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi dari pengamatan peneliti banyaknya siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran IPS karena banyak menghafal, dan sulit dipahami isi materinya serta dalam proses pembelajaran guru kurang bervariasi dan kreatif dalam menyampaikan pembelajaran. Hal tersebut nampak dari hasil belajar siswa dan keaktifan siswa dalam KBM, sehingga memperoleh nilai yang rendah. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui (1)penerapan model Make A Match didukung media Rainbow Card terhadap kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah pada siswa kelas III. (2)penerapan model Make A Match tanpa menggunakan media Rainbow Card terhadap kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah pada siswa kelas III. (3)perbedaan antara penerapan model Make A Match didukung media Ranbow Card dengan penerapan model Make A Match tanpa media terhadap kemampuan siswa memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah pada siswa kelas III. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Randomized Posttest-Only Control Group design. Populasinya siswa kelas III SDN Gugus 1 kecamatan Mojoroto tahun ajaran 2015/2016. Sampel penelitiannya kelas III SDN Campurejo 2 dan SDN Banjarmlati 1. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tulis berupa pilihan ganda. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t.Analisis data kelas eksperimen memperoleh mean 83,75, dan kelas kontrol 72,5. Uji t menunjukkan Sig (2-tailed)sebesar 0.300 > 0,05 nilainya signifikan, data berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas diperoleh hasil sig 0,122>0,05 nilainya signifikan, sehingga dalam penelitian ini variansnya homogen. Untuk uji t diperoleh nilai sig 0,01 < 0,05 nilainya signifikan maka Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan antara prestasi kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dengan demikian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) penerapan model Make A Match didukung media Rainbow Card terhadap kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah pada siswa kelas III SDN Gugus 1 kecamatan Mojoroto memuaskan.(2) penerapan model Make A Match tanpa media Rainbow Card terhadap kemampuan siswa memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah pada siswa kelas III SDN Gugus 1 kecamatan Mojoroto kurang memuaskan.(3)ada perbedaan yang signifikan antara penerapan model Make A Match didukung media Rainbow Card dengan model Make A Match tanpa media Rainbow Card terhadap kemampuan siswa memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah pada siswa kelas III SDN Gugus 1 kecamatan Mojoroto.

Kata Kunci :model Make A Match, media Rainbow Card, kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah. Zuliatin | NPM 12.1.01.10.0339 FKIP- Pendidikan Guru Sekolah Dasar



besar yang lain tetapi pemerintah

I. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan di Indonesia

selalu

mengupayakan

selalu mengalami perkembangan yang

meningkatkan

selaras dengan perkembangan zaman.

Indonesia.

untuk

pendidikan

di

Pada era sekarang perkembangan

Perkembangan pendidikan di

globalisasi yang mulai menembus

Indonesia dapat dilihat dengan adanya

batas

perkembangan

membuat

kurikulum

serta

melakukan kerjasama dalam segala

program-progam pendidikan

yang

bidang tanpa ada batasan ruang dan

dibuat

waktu.

bidang

adanya kurikulum pendidikan sebagai

ekonomi dan sosial saja tetapi di

wadah untuk meningkatkan potensi

berbagai

akademik peserta didik di lingkungan

Bukan

setiap

hanya

negara

di

bidang termasuk bidang

pendidikan.

Di

dalam

oleh

pemerintah.

Dengan

bidang

sekolah. Dari perkembangan di atas

pendidikan era globalisasi sangan

guru juga menjadi salah satu faktor

berpengaruh

terhadap

yang penting yang harus diperhatikan.

kelangsungan pendidikan dalam setiap

Pada zaman sekarang peserta didik

negara.

negara-negara

mulai berfikir kritis dengan berbagai

melakukan

hal begitu juga dengan wali murid

penukaran pelajar, adanya kerjasama

peserta didik sehingga guru juga harus

itu

bisa berfikir kreatif dan inovatif

besar

Para

bekerjasama

untuk

Indonesia

juga

harus

bisa

meningkatkan potensi pendidikan para

sebagai tenaga pendidik.

generasi muda sebagai penerus bangsa

Di dalam mata pelajaran IPS

supaya dapat bersaing dengan negara

materi yang terdapat di dalamnya

lain.

selalu Kemajuan

perubahan

dari

di

tahun ke tahun, sehingga guru perlu

untuk

memberikan informasi baru kepada

mengembangkan potensi SDM bangsa

siswa supaya tidak ketinggalan zaman,

Indonesia supaya dapat iku serta

serta materi dalam IPS juga sangat

dalam bersaing dengan bangsa-bangsa

padat, dan banyak membahas tentang

lain dibidang pendidikan, politik,

sejarah dan masalah-masalah sosial,

ekonomi,

sosial.

sehingga banyak peserta didik yang

Meskipun negara Indonesia dalam

malas, bosan, dan kurang aktif dalam

konteks ini jauh dari negara-negara

belajar dan tidak jarang banyak siswa

Indonesia

memiliki

ataupun

pendidikan

mengalami

tujuan

bidang




yang tidak suka dengan mata pelajaran

peserta didik lebih bermakna dan sulit

IPS karena materinya sulit dipahami

untuk dilupakan.

dan banyak menghafal sehingga hal

Di dalam mengemas suatu

tersebut mempengaruhi potensi pelajar

pembelajaran

siswa dan nilai yang didapat oleh

memadukan

siswa. Permasalahan di atas menjadi

diajarkan dengan model pembelajaran

PR bagi para tenaga pendidik supaya

dan media yang sesuai. Banyaknya

dapat mengemas pembelajaran IPS

model pembelajaran dan media yang

dengan semenarik mungkin sehingga

ada dapat dipilih oleh guru untuk

siswa tertarik untuk belajar, serta

dijadikan

dapat mengembangkan potensi yang

mengemas

dimiliki peserta didik, dengan cara

Dalam

memandang peserta didik bukan lagi

menggunakan

sebagai gelas kosong yang perlu di isi

Make A Match. Model ini dipilih guru

terus menerus oleh guru melainkan

karena siswa dapat mendalami materi

seperti pisau yang sudah memiliki

yang dipelajari dan dapat menggali

kemampuan untuk memotong tinggal

pengetahuannya sendiri tentang materi

dilakukan pengasahan supaya dapat

pembelajaran dengan

menghasilkan kemampuan yang lebih

memberikan

maksimal.

mendorong siswa memahami materi

sudah potensi

Peserta didik sebetulnya

memiliki

pengetahuan

dan

dalam dirinya. Guru hanya

guru

harus

bisa

antara

materi

yang

salah

satu

sebuah

guru

model

stimulus

sendirinya.

dalam

pembelajaran.

KBM

dengan

cara

sudah

pembelajaran

cara guru yang

Tetapi

dapat

dalam

proses pembelajaran siswa kurang

perlu memberikan pengarahan dan

tertarik

pemahaman

didik

digunakan

yang

medianya sehingga siswa tidak fokus

dimilikinya dengan cara usaha dari

terhadap materi yang dipelajari, para

peserta

siswa lebih tertarik untuk bermain

tentang

untuk

peserta

pengetahauan

didik

mengembangkan

itu

sendiri

dalam

pengetahuannya,

karena dengan peserta didik berusaha mencari

dan

mengembangkan

dengan oleh

kartu-kartu guru

yang sebagai

sendiri. Adanya

kekurangan

yang

dilakukan oleh guru di atas peneliti

potensinya sendiri dapat menjadikan

mencoba

untuk

membuat

media

proses penemuan yang didapat oleh

pembelajaran yang sesuai untuk model pembelajaran Make A Match. Peneliti




akan membuat media Rainbow Card

siswa

dapat

aktif

belajar

yaitu memedia kartu yang dibuat

mengalami

dengan mengaplikasikan antara warna,

mandiri meskipun dalam kelompok.

pembelajaran

dan secara

gambar, dan materi. Media Rainbow

Dari latarbelakang yang dipaparkan

Card kartu yang menggunakan banyak

di atas peneliti mengambil judul

warna yang berisikan gambar, dan

penelitian, “PENGARUH MEDIA

kalimat

RAINBOW

yang

mewakili

materi

CARD

DENGAN

pembelajaran yang menarik minat

MODEL

siswa untuk dapat aktif dalam belajar

TERHADAP

dan fokus terhadap pembelajaran.

SISWA MEMAHAMI KEGIATAN

Media ini dibuat berdasatkan karakter

JUAL BELI DI LINGKUNGAN

siswa SD pada kelas rendah yang

RUMAH DAN SEKOLAH PADA

senang

SISWA KELAS III SDN GUGUS 1

melihat

sesuatu

yang

MAKE

MATCH

KEMAMPUAN

berwarna-warni dan gambar yang

KECAMATAN

dapat

KEDIRI”

memperkuat ingatan siswa.

A

MOJOROTO

Sehingga dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Make A Match didukung media Rainbow Card II. METODE

2.

Identifikasi Variabel Penelitian Didalam penelitian kuantitatif ini

Variabel

terikat

(dependent

variable) adalah

variabel

yang

terdapat dua variabel yang diteliti

dipengaruhi atau yang menjadi

yaitu :

akibat karena adanya variabel

1.

Variabel bebas ( independent

bebas ( independent variable

variable )

).Yang menjadi variabel terikat

adalah

variabel

yang

dalam

penelitian

ini

adalah

siswa

dalam

mempengaruhi. Dalam penelitian

“Kemampuan

ini yang menjadi variabel bebas

memahami kegiatan jual beli di

adalah

model

lingkungan

Make

A

didukung

pembelajaran

Match media

Card.

dengan Rainbow

rumah

dan

sekolah”. PENDEKATAN

DAN

TEKNIK PENELITIAN Pendekatan Penelitian




Pendekatan penelitian yang

a.

Uji Normalitas dengan

digunakan untuk penelitian ini

Kolmogorof Smirnov karena

adalah

sederhana

pendekatan

kuantitatif.

dan

tidak

Karena dalam penelitian ini data

menimbulkan

dari

persepsi. kriteria dalam

hasil

penelitian

yang

perbedaan uji

digunakan berupa angka yang

kolmogorof Smirnov sebagai

dihitung secara statistik

berikut:

Sedangkan untuk hipotesisnya

a)

Jika Sig. (2-tailed) >

merupakan hipotesis komparatif,

0,05 = normal

yaitu

b)

untuk

membandingkan

hasil pemerolehan pemahaman

Jika Sig. (2-tailed) <

0,05 = tidak normal.

materi dari kelas ekpserimen dan

b.

Uji homogenitas

kelas

c.

Uji-t

kontrol

selama

KBM

berlangsung.

Untuk

Teknik Penelitian

menggunakan paired sample t-

Tehnik

penelitian

yang

test

Statistik

uji-t

untuk hipotesis 1dan 2,

digunakan dalam penelitian ini

dan independent sample t-test

adalah

untuk hipotesis 3.

desain

kelompok

penelitian

kontrol

pascates

3.1

Desain

beracak.Tabel Penelitian

Kelompok

Pascates

Beracak(Randomized

Posttest-Only

Control

Kontrol

Group

design)

Norma

untuk

berikut: Sign

(t-table)

0,05

signifikan, maka dapat dituliskan

Jenis analisis pada penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan uji-t

keputusan

menguji hipotesis adalah sebagai

Jika

Teknik Analisis Data

rumus

2. Norma Keputusan

a. Ha = diterima b. Ho = ditolak

Parametrik

“independent t-test”. Dalam taraf siqnifikannya di ambil α = 0,05 = 5%. Langkah-langkah Analisis

III.

HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan




meningkatkan kemampuan siswa

One-Sample KolmogorovSmirnov Test diperoleh nilai

memahami kegiatan jual beli di

kolmogorov smirnov Z lingkungan rumah dan sekolah

sebesar 0.973 dan diketahui

pada pembelajaran IPS kelas III

bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.300 > 0,05 nilainya

SDN

Gugus

1

Kecamatan

signifikan, sehingga dapat Mojoroto

disimpulkan bahwa hasilnya

2015/2016.

berdistribusi normal. penghitungan uji homogenitas

Kediri

tahun

ajaran

Nilai

siswa

dapat

dinyatakan baik. Hal ini dibuktikan

dengan menggunakan Laven’statistik diperoleh hasil

dengan

signifikan 0,122, data postest

diperoleh siswa cenderung lebih

lebih besar 0,122>0,05 artinya

tinggi

nilai

rata-rata

yang

yaitu 83,75 dan banyak

signifikan, sehingga dalam siswa yang memperoleh nilai di

penelitian ini memiliki varians

atas KKM.

yang homogen. hasil data penghitungan uji-t

2.

Kemampuan memahami kegiatan

didapat sig (2-tailed) 0,01 dan 0,01. Dapat diketahui bahwa

jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

keduanya p(sig) < 0,05 nilainya signifikan, sehingga

menggunakan

pembelajaran Make

model A Match

terdapat perbedaan antara prestasi kelas eksperimen

pembelajaran IPS siswa kelas III

dengan kelas kontrol. A. SIMPULAN

SDN

Berdasarkan hasil penelitia dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan model pembelajaran Make A Match didukung media Rainbow

tanpa media Rainbow Card pada

Card


dapat

Gugus

Mojoroto 2015/2016

1

Kediri

Kecamatan tahun

dapat

ajaran

dinyatakan

kurang baik. Hal ini dibuktikan dengan

nilai

rata-rata

yang

diperoleh cenderung rendah yaitu simki.unpkediri.ac.id || 9||


72,6, jika dibandingkan dengan kelas yang menggunakan media

Malano,herman.2011.selamatkan tradisional.jakarta:

pasar

PT

gramedia

pustaka utama. nilai rata-ratanya memiliki selisih 11,25 dan masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah

Sukiman.

2012.

Pengembangan

Pembelajaran.

Media

Yogyakarta.

PT.

Pustaka Insan Madani Suprijono, Agus.2010.Cooperative Learning

KKM. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan “ada perbedaan secara signifikan penerapan model pembelajaran Make A Match didukung media Rainbow Card terhadap kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah pembelajaran IPS kelas III SDN Gugus 1 Kecamatan Mojoroto Kediri tahun ajaran 2015/2016”.

Teori & Aplikasinya .Yogyakarta: Pustaka Sugiyono.

2011.

MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung:Alfabeta. Santi,Novi

Nitya.2013.Perkembangan

peserta didik (pada anak sekolah dasar.Surabay:Jenggala

puataka

utama. Zuhria, Wiwin latifatus. 2014. Pengaruh penggunaan model make a match dan metode

adutaiment

terhadap

kemampuan mendeskripsikan possisi IV.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,

Suharsimi.

Penelitian.

bulan dan kenampakan bumi dari 2010.Prosedur

hari ke hari pada siswa kelas IV SDN

Jakarta: PT Rineka

tengger kidul 1 kecamatan pagu

cipta.

kabupaten kediri tahun 2013-2014..

Arsyad,Azhar.2007. Media Jakarta:PT

pembelajaran.

Raja

Grafindo

Persada.Pelajar. Huda,

Skripsi Jurusan

2013.

Model-model

pengajaran

dan

pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka belajar.

Guru

Sekolah Dasar, Fakultas keguruan dan

Miftahul.

Pendidikan

ilmu

pendidikan,

UniversitasNusantara PGRI kediri.

Mytalia.

2012. model

Pengaruh penggunaan pembelajaran

kooperatif

tipe make a match pada pelajaran ips Zuliatin | NPM 12.1.01.10.0339 FKIP- Pendidikan Guru Sekolah Dasar

terhadap

motivasi

belajar



siswa kelas iv sd negeri ngrenak sleman yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

Skripsi

Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah dasar, Fakultas

Keguruan

dan

Pendidikan,

Universitas

Yogykarta.

(Online)

Ilmu Negeri

tersedia:

(http://lib.uny.ac.id/7371/) diakses tanggal 13 Juni 2015 https://freyadefunk.wordpress.com/2013/03/2 4/cara-menguji-normalitas-data-denganspss/#more-410diakses pada tanggal 22april 2016 http://ucikwilujengjr.blogspot.co.id/2015/06/lan gkah-langkah-pengoprasian-uji-t-spss.

diakses

tanggal 22 april 2016



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (UN PGRI) KEDIRI 2016

Recommend Documents