Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS IV DAN V SDN BLUMBUNGAN 1 PAMEKASAN TAHUN AJARAN 2015-2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh :
M. SADIK NPM : 14.1.01.09.0510P
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATANDAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2016
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS IV DAN V SDN BLUMBUNGAN 1 PAMEKASAN TAHUN AJARAN 2015-2016
M. SADIK 14.1.01.09.0510P FKIP – Penjaskesrek Reo Prasetiyo Herpandika, M.Pd. dan Yulingga Nanda Hanief, M.Or. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Masalah yang akan diungkap di penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran metode Student Teams Achievement Division dalam keterampilan dribling bola pada permainan sepak bola dan dilandasi teori-teori yang ada hubungananya dengan permasalahan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini : Siswa kelas IV dan V SDN Blumbungan 1 Pamekasan tahun ajaran 2015-2016, pengambilan sampel adalah total populasi sebanyak 30 siswa sesuai dengan jumlah siswa dalam kelas tersebut. Instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes praktek dribling lurus dan dribling zig – zag, serta menggunakan angket. Untuk teknik analisis data disini penulis menggunakan analisis diskriptif kualitatif yaitu menggunakan tingkat keberhasilan atau mengetahui tingkat keberhasilan siswa dengan memberi evaluasi dengan tes praktek. Dengan penghitungan jumlah nilai yang diperoleh siswa dibagi dengan jumlah siswa untuk mengetahui rata – rata kelas, sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kelas menggunakan cara julah siswa yang tuntas belajar dibagi dengan jumlah siswa dikali 100. Dengan acuan siswa yang mendapat nilai ≥ 72 dianggap tuntas sedangkan < 70 belum tuntas. Hasil dari pengujian tersebut dalam siklus pertama hanya 19 siswa atau 63,33% siswa yang tuntas. Sedangkan pada siklus ke 2 mencapai 25 siswa atau 83,33% siswa yang tuntas. Simpulan : Dari metode STAD yang digunakan pembelajaran dribel bola dianggap efektif karena dapat memotifasi serta meningkatkan hasil belajar. Saran untuk memperoleh hasil yang baik adalah dengan kreatifitas pengajar dan metode yang menarik seperti pengelompokan siswa yang sama.
Kata Kunci : ketrampilan dribling bola sepak bola, keefektifan belajar metode STAD.
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Olah raga ini melibatkan 11 I.
LATAR BELAKANG
orang
dalam
menjadi Olahraga
satu
timnya.
Untuk
pemenang
dalam
suatu
dalam pertandingan harus melawan satu tim
kehidupan sehari-hari adalah kegiatan lainnya. yang
cukup
menyenangkan
Para
pemain
sepak
memperebutkan sebuah dilakukan
oleh
sejumlah
bola
untuk bola untuk
kalangan. dimasukkan ke dalam gawang yang
Sepak bola merupakan salah satu dijaga seorang penjaga gawang (goal olahraga yang paling digemari. Hampir keeper). dipastikan masyarakat dunia mengenal Olah raga ini menjadi sangat olahraga sepakbola. Hanya sebagian menarik
karena
selain
hanya
tidak menggemari atau memainkannya, memperebutkan sebuah bola dilapangan minimal
mereka
mengetahui dengan menggunakan kaki tetapi juga
keberadaan olahraga ini. Jadi, sepak terlihat gaya-gaya permainannya dalam bola adalah olahraga
yang paling memperebutkan
bola
untuk
populer. Semua kalangan baik muda memasukkan bola ke dalam gawang maupun tua tanpa membedakan lakilawan. Oleh karena olah raga ini laki
dan
perempuan
menggemari melibatkan
banyak
kerjasama
tim
orang
tentunya
olahraga ini. yang
baik
sangat
Istilah yang diberikan untuk dibutuhkan selain teknik bermain yang sepakbola bervariasi. Untuk negarabaik. negara
yang
menggunakan
bahasa Menurut D. Jarwoko (2010 : 2)
inggris mereka menyebut permainan ini “Sepak bola diartikan sebagai berikut : sebagai
football,
sementara
untuk
beberapa wilayah lain menyebutnya soccer.
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
Olahraga yang simple, sederhana dan murah. Bahkan hampir tidak memerlukan biaya. Namun bila pertandingan yang profesional, olah raga ini simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
biayanya bisa terbesar dari aneka cabang olah raga lainnya. Untuk mengelola dan menghidupi sebuah klub sepak bola bisa memakan biaya milyaran rupiah. Di satu pihak sepak bola dikatakan hampir tidak memerlukan biaya, karena alat dan sarana yang dibutuhkan hanya satu benda bulat dan tanah lapang. Benda bulat yang disebut bola itu bisa bola yang mahal, (bola karet), bola plastik.
(defention)
Sepak
pemain untuk diterapkan dalam kerja
mencetak
bola
gol
bertujuan
untuk
sebanyak-banyaknya
dengan menggunakan bola ke gawang
dan
menyusun
strategi ini, keahlian dan keterampilan masing-masing pemain tampak jelas, kemampuan menggiring
membawa bola,
mempertahankan
bola,
Mengutip
dari
D.Jarwoko
2012:3) menyatakan bahwa :
panjang, di atas rumput atau rumput sintetis. Dikutip dari Wikipedia bahasa Indonesia sepakbola diartikan sebagai berikut: Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan sebagian pemain cadangan. dikaji
bersama
(
Tiap pemain harus punya kemampuan DK4, maksudnya daya tahan tubuh, kekuatan, kelenturan, kecepatan dan kelincahan. Kelima faktor ini harus dimiliki para pemain untuk mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima faktor tersebut yang menarik untuk dikaji bersama adalah faktor kecepatan dan kelincahan. Kecepatan dan kelincahan ini dapat dibentuk dari dalam diri (pembawaan) atau dari luar diri (karena mampu mengkombinasikan dari segala teknik yang dimiliki). Salah
Bila
mengecoh
sama antara pemain.
lapangan
persegi
bola,
lawan, sangat diperlukan oleh individu
judulptk.blogspot.com
berbentuk
bola,
merebut
lawan. Sepak bola dimainkan dalam yang
posisi
satu
kunci
sukses
pola pembinaan sepakbola usia muda adalah
permainan sepak bola itu sederhana, diterapkannya Total Training Method: pola
permainan
hanya
menyerang Program ini merupakan kombinasi dari
(Attacktion),mempertahankan berbagai bagian yang dibutuhkan untuk M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
membentuk performa dan fisik pemain yang
baik
kesehatan.
tanpa
membahayakan
Bagian – bagian dalam
program ini adalah: Perencanaan dan manajemen, kontrol medis, kebiasaan, nutrisi
makanan,
adaptasi
terhadap
program latihan, psikologis, teknis dan prinsip pembentukan fisik. Menurut Sukatamsi (1984:33) teknik bermain sepak bola terdiri atas : 1. Teknik tanpa bola, semua gerakan-gerakan tanpa bola yaitu lari cepat dan mengubah arah, melompat atau meloncat, gerakan tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan dan gerakangerakan khusus untuk penjaga gawang. 2. Gerakan dengan bola, semua gerakan-gerakan dengan bola yaitu menendang bola, menerima bola, menggiring bola, menyundul bola, melempar bola, gerak tipu dengan bola, merampas atau merebut bola, dan teknikteknik khusus penjaga gawang. Menurut Joko Hartono dalam andreekatkj2.wordpress.com
ada
5
faktor penting yang harus dianalisis ketika pembentukan
menyiapkan fisik
prinsip berdasarkan
1. Interaksi antara program pembentukan fisik dan teknik yang didukung oleh aspek psikologis. 2. Mengevaluasi perencanaan tahunan secara konsisten untuk meyakinkan para pemain pada suatu kelompok masih tetap fokus terhadap tujuan pelatihan. 3. Evaluasi terhadap pemain dibuat terpisah berdasarkan prioritas kelompok. 4. Mengorganisir program dan latihan yang spesifik berdasarkan frekuensi, intensitas dan banyakknya latihan. 5. Selalu memperhitungkan faktor motivasi. Menurut
Grawira
grawira.wordpress.comada
dalam 3
latihan
fisik untuk pemain sepakbola, yaitu : 1. Jogging, diperlukan sedikit peregangan otot menjadi lemas. Peregangan bisa dilakukan dengan memutar engkel kaki, menekukkan kaki ke depan atau ke belakang dan ditahan untuk beberapa saat, memutar pinggang ke kanan maupun ke kiri dan menekuk badan ke depan dan ke belakang. 2. Skipping (lompat tali), bertujuan untuk menguatkan otot di sekitar engkel kaki. Posisi dalam melakukan skipping adalah pandangan lurus ke depan sehingga badan akan berada dalam kondisi tegak lurus, kedua kaki dirapatkan, lompatlah dengan menggunakan pergelangan kaki (engkel), bukan dari lutut.
filosofi Total Training Methodadalah: M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3. Berenang, merupakan olahraga yang menyenangkan karena tidak akan merasa berkeringat yang berlebihan. Tujuan dari berenang adalah untuk melatih kelenturan tubuh pemain. Dalam berenang, semua otot tubuh ikut bergerak. Sama seperti jogging, berenang merupakan latihan fisik yang direkomendasikan bagi semua atlet di semua cabang olahraga.
olahraga
Realitas di
(menyundul
terdapat guru
lapangan, masih mengajar
secara
dalam sepak bola meliputi dribling (menggiring), bola),
pendidikan
jasmani
olahraga
dan
kesehatan khususnya di bidang sepak bola serta merupakan salah satu mata pelajaran yang disukai maka
perlu
dicari
oleh siswa, model-model
pembelajaran yang menarik terutama hal-hal yang berhubungan keterampilan gerak siswa. Hal tersebut diperhatikan,
karena
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
perlu
pembelajaran
bola),
shooting
(menembak), merebut bola, gerak tipu
meloncat.
pentingannya
(mengoper),
throw-in (lemparan ke dalam), heading
pembelajaran menjadi lebih menarik
Memperhatikan
(menimang
trapping/control (menghentikan bola),
penjaga
siswa.
juggling
passing
kreativitas sebagai upaya agar hasil
tanpa memperhatikan hasil yang dicapai
bola
Keterampilan-keterampilan
dengan
cenderung hanya memberikan materi
sepak
berkaitan erat dengan gerak tubuh.
konvensional. Artinya tidak dilandasi
menyenangkan dan berkualitas. Guru
khususnya
bola,
teknik-teknik
gawang,
khusus
melompat
dan
Menurut Sukatamsi ( 1984:158 ) dribling(menggiring) bola diartikan: Gerakan lari menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus diatas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.Ada banyak cara dribling yaitu menggunakan kura-kura kaki bagian dalam, kura-kura kaki bagian luar, dan kura-kura kaki penuh. Menurut Danny Mielke (2010 :9 ) Jugling (menimang bola) adalah: Salah satu teknik dari keterampilan sepak bola yaitu dengan cara menimang bola secara benar untuk melatih keterampilan kontrol bola dan simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menyesuaikan dengan kaki. Kemampuan melakukan juggling dengan baik adalah membangun kepercayaan diri yang sangat kuat. Ketika dapat melakukan juggling secara berulang-ulang akan dapat menciptakan peluang dalam situasi permainan.
sepak bola dapat berjalan dengan
Passing (mengoper bola) adalah
bola keluar atau out. Yang terpenting
lancar. Throw-in (lemparan ke dalam) adalah lemparan dari luar garis yang dilakukan bila pemain lawan membuat
salah satu keterampilan sepak bola yang
dari
bertujuan
melempar
kepada
untuk
memberikan
rekan
satu
tim
bola untuk
menciptakan suatu peluang. Mengoper
long
pass.
Mengoper
kaki,dengan
adalah
kedua
tangan
Menurut Sukatamsi ( 1984:173 ) manfaat heading (menyundul) adalah: 1. Meneruskan bola atau mengoper bola kepada teman 2. Memasukan bola ke mulut gawang lawan utntuk membuat gol 3. Memberika umpan kepada teman untuk membuat gol 4. Menyapu bola didaerah pertahanan sendiri untuk mematahkan serangan lawan.
bisa
menggunakankaki bagian dalam, bagian luar,punggung
dengan
dalam
karena akan dianggap pelanggaran.
disebut push pass, atau mengoper jauh atau
ke
melewati atas kepala, tanpa melompat
bola dapat menggunakan berbagai cara dengan hanya mendorong bola tau
lemparan
kepala
ataupun dengan seluruh anggota badan kecuali menggunakan tangan.
Shooting Control
(menghentikan
(menembak
bola)
bola) merupakan teknik dengan bola yang
adalah suatu cara untuk menghentikan paling
banyak
digunakan
dalam
bola setelah menerima bola dari teman. permainan sepak bola. Menembak bola Cara
yang
digunakan
dalam dengan keras dan tepat adalah kunci
menghentikan bola bisa menggunakan untuk membuat gol. Macam-macam paha, kaki, perut, dada ataupun kepala. tendangan Menghentikan
bola
cukup
bisa
menggunakan
kaki
penting bagian dalam, kura-kura kaki bagian
dikuasai
seseorang
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
agar permainan simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
luar, kura-kura kaku penuh, kura-kura Pada dasarnya gerak tipu tanpa kaki
bagian
dalam,
bahkan
bisa bola
adalah
bertujuan
untuk
menggunakan tumit dan ujung jari. mengganggu
atau
menghilangkan
keseimbangan
lawan,
Merebut bola adalah penting tidak
boleh
dikuasai pemain sepak bola khususnya dilakukan dengan sepenuhnya karena pemain daerah bertahan, teknik ini akan digunakan
untuk
menghilangkan
keseimbangan
menghadang, badan sendiri. Macam-macam gerak
menghambat, bahkan mencuri bola dari tipu dengan bola : lawan sehingga bisa merusak permainan a. Gerak tipu menarik bola lawan dan dengan teknik tersebut bila dengan sol sepatu berjalan
dengan
baik
akan b. Gerak
tipu
dengan
menimbulkan rasa aman bagi pemain menggiring bola depan
untuk
melakukan
suatu Teknik-teknik khusus penjaga
penyerangan. gawang, teknik yang digunakan oleh Menurut Sukatamsi ( 1984:187) penjaga gawang termasuk menangkap gerak tipu dengan bola : bola, mengamankan bola, melompat Gerak tipu dengan bola, gerak tipu dilaksanakan apabila seorang pemain sedang menguasai bola berusaha melewati lawan dengan melakukan gerakan yang tidak sebenarnya, sehingga lawan mengira gerakan tersebut adalah gerakan sebenarnya ( = merupakan penafsiran yang salah ). Dengan gerakan atau reaksi yang salah ini, pemain pembawa bola segera melakukan gerakan yang sebenarnya. Gerakan tipu dapat diseragamkan karena sangat tergantung pada kecakapan atau keterampilan individu ( perorangan ). M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
dan melompat untuk
meraih
bola
tendangan lawan. Tugas terpenting sebagai
penjaga
gawang
adalah
menjaga gawang agar tidak kemasukan bola oleh pihak lawan.Melompat dan meloncat, di dalam permainan sepak bola untuk memenangkan posisi untuk mengejar bola, bola melambung ke udara atau bola tinggi digunakan teknik
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
melompat, melompat dengan ancang-
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki pembelajaran selama ini. Pertama,beberapa penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat menngkatkan kemampuan hubungan sosial,menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain,serta dapat meningkatkan harga diri.kedua,pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar,berfikir,memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.
ancang atau tanpa ancang-ancang (sikap berdiri). Teknik-teknik
sepakbola
tersebut akan lebih menjadi maksimal, terutama apabila menggunakan model pembelajaran kreatif dengan Metode Student
Teams
AchievementDivision
(STAD ).Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode
atau
pendekatan
dalam
Dikutip
pembelajaran kooperatif yang sederhana
dari
dan baik untuk guru yang baru mulai
jurnalbidandiah.blogspot.comciri-ciri
menggunakan pendekatan kooperatif
pembelajaran kooperatif sebagai berikut
dalam kelas, STAD juga merupakan
:
suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. Menurut
wina
(2008:242)
menjelaskan bahwa : pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil,yaitu antara 4-5 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik,jenis kelamin,ras atau suku yang berbeda (heterogen).
1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbedabeda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan gender. 3. Penghargaan menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.
Slavin dalam Wina (2008:242) mengemukakan dua alasan bahwa : M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan permasalahan yang
dribling dalam pembelajaran
dipaparkan di atas penulis tertarik
sepak
mengangkat
“Upaya
kebanyakan dari siswa di
dribble
kelas tersebut yang belum
bola dalam permainan sepak bola
mengerti teknik – teknik
dengan
dalam sepak bola. Karena
Meningkatkan
judul keterampilan
metode
Student
Teams
bola.
Achievement Division di Kleas IV dan
siswa
V SDN Blumbungan 1 Pamekasan
kebanyakan kurang paham
sebagai
dengan sepak bola, dalam
Tahun
Ajaran
2015-2016”
bahan skripsi.
II.
Subjek
dan
Setting
Penelelitian
pembelajaran
siswa
cenderung hanya
para senang
bertanding,
sedangkan
kemampuan
belum memiliki keterampilan
Penelitian ini dilaksanakan di Blumbungan
Pamekasan.
Penelitian
1 ini
akan dilaksanakan pada kelas IV dan V dengan jumlah siswa 30, dan kesemuanya adalah laki – laki.
dalam penelitian ini karena dianggap
memiliki M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
dribling
yang
Sehingga
dari
kurang
kemampuan
cukup. penemuan
inilah penulis memilih kelas tersebut
sebagai
bahan
penelitian. 2. Setting Penelitian Penelitian
Kelas tersebut dipilih
tersebut
tersebut
individu dari siswa kelas ini
1. Subjek penelitian
SDN
kelas
setiap
dengan
METODE A.
di
Bahkan
dilaksanakan
dengan mengadakan tindakan pra
penelitian
mengetahui
sejauh
untuk mana
kemampuan peserta didik. simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kemudian
setelah
Observasi Awal
memperoleh data kemudian
Adalah
kegiatan
melaksanakan tindakan siklus
pertama
pertama dengan beberapa tes
melihat
praktek ataupun angket. Bila
pembelajaran
dirasa
siklus
khususnya
belum
dribling bola pada permainan
minimal
sepakbola yang dilaksanakan
maka dilaksanakan tindakan
di Kelas IV dan V SDN
siklus
Blumbungan 1 Pamekasan
dari
pertama
hasil
tersebut
memenuhi
hasil
kedua
dengan
perbaikan-perbaikan mengacu
pada
yang tindakan
siklus pertama.
peneliti
untuk
permasalahan
tahun
Penjaskes, keterampilan
ajaran
Maksud
2015-2016.
observasi
adalah
untuk mengamati kegiatan pembelajaran menganalisis
B. Prosedur Penelitian Menurut
Arikunto
dan masalah
–
masalah yang terkait dengan
(2008:16) langkah-langkah PTK
fokus
terdapat empat tahapan yang
masalah yang di teliti atau
lazim dilalui, yaitu:
yang
1. 2. 3. 4.
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi.
penelitian.
diobservasi
Fokus
meliputi
keterampilan dribling pada permainan sepak bola pada saat kegiatan pembelajaran
Dalam kaitannya dengan penelitian langkah
ini
dikemukakan
penelitian
berikut: M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
sebagai
sepak bola. Data–data yang terkait dengan dicatat
fokus dalam
penelitian catatan
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
lapangan yang dijadikan data
permainan
untuk
gamesitusional.
pembahasan
dituangkan
dalam
dan wujud
modifikasi permainan dalam pembelajaran sepak bola yang akan
disesuaikan
Rencana
dengan
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP).
1. Sklus
atau
1
(dilaksanakan
pada 5 April 2016) Pada tahap perencanaan dibuat tahapan – tahapan pelaksanaan
pembelajaran
Data
yang akan dilakukan peneliti
hasil pengamatan tersebut,
dalam pembelajaran sepak
yang
bola yaitu:
berupa
masalah–
masalah yang teridentifikasi, selanjutnya
dijadikan
pembuatan
pedoman
a. Perencanaan (plan) 1)
Membuat rancangan RPP
perencanaan perbaikan dalam
aktivitas
pembelajaran
pembelajaran
tahap
berikutnya. Dalam penelitian
sepak
ini, salah satu perencanaan
dengan
yang dibuat oleh peneliti
menggunakan
adalah
metode
RPP
aktivitas
bola
permainan sepakbola. Sesuai
pendekatan
dengan batasan masalah yang
permainan atau
dikaji dalam penelitian ini,
gamesitusional
maka
RPP
yang
dibuat
2)
Mempersiapka
berorientasi pada penerapan
n
metode
yang
pendekatan
peralatan akan
dipergunakan M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dalam
division
pembelajaran.
peneliti
Membagi
menjadi
anak
pengajar
3) setiap
dalam
kelompok.
dan
ini,
dan
mencatat
segala kegiatan b. Pelaksanaan (act) penelitian.Pene 1)
Pembelajaran liti
mencatat
aktifitas sepak permasalahan bola,
dengan yang
muncul
metode student saat teams perlaksanaan achievement pembelajaran. division
yang c. Pengamatan
sudah Pada tahap ini peneliti dirancang pada mengamati
bagaimana
RPP. metode
pembelajaran
Selanjutnya tersebut
apakah
sesuai
untuk rencana, serta mengamati dilaksanakan. bagaimana siswa mampu 2)
Pada dan terampil melakukan penerapan RPP teknik
dribling
bola
dengan
benar,
serta
dengan metode metode student melakukan dan mendata teams penilaian terhadap hasil achievement
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
belajar masing – masing
pelaksanaan
siswa.
tambahan yang dibuat lebih
d. Perbaikan (reflection)
mudah dan menyenangkan
Refleksi
pembelajaran
merupakan
yang akan dilakukan peneliti
tahap yang penting saat nanti
dalam pembelajaran sepak
sudah menjalankan metode
bola pada siklus yang ke 2
pembelajaran tersebut. Dari
yaitu:
sini penulis akan bisa melihat
1).
Membuat
sejauh mana perubahan pada
rancangan
metode
aktivitas
student
achievement
teams division
RPP
pembelajaran sepak
terhadap keterampilan dribble
bola
pada sepak bola pada siswa
menggunakan
kelas IV dan V. Dari hasil
metode pendekatan
tersebut akan bisa terlihat
permainan
apakah hasil sudah memenuhi
gamesitusional.
apa yang dikehendaki, maka
2).Mempersiapkan
penelitian
tindakan
kelas
dengan
peralatan
atau
yang
dilanjutkan dengan penelitian
akan dipergunakan
pada siklus ke II.
dalam
2. Siklus 2 ( dilaksanakan
pembelajaran untuk
pada 8 April 2016 )
lebih memudahkan
a. Perencanaan ( Plan )
dan
Pada tahap perencanaan pada siklus yang ke 2 dibuat tahapan M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
–
merangsang
keinginan
belajar
siswa.
tahapan simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3). Membagi setiap
setiap
kelompok
anak dalam kelompok
setelah
meninjau
b. Pelaksanaan ( Act )
dari hasil siklus 1. c. Pengamatan
1). Pembelajaran Pada tahap ini, peneliti aktifitas sepak melihat dan mengamati bola, dengan sejauh
mana
metode student perkembangan
kegiatan
pembelajaran
terhadap
teams achievement division yang sudah hasil
belajar
dirancang pada keterampilan
dribling
RPP.. pada sepak bola setelah 2). Pada penerapan
membuat
sedikit
RPP
dengan
merubah cara penyajian
metode
student
kelas
yang
teams achievement
menyenangkan.
division
ini,
d. Refleksi
peneliti
menjadi
Refleksi
pengajar
dan
mencatat
segala
lebih
merupakan
tahapan yang penting saat
sudah
kegiatan penelitian.
menjalankan
metode
Peneliti
pembelajaran
pada
hasil
mencatat pelaksaan
siklus yang ke 2. Dari
yang muncul saat
sini
perlaksanaan pada
melihat sejauh mana
pembelajaran pada
perubahan
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
penulis
akan
pada
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
metode student teams
kompetensi inti, kompetensi
achievement division
dasar,
indikator,
alokasi
terhadap keterampilan
waktu
serta
tujuan
dribble
pebelajaran
sepak
bola
materi
siklus yang ke 2 pada
pelajaran,metode
siswa kelas IV dan V.
pembelajaran
Dari
hasil
tersebut
belajar,sumber pembelajaran
akan
bisa
terlihat
apakah
hasil
penelitian
dari sudah
memenuhi apa yang dikehendaki.
media
kegiatan
ajar
dan
materi
ajarserta penilaian sumber belajar. 2. Lembar Penilaian Tes Ketrampilan Lembar
C. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang
pengamatan
untuk menilai praktek siswa
dipergunakan dalam penelitian
dalam
melakukan dribble.
ini adalah sebagai berikut:
Rubik
penilaiannya
1. Rencana Pelaksanaan
disesuaikan
Pembelajaran ( RPP)
komponen
Rencana pelaksanaan Pembelajaran
merupakan
dengan teknik
yang
dilakukan oleh siswa. 3. Lembar Pengamatan
pedoman bagi guru dalam
aktivitas siswa
melaksakan kegiatan belajar
Lembar
aktivitas
mengajar yang dibuat secara
siswa secara klasikal untuk
rutin dan terencana
mengetahui
untuk
prosentase
kegiatan pembelajaran yang
keaktifan
di
mengikuti pelajaran adalah
dalamnya
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
terdapat
siswa
dalam
simki.unpkediri.ac.id || 18||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
antusiasme
siswa
pembelajaran
selama
berlangsung,
keaktifan
siswadalam
diadakan
analisis
penelitian
ini
data.
Pada
menggunakan
analisis deskriptif yaitu metode
bertanya dan mengeluarkan
penelitian
pendapatnya, keaktifan dalam
menggambarkan kenyataan atau
permainan.
fakta sesuai dengan data yang
4. Angket.
yang
bersifat
diperoleh dengan tujuan untuk Angket
yang
mengetahui prestasi belajar yang
diberikan pada siswa berupa
dicapai
kuesener yang
memperoleh
tiga aspek
menyangkut
yaitu ; aspek
kognitif;
psikomotor
apektif.
Aspek
kognitif
adalah
yang
tentang
pengetahuan
pemahaman materi
dan
menyangkut
siswa
pelajaran.
Psikomotor kemampuan gerak
atau
dengan
siswa
juga
untuk
respon
siswa
terhadap kegiatan pembelajaaran serta aktivitas siswa
selama
proses
Untuk
pembelajaran.
menganalisis
tingkat
keberhasilan atau keberhasilan
prosentase
siswa
setelah
Aspek
kegiatan
belajar
mengajar
adalah
dilakukan disetiap
putarannya
siswa
dan
dilakukan
dengan
cara
terhadap materi ajar. Aspek
memberikan evaluasi berupa tes
apektif adalah sikap siswa
praktek
selama mengikuti pelajaran.
putaran.
D. Teknik Analisis Data Untuk
mengetahui
keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
pada
1. Lembar
setiap
Penilaian
akhir
Tes
Ketrampilan dribble Analisis ini dihitung dengan
menggunakan simki.unpkediri.ac.id || 19||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
statitik
sederhana
yaitu
belajar
untuk menilai tes praktek. Peneliti
digunakanrumus
sebagai berikut:
melakukan
penjumlahan
nilai
yang
diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa
𝑃=
∑ 𝑆𝐼𝑆𝑊𝐴 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝑇𝑈𝑁𝑇𝐴𝑆 𝐵𝐸𝐿𝐴𝐽𝐴𝑅 ∑ 𝑆𝐼𝑆𝑊𝐴 × 100%
yang ada dikelas tersebut sehingga
rata-rata
tes Keterangan :
praktek. P 2. Prosentase
: Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Secara Individual
Belajar Klasikal Penghitungan Ada
dua
katagori prosentase
ketuntasan
dengan
yaitu menggunakan rumus
secaraperorangandan diatas ketuntasansecara
harus
klasikal sesuaidan
.Berdasar
petunjuk memperhatikan
pelaksanaan
belajar
mengajar Kurikulum1994 (
kreteria belajar
ketuntasan siswa
dan
Depdikbud, 1994 ) yaitu siswa telah tuntas belajar bila
di kelastersebut
telah
mendapat 85 % yang telah mencapai nilai yang sama dari
dayaserap
yang
sama.Untuk
menghitung
prosentase
ketuntasan
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu tidak dilihat
tuntas
dan
tuntas
dapat
pada
tabel
dibawah ini.
simki.unpkediri.ac.id || 20||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 3.1Kreteria Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasa Kualifikasi
putaran.Analisa ini dihitung dengan
menggunakan
statistic sederhana yaitu:
≥ 72
Tuntas
< 70
Tidak tuntas
1) Untuk menilai tes praktek Peneliti
a. Lembar Observasi Siswa
melakukan penjumlahan
Dalam
kegiatan
nilai yang diperoleh siswa
praktek
yang selanjutnya dibagi
analisis
dengan
pengamatan digunakan
tes tehnik
jumlah
siswa
diskriftifdengan menentukan
yang ada di kelas tersebut
prestasi
sehingga
ketuntasan
secara
rata-rata
klasikal,adapun peyajian data
praktek
hasilpengamatan tes praktek
dirumuskan:
dapat
dalam bentuk presentase dan 𝑋̅ =
angka. b. Prosentase
Ketuntasan
tingkat
menganalisis
keberhasilan
atau
persentase keberhasilansiswa setelah
belajar
mengajar
setiap putarannya dilakukan dengan
∑𝑥 ∑𝑛
Dimana : X̅ = Nilai rata-rata
Belajar Klasika Untuk
tes
∑χ = Jumlah semua nilai siswa ∑n = Jumlah siswa 2) Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori
caramemberikan
ketuntutasan belajar yaitu
evaluasi berupa tes praktek
sercara perorangan dan
pada
secaraklasikal.
setiap
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
akhir
simki.unpkediri.ac.id || 21||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan
petunjuk
penampilan
pelaksanaan
belajar
eksperimen
mengajar kurikulum 1994
dan
Untuk
(Depdikbud, 1994) yaitu
menghitung
siswa telah tuntas belajar
observasi
bila di
metode penampilan dan
kelas tersebut
lembar pengelolaan
mendapat 85% yang telah
eksperimen
mencapai nilai yang sama
rumus sebagai berikut:
dari daya serap
𝑋=
yang
sama. Untuk menghitung persentase
gunakan
𝑃1+𝑃2 2
Dimana :
ketuntasan
P1= pengamatan 1 dan P2
belajar digunakan rumus
= pengamatan 2
sebagai berikut:
b) Lembar
observasi
aktivitas guru dan siswa 𝑃=
∑ 𝑆𝐼𝑆𝑊𝐴 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝑇𝑈𝑁𝑇𝐴𝑆 𝐵𝐸𝐿𝐴𝐽𝐴𝑅 ∑ 𝑆𝐼𝑆𝑊𝐴
Untuk menghitung
× 100%
lembar
observasi aktivitas guru dan
Keterangan : P
%=
3) Untuk lembar observasi a) Lembar pengelolaan
observasi metode
digunakan
rumus sebagai berikut:
: Ketuntasan Belajar
Secara Individual
siswa
𝑋̅ =
𝑋 × 100% 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∑𝑥
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑃1 + 𝑃2 2
Dimana: M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 22||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
% = presentasi angket 𝑋 = Rata – rata
pembelajaran,
hasilnya
sangat
dari
jauh
masih
ketuntasan
minimal yang telah ditentukan, ∑𝑋 = jumlah rata – rata
hanya ada 11 siswa yang tuntas dari jumlah siswa keseluruhan 30
P1 = pengamatan 1
siswa. Hal ini disebabkan karana P2 = pengamatan 2 siswa 4) Untuk
belum
mendapatkan
menghitung
penjelasan dari guru,dari hasil tes
angket
tersebut dapat sebagai acuan
digunakan rumus sebagai
untuk merancang tindakan yang
berikut :
akan dilakukan pada siklus I.
Z 𝑃= N
Pada kegiatan awal pada siklus I
Dimana:
materi tentang tehnik dan cara–
presentasi
guru
cara
memberikan
penjelasan
mendribble
bola
baik
P = presentase dengan kaki dalam maupun kaki Z = Alternatif jawaban
bagian
A,B,C
contoh-contohnya
N = Jumlah responden
didik. untuk
luar,serta
Peserta
memberikan pada
didik
melakukan
siswa disuruh
kegiatan
praktek baik secara individu III.
HASIL DAN KESIMPULAN Dari hasil analisa data yang diperoleh bahwa tes yang dilaksanakan
sebelum
maupun
Pada
akhir pembelajaran diadakan tes tentang ketrampilan mendribble, adapun hasilnya meningkat dari hasil
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
berkelompok.
sebelumnya.
Adapun
simki.unpkediri.ac.id || 23||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
prosentase
ketuntasan
untuk
pada siswa sangat mendetail
siklus I ini mencapai 63.33 %
serta dalam memberikan contoh-
tuntas atau 19 siswa tuntas dan
contoh gerakanpun melibatkan
36.66% belum tuntas atau 11
siswa,dengan
siswa belum tuntas. Pada siklus I
menerima
ini
contoh-contoh
masih
kendala
banyak
yang
kendala-
dihadapi
oleh
melakukan
perbaikan-perbaikan
dibentuk
pembelajaran
penjelasan
siswa ataupun
gerakan
dapat
diterima dengan jelas. Disaat
siswa,maka dari itu perlu adanya dalam
demikian
praktek
siswa
kelompok
untuk
berikutnya.
melakukan latihan-latihan,hal ini
dihadapi
dilakukan dimaksudkan untuk
pada siklus I diantaranya,siswa
motivasi serta memacu semangat
kurang
untuk berlatih siswa. Dengan
Permasalahan
yang
memahami
tentang
penjelasan-penjelasan
yang
diadakan
perubahan-perubahan
diberikan oleh guru.Guru dalam
dalam
pembelajaran
memberikan
pada
bentuk-bentuk
penjelasan
dan
terutama latihan
contoh-contoh gerakan kurang
ini,diharapkan ada peningkatan
melibatkan siswa dan waktu
hasil belajarnya. Hal tersebut
untuk latihan praktek siswapun
dapat terlihat pada antusiasme
sangat sedikit dan banyak siswa
siswa
yang menunggu giliran untuk
penjelasan dari guru maupun
praktek,dengan demikian waktu
dalam melakukan latihan–latihan
yang
praktek.
digunakan
siswa
menerima
Berdasarkan
hasil
kurang efektif. Pada kegiatan
angket yang diberikan
pada
belajar mengajar siklus II guru
siswa diperoleh informasi bahwa
memberikan penjelasan materi
aspek-aspek
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
oleh
dalam
kegiatan
belajar
simki.unpkediri.ac.id || 24||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mendribble bola menunjukkan
pada siklus II secara klasikal
peningkatan,
pada
aspek
menunjukkan peningkatan yang
psikomotor
siswa
tidak
sangat signifikan,maka penelitian
mengalami kesulitan lagi dalam
tindakan kelas ini telah mencapai
melakukan
ketuntasan
gerakan-gerakan
minimal
yang
dribble,sehingga hasil tes akhir
ditentukan. Sehingga tidak perlu
menunjukkan peningkatan yang
adanya siklus yang berikutnya.
signifikan.
Sedangkan
pada
ranah kognitif siswa juga dapat memahami
penjelasan
yang
diberikan oleh guru. Untuk ranah afektif
siswalebih
antusias
aktif
dalam
dan
mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Hasil refleksi
pada
siklus
menunjukkan bahwa
II
kendala-
kendala yang dialami pada siklus I dapat diatasi hal ini dapat dilihat
dari
hasil
dilakukan
tes
pada
meningkat.
yang akhir
pembelajaran
hasilnya Siklus
I
63,33%
tuntas untuk siklus II 83,33 % tuntas.Untuk
SIMPULAN
prosentase
ketuntasan siklus I ke siklus II
Dari
hasil
kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga tahap yaitu pretest siklus 1 dan siklus 2, berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang
telah
dilakukan
dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan metode STAD memiliki dampak positif dalam
meningkatkan
keterampilan drible bola pada siswa
yang ditandai
dengan
peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (63,33%),
Siklus II (
83,33%).
naik 20 % Setelah dilihat hasil M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 25||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Penerapan metode pembelajaran metode
STAD
mempunyai
pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan
dengan
rata-rata
jawaban siswa yang menyatakan bahwa
siswa
berminat
tertarik
dengan
pembelajaran sehingga
pembelajaran/# http://tulisansingkatimal.blogspot.com/
pengetahuan
keterampilan drible bola yang ditunjukkan
13/03/02/metode-stad-i-metode-
odel-pembelajaran-stad-student
teams-
achievement-division/#
dan
metode
metode
mereka
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/m
STAD menjadi
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/ 2012/04/model-pembelajaran-studentteams.html
termotivasi untuk belajar. http://id.shvoong.com/society-andnews/opinion/2271303-pengertian-sepak IV.
DAFTAR PUSTAKA D. Jarwoko. 2010. Dasar
dasar sepak bola grawira.wordpress.comada 3
bola/#ixzz34y0inB4p http://id.shvoong.com/humanities/history/21 76057-pengertian-sepak-bola-dansejarah/#ixzz34y8rtkAU
latihan fisik untuk pemain sepakbola http://kampungbiru.wordpress.com/p
grawirahttp://grawira.wordpress.com/2011/0 1/31/3-latihan-fisik-sederhana-untuk pemain-sepakbola
engertian-sepak-bola/#
http://arahbola.org/916-pengetahuan-dasaruntuk-meningkatkan-fisik-pesepak-bola-
http://totoyulianto.wordpress.com/20
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
amatir
simki.unpkediri.ac.id || 26||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_b ola Joko
Hartono
dalam
andreekatkj2.wordpress.com Jurnalbidandiah.blogspot.com
ciri-ciri
pembelajaran kooperatif Lixbacher. Yosep A. 1997. Sepak bola Taktik dan teknik bermain. Jakarta : PT. Raja Gratindo Mielke. Danny. 2010.Dasar – dasar sepak
bola.
Cara
yang
lebih
baik
mempelajarinya Sukatamsi. 1984. Teknik dasar sepak bola Slavin. 2008. Sardjono. 2013. Witarsa. 2013.
M. SADIK | 14.1.01.09.0510P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 27||