Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM (Dendrobium sp.) PADA MASA AKLIMATISASI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi
OLEH:
YASINTA ASRI NUNIGA NPM: 11.1.01.06.0093
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Yasinta Asri Nuniga | 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Yasinta Asri Nuniga | 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Yasinta Asri Nuniga | 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM (Dendrobium sp.) PADA MASA AKLIMATISASI
Yasinta Asri Nuniga 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi Email :
[email protected] Dr. Sulistiono, M.Si. dan Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Dendrobium sp. adalah jenis bunga hias yang diminati oleh masyarakat tetapi laju pertumbuhanya lambat. Bawang merah adalah salah satu bahan organik yang mengandung ZPT dan persenyawaan nutrisi yang dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) terhadap pertumbuhan Dendrobium sp. pada masa aklimatisasi. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor, yaitu konsentrasi ekstrak bawang merah yang terdiri dari 5 taraf (0%, 25%, 50%, 75% dan 100%) dan diulang sebanyak 5 kali. Penyemprotan dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu. Parameter yang diamati yaitu jumlah daun, panjang daun, jumlah akar dan panjang akar dan diukur pada saat berumur 3 bulan. Data dianalisis menggunakan analisis variansi, yang dilanjutkan dengan Duncan pada taraf 5% menggunakan SPSS 16.0. Berdasarkan hasil penelitian pada anggrek Dendrobium sp. diperoleh rata-rata jumlah daun yaitu 3,40 dengan kategori tertinggi dan jumlah akar yaitu 7,25 dengan kategori tertinggi. Dilihat dari hasil analisis variansi jumlah daun didapatkan nilai sig.hitung(0.007) < sig.tabel(0.05) dan hasil analisis variansi jumlah akar didapatkan nilai sig.hitung(0.044) < sig.tabel(0.05), yang berarti bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium sp. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian pemberian ekstrak bawang merah dengan konsentrasi yang berbeda mempengaruhi jumlah daun dan jumlah akar tetapi tidak mempengaruhi panjang daun dan panjang akar anggrek Dendrobium sp. Pemberian ekstrak bawang merah dengan konsentrasi 100% menunjukan jumlah daun dan jumlah akar yang paling banyak. Kata Kunci : Aklimatisasi, Ekstrak bawang merah, Pertumbuhan Dendrobium sp.
Yasinta Asri Nuniga | 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memberikan suplai nutrisi yang dapat
I. LATAR BELAKANG Dendrobium adalah salah satu jenis
tanaman
anggrek
yang
diserap akar tanaman dengan optimal.
sangat
Alternatif yang dapat dilakukan
berpotensi untuk dikembangkan karena
untuk
memiliki
tanaman
nilai
jual
yang
tinggi.
membantu
proses
anggrek
petumbuhan
diantaranya
adalah
Dendrobium sangat diminati masyarakat
dengan pemberian zat pengatur tumbuh.
sebagai tanaman hias yang memiliki
Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa
beragam jenis bentuk, warna dan ukuran.
organik bukan nutrisi pada konsentrasi
Dendrobium bersifat epifit, dimana
yang
rendah
dapat
akar anggrek sebagian menempel pada
menghambat
inangnya dan sebagian lagi menjuntai
mengubah
bebas di udara. Fungsi utama akar
perkembangan tanaman[10].
anggrek
untuk
membantu
atau
mendorong,
secara
kualitatif
pertumbuhan
dan
proses
Zat pengatur tumbuh yang sering
penyerapan unsur hara pada media tanam
digunakan untuk perakaran adalah auksin
yang akan diberikan melalui daun[1].
yang terdapat pada bawang merah[5].
Permasalahan yang timbul adalah
Selain
auksin,
bawang
merah
juga
plantet anggrek yang dipelihara dalam
mengandung giberelin. Selain itu juga
keadaan steril dengan lingkungan yang
mengandung
optimal sangat rentan terhadap kondisi
makro (kalsium, fosfor, magnesium, zat
lingkungan luar karena plantet memiliki
besi) dan unsur mikro (mangan, seng,
karakteristik stomata daun yang lebih
vitamin B dan vitamin C) yang berguna
terbuka dan tidak memiliki lapisan lilin
dalam
pada permukaan daunnya[13].
Kalsium
Oleh aklimatisasi Dendrobium dilingkungan
karena pada
itu
macam
pertumbuhan
berperan
dalam
unsur
tanaman. membantu
diperlukan
menjaga integritas membran sel dan
anggrek
merangsang pembentukan bulu-bulu akar.
ditanam
Fosfor
tanaman
sebelum luar.
proses
berbagai
Pada
proses
berperan
pembelahan
sel,
dalam terutama
proses dalam
aklimatisasi tingkat kelembaban pada
penyediaan energi pada tanaman dan
lingkungan
merangsang pertumbuhan akar, khususnya
tumbuh
berangsur-angsur
disesuaikan dengan kondisi lapangan dan
akar
media
sumber
Magnesium berperan dalam pembentukan
penyakit sehingga proses pertumbuhan
zat hijau daun (klorofil) dan membantu
tanaman anggrek tidak terganggu. Selain
proses metabolisme tanaman. Mangan
itu,
berperan dalam pembentukan protein dan
yang
media
tidak
tanam
menjadi
juga
Yasinta Asri Nuniga | 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi
mampu
benih
atau
tanaman
muda.
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
vitamin.
Seng
pembentukan
berperan
hormon
tumbuh
dalam
Penelitian ini menggunakan desain
yaitu
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor
auksin dan penting bagi keseimbangan
perlakuan
dalam
penelitian
adalah
fisiologis tanaman. Thiamin (Vitamin B1)
penambahan konsentrasi ekstrak bawang
berperan dalam biosintesis langsung dari
merah yang terdiri atas 5 taraf yaitu 25%,
asam amino dan merupakan ko-faktor
50%, 75%, 100% dan 0% sebagai satu
metabolisme karbohidrat[7].
faktor pembanding (kontrol). Masing-
Penelitian ini diarahkan untuk
masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali
mengkaji pengaruh ekstrak bawang merah
ulangan. Data yang didapat kemudian
(Allium cepa L.) terhadap pertumbuhan
dianalisis
bibit anggrek Dendrobium (Dendrobium
faktorial dengan ketelitian 0.05. Apabila
sp.)
dari
pada
masa
aklimatisasi.
Dari
dengan
hasil
uji
Analisis
Anova
menunjukkan
1
adanya
penelitian ini diharapkan dapat diketahui
pengaruh, maka dilakukan uji lanjut Beda
pengaruh
bawang
Nyata Terkecil (BNT) dengan selang
bibit
kepercayaan 5%. Analisis data dilakukan
merah
pemberian terhadap
ekstrak
pertumbuhan
tanaman anggrek Dendrobium serta dapat
dengan program SPSS 16.0 for Windows.
digunakan sebagai acuan dalam membuat bahan ajar Kultur Jaringan khususnya Aklimatisasi.
III. HASIL DAN KESIMPULAN Hasil Secara terhadap
II. METODE Penelitian
ini
merupakan
penelitian
eksperimental
menggunakan
pendekatan
anggrek
jenis
menunjukkan
yang
Hasil
kuantitatif,
karena penelitian ini mengarah pada pengukuran data secara kuantitatif berupa angka. Bahan yang digunakan adalah
umum
hasil
Dendrobium
pertumbuhan
pengamatan
penelitian
yang
menunjukkan
sp. baik. bahwa
ekstrak bawang merah yang diberikan memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun dan jumlah akar. Data hasil pengukuran rata-rata jumlah daun dan jumlah akar Dendrobium sp. Dianalisis
media (arang, pakis, Moss), bibit anggrek
dengan ANOVA one way dan dilanjutkan
Dendrobium sp. dalam botol, bawang
dengan uji Duncan 5%. Hasil analisis
merah,
variansi terhadap jumlah daun dapat dilihat
air,
aquades,
koran
bekas,
fungisida. Parameter yang diamati adalah
pada tabel berikut:
jumlah daun, panjang daun, jumlah akar dan panjang akar.
Yasinta Asri Nuniga | 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 4.1 Ringkasan analisis variansi jumlah Daun Dendrobium sp. Setelah diberi ekstrak bawang merah dengan berbagai konsentrasi. Sumber Variansi Perlakuan Galat Total
JK 5.040 5.200 10.240
df 4 20 24
KT 1.260 .260
F 4.846
Sig. .007
Tabel 4.2 Uji Duncan rata-rata jumlah daun Dendrobium sp. setalah diberi ekstrak bawang merah dengan berbagai macam konsentrasi. Perlakuan Konsentrasi Rata-rata Hasil
0% 2.40a
analisis
75% 2.40a
100% 3.40b
tentang
pemberian ekstrak bawang merah dengan
perlakuan pemberian ekstrak bawang
berbagai konsentrasi terhadap jumlah
merah
daun Dendrobium sp. Konsentrasi ekstrak
pada
jumlah
variansi
Konsentrasi 50% 2.20a
25% 2.20a
daun
dengan
ANOVA menunjukan nilai sig. hitung
bawang
(0.007) < sig. Tabel (0.05)
pertumbuhan jumlah daun Dendrobium
artinya
signifikan. Hal ini membuktikan bahwa
merah
yang
paling
baik
sp. pada konsentrasi 100%.
hipotesis diterima, artinya ada pengaruh
Selanjutnya data hasil pengukuran
yang signifikan perlakuan pemberian
jumlah akar Dendrobium sp. yang diberi
ekstrak bawang merah terhadap jumlah
perlakuan pemberian ekstrak bawang
daun Dendrobium sp.
merah
Hasil uji Duncan 5% membuktikan bahwa ada perbedaan antar perlakuan
dengan
konsentrasi
dianalisis
dengan ANOVA one way dilanjutkan uji Duncan 5%.
Tabel 4.4 Ringkasan analisis variansi jumlah akar Dendrobium sp. setelah diberi ekstrak bawang merah dengan berbagai konsentrasi. Sumber Variansi Perlakuan Galat Total
JK 42.683 67.150 109.833
df 4 19 23
KT 10.671 3.534
F 3.019
Sig. .044
Tabel 4.5 Uji Duncan rata-rata jumlah akar Dendrobium sp. setelah diberi ekstrak bawang merah dengan berbagai konsentrasi. Perlakuan Konsentrasi Rata-rata
0% 3.80a
Yasinta Asri Nuniga | 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi
25% 3.40a
Konsentrasi 50% 3.60a
75% 4.60a
100% 7.25b simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hasil
analisis
variansi
tentang
zat
hara.
Ekstrak
bawang
merah
perlakuan pemberian ekstrak bawang
mengandung zat pengatur tumbuh berupa
merah pada jumlah akar dengan ANOVA
auksin dan berbagai macam unsur hara
menunjukan nilai sig. hitung (0.044) <
makro maupun unsur hara mikro. Zat
sig. tabel (0.05) artinya signifikan. Hal ini
pengatur
membuktikan bahwa hipotesis diterima,
untuk proses pembelahan sel.
tumbuh
Auksin
digunakan
diperlukan
artinya ada pengaruh yang signifikan
Fosfor
perlakuan pemberian ekstrak bawang
pertumbuhan
merah terhadap jumlah akar Dendrobium
benih/tanaman muda. Kalium digunakan
sp.
untuk membantu pembentukan protein
akar,
merangsang
khususnya
akar
Hasil uji Duncan 5% membuktikan
dan karbohidrat. Kalsium digunakan
bahwa ada perbedaan antar perlakuan
untuk merangsang pembentukan bulu-
pemberian ekstrak bawang merah dengan
bulu akar. Unsur-unsur yang terkandung
berbagai konsentrasi terhadap jumlah
dalam ekstrak bawang merah, merupakan
akar Dendrobium sp. Konsentrasi ekstrak
bahan dasar untuk membentuk organel
bawang
baik
sel yang terdapat di dalam sel tanaman,
pertumbuhan jumlah akar Dendrobium
yang akan membentuk suatu jaringan dan
sp. pada konsentrasi 100%.
akan
Pembahasan
tanaman, seperti daun dan akar.
merah
Hasil
yang
penelitian
paling
berkembang
menjadi
organ
menunjukkan
Pada penelitian ini jumlah daun
bahwa pemberian ekstrak bawang merah
dan jumlah akar yang paling baik
dengan berbagai konsentrasi berbeda
pertumbuhannya dibandingkan dengan
nyata terhadap jumlah daun dan jumlah
panjang daun dan panjang akar. Hal ini
akar bibit Anggrek Dendrobium sp.
dikarenakan auksin pada ekstrak bawang
Pemberian ekstrak bawang merah
merah kemungkinan sudah mengalami
dengan konsentrasi 100% merupakan
kerusakan pada saat
pemberian terbaik, artinya pertumbuhan
penggerusan. Auksin mudah mengalami
bibit anggrek berjalan dengan baik. Dapat
oksidasi pada saat preparasi sehingga
dilihat dari bertambahnya jumlah daun
kandungan auksin menjadi terlalu rendah
dan
dan dampaknya tidak memacu aktifitas
jumlah
akar
bibit
anggrek
Dendrobium. Hal ini disebabkan karena pada saat
preparasi
atau
meristem apeks akar[9]. Meristem
apeks
yang
akan
bibit melakukan proses pertumbuhan
mengalami
membutuhkan zat pengatur tumbuh dan
dengan pemberian konsentrasi auksin
Yasinta Asri Nuniga | 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi
pertumbuhan
akar
baik
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang optimal, dimana konsentrasi auksin
paling banyak.
tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Konsentrasi optimal auksin yang baik untuk pertumbuhan akar sekitar 1011
M[9].
IV.
DAFTAR PUSTAKA [1] Andalasari, T. D., Yafisham, Nuraini. 2014. Respon
Aktivitas ZPT pada pertumbuhan
Pertumbuhan Anggrek
tanaman tergantung pada jenis, struktur
Dendrobium Terhadap Jenis
kimia, genotipe tanaman, konsentrasi,
Media Tanam dan Pupuk Daun.
serta fase fisiologi tanaman. Penentuan
Jurnal Penelitian Pertanian
dosis ZPT yang akan digunakan pada
Terapan. Volume14 (3): 167-173.
tanaman juga memerlukan pengetahuan
Diakses 28 Agustus 2015 (20:31).
tentang cara menghitung dosisnya sesuai
[2] Anonim, 2015a. Bawang Merah.
dengan yang dibutuhkan tanaman karena
http://id.wikipedia.org/wiki/bawan
jika perhitungan dosisnya keliru atau
gmerah. Diakses 03 September
salah
2015 (10:15).
bisa
berakibat
fatal
bagi
pertumbuhan jaringan tanaman. ZPT
[3] Anonim, 2015b. Dendrobium.
dengan dosis yang terlalu tinggi bisa
http://id.wikipedia.org/wiki/dendro
menghambat pertumbuhan kalus[6].
bium. Diakses 03 September 2015
Selain
aktivitas
ZPT,
kondisi
lingkungan dan jenis tanaman juga mempengaruhi
pertumbuhan
tanaman
(10:15). [4] Anonim, 2015c. Manfaat Kesehatan dan Nilai Gizi Bawang
Dendrobium sp.[12]. Begitu juga variasi
Merah. http://lintas-
respon tanaman terhadap pemberian zat
infoku.blogspot.com/2014/01/10-
pengatur tumbuh (ZPT) dipengaruhi oleh
manfaat-kesehatan-dan-nilai-
perbedaan fase pertumbuhan, kondisi
gizi.html. Diakses 16 Septermber
fisiologis,
2015 (01:45)
mengabsorpsi kandungan
kemampuan ZPT, hormon
serta
tanaman fluktuasi
endogen
pada
[5] Ependi, I. 2009. Zat Pengatur Tumbuh.
beberapa kondisi fisiologis[11].
http://asgarsel.blogspot.com/2009/
Kesimpulan
11/zat-pengatur-tumbuh. Diakses
Hasil penelitian ini menunjukan
16 Septermber 2015 (21:25)
bahwa pemberian ekstrak bawang dengan
[6] Halim, A.E. 2005. Pemanfaatan
konsentrasi 100% membuat jumlah daun
Ekstrak Bawang Merah sebagai
dan jumlah akar Dendrobium sp. yang
Pengganti Rooton f untuk
Yasinta Asri Nuniga | 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menstimulasi Pertumbuhan Akar
Pupuk Daun terhadap
Stek Pucuk Jati (tectona grandis l).
Pertumbuhan Vegetatif Anggrek
PKMP-1-8-1. Diakses 30
dendrobium. Jurnal Biodiversitas,
November 2015 (22:15)
Vo. 7 No. 1; hal 81-84.
[7] Manuhara, Y.S.W. 2014. Kapita
[13] Wardani, S., dkk. 2008. Pengaruh
Selekta: Kultur Jaringan
Media Tanam dan Pupuk Daun
Tumbuhan. Cetakan Pertama.
terhadap Aklimatisasi Anggrek
Airlangga University Press.
Dendrobium (Dendrobium Sp.).
Surabaya.
Jurnal. Diakses 28 Agustus 2015
[8] Menuhili, V. 2012. Persilangan dan Aklimatisasi pada Bibit
(20:45). [14] Widiastoety, D., et al 2012.
Anggrek. Artikel.Universitas
Pengaruh Myoinositol dan Arang
Negeri Yogyakarta.
Aktif terhadap Pertumbuhan
[9] Moore, T.C. 1979. Biochemistry
Planlet Anggrek Dendrobium
and Physiology of Plant
dalam Kultur In Vitro. J. Hort.
Hormones: Second Edition.
22(3): 205-209, 2012
Springer-Verlag, New York. [10] Muswita. 2011. Pengaruh Konsentrasi Bawang Merah (Alium Cepa L.) Terhadap Pertumbuhan Setek Gaharu (Aquilaria Malaccencis Oken). Jurnal. Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. Volume 13 (1) : 15-20. Diakses 16 September 2015 (21:06) [11] Surtinah, Mutryarny Eny. 2013. Frekuensi Pemberian Grow Quick Lb terhadap pertumbuhan Bibit Anggrek Dendrobium Pada Stad Komunitas Pot. Jurnal Pertanian. 10(2): 31-40 [12] Tirta, I.G., 2006. Pengaruh Beberapa jenis Media Tanam dan Yasinta Asri Nuniga | 11.1.01.06.0093 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 10||