Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENAM LANTAI GULING DEPANMELALUI MEDIA VIDEO COMPACT DISKPADA SISWA KELAS VI SDN WARU BARAT 02 KEC.WARU KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh : BUSRA’I NPM:14.1.01.09.0370P
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATANDAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENAM LANTAI GULING DEPAN MELALUI MEDIA VIDEO COMPACT DISKPADA SISWA KELAS VI SDN WARU BARAT 02 KEC.WARU KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN AJARAN 2015/2016 BUSRA’I NPM:14.1.01.09.0370P FKIP – Penjaskesrek Drs.SLAMET JUNAIDI,M.Pd dan RURUH ANDAYANI BEKTI,M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti,bahwa proses pembelajaran senam lantai di kelas dengan metode ceramah masih belum mampu meningkatkan kemampuan siswa . Akibatnya prestasi belajar siswa juga menjadi rendah.Untuk itu peneliti yang juga sebagai guru menggunakan pemanfaatan media pembelajaran pada proses pembelajaran senam lantai guling depan . Permasalahan yang dihadapi oleh guru di kelas adalah (1) Apakah penggunaan media VCD dapat meningkatkan kemampuan senam lantai guling depan siswa kelas VI SDN Waru Barat 02. (2) Apakah penggunaan media VCD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi senam lantai guling depan siswa kelas VI SDN Waru Barat 02 Kabupaten Pamekasan . Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tahap siklus I dan tahap siklus II. Tindakan yang dilakukan pada tiap siklus meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 dengan subjek penelitian siswa kelas VI SDN Waru Barat 02 tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 29 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi tes praktik guling depan, lembar observasi siswa selama mengikuti pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan deskriptif persentase untuk mengungkap hasil ketuntasan belajar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kemampuan senam lantai guling depan siswa mengalami peningkatan. Dengan menggunakan media pembelajaran secara bertahap, hasil siklus I menunjukkan bahwa 72,4 % siswa mencapai ketuntasan belajar . Hasil siklus II menunjukkan bahwa 93,1 % siswa mencapai ketuntasan belajar. Karena persentase ketuntasan hasil belajar siswa melampaui 80%, penelitian tindakan kelas ini telah mencapai indikator keberhasilan. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Melalui pembelajaran dengan media video compact disc secara bertahap dapat meningkatkan kemampuan guling depan pada pembelajaran senam lantai siswa kelas VI SD Negeri Waru Barat 02 tahun ajaran 2015/2016.(2) Melalui pembelajaran dengan media video compact disc dapat meningkatkan hasil belajar siswa . Saran peneliti meliputi beberapa hal, yaitu: (1) penggunaan media video compact disc dapat menjadi alternatif bagi guru penjasorkes untuk diterapkan pada materi guling depan, (2) guru hendaknya mengkondisikan siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan efektif, dan melakukan pendampingan selama proses pembelajaran. Kata Kunci : Media video compact disc, guling depan, senam lantai.
BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Pendidikan
masing-masing.
Ini
artinya, materi pendidikan jasmani antara
integral dari sistem
jenjang pendidikan paling bawah (Sekolah
bagian
pendidikan
secara itu,
pendidikan
jasmani pada dasarnya
merupakan
karena
jenjang
keseluruhan.
pelaksanaan
Oleh
Dasar) berbeda dengan Sekolah Menengah
pendidikan
Pertama maupun Sekolah Menengah Atas
jasmani harus diarahkan pada pencapaian
(SMA)
tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani
dasar merupakan salah satu fase yang
bukan
ranah
dilalui anak untuk memulaibelajar berbagai
mengembangkan
hal.Dalam proses pembelajaran Pendidikan
hanya
jasmani, aspek
mengembangkan
tetapi
juga
kesehatan,
keterampilan
kebugaran
berfikir
kritis,
atau
Kejuruan
(SMK).Sekolah
jasmani,
Jasmani di sekolah dasar, guru diharapkan
stabilitas
mengajarkan berbagai keterampilan gerak
emosional, keterampilan sosial, penalaran
dasar,
teknik
dan
dan
strategipermainan/olahraga,
internalisasi
nilai-nilai
kerjasama,
tindakan
moral
melalui
kegiatan
aktivitas jasmani dan olah raga. Pendidikan proses
Jasmani
pembelajaran
adalah
melalui
suatu
aktivitas
(sportivitas,
jujur,
danlain-lain) dan pembiasaan pola hidup sehat,
yang
dalam
pelaksanaannya
jasmani yang didesain untuk meningkatkan
bukanmelalui
kebugaran
konvensional di dalam kelas yang bersifat
jasmani,
keterampilan
mengembangkan
motorik,
pengetahuan,
kajian
pengajaran
teoritis,namun
yang
melibatkan
unsur
perilaku hidup sehat, aktif, sikap sportif,
fisik,
mental
intelektual,
emosi
dan
dan kecerdasan emosi. Pengalaman belajar
sosial.Menurut
Depdiknas
(2007:
3-4)
yang disajikan akan membantu
dalam Hamdani (2013 : 1), "Ruang lingkup
untuk
memahami mengapa manusia bergerak dan
mata
bagaimana cara melakukan gerakan yang
meliputi
aman, efisien, dan efektif.
olahraga,
Pendidikan pendidikan cukup
jasmani
merupakan
yang
cakupannya
tunggal
luas.
Upaya
pendidikan
jasmani,
kurikulum
pendidikan
mencapai maka
di
tujuan dalam
jasmani diajarkan
berbagai macam cabang olahraga. Namun demikian pendidikan
materi yang jasmani
diajarkan dalam didasarkan
pada
pelajaran
aspek-aspek: aktivitas
sekolah
dasar
permainan
dan
pengembangan,
aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas dan kesehatan". Permainan dan olahraga merupakan aktivitas
yang
berisi
tentang
kegiatan
berbagai jenisolahraga dan permainan baik terstruktur
maupun
tidak.Aktivitas
Pengembanganberfungsi
untukmembentuk
postur
tubuh
pengembangan BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
penjas
yang
ideal
dan
komponen simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kebugaranjasmani
.Sedangkanaktivitas
ritmikproses
pembelajarannya
memfokuskan
pada
kesesuaian
atauketerpaduan antara gerak dan irama . Aktivitas
Air
(akuatik)
berisi
gerakan
senam.
melakukan
Siswa
pemanasan
yang
dengan
tidak gerakan
yang benar, sering merasakan sakit setelah melaksanakan senam lantai.
tentang
Dalam
mengajar
senam
kegiatan di airseperti; permainan air,gaya-
lantai,walaupun gerakan atau latihan
yang
gaya renang,
diberikan
sangat
perlu
langkah
pengamanan
dan keselamatan di air.
Pendidikan
Luar
Kelas
(outdoor
mudah,
namun oleh
seorang
Education)berisi tentang kegiatan di luar
guru.Hal ini untuk
kelas/sekolah dan dialam bebas. Untuk Uji
kesalahan gerak ataupun kecelakaan saat
diri/senam berisi tentang kegiatan yang
latihan. Sering guru menjumpai anak-anak
berhubungan dengan ketangkasan seperti:
yang takut melakukan latihan atau salah
senam lantai dan senam alat aktivitas fisik
melakukan
lainnyayang
Kemudian tidak berani melakukan latihan
bertujuan
untuk
melatih
keberanian dan kapasitas diri.
menghindari adanya
gerakan
kemudian
takut.
lagi.Akhirnya siswa merasa jenuh ,karena
Dari berbagai mata pelajaran yang
senam lantai olahraga yang sulit dilakukan
ada di sekolah , senam merupakan salah
serta
satu cabang olahraga yang diajarkan pada
Akibatnya motivasi dan perhatian siswa
siswa Sekolah Dasar. Senam merupakan
pada
latihan fisik yang disusun secara sistematis
berkurang,
,melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih
dilakukanpunbelum sepenuhnya benar. Hal
dan
tujuan
ini juga mengakibatkan hasil belajar siswa
dan Giri , 2010 :89)
menjadi rendah.Hasil belajar yang dicapai
.Gerakan – gerakan senam lantai dilakukan
siswa dalam proses pembelajaran tidak
di lantai dengan beralas matras yang
dapat terlepas dari faktor-faktor yang dapat
terbuat dari busa yang kenyal. Bentuk
mempengaruhinya.
latihan
(2006:144) “ mengemukakan faktor-faktor
terencana,untuk
tertentu (Dadan
dasar
mencapai
misalnya
guling
guling
belakang,rangkaian
guling
depan,melenting
depan,
materi
sakit
senam
gerakan
setelahnya.
lantai
menjadi
senam lantai yang
Untuk
itu,
Syah
dan
yang mempengaruhi hasil belajar siswa
lenting
terdiri dari dua faktor yaitu faktor yang
lain-
datangnya dari individu siswa (internal
lain.Karena senam lantai berkaitan dengan
factor), dan faktor yang datang dari luar
kelentukan tubuh,maka bentuk pemanasan
diri individu siswa (eksternal factor)”.
yang
Keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut
kepala,
lenting
tepat
menjadi
berjalan
mengakibatkan
tengkuk,
tangan
dan
dan lamanya waktu perlu
perhatian
sebelum
BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
melakukan
1). Faktor internal anak, meliputi: simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a)
Faktor
psikis
(jasmani).
Faktor eksternal anak yaitu
Kondisi umum jasmani yang
Media Pembelajaran adalah faktor
menandai
yang
dapat
mempengaruhi semangat dan
siswa.
intensitas
pembelajaran
anak
dalam
mengikuti pelajaran. b)
mempengaruhi hasil belajar
yang
itu
kualitas
perolehan hasil belajar siswa
dan (5) motivasi.
a) Faktor lingkungan sosial, seperti para guru, sifat para adminitrasi
dan
untuk
meningkatkan
siswa
khususnya
Media
Faktor lingkungan nonseperti
prasarana letaknya tinggal
kemampuan
pada
sekolah
pembelajaran
merupakan
bagian penting dalam proses pembelajaran.
pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan(message),merangsang perasaan,
perhatian,dan
Media sosial,
pembelajaran
pikiran, kemauan
siswa
sehingga dapat mendorong proses belajar.
teman-teman sekelas. b)
menggunakan
Menurut Zainal Aqib(2010 : 58), media
2). Faktor eksternal anak, meliputi:
staf
tepat
dasar.
lain : (1)Intelegensi,
(2) Sikap (3) bakat, (4) minat,
peneliti
pemanfaatan media
dapat
mempengaruhi
guru,
kurang
siswa terhadap materi . Oleh karena
Faktor yang termasuk aspek
antara
yang
media
akan berpengaruh pada daya serap
Faktor psikologis (kejiwaan).
psikologis
Penggunaan
sarana
pembelajaran
selain
dapat
meningkatkan motivasi belajar olah raga
dan
juga mampu meningkatkan hasil belajar
sekolah/belajar,
yang diharapkan. Hasil belajar olah raga
rumah
tempat
keluarga,
keadaan
yang
diharapkan
menguasai
adalah
ketrampilan
siswa mampu gerak.Selain
itu
cuaca dan waktu belajar yang
dalam pembelajaran pendidikan jasmanilah
digunakan anak.
murid harus belajar menyadari hubungan
c) Faktor pendekatan belajar, yaitu cara guru mengajar , maupun metode, model dan media
pembelajaran
digunakan.
yang
antara
yang
teratur
dengan
timbulnya perasaan nyaman dan sehat. Dengan
kegiatan
menyadari
bahwa
tersebut
murid
harus
dirinya
lebih
tahan
terhadap serangan penyakit dan pengaruh stress.
BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
kegiatan
Dengan
kesadaran
tersebut
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
diharapkan
murid
selanjutnya
menghargai
kegiatan
olahraga
akan sebagai
2. Media audio- still - visual, yakni
media
sesuatu yang bermanfaat dan akan memilih
mempunyai
mengisi
objeknya
waktu-waktu
sekolah
dengan
luangnya
kegiatan
di luar
yang
aktif.
yang
suara dapat
,seperti film –strip
penjas
menyebabkan
harus
slide bersuara atau rekaman
mencintai
kegiatan
televisi dengan gambar tak
anak
memberikan dasar yang baik bagi kegiatan sama
suara,
programnya
pendidikan jasmani dan olahraga, serta
yang
dilihat,
namun tidak ada gerakan
Karena itu proses yang ditawarkan guru lewat
,
di
jenjang
pendidikan
bergerak. 3. Media
audio-semi-motion,
yakni
media
yang
berikutnya dan di masa dewasanya. Hal ini
mempunyai
memang
harus
gerakan ,namun tidak dapat
guru
menampilkan suatu gerakan
tidak
diupayakan
mudah,
secara
tapi
sengaja
oleh
penjas.
dapat
di gunakan seorang guru
pendidikan jasmani. MenurutBrets dalam Zainal
Aqib
(2010:
61),
mengklasifikasikan media berdasarkan tiga ciri yaitu suara (audio), bentuk (visual),dan gerak
dan
secara utuh ,seperti teleAda banyak Media Pembelajaran
yang
suara
(motion).
Atas
dasar ini Brets
membuat delapan kelompok media , yaitu :
writing atau teleboard 4. Media motion-visual, yakni media
yakni
media
mempunyai gerakan objeknya
yang
suara ,
ada
dan
bentuk
dapat
dilihat
objek
bergerak,seperti film(bergerak)bisu
5. Media
still-visual, yang
Seperti
objek,
film-
strip,gambar,microform,atau halaman cetakan 6. Media
semi-motion
lengkap.
Jenis
menggunakan
termasuk
kelompok
adalah televisi , video , dan
ada
yakni
namun tidak ada gerakan .
gerak),yakni
ini
(tak
bersuara)
.Media semacam ini paling media
mempunyai
gambar
media 1. Media audio-motion-visual,
yang
tulisan
,
(semi
media
yang
garis
dan
seperti
tele-
autograf.
film bergerak. BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
7. Media yang
audio,yakni hanya
suara.
media
menggunakan
Seperti
radio
8. Media cetakan, yakni media menampilkan
symbol-simbol
tertentu,
yaitu huruf (symbol bunyi). Dalam kaitan tersebut media yang peneliti
gunakan
meningkatkan khususnya
hasil
dalam belajar
kemampuan
untuk belajar.
,
telephone, audio tape.
yang hanya
memberikan kemudahan bagi para siswa
Rendahnya nilai hasil belajar siswa menggambarkan
rendahnya
tingkat
kemampuan siswa pada mata pelajaran tersebut diatas. Mata pelajaran Penjas dari 29 siswa kelas VI SDN Waru Barat 02 hasil
tes formatif
senam lantai guling
depan juga masih rendah . Jelas sekali
rangka
terlihat bahwa adanya perbedaan tentang
raga
kenyatan di lapangan dengan tujuan yang
olah
sanam
lantai
diharapkan
pada kurikulum, juga dengan
guling depan adalah Media audio-motion-
harapan yang di inginkan guru dan peneliti
visualyaitu media video compact disk .
pada
Sesuai
mengikuti
dengan
namanya,
media
ini
umumnya setiap
yaitu
siswa
dapat
pembelajaran
dengan
merupakan kombinasi audio dan visual
antuasias atau semangat sehingga dapat
atau
biasa
disebut
dengar.Menurut
Gordon
media
pandang-
mencapai nilai akhir yang
dan
Jeannette
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti
(2000:128) dalamSuroso (2010:30), ada 6
tertarik
jalur utama menuju otak ketika kita belajar
Kemampuan Senam Lantai Guling Depan
agar
melalui Media VCD Pada Siswa kelas VI
lebih
efektif
yaitu
dengan
untuk
memuaskan.
menggunakan apa yang kita lihat, dengar,
SDN
rasakan, sentuh, bau, dan lakukan. Sudah
2015/2016”.
pasti apabila menggunakan media ini akan
Waru
meneliti “ Meningkatkan
Barat
02
Tahun
Ajaran
diperlukan
dalam
II. METODE
semakin lengkap dan optimal panyajian Data
bahan ajar kepada para siswa, selain itu
yang
media ini dalam batas-batas tertentu dapat
penelitian tindakan kelas ini berupa catatan
juga menggantikan peran dan tugas guru.
tentang hasil amatan. Hasil amatan tersebut
Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan
dikumpulkan melalui pengamatan, hasil tes
sebagai penyaji materi (teacher) tetapi
siswa dan angket. Pemberian dan pengisian
karena penyajian materi bisa diganti oleh
angket
media,
pertemuan kedua (siklus kedua) setelah
menjadi
maka peran guru bisa beralih fasilitator
BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
belajar
yaitu
oleh
siswa
dilaksanakan
pada
tindakan selesai.
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1.
Hasil belajar menyamping
to
lak
Siswa
peluru gaya
Tes
pengukuran
Tes tolak peluru gaya menyamping
gaya
Pengukuran
menyamping
Tes
tolak
peluru
diperoleh
pada akhir siklus II (81,82). Peningkatan
dalam
rerata
kemampuan
guling
depan
secara keseluruhan (5,24) .
angket siswa, dan tes hasil belajar.
dari awal
1. Analisis Data Lembar Observasi
dengan
melihat ketuntasan
siklus (72,4% )sampai
siklus 2 (93,1 %) terlihat adanya
Data observasi diperoleh pada setiap menilai ada
guling
gaya
Serta
untuk
kemampuan
dengan skor kemampuan guling depan
penelitian ini berupa lembar observasi,
tindakan
atas
dari perbedaan skor rerata Siklus I (76,58)
skor yang
skor
di
Siswa
menyamping Data
Peningkatan
tabel
depan pada akhir siklus II dapat diperoleh
2. Kemampuan melakukan rangkaian tolak peluru
Berdasarkan
peningkatan prosentase ketuntasan
perubahan
sebesar 20,7 % .
peningkatan sikap siswa pada setiap siklus.
Berdasarkan
analis
Data ini disajikan secara deskriptif pada
data,diperoleh
hasil penelitian.
pembelajaran senam lantai dengan
2. Analisis Data Angket
menggunakan Video compact disc
Setiap
butir
pertanyaan
angket
mengalami
bahwa
proses
peningkatan
pada
kemudian dihitung jumlah skor pada setiap
peningkatan lebih baik dari siklus I.
butir. Jumlah hasil skor yang diperoleh
Adanya peningkatan hasil belajar
dipersentase
siswa di pengaruhi
dikategorikan
sesuai
dengan jawaban hasil angket pendapat
peningkatan
siswa.
dalam
3. Analisis Hasil Tes Belajar
pelajaran.
Hasil tes belajar yang dilaksanakan pada
akhir
ratarata,
pertemuan
kemudian
dihitung
dikategorikan
batas-batas penilaian yang didasarkan pada ketuntasan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.
III.
HASIL DAN KESIMPULAN
BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
mengalami
oleh adanya
kemampuan mempelajari
siswa materi
SIMPULAN
nilai dalam
II
Hasil
dikelompokkan sesuai aspek yang diamati
dan
siklus
.
Berdasarkan hasil dari pembahasan di
atas
pemberian
dapat
disimpulkan
bermain
bahwa
dalam pembelajaran
pendidikan jasmani dengan materi tolak peluru
gaya
meningkatkan
menyamping hasil
belajar
dapat siswa,
semangat siswa, antusias siswa, suasana
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kelas menyenangkan dan peningkatan hasil nilai lebih baik dan meningkat.
Abdulah, Arma . 1981. Olahraga untuk Perguruan Tinggi ,Yogyakarta :
Pada siklus I pembelajaran tolak peluru
Sastra Hudaya
ditekankan pada teknik dasar tolak peluru gaya
menyamping
permainan
disertai
yang
menyenangkan.
dengan
relevan
Pada
akhir
dan
pertemuan
Arikunto,Suharsimi. 2013 . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta
siklus I diadakan uji ketrampilan oleh siswa dalam melakukan tolak peluru gaya
Asrori,Mohammad . 2012 . Penelitian
menyamping. Hasil yang diperoleh pada
Tindakan Kelas , Bandung: Wacana Prima
siklus I adalah sebesar 70% dari siswa kelas VI SD Negeri Waru Timur I Kecamatan Waru Kabupaten telah
mencapai
nilai
di
Pamekasan atas
Kriteria
Aqib,Zainal.2010.Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran , Surabaya : Insan Cendekia
Ketuntasan Minimal (KKM) atau sebanyak 5 siswa sudah mencapai nilai di atas KKM
BNSP. 2007. Standar Isi Untuk Stuan
yang ditetapkan dan sebanyak 4 siswa atau
Pendidikan Dasar dan Menengah.
55% belum mencapai nilai standar KKM
Jakarta : Depdiknas.
yang ditetapkan. Pada siklus II pembelajaran tolak peluru gaya
menyamping
merupakan
relfeksi
Erminawati . 2009 . Kebugaran dan Kesehatan , Jakarta: Ricardo
siklus I disertai dengan beberapa tambahan materi tolak peluru gaya menyamping dan
Hamdani. 2013. Pengaruh taktis terhadap
tetap disertai juga dengan permainan yang
waktu aktif belajar dalam
relevan dan menyenangkan.
pembelajaran pendidikan jasmani
Berdasarkan
ketrampilan
yang
.Skripsi. Bandung: UPI
dilakukan pada siklus II diketahui bahwa tingkat keberhasilan pada siklus II telah
Heryana,Dadan dan Giri Verianti.2010.
meningkat menjadi 100% atau 9 siswa
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
telah mencapai nilai di atas KKM .
Kesehatan,Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional
IV. DAFTAR PUSTAKA BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kasbolah,Kasihani E.S dan I Wayan Sukarnyana .2006 . Penelitian
Susilana,Rudi dan Cepi Riyana .2012 .
Tindakan Kelas , Malang: UM Press
Media Pembelajaran ,Bandung: Wacana Prima
Mutaqin,Arfan .2012 . Mengenal Teknologi . Bandung: Graha Bandung
Syah,Muhibbin. 2006 .Psikologi Belajar,
Kencana
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Rasyid,Harun dan Mansur . 2012 .
Depdiknas.2002. pembelajaran senam
Penilaian Hasil Belajar ,Bandung:
lantai artistic,(CD). Dokumentasi
Wacana Prima
Depdiknas
Riyanto,Yatim.2010.Metodologi Penelitian Pendidikan ,Surabaya : SIC
Setyawati,Asih.2012.Peningkatatan Hasil Belajar perkalian dua bilangan melalui teknik sepuluh jari pada siswa kelas II sekolah dasar. Jurnal Riset Pendidikan,IV (4) : 367
Sukidin , Basrowi dan Suranto . 2010 . Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya: Insan Cendekia
Sumiati dan Asra. 2012 . Metode Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima
Sukarma,T.1986. Senam dan Metodik, Jakarta: karunika
Suroso. 2010 . Smart Brain Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan Ketajaman Memori,Surabaya :SIC BUSRA’I| 14.1.01.09.0370P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 9||