KECENDERUNGAN SISWA MTs PEMBANGU!\'AN UfN SYARIF IHDA YATULLAH HALAM MENONTON TAYANGAN TELEVISI DAN KAITANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR DAN PENDIDIKAN AKHLAK Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilnm Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan !slam
Oleh FITRIA SOFIA.TI
NIM: 9911015551
JURUSAN PENDH>IKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
1424 HI 2003 M
KECENDERUNGAN SIS\VA MTs PEMBANGUNAN UIN SYARIF HIDAYATlJLLAH DALAM MENONTON TAYANGAN TELEVISI DAN KAITANNYA DENGAN PRESTA.SI BELA.JAR DAN PENDIDIKAN AKHLAK
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan !!;lam
Olch
FITRIA SOFIATI NIM: 9911015551
Di Bawah Bimbingan
~
:::x.
bing..ll.
~~
Ora. Ulfa Fa· arini M. Si
Prof. Dr. H. i\foh. Ardani NJ:P: 150 0011 680
NIP: 150 262 879
.Jurusan Pendidikan Agama !Islam Fakultas rlmu Tarbiyah clan Kc:guruan llniversitns lslnm
Nt·~ai
Synrif llitlnyntnllah
.Jakarta 1424 ll / 2003 M
Bapak Darul Janin, S.Ag sebagai kepala madrasah Tsanawiyah pembangunan UIN Syadf Hidayatullah Jakarta beserta stafoya yang telah rnemberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian berkeman dengan pembahasan skripsi ini dan seluruh siswa/i MTs Pembangunan, khususnya kelas II, tahun ajaran 2003/2004 yang telah bersedia bekerja sama dengan penulis. Teristimewa dan terkhusus ucapan terima kasib yang tidak terhingga
p\~nulis
haturkan kepada ayahanda (Hadis Sudiana, Ahn) dan ibunda (Siti Ramlah), yang selalu memberikan semangat dan mendoakan, suamiku tercinta (leak Memet) yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis. Kepada kakakku (Ang Afif Abdul Latif dan teieh Nunung Hamidah) yang telah memberikan kesempatan kepada penuliJ untuk belajar sampai jenjang yang lebih tinggi. Adikku tersayang (Ella Latifah), terima kasih
ata~
bantuan dan dukungannya.
Teman-teman PAI C angkatan 99, semoga ukhuwah kita tetap tcrjaga (special to Yayah dan Hamidah) yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Akhimya penulis berharap semoga skrips1 1.1i bermanfaat dan semoga amal baik tersebut dibalas dan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Amin. Jazal:umul/ah khairan katsiira
Jakarta. September 2003
Penulis
DAFTARISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. . DAFTAR ISI ............................................................................. ....................
111
DAFTARTABEL ............................................................... ..... ....................
v
BARI
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................... .
BAB II
B. Pembatasan dan Pcrumusan Masalah ..................................
5
C. Metode Penelitian .............................................. ....................
6
D. Tujvan dan Manfaat Penelitian ...............................................
8
E. Sistematika Penulisan ........................................................... .
9
TELEVISI SEBAGAI MEDIA HUHJRAN, INFORMASI DAN PENDllHKAN A. Pengertian, Sejarah Perkembangan Pertele•1isian
BAH Ifl
di Indonesia .................................................... .......................
10
B. Beberapa Fungsi Telcvisi .......................................................
15
I. Televisi Sebagai Media Hiburan clan lnformasi ...............
15
2. Televisi Sebagai Media Pendidikan .................................
16
PRESTASI BELAJAR SISWA DAN PENDIUIKAN AKHLAK A. Pengertian Prestasi Belajar dan F'lktor-fal..tor yang Mempengaruhinya .............................................. ...................
22
B. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pendidika;1 Akhlak .................
26
C. Tahapan-tahapan !>endidikan Alcl1lak ............................
39
BAB IV
HASH. PENELITIAN A. Ke(:cnderungan Menonton Te!evisi
Prestasi Belajar dan Pendidikan Akhlak Siswa .............. ...... B. Analisa Data.................................... .................................. UAH V
42 51
PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
54
B. Saran ....................................................... ...............................
54
OAFTAR PUSTAKA .............. ............................................. ........ ............
56
LAMPJRAN-LAMPlRAN
JV
DAFTAR TABEL
L Lama siswa menonton televisi setiap hari ..... .... ... .. ... ...... ......... .... .. .. ............
42
2. Siswa menyaksikan acara televisi sampai larut malam pada. hari-hari Sekolah .........................................................................................................
43
3. Sis\va menyaksikan acara yang tidak sesuai dengan tisia ...........................
43
4. Siswa menyaksikan acara siraman rohani ... ..... ...... ..... ..... .................... .......
44
5. Siswa menonton tayangan musik ........................................................... :·....
44
6. Kegiatan belajar siswa terganggu dengan adanya tayangan yang mcnarik ..
45
7. Siswa menyaksikan siaran pendidikan di televisi
.... . ... ... ...... ... ... .. ...... .....
45
8. Siswa mendapat ulangan harian yang baik ............................................... .
46
9. Jurnlah nilai seluruh pelajaran di sekolah ............................ .......... ...... ......
46
I0. Setiap semester siswa selalu mendapatkan kenaikar. nilai .. ............ ...........
47
I I. Siswa berbohong pada orang tua ......................................... ........................
48
12. Siswa memakai obat psikotropika ............................................................. ..
48
13. Siswa mempunyai pacar ...............................................................................
49
14. Sisw<). meniru adegan di sinetron dengan pacar. ..........................................
50
15. Siswa berkelahi .............................................................................................
50
BABI
PENDAHU.LUAN
A. Latar Belalrnng Masalah Kemajuan teknologi telah memperlancar konnmikasi di seluruh pe111uru dunia, dan seluruh pelosok tanah air Indonesia. Dengan perkembaugan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam kurun dua dasawarsa belakangan tni, tidak ada satu bangsa pun yang terasing dari pergaulan antar bangsa melalui media elektronika, media cetak maupun film. Keadaan ini yang akan memperh:mcar O:unia memasuki era globalisasi pacla abacl ke-2 l. Televisi sebagai media komunikasi untuk penyampaian infomiasi, pendiclikan clan hiburan aclalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan yang sangat luas. Mengingat sifatnya yang terbuka, cakupan pemirsanya tidak mengenal usia clan meliputi seluruh lapisau masyarnkat rnulai auak-anak, remaja, hiugga orang clewasa. Luas jaugkauau siarau clan cakupan pemirsanya, menjadikan media televisi sebagai media pembawa informasi yang besar clan cepat pengaruhnya terhadap perkembaugan pen.getahuan, sikap dan peri laku anggota masyarakat serta perubahan sistem dan tata nilai yang ada. 1 Saat sekarang, selaiu meclia televisi yang dikelola oleh pemeriutah (TVRI), masyarakat juga dapat menyaksikan siaran televisi yang dikelola oleh swasta, 1
Badan Pertimbanga11 Pendidikan Nasional, Media Telev1si: 1'1!j11an, lsi, Pi:ngelolaan serta Dampak1(YC1 terhadap Perubahan s;s/em N;/a;, (Jahrta: BPPN, 1992), h. 1
2
seperti TPI, RCTI, SCTV, INDOSIAR, AN TV, METRO TV, TRANS TV, TV GLOBAL, dan TV 7. Di sarnping itu sebagian rnasyarakat yang rnemiliki ai:tena parabola dapat mcnikmati siaran televisi dari luar negeri. Masing-masing jenis media televisi tersebut di atas mempunyai tujuan dan isi siaran yang berbeda, sesuai dengan misi masing-masing pengelola dengan sasaran kelompok-kelompok pemirsa yang berbeda-beda pula. Pada saat ini televisi jarang sekali memproduksi mencerdaskan dan memberi
nilai lebih kepada
tayangan yang
pemirsanya, seperti yang
dikemukakan oleh seorang pemerhati dunia televisi, Endro Cahyono bahwa acarnacara TV kita, khususnya produksi lokal, sebagian besar adalah tayangan yang tidak layak untuk disimak, seperti halnya sinetron-sinetron yang hampir se1mnnyit menjual mimpi, soal kehidupan kelompok
m.lsyar~kat
kelas atas, lengkap dengan
intrik perc'.ntaan dan perebutan harta. Begitupun
dengan program
infotainment yang lebih kental materi
gosipnya dari pa
2
S. Sinansari Ecip. TV dan Wajah KotaMe11akulka11, (Republika: 19 Mei 2003), h. 5
3
Acara Televisi yang tidak kalah menariknya adalah tayangan-tayaagan misteri, yang menurut salah satu sumber dikatakan bahwa tayangan misteri yang menurnt salah satu sumber dikatakan bahwa tayangan misteri terseb,1t menjadi salah satu acara yang memiliki rating tinggi. Oleh karenanya hampir setiap stasiun televisi menayangkan acara-acara serupa walaupun dengan format yang' berbeda. 3 Hal di atas adalah sebagian dari program te!evisi yang memiliki dampak ii'
yang kurang baik bagi pemirsa, mengingat pemirsa adalah masyarakat yang heterogen, sehingga di khawatirkan ditirunya adegan-adegan yang kurang baik ctalam televisi, menurUJlkan prestasi belajar para pelajar dan mahasiswa karena sebagian waktunya dihabiskan untuk menonton. Akibat sudah terbiasa bergaul dengan televisi, anak··anak dan orang tua jadi tidak lagi rnerasakan pengaruh Negatif televisi tersebu1:. Bahkan ada orang tua yang menyediakan TV di setiap kamar anak-anaknya. Sehingga
dengan
leluasa anak-anak tersebut menonton acara TV yang disukainya tanpa pengawa:mn dari orang tua. Kenyataan tersebut di atas, bisa jadi menyebabkan anak-anak menjadi malas untuk be.!ajar mengerjakan tugas-tugas dari sekolah dan ini akan mempengaruhi prestasi belajar serta tingkah laku mereka. 4
3
Said Agil Siradj, Laporan Utama, Taya11ga11 Ghaib, (Republika: 4 Juli 2003), h. 3
_, Dl~ddi Mulyana, A'uansa~nuansa Kon1unika.\'i, (f:landung: PT. Remaja Rosdr1i-.arya, 1999), cet-ke-1, h. 142
4
Manfaat dan kegunaan pesawat televisi memang bukan tidak ada, hanya dibandingkan dengan kerugiannya, man:"aat menonton televisi sampai saat ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan kemudharatan yang akan ditimbulkannya.
5
Salah satu mc.nfaat televisi, yaitu dalam dunia Pendidikan mempunyi nilai yang berharga, yaitu dapat dijadikan sebagai salah satu media pengajaran dimana televisi dapat mencegah siswa dari sifat Verba/is/is. Suhubungan dengan masalah di atas, maka penulisan tertarik 'Jntuk mernbalias
dan
mengangkatnya
"KECENDERUNGAN
SISWA
MTs
menjadi
judul
PEMBANGUNAN
skripsi, UIN
yakni: SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM MENONTCN TA YANG AN TELEVISI DAN KATTANNYA DENGAN PRESTASI BELA.TAR DAN PENDfD!KAN AKHLAK ." Adapun alasan pemikiran dalam membahas skripsi ini adalah: l. Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia dalam rangka menciptakan suatu tatanan masyarakat yang diliputi suasana kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian. 2. Mengingat semakin banyaknya stasiun televisi yang menyajikan acan.:-acarn yang menarik.
5
ke-1, h. 7
Awadh Mansyur, Televisi Manjaat dan Mudharat, (Jakarta: Fikahati Aneska, !993), cet-
5
3. Pokok masalah yang penulis balms erat kaitannya dengan mas::tlah pcndidikan yang rnenjadi komponen Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas llmu Tarbiyah dan keguruan.
U. Pembatasan dau Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Dalam
penulisan skripsi ini, penulis memberikan batasan masalah
supaya pembahasannya tidak terlalu melebar. Adapun pembatasan tersebut adalah sebagai berikut: a. Kecenderungan siswa dalam
menonton tele·risi den kaitannya dengan
prestasi belajar dan pendidikan akhlak siswa. b. Yang dijadikan sampe! pemilihan adalah sinwa kelas II MTs pembangunan UIN SyarufHidayatul!ah Jakarta.
2. Pcrumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan dnlam membahas memberikan rumusan pennasalahan "bagaimanakah
peimasalahan, l«~cenderungan
penulis siswa
dalam menonton televisi dan kaitannya dengan prcstasi belajar dan pendidikar: akhlak?"
6
C. Metode Penelitian I. Telrnik Pengum pulan data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunal:an metode Penelitian lapangan (Field Research), Yang penulis maksud dengrm penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan mendatangi langsurig :,:e-objek penelitian, yaitu MTs. Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan yang
dij~dilrnti
sampel
penelitian adalah siswa kelas II. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan telmik rancangan sampel probabilita5 atau disebut juga dengan rancangan sampel secara random (acak). Dikatakan probabilitas karena unit-unit sampelnya diambd atau dipihh dengan mengikuti hukum probabilitas. Menumt hukum probabilitas masin,;-masing populasi mempunyai dan kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel.6 Suharismi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian mengatakan untuk sekedar ancer-ancer bila subyek yang akan diteliti kurang dari seratus, maka lebih baik diambil semua, tetapi bila subyek yang akan diteliti lebih dari seratus maka sampel diambil berkisar antara 10-15 % atau 20-25 %,.tergar.tung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktn, tenaga, dana, dan Jain-lain. 7 6
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Kon11111ikasi, (Bandung: Re;nadja Karya 199), cet-
ke-1, h. 107 7
Suharis111i Arikunto, J>rosedur Penelitian suatu Pendekatan l'raktek, (Jakarta: t·tineka Cipta, 1993 ). cet. ke-9, h. !07
7
Sedangkan jumlah keseluruhan siswa kelas II MTs Pembangunan adalah sebanyak I 86 siswa, dan dengarr mempertimba.ngkan hal-hal yang penulis sebutkan di muka, maka penulis menggunakan sa.mpel sebanyak l 5% dari I 86 populasi siswa, yakni 30 sampeL Dengan demikian siswa yang akan penulis teliti sebanyak 30 siswa. Untuk memperoleh data di lapangan ditempuh dengan teknik angket. Teknik angket ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari siswa yang dijadikan sampel dengan cara mengajukan
~ejnmlah
pertanyaan secara tertulis
yang hams dijawab oleh resp0nden dengan mengisi daftar isian.
2. Teknik analisa data
Setelah data terkumpul, lalu diklasifikasikan menjadi dua ke!ompok data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif Tcrhadap data yang bersifat kualitatif yaitu digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahpisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpnlan. Selanjutnya data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan dianalisa dengan menggunakan rum us distribusi frekuensi. F
P= - - x 100
N
Keterangan: P
=
Prosentase yang dicari
8
F
=
Frekuensi dari jumlah tabel
N = J umlah sampel
Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pa<:la buku Pedoman Penulisan
Sknpsi, Tesis, Dan Disertasi UIN Syarif Hidayatulfah Jakarta I tirn i:.enyusun, UIN Jakarta Press 2002.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian I. Tujuan Penelitian
Dalam setiap penelitian tentulah ada tujmn-tujuan yang ingin dicii.pai. Begitu pula dengan penelitian yang penulis Iakukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui frckuensi kecenderungan siswa dalam menonton tekvisi clan kaf.tannya dengan prettasi belajar dan pendidikan akhlak siswa.
2. !Vlanfaat Penelitian Dalam peuelitian ini penulis berharap ada manfaat yang dapat diambil oleh pihak-pihak terkait seperti orang tua siswa dau para pendidik,
bai~~
yang
berada di lingknngan sekolah atau mereka yang berada di Iingkungan tempat siswa
tinggal.
Dari
basil
penelitian
m1
nantinya
dapat
diketahui
kecenderungan >iswa dalam menonton televisi dan kaitannya den·rall prestasi belajar dan pen
9
E. Sistematika Penulisan Agar memudahkan dalam pembahasan skrips1 ini, penulis membaginya dalam Iima bab, dan pada masing-masing bali terdin dari beberapa sub bab, yakni sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan yang meliputi Iatar perumusan masalah,
m~tode
belakan~
masalah, pembatasan dan
penelitian, tujuan dan mar1faat
penelitian dan sistematika penyusunan. Bab II
: Televisi, meliputi pengertian, sejarah perkembangan
pertel~visian
di
Indonesia serta fungsi televisi dan pengaruh televisi terhadap kehidupan remaja. Bab III
Prestasi
belajar
dan pendidikan athlak s1swa. yang meliputi
pengertian prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta pendidikan akhlak,
dasar,
tujuan dan tahapan-tahapan
pendidikan akhlak. Bab IV
: Hasil Penelitian, yang meliputi kecenderuugan siswa dalam me1wnton tayangan televisi dan kaitannya dengan prestasi belajar dan pendidikan akhlak siswa.
Bab V
Penutup, meliputi kesimpulan dan saran.
BABU TELEVISI Sl~BAGAI MEDIA RIB URAN, INFORi\1ASI DAN PENDIDIKAN
A. Pengertian, Sejarah dan Perkembangan Pertelevisian. di Indonesia 1. Pengertian Televisi Kata televisi di Indonesia diambil dari bahasa Inggris yaitu Television yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu Tele dan dari bahasa latin y&itu Visio.
Tele artinya jauh dan visio artinya melihat, jadi Tdevisi secara harfiah adalah melihat jauh. Dr. Oemar Hamalik dalam bukunya Jyfedia Pendidikan menyatakan bahwa yang dimaksud televisi adalah suatu perlengkapan elektronis yang dasarnya adalah sama dengan gamhar hidup yang meliputi gambar da~ suara. 1 Sedangkan menurut Drs. Anwar Arifin dalam bukunya ·)trutegi Komunikasi Sebuah Pengcmtar Ringkas menjelaskan bahwa televisi adalah alat
komunikasi massa dalam arti saluran pernyataan manusia yang meny&lmkan lambang-lambang yang berbentuk bayangan-bayangan hidup dan bersuara, yang isinya aki.ual meliputi perwujudan kehidupan 111asyarakat.
2
1
Oema; Hamalik, Media pendidikan, (Bandung: PT. Citra Adii:ya Bakti, 1994), cet.ke-7.
2
Anwar Arifin, Statergi Komunikasi Sebuah Pengantar, (Bandung: Armico, 1984), cet. Ke-
h. 116
3, h. 29-30
11
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemp;irer dikemukakan bahwa "Televisi (pesawat Televisi) adalah pesawat sistem p~nyiaran gambar yang obyeknya
bergerak dan disertai suara, digunakan untuk menyiarkan
pertunjukan, berita dan sebagainya.
3
2. Sejiu-ah Televisi
a. Prasejarah Televisi (1884-1925) Televisi lahir bersamaan dengan momentum makin intensifnya berbagai eksperimen dengan tenaga listrik pada akhir abad ke-19. Dua penemuan yang terjadi pada masa itu, secara mendasar menyumbang pada perkembangan televisi. Kecuali penemuan Telegraph berfrekuensi tinggi oleh Guglielmo Marconi (Italia), penemuan metod-e scanning disc untuk mengirimkan gambar melalui kabel oleh Paul Nipkov memungkinkan fondasi perkembangnan televisi dibangun. 4 Pada televisi sendiri muncul pertama kali tahun 1907 dalam majalah Scientific Magazine. Eksperimen dalam d\lllia televisi kemudian banyak dikembangkan
dan menghasilkan
penemuan-penemuan
yang bersifat
mekanis. Diantara para penemu yang sempat tercatat adalah Charles Jeankins (Amerika Serikat), dan John Baird (Scotlandia) menemukan televisi sistem 3Pete1 Snlim dan Yani salim, Kaml/S Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, 1991), cet. Ke-I, h. 1570 1
Hermin lndah Wahyuni, Te/evisi dan Intervensi Neg,ira, (Yogyakarta: Media Prnssindo, 2000), cet. Ke-"t,h. 32 '
13
tahun 1954, dan menjadi 42,5 juta tahun 1958, selanju1nya menjadi 45 j11ta tahun 1960. Sekitar 1955 terdapat 439 stasiun televisi yan.g mengudara. Pada tahun 1950-an tersebut juga rnuncul jaringan-jaringan Wlevisi se1,erti halnya CBS dan NBC karena sangat didukung oleh pengalo.man mereka dengan jaringan radionya, aset pemodalan yang mendukung sertq kualitas sumber daya manusia yang berbakat, dan tentu saja karena bauyaknya stasiun yang berafiliasi dengan mereka Demikianlah proses pertumbuhan televisi sejak awal ditemukan hingga mengalami puncak kejayaan perkembangannya. Pertumbuhan televisi kembali mendapatkan perhatian berkaitan dengan dampak yang ditimbulkannya yaitu sekitar tahun 1961/1980.;
3. Perkembangan Pertelevisian di Indonesia Gagasan konkrit untuk memiliki jaringan siaran televisi di Indonesia lahir setelah pada tahun 1961 pemerintah memutuskan tmtuk memasukiu; proyek media massa televisi kedalam proyek Asian Games, tentu saja proyek mediamasaa ini sebelumnya telah dilakukan penelitian yang mendalam tentang kemanfaatannya.
Berdasarkan
surat
~<eputusan
Menteri
· Pene1 angan
No.20/E/M/1961 dibentuklah panitia persiapan pembangunan tdevis1 di Indonesia, kemudian berdasarkan surat keputusan No.215/1963 c\ibentuklah Yayasan Televisi Republik Indonesia yang berlaku sejak tanggal 20 oktober 5
Bennin Indah Wahyuni, Op. Cit., h-33-34
l4
1963. Dengan kondisi yang terbatas lahirlah televisi siarnn di bumi pertiwi Indonesia pada tangggal 24 agus«us 1962. 6 Televisi yang pertama muncul adalah T\'RI Jengan jam siaran antara 3060 menit sehari. Jumlah pesawat televisi yang ada di Jakarta sebanyak 10.000 lmah, tujuh tahun setelah TVRI diresmikan tahun 1969 jumlah pesawat televisi di Jakmta meningkat menjadi 65.000 bualt
7
Perkembangan berjalan terns yang akhimya pada tahun 1976 Jndonesia memasuki era satelit komunikasi domestik, seperti yang diketahui peluncuran satelit Palapa dimaksudkan sebagai jalan piutas yang memun5kinkan dalam waktu yang singkat selurnh wilayah Indonesia sudah terjangkau oleh siaran televisi. 8 Dunia pertelevisian berkembang pesat, terbukti dengan bermuncuL mnya televisi
swasta diikuti dengan deregulasi pertelevisian Indonesia oleh
pemerintah, sejak tanggal 24 agustus 1990 ada berbagai altematif tontonar, bagi masyarakat Indonesia saat ini yaitu TVRI,TVRI programa 2, RCTI, SCTV,TPI, INDOSIAR Kemudian pada akhir tahun 2000 hampir bersamaan muncul pula \ima stasiun televisi swasta yaitu Metro TV, Trar.s TV, TV Global, Lativi, TV 7.
6
Darwanto Satre Subrata, Te/evisi Sebagai Media Pendidik(ll;, (Yogyakart?: Duta Wacana University Press, 1992), cet. ke-7, h. 57 1
Wawan Kuswandi, loc. Cit., h. 34
8
Darwanto Sastre Subroto, Op. Cit., h. 65
15
Dengan demikian semakin semaraklah persaingan media 1.elevisi di Indonesia baik dengan televisi lokal maupun intemasional.
9
B. Ueberapa Fungsi Televisi I. Televisi sebagai media hiburan dan infornrnsi
Perkembangan pertelevisian di Indoneoia sangz.t pesat, ha! ini terjadi karena kebijakan politik pemerintah sangat meridukung perluasan pemanfaatan ,'('
media elektronika bagi dunia televisi kita Telah dapat diperkirakan bahwa lambat Laun tidak terdapat batasan-batasan wilayah dalam komunikasi informasi. Oleh karena itu disadari bahwa arus informasi yang datang dari lu:ir sulit
tertarik menyaksikan televisi
dari unsur hiburannya dibanding
pemberitaan-pemberitaan analisis atau kritik sosial. Kalaupun ada perhatian khalaya.k terhadap pemberitaan analisis hanya terbatas pada masyarakat yang mempunyai status sosial tinggi baik dari segi mat.:ri ataupun pendidikan.
10
Disamping itu juga media televisi merupakan salah satu media informasi yang paling baik sehingga banyak yang mengatakan bahwa di televisi kita dapat "Wawan Kuswandi, Op. Cit., h. 35
w Ibid, h. 24
16
melihat sendiri apa yang sedang dan yang telah terjadi, baik peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam dan luar negeri. Informasi-infonnasi yang ditayangkan televisi sangatlah beragam dari bcrita-berita tentang politik, sosial, budaya dan berita-berita kriminal lainnya yang berpotensi untuk memperluas wawasan pemirsa. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa televisi sebagai media hiburan dan informasi. Dikatatan media hiburan karena '5ebagian besar acaraacara televisi adalah sifatnya menghibur sepe1ii sinetron-·sinetron, film, musik dan kuis sebagai contoh stasiun televisi swasta RCTI di mana sekitar 50 % acaranya adalah diisi dengan hiburan dan olahraga, 11 begitu juga dengan televisi swasta lainnya. Disamping itu juga televisi be>fungsi sebagai media informasi karena media televisi memiliki karakte•:istik tersendiri yakni jangkauannya sangat luas bahkan relatiftak terbatas dan mampu menembus kesegenap lapisan masyarakat, sehingga informasi tentang politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lainnya dapat secara langsung diketahui oleh masyarakat luas.
2. Televisi S-ebagai Media Pendidikan Sebelum dibahas lebih lanjut tP.ntang fungsi tdevisi sebagai media pendicikan, terlebih dahulu dikemukakan pengertian m1;dia pendidikan. Kata.
11
l3adan Perkembangan Pendidikan Nasional, A1edia Telcvisi: Tiijuan, Jsi, Pengelolaan Ser/a Dampaknya J'e:-hadap Penibahan Sis/em Nilai (Jakarta:BPPN, 1992), h.6
17
media berasal dari bahasa latin yang mernpakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berati perantara atau pengantar.
12
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media, menurut Gagne ( 1970) media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
13
Briggs ( l 970) berpendapat bahwa media adalah "segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, sepi;r!i buku, film, kaset, film bingkai, relevasi dan lain lain. 14 Oemar Hamalik memberi definisi media pendidikan adalah "alat, metode dan teknik y8ng digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di ,,
se I<0Ia h .
15
Dari ketiga batasan diatas dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah: alat, metode dan sumber belajar yang digunakan guru yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan. interaksi antara guru dan siswa dalam proses µendidikan dan pro,;um di sekolah.
------- - - - - - - - - 12
Yusuf Hadi Miarso, Teknologi Komunikasi Pendidikan (Jakm1a: CV. Rajawali, 1986), eel.
Ke--2, h. 46 13
Arif Ssos. Sadiman, MSC., et. ,\].,Media Pendid1kan, (Jakmta: PT Raja Grafindo Persada,
! 996), cet. Ke-4, h. 6 14
Jbid
15
Oemar Hamalik, Media Pendidikcm , (Bdg; PT. Citra Aditya Bal-ti, 1994 ), h. 12
19
Sehubungfm dengan hal-hal tersebut diatas, ·pengembangan dan pembinaan siaran telcvisi pendidikan merupakan suatu upaya yang baik, dengan catatan diperlukan upaya yang lebih intensif untuk memperkaya progrnmprogram pendidikan pada semua mata pelajaran, terutama mata pelajaran pokok sseper~i
pendidikan agama , matematika, fisika,sosiologi d!L Potensi televisi
pendidikan di maksudkan untuk meningkatkan kemampuan kemamprnn sumber daya manusia. 17 Sistem pendidikan melalui revisi bagaimana pun tetap menarik bagi anak-anak dan dapat membantu anak-anak belajar yang Iebih baik. Hal ini karena televisi mampu menyajikan bahan yang bergerak dinamis sehingga merangsang perhatian anak--anak. Dengan demikian anak-anak lebih tertarik dan mudah mencernanya. 18 Manfaat televisi dalam pendidikan: I. Televisi bersifat langsung dan nyata 2. Televisi memperluas tinjauan relasi 3. Televisi dapat menciptakan kemba!i semua peristiwa masa !ampau, baik me!alui film atau drama dan sebagainya. 4. Televisi dapat mempertunjukan bayak hat dan banyaj( segi y&ng banyak beraneka ragam. 5. Te!evisi banyak mempergunakan sumber masyarakat
17
18
BPPN, Loe. Cit., h. 8-9 Darwanto Satro Subroto, Loe. Cit., h. 97-98
20
6. Televisi rnenarik rninat, baik terhadap anak rnaupun terhadap orang dewa>a. 7. Televisi rnelatih guru
8. Masyarakat akan mengerti tentang sekolah Berhasil tidaknya menggunakan Televisi sebagi mesia penuidikan bergantung kepada program yang telah disiapkan sebelumnya 19• Disamping itu pula fak:tor guru pada peuggunaan media televisi sebagai alat peudidikan akau mempengaruhi atau tidalcnya acara tersebut. Dengan demikian dal~im acara siaran pendidikan, masalah guru atau siapapun yang akan membawakan acara itu rnerupakan ha! yang sangat penting. Jika guru mernl:awakan acara
p:~ndidikan
dengan baik, ha! itu sudah rnerupakan jaminml a.kan keberhasilan acara yang disajikan kepada anak, demikian pula sebaliknya. 20 Televisi sebagai mecia pendidikan memiliki banyak manfaat, namun disamping itu juga ada beberapa kekurangan utau keterbatasmmya, antaia lain: 1. Televisi hanya mampu menyajikan kornunikasi satu arah. 2. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terns dan tidak ada kesempatan untuk
ml:lrn~.hami
pesan-pesannya sesuai dengan individual siswa
3. Gum tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelurn disiarkan. 4. Pesawat Televisi tidak mampu menjangkau kelas besar, sehingga sulit bagi scmua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
19
Oemar Hamalik, Loe. Cit., h. 119-120
"' Darwanto, Sastro Subroto. Loe. Cit., h. I 05
21
5. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisajadi bersikap pasifsehma penayangan. 21 Beberapa penelitian menunjukan bahwa siswa yang belajar melalui program Televisi untuk berbagai mata pelajaran tersebut. Sama seperti mereka mempelajarinya melaui tatap muka dengan guru Kelas, meskipun Televisi memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan dalam menyampaikan pesan Jan materi pelajaran.
21
h. 50-52
Azhar Arsyad, Media Pengajaran , (Jakarta: PT. Raja Erafindo Persada, 1997), cet. Ke-1,
BAB HI PRESTASI Bl<~LA.JAR DAN PENDiDII>'::\N AKHLAQ
A. Pengertian Prestasi Belajar dan F11ktor-F11ktor yang Mempeng11rnhi11ya
1. Pengertian Prestasi Bel11j11r Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdin: dari dua kata, yakni prestasi dan belajar yang mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena 'itu untuk memudahkan memahami lebih dalam tentang pengertian prestasi belajar ini perlu pemahaman lebihjauh mengenai makna prestasi dan belajar. Prestasi adalal1 hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupur.. kelompok. Dalam kanrns populer dinyatakan bahwa prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan bekerja, 1 sedangkan d1lam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan prestasi adatah apa yang telah dicapai (dari yang telah di\akukan atau dikeijakan). 2 Dari dua penge1tian yang telah dikemukakan d·i atas jelas terdapat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan namun pada intinya f.ama, yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiat2n, oleh karena itu dapat difahail'i bahwa prestasi adalah hasil dari suatu ke.giatan yang telah dikerjakan,
1
SF. Habley, Kamus Populer,( Jakarta: PT. Nurani, 1983), cet. Ke-:W, h. 296
2
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,(Jakarta: Balai Pustaka, ! 988), h. 700
23
diciptakan dan menyenangkan hati yang diperolch dengan cara bekerja, baik secara individual maupun secara kelompok. Sedangkan untuk mendapatkan pengt:rtian
bel~jar
perlu beberapa
definisi. Menurut Laster D. Crow dan Alice Crow menyebutkan bahwa belajar adalah perubahan individu dalam pengetahuan, kebiasaan dan sikap. Nana
Sudjana
mengemukakan
pendapatnya
tentang
belajar,
menurutnya belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan dimana perubahan tersebut ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku kecakapan dan kemampuan, daya
kreasi, daya penerimaaan dan lain-lain yang ada pada
individu. 3 HM. Arifin mengemukakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan anak didik, meneri:na, penanggapi dan menganalisa bahan-bahan yang disajikan oleh guru yang berakhir pada kemampuan anak menguasai bahan pelajaran yang disajikan itu."1 Dalam Al Qur'an banyak ayat-ayat yang berkaitan dengan beL1jar, seperti dalam surat Al Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
3
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Aglesindc, 1988), eel, ke-4, h.28 4
HM. Arifin, Hubungan lltnbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Ke/uarga, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), h.172
24
Artinya: "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu. Dia menciptakan. mereka dari segumpal darah. Baca/ah sesunguhnya Tuhanmu Maha mutia mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahui (Qs Ai-Alaq 1-5).
Dengan mengetahui prestasi belajar diatas, malm dapat difahami bahwa pre5tasi belajar siswa adalah suatu proses aktivitas belajar yang dapat rnembawa perubahan tingkah taku pada diri siswa tersebut. Perubahan itu metiputi aspek pengetahuan, aspek keterampilan dan aspek sikap. Aspek-aspek ini dievalua.si kemudian diaktuatisasikan dalam bentuk angka atau skor yang dapat dilihat dalam buku rapo1i siswa. Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer dikatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampitan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui test. 5
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi :l>restasi Bel.ajar
Pengenalan yang mempengaruhi presrnsi bellloiar penting sekali, arti nya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang s:obaikbaiknya. Banyak pakar yang menyebutkan tentang faktcr-faktor yang mempengaruhi
prsestasi bellloiar, d1antaranya adalah Ngalim
Purwanto
menyebutkan faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi beberapa golongan : a. Faktor yang ada pada organisasi itu sendiri atau faktor individual.
5
Peter Salim dan Yani Salim, Kamus Bahasa Jndon•,.·ia Krmtemporer, (Jakaita: Modern English, 1991), h. 1190
25
b. Faktor yan15 ada di luar individu yang disebut faktor sosial. Yang tennasuk
ke dalam faktor individual antara lain: faktor
kernatanagn atau pertumbuhan kecerdasan, latihan, mmotivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang terrnasuk ke dalam ke dalam fak1or so.>ial antara lain faktor keluarga atau keadaan rnmah tangga guru dan earn mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang icrsedia dalam motivasi sosial.6 Sedangkan Wasty Soemanto membagi faktor yang mernpengaruhi prestasi belajar ke dalam tiga bagian, yaitu: a. Faktor-faktor stimulasi belajar Yang dimaksud dengan stimulasi belajar disini yaitu: segala ha! diluar individu yang merangs':lng individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar, seperi panjang pendeknya bahan pelajaran, kesuiitan bahasa pelajaran, berat ringannya tugas. b. Faktor-faktor metode belajar Seperti kegiatan berlatih, praktek, overleamin
6
Ngalim Purwanto, Psiko/ogi Pendidikan, (Bandung: Rosda karya, l 992), cet. Ke -5, h. 20
7
Wasty Soemanto, Psikologi Pe11didika11, (Malang: RineKa Cipta, 1990), cet, ke-3, h !00
26
B. Pengertian Penctidikan Akhlaq, Dasar dar.. clan Tujuan serta Ruang Lingkupnya
1. Pengertian Pendidikan Akhlaq lstilah pendidikan dalam bahasa Arab dikenal dengan tarbiyah ( :iy.:y ) ,
ta 'lim ( ~ ) dan ta 'dib ( Y.l~\:: ). a. Ta'lim ( (':!-\,,:.; ) berarti pengajaran, seperti firman Allah clalam al-Qur'an yang
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda)
Artinya:
seluruhnya kemudian mengemukakannva kepada para maluikat . " (Q.S Al-Baqarah/2: 31)8 b. Tarbiyah ( :!y.,ji ) berarti pendidikan, dengan kata kerja rabba (
,,.u ) bc;rarti
mendidik. 9 Sebagaimana firman Allah :
( 'I'
z .• 'V/ c- I_y.JJ~I) .. • r '·:..,,.'i.P·ct; ~
~·_)
Ll~
,,, "&--':::..,'I _) w • _) ...
Artinya: " .... Wahai Tuhanku, kasihcmilah mere.'c:a keduanya, sebagaimano
mereka berdua telah mendidikku di·,vaktu kecil." (Q.S. AL-Isra I 17:24)!0
8
Departemen Aga1 na Republik Indonesia (Depag RI), AL-Qur 'an dan Te(iemahannya, (Jakarta: Yayasau Penyelenggara Terjemah Al-Qur'an, 1997), h. 14 9
Zakiyah Daradjat, I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: B·.1mi ,\ksara dan Dirjen B.nbaga Islam Depag RI, I 992), cet. ke-2, h. 25 '°Depag RI, op. cit., h. 428
27
Pendidikan merupakan terjemahan dari kata tar/;iyah ( :i.,;;y ) yang beakar dari kata rabba ( (.5"!-.! ) bcrarti mendidik, mengasuh. 11 c. Ta' dib ( '-:-':l~b
) berarti pendidikan yang berhubungar. dengan perilaku atau
akhlak dalam kehidupan yang lebih mengacu pada pmingkatan murtabat manusia. 12 Seperti sabda Rasul yang berbunyi:
..~1
J\_g
~ :&I ~~ c..G.P'ill (.;,:,.,,
~1 3.JJ·.. ~ L.'.iJ~t "(j ··-
'·~11 L ·~11 ti:l.J(-.. ~ . 0
J.,,
~
~\ ;)c
r.;,:J.1
~\
1'· , G-.'.'il . Gil! '(.J';L.) " •
;y:,
(· ~
(L1)1_:'"'/j\ Artinya· "Dari Abu Bur1ah dari Abu lvfusa Al-Asy 'ari R.A nabi SAW
bersabda: "Laki-laki manapun yang memiliki budak pcrempuan hendaklah ia mendidiknya ... " (HR. Bukhari) 13 Apabila uraian di atas diperhatikan, maka ada '.)erbedaan ketiga istilah tersebut, ta 'lim Jebih bersifat transformatif yaitu usaha pemberian i\mu pengetahmm sehingga seseorang menjadi berilmu (tahu). Istilah ta 'dib mengesankan proses pembinaan terhadap sikap moral dan etika dalam kehidupau yang lebih mengacu pada peningkatan martabat manusia. Sedangkan
"Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya 1' gung, 1990), cet. ke-3, h. 138 12
Abudin Nata, Filsqfat Pendidikan Islam, (Jakaita: Logos Wacana. Ilmu, 1997), c"t. ke-1,
13
lmam Bukhari, Shahih Bukhari, (Dar El Mathaabi Al-Sya'bi, t.t). juz 3, jili
h. 8
tarbiyah mengandung makna yang luas, tercakup di dalamnya pengertian ta 'fim
dan ta 'dib. Pendidikan
yang
berjalan
dewasa
1111
hendaknya
tidak
hanya
memindahkan ilmu pengetahuan semata, namun harus pula memberikan muatan nilai-nilai akhlak kepada siswa. Sebagaimana pcrkataan Athiyah Al-Abiasyi dalam bukunya "Dasar-Dasar Pokok Pemikiran Pendidikan Islam" yang berbunyi: Para pendidik Islam telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan segala mr,cam ilmu yang mereka belum tahu, tetapi maksudnya adalah me11
] 987),
'"M. Athiyah Al-Abcasyi, Dasar-dasar Pokok Pe11didi!.a11 Js!t1111, (jakarta: Bulan Bintang, ko-5, h. ]
CC\.
15
ke-7,h. 19
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan is/am, (Bandung: AL-ma'arit~ ! 987),
29
tujuan dari pendidikan Islam berusaha menyatukan faktor yang ada di daluin dan di luar anak didik. Oleh karena itu, peran pendidikan akhlak akan sangat besar nilainya dalam membina dan membimbing anak didik untuk menghindari dampak negatif yang mungkin terserap oleh anak didik akiba: semakin berkembangnya infonnasi sejalan dengan majunya tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi. /
Sedangkan pengertian akhlak secara etimologi (fughatan) adalah bt'ntuk jama dari khuluq ( "c;li.. ) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau '
ta bi' at. Berakar dari kata kholaqo ( (3l?,. ) yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khat'iq ( 2;)G.. ) yang berarti pencipta, makhluq ( «S);..:o ) yang btrarti yang diciptakan, dan khalq ( ~)yang berarti penciptaan. Kesamaan akar kata di atas mengisyaratkan ba.hwa dalam
a~l1iak
tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak Khaliq (Tuhan) dengan perilaku makhluk (manusia). Atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkunga11nya barn mengandung nilai akhlak yang hakiki mana!rnla tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak Khalik (Tnhan). 16 Dari pengertian etimolog1~1· seperti ini, akhlak bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan anara sesama manusia,
16
Yunallarllyas, KuliahAkhlaq, (Yogyakaita: LP!l, 1999), cet. ke-J, h. J
30
tetapi juga norma yang mengatur hubungan antar sesama manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipun. Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari seg1 istilah ini, kita dapat merujuk kepada pendapat para pakar di bidang ini. Menurut Al-Ghazali, akhlak secara terrninolog1, yaitu: J ,a.Y,, .J~-
Jw\t1 ,.J~ ,-• ..-_ ~
'.J~ '•. - 4.'.Utrll '~ .. \.St~
·-~IS '-1.l
~r
•.U-ll
..';.~.1
~
:lS.iit. ,_f ~ '~v: 1i UC .J .- l..,.,.,,...
, .J
~1 1..s: , ,
~··'
- .t:• :\1 -6.\'
.-. '· /
4\jgll Z.SJ.Y :.~;... ~~.J )\.'.Qr. ~~'.,?~.:.J\ U;,~\ (jw)11
~ ~f
' ,_
., ~.J.J.J ,.)-':' u - ' ·. .:.. ~ U-'' .Y-'~U
4'G's11 (\f/.• :1·.. :v'Q1\ (Jw)11 l."€'\r. 'J,)l...,,.\\
u~ :.:ir.~
l~ ~
4.lC 1:1...;,.
'_l-\..d.Jl
"Akhlaq a
31
Sedangkan menurut Al-Farabi, ia rnenjelaskan bahwa akhlak itu bertujuan untuk memperoleh kebahagiaan yang merupakan tujuan tertinggi yang dirindui dan diusahakan orang. 17 Ibnu Miskawaih mengatakan bahwa akhhk adalah :
"Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan." Dalam Mu'jam al-Wasith, Ibrahim Anis menyatakan bahwa akhlak adalah
,-. '·
, -. , i
,-. '·
' 1Ll:.')11
<~~YJJ.J~~u
r....-_ '.>Ll 4.;:..••_ r,_,~u ..~~. 11 '11:::.. ~-
"S/(at yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah bermacam-macwn perbuatan,
bai/c
atau
buruk,
tanpa
membutuhkan
pemikiran
dan
pertimbangan. " Selanjutnya dalam kitab Dairatul Ma'arit: secara singkat akhlak diartikan;
"Sifatcsifat manusia yang terdidik" K.eseluruhan definisi akhlak tersebut di atas tampak tidak ada yang bertentangan, melainkan memiliki kemiripan antara satu dan lainnya. Definisi-
17
Moh. Ardani, Nilai-nilai Akhlak, Budi Pekerti Dalam ibadah, (Jakarta: CV. Karya Mulia,
2001), Ce! ke-1, h. 28
32
definisi alduak tersebut secara substansial tar.1pak sa!ing melengkapi, dan darinya kita dapat melihat Iima ciri yang terdapat Jalam perhuatan akhlak, ya:tu: Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang teldh tertanam !mat dalam
jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. Kcdua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukar dengan mudah dai1
tanpa pemikiran. Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari
orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Kcempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan
ckngan
sesunggulmya, bukan main-main atau karena besandiwara. Kelima, sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhla.k (khususnya akhlak
yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah. 18 Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pendidikan akhlak rnerupakan usaha yang dilakukan oleh pendidik terhadap si terdidik untuk diarahkan aspek jasmani dan rohaninya kepada suatu kebiasaan yang baik dan rnulia. Jadi p:lmakaian kata akhlak dalam kehidupan sehari-hari adalah perbuatan yang terpuji, umpamanya dikatakan: "orang itu berakhlak", artinya orang itu mempunyai akhlak yang baik. Tetapi jika
dikata~rnn:
"Orang itu tidak
berakhlak" artinya orang itu tidak berakhlak baik. Oleh sebab itu pendidikan "Abudin Nata, Akh/ak Tasawuf, h. 5-7
(Jakarta: PT. Raja G«ifindo Persada, 2002), Cet. Ke-4,
33
akhlak dalam kehidupan manusia sangat penting, baik sebagai individu maupun sebagai auggota masyarakat dan bangsa.
2. Dasar-dasar Pendidikan Akhlak Dasar atau fundamen dari suatu bangunan adalah bagian dari oangunan yang yang menjadi sw11ber kekuatan dan keteguhan tetap berdirinya bangunan tersebut,demikia!l pula halnya dengan pelaksanaan pendidikan harus memiliki /
dasar-dasar yang kuat dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan .Sebagai dasar atau sumber pendidikan akblak adalah al Qm'an dan [-fadits. Al Qur'an dan hadits merupakan sumber dari segala sumber hukum Islam, karena itu a!Qur'an dan hadits dijadikan dasar alat ukuran tingkah laku seseorang dalam ha! kebaikan dan keburukan. Apa. yang baik menurut a!Qur'an dan hadits maka baik pula perbuatan tersebut,dan sebaliknya apa yang menurut a!Qur'an dan hadits buruk, maka buruk pula perbuatan tersebut dan hams ditinggalkan. Diantara ayat-ayat al-Qur'an yang mengandung nilai-nilai pendidikan akhlak adalah :
Artinya : "Sesungguhnya Allah menyun1h berlaku adi/ dan berbuat keblyikan,
memberi kepada kaum kerabat dan Allah mclarang berbuat kej1 dan
34
kemunkarall dan permusuhan.Dia memberi pengajaran kepadamu agar dapal mengambil pelajaran ( QS .An Nahl : 90 ). Kemudian faman Allah yang lainnya terdapat pada surat Luqman ayat 17danl8:
Artinya
"Hai anakku, dirikanlah shalat da;1 perintahlah manusia untuk menge1jakan yang baik ,dan cegahlah mc1dca dari perbualan yang munkar dan
bersabarlah terhadaF apa yang,
menimp:•mu,
sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah. (QS.Luqman : 17)
~ ~./') :&\
0} ~y. i.fa>'_Jl;\ i} J.µ ':l'-9 I..>"·'"~ ..cl~ J)~ ')'_J .3J.:,,.9 £j~
'-0
Artinya : "Dan janganlah kamu memalingkan mukwnu dari manusia (karena sombong)
dan
janganlah
be1:frt!an
dimuka
bumi
dengan
angkuh,sesungguhnya Allah tidak menyllkai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS.Luqm?m: I & )
Dari ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memerin'.ahkan agar manusia berlaku adil dan berbuat kebajikan kepada sesama manusia clan Allah melarang manusia
untuk berbuat kemunkaran
senantiasa bersabar apabila tertimpa musibah.
serta permusuhan
dan
Kemudian dalam ayat
35
selanjutnya terdapat pesan Luqman kepada anaknya agar senantiasa bersikap rendah hati terhadap sesama (tidak angkuh dan sombong), serta tidak berbuat kerusakan dimuka bumi ini yang akan merugikan manusia itu sendiri. Lebih lanjut Allah menerangkan c)alm firman-Nya yang mengatur bagaimana seharusnya ses\Jorang berakhlak mulia. Untuk itulah Allah memerintahkan manusia untuk mencontoh akhlak Nabi Muhammad yang memilik1 akhlak dan kepribadian yang luhur dan agung. Oleh karena itu segala apa yang ciatang dari Rasulullah haruslah menjadi suri tauladan dan seka1igus menjadi pegangan hidup bagi setiap muslim. Allah swt sendiri memuji akh;ak beliau aalam sebuah firman-Nya yang berbunyi :
Artinya : "Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti
yang luhur. (QS.Alqalam: 4 ). Selain al-Qur'an yang menjadi dasar pendidikan akhlak adalah hadits, diantara hadits yang memaparkan keutamaan akhlak adalah :
,-\'....i.1r.:,,
:ili\ 1..r-" t. _ &I ' -.J ~ull] ~u11] , 'r uy.ii
-IY'~1 ":.It:: ~ .J
,,&;:~
~
:ilil -~ ;;.J ,~t:. " V1-1'J •.UC , iY.
-:,- ~, :;.:1;1,1\11 ·r ~ t.~ ... , ·F'"_J ·--~-: ~ " r:7.J " :&1 ~' 19( d\L., 0\3.J) 1.:~ ~~f,;..'
Artinya: Dari Anas bin Malik ra. berkata Rasuluflah saw bersabda:
"Bertaqwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada,dan 19
Malik Bin Anas, al Muwattho, (Kairo: Danit Tahrir, 1967), h. 560
36
iringilah perbuatun
buruk
itu dengan
perbuatan
baik,
dan
berakhlaklah (bergaul) kepada manusia dengan akhlak ya:1g baik". (HR.Malik) Kemudian dalam hadits lain Nabi bersabda :
:~;_, ~:µ·e. :&1 ~ ~1
UY.:..> Jli ~
.611 ~0
rJi.J.
._r.1
l?
20(~ 0 \_J..>) ~~\'11,)} °f!..>~J ra'~ (•61.11'..,\ ~Q 0~¥J.Ji {.J:<,$\ /
Artinya: "Dari Abu Hurairah ra, berkata R.asulul!ah saw bersabda: "orang
mukmin yang sempurna alchla!mya adalah yang terbaik budi . pekertinya clan sebaik-baik kamu adalah yang terbrnK: terhadap istrinya". (HR.Muslim ) Kemudian hadits lain yang diriwayatkan oleh Aisyah ra :
Artinya: "Dari Aisyah ra berkata,Rasulullah saw bersabda: "Sesur.gguhnya
seorang mukmin dapat haik,sederajat
dengan
mengejar dengan budi pekertinya yang orang-orang
yang
terus
n~enerus
melaksanakan puasa dan ibadah shalat " (HR.Abu Daud ) Dari hadits-hadits tersebut dapat di.pahami bahwa sesungguhnya Rasulullah saw adalah contoh atau teladan bagi manusia ,beliau menanamkan 20
h. 404
Abdul Kadim bin Anclul Qawi, at-Tarhib wa al Targhib, (Mesir: Al Qahirah, l 984) .lilid 3,
37
perangai yang mulia dengan perilaku yang mulh ,beliau menyebutkan bahwa manusie. yang paling sempuma imannya adalah orang yang memiliki
budi
pekerti yang luhur ,karena akhlak yang mulia atau perbuatan baik adalah cerminan dari iman yang benar dan sempuma.Dengan kata lain yang menjadi dasar utama dari perbuatan baik adalah iman yang benar dan sempuma itu.Selattjutnya Rasulullah saw menjelaskan bahwa orang mu'111in yang memiliki akhlak mulia akan disamakan derajatnya dengan orang-orang yang senantiasa
dalam
kehidupannya
mencurahkan
waktunya
hanya
untuk
menjalankan puasa dan shalat. Dengan demikian jelas kiranya bahwa setiap manusia harus memiliki akhlak yang mulia dan
dapat melaksanakan11ya dalam kehidupan sehari-
harinya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawah.Apabila tiap orang [;adar dan mau menjalankan tugas dan kewajihan masing-masing ,maka terciptalah masyarakat yang adil dan makmur yang memhawa keba.hagiaan bagi dirinya dan masyarakatnya.
3. Tujuan Pendidikan Akhlak Setiap aktivitas manusia di dalam kehidupannya tentu mempunyai tuj uan yang ingin dicapai, meuurut Zakiah
Daradjat di dalam hulamya Ilrn'J
Pendidikan Islam mengatakan "tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan yang berproses. 21 Dan pendidikan 21
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Isla.!!h Up.cit.,h. 5
38
merupakan usaha atau kegiatan yang berproses melalui tahapan-tahapan dan tingkatan-tingkatan, demikian pula tujuannya juga bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidil::an bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang berkenaau dengan sel uruh aspek kehidupannya. Pada dasarnya tujuan berfungsi untuk mengarahkan, mengontrol dan memindahkan evaluasi suatu akitivitas.
Demikian pula halnya dengan
pendidikan akhlak, yang mempunyai tujuan yang jelas, jika wujudnya pada setiap orang, malrn seseorang akan mempunyai kepribadian yang mulia, a
dapa~
terbiasa melakukan yang baik, indah, terpuji, menghindari
yang buruk, jelek, hina dan tercela 2. Supaya hubunga kita dengan Allah dan hubungan kita dengan sesama manusia terpelihara dengan baik. 3. Dapat mengetahui batas antara yang baik dar.. yang buruk dan dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya. 4. Dapat memperoleh irsyad, taufik dan hidayah yang
d<~ngan
demikian maka
kita akan bahagia di dunia dan di akhirat. 22
22
M. Ali Hasan, T1111111na11Akh1ak, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), •:et ke-:, h. J 1
39
C. Tahapan-tahapan Pendidikan Akhlak a. Pendidikan akhlak pada masa kanak-kanak Masa kanak-kanak,dimaksudkan adalah umur 4-6 tahun,yang biasanya anak-anak tersebut sudah memasuki pendidikan taman ka11ak-kanak .. Adapun cara-cara mendidik mendidik akhlak pada masa tersebut cmtam lain : I) Selalu membiasakan anak berbicara dengsn sopan d.an berlaku jujur serta bertanggungjawab terhadap perbuatannya. 2) Selalu mengikut-sertakar. dalam acara-acara keagamaan dan tempat hiburan yang konnstruktif. 3) Sering memperdengarkan dongengan yang mengandu.ng nilai akhlak mulia, terutama mengenai kasih sayang terhadap orangtua,teman -teman dan makhluk lain 4) Memberikan hukuman terhadr.pnya bila jg melakukan kesalahan,namun yang dimaksudkan adalah hukw.nan yang hersifat mendidik.
b. Pendidikan Akhlak pada Masa Anak Umur SD Masa Sekolah Dasar (SDJ,dimakoudkan adalah umur 7-12 t«hun, dimana anak tersebut sudah memasuki jenjang Pendidikan Sekolah Dasar. Cara-cara menerapkan pendidikan akhlak pada masa lain:
terse~ut,
antara
40
1) Selalu mengawasinya agar tidak bergaul dengan ank-anak yang nakal.Dan
kalau kebetulan ia melakukan kesalahan ,ha'.US diarahkan dengan segera agar tidak terbiasa melakulzannya.Bahkan memberikan hukuman juga lebih baik,asalkan yang bersifat mendidik. 2) Selalu mengaktifkan melakukan ibadah dan acara-acara keagamaan.karena ha! itu dapat meluhurkan budi pekertinya. 3) Selalu menanamkan rasa kasih sayang kepada manusia dan perhatian terhadap makhrnk-makhluk yan<s lain.
c. Pendidikan akhlak pada masa remaja Masa remaja,dimaksudkan adalah umur 13 - 18 tahun,dirnana anak tersebut sudah memasuki jenjang Pendidikan Sekolah }1fonengah. Cara-cara menerapkan pendic[;kan akhlak pada masa ini,antara lain: 1) Harns mendidilmya agar selalu tekun menjalankan perintah agama.
2) Menanamkan
kebiasaan
yang
selalu
ingin
berbuat
baik
orangtuanya,gurunya,teman-temannya,dan bahkan terhadap
kepa(la makhluk-
makh luk yang lain. 3) Selah; membatasi pergaulannya dengan anak yang buruk akhlaknya.,dan mengarahkannya agar bergaul dengan anak yang baik. 4) Selalu menasehati bila ia hendak keluar rumah dan mengingatkallllya dan mengingatkannya agar selalu berhati-hati ketika ia berbuat dan bergaul dengan teman-temannya.
41
5) Selalu menjaga agar tidak membaca buku-buku porno,sadis dan menonton film cabul.Dan mengarahkan untuk membaca buku-buku dan menonton film yang mengandung tuntunan akhlak baik. d. Pendidikan Akhlak pada Masa Dewasa Masa dewasa ,dimaksudkan adalah umur 19 tahun keatas,dimana ia sudah memasuki jenjang Pendidikan Tinggi. /
Sebenamya mendidik akhlak auak yang sudah dewasa,tidak sulit asalkan
Jlwanya
sudah
terisi
dengan
nilai-nilai
keagamaan
dan
kesu::,ilaan.Hanya yang sulit bila tidak pemah :ersentuh oleh pendidikan akhlak sejak ia masih kecil sampai
terjerup1lls kedalam lc;,mbah kerusakan moral.
Cara-cara yang han1s dilakukan
dalam pendidikan akhlak
anak
tersebut:
1). Pendidik harus memberikan keterangan padanya tentang tujuan akhlak baik dan kemudharatan akhlak buruk dengan dengan memaki pendekatan argumentatif,karena ia menghadapi anak yang svdah mampu berfikJr kritis 2). Harns selalu mengontrol segala tingkah lakunya dan menasehatinya bila ternyata ia melakukan penyelewengan agama atau nem1a-no1ma: sosial. 3 ). Pendidik harus mendesak untuk menerapkan pe:ajaran disekolah maupun pettmjuk-petunjuk yang pemah diberikannya dirumah tangga maupun di masyarakat.23
23
iv1ahjudin, Konscq; Dasar l)endidikan Akhlak Da/an1 al-Qur 'an tkrn Pet111tf11k f>e1:;:.• a1;a11tl)'ll Da.'am Hadits, (Jakarta: Kalam Mulia, 2000), cet. ke-1, h. 33-36
BAU IV HASH, PENELITIA~
A. Kecenderungan Menonton Tayangan Televisi dan Kaitannya dengan Prestasi Bela.jar dan Pendidikan Akhlak Siswa 1. Aspek Kecenderungan Siswa dalam Menonton
Tayan~:an
Televisi /
Tabel 1 Lama siswa menonton televisi setiap han No
Altematif Jawaban
% --
l
Kurang dari 2 jam
2
2
2-3jam
13
43,3 %
3
lebih dari 3 jam Jumlah
15
50%
30
j
6,7%
100,0%
J
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kebutuhan s1swa MTs Pembangunan kelas II terhadap televisi cukup tinggi. Dimana sebanyak 50 % dari responden siswa menjawab mereka menonton lebih dari 3 jam sehari, 43
% menjawa1J 2-3 jam sehari dan sisanya 6, 7 % menjawab kurang dari 2 jam
sehari.
43
Tabel 2 Siswa menyaksikan acara televisi sampai larut malam pada. hari-hari :;ekolah No
Alternatif Jawaban
F
%
I
6,3 %
-,
I
Sering
2
Kadang-kadang
22
73,3 %
3
Tidak pernah
7
23,4%
30
100,0 % -----'
Jumlah
Tabet di atas menunjukl
aca~a
televisi sampai larut malam pada hari-hari
seko!ah. Sedangkan siswa yang menjawab tidak pernah sebanyak 23,4 % dan yang menjawab sering 2,5 %. Hal ini perlu mendapatkan pe;-hatian dari orang tua agar mengatur jadwal menonton putra atau putrinya. Tabel3 Siswa menyaksikan acara yang tidak sesuai dengan usia No
Alternatif Jawaban -
F
--i-·~%
1
Sering
6 -120%
2
Kadang-kadang
21
3
Tidak pernah
3
70% l0% 1--
Jumlah ----·--·
30
100,0 %
__I
J
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa menyaksikan acara televisi yang tidak sesuai dengan usia mereka, ha! ini cukup me;nprihatinkan dimana ,·ebagian besar siswa menjawab kadang-kadang yakni 70 %, 20 % menjawab sering dan I 0 % menjawab tidak pernah.
44
Tabel4 Siswa menyaksikan acara siraman rohani -
No
F
O;Q
.)
0
10%
23
76,7%
4
13,3 %
30
100,0 %
Alternatif Jawaban
I
Sering
2
Kadang-kadang
3
Tidak pernah
---
Jumlah
--
---Tabel di atas menunjukkan bahwa 76, 7 siswa MTs Pembangunan kelas IT menjawab kadang-kadang dalam menyaksikan acara sirarnan rohani, 13,3 % menjawab tidak pernah dan 10 % menjawab sering. Ini merupakan kondisi yang positif karena sebagian besar s1swa k'.idangkadang menyaksikan acara siraman rohani. Tabel5 Siswa menonton tayangan musik
I No
I
~-
Alternatif Jawaban
F
% -
Sering
IY
63,4 %
Kadang-kadang
10
33,3 %
Tidak pernah
l
3,3 %
Jumlah
30
_J
100,0 %
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menyuka: tayangan musik yakni sebanyak 63,4 % dan siswa
yan~
menjawab kadang-kadang
sebanyak 33,3 % sedangkan yang menjawab tidak pernah 3,3, %.
45
2. Aspek yang 6erkaitan dengan Prestasi Bela,iar Tabel 6 Kegiatan belajar siswa terganggu dengan adanya tayangan TV yang menarik bagi siswa F
Alternatif Jawaban
5
16,7 %
I Kadang-kadang
15
50%
Tidak pernah
10
33,3 %
Sering
-
Jumlah
30
--
I
100,0 %
Tabel di alas menunjukkan bahwa siswa MTs Pembangunan kelas II 5cbanyak 50 % menjawab kadang-kadang terganggu dengan acara yang menarik di TV, i ni membuktikan bahwa tayangan te'evisi mengganggu kegiatan belajar siswa dan dikhawatirkan mempengaruhi prestasi belajar siswa. 33 % siswa menjawab tidak pernah. Tabel 7 Siswa menyaksikan siaran pendidikan di TV r-·
No
-
-----;r---
Alternatif Jawaban Sering
·----~~--------~:-
rl
2
6, 7 %
2
Kadang-kadang
22
73,3 o/o
3
Tidak pernah
6
20%
Jtunlah
30 --~--
100,0 %
I
i
I
j
-------
Dari tabel di atas dapat diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa menjawab kadang-kadang yakni 73,3 %, yang menjaw(!b tidak pernah 20 % dan yaug menjawab sering 6, 7 %.
46
Kondisi di atas tentunya perlu ditingkatkan lagi supaya s1swa rnemiliki wawasm; yang luas tentang ilmu pengetahuan. Tabel 8 Siswa mendapat ulangan harian yang baik No
F-I--%-~-~
Alternatif jawaban
I
Sering
7
23,3 %
2
Kadang-kadang
19
63,4 %
0
Tidak pernah
14
J
-··- --·----Jumlah
I
/
·-t-- 10; 0
13 3 %
·Yo-.
30
-·------------·--
I
------
_______ ' ____J
Tabel di atas memberikan gambaran bahwa 63,4 % siswa MTs Pernbangunan kelas
[!
menjawab kadang-kadang mendapat ulangan harian yang baik, 23 %
menjawab sering dan 13,3 % menjawab tidak pernah. Tentunya ini merupakan prestasi yang dapat dinilai baik karena pada umumnya mereka mendapat nilai yang cukup dan sebagian lagi mendapat prcstasi yang lebih baik. Tabel 9
-=r= ---
Jumlah nilai seluruh pelajaran di sekolah No
I
Alternatif jawaban
--------
F
%
-
------
Memuaskan
9
2
cukup
21
70%
3 -
kurang rnemuaskan
0
0%
---
30
100,0 %
Jumlah
30 %
47
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa prcstasi belajar s1swa MTs Pembangunan kelas II dapat dinilai baik (cukup ), yakni 70 % dari siswa me':ljawab bahwa mereka mendapat nilai cukup, 30 % menjawab hah.va mereka mendapatkan nilai yang memuaskan. Tentunya ha! ini perlu dicermati oleh guru dau orang tua, supaya semua sisw::. rnendapat nilai yang memuaskan, karena disinilah salah satu ciri keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Tabel IO Setiap semester siswa selalu mendapatkan kena;kan nilai dari selurnh nilai No
Altematif jawaban
rata-ra~a
di raport
l'
%
-
I
Sering
15
2
Kadang-kadang
13
43,3 %
Tidak pernah
2
6,7%
30
100,0 %
3
---
50%
J
~·
Jumlah
Tabet di atas menunjukkan bahwa 50 % siswa MTs pembangunan kelas II menjawab S<'ring mendapat kenaikan nilai dari seluruh niiai rata-rata diraport, 43,3 % menjawab kadang-kadang dan 6,7 % menjawab tidak pemah. Prestasi di atas tentunya perlu ditingkatkan Iagi supaya sebagian besar siswa mendapat kenaikan nilai dari seluruh nilai rata-rata raport.
48
3. Aspek yang berkaitan dengan Pendidikan Akhluk Siswa Tabel JI Siswa berbohong pada orang tua No
---
oo/~---~
F
Alternatif Jawaban Sering
0
2
Kadang-kadang
zg
93,3 %
3
Tidak pernah
'"
6,7%
30
100,0 %
Jmnlah ·---
'
--·--
Pada tabel di atas menuf\iukkan bahwa selurnh siswa MTs Pembangunan kelas II 93,3 % menjawab kadang-kadang dan 6,7 % rnenjawab sering. Ini membuktikan bahwa. budaya bohong memang sulit dihilangkan, sekecil apa pun kebohongan itu. Dapat dijumpai bila siswa menjawab kadang-kadang, karena yang narnanya manusia memiliki sifat kekurangan dan khilap. Namun dalam ha! ini seharusnya siswa harus menghilangkan sifat bohong, sekecil apa pun, karena itt) .nerupakan perbuatan dosa, apalagi terhaclap orang tua. Tabel 12 Siswa memakai obat psikotropika
[NOi Alternatif Jawaban I
I
I
Sering
2
Kadang-kadang
3
T1clak pernah
t__ --··-
Jmnlah
1-0
F % ,-----=f--~ I
--0%-0% 100 %
HJ=Lwo,o 0
I
I
I
·Yi~
49
Temyata tabel di atas menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan bahwa 100 % siswa menjawab tidak pemah memakai obat psikotropika. Dalam ha! ini tentunya peran orang tua dan guru ya.ng saling menunjang dalam mengarahkan, dan Membina anak didiknya supaya menjadi anak didik yang shaleh dan berilmu, sehingga hidupnya lebih terarah dan tidak terbawa. arus ncgatif lingkungan dan keadaan. Tabel 13 Siswa sering punya pacar No
Altematif jawaban
1
Sering
0
2
Kadang ..kadang
13
3
Tidak pcrnah
17
_L
Jumlah
·- % =l
F
1°% ~
30 _____[_
43,3% 56,7 %
I
j
100,0 % ___________
Tabet di atas menunju:<:kan bahwa siswa MTs Pembangunan kelas
f[
yang
menjawab tidak pernah punya pacar 56,7 % dan 43,3 % menjawab kadang-kada11g Melihat kenyatiilln di atas tentunya ada sedikit kelegaan, bahwa sebagian besar siswa MTs Pembangunan kelas II mengatakan tidak pernah punya pacar, ha! ini be:rkaitan erat dengan faktor usia, dimana mereka rata-rata masih dibawah umur sedangkan bagi siswa yang mengatakan kadang-kadang punya pacar, mungkin dapat dikatakan sekedar cinta monyet. Sehubungan dengan ma~.a puber yang sedang mereirn a!ami.
50
Tabel 14 Siswa meniru adegan di sinetron dengan pacar No ---
1
Alternatifjawaban
-
=-~-1
~·
F
-·Sering
-
--
0
2
Kadang-kadang
6
3
Tidak pernah
24
80%
~
Jumlah
30
100,0%
--
J
I
Berdasarkan pada tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa MTs Pembangunan kelas II me1~jawab tidak pernah meniru adegan di sinetron dengan pacar, yakni sebanayak 80 %. Tentunya ini berkaitan erat dengan tabel 23, dimana lrebanyakan s15wa memang tidak pernah punya pacar. Adapun yang menjawab kadang-kadang ada 20 %, ini cukup positif, karena ada sebagian kecil saja siswa meniru adegan di sinetron dengan pacarnya. Tabel 15 Siswa sering berkelahi No Alterrllitif}a~ F ---Sering ------- - ---1-
%
--1-
2
Kadang-kadang
3
Tidak pernah
3,3 % 10%
3
_ __!!
I
30--+
86,7 %
Jumlah 100,0 % ~~------------~------L_
I
51
Tabet di atas menunjukan bahwa sebagian besar MTs Pembangunan kelas 11, me11iawab tidak pernah berkelahi, yakni 86,7 %, dan 10% yang me11iawab kadangbdang, sedangkan yang menjawab sering hanya 3,3%. lni adalah kondisi yang positif dimana sebagian
b1~sar
dari stswa MTs
i'embangunan kelas menunjukan bahwa mereka adalah siswa yang cinta damai, tidak menyukai keributan. Kalupun ada siswa yang kadang-kadang bcrkelahi, itu merupakan suatu kewajaran, mengingat sifat, latar belakang dan lingkungan siswa yang berueda-beda pula.
C. Analisa data
Berdasarkan angket yang telah disebarkan :rnpada s1swa kclas II MTs Pembangunan UIN Syafi Hidayatullah Jakarta, kemuciian penulis tabulasikan untuk mengetahui prosentase setiap item dan dari sini penulis mendapatkan gambarar: sebagai berikut: Bahwa tingkat kecenderungan siswa untuk menonton tayangan televisi cukup tinggi, yakni sebagian siswa (50%) MTs Pembangunan kelas 11 menonton televisi lebih dari 3 jam dalam sehari, bahkan sebagian besar siswa (73,3%) kadang-ludang ll'.enonton televisi sampai larut malam pada hari-han seknlah. Berdasarkan data yang ada (pada tabel 3,4 dan 5) menunjukkan bahwa selngian besar siswa menyukai acaraacara televisi.
51
Berkaitan dengan prestasi belajar, adta yang ada menunjukkan bahwa sebagian s1swa (50%) MTs Pembangunan kelas II, kadang-kadang terganggu kegiatan belajarnya sehubungan dengan adanya acara-acara yang m<:naiik di televisi. Acara-acara pendidikan tennasuk acara yang kadang-kadang ditonton oleh sebagian besar siswa (73,3%), ini adalah ha! yang positif, dimana acara pendidikan di televisi dapat menunjang pelajaran di sekvlah. Data yang ada menunjukkan bahwa /
sebagian besar siswa (63,4 %) mendapatkan nilai ulangan harian yang baik, 70 % siswa mendapatkan nilai cukup dari nilai rata-rata di sekolah, dan sebagian siswa (50%) sering mendapatkan kenaikan nilai dari seluruh nilai mta··rata di raport.
Adapun yang berkaitan dengan akhlak adalah 111(.murut data yang ada bahwa sebagian besar (93,3%) berbohong pada orang turi. hat ini menunjukkan bahw2. kebiasaan berbohong itu masih sulit dihilangkan sekccil apapun kebohongannya. Sehubungan dengan merei:Jaknya kasus-kasus narkoba, pada
~aat
ini ternyata
data yang ada menunjukkan bahwa seluruh (100%) siswa MTs Pembangunan kelas II tidak pernah memakai obat-obatan psikotropika, ini adala'.l sesuatu
yai~g
sangat
menggembirakan mengingat rawannya usia-usia remaja menjadi korban na rkoba. sementara siswa MTs Pembangunan kelas II dapat menghindarinya. Hal lain yang berkaitan aengan akhlak adalah kenyataan maraimya perkelahian diantarn para pelajar, data yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar (86,7%). siswa Mfs Pembangunan kelas lI tidak pemah berkelahi. Inipun merupakan kenyataan yang menggembirakan, kalaupun ada yang kadang-kadans berkelahi itu hanya sebagian kecil saja.
53
Setiap orang pasti pernah mengalami masa remaj'l, yakni xeadaan dimana seseorang sedang ada pada masa perubahan baik fisik clan psikis salah satu tanda masa puber adalah rnulai suka pada lawan jenis. Berdasarkan data yang ada bahwa kadang-kadang siswa (43,3%) mempunyai pacar, clan hampir setengahnya tidak pernah punya pacar (56,7%). Ini adalah kondisi yang normal, yang akan dialami okh setiap remaja dengan perjalanan yang berbeda-ueda. Hal yang menggembirakan lagi adalah berdasarkan data yang iida bahwr. sebagian besar siswa (80%) tidak pemah menirn adegan di sinetron dengan pacamya ini berkaitan erat dengan kenyatan balY.va hampir sebagitm siswa memang tidak pemah punya pacar, dan hanya sebagian kccil saja (20%) siswa yang kadang-kadang meniru adegan di sineteron.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa tingkat kecenderungan siswa kelas II MTs Pembangun.m UIN Syarif Hidayatullah Jakarta /
dalam menonton televisi cukup tinggi yakni 50% siswa mcnonton televisi kbih dari J
jam dalam sehari. Bahkan sebagian besar (73,3%) siswa menonton televisi sampai larut malam pada hari-hari sekolah. Adapun mengenai prestasi belajar siswa di sekolah temyata sebagian besar (70%) siswa mendapatkan nilai cukup untuk nilai seluruh pehtjaran di sekolah dan sebagian siswa (50%) lagi sering mendapatkan kenaikan nilai dari seluruh nilai rntarata di raport. Regitu Juga dengan pendidikan akhlaknya, sebagian besar stswa MTs pembangunan kelas II memiliki akhlak yang baik. Kalaupun ada siswa yang kadangkadang meniru adegar, di sinetron dengan pacamya itu adalah sebagian ke(.;il saja, dan !Jagi siswa yang kadang-kadang berbohong, ha!
ini tidak terlepas dari sifat
kemanusiaannya, yang memang telah ada pada diri siswa tersebut. Namun dernikian berbohong tetap adalah perbuatan yang tidak terpuji yang hams dihindari.
55
menonton televisi dengan baik serta dapat mengcntrol sendiri terhadap jenis acara televisi yang tidak layak untuk disakeikan. Sehingga akhlak atau tingkah laku dapat
t~rjaga
dan tidak terbawa pengaruh negatif dari tayangan-tayangan
televisi. 2. Kepada orang tua siswa disarankan untuk lebih memperhatikan dan membimbing putra-putrinya ketika menonton televisi supaya mereka d>ipat mengatur waktu menonton televisi dan tidak menginterpretad.lan sendiri materi yang mereka saksikan di layar televisi. 3. Kepada guru disarankan untuk lebih meningkatkan mutu penyampaian materi, supaya tidak hanya aspek kognitif siswa saja yang terpeuuhi tetapi harus sampai pada perubahan tingkah laku siswa. 4. Kepada pengelola stasiun televisi disarankan agar selalu mengevaluasi dan 1:1eningkatkan mutu siaran serta memperhatikan waktu tayangnya. Di samping itu media juga harus mampu menunjukkan dimensi·-dimensi yang nyata dalam pe;kembangan yang tejadi di masyarakat dan merangsang para pemirsa untuk berfikir kreatif dan bertanggung jawab.
DAFTAR PUST AKA
Al-Abrasyi, M. Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1987, cet. ke-5 Al-Ghazali, Imam, Ihya Ulumuddin, Beirut: Darul Fikri, jilid Ill AL-Mansor, S. Ansori, Jalan Kebahagiaan yang Diridhai, Grafindo Persada, 1997
Jakarta:· PT. Raja
Ardani, Moh. Prof Dr. H., Budi Pekerti Dalam Ibadah, Jakarta: CV. Ki.\rya Mulia, 200 I, cet. ke-1 Arifin, M. H., Hubungan Timbal Batik Pendidikan Agama di Ungkungan Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang, 1978 Arifin, M.H., Ariku:1ro, Suharismi, Dr. Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993, cet. ke-9 Arsyac!, Azhar, A1edia Pengajaran. (Jakarta: PT. Raja Grafinc!o Persac!a, l O<~ 7), eel. ke-1 AS, A5maran, Drs. M.A., Penganlar Studi Akhlak. (Jakarta: Rajawali Press. 1992, cet. ke-1 Bac!an Pertimbangan Pendic!ikan Nasional, lvfedia Tefevisi: Tufuan, Isi. Pe11gelofaan Sert a Dampaknya Terhadap Perubalzan Sistem Nilai, Jakarta: BPPN, J9<:;2 Bukh1ri, Imam, Sahi/z Bukhari, Dar-El Maktabi, Ai-Sya'bi, t.t, juz Ill Daradjat, Dzakiah, Prof Dr. Hj., I/mu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara dan Dirjen Binbaga Islam Depag RI, 1992. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Ralai Pustaka Habley, SF, Kamus Populer, Jakarta: PT. Nurani, 1983, eel. ke-20 Hamalik, Oemar, DR. Media Pendiliikan, Bandung: PT. Citra Aditya Baldi, 1994 Hasan, M. Ali, Tuntunan Akhlak, Jakarta: Bulan Bi>1tang, I 978, cet. ke-1
57
Ilyas, Yunahar, Le., Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: LPII, 1999, cet. ke- l Kadim, Abdul, bin Abdul Qawi, at-Tarhib wa at Targhib, Mcsir: Al Qahirnh, 1984. Jilid 3. Kuswandi, Wawan, Drs., Komunikasi Jvfassa: Sebuah Analisis i\Jedia Telev1si. Jakarta: Rineka Cipta, 1996, cet. ke-1 Malik Bin Anas, al Jvfuwauho, Kairo: Darut Tahrir, 1967. Mansur, Awad!, Dr., Televisi }vfanfaat dan Madara/, Jakarta: Fikahati, Ane:;ka, 1987 Mulyana, Oeddy, Dr. M.A., Nuansa-nuansa Kmmmikasi. Bandung: PT. Rcmaja Rosdakarya, 1999, cet. ke-1 Mustafa, A. Dr., H., Akhlak Tasawuf. Jakarta: Pustaka Setia, 1999, cet. ke-2 Nata, Abudin, Dr. H. M.A., Fils(Jfat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana llmu, 1997, cet. ke-1
------·-···------' Akhlak Tasaw14 Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, eel. ke-4 Purwanto, Ngalim, Drs., Psikologi Pendidikan, Malang: Rineka Cipta, 1990, c;et. ke-3 Rahmat, Jalaluddin, M. Sc., Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remadja Karya, 1989, cet. ke-1 Salim, Peter dan Salim, Yeni, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 1991 ), cet. kt:- I Sastro Subroto, Darwanto, Te/evisi Sebagai Media Pen«'idikan, Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1992, cet. ke-1 Shihab, M. Quraisy, Wawasan AL-Qur 'an, Bandung: Mi1an, 1997, cet. ke-5 Soemarto Wasty, Ors., Psikologi Pendidikan. Malang: Rineka Cipta, 1990, cet. ke-3 Subroto, Suryo B, Ors., Dimensi-dimensi Administrasi pendidikan di Sekolah, Jakarta: Bina Aksara, 1984 Sudijono, Anas, Ors., Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Rajtt Graflnclo Persacla, 1994, cet. ke-4
58
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengafar, Bnadung: Aglessindo, 1998, cet. ke-4
Sina~
Barn
Sumadi, Suryabarta, BA, M.A, Ed. S., PhD, 1\/!ctodologi Penelilian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Pc:rsada, l 997, eel. ke-1 Yunus, Mahmud, Kwnus Arab-Indonesia, Jakarta: I-Iidakarya Agung, I 990, cet. ke-8
IDENTITAS DIRl Ke las Sekolah PETUN.TUK MENJAW tlli.PERTANYAA~
I. Mengingat pentingnya infom1asi dari a;:ida meugenai pengaruh tayangan televisi terhadap prestasi bel~jas siswa dan pendidilrnn akhfo.k. 2. fdentitas anda dijamin kerahasiaannya, sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai rapor. 3. Dalam menjawab, cukup membe1ikan tanda (X) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia. PERTANYAAN --------
A. Aspek Kec.!filderung~iswa Dalam Menonto1; Tayangirn_T~levisi I. Berapa lamakah anda menonton TV setiap hari? a. Kurang dari 2 jam b. 2- 3 jam c. Iebih dari 3 jam
2. Apakah anda menyaksikan acara TV sampai Iarut malam pnda hari-hari seko!ah? a. sermg b. kadang-kadang c. tidak pemah 3. Apakah anda menyaksikan acara televisi yang tidak sesuai dengan usia nnda'? a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah 4. Apakah anda menyaksikan acara siraman rohani?
a. senng b. kadang-kadang c. tidak pemah 5. Apakah anda sering menonton tayangan musik? a. senng b. kadang-kadang c. tidak pernah
~.
A§llitl• y1111g_!lerl'lli!!!.n Dengan Prestasi Belajl!!
1. Apakah kegiatan belajar anda sering terganggu dengan adanya tayangan TV yang menarik bagi anda? a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
2. Apakah anda menyaksikan acara pendidikan di TV 0 a. senng b. kadang-kadang c. tidak pernah 3. Apakah anda sering mendapat ulangar harian yang baik a. senng b. kadang-kadang c. tidak pernah 4. Bagaimanakahjumlah nilai seluruh pelajaran di sdcolah? a. memuaskan ( 8-10) b. cukup (6-7) c. kurang (1-5)
5. Apakah setiap ~emester selalu mendapat kenaikan nilai dari seluruh nilai rata-rata di raport? a. sermg b. kadang-kadang c. tidak pernah £:.Aspek Yang
Berkaitan~ngan
Pemllilliui.!!..b-khlak Siswa
1. Apakah anda sering berbohong pada orang tua? a. sermg b. kadang-kadang c. ti dak pernah
2. Apakah anda sering memakai obat psikotropika? a. senng b. kadang-kadang c. tidak pernah
3. Apakah anda sering punya pacar? a. senng b. kadang-kadang c. ticlak pemah
4. Apakah and~ sering meniru adegan sinetron dengan pacar anda? a. senng b. kadang-kadang c. tidak pemah 5. Apakah anda sering berkelahi? a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
1J1<,1'AKi .l!,lvll~l'I AIJA1v1A
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Tclp. : (62-21) 7443328, 7401925. Fax.(62-21) 7402981
Email : ui1tjktrglcahi.nct.id
Jl.Ir.H.Juanda Nomor 95, Ciputat 15412. Indonesia
""""""""'""""'""""""""""""""'"""""~~~="'""""'""""'""""""""'~""""'""" --.,
Nomor
ET/PP.02.2/. . . f/... ..12003..
Lamp.
I (satu) berkas
Perihal
Bimbingan Skripsi
Jakarta,
I
?7 .. F.ebrw:trL ;!CJCJ} ..
Kepada Yth. I. I'rof •.. DJ:'.,. H_. 1'1oh,Ar
2. D1:'0, yJ,:fa,!l
~:a,j'1J;':l,ri:l,
J'.l, $:L
f)osen fakultas lln1u l'arbiyah dan Kcguruan U111vers1tas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu 'alaikum wr. wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing l/11 (materi/ teknis) *) penulisan skripsi mahasiswa: Nam a
:Fl1;ria. sofis.t..i.....
Nomor Pokok
.9':!11015551 .. .P.A.L.
Jurusan Judul Skripsi
-1'- .re c,..r, asi· . .Ji.E>.l~j<J.r...'3.i.f3V1.Ei.-J.'n 1£l....cicJ_anc; .. S tydi __ A9 irl a[' .. JU'hla_k_ . ..q:1.... J'.lr x;;... ;I?,\:; IT·: t .~n2~ YP.?. .l}...;'; .:~;~:... $.Y. .9. -r;!..+: .. ) .r.~.q .9.Y. !?. t \1): J..? D... ..J. ;:iJs .l,l, J:.t. f.L .
Judul tersebut telah disetujui oleh jurusan yang bersangkutan pada tanggal ~·eb.rtiar~~t .. ?003
27. ..
.. dengan out line, abstraksi dan daftar pustaka terlatnpir.
Bimbingan skripsi ini harap diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan. yakni sampai dengan tanggal .?.?/~E;_tll_!;
?<:X:l}.
Setelah judul tersebut dikonsultasikan dengan Pembimbing terjadi perubahan, harap segera diiaporkan ke Fakultas. Laporan berikutnya dilaksaksanakan pada bulan ketiga dan keli111a kepada Ketua Jurusan dan Pembantu Dekan L Demikianlah, atas kesediaau Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalam.
Tembusan:
I. Dekan (sebagai laporan)
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Tclp. : (62-21) 7443328, 7401925. Fax.(62-2 ! ) 7402982 Email : uinjkl(fllcabi.nct.id
nor95, Cipulat 15412, Indonesia
25
Jakarta,
ET/PP.02. 3/ .. VIII__ /200} ..
.\gum tue.
?CC3
Kepada Pr~f'._,_.Q;r,_1J. Mo]1 ~ A.r:c!a.1li Yth. !.
Perubahan Judul Skripsi
2..... Dr?.• Ulf a. B'aj ari ni.,JV .•. s.i Doscn Pembimbing Skripsi Fakultasllmu Tarbiyah dan Keguruan Universitaslslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1
Assalan1u alaikun1 wr. wb. Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, memberitahukan bahwa: Nam a
P.i.trJa ·.sofiati
NomorPokok
9.91 l.9.J.;5_'15..1....
Jurusan
Judul Skripsi
: __ vl~\~n~_0l'___l1.}J. . .',~.Q.Y.c;:rng~_n __ f::§lev·i si T.~.r.1J§.,1.f.:1p :Fr;,f; sta sJ: ..
He.l_aJ9.i:· Ci:i, sw.? J'.a.o a .. J3id.an.e; ...Stlldi .l\!J.ir~.ar.1.. ..'lli;)1.lalt .... •D.:i,, Femb.a.1Jg1inan ..un:... s.y:a.ri.f...l!ide.ya.t)).llah .. .. Ja.ka.rt.a. .. .................................... ..
'''Ts.
setelah judul skripsi tersebut ~ikonsultasikan oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan pihakpihak yang terkait berubah menjadi :
.... _Penn; a ru 1.: .. :r §Va'' g_?.Y1 ... '.e_"':l-"'Y.1.'?.i.. :i'.E".l'.'1'.'i\4.?J?., ,l:)"E".~:t.'irn.J ..fE".laJ ?J.:i:: . \\ml .. :£'. r;x1. rti ~ ..... c1_t1< a". .4k h lak s t.ew.s.1·7T s P f>TrJ;Q
Demikianlah, agar dapat diberikan bimbingan selanjutnya. Wassalam.
"\
\
I\
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGEIU SY ARIF HIDAY ATULLAH .JAKARTA FAKULTAS ILMUTARBIYAH DAN KEGURUAN Telp. : (62·21) 7443328, 7401925, Fax.(62·21) 7402982 Dmor 95. Ciputat 15412, Jndon~sia
Email : [email protected]
ET/PP 01.1!.. .VJ.11. ... 1200].
Jakarta,.
Perpanjangan Skripsi
Kepada
~
25 Agustus· 2003
.......................................•..
Yth. 1.... :E'.To.f., ))_:r.,)1,_ M()_11_, A\T.<:l.i!.J:JJ ..
2......Dr.s •. UJcE a .. F.aj.ar.ini .,.Ir:. Si Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu 'alaikum wr. wb. Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanjang waktu Bimbingan [/II (materi/teknis) *) penulisan skripsi mahasiswa:
)'i tr.ia
Nama
_S,_o_f~:a.~i.
Nomor Pokok
... }9.~ ! ()J.~:?~1 ......................... .
Jurusan
... .P..<".Jl.\I i_d, P< 13_n Aga mCI .. I.~.~'1.!J!. ...
Judul Skripsi
.... Pf.)) :; i!. ;;'\J !'! ...'I'. f!.Y an::. a)) .. :l'.f. J. f.YJ !?J ..•'I'..$ 1:J:i.
.....telz•:j.m·: .. d.aD..Y.e))didikan Akhlak.SiBwa · ~''l.' s .• J:.emba,, .. . .... .u•;.i:nan .. DIE .. Sya.r.if...Hida:Ya-tuJ.l.:;;h- ..Jaka.,,.ta Penulisan skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah ditentukan sejak .TT.. Af?,u:o':t;_u_s _20,();> ................. ..... clan diperpanjang sampai dengan tanggal
.... 27.. _,.r
tanggal.
Demikia..,lah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalam.
_Dr,i:l; 'alman Harun sebagai laporan) l _.:. '. 1_ i. ·. \ t ' •. ~ '· irusan ................................ ·....... .
..!. 3'
...
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKAR'fA FAKULTAS ILMUTARBIYAHDAN KEGURUAN Telp. :
(62-21)744332~'.,
740J92!i. Fax.(62·21)7402982
l::nuil : uinjkU:i!Jcabi.nct.1d
!omor95, Ciputst 15412, indoooJia
'""°"'
/ IJ ET/TL.02.2/ Vl// I.Ji ....
J akana, .... i??.,.~!.-.\'\~.~.!:J:'.~ .. .?.QQ!. ....... .
RISET/WA WANCARA
Kepada Yth.
?Bap..ak Kepala Sekolal1 I'.',l's 1-)embangunan ••••
···-··
. . . . 07 .. ~:;~.:--: •• ~.~-.~ ........... ~.-;·;-;".·•• .-......
-
--
.lr~ li. _S. Y..f!B~{. f.'.i d. a Y.21.t. ". ~ .1. ~ ~ ........ . di Jakarta. Assalamu 'alaikum wr. wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa: Nama Alamat
• Fitri& Sofiati ............................................................................................ Jl,Ciputac t\aya _Gg.Sair.i 1'.o 33...................................................................................................
Xby-lama J 2karta Sela tan ...................................................................................................
adalah mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan VIN Syarif Hidayatullah Jakarta; ':J911C15551 Nomor lnduk .............. .... : .............. .. .~-. ~.:1.~1:~·:?~!::~.~.~...~~.~.~na Jurusan/Scmester Tahun Akademik .?~J?.I. ........................ . 1 • . · Sknps1 , · · deugan ". 1 JUdul }-c,n.cr,aru·,1 . , penye 1esman Se1mbungan dengan tugas ........ _...... -......· 'a.'f3ng·an . .......... :...... c .. ~
.;. e.J.e. vi si .'r. .e.1~ J:.c:i.clRJ!....J::'.t{~:'$.t. ~.~.t ...t~ig:l:.St.j, f!.r .. ~.?.D ...~f;.lf.?. ~ .9.1: ~~.~. 1] ....-{l;~~·~·~·~·~· ...... . .n;i .;;\1.-13.. }'J'.I1.~••• J:'..71p~ .ha n.'T. n ;;2. r: .. .r;I J: ... ~:) Y.a J:-.i. f .. J. :-.i. rl.?..Y. .0.t. ~:).,J.; ::J J:i...~~ .s:i.t 0. rt.~.............. . Oleh karena itu kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima dan membantu 1nahasiswa tcrscbut.
Demikian atas perhatian dan kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasr.h. Wassalanrn'alaikum wr.wb. Dekan -~
/"S~~~~·
.'/-.":>/,,.:>'
- - ... "-,;.~
\
MADRASAH PEMBANGUNA.N UIN JP.1.KARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH -TSANAWIYAH Al.amat.Jl. lbnu Ta1m1a IV Kon1pJeks UlN Syarif H1dayatullah
tittp://www 1npuin·Jkt sch.id e-IT'ail [email protected]
C1putal Telp. 7402172, 7401143, Fax. 7421156
__....._
-
SURAT KETERANGA'N NOMOR : 047/MP-MTs/R.2/2003 'Ii ang
bertanda tangan
dibawah
ini
Kepala
Madrasah
Tsanawiyah
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa:
Nama
: FITRJA SOFIATI
NIM
: 9911015551
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguman
Jenjang Pendidikan : Strata I (S l) Tahun Akademik
: 2003
Bahwa nama terstbut diatas telah melaksanakan riset/wawancara pada tang~! 4
September sampai dcngan 13 September 2003 di Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan
UlN Jakarta, sehubungan dengan penyel•esaian skripsi dengan
judul: "Kecenderunga11 Siswa MTs. Pe.nhangunan UIN Syal'if Hidayatulla!1 Dalam Me11011to11 Taya11ga11 Televi~i Dan Kaita1111ya Dengan Prestasi Helajar Dan Pe11didika11 Akhlak" Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenamya, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.