KARYA ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FITK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang ke-Islaman Tahun Akademik 2012 )
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : Ines Sukmawati NIM. 109011000127
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK Ines Sukmawati. (109011000127) Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang ke-Islaman Tahun Akademik 2012). Sumber ajaran Islam adalah al-Qur’an dan as-Sunnah.Selain al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber tasyri’ dan pedoman hidup umat manusia, ijtihad para ulama juga merupakan sumber pokok yang ketiga. Hasil karya pemikiran dan ijtihad para ulama dan ilmuwan muslim tersebut, kemudian diabadikan kedalam tulisan berbentuk buku atau kitab yang disebut buku-buku turats atau lebih populer dengan sebutan kitab kuning. Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam harus mampu menguasai kajian ilmu-ilmu keislaman yang sumber kajian utamanya berasal dari kitab-kitab turats atau kitab kuning, selain itu kitab kuning juga menjadi referensi utama dalam penulisan tugas akhir mahasiswa khususnya skripsi dalam bidang keIslaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analisis dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu gejala atau kejadian. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penggunaaan kitab kuning sebagai referensi dalam penulisan skripsi mahasiswa Juruan Pendidikan Agama Islam bidang keislaman tahun akademik 2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi, berupa skripsi PAI bid. keislaman tahun 2012, wawancara 10 mahasiswa Jurusan PAI, 2 Dosen bid. studi keislaman dan ketua Jurusan PAI. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa PAI lebih cenderung menggunakan buku-buku terjemah dibandingkan dengan penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi karena kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap buku-buku turats atau kitab kuning.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan semesta alam tempatku bersandar dan bersyukur atas seluruh nikmat yang diberikan-Nya tanpa batas. Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW tercinta beserta keluarga, sahabat, dan pengikut sampai akhir zaman. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami selama penulisan skripsi berjudul Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun Akademik 2012). Namun berkat kerja keras, doa dan kesungguhan hati serta dukungan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Dra. Hj. Nurlena Rifa’i, M.A. Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ketua Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 3. Ibu Marhamah Shaleh, Lc. M.A, Sekretaris Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 4. Bapak Abdul Ghofur M.A, Pembimbing skripsi yang penuh keikhlasan dalam membagi waktu, tenaga dan pikiran beliau dalam upaya memberikan bimbingan, petunjuk, serta mengarahkan penulis dalam proses mengerjakan skrpsi ini dengan sebaik-baiknya. 5. Bapak Prof. Ahmad Syafi’ie Noor, Dosen Penasehat Akademik yang dengan penuh perhatian telah memberi bimbingan, arahan dan motivasi, serta ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan. 6. Seluruh Dosen Pengajar yang telah mengajar dan memberikan ilmunya kepada penulis selama proses perkuliahan berlangsung. Semoga Allah SWT memberikan balasan dan pahala berlipat atas ilmu yang telah diberikan dengan ikhlas.
ii
7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan fasilitas berupa kemudahan dalam menyediakan buku-buku referensi. 8. Orang Tua tercinta, Ayahanda Sukmajaya dan Ibunda Khaironih yang telah tulus, ikhlas, sabar dalam mendidik penulis dari kecil hingga seperti sekarang ini. Selalu menghadirkan untaian do’a untuk keberhasilan dan kesuksesan penulis dalam menuntut ilmu. 9. Adik-adikku tersayang, (Nurlatifah dan Rizka Fitriandini) yang selalu mendo’akan kakaknya agar menjadi sarjana. Kakakku (Ahmad Mursyidi) yang selalu menemani, mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis. Skripsi dan gelar sarjana ini penulis persembahkan untuk kalian. 10. Sahabat-sahabat seperjuangan jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2009, kelas PAI-D dan PAI-Sejarah. Terimakasih atas kebersamaannya, dukungan, bantuan dan motivasi. Tiada hal yang terindah kecuali mengenang masa kita berjuang bersama di kampus tercinta. 11. Sahabat-sahabatku, Siti Marpuah, Ervina Selly Rusliani, Yayan Husnayani, Siti Sofiatun Miskad, dan M. Azhar. Terimakasih atas doa, dukungan, bantuan dan kebersamaan selama ini yang kalian berikan. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis yang telah memberikan bantuan yang sangat bermanfaat bagi penulis demi terselesaikannya skripsi ini. Tiada ucapan yang dapat penulis haturkan kecuali “Jazakumullah Ahsanal Jazaa” semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT. Penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi memperbaiki karya tulis ini, semoga dapat membawa manfaat bagi para pengkaji/pembaca dan bagi penulis sendiri. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Jakarta, 28 April 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK ………………………………………………………………………. i KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iv DAFTAR TABEL………………………………………………………………. vi DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. vi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................1 B. Identifikasi Masalah .............................................................................................5 C. Pembatasan. ..........................................................................................................6 D. Perumusan Masalah. ............................................................................................6 E. Tujuan Penelitian .................................................................................................6 F. Manfaat Penelitian ...............................................................................................6 BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................7 A. Karya Ilmiah.........................................................................................................7 1. PengertianKarya ilmiah ..................................................................................8 2. Macam-macamKarya Ilmiah ..........................................................................9 3. Kriteria Karya Ilmiah .....................................................................................11 4.
Etika Penulisan Karya Ilmiah ......................................................................14
5. Penyusunan dan Penulisan Karya Ilmiah .......................................................15 6. Penggunaan Literatur Dalam Sebuah Karya Ilmiah.......................................17 B. Skripsi ................................................................................................................18 C. Kitab Kuning ........................................................................................................21 1.
Pengertian Kitab Kuning..........................................................................21
2.
Metode Pembelajaran Kitab Kuning........................................................22
3.
Kesulitan Mempelajari Kitab Kuning......................................................24
4.
Manfaat Mempelajari Kitab Kuning........................................................24 iv
D. Kurikulum Keislaman Jurusan PAI .....................................................................25 E. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................................37 F. Kerangka Berfikir.................................................................................................38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................40 A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................................40 B. Metode Penelitian.................................................................................................41 C. Variabel Penelitian ...............................................................................................42 D. TeknikPengumpulan Data ...................................................................................43 E. Instrumen Penelitian.............................................................................................44 F. Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data ................................................................46 G. Teknik Analisis Data ............................................................................................46
BAB IV HASIL PENELITIAN ...............................................................................49 A. Penggunaan Kitab Kuning sebagai Referensi dalam Penulisan Skripsi Mahasiswa PAI Bidang Keislaman Tahun Akademik 2012................................................ 49 B. Penggunaan Literatur dalam Penulisan Skripsi.................................................. 53 C. KaryaIlmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.......................................................................................... 54
BAB V
PENUTUP ...............................................................................................73
A. Kesimpulan ..........................................................................................................73 B. Saran
................................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................75
v
DAFTAR TABEL
Tabel3.1Kegiatan Penelitian .......................................................................... 40 Tabel3.2Kisi-kisi Wawancara ........................................................................ 45 Tabel4.1Daftar Skripsi Mahasiswa PAI bidang Keislaman tahun 2012 ........ 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Uji Referensi
Lampiran 2
Surat Permohonan Izin Penelitian dari Fakultas
Lampiran 3
Surat Keterangan Observasi
Lampiran 4
Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 5
Pedoman Wawancara Mahasiswa PAI
Lampiran 6
Pedoman Wawancara Prof. Dr. Abuddin Nata
Lampiran 7
Pedoman Wawancara dengan Kajur PAI
Lampiran 8
Pedoman Wawancara dengan Muhbib Abdul Wahab
Lampiran 9
Lembar Observasi Mahasiswa
Lampiran 10 Lembar Observasi Skripsi Mahasiswa PAI 2012
vi
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber ajaran Islam adalah al-Qur’an dan as-Sunnah. Dua sumber pokok itulah yang menjadi pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki. Al-Qur’an sebagai kalam Ilahi yang merupakan sumber utama dan asSunnah menjadi sumber utama yang kedua berupa perkataan, perbuatan, maupun taqrir Nabi Muhammad SAW. Secara garis besar, sumber tasyri’ Islam terbagi dua bagian, yaitu tasyri’ yang bersumber dari Allah dan tasyri’ yang bersumber dari manusia. Tasyri’ yang pertama merupakan peraturan yang ditetapkan Allah berupa ayat-ayat al-Qur`an dan al-Sunnah. Sedangkan tasyri’ yang kedua merupakan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh para mujtahid tabi’in atau para pengikut tabi’in dan seterusnya, dengan cara meng-istinbath dari tasyri ilahi.1 Rasulullah Saw bersabda :
“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, kamu tidak akan sesat selamanya, jika berpegang pada keduanya yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnahku (Hadis).” Selain al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber tasyri’ dan pedoman hidup umat manusia, ijtihad para ulama juga merupakan sumber pokok yang ketiga,
1
Drs. Supiani, dan M. Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), cet. 4, h. 267 2 Muhammad bin Abdul Rauf Al Munawi, Faidhul Qodir Syarah Al Jami As Shoghir, (Lebanon: Darul Fikri, 1996), hal. 292
2
yaitu untuk menjelaskan lebih detail pengetahuan maupun hukum yang ada di dalam al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW. “Ulama ushul menulis bahwa ijtihad adalah mempergunakan segala kesanggupan untuk mengeluarkan hukum syara’ dari Kitabullah dan hadis Rasulullah SAW”.3 Ijtihad juga merupakan kemampuan para ulama atau cendikiawan muslim dalam memperoleh pengetahuan tentang ajaran maupun hukum-hukum Islam, dari ijtihad para ulama menghasilkan istinbat hukum. “Istinbat yaitu mengeluarkan makna-makna dari nash-nash yang terkandung dengan menumpahkan pikiran dan kemampuan (potensi) naluriah.”4. Istinbath hukum merupakan cara yang dilakukan atau dikeluarkan oleh pakar hukum untuk mengungkapkan suatu dalil hukum guna menjawab persoalan-persoalan yang terjadi. Hasil pemikiran dan ijtihad para ulama atau cendikiawan muslim tersebut, kemudian diabadikan kedalam tulisan berbentuk buku atau kitab yang disebut kitab klasik atau lebih populer dengan sebutan kitab kuning. Para santri dan pelajar yang ingin mendalami ilmu agama, tentu perlu merujuk kepada literatur yang mengupas ilmu-ilmu agama, karena kitab kuning merupakan sumber utama kajian ilmu agama. Kitab kuning adalah “kitab-kitab yang mengandung nilai-nilai dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ajaran Islam, ditulis dalam bahasa Arab atau melayu yang pada mulanya atau sampai saat ini dipelajari di pesantrenpesantren”.5 “Pengertian yang beredar di kalangan pemerhati masalah pesantren adalah bahwa kitab kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab atau berhuruf Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama masa lampau yang ditulis dengan format khas pra modern, sebelum abad ke17an M. Dalam rumusan yang lebih rinci definisi kitab kuning adalah kitiabkitab yang ditulis oleh ulama-ulama “asing” tetapi secara turun temurun menjadi refrence yang di pedomani oleh para ulama Indonesia sebagai karya
3
Totok Jumantoro, M.A., Kamus Ilmu Ushul Fikih, (Jakarta: Amzah. 2009), h.113 Ibidh., h. 142 5 Anotasi Kitab Kuning, Khazanah Intelektualisme Pesantren di Indonesia, (Jakarta: Darul Ilmi, 2007), h. 7 4
3
tulis yang independen dan ditulis oleh ulama Indonesia sebagai komentar atau terjemahan atas kitab karya ulama asing.”6 Karena kitab kuning merupakan kajian utama ilmu agama Islam, Kementrian Agama Republik Indonesia mengambil beberapa kebijakan untuk melestarikan dan mewariskan kitab kuning, salah satunya dengan mengadakan musabaqoh baca kitab, sebagai wadah untuk mempertahankan warisan kitab-kitab klasik (kitab kuning) sebagai rujukan utama dalam menjawab tantangan zaman. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Dr. H. Rohadi Abdul Fatah, MA. memaparkan, penyelenggaraan Musabaqah Baca Kitab bagi Kepala KUA ini bernuansa pada peningkatan kualitas akademik bagi para kepala KUA dalam memahami ilmu-ilmu klasik dalam ajaran Islam, yang tentunya merupakan sumber utama nilai-nilai Islam, yang harus dipegang teguh dan diterapkan sebagai nilai-nilai utama dalam kehidupan sosial maupun individual. Menurut Drs HZ Muttaqin, Kelapa Seksi Pembinaan Administrasi Kepenghuluan pada Direktorat Urais dan Binsyar Kementerian Agama, MBK dilaksanakan untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan para kepala KUA pada kitab rujukan berbahasa Arab; meningkatkan kemampuan kepala KUA dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam dari sumber kitab-kitab berbahasa Arab; dan meningkatkan wawasan keilmuan Islam bagi kepala KUA.7 Di perguruan tinggi Agama Islam, khususnya pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pembelajaran kitab kuning menjadi salah satu mata kuliah yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam, kitab kuning merupakan ilmu dasar untuk mempelajari ilmu keagamaan seperti Tafsir, Hadis, Fiqih, Ushul Fiqh, Tauhid dan lain-lain.
6
Sa’id Aqiel Siradj, dkk., Pesantren Masa Depan, (Bandung: Pustaka Hidayat, 1999), h.
222 7
Kementrian Agama RI, Akan Diselenggarakan Musabaqah Kitab Kuning Antar Kepala KUA, Kamis 12 September 2013 pukul 21.00 WIB oleh:http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=85219
4
Karena Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) bertujuan melahirkan Guru Agama Islam yang memiliki kewenangan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam di SLTP umum, SLTA dan SMK. Mereka juga memiliki kewenangan untuk mengajarkan salah satu dari empat mata pelajaran keagamaan di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, yaitu Tafsir-Hadis, Fiqih, dan Ushul Fiqih, Ilmu Kalam, dan Sejarah Peradaban Islam (SPI). Lulusan atau outcome dari Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Jakarta diharapkan memiliki kecakapan sebagai Sarjana Muslim Profesional yang mampu menjadi guru Pendidikan Agama Islam yang profesional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.8 Maka dari itu mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam harus mampu menguasai empat mata pelajaran tersebut maupun kajian ilmu-ilmu agama lainnya, yang sumber kajian utamanya berasal dari buku-buku turats atau kitab kuning, selain itu kitab kuning juga menjadi referensi utama dalam penulisan tugas akhir mahasiswa atau skripsi khususnya dalam bidang keislaman . Untuk pembuatan karya ilmiah maupun skripsi membutuhkan referensireferensi dari data yang relevan, berupa buku, majalah, koran, jurnal dan internet. Semakin banyak referensi dari berbagai sumber, semakin baik pula isi karya ilmiah atau skripsi tersebut. Karena referensi dalam sebuah karya ilmiah sangat penting, yaitu untuk membuktikan keabsahan dari pernyataan-pernyataan didalam karya ilmiah dan supaya dapat di akui kebenaranya, serta jauh dari plagiat. Namun nampaknya bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam, kitab kuning kurang diminati mahasiswa PAI untuk dijadikan sebuah referensi karya ilmiahnya, hal ini dapat dilihat dari kurangnya referensi kitab kuning di dalam pembuatan skripsi dan makalah. Jarang sekali mahasiswa mencantumkan referensi-referensi kitab kuning khususnya dalam karya ilmiah berupa skripsi dan makalah pada mata kuliah keagamaan seperti tafsir, hadis, ilmu kalam, fiqih, dan ilmu keagamaan lainnya. Hanya sedikit mahasiswa yang menggunakan referensi kitab kuning pada umumnya dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap kitab-kitab kuning. Padahal untuk pembelajaran Agama Islam lebih banyak referensi yang akurat yang berasal dari kitab-kitab kuning. Bagi 8
Tim Penyusun UIN, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarifhidayatullah Jakarta 2009-2010, (Jakarta: UIN Syarifhidayatullah, 2009), h. 69
5
mahasiswa yang latar belakang pendidikannya berasal dari pondok pesantren akan mudah untuk memahaminya, sedangkan mahasiswa yang latar belakang pendidikannya dari SMA atau SMK akan mengalami kesulitan, mereka biasanya menggunakan terjemahan kitab-kitab kuning dengan yang berbahasa Indonesia. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang tepat, dan keseriusan mahasiswa untuk bisa memahami dan menggunakan kitab-kitab kuning dalam pembuatan skripsi maupun karya ilmiah lainnya. Selain pemahaman mahasiswa yang kurang dalam menguasai kitab kuning, banyaknya referensi-referensi buku modern maupun terjemah yang membuat mahasiswa lebih memilih referensi yang praktis, padahal mengambil referensi dari sumber utama yang berasal dari kitab kitab kuning lebih lengkap dibandingkan buku-buku sekunder maupun terjemah. Serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat kitab kuning kurang diminati para mahasiswa dalam penggunaan referensi untuk pembuatan karya ilmiah ataupun hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas perkuliahan. Dari hasil latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk mengkaji penelitian tentang karya ilmiah mahasiswa PAI dan penggunaan kitab kuning dalam penulisan referensi skripsi, oleh karena itu penulis membuat penelitian ini dengan judul “Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun Akademik 2012 )”
B. Identifikasi Masalah 1.
Banyaknya mahasiswa jurusan PAI yang cenderung menggunakan referensi buku-buku terjemah.
2.
Banyaknya mahasiswa jurusan PAI yang kurang memiliki kemampuan dalam memahami kitab kuning.
3.
Civitas akademika kurang memberikan perhatian dan bimbingan terhadap penggunaan referensi kitab kuning.
4.
Perubahan zaman dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat mahasiswa jurusan PAI mengambil literatur yang tidak resmi.
6
C. Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam penelitian ini fokus, maka penulis membatasi penelitian ini pada : 1.
Karya ilmiah mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berupa tugas akhir mahasiswa yaitu skripsi.
2.
Skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bidang ke-Islaman tahun akademik 2012.
D. Perumusan Masalah Agar pembahasan penelitian ini terarah, maka rumusan pada penelitian ini adalah: bagaimana penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi bidang keIslaman mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?.
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi bidang keislaman mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
F. Manfaat Penelitian 1.
Bagi civitas akademika, dapat memberikan tambahan khazanah pemikiran baru yang berkaitan dengan karya ilmiah mahasiswa PAI yang berupa skripsi dan penggunaan literatur kitab kuning.
2.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi mahasiswa PAI dalam meningkatkan kemampuan mereka dibidang bukubuku turats (kitab kuning) dan penggunaannya dalam penulisan karya ilmiah.
3.
Secara praktis, dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum sehingga mampu menumbuhkan kepedulian terhadap buku-buku turats (kitab kuning).
4.
Untuk memperoleh wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penelitian.
7
BAB II KAJIAN TEORI A. Karya Ilmiah Menulis atau menyusun sebuah karya ilmiah bagi beberapa orang mungkin pekerjaan yang menyulitkan, karena tidak hanya sekedar menulis seperti tulisan biasa. Hal ini karena dalam penulisan sebuah karya ilmiah harus ada batasan-batasan dan aturan-aturan yang harus diikuti dan diperhatikan oleh penulis, selain itu juga dalam penulisan sebuah karya ilmiah ada pula tuntutan dan tujuan yang harus di penuhi oleh penulis. Didalam penulisan sebuah karya ilmiah harus pula mengikuti pedoman-pedoman dan aturan yang telah berlaku secara konvensional atau kelompok tertentu, tidak mengikuti pedoman atau aturan-aturan yang dibuat pada diri sendiri. Menurut Gillet (2003) tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk menyampaikan gagasan penulis dengan caranya sendiri.1 Penulisan karya ilmiah yang wajib diadakan di perguruan tinggi adalah skripsi, penulisan skripsi sudah tidak asing bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan pendidikan S1. Skripsi merupakan hasil dari penelitian, pemikiran, pendapat, dan gagasan seorang penulis yang bertujuan untuk melatih mahasiswa berpikir secara sistematis, logis dan ilmiah. Skripsi sebagai tugas akhir kuliah yang menjadi syarat kelulusan seorang mahasiswa untuk mendapatkan gelar S1 (Strata-1).
1
Yunita T. Winarto dkk, Karya Tulis Ilmiah Sosial , Menyiapkan Menulis, dan Mencermatinya, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), hal. 1
8
1.
Pengertian Karya Tulis Ilmiah Secara bahasa karya ilmiah berasal dari kata karya, dan ilmiah. Di dalam
Kamus Ilmiah Populer kata karya berarti “hasil akal-budi; kreasi; ciptaan; kerja,2 sedangkan kata Ilmiah berarti “keilmuan; ilmu pengetahuan; sains. 3 Sedangkan didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) kata Karya berarti “ pekerjaan, hasil perbuatan, hasil karangan 4, sedangkan kata ilmiah berarti “bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan.5 Di dalam buku pedoman penulisan skripsi Karya tulis ilmiah adalah tiga kata yang terdiri dari karya “pekerjaan, perbuatan, ciptaan”. Tulis artinya ”bertulis ada huruf yang dibuat dengan pena /pensil/cat” sedangkan ilmiah berarti “secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan”. Dengan demikan maka definisi Karya Tulis Ilmiah adalah pekerjaan atau ciptaan bertuliskan dengan alat tulis yang memenuhi syarat atau kaidah ilmu pengetahuan. 6 Karya tulis ilmiah bukan sepenuhnya karya ekspresi diri. Sebuah karya tulis fiksi, atau sering disebut karya sastra, merupakan ekspresi diri penulisnya yang dihasilkan dari imajinasi penulis. Hasil karya penulis merupakan hasil rekaanya sendiri berdasarkan realitas di sekelilingnya. Oleh karena itu, hasil karyanya disebut karangan dan penciptanya disebut pengarang. Sebaliknya sebuah karya tulis ilmiah merupakan hasil rangkaian fakta yang berupa hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala, dan pendapat. Jadi seorang penulis karya ilmiah menyusun kembali pelbagai bahan informasi menjadi sebuah karangan yang utuh. Oleh sebab itu, penulis karya ilmiah tidak disebut pengarang melainkan penulis.7 “Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan pokok di perguruan tinggi. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Karya ilmiah ditulis sesuai dengan
2
Pius A Partanto, dan M Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer¸ (Surabaya: Arkola, 1994), hal. 311 3 Ibid hal. 243 4 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. 1, hal. 393 5 Ibid, hal.324 6 Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, Pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah & Hukum. ( Jakarta : Fakultas Syariah dan hukum. 2007), hal.1 7 Felicia N. Utorodewo dkk, Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, (Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010), hal. 1
9
tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan tinggi.”8 Dari beberapa pendapat yang telah disebutkan, penulis menyimpulkan bahwa karya ilmiah adalah hasil karya tulis seseorang yang berupa rangkaian fakta hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala dan pendapat yang disusun dan ditulis secara sistematis sesuai dengan tata cara ilmiah menjadi sebuah karangan yang utuh
2.
Macam-macam Karya Tulis Ilmiah Ada beberapa macam-macam bentuk karya tulis ilmiah yang sudah banyak
dikenal maupun dibuat oleh para penulis ilmiah diantaranya yaitu : a.
Makalah / paper Makalah adalah karya tulis ilmiah yang digunakan untuk keperluan seminar, diskusi, simposium dan yang semacamnya.
b.
Laporan tugas kuliah Laporan tugas kuliah adalah karya tulis ilmiah yang ditulis sebagai bagian atau syarat mengikuti mata ujian tertentu yang ditugaskan oleh dosen pengasuh mata kuliah.
c.
Proposal Proposal adalah karya tulis ilmiah yang dibuat untuk mengusulkan suatu rencana penulisan atau kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan kriteria tertentu.
d.
Laporan hasil penelitian Laporan hasil penilitian adalah karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil pengamatan (observasi) yang dilakukan terhadap suatu kegiatan atau peristiwa
e.
Skripisi Skripsi adalah karya tulsi ilmiah yang dibuat untuk menyelesaikan studi tingkat sarjana (Strata 1 ).9 “Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis oleh 8
Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2008), cet. 3, hal. 1
10
mahasiswa S1 untuk melengkapi persyaratan pendidikan akademinya. Skripsi ini yang harus dipertahankan oleh penulisnya dalam suatu sidang ujian, berisikan hasil peneltian.”10 f.
Tesis (S2) Tesis biasanya diperuntukkan bagi mereka yang akan mencapai gelar master jenjangnya lebih tinggi dari skripsi. dalam menyusun tesis dituntut untuk bisa memberikan sumbangan dalam ilmu pengetahuan. Aspek kajian pustaka juga berbeda dengan skripsi, aspek kajian pustaka tidak hanya mengemukakan keterkaitan saja, tetapi menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan dengan penelitian lain yang sejenis. Penulis tesis bukan seorang yang hanya pandai mengkomplikasikan dan mengkaitkan tetapi dibutuhkan kemampuan menganalisis yang jeli dan cerdas.
g.
Disertasi (S3) Disertasi berupaya untuk mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang dilakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas, artinya dalam disertasi dituntut untuk lebih banyak mengemukakan pendapat pribadi setiap membahas hasil penelitian lain. Jadi penelitian lain tidak hanya tidak hanya sebagai bahan pendukung dan mengemukakan perbedaan serta persamaan dengan penelitian yang dilakukan, tetapi lebih dari itu. Orisinalitas gagasan dirinya
begitu
diharapkan,
kemampuan
logika,
menganalisis
serta
mengemukakan alasanya menjadi hal yang penting dilakukan. h.
Karya ilmiah dipublikasikan Karya ilmiah dipublikasikan berupa informasi ilmiah yang diterbitkan, disebarluaskan kepada masyarakat. Karya ilmiah jenis ini biasanya berasal dari penelitian misalnya skripsi, thesis atau disertasi. Dibeberapa lembaga atau perguruan tinggi ada beberapa jurnal yang diterbitkan dan merupakan ringkasan dari hasil penelitian. Ini menjadi target perguruan tinggi, sebab tulisan ilmiah dari hasil penelitian punya bobot nilai tinggi dalam usaha mendapatkan akreditasi jurnal dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi 9 10
hal. 64
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, op.cit., hal. 2 Wahyu Wibowo, Manajemen Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003),
11
(Dirjen Dikti). Sementara itu dosen-dosennya membutuhkan jurnal ini untuk kenaikan kepangkatan akademiknya. i.
Karya ilmiah didokumentasikan Hasil penelitian dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi disimpan dalam perpustakaan. Tulisan ini masuk dalam karya ilmiah yang didokumentasikan . tulisan tersebut sengaja tidak disebarluaskan kepada masyarakat, tetapi hanya untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika.11 Macam-macam karya ilmiah tersebut merupakan hasil penelitian yang
sering dilakukan oleh para mahasiswa, dosen, dan ilmuwan yang meneliti masalah tertentu. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang saat ini semakin pesat dan untuk tujuan tertentu seperti syarat sebuah kelulusan dalam skripsi, tesis dan disertasi.
3.
Kriteria Karya Tulis Ilmiah Didalam kriteria atau persyaratan suatu karya ilmiah telah ada kesepakatan
diantara para ilmuan bahwa ada standar tertentu yang harus dipegang sebagai kriteria-kriteria dari sebuah karya tulis ilmiah. Kriteria yang harus dipenuhi dalam sebuah karya tulis ilmiah menurut brotowidjojo, sebagai berikut : a.
Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
b.
Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah yaitu seperti pencantuman rujukan dan kutipan yang jelas.
c.
Karya ilmiah harus disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural.
d.
Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
e.
Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
11
Nurudin, Dasar-dasar Penulisan, (Malang: UMM Press, 2010), cet. II. hal. 121-124
12
f.
Karya ilmiah ditulis secara tulus, hal ini berarti karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanifulasi fakta dan tidak boleh bersifat emotif.
g.
Karya ilmiah bersifat ekspositoris, pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.12 Selain kriteria-kriteria yang telah disebutkan, menurut Lexy J. Moleong
ada beberapa kriteria dalam penulisan karya tulis ilmiah. Diantaranya sebagai berikut : a.
Kriteria Konseptual Ilmuwan mula-mula berpandangan bahwa kriteria ilmiah itu terdiri dari : fakta, teori, dan postulat. Fakta = diuji dan hasilnya secara absolut benar dan tidak akan berubah. Teori = harus secara langsung didukung oleh sekurangkurangnya satu fakta ilmiah. Postulat = harus secara langsung didukung oleh sekurang-kurangnya satu teori ilmiah, yang berarti bahwa secara tidak langsung didukung oleh sekurang-kurangnya satu fakta ilmiah. Dari segi kriteria konseptual, suatu karya ilmiah hanya memenuhi persyaratan apabila mempersoalkan postulat, asumsi, teori, dan prinsip dalam tulisannya.
b.
Kriteria Prosedural Para ilmuwan telah menyusun format untuk makalah ilmiah secara berurutan, makalah ilmiah terdiri dari : 1) Judul 2) Abstrak 3) Pendahuluan 4) Materi dan metode 5) Temuan/hasil 6) Diskusi/pembahasan 7) Kepustakaan yang dikutip
12
Felicia N. Utorodewo dkk, op.cit., hal. 2-3
13
Jadi dari segi prosedur penulisan karya ilmiah maka baik urutan maupun formatnya sudahlah tertentu. Jika seseorang menulis karya ilmiah lain dari pada hal itu berarti menyimpang dari tradisi dan kesepakatan para ilmuwan tentang format dan struktur penulisan yang dalam hal ini dinamakan kriteria prosedural. c.
Kriteria Teknikal Gaya penulisan karya tulis ilmiah seperti skripsi sama yaitu: singkat, akurat, dan tidak menggunakan bahasa berbunga-bunga, harus mudah dipahami dan isinya memperbolehkan pembaca untuk dapat memproduksi apa yang ditulis. Kriteria secara teknikal dapatlah disusun sendiri oleh suatu tim penilai. Kriteria teknikal itu dapat berupa; gaya penulisan, jumlah halaman setiap komponen format, saran penulisan karya ilmiah yang baik, dan kriteria teknikal sesuai ketentuan dan aturan yang diberlakukan.
d.
Materi dan Metode Materi dan metode ini harus diuraikan secara rinci agar para pembaca lainnya dapat mengadakan pengulangan penelitian. Metode ini pada dasarnya menjawab pertanyaan; dimana, kapan, dan bagaimana studi itu dilakukan. Rumusnya harus berhati-hati, sesingkat dan serinci mungkin.
e.
Hasil/Temuan Data secara singkat dikemukakan pada bagian ini. Gambar dan tabel dikemukakan disini untuk lebih memperjelas uraian. Jangan memasukkan data kasar (raw data). Hasil ini harus sangat jelas, singkat namun “manis”. Bagian ini secara jelas menyatakan temuan penelitian yang diperoleh dan tidak boleh mengintrepretasi data.
f.
Pembahasan/Diskusi Komponen pokok pada bagian ini adalah : 1) Usahakan
agar
mengemukakan
prinsip-prinsip,
hubungan,
dan
generalisasi pada bagian ini dan tidak mengemukakan hasil lagi. Kemukakan kekecualian atau kelemahan, dan juga kemukakan hal-hal yang kurang dicakup dalam penelitian ini.
14
2) Tunjukan bahwa hasil dan interpretasi itu ada kesepakatan atau bertentangan dengan hasil atau temuan penelitian lainnya yang telah dipublikasikan 3) Bahas implikasi hasil penelitian dan kemukakan seluruh kemungkinan aplikasi praktisnya 4) Nyatakan kesimpulan sejelas mungkin. Kemungkinan hasil kesimpulan tentang hipotesis atau tujuan penelitian dan kemukakan juga makna yang lebih luas tentang kesimpulan itu. 5) Identifikasikan langkah-langkah berikutnya
perlu ditempuh untuk
penelitian di masa datang g.
Kepustakaan Buat daftar kepustakaan berurutan secara alphabets, dan hanya yang dikutip dalam karya ilmiah ini yang dikemukakan. Format yang lazim digunakan dalam penulisan karya ilmiah agar diindahkan.13 Kriteria atau syarat-syarat tertentu dalam penulisan sebuah karya ilmiah
merupakan hasil kesepakatan para ilmuwan atau lembaga tertentu yang menjadi acuan bagi seseorang yang akan menulis karya ilmiah, dan menjadi hal yang penting untuk kebenaran sebuah penulisan maupun penilitian. Apabila karya ilmiah tersebut telah memenuhi persyaratan atau kriteria-kriteria tersebut maka seorang penulis akan diberikan penghargaan berupa sebuah kelulusan atau gelar dan penghargaan-penghargaan tertentu.
4.
Etika Penulisan Karya Ilmiah Penulisan karya ilmiah adalah salah satu ukuran keterampilan akademisi yang berkemampuan untuk menghadirkan keterampilan yang akademisi yang berkemampuan untuk menghadirkan temuan-temuan yang telah ada sebelumnya dalam berbagai sumber ditambah dengan analisis indidvidu kedalam suatu tulisan yang sistematis, logis, dan objektif. Namun, sering terjadi, seorang penulis tidak begitu berhati-hati dalam melakukan pencatatan atau referensi dan pendokumentasian terhadap sumber-sumber yang dikutipnya. Dalam beberapa kasus adakalanya tidak sengaja melakukan penjiplakan atau penyontekan. Hal ini disebabkan ketidaktahuan dan 13
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 372-379
15
ketidaktelitian dalam mengambil referensi. Yang dimaksud dengan penjiplakan menurut Webster‟s World Unversity gradictionary adalah mengambil atau menjadikan (ide-ide atau kata-kata orang lain) menjadi milik sendiri, menggunakan (sesuatu yang sudah jadi) tanpa menyebutkan sumbernya; melakukan pencurian literal menghadirkan idea atau produk baru dan asli yang diambil dari sumber sebelumnya yang telah ada.14 Etika penulisan ilmiah merupakan hal yang sangat penting agar hasil penelitian tersebut bisa dikatakan valid dan benar, serta terhindar dari penjiplakan. Karena merupakan kesalahan yang fatal apabila penulis tidak mencantumkan referensi atau sumber buku yang dikutip. Ada sanksi tertentu jika sebuah penelitian tidak berdasarkan kode etik yang berlaku, penelitian tersebut bisa dianggap palsu dan penulisnya tidak menerima kelulusan dari ujian penelitian tersebut.
5.
Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Ada beberapa penyusunan dan penulisan dalam sebuah karya tulis ilmiah
yang harus diperhatikan sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan atau pedoman yang berlaku dan disepakati secara konvensional. Dalam kegiatan
penulisan
karya ilmiah, perencanaan susunan tulisan merupakan hal penting yang dapat membantu penulis untuk menyusun karya tulis secara berurutan dan teratur. Menurut Ezra M. Choesin didalam beberapa bukunya yaitu: 15 a.
Menurut Ezra M. Choesin dalam bukunya yang berjudul “ mengenali UnsurUnsur Tulisan” menjelaskan bahwa ada dua unsur yang membangun sebuah tulisan, yakni controlling idea dan supporing idea, Unsur pertama adalah pernyataan umum yang berfungsi membatasi gagasan atau informasi apa saja yang disertakan dalam tulisan yang akan disusunnya. Sementara itu, supporing idea adalah gagasan atau informasi yang lebih spesifik tentang keseluruhan subjek penulisan yang akan diungkapkan pada controlling idea. Kedua unsur ini saling terkait dan membentuk jalinan tertentu sehingga sebuah tulisan menjadi jelas dan terarah.
14
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, op. cit., hal. 3 Yunita T. Winarto dkk, op. cit., hal.6
15
16
b.
Didalam buku Ezra M. Choesin yang berjudul “Menyusun struktur Argumen” bahwa pentingya memahami struktur argumen dan cara penyusunannya dalam proses penulisan ilmiah. Selain itu juga Choesin mengungkapkan bahwa setiap argumen pada dasarnya merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca karyanya Selain itu ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam penyampaian sebuah argumen atau pesan tersebut yaitu logos, ethos, dan pathos.. Logos bersangkutan dengan struktur internal pesan atau argumen yang disampaikan. Ethos merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kredebilitas penulis. Sementara pathos mengacu pada dampak tulisan pada pembaca dan aspek emosional yang ditimbulkan sebuah argumen.
c.
Menurut Yunita T. Winarto dalam bukunya “menyusun referensi” bahwa referensi sangat penting dalam kegiatan penulisan ilmiah. Winarto mengungkapkan bahwa melalui referensi kredebilitas penulis dipertaruhkan, keluasan wawasan pengetahuan seorang penulis tercermin dari kekayaan referensi yang menjadi acuannya. Adapun penyusunan dalam penulisan karya tulis ilmiah menurut Frans
Asisi adalah sebagai berikut;16 a.
Menyusun alur wacana. Wacana merupakan suatu bahasa yang paling besar dan paling lengkap. Ada dua unsur penting yang dapat mempertahankan keutuhan dan kekompakan wacana yaitu koherensi dan kohensi. Koherensi adalah keserasian hubungan antar unsure yang tmembnetuk wacana, sementara itu koherensi adalah pautan antar gagasan yang menysusun sebuah wacana. Jadi koherensi lebih bersifat semantik atau maknawi, sedangkan kohesi lebih bersifat gramatikal
b.
Menyusun paragraf karya ilmiah. Terdapat tiga syarat utama penyusunan paragraf yang baik, yaitu. Pertama adanya satu gagasan pokok yang mendasarinya. Kedua adanya pertalian erat antara satu kalimat dan kalimat lain dalam paragraf tersebut. Ketiga, ada ketentuan dalam pengaturan gagasan-gagasan penunjang yang berfungsi mendukung gagasan pokok. 16
Ibid. h. 7
17
c.
Penulisan kalimat dalam karya ilmiah. Menurut struktur gramatikalnya kalimat dapat dibagi atas kalimat tunggal, kalimat majmeuk, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk bersusun. Sementara itu berdasarkan bentuk retorikanya kalimat dapat dibedakan atas kalimat melepas, kalimat berklimaks dan kalimat berimbang
d.
Memilih kata. Dalam hal ini terdapat dua bagian yang pertama adalah “Pilihlah kata dan citra kita” maksudnaya adalah bahwa pentingnya kesadaran untuk bersikap hati-hati dalam menggunakan kata karena kata-kata kita yang kita gunakan atau kita pilih mencerminkan diri penulis. Yang Kedua “Mencermati Penggunaan Kata” yaitu jika kerangka yang berupa kalimat dan paragraf sudah terbentuk, penulis perlu sekali lagi mencermati pilihan kata yang digunakan untuk memastikan ketepatan pemakainya.
6.
Penggunaan Literatur dalam Sebuah Karya Ilmiah Literatur, baik teknis maupun non teknis memainkan peranan penting
dalam sebuah karya ilmiah. Dalam penggunaanya dibagi dalam dua macam yaitu : a.
Literatur Teknis: Laporan tentang kajian penelitian, dan karya tulis profesional atau disipliner dalam bentuk makalah teoretik atau filosofis. Kesemuanya dapat dipakai sebagai bahan latar belakang yang merupakan pembanding bagi data-data yang lainnya.
b.
Literatur Nonteknis: Biografi, buku harian, dokumen, naskah, catatan, catalog, dan materi lainnya yang dapat digunakan sebagai data utama atau sebagai pendukung wawancara dan pengamatan lapangan dalam sebuah penelitian.17 Literatur jenis ini dapat dipakai sebagai data primer, terutama dalam penelitian sejarah atau biografi. Pada sebagian besar penelitian, literatur ini merupakan sumber data penting yang melengkapi pewawancara dan pengamatan.18
17
Anselm Strauss dan Julliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Terj dari Basics Of Qualitative Research oleh: M. Shodiq dan Imam Muttaqien, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hal. 39 18 Ibidh., hal. 47
18
Jika dilihat dari derajat sumbernya, artinya asal diperolehnya data, dibagi menjadi data primer dan sekunder.19 a.
Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber asli (langsung dari informan), yang memiliki informasi atau data tersebut. Data primer merupakan sumber utama yang menentukan sebuah penelitian karena dari data itulah informasi maupun data-data yang diteliti didapatkan. Dalam skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, mahasiswa yang ingin meneliti tentang kajian keislaman atau kepustakaan data primer bisa didapatkan dari buku-buku sumber seperti, kitab kuning, tokoh yang diteliti, buku-buku karangan seorang tokoh yang sedang diteliti dan lain-lain. Sedangkan untuk penelitian lapangan penulis bisa mendapatkan data primer melalui wawancara, angket, dokumentasi maupun data-data yang menjadi sumber data dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi pokok pembahasan pada penelitian penulis yaitu sumber data primer berupa kitab kuning yang menjadi sumber primer atau sumber utama skripsi atau penelitian bidang kajian keislaman.
b.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua (bukan orang pertama, bukan asli) yang memiliki informasi atau data tersebut. Data sekunder merupakan data tambahan untuk mendukung kebenaran dari sebuah penelitian. Data sekunder dalam sebuah penelitian berupa, buku-buku atau literatur yang berkaitan atau membahas suatu penelitian yang sama atau yang berkaitan. Penelitian yang telah dilakukan oleh orang sebelumnya sebagai pembanding atau penguat data yang sudah ada.
B. Skripsi Dalam kamus ilmiah populer skripsi adalah “karya tulis (baik ilmiah; hasil observasi ataupun hasil komplikasi pustaka), sebagai syarat untuk meraih titel
19
M. Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 86
19
kesarjanaan strata-1 (satu)”.20 Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar strata 1 (SI) di perguruan tinggi. Hal ini bertujuan untuk melatih mahasiswa merumuskan atau menuangkan hasil telaahnya atau pengamatan secara sistematis, logis dan objektif. Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa program Strata Satu (S1) sebagai salah satu syarat penyelesaian studi. Maksud penulisan skripsi adalah melatih mahasiswa berpikir sistematis dan logis serta menuangkan ide-ide atau gagasan dengan metode ilmiah dalam bentuk tulisan. Skripsi merupakan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa dengan menggunakan prinsip-prinsip dan metode berpikir ilmiah, seperti: objektif, empiris, logis, analitis, komprehensif, verifikatif, dan sistematis.21 Dalam menyusun sebuah skripsi ada beberapa ketentuan umum penulisan skripsi sebagai berikut : a.
Skripsi merupakan salah satu komponen kurikulum program Strata 1 (S1) dengan bobot enam SKS, yang disusun berdasarkan hasil penelitian pustaka atau penelitian lapangan
b.
Naskah skripsi di tulis dalam bahasa Indonesia, Arab atau Inggris.
c.
Isi skripsi paling sedikit 50 sampai 100 halaman untuk yang berbahasa Indonesia dan 40 sampai 100 halaman untuk yang berbahasa asing.
d.
Dalam menyusun skripsi, mahasiswa dibimbing sekurang-kurangnya oleh seseorang yang memenuhi syarat sesuai dengan kompetensi keilmuanya dan sesuai pula dengan peraturan yang berlaku
e.
Skripsi yang telah selesai disusun mendapatkan persetujuan atau pengesahan dari dosen pembimbing, akan di seminarkan dalam sebuah tim panitia untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan apakah skripsi tersebut sudah layak diujikan atau belum
f.
Jika skripsi telah memperoleh persetujuan dari sebuah tim dan layak untuk dilakukan ujian maka akan di adakan sidang munaqosah untuk menentukan apakah dapat diterima tanpa syarat, diterima dengan catatan atau perbaikan
20
Pius A Partanto, op.cit., hal. 715 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2003), hal. 5 21
20
atau masih harus dievaluasi ulang melalui ujian munaqosah terbatas atau ditolak sama sekali.22 “Skripsi mempunyai peran yang sangat penting sebagai instrumen kendali mutu bagi calon alumni setiap program studi/jurusan dan fakultas dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Bobot skripsi 6 sks dengan kriteria kelulusan memperoleh nilai rata-rata minimal 70 (B).”23 Adapun persyaratan penulisan skripsi sebagai berikut : a.
Lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dan atau Statistika Pendidikan dengan nilai minimal 70.
b.
Lulus seminar proposal skripsi dengan nilai minimal 70.
c.
Proposal skripsi telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing seminar.
d.
Telah menyelesaikan minimal 120 sks dibuktikan dengan kartu hasil studi mahasiswa.24 Dalam aspek kajian pustaka, skripsi hanya menuntut menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian lain dengan topik yang sama, dalam tinjauan pustaka peneliti berusaha untuk mengeksplorasi penelitian sejenis yang bisa dijadikan acuan dalam penelitian. Untuk sumber data dalam penulisan skripsi biasanya menggunakan data primer berupa wawancara langsung atau menyebarkan angket dan data sekunder dengan mengutip pendapat orang lain dari buku dan sumber data tak langsung lainnya.25 Skripsi biasanya dibuat oleh mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar S1.
Dalam penulisan skripsi terdapat kriteria atau ketentuan-ketentuan tertentu dari suatu lembaga atau perguruan tinggi dengan ketentuan yang berbeda pada setiap lembaga. Setelah penelitian atau skripsi tersebut selesai, disusun secara sistematis dengan format tertentu, kemudian diujikan dalam sidang skripsi yang diuji oleh beberapa dosen yang biasanya berjumlah dua dosen penguji. Untuk menjelaskan dan mempertanggung jawabkan hasil penelitiannya.
22
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, Op.cit., hal. 5 Pedoman Penulisan Skripsi FITK, op.cit., hal 6 24 Ibid. 25 Nurudin, op.cit,. hal. 121 23
21
C. Kitab Kuning 1.
Pengertian Kitab Kuning Kitab turats atau yang lebih populer disebut kitab kuning adalah “ kitab
bertulis Arab tanpa harakat, dijadikan sumber pengajaran di pondok pesantren.”26 Secara harfiyah, kitab kuning berarti kitab yang berwarna kuning. “Kitab adalah kata yang diserap dari bahasa Arab, yang berarti „buku‟ dalam bahasa Indonesia”.27 Di dalam buku Anotasi Kitab Kuning, pengertian kitab kuning adalah “kitab-kitab yang mengandung nilai-nilai dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ajaran Islam, ditulis dalam bahasa Arab atau melayu yang pada mulanya atau sampai saat ini dipelajari di pesantren-pesantren”.28 Istilah “ kitab kuning” pada mulanya diperkenalkan oleh kalangan luar pesantren sekitar dua dasawarsa yang silam dengan nada merendahkan. Dalam pandangan mereka, kitab kuning dianggap sebagai kitab yang berkadar keilmuwan rendah, ketinggalan zaman, dan menjadi salah satu penyebab terjadinya stagnasi berpikir umat. Sebutan ini pada mulanya sangat menyakitkan memang, tetapi kemudian nama “Kitab Kuning” diterima secara meluas sebagai salah satu istilah teknis dalam studi kepesantrenan. Dikalangan pesantren sendiri, di samping istilah Kitab Kuning, beredar juga istilah “Kitab Klasik” ( al-kutub al-qadimah ), untuk menyebut jenis kitab yang sama. Bahkan, karena tidak dilengkapi dengan sandangan (syakal), Kitab kuning juga kerap disebut oleh kalangan pesantren sebagai “Kitab Gundul” dan karena rentang waktu sejarah yang sangat jauh dari kemunculanya sekarang, tidak sedikit yang menjuluki Kitab Kuning ini dengan “Kitab Kuno”. Pengertian yang umum beredar dikalangan pemerhati masalah pesantren adalah bahwa Kitab Kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab,atau berhuruf Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama masa lampau ( as-salaf ) yang ditulis dengan format khas pra – modern, sebelum abad ke-17an M. dalam rumusan yang lebih rinci, definisi kitab kuning adalah kitab-kitab yang a) ditulis oleh ulama-ulama “asing” tetapi 26
Tim Penyusun KBBI, op. cit., h. 704 Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir : Kamus Arab Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), edisi II, h. 1187 28 Anotasi Kitab Kuning, loc. Cit. 27
22
secara turun temurun menjadi reference yang dipedomani oleh para ulama Indonesia, b) ditulis oleh ulama Indonesia sebagai karya tulis yang “independen,” dan c) ditulis oleh ulama Indonesia sebagai komentar atau terjemahan atas kitab karya ulama “asing.” 29 Kitab kuning merupakan kitab karya ulama-ulama masa lampau maupun ulama-ulama kontemporer yang berbahasa Arab dan berisi tentang ilmu-ilmu ajaran Islam maupun penjelasan lebih rinci dari al-Qur`an dan Hadis. Namun belakangan ini Kitab kuning biasanya lebih banyak digunakan di kalangan pesantren-pesantren, sekolah-sekolah Islam serta universitas-universitas Islam yang dijadikan sebuah referensi khususnya dalam penjelasan tentang ilmu-ilmu kajian keislaman seperti fiqih, ulumul hadis, tafsir, tauhid, dan ilmu-ilmu agama lainya, karena kitab kuning biasanya berpedoman langsung kepada al-Qur`an dan hadis.
2.
Metode Pembelajaran Kitab Kuning Metode dipahami sebagai cara-cara yang ditempuh untuk menyampaikan ajaran yang diberikan. Dalam konteks kitab kuning di pesantren, ajaran itu adalah apa yang termaktub dalam kitab kuning. Melalui metode tertentu, suatu pemahaman atas teks-teks pelajaran dapat dicapai. Selama kurun waktu panjang, pesantren telah memperkenalkan dan menerapkan beberapa metode: weton, atau bandongan, sorogan dan hafalan.30 Berikut ini beberapa metode dalam pembelajaran kitab kuning :
a.
Metode weton adalah “metode kuliah di mana para santri/peserta didik mengikuti pelajaran dengan duduk di sekeliling kiai yang menerangkan pelajaran. Santri menyimak kitab masing-masing dan mencatat jika perlu. Istilah weton berasal dari kata waktu (Jawa) yang berarti waktu; karena pengajian tersebut diberikan pada waktu-waktu tertentu, yaitu sebelum atau sesudah melakukan salat fardu (lima waktu).”31
29
Sa‟id Aqiel Siradj, dkk., op. cit,. hal . 221-222 Ibid., h. 280 31 Abuddin Nata, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Grasindo, 2001), hal. 107 30
23
b.
Metode sorogan ialah suatu metode di mana santri/anak didik menghadap guru atau kiai seorang demi seorang dengan membawa kitab yang akan dipelajarinya. “Kiai membacakan dan menerjemahkan kalimat demi kalimat;kemudian menerangkan maksudnya. Santri menyimak bacaan kiai dan mengulanginya sampai memahaminya, kemudian kiai mengesahkan bahwa ilmu itu telah diberikan oleh kiai kepadanya.”32 “Dalam metode sorogan, yang berlaku adalah sebaliknya: murid membaca dan guru mendengarkan sambil memberi catatan, komentar, atau bimbingan, bila diperlukan.”33
c.
Metode hafalan, merupakan implikasi dari pola pemikiran ahl al-hadist dan dampak dari asumsi dasar tentang konsep ilmu sebagai apa yang diketahui dan tetap. Ada sebuah argumen yang diajukan untuk mempertahankan metode ini, yakni “orang-orang yang hafal adalah argumen atas mereka yang tidak hafal”. Ungkapan ini benar adanya manakala sistem keilmuwan lebih mengutamakan argumen naqli, transmisi, dan periwayatan. “Kutipan” yang tepat atas sumber ilmu menjadikannya lebih dipercaya daripada mereka-reka. Akan tetapi, ketika konsep keilmuwan lebih menekankan rasionalitas seperti yang menjadi dasar sistem pendidikan modern, maka metode hafalan kurang dianggap penting.34 Dalam hal ini metode hafalan bisa diterapkan untuk menghafal berbagai kaidah-kaidah dalam ilmu nahwu yang telah ditetapkan misalnya ciri-ciri isim, pi‟il dan sebagainya.
d.
Metode diskusi, metode ini dimaksudkan sebagai penyajian bahan pelajaran dengan cara murid atau santri membahasnya bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu yang ada dalam kitab kuning. Dalam hal ini kiai atau guru bertindak sebagai “moderator”. “Metode ini bertujuan agar murid atau santri aktif dalam belajar.35 “Suatu diskusi baru dapat berjalan dengan baik bila dilakukan dengan persiapan beserta bahanbahannya yang cukup jelas, dengan pembicaraan yang berlangsung secara
32
Ibid, hal. 108 Sa‟id Aqiel, loc. Cit. 34 Ibid., hal. 281 35 Ibid., hal. 282 33
24
rasional, tidak didasarkan atas luapan emosi, dan lebih mementingkan pada kesimpulan rasional”.36
3.
Kesulitan Mempelajari Kitab Kuning Kitab kuning mempunyai ciri khas tulisannya tidak dilengkapi dengan
syakal, untuk bisa mahir membaca dan memahami kitab kuning perlu mengetahui ilmu alat yaitu nahwu dan sharaf, karena itulah yang menjadi sebab utama kitab kuning sulit untuk dibaca dan dipahami. “Merupakan suatu keharusan bagi setiap insan yang hendak mengetahui dan mengerti akan asal-usul bacaan serta kandungan al-Qur`an, Hadist naupun berbagai kitab, untuk memenuhi syarat-syaratnya. Diantaranya: Harus paham dan mengerti serta menguasai ilmu shorof, nahwu, i‟lal, bahasa Arab, balaghoh maupun mantiq, dan lain sebagainya yang semuanya merupakan gramatika (kitabkitab alat).”37 Karena antara ilmu nahwu, shorof dan bahasa Arab sangat berkaitan dan semuanya mempunyai manfaat dan peranan masing-masing agar mudah paham dan mengerti untuk membaca dan menterjemahkan kitab kuning tersebut, dan jika seseorang mampu mempelajari ilmu-ilmu alat, maka kesulitan dalam membaca dan memahami kitab kuning akan terasa mudah.
4.
Manfaat Mempelajari Kitab Kuning Dalam mempelajari kitab kuning yang ditulis oleh para mujtahid atau
ulama-ulama terdahulu yang isinya mengenai ajatran-ajaran Islam yang sangat relavan untuk dijadikan referensi bagi umat Islam ini, tentu banyak sekali manfaat yang dapat di ambil dari belajar membaca kitab kuning. Di antaranya adalah sebagai berikut: Manfaat kitab kuning adalah untuk memahami kedua sumber utama yaitu al-Qur`an dan Hadist Nabi yang tidak terjerumus dalam kesalahan dan kekeliruan yang dibuatnya sendiri. Sebab kandungan kitab kuning merupakan penjelasan yang siap pakai (instan) dan rumusan ketentuan hukum yang bersumber dari al-Qur`an dan Hadist Nabi yang dipersiapkan oleh para mujtahid di segala bidang untuk memfasilitasi proses pemahaman ke agamaaan yang mendalam sehingga mampu 36
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet. I hal. 75 Mahfudh Ichsan al-Wina‟i, Konsep Kitab Kuning, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), cet. I, hal. VI 37
25
merumuskan penjelasan yang segar. Tetapi tidak historis mengenai ajaran Islam, al-Qur‟an dan Hadist Nabi.38 Dengan membaca dan mempelajari kitab kuning, dapat memberikan pengetahuan tentang ilmu-ilmu keislaman secara menyeluruh, menjadi referensi utama dalam ilmu-ilmu keagamaan dan menjawab persoalan hukum yang ada saat ini. Pemikiran para ulama terdahulu maupun ulama kontemporer yang tertuang dalam kitab kuning merupakan khazanah keilmuwan Islam yang harus diwariskan kepada generasi-generasi muslim dengan belajar dan memperdalam kitab kuning.
D. Kurikulum Ke-Islaman Jurusan Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan untuk menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam berkualitas yang mampu berperan dalam pengembangan ilmu pendidikan agama Islam dan sarjana Muslim yang mampu menjadi tenaga pengajar agama Islam yang profesional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.39 Untuk itu di Jurusan PAI terdapat 3 kategori mata kuliah yang mendukung mahasiswa agar menjadi outcome yang berkompeten dibidangnya. Tiga kategori mata kuliah tersebut yaitu : 1.
Mata kuliah dasar, seperti Ulumul Qur‟an, Ushul Fiqh, Bahasa Arab1, Bahasa Inggris dan Metodologi Penelitian.
2.
Mata kuliah utama, seperti Tafsir Tarbawiy, Hadis Tarbawiy, Ilmu Pendidikan Islam, Evaluasi Pendidikan, Filsafat Pendidikan dan lain-lain
3.
Mata kuliah pendukung, seperti Psikologi Agama, Perbandingan Mazhab, Bimbingan Konseling, Praktikum Ibadah dan Qira‟at. Visi dari Jurusan Pendidikan Agama Islam adalah menjadi program studi
terkemuka dalam bidang pendidikan penelitian dan pengembangan pendidikan pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam. Sedangkan Misi dari Jurusan PAI adalah : 1.
Menyelenggarakan kegiatan pendidikan akademik yang professional di bidang pendidikan agama Islam.
38 39
Sa‟id Aqiel, dkk., op. cit,. hal 236 Hasil Workshop Kurikulum 2008: Kurikulum Jurusan Pendidikan Agama Islam
26
2.
Mengembangkan keilmuan bidang pendidikan agama Islam melalui kegiatan penelitian.
3.
Menyebarluaskan hasil kajian keilmuan bidang pendidikan agama Islam melalui program in service training dan program pelatihan yang relevan. 40 Dari 3 kategori mata kuliah tersebut terdiri dari 2 bidang studi, yaitu
bidang studi keislaman dan umum. Pada bidang studi keislaman merupakan mata kuliah yang berkaitan dengan kajian ilmu-ilmu agama Islam seperti tafsir dan hadis, sedangkan mata kuliah bidang umum seperti evaluasi pendidikan, kesehatan mental dan lain-lain. Dalam bidang studi keislaman terdapat beberapa mata kuliah yang harus diikuti mahasiswa dan menjadi salah satu syarat penentu kelulusan diantaranya sebagai berikut : 1. Tafsir Mata kuliah tafsir merupakan mata kuliah bidang keislaman yang menjelaskan tentang penafsiran ayat-ayat al-Qur‟an secara arti maupun makna. karena kajian tafsir sangat luas maka mata kuliah ini terbagi menjadi beberapa mata kuliah diantaranya, Ulumul Qur‟an I dan II, Tafsir I, Tafsir Tarbawi II. Mata kuliah ini wajib diikuti mahasiswa pada semester II,III, IV, dan Peminatan Tafsir pada semester VII. Ada beberapa mata kuliah yang merupakan bagian dari mata kuliah tafsir, diantaranya adalah sebagai berikut: a.
Ulumul Qur‟an I Ulumul Qur‟an adalah mata kuliah dasar yang mempelajari kaidahkaidah tafsiran ayat-ayat al-Qur‟an. Pada mata kuliah ini wajib diikuti oleh mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Agama Islam. Mata kuliah ini merupakan dasar dan syarat untuk mengikuti mata kuliah kajian tafsir yang berikutnya seperti Ulumul Qur‟an II dan Tafsir I. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh jurusan/program studi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta. Mata kuliah ini akan memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa tentang Ulum al-Qur‟an secara umum seperti Ulum al-Qur‟an 40
Islam
Lampiran Hasil Workshop Kurikulum 2008: Kurikulum Jurusan Pendidikan Agama
27
dan sejarah perkembangannya, al-Qur‟an dan wahyu, sejarah turunnya al-Qur‟an, sejarah pemeliharaan al-Qur‟an, Asbab al-Nuzul, Makky dan Madany, Qashash al-Qur‟an, Muhkam dan Mutasyabih, Qira‟at al-Quran, Tafsir, Ta‟wil dan Tarjamah, Manhaj Tafsir, Menelusuri ayat-ayat alQur‟an. Standar kompetensi Ulumul Qur‟an I untuk mengetahui kaidahkaidah Ulum Al-Qur‟an dengan benar secara teoritis maupun praktis yang mencakup berbagai pokok pembahasan yang berkaitan dengan ulum al-Qur‟an. Kemudian menerapkannya dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an.41 Kemampuan Mahasiswa yang diharapkan setelah belajar Ulumul Qur‟an I adalah : 1)
Menjelaskan Ulum al-Qur‟an dan sejarah perkembangannya.
2)
Menjelaskan al-Qur‟an dan wahyu.
3)
Menjelaskan ilmu sejarah turunnya al-Qur‟an.
4)
Menjelaskan ilmu sejarah pemeliharaan al-Qur‟an.
5)
Menjelaskan ilmu Asbab al-Nuzul.
6)
Menjelaskan ilmu Makky dan Madany.
7)
Menjelaskan ilmu Qashash al-Qur‟an.
8)
Menjelaskan ilmu Muhkam dan Mutasyabih.
9)
Menjelaskan ilmu Qira‟at al-Quran.
10)
Menjelaskan Tafsir, Ta‟wil dan Tarjamah.
11)
Menjelaskan ilmu Manhaj Tafsir
12)
Menelusuri ayat-ayat al-Qur‟an.
13)
Menerapkan kaidah-kaidah ulum al-Qur‟an di atas dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an
14)
Trampil dalam menerapkan kaidah-kaidah ulum al-Qur‟an di atas dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an. Dalam mata kuliah ini dianjurkan untuk menggunakan buku-buku
sumber yang menjadi literatur utama dalam membahas materi yang terdapat dalam mata kuliah Ulumul Qur‟an I : Subhi al-Shalih, Mabâhits Fî U‟lûm al-Qur‟ân, Dâr al-Ilmi Li al-Malayin,
1) :
41
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an I Jurusan PAI FITK 2008.
28
Bairut, 1998 Cet 17 Manna Khalil al-Qaththân, Mabâhits Fî Ulûm al-Qur‟an, Manshûrât al-
2)
Ashr al-Hadîts, Riyadh, 1998 Muhammad Badruddin Al-Zarkasyi, al-Burhân Fî Ulûm al-Qur‟an, Dâr
3)
Ihya al-Kutub al-Arabiyah, 1957 Jalaluddin Abdurrahman al-Suyuthi, al-Itqân Fî Ulûm al-Qur‟an, Mesir :
4)
Mushthafa al-Bâbi al-Halani, 1973 Muhammad Abdu al-Lâzim, Manâhil al-Irfân Fî Ulûm al-Qur‟an, Dâr Ihya
5)
al-Kutub al-Arabiyah, t.th. Ali Ismail al-Sayyid Handawi, Jâmi‟ al-Bayân Fî Ma‟rifati rasmi al-
6)
Qur‟an, Riyadh: Dâr al-Furqân, 1410 H. 7)
Zahir Bin „Awadh al-Alma‟i , Manahij al-Jadal Fi al-Qur‟an, 1400 H
8)
Ahmad Ibrahim Mahna, Tabwib Ay al-Qur‟an al-Karim Minal-Nahiyah alMaudhuiyah, Cairo: Daar al-Sya‟b ,t.t. Ibrahim Madkur, Mu‟jam Alfadh al-Qur‟an al-Karim, Cairo: Majma al-
9)
Lughah al-Arabiyah al-Idariyah al-Ammah Lil Mu‟jamatWa Ihya alTurats, 1988 10)
Muhammad Fuad Abdul Baqi, al-Mu‟jam al-Mufahras Li Alfadh alQur‟an al-Karim, Cairo: Daar al-Hadits, 1986
11)
Abdul Fatah al-Qadhi, Tarikh al-Mushhaf al-Syarif, Cairo: Maktabah Wa Mathba‟ah al-Masyhad al-Husaini, 196542 Di dalam mata kuliah ini buku sumber yang menjadi rujukan sebagian
besar berasal dari buku-buku turats atau buku-buku berbahasa Arab. Untuk itu mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Ulumul Qur‟an diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan yang telah disebutkan.
b.
Ulumul Qur‟an II Ulumul Qur‟an II adalah mata kuliah yang mempelajari kaidah-kaidah tafsiran ayat-ayat al-Qur‟an lanjutan dari Ulumul Qur‟an I. Pada mata kuliah ini wajib diikuti oleh mahasiswa semester III Jurusan Pendidikan Agama 42
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an I Jurusan PAI FITK 2008.
29
Islam. Mata kuliah ini merupakan syarat untuk mengikuti mata kuliah kajian tafsir yang berikutnya seperti Tafsir I. Mata kuliah ini akan memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa tentang Ulum al-Qur‟an secara umum seperti I‟jaz al-Qur‟an, Nasakh alQur‟an, amtsal al-Qur‟an, aqsam al-Qur‟an, Metode dan corak tafsir, alJadal dalam al-Qur‟an, Israiliyat, munasabah al-qur‟an, Rasm Usmani, Gharib al-qur‟an, Kaidah-kaidah tafsir, Thabaqat syarat-syarat dank ode etik para mufassir. Mata kuliah ini akan membekali kemampuan kognitif mahasiswa dalam memahami masalah-masalah yang terkait dengan ulum al-Qur‟an sehingga dapat memahami kandungan al-Qur‟an. Pada aspek afektif, mata kuliah ini akan menanamkan kecintaan dan penghayatan terhadap kaidah-kaidah ulum al-Qur‟an atau sekurang-kurangnya memunculkan sikap empati terhadap jalan pikiran ulama dalam memahami kandungan al-Qur‟an.. Pada aspek psikomotorik, mahasiswa dapat menerapkan kaidah-kaidah ulum al-Qur‟an dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an.43 Dalam mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan kaidah-kaidah Ulum al-Qur‟an secara komprehensif tentang I‟jaz al-Qur‟an, Nasakh al-Qur‟an, amtsal al-Qur‟an, aqsam alQur‟an, Metode dan corak tafsir, al-Jadal dalam al-Qur‟an, Israiliyat, munasabah al-qur‟an, Rasm Usmani, Gharib al-Qur‟an, Kaidah-kaidah tafsir, Thabaqat, syarat-syarat dan kode etik para mufassir. Buku sumber pada mata kuliah ini yang menjadi referensi-referensi rujukan sebagai berikut: 1) Subhi al-Shalih, Mabâhits Fî U‟lûm al-Qur‟ân, Dâr al-Ilmi Li al-Malayin, Bairut, 1998 Cet 17 2) Manna Khalil al-Qaththân, Mabâhits Fî Ulûm al-Qur‟an, Manshûrât alAshr al-Hadîts, Riyadh, 1998 3) Muhammad Badruddin Al-Zarkasyi, al-Burhân Fî Ulûm al-Qur‟an, Dâr Ihya al-Kutub al-Arabiyah, 1957 4) Jalaluddin Abdurrahman al-Suyuthi, al-Itqân Fî Ulûm al-Qur‟an, Mesir : Mushthafa al-Bâbi al-Halani, 1973 5) Muhammad Abdu al-Lâzim , Manâhil al-Irfân Fî Ulûm al-Qur‟an, Dâr Ihya al-Kutub al-Arabiyah, t.th. 43
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an II Jurusan PAI FITK 2008.
30
6) Ali Ismail al-Sayyid Handawi, Jâmi‟ al-Bayân Fî Ma‟rifati rasmi alQur‟an, Riyadh: Dâr al-Furqân, 1410 H. 7) Zahir Bin „Awadh al-Alma‟i , Manahij al-Jadal Fi al-Qur‟an, 1400 H 8) al-Syekh Kholid Abdu al-Rahman al-„Ak, Ushul al-Tafsir Wa Qawaiduhu, Damaskus: Dar al-Nafais, 198644 c.
Tafrsir I Tafsir I adalah mata kuliah yang mempelajari tafsiran ayat-ayat alQur‟an. Pada mata kuliah ini wajib diikuti oleh mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Agama Islam. Mata kuliah ini merupakan syarat untuk mengikuti mata kuliah kajian tafsir yang berikutnya seperti Tafsir Tarbawi.”Dalam mata kuliah ini dibahas ayat-ayat yang berkenaan dengan masalah-masalah iman, Islam, manusia, dan alam, antara lain mengenai Surah al-Fatihah, Allah, Rasul, malaikat, iblis/syaitan, akhirat, manusia, keluarga, masyarakat, ibadah, amr ma‟ruf nahy munkar, alam, ilmu pengetahuan, dan hubungan antar agama.”45 Pada mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan menerjemahkan dan menjelaskan maksud ayat-ayat, berkenaan dengan masalah-masalah iman, Islam, manusia, dan alam. Selain itu juga setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan : 1) Menyebutkan arti kosakata-kosakata kunci 2) Menerjemahkan ayat 3) Menjelaskan maksud ayat 4) Menerangkan pokok-pokok isi dalam ayat 5) Membahas keterpaduan pokok-pokok isi ayat dengan ayat-ayat lain, hadishadis, dan pendapat para ilmuwan. 6) Meyakini isi dan nilai-nilai yang terkandung dalam ayat untuk dilaksanakan dalam kehidupan. 7) Menghafal ayat-ayat yang dipelajari
44 45
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an II Jurusan PAI FITK 2008 Silabus Mata Kuliah Tafsir I Jurusan PAI FITK 2008
31
Buku sumber pada mata kuliah ini yang menjadi referensi-referensi rujukan sebagai berikut: 1) Mutiara Al-Fatihah 2) Tafsir al-Maraghi 3) Tafsir Ibnu Kasir 4) Tafsir al-Mishbah. 5) Fi Zilal al-Qur‟an46 Pada mata kuliah ini setelah mempelajari kaidah-kaidah ilmu tafsir, mahasiswa diharuskan memiliki kemampuan tentang menafsirkan ayat-ayat al Qur‟an yang telah disebutkan, buku sumber yang menjadi rujukan sebagian besar berasal dari buku-buku turats atau buku-buku berbahasa Arab. Untuk itu mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Tafsir diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan yang telah disebutkan. d.
Tafsir (II) Tarbawi Tafsir tarbawi adalah mata kuliah yang mempelajari tafsiran ayat-ayat al-Qur‟an yang berkaitan dengan pendidikan. Pada mata kuliah ini wajib diikuti oleh mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Agama Islam. Dalam mata kuliah ini mahasiswa diharuskan memahami beberapa ayat yang dipahami berisi beberapa Prinsip pendidikan dan menerjemahkan serta menjelaskan maksud ayat-ayat berkenaan dengan prinsip-prinsip pendidikan. “ Dalam mata kuliah ini dibahas ayat-ayat yang dipahami berkenaan dengan Kedudukan Belajar-Mengajar, Tujuan Pendidikan, Subyek Pendidikan, Obyek Pendidikan, Metode Pendidikan, Segi-segi Pendidikan, Materi Pendidikan, dan Pendidikan Anak dalam Islam, dan digali (discovery) prinsip-prinsip pendidikan di dalamnya.”47 Dalam mata kuliah ini buku-buku referensi yang menjadi rujukan yaitu Tafsir al-Maraghi, Tafsir Ibnu Kasir, Tafsir al-Mishbah. Dan Fi Zilal al-Qur‟an.48
46
Silabus Mata Kuliah Tafsir I Jurusan PAI FITK 2008 Silabus Mata Kuliah Tafsir Tarbawi Jurusan PAI FITK 2008 48 Ibidh 47
32
e.
Tafsir III Tafsir III adalah mata kuliah yang mempelajari tafsiran ayat-ayat alQur‟an yang diikuti mahasiswa pada peminatan tafsir. Pada mata kuliah ini wajib diikuti oleh mahasiswa semester VII Jurusan Pendidikan Agama Islam. Dalam
mata
kuliah
ini
mahasiswa
diharapkan
mempunyai
kemampuan menerjemahkan dan enjelaskan maksud ayat-ayat berkenaan dengan prinsip-prinsip akhlak (moral), serta memahami beberapa ayat yang dipahami berisi beberapaprinsip akhlak (moral). “Dalam mata kuliah ini dibahas ayat-ayat yang dipahami mengandung nilai-nilai akhlak (moral), meliputi pelaksanaan kewajiban, teguh pendirian, berbuat baik, hemat, larangan putus asa, sabar, kerja keras, adil, jujur, kerja keras, musyawarah (demokrasi), patuh pada pimpinan, larangan mencuri/korupsi, larangan berzina/homo.” “Buku rujukan pada mata kuliah ini dinantaranya yaitu : Tafsir al-Maraghi , Tafsir Ibnu Kasir, Tafsir al-Mishbah. Dan Fi Zilal alQur‟an” 49 2. Hadis Mata kuliah hadis merupakan mata kuliah bidang keislaman yang menjelaskan tentang hadis-hadis yang berkenaan dengan pendidikan maupun bidang lain sebagai sumber kedua dalam kajian ilmu-ilmu agama. Pada mata kuliah hadist terbagi kepada Hadis, Hadis Tarbawi dan Ulumul Hadis. a.
Hadis I Pada mata kuliah hadis diwajibkan pada mahasiswa semester II. Pada mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memahami
pengetahuan dasar
tentang Hadis dan Ulumul Hadis. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dengan baik pentingnya „Ulumul Hadits, khususnya dalam hubungannya dengan kedudukan hadits (Sunnah), fungsi Hadits, kesejarahan Hadits dan „Ulumul Hadits, berbagai istilah yang telah diciptakan oleh ulama, cabang-cabang „Ulumul Hadits, kitab-kitab yang menghimpun hadits dan „Ulumul Hadits, latar belakang penelitian sanad dan matan, tata cara penelitian Hadits pada sumbernya, kualitas Hadits dan kehujjahannya, dan 49
Silabus Mata Kuliah Tafsir III Jurusan PAI FITK 2008
33
biografi singkat beberapa ulama yang berjasa besar dalam bidang pembinaan hadits dan „Ulumul Hadits. Mata Kuliah Ulumul Hadits I dipelajari di semua jurusan dan semua Fakultas. Mata Kuliah Ulumul Hadits I bagi Jurusan PAI dan Ulumul Hadits saja bagi jurusan lain. Bagi jurusan PAI Mata Kuliah Ulumul Hadits I sebagai pengantar bidang pembahasan Ulumul Hadits II. Bagi semua jurusan Mata Kuliah Ulumul Hadits sebagai pengetahuan dasar bagi mahasiswa yang akan mempelajari Hadits. Seseorang tidak akan mampu menelaah dan menilai hadits secara kritis baik segi kuantitatif dan kualitatif
tanpa mempelajari Ulumul Hadits yang telah
dirumuskan oleh para ulama. Demikian juga seseorang tidak akan dapat memahami dan memilah-milah mana hadits yang dapat diterima dan mana yang harus ditolak tanpa mempelajari Ulum al-Hadits. Pembahasan Ulumul Hadits meliputi pengertian Hadits dan sinonimnya, istilah-istilah dalam ilmu Hadits dan oprasional studi Hadits, sejarah perkembangannya, macam-macam dan cabang-cabangnya, permasalahan Hadits dan kalasifikasinya baik dari segi kuantitas dan kualitas, fungsi dan kehujjahannya, dan pengenalan sebagian tokoh Hadits
terutama dari segi konteribusinya terhadap perkembangan
Hadits. Untuk buku sumber pada mata kuliah ini adalah : 1) Dr.H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ulumul Hadis, Amzah Bumi Aksara, Jakarta, 2008 (AMK/UH) 2) Dr. Majid Khon, M.Ag., et all, Ulumul Hadits, PSW UIN Jakarta, 2005 (MK/UH) 3) Dr. M `Ajaj al-Khathîb, , Mukhtashar al-Wajîz fî `Ulûm al-Hadîts, Beirut: Muassasah al-Risâlah, 1985, Cet. Ke-1 (al-Khathîb/MW) 4) Dr. Shubhî, al-Shâlih, `Ulûm al-Hadîts wa Mushthalahuh, Beirut: Dâr al-`Ilm li al-Malâyîn, 1969, Cet. Ke-5 (al-Shâlih/UH) 5) Dr. Mushthafâ al- Siba`î, al-Sunnah wa Makanâtuhâ fi al-Tasyrî` al-Islâmî, Cairo: Dâr al-Salâm, 1998, Cet. Ke-1 (al-Sibâ‟î/SM)
34
6) al-Suyuthi, Tadrîb al-Râwî fi Syarh Taqrîb al-Nawawi, Mesir : Maktabah alNajah, tth ( al-Suyûthî/TR)50
b.
Hadis Tarbawi Dalam mata kuliah hadis tarbawi ini diwajibkan bagi mahasiswa semester V. Mahasiswa mampu memahami dan menyingkap Hadits-Hadits yang berwawasan kependidikan dalam segala aspeknya secara sistematik, metodologis dan rasional. Materi yang dibahas meliputi hadits-hadits yang mengandung makna atau nilai-nilai kependidikan dalam segala aspek pendidikan yang mencakup sifat-sifata pendidik, karakter anak didik,
tujuan, harapan dan cita-cita
pendidikan, strategi atau metode pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, urgensi ilmu dan ulama dan lain-lain. Bahan Sumber pokok dalam perkuliahan ini ialah : 1)
al-Nawawî, Riyâdh al-Shâlihin, Dar al-Kitâb al-`Arabî, Mesir, 1955 (RS)
2)
Dr. Mushthafa al-Khinn, et.all, Nuzhat al-Muttaqîn, Syarah Riyâdh alShâlihîn, Muassasah al-Risâlah, Beirut : 1977 (NM)
3)
M. al-`Alân al-Shiddîqî, Dalîl al-Fâlihin, Syarah Riyâdh al-Shâlihîn, al-Halabi, Mesir (DF) Muhammad Fuad Abdu al-Bâqî, al-Lu‟lu‟ wa al-Marjân, Dar al-Fikr,
4)
Beirut (LM) 5)
al-`Asqalânî, Bulûgh al-Maram, al-Haramayn, Jiddah. (BM)
6)
al-Suyuthî, al-Jâmi‟ al-Shaghîr, Maktabah Dar Ihya al-Kugub alArabiyah, Indonesia (JS)51
c.
Ulumul Hadis Dalam mata kuliah ini mahasiswa dapat mengetahui secara medalam tentang periwayatan hadits dan metode periwayatan, menelusuri dan menganalisis kualaitas 50 51
sanad dan matan Hadits (takhrij al-Hadits),
Silabus Mata Kuliah Hadis Jurusan PAI FITK 2008 Silabus Mata Kuliah Hadis Tarbawi Jurusan PAI FITK 2008
35
perbedaan pandangan ulama dalam
menilai Hadits, hadits-hadits yang
tampak bertentangan, makna hadits gharib dan kontekstual. Mata Kuliah Ulumumul Hadits II difokuskan
pada penelusuran
Hadits di berbagai buku induk Hadits dan menganalisis kualitas sanad dan matan dengan
standar kualitas yang telah disepakati para ulama. Untuk
mendukung penelitian ini disertakan ilmu-ilmu penunjang seperti biografi para perawi ( Ilmu Tawârîkh al-Rijâl), menilai ketsiqahan atau kedla`ifan seorang perawi Hadits, memecahkan keganjilan, Hadits-Hadits yang kontra, fungsi Asbab wurud, Hadits-Hadits yang gharib dan makna tekstualitas serta kontekstualitas. Bahan Sumber pokok dalam perkuliahan ini ialah : 1)
Dr.H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ulumul Hadis, Amzah Bumi Aksara, Jakarta, 2008
2)
al-Suyuthi, Tadrîb al-Râwî fi Syarh Taqrîb al-Nawawi,
Mesir :
Maktabah al-Najah, tth 3)
Dr. Mahmud al-Thahan, Taisir Mushthalah Hadits, Dar al-Tsaqafah alIslamiyah, tth,
4)
Prof.Dr.HM. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahehan Sanad Hadits, Bulan Bintang, Jakarta, 1987,
5)
-------, Metodologi Penelitian Hadits, Bulan Bintang, Jakarta, 1987,
6)
-------, Cara Praktis Mencari Hadits, Bulan Bintang, Jakarta, 1987,
3. Tasawuf Dalam mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memahami secara mendalam dan objektif tentang sistem Akhlak Islam (Akhlak Tasawuf), sejarah perkembangan,
ruang lingkup,
ajaran-ajaran dan komitmen terhadap
pengamalannya. Dalam mata kuliah ini mahasiswa diharapkan : 1) Memahami secara mendalam tentang ta‟rif, tujuan, ruang lingkup dan sejarah Akhlak Tasawuf. 2) Memahami secara mendalam Sendi-sendi pokok Akhlak Mulia, cara pembinaan dan pemeliharaannya. 3) Memahami secara mendalam Sendi-sendi pokok Akhlak tercela, pencegahan dan penanggulangannya.
36
4) Memahami secara mendalam Akhlak kepada Alllah, kepada Rasulullah, kepada orang tua dan terhadap masyarakat-lingkungan hidup. 5) Memahami secara mendalam norma-norma syari‟at tentang kebaikan, kebahagiaan, hedonisme, kemerdekaan dan kebangsaan. 6) Memahami secara mendalam ta‟rif, tujuan, sejarah dan faidah Taswuf Akhlaki. Mata kuliah Akhlak tasawuf ini merupakan mata kuliah yang berisi dua sub bidang ilmu, yakni ilmu akhlak, etika atau moral dan bidang ilmu tasawuf (Tasawuf Akhlaki/Amali, bukan tasawuf falsafi). Mata kuliah ini wajib diambil oleh seluruh mahasiswa Jurusan PAI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Makna Akhlak Tasawuf dalam mata kuliah ini dimaknai keadaan jiwa yang sangat mendalam yang dengan mudah menimbulkan gejala dan perilaku yang baik, sopan dan santun karena pembiasaan yang berulang kali, menyangkut hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia dan lingkungan hidup. Dalam mata kuliah ini tidak hanya menekankan pemahaman secara cognitif, tetapi juga aspek afektif dan psichomotoric (sikap dan ketrampilan). Oleh karena itu, ilmu ini sangat menekankan pentingnya penanaman pembiasaan yang berulang kali mengenai nilai-nilai luhur akhlak al-karimah yang perlu diamalkan dan akhlak madzmumah yang harus ditinggalkan. Dalam mata kuliah ini referensi yang menjadi sumber utama yaitu : 1) Abu Hamid Al-Ghazali, Ihya‟ „Ulum al-Din, Daar al-Fikr, Beirut, t.t. 2) Ibn Hajar Al-‟Asqalani, Fath al-Bari, Al-Bab Al-Halabi, Mesir, 1959 3) Jalal Al-Din Al-Suyuthi, Al-Jami‟ Al-Shaghir, Mushthafa Al-Halababi AlHalabi, Mesir 4) Ibn Miskawaih, Tahdzib Al-Akhlaq wa Tathhir Al-A‟raq, Mathba‟ah Kurdistan al-Kurdi, t.t. 5) Dr. Ahmad Amin, Al-Akhlak, terjemahan Prof. KH. Farid Ma‟ruf, Bulan Bintang, Jakarta, 1975 6) Dr. Ahmad Amin, Fajr al-Islam, Sulaiman Mar‟I, Singapura, 1965 7) Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, Bulan Bintang, Jakarta, 1973
37
8) Amin Kurdi, Tanwir al-Qulub, Dalilah, t.t. 9) Mahmud Syaltut, Al-Islam „Aqidah wa Syari‟ah, Dar al-Qalam Mesir, 1973 10) Prof. Dr. Moh. Ardani, Al-Qur‟an d52
E. Penelitian yang Relevan 1.
Metode Amsilati Dalam Meningkatkan Baca Kitab Kuning (Studi Terhadap Pembelajaran Kitab Kuning Di Pesantren As Salafiyah Sukabumi) oleh : Dadan Ramhani Umarela. Skripsi Jurusan PAI FITK UIN Jakarta tahun 2012. Penelitian ini untuk mengetahui secara khusus bagaimana penerapan, konsep metode amtsilati yang digunakan dalam proses belajar mengajar di Pesantren
Salafiyah,
dan
hambatan-hambatan
yang
terdapat
dalam
pembelajaran baik itu pengajar maupun peserta didik. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, deskriftif dengan jenis penelitian studi kasus. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan metode amstilati dalam pembelajaran kitab kuning di Pesantren Salafiyah Sukabumi menunjukkan bahwa sebagian besar (mayoritas) persepsi siswa berada dalam kategori baik, sedangkan berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan untuk mengetahui penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi mahasiswa PAI. 2.
Minat Mahasiswa Pendidikan Agama Islam dalam Pembelajaran Kitab Kuning, oleh : Alpiah. Skripsi Jurusan PAI FITK UIN Jakarta tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris, valid dan informasi tentang mengetahui minat mahasiswa Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran kitab kuning dan mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi mahasiswa PAI dalam belajar kitab kuning. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriftif dengan data yang digunakan adalah riset kepustakaan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa pendidikan agama Islam memiliki minat dalam belajar kitab kuning.
52
Silabus Mata Kuliah Tasawuf Jurusan PAI FITK 2008
38
Pada penelitian yang penulis lakukan, penulis berupaya mengetahui penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi, karena melihat bahwa masih terdapat juga mahasiswa yang mempelajari kitab kuning dan memahami kitab kuning di universitas-universitas sehingga penulis mencoba mengetahui tentang menggunaan kitab kuning tersebut dalam penulisan skripsi.
F. Kerangka Berfikir Berdasarkan kajian teoritik di atas, maka penulis dapat merumuskan kerangka berpikir bahwa karya ilmiah adalah hasil karya tulis seseorang yang berupa rangkaian fakta hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala dan pendapat yang disusun dan ditulis secara sistematis sesuai dengan tata cara ilmiah menjadi sebuah karangan yang utuh. Penulisan karya ilmiah yang wajib diadakan di perguruan tinggi adalah skripsi, penulisan skripsi sudah tidak asing bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan pendidikan S1. Skripsi merupakan hasil dari penelitian, pemikiran, pendapat, dan gagasan seorang penulis yang bertujuan untuk melatih mahasiswa berpikir secara sistematis, logis dan ilmiah. Di jurusan PAI skripsi terbagi pada 2 bagian yaitu skripsi bidang metodologi atau kajian umum dan skripsi bidang keislaman. Untuk skripsi bidang keislaman terkait dengan kajian keislaman seperti tafsir, hadis, fiqih, ilmu kalam dan tasawuf yang merujuk kepada literaturliteratur keagamaan. Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam harus mampu menguasai empat mata pelajaran tersebut maupun kajian ilmu-ilmu agama lainnya, yang sumber kajian utamanya berasal dari buku-buku turats atau kitab kuning, selain itu kitab kuning juga menjadi referensi utama dalam penulisan tugas akhir mahasiswa atau skripsi khususnya dalam bidang keislaman. Kitab kuning merupakan kitab karya ulama-ulama masa lampau maupun ulama-ulama kontemporer yang berbahasa Arab dan berisi tentang ilmu-ilmu ajaran Islam maupun penjelasan lebih rinci dari al-Qur`an dan Hadis. Namun belakangan ini Kitab kuning biasanya lebih banyak digunakan di kalangan
39
pesantren-pesantren, sekolah-sekolah Islam serta universitas-universitas Islam yang dijadikan sebuah referensi khususnya dalam penjelasan tentang ilmu-ilmu kajian keislaman seperti fiqih, ulumul hadis, tafsir, tauhid, dan ilmu-ilmu agama lainya, karena kitab kuning biasanya berpedoman langsung kepada al-Qur`an dan hadis. Untuk itu bagi mahasiswa jurusan pendidikan agama Islam seharusnya menguasai kitab kuning agar teranpil dan berkompeten dibidangnya. Karena merupakan rujukan utama dalam kajian-kajian ilmu agama Islam.
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada bulan Maret 2013. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian No
Tanggal
1.
24 Januari 2014
2.
24 Desember - 13 Maret
3.
24 Januari 2014
4.
4 Februari 2014
5.
12 Februari 2014
Kegiatan
Sumber Data
Memberikan surat izin
Kajur Pendidikan
penelitian
Agama Islam
Wawancara Mahasiswa
Mahasiswa Jurusan
Jurusan Pendidikan Agama
PAI yang sedang
Islam
menyusun skripsi
Wawancara Kajur Pendidikan Agama Islam Wawancara Dosen bid. studi Qiroatul Kutub Wawancara Dosen bid.
Bahrissalim, M. Ag
Muhbib Abdul Wahab
Prof. Abuddin Nata
41
studi keislaman PAI
6.
2 April 2014
Observasi di Perpustakaan Utama UIN Jakarta
Observasi skripsi 7.
3 April 2014
mahasiswa Jurusan pendidikan Agama Islam tahun akademik 2012
8.
4 April 2014
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Skripsi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Observasi di Perpustakaan
Skripsi Perpustakaan
FITK
FITK lantai 7
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif yaitu pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta dan data yang penulis peroleh sebagaimana adanya tentang penggunaan kitab kuning dalam penulisan referensi skripsi bidang keislaman mahasiswa pendidikan agama Islam, kemudian dianalisis untuk mengambil sebuah kesimpulan. “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deksripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.”1 Penulis menggunakan metode Deskriptif yaitu “penelitian yang tidak menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu gejala 1
Lexy J Moeleong, op.cit., hal. 6
42
atau kejadian.”2 “Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa sehingga metode ini sering pula disebut sebagai metode analitik.”3 Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kepustakaan guna mendapatkan data-data dan teori-teori yang berasal dari buku, jurnal, maupun sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini, tentang analisis penggunaan kitab kuning dalam penulisan karya ilmiah: skripsi. Dan untuk memperoleh data dan informasi penulis menggunakan penelitian lapangan. Penulis meneliti objek yang ditentukan yaitu skripsi Jurusan PAI bidang keislaman tahun 2012 di Perpustakaan Utama UIN Jakarta.
C. Variabel dan Subyek Penelitian 1.
Variabel Penelitian Variable pada penelitian ini yaitu : a.
Karya ilmiah mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Jakarta yang berupa skripsi bidang keIslaman tahun 2012
b.
Kitab kuning, kitab yang berbahasa Arab berisi kajian materi terkait dengan ilmu-ilmu agama maupun ajaran Islam digunakan sebagai referensi dalam penulisan skripsi
2.
Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah orang yang memberikan informasi dalam kegiatan
penelitian. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini yaitu: a.
Mahasiswa Jurusan pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, yang sedang menyusun skripsi.
b.
Dosen bidang studi ke-Islaman Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta.
2 3
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hal. 234. Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: PT. Tarsito, 1990), hal. 140.
43
D. Teknik Pengumpulan Data Dalam setiap penelitian, sumber data merupakan “komponen yang sangat penting. Sebab tanpa adanya sumber data maka penelitian tidak akan berjalan, sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data itu diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun pertanyaan lisan.”4 Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi “Observasi atau pengamatan adalah teknik pengamatan melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.”5 Dalam penelitian ini penulis mengamati secara langsung peristiwa/ keadaan di Ruang Skripsi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mellihat berbagai skripsi Jurusan PAI tahun akademik 2012 dan mengamati mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Sebagai peneliti yang berperan untuk memperoleh suatu keabsahan data, penulis melihat, mengamati, dan mencatat kejadian yang sebenarnya terjadi dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. 2. Wawancara “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.”6
4
Suharsimi Arikunto, Prosedure Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal. 172 5 Lexy J. Moleong, op.cit hal. 174 6
Ibidh hal. 186
44
“Teknik interview atau teknik wawancara, yaitu teknik yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data dan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil.”7 Adapun wawancara, atau dialog yang dilakukan kepada 10 mahasiswa PAI yang sedang menyusun skripsi, untuk memperoleh informasi seputar pemahaman mahasiswa terhadap kitab kuning dan penggunaanya sebagai referensi skripsi. Dan penulis mewawancarai dosen bidang keislaman jurusan Pendidikan Agama Islam, dan Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam. 3. Dokumentasi “Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti tidak hanya dokumen resmi.”8 “Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.”9 Untuk melengkapi data yang sudah diperoleh melalui observasi dan wawancara,
peneliti
juga
menggunakan
metode
dokumentasi
untuk
mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian.
E. Instrumen Penelitian “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”10 Dalam penelitian ini yang berjudul Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang 7
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 194 Irwan Soehartono, Metode Peneitian Sosial.( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 70 9 Lexy J. Moleong, op.cit, hal. 217 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hal. 128. 8
45
KeIslaman Tahun Akademik 2012), penulis menggunakan instrumen penelitian dengan bentuk non test yaitu wawancara dan lembar observasi. Instrumen non test yang pertama yaitu wawancara, diperuntukkan kepada Mahasiswa jurusan PAI yang sedang menyusun skripsi dan wawancara Kajur Pendidikan Agama Islam, serta Dosen bidang ke-Islaman PAI. Yang kedua lembar observasi berupa catatan klasifikasi skripsi mahasiswa PAI dan catatan keadaan mahasiswa di perpustakaan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara No.
Variabel Penelitian
1.
Karya ilmiah mahasiswa jurusan
Kisi-Kisi 1. Penggunaan literatur dalam penulisan karya ilmiah (skripsi)
Pendidikan Agama 2. Judul skripsi dan penelitian yang Islam FITK UIN
Nomor Butir
sedang dilakukan
1,2,3, 10.
Jakarta yang berupa skripsi bidang keIslaman tahun 2012 2.
Kitab kuning, kitab
1. Pemahaman terhadap buku-
yang berbahasa Arab
buku turats/kitab kuning
berisi kajian materi
2. Penggunaan kitab kuning
4,5,6,7,8,9,11,
terkait dengan ilmu-
dalam penulisan skripsi
12,13.
ilmu agama maupun ajaran Islam
46
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk mengetahui apakah; data yang telah diolah dan dianalisis itu benarbenar valid atau tidak, maka penulis melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi. Dalam penelitian ini, triangulasi yang digunakan merupakan teknik pengumpulan data sekaligus menguji kreadibilitas data, yaitu mengecek kreadibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. “Teknik triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data lain. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kreadibilitas data.”11 “Denzim (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.”12 Dalam hal ini penulis membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan data hasil wawancara, dan membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang berkaitan.
G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini penelitian ini penulis menggunakan analisa data model miles dan Huberman, yaitu “analisis data yang dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.”13 Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui 11
Sugiyono, metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), cet. VIII, hal. 241 12 Lexy J Moeleong op.cit., hal. 330 13 Sugiyono, op. cit., hal. 337
47
serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah. 1.
Reduksi Data “Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya apabila diperlukan.”14 Setelah memperoleh data dari berbagai sumber yakni dari pengamatan, wawancara dan dokumentasi, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data dengan menelaah, mempelajari, menyeleksi dan memfokuskan hal-hal penting yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini. 2.
Penyajian Data “Penyajian data ini merupakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
Penyajian data dilakukan karena data yang terkumpul demikian banyak, sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam menggambarkan detail secara keseluruhan. Setelah data direduksi, maka penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.”15 Setelah melalui reduksi data, langkah selanjutnya dalam analisis data adalah penyajian data dari data yang terkumpul dan bertumpuk-tumpuk akan dideskripsikan secara tersusun untuk diambil sebuah kesimpulan. 3.
Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan “kegiatan di akhir penelitian
kualitatif. Penelitian harus sampai pada kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik
14 15
Ibid., hal. 338 Ibid., hal. 341
48
dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subyek tempat penelitian itu dilaksanakan.”16 Setelah data yang terkumpul direduksi dan selanjutkan disajikan, maka langkah yang terakhir dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan atau verifikasi. Analisisnya menggunakan analisis model interaktif, artinya analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut. Data yang terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara, dan pemanfaatan dokumen yang terkait dengan pelatihan dan sumber-sumber belajar yang sedemikian banyak direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian yang terkait dengan penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi bidang keislaman tahun akademik 2012.17
16
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 87 17 Pedoman Penulisan Skripsi FITK, op.cit., hal. 70-71.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Karya ilmiah merupakan hal yang populer di kalangan mahasiswa, karena merupakan tugas utama yang sering dikerjakan mahasiswa pada umumnya. Karya ilmiah itu diantaranya makalah, jurnal, laporan penelitian, skripsi dan lain-lain. Dalam penulisan karya ilmiah mempunyai tujuan menemukan sesuatu hal yang baru yang berguna bagi masyarakat di dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan. Karya ilmiah yang wajib dikerjakan mahasiswa yaitu skripsi. skripsi merupakan tugas akhir untuk mencapai kelulusan dan gelar Sarjana. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan masalah pada skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Jakarta. Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan data yang penulis peroleh dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara, berupa skripsi mahasiswa Jurusan PAI pada tahun 2012, wawancara mahasiswa Jurusan PAI yang sedang menyusun skripsi dan wawancara Dosen bidang studi keislaman Jurusan PAI. Dari hasil observasi dan dokumentasi yang penulis dapatkan di Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terdapat 148 jumlah skripsi tahun akademik 2012.1 Dari jumlah 148 skripsi tersebut terdapat beragam judul yang dapat dikategorikan pada dua bidang kajian, yaitu pertama, bidang kajian umum seperti metodologi, penelitian tindakan kelas dan lain-lain. 1
Lembar observasi Skripsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Tahun 2012.
50
Yang kedua bidang kajian ke-Islaman yang berkaitan dengan tafsir, hadis, fiqih, pemikiran, akhlak tasawuf dan sejarah. Untuk kategori yang pertama yaitu skripsi bidang umum, merupakan skripsi berupa penelitian mahasiswa PAI yang berkaitan dengan dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam, seperti analisis pemikiran tokoh, metode, strategi dalam pembelajaran, mencari suatu hubungan atau pengaruh yang berkenaan dengan bidang pendidikan Islam, seperti contoh judul skripsi bidang umum : 1.
Pengaruh Minat Membaca Buku Sejarah Kebudayaan Islam dengan Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Al Islamiyah PUI Pancoran Jakarta Selatan)
2.
Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak di SMP Nahdlatul Wathan Jakarta Timur. Yang kedua bidang keislaman yaitu skripsi atau penelitian mahasiswa
PAI yang isi dari penelitian atau kajian tersebut berkaitan dengan kajian-kajian agama Islam dan literatur-literatur keislaman. Dalam hal ini penulis memfokuskan skripsi kajian keislaman yang berkaitan dengan penggunaan literatur buku-buku turats atau kitab kuning dalam referensi skripsi. Seperti contoh judul skripsi kajian keislaman : 1.
Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-qur'an (Kajian Tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59).
2.
Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-Muta'allim. Di jurusan Pendidikan Agama Islam jumlah skripsi tahun akademik 2012
untuk bidang umum terdapat 123 skripsi, sedangkan skripsi bidang keislaman terdapat 25 jumlah skripsi.2 Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah penelitian, hanya meneliti skripsi bidang keislaman tahun akademik 2012. Penulis mendapatkan data dan dokumentasi skripsi mahasiswa PAI tahun akademik 2012 di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, karena di Perpustakaan Utama semua skripsi mahasiswa UIN khususnya dalam penelitian ini, skripsi jurusan PAI tersedia di ruang skripsi Perpustakaan Utama. Dari 25 2
2012.
Lembar Observasi Daftar Skripsi Mahasiswa PAI bidang Keislaman Tahun Akademik
51
skripsi itulah penulis mendapatkan data berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang penulis analisis.
Tabel 4.1 Daftar Skripsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Bid. Keislaman Tahun Akademik 2012 No JUDUL SKRIPSI .
NAMA PENULIS
1
Aspek-Aspek Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Eet Suhaeti Dalam Surat Al-Dhuha dan Al-Insyirah
2
Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-qur'an (Kajian Rina Fatimah Tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59)
3
Konsep Pendidikan Akhlak Pada Anak Didik Menurut Siti Mulyanih Al Ghazali
4
Prinsip-Prinsip Keguruan Menurut Al-Qur'an dalam Ahmad Surat Al Muddatstsir Ayat 1-7 Batubara
5
Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Al Assbiy Assyddiqi Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumi Al Din
6
Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Surat Aji Payumi Luqman [31] Ayat 17-19
7
Pola Interaksi Guru Dengan Murid Dalam Perspektif Achmad Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 66-70) Qureshi
8
Akhlak Guru Dalam Pandangan Al-Ghazali
Roni Pardede
9
Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-Muta'allim
Alfian Haikal
10
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam Ibadah Puasa Ayu Apriyanti Pada QS. Al-Baqarah Ayat 183-188
11
Konsep Etika Belajar Mengajar Dalam Kitab adab Al- M. H. Dunya Wa Al-Din karya Imam Al-Mawardi Romadlon
12
Pendidikan Keluarga yang Terkandung Dalam AlMisbahudin Qur'an Kajian Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6
13
Kedudukan Peserta Didik Dalam Perspektif Hadits
Rizal
Fiqri
Nur
Ahmad Zubair
52
14
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang terkandung Dalam Siti Masyhuroh Surat An-Nahl Ayat 90 Dan Aplikasinya di Madrasah
15
Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam Al-Qur'an Dan Aplikasinya dalam Pendidikan (Suatu kajian tafsir Surat Qiroatul husna Ali-Imran: 104, 110, 114
16
Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Hadimuddin Surat At-Tagabun ayat: 14) Daulay
17
Membumikan Konsep Pendidikan Menurut Al-Ghazali
18
Nilai-nilai Pendidikan dalam Surat Al-Baqarah 177 M. Romadhon (Kajian Tafsir Tahlili)
19
Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perspektif Hadits
20
Sex Education dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surat M. Afif Fathian An-Nur ayat 30-31)
21
Aspek-aspek Pendidikan Akhlak yang Terkandung Achmad Syafief pada QS. Ali Imran ayat 133-136
22
Konsep Tazkiyat Al-Nafs Menurut Al-Ghazali (Telaah Suriadi dalam Ihya 'Ulum al-Din)
23
Pembentukan Kepribadian Mulia Menurut Tasawuf AlUci Udriah Ghazali
24
Karakter Pendidikan dalam Hadits
25
Akhlak Wanita Muslimah Dalam Rumah Tangga Dan Linda Masyarakat Yang Terkandung Dalam QS.ANPurnamasari NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33
Mujari
Ika Nursyifa
Umi Kholifah
53
B. Penggunaan Literatur dalam Penulisan Skripsi 1.
Sumber Sekunder Penggunaan literatur berupa data sekunder dalam penulisan skripsi
merupakan data pendukung seperti buku-buku yang berkaitan dengan penelitian dan dokumen yang memperkuat kebenaran data dalam sebuah penelitian. Untuk skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam bidang keislaman yang berkaitan dengan sumber dari buku-buku turats atau kitab kuning dalam mengambil literatur selain diharuskan menggunakan sumber primer, sumber sekunder juga diharuskan dalam mengambil literatur pada sebuah penelitian tetapi tidak semua menggunakan data sekunder, harus juga di lampirkan data primer. Dari hasil observasi yang penulis dapatkan pada literatur beberapa skripsi pada tabel 4.1 data sekunder tersebut diantaranya berupa buku-buku terjemah dan buku yang merangkum ataupun ringkasan dari intisari pembahasan di dalam kitab kuning. Buku-buku tersebut berbahasa Indonesia agar memudahkan pembacanya untuk lebih memahami isi dari sebuah kitab yang berbahasa Arab. Bagi mereka yang tidak bisa membaca dan memahami kitab kuning lebih cenderung menggunakan buku-buku terjemah, atau buku-buku yang berbahasa Indonesia daripada buku-buku turats atau kitab kuning. Buku-buku terjemah maupun bukubuku umum yang berbahasa Indonesia yang sering digunakan mahasiswa dalam penulisan skripsi bidang keislaman diantaranya : Sebab Turunnya Al-Qur`an karya Jalaluddin As-Suyuthi, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir dan Terjemah Riyadh al-Salihin, pengarang Mushlich Shabir. Buku-buku tersebut biasanya digunakan bagi mahasiswa yang menyusun skripsi bidang kajian tafsir dan hadist.
2.
Sumber Primer Sumber primer atau sumber utama dalam penelitian ini yang dimaksud
adalah buku-buku turats atau kitab-kitab kuning yang berbahasa Arab karya ulama-ulama masa lampau maupun ulama kontemporer. Dalam skripsi bidang keislaman seperti tafsir, hadis dan akhlak tasawuf, data primer dari penelitian tersebut harus menggunakan kitab kuning sebagai sumber utama, lebih valid data pada skripsi tersebut jika langsung mengutip dari sumber aslinya yaitu kitab
54
kuning yang berbahasa Arab bukan dari terjemah. Karena mahasiswa PAI dituntut untuk bisa menguasai kajian-kajian keislaman yang semua kajian keagamaan itu bersumber dari kitab kuning. Kitab kuning yang sering digunakan oleh mahasiswa PAI yang sedang menyusun skripsi bidang keislaman diantaranya : Tafsir AlMaraghi, Ihya Ulumuddin, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Jalalain, Riyadush Sholihin, dan buku-buku turats lainnya yang menjadi sumber utama dalam kajian keIslaman.
C. Penggunaan Kitab Kuning sebagai Referensi dalam Penulisan Skripsi Mahasiswa PAI Bidang Keislaman Tahun Akademik 2012 Di dalam penulisan skripsi kajian keislaman mahasiswa diwajibkan untuk menggunakan referensi kitab kuning bagi karya ilmiah bidang keagamaan.3 Referensi tersebut berasal dari buku-buku turats yang berbahasa Arab yang merupakan kitab karangan hasil ulama-ulama terdahulu maupun ulama kontemporer, yang lebih populer disebut kitab kuning, walaupun tidak semua buku-buku turats berwarna kuning tetapi kitab kuning merupakan sebutan yang khas dari masa lampau hingga saat ini dan menjadi referensi wajib bagi kalangan pesantren maupun ilmuwan muslim dalam mengkaji masalah keagamaan. Namun fenomena umumnya adalah masih banyak Mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir kuliah atau skripsi tidak menggunakan referensi sumber asli kitab kuning. Hal ini bisa disebabkan karena mahasiswa tidak menguasai kitab kuning atau karena malas tidak ingin repot untuk mencari sumber asli untuk dijadikan referensi dalam penelitian atau karena mahasiswa belum terbiasa menggunakan referensi dari sumber aslinya.4 Dalam pembahasan penelitian ini penulis memfokuskan pada skripsi bidang keislaman yang menggunakan referensi kitab kuning sebagai sumber primer. Dan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penggunaan kitab kuning yang dilakukan mahasiswa Jurusan PAI dalam penulisan skripsi, maka dari itu penulis menganalisis skripsi bidang keislaman untuk mengetahui mahasiswa PAI 3
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014 Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada tanggal 12 Februari 2014 4
55
yang menggunakan kitab kuning sebagai referensi utama atau mereka menggunakan buku-buku terjemah yang bukan sumber utama. Dalam skripsi bidang keislaman Jurusan PAI terdapat 5 bidang kajian keislaman, yaitu bidang Tafsir, Hadis, Sejarah, Fiqih dan Pemikiran/Tasawuf. Dari 25 skripsi mahasiswa PAI bidang keislaman, penulis hanya menemukan 3 bidang kajian keislaman, diantaranya sebagai berikut : 1.
Tafsir Dari 26 skripsi bid. keislaman ada 14 skripsi yang berkaitan dengan kajian tafsir diantaranya yaitu: a.
Akhlak Wanita Muslimah Dalam Rumah Tangga Dan Masyarakat Yang Terkandung Dalam QS.AN-NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33 Dalam skripsi ini, menjelaskan kandungan isi surat An-Nur dan Al-
Ahzab tentang akhlak wanita dalam berumah tangga. Sumber data dalam penelitian ini adalah Al-Qur’an dan Kitab-kitab Tafsir yang membahas QS.AN-NUR:31Dan AL-AHZAB:32-3. Dan buku-buku yang berkaitan tentang Akhlak Wanita Muslimah Dalam Rumah Tangga Dan Masyarakat Yang Terkandung Dalam QS.AN-NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33 Referensi di dalam skripsi ini hanya sedikit menggunakan kitab kuning atau buku-buku turats hanya 1 kitab kuning yang digunakan dalam skripsi ini, dan banyak menggunakan buku-buku terjemah seperti Terjemah Kitab Shahih Bukhari oleh Ahmad Sunarto dan Kitab Terjemah Abdul Hayy Al Farmawati, dengan judul Metode Tafsir Maudu’i. Penulis juga menggunakan buku-buku umum dan menggunakan sumber internet lebih banyak dibandingkan dengan sumber asli/kitab kuning.5 b.
Aspek-aspek Pendidikan Akhlak yang Terkandung pada QS. Ali Imran ayat 133-136 Penelitian pada skripsi ini untuk mengetahui aspek-aspek pendidikan
akhlak yang terkandung pada surat al-Imran ayat 133-136. Buku sumber pada penelitian ini menggunakan sedikit kitab kuning dan Tafsir berbahasa 5
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Linda Purnamasari, Akhlak Wanita Muslimah Dalam Rumah Tangga Dan Masyarakat Yang Terkandung Dalam QS.AN-NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33
56
Indonesia seperti Tafsir Al-Misbah dan Tafsir terjemah seperti: Terjemah Tafsir Fii Zilalil Qur’an serta buku-buku umum yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai sumber sekunder seperti: Pengantar Studi Akhlak dan lain-lain. Dalam skripsi ini penulis tidak menggunakan referensi dari internet.6 c.
Sex Education dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surat An-Nur ayat 30-31) Dalam penelitian ini penulis mengkaji tafsir surat An-Nur ayat 30-31
yang mengandung pembahasan tentang sex education. Sumber dalam skripsi ini berupa Tafsir ayat Al-Quran yang membahas tentang surat An-Nur ayat 30-31, dan kitab-kitab yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, bukubuku umum maupun terjemah sebagai sumber pendukung. Tetapi dalam skripsi ini tidak ada sumber kitab kuning yang dikutip dalam skripsi ini. Referensi pada skripsi ini banyak menggunakan terjemah seperti: Terjemah Tafsir Al-Maraghi, dan Terjemah Tafsir Ibnu Katsir. Penulis juga menggunakan referensi internet.7 d. Nilai-nilai Pendidikan dalam Surat Al-Baqarah 177 (Kajian Tafsir Tahlili) Skripsi ini membahas kajian tafsir tentang nilai-nilai pendidikan dalam surat Al-Baqarah ayat 177, sumber primer dalam skripsi ini Tafsir yang membahas surat Al-Baqarah ayat 177. Dalam skripsi ini banyak menggunakan referensi tafsir terjemah dan hanya sedikit menggunakan sumber asli dari kitab kuning yaitu 2 kitab kuning. Penulis lebih banyak menggunakan buku-buku terjemah seperti: Terjemah Tafsir At-Tabari dan terjemah tafsir Al-Maraghi.8
6
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Achmad Syarief, Aspek-aspek Pendidikan Akhlak yang Terkandung pada QS. Ali Imran ayat 133-136 7 Lampiran Skripsi UIN 2012 : M. Afif Fathian, Sex Education dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surat An-Nur ayat 30-31) 8 Lampiran Skripsi UIN 2012 : M. Romadhon, Nilai-nilai Pendidikan dalam Surat AlBaqarah 177 (Kajian Tafsir Tahlili)
57
e.
Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surat At-Tagabun ayat: 14) Kajian tafsir pada penelitian ini membahas tentang pendidikan akhlak di
dalam surat At-Tagabun ayat: 14. Skripsi ini menggunakan referensi bukubuku turats yaitu 16 kitab kuning sebagai sumber kajian utama dan menggunakan buku terjemah sebagai sumber data pendukung. Salah satu kitab kuning yang menjadi referensi dalam skripsi ini adalah kitab Tafsir Al-Maraghi dan Kitab Al-Bukhari Al Jami As Shahih. Dan buku terjemah dalam skripsi ini adalah Terjemah Kitab karangan Jalaluddin As Suyuthi yang berjudul Lubabun Nuqul Fi Asbabul Nuzul. 9 Dalam skripsi ini penulis lebih banyak menggunakan kitab kuning daripada buku-buku terjemah. f.
Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam Al-Qur'an Dan Aplikasinya dalam Pendidikan (Suatu kajian tafsir Surat Ali-Imran: 104, 110, 114) Skripsi ini membahas tentang Amar Ma'ruf Nahi Munkar kajian tafsir
Surat Ali-Imran: 104, 110, 114 dalam Al-Qur'an. Pembahasan dalam skripsi ini jelas berkaitan dengan tafsir ayat al-Qur`an surat al-Imran. Dalam skripsi ini hanya menggunakan buku-buku terjemah, tidak ada refrensi kitab kuning. seperti Terjemah Ihya Ulumudddin, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Fi Zhilalil Qur’an dan lain-lain.10 g.
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang terkandung Dalam Surat An-Nahl Ayat 90 Dan Aplikasinya di Madrasah Skripsi ini membahas nilai-nilai pendidikan akhlak pada surat An-Nahl
Ayat 90. Skripsi ini menggunakan referensi dari kitab kuning hanya 3 kitab kuning. seperti Al Muwatha Imam Malik dan dalam penelitian ini penulis menggunakan buku terjemah seperti : Terjemah Tafsir Al-Qurtubi, sedangkan
9
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Hadimuddin Daulay, Pendidikan Akhlak Dalam AlQur'an (Kajian Tafsir Surat At-Tagabun ayat: 14) 10 Lampiran Skripsi UIN 2012 : Qiroatul Husna, Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam AlQur'an Dan Aplikasinya dalam Pendidikan (Suatu kajian tafsir Surat Ali-Imran: 104, 110, 114).
58
untuk tafsir dengan berbahasa Indonesia seperti Tafsir Al Misbah, dan internet hanya sebagian kecil.11 h. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Ibadah Puasa Pada QS. Al-Baqarah Ayat 183-188 Skripsi ini membahas tentang Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam ibadah puasa pada surat Al-Baqarah ayat 183-188. Pada skripsi ini penulis menggunakan referensi lebih banyak menggunakan buku terjemah seperti: Tafsir Ayat-ayat Ahkam. Dan penulis hanya sedikit menggunakan kitab kuning hanya 1 kitab kuning, seperti: Tafsir Al Manar. Dan juga hanya sedikit menggunakan referensi yang mengambil dari internet. 12 i. Pendidikan Keluarga yang Terkandung Dalam Al-Qur'an Kajian Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6 Skripsi ini membahas tentang kandungan pendidikan keluarga yang terkandung pada Surat At Tahrim ayat 6. Pada skripsi ini penulis menggunakan buku referensi utama dari kitab terjemah seperti Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Kitab kuning dalam referensi ini hanya sedikit yaitu 5 kitab kuning dan lebih banyak menggunakan buku-buku terjemah dan bukubuku umum yang berbahasa Indonesia.13 j. Pola Interaksi Guru Dengan Murid Dalam Perspektif Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 66-70) Pada skripsi ini menjelaskan pola interaksi guru dengan murid menurut tafsir surat al-kahfi ayat 66-70. Referensi pada penelitian ini menggunakan referensi dari literatur kitab kuning hanya 3 kitab, dan buku terjemah serta buku-buku umum. Referensi buku-buku terjemah lebih dominan dibanding dengan kitab kuning seperti Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Terjemah Tafsir alQurthubi dan lain-lainnya. Untuk kitab kuning dalam skripsi ini penulis
11
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Siti Masyhuroh, Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang terkandung Dalam Surat An-Nahl Ayat 90 Dan Aplikasinya 12 Lampiran Skripsi UIN 2012 :Ayu Apriyanti, Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam Ibadah Puasa Pada QS. Al-Baqarah Ayat 183-188 13 Lampiran Skripsi UIN 2012 : Misbahudin, Pendidikan Keluarga yang Terkandung Dalam Al-Qur'an Kajian Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6
59
mengambil referensi dari kitab Zadul Masir Fi Ilmi Tafsir karya Ibnu al Jauzi.14 k.
Prinsip-Prinsip Keguruan Menurut Al-Qur'an dalam Surat Al Muddatstsir Ayat 1-7 Skripsi ini membahas tentang prinsip-prinsip Keguruan dalam Surat Al
Muddatstsir Ayat 1-7. Kajian pada penelitian ini merupakan kajian tafsir yang referensinya menggunakan kitab kuning dan buku terjemah. Untuk referensi buku terjemah atau buku yang berbahasa Indonesia lebih banyak dalam skripsi ini, seperti: Terjemah Tafsir Al Maraghi dan Tafsir Al Azhar. dan penggunaan kitab kuning hanya sedikit yaitu 3 kitab kuning seperti kitab Tafsir Al Kabir al Imam Fahrur Rozi.15 l. Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Surat Luqman Ayat 17-19 Skripsi ini membahas tentang pendidikan Akhlak dalam Surat Luqman Ayat 17-19. Pada penelitian ini penulis banyak menggunakan referensi dari buku-buku terjemah. Seperti Terjemah Tafsir Al Maraghi, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir dan lain-lain.16 Sedangkan kitab kuning dalam skripsi ini hanya sedikit yaitu 2 kitab kuning, lebih dominan kepada buku-buku terjemah, seperti Kitab Ihya Ulumuddin Karangan Al Ghazali. m. Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-qur'an (Kajian Tafsir Surat anNur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59) Pada skripsi ini membahas tentang kajian tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59 tentang pendidikan Akhlak. Pada penelitian ini penulis menggunakan referensi kitab kuning yaitu 3 kitab kuning, dan buku terjemah, tetapi dalam skripsi ini penulis banyak menggunakan buku terjemah atau buku yang berbahasa Indonesia daripada buku aslinya. Buku terjemah atau buku-buku umum dalam skripsi ini diantaranya Terjemah Tafsir Al Maraghi, Terjemah Ihya Ulumuddin dan Tafsir Al Misbah. Sedangkan untuk 14
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Ahmad Fiqri, Pola Interaksi Guru Dengan Murid Dalam Perspektif Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 66-70) 15 Lampiran Skripsi UIN 2012: Ahmad Rizal, Prinsip-Prinsip Keguruan Menurut AlQur'an dalam Surat Al Muddatstsir Ayat 1-7 16 Lampiran Skripsi UIN 2012 : Aji Payumi, Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Surat Luqman [31] Ayat 17-19
60
kitab kuning pada skripsi ini seperti Kitab Al Akhlak karangan Ahmad Amin. 17
n.
Aspek-Aspek Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam Surat AlDhuha dan Al-Insyirah Pada skripsi ini membahas tentang aspek-aspek pendidikan Akhlak
dalam surat Al-Dhuha dan Al-Insyirah. Dalam skripsi ini penulis menggunakan referensi dari buku-buku turats yaitu 2 buku turats, dan buku terjemah, tetapi penggunaan buku terjemah lebih banyak dari buku turats atau kitab kuning yaitu hanya 1 kitab kuning.18 Seperti Terjemah Tafsir Al Maraghi dan Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. 2.
Hadis Skripsi Mahasiswa PAI yang berkaitan dengan hadis hanya ada 3 skripsi dari 27 skripsi keislaman. a.
Karakter Pendidikan dalam Hadis Pada penelitian ini untuk mengetahui karakter pendidikan di dalam hadis-
hadis Rasulullah, sumber primer dalam penelitian ini yaitu kitab-kitab Hadis yang berkaitan tentang Pendidikan. Dalam penelitian ini menggunakan referensi kitab kuning yang dominan seperti Shahih Ibnu Hibban, dan Syarh Riyadh As Shalihin. Penulis menggunakan 18 kitab kuning, referensi bukubuku terjemah dan internet hanya sebagian kecil.19 b.
Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perspektif Hadits Skripsi ini membahas tentang kompetensi pedagogik guru dalam hadis
Rasulullah, buku sumber pada skripsi ini adalah kitab-kitab Hadis yang berkaitan tentang Kompetensi Pedagogik Guru. Penulis menggunakan sumber dari kitab hadis dan terjemah untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru di dalam kajian hadis. Referensi dalam skripsi ini lebih banyak menggunakan buku-buku umum berbahasa Indonesia dibanding dengan Kitab Hadis dan
17
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Rina Fatimah, Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Alqur'an (Kajian Tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59) 18 Lampiran Skripsi UIN 2012 : Eet Suhaeti, Aspek-Aspek Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam Surat Al-Dhuha dan Al-Insyirah 19 Lampiran Skripsi UIN 2012 : Umi Kholifah, Karakter Pendidikan dalam Hadits
61
terjemah hanya sedikit. Kitab kuning yang digunakan pada skripsi ini hanya 3 kitab kuning yang dijadikan refrensi pada skripsi ini.20
c.
Kedudukan Peserta Didik Dalam Perspektif Hadits Skripsi ini membahas tentang kedudukan Peserta Didik menurut
pandangan hadis Rasulullah. Pada skripsi ini menggunakan literatur dari kitab kuning hanya ada 5 kitab kuning, buku terjemah, maupun buku-buku berbahasa Indonesia dan internet. Referensi dari kitab kuning lebih dominan dari buku-buku terjemah.21 3.
Pemikiran/ Akhlak Tasawuf Penulis mendapatkan 8 skripsi dari 25 skripsi yang membahas tentang kajian pemikiran dari tokoh Islam seperti Al-Ghazali dan tentang Akhlak. a.
Membumikan Konsep Pendidikan Menurut Al-Ghazali Skripsi ini meneliti tentang pemikiran al-Ghazali tentang konsep
Pendidikan. Sumber primer pada penelitian ini adalah kitab-kitab karangan Al Ghazali, namun pada skripsi ini penulis menggunakan referensi dari terjemah kitab Ihya Ulumuddin karangan Imam Al- Ghazali. Dan pada skripsi ini hanya menggunakan buku terjemahan, tidak ada sumber dari kitab kuning, lebih banyak referensi dari sumber sekunder.22 b.
Konsep Etika Belajar Mengajar dalam Kitab Adab Al-Dunya Wa Al-Din karya Imam Al-Mawardi. Skripsi ini membahas tentang konsep etika mengajar dalam Kitab Adab
Al-Dunya Wa Al-Din. Pada skripsi ini menggunakan kitab Adab Al-Dunya Wa Al-Din karya Imam Al-Mawardi sebagai sumber primer, penulis juga menggunakan buku terjemah sebagai tambahan referensi. Dan sumber dari kitab-kitab lain seperti : Tarikh Al Islam dan Tarbiyah Al Islamiyah. Pada 20
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Ika Nursyifa, Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perspektif Hadits 21 Lampiran Skripsi UIN 2012 : Ahmad Zubair, Kedudukan Peserta Didik Dalam Perspektif Hadits 22 Lampiran Skripsi UIN 2012: Mujari, Membumikan Konsep Pendidikan Menurut AlGhazali
62
skripsi ini lebih dominan menggunakan referensi dari kitab kuning yaitu 13 kitab kuning dibanding dengan buku-buku terjemah seperti : Ringkasan Ihya Ulumuddin.23 c.
Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumi Al Din Skripsi ini mengkaji pemikiran Al-Ghazali tentang konsep pendidikan
Anak Usia Dini, dalam skripsi ini tentu referensi utamanya yaitu kitab karangan Al-Ghazali yang populer Ihya Ulumi Al Din dan tambahan bukubuku turats lainnya referensi utama .24 Penulis menggunakan kitab-kitab karangan Al-Ghazali seperti Ihya Ulumuddin, Ayyuhal Walad dan Al Adab. Referensi kitab kuning dalam skripsi ini terdapat 6 skripsi. d.
Pembentukan Kepribadian Mulia Menurut Tasawuf Al-Ghazali Skripsi ini membahas tentang pemikiran tasawuf Al Ghazali tentang
pembentukan kepribadian mulia. Pada skripsi ini penulis lebih banyak menggunakan referensi dari buku-buku terjemah dibandingkan dengan refrensi kitab kuning hanya 1 kitab, seperti terjemah Ihya Ulumuddin dan terjemah al Arbain Fi Ushul al-Din.25 e.
Konsep Tazkiyat Al-Nafs Menurut Al-Ghazali (Telaah dalam Ihya 'Ulum al-Din) Pada skripsi ini membahas pemikiran al-Ghazali yang terdapat dalam
kitab Ihya 'Ulum al-Din tentang Konsep Tazkiyat Al-Nafs . Referensi utama pada skripsi ini yaitu kitab Ihya Ulumuddin dan penulis juga menggunakan referensi dari buku-buku terjemah. Tetapi referensi dalam skripsi ini lebih banyak menggunakan buku-buku terjemah daripada kutipan dari kitab kuning hanya 3 kitab kuning dalam skripsi ini.26
23
Lampiran Skripsi UIN 2012 : M. Nur Romadhon, Konsep Etika Belajar Mengajar Dalam Kitab adab Al-Dunya Wa Al-Din karya Imam Al-Mawardi 24 Lampiran Skripsi UIN 2012 : Assbiy Assyddiqi, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumi Al Din 25 Lampiran Skripsi UIN 2012: Uci Udriyah, Pembentukan Kepribadian Mulia Menurut Tasawuf Al-Ghazali 26 Lampiran Skripsi UIN 2012: Suriadi, Konsep Tazkiyat Al-Nafs Menurut Al-Ghazali (Telaah dalam Ihya 'Ulum al-Din)
63
f.
Konsep Pendidikan Akhlak Pada Anak Didik Menurut Al Ghazali Skripsi ini membahas tentang konsep pendidikan akhlak pada anak didik
menurut Al Ghazali. Skripsi ini menggunakan buku referensi dari buku-buku terjemah serta buku umum. Tetapi penggunaan terjemah dalam skripsi ini lebih banyak dibandingkan dan tidak menggunakan referensi kitab kuning dalam skripsi ini.27 g.
Akhlak Guru Dalam Pandangan Al-Ghazali Penelitian pada skripsi ini untuk mengetahui akhlak guru menurut
pandangan Al-Ghazali, referensi dalam skripsi ini menggunakan kitab kuning dan buku terjemah sebagai literatur tambahan. Penggunaan kitab kuning dalam skripsi ini lebih banyak yaitu 14 kitab kuning, dibandingkan dengan buku-buku terjemah.28 h.
Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-Muta'allim. Skripsi ini membahas tentang akhlak belajar dalam kitab Ta'lim Al-
Muta'allim. Dalam skripsi ini penulis menggunakan 9 kitab kuning. Kitab Ta'lim Al-Muta'allim sebagai referensi utama dan kitab-kitab kuning lainnya seperti Ihya Ulumuddin, Tarbiyah al Islam dan lain-lain. Penulis juga menggunakan buku terjemah sebagai referensi tambahan.29 Dari data di atas yang penulis dapatkan berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi, skripsi mahasiswa jurusan PAI tahun akademik 2012, ada 25 skripsi bidang keislaman mayoritas skripsi tersebut menggunakan buku-buku terjemah dan buku-buku berbahasa Indonesia yang berisi ringkasan atau intisari dari bukubuku turats yang berkaitan dengan skripsi yang mereka teliti. Dari data tersebut hanya sedikit skripsi yang menggunakan kitab kuning secara dominan. Dan lebih banyak skripsi yang mengambil dari referensi buku-buku terjemah. Hal ini merupakan masalah penelitian yang menjadi kajian utama penulis. 27
Lampiran Skripsi UIN 2012: Siti Mulyani: Konsep Pendidikan Akhlak Pada Anak Didik Menurut Al Ghazali 28 Lampiran Skripsi UIN 2012: Roni Pardede, Akhlak Guru Dalam Pandangan AlGhazali 29 Lampiran Skripsi UIN 2012: Alfian Haikal, Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim AlMuta'allim
64
Dalam hasil wawancara penulis kepada 10 mahasiswa Jurusan PAI FITK yang sedang menyusun skripsi. Hanya 2 dari mahasiswa yang mengambil judul skripsi bidang keislaman hal ini dikarenakan mahasiswa menganggap kajian keislaman lebih sulit dibanding dengan kajian umum dan pemahaman mahasiswa yang kurang terhadap kajian kitab kuning. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu mahasiswa PAI Ervina; “Karena menurut saya lebih sulit untuk mengambil judul skripsi tentang kajian keislaman seperti tafsir dan hadis, saya tidak memahaminya jika menggunakan referensi dari kitab kuning.”30 Dan Miftah ; “Karena saya kurang mengerti jika judul skripsi saya berkaitan dengan tafsir, hadis maupun yang lainnya, saya khawatir akan kesulitan ketika mengerjakanya. Untuk judul skripsi mencari judul yang mudah dan agar tidak sulit dalam mengerjakanya.”31 Ada beberapa ungkapan mahasiswa PAI yang tidak bisa menguasai kitab kuning dan mahasiswa PAI yang kurang menguasai kitab kuning dengan baik. 1.
M. Iqbal : “saya hanya bisa membaca saja tetapi untuk mengartikan dan memahami makna dari kitab-kitab kuning saya belum menguasainya.”32
2.
Miftah Sururi : “Saya tidak bisa membaca kitab kuning hanya sedikit bisa membacanya karena dalam menguasai kitab kuning perlu banyak memahami kaidah-kaidah ilmu nahwu dan waktu yang lama dalam mempelajarinya.”33
3.
Dwi Oktorianto : “Saya hanya bisa sedikit membaca kitab kuning tetapi belum menguasainya secara mendalam karena masih dalam tahap belajar.”34
4.
Siti Marpuah : “saya hanya bisa sedikit, tetapi ketika menerjemahkan terasa sulit, karena saya sudah lupa mempelajari kitab kuning dan cara i’rab”35
5.
Chairul Anwar: “Saya bisa membaca dan mengartikanya tetapi hanya sedikit saja karna saya masih tahap belajar kitab kuning, untuk ilmu nahwu dan 30
Wawancara dengan Ervina Seli; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 25 Desember
2013 31
Wawancara dengan Miftah Sururi; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 8 Maret 2014 Wawancara dengan M. Iqbal; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 13 Maret 2014 33 Wawancara dengan Miftah Sururi; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 8 Maret 2014 34 Wawancara dengan Dwi Otoriyanto; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 5 Maret 32
2014 35
2014
Wawancara dengan Siti Marpuah; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
65
shorofnya saya belum memahami secara mendalam, karena saya di pondok pesantren hanya 3 tahun sebelumya saya dari SMP.”36 6.
Ervina Seli : “Saya tidak bisa menguasai kitab kuning hanya sedikit saja, karena sewaktu di pondok pesantren tidak diajarkan secara mendalam ilmu nahwu dan shorofnya, hanya mengaji dan memahami isi kitab kuning saja bukan pada ilmu nahwunya atau cara membacanya. Di pondok pesantren lebih difokuskan kepada penguasaan bahasa arab saja tidak diajarkan secara mendalam ilmu nahwu dan shorofnya, ketika belajar kitab kuning ustadz yang membaca dan menterjemahkan.”37
7.
Arief Budiman : “saya tidak bisa membaca kitab kuning, karena sulit dan sudah lupa ketika dulu mempelajarinya, jadi saat ini saya susah untuk memahaminya dan hanya memahami sedikit saja.”38
8.
Ari Zaid: “Saya tidak bisa membaca kitab kuning, karena dari awalnya saya tidak tahu dasar-dasar pelajaran kitab kuning.”39 Sedangkan untuk mahasiswa yang bisa memahami kitab kuning dengan
baik hanya ada 2 dari 10 mahasiswa jurusan PAI diantaranya sebagai berikut: 1.
Harun Ar-Rasyid: “Alhamdulillah bisa, meskipun masih ada yang kurang, seperti memaknai kata-kata yang sulit atau teks bahasa Arab dan kosa kata yang tidak populer atau jarang ditemui.”40
2.
Ahmad Syauqy: “saya bisa membaca kitab kuning dan memahaminya.”41 Dalam jurusan Pendidikan Agama Islam Mahasiswa dituntut untuk
menguasai kajian keislaman seperti tafsir, hadis, fiqih, tasawuf dan lainnya yang berkaitan dengan ajaran agama Islam, semua materi itu merujuk kepada literatur kitab kuning atau buku-buku turats sebagai sumber referensi dari karya para 36
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
37
Wawancara dengan Ervina Seli; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 25 Desember
2014 2013 38
Wawancara dengan Arief Budiman; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 24 Desember 2013 39 Wawancara dengan Ari Zaid; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 24 Desember 2013 40 Wawancara dengan Harun Ar Rasyid; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 12 Maret 2014 41 Wawancara dengan Ahmad Syauqi; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 5 Maret 2014
66
ulama dan ilmuwan muslim masa lampau dan masa kini. Mahasiswa pendidikan agama Islam juga dituntut untuk menggunakan referensi dari sumber-sumber asli, terutama dalam kajian keislaman. Semua literatur itu berasal dari al-Qur`an , Hadis dan kitab-kitab kuning yang berbahasa Arab. “Jika ketentuan dari Jurusan misalnya dari 10 referensi yang diambil minimal 3 referensi utama /buku aslinya maka jika itu biasa terlatih, maka lama-kelamaan mahasiswa akan bisa menguasai kitab kuning dan terbiasa menggunakannya”.42 Namun tidak semua mahasiswa pendidikan agama Islam menggunakan referensi itu dikarenakan beberapa faktor, seperti tidak bisa membaca kitab kuning, tidak mengerti arti atau terjemah dari sebuah teks/buku berbahasa Arab, lebih praktis menggunakan buku-buku terjemah dan penggunaan internet untuk mengambil literatur yang tidak resmi. Menurut Prof. Dr. Abuddin Nata ada beberapa faktor yang membuat mahasiswa tidak menggunakan literatur kitab kuning, diantaranya sebagai berikut : 1.
Tidak adanya sumber-sumber bahasa Arab yang digunakan pada saat membuat makalah dan skripsi. Pada saat mahasiswa mengerjakan tugas makalah dan penulisan skripsi jarang
sekali mahasiswa menulis dengan bahasa Arab, dan mereka belum bisa menggunakan sumber-sumber asli kitab kuning karena tidak menguasai bahasa Arab, dugaan ini didukung oleh fakta. 2.
Fakta lainnya mahasiswa tidak bisa membaca teks Arab gundul. Bagi Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam dituntut untuk mampu
membaca teks bahasa Arab gundul, namun faktanya ada beberapa mahasiswa yang tidak mampu membaca teks bahasa Arab, ada juga membaca teks bahasa Arab lainya tidak fasih, dan membaca ayat atau tulisan al-Qur`an masih kurang sesuai dengan ketentuan tajwid, seperti tidak memahami al-Syamsyiah dan alQomariah. Atau hukum-hukum tajwid lainya. 3.
Faktor lainya terlihat pada saat mahasiswa mengerjakan skripsi. Fenomena umumnya adalah masih banyak Mahasiswa yang sedang
mengerjakan tugas akhir kuliah atau skripsi tidak menggunakan referensi sumber 42
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
67
asli kitab kuning. Hal ini bisa disebabkan karena mereka tidak menguasai kitab kuning atau karena mereka malas tidak ingin repot untuk mencari sumber asli untuk dijadikan referensi dalam penelitian mereka atau karena mereka belum terbiasa menggunakan referensi dari sumber aslinya. 4.
Faktor lainya untuk bisa membaca dan menguasai kitab kuning mereka harus mempunyai kemampuan dalam pemahaman berbahasa arab. Namun faktanya sekarang bahasa Arab menjadi pelajaran yang tidak begitu
populer dan jarang diminati oleh para pelajar saat ini, hal ini disebabkan karena bahasa Arab tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia kerja, mereka lebih mempersiapkan dirinya untuk mempelajari dan menguasai pelajaranpelajaran dalam bidang umum seperti bahasa inggris, bahasa mandarin, komputer, dan teknologi, karena mempelajarai ilmu agama nilai pragmatis ekonomisnya kurang. Oleh karena itu orang-orang sekarang cenderung kepada pragmatis materialistik, seperti contohnya mereka mampu membiayai anaknya untuk kuliah di fakultas kedokteran meskipun dengan biaya mahal, karena mereka sudah bisa mengambarkan keuntungan setelah mereka menyelesaikan pendidikan di fakultas kedokteran sehingga mereka akan berpeluang untuk menjadi seorang dokter dengan nilai pendapatan yang tinggi.43 Hal ini berdasarkan hasil wawancara yang penulis peroleh, diantaranya beberapa ungkapan para mahasiswa pendidikan agama Islam; “Untuk mengatasi masalah ketika kesulitan menggunakan referensi dari kitab kuning, saya mencari referensi tentang kajian Islam pada buku terjemahannya
dan mencari di
internet.”44 Penggunaan kitab klasik atau kitab kuning sebagai sumber aslinya diwajibkan bagi mahasiswa pendidikan agama Islam, Dosen-dosen yang mengajar mata kuliah agama dalam setiap rapat dosen selalu dianjurkan agar menyampaikan kepada mahasiswa ketika membuat makalah wajib menggunakan buku-buku asli/referensi asli. Jika semua dosen komitmen pada kebijakan itu maka mahasiswa akan terdorong untuk menggunakan referensi asli, tetapi jika dosennya juga tidak memberikan tekanan kepada mahasiswa 43
Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada tanggal 12 Februari 2014 44 Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari 2014
68
untuk menggunakan referensi/sumber aslinya, bisa berdampak kepada para mahasiswa, mereka menjadi malas untuk menggunakan referensi yang asli.45 Kitab kuning masih menjadi suatu hal yang sulit bagi para mahasiswa PAI, yang seharusnya mereka bisa menguasai kitab kuning dengan baik, hal ini dikarenakan beberapa faktor yang menjadikan mahasiswa PAI cenderung meninggalkan kitab kuning dan lebih banyak menggunakan buku-buku terjemah. 1. Perbedaan Input dan Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa PAI Perbedaan input mahasiswa yang beragam merupakan faktor utama perbedaan kemampuan mahasiswa jurusan pendidikan agama Islam. Hal itu membuat mahasiswa PAI tidak menguasai kitab kuning dengan baik. Bagi mahasiswa lulusan dari pondok pesantren bisa memahami kitab kuning dengan baik, karena sebelumnya mereka pernah mempelajarinya. Tetapi bagi mahasiswa yang lulusan SMA/SMK akan kesulitan untuk belajar dan memahami kitab kuning. Pada zaman sekarang ini sekolah-sekolah keagamaan seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) kurang diminati oleh masyarakat apa lagi untuk masuk ke lembaga Pesantren, mereka lebih berminat kepada sekolah-sekolah umum, mereka menganggap bahwa masuk ke jenjang pendidikan agama tidak mempunyai hubungan kerja langsung, mereka menganggap bahwa masuk ke jenjang pendidikan agama dilihat dari nilai ekonomis pragmatisnya yang kurang, sehingga membiayai pendidikan mulai dari bawah sampai ke jenjang perguruan tinggi berdasarkan transaksional untung rugi bukan berdasarkan keikhlasan lillahi ta’ala46. Untuk mendapatkan input mahasiswa yang sesuai dengan kemampuan yang diharapkan agar menjadi calon mahasiswa PAI yang berkompeten maka pada sistem penerimaan mahasiswa baru sangat penting untuk menghasilkan input mahasiswa PAI yang dibekali dengan ilmu yang terampil dalam bidangnya, jika mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan kemampuan yang ada dalam dirinya maka akan terjadi kesulitan untuk belajar. 45
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014 Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada tanggal 12 Februari 2014 46
69
Sistem penerimaan mahasiswa baru di FITK khususnya jurusan pendidikan agama Islam jika tahun-tahun terdahulu terdapat tes lisan, tetapi beberapa tahun terakhir ini tidak ada, itu salah satu faktor yang membuat mahasiswa UIN Jakarta khususnya PAI tidak menguasai dibidangnya. Jika di tes lisan membaca untuk mengetahui sejauh mana kemampuanya. Tes yang di lakukan tahun-tahun terakhir ini hanya mengandalkan kemampuan kognitif agama saja, sehingga banyak yang tidak bisa membaca kitab kuning maupun al-Qur`an dengan baik. Itulah yang membuat kemampuan mahasiswa lemah di bidangnya karena sitem penerimaan mahasiswa yang lemah.47 Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Abuddin Nata : “Input mahasiswa dalam tes penerimaan mahasiswa baru harus melalui tes membaca kitab kuning, tes kemampuan bahasa Arab, tes membaca al-Qur`an, terjemah mengartikan teks Arab, tes dasar-dasar bahasa Inggris dan bahasa Arab. penyeleksian mahasiswa baru jangan berorientasi pada jumlah mahasiswa tetapi pada mutu dan kualitas mahasiswa yang bagus, standar tesnya harus diperketat, sehingga tidak sembarangan bagi calon mahasiswa yang ingin masuk UIN khususnya jurusan PAI, maka mereka akan belajar sungguhsungguh untuk masuk jurusan yang diinginkan dan mereka siap mental dengan bekal kemampuan yang dimilikinya.”48 Betapapun bagusnya kurikulum dan tingginya kualitas tenaga pengajar, hasil pengajaran dan pendidikan tidak maksimal kalau mahasiswa IAIN/UIN itu sendiri tidak mempunyai bekal keilmuan memadai. Tinggi rendahnya kualitas lulusan IAIN banyak berkaitan dengan input atau calon mahasiswa yang diterima IAIN/UIN. Karena itulah peningkatan input calon mahasiswa menjadi keharusan. Seluruh IAIN/UIN dapat menyelenggarakan semacam “UMPTN” masuk IAIN. Atau pengadopsian standar ujian masuk yang seragam, misalnya dalam bidang bahasa Arab, agar IAIN-IAIN lain mengambil model soal ujian masuk IAIN/UIN Jakarta.49
47
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014 Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada tanggal 12 Februari 2014 49 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), cet I, hal. 248 48
70
2. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sebagaimana telah kita ketahui pada saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi, dan informasi sudah semakin canggih, sehingga suatu kejadian yang ada dunia ini dapat kita ketahui secara praktis dan cepat. karena kemajuan teknologi yang berkembang pesat. Hal itu memberikan dampak positif bagi mahasiswa untuk mengakses informasi maupun bahan kuliah secara cepat dan mudah. Tetapi dampak negatif juga bisa didapatkan untuk mengambil literatur yang tidak resmi, seperti dalam pembuatan skripsi dengan menggunakan referensi dari internet yang tidak jelas sumber aslinya, dan bisa merugikan mahasiswa jika ada unsur plagiat di dalam tugas-tugas perkuliahannya. Sebagian mahasiswa dari hasil wawancara menggunakan akses internet lebih mudah bagi mereka yang tidak bisa menggunakan kitab kuning. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa mahasiswa : Chairul Anwar : “Saya menggunakan buku-buku terjemah dari kitab-
a.
kitab tersebut dan mencari informasi di internet.”50 Siti Marpuah : “Ketika saya kesulitan dalam mencari referensi dari kitab
b.
kuning saya meminta bantuan kepada teman yang lebih paham untuk membantu mencarikan referensi yang saya butuhkan, atau saya menggunakan terjemahan dari kitab-kitab yang saya butuhkan untuk referensi, dan menggunakan akses internet.”51 Miftah Surui : “Untuk menagatasi masalah tersebut ketika saya mencari
c.
referensi tentang kajian Islam, terkadang saya
mencari kitab
terjemahannya dan mencari di internet.”52
50
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
51
Wawancara dengan Siti Marpuah; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
52
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014 2014 2014
71
3. Kurangnya Minat dan Motivasi Mahasiswa PAI untuk Belajar Kitab Kuning Secara Mendalam Mahasiswa pendidikan agama Islam kurang memiliki kebiasaan membaca yang baik dikarenakan kemauan dan motivasi untuk membaca mahasiswa yang masih minim, sebagaimana yang diungkapkan oleh Muhbib Abdul wahab: “...motivasi dan minat mahasiswa yang rendah, secara umum mahasiswa tidak antusias belajar mendiri, mereka hanya mau belajar ketika ada dosen dikelas... Sejauh ini belum ada inisiatif dari sebagian besar mahasiswa untuk belajar mandiri dan sungguh-sungguh. Mereka tidak akan bisa membaca dan memahami jika hanya belajar didalam kelas.”53
4. Kedisiplinan Dosen untuk Konsisten Menggunakan Literatur dari Kitab-kitab Klasik Para dosen mata kuliah yang berkaitan dengan materi keagamaan diwajibkan untuk menggunakan refrensi dari kitab-kitab klasik, hal ini agar mahasiswa terlatih dan terampil menggunakan referensi dari sumber aslinya. Tetapi tidak semua dosen disiplin menggunakan literatur dari sumber aslinya yang berbahsa Arab. “Jika dosennya tidak mendisiplinkan untuk menggunakan referensi sumber asli bisa berdampak kepada mahasiswa mereka juga tidak menggunakanya,.. Ada kebijakan dari jurusan PAI yaitu mengingatkan kepada dosen yang mata kuliah keagamaan untuk menggunakan referensi utama dari sumber aslinya / kitab kuning. Adanya kebijakan itu adalah untuk meningkatkan kompetensi akademik mahasiswa PAI khususnya dalam membaca kitab... Kita selalu menyampaikan ulang kepada para dosen setiap rapat selalu mengingatkan kembali.”54 Maka dari itu untuk dosen Jurusan PAI khususnya bidang keislaman harus mempunyai kompetensi dalam menguasai kitab kuning. “Dosen atau tenaga pengajarnya harus mampu menguasai kaidah-kaidah bahasa Arab dan juga kitab-kitab yang akan dipelajari oleh mahasiswa, dan selain itu juga
53
Wawancara dengan Muhbib Abdul Wahab, Dosen mata kuliah Qiroatul Kutub, Pada tanggal 4 Februari 2014. 54 Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
72
tenaga pengajar atau dosen harus meluangkan waktunya untuk membimbing mahasiswanya.”55 Untuk bisa menguasai dan terbiasa menggunakan literatur keislaman khusunya kitab kuning yang berbahasa Arab, mahasiswa Jurusan PAI harus konsisten dan belajar sungguh-sungguh agar bisa dan terbiasa menggunakan literatur buku-buku turats. Perlu ada kesadaran dan kemauan dari dalam diri agar terlatih dan terampil menggunakan kitab kuning dengan baik, serta ada bimbingan dosen bidang keislaman maupun pihak civitas akademik untuk lebih memberikan perhatian dan pengajaran kitab kuning secara mendalam.
55
Wawancara dengan Abuddin Nata, Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada tanggal 12 Februari 2014.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan yang terkait dengan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, serta penulis memberikan beberapa saran dan implikasi penelitian yang terkait dengan kesimpulan skripsi ini.
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Maka dapat diambil kesimpulan tentang penggunaan kitab kuning sebagai referensi skripsi mahasiswa PAI bidang keislaman. Kesimpulan yang diambil, merupakan jawaban dari perumusan masalah yang dibuat pada bab sebelumnya. Dalam penulisan skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam khususnya pada bidang keislaman yang berkaitan dengan literatur buku-buku turatsatau kitab kuning, mahasiswa PAI lebih banyak menggunakan buku-buku terjemah dalam referensi penulisan skripsi dibandingkan dengan literatur kitab kuning. Hal ini berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang penulis dapatkan. Dari 148 jumlah skripsi mahasiswa PAI secara keseluruhan pada tahun 2012, ada 25 skripsi bidang keislaman mayoritas skripsi tersebut menggunakan buku-buku terjemah dan buku-buku berbahasa Indonesia yang berisi ringkasan atau intisari dari buku-buku turats yang berkaitan dengan skripsi yang mereka teliti. Dan lebih banyak skripsi yang mengambil dari referensi buku-buku terjemah.
73
Mayoritas mahasiswa pendidikan agama Islam lebih memilih referensi dari buku-buku terjemah maupun internet. Hanya sedikit dari mahasiswa PAI yang menggunakan kitab kuning sebagai referensi utama dalam pembuatan karya ilmiah khususnya makalah dan skripsi. Bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan memahami kitab klasik akan terasa mudah menggunakan referensi kitab klasik, tetapi bagi mahasiswa yang tidak bisa memahaminya akan terasa sulit, sehingga mereka lebih memilih menggunakan referensi dari buku-buku berbahasa Indonesia, dan terjemahan kitab-kitab kuning daripada menggunakan referensi aslinya.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentangKarya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun Akademik 2012), maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut: 1.
Bagi Jurusan Pendidikan Agama Islam Dalam penerimaan calon mahasiswa baru diadakan tes membaca kitab kuning unruk tes masuk Jurusan Keislaman. Perlu penambahan SKS dalam Sistem perkuliahan qiroatul kutub.
2.
Bagi Mahasiswa Jurusan PAI Mahasiswa
Pendidikan
Agama
Islam
disarankan
untuk
berlatih
menggunakan literatur dari sumber-sumber yang asli, dan berbahasa Arab dalam karya ilmiah dengan baik. Dan menjadi penerus jejak keilmuwan muslim dalam mengembangkan ilmu-ilmu keislaman. 3.
Bagi Para Peneliti Diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi, tentang penggunaan kitab kuning dalam penulisan karya ilmiah.
74
DAFTAR PUSTAKA
A Partanto, Pius dan M Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 1994. Al Munawi, Muhammad bin Abdul Rauf. Faidhul Qodir Syarah Al Jami As Shoghir. Lebanon: Darul Fikri. 1996 Al-Wina’i, Mahfudh Ichsan. Konsep Kitab Kuning. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. I, 1995. Anotasi Kitab Kuning, Khazanah Intelektualisme Pesantren di Indonesia, Jakarta: Darul Ilmi, 2007 Aqiel, Said. Pesantren Masa Depan. Bandung: Pustaka Hidayat, 1999 Arifin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, Cet I, 2003. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. Azra, Azyumardi . Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012 Idrus, M.Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga. 2009 Jumantoro, Totok. Kamus Ilmu Ushul Fikih. Jakarta: Amzah, 2009 Karman, M. dan Drs. Supiani. Materi Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Kementrian Agama RI. Akan Diselenggarakan Musabaqah Kitab Kuning Antar Kepala KUA. Kamis 12 September 2013 pukul 21.00 WIB oleh:http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=85219. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
75
76
Munawir, Ahmad Warson. Al-Munawir : Kamus Arab Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif. 1997 Nata, Abuddin. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Grasindo, 2001. Nur Tanjung, Bahdin dan Ardial. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana, Cet. III, 2008. Nurudin. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press. 2010 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: FITK UIN Jakarta. 2003 Soehartono, Irwan. Metode Peneitian Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004. Strauss, Anselm dan Julliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Terj dari Basics Of Qualitative Research oleh: M. Shodiq dan Imam Muttaqien. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003 Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. VIII, 2009. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2011 Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: PT. Tarsito, 1990. T. Wiranto, Yunita dkk. Karya Tulis Ilmiah Sosial, Menyiapkan Menulis, dan Mencermatinya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004. Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum. Pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah & Hukum. Jakarta : Fakultas Syariah dan hukum. 2007. Tim Penyusun UIN. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarifhidayatullah Jakarta 2009-2010. Jakarta: UIN Syarifhidayatullah, 2009. Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 1998. Usman, Husaini. dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
77
Utorodewo, Felicia N, dkk. Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010. Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.
DAFTAR UJI REFERENSI
Nama
: Ines Sukmawati
NIM
: 109011000127
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun Akademik 2012 )
Keterangan No.
REFERENSI Bab
No. Footnote Halaman
II
2,8. 3,8. 20,19
I
2,1
II
37,24
I
5,2. 28,21
I
6,3
II
29,22. 30,22. 33,23. 34,23. 35,23. 38,25
6
Arifin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, Cet I, 2003.
II
36,24
7
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.
III
2,41
1
2
3
4
A Partanto, Pius dan M Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 1994. Al Munawi, Muhammad bin Abdul Rauf. Faidhul Qodir Syarah Al Jami As Shoghir. Lebanon: Darul Fikri. 1996 Al-Wina’i, Mahfudh Ichsan. Konsep Kitab Kuning. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. I, 1995. Anotasi Kitab Kuning, Khazanah Intelektualisme Pesantren di Indonesia, Jakarta: Darul Ilmi, 2007 Aqiel, Said. Pesantren Masa Bandung: Pustaka Hidayat, 1999
Depan.
5
Paraf Dosen Pembimbing
8
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.
III
4,43 . 10,44
IV
43,69
10
Idrus, M.Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga. 2009
II
19,18
11
Jumantoro, Totok. Kamus Ilmu Ushul Fikih. Jakarta: Amzah, 2009
I
3,2. 4,2
I
1,1
I
7,3
II
13,14
III
1,41. 5,43. 6,43. 9,44. 12,46
II
27,21
II
31,22. 32,23
II
8,9
II
11,11. 25,20
9
12
13
14
15
16
17
18
Azra, Azyumardi . Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012
Karman, M. dan Drs. Supiani. Materi Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Kementrian Agama RI. Akan Diselenggarakan Musabaqah Kitab Kuning Antar Kepala KUA. Kamis 12 September 2013 pukul 21.00 WIB oleh:http://www.kemenag.go.id/index.php?a =berita&id=85219. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Munawir, Ahmad Warson. Al-Munawir : Kamus Arab Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif. 1997 Nata, Abuddin. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Grasindo, 2001. Nur Tanjung, Bahdin dan Ardial. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana, Cet. III, 2008. Nurudin. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press. 2010
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: FITK UIN Jakarta. 2003
II
21,19. 23,30. 24, 20
III
17,48
III
8,44
II
17,17. 18,17
III
11,46. 13,46. 14,47. 15,47
23
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2011
III
7,43
24
Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: PT. Tarsito, 1990.
III
3,41
II
1,9. 15,15. 16,16
II
6,8. 9,10. 14,15. 22,20
I
8,4
II
4,8. 5,8. 26,21
III
16, 47
19
20
21
22
25
26
27
28
29
Soehartono, Irwan. Metode Peneitian Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004. Strauss, Anselm dan Julliet Corbin, Dasardasar Penelitian Kualitatif, Terj dari Basics Of Qualitative Research oleh: M. Shodiq dan Imam Muttaqien. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003 Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. VIII, 2009.
T. Wiranto, Yunita dkk. Karya Tulis Ilmiah Sosial, Menyiapkan Menulis, dan Mencermatinya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004. Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum. Pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah & Hukum. Jakarta : Fakultas Syariah dan hukum. 2007. Tim Penyusun UIN. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarifhidayatullah Jakarta 2009-2010. Jakarta: UIN Syarifhidayatullah, 2009. Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 1998. Usman, Husaini. dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
30
31
Utorodewo, Felicia N, dkk. Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010. Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.
II
7,8 . 12,12
II
10,10
Jumlah Buku : 31
Menyetujui, Pembimbing
Abdul Ghofur, M.Ag
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
: : : :
FITK-FR-AKD-082 1 Maret 2010 02 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/......../2010 Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, 24 Januari 2014
Kepada Yth. Kajur Pendidikan Agama Islam FITK Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama NIM Jurusan Semester Judul Skripsi
: Ines Sukmawati : 109011000127 : Pendidikan Agama Islam : IX (sembilan) : Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang KeIslaman Tahun Akademik 2012 ). adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. a.n. Dekan Kabag. Tata Usaha
Drs. Ja’far Sanusi NIP. 19580417 199203 1 001 Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
: : : :
FITK-FR-AKD-066 1 Maret 2010 01 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI Nomor : Un.01/Ft./T1.022/ Lamp. : ...... Hal : Observasi
/2013
Jakarta, 21 April 2014
Kepada Yth. Kepala Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa: Nama
: Ines Sukmawati
NIM
: 109011000127
Jurusan /Prodi : Pendidikan Agama Islam Semester
: X (Sepuluh)
adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan” Penelitian Skripsi berjudul : Karya Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang KeIslaman Tahun Akademik 2012 )”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.
a.n. Dekan Kabag. Tata Usaha
Drs. Ja’far Sanusi NIP. 19580417 199203 1 001 Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
: : : :
FITK-FR-AKD-081 1 Maret 2010 02 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/......../2013 Lamp. : Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 20 Maret 2014
Kepada Yth. Abdul Ghofur, MA Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
: Ines Sukmawati
NIM
: 109011000127
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Semester
: VIII (Delapan)
Judul Skripsi
: Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang KeIslaman Tahun Akademik 2012 ).
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 05 Maret 2013, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. a.n. Dekan Kajur Pendidikan Agama Islam
DR. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, NIP. 19580707 198703 1 005 Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
Berita Wawancara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Nama
: Ari Zaid
Hari/ Tanggal :Selasa, 24 Desember 2013
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi? Benar saat ini saya sedang menyusun skripsi. 2. Apakah judul skripsi saudara? Judul skripsi saya adalah Penerapan metode information seacrh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman? Karena saya kurang memahami dan kurang minat terhadap penelitian tentang keislaman karena dikhawatirkan sulit saat sidang ujian skripsi 4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ? Saya dari SMP AL Hikmah dan MAN 12 Tegal Alur 5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ? Iya, saya pernah belajar kitab kuning, tapi hanya belajar sedikit saja. 6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ? Ketika saya belajar kitab kuning pada waktu saya sekolah SMA yang dipelajari dan dibaca adalah kitab Ta’lim Muta’lim. Pada waktu itu saya hanya mendengarkan isi pemahaman yang ada di dalam kitab Ta’lim Muta’lim, sedangkan yang membaca dan mengartikan adalah guru saya. 7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ? Saya tidak bisa membaca kitab kuning, karena dari awalnya saya tidak tahu dasardasar pelajaran kitab kuning. 8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning? Iya ada, Karena dalam pembelajaran kita kuning harus menguasai kaidah nahwu shorof, di MAN tidak belajar nahwu dan shorof maka dari itu saya tidak memahaminya, sewaktu belajar kitab ta’lim muta’lim siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Guru yang membaca dan mengartikan kitab kuning itu. 9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya pernah les bahasa Arab tetapi hanya sampai pada pelajaran tentang warna (kosakata), tidak sampai pelajaran kaidah-kaidah bahasa Arab itu sendiri seperti Nahwu dan shorof. 10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau skripsi? Iya saya pernah menggunakanya dalam pembuatan makalah, dan didalam makalah itu pun saya tidak banyak mengutip dari kitab kuning. 11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi maupun makalah? Ada kesulitan, karena pada awalnya saya tidak bisa membaca kitab kuning, dan judul skripsi saya tidak ada kaitannya dengan kitab kuning, sehingga untuk membacanya tidak bisa apalagi untuk menterjemahkannya dan mengutip dalam makalah atau skripsi. 12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut? saya terkadang meminta bantuan dengan teman yang mampu dan memahami kitab kuning.
Jakarta, 24 Desember 2013 Nara Sumber
Ari Zaid
Berita Wawancara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Nama
: Arief Budiman
Hari/ Tanggal : Selasa, 24 Desember 2013
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi? Iya, saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya 2. Apakah judul skripsi saudara? Pengaruh penerapan metode quiz time terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTS Darul Ma’arif 3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman? Karena judul saya yang diterima tentang metode time quiz, sedangkan judul yang lain yang saya ajukan beberapa diantaranya ada tentang kajian Islam, tidak diterima. 4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ? Saya dari SDN 04 Pagi Durikosambi, MTSN 8 Jakarta, MAN 12 Jakarta Barat 5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ? saya pernah belajar kitab kuning tetapi hanya sebentar saya tidak secara mendalam. 6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ? Di pengajian Majelis Ta’lim oleh seorang ustadz tetapi waktu saya masih sekolah MTs sampai Aliyah saja dan hanya sebentar waktunya. 7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ? saya tidak bisa membaca kitab kuning, karena sulit dan sudah lupa ketika dulu mempelajarinya, jadi saat ini saya susah untuk memahaminya dan hanya memahami sedikit saja. 8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning ? kendalanya sulit untuk memahami dasar-dasar nahwu shorof 9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ? Saya meminta diajarkan oleh teman yang mengerti dan bisa membaca kitab kuning
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau skripsi? Iya saya pernah menggunakanya ketika tugas pembuatan makalah dan hanya sedikit saja yang saya kutip dari kitab kuning 11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi maupun makalah? Ada kesulitan, yaitu karena saya tidak bisa memahaminya untuk membaca kitab kuning 12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ? Mencari referensi lain yang berbahasa Indonesia atau terjemah dari kitab tersebut.
Jakarta, 24 Desember 2013 Nara Sumber
Arief Budiman
Berita Wawancara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Nama
: Ervina Selli Rusliani
Hari/ Tanggal : Rabu, 25 Desember 2013
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi? Iya saya sedang mengejakan skripsi dan sekarang sedang penelitian di sekolah 2. Apa judul skrispi saudara? Peran
Kompetensi
Profesional
Guru
Pendidikan
Agama
Islam
Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta. 3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman? Karena menurut saya lebih sulit untuk mengambil judul skripsi tentang kajian keislaman seperti tafsir dan hadis, saya tidak memahaminya jika menggunakan referensi dari kitab kuning. 4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ? Saya sekolah SD SDN 09 Pondok pinang lalu saya lanjutkan di MTS dan MA Darun Najah Bogor 5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ? Iya saya pernah belajar kitab kuning, ketika di pondok pesantren 6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ? saya belajar kitab kuning di Pondok pesantren Darun Najah 7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ? Saya tidak bisa menguasai kitab kuning hanya sedikit saja, karena sewaktu di pondok pesantren tidak diajarkan secara mendalam ilmu nahwu dan shorofnya, hanya mengaji dan memahami isi kitab kuning saja bukan pada ilmu nahwunya atau cara membacanya. Di pondok pesantren lebih difokuskan kepada penguasaan bahasa arab saja tidak diajarkan secara mendalam ilmu nahwu dan shorofnya, ketika belajar kitab kuning ustadz yang membaca dan menterjemahkan. 8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning ? Karena didalam kitab kuning tersebut tidak terdapat syakal dan sulit menentukan bacaan yang tepat
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ? saya mencoba bertanya-tanya kepada teman saya yang bisa dan mampu membaca kitab 10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau skripsi? Saya pernah menggunakannya ketika makalah tafsir, sedangkan untuk skripsi tidak ada, untuk skripsi lebih banyak menggunakan buku-buku umum karena judulnya tidak terkait dengan kitab kuning. 11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi maupun makalah? Ada, karena saya tidak bisa membaca kitab kuning 12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ? Meminta bantuan teman sekelompok ketika makalah dan mencari referensi lain dari buku yang berbahasa Indonesia atau terjemah.
Jakarta, 25 Desember 2013 Nara Sumber
Ervina Selli Rusliani
Berita Wawancara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
Nama
: Chairul Anwar
Hari/ Tanggal : Sabtu, 18 januari 2014
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi? Iya benar saya sedang mengerjakan skripsi 2. Apa judul skrispi saudara? Pengaruh sertifikasi Guru terhadap kemampuan pedagogik Guru PAI 3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman? Karena jika saya mengambil judul keIslaman saya sulit untuk mencari referensinya 4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ? Saya dari lulusan SD 05 Semanam, SMP 187 dan alumni MA Pon-Pes AlHidayah Basmol Jakarta Barat 5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ? Iya saya pernah belajar kitab kuning sampai sekarang pun saya masih belajar kitab kuning. 6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ? Saya belajar kitab kuning ketika saya Di pondok pesantren al-Hidayah, dan sampai sekarang pun saya masih belajar kitab kuning oleh senior saya seorang alumni pondok pesantren. 7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ? Saya bisa membaca dan mengartikanya tetapi hanya sedikit saja karna saya masih tahap belajar kitab kuning, untuk ilmu nahwu dan shorofnya saya belum memahami secara mendalam, karena saya di pondok pesantren hanya 3 tahun sebelumya saya dari SMP. 8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning ? Iya ada tentang kaidah nahwu di dalam membaca kitab kuning. 9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya belajar dan mutola’ah dengan ustadz saya di pondok dan salah satu alumni pondok pesantren 10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau skripsi ? iya saya pernah menggunakan ketika ada tugas makalah yang berhubungan dengan kajian keislaman, tetapi kalau skripsi saya tidak memakai referensi dari kitab kuning karena tidak ada kaitan dengan kajian ke Islaman. 11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi maupun makalah? Iya ada, karena terkadang referensi yang saya cari ketika tugas makalah sulit untuk menemukan kitab-kitabnya yang pembahasanya berkaitan dengan makalah, dan harus mentrejemahkannya terlebih dahulu kedalam bahasa Indonesia. 12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut? Untuk menagatasi masalah tersebut ketika saya mencari referensi tentang kajian Islam, terkadang saya mencari kitab terjemahannya dan mencari di internet.
Jakarta, 18 Januari 2014 Nara Sumber
Chairul Anwar
Berita Wawancara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Nama
: Siti Marpuah
Hari/ Tanggal : Sabtu, 18 Januari 2014
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi? Memang saya sekarang sedang proses skripsi tetapi hanya tinggal menunggu jadwal sidang saja. 2. Apa judul skrispi saudara? Pengaruh Profesionalitas Guru PAI terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 Serang Baru Bekasi. 3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman? Karena lebih mudah mengerjakanya daripada mengambil judul kajian keislaman 4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ? Saya ketika MTS di pondok pesantren salafi Bogor, setelah lulus saya melanjutkan di MAN Jonggol Bekasi 5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ? Iya saya pernah belajar kitab kuning ketika saya di pondok pesantren. 6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ? Waktu saya di pondok pesantren salafi di Bogor 7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ? saya hanya bisa sedikit, tetapi ketika menerjemahkan terasa sulit, karna saya sudah lupa mempelajari kitab kuning dan cara i’rab 8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning ? Iya ada kesulitan yaitu pada kaidah-kaidah nahwunya seperti kedudukan cara i’rabnya 9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ? Belajar dengan teman atau menanyakanya kepada guru/dosen 10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau skripsi ? Saya pernah menggunakan kitab kuning, ketika dalam tugas makalah, dan itu pun kadang-kadang
saya
tidak
menggunakannya,
kalau
skripsi
saya
tidak
menggunakannya, karena skripsi dan penelitian yang saya lakukan tidak ada kaitanya dengan kitab kuning. 11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi maupun makalah? Ada kesulitan dalam memahami bentuk teks dan menterjemahkannya. 12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut? Ketika saya kesulitan dalam mencari referensi dari kitab kuning saya meminta bantuan kepada teman yang lebih paham untuk membantu mencarikan referensi yang saya butuhkan, atau saya menggunakan terjemahan dari kitab-kitab yang saya butuhkan untuk referensi, dan menggunakan akses internet.
Jakarta, 18 Januari 2014 Nara Sumber
Siti Marpuah
Berita Wawancara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Nama
: Dwi Oktorianti
Hari/ Tanggal : Rabu, 5 Maret 2014
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi? Iya saya sedang mengejakan skripsi dan sekarang sedang mengerjakan bab 3. 2. Apa judul skrispi saudara? Hubungan Kegiatan Ekstrakurikuler Rohis Dengan Prestasi Belajar PAI 3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman? Karena saya khawatir akan mengalami kesulitan saat sidang skripsi. 4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ? Saya dari SDN BEJI 2 Depok, MTs MUHAMMADIYAH Depok, dan aliyah di MAN 7 Jaksel. 5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ? Saya pernah belajar kitab kuning di Majelis Ta’lim 6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ? Saya belajar di Majelis Ta’lim 7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ? Saya hanya bisa sedikit membaca kitab kuning tetapi belum menguasainya secara mendalam karena masih dalam tahap belajar. 8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning ? Kendalanya ketika menerjemahkan dan untuk mengetahui kedudukan i’rab-nya tidak mudah, harus menguasai ilmu nahwu dan shorof. 9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ? Saya belajar kitab kuning di Majelis Ta’lim dan mempelajarinya secara mendalam agar saya bisa membaca dan menterjemahkan secara lancar san mengerti kaidahkaidah nahwunya. 10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau skripsi?
Iya saya pernah menggunakanya pada saat membuat makalah, tetapi untuk skripsi tidak karena skripsi saya tidak berkaitan dengan kitab kuning. 11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi maupun makalah? Kesulitannya sebagian besar ada ketika mengartikan makna dan menterjemahkan dengan kata-kata yang pas dan sesuai. 12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ? Untuk itu dalam mengatasi kesulitannya saya menggunakan buku-buku terjemah atau meminta bantuan kepada teman atau guru saya yang memahaminya.
Jakarta, 5 Maret 2014 Nara Sumber
Dwi Oktorianto
Berita Wawancara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Nama
: Miftah Sururi
Hari/ Tanggal : Sabtu, 8 Maret 2014
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi? Iya saya sedang mengerjakan skripsi, pada saat ini sedang mengerjakan bab 2. 2. Apa judul skrispi saudara? Korelasi ntara hasil belajar Akidah Akhlak dengan Sikap Keagamaan Siswa 3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman? Karena saya kurang mengerti jika judul skripsi saya berkaitan dengan tafsir, hadis maupun yang lainnya, saya khawatir akan kesulitan ketika mengerjakanya. Untuk judul skripsi mencari judul yang mudah dan agar tidak sulit dalam mengerjakanya. 4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ? Saya dari SDN 05 PAGI, SMP Muhammadiyah, MAN 6 Jakarta 5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ? Saya pernah belajar kitab kuning tetapi hanya memahami isi kandungan kitab tersebut tidak mempelajari secara mendalam cara membacanya atau ilmu nahwunya. 6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ? Saya belajar kitab kuning di Majelis Ta’lim dekat rumah 7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ? Saya tidak bisa membaca kitab kuning hanya sedikit bisa membacanya karena dalam menguasai kitab kuning perlu banyak memahami kaidah-kaidah ilmu nahwu dan waktu yang lama dalam mempelajarinya. 8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning ? Ada kendala atau kesulitan diantaranya cara menentukan syakal, menterjemahkan kosa kata, mengetahui kedudukan i’rab dan lain-lain, itu semua perlu banyak belajar. 9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
saya bertanya kepada temen saya yang lebih memahami dan mampu membaca kitab kuning. 10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau skripsi? Tidak pernah, sewaktu membuat makalah saya menggunakan terjemah kitab kuning seperti terjemah tafsir Al-Maraghi dan skripsi saya tidak berkaitan dengan kitab kuning. 11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi maupun makalah? Kesulitanya banyak karena saya tidak memahaminya, seperti membaca dan mengartikannya. 12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ? Saya menggunakan buku-buku terjemah dari kitab-kitab tersebut dan mencari informasi di internet.
Jakarta, 8 Maret 2014 Nara Sumber
Miftah Sururi
Berita Wawancara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
Nama
: Ahmad Syauqy
Hari/ Tanggal : Rabu, 5 Maret 2014
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi? Iya saya sedang mengejakan skripsi sedang penelitian di sekolah 2. Apa judul skrispi saudara? Metakognitif Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Metode Inkuiri Studi Kasus di SMPN 45 Jakarta. 3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman? Memang pada awalnya saya ingin mengambil judul skipsi yang berkaitan dengan kajian keislaman seperti tafsir, hadis maupun yang lainnya tetapi pada saat mengajukan judul skripsi dan mendapat dosen pembimbing judul saya seperti yang telah saya sebutkan, jika saya menggantinya nanti akan memakan waktu yang lama dan sulit maka dari itu judul saya sekarang ini 4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ? Saya dari SMP di Jakarta Barat dan MA di Pondok Pesantren Al Hidayah Basmol Kembangan Utara Jakarta Barat. 5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ? Saya pernah belajar kitab kuning 6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ? Saya belajar kitab kuning Di rumah dengan Orang tua dan di pondok pesantren 7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ? Iya saya bisa membaca kitab kuning dan memahaminya. 8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning ? Kendalanya terkadang pada kaidah-kaidah nahwu 9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ? Dengan cara mengetahui nahwu, shorof serta i’rob, dan membuka kamus kemudian saya bisa bertanya kepada guru jika sangat sulit sekali. 10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau skripsi? Saya pernah menggunakannya saat makalah tetapi untuk skripsi saya saat ini tidak ada kaitannya dengan kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi maupun makalah? Pasti ada saja kesulitan dalam menggunakan kitab kuning 12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ? Saya mutola’ah/mudzakaroh sebelumnya dan dengan melihat kamus dan bertanya kepada temen yang lebih memahami
Jakarta, 5 Maret 2014 Nara Sumber
Ahmad Syauqy
Berita Wawancara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Nama
: Harun Ar Rasyid
Hari/ Tanggal : Rabu, 12 Maret 2014
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi? Iya saya sedang mengejakan tugas akhir kuliah saya yaitu skripsi 2. Apa judul skrispi saudara? Figur Rasulullah Saw Sebagai Uswatun Hasanah menurut Syekh Al-Barzanji 3. Mengapa saudara mengambil judul skripsi kajian keislaman? Karena jurusan saya PAI dan saya rasa akan lebih sulit jika penelitian lapangan atau yang berkaitan dengan statistik 4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ? Saya dari MI Jamiatul Gulami 6 Tahun, Pondok Pesantren MTs dan MA Dalwa 5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ? Saya pernah belajar kitab kuning sewaktu saya 6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ? Saya pernah belajar di pondok pesantren selama 6 tahun dan dengan guru mengaji saya di rumah 7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ? Alhamdulillah bisa, meskipun masih ada yang kurang, seperti memaknai kata-kata yang sulit atau teks bahasa Arab dan kosa kata yang tidak populer atau jarang ditemui. 8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning ? Iya ada, seperti saya lupa kaidah-kaidah atau hukum bacaan dalam ilmu nahwu. 9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ? Mengulang kembali pelajaran saya waktu di pondok pesantren, dan memahami kembali serta meghafal mufrodat yang saya lupa maknanya. 10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau skripsi? Ya, sebagian besar skripsi saya diambil dari kitab kuning. Maka saya menggunakan kitab kuning dalam penulisan skripsi. 11. Bagaimana cara saudara mengambil kutipan dari kitab kuning sebagai referensi skripsi ?
Saya mengutip dari buku induk yang sudah ada terjemahnya dan ada beberapa kalimat yang saya terjemahkan sendiri jika itu bukan ayat dan hadis atau ketetapan hukum Islam yang tidak boleh dirubah. 12. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi maupun makalah? Ya, banyak sekali kendala yang saya dapati, seperti salah satunya kesulitan untuk menerjemahkan dalam bentuk teks 13. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ? Dengan bertanya kepada guru atau teman saya yang lebih memahami.
Jakarta, 12 Maret 2014 Nara Sumber
Harun Ar Rasyid
Berita Wawancara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
Nama
: M. Iqbal Shidiq
Hari/ Tanggal : Kamis, 13 Maret 2014
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi? Iya saya sedang mengejakan skripsi bab I 2. Apa judul skrispi saudara? Manajemen Pendidikan dalam Kisah Nabi Musa dan Khidir (Telaah Surat AlKahfi Ayat 60-82) 3. Mengapa saudara mengambil judul skripsi kajian keislaman? Karena judul yang diterima oleh Ketua Jurusan adalah judul skripsi tersebut sehingga saya mengambil judul itu setelah mendapat persetujuan dalam seminar proposal. 4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ? Saya dari SD Rahayu 1 Tasikmalaya, MTs Takhfizil Qur’an dan MAS PERSIS. 5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ? Saya tidak pernah kitab kuning tetapi saya pernah belajar kaidah-kaidah untuk bisa membaca kitab kuning yaitu saya belajar ilmu nahwu dan shorof 6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ? Saya belajar ilmu nahwu di sekolah MTs dan MAS 7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ? saya hanya bisa membaca saja tetapi untuk mengartikan dan memahami makna dari kitab-kitab kuning saya belum menguasainya. 8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning ? Iya kendalanya butuh waktu dan keseriusan dalam mempelajari kitab kuning karena untuk bisa membaca dan mengartikan itu tidak mudah 9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ? Saya meminta diajarkan oleh teman yang memahaminya 10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau skripsi? Saya pernah menggunakanya waktu makalah dan skripsi saya berkaitan dengan referensi kitab kuning khususnya tentang kitab-kitab tafsir
11. Bagaimana cara saudara mengambil kutipan dari kitab kuning sebagai referensi skripsi ? Saya mengutip dari buku-buku terjemah untuk ayat al-Qur`an atau hadis yang tidak boleh dirubah makna dan artinya, untuk kalimat yang sekiranya dari pemahaman penulis maka saya terjemah sendiri. 12. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi maupun makalah? Iya kesulitan untuk mengetahui arti makna dan terjemahnya. 13. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ? Saya menggunakan buku-buku terjemah dan menanyakan kepada dosen.
Jakarta, 13 Maret 2014 Nara Sumber
M. Iqbal Shidiq
Berita Wawancara Nara Sumber : Prof. Dr. Abuddin Nata Jabatan
: Dosen Bidang Studi Keislaman Jurusan PAI
Hari/Tanggal : Rabu, 12 Februari 2014 Tempat
1.
: Ruang Dekan Fakultas Dirasat Islamiyah
Bagaimana pendapat bapak untuk menangani mahasiswa PAI yang kurang memahami kitab kuning dan mereka cendrung menggunakan buku terjemah dalam penulisan skripsi? Dugaan sementara didasarkan pada beberapa faktor : a.
Tidak adanya sumber-sumber bahasa Arab yang digunakan pada saat membuat makalah. Pada saat mahasiswa mengerjakan tugas makalah jarang sekali
mahasiswa menulis dengan bahasa Arab, dan mereka belum bisa menggunakan sumber-sumber asli kitab klasik karena tidak menguasai bahasa Arab, dugaan ini didukung oleh fakta. b.
Fakta lainnya mahasiswa tidak bisa membaca teks Arab gundul, Sebenarnya bagi Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam di
tuntut untuk mampu membaca teks bahasa Arab gundul, namun faktanya ada beberapa mahasiswa yang tidak mampu membaca teks bahasa Arab, ada juga membaca teks bahasa Arab lainya tidak fasih, dan membaca ayat atau tulisan al-Qur`an masih kurang sesuai dengan ketentuan tajwid, seperti tidak memahami al-Syamsyiah dan al-Qomariah. Atau hukum-hukum tajwid lainya. c.
Faktor lainya terlihat pada saat mahasiswa mengerjakan skripsi. Fenomena umumnya adalah masih banyak Mahasiswa yang sedang
mengerjakan tugas akhir kuliah atau skripsi tidak menggunakan referensi sumber asli kitab kuning. Hal ini bisa disebabkan karena mereka tidak menguasai kitab kuning atau karena mereka malas tidak ingin repot untuk mencari sumber asli untuk dijadikan referensi dalam penelitian mereka atau
karena mereka belum terbiasa menggunakan referensi dari sumber aslinya. Penyebabnya : 1) Latar belakang pendidikan Pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang mulai dari SMP, MTs, MA, SMA, SMK, STM atau lembaga pendidikan lainnya. Pada saat ini saja lembaga pendidikan khusunya pada madrasah aliyah (MA) sudah mulai ada perubahan, dari aliyah sebagai madrasah diniyah menjadi sekolah umum. Pada saat ini umumnya minat melanjutkan pendidikan ke aliyah tidak mau memilih skolah aliyah jurusan agama, di Jakarta mungkin hanya ¾ saja di aliyah yang memilih jurusan agama, sekolah aliyah dulu agamanya sangat kuat berbeda dengan aliyah saat ini karena pada waktu itu jurusan aliyah terdapat jurusan khusus keagamaan yaitu Madrasah Aliyah Pendidikan keagamaan (MAPK). Menurut Prof. Abuddin Nata bahwa di sekolah madarasah aliyah MAPK terdapat pelajaran atau materi agama sampai 70 % , dan yang cocok untuk masuk ke Fakultas Tarbiyah khususnya jurusan Pendidikan Agama Islam adalah bagi calon mahasiswa yang alumni MAPK bukan jurusan- jurusan aliyah yang biasa saja, itu tidak mendukung seperti jurusan IPA-IPS atau Bahasa terlebih lagi SMK, SMA dan lain sebaginya. Yang cocok masuk ke Fakultas tarbiyah khususnya jurusan PAI Selain sekolah aliyah jurusan MAPK, terdapat juga lembaga pesantren, karena kurikulum didalam pondok pesantren terdapat kajian kitab suci al-Qur`an dan kajian kitab kuning. Hal ini belum diketatui secara pasti sampai dimana kemampuan mereka dalam membaca kitab, di madrasah saat ini dalam tidak sepenuhnya mempelajari materi agama atau kajian kitab kuning, kecuali madrasah yang mempunyai program khusus seperti gontor mereka mempelajari ilmu agama Islam 100%, sementara pada saat ini di madrasah aliyah yang berciri khas keislaman dalam mempelajari ilmu agama atau mengkaji kitab kuning hanya sekedarnya saja, akan tetapi sebaliknya,
mereka lebih mengutamakan pelajaran umum, sementara
pelajaran
agama hanya ciri khas saja, sekolah umum yang berciri khas keislaman dalam mempelajari ilmu keislaman hanya menjadi dasar saja, mereka tidak menjadikanya sebagai suatu keahlian, sehingga saat ini alumni – alumni lulusan dari madrasah yang berlabel keislaman menjadikanya ahli umum tapi berjiwa agama, karna aliyah sekarang bukan ahli agama kacuali yang memilih jurusan agama. 2) Faktor lainya untuk bisa membaca dan menguasai kitab kuning mereka harus mempunyai kemampuan dalam pemahaman berbahasa arab. Namun faktanya sekarang bahasa Arab menjadi pelajaran yang tidak begitu populer dan jarang diminati oleh para pelajar saat ini, hal ini disebabkan karena bahasa Arab tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia kerja, mereka lebih mempersiapkan dirinya untuk mempelajari dan menguasai pelajaran-pelajaran dalam bidang umum seperti bahasa inggris, bahasa mandarin, komputer, dan teknologi, karena mempelajarai ilmu agama nilai pragmatis ekonomisnya kurang. Oleh karena itu orang-orang sekarang cenderung kepada pragmatis materialistik, seperti contohnya mereka mampu membiayai anaknya untuk kuliah di fakultas kedokteran meskipun dengan biaya mahal, karena mereka
sudah
bisa
mengambarkan
keuntungan
setelah
mereka
menyelesaikan pendidikan di fakultas kedokteran sehingga mereka akan berpeluang untuk menjadi seorang dokter dengan nilai pendapatan yang tinggi. Jadi sekarang ini banyak orang mengambarkan biaya pendidikan itu bersifat transaksional melihat untung ruginya dan bukan karna Allah taala, oleh karena itu dia tidak mau membiayai anaknya untuk masuk ke pendidikan jurusan agama karna masa depanya secara ekonimis kurang menarik, mereka beranggapan hanya menjadi seorang guru ngaji, atau tukang do’a ataupun hanya menjadi guru agama. Mungkin itu salah satu penyebab jurusan agama tidak dipilih dan kurang diminati sehingga
akibatnya dia tidak bisa membaca kitab, dan kurang menguasai ilmu agama. Pada masa lalu mahasiswa IAIN lebih banyak berasal dari sekolah agama, sekolah persiapan IAIN yang ketiga dari PGA, mereka sangat kuat agamanya, kemudian ada juga yang tinggal dipesantren dan kitab-kitab yang dipelajari di PAI pun tidak ada yang berbahasa Indonesia semua menggunakan bahasa Arab, seperti kitab tauhid, kitab tersebut diperketat dengan menggunakan bahasa Arab, kitab Sejarah Nurul Yaqin, hadis Subulus Salam, Ushul Fiqh karangn Muhammad bin Abdul
Wahab
Khalaf, Kifayatul Akhyar , kitab-kitab tersebut mengggunakan bahasa Arab dan tidak ada yang menggunakan bahasa Indonesia, kecuali pada pelajaran umum seperti statistik, bahasa Indonesia, dan lain sebagainya, dengan demikian untuk ilmu agama tidak ada yang menggunakan bahasa Indonesia, dan untuk buku-buku dan pelajaran umum menggunakan bahasa umum. Jika ilmu agama seperti tafsir, hadis, fiqh, ushul fiqh dan lain sebagainya tidak ada yang menggunakan bahasa Indonesia tetapi langsung dari sumbernya, hal ini agar calon mahasiswa yang ingin masuk jurusan PAI mereka sudah memperkirakan jika nanti mereka akan belajar dengan sumber-sumber itu dari awal mereka akan menyiapkan diri untuk bisa membaca ataupun menguasai kitab-kitab tersebut, sehingga jika mereka tidak mempersiapkannya maka akan gagal di tengah jalan. Ketika saya masih dibangku kuliah, dari 3 kelas berjumlah 120 orang, pada saat itu terdapat sistem gugur kenaikan kelas , dari tingkat 1 naik ke tingkat 2 itu harus lulus semua mata kuliah. Mulai dari 120 mahasiswa hanya tersisa 20 mahasiswa yang menjadi BA, kemudian akan mendapatkan surat keterangan bahwa mereka pernah kuliah sampai semester yang mereka tempuh, dan surat keterangan tersebut bisa digunakan untuk mencari pekerjaan, namun tidak mempunyai ijazah, jika sudah mencapai BA, kemuadian mau masuk tingkat doktoral, dan diuji lagi oleh 6 orang penguji dan yang lulus dari ujian tersebut maka dia
berhak mendapatkan gelar Drs. pada saat itu apabila mahasiswa yang tidak bisa mengikuti sistem perkuliahan dengan kitab yang berbahasa Arab, maka mahasiswa tersebut akan berhenti di tengah jalan atau gagal dan tidak bisa mengikuti tingkat semester yang lebih tinggi lagi, karena pada saat itu guru-guru atau dosen-dosen berorientasi bukan hanya pada waktu tetapi mutu, contohnya pada fenomena saat ini kuliah itu tidak dibatasi yang terpenting mereka tetap membayar SPP atau semester. sehinga pada saat itu ada istilah MA/ mahasiswa abadi, jadi tidak ada DO (Drop Out), mereka bisa menempuh kuliah S1 sampai 12 tahun, mungkin S1 lebih berat daripada master atau doktor karena pada waktu ujian skripsi, buku yang dikutip dalam skripsi harus membawa bukunya kemudian dicek dan harus ditunjukan buku-buku yang menjadi referensi tersebut, dan sebelum ujian skripsi itu ada ujian komprehensif yaitu ujian membaca kitab, dalam ujian komprehensif mahasiswa bisa 2 kali atau 3 kali mengulang mereka bisa lulus, setelah itu ada juga ujian bahasa, namun belum ada istilah TOFEL dan TOAFEL. 2.
Bagaimana cara mengembalikan lulusan mahasiswa UIN khususnya jurusan PAI yang mempunyai kompetensi dibidangnya seperti alumnialumni PAI UIN yang terdahulu, sehingga mereka bisa menguasai dan menggunakan kitab kuning dengan baik? Untuk menjadi alumni PAI yang berkompeten yang pertama adalah Input dan proses yang menjadikan alumnus PAI berkompeten, yaitu input mahasiswa dalam tes penerimaan mahasiswa baru harus melalui tes membaca kitab kuning, tes kemampuan bahasa Arab, dan tes membaca al-Qur`an, lalu menterjemahkan dan mengartikan teks Arab, tes dasar-dasar bahasa Inggris dan bahasa Arab. Penyeleksian mahasiswa baru jangan berorientasi pada jumlah mahasiswa tetapi pada mutu atau kemampuan kualitas mahasiswa yang bagus, standar nya harus diperketat, sehingga tidak sembarangan bagi calon mahasiswa yang ingin masuk UIN khususnya jurusan PAI, maka mereka
akan belajar sungguh-sungguh untuk masuk jurusan yang diinginkan dan mereka siap mental dengan bekal kemampuan yang dimilikinya. Jadi penerimaan mahasiswa untuk masuk ke perguruan tinggi UIN Sayarif Hidayatullah fakultar tarbiyah khsususnya jurusan PAI dalam penyeleksiannya harus diperketat, apakah calon mahasiswa mampu membaca kitab kuning, apakah calon mahasiswa mampu berbahasa Arab, bisa membaca
al-Qur`an
atau
tidak!,
kemampuan
menterjemahkan
dan
mengartikan teks bahasa arab, atau apakah calon mahasiswa tersebut bisa memahami dasar-dasar bahasa Inggris atau bahasa Arab, jadi bagi calon mahasiswa yang ingin masuk diperguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah khususnya Fakultas Tarbiyah jurusan PAI harus diperketat, calon mahasiswa yang mampu melaksanakan ujian-ujian tersebut bisa diterima, dan yang tidak mampu maka tidak diterima, sehingga pada orientasi penyeleksiannya tidak pada jumlah mahasiswa, apabila hal ini dilaksanakan maka bagi calon mahasiswa yang ingin masuk ke diperguruan tinggi UIN khususnya jurusan PAI akan mempersiapkan dirinya dan
belajar sungguh-sungguh sebelum
mendaftar di Perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah jurusan PAI, sehingga calon mahasiswa yang masuk ke jurusan tersebut, tidak sembarangan. Dari sekitar 5000 calon mahasiswa yang diterima hanya 50 orang yang lulus sehingga mereka bebar-benar sudah siap mental. Seperti contoh bagi calon mahasiswa yang ingin masuk di Universitas Indonesia (UI) atau Universitas Tekonologi Bandung (ITB) tidak bisa sembarangan, karena untuk masuk ke universitas tersebut pun harus melalui penyeleksian yang ketat, sehingga bagi calon mahasiswa yang ingin masuk harus benar-benar mempersiapkan dirinya. Maka dari itu bagi calon mahasiswa yang ingin masuk ke UIN Syarif Hidayatullah khususnya masuk ke jurusan PAI mereka harus mempersiapkan dirinya, seperti mereka harus mengikuti bimbingan belajar atau mereka ikut program khusus atau pun mereka harus menetap dan mengaji di pondok pesantren, agar supaya mereka mampu membaca kitab kuning yang menjadi
referensi dalam pembuatan tugas-tugas kuliah atau penunjang belajar di jurusan PAI. Yang kedua, dalam proses input dan outputnya, klo inputya dan prosesnya bagus ibarat tanaman bibit unggul, menanamnya bibitnya harus di tanah yang subur, tetapi jika bibitnya unggul namun tanahnya kurang subur maka hasilnya tidak akan maksimal, namun fenomenanya sekarang ini input mahasiswa tidak bagus dan prosesnya pun seperti itu, sehingga masuk ke suatu perguruan tinggi tidak bisa mengaji atau membaca kitab dan keluar pun tidak mampu mengaji atau membaca kitab, kemudian untuk output ini diperlukan mata kuliah tidak terlalu banyak, cukup 3 mata pelajaran saja, namun kitab-kitabnya harus menggunakan teks bahasa Arab, Yang ketiga yaitu dosen atau tenaga pengajarnya harus mampu menguasai kaidah-kaidah bahasa Arab dan juga kitab-kitab yang akan dipelajari oleh mahasiswa, dan selain itu juga tenaga pengajar atau dosen harus meluangkan waktunya untuk membimbing mahasiswanya. Selain itu yang menjadi faktor lainnya adalah, jumlah mahasiswa yang terlalu banyak dalam setiap kelasnya , paling tidak ada 20 mahasiswa yang bisa menjadi anak bimbinganya, karena dari 20 mahasiwa paling tidak ada 10 mahasiswa yang mampu, maka dari 10 mahasiswa itu mereka akan membimbing atau membantu temannya yang kurang mampu ataupun kurang memahami dalam membaca dan mempelajari kitab kuning, dan sebelum mata kuliah dimulai mereka belajar terlebih dahulu agar ketika disuruh membaca oleh dosen mereka bisa membacanya dengan lancar, bisa membaca kalimat, mufrodat, maknanya dan kaidah-kaidahnya, hal ini harus dilakukan berulang kali, karena apabila pola kalimat itu sudah paham, seperti kaidah-kaidah mubtada khobar, mudof dan lain sebagainya, kemudian dilatih bacaan yang masih keliru dan butuh waktu yang memadai. Akan tetapi lebih bagus jika tinggal di asrama karena waktu mereka akan lebih bermanfaat. Di asrama pun harus ada jadwal dan program-program pembinaan, namun saat ini di UIN Syarif Hidayatullah tidak berjalan lancar, karena input dan outputnya lemah, sistem pendukungnya pun kurang, tidak
ada rasio dan dosen selaku tenaga pengajar atau pembimbing, seharusnya ketika mengajar hadist atau
bahasa Arab maka pengantarnya harus
menggunakan bahasa Arab pula, hasilnya tidak akan maksimal ketika mengajar bahasa Arab pengantarnya menggunakan bahasa Indonesia.
Jakarta, 12 Februari 2014 Dosen bidang studi ke-Islaman
Prof. Dr. Abuddin Nata
Berita Wawancara Nara Sumber : Bahrissalim, M.Ag. Jabatan
: Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Hari/Tanggal : Jumat, 24 Januari 2014 Tempat
1.
: Ruang Kajur Pendidikan Agama Islam
Apakah terdapat program khusus dari Jurusan Pendidikan Agama Islam untuk para mahasiswa PAI agar bisa memahami kitab kuning dan menggunakannya sebagai referensi utama? Pada saat rapat, Para dosen yang mengajar mata kuliah bidang ke-Islaman sudah saya anjurkan agar menyampaikan kepada mahasiswa ketika membuat makalah maupun skripsi, wajib menggunakan buku-buku asli/referensi asli, itu merupakan program terintegrasi maka dari itu tidak ada program khusus. Program khusus dalam konteks mata kuliah adalah qiroatul kutub, jika semua dosen komitmen pada kebijakan tersebut, maka mahasiswa akan terdorong untuk menggunakan referensi asli, tetapi jika dosennya tidak memberikan tekanan kepada mahasiswa untuk menggunakan referensi dari sumber aslinya, dampaknya mahasiswa akan tambah malas untuk menggunakan referensi yang asli. Kebijakan dari jurusan PAI, program integrasi dalam setiap mata kuliah agama harus menggunakan referensi asli. Saya tidak tahu, apakah dosen-dosenya juga menggunakan referensi yang asli dan menggunakan buku bahasa Arab dari sumber utama?. Yang mengetahui dan evaluasinya dari mahasiswa, nantinya mahasiswa akan mengikuti, tetapi jika para dosen tidak mendisiplinkan untuk menggunakan referensi sumber asli bisa berdampak kepada mahasiswanya, jadi sebenarnya implementasi kesepakatan kita pada waktu rapat itu saya meminta para dosen untuk berkomitmen agar menggunakan referensi buku-buku turats.
2.
Apakah diwajibkan kepada mahasiswa jurusan PAI untuk menggunakan referensi dari kitab kuning dalam sebuah karya ilmiah bidang keagamaan? Diwajibkan bagi mahasiswa untuk menggunakan referensi kitab kuning bagi karya ilmiah bidang keagamaan. Ada beberapa referensi yang diambil dalam membuat makalah atau skripsi itu salah satunya harus dari
referensi/sumber yang asli tetapi persoalannya jika ada dosen yang tidak komitmen, maka semua itu tidak berjalan dengan baik. Masalahnya mahasiswa mengambil dari terjemah, yang penting diskusi makalahnya tetap berjalan, tidak dikontrol. Sebenarnya jika dosennya mewajibkan, pasti bisa. Saya memberikan keleluasaan kepada dosen yang bersangkutan tetapi tetap harus komitmen pada kesepakatan. 3.
Apa yang Bapak lakukan untuk menangani dosen yang tidak komitmen sehingga mahasiswa tidak menggunakan referensi kitab kuning sebagai referensi utama bidang agama? saya selalu menyampaikan beulang kali setiap rapat selalu diingatkan bahwa para dosen dan mahasiswa dianjurkan menggunakan referensi dari kitab kuning, kita selalu mengingatkan kembali dan memang tidak ada sanksi langsung.
4.
Bagaimana seharusnya mahasiswa PAI dalam menulis karya ilmiah (makalah dan skripsi) bidang keagamaan? Masih terkait dengan dosen bidang keaagaman itu. Jika ketentuan dari Jurusan misalnya dari 10 referensi yang diambil minimal 3 referensi utama /buku aslinya. jika itu biasa terlatih, maka lama-kelamaan mahasiswa akan bisa dan terbiasa, tidak harus ada program khusus karena kita bukan pesantren, jadi mahasiswa yang sudah masuk Jurusan PAI UIN harus sudah siap, bukan perguruan tinggi yang harus menyiapkan program khusus, karena kita bukan sekolah SMA, sama seperti TOEFL karna TOAFL jika mahasiswa tidak lulus harus mengikuti pembinaan atau kursus, agar ketika sudah daftar mengikuti ujian TOEFL dan TOAFL sudah siap.
5.
Bagaimana cara menangani mahasiswa yang tidak mampu menguasai kitab kuning, dan mereka tidak mengambil referensi yang seharusnya itu menjadi referensi utama? Ada kebijakan dari jurusan PAI yaitu mengingatkan kepada dosen yang mata kuliah keagamaan untuk menggunakan referensi utama dari sumber aslinya / kitab kuning. Adanya kebijakan itu adalah untuk meningkatkan kompetensi akademik mahasiswa PAI khususnya dalam membaca kitab, yang berjalan selama ini hanya mata kuliah qiroatul kutub, yang fokus. Jika mata
kuliah lain bisa seperti qiroatul kutub seperti, fiqih, ilmu kalam, tasawuf dan lain sebagainya menggunakan kitab kuning maka akan berjalan baik, untuk itu ditegaskan kepada para dosen untuk komitmen dengan kesepakatan dari jurusan. Yang saya lakukan sebagai ketua jurusan selalu mengingatkan disetiap rapat pertemuan dosen. 6.
Bagaimana menangani mahasiswa yang tidak bisa ketika dites membaca kitab dalam ujian komprehensif? Ujian komprehensif memang tidak harus lulus dalam sekali ujian salah satu tujuannya agar mahasiswa mau belajar sungguh-sungguh, tetapi terkadang dosen yang menguji tidak komitmen. Jika kita memudahkan mahasiswa lulus sekarang, itu dampaknya ketika mereka sudah menjadi alumni, baik adanya ujian komprehensif agar mahasiswa belajar karena itu merupakan bagian dari kompetensi profesional.
7.
Bagaimana
menurut
menghasilkan
lulusan
pendapat
bapak
mahasiswa
PAI
penanganan yang
yang
tepat
berkompeten
agar
dibidang
keagamaan? Ada satu hal yang penting yaitu dalam tes penerimaan mahasiswa, jika bebrapa tahun yang lalu terdapat ada tes lisan tetapi untuk beberapa tahun terakhir tidak ada, itu merupakan salah satu faktor yang membuat mahasiswa tidak kompeten dibidang tersebut. Perlu adanya tes penerimaan calon mahasiswa PAI yang disiplin dan diperketat, seperti tes lisan membaca untuk mengetahui kemampuanya, tetapi untuk saat ini tidak ada. Maka dari itu tesnya hanya mengandalkan kemampuan kognitif agama saja, sehingga banyak mahasiswa yang tidak bisa membaca al-Qur`an maupun kitab kuning dengan baik. Maka dari itu yang membuat mahasiswa lemah karena sitem penerimaan mahasiswa.
Jakarta, 24 Januari 2014 Kajur Pendidikan Agama Islam
Bahrissalim, M.Ag.
Berita Wawancara Nara Sumber : Muhbib Abdul Wahab Jabatan
: Dosen bidang ke-Islaman Jurusan PAI
Hari/Tanggal : Selasa, 4 Februari 2014 Tempat
: Ruang Pudek FITK
1. Apa saja strategi atau metode pengajaran yang bapak gunakan dalam mengajar mata kuliah qiroatul kutub, agar mahasiswa mudah memahami ? a.
Membaca. Membaca teks tidak lepas dari penguasaan kosakata, yang biasa saya terapkan kepada mahasiswa dengan melihat teks terlebih dahulu, membaca dalam hati, dan dipahami kandungan yang ada di dalam teks, kemudian mahasiswa mendiskusikan jika ada kosakata yang sulit setelah itu membaca dengan suara nyaring.
b. Membaca sambil mengevaluasi. mahasiswa menebak tema isi teks yang telah di baca, misalnya tentang sejarah, fiqh, kebudayaan dan lain-lain. Yang terpenting dapat diperoleh mahasiswa ketika membaca teks berbahasa Arab yaitu pemetaan isi teks, ungkapan satu dua kalimat, dan pemahaman terhadap isi. Tentunya mahasiswa tidak hanya dituntut sekedar membaca dan memahami isinya saja, tetapi memahami dengan baik dan benar, karena mata kuliah qiroatul kutub ini adalah mata kuliah keterampilan tidak cukup hanya sekali membaca, tetapi juga harus latihan mandiri, perlu latihan berulang, ada unsur diskusi, unsur metode membaca, membaca untuk memahami, menerjemahkan dan latihan secara intensif serta berkelanjutan.
2. Apa saja kendala atau hambatan dalam mengajarkan qiroatul kutub ? Karena latar belakang pendidikan mahasiswa yang berbeda, ada beberapa mahasiswa yang belum lancar menulis dan melafalkan bahasa Arab dikarenakan; pertama, input mahasiswa yang variatif. Kedua, tidak semua mahasiswa memiliki kamus dan mau membeli serta melihat kamus, dikarenakan motivasi dan minat
mahasiswa yang rendah, secara umum mahasiswa tidak antusias belajar mandiri, mereka hanya mau belajar ketika ada dosen dikelas.
3. Bagaimana bapak mengatasi kendala atau hambatan tersebut ? Setelah mahasiswa diskusi bersama kemudian di buat PR untuk mencari kosakata dikamus, nantinya akan diketahui mahasiswa yang rajin mengerjakan dengan yang tidak mengerjakan.
4. Apakah dalam mengajar qiroatul kutub bapak menggunakan referensi dari sumber asli atau kitab kuning ? Saya menggunakan Cuplikan dari berbagai sumber, ada semacam kapita selekta dari buku-buku kontemporer, seperti majalah, buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan, fiqh, pemikiran, tasawuf, ekonomi dan lain-lain. Dikutip dari berbagai sumber agar mahasiswa bisa mengenali dan mengetahui berbagai istilahistilah.
5. Bagaimana pendapat bapak untuk menangani mahasiswa yang tidak bisa membaca atau memahami kitab kuning, sedangkan kitab kuning itu penting sekali untuk ujian komprehensif? Para mahasiswa harus belajar lebih intensif, dengan menerapkan learning by doing untuk bisa memahami pola kalimat dan struktur bentuk kata. Sejauh ini belum ada inisiatif dari sebagian besar mahasiswa untuk belajar mandiri dan sungguhsungguh. Mereka tidak akan bisa membaca dan memahami jika hanya belajar didalam kelas.
6. Di dalam jurusan PAI mata kuliah qiroatul kutub sangat penting dan mahasiswa PAI dituntut untuk bisa menguasai mata kuliah seperti tafsir, fiqih, hadis dan lainnya dalam bidang keagamaan dan kitab kuning menjadi referensi utama untuk bidang keagamaan PAI, tetapi banyak mahasiswa yang belum menguasai kitab kuning, bagaimana menurut bapak untuk menanganinya? Ini strategi yang harus diberlakukan untuk kedepannya. Diharapkan semua dosen untuk mewajibkan mahasiswa agar merujuk langsung kepada literatur asli yang
berbahasa Arab seperti kitab-kitab kuning, dan untuk melihat buku terjemah itu merupakan jalan pintas, memang ada keuntungannya untuk mahasiswa, bisa mengakses secara langsung, tetapi tidak disalah gunakan hanya untuk tambahan belajar jika mereka mau bersungguh-sungguh mereka pasti bisa.
Jakarta, 4 Februari 2014 Dosen Bidang Ke-Islaman PAI
Muhbib Abdul Wahab
Lembar Observasi Aktivitas Kegiatan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi Di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berilah tanda ( ) di bawah kolom (TIDAK) bila tidak melakukan, (YA) bila dilakukan dari masing-masing pernyataan di bawah ini!
No
Aspek yang Diamati
Ya
1.
Mahasiswa mengambil buku-buku terjemah
√
2.
Mahasiswa mengambil buku-buku umum
√
3.
Mahasiswa mengambil buku-buku berbahasa Arab/kitab kuning
√
4.
Mahasiswa mengambil jurnal/majalah, dan lain-lain
√
5.
Mahasiswa mengutip dari buku-buku terjemah
√
6.
Mahasiswa mengutip dari buku-buku turats/kitab kuning
√
7.
Mahasiswa mengutip dari skripsi
√
8.
Mahasiswa mengutip dari jurnal
√
9.
Mahasiswa mengutip dari buku-buku umum berbahasa Indonesia
√
10.
Mahasiswa mengambil kutipan dari Internet
√
Tidak
Jakarta, April 2014 Observer
No. 1
JUDUL SKRIPSI Efektivitas Metode Latihan Dalam Pembelajaran PAI Terhadap Hasil Belajar Siswa
NAMA PENULIS
KI
MTD
Sari Agusti Rahmi
√
Linawati
√
Uus sukmadi Firdaus
√
Peranan Program Tahsin Al-Qur'an Dalam 2
Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Membaca Al-Qur'an (Studi Kasus di LTTQ Masjid Fathullah UIN Jakarta) Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
3
Membantu Bimbingan dan Konseling Siswa Bermasalah
4
5
6
7
Peran Orang Tua Dalam Pembinaan Kecerdasan Spiritual Anak Prasekolah Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Beragama Remaja Arrojan
Ahmad Saeful millah
Pengaruh Perbedaan Faham Keberagamaan Orang
Nur Fitria
Tua Terhadap Sikap Keberagamaan Remaja
Salimushodri
Efektifitas Quantum Teaching Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
√
Setiawan
√
Rindi Andika
√
Hana Rizkia Septiana
√
Anis Mufarrihah
√
Syamsiah
√
Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Islam Terhadap 8
Anak Perempuan Dalam Keluarga (Penelitian pada Orang Tua Siswi SMP PGRI 1 Ciputat) Penerapan Strategi Active Learning Dengan Metode
9
Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar SKI di Kelas VII SMP Nusantara Plus
10
11
Pengaruh Puasa Terhadap Konsentrasi Belajar Di SMA Plus Ibadurrahman Aspek-Aspek Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam Surat Al-Dhuha dan Al-Insyirah
Penerapan Metode Amtsilati Dalam Meningkatkan 12
Baca Kitab Kuning (Studi Terhadap Pembelajaran Kitab Kuning Di Pesantren Assalafiyah Sukabumi)
13
14
Persepsi Guru PAI Terhadap Kinerja Pengawas PAI (Studi Kasus di SMAN 4 Tangerang Selatan) Persepsi Siswa Terhadap Kepribadian Guru Agama Dan Hubungannya Dengan Akhlak Siswa Di
Eet Suhaeti
Dadan Ramdhani Umarela
√
√
Rian Afghan
√
Weni Sri Wahyudi
√
SMPN 1 Bojonggede Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-qur'an 15
(Kajian Tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan Surat al-
Rina Fatimah
√
Siti Mulyanih
√
Ahzab ayat 59) 16
17
Konsep Pendidikan Akhlak Pada Anak Didik Menurut Al Ghazali Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa
Nur Fitrianah
√
Nia Nuraeni
√
Dedeh Fauziah
√
Yanti Fatimah
√
Nurhafifah
√
Persepsi Siswa Tentang harta Yang Halal dan 18
Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Kepribadian Muslim di MTs YASIFA Gunung Putri Bogor
19
Pelaksanaan Pendidikan Akhlak dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di MTs Negeri 42 Jakarta Pengaruh Minat Membaca Buku Sejarah
20
Kebudayaan Islam dengan Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Al Islamiyah PUI Pancoran Jakarta Selatan) Penerapan Model Belajar Tuntas (Mastery
21
Learning) sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Pelita Harapan Pondok Pinang Kebayoran Peranan Strategi Cooperative Learning dalam
22
Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas XII SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
Merisha Taurina Ramaditha
√
Pengaruh Kewibawaan Guru PAI Terhadap 23
Motivasi Belajar Siswa di SMK Al Kautsar Jakarta
Usman Sutisna
√
H. Fahrurrozi Gozali
√
Listiana
√
Resnamia Novianti
√
Ana Riyansih
√
Selatan Pengaruh Keharmonisan Keluarga Terhadap 24
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa SMP Mandiri Malangnengah Pagedangan Tangerang Pengaruh Interaksi Sosial dalam Keluarga terhadap
25
Prestasi Belajar PAI pada Siswa SMP Pelita Harapan Pondok Pinang - Kebayoran Lama
26
27
Studi Perbandingan Konsep pendidikan Islam menurut Ibnu Maskawaih dan Ibnu Khaldun Pengaruh Teknik Stop Thing Do dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Hubungan Kepribadian Guru Pendidikan Agama 28
Islam dengan Sikap Keberagamaan Siswa di SDN
Abdul Latif
√
Amiruddin Maulana
√
Khairul Shaleh
√
Pesanggrahan 06 Petang Bintaro 29
Hubungan Minat Baca dengan Prestasi Pendidikan Agama Islam Strategi Active Learning dalam Meningkatkan
30
Prestasi Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Al Kautsar Jakarta Implementasi Otonomi Pendidikan dalam
31
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al-Azhar 1 Ciputat
Fazrin Usman
√
Hasibuan
Pengaruh Pembelajaran Kitab Ta'lim Al Muta'allim 32
Terhadap Pembentukan Kepribadian Kesantrian di
√
M. Sadid Al Wafi
Pondok Pesantren An Nida Al Islamy Bekasi Timur 33
Prinsip-Prinsip Keguruan Menurut Al-Qur'an dalam
Ahmad Rizal
Surat Al Muddatstsir Ayat 1-7
Batubara
√
Pengaruh Metode Resitasi (Penugasan) dalam 34
Pengajaran PAI pada Prestasi Belajar Siswa SMK
√
Iin Inayah
Muhammadiyah Parung Bogor 35
36
Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumi Al Din Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Metode Index Card Match terhadap Hasil Belajar PAI Siswa
Assbiy Assyddiqi
√
Siti Aisyah
√
Muthi'ah Hanif
√
Ayub Rahmansyah
√
Badi'ah
√
M. Adnan Fauzie
√
Hamdillah
√
Hubungan Perhatian Orang Tua terhadap Perilaku 37
Seksual Remaja yang Berpacaran (Studi Kasus di SMK Link and Match Tangsel)
38
Upaya Guru dalam Pemanfaatan Internet pada Pembelajaran PAI Peranan Guru Bimbingan Konseling dalam
39
Membina Kecerdasan Emosional Siswa di SMP Negeri 3 Babelan Bekasi Utara
40
41
42
43
Kontribusi Tarekat Tijaniyah dalam Pembentukan Akhlak Santri Pandangan H. A. R Tilaar Tentang Pendidikan Multikultular Ditinjau dari Segi ajaran Islam Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Surat Luqman [31] Ayat 17-19
Aji Payumi
Pola Interaksi Guru Dengan Murid Dalam
Achmad Fiqri
Perspektif Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surah Al-Kahfi
Qureshi
√ √
Ayat 66-70)
44 45 46
47
48
49
50 51
Interaksi Keilmuan Menurut Bediuzzaman Said Nursi Akhlak Guru Dalam Pandangan Al-Ghazali Pengaruh Upah/ Gaji Terhadap Kinerja Guru PAI di Yayasan At-Taqwa 04 Babelan-Bekasi Efektifitas Pembelajaran PAI di SMP Syekh Abdur Rauf Pondok Ranji Hubungan Metode Demonstrasi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMP IT YPI 45 Bekasi Pendidikan Kesehatan Mental Pada Anak Perspektif Prof. Dr. Zakiah Daradjat
√
M. Sadad al-Wafa Roni Pardede
√
Nurhalimah
√
Taufiq
√
Risydain
√
Intan Sarifah
√
Sistem Pendidikan Modern Pondok Pesantren
Agustian Fajar
Terpadu Darul 'Amal Sukabumi
Kurnia
Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-Muta'allim
Alfian Haikal
√ √
Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi 52
Belajar Anak di SMP Nahdlatul Wathan Jakarta
Aan Supratman
√
Timur Motivasi Beragama Pada Kaum Waria di Pondok 53
Pesantren Khusus Waria Senin Kamis Notoyudan Yogyakarta
54
55
56
57
58
Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Akhlak Anak Pada Masa Pubertas Peran Surau Sebagai Lembaga Pendidikan Islam Tradisional Dalam Era Pembaharuan Pendayagunaan Dana Zakat Pada Sektor Pendidikan Keteladanan Guru Dalam Persepsi Siswa SMA Muhammadiyah Sawangan Kota Depok Pengaruh Kegiatan Pembiasaan Terhadap Perilaku Ibadah Siswa Di MTs. Negeri 3 Jakarta
Evie Shafia Fajarina T
√
Fitriyafauziah
√
Novrianti Ulfah
√
Sayuti
√
Deden Supriadi
√
Eva Yuliani
√
Rahmah Fauziah
√
Asmida Yunita
√
Hubungan Prestasi Belajar Pendidikan Agama 59
Islam Dengan Akhlak Siswa SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan Persepsi Siswa Terhadap Proses Pembelajaran
60
Pendidikan Agama Islam SMP Islam Terpadu (IT) Al-Fajar Kedaung Pamulang
Penerapan Pembelajaran Shalat Lima Waktu Dan 61
Pengaruhnya Terhadap Perilaku Siswa SMP PGRI
Sifa Fauziah
√
Siti Novianti
√
Siswati
√
Ahmad Fikri al-Fathi
√
2 Ciputat Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam 62
Pembentukan Akhlak Siswa Di SMP Negeri 66 Kebayoran Lama Jakarta Selatan
63
Anlisis Perencanaan Pembelajar Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan Pengaruh Penggunaan Facebook Terhadap minat
64
Belajar Siswa Kelas VIII Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP bakti Mulya 400 Jakarta Selatan
65
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam Ibadah Puasa Pada QS. Al-Baqarah Ayat 183-188
Ayu Apriyanti
√
Pengaruh Motivasi Dan disiplin Terhadap Prestasi 66
Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PAI Kelas
Lina Setyaningsih
√
Neneng Khoirunnisa
√
Linda maulida Nur B
√
VIII SMP N 238 Jakarta Tahun 2010-2011 67
68
69
70 71
Peningkatan Hasil Belajar PAI Melalui Small Group Discussion Di MAN 4 Model Jakarta Guru Agama Islam Ideal Dalam Perspektif Pendidikan Islam Konsep Etika Belajar Mengajar Dalam Kitab adab Al-Dunya Wa Al-Din karya Imam Al-Mawardi Pendidikan Keluarga yang Terkandung Dalam AlQur'an Kajian Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6 Kedudukan Peserta Didik Dalam Perspektif Hadits
M. H. Nur Romadlon
√
Misbahudin
√
Ahmad Zubair
√
Pemberdayaan Pendidikan Keluarga Dalam 72
membentuk Kepribadian Anak Melalui Komunikasi Islam (Studi Kasus di Semanggi 1 RT. 003/03 Kel.
Zainudin
√
Pipit Riani
√
Cempaka Putih-Ciputat Timur 73
Urgensi Pendidikan Tauhid Dalam Keluarga Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang terkandung
74
Dalam Surat An-Nahl Ayat 90 Dan Aplikasinya di
Siti Masyhuroh
√
Qiroatul husna
√
Madrasah Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam Al-Qur'an Dan 75
Aplikasinya dalam Pendidikan (Suatu kajian tafsir Surat Ali-Imran: 104, 110, 114
76
Urgensi Metode Keteladanan dalam Pendidikan
Mia Huzaimia
√
Islam 77
Konsep Tri Pusat Pendidikan Menurut hajar Dewantara Dalam Perspektif Pendidikan Islam
Siti Nurul karimah
√
Anisah Isu
√
Elin Faizah
√
Pengaruh Lingkungan Keluarga siswa Terhadap 78
Minat Belajar (Studi Kasus di MTs. Al-Inaayah, Bogor) Media Simulasin Pena Digital Dalam Pembelajaran BTQ (Studi Deskriftif Proses Bimbingan Belajar Di
79
Luar Kelas Dalam Materi BTQ Yang Berbantuan Media Simulasi Pena Digital Di SMAN 8 Kota TangSel)
80
Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surat At-Tagabun ayat: 14)
Hadimuddin Daulay
√
Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi 81
Belajar Fikih Siswa MTs Nur As-Sholihat Serpong
Idris Gozali
√
Eneng Asiah
√
Ahmad Satibi
√
Mar'atul Zakiyah
√
Uswatul Khusnah
√
Tangerang Selatan Peranan Guru Pembimbing dan Konseling dalam 82
mengatasi Kesulitan Belajar Siswa; Studi Kasus di SMK Link and Match Pondok Cabe Tangerang Selatan
83
84
Peran Pondok Pesatren Dalam Membina Akhlak Santri Pembentukan Karakter Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak Kontribusi Kegiatan Organisasi Kesiswaan Rohani
85
Islam (ROHIS) dalam Meningkatkan Sikap Keberamaan Siswa (Studi Kasus di SMA Negeri 86 Jakarta Selatan)
86
87
Membumikan Konsep Pendidikan Menurut AlGhazali Peluang Tantangan Modernisasi di Pondok Pesantren Al-Barokah Kebumen
Mujari
√
Elok Faeqoh
√
Nur Aliah Adamu S
√
Azis Riyanto
√
Dindin Saprudin
√
Penerapan Metode Drill dalam Meningkatkan 88
Kemampuan Membaca Al-Qur'an (di SMP Khajar Dewantara Bekasi)
89
Pembaharuan Pendidikan Pondok Pesantren: Perspektif Abdurrahman Wahid Pengaruh Implementasi (KTSP) Terhadap Hasil
90
Belajar PAI Siswa (Studi Kasus Al-Zahra Indonesia Pamulang-Banten)
Pelaksanaan Supervisi Akademik dan 91
Hubungannya dengan Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al-Wasatiyah
Nurlaili
√
Satia Fauziah
√
Ahmad Zaenudin
√
Khumaidi
√
Iha Maliha
√
Lukman Hakim
√
Abd. Rofie
√
Neneng Fatimah
√
Cipondoh Tangerang Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak yang Terdapat pada 92
Film Alangkah Lucunya Negeri Ini (Analisme Film) Metakognitif Siswa pada Pembelajaran Pendidikan
93
Agama Islam Melalui Metode Problem Solving (Studi Kasus MA Manaratul Islam Jakarta Selatan) Pengaruh Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PAI
94
dalam PPKT Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI Persepsi Siswa Terhadap Ajaran Agama Islam dan
95
Pengaruhnya pada Minat Belajar Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus pada Siswa Kelas X SMK Yapri Cilandak Jakarta Selatan) Hubungan Efektifitas Penggunaan Pendekatan
96
Pembelajaran Tematik dengan Motivasi Belajar PAI di SDN Perigi 03 Pondok Aren Kontribusi KH. Muhammad Yunus dalam
97
Pendidikan Akhlak Terhadap Pengamal Tarekat Tijaniyah
98
99
100
101
Konsep Waris dalam Perspektif Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, MA Nilai-nilai Pendidikan dalam Surat Al-Baqarah 177 (Kajian Tafsir Tahlili) Konsep Pendidikan Budi Pekerti Menurut KI Hajar Dewantara Peran Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dalam Meningkatkan Pendidikan Agama Anggota
M. Romadhon
√
Fajrin Novrianto
√
M. Toni Ichwan
√
Nur Hafidzah
√
Pemanfaatan Buku-buku Agama di Perpustakaan 102
dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Pendidikan Agama Islam Siswa di SMP Negeri 10 Tangerang Selatan
103
104
Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perspektif Hadits Implementasi SEN-U (Special Educational NeedsUnit) di Madania School
Ika Nursyifa
Khoirunnisa
√ √
105
Rahmah El-Yunusiyah dan Pemikirannya Tentang Pendidikan Perempuan di Minangkabau
Rahmawati
√
Sofyan Adenansi
√
Rosyidah
√
Fitri Rahmawati
√
Upaya Pengembangan Kecerdasan Interpersonal 106
Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus SD Madania Indonesia School With World Class Standard) Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama
107
Islam dalam Pelaksanaan Pembelajaran di SD Dua Mei Ciputat Hubungan Antara Pendidikan Agama Islam dengan
108
Sikap Keberagamaan Siswa (Studi Kasus di SMP Lazuardi GIS Jakarta Selatan)
109
110 111
Sex Education dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surat An-Nur ayat 30-31) Aspek-aspek Pendidikan Akhlak yang Terkandung pada QS. Ali Imran ayat 133-136 Pendidikan Karakter Menurut KI Hajar Dewantara
M. Afif Fathian
√
Achmad Syafief
√
Hardiansyah
√
Iip Supriyadi
√
Yenih
√
Muthia Zahra Amalia
√
Hubungan Kemampuan Guru dalam Manejemen 112
Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa di MI Mazro'atul Ulum Tangerang Ciledug
113 114
Pendidikan Ramah Anak dalam Perspektif Islam Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Kemampuan Prakrik PPKT UIN Jakarta dalam
115
Melaksanakan Pembelajaran PAI (Studi Kasus di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan
116
Program Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di SMPN 226 Jakarta
M. Imam Syihabuddin
√
Roni Faizal
√
Abdurozak
√
Annisa Syahid
√
Dwi Purwati
√
Peranan Pendidikan Akidah Akhlak dalam 117
Membina Akhlak Remaja (Studi Kasus Siswa MTs Soebono Mantofani Jombang Ciputat) Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam
118
Meningkatkan Kemampuan Afektif Siswa kelas VIII di SMP Negeri 10 Tangerang Selatan Pengaruh Metode Buzz Group Terhadap Hasil
119
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta
Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning 120
Metode Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Siti Timas Nona. S
√
Ali Mudasir
√
Mata Pelajaran Fiqih di MTs Nurul Ikhlas Bekasi 121
122
123
124
Taubat dalam Tasawuf: Studi Pemikiran Ibnu 'Atha'allah Al-Sakandari Konsep Tazkiyat Al-Nafs Menurut Al-Ghazali (Telaah dalam Ihya 'Ulum al-Din) Konsep Guru Profetik dalam Perspektif Pendidikan Islam Pembentukan Kepribadian Mulia Menurut Tasawuf Al-Ghazali
Suriadi
√ √
Siti Muflihah
Uci Udriah
√
Implementasi Kurikulum KTSP pada Mata 125
Pelajaran Al-Qur'an Hadits di MTs Daarul Hikmah
√
Rian Wahyudi
Pamulang 126 127
128
129 130 131
Karakter Pendidikan dalam Hadits Peran Radio Nurani Islam (NURIS) 107,80 FM dalam Pembinaan Keislaman Remaja Hubungan Kepribadian Guru dengan Kepuasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Hubungan Pendidikan Agama Islam dan Pengamatan Nilai-nilai Islami Siswa Peran Istri dalam Pendidikan Keluarga Sakinah Kepempinan Nizham Al-Mulk dan Kontribusinya dalam Pendidikan Islam
Umi Kholifah
√
Nur Cholilah
√
Istiqomah
√
Tuti Alawiyah
√
Ela Yulia
√
Yuliana
√
Dede Saripah
√
Reva Evelia Lubis
√
Supriyatna
√
Mubin Nurdiansyah
√
Pengaruh Pendekatan PAIKEM Teknik 132
Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Kualitas
133
Proses pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan
134
Dampak Dzikir Hizib Nahdlatul Wathan Terdahap Prilaku Keagamaan Santri Peran Sekolah dalam Membangun Semangat Etos
135
Kerja Guru di SMP Madinatul Qur'an Sangawan Depok
136
137
Pengaruh Perilaku Pubertas Terhadap Prestasi
Ayanti Krisna
Belajar Siswa SMP PGRI 2 Ciledug Tangerang
Wijayanti
Kontribusi Leadership Pendidikan Terhadap Prestasi belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di
Syefy Hazany
√ √
MA Assa'adah Desa Sasak Parung Panjang
138
Hubungan Alat Pendidikan Terhadap Minat Belajar Siswa (Studi Kasus di MA Daarul Rahman Jakarta)
Halimah
√
Arpan Hartono
√
Ahmad Mu'ammar
√
Minhatul Maula
√
Lelah Nur Badriyah
√
Pengaruh Hidden Curriculum Terhadap Akhlak 139
Diswa di MTs Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tangerang Selatan Hubungan antara Pembelajaran Pendidikan Agama
140
Islam dengan Kecerdesan Spiritual Siswa SMP PGRI 2 Ciputat Peranan Guru Agama Islam dalam Pembinaan
141
Akhlak Siswa di MA Al-Wathoniyah 43 Jakarta Utara Pemahan Guru Tentang Gaya Belajar Siswa dan
142
Pengaruhnya Terhadap hasil Belajar Siswa pada Mata Kuliah Pelajaran Pendidikan Agama Islam Akhlak Wanita Muslimah Dalam Rumah Tangga
143
Dan Masyarakat Yang Terkandung Dalam QS.AN-
Linda Purnamasari
√
NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33 Hubungan Persepsi Siswa Tentang Pngelolaan 144
Kelas Guru Pendidikan Agama Islam(PAI) Dengan
Vika Martahayu
√
Auliya Azmi
√
Abu Dzar Al-Ghifari
√
Olivia Andayani
√
Motivasi Belajar PAI Siswa Efektifitas Metode Demonstrasi Dalam 145
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran FIQH Di Madrasah Tsanawiyah Serpong Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Quontient
147
Terhadap Prestasi Belajar FIQH Di MtSN Parung Bogor
148
Lingkungan Sekolah Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Smp Negeri 13 Depok