HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PROGRAM PENDIDIKAN PAKET C TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) NEGERI 27 JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Faiza Yonefri NIM : 1110015000072
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014/1435 H
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:FaizaYonefri
NIM
:1110015000072.
Jurusan
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul "Hubungan Motivasi Belajar Peserta
Didik Pada Program Pendidikan Paket C Terhadap Prestasi Belajar Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta" adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen M. Noviadi Nugroho,M.Pd.
Demikian surat pernyataan
iti saya buat dengan sesungguhnya dan saya
bertanggung jawab secara akademis atas apayang saya tulis.
NIM. 1110015000072
LEMBAR PENGESAHAN IIUBUNGAN IVIOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PROGRAM PENDIDIKAN PAKET C TERTIADAP PRESTASI BELAJAR DI PUSAT KBGIATAN BELAJAR MASYARAK,A,T (PKBM) NEGERI 27 JAKARTA Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Fa,wa
Yonefri
NIM : 1110015000072 Mengesahkan:
Pembimbing Skripsi
M.N NIP.
19
NuFbho,M.Pd 8 201101 1 006
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2014
T,EMBAR. PENGESAHAN PEMBIMBING
Bahwasanya dengan ini menerangkan skripsi yang berjudul "Hubungan Motivasi
Belajar Peserta Didik pada Program Pendidikan Paket C terhadap Prestasi Belajar Siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 lakarta" yang disusun oleh:
Nama
Faiza Yonefri
NIM
11
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
10015000072
Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak
untuk diajukan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
J
akarta, 28 Oktober 20 1 4
Yang menyatakan,
Pembimbing Skripsi
I 18 201 101 1 006
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI Skripsi berjudul: "Hubungan Motivasi Belajar Peserta Didik pada program Pendidikan Paket C terhadap Prestasi Belajar Siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakafia'', disusun oleh Faiza yonefri NIM: i110015000av2, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan uIN Syarif Flidayatullah ^Iakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal tr i Desember 20T4 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Str (s.pd) dalam bidang pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta, I I Desember2014 Panitia Uj ian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan pendidikan
IPS)
Dr. Iwan Purwanto" M.Pd NIP. 19730424 20080t t0t2
7.:.t.?:.i./f
Sekretaris (Sekretaris Jurusan pendidikan
Drs. S),aripulloh. M.Si NrP. 19670909 200701 1 033
Tanggal
IPS)
/
&3-/2
Penguji I
Dr. Ulfah Fajarini. M.Si NrP. 19670828 199303 2 006 Penguji
2r-t2
II 24-\a-\4
Neng Sri Nuraeni. M.Pd
Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan urN sYarif ruiaTaturlallE*a-
Nurle NIP. 1
ifa'i MA. Ph.D 198603 2 001
M,-
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul oolfubungan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Program Pendidikan paket
c Terhadap Prestasi Belajar Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (pKBM) Negeri 27 Jakarta" yang disusun oleh Faiza yonefri, NIM 1110015000072. Program studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oieh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 28 Oktob er 2014.
Jakarta, 28 Oktober 2014 Dosen Pembimbing Skripsi
M. No 18201 101 1006
ABSTRAK
Faiza Yonefri, Hubungan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Program Pendidikan Paket C Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta. Skripsi program studi Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket C dengan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di PKBM Negeri 27 Jakarta 02 Juni – 11 Agustus 2014. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Adapun pengambilan sampel berjumlah 40 siswa, dari seluruh siswa kelas XII di PKBM Negeri 27 Jakarta. Instrument penelitian yang diberikan berupa kuesioner untuk motivasi belajar siswa (X) dan prestasi belajar siswa (Y). Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Dari hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh r = 0,925 dan uji signifikansi dengan uji-t sebesar 15,004 dan dikonsultasikan pada tabel ttabel 2,024 pada taraf signifikansi α = 0,05. Karena thitung 15,004 > ttabel 2,024 maka koefisien korelasi signifikan. Dengan demikian terdapat hubungan antara motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket c terhadap prestasi belajar siswa. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi motivasi siswa terhadap belajar maka semakin baik prestasi belajar siswa.
Kata kunci: Motivasi. Prestasi.
i
ABSTRACT
Faiza Yonefri, the correlation of students’ motivation in the education program of Paket C toward students’ learning achievement in Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta. Skripsi of economic program, department of social science, faculty of tarbiyah and teachers training of State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. The purpose of this study is to know the correlation between students’ learning motivation in the program of Paket C Education and students’ learning achievement. The method used in this study is correlation with quantitative approach. This study is conducted in PKBM Negeri 27 Jakarta on June, 02 – August, 11 2014. The sampling technique used in this sudy is jenuh technique. As for the sampling is totalled 40 students from all XII-grade students in PKBM Negeri 27 Jakarta . the instrument given to the students is in the questionnaires from the students’ learning motivation (X) and students’ learning achievement. The technique of analyzing data of this study is the product moment correlation. According to the result of calculating by using product moment, it can be obtained r = 0,925 and the test of significance by using T-test for 15,004 and consult to T-table 2,024 on significance standard α = 0,05. Because of thitung 15,004 > ttabel 2,024 so the coefficience of the correlation is significant. Based on the result of the analyzing data. Thus there is a correlation between students’ learning motivation in the program of Paket C toward students’ learning achievement. It can be concluded that the higher students’ learning motivation is, the better students’ learning achievement will be. Keywords: learning motivation, learning achievement..
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Program Pendidikan Paket C Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta” ,walaupun banyak keterbatasan yang dialami penulis. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial . Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan. Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D serta para pembantu dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta..
3.
Seluruh civitas akademika di lingkungan FITK, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si. Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, beserta seluruh staff jurusan IPS dan seluruh dosen di lingkungan FITK yang telah menyampaikan ilmunya selama penulis menjalani kuliah. Semoga bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan terus bermanfaat di kehidupan penulis
iii
kedepannya. 4.
Bapak Mochammad Noviadi Nugroho, M.Pd selaku dosen pembimbing saya yang selalu memberikan kemudahan, kesabaran dan telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan tepat waktu dan bisa mencapai hasil yang terbaik.
5.
Bapak Agus Sukmono selaku Kepala Sekolah Pusat Kegiatan Belajar Masyarat (PKBM) Negeri 27 Jakarta yang memberikan izin dan menerima dengan sangat baik sekaligus membimbing penulis untuk melakukan penelitian di PKBM Negeri 27 Jakarta.
6.
Seluruh peserta didik kelas XII Paket C di PKBM Negeri 27 Jakarta yang mau membantu penulis dalam penelitian dengan mengisi angket. Semoga kelak kalian dapat mewujudkan cita-cita yang diinginkan.
7.
Papa dan Mama serta nenek yang selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang, kesabaran dan pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhingga kepada penulis. Mohon maaf belum dapat memberikan yang terbaik.
8.
Kakak (Afif Yonefri) dan adik kecilku (Firly Keysha Yonefri) terima kasih telah memberikan dukungan dan pengertian yang luar biasa kepada penulis.
9.
Kawan kawan jurusan pendidikan IPS angkatan 2010, REAKSI, dan khususnya sahabat-sahabatku dari awal kuliah hingga saat ini LOV (Rizqi Rahayu, Pupuy, Khairina, Ninis, Rizka, Marini, Sari, Nina, Ayu) yang selalu memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi ini demi cita-cita untuk bisa lulus bersama serta selalu mengisi hari-hari kuliah dengan canda tawa, pengalaman pertemanan yang luar biasa. Semoga hubungan pertemanan ini akan terus berlanjut sampai kapanpun. I Love You All.
10.
Teman-teman HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Pengetahuan Sosial. Faisal, Dede Nurlatifah, Rizka Nurazizah, Ardi, Dine, Dara, Destia, Nufus, Nurwakhidah dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas kerjasama dan kebersamaannya selama menjadi anggota HMJ.
iv
11.
Spesial terima kasih juga untuk Arif Putranto yang selalu mendukung , memotivasi, dan mendoakan dalam penulisan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, Penulis juga tidak luput dari berbagai masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa Penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu dengan senang hati Penulis akan menerima semua saran dan kritik maupun ide-ide yang membangun dari rekan-rekan pembaca. Akhir kata semoga Allah membalas kebaikan mereka yang telah membimbing Penulis dalam membuat skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi Penulis dan pada pembaca umumnya.
Jakarta, 28 Oktober 2014 Wassalam
Faiza Yonefri NIM.1110015000072
v
DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI UJI REFERENSI ABSTRAK.....................................................................................................i ABSTRACT..................................................................................................ii KATA PENGANTAR..................................................................................iii DAFTAR ISI.................................................................................................vi DAFTAR TABEL.........................................................................................x DAFTAR GAMBAR....................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..............................................................1 B. Identifikasi Masalah....................................................................5 C. Pembatasan Masalah...................................................................6 D. Perumusan Masalah.................................................................... 6 E. Tujuan Penelitian........................................................................ 6 F. Manfaat Penelitian...................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar ............................................................. 8 b. Pengertian Prestasi ............................................................ 13 c. Indikator Prestasi Belajar .................. ............................... 14 vi
d. Proses Berprestasi ............................................................. 16 e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........ 17 2. Motivasi Belajar .....................................................................18 a. Pengertian Motivasi Belajar...............................................18 b. Fungsi Motivasi Belajar ....................................................20 c. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar .......................................21 d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .....24 e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ...........................26 3. Pendidikan Paket C a. Pengertian Pendidikan ...................................................... 28 b. Pengertian Program Paket C .............................................29 c. Fungsi Program Kejar Paket C ......................................... 32 d. Penyelenggaraan Program Kejar Paket C ........................ 32 B. Hasil Penelitian yang Relevan................................................... 33 C. Kerangka Berpikir..................................................................... 35 D. Pengajuan Hipotesis.................................................................. 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian..................................................................38 2. Waktu Penelitian................................................................... 38 B. Metode Penelitian...................................................................... 38 C. Populasi .................................................................................... 39 D. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 39 E. Variabel Penelitian.....................................................................39 F. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 40 1. Angket.................................................................................. 40 2. Wawancara........................................................................... 41 3. Dokumentasi.................................................................... ....41 G. Teknik Pengolahan Data...........................................................41
vii
H. Instrumen Penelitian 1. Variabel Motivasi Belajar a. Kisi-kisi Instrument Motivasi Belajar..............................43 b. Pengujian Instrument....................................................... 44 2. Variabel Prestasi Belajar Siswa a. Kisi-kisi Instrument Prestasi Belajar Siswa ......................48 b. Pengujian Instrument........................................................50 I.
Teknik Analisis Data 1. Persamaan Regresi................................................................54 2. Uji Signifikansi Regresi........................................................55 3. Uji Linieritas Regresi............................................................55
J.
Uji Hipotesis Penelitian 1. Koefisien Korelasi.................................................................56 2. Uji Keberartian Koefisien Korelasi Uji-t..............................59
K. Hipotesis Statistik......................................................................60
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum PKBM Negeri 27 Jakarta 1. Profil Penyelenggara Paket C PKBM Negeri 27 Jakarta ..... 61 a. Identitas Lemabaga ......................................................... 61 2. Data tutor paket C setara SMA ...... .................................... 63 3. Peserta Didik dan Peserta Ujian Nasional Program Paket ... 64 a. Jumlah Peserta Didik .......................................... ........... 64 b. Peserta Ujian Nasional Program Paket C 2013 dan Lulusan UNPP 2011 dan 2012 .................................................... 64 4. Fasilitas ............................................................................... 65 a. Luas Tanah yang Dikuasai Lembaga menurut Status Kepemilikan ................................................................. 65 b. Kondisi Lahan Milik Lembaga .................................... 65 viii
c. Perlengkapan ................................................................65 1. Ruang .....................................................................65 2. Perlengkapan Administrasi dan Pembelajaran ....... 66 d. Buku dan Alat Pendidikan ............................................66 e. Kurikulum yang digunakan ......................................... 67 f. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ........................... 67
B. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................67 1. Data Motivasi Belajar Siswa................................................84 2. Data Prestasi Belajar Siswa .................................................89 C. Uji Prasyarat Analisis Data 1. Persamaan Regresi...............................................................94 2. Uji Signifikansi Regresi...................................................... 95 3. Uji Linieritas Regresi...........................................................95 D. Uji Hipotesis Penelitian 1. Koefisien Korelasi................................................................ 96 2. Uji Koefisien Korelasi dengan Uji-t.....................................102 E. Interpretasi Hasil Penelitian..................................................... 103 F. Keterbatasan Penelitian............................................................ 104 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.............................................................................. 105 B. Saran.........................................................................................106
DAFTAR PUSTAKA................................................................................107 LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi................................ 14 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ........................................................................ 38 Tabel 3.2 Kisi-kisi angket Variabel X........................................................... 43 Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Responden............................................. 44 Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Reliabilitas......................................................... 47 Tabel 3.5 Perhitungan Soal Valid dan Drop................................................. 47 Tabel 3.6 Kisi-kisi Variabel Y..................................................................... 48 Tabel 3.7 Skor Alternatif Jawaban Responden............................................ 50 Tabel 3.8 Interpretasi Nilai Reliabilis.......................................................... 52 Tabel 3.9 Perhitungan Soal Valid dan Drop................................................. 53 Tabel 3.10 Daftar Analisis Varians Uji Signifikansi dan Galat.................... 56 Tabel 3.11 Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi .................................... 57 Tabel 4.1 Identitas Lembaga PKBM ........................................................... 61 Tabel 4.2 Daftar Nama Tutor Paket C ........................................................ 63 Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik .................................................................. 64 Tabel 4.4 Peserta Ujian Nasional 2013 dan Lulusan UNPP 2011,2012........ 64 Tabel 4.5 Luas Tanah lembaga .....................................................................65 Tabel 4.6 Kondisi Lahan Milik Lembaga...................................................... 65 Tabel 4.7 Ruang............................................................................................. 65 Tabel 4.8 Perlengkapan Administrasi dan Pembelajaran.............................66 Tabel 4.9 Buku dan Alat Pendidikan...........................................................66 Tabel 4.10 Pendidik dan Tenaga Kependidikan..........................................67 x
Tabel 4.11 Persentase Variabel X Butir 1...................................................68 Tabel 4.12 Persentase Variabel X Butir 2...................................................68 Tabel 4.13 Persentase Variabel X Butir 3.................................................. 69 Tabel 4.14 Persentase Variabel X Butir 4.................................................. 70 Tabel 4.15 Persentase Variabel X Butir 5...................................................71 Tabel 4.16 Persentase Variabel X Butir 6...................................................71 Tabel 4.17 Persentase Variabel X Butir 7.................................................. 72 Tabel 4.18 Persentase Variabel X Butir 8.................................................. 73 Tabel 4.19 Persentase Variabel X Butir 9..................................................74 Tabel 4.20 Persentase Variabel X Butir 10............................................... 74 Tabel 4.21 Persentase Variabel Y Butir 1................................................. 75 Tabel 4.22 Persentase Variabel Y Butir 2..................................................76 Tabel 4.23 Persentase Variabel Y Butir 3..................................................77 Tabel 4.24 Persentase Variabel Y Butir 4.................................................77 Tabel 4.25 Persentase Variabel Y Butir 5..................................................78 Tabel 4.26 Persentase Variabel Y Butir 6..................................................79 Tabel 4.27 Persentase Variabel Y Butir 7..................................................79 Tabel 4.28 Persentase Variabel Y Butir 8..................................................80 Tabel 4.29 Persentase Variabel Y Butir 9..................................................81 Tabel 4.30 Persentase Variabel Y Butir 10................................................81 Tabel 4.31 Persentase Variabel Y Butir 11................................................82 Tabel 4.32 Persentase Variabel Y Butir 12...................................................83 Tabel 4.33 Skoring Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa (Vaariabel X)... .84 Tabel 4.34 Tabel Distribusi Frekuensi..........................................................86 Tabel 4.35 Interpretasi Kategori Motivasi Belajar Siswa.............................88 xi
Tabel 4.36 Skoring Hasil Angket Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y)........89 Tabel 4.37 Tabel Distribusi Frekuensi..........................................................91 Tabel 4.38 Interpretasi Kategori Prestasi Belajar Siswa...............................94 Tabel 4.39 Daftar Analisis untuk Uji Signifikansi dan Galat Regresi..........96 Tabel 4.40 Indeks Korelasi Antara Variabel X terhadap Variabel Y...........98
xii
DAFTAR GAMBAR
Histogram 4.1 Data Variabel X..................................................................... 87 Histogram 4.2 Data Variabel Y..................................................................... 81 Gambar
4.1 Scatter Diagram Variabel X dan Y....................................... 95
Gambar
4.2 Grafik Koefisiensi Korelasi Uji t ..........................................103
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian Variabel X ............................................. 112
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian Variabel Y ........................................... . 114
Lampiran 3
Perhitungan Validitas Variabel X ........................................... 116
Lampiran 4
Perhitungan Reabilitas Variabel X ...........................................117
Lampiran 5
Perhitungan Validitas Variabel Y ............................................ 118
Lampiran 6
Perhitungan Reabilitas Variabel Y .......................................... 119
Lampiran 7
Hasil Instrumen Angket Variabel X ........................................ 120
Lampiran 8
Hasil Instrumen Angket Variabel Y ........................................ 121
Lampiran 9
Data Variabel X dan Y ............................................................ 122
Lampiran 10 Perhitungan Rata, Simpangan Baku, dan Varians X dan Y .... 123 Lampiran 11 Perhitungan Persamaan Regresi ............................................. 124 Lampiran 12 Perhitungan Rata Ŷ ................................................................ 125 Lampiran 13 Nilai N Galat .......................................................................... 126 Lampiran 14 Langkah Perhitungan ............................................................. 127 Lampiran 15 Nilai Rapot Responden .......................................................... 145 Lampiran 16 Pedoman Wawancara ............................................................ 146 Lampiran 17 Hasil Wawancara .................................................................. 147 Lampiran 18 Tabel r Lampiran 19 Surat Izin Melakukan Penelitian Lampiran 20 Surat Pernyataan Penelitian Lampiran 21 Lembar Uji Referensi Lampiran 22 Foto-foto kegiatan Penelitian Lampiran 23 Biodata Penulis xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, karena pendidikan merupakan sarana keberhasilan manusia untuk mampu bersaing. Dibutuhkan perhatian khusus untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia agar menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki potensi yang berkualitas . Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan
proses
pembelajaran
agar
peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, penegendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara1. Dalam pendidikan setiap manusia pasti belajar, baik itu dalam lembaga pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Sistem Pendidikan Nasional pasal 13 ayat 1 tentang jalur, jenjang dan jenis pendidikan yaitu: “ Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”.2 Pendidikan formal yang juga disebut sekolah terdiri dari tiga jenjang yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal merupakan lembaga pendidikan yang menjadi pelengkap dari pendidikan formal seperti lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, dan satuan pendidikan lainnya yang sejenis. Sedangkan
1
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-pendidikanmenurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/ diunduh pada tanggal 18 Desember 2014. 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003), hal.8
1
2
pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan seperti organisasi kepemudaan yang ada di lingkungan masing-masing.3 Pemerintah sendiri sebenarnya sudah banyak mengusahakan agar mutu pendidikan meningkat dan berkembang. Pencantuman anggaran pendidikan 20 persen dari APBN dan APBD dalam UU Sisdiknas, dan segala usaha evaluasi akhir (UN) yang menjadi problematik, dimaksudkan untuk menaikkan mutu pendidikan di Indonesia.4 Salah satu upaya yang telah diwujudkan oleh pemerintah adalah sistem penilaian “evaluasi”. Kebijakan pemerintah mengenai sistem evaluasi yaitu dengan merumuskannya di dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Bab XVI pasal 57 dan 58. Pengertian evaluasi tertuang dalam pasal 1 ayat 21 UU Sisdiknas, bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.5 Namun evaluasi juga menjadi persoalan dalam peningkatan mutu pendidikan. Untuk mengerti mutu suatu sekolah pemerintah pusat mengadakan ujian nasional (UN), akan tetapi UN bukanlah tolak ukur yang baik dalam peningkatan mutu pendidikan, karena proses belajar mengajar sekolah-sekolah di Indonesia tidak sama dan banyak yang sangat berbeda, salah satunya adalah faktor fasilitas dan kualitas guru yang jauh berbeda. Sekolah di Jakarta sudah pasti berbeda dengan sekolah di pelosok Papua, tetapi soal UN dari pemerintah pusat sudah pasti sama di seluruh Indonesia, maka dari itu penggunaan UN untuk menentukan kelulusan siswa kiranya tidak tepat. Dampak dari UN adalah tingkat kelulusan yang rendah, sebab UN hanya mengujikan kemampuan kognitif tanpa melihat intelektualitas peserta didik, seharusnya kemampuan afektif dan psikomotorik peserta didik
3
Ibid., h. 12 J. Drost, SJ, Dari KBK sampai MBS, (Jakarta, Kompas, 2006), hal x. 5 Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2003), hlm. 7. 4
3
dijadikan pertimbangan dalam menentukan lulus tidaknya peserta didik maka dari itu perlu dilaksanakannya penilaian autentik, yaitu penilaian yang mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. Jadi tingkat prestasi siswa dan kelulusan tidak hanya dilihat dari hasil UN saja. Beranjak dari masalah rendahnya tingkat kelulusan yang disebabkan penerapan UN, di Indonesia tingkat anak yang putus sekolah sangatlah tinggi, hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi yang dialami oleh keluarga siswa. Sehingga banyak anak yang tidak sekolah ataupun berhenti sekolah sebelum lulus. Tingginya angka putus sekolah pada jalur pendidikan formal setingkat SMA di DKI masih cukup besar. Begitu juga angka tidak sekolah. Tinginya angka putus sekolah pada jalur pendidikan formal setingkat SMA di DKI masih
cukup
besar.
Begitu
juga
angka
tidak
sekolah.
Dari
data Bappeda Jakarta, diperoleh data sebagai berikut: 6. Tabel 1.1 Angka Putus Sekolah Pendidikan Formal Setingkat SMA di DKI Jakarta Tahun
Angka Putus Sekolah SMA
SMK
2009
2.180
728
2010
1.966
955
Dari Jumlah Total
92.445
35.990
Dalam hal ini pemerintah telah mengantisipasi adanya peserta didik yang tidak lulus ataupun yang putus sekolah. Bagi mereka yang tidak lulus ujian nasional dan putus sekolah sebenarnya telah diatur dalam UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, Sehingga tidak ada sistem yang memblok orang untuk mendapatkan haknya atas pendidikan. pemerintah telah menyiapkan 6
http://psma.kemendikbud.go.id/home/index.php?page=opini_detail&id
4
kelompok belajar (KEJAR) yaitu, lembaga kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu tergantung pada kebutuhan warga belajar di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM).7 Peran PKBM memerangi angka putus sekolah sangatlah strategis. Sebab PKBM ( Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) sebagai jalur pendidikan non formal dan informal diselenggarakan. Paket A/B/C adalah program kesetaraan yang diselenggarakan di bawah naungan PKBM. Ujian kesetaraan yang dilakukan PKBM mampu mengurangi angka putus sekolah. Peran pemerintah dalam rangka mengurangi beban putus sekolah sangat besar perhatianya . Selain itu, pada umumnya peserta didik yang mengikuti program pendidikan paket C memiliki tingkat motivasi yang rendah, menjadi suatu hal yang wajar karena mereka sudah pernah mengalami kegagalan tidak lulus UN ataupun putus sekolah dikarenakan kurangnya kemampuan orang tua untuk melanjutkan sekolah. Dibutuhkan motivasi yang kuat dari dalam diri sendiri maupun dorongan dari luar. Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong yang berasal dari dalam dan luar diri siswa yang mampu memberikan rasa senang dan semangat dalam belajar sehingga siswa mampu mencapai tujuan yang nyata yang ingin dicapai yaitu prestasi belajar yang sangat baik. Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari orang lain, dari guru, orang tua, dan sebagainya. Terkait dua jenis motivasi tersebut, tentunya bermacammacam cara bisa dilakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Dengan adanya motivasi belajar siswa diharapkan dapat memperbaiki cara belajarnya dan dapat menghasilkan prestasi belajar yang diinginkan oleh 7
Soelaiman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), cet. 1, h. 63.
5
siswa. Sehinggga apa yang menjadi tujuan utama dalam belajar dapat diwujudkan dengan baik dengan usaha dari diri sendiri, guru maupun orang tua. Pada penelitian ini penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai hubungan antara motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket C
setara jenjang sekolah menengah (SMA/MA) terhadap prestasi
belajar siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta. Peserta didik yang mengikuti program ini selanjutnya dapat mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) yang sertifikat kelulusannya diakui setara dengan ijazah SMA/MA. Berdasarkan uraian di atas maka penulis terdorong untuk mengkaji tentang pelaksanaan program Kejar Paket C ditinjau dari perolehan tingkat motivasi belajar dan prestasi belajar peserta didik yag mengikutinya. Untuk itu penulis mengangkat judul ” Hubungan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Program Pendidikan Paket C terhadap Prestasi Belajar Siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Rendahnya tingkat kelulusan yang disebabkan oleh penerapan UN . 2. Tingginya angka anak putus sekolah disebabkan kurangnya kemampuan ekonomi keluarga. 3. Rendahnya motivasi belajar siswa paket C dikarenakan mereka pernah mengalami kegagalan dalam UN ataupun putus sekolah. 4. Rendahnya prestasi belajar peserta didik paket C dikarenakan kurangnya motivasi belajar.
6
C. Pembatasan Masalah Melihat cukup banyaknya permasalahan yang ada. Maka dari itu penulis membatasinya pada masalah : “ Hubungan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Program pendidikan Paket C terhadap Prestasi Belajar di PKBM Negeri 27 Jakarta”.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket C terhadap prestasi belajar?”.
E. Tujuan Penelitian Dengan mengacu pada rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : “ untuk mengetahui hubungan motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket C terhadap prestasi belajar”. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terbagi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket C terhadap prestasi belajar. b. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi secara tertulis, maupun dijadikan sebagai referensi dan bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut.
7
2. Manfaat praktis Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang terkait yaitu : a. Bagi guru Memotivasi guru untuk menjadikan masukan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. b. Bagi sekolah Manfaat bagi sekolah yaitu sekolah dapat menjadi masukan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan prestasi belajar. c. Bagi Masyarakat Sebagai bahan informasi bagi semua pihak yang bersangkutan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dalam masyarakat. d. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORI 1. PRESTASI BELAJAR a. Pengertian Belajar Dalam kehidupan manusia menjalani proses yang disebut belajar, proses belajar manusia didapat melalui kegiatannya, baik secara sadar ataupun tidak. Dalam menjalankan kehidupan, manusia selalu berusaha untuk
memenuhi
kebutuhannya,
melalui
usaha-usaha
yang
dilakukannya, manusia akan mendapatkan berbagai pengetahuan dan hal-hal baru. Dari sinilah proses belajar manusia yang disebut proses belajar dari pengalaman. Dalam kehidupan juga manusia selalu dituntut untuk menjadi yang terbaik dengan cara mendapatkan prestasi, baik prestasi disekolah, prestasi dalam perlombaan ataupun prestasi dalam bidang pekerjaan. Seseorang akan dikatakan berprestasi apabila ia mendapatkan yang terbaik di antara yang lainnya. Seorang anak yang mengikuti lomba misalnya, ia dikatakan berprestasi ketika dia memenangkan lomba tersebut dan menjadi juara atau lain sebagainya. Dalam mendapatkan suatu prestasi tentunya manusia harus belajar. Seseorang akan mendapatkan prestasi dan menjadi juara karena ia berhasil dalam belajar. Oleh karena itu, agar dapat berprestasi manusia perlu belajar. Slameto mendefinisikan belajar sebagai “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku
8
9
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi di lingkungan”.1 Pengertian belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh BellGredler yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitudes. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes) tersebut diperoleh secara berahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Rangkaian proses belajar itu dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dalam pendidikan informal, keturutsertaannya dalam pendidikan formal dan/atau pendidikan nonformal. Kemmpuan belajar inilah yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.2 Menurut Howard L. Kingskey mengatakan bahwa “learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training”. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.3 Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.4 Ayat Al-Qur’an mengenai belajar yaitu surat Al-Mudjadillah ayat 11:
1
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).
h.2. 2
Udin. S. Wiranataputra, dkk., Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007) cet. 1, h. 15. 3 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h. 13. 4 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta, Kencana, 2009) Cet.4, h. 110.
10
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah
dalam
majelis”,
maka
lapangkanlah,
niscahya Allah akan memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan Dari beberapa pendapat tentang belajar di atas, dapat disimpulakan bahwa suatu proses belajar akan menghasilkan perubahan, baik perubahan pengetahuan, perubahan kemampuan, dan perubahan perilaku, pada diri orang yang belajar. Dalam hal memahami arti belajar dan esensi perubahan karena belajar, para ahli sependapat atau sekurang-kurangnya terdapat titik temu di antara mereka mengenai hal-hal yang prinsipal. Manifestasi atau perwujudan perilaku belajar biasanya lebih sering tampak dalam perubahan-perubahan sebagai berikut5: 1. Manifestasi Kebiasaan Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaankebiasaannya akan tampak berubah. Menurut Burghardt (1973), kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Karena proses penyusutan/ pengurarangan inilah muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis. Contoh : siswa yang belajar bahasa asing akan berusaha mempraktekan apa yang telah dipelajarinya agar terbiasa dan menjadi tidak kaku dan melatih agar struktur katanya tetap baik dan benar. Jadi, berbahasa dengan cara yang baik dan benar itulah perwujudan perilaku belajar siswa tadi.
5
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), cet. 12, h. 109.
11
2. Manifestasi Keterampilan Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan uraturat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, namun keterampilanitu memerlukan koordinasi gerk yang teliti dan kesadaran yang tinggi. Dengan demikian, siswa yang melakukan gerakan motorik dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah dapat dianggap kurang atau tidak terampil. 3. Manifestasi Pengamatan Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera seperti mata dan telinga. Berkat pengalaman belajar seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan yang benar obyektif sebelum mencapai pengertian. Pengamatan yang salah akan mengakibatkan timbulnya pengertian yang salah pula. Sebagai contoh: seorang anak yang baru pertama kali mendengarkan radio akan mengira bahwa penyiar benar benar berada dalam kotak bersuara itu. Namun melalui proses belajar, lambat-laun akan diketahuinya bahwa yang ada dalam radio tersebut hanya suaranya, sedangkan penyiarnya berada jauh di studio pemancar. 4. Manifestasi Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat Secara sederhana, berpikir asosiatif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya. Berpikir asosiatif itu merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan respon. Dalam hal ini perlu dicatat bahwa kemampuan siswa untuk melakukan hubungan asosiatif yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat pengertian dan pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar. Sebagai contoh, siswa yang mampu menjelaskan arti penting tanggal 12 Rabiul Awal. Kemampuan siswa tersebut dalam mengasosiasikan tanggal bersejarah itu dengan hari ulang tahun (maulid) Nabi Muhammad Saw. Hanya bisa didapat apabila ia telah mempelajari riwayat hidup beliau. Disamping itu daya ingat pun merupakan perwujudan belajar, sebab merupakan unsur pokok dalam berpikir asosiatif. Jadi siswayang telah mengalami proses belajar akan ditandai dengan bertambahnya simpanan materi (pengetahuan dan pengertian) dalam memori, serta meningkatnya kemampuan menghubungkan materi tersebut dengan situasi atau stimulus yang sedang ia hadapi.
12
5. Manifestasi Berpikir Rasional dan Kritis Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah. Pada umumnya siswa yang berpikir rasional akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan “ Bagaimana” (how) dan “mengapa” (why). Dalam berpikir rasional, siswa dituntut menggunakan logika (akal sehat) untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis, menarik kesimpulan-kesimpulan, dan bahkan juga menciptakan hukum-hukum (kaidah teoritis) dan ramalan-ramalan. 6. Manifestasi Sikap Dalam arti yang sempit sikap adalah pandangan atau kecenderungn mental. sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara yang baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap suatu kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara tertentu. Dalam hal ini, perwujudan perilaku belajar siswa akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah (lebih maju dan lugas) terhadap suatu obyek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya. 7. Manifestasi Inhibisi Inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respon tertentu karena adanya proses respons lain yang sedang berlangsung. Dalam hal belajar, yang dimaksud dengan inhibisi ialah kesanggupan siswa untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya. Kemampuan siswa dalam melakukan inhibisi pada umumnya diperoleh lewat proes belajar. Oleh sebab itu, makna dan perwujudan perilaku belajar seorang siswa akan tampak pula dalam kemampuannya melakukan inhibisi ini. Contoh: seorang siswa yang telah sukses mempelajari bahaya alkohol akan menghindari membeli minuman keras. Sebagai gantinya ia membeli minuman sehat. 8. Manifestasi Apresiasi Dalam penerapannya, apresiasi sering diartikan sebagai penghargaan atau penilaian terhadap benda-benda (baik abstrak maupun konkret) yang memiliki nilai luhur. Apresiasi adalah gejala ranah afektif yang pada umumnya ditujukan pada karya –karya seni budaya seperti: seni sastra,
13
seni musik, seni lukis, drama, dan sebagainya. Tingkat apresiasi seorang siswa terhadap nilai sebuah karya sangat bergantung pada tingkat pengalaman belajarnya. Sebagai contoh, jika seorang siswa telah mengalami proses belajar agama secara mendalam maka tingkat apresiasinya terhadap nilai seni baca Al-Qur’an dan kaligrafi akan mendalam pula. Dengan demikian, pada dasarnya seorang siswa baru akan memiliki apresiasi yang memadai terhadap objek tertentu (misalnya kaligrafi) apabila sebelumnya ia telah mempelajari materi yang berkaitan dengan objek yang dianggap mengandung nilai penting dan indah tersebut. 9. Manifestasi Tingkah Laku Afektif Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti: takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya. Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar. Oleh karenanya, ia juga dapat dianggap sebagai perwujudan perilaku belajar. Seorang siswa, misalnya, dapat dianggap sukses secara afektif dalam belajar agama apabila ia telah menyenangi dan menyadari dengan ikhlas kebenaran ajaran agama yang ia pelajari, lalu menjadikannya sebagai “ sistem nilai diri”. Kemudian, pada gilirannya ia menjadikan sistem nilai ini sebagai penuntun hidup, baik di kala suka maupun duka. b. Pengertian Prestasi Prestasi secara umum adalah “sesuatu yang dapat diukur sesuai dengan apa yang dibuatnya atau hasil yang diperolehnya dari proses belajar”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “prestasi adalah
hasil
yang
telah
dicapai
(dilakukan,
dikerjakan,
dan
sebagainya)”.6 Menurut Muhibbin Syah, “prestasi adalah hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa ”.7 Prestasi menurut penulis adalah prestasi peserta didik yang melaksanakan kegiatan belajar, maka dari itu prestasi yang dimaksud 6
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),cet.4, h. 895. 7 Muhibbin Syah, op. Cit., h. 192
14
merupakan hasil dari proses belajar mengajar yang diharapakan, baik oleh individu, guru, maupun lingkungan. Prestasi tersebut dapat dilihat melalui hasil tes berupa angka-angka yang terlihat dari raport yang terbentuk dari kegiatan-kegiatan afektif, kognitif, dan psikomotorik maupun perubahan dari siswa yang melaksanakan kegiatan belajar tersebut dalam kegiatannya.
c. Indikator Prestasi Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dalam proses belajar siswa. Dalam menetapkan indikator prestasi belajar siswa perlu disesuaikan dengan ranah/ jenis prestasi siswa sehingga tepat dalam memberikan evaluasi dalam mencapai indikator prestasi belajar tesebut. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur8.
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi Ranah/ Jenis Prestasi A. Ranah Cipta (kognitif)
Indikator
Cara Evaluasi
1. Pengamatan
1. Dapat menunjukan; 2. Dapat membandingkan; 3. Dapat menghubungkan
1. Tes tulis 2. Tes tertulis 3. Observasi
2. Ingatan
1. Dapat menyebutkan 2. Dapat menunjukkan kembali
1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. Observasi
3. Pemahaman
1. Dapat menjelaskan
1. Tes lisan
8
Muhibbin Syah, op. Cit., h. 193
15
2. Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
2. Tes tertulis
1. Dapat memberikan contoh 2. Dapat menggunakan secara tepat
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas 3. Observasi
1. Dapat menguraikan 2. Dapat mengklasifikasikan/ memilah-milah
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
1. Dapat menghubungkan 2. Dapat menyimpulkan 3. Dapat menggeneralisasikan (membuat prinsip umum)
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
1. Penerimaan
1. Menunjukkan sikap menerima 2. Menunjukkan sikap menolak
1. Tes tertulis 2. Tes skala sikap 3. Observasi
2. Sambutan
1. Kesediaan berpartisipasi/ terlibat 2. Kesediaan memanfaatkan
1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas 3. Observasi
3. Apesiasi (sikap menghargai)
1. Menganggap penting dan bermanfaat 2. Menganggap indah dan harmonis 3. Mengagumi
1. Tes skala penilaian sikap 2. Pemberian tugas 3. Observasi
4. Internalisasi (pendalaman)
1. Mengakui dan meyakini 2. Mengingkari
1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas ekspresif (yang menyatakan sikap) dan
4. Aplikasi/ Penerapan
5. Analisis (pemeriksaan dan pemilihan secara teliti) 6. Sintesis (membuat paduan baru dan utuh)
B. Ranah Rasa (Afektif)
16
tugas proyektif (yang menyatakan perkiraan atau ramalan)
5. Karakterisasi (penghayatan)
1. Melembagakan atau meniadakan 2. Menjelmakan dalam pribadi dan pribadi sehari-hari
1. Pemberian tugas ekspresif dan proyektif 2. Observasi
C. Ranah Karsa (Psikomotor) 1. Keterampilan bergerak dan bertindak
2. Kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal
Kecakapan mengkoordinasikan gerak mat, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya. 1. Kefasihan melafalkan/ mengucapkan 2. Kecakapan membuat mimik dan gerakan jasmani
1. Observasi 2. Tes tindakan
1. Tes lisan 2. Observasi 3. Tes tindakan
d. Proses Berprestasi Dalam berprestasi terdapat sejumlah proses motivasi yang terlibat didalamnya. Sebelum mengkaji proses-proses tersebut, menurut Santrock, dalam proses berprestasi ada dua faktor yang mempengaruhinya yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. “motivasi intrinsik didasarkan pada faktor internal seperti determinasi diri, rasa ingin tahu, tantangan dan usaha. Motivasi ekstrinsik, melibatkan intensif eksternal seperti penghargaan dan hukuman”.9 Apabila diberi kebebasan untuk memilih, para siswa akan lebih termotivasi untuk belajar, menjadi lebih tekun menghadapi tantangan
9
John . W. Santrock, Remaja jilid 2, (Jakarta: Erlangga 2007), h. 147-148.
17
yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, dan menerima penghargaan yang memiliki nilai informatif namun tidak digunakan untuk mengendalikan. Mc Celland secara terprinci pada teori motivasi berprestasi menyatakan “motivasi berprestasi bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan sebaik-baiknyaagar mencapai prestasi dengan predikat terpuji”.10 Perilaku berprestasi (achivements behaviors) seperti tekun pada tugas yang sulit, bekerja giat dan berusaha keras untuk mencapai penguasaan, dan memilih tugas yang menantang tetapi tidak terlalu sulit. Motivasi dan perilaku berprestasi tidak konstan dalam semua tugas dan situasi. Walaupun hanya membatasi diri dengan prestasi sekolah, tingkat motivasi anak mungkin bervriasi dari satu bidang subjek ke bidang lain atau dari satu periode waktu ke periode berikutnya.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Prestasi Belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor yang berasal dari dirinya (internal) maupun faktor yangberasal dari luar (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai sisa pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara dua faktor tersebut. Secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:11 a. Faktor Internal, yakni keadaan atau kondisi jamani dan rohani siswa . adapun faktor internal meliputi dua aspek, yaitu: 1. Aspek Fisiologis Aspek fisiologis meupakan faktor dari kondisi fisik dan kondisi panca indera siswa. Hal ini dapat mempengaruhi semangata dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
10
http://harisbahar.blogspot.com/2012/02/motivasi-berprestasi.html diunduh pada tanggal 18 Desember 2014. 11 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosydakarya, 2007), cet. 3, h.106.
18
2. Aspek psikologis Adapun yang termasuk dalam faktor psikologi antara lain minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif. b. Faktor eksternal, terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental diantaranya sebagai berikut: 1. Faktor lingkungan Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: faktor lingkungan alam/ non sosial. Faktor lingkungan alam/ non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu, tempat letak gedung sekolah dan sebagainya. Faktor lingkungan sosial baik berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya, akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. 2. Faktor instrumental Faktor instrumental ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, , sarana/alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum/materi pengajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar. 2. MOTIVASI BELAJAR a. Pengertian Motivasi Belajar “Motivasi adalah suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy) atau suatu keadaan yang komplex (a complex state) dan kesiapsediaan (prepatory set) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari”.12 Motivasi timbul dan tumbuh berkembang dengan cara datang dari dalam diri itu sendiri (intrinsik) dan datang dari lingkungan (ekstrinsik), maka motivasi apabila didorong oleh kebutuhan seseorang yang ingin kaya misalnya ia akan berusaha mencari kekayaan sebanyak-banyaknya. Begitu pula dalam belajar , jika seorang siswa memiliki tingkat kebutuhan prestasi belajar yang tinggi maka siswa
12
Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 10, h. 37.
19
tersebut akan berusaha keras untuk mencapai targetnya meskipun penuh tantangan dengan motivasi. Menurut Sadirman dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar. “Motivasi belajar adalah daya penggerak psikis yang berasal dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan dan pengalaman. Motivasi belajar adalah daya upaya yang mendorong siswa untuk belajar.”13 Menurut Abd Rachman Abror, “motivasi belajar adalah daya penggerak yang mampu membangkitkan gairah, semangat dan rasa senang siswa dalam belajar sehingga siswa tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.14 Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong yang berasal dari dalam dan luar diri siswa yang mampu memberikan rasa senang dan semangat dalam belajar sehingga siswa mampu mencapai tujuan yang nyata yang ingin dicapai yaitu prestasi belajar yang sangat baik. Menurut Brown ada beberapa ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yaitu: di dalam proses belajar mengajar di kelas diantaranya siswa tertarik kepada guru; siswa tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan; siswa mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama pada guru; siswa ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas; siswa ingin identitasnya diakui orang lain; kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri; siswa selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.15 Menurut Sudirman ciri-ciri motivasi yang ada pada siswa adalah tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama, ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh, 13
Sadirman, A, M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 75. 14 Abd Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara wacana Yogya, 1993), Cet. 4, h. 114. 15 Ali Imran, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1996), cet. 1, h. 88.
20
lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain, tidak cepat bosan dngan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan apa yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah.16 Selain ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi dari dalam diri (intrinsik), ada juga yang berasal dari luar yaitu adanya perangsangan yang positif dari orang tua/ guru, ingin dipuji oleh pacarnya atau temannya, ingin mendapat hadiah, takut dimarahi guru, adanya peraturan atau tata tertib sekolah dalam belajar sehingga menjadikan siswa untuk disiplin, adanya variasi metode belajar yang digunakan, adanya sarana prasarana belajar dan dukungan dalam komponenkomponen yang terkait dengan pembelajaran. Dengan demikian siswa akan memiliki motivasi belajar dan mencapai prestasi belajar yang tinggi.
b. Fungsi Motivasi Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono fungsi motivasi belajar adalah antara lain:17 1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir. 2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar dengan membandingkan dengan temannya. 3. Mengarahkan kegiatan belajar. 4. Membesarkan semangat belajar. 5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan. Menurut M Ngalim Purwanto, fungsi motivasi belajar yaitu:18 a. Mendorong siswa untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motorik yang melepaskan energi dalam belajar. b. Menentukan arah perbuatan siswa, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
16
Ibid. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.85. 18 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosydakarya, 2007), cet. 3, h. 71. 17
21
c. Menyeleksi perbuatan siswa, yakni siswa mampu menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Menurut Cecco, ada empat fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar diantaranya:19 1. Membangkitkan (Arousal Function) yaitu mengajak siswa belajar; 2. Harapan (Expectancy Function) yaitu apa yang harus bisa ia dilakukan setelah berakhirnya pengajaran; 3. Insentif (Incentive Function) yaitu memberikan hadiah pada prestasi yang akan datang. 4. Disiplin (Disciplinary Function) yaitu menggunakan hadiah dan hukuman untuk mengontrol tingkah laku yang menyimpang. Dari beberapa fungsi yang telah disebutkan oleh para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki fungsi sebagai pendorong dan penggerak siswa dalam belajar, penentuan arah dari perbuatan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam belajar, dan untuk membangkitkan semangat belajar siswa.
c. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar apabila ada seorang siswa yang tidak mengerjakan tugas perlu diselidiki sebab-sebabnya. Upaya ini dilakukan
untuk
memberikan
rangsangan
supaya
siswa
mau
melaksanakan kegiatan belajar. Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsanga agar timbul motivasi yang kuat dalam diri peserta didik. Menurut Sartain, motivasi dibagi menjadi dua golongan, yaitu: Physiological drive dan social motives, yang dimaksud dengan physiological drive ialah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis/ jasmaniah seperti lapar, haus, sex, dan sebagainya. Sedangkan social motives ialah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan manusia yang lain dalam masyarakat seperti dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik (etika) dan sebagainya.
19
Abror, op. cit., h. 115.
22
Namun demikian para ahli mempunyai kesepakatan bahwa akhirnya motivasi-motivasi itu bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. c.
Motivasi Intrinsik M. Alisuf Sabri mendefinisikan bahwa “motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang yang berkaitan langsung dengan tujuan belajar.”20 Widodo Supriyono mengatakan bahwa, “motivasi intrinsik adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar”.21 Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik dalam belajar mempunyai tujuan dari belajar itu sendiri, salah satunya adalah memiliki prestasi belajar yang tinggi. Sehingga siswa berusaha belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan juga mempunyai dorongan dan kemauan yang berasal dari dalam diri siswa, bukan karena paksaan ataupun hal-hal lainnya. Sebagai contoh seorang siswa mempelajari kembali pelajaran yang telah diajarkan disekolah, tanpa perlu ada yang menyuruh ataupun mendorongnya. Motivasi ini mengacu kepada faktor dari dalam diri anak. Anak yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang terdidik. Untuk membangkitkan motivasi intrinsik pada anak dapat ditempuh dengan jalan seperti guru merangsang motivasi intrinsiksiswa dengan menanyakan kembali apa yang menjadi cita-cita siswa, apa yang dibutuhkan siswa tersebut dalam mencapai cita-citanya dan sebagainya hingga motivasi intrinsik siswa akan timbul dengan sendirinya.
20 21
215.
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), cet. 3, h. 85. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.
23
d.
Motivasi Ekstrinsik Menurut.M. Alisuf Sabri, “mendefinisikan bahwa motivasi ekstrinsik adalah bentuk motivasi yang berasal dari luar yang tidak secara langsung berkaitan dengan aktivitas belajar, seperti karena takut kepada guru, ingin memperoleh hadiah dan sebagainya”.22 Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, “definisi dari motivasi ekstrinsik adalah bentuk motivasi yang berasal dari luar diri siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar”.23 Pada orang yang memiliki tingkat motivasi intrinsiknya lemah, justru motivasi ekstrinsik ini sangat diperlukan. Motivasi ekstrinsik yang diberikan secara tepat justru secara perlahan dapat menanamkan motivasi intrinsik untuk belajar manakala belajar yang direkayasa dengan motivasi ekstrinsik tersebut telah menjadi kebiasaan bagi pembelajar. Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar anak, guru hendaknya berusaha dengan berbagai cara. Berikut ini ada beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam rangka menumbuhkan motivasi intrinsik antara lain: I.
Pujian
II.
Hadiah
III.
Hukuman
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu. Misalnya seorang anak mau belajar karena apabila nilainya bagus akan dibelikan sepeda baru oleh ibunya.
22 23
Sabri. loc. cit. Ahmadi dan Supriyono. loc. cit.
24
Jika guru menghadapi siswa yang belum memiliki motivasi belajar yang baik, baiknya guru berpegang teguh pada motivasi ekstinsik dengan menggunakan penguat berupa hukuman ataupun hadiah. Guru sebagai pendidik bertugas untuk memperkuat motivasi belajar siswa dengan melakukan tindakan mendidik seperti memberi hadiah, memuji, menegur, menghukum, atau memberi nasehat. Tindakan tersebut dapat menguatkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Kebanyakan siswa tertarik belajar karena ingin memperoleh hadiah atau menghindari hukuman. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua bentuk belajar dan cara yang dapat dilakukan dalam menumbuhkan motivasi belajar pada siswa agar hasil belajar yang diperoleh menjadi lebih baik. Kuat lemahnya motivasi belajar siswa turut mempengaruhi keberhasilannya. Karena motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri, dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:24 a. Cita-cita/ aspirasi siswa Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu dalam hidupnya. Cita-cita atau aspirasi itu senantiasa diperjuangkan meskipun rintangan yang akan dihadapi sangat banyak. Oleh karena itu, cita-cita sangat mempengaruhi terhadap motivasi belajar seseorang. b. Kemampuan siswa Kemampuan yang dimiliki oleh setiap manusia tidaklah sama, begitu pula dengan siswa, seperti siswa yang memiliki motivasi belajar rendah pada pelajaran tertentu disebabkan karena siswa yang bersangkutan memiliki kemampuan belajar yang rendah. c. Kondisi siswa Kondisi siswa dibedakan atas kondisi fisik dan kondisi psikologisnya. Jika kondisi fisik siswa dalam keadaan lelah maka 24
Dimyati dan Mudjiono, op. cit., h. 197.
25
umumnya motivasi belajar siswa akan menurun, begitu pula sebaliknya jika kondisi siswa dalam keadaan sehat maka motivasi belajar siswa akan tinggi. Ditinjau dari kondisi psikologis, jika siswa dalam kondisi stress maka umumnya siswa sulit untuk berkonsentrasi sehingga siswa merasa terpaksa dan tidak memiliki motivasi belajar. d. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan belajar siswa digolongkan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan tempat dimana siswa tersebut belajar, jika kondisi tempat belajarnya rapi dan nyaman maka pada umumnya siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Lingkungan sosial merupakan tempat di mana siswa beinteraksi dengan orang lain, misalnya siswa tersebut bergaul dalam lingkungan yang kurang memperhatikan pendidikan/belajar maka siswa tersebut secara tidak langsung akan terpengaruh dalam kondisi tersebut. e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar Ada beberapa unsur dinamis yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, di antaranya: 1. Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar. 2. Bahan belajar dan upaya penyediaannya. 3. Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya. 4. Suasana belajar dan upaya pengembangannya. 5. Kondisi subyek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya. f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa Upaya guru dalam mengajar siswa sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Misalnya, guru yang mengajar di kelas dengan penuh semangat dan ceria maka siswa akan termotivasi dalam mengikuti belajar dikelas. Maka dari itu, seorang guru dituntut untuk mampu kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang baik. Selain itu, motivasi belajar juga dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain: a. Siswa yang mengalami kegagalan dalam memecahkan permasalahan atau kurang mampu memahami suatu materi pelajaran. b. Siswa merasa tidak nyaman dengan kondisi belajar di kelas, misalnya terlalu lama duduk pada saat belajar di kelas, merasa jenuh ketika guru memberikan pelajaran karena kurangnya media dan metode yang digunakan guru dalam mengajar. c. Siswa memperoleh teguran guru yang kurang baik, misalnya seorang guru langsung mengatakan kepada siswa bahwa dia tidak akan dapat
26
mengerti materi pelajaran ini. Hal ini dapat mematahkan semangat belajar siswa tersebut. d. Kurangnya kemampuan guru dalam membuat soal-soal tes atau ulangan, misalnya soal yang dibuat terlalu sulit atau belum pernah diajarkan sehingga siswa tidak dapat mengerjakannya dan soal terlalu mudah sehingga siswa menganggap remeh soal tersebut yang menyebabkan siswa tidak perlu mengulang pelajarannya kembali. e. Guru yang menganggap tingkat kemampuan seluruh siswa sama sehingga siswa yang tingkat kemampuannya rendah harus berusaha mengimbangi siswa yang kemampuannya tinggi tanpa mendapatkan bimbingan belajar yang intensif dari guru. f. Siswa yang tidak menyukai pelajaran ataupun guru yang mengajarnya. g. Guru yang kurang memberikan apresiasi kepada siswa yang telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik atau siswa yang telah memahami materi tersebut.
e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Motivasi belajar bersifat tidak tetap, terkadang meningkat dan terkadang menurun. Motivasi belajar sebaiknya dapat stabil pada tingkat
yang
meningkatkan
baik,
hal
motivasi
ini
memerlukan
belajar
siswa.
upaya-upaya
dalam
“Upaya-upaya
dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa di antaranya menggairahkan siswa dalam belajar, memberikan harapan yang realistis; memberikan insentif; memberikan pengarahan.”25 Hal yang sama dijelaskan oleh Martinis Yamin bahwa ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
25
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 175.
27
Adapun upaya yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa antara lain:26 a. Belajar melalui model, di mana siswa meniru perilaku orang lain dengan belajar melalui pengalaman orang lain yang berhasil maupun yang gagal. b. Belajar kebermaknaan, yakni cara belajar memotivasi siswa melalui materi yang disampaikan mengandung makna tertentu bagi siswa. c. Melakukan interaksi, yakni adanya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa dalam pembelajaran. d. Penyajian yang menarik, yakni seorang guru harus mampu menyajikan informasi secara menarik bagi siswanya. e. Temu tokoh, yakn pihak sekolah mengundang tokoh-tokoh yang mampu berhasil dalam bidangnya guna belajar bagaimana perjuangan dari tokoh tersebut. f. Mengulangi kesimpulan materi, yakni guru melakukan umpan balik kepada siswa dari penjelasan materi yang telah diberikan sebelumnya. g. Mengadakan wisata alam. Dari uraian di atas maka ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membangkitakan dan meningkatkan motivasi belajar siswa yakni dengan mengembangkan cita-cita siswa, menyajikan materi pelajaran dengan menarik, menggunakan kemampuan yang dimiliki siswa atau melibatkan siswa dan aktif dalam pembelajaran dan sebagainya. Selain itu, upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dapat pula melalui: a. Guru memberikan angka atau nilai hasil belajar yang baik kepada siswa yang memang memiliki kemauan dalam belajar yang baik sehingga siswa merasa termotivasi untuk selalu meningkatkan prestasi belajarnya. b. Dengan memberikan pujian atau hadiah kepada siswa atas prestasi yang dicapainya. Hal ini dapat membangkitkan motivasi yang besar bagi siswa.
26
Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), cet. 2, h. 183.
28
c. Menumbuhkan kesadaran siswa untuk mencapai prestasi belajar yang baik sehingga siswa akan belajar dengan giat untuk mencapai kegiatan yang dicita-citakan. d. Merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran dikelas, misalnya guru memberikan pertanyaan terkait dengan masalah yang sedang terjadi saat ini. Hal ini dapat merangsang siswa untuk aktif dalam memberikan pendapat atau solusi. e. Dalam mengajar di kelas guru menggunakan media-media pengajaran yang dapat menarik siswa untuk memperhatikan pelajaran yag disampaikan. f. Menggunakan
metode
belajar
yang
bervariatif,
misalnya
memberikan permainan yang terkait dengan materi atau pokok bahasan yang akan diberikan sehingga siswa merasa terlibat langsung dalam pembelajaran.
3.
PENDIDIKAN PAKET C a. Pengertian Pendidikan Menurut Plato, “pendidikan adalah membantu perkembangan masing-masing
dari
jasmani
dan
akal
dengan
sesuatu
yang
memungkinkan tercapainya kesempurnaan”.27 John Stuart Mill (filosof inggris, 1806-1873 m) menjabarkan bahwa, pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan. H. Horne, menjelaskan bahwa “pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas
27
http://abdullahqiso.blogspot.com/2013/04/pengertian-pendidikan-menurut-paraahli.html?m=1 diunduh pada tanggal 25 Februari 2014
29
dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia”.28 John Dewey, mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan sosial. proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok di mana dia hidup.29 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia agar dapat memahami, mengerti, dan berpikir lebih kritis. b. Pengertian Program Kejar Paket C Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional, Kelompok Belajar termasuk dalam kategori pendidikan nonformal Kelompok Belajar (yang lebih dikenal dengan singkatan Kejar) merupakan suatu kelompok yang anggotanya terdiri atas anak usia sekolah maupun anak yang lewat usia sekolahnya, tetapi masih diberi kesempatan untuk belajar.30 Hal ini dikarenakan, pemerintah telah menghimpun dalam suatu gerakan yang mewajibkan setiap orang menjadi orang terpelajar melalui gerakan wajib belajar. Sebagaimana menurut Abdul Rajak Husain yang dikutip dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 Tahun 1991 Tanggal 31 Desember 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah “Kelompok belajar ialah satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang saling membelajarkan pengalaman dan kemampuan dalam rangka meningkatkan mutu dan
28
http://ahmadarib.com/definisi-dan-pengertian-pendidikan-menurut -para-tokohahli.html diunduh pada tanggal 25 Februari 2014 29
http://indoopustaka.com/tag/pengertian-pengantar-pendidikan-menurut-para-ahli.html diunduh pada tanggal 19 desember 2013 30
Santoso Sastropoetro, Mengenal Gerakan Wajib Belajar, (Bandung: Alumni, 1984), h. 9.
30
taraf kehidupan.”31 Sedangkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 132/U/2004 tentang Program Paket C “Kelompok belajar adalah sekumpulan peserta didik yang melakukan kegiatan pembelajaran.”32 Program berarti kegiatan yang diselenggarakan oleh perorangan, lembaga, institusi dengan dukungan sarana dan prasarana yang diorganisasi dan dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.33 Ada dua pengertian untuk istilah program, yaitu pengertian secara khusus dan umum. Menurut pengertian secara umum, program dapat diartikan sebagai “rencana”. Jika seorang siswa ditanya oleh guru, apa programnya sesudah lulus dalam menyelesaikan pendidikan di sekolah yang diikuti maka arti “program” dalam kalimat tersebut adalah rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus. Ada tiga pengertian penting dan perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu (1) realisasi atau implementasi suatu kebijakan, (2) terjadi dalam waktu
relatif lama
-
bukan kegiatan tunggal
tetapi
jamak-
berkesinambungan, dan (3) terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan karena melaksanakan suatu kebijakan. Oleh karena itu, sebuah program dapat berlangsung dalam kurun waktu relatif lama. Pengertian program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan, maka program merupakan sebuah sistem, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali tetapi berkesinambungan. Pelaksanaan 31
Abdul Rajak Husain, Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Berpacu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Solo: CV. Aneka, 1995), h. 121. 32 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 132/U/2004 tentang Program Paket C (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2006), hlm. 160. 33 Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 313.
31
program selalu terjadi di dalam sebuah organisasi yang artinya harus melibatkan sekelompok orang. Pengertian program yang dikemukakan di atas adalah pengertian secara umum. Program Kejar Paket C merupakan lingkup dari Pendidikan Luar Sekolah, di mana institusi atau lembaga ini berorientasi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia melalui jalur pendidikan nonformal. Sedangkan lingkup Pendidikan Luar Sekolah tersebut meliputi pertama, pendidikan anak usia dini yang dilakukan melalui kelompok bermain dan taman penitipan anak. Kedua, pendidikan keaksaraan yang merupakan garapan utama program keaksaran fungsional. Ketiga, pendidikan kesetaraan yang dilakukan melalui program Paket A setara SD, paket B setara SMP, dan paket C setara SMA. Keempat, pendidikan kecakapan hidup yang menjadi bidang garapan program Kelompok Belajar Usaha (KBU), kursus-kursus, pelatihan keterampilan, magang, dan sanggar, Kelima, pendidikan kepemudaan. Keenam, pendidikan atau pemberdayaan perempuan. Ketujuh, pendidikan orang usia lanjut. Program
Kejar Paket
C
tersebut
dapat
menggantikan
pendidikan jalur sekolah menengah yang karena beberapa hal masyarakat tidak dapat mengikuti pendidikan di jalur sekolah (formal). Program pendidikan luar sekolah dapat diartikan sebagai kegiatan yang disusun secara terencana dan memiliki tujuan, sasaran, isi, dan jenis kegiatan, pelaksana kegiatan, proses kegiatan, waktu, fasilitas, alatalat, biaya, dan sumber-sumber pendukung lainnya. Unsur-unsur program pendidikan luar sekolah, menuntut sepuluh patokan pendidikan masyarakat (1980), terdiri atas kelompok belajar, tujuan belajar, warga belajar, sumber belajar, sarana belajar, pamong belajar, panti belajar, dana belajar, dan hasil belajar. Secara lebih luas, program pendidikan luar sekolah adalah kegiatan yang sistemik, yaitu kegiatan yang memiliki komponen, proses, dan tujuan program.
32
Menurut Keputusan Menteri No 132/U/2004 tentang Program Paket C pengertian Program Paket C adalah bentuk layanan pendidikan menengah yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA), yang berada pada jalur pendidikan nonformal. Program paket C yang selama ini hanya diperuntukkan bagi anak-anak putus sekolah, dimanfaatkan oleh Departemen Pendidikan Nasional sebagai alternatif bagi mereka yang tidak lulus Ujian Nasional untuk mengikuti pelajaran remedial yang selanjutnya dapat mengikuti ujian kesetaraan yang dilaksanakan oleh pemerintah.34 c. Fungsi Program Kejar Paket C Program paket C berfungsi sebagai pelayanan kegiatan pembelajaran bagi warga masyarakat yang ingin memperoleh pengakuan pendidikan setara SMA atau MA melalui jalur pendidikan nonformal. d. Penyelenggaraan Program Kejar Paket C Program paket C dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah,
dan
atau
masyarakat.
Masyarakat
yang
menyelenggrakan program ini dapat bersifat perorangan, kelompok atau badan hukum yang terlebih dahulu wajib memperoleh ijin penyelenggaraan yang diterbitkan oleh Dinas Kabupaten/Kota. Adapun ijin penyelenggaraannya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. a. Peserta didik; b. Tenaga pendidik; c. Kurikulum; d. Sarana dan prasarana penunjang belajar.
34
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 132/UU/2004 tentang Program Paket C (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2006), h. 160.
33
D. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Penelitian dari Aini Zakiyah, mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang pada tahun 2008, yang meneliti program paket C dengan judul “efektivitas pelaksanaan program kejar paket C guna meningkatkan hasil belajar siswa SMA sederajat di sanggar kegiatan belajar (SKB) Kota Malang. Penelitian mengenai pelaksanaan program paket C bukanlah penelitian yang pertama, akan tetapi penulis tidak menemukan penelitian yang serupa di perpustakaan UIN syarif Hidayatullah, penulis menemukan penelitian yang terkait dengan penelitian ini dari internet. Adapun penelitian yang senada dengan penelitian ini yaitu: Adapun kesimpulan dari Aini Zakiyah yaitu: Adanya pelaksanaan Program Kejar Paket C yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, menurut hemat penulis dinilai cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik SMA sederajat di SKB Kota Malang sebab telah memenuhi kriteria tentang keefektifan kegiatan pembelajaran seperti kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, kecepatan unjuk kerja, kesesuaian dengan prosedur kuantitas unjuk kerja, kualitas hasil akhir, tingkat alih belajar, dan tingkat retensi sebagaimana menurut pendapat Degeng dan tokoh lainnya. 35 2. Penelitian mengenai hubungan motivasi belajar terhadap prestasi juga
sangat banyak di UIN, salah satunya adalah skripsi dari Candra Dwi Juwitasari,
Mahasiswi
Universitas
Islam
Negeri
(UIN)
Syarif
Hidayatullah Jakarta, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan jurusan kependidikan islam program studi manajemen pendidikan pada tahun 2010 yang meneliti tentang hubungan motivasi belajar terhadap prestasi
35
Aini Zakiyah, NIM: 04110165, Efektivitas Pelaksanaan Program Kejar Paket C Guna Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Sederajat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Malang, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang,2008.
34
belajar dengan judul “Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Dua Mei Ciputat”.36 Adapun kesimpulan dari Candra Dwi Juwitasari adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan nilai r sebesar 0,180 yang berada pada 0,00 – 0,20 dan pada taraf signifikansi 5% sebear 0,254 atau 1% sebesar 0,330. Selain itu pula, besar kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMK Dua Mei Ciputat hanya 3,24% sedangkan 96,97% ditentukan oleh faktor yang lain. 3. Jurnal mahasiswa Universitas Padjajaran Vol.1., No.1 (2012). Penelitian dari Deny Firmansyah Sutisna, Dian Sinaga, dan Efi Rosfiantika yang meneliti tentang peranan PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat) dalam menumbuhkan minat baca warga belajar paket C setara SMA . Adapun kesimpulan dari penelitian tersebut adalah perana proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di PKBM Jembar Kabisa mempunyai kemampuan untuk menarik dan menumbuhkan minat baca warga belajar paket C. hal ini menunjukan bahwa kurikulum pembelajaran yang diterapkan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, metode/model yang diterapkan untuk kegiatan belajar mengajar sudah tepat dan telah berjalan efektif sehingga hasilnya dapat dirasakan baik oleh warga belajar sendiri maupun oleh guru/tutor. Dengan menerapkan kurikulum dan metode pembelajaran yang tepat, kemudian adanya motivasi yang baik dari tutor atau warga belajar merupakan salah satu langkah dalam pencapaian program pembelajaran dan menumbuhkan minat baca.37
36
Candra Dwi Juwitasari, NIM: 106018200743, Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa di SMK Dua Mei Ciputat, Jurusan Kependidikan islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010. 37 Deny Firmansyah Sutisna, Dian Sinaga, dan Efi Rosfiantika, Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam Menumbuhkan Minat Baca Warga Belajar, Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran 2012, Vol 1.
35
E. Kerangka Berpikir
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR
1. Faktor Internal: a. Aspek Fisiologis - Kondisi Fisik - Kondisi Panca Indra b. Aspek Psikologis - Minat - Tingkat Kecerdasan - Bakat -
Kemampuan Kognitif 2. Faktor Eksternal: a. Faktor lingkungan b. Faktor instrumental
Motivasi belajar merupakan kekuatan yang mendorong individu untuk berbuat sesuatu keinginan atau kecendrungan melakukan suatu siakp atau perilaku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang mengakibatkan bertambahnya pengetahuan mereka yang diiringi dengan terciptanya hasil yang diharapkan baik dalam bentuk materi maupun immateri. Jika seorang siswa telah mempunyai keinginan untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik maka siswa tersebut akan terdorong untuk berusaha mencapai apa yang diinginkannya tersebut. Sebaliknya jika siswa tdak memiliki cita-cita untuk berhasil maka siswa tersebut akan belajar tanpa adanya tujuan yang jelas. Pada kaitannya faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar salah satunya adalah motivasi sehingga sangat memungkinkan apabila siswa
36
memiliki motivasi belajar yang kuat maka prestasi belajarnya juga akan meningkat. Pada program pendidikan Paket C motivasi yang dirasa kurang dimiliki peserta didik perlu dorongan dari pihak sekolah untuk menumbuhkan motivasi belajarnya. Misalnya tutor melakukan pendekatan kepada peserta didik yang tidak semangat belajar dengan mengetahui alasan
dan
menanyakan tujuan dari belajar di sekolah itu sendiri. Dari pendekatan itu akan diperoleh informasi terkait dengan motivasi belajar siswa dan mencari pemecahan masalah siswa tersebut. Ada beberapa hal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa seperti pengaruh dari lingkungan, baik itu lingkungan dirumah, lingkungan sekolah, maupun lingkungan bermainnya. Pengaruh guru dalam proses pembelajaran di kelas juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Maka diperlukan kerjasama antara kepala sekolah, guru, orang tua maupun siswa itu sendiri untuk membangkitkan motivasi belajar siswa agar tujuan dari belajar itu sendiri dapat terwujud. Jika siswa telah memiliki motivasi belajar yang tinggi makasiswa akan merasa lebih giat dan lebih mengembangkan kemampuannya dalam belajar. Dengan adanya dorongan belajar yang kuat tersebut siswa akan mudah dalam memahami suatu pelajaran dan akan mudah juga untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.
F. Pengajuan Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara, yang sifatnya bisa benar atau juga bisa salah. Maka untuk itulah diperlukan penelitian. Dengan demikian, dari kerangka berfikir di atas hipotesis yang diajukan penulis sementara ini adalah untuk benar atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai hubungan motivasi belajar siswa pada program pendidikan paket c terhadap prestasi belajar siswa. berdasarkan teori yang telah diuraikan di atas, untuk menguji penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
37
Ha
: terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa pada program pendidikan Paket C terhadap prestasi belajar siswa di PKBM Negeri 27 Jakarta
Ho
: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa pada program pendidikan Paket C terhadap prestasi belajar siswa di PKBM Negeri 27 Jakarta Jika terdapat hubungan yang positif antara Motivasi belajar siswa pada
program pendidikan paket C terhadap Prestasi Belajar siswa di PBM Negeri 27 Jakarta, maka berarti Ha (hipotesis alternatif) diterima sedangkan Ho (hipotesis Nihil) ditolak.
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta, yang beralamatkan di Petukangan Selatan Jakarta Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan pada bulan 2 Juni sampai dengan 11 Agustus 2014. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No
Tanggal
1
02-Jun-14
2
09-Jun-14
3 4 5
16 sampai 20 Juni 2014
6 7
11-Agust-14
Kegiatan
Tempat
Memberikan surat Izin Penelitian kepada Kepala Sekolah Observasi Wawancara kepala sekolah Uji Validitas angket kepada 10 siswa paket c penyebaran angket kepada 40 siswa kelas XII paket c
PKBM Negeri 27 Jakarta
Pra observasi
meminta bukti telah melakukan penelitian di sekolah tersebut
B. Metode Penelitian Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif untuk memperoleh data. “Menurut Sugiyono penelitian Kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.”1 Untuk mempermudah penulisan dalam mengumpulkan data 1
Sugiyono, Statistika untuk penelitian, (Bandung:Alfabeta, 2011) hal.14.
38
39
mengenai motivasi belajar dan prestasi belajar siswa di PKBM Negeri 27 Jakarta, maka penulis menggunakan metode korelasional yaitu studi ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Adapun alasan penulis menggunakan penelitian korelasional karena sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara dua variabel, yaitu antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajaranya.
C. Populasi Penelitian “Menurut Sugiyono Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu”. 2Sebagai populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII (dua belas) yang sudah bisa mengikuti ujian nasional di PKBM Negeri 27 Jakarta yang diperkirakan satu kelas berjumlah 40 orang siswa.
D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
3
jadi sampelnya adalah seluruh dari populasi kelas XII di PKBM Negeri 27 Jakarta yang berjumlah 40 orang siswa.
E. Variabel Penelitian 1) Definisi Konseptual Dari variabel yang telah ditentukan yakni motivasi belajar siswa dan prestasi belajar. Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong yang berasal dari dalam dan luar diri siswa yang mampu memberikan rasa senang dan semangat dalam belajar sehingga siswa mampu mencapai tujuan yang nyata yang ingin dicapai. Sedangka prestasi 2 3
Ibid., h.116 Ibid., h.68.
40
adalah hasil dari proses belajar yang diharapkan, baik oleh individu , guru, maupun lingkungan. 2) Definisi Operasional Variabel adalah objek penelitian atau atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini melibatkan 2 variabel yaitu: 1. Variabel motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket C. Variabel ini mendukung posisi sebagai variabel independen (bebas) yakni masukan yang memberi pengaruh terhadap hasil, variabel ini bersimbolkan dengan huruf (X). 2. Variabel prestasi belajar siswa. Variabel ini mendukung posisi sebagai variabel dependen (terikat) yakni minat belajar sebagai pengaruh variabel independen dan variabel ini bersimbolkan dengan huruf (Y).
F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan beberapa metode atau cara pengumpulan data, yaitu: 1. Metode Kuesioner atau Angket Menurut Bimo Walgito “kuesioner atau angket adalah suatu daftar yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden atau orang atau anak yang ingin diselidiki”. 4 Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatannya, dan lain-lain. Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang motivasi belajar siswa (variabel x). Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup (Responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan) dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
4
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier), (Yogyakarta:Andi,2010) hal.72.
41
a. Jika siswa memberikan jawaban SS diberi skor 4 b. Jika siswa memberikan jawaban S diberi skor 3 c. Jika siswa memberikan jawaban KS diberi skor 2 d. Jika siswa memberikan jawaban TS diberi skor 1 Dalam memperoleh data tentang motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan Paket C yang diajukan pada siswa, maka pada kuesioner ini digunakan untuk pengambilan data, pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner diberikan terlebih dahulu pada 10 orang siswa untuk uji coba dan selanjutnya disebarkan kepada 40 siswa kelas XII yang sudah bisa mengikuti ujian nasional. 2. Wawancara Wawancara adalah merupakan proses komunikasi dua arah antara kedua pihak dan memiliki arti penting berkenan dengan upaya mendapatkan informasi awal.5 Wawancara digunakan untuk memperoleh data atau informasi dari pihak sekolah.
3. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengambilan data melalui dokumen-dokumen. Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya sekolah, visi dan misi sekolah serta sarana dan prasarana disekolah tersebut, serta untuk memperoleh data mengenai prestasi siswa (variabel y) dan juga foto-foto kegiatan penelitian. G. Teknik Pengolahan Data Data yang terkumpul diolah terlebih dahulu melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Editing
5
Purbayu budi Santosa Dan Muliawan Handayani, statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga,... h.14
42
Editing adalah proses pengecekan atau pemeriksaan data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukan editing adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan lapangan.6 2. Skoring Skoring yaitu pemberian skor terhadap butir pertanyaan yang terdapat dalam angket. Untuk menentukan skoring, semua pernyataan angket akan ditabulasi dengan skor nilai setiap itemnya, dengan cara jawaban dengan huruf akan diubah menjadi angka. 3. Tabulating Tabulating adalah penempatan data kedalam bentuk tabel yang telah diberi kode susuai dengan kebutuhan analisis.7 Kemudian data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka selanjutnya melakukan analisis data dengan analisa kuantitatif. Analisa yang sebelumnya telah ditentukan persentasenya dengan menggunakan distribusi frekuensi.
Keterangan : P : Angka persentase N : Number of Cases (Jumlah frekuensi atau banyaknya individu) F : Frekuensi jawaban.
H. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk variabel x dalam penelitian ini berupa angket. Angket yang digunakan tergolong angket tertutup atau 6
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta, Bumi Aksara.2013), h.126 7 Ibid., hal.128
43
langsung sebagaimana telah disediakan jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. Angket tentang motivasi belajar terdiri dari 15 butir soal. Adapun kisi-kisi angket dapat dilihat pada tabel berikut: a. Kisi-kisi Variabel Motivasi Belajar Tabel 3.2 Kisi-kisi angket variabel X Motivasi Belajar Siswa
Nomor Butir Soal Dimensi 1. Intrinsik
Indikator 1. Tanggung Jawab
Butir 2
Jumlah 1
2. Tidak cepat bosan
13
1
3. Adanya kemauan untuk
3
1
5,9
2
6
1
1, 14
2
4
1
10
1
1. Disiplin
15
1
2. Dorongan orang tua
7
1
3. Dorongan teman
8
1
4. Sarana prasarana
11
1
12
1
mempelajarinya kembali 4. Tidak mudah putus asa 5. Tidak cepat puas atas prestasi yang didapat 6. Adanya antusias belajar yang tinggi 7. Mampu mengontrol diri terhadap lingkungan 8. Ulet dalam menghadapi kesulitan 2. Ekstrinsik
belajar 5. Metode guru mengajar
44
b. Pengujian Instrument Sebelum angket di sebarkan kepada responden, terlebih dahulu angket diuji cobakan. Angket variabel X yang diuji cobakan sebanyak 15 soal sesuai dengan kisi-kisi soal di atas. Setelah angket diisi oleh responden, peneliti melakukan scoring, scoring dilakukan dengan menggunakan skala likert. “Skala likert adalah suatu skala psikomotorik yang umum digunakan dalam kuisioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei”. 8 sebagai berikut: Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Responden Pilihan Jawaban Sangat Setuju
Skor Pernyataan 4
Setuju
3
Kurang Setuju
2
Tidak Setuju
1
Setelah melakukan scoring, peneliti melakukan uji instrument yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. 1) Uji Validitas Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur.9 Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dlam suatu daftar pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel
8
http://syehaceh.wordpress.com/2013/06/01/pengukuran-sikap-skala-likert/ diunduh pada tanggal 18 Desember 2014 9 Suharsimi Arikunto, Menejemen Penelitian,(Jakarta,Rineka Cipta.2007)Cet ke-9.Hal.167
45
tertentu.10 Dalam pengujian instrumen penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan maksud untuk mengukur apakah variabel-variabel dalam penelitian ini valid atau tidak valid (Drop), yaitu :
( √(
(
) )
)(
)
(
(
) )
Keterangan : r xy
: Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N
: Number of Cases (Jumlah data)
XY
: Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y
X
: Jumlah seluruh skor X
Y
: Jumlah seluruh skor Y.11
Hasil perhitungan setiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan “r” tabel, dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel (rhitung > rtabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari “r” hitung maka variabel tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk menjaring data. 2) Uji Reliabilitas Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel
10
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistik untuk Penelitian,(Yogyakarta, Graha Ilmu.2012)Hal.177 11 Ibid., 169
46
dan disusun dalam bentuk kuisioner.12 Tahap perhitungan uji reabilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbach,yaitu : a) Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan :
(
)
b) Menghitung varians total dengan rumus :
(
)
c) Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha :
(( Keterangan
)(
)
)
:
r11
: Reliabilitas
k
: Banyaknya butir pertanyaan
σb 2
: Jumlah varians butir
σt 2
: Varians total13
Dalam perhitungan uji reliabilitas ini, item pertanyaan yang dihitung untuk menentukan jumlah total varians butir dan varians total adalah item yang valid saja sedangkan item yang tidak valid tidak dihitung.
12 13
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, op. Cit., h.186 Ibid., h. 188
47
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Reliabilitas Besar nilai r
Interpretasi
0,800-1,000
Sangat Tinggi
0,600-0,799
Tinggi
0,400-0,599
Cukup
0,200-0,399
Rendah
Jika dari hasil perhitungan reliabilitas menghasilkan nilai r sebesar 0,800 berarti instrument penelitian dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi apabila dari hasil perhitungan menghasilkan nilai r sebesar 0,399, berarti instrument penelitian tidak dapat dipercaya untuk penelitian. Berikut butir soal pernyataan angket Motivasi belajar yang valid, diantaranya : Tabel 3.5 Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop N = 10 α = 0,05 (maka angka kritis r atau rtabel = 0,631) Butir Soal
Hasil Koefisien Korelasi
Keterangan
1
0,649
Valid
2
0,585
Drop
3
0,675
Valid
4
0,514
Drop
5
0,789
Valid
6
0,834
Valid
48
7
0,821
Valid
8
0,672
Valid
9
0
Drop
10
0,759
Valid
11
0,717
Valid
12
0,506
Drop
13
0,790
Valid
14
0
Drop
15
0,868
Valid
Reliabililitas
0,927
Reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa pada angket variabel X (Motivasi Belajar Siswa) terdapat 10 item yang valid, dan 5 item yang tidak valid. Dengan demikian item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 item. Sedangkan reliabilitas variabel X sebesar 0,927 > 0,631 atau rhitung > rtabel angket dinyatakan reliabel (perhitungan uji validitas dan reliabilitas lampiran ).
2. Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) a. Kisi-kisi Variabel Prestasi Belajar Siswa Tabel 3.6 Kisi-kisi variabel Y yaitu Prestasi Belajar Siswa Nomor Butir Soal Dimensi
Indikator Butir
Jumlah
1
1
1. Jasmani : 1. Internal
kesehatan dan cacat tubuh.
49
2. Psikologis :
2, 3, 4,
intelegensi,
5, 6, 14,
perhatian,
7
15
minat, bakat, kematangan, dan kesiapan.
2. eksternal
1. Faktor
7, 12
2
9, 13
2
8, 10,
3
keluarga: cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi, pengertian orang tua 2. Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, keadaan sarana dan prasarana 3. Faktor masyarakat: keadaan siswa dalam masyarakat dan teman bergaul
11
50
b. Pengujian Instrument Sebelum angket di sebarkan kepada responden, terlebih dahulu angket diuji cobakan. Angket variabel Y yang diuji cobakan sebanyak 15 soal sesuai dengan kisi-kisi soal di atas. Setelah angket diisi oleh responden, peneliti melakukan scoring, sebagai berikut:
Tabel 3.7 Skor Alternatif Jawaban Responden Pilihan Jawaban
Skor Pernyataan
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Kurang Setuju
2
Tidak Setuju
1
Setelah
melakukan
scoring,
peneliti
melakukan
uji
instrument yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. 1. Uji Validitas Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. 14 Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel 14
Suharsimi Arikunto. Loc. Cit.
51
tertentu.15 Dalam pengujian instrumen penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan maksud untuk mengukur apakah variabel-variabel dalam penelitian ini valid atau tidak valid (Drop), yaitu :
( √( Keterangan
(
) )
)( (
) (
) )
:
r xy
: Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N
: Number of Cases (Jumlah data)
XY
: Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y
X
: Jumlah seluruh skor X
Y
: Jumlah seluruh skor Y
Hasil perhitungan setiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan “r” tabel, dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel (rhitung > rtabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari “r” hitung maka variabel tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk menjaring data. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuisioner.16 Tahap perhitungan uji reabilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbach, yaitu: a) Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan : 15
16
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto. Loc. Cit. V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Loc. Cit.
52
(
)
b) Menghitung varians total dengan rumus : (
)
c) Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha :
(( Keterangan
)(
)
)
:
r11
: Reliabilitas
k
: Banyaknya butir pertanyaan
σb 2
: Jumlah varians butir
σt 2
: Varians total17
Tabel 3.8 Interpretasi Nilai Reliabilitas
17
Besar nilai r
Interpretasi
0,800-1,000
Sangat Tinggi
0,600-0,799
Tinggi
0,400-0,599
Cukup
0,200-0,399
Rendah
Ibid., h. 188
53
Jika dari hasil perhitungan reliabilitas menghasilkan nilai r sebesar 0,800 berarti instrument penelitian dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi apabila dari hasil perhitungan menghasilkan nilai r sebesar 0,399, berarti instrument penelitian sangat rendah. Berikut butir soal pernyataan angket minat belajar siswa yang valid, diantaranya :
Tabel 3.9 Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop N = 10 α = 0,05 (maka angka kritis r atau rtabel = 0,631) Butir Soal
Hasil Koefisien Korelasi
Keterangan
1
0,752
Valid
2
0,489
Drop
3
0,746
Valid
4
0,659
Valid
5
0,826
Valid
6
0,728
Valid
7
0,772
Valid
8
0,801
Valid
9
0,720
Valid
10
0,883
Valid
11
0,835
Valid
54
12
0,599
Drop
13
0,705
Valid
14
0,407
Drop
15
0,806
Valid
Reliabililitas
0,947
Reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa pada angket variabel Y (Preatasi Belajar Siswa) terdapat 12 item yang valid, dan 3 item yang tidak valid. Dengan demikian item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 12 item. Sedangkan reliabilitas variabel Y sebesar 0,947 > 0,631 atau rhitung > rtabel angket dinyatakan reliabel (perhitungan uji validitas dan reliabilitas lampiran 3 dan 4).
I.
Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah dengan menggunakan uji regresi sebagai berikut:
1. Persamaan Regresi Analisis Regresi dimulai dengan sekumpulan data yang terdiri dari pasangan hasil pengamatan, data tersebut digunakan untuk membuat ramalan tentang luas pengetahuan seseorang yang dimiliki.18 Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Perhitungan persamaan regresi linier yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
18
Yusri,Statistik Sosial,(Yogyakarta,graha ilmu.2013)cet.2 hal.218
55
Ŷ = a + bx Keterangan : Ŷ
: Variabel kriterium atau variabel Y
X
: Variabel prediktor atau variabel X
a
: bilangan konstan
b
: koefisien arah regresi linier19 Untuk mencari harga a dan b dapat digunakan dengan rumus
sebagai berikut: (
) ( (
)( )
)
̿
2. Uji Signifikansi Regresi
Uji signifikan regresi atau keberartian regresi ini dilakukan untuk mengukur akan hubungan yang terjadi antara variabel X dan Y dengan kriteria pengujian bahwa regresi sangat berarti apabila Fhitung > F
20 tabel .
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, berarti regresi berarti atau signifikan.
3. Uji Linieritas Regresi Uji linieritas regresi ini dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh merupakan bentuk linier atau non linier.21 Jika Fhitung < Ftabel maka persamaan regresi dinyatakan linier. Perhitungan keberatian regresi dan regresi linier dilakukan dengan menggunakan tabel analisis varians (ANOVA)22, yaitu:
19
Husaini Usman dan Purnomo Setiady, Pengantar Statistik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008). Cet.3, h. 216 20 Ibid., 128 21 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet.19, h. 265 22 Kadir, Op. cit, h. 129
56
Tabel 3.10 Daftar Analisis Varians untuk Uji Signifikansi dan Galat Regresi Sumber Variasi
dk
Rata-rata Jumlah Kuadrat -
Jk
Toatal (T)
n
ΣY2
Regresi (a)
1
b. Σxy
Residu (S)
n-2
JK (T) – JK (Reg)
( ) ( )
Tuna Cocok (TC)
k-2
JK (S) – JK (G)
( ) ( )
Galat (G)
n-k
JK (G)
( ) ( )
Jk (reg) Dk (reg)
Fhitung
Ftabel
-
-
(
) ( )
(
) ( )
(
Uji Hipotesis Penelitian 1. Koefisien Korelasi Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif yang disebut koefisien korelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y maka digunakan teknik koefisien korelasi. Teknik korelasi dalam penelitian ini, menggunakan korelasi product moment, yang dilakukan melalui tahap: a. Mencari koefisien korelasi dengan rumus :
( √(
(
) )
)( (
) (
) )
) )
(
)
(
Keterangan : *) : persamaan regresi berarti **) : Persamaan regresi linier
J.
(
)
57
Keterangan
:
r xy
: Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N
: Number of Cases (Jumlah data)
XY
: Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y
X
: Jumlah seluruh skor X
Y
: Jumlah seluruh skor Y.23
b. Memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” product moment (rxy), yaitu dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment seperti dibawah ini:
Tabel 3.11 Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi Besarnya “r” Product Moment (rxy) 0,00 sampai dengan 0,20
Interpretasi Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak
ada
korelasi
antara variabel X dan variabel Y). 0,20 sampai dengan 0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
23
Dwisa Riana, Statistika Deskritif Itu Mudah, (Tangerang, Jelajah Nusa.2012), h.309.
58
0,40 sampai dengan 0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
0,70 sampai dengan 0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90 sampai dengan 1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
c. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan tabel nilai “r” product moment. Dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degress of reedom (df) dengan rumus sebagai berikut : Df = N - nr
Keterangan : Df : degress of freedom nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan. Dengan diperolehnya df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment taraf signifikan 5% maupun 1%. Jika rhitung sama dengan atau lebih besar dari pada rtabel maka Ha disetujui atau terbukti kebenarannya. Jika sebaliknya maka Ha tidak disetujui atau tidak terbukti kebenarannya. Selanjutnya Untuk mencari konstribusi variabel X terdapat variabel Y penulis menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100 %
59
Keterangan : KD
: Koefisien Determination
r2
: Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y
2. Uji Keberatian Koefisien Korelasi (Uji-t) Dalam penggunaan uji-t harus didahului dengan asumsi bahwa semua sampel yang diambil harus acak dan sumber data harus berasal dari populasi berdistribusi normal. Dengan demikian, terhadap hasil perhitungan koefisien korelasi pada data dari populasi tersebut dapat dilakukan uji keberartian. Uji keberatian tersebut bertujuan untuk mengetahui dan meyakini bahwa koefisien korelasi hasil perhitungan mempunyai arti (bermakna).24Setelah diketahui nilai koefisien korelasi, maka tahap selanjutnya adalah uji-t. Uji-t digunakan untuk melihat keberatian hubungan antara variabel X dengan variabel Y, maka perlu diuji dengan menggunakan rumus thitung: √ √
Keterangan : thitung
:
nilai thitung
r
: koefisien korelasi hasil thitung
n
: jumlah responden25
Kriteria Pengujian : H0 diterima, jika thitung < ttabel, maka koefisien korelasi tidak signifikan H0 ditolak, jika thitung > ttabel, maka koefisien korelasi signifikan. 24 25
Yusri, op. Cit., h. 262. Kadir, Lok. cit
60
K. Hipotesis Statistik Ho =
=0
Ha =
>0
Keterangan: = Hubungan antara variabel X dengan variabel Y = Motivasi Belajar siswa = Prestasi Belajar siswa
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum PKBM Negeri 27 Jakarta 1. Profil Penyelenggara Paket C PKBM Negeri 27 Jakarta a. Identitas Lembaga
Tabel 4.1 Identitas Lembaga PKBM Negeri 27 Jakarta 1. Nomor Induk Lembaga
31.0.01.0010.1.0.0001
2. Nama Lembaga
PKBM NEGERI 27
Penyelenggara paket C
PETUKANGAN
3. Nama Pimpinan
AGUS SUKMONO
4. Jenis Lembaga
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
5.
a. Status Lembaga
Negeri
b. Thn. Mulai
1999
Operasional c. SK Lembaga Terakhir
No. 1553/-1.838.6 tgl : 12/5/1999
d. Keterangan Status
Perubahan Nama
SK
6. Alamat a. Jalan
KEMAJUAN NO 29 RT 07 RW 04
b. Desa/ Kelurahan
61
PETUKANGAN
62
SELATAN c. Kecamatan
Kode Pos: 12270
d. Kabupaten/ Kota
PESANGGRAHAN JAKARTA SELATAN
e. Provinsi
7. a. Klasifikasi Letak
DKI JAKARTA
Perkotaan
Geografis b. kategori wilayah Khusus 8. Kode Area, Telepon
02173887103
9. Alamat Email
[email protected]
10. Waktu pembelajaran tatap 12 Jam muka/ minggu 11. Waktu pembelajaran
12 Jam
tutorial/ minggu 12. Waktu pembelajaran mandiri/ minggu
5 Jam
63
2. Daftar Tutor Paket C Setara SMA PKBM Negeri 27 Jakarta
Tabel 4.2
No
Nama
1 Agus Sukmono
Tempat Lahir Jakarta
Tanggal Lahir 19-Agust-77
Jenis Pendidikan Kelamin L
S-1
2 Yuli Kurniasih, S.Pd Ngawi
04-Jul-77
P
S-1
3 Setyawati, S.Pd
Jakarta
03-Jan-65
P
S-1
4 Yahudi, S.Pd
Yogyakarta
16-Sep
L
S-1
5 Yulia Driwati
Tangerang 15-Feb-64
P
D-3
6 Eni Lestari, S.Pd
Jakarta
2 November 1970
P
S-1
7 Ibnu Hadi, S.Pd
Jakarta
28-Mar-81
L
S-1
Husna Lutfia, S. Kom
Jakarta
11-Apr-77
P
S-1
8
Alamat
Pelajaran Keterangan
JL. Bintaro Permai RT Kepala Ekonomi 002 RW 09 Bintaro Sekolah JL. Jurang Mangu Bahasa Barat RT 001 RW 02 Indonesia Pondok Aren, JL. Blok Sekolah RT 003 RW 03 Kel. IPA Sudimara, Tangerang JL. H. Taim Matemati Kp.Sawah RT 001 ka RW 06 Kel. JL. Sektor V RT 001 RW 09 Kel. Sudimara IPS Tangerang JL. Sunan Kalijaga RT 003 RW 11 No. 40 Larangan Utara, Tangerang JL. H. Taim Kp.Sawah RT 001 RW 06 No. 50 Kel. Petukangan Selatan Kec. Pesanggrahan JL. Madrasah No.3 RT 002 RW 12 Kel. Bintaro, Kec. Pesanggrahan
PKN
Bahasa Inggris
Ekonomi
64
3. Peserta Didik dan Peserta Ujian Nasional Program Paket (UNPP) a. Jumlah Peserta Didik
Tabel 4.3 JUMLAH WB Tingkat dan Program Setara Kelas X Setara Kelas XI IPA Setara Kelas XI IPS Setara Kelas XI Bahasa Setara Kelas XII IPA Setara Kelas XII IPS Setara Kelas XII Bahasa Total
Laki-Laki 16-18 th 2 0 8 0 0 14 0 24
> 18 th 2 0 7 0 0 41 0 24
Jumlah Laki-laki 4 0 15 0 0 55 0 74
Perempuan 16-18 th 2 0 9 0 0 7 0 18
> 18 th 1 0 5 0 0 15 0 92
Jumlah Perempuan 3 0 14 0 0 22 0 39
L+P 16-18 th 4 0 17 0 0 21 0 42
> 18 th 3 0 12 0 0 56 0 71
Jumlah L+p 7 0 29 0 0 77 0 113
b. Peserta Ujian Nasional Program Paket C 2013 dan Lulusan UNPP 2011 dan 2012
Tabel 4.4
Peserta UN 2013 L P Jumlah L 16-18 th >18 th 16-18 th >18 th L+p 16-18 th IPA 0 0 0 0 0 0 IPS 0 72 0 40 112 0 Bahasa 0 0 0 0 0 0 Jumlah 0 72 0 40 112 0
Program Pengajaran
Lulusan 2012 P Jumlah L >18 th 16-18 th >18 th L+p 16-18 th 0 0 0 0 0 34 0 22 56 0 0 0 0 0 0 34 0 22 0 0
Lulusan 2011 P Jumlah >18 th 16-18 th >18 th L+p 0 0 0 0 75 0 47 122 0 0 0 0 75 0 47 122
65
4. Fasilitas a. Luas Tanah yang Dikuasai Lembaga menurut Status Kepemilikan
Tabel 4.5
1 2
No. Status Kepemiikan Sertifikat Milik Belum Sertifikat Total Luas Tanah Hak Milik Bukan Milik Total Luas Tanah Seluruh
Luas Tanah Sebelumnya 0 Meter Persegi (M²) 682 Meter Persegi (M²) 682 Meter Persegi (M²) Meter Persegi (M²) 682 Meter Persegi (M²)
b. Kondisi Lahan Milik Lembaga
Tabel 4.6
Hak Milik
Kondisi Lahan Terbangun Belum Terbangun
Total Lahan Milik Lembaga
Luas Lahan Meter Persegi (M²) Meter Persegi (M²) Meter Persegi (M²)
225 457 682
c. Perlengkapan 1. Ruang Tabel 4.7
no
Nama Ruang
1 2 3 4
Ruang Sekretariatan Ruang Belajar Ruang Praktek Ruang Lainnya
Jumlah Luas (Panjang x lebar) Ruang/ Unit Milik Lembaga lebar panjang Total 1 2 2 1
7 7 3 2
8 8 4 8
56 56 12 16
Jumlah Kondisi Ruang Milik Lembaga Ruang Bukan Rusak rusak rusak Milik Baik Ringan sedang berat Lembaga 1 0 2 0 2 0 1 0
66
2. Perlengkapan Administrasi dan Pembelajaran
Tabel 4.8 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Perlngkapan Komputer Desktop Notebook/Laptop Komputer Server Printer Scanner Telepon Faximile Kamera Digital Kamera Video/ Handycam Meubelair a. Meja b. Kursi c. Lemari
Jumlah Total 8 unit 0 unit 0 unit 2 unit 0 unit 1 unit 0 unit 0 unit 0 unit
Kondisi Baik 5 Unit 0 Unit 0 Unit 2 Unit 0 Unit 1 Unit 0 Unit 0 Unit 0 Unit
Rusak Sedang 3 unit 0 unit 0 unit 0 unit 0 unit 0 unit 0 unit 0 unit 0 unit
0 0 0 0 0 0 0 0 0
53 53 4
53 53 4
0 0 0
0 0 0
unit unit unit
Unit Unit Unit
unit unit unit
Rusak Berat unit unit unit unit unit unit unit unit unit
d. Buku dan Alat Pendidikan
Tabel 4.9 Kondisi No 1 2 3 4 5 6
Jenis Buku Pegangan Tutor Modul Peserta Didik Buku Penunjang Alat Peraga Alat Praktik Media Pembelajaran
Keberadaan
Kebutuhan
Kekurangan Jumlah
7
eks
14
eks
-7
eks
20 7
eks eks unit unit unit
250 70
eks eks unit unit unit
-230 -63 0 0 0
eks eks unit unit Unit
unit unit unit
67
e. Kurikulum yang Digunakan Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta ini masih menggunakan kurikulum KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi.
f. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tabel 4.10 Pendidik dan No Tenaga Kependidikan 1 2
Pengelola Tutor Narasumber 3 Teknis Jumlah
Jumlah yang ada Tenaga Tetap (orang) L P L+P 1 1 2 2 5 7
Jumlah Kebutuhan
Tenaga Tidak Tetap (orang) L P L+P 1 0 1 0 0 0
Kekurangan Tenaga
L 2 2
Jumlah P 1 5
L+P 3 7
L 2 5
P 2 7
L+P 4 12
L 0 3
P 1 2
L+P 1 5
1
0
1
1
1
2
2
1
3
2
2
4
1
1
2
4
6
10
2
1
3
6
7
13
9
11
20
4
4
8
B. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta, bertujuan untuk melihat secara umum mengenai hubungan antara motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket c terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket, angket tersebut telah diuji coba dan diketahui validitas serta reliabilitasnya. Angket variabel motivasi belajar siswa berjumlah 10 butir pernyataan dan memiliki reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan angket variabel Prestasi Belajar berjumlah 12 butir pernyataan dan memiliki reliabilitas sangat tinggi juga.
68
Angket tersebut kemudian disebar kepada 40 orang responden, sampel penelitian yaitu siswa kelas XII yang sudah memenuhi syarat untuk dapat mengikuti ujian nasional. Penulis memperoleh data melalui penyebaran angket kepada 40 responden. Yang terdiri dari 10 pertanyaan variabel X dan 12 pernyataan variabel Y. Dibawah adalah hasil tanggapan responden yang penulis terima dan diolah dalam bentuk tabulasi sebagai berikut: Variabel X (Motivasi Siswa) 1. Saya belajar setiap hari atas kemauan saya sendiri Tabel 4.11 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
13
32,5%
Setuju
27
67,5%
Kurang Setuju
0
0%
Tidak Setuju
0
0%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 32,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 13. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 67,5% dengan frekuensi sebesar 27. Dan Pada pilihan kurang setuju dan tidak setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 0% dengan jumlah frekuensi sebanyak 0. Jadi siswa setuju atas pernyataan ketika saya belajar setiap hari merupakan atas kemauan sendiri. 2.
Saya mempelajari kembali pelajaran yang telah dipelajari dirumah Tabel 4.12 Pilihan Sangat Setuju
Frekuensi
Persentase
6
15%
69
Setuju
26
65%
Kurang Setuju
8
20%
Tidak Setuju
0
0
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 15% dengan jumlah frekuensi sebanyak 6. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 65% dengan frekuensi sebesar 26. Dan pada pilihan kurang setuju
mendapatkan hasil persentase sebesar 20%
dengan jumlah frekuensi sebanyak 8.Sedangkan yang pilihan tidak setuju memiliki presetase 0. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya mempelajari kembali pelajaran yang telah dipelajari di rumah.
3. Saya mempunyai harapan yang tinggi untuk meraih prestasi di sekolah Tabel 4.13 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
13
32,5%
Setuju
24
60%
Kurang Setuju
2
5%
Tidak Setuju
1
2,5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas yang memiliki persentase jawabn sangat setuju sebesar 32,5% dengan frekuensi sebesar 13. Jawaban terbesar ada pada pilihan setuju, yaitu mendapatkan hasil persentase sebesar 60% dengan jumlah frekuensi sebanyak 24. Pada pilihan kurang setuju
mendapatkan hasil persentase sebesar 5% dengan
70
jumlah frekuensi sebanyak 2. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 2,5% yaitu dengan jumlah frekuensi 1. Jadi siswa setuju dengan pernyataan mereka mempunyai haraan yang tinggi untuk meraih prestasi di sekolah.
4.
Saya belajar keras agar prestasi belajar saya lebih baik daripada teman-teman di kelas Tabel 4.14 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
10
25%
Setuju
28
70%
Kurang Setuju
2
5%
Tidak Setuju
0
0%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas, pilihan sangat setuju adalah sebesar 25% dengan frekuensi sebesar 10. Dan pilihan tertinggi adalah pada pilihan setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 70% dengan jumlah frekuensi
sebanyak
28. Pada pilihan kurang setuju
mendapatkan hasil persentase sebesar 5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 2. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya belajar keras agar prestasi belajar saya lebih baik daripada teman-teman dikelas.
71
5.
Saya belajar karena ada dorongan orang tua Tabel 4.15 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
6
15%
Setuju
15
37,5%
Kurang Setuju
17
42,5%
Tidak Setuju
2
5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas presentase pilihan sangat setuju sebesar 15% dengan frekuensi sebesar 6. Dan pada pilihan setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 37,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 15. Pada pilihan kurang setuju mendapatkan
hasil
persentase tertinggi yaitu sebesar 42,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 17. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 5% yaitu dengan memiliki jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi jawaban antara setuju dan kurang setuju hampir sama, hanya selisih 2 orang saja, jawaban tertinggi adalah kurang setuju, siswa kurang setuju dengan pernyataan bahwa saya belajar karena ada dorongan orangtua. 6. Saya mendapat dorongan dari teman-teman untuk belajar lebih bersemangat. Tabel 4.16 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
6
15%
Setuju
21
52,5%
72
Kurang Setuju
9
22,5%
Tidak Setuju
4
10%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 15% dengan jumlah frekuensi sebanyak 6. Dan yang memiliki persentase tertinggi yaitu pilihan setuju 52,5% dengan frekuensi sebesar 21. Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 22,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 9. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 10% yaitu dengan jumlah frekuensi 4. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya mendapat
dorongan
dari
teman-teman
untuk
belajar
lebih
bersemangat.
7. Saya suka bertanya kepada guru , jika ada materi yang belum saya pahami. Tabel 4.17 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
11
27,5%
Setuju
22
55%
Kurang Setuju
7
17,5%
Tidak Setuju
0
0%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 27,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11. yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan
73
setuju sebesar 55% dengan frekuensi sebesar 22. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 17,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 7. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% karena tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya suka bertanya kepada guru, jika ada materi yang belum saya pahami.
8. Saya akan termotivasi dalam belajar apabila guru menggunakan sarana yang lengkap. Tabel 4.18 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
13
32,5%
Setuju
21
52,5%
Kurang Setuju
5
12,5%
Tidak Setuju
1
2,5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju dengan hasil persentase sebesar 32,5% dengan frekuensi sebanyak 13. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 52,5% dengan frekuensi sebesar 21. Dan pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil pesentase sebesa 12,5% dengan banyaknya frekuensi sebanyak 5. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 2,5% yaitu dengan jumlah frekuensi 1. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya akan termotivasi dalam belajar apabila guru menggunakan sarana lengkap.
74
9. Saya dapat bertahan lama dalam belajar Tabel 4.19 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
2
5%
Setuju
24
60%
Kurang Setuju
12
30%
Tidak Setuju
2
5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pilihan sangat setuju memiliki hasil persentase 5% yaitu dengan memiliki jumlah frekuensi sebanyak 2. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 60% dengan frekuensi sebesar 24. Sedangkan pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 30% dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Dan pada pilihan tidak setuju mendapatkan hasil persentase yang sama dengan pilihan sangat setuju yaitu sebesar 5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya dapat bertahan lama dalam belajar.
10. Saya selalu datang tepat waktu ke sekolah agar tidak ketinggalan pelajaran. Tabel 4.20 Pilihan Sangat Setuju
Frekuensi
Persentase
9
22,5%
75
Setuju
26
65%
Kurang Setuju
5
12,5%
Tidak Setuju
0
0%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas persentase yang memiliki pilihan sangat setuju sebesar 22,5% dengan frekuensi sebesar 9. Dan pada pilihan setuju mendapatkan hasil persentase tertinngi yaitu sebesar 65% dengan jumlah frekuensi sebanyak 26. Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 12,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 5. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya selalu datang tepat waktu ke sekolah agar tidak ketinggalan pelajaran. Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa)
1. Saya merasa tidak jenuh belajar di dalam kelas Tabel 4.21 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
1
2,5%
Setuju
29
72,5%
Kurang Setuju
8
20%
Tidak Setuju
2
5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase terkecil yaitu sebesar 2,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 1. Dan yang memiliki persentase paling
76
tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 72,5% dengan frekuensi sebesar 29. Dan pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 20% dengan jumlah frekuensi sebanyak 8. Sedangkan pilihan tidak setuju memiliki hasil persentase 5% yaitu dengan memiliki jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya merasa tidak jenuh belajar di dalam kelas.
2. Saya berusaha menyelesaikan sendiri soal-soal yang diberikan oleh guru. Tabel 4.22 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
4
10%
Setuju
27
67,5%
Kurang Setuju
9
22,5%
Tidak Setuju
0
0%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 10% dengan jumlah frekuensi sebanyak 4. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 67,5% dengan frekuensi sebesar 27. Pilihan kurang setuju memiliki presentase sebesar 22,5% dengan frekuensi sebanyak 9. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya berusaha menyelesaikan sendiri soal-soal yang diberikan oleh guru.
77
3. Saya berani untuk mengemukakan pendapat saya di depan kelas Tabel 4.23 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
11
27,5%
Setuju
16
40%
Kurang Setuju
13
32,5%
Tidak Setuju
0
0%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 27,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11. Dan yang memiliki persentase tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 40% dengan frekuensi sebesar 16. Dan pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 32,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 13. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya berani mengemukakan pendapat saya di depan kelas.
4. Saya mengangkat tangan dan bertanya kepada guru mengenai bahan pelajaran yang belum jelas. Tabel 4.24 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
10
25%
Setuju
20
50%
Kurang Setuju
8
20%
78
Tidak Setuju Jumlah
2
5%
40
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 25% dengan jumlah frekuensi sebanyak 10. yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 50% dengan frekuensi sebesar 20. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 20% dengan jumlah frekuensi sebanyak 8. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 5% yaitu memiliki jumlah frekuensi 2. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya mengangkat tangan dan bertanya kepada guru mengenai bahan pelajaran yang belum jelas.
5. Saya bersungguh-sungguh dalam belajar agar mendapatkan prestasi yang baik. Tabel 4.25 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
16
40%
Setuju
16
40%
Kurang Setuju
8
20%
Tidak Setuju
0
0%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju dan setuju mendapatkan hasil persentase yang sama yaitu sebesar 40% dengan jumlah frekuensi sebanyak 16. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 20% dengan jumlah frekuensi sebanyak 8. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak
79
memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa seimbang pada pilihan sangat setuju dan setuju dengan pernyataan bahwa saya bersungguh-sungguh dalam belajar agar mendapatkan prestasi yang baik.
6. Saya mendapat dorongan dari orang tua untuk belajar dengan baik. Tabel 4.26 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
7
17,5%
Setuju
23
57,5%
Kurang Setuju
9
22,5%
Tidak Setuju
1
2,5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 17,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 7. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 57,5% dengan frekuensi sebesar 23. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 22,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 9. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 2,5% yaitu dengan memiliki jumlah frekuensi sebanyak 1. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya mendapat dorongan dari orang tua untuk belajar dengan baik.
7. Saya mempunyai teman-teman yang mempengaruhi cara belajar saya. Tabel 4.27 Pilihan Sangat Setuju
Frekuensi
Persentase
3
7,5%
80
Setuju
21
52,5%
Kurang Setuju
9
22,5%
Tidak Setuju
7
17,5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase terkecil yaitu
sebesar 7,5% dengan
jumlah frekuensi sebanyak 3. Dan yang memiliki persentase tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 52,5% dengan frekuensi sebesar 21. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 22,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 9. Sedangkan presentase tidak setuju memiliki hasil persentase 17,5% yaitu dengan memiliki jumlah frekuensi sebanyak 7. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya mempunyai teman-teman yang mempengaruhi cara belajar saya.
8. Cara mengajar yang diterapkan oleh guru dikelas membuat saya tidak bosan Tabel 4.28 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
1
2,5%
Setuju
26
65%
Kurang Setuju
12
30%
Tidak Setuju
1
2,5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju dan tidak setuju mendapatkan hasil persentase yang sama dengan masingmasing sebesar 2,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 1. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 65%
81
dengan frekuensi sebesar 26. Sedangkan pilihan kurang setuju memiliki hasil persentase sebesar 30% yaitu dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa cara mengajar yang diterapkan oleh guru dikelas membuat saya tidak bosan.
9. Saya ikut terpacu melihat teman-teman saya yang memiliki prestasi belajar yang tinggi. Tabel 4.29 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
10
25%
Setuju
26
65%
Kurang Setuju
4
10%
Tidak Setuju
0
0%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 25% dengan jumlah frekuensi sebanyak 10. Dan yang memiliki persentase tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 65% dengan frekuensi sebesar 26. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 10% dengan jumlah frekuensi sebanyak 4. Sedangkan yang memiliki persentase terkecil yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya ikut terpacu melihat teman-teman saya yang memiliki prestasi belajar yang tinggi.
10. Saya berusaha menghindari kegiatan (seperti bermain) yang dapat mengganggu belajar.
82
Tabel 4.30 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
2
5%
Setuju
29
72,5%
Kurang Setuju
10
25%
Tidak Setuju
3
7,5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data dari tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase terkecil yaitu sebesar 5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 2. Dan yang memiliki persentase tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 72,5% dengan frekuensi sebesar 29. Dan pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 25% dengan jumlah frekuensi sebanyak 10. Sedangkan pilihan tidak setuju memiliki hasil persentase sebesar 7,5% yaitu dengan jumlah frekuensi sebesar 3. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya berusaha menghindari kegiatan (seperti bermain) yang dapat mengganggu belajar.
11. Saya memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada disekolah untuk mengembangkan prestasi belajar saya.
Tabel 4.31 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
4
10%
Setuju
30
75%
Kurang Setuju
6
15%
Tidak Setuju
0
0%
40
100%
Jumlah
83
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 10% dengan jumlah frekuensi sebanyak 4. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 75% dengan frekuensi sebesar 30. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 15% dengan jumlah frekuensi sebanyak 6. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa Saya memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada disekolah untuk mengembangkan prestasi belajar saya.
12. Saya tidak menyontek di saat ujian mesipun ada kesempatan Tabel 4.32 Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
0
0%
Setuju
9
22,5%
Kurang Setuju
20
50%
Tidak Setuju
11
27,5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel diatas yang memiliki persentase terkecil yaitu pilihan sangat setuju sebesar 0% dengan tidak memiliki jumlah frekuensi. Dan pada pilihan setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 22,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 9. Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 50% dengan jumlah frekuensi sebanyak 20. Sedangkan pilihan tidak setuju memiliki hasil persentase sebesar 27,5% dengan jumlah frekuensi 11. Jadi siswa tidak setuju dengan pernyataan bahwa saya tidak menyontek di saat ujian mesipun ada kesempatan.
84
. 1. Data Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar siswa merupakan variabel independen atau dikenal dengan variabel X. Data motivasi belajar siswa diperoleh dari pengisian angket oleh responden sebanyak 40 siswa. Jumlah skor hasil angket responden dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.33 Skoring Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa (Variabel X)
Responden
Skor Hasil Angket
1
28
2
24
3
27
4
30
5
24
6
28
7
34
8
32
9
26
10
30
11
31
12
30
13
31
14
26
15
26
85
16
30
17
32
18
26
19
32
20
33
21
35
22
28
23
30
24
29
25
31
26
33
27
27
28
32
29
28
30
31
31
34
32
34
33
30
34
32
35
29
36
36
37
29
38
32
39
31
40
31
86
N = 40
1202
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh responden nomor 36 dengan skor 36. Sedangkan skor terendah didapat oleh responden dengan nomor 2 dan 5 dengan skor 24. Data jumlah skor angket tersebut, kemudian dianalisis melalui langkahlangkah sebagai berikut: a. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Untuk
membuat
tabel
distribusi
frekuensi
terlebih
dahulu
menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas interval (perhitungan pada lampiran 5) Tabel 4.34 Tabel Distribusi Frekuensi
Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Batas Bawah
Batas Atas
24 – 25
2
5%
23,5
25,5
26 – 27
6
15%
25,5
27,5
28 – 29
7
17,5%
27,5
29,5
30 – 31
12
30%
29,5
31,5
32 – 33
8
20%
31,5
33,5
34 – 35
4
10%
33,5
35,5
36 – 37
1
2,5%
35,5
37,5
Jumlah
40
100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, frekuensi kelas tertinggi variabel Persepsi siswa diatas terletak pada interval ke-4 dengan rentang nilai 30 – 31 dengan presentase 30%. Sedangkan
87
frekuensi kelas terendah terletak pada interval ke-7 dengan rentang nilai 36 - 37 dengan presentase 2,5%. Sedangkan pada interval ke-1 dengan rentang nilai 24 – 25 memiliki hasil presentase 5%, pada kelas interval ke 2 dengan rentang nilai 26 – 27 memiliki hasil presentase sebesar 15% dan pada kelas interval ke-3 dengan rentang nilai 28 - 29 memiliki hasil presentase sebesar 17,5% . dan pada interval ke 5 dengan rentang nilai 32 -33 memiliki hasil presentase sebesar 20%, sedangkan pada interval ke -6 dengan rentang nilai 36 – 37 memiliki hasil prsentase sebesar 10%. b. Membuat Grafik Untuk mempermudah penafsiran data motivasi belajar siswa, maka data digambarkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut:
Data Motivasi Belajar Siswa 14 12 10 8 6 4 2 0 25,5
27,5
29,5
31,5
33,5
35,5
37,5
Histogram 4.1 Data Variabel X (Motivasi Belajar Siswa) c.
Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel X Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari variabel motivasi belajar siswa, maka terlebih dahulu mencari nilai mean, varians dan simpangan baku (proses perhitungan simpangan baku pada lampiran 7).
88
Mean
Varians
Simpangan Baku
30,05
8,45
2,90
Setelah nilai mean dan simpangan baku sudah didapatkan, maka langkah selanjutnya ialah: 1. Menentukan rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara ( ̅ - S) sampai ( ̅ + S). Jadi untuk kategori sedang, rentang nilainya 27,15 – 32,95. 2. Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada di atas 32,95 sampai dengan skor tertinggi variabel X yaitu 36. Jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 32,95 – 36. 3. Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan mentukan skor yang berada di bawah 27,15 sampai dengan skor terendah variabel X yaitu 24. Dengan demikian rentang nilai untuk kategori rendah berada diantara 24 – 27,15. Untuk lebih jelasnya, akan diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 4.35 Interpretasi Kategori Motivasi Belajar SSiswa
No.
Interval
Frekuensi
Presentase
Kategori
1.
24
–
27,15
8
20%
Rendah
2.
27,15 –
32,95
25
62,5%
Sedang
3.
32,95 –
36
7
17,5%
Tinggi
89
Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa skor angket variabel motivasi belajar siswa berkategori sedang. Ini berarti motivasi belajar siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta, tidak terlalu tinggi atau masih dapat dikendalikan dan dikembangkan. 2. Data Prestasi Belajar Siswa Prestasi Belajar Siswa merupakan variabel dependent atau dikenal dengan variabel Y. Data Prestasi Belajar Siswa diperoleh dari pengisian angket oleh responden sebanyak 40 siswa. Jumlah skor hasil angket responden dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.36 Skoring Hasil Angket Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y) Responden
Skor Hasil Angket
1
34
2
29
3
35
4
35
5
33
6
31
7
37
8
33
9
25
10
34
11
37
12
35
90
13
36
14
31
15
32
16
34
17
34
18
34
19
34
20
33
21
39
22
30
23
33
24
33
25
33
26
38
27
34
28
34
29
32
30
34
31
35
32
36
33
31
34
34
35
31
36
33
37
33
91
38
33
39
33
40
34
N = 40
1339
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh responden nomor 21 dengan skor 39. Sedangkan skor terendah didapat oleh responden dengan nomor 9 dengan skor 25. Data jumlah skor angket tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas interval (perhitungan pada lampiran 6) Tabel 4.37 Tabel Distribusi Frekuensi
Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Batas Bawah
Batas Atas
25 – 26
1
2,5%
24,5
26,5
27 – 28
0
0%
26,5
28,5
29 – 30
2
5%
28,5
30,5
31 – 32
6
15%
30,5
32,5
33 – 34
21
52,5%
32,5
34,5
35 – 36
6
15%
34,5
36,5
37 – 38
3
7,5%
36,5
38,5
39 – 40
1
2,5%
38,5
40,5
Jumlah
40
100%
92
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, frekuensi kelas tertinggi variabel Prestasi belajar Siswa pada rentang kelas ke-5 yaitu pada nilai 33 – 34 dengan hasil presentase 52,5%. Sedangkan selanjutnya pada rentang kelas ke-1 dan 8 pada nilai 25 – 26 dan 39 – 40 sama-sama memiliki presentase sebesar 2,5%. Kemudian pada rentang kelas ke-3 besar nilai presentase yaitu sebesar 5% yaitu pada nilai 29-30. Pada rentang ke-4 dan ke-6 memiliki hasil presentase yang sama yaitu 15% pada nilai 31 – 32 dan 35 - 36. Dan pada kelas ke-7 pada nilai 37 – 38 mendapatkan hasil persentase sebesar 7,5%.
b. Membuat Grafik Histogram Untuk mempermudah penafsiran data Prestasi belajar siswa, maka data digambarkan dalam bentuk grafik histogram, sebagai berikut:
Data Prestasi Belajar Siswa 25 20 15 10 5 0 26,5
28,5
30,5
32,5
34,5
36,5
38,5
Diagram 4. 2 Histogram Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa)
40,5
93
c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel Y Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari variabel Prestasi Belajar Siswa, maka terlebih dahulu mencari nilai mean, varians dan simpangan baku (proses perhitungan simpangan baku pada lampiran 7).
Mean
Varians
Simpangan Baku
33,475
6,05
2,45
Setelah nilai mean dan simpangan baku sudah didapatkan, maka langkah selanjutnya ialah: a. Menentukan rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara ( ̅ - S) sampai ( ̅ + S). Jadi untuk kategori sedang, rentang nilainya 31,02 – 35,92. b. Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada di atas 35,92 sampai dengan skor tertinggi variabel Y yaitu 39. Jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 35,92 - 39. c. Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan mentukan skor yang berada di bawah 31,02 sampai dengan skor terendah variabel Y yaitu 25. Dengan demikian rentang nilai untuk kategori rendah berada diantara 25 – 31,02. Untuk lebih jelasnya, akan diinterpretasikan sebagai berikut:
94
Tabel 4.38 Interpretasi Kategori Prestasi Belajar Siswa
No.
Interval
Frekuensi
Presentase
Kategori
31,02
7
17,5%
Rendah
– 35,92
27
67,5%
Sedang
6
15%
Tinggi
–
1.
25
2.
31,02
3.
35,92 –
39
Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa skor angket variabel Prestasi Belajar Siswa berkategori sedang. Prestasi Belajar Siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta memiliki hasil yang baik.
C. Uji Prasyarat Analisi Data 1. Persamaan Regresi Analisis regresi linier sederhana terhadap pasangan antara variabel Motivasi Belajar Siswa dengan variabel Prestasi Belajar Siswa menghasilkan koefisien regresi sebesar 23,19 dengan konstanta sebesar 0,49. Dengan demikian persamaan regresi Ŷ = 23,19 + 0,49 X (proses perhitungan pada lampiran 8). Berikut adalah scatter diagram variabel X dan Y berbentuk linier:
95
Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y)
41
Y = 23,19+0,49
40 39 38 37 36 35 34 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Variabel Motivasi Belajar Siswa (X)
Gambar 4.1 Scatter Diagram Variabel X dan Y
2. Uji Signifikansi Regresi Uji keberatian koefisien regresi ini digunakan untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang diperoleh berarti (signifikan) atau tidak berarti. Dengan melihat tabel ANOVA bahwa hasil perhitungan diperoleh Fhitung sebesar 19,63 dan Ftabel dengan dk pembilang 1 serta dk penyebut 38 pada taraf kesalahan 5% diperoleh 4,10. Dengan demikian Fhitung > Ftabel, maka menyatakan model regresi berarti (proses perhitungan pada lampiran 9). 3. Uji Linieritas Regresi Untuk mengetahui linieritas dari sebuah regresi maka perlu dicari nilai Fhitung, karena untuk menguji linieritas regresi digunakan kriteria jika Fhitung < Ftabel regresi dikatakan linier. Analisis regresi linier sederhana pasangan data penelitian antara variabel X dan variabel Y dengan memiliki persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 23,19 + 0,49 X. Dengan persamaan regresi tersebut
96
diperoleh hasil Fhitung -0,76 sedangkan Ftabel dengan dk pembilang 10 dan dk penyebut 30 maka diperoleh 2,16. Dengan demikian Fhitung < Ftabel
yang menyatakan model regresi linier (proses perhitungan
lampiran 10). Perhitungan akan disajikan dalam tabel ANOVA. Tabel 4.39 Daftar Analisis Varians untuk Uji Signifikansi dan Galat Regresi
dk
Jk
Rata-rata Jumlah Kuadrat
Toatal (T)
40
45059
-
Regresi (a)
1
44823,025
-
1
80,38
80,38
Residu (S)
38
155,59
4,094
Tuna Cocok (TC)
12
-53,34
-5,334
Galat (G)
30
Sumber Variasi
Regresi (b/a)
Fhitung
19,63
Ftabel 0,05
0,01
4,10
7,35
2,09
2,84
-0,76 208,93
6,964
Uji Signifikansi Regresi = 19,63 Uji Linieritas Regresi = -0,76
D. Uji Hipotesis Penelitian 1.
Koefisien Korelasi Seperti yang penulis ungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel X yaitu Motivsi Belajar siswa dan variabel Y Prestasi belajar siswa terdapat hubungan positif yang signifikan atau tidak. Untuk itu perlu adanya pengujian hipotesis
97
koefisien korelasi, untuk melakukan pengujian hipotesis korelasi digunakan rumus korelasi product moment yaitu:
( √( Keterangan
(
) )
)( (
) (
) )
:
r xy
: Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N
: Number of Cases (Jumlah data)
XY
: Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y
X
: Jumlah seluruh skor X
Y
: Jumlah seluruh skor Y
Adapun untuk mencari angka indeks korelasi product moment tersebut, maka langkah yang ditempuh adalah : a.
Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (X) yaitu Motivasi belajar siswa.
b.
Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (Y) yaitu Prestasi belajar siswa.
c.
Scoring, diteliti jumlahnya kemudian dimasukan kedalam tabel kerja atau tabel perhitungan yang terdiri dari enam kolom, sebagai berikut:
98
Tabel 4.40 Indeks Korelasi Antara Motivasi Belajar Peserta Didik pada Program Pendidikan Paket C terhadap Prestasi Belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta No 1
X 28
Y 34
X2 784
Y2 1156
XY 952
2
24
29
576
841
696
3
27
35
729
1225
945
4
30
35
900
1225
1050
5
24
33
576
1089
792
6
28
31
784
961
868
7
34
37
1156
1369
1258
8
32
33
1024
1089
1056
9
26
25
676
625
650
10
30
34
900
1156
1020
11
31
37
961
1369
1147
12
30
35
900
1225
1050
13
31
36
961
1296
1116
14
26
31
676
961
806
15
26
32
676
1024
832
16
30
34
900
1156
1020
17
32
34
1024
1156
1088
18
26
34
676
1156
884
19
32
34
1024
1156
1088
20
33
33
1089
1089
1089
21
35
39
1225
1521
1365
99
22
28
30
784
900
840
23
30
33
900
1089
990
24
29
33
841
1089
957
25
31
33
961
1089
1023
26
33
38
1089
1444
1254
27
27
34
729
1156
918
28
32
34
1024
1156
1088
29
28
32
784
1024
896
30
31
34
961
1156
1054
31
34
35
1156
1225
1190
32
34
36
1156
1296
1224
33
30
31
900
961
930
34
32
34
1024
1156
1088
35
29
31
841
961
899
36
36
33
1296
1089
1188
37
29
33
841
1089
957
38
32
33
1024
1089
1056
39
31
33
961
1089
1023
40
31
34
961
1156
1054
Σ
1202
1339
36450
45059
40401
Setelah diketahui N = 40, ΣX = 1202, ΣY = 1339, ΣX2 = 36450, dan ΣY2 = 45059, ΣXY = 40401. Maka dapatlah dicari indeks korelasinya, sebagai berikut:
100
( √(
(
)(
) )
) (
( (
√(
(
)
) )
(
(
) (
√(
)
(
) )
√(
)(
) )
)
)
√
Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah 0,925. Ini berarti terdapat korelasi positif antara motivasi belajar peserta didk pada program pendidikan paket c terhadap prestasi belajar siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta. Untuk memberikan interpretasi terhadap rxy dapat ditempuh dengan dua macam cara, yaitu : 1) Memberi
interpretasi
diinterpretasikan
secara
sederhana, kasar
apabila atau
hasil
tersebut
sederhana
dengan
mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment. Ternyata besarnya rxy = 0,925 yang besarnya berkisar antara 0,90-1,00 berarti Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. 2) Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang tercantum dalam tabel “r” pada taraf signifikan 5% dan 1%
101
namun terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedom, dengan rumus: Df
= N – nr = 40 – 2 = 38
Dengan df sebesar 38 jika dikonsultasikan dengan “r” tabel, pada taraf signifikan 5% diperoleh harga minimal sebesar 0,312, ternyata rxy lebih besar daripada harga
“r” tabel. Dengan
demikian hipotesis nol (Ho) ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya “terdapat hubungan positif dan signifikan antara Motivasi Belajar Peserta Didik pada Program Pendidikan Paket C terhadap Prestasi Belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta ”. Selanjutnya
untuk
mengetahui
seberapa
besar
kontribusi
(sumbangan) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus diketahui terlebih dahulu koefisiennya yang disebut dengan “Coefficient of Determinition” (koefision penentu) dengan rumus sebagai berikut: KD
= r2 x 100 % = (0,925)2 x 100% = 0,85 x 100% = 85%
Hal ini menunjukkan bahwa Prestasi Belajar siswa dipengaruhi dengan motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket c sebesar 85%, sedangkan 15% ditentukan oleh faktor lainnya.
102
2.
Uji Hipotesis terhadap Koefisien Korelasi dengan Uji-t Selanjutnya adalah pengujian keberatian koefisien korelasi bertujuan untuk mencari keberatian korelasi antara persepsi siswa dengan minat belajar siswa dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5%, dk (n-2). √ √ √ √ √ √
Berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5% dengan, dk =38 adalah 2,024. Karena thitung = 15,004 > ttabel = 2,024 maka H0 ditolak, artinya koefisien signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
103
Grafik 4.2
Ha Ditolak
Ho Diterima
t tabel = 2,024
t hitung = 15,004
Dk = 38 α = 0,05
E. Interpretasi Hasil Penelitian Berdasarkan teori sebelumnya, menyatakan bahwa Motivasi belajar siswa mempunyai hubungan terhadap prestasi belajar siswa. Menurut teori, siswa yang memiliki motivasi akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya di sekolah. Dan berdasarkan hasil perhitungan yang telah dijabarkan, terlihat pula bahwa motivasi belajar siswa mempunyai korelasi positif dengan prestasi belajar siswa. Ini dapat dibuktikan melalui penelitian ilmiah dan perhitungan statistika serta melalui berbagai pengujian statistika. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
siswa berhubungan dengan prestasi
belajar di Pusat Kegitan Beajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta. Dari proses perhitungan statistika menunjukan bahwa korelasi yang terjadi antara kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan. Keeratan
104
variabel antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa terjalin sangat signifikan. Ini dibuktikan dengan tingkat korelasi sebesar 0,925, adapun pengaruh dari motivasi belajar siswa sebesar 85% terhadap prestasi belajar siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta. Sedangkan 15% ditentukan oleh faktor lainnya seperti: faktor sarana dan prasarana yang kurang memadai di sekolah sehingga mengakibatkan peserta didik paket C belajar seadanya, juga penyampaian materi yang disampaikan oleh tutor tidak bervariasi sehingga pada akhirnya peserta didik merasa bosan dengan metode pembelajaran yang monoton dan siswa merasa kurang termotivasi belajarnya. F. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan, diantaranya: 1. Banyak hal - hal di luar kemampuan peneliti yang tidak terjangkau, hal ini sehubungan dengan keterbatasan tenaga, waktu, dan pemikiran peneliti, sehingga memungkinkan penelitian kurang optimal. 2. Angket yang digunakan untuk menjaring data tentang hubungan motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket c terhadap prestasi belum mengungkapkan keseluruhan aspek yang diteliti, meskipun sudah diadakan uji coba baik uji validitas maupun uji reliabilitas.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta pada program pendidikan paket c, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikansi antara motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket c terhadap prestasi belajar siswa, hal ini dilandaskan atas perhitungan koefisien korelasi didapat nilai rxy sebesar 0,925 ini berarti korelasi positif antara motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan paket C terhadap prestasi belajar siswadi PKBM negeri 27 Jakarta dan dari uji t didapatkan hasil 15,004 yang berarti terdapat hubungan yang signifikansi antara motivasi belajar siswa pada program pendidikan paket c terhadap prestasi belajar siswa di PKBM Negeri 27 Jakarta.
105
106
B. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
kesimpulan
yang
telah
dikemukakan di atas, maka untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik program pendidikan paket c agar lebih baik, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, yaitu: 1.
Sekolah
diharapkan
untuk
selalu
mendukung
segala
bentuk
pengembangan diri bagi tutor dan peserta didik dalam bentuk pelatihan, untuk menanamkan dan meningkatkan motivasi. 2.
Tutor
diharapkan
lebih
memperhatikan
hal-hal
yang
dapat
mempengaruhi motivasi peserta didik terhadap manfaat, tujuan, kesadaran, dan arti penting dari belajar. 3.
Kepada Peserta didik program pendidikan paket c hendaknya mulai melatih diri dengan kesadaran pentingnya belajar untuk mendapatkan pengetahuan untuk bekal masa yang akan datang. Dan juga melatih untuk membiasakan diri termotivasi agar mendapatkan prestasi yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abd. Rachman. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara wacana Yogya, Cet. 4, 1993. Ahmadi, Abu., dan Supriyono, Widodo. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Arikunto, Suharsimi. Menejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 9, 2007. Dimyati., dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. H, Ary. Administrasi Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. Husain, Abdul Rajak. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Berpacu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Solo: CV. Aneka, 1995. Imran, Ali. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, Cet. 1, 1996. Joesoef, Soelaiman. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1, 1992. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 132/UU/2004 tentang Program Paket C (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2006), h. 160. M, Sadirman, A. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. Makmun, Abin Syamsuddin. Psikologi Kependidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 10, 2009. Muhaimin., dkk. Strategi Belajar Mengajar Penerapannya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama. Surabaya: CV. Citra Media,1996. Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosydakarya, Cet. 3, 2007. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. 4, 2007. Riana, Dwisa. Statistika Deskritif Itu Mudah. Tangerang: Jelajah Nusa, 2012.
107
108
Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 3, 2007. Santrock, John . W. Remaja jilid 2. Jakarta: Erlangga 2007. Sastropoetro, Santoso. Mengenal Gerakan Wajib Belajar. Bandung: Alumni, 1984. Shaleh, Abdul Rahman. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta, Kencana, Cet. 4, 2009. Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. SJ, J, Drost. Dari KBK sampai MBS. Jakarta: Kompas, 2006. Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta,2010. Sudjana, Djudju. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, Cet. 19, 2011. Sujarweni, V. Wiratna., dan Endrayanto, Poly. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012. Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Cet. 3, 2001. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003. Usman, Husaini., dan Setiady, Purnomo. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 3, 2008. Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: Andi, 2010. Wiranataputra, Udin. S., dkk. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, Cet. 1, 2007. Yamin, Martinis. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press, Cet. 2, 2007. Yusri. Statistik Sosial. Yogyakarta: graha ilmu, Cet. 2, 2013.
109
Sumber Skripsi dan Jurnal Aini Zakiyah, NIM: 04110165, Efektivitas Pelaksanaan Program Kejar Paket C Guna Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Sederajat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Malang, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang,2008. Candra Dwi Juwitasari, NIM: 106018200743, Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa di SMK Dua Mei Ciputat, Jurusan Kependidikan islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010. Deny Firmansyah Sutisna, Dian Sinaga, dan Efi Rosfiantika, Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam Menumbuhkan Minat Baca Warga Belajar, Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran 2012, Vol 1.
110
Sumber Internet http://abdullahqiso.blogspot.com/2013/04/pengertian-pendidikan-menurut-paraahli.html?m=1 diunduh pada tanggal 25 Februari 2014 http://ahmadarib.com/definisi-dan-pengertian-pendidikan-menurut
-para-tokoh-
ahli.html diunduh pada tanggal 25 Februari 2014 https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisipendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/ http://harisbahar.blogspot.com/2012/02/motivasi-berprestasi.html diunduh pada tanggal 18 Desember 2014. http://indoopustaka.com/tag/pengertian-pengantar-pendidikan-menurut-paraahli.html diunduh pada tanggal 19 desember 2013
http://syehaceh.wordpress.com/2013/06/01/pengukuran-sikap-skala-likert/ diunduh pada tanggal 18 Desember 2014
112 Lampiran 1
Angket Motivasi Belajar Nama
:
Jenis kelamin
: L/P
Kelas
:
Petunjuk Pengisian: 1. Berilah tanda cek list pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan anda sebenarnya. 2. Pendapat anda tidak akan mempengaruhi sedikitpun terhadap nilai dan tidak ada kaitannya dengan kegiatan sekolah 3. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu kami berharap jawaban yang objektif, jujur, dan tidak mengada-ada. 4. Atas kesedian waktunya , kami ucapkan terima kasih. Keterangan : 1. SS = Sangat Setuju 2. S
= Setuju
3. KS = Kurang Setuju 4. TS = Tidak Setuju No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pernyatan Saya belajar setiap hari atas kemauan saya sendiri Saya berusaha menyelesaikan PR dengan sebaikbaiknya Saya mempelajari kembali pelajaran yang telah dipelajari dirumah Saya memperhatikan guru dengan baik ketika menerangkan materi pelajaran Saya mempunyai harapan yang tinggi untuk meraih prestasi di sekolah Saya belajar keras agar prestasi belajar saya lebih baik dari pada teman teman di kelas Saya belajar karena ada dorongan orangtua Saya mendapat dorongan dari teman-teman untuk belajar lebih bersemangat Saya memperbaiki cara belajar tanpa menunggu arahan guru
SS
S
KS
TS
113 10 11 12 13 14 15
Saya suka bertanya kepada guru, jika ada materi yang belum saya pahami Saya akan termotivasi dalam belajar apabila guru menggunakan sarana yang lengkap Saya bersemangat dalam belajar apabila guru menggunakan metode yang bervariasi Saya dapat bertahan lama dalam belajar Saya berusaha untuk belajar dengan baik demi meraih cita-cita Saya selalu datang tepat waktu ke sekolah agar tidak ketinggalan pelajaran
Saran anda : ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................
114 Lampiran 2
Angket Prestasi Belajar Nama
:
Jenis kelamin
: L/P
Kelas
:
Petunjuk Pengisian: 1. Berilah tanda cek list pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan anda sebenarnya. 2. Pendapat anda tidak akan mempengaruhi sedikitpun terhadap nilai dan tidak ada kaitannya dengan kegiatan sekolah 3. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu kami berharap jawaban yang objektif, jujur, dan tidak mengada-ada. 4. Atas kesedian waktunya , kami ucapkan terima kasih. Keterangan : 1. SS = Sangat Setuju 2. S
= Setuju
3. KS = Kurang Setuju 4. TS = Tidak Setuju No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pernyatan Saya merasa tidak jenuh belajar di dalam kelas Saya datang ke sekolah tepat waktu Saya berusaha menyelesaikan sendiri soal-soal yang diberikan oleh guru. Saya berani untuk mengemukakan pendapat saya di depan kelas. Saya mengangkat tangan dan bertanya kepada guru mengenai bahan pelajaran yang belum jelas. Saya bersungguh-sungguh dalam belajar agar mendapatkan prestasi yang baik. Saya mendapat dorongan dari orang tua untuk belajar dengan baik. Saya mempunyai teman-teman yang mempengaruhi cara belajar saya. Cara mengajar yang diterapkan oleh guru dikelas membuat saya tidak bosan.
SS
S
KS
TS
115 10 11 12 13 14
15
Saya ikut terpacu melihat teman-teman saya yang memiliki prestasi belajar yang tinggi Saya berusaha menghindari kegiatan (seperti bermain) yang dapat mengganggu belajar. Keadaan ekonomi yang terjadi di dalam keluarga tidak membuat saya kehilangan semangat belajar. Saya memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah untuk mengembangkan prestasi belajar saya. Saya datang tepat waktu dan lebih memilih duduk paling depan agar lebih memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Saya tidak menyontek di saat ujian meskipun ada kesempatan.
Saran anda : ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................
116
Lampiran 3
Skor Hasil Uji Validitas Variabel X (Motivasi Belajar Siswa) Resp
1 1 4 2 4 3 3 4 3 5 2 6 3 7 4 8 2 9 4 10 3 Jumlah 32 (ΣX)2 1024 ΣX2 108 ΣY 461 (ΣY)2 212521 ΣY2 21795 ΣXY 1511 N.ΣXY-(ΣX)(ΣY) 358 N.ΣX2-(ΣX)2 56 N.ΣY2-(ΣY)2 5429 r-hitung 0,649 r-tabel 0,631 Validitas Valid
2 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 33 1089 115 461 212521 21795 1555 337 61 5429 0,585 0,631 Drop
3 4 3 4 2 4 3 4 1 3 4 32 1024 112 461 212521 21795 1524 488 96 5429 0,675 0,631 Valid
4 3 4 4 4 4 2 1 2 4 4 32 1024 114 461 212521 21795 1516 408 116 5429 0,514 0,631 Drop
5 2 4 3 3 3 3 4 1 4 3 30 900 98 461 212521 21795 1435 520 80 5429 0,789 0,631 Valid
6 3 3 3 3 2 3 4 1 4 3 29 841 91 461 212521 21795 1388 511 69 5429 0,834 0,631 Valid
7 3 3 4 4 3 4 3 1 4 3 32 1024 110 461 212521 21795 1528 528 76 5429 0,821 0,631 Valid
Pernyataan 8 2 3 3 2 3 3 4 1 3 4 28 784 86 461 212521 21795 1334 432 76 5429 0,672 0,631 Valid
9 4 3 3 4 3 3 1 4 4 3 32 1024 110 461 212521 21795 1463 -122 76 5429 0 0,631 Drop
10 3 4 4 4 2 3 3 2 4 4 33 1089 115 461 212521 21795 1565 437 61 5429 0,759 0,631 Valid
11 4 3 3 4 3 3 3 1 4 3 31 961 105 461 212521 21795 1479 499 89 5429 0,717 0,631 Valid
12 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 29 841 89 461 212521 21795 1363 261 49 5429 0,506 0,631 Drop
13 2 3 4 2 2 3 2 1 4 3 26 676 76 461 212521 21795 1252 534 84 5429 0,790 0,631 Valid
14 3 3 4 2 4 3 3 4 1 3 30 900 98 461 212521 21795 1350 -330 80 5429 0 0,631 Drop
15 4 3 4 4 3 3 3 1 4 3 32 1024 110 461 212521 21795 1531 558 76 5429 0,868 0,631 Valid
y
y2
47 50 52 47 44 44 47 26 54 50 461
2209 2500 2704 2209 1936 1936 2209 676 2916 2500 21795
117 Lampiran 4 Skor Hasil Uji Realibilitas Variabel X (Motivasi Siswa Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah (ΣX)2 ΣX2 ΣY (ΣY)2 ΣY2
Validitas Varians Σ Varian Butir Varians Total Reliabilitas
Keterangan
1 4 4 3 3 2 3 4 2 4 3 32 1024 108 461 212521 21795 Valid 0,56 7,28 54,29 0,927 Reliabel
2 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 33 1089 115 461 212521 21795 Drop
3 4 3 4 2 4 3 4 1 3 4 32 1024 112 461 212521 21795 Valid 0,61
4 3 4 4 4 4 2 1 2 4 4 32 1024 114 461 212521 21795 Drop
5 2 4 3 3 3 3 4 1 4 3 30 900 98 461 212521 21795 Valid 0,8
6 3 3 3 3 2 3 4 1 4 3 29 841 91 461 212521 21795 Valid 0,69
Pernyataan 7 8 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 1 1 4 3 3 4 32 28 1024 784 110 86 461 461 212521 212521 21795 21795 Valid Valid 0,76 0,76
9 4 3 3 4 3 3 1 4 4 3 32 1024 110 461 212521 21795 Drop
10 3 4 4 4 2 3 3 2 4 4 33 1089 115 461 212521 21795 Valid 0,61
11 4 3 3 4 3 3 3 1 4 3 31 961 105 461 212521 21795 Valid 0,89
12 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 29 841 89 461 212521 21795 Drop
13 2 3 4 2 2 3 2 1 4 3 26 676 76 461 212521 21795 Valid 0,84
14 3 3 4 2 4 3 3 4 1 3 30 900 98 461 212521 21795 Drop
15 4 3 4 4 3 3 3 1 4 3 32 1024 110 461 212521 21795 Valid 0,76
y
y2
47 50 52 47 44 44 47 26 54 50 461
2209 2500 2704 2209 1936 1936 2209 676 2916 2500 21795
118 Lampiran 5 Skor Hasil Uji Validitas Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah (ΣX)2 ΣX2 ΣY (ΣY)2 ΣY2 ΣXY N.ΣXY-(ΣX)(ΣY) N.ΣX2-(ΣX)2 N.ΣY2-(ΣY)2 r-hitung r-tabel
Validitas
1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 32 1024 106 465 216225 22125 1520 320 36 5025 0,752 0,631 Valid
2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 34 1156 118 465 216225 22125 1598 170 24 5025 0,489 0,631 Drop
3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 32 1024 105 465 216225 22125 1515 270 26 5025 0,746 0,631 Valid
4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 32 1024 108 465 216225 22125 1523 350 56 5025 0,659 0,631 Valid
5 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 33 1089 113 465 216225 22125 1572 375 41 5025 0,826 0,631 Valid
6 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 32 1024 106 465 216225 22125 1519 310 36 5025 0,728 0,631 Valid
7 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 29 841 87 465 216225 22125 1378 295 29 5025 0,772 0,631 Valid
Pernyataan 8 4 3 3 2 4 2 3 3 4 2 30 900 96 465 216225 22125 1439 440 60 5025 0,801 0,631 Valid
9 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 31 961 99 465 216225 22125 1469 275 29 5025 0,720 0,631 Valid
10 3 4 4 2 4 3 2 2 4 2 30 900 98 465 216225 22125 1451 560 80 5025 0,883 0,631 Valid
11 4 4 4 2 3 2 3 2 4 2 30 900 98 465 216225 22125 1448 530 80 5025 0,835 0,631 Valid
12 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 32 1024 104 465 216225 22125 1505 170 16 5025 0,599 0,631 Drop
13 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 32 1024 106 465 216225 22125 1518 300 36 5025 0,705 0,631 Valid
14 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 27 729 77 465 216225 22125 1274 185 41 5025 0,407 0,631 Drop
15 3 3 4 3 4 2 2 2 4 2 29 841 91 465 216225 22125 1396 475 69 5025 0,806 0,631 Valid
y
y2
53 53 51 40 52 42 38 43 57 36 465
2809 2809 2601 1600 2704 1764 1444 1849 3249 1296 22125
119 Lampiran 6 Skor Hasil Uji Realibilitas Variabel Y (Prestasi Siswa) Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah (ΣX)2 ΣX2 ΣY (ΣY)2 ΣY2
Validitas Varians Σ Varian Butir Varians Total Reliabilitas
Keterangan
1 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 32 34 1024 1156 106 118 465 465 216225 216225 22125 22125 Valid Drop 0,36 5,78 50,25 0,947 Reliabel
3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 32 1024 105 465 216225 22125 Valid 0,26
4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 32 1024 108 465 216225 22125 Valid 0,56
5 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 33 1089 113 465 216225 22125 Valid 0,41
6 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 32 1024 106 465 216225 22125 Valid 0,36
7 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 29 841 87 465 216225 22125 Valid 0,29
Pernyataan 8 9 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 30 31 900 961 96 99 465 465 216225 216225 22125 22125 Valid Valid 0,6 0,29
10 3 4 4 2 4 3 2 2 4 2 30 900 98 465 216225 22125 Valid 0,8
11 4 4 4 2 3 2 3 2 4 2 30 900 98 465 216225 22125 Valid 0,8
12 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 32 1024 104 465 216225 22125 Drop
13 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 32 1024 106 465 216225 22125 Valid 0,36
14 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 27 729 77 465 216225 22125 Drop
15 3 3 4 3 4 2 2 2 4 2 29 841 91 465 216225 22125 Valid 0,69
y
y2
53 53 51 40 52 42 38 43 57 36 465
2809 2809 2601 1600 2704 1764 1444 1849 3249 1296 22125
120 Lampiran 7 Data Mentah Skor Hasil Variabel X (Motivasi Siswa)
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 N = 40
1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3
2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3
3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4
Pernyataan 5 6 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 1 1 2 1 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 1 4 3 3 1 3 3 4 3 3 2
7 2 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3
8 4 4 3 4 1 2 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3
9 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3
10 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4
Nilai 28 24 27 30 24 28 34 32 26 30 31 30 31 26 26 30 32 26 32 33 35 28 30 29 31 33 27 32 28 31 34 34 30 32 29 36 29 32 31 31 1202
121 Lampiran 8 Data Mentah Skor Hasil Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 N = 40
1
2
3
4
5
Pernyataan 6 7
8
9
10
11
12
3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3
3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4
2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3
2 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 4
4 2 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4
2 1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 4 3 2
3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 3 1 3 3 3 1 3 3 1
3 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2
4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3
2 1 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 2 3 4 2 3
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 2 3 2 1 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 1 3 2 1 2 1
2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3
3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3
2 3 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4
1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 4 4 2 3 3 3
4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3
3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 3 1 3 3 2 3 3 3 1 2 1 3 4 3 2 2
2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2
3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3
3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2
Nilai 34 29 35 35 33 31 37 33 25 34 37 35 36 31 32 34 34 34 34 33 39 30 33 33 33 38 34 34 32 34 35 36 31 34 31 33 33 33 33 34 1339
122
Lampiran 9 DATA VARIABEL X DAN Y No
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Σ
28 24 27 30 24 28 34 32 26 30 31 30 31 26 26 30 32 26 32 33 35 28 30 29 31 33 27 32 28 31 34 34 30 32 29 36 29 32 31 31 1202
34 29 35 35 33 31 37 33 25 34 37 35 36 31 32 34 34 34 34 33 39 30 33 33 33 38 34 34 32 34 35 36 31 34 31 33 33 33 33 34 1339
784 576 729 900 576 784 1156 1024 676 900 961 900 961 676 676 900 1024 676 1024 1089 1225 784 900 841 961 1089 729 1024 784 961 1156 1156 900 1024 841 1296 841 1024 961 961 36450
1156 841 1225 1225 1089 961 1369 1089 625 1156 1369 1225 1296 961 1024 1156 1156 1156 1156 1089 1521 900 1089 1089 1089 1444 1156 1156 1024 1156 1225 1296 961 1156 961 1089 1089 1089 1089 1156 45059
952 696 945 1050 792 868 1258 1056 650 1020 1147 1050 1116 806 832 1020 1088 884 1088 1089 1365 840 990 957 1023 1254 918 1088 896 1054 1190 1224 930 1088 899 1188 957 1056 1023 1054 40401
123 Lampiran 10 Perhitungan Rata-rata, Varian, dan Simpangan Baku Variabel X dan Y X
Y
28 24 27 30 24 28 34 32 26 30 31 30 31 26 26 30 32 26 32 33 35 28 30 29 31 33 27 32 28 31 34 34 30 32 29 36 29 32 31 31 1202
34 29 35 35 33 31 37 33 25 34 37 35 36 31 32 34 34 34 34 33 39 30 33 33 33 38 34 34 32 34 35 36 31 34 31 33 33 33 33 34 1339
30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05 30,05
X-2.05 -6.05 -3.05 -0.05 -6.05 -2.05 3.95 1.95 -4.05 -0.05 0.95 -0.05 0.95 -4.05 -4.05 -0.05 1.95 -4.05 1.95 2.95 4.95 -2.05 -0.05 -1.05 0.95 2.95 -3.05 1.95 -2.05 0.95 3.95 3.95 -0.05 1.95 -1.05 5.95 -1.05 1.95 0.95 0.95
Ȳ 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475 33.475
Y-Ȳ 0.525 -4.475 1.525 1.525 -0.475 -2.475 3.525 -0.475 -8.475 0.525 3.525 1.525 2.525 -2.475 -1.475 0.525 0.525 0.525 0.525 -0.475 5.525 -3.475 -0.475 -0.475 -0.475 4.525 0.525 0.525 -1.475 0.525 1.525 2.525 -2.475 0.525 -2.475 -0.475 -0.475 -0.475 -0.475 0.525
(X - X ̅)2 4.2025 36.6025 9.3025 0.0025 36.6025 4.2025 15.6025 3.8025 16.4025 0.0025 0.9025 0.0025 0.9025 16.4025 16.4025 0.0025 3.8025 16.4025 3.8025 8.7025 24.5025 4.2025 0.0025 1.1025 0.9025 8.7025 9.3025 3.8025 4.2025 0.9025 15.6025 15.6025 0.0025 3.8025 1.1025 35.4025 1.1025 3.8025 0.9025 0.9025 329.9
(Y - Ȳ)2 0.275625 20.025625 2.325625 2.325625 0.225625 6.125625 12.425625 0.225625 71.825625 0.275625 12.425625 2.325625 6.375625 6.125625 2.175625 0.275625 0.275625 0.275625 0.275625 0.225625 30.525625 12.075625 0.225625 0.225625 0.225625 20.475625 0.275625 0.275625 2.175625 0.275625 2.325625 6.375625 6.125625 0.275625 6.125625 0.225625 0.225625 0.225625 0.225625 0.275625 235.975
124 Lampiran 11 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku Regresi Ŷ= = 16,95 + 0,38 X X
Y
28 24 27 30 24 28 34 32 26 30 31 30 31 26 26 30 32 26 32 33 35 28 30 29 31 33 27 32 28 31 34 34 30 32 29 36 29 32 31 31
34 29 35 35 33 31 37 33 25 34 37 35 36 31 32 34 34 34 34 33 39 30 33 33 33 38 34 34 32 34 35 36 31 34 31 33 33 33 33 34
Ŷ 36.91 34.95 36.42 37.89 34.95 36.91 39.85 38.87 35.93 37.89 38.38 37.89 38.38 35.93 35.93 37.89 38.87 35.93 38.87 39.36 40.34 36.91 37.89 37.4 38.38 39.36 36.42 38.87 36.91 38.38 39.85 39.85 37.89 38.87 37.4 40.83 37.4 38.87 38.38 38.38 1516.58
Y - Ŷ (Y - Ŷ)2 -2.91 8.4681 -5.95 35.4025 -1.42 2.0164 -2.89 8.3521 -1.95 3.8025 -5.91 34.9281 -2.85 8.1225 -5.87 34.4569 -10.93 119.4649 -3.89 15.1321 -1.38 1.9044 -2.89 8.3521 -2.38 5.6644 -4.93 24.3049 -3.93 15.4449 -3.89 15.1321 -4.87 23.7169 -1.93 3.7249 -4.87 23.7169 -6.36 40.4496 -1.34 1.7956 -6.91 47.7481 -4.89 23.9121 -4.4 19.36 -5.38 28.9444 -1.36 1.8496 -2.42 5.8564 -4.87 23.7169 -4.91 24.1081 -4.38 19.1844 -4.85 23.5225 -3.85 14.8225 -6.89 47.4721 -4.87 23.7169 -6.4 40.96 -7.83 61.3089 -4.4 19.36 -5.87 34.4569 -5.38 28.9444 -4.38 19.1844 -177.58 942.7814
125 Lampiran 12 Perhitungan Persamaan Regresi
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
X
28 24 27 30 24 28 34 32 26 30 31 30 31 26 26 30 32 26 32 33 35 28 30 29 31 33 27 32 28 31 34 34 30 32 29 36 29 32 31 31
Rumus Mencari Y 23,19+0,49.28 23,19+0,49.24 23,19+0,49.27 23,19+0,49.30 23,19+0,49.24 23,19+0,49.28 23,19+0,49.34 23,19+0,49.32 23,19+0,49.26 23,19+0,49.30 23,19+0,49.31 23,19+0,49.30 23,19+0,49.31 23,19+0,49.26 23,19+0,49.26 23,19+0,49.30 23,19+0,49.32 23,19+0,49.26 23,19+0,49.32 23,19+0,49.33 23,19+0,49.35 23,19+0,49.28 23,19+0,49.30 23,19+0,49.29 23,19+0,49.31 23,19+0,49.33 23,19+0,49.27 23,19+0,49.32 23,19+0,49.28 23,19+0,49.31 23,19+0,49.34 23,19+0,49.34 23,19+0,49.30 23,19+0,49.32 23,19+0,49.29 23,19+0,49.36 23,19+0,49.29 23,19+0,49.32 23,19+0,49.31 23,19+0,49.31 Jumlah
Ŷ 36.91 34.95 36.42 37.89 34.95 36.91 39.85 38.87 35.93 37.89 38.38 37.89 38.38 35.93 35.93 37.89 38.87 35.93 38.87 39.36 40.34 36.91 37.89 37.4 38.38 39.36 36.42 38.87 36.91 38.38 39.85 39.85 37.89 38.87 37.4 40.83 37.4 38.87 38.38 38.38 1516.58
126 Lampiran 13 nilai n Galat X 24 24 26 26 26 26 27 27 28 28 28 28 29 29 29 30 30 30 30 30 30 31 31 31 31 31 31 32 32 32 32 32 32 33 33 34 34 34 35 36
Kelompok
n
1
2
2
4
3
2
4
4
5
3
6
6
7
6
8
6
9
2
10
3
11 12
1 1
Y 34 29 35 35 33 31 37 33 25 34 37 35 36 31 32 34 34 34 34 33 39 30 33 33 33 38 34 34 32 34 35 36 31 34 31 33 33 33 33 34
127
Lampiran 14 LAMPIRAN HITUNGAN
Langkah-langkah Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Siswa
Perhitungan Validitas Dapat dicontohkan pada soal nomor 1, berdasarkan tabel validitas diperoleh nilai sebagai berikut : N
10
ΣX
32
(ΣX)2
1024
ΣX2
108
ΣY
461
(ΣY)2
212521
ΣY2
21795
ΣXY
1511
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus product moment, yakni :
( √(
√(
(
)(
) )
)
(
)
(
(
) )
(
)(
) )
128
√(
√(
–
)
) (
(
)
)
√
9
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai rhitung = 0,649, sedangkan nilai rtabel dengan taraf
signifikan 5%
diperoleh 0,631,
(misalnya kita gunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak 10 orang responden, maka df = n - 2, df =10 - 2 = 8). Kemudian kita lihat tabel r product moment pada kemaknaan 5%, didapatkan angka r
tabel=
0,631.
Maka rhitung > rtabel dan angket no.1 dikatakan valid.
Perhitungan Reliabilitas Berdasarkan tabel reliabilitas diperoleh nilai sebagai berikut : N
10
ΣX
32
(ΣX)2
1024
ΣX2
108
ΣY
461 2
(ΣY)
212521
ΣY2
21795
ΣXY
1511
129
a. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus : (
)
Untuk mengetahui Σvarians Butir, maka jumlah varian butir soal nomor 1 – soal nomor 15 dijumlahkan (proses perhitungan sama dengan soal nomor 1). Tetapi yang dijumlahkan hanya butir soal yang valid saja. Jadi jumlah varians butir soal nomor 1,3,5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15 ialah 7,28 b. Menghitung varians total dengan rumus : (
)
c. Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha : ( ( (
(
)
(
)( )
)(
)(
) ) )
130
Langkah-langkah Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Prestasi Belajar Siswa
Perhitungan Validitas Angket Dapat dicontohkan pada butir soal no.1, berdasarkan tabel validitas diperoleh nilai sebagai berikut : N
9
ΣX
32
(ΣX)2
1024
ΣX2
106
ΣY
465
(ΣY)2
216225
ΣY2
22125
ΣXY
1520
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus product moment, yakni : ( √(
(
) )
√(
√(
)( (
)
–
)
)
(
(
) )
(
)(
)
(
)
)
131
√(
) (
)
√
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai rhitung = 0,752, sedangkan nilai rtabel dengan taraf
signifikan 5%
diperoleh 0,631,
(misalnya kita gunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak 10 orang responden, maka df = n - 2, df = 10 - 2 = 8). Kemudian kita lihat tabel r product moment pada kemaknaan 5%, didapatkan angka r
tabel=
Maka rhitung > rtabel dan angket no.1 dikatakan valid.
Perhitungan Reliabilitas Berdasarkan tabel reliabilitas diperoleh nilai sebagai berikut : N
10
ΣX
32
(ΣX)2
1024
ΣX2
106
ΣY
465
(ΣY)2
216225
2
ΣY
22125
ΣXY
1520
a. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus :
0,631.
132
(
)
Untuk mengetahui Σvarians Butir, maka jumlah varian butir soal nomor 1 – soal nomor 15 dijumlahkan (proses perhitungan sama dengan soal nomor 1). Tetapi yang dijumlahkan hanya butir soal yang valid saja. Jadi jumlah varians butir soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15 ialah 5,78. b. Menghitung varians total dengan rumus : (
)
c. Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha :
(
(
(( (
) )
)(
)(
) )
)(
)
133
Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram untuk Variabel X No. 1.
Tahapan Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Menentukan Rentang
Data terbesar – Data terkecil = 36 - 24 = 12
2.
Menentukan Banyak Kelas
= 1 + 3,3.log n = 1 + 3,3.log 40 = 1 + 3,3.1,602 = 6,286
3.
Menentukan Panjang Kelas Interval
6 (dibulatkan)
= = = 2
4.
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Batas Bawah
Batas Atas
24 – 25
2
5%
23,5
25,5
26 – 27
6
15%
25,5
27,5
28 – 29
7
17,5%
27,5
29,5
30 – 31
12
30%
29,5
31,5
32 – 33
8
20%
31,5
33,5
34 – 35
4
10%
33,5
35,5
36 – 37
1
2,5%
35,5
37,5
Jumlah
40
100%
Lampiran 6
134
Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram untuk Variabel Y No.
Tahapan Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
1.
Menentukan Rentang
Data terbesar
–
Data terkecil
= 39 - 25 = 14 2.
Menentukan Banyak Kelas
= 1 + 3,3.log n = 1 + 3,3.log 40 = 1 + 3,3.1,602 = 6,286
3.
6 (dibulatkan)
Menentukan Panjang Kelas Interval = =
4.
= 2,33
2 (dibulatkan)
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Batas Bawah
Batas Atas
25 – 26
1
2,5%
24,5
26,5
27 – 28
0
0%
26,5
28,5
29 – 30
2
5%
28,5
30,5
31 – 32
6
15%
30,5
32,5
33 – 34
21
52,5%
32,5
34,5
35 – 36
6
15%
34,5
36,5
37 – 38
3
7,5%
36,5
38,5
39 – 40
1
2,5%
38,5
40,5
Jumlah
40
100%
135
Langkah-langkah Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku Variabel X dan Variabel Y
Perhitungan Variabel X 1. Rata-rata (Means) X
̅ ̅)
(
2. Varians
√
3. Simpangan Baku
̅)
(
√
= 2,90
Perhitungan Variabel Y
1.
Rata-rata (Means)
2.
Varians
3.
Simpangan Baku
̅ ̅)
(
√
(
̅)
√
= 2,45
136
Langkah-langkah Perhitungan Persamaan Regresi Linier Sederhana Variabel X atas Y n
= 40
ΣX
= 1202
ΣX2
= 36950
ΣY
= 1339
ΣY2
= 45059
ΣXY
= 40401
Mencari Persamaan Regresi (
) ( (
) (
(
) ( (
a
)(
) (
Ŷ=a+bX
)
) )(
) )
= ̅-b̅ = 37,91 – 0,49 (30,05) = 23,19
Jadi persamaan regresi Ŷ = 23,19 + 0,49 X Perhitungan Rata-rata, Varians, Simpangan Baku Regresi Ŷ = 23,19 + 0,49 X
137
1. Rata-rata (
̅̅̅̅̅̅̅
)
2. Varians {
(
)
3. Simpangan Baku √ , √
(
Ŷ)
-
}
138
Perhitungan Uji Signifikansi Regresi
1. Mencari jumlah kuadrat total = ΣY2 = 45059
JK (T)
2. Mencari jumlah kuadrat regresi (a) JK (a)
= =
(
)
(
)
= 44823,025
3. Mencari jumlah kuadrat regresi (b/a) JK (b/a)
(
*
)(
)
+
[
]
4. Mencari jumlah kuadrat residu JK (s) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a) = 45059 – 44823,025 – 80,38 = 155,59
5. Menentukan rata-rata kuadrat tengah (KT) Tiap-tiap jumlah kuadrat regresi dibagi derajat kebebasan masing-masing:
139
RJK (b/a)
RJK (s) 6. Menentukan keberatian model regresi F hitung
( )
Hasil perhitungan tersebut di atas dikonsultasikan dengan tabel distribusi F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut (n – 2) = 38 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh Ftabel = 4,10 . Dengan demikian Fhitung (19,63) > Ftabel (4,10) Hipotesis : H0 : Regresi tidak berarti Hi : Regresi berarti Kriteria pengujian : H0 diterima = jika Fhitung < Ftabel H0 ditolak = jika Fhitung > Ftabel Sehingga H0 ditolak dan Hi diterima yang menyatakan model regresi berarti atau signifikan.
140
Perhitungan Jumlah Kuadrat (JK) Galat
∑{
–
(
.
)
/
}
.
/
(
)
/
.
.
/
.
/
.
/
.
/
. .
/ /
.
.
/ /
= 12,5 + 11 + 8 + 84,75 + 14 + 23,34 + 33,5 +17,34 + 4,5 + 0 + 0+0 = 208,93
141
Lampiran 10
Perhitungan Uji Kelinieran Regresi
1. Mencari jumlah kuadrat kelinieran galat
∑ ,
JK (G)
–
(
)
= 208,93
(Penjelasan lebih rinci di perhitungan JK G)
2. Menentukan jumlah kuadrat tuna cocok JK (TC) = JK (S) – JK (G) = 155,59 – 208,93 = -53,34 3. Menentukan derajat kebebasan (DK) Tiap jumlah kuadrat memiliki derajat kebebasan masing-masing yaitu : (k – 2) untuk JK (TC) = 12-2 = 10 (n – k) untuk JK (G)
= 40 – 10 = 30
4. Menentukan rata-rata kuadrat tengah (KT) Tiap-tiap jumlah kuadrat regresi dibagi derajat kebebasan masingmasing: RJK (TC) = ( (
RJK (G)
) )
=
( )
= 6,964
( )
5. Menentukan kelinieran model regresi F hitung =
(
)
( )
142
Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel distribusi F dengan dk pembilang (k-2) = 10 dan dk penyebut (n – k) = 30 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh Ftabel dengan demikian Fhitung (-0,76) < Ftabel (2,16).
Hipotesis : H0 : bentuk regresi linier Hi : bentuk regresi tidak linier Kriteria pengujian : H0 : jika Fhitung < Ftabel Hi : jika Fhitung > Ftabel Kesimpulan : Karena Fhitung > Ftabel , maka terima H0, yang menyatakan model regresi linier.
143
Daftar Analisis Varians untuk Uji Signifikansi dan Galat Regresi
Sumber Variasi
Dk
Jk
Rata-rata Jumlah Kuadrat
Fhitung
Ftabel
-
-
-
Total (T)
N
ΣY2
Regresi (a)
1
b. Σxy
Residu (S)
n – 2 JK (T) – JK (Reg)
( ) ( )
Tuna Cocok (TC)
k – 2 JK (S) – JK (G)
( ) ( )
Galat (G)
n – k JK (G)
( ) ( )
Keterangan : *) : persamaan regresi berarti **) : Persamaan regresi linier
Jk (reg) Dk (reg)
(
(
) ( )
) ( )
(
) )
(
)
(
(
)
144
Dk
Jk
Rata-rata Jumlah Kuadrat
Toatal (T)
40
45059
-
Regresi (a)
1
44823,025
-
1
80,38
80,38
Sumber Variasi
Regresi (b/a)
Fhitung
19,63 Residu (S)
38
155,59
4,094
Tuna Cocok (TC)
12
-53,34
-5,334
Galat (G)
Ftabel
0,05
0,01
4,10
7,35
2,09
2,84
-0,76 30
208,93
Uji Signifikansi Regresi = 19,63 Uji Linieritas Regresi = -0,76
6,964
145 Lampiran 15 NILAI RAPOT PESERTA DIDIK PAKET C
Ekonomi
Keterampilan
Jumlah
84 85 84 82 84 84 85 84 86 85 82 84 85 84 85 84 84 84 85 85 84 82 82 82 84 85 82 89 85 83 82 87 84 80 84 80 80 82 85 84 3351
85 85 83 84 85 86 86 85 86 85 83 83 84 85 86 85 85 83 84 84 85 85 84 85 82 85 84 84 84 84 82 80 80 80 80 82 85 84 86 85 3358
85 85 84 84 85 86 86 85 85 84 82 84 85 84 84 86 85 85 81 85 84 85 83 84 84 85 83 82 82 82 84 82 80 82 80 84 86 80 82 85 3349
85 85 84 84 85 86 86 85 85 84 85 84 84 84 84 86 85 85 81 84 85 85 84 84 83 85 83 82 84 84 82 82 82 82 82 80 82 80 80 88 3350
76 78 76 80 76 78 76 76 78 76 80 80 78 76 76 76 78 76 78 78 78 78 76 78 78 78 76 76 76 78 76 78 78 78 78 76 82 78 78 76 3096
833 828 829 827 837 838 836 824 832 830 825 835 832 830 828 834 830 826 824 830 833 821 822 823 827 826 820 815 813 818 814 820 828 813 814 808 828 816 819 830 29920
Peringkat
Geografi
85 84 85 84 85 84 84 85 86 86 82 85 84 85 84 85 84 84 86 82 85 84 85 83 84 80 84 80 81 83 80 80 88 84 82 80 82 85 83 83 3345
85 78 83 78 85 78 84 76 86 80 85 80 85 78 83 76 84 76 85 76 85 78 86 78 85 78 86 79 85 78 85 80 83 80 84 78 85 78 83 80 80 82 80 76 85 76 84 76 85 80 82 78 80 78 80 76 80 74 80 76 80 82 82 78 85 82 80 80 80 82 84 78 86 78 85 76 81 78 80 80 3331 3129
Rata-rata
Sosiologi
Bahasa Indonesia
absensi
2
Matematika
85 83 85 84 86 85 85 83 84 85 86 86 85 85 84 85 84 85 84 84 85 84 82 82 82 84 85 84 85 84 84 86 85 85 84 82 85 84 84 84 3373
5
Mulok 1
1
Bahasa Inggris
BUDI PRASETYO 85 HADI SUPARTO 82 DODDY SETIAWAN 85 AMBANG SYAKURILLAH 85 NUR HIDAYAH 85 NURHASANAH 84 KHAELANI ADZI 85 ROMDONI 82 SHARYL JONATHAN RONDONUWU 82 AMIRUL SHAQUILLE RASAHUN 84 MUSLIH 82 ANGGA BUDIYANTO 85 MUHAMMAD SALAHUDIN 84 NAWANG WULANDARI 82 MUHAMAD SYAHRUL 82 DEFRI ARIANSYAH 82 ALFIA AGUSTIN 82 RUDY KOMARUDIN 82 AMAR MA'RUF KHADIFA 82 NABILLA APRILIANA AFIFA 85 MUHAMMAD EDO 85 ALFRIDA 82 WAN AGUS MUHAMAD TURKHAMUN 85 ALWIN SAPUTRA ARAB 85 JOHNTANYS NDOEN 85 ANRE KURNIAWAN 84 SYARIFA RANI 85 FADLI FERIANSYAH 82 CALVIN CLIFF LAURI PURIMAHUA 82 AHMAD MEIDHY VIRGIAWAN 84 NURLAELA FAUZIAH 82 MIFTAH FARIDI 85 KURNIAWAN FIRDAUS 84 STEVIANI 82 GERRY NOVENDRA 82 ADITYA AFHANI 82 RAHMAT PUTRA UTAMA 82 PRINSIP MANDAONI SAGALA 82 YODI RAMADHAN 82 FANNY 85 JUMLAH 3343
Adaptif 3 4
4
Seni Budaya
1431 1659 1660 1714 1715 1726 1735 1744 1748 1751 1755 1761 1769 1793 1798 1800 1801 1814 1818 1820 1821 1822 1823 1825 1516 1666 1673 1704 1706 1723 1728 1731 1737 1740 1754 1764 1770 1781 1782 1785
Nama Siswa
Normatif 2 3 Pendidikan Kewarganegaraan
No Induk
Pendidikan Agama
1
83 6 83 16 83 15 83 20 84 2 84 1 84 3 82 25 83 8 83 10 83 24 84 4 83 8 83 10 83 16 83 5 83 10 83 22 82 25 83 10 83 6 82 29 82 28 82 27 83 20 83 22 82 30 82 35 81 38 82 33 81 36 82 30 83 16 81 38 81 36 81 40 83 16 82 34 82 32 83 10 3303
S I A
1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 3 1 4 1 2 3 2 2 1 2 3 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 3 4 1 2 3 2 2 1 2 3
146
Lampiran 16
Pedoman wawancara 1. Ada berapa kelas di paket c ini? Bagaimana cara pengelompokannya? 2. Bagaimana sistem penerimaan siswa siswi di paket c ini? Apakah ada batasan umur dan kriteria ? 3. Bagaimana sistem pembelajaran di PKBM Negeri 27 Jakarta? 4. Bagaimana kriteria siswa yang dapat mengikuti Ujian Nasional (UN)? 5. Bagaimana proses penilaian pada siswa dilakukan? 6. Bagaimana cara siswa belajar di paket c ini? 7. Adakah peran orang tua dalam peningkatan motivasi belajar pada siswa siswi? 8. Bagaimana pengamatan Bapak mengenai motivasi belajar siswa siswi disini? 9. Bagaimana solusi dalam menghadapi siswa siswi yang memiliki motivasi rendah? 10. Bagaimana pengamatan Bapak mengenai prestasi belajar siswa-siswi ? 11. Bagaimana solusinya dalam mengatasi prestasi belajar siswa-siswi yang kurang baik? 12. Apakah masih banyak siswa-siswi disini yang masih merasa terpaksa dan malas untuk bersekolah? Jika ada, bagaimana cara mengatasi siswa-siswi tersebut? 13. Apakah menurut Bapak ada hubungannya antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar? 14. Bagaimana lulusan-lulusan dari PKBM ini? 15. Metode apa yang biasanya digunakan oleh guru disini dalam mengajar siswa?
147 Lampiran 17
Hasil wawancara Wawancara dengan Kepala Sekolah PKBM Negeri 27 Jakarta Bapak Agus Sukmono pada tanggal 20 Juni 2014 pukul 16:15 di Ruang Kepala sekolah. 1. Ada berapa kelas di paket c ini? Bagaimana cara pengelompokannya? Pembelajaran paket C dibagi menjadi dua kelas. Pengelompokkan kelas dibedakan menjadi menjadi dua, kelas ke satu untuk kelas X dan XI dan kelas kedua untuk kelas XII. 2. Bagaimana sistem penerimaan siswa siswi di paket c ini? Apakah ada batasan umur dan kriteria ? Penerimaan dilaksanakan secara berangsur (berjalan terus) , dan tanpa adabatasan usia bagi peserta didik. Siapapun yang berminat mengikuti kegatan belajar (bagi warga/ masyarakat yang putus sekolah) dapat melanjutkan di kegiatan belajar di PKBM. 3. Bagaimana sistem pembelajaran di PKBM Negeri 27 Jakarta? Sistem pembelajaran dilakukan di dalam kelas dan juga dilakukan dengan cara mandiri oleh peserta didik, dengan penugasan yang diberikan oleh para pendidik (tutor). 4. Bagaimana kriteria siswa yang dapat mengikuti Ujian Nasional (UN)? Kriteria siswa yang mengikuti ujian nasional adalah siswa yang sudah mengikuti pembelajaran di PKBM sesuai dengan tingkatan kelas yaitu kelas XII. 5. Bagaimana proses penilaian pada siswa dilakukan? Penilaian dilakukan oleh tutor dengan evaluasi/ tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik, dan juga pelaksanaan kegiatan semester. 6. Bagaimana cara siswa belajar di paket c ini? Cara siswa belajar dilaksanakan di dalam kelas dengan epemberian materi pelajaran dan dengan melakukan pembelajaran yang interaktif 7. Adakah peran orang tua dalam peningkatan motivasi belajar pada siswa siswi? Ada. 8. Bagaimana pengamatan Bapak mengenai motivasi belajar siswa siswi disini? Motivasi belajar kepada anak-anak cukup baik, hal itu dapat dilihat dari tingkat kehadiran peserta didik. 9. Bagaimana solusi dalam menghadapi siswa siswi yang memiliki motivasi rendah?
148 Upaya kami adalah dengan memberikan masukan dan pendekatan secara personal yang dilakukan oleh pengurus dan tutor, terkadang di dalam kelas dilakukan quis dengan memberikan pertanyaan kemudian kami memberikan reward apabila peserta didik dapat memberikan jawaban yang tepat. 10. Bagaimana pengamatan Bapak mengenai prestasi belajar siswa-siswi ? Prestasi belajar peserta didik dapat diamati dengan peningkatan pengetahuan dan daya kritis peserta didik dan keinginan mengetahui materi pelajaran yang semakin tinggi. 11. Bagaimana solusinya dalam mengatasi prestasi belajar siswa-siswi yang kurang baik? Memberikan pembelajaran mandiri dengan intensitas yang besar guna meningkatkan aktivitas belajar dirumah atau belajar bersamadengan teman sebelum pelajaran kelas dimulai . 12. Apakah masih banyak siswa-siswi disini yang masih merasa terpaksa dan malas untuk bersekolah? Jika ada, bagaimana cara mengatasi siswa-siswi tersebut? Ada, upaya yang kami lakukan adalah dengan pendekatan personal kepada peserta didik. 13. Apakah menurut Bapak ada hubungannya antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar? Ada, jika peserta didik merasakan motivasi dalam dirinya maupun dari orang lain (tutor) akan memungkinkan untuknya belajar lebih baik lagi. Sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. 14. Bagaimana lulusan-lulusan dari PKBM ini? Alhamdulillah, lulusan dari PKBM sudah banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi , dan tidak sedikit juga yang sudah bekerja. 15. Metode apa yang biasanya digunakan oleh guru disini dalam mengajar siswa? Metode pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran klasikal, tutorial, dan mandiri. Bagi beberapa materi pelajaran mengorientasikan dengan kegiatan sehari-hari, baik itu dalam lingkungan tempat tinggal mupun denan lingkungan pekerjaan.
149
Tabel r Nilai Koefisien Korelasi (r) untuk taraf signifikan tertentu df 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
0.10 0.9877 0.9000 0.8054 0.7293 0.6694 0.6215 0.5822 0.5494 0.5214 0.4973 0.4762 0.4575 0.4409 0.4259 0.4124 0.4000 0.3887 0.3783 0.3687 0.3598 0.3515 0.3438 0.3365 0.3297 0.3233 0.3172 0.3115 0.3061 0.3009 0.2960 0.2913 0.2869 0.2826 0.2785 0.2746 0.2709 0.2673 0.2638
0.05 0.9969 0.9500 0.8783 0.8114 0.7545 0.7067 0.6664 0.6319 0.6021 0.5760 0.5529 0.5324 0.5140 0.4973 0.4821 0.4683 0.4555 0.4438 0.4329 0.4227 0.4132 0.4044 0.3961 0.3882 0.3809 0.3739 0.3673 0.3610 0.3550 0.3494 0.3440 0.3388 0.3338 0.3291 0.3246 0.3202 0.3160 0.3120
0.02 0.9995 0.9800 0.9343 0.8822 0.8329 0.7887 0.7498 0.7155 0.6851 0.6581 0.6339 0.6120 0.5923 0.5742 0.5577 0.5425 0.5285 0.5155 0.5034 0.4921 0.4815 0.4716 0.4622 0.4534 0.4451 0.4372 0.4297 0.4226 0.4158 0.4093 0.4032 0.3972 0.3916 0.3862 0.3810 0.3760 0.3712 0.3665
0.01 0.9999 0.9900 0.9587 0.9172 0.8745 0.8343 0.7977 0.7646 0.7348 0.7079 0.6835 0.6614 0.6411 0.6226 0.6055 0.5897 0.5751 0.5614 0.5487 0.5368 0.5256 0.5151 0.5052 0.4958 0.4869 0.4785 0.4705 0.4629 0.4556 0.4487 0.4421 0.4357 0.4296 0.4238 0.4182 0.4128 0.4076 0.4026
150
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
0.2605 0.2573 0.2542 0.2512 0.2483 0.2455 0.2429 0.2403 0.2377 0.2353 0.2329 0.2306 0.2284 0.2262 0.2241 0.2221 0.2201 0.2181 0.2162 0.2144 0.2126 0.2108 0.2091 0.2075 0.2058 0.2042 0.2027 0.2012 0.1997 0.1982 0.1968 0.1954 0.1940 0.1927 0.1914 0.1901 0.1888 0.1876 0.1864 0.1852 0.1841 0.1829 0.1818
0.3081 0.3044 0.3008 0.2973 0.2940 0.2907 0.2876 0.2845 0.2816 0.2787 0.2759 0.2732 0.2706 0.2681 0.2656 0.2632 0.2609 0.2586 0.2564 0.2542 0.2521 0.2500 0.2480 0.2461 0.2441 0.2423 0.2404 0.2387 0.2369 0.2352 0.2335 0.2319 0.2303 0.2287 0.2272 0.2257 0.2242 0.2227 0.2213 0.2199 0.2185 0.2172 0.2159
0.3621 0.3578 0.3536 0.3496 0.3457 0.3420 0.3384 0.3348 0.3314 0.3281 0.3249 0.3218 0.3188 0.3158 0.3129 0.3102 0.3074 0.3048 0.3022 0.2997 0.2972 0.2948 0.2925 0.2902 0.2880 0.2858 0.2837 0.2816 0.2796 0.2776 0.2756 0.2737 0.2718 0.2700 0.2682 0.2664 0.2647 0.2630 0.2613 0.2597 0.2581 0.2565 0.2550
0.3978 0.3932 0.3887 0.3843 0.3801 0.3761 0.3721 0.3683 0.3646 0.3610 0.3575 0.3542 0.3509 0.3477 0.3445 0.3415 0.3385 0.3357 0.3328 0.3301 0.3274 0.3248 0.3223 0.3198 0.3173 0.3150 0.3126 0.3104 0.3081 0.3060 0.3038 0.3017 0.2997 0.2977 0.2957 0.2938 0.2919 0.2900 0.2882 0.2864 0.2847 0.2830 0.2813
151
82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 1000 10000
0.1807 0.1796 0.1786 0.1775 0.1765 0.1755 0.1745 0.1735 0.1726 0.1716 0.1707 0.1698 0.1689 0.1680 0.1671 0.1663 0.1654 0.1646 0.1638 0.0519 0.0164
0.2146 0.2133 0.2120 0.2108 0.2096 0.2084 0.2072 0.2061 0.2050 0.2039 0.2028 0.2017 0.2006 0.1996 0.1986 0.1975 0.1966 0.1956 0.1946 0.0619 0.0196
0.2535 0.2520 0.2505 0.2491 0.2477 0.2463 0.2449 0.2435 0.2422 0.2409 0.2396 0.2384 0.2371 0.2359 0.2347 0.2335 0.2324 0.2312 0.2301 0.0734 0.0233
0.2796 0.2780 0.2764 0.2748 0.2732 0.2717 0.2702 0.2687 0.2673 0.2659 0.2645 0.2631 0.2617 0.2604 0.2591 0.2578 0.2565 0.2552 0.2540 0.0812 0.0258
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA
11@I .!{!I!
;-,, i)u,nau
uoes ciputat 1il12
No.
FORM (FR)
Dokumen
:
Hal
^(bn6h
FITK-FR-AKD-082
Tgl.Terbit :1Maret2010 No. Revisi: : O2 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.Ol/F. 1,&M .ol 31.?t9.l2ol4
Jakarta, 16 April 2014
Lamp. . Outline,/Proposal Hal . Permohonan lzin Penelitian Kepada Yth.
Kepala PKBM Negeri 27 lakxta Selatan
di Tempat A
s s a Iq
mu' a I a i kum
w
r.
v,
b.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
.Faaa Yonefri
NIM
:1110015000072
Jurusan
: Pendidikan
Semester
: 8 (Delapan)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Judul Skripsi . "Analisis Prestasi Belajar Peserta Didik yang Mengikuti Pendidikan Paket C" (Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Iakrta). adalah benar mahasiswaii Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaxg sedang menyusun slaipsi, dan akan mengadakan penelitian (rset) di PKBM yang Bapak/Ibu pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizrnkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. ll'q
ss a
la mtr.' al a
ilrum
w
r.w b.
a.n. Dekan
Kajur Fendidikan IPS
Pd 1 012 Tembusan:
l. 2 i
Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa yang bersangkutan
PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) NEGERT 27 PETIJKANGAN SELATAN Jln Kemajuan No.29 Kec. Pesanggrahan Jakarta Selatan Tlp.(021)
Nomor
8i
73gg7103
/ 1.851.3
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala PKBM Negeri 27 Pettkangan Selatan,
Kecamatan Pesanggrahan, menerangkan bahwa Mahasiswa dibawah
L
Nama
:
Faiza Yonefri
2.
NIM
:
I I 10015000072
3. Jurusan
:
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
4.
:
VIII
Semester
ini
:
Nama tersebut diatas adalah benar Mahasiswa Universitas Islam Jakarta, telah melaksanakan penelitian' di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Petukangan, Jakarta Selatan pada tanggal : 16 s.d 20 Juni 2014 dengan judui stripsi ', Hubungan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Program Pendidikan paket C Terhadap Prestasi Belajar". Demikian surat keterangan
ini kami buat untuk dapat dipergunakan
mestinya.
sebagaimana
1L Agustus 2014
M Negeri 27 latan
819201 I 07 1 00 I
I,EMBAR UJI REFERBNSI
Nama
Faizr Yonefri
NIM
111001s000072
Jurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul
Hubungan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Program Pendidikan Paket C Terhadap Prestasi
Belajar Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta Dosen Pembimbing : Mochammad Noviadi Nugroho, M,Pd
No
1
2
Sumber Referensi
Amirudin Ahmad, dkk, Keluar dari Kemelut Pendidikan Nasional,
Paraf
(Jakarta; -,
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003), hal.8
KBK
x
1
J
J. Drost, SJ, Dari
4
Muhaimin, Abdul Ghofir, dan Nur Ali Rahman, Strategi Belajar Mengajar Penerapannya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama (Surabaya; CV. Citra Media,1996),hlm79
5
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Widyatama,2003), hlm. 7.
6
Soelaiman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, (lakuta: Aksara, 1992), cet. 1, h.63.
sampai MBS, (Jakarta, Kompas, 2006), hal
-,--
Nasional
-Bumi <:
M l t
€' *
,l q)
ffi M,
1
2
Abin Syarnsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: pT Remaja
ffi]
Sadirman, A, M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja
t) 3
4 5
6
Abd Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara wacana \ - -el 4 Yogya, lg93), Cet.4,h. 114. t) Ali Imran, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya,1996), cet. 1, h. 88. oimyati dan Madjiono, $e{crjen dan Fembefajaran,(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.85. z
frl ()
1
4(
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosydakarya,
a
)
{,
M) Z ffi)
7
Abror, op. cit., h. 115.
8
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,
9
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
cet.3,h.85.
ZO07),
2004),h.215.
10
Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (lakaria: Gaung PersadaPress,200T),cet.2,h. 183.
11
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka _zCipta, 2003) cet. VI, h.2.
Z
t2
Udin. S. Wiranataputra, dk.k., Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007) cet. 1, h. 15.
13
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka cipta, 2008)
14
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. ?, '/ (Jakarta,Kencana, 2O0g) Cet.+, h. ttO.
15
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos wacana Ilmu, 2001), cet. 3, h. 109.
16
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesiq. (Jakarta: Balai Pustaka,2005), cet. 3, h.
t7
Ary H. Administrasi Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, ZO02),h_
18
Muhibbin Syah, M. Ed. Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001L cet. 3, h.192.
96.
m
ffi, M)
Z
M,
h.1?/
4m
<-
895.
I
Z.
s M ,-, ,€:
h M,
John " W. Santrock, Remaja
jilid
2, (Jakarta: Erlangga 2007),h" 147-I48.
Paul Henry Mussen, John janeway Conger, Jerome Kangan, Aletha Carol Huston,perkembangan dan Kepribadian Anak, (Jakarta: Arean, 1989), h. 288289" http://indoopustaka.com/taglpengertian-pengantar-pendidikan-menurut-para-ahli diunduh pada tanggal l9 desember 2013 Santoso Sastropoetro, Mengenal Gerakan Wajib
Belajar, (Bandung: Alumni,
1984), h.9.
Abdul Rajak Husain, Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Berpacu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Solo: CV. Aneka, i995), h. 121: Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 1321U12004 tentang Program Paket C (Jakarta: CV. TamitaUtama,2006), hlm. 160.
Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (bandung: PT Remaja 2000. h.313. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 132/UU/2004 tentang Program Paket C (Jakarta: CV. Tamita lJtama, 2006), h. 160.
http://lib.uin-malang.ac.idlfiles/thesislfullchapter/04110165.pdf diunduh pada tanggal l9 september 2014
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier), (Yo gyakarta:Andi,20 1 0) hal.7 2. Purbalu budi Santosa Dan Muliawan Handayani, statistika Deslwiptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga,... hal.14 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitutrt(Jakarta, Bumi Aksara.2013)Hal.l26 Ibd., hal.l28 Suharsimi Arikunto, Menejemen Penelitian,(Jakarta,Rineka cipta.2007)cetke9.Ha1.167
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistik untuk Pen
eIiti
an,(Yo gyakarta, Graha Ilmu.
2012
)Hal.
1
7
7
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, op. Cit., h.l96 Ibid., h. 1gg Suharsimi Arikunto. Loc. Cit.
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto. Loc. Cit. V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Loc. Cit. Ibid., h. 1gg Yusri, Stati stik
So
sial, (Yo gyakart a,gr aha ilmu.
20
13
) cet.2 hal.2 I g
Husaini usman dan Purnomo Setiady, Pengantar statistik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008). Cet.3, h. 216
Ibid.,l2g sugiyono, statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet.79,h.2 Kadir, Op. cit, h.129 Dwisa Riana, Statistika Deskritif Itu Mudah, (Tangerang, Jelajah Nusa.2012)Ha1.309
Yusri, op. Cit., h.262. Kadir, Lok. Cit
Dosen Pembimbing Skripsi
.1\OVl
.Pd
NIP. 19761 18 201101
1 006
Lampiran Foto Pada saat penyebaran angket kepada siswa kelas XII
BIODATA PENULIS
Nama lengkap penulis adalah Faiza Yonefri biasa dipanggil “Faiza”, lahir di Jakarta 21 Februari 1993, putri dari pasangan Bpk. Yoyon Ziz Herman dan Ibu Efrida. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Alamat email penulis
[email protected]. Penulis mengenyam pendidikan diataranya di SDN 08 pagi Petukangan Utara tahun 1998-2004, SMP Negeri 177 Jakarta pada tahun 2004-2007, SMA Negeri 90 Jakarta tahun 2007-2010, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2014) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS, Program Studi Ekonomi. Skripsi yang penulis buat berjudul “Hubungan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Program Pendidikan Paket C terhadap Prestasi Belajar Siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan bimbingan dari Bapak M. Noviadi Nugroho, M.Pd.