PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH PARAKAN TANGSEL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh MUHAMAD IQBAL. MGA NIM: 109013000029
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS
DALAM MEMOTTVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
DI SMP MUHAMMADIYAH PARAKAN TANGSEL TAHUN PELAJARAN 2OI4I2OI5
Disajikan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.pd)
or9 ,//
//,,1 / tu+
M.Iqbal.MGA
109013000029
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 20Ls
PENGESAHAI{ SIDANG MUNAQASAH Skripsi berjudul "Penggunaan Metode Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa Kelas YIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel Tahun Pelajaran 201412015" telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 11 Maret2)ls. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta,T April 2015
Panitia Sidang Munaqasah Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan
Tanggal
Bahasa dan Sastra Indonesia)
Dra. Hindun. M.Pd
NIP. 19701215 2009t22 00t
AY"t
'
Sekretaris Sidang
Dona Aji Karunia Putra" MA
g-o1-eu{
zaw
DM. V
NIP. 1984040920t101 1 015
Penguji I Dona Aji Karunia Putra. MA
NIP. 1984040920t10i
"t.i!{:t.tF
1 015
Penguji II
Nuryati Djihadah. M.Pd" M.A
1ry-aty-zots'
Mengetahui,
Ilmu Tarbiyah dan
NrP. 19550421 198203 1 007
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama
M. Iqbal. MGA
NIM
109013000029
Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia (PBSI)
Judul Skripsi
Dosen
Penggunaan Metode Pemberian Tugas Dalam Memotivasi Belajar Siswa Kelas vIII Pada Pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia di SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel Tahun Pelajaran 201412015
Pembimbing : Dra. Hindun, M.Pd
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil karya sendiri, apabila
terbukti bahwa skripsi ini bukan karya saya, maka saya siap menerima sanksi yang berlaku di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 5 Februari 20 1 5
M. Iqbal MGA
ABSTRAK
M. IQBAL. MGA (109013000029), Penggunaan Metode Pemberian Tugas dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia melalui penggunaan metode pemberian tugas dalam meningkatkan hasil belajar siswa terhadap proses dan hasil pembelajaran pada materi teks ulasan dengan pemanfaatan media pemberian tugas di kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2014 yang bertempat di SMP Muhammadiyah Parakan, Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan sampel 29 siswa kelas VIII. Materi yang diajarkan adalah teks ulasan dengan pemanfaatan media pemberian tugas dalam proses pembelajarannya. Instrumen yang digunakan berupa tes soal, yakni mengisi soal-soal yang telah peneliti sediakan. Cara penghitungan yaitu dengan skala penilaian pada tes unjuk kerja. Selain itu, instrumen lain yang digunakan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran, jurnal siswa, catatan lapangan, angket, kuesioner, form pengamatan siswa terhadap guru dan foto, sebagai instrumen pendukung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan pembelajaran melalui penggunaan media pemberian tugas. Hasil penelitian tindankan kelas ini menunjukan bahwa penggunaan media pemberian tugas dapat menambah wawasan ilmu siswa saat di luar kelas. Hal tersebut terbukti dari hasil penelitian diperoleh adanya peningkatan pada hasil belajar siswa pada setiap siklus. Peningkatan ini dapat dilihat dari jumlah 20 siswa atau 90% dari 29 siswa mencapai nilai ≥ 69 dengan nilai rata-rata pencapaian hasil belajar siswa mencapai 80.53 dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel tahuna ajaran 2014/2015. Kata kunci: Penggunaan, Pemanfaatan Pemberian Tugas, Motivasi Belajar
i
ABSTRACT
M. IQBAL. MGA (109013000029), Use Task Giving Methods to Improve Learning Outcomes Indonesian Language and Literature Grade Students of SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel academic year 2014/2015. This study aims to determine the improvement of student learning outcomes in learning Indonesian language and literature through the use of the method of administration tasks in improving student learning outcomes of the process and learning outcomes on text material utilization review with the media giving the task in class VIII SMP Muhammadiyah Parakan. This research was conducted in October-December 2014 at SMP Muhammadiyah Parakan, Pamulang, South Tangerang City. The method used in this research is classroom action research with a sample of 29 students of class VIII. Taught is text material utilization review with the media giving the task in the learning process. The instruments used in the form of test questions, which fills the questions that have researchers provide. Calculation method is to scale ratings on test performance. In addition, other instruments used are lesson plan, student journals, field notes, questionnaires, questionnaires, forms the student to teacher observations and photographs, as a supporting instrument. The purpose of this study is to optimize learning through the use of media giving tasks. The result of this action research shows that the use of the media administration tasks can broaden students' current knowledge outside the classroom. This is evident from the results obtained by an increase in student learning outcomes in each cycle. This increase can be seen from the number of 20 students or 90% of the 29 students achieving grades ≥ 69 with an average value of student achievement should reach 80.53 can be concluded that by using the method of administration tasks can improve learning outcomes eighth grade students in the subjects of Language and Literature Indonesia in SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel 2014/2015 school year.
Keywords: Use, Utilization Task Giving, Learning Motivation
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis kesempatan untuk belajar dan menyelesaikan tugas akhir kuliah. Tak lupa penulis kirimkan Shalawat serta salam kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya menuju jalan yang terang, jalan menuju pintu ilmu yang diridhoi Allah. Adapun penulisan skripsi ini diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam menyelesaikan sekripsi ini, penulis menerima banyak saran, petunjuk, bimbingan dan masukan dari berbagai pihak, sehingga penulis sempat beberapa kali mencoba menganti judul skripsi yang berakhir dan menghasilkan buah manis pada akhirnya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak, khususnya kepada: 1. Teristimewa untuk mamah Misdayati dan papah Sjamsudin yang telah bersabar hati menunggu penulis menyelesaikan studi. Mereka tak henti menanyakan skripsi penulis yang tak kunjung rampung dan ini adalah bukti untuk mereka berdua akan keseriusan penulis menuntut ilmu. Demikian dengan kakaku, Agung Mandela. Terimakasih atas doa, semangat dan pengertiannya, semoga Allah SWT membalas ketulusan kalian. 2. Dra. Hindun, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan sebagai dosen pembimbing terahir penulis saat menyelesaikan sekripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepadanya yang telah mengarahkan serta menyemangati penulis untuk menyelesaikan tugas ini, yang sabar membimbing penulis meski melebihi melebihi jam kerja beliau. 3. Rosida Erowati, M.Hum. sebagai mantan pembimbing penulis yang selalu sabar membimbing penulis. Penulis meminta maaf kepadanya karena tak mampu menyelesaikan sekripsi di bawah bimbingannya. 4. Dosen-dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosendosen di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 5. Terimakasih kepada Luke Fitriana Rahmawati yang telah banyak mengancam agar segera menyelesaikan sekripsi, namun itu bukan alasan
iii
penulis cepat menyelesaikan sekripsi. Dirinya lah alasan penulis ingin segera menyelesaikan sekripsi ini. Untuk kawan baik penulis: Musang dan Panjino yang telah mendahului penulis. Teman sependeritaan karena tugas akhir ini: Levi, Boim, Hasna yang selalu menemani penulis tertawa bersama. Kepada bangku bunder di belakang kantin yang telah memberi penulis banyak ilmu dari pada bangku kelas. Teman-teman Majelis Kantiniyah yang rella mendengar ocehan kosong penulis. dengan ini penulis mengucapkan satu kata ‘TERIMAKASIH’ kepada kalian semua yang telah bersatu dalam lintingan dan seduhan persaudaraan. Semoga semua ilmu yang penulis miliki dapat bermanfaat bagi orang banyak khususnya bagi penulis. Allah mengajak untuk terus menuntut ilmu sampai ke liang lahat, karena ajakan-Nya tersebut, penulis berharap dapat menuntut ilmu kejenjang yang lebih tinggi sampai penulis tak mampu lagi bernafas. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi para pembaca, semua pihak yang memerlukan dan khusunya kepada penulis sebagai calon pendidik.
Jakarta, 17 Desember 2014 Penulis,
M.Iqbal.MGA
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ....................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. B. C. D. E. F.
Latar Belakang Masalah ........................................................ Identifikasi Masalah .............................................................. Pembatasan Masalah ............................................................. Perumusan Masalah .............................................................. Tujuan Penelitian .................................................................. Manfaat Peneitian ..................................................................
1 5 6 6 6 7
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 8 A. Metode Pemberian Tugas Rumah ......................................... 8 1. Pengertian Metode ........................................................... 8 2. Pengertian Metode Pemberian Tugas ............................ 10 3. Tujuan Pemberian Tugas Rumah .................................. 12 4. Keuntungan dan Kelemahan Pemberian Tugas Rumah 13 B. Hasil Belajar Siswa ............................................................. 17 1. Definisi belajar ............................................................... 17 2. KBM .............................................................................. 19 C. Kerangka Berpikir ............................................................... 21 D. Pengajuan Hipotesis ............................................................ 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 26 A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. B. Populasi dan Sampel .......................................................... C. Metode Penelitian ................................................................ 1. Penelitian Kepustakaan ................................................. 2. Penelitian Lapangan ...................................................... D. Instrumen Penelitian ............................................................ E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. F. Teknik Analisis Data ........................................................... 1. Analisis Satu Variabel ................................................... 2. Analisis Pengaruh Dua Variabel ................................... v
26 26 26 26 27 27 27 29 29 30
G. Variabel Penelitian .............................................................. 32 H. Tujuan Penelitian ................................................................ 32 BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................................................................. 34 A. Deskripsi dan Hasil Penelitian ............................................ 34 1. Desskripsi Sekolah ........................................................ 34 a. Profil Sekolah .......................................................... 34 B. Deskripsi Tindakan ............................................................. 37 1. Observasi Awal ............................................................. 37 2. Perencanaan Tindakan Penelitian ................................. 38 C. Tindakan Pembelajaran Siklus I .......................................... 38 1. Pertemuan Pertama ........................................................ 38 a. Tahap Perencanaa .................................................... 38 b. Tahap Pelaksanaan ................................................... 39 2. Pertemuan Kedua .......................................................... 40 a. Tahap Perencanaan .................................................. 40 b. Tahap Pelaksanaan .................................................. 40 c. Tahap Observasi ...................................................... 41 d. Tahap Refleksi .......................................................... 45 D. Tindakan Pembelajaran Siklus II ........................................ 45 1. Pertemuan Pertama ........................................................ 45 a. Tahap Perencanaan .................................................. 45 b. Tahap Pelaksanaan .................................................. 46 2. Pertemuan Kedua .......................................................... 47 a. Tahap Perencanaan .................................................. 47 b. Tahap Pelaksanaan .................................................. 48 c. Tahap Observasi ...................................................... 49 d. Tahap Refleksi ........................................................ 52 e. Berdasarkan Jurnal Siswa ....................................... 58 f. Tahap Refleksi ........................................................ 67 E. Analisis Data ....................................................................... 68 1. Analisis Data Hasil Kuesioner ...................................... 68 2. Analisis Komparatif Siklus I dan II .............................. 80 3. Analisis Komparatif Siklus I dan II .............................. 83 F. Interpretasi Analisis ............................................................ 88 G. Pembahasan Temuan Penelitian .......................................... 88
vi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 89 A. Simpulan ............................................................................. 89 B. Saran .................................................................................... 89 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89 LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan dasar yang penting bagi kemajuan sebuah bangsa, karena dengan pendidikan sebuah bangsa akan mencapai kemajuan, baik dalam pengembangan sumber daya manusia maupun pada pengelolaannya. Fungsi pendidikan adalah membimbing siswa ke arah suatu tujuan yang di nilai tinggi. Pendidikan yang baik adalah sutu usaha yang berhasil membawa semua peserta didik kepada tujuan tersebut.1 Hakikat pendidikan tidak akan terwujud tanpa adanya kerja sama antara lembaga-lembaga pendidikan, lembaga pendidikan tersebut yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Di antara lembaga pendidikan tersebut yang potensial memiliki peranan dalam pembinaan generasi muda secara terencana dan terstruktur adalah sekolah. Dewasa ini, dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pesan, karena bisa saja siswa bertindak sebagai penyampai pesan. Kondisi seperti ini biasa disebut dengan komunikasi dua arah. Dalam proses pembelajaran manapun media sangat dibutuhkan untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pendacapaian tujuan pembelajaran, karena proses pembelajaran akan terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan dan penyalur pesan sehingga dapat merangsang pikiran dan minat belajar siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah tidak telepas dari tiga proses penting, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.2 Tiga proses ini dilakukan dalam rangka mencapai tujuan akhir pembelajaran yaitu penguasaan, pengetahuan, keterampilan dan sikap. 1
Nasution, S, Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: September 2000), Cet. Ke-7, h. 35 2 B. Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta,1997),h. 33
1
2
Banyak faktor yang dapat menunjang tercapainya tujuan akhir pembelajaran di sekolah. Selanjutnya, pendidikan itu sendiri memiliki tujuan yang harus dicapai, untuk mencapai tujuan pendidikan dibutuhkan beberapa beberapa aspek penunjang, salah satunya adalah guru. Guru merupakan sebuah profesi yang dalam hal ini memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang berkualifikasi tinggi dalam melayani atau mengabdi untuk mencapai kemajuan siswa Hal ini dapat di lihat dari sisi guru sebagai pendidikan yang ada di lembaga sekolah, kesesuaian kurikulum yang diterapkan atau sarana yang tersedia di sekolah. Orang tua sebagai pendidik di rumah juga memiliki peran dalam menentukan keberhasilan siswa begitu pula dengan massyarakat dan juga siswa itu sendiri sebagai subjek dalam proses pembelajaran. Peningkatan merupakan upaya berkelanjutan kualitas pendidikan pada umumnya bagi semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak. Salah satu wujud upaya peningkatan kualitas pendidikan adalah melalui beragam pembaharuan pembelajaran, karena peningkatan kualitas tidak dapat dilepaskan dari dampak pertumbuhan paradigma baru dalam dunia pendidikan yang mesyaratkan penyelenggaraan pendidikan agar berpotensi untuk menciptakan keunggulan daya pikir, nalar, kekuatan moral dan etika akademik bangsa. Pembaharuan dalam pembelajaran dilakukan dengan tujuan untuk melakukan perubahan terhadap perilaku, ide, konsep dan strategi dalam pembelajaran yaitu mengganti konsep yang lama dengan yang baru dan diharapkan akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran. Untuk mendukung upaya itu, perlu keterlibatan semua pihak dalam hal ini massyarakat, guru dan siswa. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berkembang atas pemikiran yang efisien dan efektif. Dalam dunia pendidikan, masalah efektivitas dapat ditinjau dari segi efektifitas mengajar guru dan efektifitas belajar siswa. Efektivitas mengajar guru menyangkut sejauh mana jenis-
3
jenis kegiatan mengajar direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik, sedangkan efektifitas belajar siswa menyangkut sejauh mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang di tempuh. Efisiensi menyangkut pendayagunaan waktu dalam proses belajar mengajar di sekolah. Mengingat adanya keterbatasan waktu dalam proses belajar mengajar di sekolah ditambah dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang ada, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka dirasakan perlu sekali seorang guru memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. Tugas ini diberikan karena dirasakan materi pelajaran terlalu banyak sedangkan waktu yang digunakan sedikit. Artinya, banyaknya materi pelajaran dengan waktu yang tersedia kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode pemberian tugas inilah yang biasanya digunakan oleh guru untuk mengatasinya. Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode dalam proses belajar mengajar, yaitu suatu pengajaran yang dilakukan dengan memberikan tugas kepada peserta didik. Metode pemberian tugas banyak memberikan manfaat kepada peserta didik, karena pada dasarnya pemberian tugas menuntut kreativitas dan aktivias mereka, diantara keuntungan pemberian tugas oleh guru ialah agar pengetahuan yang telah dipelajari oleh peserta didik dapat dikuasai dan tersimpan lama dalam ingatan mereka. Di dalam penerimaan tugas terdapat proses pengulangan, sehingga bahan yang semula belum dikuasai dapat dipahami dengan mudah dan tersimpan dalam otak dan ingatan. Selain itu pemberian tugas dapat memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri anak, disamping membiasakan diri untuk mengisi waktu luangnya dengan hal lebih positif dan berguna. Banyaknya manfaat yang dapat dirasakan oleh peserta didik dari adanya pemberian tugas tersebut, sering kali tidak disadari oleh siswa.
4
Kenyataan di saat hari pengumpulan tugas sering kali memperlihatkan adanya penyimpangan dari tujuan yang diharapkan, yaitu tidak sedikit dari mereka yang mengerjakan tugas tesebut di sekolah itupun dengan jalan meniru milik temannya. Bahkan ada yang secara jelas-jelas menyatakan bahwa ia lupa mengerjakanya, tertinggal di rumah dan masih banyak lagi alasan lainya untuk membela diri siswa dari kemarahan guru. Adanya penyimpangan tersebut dikarenakan pelaksanaan sistem belajar di rumah tanpa sanksi dan tanpa kontrol. Mengenai pemberian tugas respon yang diberkan oleh sejumlah siswa berbeda-beda, ada yang menerima tugas tersebut dan ada yang menolaknya. Penolakan tersebut banyak disertai dengan alasan bahwa tugas yang diterima siswa sudah terlampau banyak, esok hari ada ulangan dan sebagainya. dari alasan tersebut dapat terlihat bahwa pemberian tugas bukan lagi untuk merangsang siswa agar belajar melainkan beban yang cukup memberatkan siswa, Kewajiban guru tidak terlepas atau intinya adalah di dalam proses belajar mengajar harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau disebut metode. Oleh karena itu, pemakaian metode harus sesuai dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan dimana pengajaran berlangsung. Bila ditinjau secara lebih teliti sebenarnya keunggulan suatu metode terletak pada beberapa faktor yang berpengaruh, antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan dan pribadi guru, serta sarana dan prasarana. SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan merupakan sekolah yang memiliki prestasi di dalam bidang olah raga, hal ini dibuktikan dengan banyaknya piala yang di raih. Prestasi ini tidak terlepas karena siswa memiliki motivasi yang tinggi terhadap olah raga, sedangkan
5
dalam hal belajar di antaranya pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia motivasi mereka masih rendah. Hal ini dibuktikan banyak siswa yang kurang memberikan perhatian kepada pelajaran Bahasa Indonesia, misalnya tidak mau belajar, tidak mengerjakan tugas, dan tidak mamiliki buku yang diwajibkan oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu LKS (Lembar Kerja Siswa). apakah hal ini disebabkan karena motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan masih rendah atau karena kurang
menariknya
metode
yang
digunakan
oleh
guru
dalam
pembelajaran. Jika hal ini benar mungkin salah satu hal yang dapat dilakukan guru adalah dengan memberikan motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan melalui penambahan metode dalam mengajar. Mungkin salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metodde pemberian tugas. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut ke dalam bentuk ilmiah dengan judul “Penggunaan Metode Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel Tahun Pelajaran 2014/2015.”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan dibahas dalam laporan penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1.
Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII rendah
2.
Pemberian tugas tidak mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan terhadap pembelajaran?
3.
Banyak faktor tidak dapat mempengaruhi metode pemberian tugas terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Idonesia?.
6
4.
Metode
pemberian
tugas
rumah
(PR)
berpengaruh
dalam
pembentukan motivasi hasil belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia?
C. Pembatasan Masalah Pengaruh berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah pada penelitian ini membatasi pada masalah: 1. Metode pemberian tugas rumah (PR) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, semester genap, tahun prlajaran 2014-2015 khususnya siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar. 2. Pengaruh peningkatan hasil pembelajajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan metode pemberian tugas di kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel tahun pelajaran 2014/2015
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka persoalan yang akan diteliti dalam persoalan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah hasil penggunaan metode pemberian tugas rumah (PR) dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa dan Sastra Indonesia siswa di kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel tahun pelajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara komprehensif:
7
1. Peningkatan hasil belajar Bahasa dan Sastra Indonesia siswa di kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel tahun pelajaran 2014/2015. 2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel Tahun Ajaran 2014/2015 melalui penggunaan metode pemberian tugas.
F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis, antara lain: 1. Siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, dapat mengetahui mengenai metode pemberian tugas rumah (PR), sehingga dapat memberikan pengetahuan bahwa persepsi siswa sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar. 2. Guru, memberikan data yang akurat mengenai metode tentang pemberian tugas rumah (PR), sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan kuis selanjutnya. 3. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan dan masukan kepada semua pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Metode Pemberian Tugas Rumah 1. Pengertian Metode Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan tekun dalam menghadapi tugas dengan cara terus menerus mengerjakannya sampai selesai walaupun dalam menyelesaikannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Salah satu upaya guru agar siswa memiliki motivasi yang tinggi adalah dengan menggunakan metode yang tepat. Metode mengajar adalah sistem penggunaan teknik-teknik di dalam interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa dalam pelaksanaan program belajar mengajar sebagai proses pendidikan.1Untuk lebih jelasnya siswa harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan metode. Pengertian metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan”. Kata metode berasal dari bahasa Yunani “metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata: yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab metode disebut “Thariqat”.2 Sedangkan pengertian mengajar adalah menyampaikan ilmu pengetahuan
pada
siswa.
Kegiatan
1
pengajaran
adalah
mencoba
Zakiah Darajat, Kepribadian Guru, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), cet.4, h. 41. 2 Armai Arief, Pengantara Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 40.
8
9
menyampaikan ilmu sebanyak mungkin pada siswa. Siswa diibaratkan seperti guci yang kosong, sedangkan guru bertugas mengisi guci itu sepenuh-penuhnya. Pengertian “mengajar” tersebut menempatkan siswa sebagai objek. Siswa berfungsi sebagai penerima apa yang diberikan guru. Guru lebih aktif dan lebih menentukan kegiatan belajar-mengajar lebih berpusat pada guru.3 Arifin mendefinisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian materi ajar kepada siswa agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jika dua kata tersebut digabung. Penulis mengartikan metode pengajaran adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan maka fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan, sebab metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode yaitu: -
Tujuan yang hendak dicapai;
-
Kemampuan guru;
-
Anak didik;
-
Situasi dan kondisi pengajaran di mana berlangsung;
-
Fasilitas yang tersedia;
-
Waktu yang tersedia;
-
Kebaikan dan kekurangan metode; Di bawah ini merupakan macam-macam metode yang dapat
digunakan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran, yaitu: metode ceramah, metode diskusi, metode Tanya jawab, metode demonstrasi dan
3
Drs. Radno Harsanto, M.Si, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2007), h. 46-87.
10
eksperimen, metode pemberian tugas (resitasi), metode kerja kelompok, metode sosiodrama dan bermain peran, metode karya wisata, metode latihan (drill), metode system regu (team teaching),4metode penampilan, metode studi mandiri, metode kegiatan instruksional terprogram, metode latihan dengan studi mandiri, metode kegiatan instruksional terprogram, metode latihan dengan teman, metode simulasi, metode sumbang pendapat dan sumbang saran, metode studi kasus, metode computer assisted learning, metode insiden, metode praktikum, metode proyek, metode seminar, metode symposium, metode tutorial, metode deduktif, dan metode induktif. Dari uraian metode di atas, maka salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode pemberian tugas. 2. Pengertian Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas rumah adalah metode penyajian bahan dengan cara guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan, rumah siswa, atau dimana saja asal itu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyak bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasasnya guru gunakan untuk mengatasinya. 5
Pemberian tugas rumah (resitasi) berasal dari bahasa Inggris “to cite” yang artinya mengutip, dan “re” yang artinya kembali. Resitasi dalam hal ini berarti mengutip (mengambil) sendiri bahan-bahan pelajaran itu dari buku-buku tertentu, lalu mempelajari (berlatih sendiri) sampai siap sebagaimana mestinya.6Slameto berpendapat, “pemberian tugas (resitasi) 4
M. Bayiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
h. 34-61 Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 96 6 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 164
5
11
adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di luar jadwal sekolah dalam rentang waktu tertentu dan hasilnya harus dipertanggungjawabkan (dilaporkan) kepada guru atau instruktur”.7 Dalam kamus pendidikan, tugas rumah (homework) yaitu pekerjaan yang tersusun oleh guru atau biasanya di sekolah lanjutan untuk para siswa di rumahnya di malam hari atau akhir minggu.8 Dari pendapat tersebut, pemberian tugas erat hubungannya dengan Pekerjaan Rumah (PR) yaitu suatu tugas yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan oleh siswa di rumah, akan tetapi metode ini lebih luas dari pekerjaan rumah karena siswa belajar tidak hanya di rumah, mungkin laboratorium, halaman sekolah, perrpustaskaan, atau di tempat lainnya yang ada hubungannya dengan tugas atau pekerjaan yang diberikan. Roestiyah mengungkapkan bahwa masalah pekerjaan rumah yang dikerjakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan, bengkel, di rumah siswa sendiri, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.9 Hal ini sependapat dengan pendapat Djamarah yang menyatakan bahwa “pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat”.10 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas resitasi lebih luas daripada homework. Akan tetapi keduanya mempunyai kesamaan, yaitu: (1) mempunyai unsur tugas: (2) dikerjakan oleh siswa dan dilaporkan hasilnya; (3) mempunyai unsur didatis pedagogis.11 Dalam pemberian tugas ini Surakhmad menyatakan bahwa ada tiga fase yang berlangsung
7
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Siatem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 115 8 Lenny Panggidaej, Kamus Pendidikan, (Jakart: Restu Agung, 1995), h. 124 9 Rostiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. Ke-7, h. 134-135 10 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 197 11 Sri Anitah Wiryawan, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 30
12
dalam penyampaian metode ini, yaitu (1) guru memberikan tugas; (2) siswa melaksanakan tugas; (3) siswa mempertanggung jawabkan tugas tersebut kepada gurunya apa yang mereka pelajari.12 Mengingat adanya keterbatasan waktu dalam proses belajar mengajar di sekolah ditambah dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang ada, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka dirasakan perlu sekali seorang guru memberikan tugas di luar jam pelajaran. Tugas ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya digunakan oleh guru untuk mengatasinya. 3. Tujuan Pemberian Tugas Rumah (PR) Hastuti mengemukakan bahwa metode resitasi dianggap lebih efektif karena bertujuan untuk melatih siswa membagi waktu secara teratur, dan melatih siswa mencari dan menemukan cara-cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.13 Hal ini sependapat dengan yang dikemukakan oleh Pintner yang dikutip oleh Ngalim bahwa salah satu cara yang baik untuk belajar adalah metode resitasi yang dalam pengajaran disebut dengan metode pemberian tugas. Metode ini dimaksudkan agar siswa diharuskan mengulangi pelajaran yang telah diajarkan.14 Menurut Taufik, tujuan dari pemberian pekerjaan rumah, yaitu:15
12
Undang Rasyid, Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Pembelajaran dengan Metode Ekperimen yang disertai Tugas di Rumah dengan Metode Ekperimen yang disertai Tugas di Sekolah, JPMIPA, Vol. 2, No. 1 April 2002, h. 68 13 Frida Maryati H. Yusuf, Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Siswa Mata Pelajaran Bioplogi Melalui Resitasi, Jurnal Penelitian dan Pendidikan, Edisi 8 Tahun 2003, h. 93 14 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), h. 113 15 Nur Isnaini Taufik, Pedoman Pengelolaan PR, Suara Guru No. 4/2001, h. 7
13
-
Untuk memelihara dan memantapkan tingkah laku atau ingatan dari pelajaran yang telah dipelajari.,
-
Untuk melatih keterampilan, konsep, dan prinsip yang baru saja dikembangkan, sehingga diperoleh pengetahuannya lebih tentang konsep itu.,
-
Untuk mengingat kembali dan memelihara topik-topik yang telah di pelajari sebelumnya.,
-
Kadang-kadang untuk menerapkan pelajaran tertentu dalam kehidupan sehari-hari yang dikerjakan di rumah sebagai tugas kurikuler., Hal ini senada dengan pendapat Sujono, bahwa “pemberian tugas
atau PR kepada siswa berarti memberi kesempatan untuk mendapatkan pengertian yang lebih luas tentang topik dan konsep-konsep yang akan diajarkan di dalam kelas”.16 Selain itu, pemberian tugas bukan ditujukan untuk
menghukum
atau
mempersulit
siswa
tetapi
memperjelas,
memperkaya, memperdalam bahan yang diberikan di dalam kelas.17 4. Keuntungan dan Kelemahan Pemberian Tugas Rumah (PR) Adapun keuntungan dari metode pemberian tugas seperti yang diungkapkan oleh Sudirman, yaitu:18 -
Metode ini merupakan aplikasi prinsip pengajaran metode atau disebut juga asas “aktivitas” dalam mengajar, yaitu guru dalam mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktifitas kegiatan sehubungan dengan apa yang dipelajari.,
-
Tugas lebih merangsang siswa untuk belajar lebih banyak, baik pada waktu di kelas maupun di luar kelas; atau dengan kata lain, baik siswa dekat dengan maupun jauh dari guru.,
16
Media Evalina, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Tugas Membuat Kesimpulan dengan Kartu, Buletin Pelangi Pendidikan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2002, h. 45 17 R. Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.107 18 Sudirman, N, et.all., Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remaja Karya, 1999), h. 142
14
-
Metode ini dapat mengembangkan kemandirian yang diperlukan dalam kehidupan kelak.,
-
Tugas dapat menyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih mampu memperkaya atau memperluas pandangan apa yang dipelajari.,
-
Tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari atau mengolah
sendiri
informasi
dan
komunikasi
diperlukan
sehubungan dengan abad informasi dan komunikasi yang maju demikian pesat dan cepat., -
Metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan-kegiatan belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.,
-
Metode ini dapat membina tanggung jawab jawab dan disiplin siswa.,
-
Metode ini dapat mengembangkan kreativitas siswa., Adapun kelemahan dari metode ini adalah:
-
Adakalanya
tugas
itu
dikerjakan
oleh
orang
lain
tanpa
pengawasan., -
Seringkali siswa melakukan penipuan dimana siswa hanya meniru atau menyalin hasil pekeerjaan orang lain, tanpa mengalami proses belajar.,
-
Apabila tugas itu sering diberikan, apalagi tugas itu sukar dikerjkan oleh siswa, ketenangan mental siswa dapat terpengaruh.,
-
Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual., Banyaknya kelemahan yang terdapat dalam metode pemberian
tugas rumah, agar hasil belajar siswa memuaskan maka metode pemberian tugas ini dituntut aktivitas dan kreativitasnya guru dalam pembuatan tugas dan memeriksa hasil pekerjaan siswa dengan cermat. Hasil tugas yang diberikan oleh anak harus diperiksa dengan teliti dan hasilnya diberikan kembali kepada siswa sehingga mereka mengetahui dimana letak
15
kekurangannya. Pemberian tugas yang kurang jelas dan kurang tegas akan membingungkan siswa. Siswa harus dapat memahami dengan jelas apa yang harus dilakukan dalam menyelesaikan tugas tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Liliana “bahwa dalam tugas rumah (homework) harus dipastikan semua siswa mengerti tugas apa yang diberikan oleh guru karena ketidakjelasan dalam memberikan petunjuk merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi semangat atau menjaddikan alasan mereka untuk tidak mengerjakan tugas tersebut”.19 Oleh karena itu, dalam pemberian tugas harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. Prinsip umum pembuatan atau pemberian pekerjaan rumah: -
PR harus bermotivasi baik.,
-
PR harus bersifat diagnostik atau otodiagnostik.,
-
PR jangan mengenai teknik-teknik yang baru dikembangkan yang belum dikerjakan di kelas.,
-
Dalam memberikan PR, guru harus memperhatikan perbedaan kemampuan individu, sejauh perbedan itu ada.,
-
Merupakan ide yang baik, jika pada saat tertentu kita menyelipkan skill-skill yang telah dipelajari sebelumnya.,
-
Dalam beberapa keadaan tertentu, umpan balik yang segera bagi siswa sangat diperlukan.,
-
Penekanan haruslah pada jawaban yang benar, bukan pada kecepatan-kecepatan menyelesaikannya.,
-
Jika mungkin, sisipkan beberapa macam pertanyaan. Kadangkadang merupakan sesuatu ide yang baik jika kita menyelipakan suatu soal cerita dalam PR untuk membiasakan mereka dengan soal semacam itu dan terbiasa mengerjakannya.,
19
Liliana Tavares, Changing Homework Habit: Rethinking Attitudes, English Teaching Forum, Oktober 2003, h. 47
16
Pekerjaan rumah dianggap penting karena pendidik dan orang tua yakin pekerjaan rumah merupakan sarana yang efektif untuk menambah waktu belajar dan untuk meningkatkan hasil belajar akademik. Nur berpendapat, panduan umum untuk tugas rumah yaitu:20 -
Guru hendaknya memberrikan tugas rumah sedemikian rupa sehingga siswa dapat mengerjakannya dengan berhasil.,
-
Guru hendaknya menekankan bahwa tugas merupakan suatu kesimpulan untuk melatih dan memonitor strategi kognitif penting disamping tujuan lain selain yang hendak dicapai melalui tugas tersebut.,
-
Orang tua seharusnya diinformasikan tentang tingkat keterlibatan yang diharapkan dari mereka.,
-
Guru harus memberikan umpan baik pada tugas-tugas rumah.,
Adapun faktor-faktor yang menunjang keberhasilan belajar di rumah, yaitu:21 -
Tersedianya ruang belajar yang memadai.,
-
Ada peralatan yang cukup memadai seperti kursi dan meja belajar, alat tulis, dan alat lain yang sesuai.,
-
Lingkungan sekitar rumah harus bebas dari segala hal yang dapat menghambat proses belajar mengajar.,
-
Tersedianya waktu belajar.,
-
Keadaan ekonomi keluarga yang cukup memadai untuk membiayai segala hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar.,
-
Adanya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.,
-
Adanya motivasi belajar yang besar pada diri siswa., Ada tiga aspek atau dimensi dalam pesepsi siswa mengenai
pemberian tugas rumah yaitu penerimaan rangsangan, kemampuan 20 21
Mohammad Nur, Strategi-strategi Belajar, (Surabaya: University Press, 2000), h. 39 Tursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2004), h. 39
17
menimbulkan kesan, dan kecermatan mengamati. Penerimaan rangsangan yang dimaksud adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respon tertentu dari pemberian tugas yang dilakukan oleh guru. Sedangkan kemampuan menimbulkan kesan yaitu sejauh mana tugas yang diberikan oleh guru dapat mempengaruhi siswa. Ketiga, kecermatan mengamati yaitu proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperrti mata dan telinga. B. Hasil Belajar Siswa 1. Definisi Belajar Pengertian belajar dewasa ini dikonotasikan dengan perubahan tingkah laku (change in behavior). W.S Winkel memberikan pengertian belajar sebagai bentuk perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah yang baru, akibat pengalaman dan latihan sejalan dengan pengertian itu. Sartain mengemukakan pengertian belajar sebagai “ The Proces by which a relativity enduring change in behavior occurs a result of experience practice”. Belajar berupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tahan lama sebagai hasil dari pengalaman. Pengertian lain dikemukakan Whiterington, ia mengemukakan belajar adalah susatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respon tingkah laku yang baru nyata dalam perubahan keterampilan, kebiasaan, kesanggupan dan sikap. Berdasarkan
pengertian-pengertian
di
atas,
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa belajar pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu sebagai hasil pengalaman atau hasil interaksinya dengan lingkungan.
18
Perubahan hasil belajar ini hanya berkaitan dengan penambahan kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Akan tetapi juga berhubungan dengan pola-pola respon dari seluruh aspek-aspek kepribadian seseorang yang telah melakukan aktivitas belajar. Kendati demikian, tidak semua perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu merupakan produk belajar. Perubahan tingkah laku yang merupakan hasil belajar memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu. Dalam proses belajar banyak faktor-faktor yang mempengaruhi selama melakukan proses belajar. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, merupakan faktor-faktor yang datangnya dari diri sendiri, seperti kurang lengkapnya anggota tubuh atau kondisi tubuh (kesehatan dan cacat tubuh), selain itu dapat pula faktor psikologis, yaitu berupa kecerdasan (IQ), minat, perhatian, bakat, motif dan lain-lain. Adapun faktor eksternal, turut pula menentukan terhadap kondisi belajar, faktor ini merupakan faktor yang datangnya dari luar individu, atau faktor lingkungan di mana seseorang berada, seperti lingkungan sekolah keluarga (orang tua, suasana rumah, dan kondisi ekonomi keluarga), faktor sekolah (kurikulum, hubungan sosial antar guru dengan siswa, siswa dengan siswa, alat pelajaran, pelaksaan disiplin sekolah, keadaan sekolah dan sebagainya), dan bentuk kehidupan atau lingkungan di masyarakat, colak kehidupan tetangga. Piaget membedakan dua pengertian tentang belajar, yaitu (1) belajar dalam arti sempit dan (2) belajar dalam arti luas. Belajar dalam arti sempit adalah belajar yang hanya menekankan perolehan informasi baru dan pertambahan. Belajar ini disebut belajar figuratif, suatu bentuk belajar
19
yang pasif. Misalnya, seseorang anak belajar nama-nama ibu kota suatu negara atau menghafalkan nama-nama angkat. Belajar dalam arti luas, yang juga disebut perkembangan, adalah belajar untuk memperoleh dan menemukan struktur pemikiran yang lebih umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi. Belajar ini disebut juga belajar operatif, di mana seseorang aktif mengkonstruksi struktur dari yang dipelajari. Misalnya, dalam menghafal ibu negaranegara, seseorang anak juga mengerti hubungan antara kota-kota itu dengan negara. Anak mengerti prinsip kekekalan massa dalam mengamati masa suatu be nda. Dalam hal ini, anak mengetahui suatu struktur yang lebih luas yang tidak terbatas pada situasi tertentu, sehingga pengertian itu dapat digunakan dalam situasi lain. Menurut Wadsworth “mengigat dan menghafal tidak dianggap sebagai belajar yang sesungguhnya karena kegiatan tersebut tidak memasukkan proses asimilasi dan pemahaman. Anak yang tahu menyebut nama angka-angka, belum tentu bahwa ia mengerti konsep tentang angkaangka tersebut. 2. KBM Padangan terhadap mengajar tergantung pada pemahaman tentang belajar. Kalau belajar adalah usaha untuk mencari ilmu pengetahuan, maka mengajar ialah usaha untuk memberi ilmu pengetahuan.kalau belajar ialah untuk menguasai keterampilan tertentu, maka mengajar ialah melatih kemampuan. Kegiatan belajar ialah kegiatan peserta didik dan mengajar adalah kegiatan guru Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang belajar. Pertama, ia adalah makhluk yang berada dalam proses menjadi (to be). Ia bukan mahluk yang telah “diprogramkan” sejak lahir seperti telah disebutkan sebelumnya, melainkan ia sendiri yang membuat program bagi dirinya untuk menjadi segala sesuatu yang
20
diinginkannya. Untuk itu, ia telah diberi perlengkapan yang sempurna berupa potensi-potensi yang dapat ia kembangkan. Dan belajar adalah bentuk kegiatan untuk mengembangkan potensi itu. Kedua, ia adalah makhluk yang berada di dalam dunia tetapi tidak terikat kepada dunia. Ia selalu berada di dalam suatu interaksi dengan dunia sekitarnya, dan dalam interaksi itu ia selalu memberi respon tertentu. Proses interaksi tersebut merupakan proses belajar yang berlangsung secara terus-menerus. Proses interaksi sebagai proses belajar berlangsung dalam lingkungan sosial di mana seseorang terlibat dalam kegiatan belajar membutuhkan orang lain, baik secara langsung mau pun tidak langsung. Orang lain yang dibutuhkan dalam proses belajarmengajar ini ialah guru. Bantuan guru dalam mengembangkan kegiatan belajar seseorang ialah untuk membuat kegiatan belajar itu berlangsung secara optimal. Untuk maksud itu perlu diciptakan situasi yang memberikan rangsangan belajar, mengarahkan kegiatan belajar, dan mengelola kegiatan belajar secara efisien. Kegiatan ini yang kita sebut dengan mengajar. Proses belajar-mengajar yang terarah pada peningkatan kualitas manusia secara utuh, meliputi dimensi-dimensi kognitif intelegtual, keterlampilan, dan nilai-nilai. Berbeda dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan, nilai itu sendiri tidak dapat diajarkan seperti mengajarkan ilmu ilmu pengetahuan. Nilai hanya dapat ditangkap jika ia tampil dalam situasi tertentu. Pembentukan kepribadian melalui proses belajar-mengajar ialah usaha untuk menampilkan dan memperoleh nilai-nilai tertentu dalam kegiatan belajarmengajar.
Oleh
karena
itu,
seorang
guru
harus
mampu
memancarkan nilai-nilai yang bersumber dari kasih, baik dalam penampilan dirinya secara pribadi maupun dalam pengelolaan kegiatan belajar-mengajar.
21
3.
Tujuan Motivasi Pendidikan Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk
menggerakkan atau menggugahkan seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidkan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah. 4. Fungsi Motivasi Motivasi mempunyai tiga fungsi, yakni -
Mendorong untuk melakukan sesuatu perbuatan, dalam hal belajar apabila siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, ia tidak akan melakukan kegiatan belajar
-
Motivasi berfungsi untuk mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
-
Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi dapat diibaratkan seperti mesin mobil, apabila mobil tidak memiliki mesin maka ia tidak akan dapat jalan. Begitu pula motivasi pada diri siswa, motivasi berfungsi untuk menggerakkan belajar siswa. Besar kecilnya motivasi yang dimiliki siswa akan menentukan cepat atau lambatnya keinginan siswa untuk belajar.22
C. Kerangka Berpikir Metode mengajar yang dipergunakan seorang guru sangat berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Apabila di perhatikan pernyataan di atas maka dapat diketahui pengaruh metode pemberian tugas rumah dengan motivasi belajar siswa. 22
Oemar hamalik. Proses belajar mengajar,(Jakarta:bumi aksara, 2003), cet 2,h.161
22
Dengan Pemberian Tugas dimaksudkan untuk mendorong siswa untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang ditugaskan. Diharapkan dengan pemberian tugas dapat memaksimalkan aktivitas, kreatifitas dan motivasi siswa dalam menguasai bahan pelajaran. Dengan demikian, jika siswa mengerjakan dengan sebaik-baiknya maka motivasi belajar siswa dapat mencapai kriteria yang hendak dicapai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan seorang guru dalam memotivasi siswa adalah dengan mengadakan variasi dalam penggunaan metode mengajar. Salah satu metode yang dapat dipergunakan adalah metode pemberian tugas. Mengenai metode pemberian tugas ini, respon yang diberikan oleh sejumlah siswa berbeda-beda, ada yang menerima metode pemberian tugas dengan senang dan ada pula yang menolak. Penolakan mereka disebabkan adanya ketidaktahuan mereka akan manfaat dari metode pemberian tugas rumah. Guru mengharapkan dengan adanya pemberian tugas tersebut mereka akan belajar. Makin sering mereka diberi tugas, siswa akan sering belajar. Dan semakin seringnya belajar, prestasi siswa metode pemberian tugas akan semakin baik. Dengan demikian, secara teoritis diduga terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian tugas dengan motivasi belajar siswa di sekolahnya. Semakin efektif guru dalam menggunakan metode pemberian tugas, maka semakin tinggi motivasi belajar siswa di sekolah. Sebaliknya semakin tidak efektif penggunaan metode pemberian tugas, maka semakin rendah pula motivasi belajar siswa di sekolah. D. Pengajuan Hipotesis Berdasarkan kerangka berfikir sebagaimana yang telah dipaparkan maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
23
Ho: Tidak terdapat pengaruh penggunaan metode pemberian tugas terhadap persepsi siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah Parakan tentang pemberian tugas rumah dengan motivasi belajar siswa Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang pemberian tugas rumah dengan motivasi belajar siswa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan kelas VIII. Waktu yang penulis gunakan untuk mengadakan penelitian ini yaitu pada bulan September 2014.
B. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah Parakan, Tangerang Selatan. Sampel adalah sebagaian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Peneliti secara sengaja menentukan sampel penelitian karena tidak semua siswa dapat diteliti. Sampel dipilih berdasarkan keterkaitan terhadap objek penelitian. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan, Tangerang Selatan.
C. Metode Penelitian Metode pembahasan yang digunakan dalam laporan penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang berkaitan dengan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dengan mengumpulkan data yang kemudian dianalisis. Dalam rangka mengumpulkan data dan bahan-bahan lain yang diperlukan, peneliti melakukan dua macam penelitian, yaitu:
24
25
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu dengan mengadakan kajian berupa buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas dipenelitian ini. 2. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu dengan mengambil data dari hasil angket pada siswa kelas.
D. Instrumen Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, intrumen yang digunakan berupa skala sikap model skala likert yang dijawab oleh responden. Angket yang digunakan bersifat tertutup karena dalam angket responden sudah disediakan pilihan dalam menjawab pertanyaan. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu buah instrumen, yaitu instrumen untuk mengukur persepsi siswa tentang pemberian kuis, berbentuk instrumen terbuka yang berjumlah 36 item. Isntrumen terbuka ini diberikan kepada siswa agar mereka bebas mengemukakan pendapat atau persepsi mereka tentang pemberian kuis, instrument ini akan menghasilkan total skor bagi setiap responden. Untuk menggunakan
mengumpulkan angket.
Model
data-data yang
yang
diinginkan,
digunakan
peneliti
peneliti dalam
mengumpulkan data yaitu model skala likert, dengan lima alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Untuk lebih jelasnya mengenai lima alternative jawaban dan skor setiap jawaban tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
26
Tabel I Kriteria Penilaian Angket Metode Pemberian Tugas Rumah terhadap Motivasi Belajar Siswa
No.
Pernyataan
Alternatif Jawaban
Positve
Negatif
1
Sangat Setuju
5
1
2
Setuju
4
2
3
Kurang Setuju
3
3
4
Tidak Setuju
2
4
5
Sangat Tidak Setuju
1
5
Table II kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Variabel
Motivasi
Indikator
Belajar
Ketekunan
menghadapi
Jumlah
Butir
item
item
2
1,2
2
3,4
2
5,6
3
7,8,9
1
10
tugas
Keuletan
menghadapi
tugas
Minat terhadap bermacammacam masalah
Mampu mempertahankan pendapat
dan
sulit
27
melepaskannya
Jumlah
10
10
Table III kisi-kisi Instrumen Pemberian Tugas Variabel Metode
Indikator
Kejelasan
Pemberian
Pemberian
Tugas
Tugas
Kontrol yang
Jumlah Item
Butir Item
2
1,2
4
3,4,5,6
4
7,8,9,10
10
10
sistematis
Sifat pemberian tugas Jumlah
F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Satu Variabel Untuk menganalisis setiap variabel digunakan teknik analisa secara deskriptif, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P=
x 100 %
Keterangan : P
: Persentase
F
: Frekuensi jawaban responden
28
N
: Jumlah responden 2. Analisis pengaruh 2 variabel Untuk menganalisis pengaruh kedua variabel tersebut digunakan
teknik analisis korelasional dengan rumus product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
.(XY ) (X ).Y
rxy =
X
2
X . .Y 2 Y 2
2
Keterangan : rxy
: Nilai koefisien antara x dan y yang dicari
N
: Jumlah responden (subjek penelitian)
XY
: Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
X
: Jumlah dari nilai x
Y
: Jumlah dari niali y
X2
: Jumlah dari nilai x yang dikuadratkan
Y2
: Jumlah dari nilai y yang dikuadratkan
( X)2
: Jumlah dari nilai x kemudian dikuadratkan
( Y)2
: Jumlah dari nilai y kemudian dikuadratkan Kemudian setelah menganalisis hubungan antara kedua variabel di
atas, penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment serta menarik kesimpulan yang dilakukan dengan dua cara : -
Memberikan interpretasi secara kasar/sederhana dengan pedoman :
29
Besarnya “r” product moment
Interpretasi
(rxy) 0,00 – 0,20
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah/sangat rendah sehingga
korelasi
itu
diabaikan
(dianggap tidak ada korelasi antara variable X dan variable Y 0,20 – 0,40
Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang lemah/rendah
0,40 – 0,70
Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sedang/cukup
0,70 – 0,90
Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi kuat/tinggi
0,90 – 1,00
Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi sangat kuat/sangat tinggi
-
Memberi interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment. Untuk memudahkan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dapat ditempuh dengan jalan berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment, prosedurnya adalah sebagai berikut :
-
Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho)
-
Menguji kebenaran/kepalsuan dari hipotesa yang telah diajukan, dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang
30
tercantum dalam tabel nilai (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedomnya (df). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : df
= N – nr
Keterangan : df
: degressn of freedom
N
: Number of Cases
nr
: Banyaknya variabel yang dikorelasikan Untuk mencari kontribusi variabel x dan variabel y, penulis
menggunakan rumus sebagai berikut : KD = r² x 100 % Keterangan : KD
: Kontribusi variabel x terhadap variabel y
r²
: Koefisien korelasi antara variabel x terhadap variabel y
G. Variabel Penelitian Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu variabel independen (bebas), dilambangkan dengan “X”, dan variabel dependen (terikat) dilambangkan dengan “Y”. Adapun yang dijadikan variabel independen (X) ini adalah pemberian tugas rumah, sedangkan variabel dependen (Y) ini adalah motivasi belajar siswa.
H. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk menegetahui seberapa besar pengaruh metode pemberian tugas rumah (PR) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
31
Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan kelas VIII.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI ANALISISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Hasil Penelitian 1. Deskripsi Sekolah a. Profil Sekolah SMP Muhammadiyah Parakan -
Nama sekolah
: SMP Muhammadiyah Parakan
-
Alamat Jalan
: Pendidikan Komp. Ritan RT 03/09 Kp. Parakan
-
Kelurahan
: Pondok Benda
-
Kecamatan
: Pamulang
-
Kota
: Tangerang Selatan 15416
-
Telp.Fak
: 021-74701265
-
Website
: http://smpmparakan.blogspot.com
-
Email
:
[email protected]
-
Nama Penyelenggara
: Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan.
-
No. Izin Oprasional
: 421.3/584/Dis.P&K/2005
-
No Statistik Sekolah
: 202 280309 020 / NPSN : 20614515
-
Jenjang Akreditasi
: B (80,86)
-
Tahun Didirikan
: 2003
-
Tahun Beroprasi
: 2003 / 2004
32
33
-
Kepemilikan tanah
:
-
Status Tanah
: Milik Sendiri (Persyarikatan Muhammadiyah)
-
Luas Tanah
: 2550 m
-
Status Bagunan Milik
: Milik Sendiri
-
Luas Seluruh Bangunan : 560 m
-
No. Rekening Sekolah
-
Data Siswa Dalam 8 (delapan) Tahun Terakhir: Kelas VII
No
Tahun
Jumlah
Pelajaran
Pendaftar
Jml. Siswa
Jml. Rombe l
: BRI Britama Kantor Kas Pamulang
Kelas VIII
Jml. Siswa
Jml. Rombe l
Kelas IX
Jml. Siswa
Jml. Rombe l
Jml. Kelas VII, VII dan IX Jml. Siswa
Jml. Rombe l
1
2005/2006
50
40
1
37
1
20
1
97
3
2
2006/2007
60
56
2
35
1
35
1
126
4
3
2007/2008
85
80
2
59
2
33
1
172
5
4
2008/2009
80
70
2
79
2
57
2
206
6
5
2009/2010
60
51
2
75
2
71
2
197
6
6
2010-2011
125
112
3
52
2
56
2
220
7
7
2011-2012
145
140
4
102
3
45
2
301
9
8
2012-2013
100
75
3
123
4
108
3
306
11
125
88
3
84
3
116
4
284
10
80
60
3
88
3
84
3
232
8
9
10
20132014 20142015
Ket
34
-
Data Ruang Belajar (Kelas) : Jumlah Ruang
Jumlah Ruang Kelas Asli (d)
Jumlah Ruang Lainnya
Lainnya yang
yang Digunakan Untuk
Digunakan Untuk
Ruang Kelas (e)
Ruang Lain
Ket
(f)+(d+e)
Ruang Digunakan
Kelas
Yg Ukuran
Ukuran
digunakan
(a)
(b)
untuk R.Kelas (c)
Jumlah (d)=(a+
-
Untuk Ruang
Digunakan Untuk
Kelas (e)
Ruang Lain
b+c)
(f)=(d+e)
Jumlah 15
8x9
9x15
5x6
ruang=
9
6
-
-
15 -
9
4
-
2
15
-
Data Ruang Lain :
No
Jenis Ruang
Jumlah (buah)
Ukuran (m)
ket
1
Ruang WC
3 Ruangan
2x3 m
-
2
Musholla
1 Ruangan
10x10 m
-
3
Masjid
1 Ruangan
-
-
35
No
Data Guru :
Jumlah Guru dan Staf
Status
Ket
1
10
Guru Tetap
-
2
6
Guru Tidak Tetap
-
3
4
Staf Administrasi
-
B. Deskripsi Tindakan (Catatan Lapangan) 1. Observasi Awal Pada tahap observasi awal tepatnya pada hari Selasa, tanggal 21 Oktober
2014,
setelah
meminta
izin
kepada
kepala
sekolah
Muhammadiyah Parakan, peneliti menyiapkan semua materi, instrumen dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Sehubungan dengan penelitian ini, maka peneliti memilih kelas VIII untuk menjadi sampel penelitian. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan lebih dalam di kelas VIII. Adapun hasil pengamatan tersebut dapat peneliti simpulkan sebagai berikut: Kegiatan belajar mengajar diawali dengan membaca doa dan mengabsen. Ketika guru sedang menjelaskan materi, hanya beberapa orang saja yang terlihat mendengarkan penjelasan, yang lainnya terlihat tidak fokus, bahkan ada siswa yang asik mengobrol dengan temannya Ketika guru memberikan tugas untuk dikerjakan, banyak siswa yang mengobrol dan bertanya pada temannya karena tidak paham dengan apa yang ditugaskan guru. Kelas menjadi sedikit gaduh karena beberapa siswa bertanya kepada guru tentang tugas yang
36
harus dikerjakan sampai beberapa kali. Hal tersebut terjadi karena siswa kurang fokus menyimak ketika guru menjelaskan materi beberapa saat sebelumnya. Metode yang digunakan guru saat itu adalah ceramah. Mungkin ini yang membuat siswa sedikit merasa bosan dan berdampak pada sikap mereka yang tidak fokus pada penjelasan guru. Di tengah pelajaran, guru sempat menggunakan media pelajaran berupa slide power point. Hal ini membuat suasana kelas sedikit lebih kondusif karena siswa lebih memperhatikan penjelasan guru. 2. Perencanaan Tindakan Penelitian Sebelum melakukan tindakan, peneliti telah melakukan persiapan-persiapan. Persiapan berupa merancang silabus, rencana pelakasanaan pembelajaran, menyiapkan materi ajar berupa power point, serta instrumen penting dalam penelitian, seperti menyiapkan form jurnal dan angket siswa, kuesioner, pedoman wawancara dan lain sebagainya C. Tindakan Pembelajaran Siklus I 1. Pertemuan Pertama a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti telah memiliki rencana seperti yang tertuang pada rencana pelakasanaan pembelajaran, yakni: peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian teks ulasan, peneliti akan menyampaikan materi dalam bentuk power point. Selesai memberi materi, peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami. Setelah itu peneliti akan memberikan tugas berupa soal pilihan ganda, tugas tersebut masuk kedalam tes unjuk kerja I.
37
b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksaan ini, peneliti merealisasikan apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan di kelas dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 21 Oktober 2014 mulai pukul 12:40 – 13:50 WIB. Sebelum masuk pelajaran inti, peneliti mengabsen siswa. Setelah mengecek kehadirian siswa, pelajaran pun dimulai. Pelajaran dimulai, peneliti melakukan apresiasi berupa menanyakan kabar siswa. Suasana kelas saat itu terdengar sedikit gaduh karena banyak siswa yang memberikan respon. Peneliti mengkondusifkan suasana kelas, setelah suasana mereda, peneliti mulai menjelaskan materi teks ulasan dengan menggunakan tampilan power point dan bantuan in focus. Selain itu, peneliti juga memberikan contoh berupa teks ulasan yang peneliti ambil dari sebuah artikel di koran. Setelah selesai menjelaskan materi teks ulasan, peneliti bersama-sama dengan siswa membahas contoh teks ulasan yang baru saja dijelaskan. Setelah selesai menjelaskan dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya, peneliti menyimpulkan pelajaran hari ini dan memberitahukan materi tentang materi untuk pertemuan selanjutnya, kemudan peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk mencari sebuah artikel dari koran yang berisi teks ulasan. Selanjutnya peneliti membagikan form pengamatan siswa terhadap guru dan jurnal siswa. Bel berbunyi tepat pukul 13:50 dan pembelajaran ditutup dengan membaca hamdallah.
38
2. Pertemuan Kedua a. Tahap Perencanaan Pada pertemuan kedua, perencanaan yang telah dibuat yakni: peneliti akan menanyakan tugas yang kemarin diberikan peneliti kemudaian peneliti akan memberikan materi lanjutan tentang teks ulasan yaitu mengenai teknik mencari tema utama dalam teks ulasan. Setelah itu, peneliti
bemberikan contoh
sebuah artikel dari koran yang berisi teks ulasan yang kemudian bersama-sama dengan siswa untuk mencari tema utama dari teks ulasan tersebut. Selesai itu, peneliti membagikan form penelitian seperti jurnal siswa dan form pengamatan siswa terhadap guru. Kemudian pelajaran ditutup dengan memberikan tugaas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah, kemudia menutup pelajar dengan hamdallah. b. Tahap Pelaksanaan Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 23 Oktober 2014 pukul 07:10 – 08:30 WIB. Peneliti mengkondisikan siswa dan memberikan jeda waktu kepada siswa untuk merelaksasikan diri. Siswa yang hadir tetap seperti pada pertemuan pertama, yakni 29 siswa. Setelah beberpa menit mengkondisikan siswa dan terlihat sudah lebih tenang, peneliti terlebih dahulu menanyakan tugas yang kemarin diberikan,
lalu
siswa
mengeluarkan
tugasnya.
Peneliti
mengecek hasil kerja siswa satu persatu dengan cara menghampiri meja siswa secara bertahap. Setelah selesai memeriksa, peneliti mengambil satu tugas dari salah satu siswa untuk dijadikan contoh pada materi hari ini.
39
Peneliti, dengan mengunakan power point dan in focus bemrikan materi selanjutnya, yaitu materi bagai mana cara mencari tema utama dalam sebuah teks ulasan. Kemudian dengan mengunakan contoh dari siswa, peneliti berasma-sama dengan siswa mencari tema utama dalam teks ulasan tersebut. Setelah dirasa siswa merasa cukup paham bagaimana cara mencari tema utama dalam sebuah teks ulasan, peneliti kembali memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah, tugasnya adalah kembali mencari sebuah artikel dari koran yang berisi teks ulasan, namun dengan tema yang telah ditentukan peneliti. Di akhir pelajaran, peneliti secara singkat menyimpulkan pelajaran hari ini dan kemudian membagikan jurnal siswa beserta form pengamatan siswa terhadap guru. Pelajaran ditutup dengan membaca hamdalah. c. Tahap Observasi Pada tahap observasi ini, peneliti melakukan pengamatan (observasi) untuk melihat, mengamati dan mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Hal yang paling peneliti perhatikan adalah masalah keaktifan dan interaksi siswa dengan guru di dalam kelas. Adapun hasil pengamatan yang diperoleh peneliti melalui lembar observasi pada pertemuan pertama dan kedua adalah sebagai berikut.
40
Tabel Pengamatan Tingkah Laku Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I
No
Aspek yang diamati Siswa
1
Menghormati
guru
ketika
masuk kelas Siswa
2
memperhatikan
penjelasan
guru
Pertemuan
Pertemuan
I
II
80
85
70
85
3
Siswa mengajukan pertanyaan
59
70
4
Siswa memberikan pendapat
65
80
5
Siswa menjawab pertanyaan guru
70
82
65
75
80
85
sampai akhir dan ikut membuat 65
80
Siswa bersikap baik, tidak gaduh dan
6
tidak mengobrol Siswa
7
mengerjakan
tugas
yang
diberikan Siswa mengikuti proses pembelajaran
8
kesimpulan Jumlah
554
642
Total skor = Jumlah skor yang diperoleh Jumlah aspek Total skor = Jumlah skor yang diperoleh Jumlah aspek = 554 = 69,25 8
= 642 = 80,25 8
41
Keterangan: Skala nilai aspek yang dinilai: 80—100
: Baik
60—79
: Cukup
10—59
: kurang
Skala nilai total skor rata-rata 80—100
: Tingkat kemampuan tinggi
60—79
: Tingkat kemampuan sedang
10—59
: Tingkat kempuan rendah
Pada tabel di atas, terlihat bahwa dari delapan aspek atau aktivitas siswa yang peneliti amati selama proses pembelajaran, diperoleh ratarata 69,25 dengan katagori tingkat kemampuan sedang di pertemuan pertama, dan rata-rata 80,25 dengan katogori tingkat kemampuan tinggi di pertemua ke dua, dengan demikian terjadi peningkatan yang baik pada tingkah laku siswa, walaupun belum signifikan karena masih ada beberapa yang kurang. Data lain yang peneliti peroleh adalah nilai hasil tes unjuk kerja siswa. Tabel Perolehan Nilai Tes Siklus I No
Nama Siswa
Tes Unjuk
Tes Unjuk
Kerja I
Kerja II
1
Alfian Amirullah
7
13
2
Alfina Dwi Yanti
7
10
3
Alwi Annisah Mawarti
8
14
4
Antika Suri Tauladan
7
12
5
Awaludin
6
1o
42
6
Dhaifina
8
14
7
Azzahra
8
14
8
Dymas M. Sidiq
7
12
9
Elfiysni Damayanti
7
14
10
Esa Anugrah
6
11
11
Fajriyani Rahmawati
6
11
12
Hisyam Refel
7
14
13
Isti Khorotun Ni’ma
7
12
14
M. Alfiansyah
7
12
15
M. Arifin Nugroho
6
10
16
M. Farhan Zidan
8
14
17
M. Ibanes
8
14
18
M. Resa
4
14
19
MK. Farhan
7
13
20
Najwa Nadhifa
7
11
21
Nofia Fajriyanti
6
10
22
Raihan Agus Tian
8
12
23
Rendi Nuh Ronadi
6
13
24
Risma Kus Paniyar
8
14
25
Sibiantoro Cahyadi
8
12
26
Wahyu Budi Utomo
6
12
27
Windy Fitriyangsih
7
13
28
Zulfa Karimah
7
11
29
Yoga Syafaris
7
11
Jumlah Skor
201
357
Jumlah Rata-rata
6,93
12,31
43
berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pemahaman siswa mengenai materi teks ulasan masih terbilang rendah pada tes I yakni dengan rata-rata 6,93. Kemudian tingkat pemahaman siswa mengenai teks ulasan pada tes II mengalami peningkatan, menjadi 12,31. Dengan melihat hasil tabel di atas, maka pencapaian nilai maksimal, yakni 20 masih jauh dari rata-rata tersebut. Untuk itu, peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya. Hal ini dilakukan
untuk
melihat,
memperbaiki
dan
mengingkatkan
kekurangan-kekurangan yang ada pada pertemuan pertama dan ke dua di siklus I ini. d. Tahap Refleksi Setelah melakukan penelitian mulai, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan sampai diketahui nilai tes siswa, maka dapat diketahui pula bahwa masih banyak kekurangan yang terjadi pada siklus I ini. Seperti ada beberapa siswa yang mendapat nilai rendah dalam tes unjuk kerja siswa. Perhatian siswa yang masih kurang folus terhadap guru, serta kurang fokusnya siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, hal ini menuntut peneliti untuk melakukan perbaikan dan penelitian lebih lanjut ke siklus II. Adapun yang menjadi tolak ukur dan perbandingan peneliti pada siklus II nantinya adalah hasil nilai tes siswa 1 dan 2 di siklus I dengan nilai tes siswa 3 dan 4 di siklus II, apakah terjadi peningkatan atau tidak.
D. Tindakan Pembelajaran Siklus II
1. Pertemuan Pertama a. Tahap Perencanaan
44
Perencanaan yang dilakukan untuk siklus II ini, peneliti kembali mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, silabus, form pengamatan siswa terhadap guru, jurnal siswa dan sebagainya. Untuk perencanaan ketika masuk kelas, peneliti akan menjelaskan
kepada
siswa
tentang
tujuan
pengulangan
pembelajaran ini. Siswa akan diberitahu bahwa nilai pada pertemuan sebelumnya kurang memuaskan, maka harus diadakan tes kembali. Setelah pemberitahuan itu, peneliti akan mengulang dan mengingatkan kembali sedikit materi tentang teks ulasan. Selanjutnya, setelah kegiatan tersebut berakhir, peneliti akan membagikan lembar pengamatan siswa terhadap guru dan jurnal siswa. Kemudian menutup pelajaran dengan memberikan tugas dan hamdalah. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama di siklus II ini dilakukan pada hari Selasa 4 November 2014, pukul 12:40 – 13:50 WIB. Pembelajaran di mulai dengan peneliti masuk ke kelas dan menanyakan kabar siswa, kemudian peneliti menyuruh siswa untuk mengeluarkan tugas yang di berikan peneliti pada pertemuan sebelumnya, lalu peneliti memeriksa satu per-satu tugas siswa. Setelah memeriksa, peneliti pun memberitahukan akan keadaan kurang tuntasnya hasil belajar siswa pada pertemuan sebelumnya. Kemudian peneliti menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran hari ini adalah untuk memberikan penguatan mengenai materi teks ulasan serta melakukan penilaian terhadap siswa sebagai penilaian tes unjuk kerja 3. Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran, peneliti kemudian megulang dan mengingatkan kembali materi teks ulasan. Setelah menyegarkan ingatan mereka, peneliti meminta siswa untuk
45
mencari sebuah artikel dari koran yang berisi teks ulasan. Kemudian peneliti mengiring siswa ke perpustakaan sekolah dan mengontrol siswa saat mencari artikel dari koran, hal ini dilakukan peneliti agar siswa tidak berbuat gaduh selama di dalam perpustakaan. Setelah semua siswa mendapatkan artikel dari koran yang berisi teks ulasan, peneliti kembali mengiring siswa kedalam kelas kemudian menjelaskan bagai mana mencari tema utama dari sebuah teks ulasan. Setelah dirasa siswa paham bagaimana cara mencari tema utama dari teks ulasan, kemudian peneliti kembali memberikan tugas kepada siswa untuk mencari sebuah artikel dari koran yang berisi teks ulasan dengan tema yang peneliti tentukan. Hal ini dilakukan agar siswa lebih matang dalam pemahaman pembelajaran teks ulasan. Setelah pembelajaran selesai, peneliti melakukan evaluasi kemudian peneliti membagikan jurnal siswa dan lembar pengamatan siswa terhadap guru. Setelah selesai semua, peneliti menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdalah.
2. Pertemuan Kedua a. Tahap Perencanaan Perencanaan yang dilakukan untuk pertemuan ke dua di siklus II
ini,
peneliti
mempersiapkan
rencana
pelakasanaan
pembelajaran, silabus, form pengamatan siswa terhadap guru, jurnal siswa dan angket. Untuk perencanaan ketika masuk kelas, peneliti akan menanyakan terlebih dahulu tentang tugas yang peneliti berikan, kemudian peneliti akan menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pengulangan pembelajaran ini, siswa akan diberitahu bahwa nilai pada pertemuan sebelumnya masih kurang
46
memuaskan.
Setelah
pemberitahuan
itu,
peneliti
akan
mengevaluasi satu persatu tugas yang dikerjakan siswa. Evaluasi tersebut untuk penguatan pemahaman siswa. Selanjutnya, setelah kegiatan tersebut berkahir, peneliti akan membagikan lembar pengamatan siswa terhadap guru, jurnal siswa dan angket, kemudian menutup pelajaran dengan hamdallah. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 6 November 2014 pukul 07:10—08:30 WIB. Pembelajaran dimulai dengan menanyakan kabar
siswa.
menanyakana
Setelah tugas
menanyakan
yang
peneliti
kabar berikan
siswa, di
peneliti
pertemuan
sebelumnya, kemudian peneliti menyuruh siswa pengeluarkan tugasnya. Kemudian peneliti pun memberitahukan akan keadaaan kurang tuntasnya hasil belajar siswa pada pertemuan sebelumnya. Kemudian peneliti menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran hari ini adalah untuk menuntasakan serta memberikan penguatan mengenai materi teks ulasan serta melakukan penilaian terhadap siswa sebagai tes unjuk kerja 4. Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran, peneliti kemudian mengulang dan mengingatkan kembali materi teks ulasan. Pengulangan materi ini dengan menggunakan contoh dari tugas salah satu siswa. Setelah pemahaman siswa dirasa lebih dalam dari pertemuan berikutnya, hal ini dapat dibuktikan ketika peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai materi teks ulasan, siswa sudah dapat menjawab tanpa harus membukabuka buku kembali.
47
Di akhir pembelajaran, peneliti kembali mengevaluasi dan menyimpulkan materi hari ini. Setelah selesai mengevaluasi, peneliti membagikan jurnal siswa, lembar pengamatan siswa terhadap guru dan angket. Setelah semuanya selesai penelti menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah. c. Tahap Observasi
Tabel Pengamatan Tingkah Laku Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I
No
1
2
3
4
5
Aspek yang diamati Siswa Menghormati guru ketika masuk kelas Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa mengajukan pertanyaan Siswa memberikan pendapat Siswa menjawab pertanyaan guru
Siklus I
Siklus II
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan I
Pertemuan II
80
85
85
75
70
85
90
95
59
70
75
75
65
80
80
83
70
82
85
85
65
75
85
87
80
85
90
95
Siswa bersikap baik, 6
tidak gaduh dan tidak mengobrol
7
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan
48
Siswa mengikuti proses 8
pembelajaran sampai akhir dan ikut membuat
65
80
85
90
554
642
675
697
kesimpulan Jumlah
Total skor pertemuan I
= Jumlah skor yang diperoleh = 554 = 69,25 Jumlah aspek
8
Total skor pertemuan II = Jumlah skor yang diperoleh = 642 = 80,25 Jumlah aspek Total skor pertemuan I
8
= Jumlah skor yang diperoleh = 675 = 84,37 Jumlah aspek
8
Total skor pertemuan II = Jumlah skor yang diperoleh = 697 = 87,13 Jumlah aspek
8
Keterangan: Skala nilai aspek yang dinilai: 80—100
: Baik
60—79
: Cukup
10—59
: kurang
Skala nilai total skor rata-rata 80—100
: Tingkat kemampuan tinggi
60—79
: Tingkat kemampuan sedang
10—59
: Tingkat kempuan rendah Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan
antara tingkah laku siswa di siklus I, dengan di siklus II. Adapun dari 8 aspek yang diamati, diperoleh rata-rata 69,25 dengan katagori tingkat kemampuan sedang di siklus I pertemuan pertama. Kemudian
49
diperoleh rata-rata 80,25 dengan katagori tingkat kemampuan tinggi di siklus II pertemuan kedua, setelah diperoleh rata-rata 84,37 dengan katagori tingkat kemampuan tinggi di pertemuan pertama siklus II dan rata-rata 87,13 dengan katagori tingkat kemampuan tinggi di siklus II pertemuan kedua. Tabel Perolehan Nilai Tes Siklus I dan II Siklus I No
Nama Siswa
Siklus II
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan
I
II
I
II
1
Alfian Amirullah
7
13
14
18
2
Alfina Dwi Yanti
7
10
16
19
3
Alwi Annisah Mawarti
8
14
13
17
4
Antika Suri Tauladan
7
12
13
17
5
Awaludin
6
1o
13
19
6
Dhaifina
8
14
16
19
7
Azzahra
8
14
12
18
8
Dymas M. Sidiq
7
12
16
19
9
Elfiysni Damayanti
7
14
13
17
10
Esa Anugrah
6
11
14
17
11
Fajriyani Rahmawati
6
11
12
18
12
Hisyam Refel
7
14
15
19
13
Isti Khorotun Ni’ma
7
12
15
19
14
M. Alfiansyah
7
12
11
17
15
M. Arifin Nugroho
6
10
14
18
16
M. Farhan Zidan
8
14
13
18
17
M. Ibanes
8
14
15
19
50
18
M. Resa
4
14
15
19
19
MK. Farhan
7
13
15
19
20
Najwa Nadhifa
7
11
16
19
21
Nofia Fajriyanti
6
10
16
19
22
Raihan Agus Tian
8
12
13
17
23
Rendi Nuh Ronadi
6
13
13
17
24
Risma Kus Paniyar
8
14
14
19
25
Sibiantoro Cahyadi
8
12
14
19
26
Wahyu Budi Utomo
6
12
16
19
27
Windy Fitriyangsih
7
13
13
17
28
Zulfa Karimah
7
11
14
19
29
Yoga Syafaris
7
11
14
19
Jumlah Skor
201
357
408
530
Jumlah Rata-rata
6,93
12,31
14,10
18,23
Berdasarkan tabel nilai hasil tes unjuk kerja di atas dapat dilihat bahwa tingkat pemahaman siswa tentang materi teks ulasan mengalami peningkatan. Dari nilai rata-rata 6,93 pada pertemuan pertama di siklus I, menjadi 18,23 pada pertemuan kedua di siklus II. Peningkatan ini sangatlah memuaskan, karena hal ini menunjukan bahwa pemanfaatan media pemberian tugas dapat memperdalam pengetahuan siswa tentang materi teks ulasan. d. Tahap Refleksi Berikut hasil refleksi dari tindakan yang telah dilakukan: -
Secara garis besar tujuan pemanfaatan media pemberian tugas adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa yang
51
dirasa kurang ketika guru menjelaskan di dalam kelas, kurangnya pemahaman tersebut salah satunya disebabkan karena minimnya waktu pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah,
hal
tersebut
yang
menuntut
guru
untuk
memberikan tugas kepada siswa agar siswa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang meteri tersebut saat di luar kelas. -
Terjadi perubahan perilaku dalam proses pembelajaran, siswa menjadi lebih aktif ketika guru menanyakan atau sedang menjelaskan tentang materi teks ulasan. Keaktifan siswa tersebut terjadi karena wawasan ilmu siswa bertambah ketika mereka mengerjakan tugas, sehingga saat dikelas pembelajaran berjalan secara dua arah.
-
Berikut ini analisis form pengamatan siswa terhadap guru:
Tabel Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan I)
No
1
Aktivitas Guru
Sebelum memulai pelajaran guru
Jumlah Jawaban
Persentase Jawaban
Ya
Tidak
Ya
Tidak
21
8
73,33%
26,67%
menanyakan kabar siswa 2
Guru menyampaikan tujuan pelajaran
23
6
80%
20%
3
Guru menanyakan pengalaman siswa
17
12
60%
40%
dalam mencari sebuah artikel berisi teks ulasan
52
4
Guru
menjelaskan
hal-hal
yang
29
0
100%
0%
Guru memberikan kesempatan pada
25
4
86,67%
13,33%
21
8
73,33%
26,67%
23
6
80%
20%
berkaitan dengan teks ulasan 5
siswa
untuk
berpendapat
atau
bertanya
6
Guru
menyimpulkan
materi
pembelajaran 7
Guru menutup pelajaran dengan baik
Pada poin pertama, sebelum memulai pelajaran guru menanyakan kabar siswa mendapat respons sebesar 73,33%. Hal ini merupakan hal yang positif di awal pertemuan karena mereka langsung menyambut positif pelajaran saat itu. Poin kedua, guru menyampaikan tujuan pembelajaran mendapat respon sebesar 80%. Poin ketiga, guru menanyakan pengalaman siswa dalam mencari sebuah artikel berisi teks ulasan mendapat respons 60%. Kemudian pada poin keempat, guru menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan teks ulasan mendapat respon 100%. Ini berarti bahwa siswa memberikan perhatian lebih kepada guru ketika guru menjelaskna materi poin ke lima. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpendapat atau bertanya mendapatkan
respons
sebanyak
86,67%.
Poin
keenam,
guru
menyimpulkan materi pelajaran mendapat respons 73,33%. Poin ketujuh, guru menutup pelajaran dengan baik mendapat respon sebanyak 80%.
53
Tabel Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan II)
No
1
2
3
Jumlah Jawaban
Aktivitas Guru Sebelum memulai pelajaran guru menanyakan kabar siswa Guru menyampaikan tujuan pelajaran Guru menanyakan kesulitan siswa pada materi teks ulsan
Persentase Jawaban
Ya
Tidak
Ya
Tidak
25
4
86,67%
13,33%
23
6
80%
20%
21
8
73,33%
26,67%
29
0
100%
0%
25
4
86,67%
13,33%
25
4
86,67%
13,33%
29
0
100%
0%
Guru menugaskan siswa untuk 4
mencari sebuah artikel yang berisi teks usalasan
5
6
7
Guru
mengevaluasi
materi
teks ulasan Guru menyimpulkan materi pembelajaran Guru
menutup
dengan baik
pelajaran
Pada pertemuan kedua, di poin pertama guru menanyakan kabar siswa mendapat respons lebih baik dari pertemuan sebelumnya, yakni sebanyak 86,67%. Poin kedua, guru menyampaikan tujuan pelajaran mendapat respons sebanyak 80%. Kemudian di poin ke tiga, guru menanyakan kesulitan siswa pada materi teks ulasan mendapat respons sebanyak73,33%. Pada poin selanjutnya, yakni poin keempat, guru menugaskna siswa untuk mencari sebuah artikel yang berisis teks
54
ulasan mendapat respons penuh sebanyak 100%. Pada poin kelima dan keenam,
guru
mengevaluasi
materi
teks
ulasan
dan
guru
menyimpulkan materi pembelajaran mendapatkan respons sebesar 86,67%. Hal ini karena saat membahasan dan mengevaluasi materi teks ulasan, terdapat siswa yang mengobrol dan meminta izin untuk ke kamar mandi. Pada poin terakhir, guru menutup pelajaran dengan baik, mendapat respons penuh sebnyak 100%. Pada tabel di pertemuan kedua ini, dapat terlihat bahwa guru dalam hal ini adalah peneliti itu sendiri sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan lebih baik. Ini dapat dilihat bahwa dua dari tujuh poin yang ada mendapat respons penuh dari siswa. Akan tetapi, masih ada beberapa kegiatan yang masih kurang mendapatkan respons dari siswa, seperti ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran, lalu saat guru menanyakan kesulitan siswa dalam materi teks ulasan, ketika guru mengevaluasi dan menyimpulkan.
Tabel Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan III)
No
1
2 3
Aktivitas Guru Sebelum memulai pelajaran guru menanyakan kabar siswa Guru mengulang kembali materi teks ulasan Guru memberikan penilaian
Jumlah Jawaban
Persentase Jawaban
Ya
Tidak
Ya
Tidak
29
0
100%
0%
25
4
86,67%
13,33%
29
0
100%
0%
55
Guru menugaskan siswa untuk 4
mencari sebuah artikel yang berisi teks usalan dengan tema
29
0
100%
0%
27
2
93,33%
6,67%
27
2
93,33%
6,67%
29
0
100%
0%
yang telah guru tentukan 5
6
7
Guru mengevaluasi materi teks ulasan Guru
menyimpulkan
materi
pembelajaran Guru menutup pelajaran dengan baik
Pada tabel di pertemuan ketiga ini, poin pertama, ketiga, keempat dan terakhir, guru menanyakan
kabar siswa, guru
memberikan penilalian, guru menugaskan siswa untuk mencari sebuah artikel dari koran yang berisi teks ulasan dengan tema yang telah ditentukan oleh guru dan guru menutup pelajaran dengan baik mendapat respons penuh, yakni sebnyak 100%. Sedangkan poin kedua, guru mengulang kembali materi teks ulasan mendapat respons sebanyak 86,67%. Kemudian poin kelima dan keenam, guru mengevaluasi dan menyimpulkan materi pembelajaran mendapatkan respons sebesar 93,33%. Tabel Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan IV)
No
Aktivitas Guru
1
Sebelum memulai pelajaran
Jumlah Jawaban
Persentase Jawaban
Ya
Tidak
Ya
Tidak
29
0
100%
0%
56
guru menanyakan kabar siswa 2 3
Guru
kembali
materi teks ulasan Guru memberikan penilaian Guru
4
mengulang
menugaskan
25
4
86,67%
13,33%
29
0
100%
0%
29
0
100%
0%
27
2
93,33%
6,67%
27
2
100%
0%
29
0
100%
0%
siswa
untuk mencari sebuah artikel yang berisi teks usalan dengan tema yang telah guru tentukan
5
6
7
Guru
mengevaluasi
materi
teks ulasan Guru menyimpulkan materi pembelajaran Guru
menutup
pelajaran
dengan baik
Hasil yang terdapat pada tabel di pertemuan keempat ini, dapat terlihat bahwa guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan sangat baik dan semaksimal mungkin. Siswa pun sudah lebih banyak memperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
e. Berdasarkan Jurnal Siswa
Tabel Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan I)
No
Aktivitas Guru
Opsi Jawaban/Jumlah/Persentase A
B
C
D
57
1
Materi
Terlalu sulit
Sulit
Mudah
Sangat mudah
pembelajaran
0 (0%)
4 (13,33%)
17 (60%)
8 (26,67%)
Artikel yang
Sangat menarik
Menarik
Kurang
Membosankan
dipilih sebagai
15 (53,33%)
8 (26,67%)
menarik
0 (0%)
yang diberikan: 2
6 (20%)
contoh teks ulasan: 3
Cara guru
Baik sekali
Baik
Cukup
Perlu
mengajarkan
17 (60%)
10 (33,33%)
0 (0%)
ditingkatkan 2 (6,67%)
materi teks ulasan 4
Dalam
Sangat
Bersemangat
Kurang
Terpaksa
mengajarkan
bersemangat
15 (53,33%)
bersemanga
0 (0%)
marteri teks
14 (46,67%)
t
ulasan, guru
0 (0%)
terlihat:
5
Pemanfaatan
Sangat
Berpengaruh
Tidak
Sangat tidak
media
berpengaruh
21 (73,33%)
berpengaruh
berpengaruh
pemberian
6 (20%)
2 (6,67%)
0 (0%)
tugas berdampak: 6
Bagaimana
Sangat
kesanmu
menyenangkan
tentang
8 (26,67%)
pembelajaran hari ini:
Menyenangkan Membosank 21 (73,33%)
Sangat
an
membosankan
0 (0%)
0 (0%)
58
Poin pertama, materi pembelajaran yang diberikan mendapat respons 0% menjawab terlalu sulit, 13,33% menjawab sulit, 60% menjawab mudah dan 26,67% menjawab sangat mudah. Poin kedua, artikel yang dipilih sebagai contoh teks ulasan mendapat respons 53,33% menjawab sangat menarik, 26,67% menjawab menarik, 20% menjawab kurang menarik, dan 0% menjawab membosankan. Poin ketiga, cara guru mengajarkan materi teks ulasan mendapat respons 60% menjawab baik sekali, 33,33% menjawab baik, 0% menjawab cukup, dan 6,67% menjawab perlu ditingkatkan. Poin keempat, dalam mengajarkan materi teks ulasan guru terlihat sangat bersemangat mendapat respons 46,67% , bersemangat mendapat respons 53,33%, kurang bersemangat mendapat respons 0%, dan terpaksa mendapat respons 0%. Poin kelima, pemanfaatan media pemberian tugas berdampak sangat berpengaruh mendapat respons 20%, berpengaruh mendapat respons 73,33%, tidak berpengaruh mendapat respons 6,67% dan membosankan mendapat respons 0%. Poin keenam, bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini, 26,67%
menjawab
sangat
menyenangkan,
73,33%
menjawab
menyenangkan, 0% menjawab membosankan dan o% menjawab sangat menyenangkan. Dari jurnal siswa pertemuan pertama di atas, dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran teks ulasan yang diberikan siswa termasuk mudah dipahami oleh siswa. Sebagian besar siswa menyatakan bahwa materi yang diberikan mudah dan menarik. Selain itu di mata siswa, cara guru mengajarkan sudah baik dan terlihat bersemangat.
59
Tabel Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan II)
No
Aktivitas Guru
1
Opsi Jawaban/Jumlah/Persentase A
B
C
D
Materi
Terlalu sulit
Sulit
Mudah
Sangat mudah
pembelajaran
0 (0%)
4 (13,33%)
15 (53,33%)
10 (26,67%)
Artikel yang
Sangat
Menarik
Kurang
Membosankan
dipilih sebagai
menarik
8 (26,67%)
menarik
0 (0%)
contoh teks
21 (73,33%)
yang diberikan: 2
0 (0%)
ulasan: 3
Cara guru
Baik sekali
Baik
Cukup
Perlu
mengajarkan
17 (60%)
12 (40%)
0 (0%)
ditingkatkan
materi teks ulasan 4
0 (0%)
Dalam
Sangat
Bersemanga
Kurang
Terpaksa
mengajarkan
bersemangat
t
bersemangat
0 (0%)
marteri teks
21 (73,33%)
6 (20%)
2 (6,67%)
Sangat
Berpengaru
Tidak
Sangat tidak
berpengaruh
h
berpengaruh
berpengaruh
4 (13,33%)
23 (80%)
0 (0%)
2 (6,67%)
ulasan, guru terlihat:
5
Pemanfaatan media pemberian tugas berdampak:
60
6
Bagaimana
Sangat
Menyenang
Membosanka
Sangat
kesanmu tentang
menyenangka
kan
n
membosankan
pembelajaran hari
n
6 (20%)
0 (0%)
0 (0%)
ini:
23 (80%)
Poin pertama, materi pembelajaran yang diberikan mendapat respons 0% menjawab terlalu sulit, 13,33% menjawab sulit, 53,33% menjawab mudah dan 23,33% menjawab sangat mudah. Poin kedua, artikel yang dipilih sebagai contoh teks ulasan mendapat respons 73,33% menjawab sangat menarik, 26,67% menjawab menarik, 0% menjawab kurang menarik, dan 0% menjawab membosankan. Poin ketiga, cara guru mengajarkan materi teks ulasan mendapat respons 60% menjawab baik sekali, 40% menjawab baik, 0% menjawab cukup, dan 0% menjawab perlu ditingkatkan. Poin keempat, dalam mengajarkan materi tek ulasan guru terlihat sangat bersemangat mendapat respons 73,33% , bersemangat mendapat respons 20%, kurang bersemangat mendapat respons 6,67%, dan terpaksa mendapat respons 0%. Poin kelima, pemanfaatan media pemberian tugas berdampak sangat berpengaruh mendapat respons 13,33%, berpengaruh mendapat respons
80%,
tidak
berpengaruh
mendapat
respon
0%
dan
membosankan mendapat respons 6,67%. Poin keenam, bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini, 80% menjawab sangat menyenangkan, 20% menjawab menyenangkan, 0%
menjawab
membosankan
dan
o%
menjawab
sangat
menyenangkan. Dari jurnal siswa di atas dapat diketahui bahwa materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa merupakan materi yang
61
mudah dan menarik, hal ini terjadi karena di mata siswa, cara guru mengajarkan materi teks ulasan di pertemuan kedua ini lebih baik dibandingkan dengan pertemuan pertama.
Tabel Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan III)
No
Aktivitas Guru
1
Opsi Jawaban/Jumlah/Persentase A
B
C
D
Materi
Terlalu sulit
Sulit
Mudah
Sangat
pembelajaran
0 (0%)
2 (6,67%)
15 (53,33%)
mudah
yang diberikan: 2
12 (40%)
Artikel yang
Sangat
Menarik
Kurang
Membosank
dipilih sebagai
menarik
4 (13,33%)
menarik
an
contoh teks
25 (86,67%)
0 (0%)
0 (0%)
ulasan: 3
Cara guru
Baik sekali
Baik
Cukup
Perlu
mengajarkan
25 (86,67%)
2 (6,67%)
2 (6,67%)
ditingkatkan
materi teks ulasan 4
0 (0%)
Dalam
Sangat
Bersemangat
Kurang
Terpaksa
mengajarkan
bersemangat
14 (46,67%)
bersemanga
0 (0%)
marteri teks
15 (53,33%)
ulasan, guru terlihat:
t 0 (0%)
62
5
6
Pemanfaatan
Sangat
Berpengaruh
media pemberian
berpengaruh
14 (46,67%)
tugas berdampak:
15 (53,33%)
Bagaimana
Sangat
kesanmu tentang
menyenangkan
pembelajaran hari
23 (80%)
Tidak
berpengaruh berpengaruh 0 (0%)
Menyenangkan Membosank 6 (20%)
Sangat tidak
0 (0%) Sangat
an
membosank
0 (0%)
an
ini:
0 (0%)
Poin pertama, materi pembelajaran yang diberikan mendapat respons 0% menjawab terlalu sulit, 6,67% menjawab sulit, 53,33% menjawab mudah dan 40% menjawab sangat mudah. Poin kedua, artikel yang dipilih sebagai contoh teks ulasan mendapat respons 86,67% menjawab sangat menarik, 13,33% menjawab menarik, 0% menjawab kurang menarik, dan 0% menjawab membosankan. Poin ketiga, cara guru mengajarkan materi teks ulasan mendapat respons 86,67% menjawab baik sekali, 6,67% menjawab baik, 6,67% menjawab cukup, dan 0% menjawab perlu ditingkatkan. Poin keempat, dalam mengajarkan materi tek ulasan guru terlihat sangat bersemangat mendapat respons 53,33% , bersemangat mendapat respons 46,67%, kurang bersemangat mendapat respons 0%, dan terpaksa mendapat respons 0%. Poin kelima, pemanfaatan media pemberian tugas berdampak sangat berpengaruh mendapat respons 53,33%, berpengaruh mendapat respons 46,67%, tidak berpengaruh mendapat respons 0% dan membosankan mendapat respons 0%. Poin keenam, bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini, 80% menjawab sangat menyenangkan, 20% menjawab menyenangkan,
63
0%
menjawab
membosankan
dan
o%
menjawab
sangat
menyenangkan.
Tabel Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan IV)
No
Aktivitas Guru
1
Opsi Jawaban/Jumlah/Persentase A
B
C
D
Materi
Terlalu sulit
Sulit
Mudah
Sangat mudah
pembelajaran
0 (0%)
0 (0%)
15 (53,33%)
14 (46,67%)
Artikel yang
Sangat
Menarik
Kurang
Membosankan
dipilih sebagai
menarik
4 (13,33%)
menarik
0 (0%)
contoh teks
25 (86,67%)
yang diberikan: 2
0 (0%)
ulasan: 3
Cara guru
Baik sekali
Baik
Cukup
Perlu
mengajarkan
27 (93,33%)
2 (6,67%)
0 (0%)
ditingkatkan
materi teks
0 (0%)
ulasan 4
Dalam
Sangat
Bersemanga
Kurang
Terpaksa
mengajarkan
bersemangat
t
bersemangat
0 (0%)
marteri teks
15 (53,33%)
14 (46,67%)
(0%)
ulasan, guru terlihat:
64
5
Sangat
Berpengaru
Tidak
Sangat tidak
berpengaruh
h
berpengaruh
berpengaruh
23 (80%)
6 (20%)
0 (0%)
2 (6,67%)
Sangat
Menyenang
Membosanka
Sangat
menyenangkan
kan
n
membosankan
23 (80%)
6 (20%)
0 (0%)
0 (0%)
Pemanfaatan media pemberian tugas berdampak:
6
Bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini:
Poin pertama, materi pembelajaran yang diberikan mendapat respons 0% menjawab terlalu sulit, 0% menjawab sulit, 53,33% menjawab mudah dan 46,67% menjawab sangat mudah. Poin kedua, artikel yang dipilih sebagai contoh teks ulasan mendapat respons 86,67% menjawab sangat menarik, 13,33% menjawab menarik, 0% menjawab kurang menarik, dan 0% menjawab membosankan. Poin ketiga, cara guru mengajarkan materi teks ulasan mendapat respons 93,33% menjawab baik sekali, 6,67% menjawab baik, 0% menjawab cukup, dan 0% menjawab perlu ditingkatkan. Poin keempat, dalam mengajarkan materi tek ulasan guru terlihat sangat bersemangat mendapat respons 53,33% , bersemangat mendapat respons 46,67%, kurang bersemangat mendapat respons 0%, dan terpaksa mendapat respons 0%. Poin kelima, pemanfaatan media pemberian tugas berdampak sangat berpengaruh mendapat respons 80%, berpengaruh mendapat respons 20%, tidak berpengaruh mendapat respons 0% dan membosankan mendapat respons 0%.
65
Poin keenam, bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini, 80% menjawab sangat menyenangkan, 20% menjawab menyenangkan, 0%
menjawab
membosankan
dan
o%
menjawab
sangat
menyenangkan. Dari jurnal pertemuan keempat diatas, dapat terlihat bahwa materi
teks ulasan yang diberikan guru dirasa mudah dan sangat
menarik siswa dalam mempelajarinya. Cara guru mengajarkan materi juga semakin baik, terbukti dari pilihan jawaban sebagian besar siswa yang memilih jawaban baik sekali. Selain itu, sebagian besar siswa merasa senang dengan pembelajaran yang telah berlangsung.
f. Hasil Refleksi Secara keseluruhan, jika dilihat dari analisis di atas, kemampuan siswa dalam memahami materi teks ulasan terlihat dalam skor yang dicapai, baik dari hasil tes maupun dari jurnal siswa. Skor rata-rata kelas yang dicapai saat tes unjuk kerja pada pertemuan pertama siklus I adalah 6,93 dan rata-rata nilai tes unjuk kerja pertemuan kedua adalah
12,31. Sedangkan
skor rata-rata kelas yang dicapai saat
pertemuan pertama siklus II adalah 14,10 dan rata-rata nilai tes unjuk kerja pertemuan ker=dua adalah 18,23. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat pemahaman siswa dalam materi teks ulasan sudah lebih baik dan meningkat. Maka tidak ada alasan bagi peneliti untuk melanjutkan penelitian ke siklus III, karena nilai akhir pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya.
66
E. Analisis Data 1. Analisis Data Hasil Kuesioner
Tabel Data Hasil Kuesioner Siswa Terhadap Pemanfaatan Media Pemberian Tugas
No
Pertanyaan
SS
S
KS
TS
STS
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
21
72,2
8
27,
0
0
0
0
0
0
14
50
13
44,44
2
5,56
0
0
0
0
Tugas yang diberikan guru Bahasa Indonesia 1
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Guru Bahasa Indonesia 2
menanamkan nilai kejujuran dalam setiap tugas
67
Tugas yang diberikan Guru Bahasa Indonesia 3
bersumber
13,8
9
30,56
14
50
4
0
0
0
0
1
2,78
18
14
50
15
50
0
0
0
kepada
9
2
5,56
0
0
pemahaman, bukan hanya teori PR yang diberikan guru Bahasa Indonesia menuntut siswa 4
untuk bekerja sama dengan
63,8 9
10
33, 33
teman, kakak atau orang tuanya
Tugas yang diberikan guru Bahasa 5
Indonesia mudah dimengerti karena sudah dijelaskan oleh
0
0
0
68
guru Bahasa Indonesia cara pengerjaannya
Teknik mengajar yang digunakan guru 6
Bahasa
23
77,78
6
22,22
0
0
0
0
0
0
17
58,33
11
38,89
1
2,78
0
0
0
0
6
19,44
20
72,22
2
5,56
0
0
1
8
27,78
17
58,33
4
13,8
0
0
0
Indonesia mudah untuk dipahami Guru Bahasa Indonesia memberikan 7
tugas sesuai dengan kemampuan siswa Guru Bahasa Indonesia memberikan penjelasan
8
kembali jika ada siswa yang
2,7 8
kesulitan untuk mengerjakan tugas 9
Guru Bahasa
0
69
Indonesia
9
mengulas kembali materi yang telah diajari untuk pemantapan pemahaman materi Guru Bahasa Indonesia mengaitkan 10
materi
6
22,22
23
77,78
0
5
16,67
17
58,33
7
10
36,11
19
63,89
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
selanjutnya dengan materi sebelumnya Guru Bahasa Indonesia akan mengkonfirmas i dan memantau 11
tugas yang memerlukan
22,2 2
waktu panjang untuk pengerjaannya Guru Bahasa 12
Indonesia memberikan bantuan untuk
0
70
siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas, terutama yang berkaitan dengan pelajaran lain Guru Bahasa Indonesia mengevaluasi 13
hasil pekerjaan
15
50
14
50
0
0
0
0
0
0
17
58,33
12
41,67
0
0
0
0
0
0
9
30,56
19
63,89
1
5,56
0
0
0
0
siswa dan merevisi jika ada kesalahan Guru Bahasa Indonesia memberikan 14
waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas Guru Bahasa Indonesia membangun ide
15
siswa terlebih dahulu untuk digunakan sebagai contoh
71
sehingga tugas mudah dikerjakan
Guru Bahasa Indonesia membangun ide siswa terlebih 16
dahulu untuk digunakan
4
13,89
20
69,44
5
3
11,11
18
61,11
7
4
13,89
6
22,22
14
16,6 7
0
0
0
0
0
1
2
5,56
3
0
sebagai contoh sehingga tugas mudah dikerjakan Guru Bahasa Indonesia beserta siswa 17
mengadakan
25
diskusi untuk
2,7 8
menambah pengetahuan Guru Bahasa Indonesia 18
memberikan kesempatan pada siswa
47,2 2
11, 11
72
untuk bertanya, terkait pelajaran yang disampaikan guru Bahasa Indonesia Guru Bahasa Indonesia menganalogika 19
n materi pelajaran
11
38,33
15
52,78
2
5,56
0
0
1
17
58,33
10
36,11
2
2,78
0
0
0
2,7 8
dengan kehidupan sehari-hari Guru Bahasa Indonesia 20
memberikan penilaian secara objektif
Pada poin pertama dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 21 orang atau 72,22%, yang menyatakan setuju sebanyak 8 orang atau 27,78%, dengan demikian pada umumnya siswa setuju dengan tugas yang diberikan guru Bahasa Indonesia berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pada poin kedua dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 14 orang atau 50% yang menyatakan setuju sebanyak 13 orang atau
0
73
44,44%, sedangkan yang menyatakan kurang setuju 2 orang atau 5,56%, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia menanamkan nilai kejujuran dalam setiap tugas. Pada poin ketiga dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 9 orang atau 30,56% yang menyatakan setuju sebanyak 14 orang atau 50%, sedangkan yang menyatakan kurang setuju 4 orang atau 13,89%, dan yang menyatakan tidak setuju 2 orang atau 5,56%, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika tugas yang diberikan guru Bahasa Indonesia bersumber kepada pemahaman, bukan hanya teori. Pada poin keempat dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 0 orang atau 0% yang menyatakan setuju sebanyak 0 orang atau 0%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 1 orang atau 2,78% ,
yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 18 orang atau 63,89%, yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 10 orang atau 33,33% dengan demikian pada umumnya siswa tidak setuju jika PR yang diberikan guru Bahasa Indonesia menuntut siswa untuk bekerja sama dengan teman, kakak atau orang tuanya. Pada poin kelima dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 14 orang atau 50%, yang menyatakan setuju sebanyak 15 orang atau 50%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian siswa setuju jika tugas yang diberikan guru Bahasa Indonesia mudah dimengerti karena sudah dijelaskan oleh guru Bahasa Indonesia cara pengerjaannya. Pada poin keenam dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
74
sebanyak 23 orang atau 77,78%, yang menyatakan setuju sebanyak 6 orang atau 22,22%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa sangat setuju dengan teknik mengajar yang digunakan guru Bahasa Indonesia mudah untuk dipahami. Pada poin ketujuh dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 11 orang atau 38,89%, yang menyatakan setuju sebanyak 17 orang atau 58,33%, yang menyatakan kurang setuju 1 orang atau 2,78%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0%, sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0%, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia memberikan tugas sesuai dengan kemampuan siswa. Pada poin kedelapan disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 6 orang atau 19,44%, yang menyatakan setuju sebanyak 20 orang atau 72,22%, yang menyatakan kurang setuju 2 orang atau 5,56%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 1 orang atau 2,78%, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa indonesia memberikan penjelasan kembali jika ada siswa yang kesulitan untuk mengerjakan tugas. Pada poin kesembilan dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 8 orang atau 27,78%, yang menyatakan setuju sebanyak 17 orang atau 58,33%, yang menyatakan kurang setuju 4 orang atau 13,89%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia
75
mengulas kembali materi yang telah diajari untuk pemantapan pemahaman materi Pada poin kesepuluh dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 6 orang atau 22,22%, yang menyatakan setuju sebanyak 23 orang atau 77,78%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia mengaitkan materi selanjutnya dengan materi sebelumnya Pada poin kesebelas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5 orang atau 16,67%, yang menyatakan setuju sebanyak 17 orang atau 58,33%, yang menyatakan kurang setuju 7 orang atau 22,22%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia akan mengkonfirmasi dan memantau tugas yang memerlukan waktu panjang untuk pengerjaannya. Pada Poin kedua belas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10 orang atau 36,11%, yang menyatakan setuju sebanyak 19 orang atau 63,89%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia memberikan bantuan untuk siswa yang kesulitan dalam pengerjaan tugas terutama yang berkaitan dengan pelajaran lain. Berdasarkan pada poin ketiga belas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat
76
setuju sebanyak 15 orang atau 50%, yang menyatakan setuju sebanyak 14 orang atau 50%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru bahasa indonesia mengevaluasi hasil pekerjaan siswa dan merevisi jika ada kesalahan. Berdasarkan pada poin keempat belas dapat disimpulkan bahwa ratarata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak17 orang atau 58,33%, yang menyatakan setuju sebanyak 12 orang atau 41,67%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak setuju 0, sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa sanggat setuju jika guru Bahasa Indonesia memberikan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas. Berdasarkan pada poin kelima belas dapat disimpulkan bahwa ratarata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 9 orang atau 30,56%, yang menyatakan setuju sebanyak 19 orang atau 63,89%, yang menyatakan kurang setuju 1 orang atau 5,56%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia memberikan contoh dengan hasil tugas siswa yang terbaik. Berdasarkan pada poin ke enam belas dapat disimpulkan bahwa ratarata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 4 orang atau 13,89%, yang menyatakan setuju sebanyak 20 orang atau 69,44%, yang menyatakan kurang setuju 5 orang atau 16,67%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia membangun ide siswa terlebih dahulu untuk digunakan sebagai contoh sehingga tugas mudah dikerjakan.
77
Berdasarkan pada poin ketujuh belas dapat disimpulkan bahwa ratarata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 3 orang atau 11,11%, yang menyatakan setuju sebanyak 18 orang atau 61,11%, yang menyatakan kurang setuju 7 orang atau 25%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 1 orang atau 2,78%, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia beserta siswa mengadakan diskusi untuk menambah pengetahuan Berdasarkan poin kedelapan belas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 4 orang atau 13,89%, yang menyatakan setuju sebanyak 6 orang atau 22,22%, yang menyatakan kurang setuju 14 orang atau 47,22%, yang menyatakan tidak setuju 2 orang atau 5,56%,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 3 orang atau 11,11%, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya terkait pelajaran yang disampaikan guru Bahasa Indonesia. Berdasarkan pada poin kesembilan belas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju sebanyak 11 orang atau 38,33%, yang menyatakan setuju sebanyak 15 orang atau 52,78%, yang menyatakan kurang setuju 2 orang atau 5,56%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 1 orang atau 2,78%, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia menganalogikan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan poin kedua puluh dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat
78
setuju sebanyak 17 orang atau 58,33%, yang menyatakan setuju sebanyak 10 orang atau 36,11%, yang menyatakan kurang setuju 2 orang atau 2,78%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa sangat setuju jika guru Bahasa Indonesia memberikan penilaian secara objektif. Dari data penelitian di atas tentang pengaruh metode pemberian tugas rumah terhadap motivasi belajar siswa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil data tersebut berkaitan dengan pengaruh metode pemberian tugas rumah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil observasi dan penyebaran angket, peneliti menemukan beberapa indikator yang menunjukkan keterkaitan antara metode pemberian tugas dan motivasi siswa dalam proses pembalajaran Bahasa Indonesia. Indikator ini meliputi dorongan berupa motivasi kepada siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia serta metode pemberian tugas rumah dalam menyampaikan pelajaran dan pengelolaan kelas. Setelah melalukan penyebaran angket kepada siswa-siswi kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan, didapat bahwa metode pemberian tugas rumah bidang pelajaran Bahasa Indonesia memberikan pengaruh yang besar terhadap motivasi belajar dan ketertarikan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa metode pemberian tugas rumah bidang studi Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah Parakan sudah baik. Sehingga, hal ini juga mempengaruhi kepada hasil belajar siswa menjadi lebih baik lagi. 2. Analisis komparatif siklus I dan II (menghitung mencari t)
Tabel Perolehan Nilai Tes Siklus I dan II
79
Siklus I No
1
Nama Siswa
Jumlah
Pertemuan
Siklus II
Nilai Siklus
Jumlah
Pertemuan
I
Nilai Siklus II
I
II
(I+II)
I
II
(I+II)
7
13
20
14
18
32
Dwi
7
10
17
16
19
35
Alwi Annisah
8
14
22
13
17
30
7
12
19
13
17
30
Alfian Amirullah
2
Alfina Yanti
3
Mawarti 4
Antika
Suri
Tauladan 5
Awaludin
6
10
16
13
19
32
6
Dhaifina
8
14
22
16
19
35
7
Azzahra
8
14
22
12
18
30
8
Dymas
7
12
19
16
19
35
7
14
21
13
17
30
M.
Sidiq 9
Elfiysni Damayanti
10
Esa Anugrah
6
11
17
14
17
31
11
Fajriyani
6
11
17
12
18
30
Rahmawati 12
Hisyam Refel
7
14
21
15
19
34
13
Isti Khorotun
7
12
19
15
19
34
7
12
19
11
17
28
6
10
16
14
18
32
Ni’ma 14
M. Alfiansyah
15
M.
Arifin
80
Nugroho 16
M.
Farhan
8
14
22
13
18
31
Zidan 17
M. Ibanes
8
14
22
15
19
34
18
M. Resa
4
14
18
15
19
34
19
MK. Farhan
7
13
20
15
19
34
20
Najwa
7
11
18
16
19
35
6
10
16
16
19
35
8
12
20
13
17
30
Nuh
6
13
19
13
17
30
Kus
8
14
22
14
19
33
8
12
20
14
19
33
6
12
18
16
19
35
7
13
20
13
17
30
7
11
18
14
19
33
7
11
18
14
19
33
Jumlah Skor
201
357
558
408
530
938
Jumlah Rata-rata
6,93
12,31
19,24
14,10
18,23
32,34
Nadhifa 21
Nofia Fajriyanti
22
Raihan Agus Tian
23
Rendi Ronadi
24
Risma Paniyar
25
Sibiantoro Cahyadi
26
Wahyu Budi Utomo
27
Windy Fitriyangsih
28
Zulfa Karimah
29
Yoga Syafaris
81
Berdasarkan tabel nilai di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pemahaman siswa dalam materi teks ulasan masih terbilang rendah pada siklus I dan mengalami peningkatan ketika siklus II. Adapun lebih sederhana, untuk nilai rata-rata tes unjuk kerja siswa, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Nilai Rata-rata Tes Nilai Rata-rata Kelas
Pertemuan I
Pertemuan II
Siklus I
6,93
12,31
Siklus II
14,10
18,23
Dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai rata-rata terendah pada siklus I yankni 6,93 sedangkan pada siklus II mencapai 14,10. Kemudian pada siklus I nilai rata-rata tertinggi mencapai 12,31, sedangkan pada siklus II mencapai 18,23. Dari data tersebut terlihat sangat jelas perbadaan yang terjadi pada tiap siswa. Dari perbedaan dan peningkatan nilai yang terjadi, dapat diketahui bahwa dari seluruh siswa (29 orang) yang mengikuti pelajaran hampir seluruhnya mengalami peningkatan pada tes unjuk kerja pada materi teks ulasan. Hasil ini membuktikan bahwa metode media pemberian tugas dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran yang sudah diterangkan guru di dalam kelas. 3. Analisis Komparatif Siklus I dan II (menghitung nilai t)
Tabel Distribusi Komparatif Siklus I (X1) dan Siklus II (X2)
82
No Urut
X1
X2
X12
X22
1
20
32
400
1024
2
17
35
289
1225
3
22
30
484
900
4
19
30
361
900
5
16
32
256
1024
6
22
35
484
1225
7
22
30
484
900
8
19
35
361
1225
9
21
30
441
900
10
17
31
289
961
11
17
30
289
900
12
21
34
441
1156
13
19
34
361
1156
14
19
28
361
784
15
16
32
256
1024
16
22
31
484
961
Siswa
83
17
22
34
484
1156
18
18
34
324
1156
19
20
34
400
1156
20
18
35
324
1225
21
16
35
256
1225
22
20
30
400
900
23
19
30
361
900
24
22
33
484
1089
25
20
33
400
1089
26
18
35
324
1225
27
20
30
400
900
28
18
33
324
1089
29
18
33
324
1089
∑
558
938
10846
30464
Diketahui: N1 = 29 N2 = 29 Menghitung nilai rata-rata siklus I (X1) X1 = ∑ X1
84
N1 = 558 29 = 19,24 Menghitung nirai rata-rata siklus II (X2) X2 = ∑ X2 N2 = 938 29 = 32,34 Menghitung derajat kebebasan (db) Db = N1+N2-2 = 29+29-2 = 58-2 = 56 Menghitung standar deviasi siklus I (S1) data dependen S12 = N1∑1-(∑X1)2 N1 (n1-1) = 29 (10846) – (558)2 29(29 – 1) = 314534 – 311364 29 (28) = 3170 812 = 3,90
Menghitung standar deviasi siklus II (S2) data dependen S22 = N2∑X22 – (∑X22) N2 (n2 – 1
85
= 29 (30464) – (938)2 29 (29 – 1) = 883456 – 879844 29 (28) = 3612 812 = 4,45 Menghitung standar deviasi gabungan (S) untuk data dependen S = √ (n1-1) S12 + (n2 – 1) S22 N1 + n2 – 2 S = √ (29 – 1 ) 3,902 + (29 – 1 ) 4,452 29+29 – 2 S = √ (28) 15,21 + (28) 19,8 56 S = √ 425,88 + 554,4 56 S = √ 980,28 56 S = √ 17,505 S = 4,19
Menghitung nilai t hitung data depenen T = X1 – X2 S√(1/n1) + (1/n2) T = 19,24 - 32,34 4,19 √ (1/29) + (1/29)
T = -13,1
86
4,19 √ (0,03) + (0,03) T = -13,1 4,19 √ 0,06 T = -13,1 4,19 (0.244948974) T = -13,1 1,0263362011 T = -12,76384871
T tabel untuk db = 56 = 3,9039088 T
>
-12,76 >
t tabel 3,90
F. Interpretasi Analisis Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, maka hipotesis penelitian (Ho) ditolak. Dengan demikian ―terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara nilai tes unjuk kerja I dan nilai tes unjuk kerja II dalam pembelajaran teks ulasan dengan memanfaatkan media pemberian tugas.‖ (nilai minus (-) menandakan bahwa nilai siklus II relatif lebih tinggi dari nilai siklus I, atau dengan kata lain siklus I berbeda jauh jika dibandingkan dengan nilai siklus II). Hal ini berarti, pemanfaatan media pemberian tugas mempunyai peranan yang positif bagi peningkatan pemahaman siswa pada materi teks ulasan. G. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Berdasarkan Pengamatan Lapangan Dari hasil pengamatan lapangan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa cara belajar siswa yang masih kurang efektif dan kreatif. Hal ini
87
cendrung sisebabkan karena
minimnya waktu yang diberikan pihak
sekolah untuk pelajaran Bahasa Indonesia dan karena siswa hanya mempelajari apa yang diberikan guru di dalam kelas, atau hanya belajar dari apa yang ada pada buku paket, buku catatan dan lembar kerja siswa (LKS). Selain itu, hal ini juga disebabkan karena kebiasaan menerima dari apa yang diberikan guru tanpa mencoba mencari tahu terlebih dahulu. Contoh sederhana, ketika guru (peneliti) menanyakan pengertian teks ulasan, hampir seluruh siswa membuka buku paket atau LKS untuk mencari tahu jawaban. Seharusnya, siswa sudah dapat berinisiatif untuk mempelajari hal tersebut sebelum pelajaran dimulai atau sebelum materi tersebut dipaparkan oleh guru di dalam kelas. Selain itu, sebaiknya siswa tidak hanya mempelajari apa yang terdapat pada pelajaran yang disedikan sekolah saja, untuk menambah wawasnnya ada baiknya siswa mempelajari pengetahuan lain. Pemanfaatan media pemberian tugas seperti yang telah dijelaskan pada bab yang terdahulu dapat membantu siswa untuk menambah pemahaman siswa yang dirasa kurang saat guru (peneliti) memberi penjelasan di dalam kelas, hal tersebut dikarenakan masih minimnya waktu yang diberikan oleh
pihak
permasalahan
sekolah waktu
untuk
pelajaran
tersebut,
guru
Bahasa (peneliti)
Indonesia. mensiasati
Karena untuk
memberikan tugas tambahan kepada siswa, hal ini dilakukan agar siswa memiliki pemahaman yang lebih dalam lagi. Pengunaan metode pemberian tugas yang diterapkan guru (peneliti) terhadap siswa dirasa ampuh untuk meningkatkan pemahaman siswa. Hal tersebut terlihat dari hasil nilai siswa pada tes unjuk kerja, mulai dari pertemuan awal (siklus I) sampai pertemuan akhir (siklus II) dapat diketahui bahwa pemahaman siswa terhadap materi teks ulasan mengalami peningkatan. Hal ini juga menunjukan bahwa dengan pemanfatan media pemberian tugas, siswa dapat lebih mudah untuk
88
memahami apa yang telah guru (peneliti) ajarkan kepada mereka (siswa) karena siswa dapat mencari informasi yang luas saat di luar kelas, seperti pemanfaatan internert.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan di SMP Muhammadiyah Parakan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil pembelajaran teks ulasan dengan pemanfaatan media pemberian tugas pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan tahun pelajaran 2014/2015 dapat dikatakan berhasil. Hal ini terlihat dari peningkatan antara nilai tes siklus I dan siklus II, dengan nilai rata-rata siklus I = 19, 24 dan siklus II = 32,34. 2. Penilaian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran juga meningkat, terlihat siswa senang dalam menerima materi pembelajaran. Selain itu juga peningkatan aktivitas siswa terlihat dari hasil pengamatan prilaku siswa dalam pembelajaran yang meningkat dari 69,25 pada pertemuan I menjadi 87,13 pada pertemuan ke IV.
B. Saran 1. Bagi sekolah, hendaknya metode pemberian tugas ini lebih ditekankan, agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. 2. Bagi guru, hendaknya metode pemberian tugas ini lebih ditingkatkan lagi, agar kegiatan siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas akan lebih maksimal sehingga lebih memperhatikan lagi tugas-tugas yang diberikan oleh setiap guru. 3. Bagi siswa, hendaknya lebih memperhatikan lagi tugas-tugas yang diberikan oleh setiap guru. 4. Bagi orang tua, sudah sepatutnya membantu guru untuk memantau aktivitas anaknya ketika ia berada di rumah, karena bagaimanapun
89
90
juga keberhasilan diri seorang anak terletak pada sejauhmana kepedulain orang tua terhadap pendidikan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai, Pengantara Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Darajat, Zakiah, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 2005. Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Evalina, Media, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Tugas Membuat Kesimpulan dengan Kartu, Buletin Pelangi Pendidikan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2002. Hamalik, Omar, Perencanaan Pengajaran Berdaarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005. Hamalik, Oemar, Proses belajar mengajar,Jakarta:bumi aksara, 2003. Harsanto, Radno, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2007. Hakim, Tursan, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Swara, 2004. Ibrahim, R, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Irianto, Anton, Born To Win, Kunci Sukses Yang Tak Pernah Gagal, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005. Mulyasa, E, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. Nur, Mohamma, Strategi-strategi Belajar, Surabaya: University Press, 2000. N.K, Rostiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Panggidaej, Lenny, Kamus Pendidikan, Jakarta: Restu Agung, 1995. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999. Pupuh Fathurrohman & Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islam, Bandung: Refika Aditama, 2007. Rasyid, Undang, Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Pembelajaran dengan Metode Ekperimen yang disertai Tugas di Rumah dengan Metode Ekperimen yang disertai Tugas di Sekolah, JPMIPA, Vol. 2, No. 1 April 2002.
91
92
Suryobroto, B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta,1997. Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosda Karya, 2004. S, Nasution, Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: September 2000. Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Siatem Kredit Semester (SKS), Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Sudirman, N, et.all., Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Karya, 1999. Tavares, Liliana, Changing Homework Habit: Rethinking Attitudes, English Teaching Forum, Oktober 2003. Taufik, Nur Isnaini, Pedoman Pengelolaan PR, Suara Guru No. 4/2001. Usman, M. Bayiruddi, Metodologi Pembelajaran Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002 W. S Winkel S. J Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia 1984. Wiryawan Sri Anitah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999. Zakiah Darajat, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 2005.
LEMBAR PENGESAHAN UJt REFERENSI Nama
M. lqbal.MGA
NIM
109013000029
Ju
rusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia
Fakultas
Judul Skripsi
llmu Tarbiyah dan Keguruan Penggunaan Metode Pemberian Tugas Dalam Memotivasi Belajar Siswa Kelas vIII Pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel Tahun pelajaran 2ol4l20l5
Pembimbing No
Judul Buku
: Dra. Hindun, M.pd Nama Pengarang
1
2
3
4
5
Standar Kompetensi Sertifikasi Guru Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Siswa Mata Pelajaron Bioplogi Melalui
Nama
Halaman Skripsi
Foot Note
Paraf Pembimbing
Anton Irianto
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, cet. KeL,2005.
18
22
i
Armai Arief
Iakarta:Ciputat Pers,cet.ke-3 2002.
B,L1
2,6
Suryobroto
|akarta: Rineka Cipta,cet.ke-L !997
t
2
Bandung: PT Remaja Rosdakarya,cet. Ke-3 2007
1B
23
Frida Maryati H, Yusuf
|akarta, Edisi B Tahun 2003
1.2
13
Lenny
]akarta: Restu Agung cet. Ke-1
t7
8
1.995. |akarta, English Teaching Forum,
15
L9
Born To Win, Kunci Sukses Yang Tak Pernah Gaoal Pengantar llmu dan Metodologi Pendidikan Islam Proses Belajar Mengajar di Sekolah
Kota Terbit,
B.
E. Mulyasa
Penerbit, Cetakan & TahunTerbit
'"/
,{
tt {
Resitasi,
Jurnal Penelitian dan Pendidikan 6
7
Kamus Pendidikan
Panggidaej
Changing Homework Habit
Liliana Tavares
Oktober 2003.
I
/
p +
B
9
Metodologi Pembelajaran Islam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar .Srswa Melalui Tugas Membuat Kesimpulan dengan Kartu
M. Bayiruddin Usman
Media Evalina
fakarta: Ciputat
10
4
13
L6
Surabaya: University Press,cet. Ke-1 2000
L6
20
|akara: PT LOGOS Wacana llmu, cet. Ke-L,L999.
19,79
24,27
fakarta: Bumi Aksara, cet. Ke -L 2000.
I
L
Press, cet. Ke-1 2002
fakarta, Buletin Pelangi Pendidikan,
Vol.5No. lTahun 2002.
Strategi-strategi Belajar
Mohammad
t1
Psikologi Pendidikan
Muhibbin
12
Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengaiar
13
Psikologi Pendidikan
Ngalim Purwanto
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
t4
Pedoman Pengelolaan PR
Nur Isnaini Taufik
fakarta: Suara Guru
15
Perencanaan Pengajaran Berdaarkan Pendekatan Sistem
10
L6
Proses belajar
mengajar
17
Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islam
18
Perencanaan Pengajaran Pengelolaan
19
20
yang Dinamis
Kelas
Strategi Belajar Mengajar
Nur
Syah
Nasution,
S
13
1-4
No.4/2007
13
15
0mar Hamalik
fakarta: PT Bumi Aksara,cet. Ke-4 2005
t9
25
Oemar Hamalik
Iakarta:bumi aksara, cet. Ke-B 2009.
25
3L
Pupuh Fathurrohman & Sobry Sutikno
Bandung: Refika Aditama, cet. Ke-1 2007.
19
26
fakarta: Rineka Cipta, cet. Ke-2 2003.
13
17
Radno Harsanto
Yogyakarta: Penerbit Kanisius, cet. Ke-5 2007
9
3
Rostiyah N.K
|akarta: Rineka Cipta,cet. Ke-B 2072.
L1
9
R.
Ibrahim
d
d (
)t
n Y ,Y
cet.Ke-26,2073
)
&
{
!
i
)
\J-
)\ (
'u?
Proses Belajar 21.
22
Mengajar dalam Siatem Kredit Semester (SKS) Strategi Belajar Mengajar
fakarta: Bumi Aksara, cet. Ke-1
Slameto
Sri Anitah
Wiryawan
Ilmu Pendidikan
Sudirman, N, et.all
24
Psikalogi Belajar
Syaiful Bahri Djamarah
26
27
28
Belajar Secara
Efektif Perbandingan Hasil Belojar Fisika Antara Pembelajaran dengan Metode Ekperimen yang disertai Tugas di Rumah dengan Metode Ekperimen yang disertai Tugas di Sekolah Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belaiar Kepribadian Guru
7
L2
7L
13
18
1,0,1,7
10
17
21
7997.
23
25
)
L7
Tursan Hakim
Iakarta: Universitas Terbuka, cet. Ke-l_ 1.999. , Bandung: Remaja Karya, cet. Ke-1 L999. |akarta: Rineka Cipta, cet. Ke- 2
2002. Jakarta: Pustaka Pembagunan Swadaya Nusantara cet. Ke-1, 2004.
d
( & J
( \J-
Undang Rasyid
W. S Winkel
S.
I Zakiah Darajat
|akarta: fPMIPA, Vol. 2, No. l April 2002.
L2
L2
jakarta: Gramedia, cet. Ke-1 7984.
L9
28
fakarta: Bulan Bintang, cet. Ket978.
t ,{
1,
B
2
)
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
r
-.s!F,.: r- J+]:.ii:.}k
1-
$:.i11:;l:.sra ^:j : ".1'.
.*i!fr.i
i\#44
Ei
Jl. k. H. JLEnda No
No.
Dokumen
:
FITK-FR-AKDdSZ
Tgl..Terttit :1Maret2010 No. Revisi: : 01
FORfi/l (FR)
!#Cip-tal f 54l2lndoresia
Hal
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENETTTIAN Nomor : Un.01/F. 1/KM.01 .3t........t2O14
Jakarta, 8 Agustus 2014
Lamp.'. OutlinerPropal Hal : Permohonan tsin Penelitian Kepada Yth.
Jhonisar, S.E. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Parakan di
Tempat Assalamu al aikum wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
:M.lqbal.MGA
NIM
: 1090130C[029 : Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia . Xl (sebelas)
Jurusan
Semester
Judulskripsi
:
PENGARUH METODE PEMBER|AN TUGAS TERHADAP
MOTIVASI BEI.AJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMP MUHAMMADIYAH PARAKAN TANGEMNG SELATAN KEIAS VIII TAHUN PELAJARAN 201412015 adalah benar mahasisrra/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skipsi, dan akan mengadakan penelitian (riseti i
nstansi/sekolah/m ad rasah yang Bapak
Untuk
dr
pi m pi n.
itu kami mohon Bapak dapat mengizinkan mahasisrva tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak, kami ucapkan terima kasih. Wassal'a mu'ala i ku m wr. wb.
dan Sastra Indonesia
d.
M.A., Ph D Tembusan;
1. Dekan FITK 3. Mahasiswa yang bersangkutan
2. , Pembantu Dekan BiCang Akademik
199802 1 00r
MAJELIS PENDIDIT{AN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN DAERAII MUHA]I{I,IADIYAH XOTA TANGERA}IG SELATAN
SMP MUHAMMAD IYAH PARAKAN SK : NO. 800/1686-DISPEND/201
TERAKREDITASI
0
Jl. Pamulang 2 Benda Barat 11, Komp. Ritan Rt. 03/09 Kp Parakan, Kel. Pondok Benda, Pamulang - Tangerang Selatan
1
541 6
Telp. (021) 7 4101265,8mai1 :
[email protected]
FliF-)iiui*, SURAT KETERANGAN Nomor : 036/Ket/IIt.4/F1Xtt1Z0t4 Yang bertanda tangan
di bawah ini Kepata sekotah A,tenengah
pertama
Muhammadiyah parakan Kota Tangerang setatan, menerangkan bafiwa:
Nama
M.lqbal MGA
NIM
109013000029
Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester
Xl (Sebetas)
Menerangkan bahwa nama tersebut
di atas tetah
(sMp)
melakukan penyebaran eusioner dan
PenelitiandisMPMuhammadiyahParakandaritanggat
November 2014, dan setama bertugas di sekotah kami yang bersangkutan berketakuan baik.
Pada
di
: parnutang Tanggal : 09 November 2014
Ditetapkan
a.n. Kepata
SMp Muharnrnadiyah parakan
Sekotah,
Tembusan disampaikan kepada yth: Ketua Perguruan Muhammadiyah parakan Pertinggat.
1. 2.
PROFIL SEKOLAH SMP MUHAMMADIYAH PARAKAN
1. Nama Sekolah 2.
SMP Muhammadiyah parakan Pendidikan Komp.Ritan RT.03i0g Kp, parakan Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan 15416 021 -74701265 http ://smpmparakan.blogspot.com
[email protected] Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Koia Tangerang Selatan
Alamat
Jalan Kelurahan Kecamatan Kota Telp.Fax Website Email 3. Nama Penyelenggara
4, No, lzin Operasional 5. No. Statistik Sekolah
421
6. Jenjang Akreditasi 7. Tahun Dididirikan L Tahun Beroperasi 9. Kepemilikan Tanah a. Status Tanah b, Luas Tanah 0.Status Bangunan Mitik 1.Luas Seluruh Bangunan
1
2. No,
Tahun Pelajaran
2005t2006
1
3.
2006t2007 200712008
4.
wU6tZUUV
2-
5.
UVIZIJlU
6. 7.
2010t2011 2011t2012.
8,
2UAzU3
o
10.
I
Milik Se-ndiri (Persyarikatan Muhammadiyah) 2550 mz Milik Sendiri 560 mz
Rekening Sekolah
BRlBritama Kantor Kas pamulang lndah 0919-01-003659.50.4 tal Tahun terakhir:
13.Data Siswa cialam 8 No.
t0005
B (90,96) 2003 2003 I 2004
1
1
584 lDis. P&
.3 I
202280309 020 / NPSN : 20614515
Jumlah Pendaftar 50 60 85 0
Kelas Vll Jml. Jml. Siswa Rombel 40 1 oo I 80 2 70 2
JMI.
Sicwe
Jml. Pamhal
37
1
J5
1
59
2
Ke Ias lX Jrnl. Jml.
Siswa 20 2C
Rombel 1
2
33 57
2
Z
71
2
Jml.Kelas Vll,Vlll dan IX Jml. Jml. Siswa Rombel 97 3
126
4
172
206
5 6
197
= b
,
5!
1
4
79 75 52 uJ2
3
m
45
2
3
301
123
4
I
108
3
306
11
60
51
2
125
112 140
3
t5
145
Kel, mVlll
7
2013t2014
100 125
88
3
84
3
116
4
2U
10
2014t201
80
60
3
8B
3
84
3
232
8
Data Jumlah Ruang Ketas Asti (d)
5x
6
|
Ruanq=ls
24Oktober 2014
Ket
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN OKTOBER
Sekolah
: SMP Muhammadiyah Parakan
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/semester
: VIII/Semester Ganjil
Materi pokok
: Membedakan teks ulasan dan teks eksposisi
Alokasi Waktu
: 6 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator No. 1
Kompetensi Dasar
Indikator
3.4 Membedakan teks cerita moral/fabel,
3.4. 1 Membedakan teks ulasan dengan teks
ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan
eksposisi baik melalui lisan maupun tulisan
cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan
2
4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel,
4.2. 1 Menyusun teks ulasan sesuai dengan
ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan
karakteristik teks yang akan dibuat baik
cerita biografi sesuai dengan
secara lisan maupun tulisan.
karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
C. Tujuan Pembelajaran Kompetensi Spiritual Setelah dan selama pembelajaran berlangsung, peserta didik: 1.1
Berdoa dan mengucapkan salam setiap awal pembelajaran.
1.2
Menggunakan Bahasa Indonesia selama berkomunikasi dalam kegiatan belajar-mengajar.
1.3
Menyajikan informasi lisan dan tulis menggunakan Bahasa Indonesia.
Kompetensi Sikap Setelah dan selama pembelajaran berlangsung, peserta didik: 2.1.
Bersikap objektif ketika mengemukakan sudut pandangan moral dalam kehidupan.
2.2
Menghargai tanah air dan tidak pernah merendahkan Bangsa Indonesia.
2.3
Bersikap kreatif, kritis, dan santun dalam menanggapi kasus.
2.4
Bersikap percaya diri dan bertanggung-jawab dalam mengemukakan pendapat.
Kompetensi Pengetahuan 3.4 Membedakan teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan. Kompetensi Keterampilan 4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteristik
teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
D. Materi Pembelajaran 1.
Struktur teks ulasan
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Model Pembelajaran Discovery Learning
F. Media, Alat, dan Sumber 1.
Media Pembelajaran (visual) Teks ulasan (visual) Teks eksposisi
2.
Alat dan bahan Laptop WPS
3.
Sumber Belajar Buku Bahasa Indonesia
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama a. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama guru melakukan doa bersama sebelum pembelajaran dimulai.
b.
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengulas pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan inti (80 menit)
1) Mengamati : - Peserta didik membaca teks ulasan dan teks eksposisi dengan cermat 2) Menanya
- Peserta didik menanya tentang perbedaan teks ulasan dengan teks eksposisi 3) Mengeksplorasi - Mendiskusikan persamaan teks ulasan dan teks eksposisi dari struktur isnya - Mendiskusikan perbedaan teks ulasan dan teks eksposisi dari fitur bahasanya 4) Mengasosiasikan - Peserta didik membedakan teks ulasan dan teks eksposisi. 5)
Mengkomunikasikan -
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan penuh percaya diri
-
Peserta didik menanggapi hasil presentasi secara santun
-
Peserta didik saling menilai kebenaran jawaban teman
c. Kegiatan Penutup (20 menit) 1) Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung. 2) Peserta didik diberi gambaran secara garis besar mengenai pembelajaran pada pertemuan berikutnya
.Pertemuan Kedua a. Kegiatan Pendahuluan (20 menit) -
Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama guru melakukan doa bersama sebelum pembelajaran dimulai.
d.
-
Pendidik menyampaikan tema, tujuan, dan menjelaskan manfaat belajar materi pertemuan saat itu.
-
Peserta didik mengulas materi yang pernah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan inti (80 menit)
1) Mengamati : - Peserta didik membaca teks ulasan. 2) Menanya - Peserta didik menanya tentang pembuatan teks ulasan. 3) Mengeksplorasi - Peserta didik secara berkelompok menentukan topik yang hendak diulas. - Menuliskan paragraf pendahuluan yang menyatakan topik yang diulas/pokok persoalan. - Menuliskan rangkaian paragraf yang menyatakan persetujuan/penolakan/ keberpihakan penulis. - Menuliskan simpulan yang menegaskan kembali keberpihakan penulis 4) Mengasosiasikan - Peserta didik menghubungkan pemahaman yang telah dipelajari dengan teks yang ditemui sehari-hari 5) Mengkomunikasikan
Peserta didik menuliskan hasil pekerjaannya di dalam buku tulis.
Peserta didik membuat simpulan hasil diskusi kelas tentang langkah penyusunan teks ulasan dengan bimbingan guru.
e. Kegiatan Penutup (20 menit) 3) Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung.
4) Guru memberikan kuis sederhana untuk mengukur ketercapaian pembelajaran hari ini. H. Penilaian 1.
Sikap spiritual ( Bobot 10% ) a.
Teknik Penilaian: Observasi
b.
Bentuk Instrumen: Lembar observasi Nama
No.
Indikator
Peserta
NA
Kualifikasi
Didik 1. 2. NA = Jumlah skor yang diperoleh : 4 Kualifikasi karakter: 1= BT (Belum Terlihat)
3 = MB (Mulai Berkembang)
2 = MT (Mulai Terlihat)
4 = MK (Membudaya)
2. Sikap sosial (rasa ingin tahu dan santun) Bobot 10% a.
Teknik Penilaian: Observasi
b.
Bentuk Instrumen: Lembar observasi
No.
Nama
Peserta
Sikap Sosial
didik
Nilai Akhir (NA)
1. 2. 3. Keterangan NA = Jumlah skor yang diperoleh : 4 Kualifikasi karakter: 1= BT (Belum Terlihat)
3 = MB (Mulai Berkembang)
2 = MT (Mulai Terlihat)
4 = MK (Membudaya)
Kualifikasi Karakter
3.
Pengetahuan ( Bobot 60% ) No.
Teknik
Indikator
Penilaian
1. Peserta didik dapat membedakan teks Tes tulis
Contoh Instrumen (terlampir)
ulasan dan teks eksposisi.
No.
Kriteria Penilaian
1.
Isi
2.
4.
Skor
a. Lengkap dan terinci
4
b. Lengkap tetapi kurang terinci
3
c. Kurang lengkap dan terinci
2
d. Kurang lengkap dan kurang terinci
1
Kalimat a. Mudah dipahami
4
b. Sedikit sulit dipahami
3
c. Sulit dipahami
2
Keterampilan ( Bobot 20% ) No. 1.
Indikator Peserta
didik
dapat
membedakan
Teknik
Contoh
Penilaian
Instrumen
teks Unjuk Kerja
Instrumen
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
ulasan. 2.
Peserta didik dapat menyusun teks ulasan.
Unjuk Kerja
Pamulang, Oktober 2014 Mengetahui Kepala Sekolah
Jonisar, SE NBM. 878.321
Peneliti/ Guru Bahasa Indonesia
M. Iqbal. MGA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN OKTOBER
Sekolah
: SMP Muhammadiyah Parakan
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/semester
: VIII/Semester Ganjil
Materi pokok
: - Pengenalan struktur teks ulasan Pemahaman isi teks ulasan
Alokasi Waktu
: 6 Jam Pelajaran (2 pertemuan)
A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator No. 1
Kompetensi Dasar
Indikator
3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, 3.3.1 Memahami struktur teks ulasan. ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita 3.3.1 Memahami isi teks ulasan. biografi baik melalui lisan maupun tulisan.
2
4.1 Menangkap moral/fabel,
makna ulasan,
teks diskusi,
cerita 4.1.1 Pemahaman kata, istilah dalam teks cerita ulasan.
prosedur, dan cerita biografi baik secara 4.1.2 Pemahaman isi teks ulasan lisan maupun tulisan
1
C. Tujuan Pembelajaran Kompetensi Spiritual Setelah dan selama pembelajaran berlangsung, peserta didik: 1.1
Berdoa dan mengucapkan salam setiap awal pembelajaran.
1.2
Menggunakan Bahasa Indonesia selama berkomunikasi dalam kegiatan belajar-mengajar.
1.3
Menyajikan informasi lisan dan tulis menggunakan Bahasa Indonesia.
Kompetensi Sikap Setelah dan selama pembelajaran berlangsung, peserta didik: 2.1.
Bersikap objektif ketika mengemukakan sudut pandangan moral dalam kehidupan.
2.2
Menghargai tanah air dan tidak pernah merendahkan Bangsa Indonesia.
2.3
Bersikap kreatif, kritis, dan santun dalam menanggapi kasus.
2.4
Bersikap percaya diri dan bertanggung-jawab dalam mengemukakan pendapat.
Kompetensi Pengetahuan 3.3.1
Memahami struktur teks ulasan
3.3.2
Memahami isi teks ulasan
Kompetensi Keterampilan 4.1.1 Pemahaman kata, istilah dalam teks ulasan. 4.1.2 Pemahaman isi teks ulasan
D. Materi Pembelajaran 1.
Struktur teks ulasan
2.
Kata istilah
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Model Pembelajaran Discovery Learning
F. Media, Alat, dan Sumber 1.
Media Pembelajaran (visual) Teks ulasan (visual) Kata istilah
2.
Alat dan bahan Laptop WPS
3.
Sumber Belajar Buku Bahasa Indonesia
2
Teks ulasan G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama a. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama guru melakukan doa bersama sebelum pembelajaran dimulai.
b.
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengulas pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan inti (80 menit)
1) Mengamati : - Peserta didik membaca teks ulasan dengan cermat 2) Menanya - Peserta didik menanya tentang ciri-ciri teks ulasan 3) Mengeksplorasi - Peserta didik (berkelompok) menjawab pertanyaan isi teks ulasan (pertanyaan literal, inferensial, integratif, kritis). - Peserta didik membaca contoh analisis struktur isi teks ulasan. Peserta didik membaca contoh analisis fitur bahasa/ciri bahasa teks ulasan -
Peserta didik mendiskusikan struktur isi teks ulasan: Judul, paragraf pendahuluan yang menyatakan topik yang diulas/pokok persoalan, paragraf yang menyatakan persetujuan/peno-lakan/ keberpihakan penulis, dan simpulan yang menegaskan kembali keberpihakan penulis.
-
Peserta didik mendiskusikan ciri bahasa teks ulasan: penggunaan kata-kata yang menyatakan sudut pandang penulis/keberpihakan penulis: berbeda dengan, di samping itu, selain itu, dengan kata lain, dll.
-
Peserta
didik
mendiskusikan
penggunaan
kata
yang
menyatakan
persetujuan/penolakan
mendiskusikan manakah dari kedua teks tersebut yang termasuk dalam kategori teks cerita moral fantasi dan manakah yang fiksi ilmiah. 4) Mengasosiasikan - Peserta didik menemukan contoh teks ulasan. 5) Mengkomunikasikan -
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan penuh percaya diri
-
Peserta didik menanggapi hasil presentasi secara santun
-
Peserta didik saling menilai kebenaran jawaban teman
c. Kegiatan Penutup (20 menit) 1) Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung.
3
2) Peserta didik diberi gambaran secara garis besar mengenai pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Pertemuan Kedua a. Kegiatan Pendahuluan (20 menit) -
Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama guru melakukan doa bersama sebelum pembelajaran dimulai.
d.
-
Pendidik menyampaikan tema, tujuan, dan menjelaskan manfaat belajar materi pertemuan saat itu.
-
Peserta didik mengulas materi yang pernah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan inti (80 menit)
1) Mengamati : - Peserta didik membaca teks ulasan. 2) Menanya - Peserta didik menanya tentang ulasan. 3) Mengeksplorasi - Peserta didik mendiskusikan kata-kata sulit dan istilah dalam teks ulasan yang dibaca. -Peserta didik menjawab pertanyaan terkait dengan isi teks ulasan (pertanyaan literal, inferensial, integratif, kritis) - Peserta didik saling menilai kebenaran jawaban teman secara santun) 4) Mengasosiasikan - Peserta didik menemukan contoh teks ulasan. 5) Mengkomunikasikan
Peserta didik menuliskan hasil pekerjaannya di dalam buku tulis.
Peserta didik membuat simpulan hasil diskusi kelas tentang langkah penyusunan cerita moral/ fabel dengan bimbingan guru.
e. Kegiatan Penutup (20 menit) 3) Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung. 4) Guru memberikan kuis sederhana untuk mengukur ketercapaian pembelajaran hari ini. H. Penilaian 1.
Sikap spiritual ( Bobot 10% ) a.
Teknik Penilaian: Observasi
b.
Bentuk Instrumen: Lembar observasi Nama
No.
Peserta Didik
Indikator NA
Kualifikas i
4
1. 2. 3.
Keterangan NA = Jumlah skor yang diperoleh : 4 Kualifikasi karakter: 1= BT (Belum Terlihat)
3 = MB (Mulai Berkembang)
2 = MT (Mulai Terlihat)
4 = MK (Membudaya)
2. Sikap sosial (rasa ingin tahu dan santun) Bobot 10% a.
Teknik Penilaian: Observasi
b.
Bentuk Instrumen: Lembar observasi
No.
Nama
Peserta
Sikap Sosial
Nilai Akhir
didik
(NA)
Kualifikasi Karakter
1. 2. 3. Keterangan NA = Jumlah skor yang diperoleh : 4 Kualifikasi karakter:
3.
1= BT (Belum Terlihat)
3 = MB (Mulai Berkembang)
2 = MT (Mulai Terlihat)
4 = MK (Membudaya)
Pengetahuan ( Bobot 60% ) No.
Indikator
Teknik Penilaian
1. Peserta didik dapat memahami teks Tes tulis
Contoh Instrumen (terlampir)
ulasan.
No.
Kriteria Penilaian
1.
Isi
Skor
a. Lengkap dan terinci
4
b. Lengkap tetapi kurang terinci
3
5
2.
3.
4.
c. Kurang lengkap dan terinci
2
d. Kurang lengkap dan kurang terinci
1
Kalimat a. Mudah dipahami
4
b. Sedikit sulit dipahami
3
c. Sulit dipahami
2
Ejaan dan tanda baca a. Tidak ada yang salah
4
b. Sedikit yang salah
3
c. Banyak yang salah
2
Keterampilan ( Bobot 20% ) No. 1.
Indikator
Teknik
Contoh
Penilaian
Instrumen
Peserta didik dapat memahami kata istilah Unjuk Kerja
Instrumen
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
dalam teks ulasan. 2.
Peserta didik dapat memahami teks ulasan.
Unjuk Kerja
Mengetahui
Pamulang, Oktober 2014
Kepala Sekolah
Peneliti/ Guru Bahasa Indonesia
Jonisar, SE
M. Iqbal. MGA
NBM. 878.321
6
ulasan merupakan suatu kupasan, tafsiran, atau komentar terhadap sesuatu. Ulasan dapat kita berikan pada beragam objek, seperti: ulasan tentang tajuk rencana di surat kabar, ulasan kekurangan dan kelebihan buku disebut resensi, ulasan film dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan setiap contoh teks ulasan berikut ini! • Tajuk Rencana Tajuk rencana merupakan artikel pokok dalam suatu surat kabar yang berisi tentang pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Tajuk rencana juga dikenal masyarakat dengan berbagainama, dintaranya: mahkota surat kabar, leader, induk karangan dan editorial.
Fungsi tajuk rencana sangat banyak, diantaranya yaitu: menjelaskan berita, mengisi latar belakang, meramalkan masa depan, merumuskan suatu penilaian moral dan lain-lain. Selain fungsi, editorial yang baik haruslah mempunyai sifat-sifat dibawah ini, yaitu: 1. Informatif: Mampu memberikan informasi. 2. Eksposisi: Memaparkan atau menjelaskan. 3. Argumentatif: Memberikan alasan-alasan. 4. Persuasif: Memberikan pengaruh. 5. Entertaint: Untuk memberikan hiburan. 6Evaluating: Memberikan penilaian terhadap masalah yang dikupas.
Karena tajuk rencana merupakan tulisan ber-opini dan memerlukan analisis yang sangat mendalam, maka editorial harus bisa ditulis oleh seorang editor (penulis editorial) yang mempunya isyarat seperti: berpengengetahuan luas, bersifat objektif, tidak mempunyai prasangka buruk dan mampu memberikan argumentasi yang meyakinkan.
Adapun ciri-ciri tajuk rencana adalah sebagai berikut. 1. Mengandung ulasan suatu masalah yang diperbincangkan. 2. Berisi pendapat atau opini redaksi tentang kejadian-kejadian aktual. 3. Bersifat subjektif dari buah pemikiran redaksi. 4. Biasanya bersifat nasional.
Aspek-aspek yang menjadi fokus dalam tajuk rencana, yaitu: judul, latar belakang masalah, tokoh, masalah, peristiwa yang disampaikan, opini penulis, saran dan solusi, kesimpulan, sumber berita dan anggota redaksi.
Mengidentifikasi Kekurangan dan Meringkas Teks Ulasan Tidak ada sebuah tek yang sempurna. Setiap teks ulasan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu, kita diminta untuk dapat mengidentifikasi kekurangan dari teks ulasan yang kita baca.
Adapun langkah-langkah yang harus kita perhatikan saat ingin menemukan kekurangan dan kelebihan teks ulasan adalah sebagai berikut. 1) Bacalah secara seksama teks ulasan tersebut. 2) Perhatikan kelengkapan bagian atau struktur teks ulasan dan isinya. 3) Temukan unsur-unsur yang mendukung kelengkapan struktur teks dan isinya. 4) Perhatikan bahasa yang digunakan dalam teks ulasan. 5) Temukan unsur-unsur yang tidak mendukung kelengkapan teks ulasan.
setelah kamu dapat mengidentifikasi teks ulasan, pastinya kemampuanmu untuk mengenal teks ulasan semakin bertambah. Maka, tugasmu selanjutnya adalah untuk dapat meringkas teks ulasan tersebut. Meringkas merupakan salah satu upaya untuk memahami teks dengan cara membaca keseluruhan teks dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Tujuan dari kegiatan meringkas ini adalah untuk memberikan apresiasi terhadap kreativitas sang penulis.
Siklus
I
FORM PENGAMATAN SISWA TERHADAP GURU
(pertemuan pertama)
Petun.iuk: lsilah kolom (Ya dan Tidak) dengan memberi tanda ceklis (V). pengisian ini tidak mempengaruhi nilai anda. Harap dikembalikan segei.a!
Nama
Kelas
No
1
kNtlteA I\^Aw AQ-tt ' ' V\ttC
semester
ftnii \
,
rahunpetajaran :
Aktivitas Guru Sebelum memulai pelajaran guru menanyakan kabar siswa
2
Guru menyampaikan tujuan pelajaran
J-
Guru menanyakan pengalaman siswa dalam mencari sebuah artikel berisi teks ulasan
4
Guru menjelaskan hai-hal yang berkaitan dengan teks ulasan
5
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpendap at atau bertanya
6
Guru menyimpulkan materi pembelajaran
7
Guru menutup pelajaran dengan baik
?.o,{1er,f
Jumlah Jawaban
Ya
Tidak
l/ t-'C/\--
L-L-l' l-/
Siklus
I
FORM PENGAMATAN SISWA TERHADAP GURU
(Pertemuan Pertama)
Petunjuk: lsilah kolom (Ya dan Tidak) dengan memberitanda ceklrs (V). pengisian initidak mempengaruhi nilai anda. Harap dikembalikan segera!
Nama
,
(9r$.tan
&'rou"'
Ketas , (t(( C
semester rahun
petajaran
Aktivitas Guru Sebelum memulai pelajaran guru menanyakan kabar siswa
Guru menyampaikan tuj uan pelaj aran Guru menanyakan pengalaman siswa dalam mencari sebuah artikel berisi teks ulasan Guru menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan teks ulasan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpendap at atau bertanya Guru menyimpulkan materi pembelaj aran Guru menutup pelajaran dengan baik
:
:
Qru', Aorq {tatry
Jumlah Jawaban
Srklus I TT.JRNAL StrSF/A
(Pertemuan Pertama)
Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada keterangan yang sesuai dengan pengainatan darr pengalaman kamu. Pengisian ini tida"k mempengaruhi nilai anda. Harap dikemlialik-an segera
Nania Kelas
1.
{Y1
:
. fif tr
u{
t 11
!
Nrrgro;a
gemes'rer
tl L
Tahun
Artikel yang dipilih sebagai contoh teks
tl
D. Sangat mudah
Sangat
C. Kurang menarik D. Mernbcsankan
Cara guru mengajarkan materi teks uiasan:
A. Baik sekali
E, galt
C. Cukup D. perlu ditingkatkan
Dalam mengajarkan materi teks ulasan, guru terlihat:
bersemangat B. Bersemangat
,A(
Sangat
5. Pemanfaatan riredia pemberian tugas berdampak: A. Sangat berpengaiuh ts.
6.
.La
ulasan:
menarik E> Menarik A.
4.
o^
C. Muciah
p- Sulit
3.
..
f,
I!{ateri pembelajarfi.n yang dibenkan:
A. l'erlalu sulit
2.
pelajaran
:
Eerpeagamh
C. Kurang bersemangt D. Terpaksa
( l)
fiOaf
'oerpengaruli
Sa.nagt
tidak berpengaruh
Ragairnana l.:esanmu tentang pemtrelalaran hari ini:
.,
R
..
ieti
;'ici;- -t;;s:ii 1",$*6ii.gj\ai;
Menyenangkan
i.
iviemfr*saniian
D. saangat membosankan
jt
/
t
,zur
r
Siklus I
JURNAL SISWA (Pertemuan Kedua)
Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada keterangan yang sesuai dengan pengamatan dan pengalaman kamu. Pengisian initidak mempengaruhi nilai anda. Harap dikembalikan segera!
Nama ,
A* a\odh
Kelas : \11iun+u
Semester Tahun
: Ga"y\
Pelajaran : 20 [i / tOlS
1.
Materi pembelajaran yang diberikan: C. Terlalu sulit Mudah D. Sulit D. Sangat mudah 2. Artikel yang dipilih sebagai conioh teks ulasan: C. Sangat menarik C. Kurang menarik X Menarik D. Membosankan 3. Cara guru mengajarkan materi teks ulasan: C. Baik sekali C. Cukup !. Baik D. Perlu ditingkatkan 4. Dalam mengajarkan materi teks ulasan, guru terlihat: C. Sangat bersemangat ,€. Kurang bersemangt D. Bersemangat D. Terpaksa 5. Pemanfaatan media pemberian tugas berdampak:
fi.
C. Sangat berpengaruh ,F. Berpengaruh
6.
C. Tidak berpengaruh
D. Sanagt tidak berpengaruh Bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini: C. Sangat menyenangkan C. Membosankan Menyenangkan P, D. saangat membosankan
Petunjuk : lsiiah kolom
dengan memberi tanda ceklist /..r) Pengisian ini tidak mempengaruhi nilai anda. Harap dikembalikan
SEge(.1I
Nsma N-Ot.,,icr Kelas
,V\\\L
{SS. S, KS. TS, STS}
tulciyaut i
Tahun Pel
Pei-nyataan Tugas yang diberikan guru Bahasa
lndonesia herkaitan dengan kehiciupan cohrri-h
eri
Guru Bahasa lndonesia menanamkan nilai kejujuran dalam seiiap tueas -l
ugas yan€ diberikan guru Bahasa
lnclonesia bersumber kepada
pernahaman, bukan hanya teori pR yang drhei"ikan guru Bahasa lndonesia
rnenuntut
untuk bekerja sama ciengan ternan, kakak atau orang tuanya sisv,ra
Tugas '.;ang diberik=n guru Bahasa lndonesia muelah diriengerti karena :udah dijelaskan oleh guru Bahasa indonesia cara pengerl
Teknik nrengajai yang di6unakan gLirtl Bahasa Incionesia mi:dah unti;k dipahami Guru Bahasa indonesia memberikan tugas sesuai dengan kemampuan siswa
Guru Eahasa lndonesia memberikan penlelasan kembali jika acia siswa yang kesulitan untuk mengerjakan tugas
Guru Bahasa lndonesia mengulas kembalil matei"i t,ang ielah ciiajari
C^-^-+^-
uniuk nraler'!
peffiailtrr-r-li'i i:emahaman
Guru Bahesa lndonesia mengaitkan ir*te ri seianiutnve dengan rr:ateri
Gui'u Bahasa ineionesia akan
mengkcnfirn:asi dan memantau tugas yang memerlukan waktu panjang untuk pengerjaan nya
Guru Bahasa lndonesia memberikan bantuan untuk siswa yang kesulitan daiam pengerjaan tugas terutama yang bei'kaiian dengan pelajaran lain
I
i
dr.u it?-0tt
Lf
13
Guru Bahasa lndonesia mengevaluasi hasi pekeriaan siswa dan merevisi jika ada
l-'-
kesalahan
l4
Guru Bahasa lndonesia memberikan waktu yang cukup untuk mengeriakan
\*-
tugas
15
Guru Bahasa lndonesia memberikan contoh dengan hasil tugas siswa yang
L-t-
terbaik
16
Guru Rahasa lndonesia membangun ide siswa terlebiir dahulu untuk digunakan sebagai contoh sehingga tugas mudah
L-''
dikerjakan
L7
18
Guru Sahasa lndonesla beserta siswo mengadakan diskusi untuk menambah pengetahuan
\/'
Guru Bahasa lndoiresia memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, terkait pelajaran yang disampaikan Guru
t/'
Bahasa lndonesia
19
Guru Bahasa indonesia menganalogikan materi pelajaran dengan kehidupan sehar
,-/'
ha ri
to
Gur-u Bahasa lncionesia memberikan
penilaian secara objektif
V
Keterangan:
SS S
= Sangat Setuju = Setuju
KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
ndin Rid
in, M.Pd.)
(Dra. Hirfd
Siklus
, il 'zohf^ TES LINJUK KERJA SISWA (Perlemuan Pertama)
Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X) Perhatikan paragraf berikut ! Kriptantus adalah tanaman tak berbatang. daun-daunnya saling bertumpuk mirip bintang laut dengan warna yang sangat beragam, mulai dari hijau, ungu hingga merah. Beberapa jenis memiliki garis putih melintang yang sangat nyaman diapandang.
Hal yang diulas dalam paragraf di atas adalah... y1 Tanaman kriptantus tidak berbatang b. Tanaman kriptantus indah dipandang c. Ciri-ciri tanaman kriptantus d. Habitat tanaman kriptantus e. Tanaman kriptantus berwama-wami.
-!r/
' -
-
\Y
Perhatikan ulasan di bawah ini Agatha Christie dikenal di seluruh dunia sebagai ratu kejahatan. Novel detektifnya yang berjumlah tujuh puluh enam buah dan buku-buku ceritanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. Dia mulai menulis sesudah berakhirnya perang dunia pertama. Tokoh pertama ciptaannya adalah Hercule Poirot, seorang detektif Belgia bertubuh kecil dengan wajah bulat telur dan menyukai hal-hal yang teratur. Selain itu, ia juga membuat serial detektif yang mengisahkan kehidupan Miss Marple, seorang perempuan tua yang menjadi detektif tak resmi. Buku terakhir karyanya adalah serial Poirot yang berjudul Curtain: Poirot's Last Case. Buku tersebut ditulisnya pada tahun 1975, sebelum ia meninggal pada tahun 1976.
Hal yang dibahas pada penggalan resensi di atas adalah... buku b. kelemahan buku a. kunggulan
c. bahasa
d. isi buku Frkepengarangan
,/,/ ,X Buah apel efektif mengatasi kolesterol tubuh. Buah ini memiliki
lima unsur utama yang sangat efektif mengatasi penyebab penyempitan pembuluh darah manusia itu. Kelima unsur tersebut yaitu vitamin C, serat pectin, kalium, asam D'glucaric, dan fitokimia"
Interaksi vitamin C dan serat pectin dikenal sebagai perpaduan efektif untuk menurunkan kandungan kolesterol dalam tubuh. Selain itu, ia juga dapat menurunkan racun dalam tubuh. Gagasan utama paragraf tersebut adalah
..
..
utama dalam buah apel b.'permasalahan kolesterol dan buah apel
{unsur-unsur
c. manfaat buah apel dalam kehidupan d. keefektifan apel mengatasi kolesterol
A
f
A nasional atau AFC.
Kritikan isi bacaan tersebut yang paling santun adalah ...
;g Upaya PT Liga Indonesia semestinya sudah dilakukan
sejak dahulu bukan sekarang
agar pelaksanaan kompetsisi berjalan aman.
b. Kiranya, langkah PT Liga Indonesia tersebut tidak boleh ditawar-tawar lagi agar para penonton dapat semakin tertib dan terkendali. c. Untuk meningkatkan kualitas pelatih dan pelaksanaan Indonesia Super Liga, pelatih berlisensi AFC sudah seharusnya ditetapkan PT LL d. Apa artinya pembatasan lisensi pelatih klub jika para pemainnya juga tidak diberi batasan dan aturan yang ketat?
\y'
Bacalah kutipan berikut: Sudah sewajamya TPI menang dan tidak dipailitkan. Keinginan kelompok yang ingin memailitkan TPI sangat tidak memiliki dasar uang kuat. Justru yang tertangkap pesan dari keinginan memailitkan TPI adalah bentuk kesewenang-wenangan, arogansi, dan masuk kategori kriminalisasi media yang disengaja. Beruntung masih memiliki Mahkamah Agung (MA) yang menjadi palang pintu penegah
terakhir. Keadilan pun akhirnya masih bisa ditegakkan. Mahkamah Agung menunjukkan bahwa media massa harus dijaga eksistensinya. Bagaimanapun keputusan yang telah dibuat Mahkamah Agung telah menentramkan masyarakat yang bekerja di media. Khususnya para karyawan dan awak redaksi TPI. Kini mereka merasa aman, tenang, dan dilindungi. Gagasan utama kutipan di atas adalah . ... a. kemenangan
TPI dalam hal kepailitan
b. TPI menentramkan karyawannya
(
keinginan memailitkan TPI d. MA memailitkan TPI