PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ZOOMING PRESENTATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KONSEP SUHU DAN KALOR (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 12 Tangerang Selatan)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : PUTRI ZAKIYATUL JANNAH NIM 109016300013
PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEJT{BAR PE}{SE SAHAIi{
Skripsi berjudul Feng*ruh Fltdia Pemhelaj*ra* Zoo*ing Fresentation
Terhadap Easil B*laj*r Siswa EeI** X p*d* Itc*s*p $uhu Ilarr Kalar disusun oleh Pl:tri Eakiyati* Jar:*air, HIS'{- 1*9*1S:***1J, Jr:rusarr Pcndidikan Fisik4
Fakultas Ikar: Tarbiyak Ftiday-*t*3iah Salarfa, Teiah
**rl
K*g*rraac, Lllrisersit*s Islelrl Negeri Sya'if
sreiai# br'rehi:rgan
dar= *Sirryxfekar: sak sebagai
karya
ilmiah yang bcrhak rmtuk diujika* p*da sidaag munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkaa cleh f*ku11as.
"lakarta" September20i4
Yang rnengesahi
Peml"rrrlhrng i-
rll.,L 12
'lt
!r
tsemirrmlrmg
t
1l.I --lt, i-{ [}.I ^-..-+i...L ;! r u rM1lal14:gr__ilui:g
lqrP. 1q?ffi3** ?G8**t ?
al*
I.'*rLl^L f attt!att
\{. I*a^.atitli:5.
ll"
,"
i..t C: -tl.^>l
.TrP" 1*8*&215 2&{r912 2 t}{}3
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul Pengaruh Media Pembelajaran Zooming prcsentation
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu Dan Kalor disusun
oleh Putri zakiyatul Jannah, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqosah pada tanggal 26 september 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
Sl
memperoleh gelar sarjana
(S.Pd) dalam bidang pendidikan Fisika.
Jakart4
Oktober 2014
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal
Ketua Panitia (Ketua Program
Studi
Pendidikan Fisika)
Iwan Permana Suwarn?. M.Pd NIP. 19780504 200901 Penguji
1
0r3
I
Drs. Hasian Pohan. M.Si 001
*9F! '17
NrP. 19780406 200604 2 003
4..9!r.t.'..(i
NIP. 1952070t 197903 Penguji
I
II
Kinkin Suartini, M.Pd
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Iakarta
198603 2 001
Tanda Tangan
d@r lrrrrl Irlrr
r
No.
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
:
Terbit :
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndoresia
I
Dokumen
Tgl. No. Revisi:
:
Hal
FITK-FR-AKD-089 5 Januari 2009
00 'll1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan
di barvah ini,
Tempat/Tgl.Lahir
TayittulJ_angh crre&p.n , 99..qf!*gr \%\
NIM
togo
P.1.*ri
Nama
tttulz
.lurusan / Prodi
Judul Skripsi
,
l.Pglg*rr/h
. M.nd,* Pn*Lel*f*f6.r. ?p.y:y
Iii-. r.l;l x ?"d; K"i:C Uly +:" F.|o; Dosen Pembimbing
,, D-\el',. .M9.!kY.eile.h, \ta Pd
' dengan
h$)*h'
$\"\z.!'' Y:!l
ini menyatalian bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan
saya bertanggung Per-nyataan
jawab sccara akademis atas apa yang saya tulis.
ini dibuat sebagai salali satu
s1'arai rnenemprth
Ujian Munaqasait.
Jakarta.
ABSTRAK PUTRI ZAKIYATUL JANNAH (109016300013). Pengaruh Media Pembelajaran Zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Suhu Dan Kalor. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran zooming presentation terhadap hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor. Media pembelajaran zooming presentation ini dibuat menggunakan aplikasi Prezi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12 Tangerang Selatan. Penelitian berlangsung pada bulan Maret-April 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sampel yang diambil adalah kelas X dengan jumlah siswa 33. Instrumen yang digunakan adalah instrument tes berupa soal pilihan ganda dan non-tes berupa angket. Data hasil instrument tes dianalisis secara kuantitatif, sedangkan data hasil non-tes dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor. Hasil uji hipotesis terhadap data posttest menunjukkan nilai thitung = 4,53 dan nilai ttabel = 1,998. Nilai thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran zooming presentation lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul dalam meningkatkan kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Selanjutnyas berdasarkan analisis data nontes berdasarkan angket respon siswa terhadap media pembelajaran zooming presentation berada pada kategori baik dengan persentase 76%. Kata kunci
: Prezi desktop, zooming presentation, hasil belajar fisika, media pembelajaran
iv
ABSTRACT Putri Zakiyatul Jannah (109016300013). Learning Media Zooming Presentation Effect Of the Class X Student Result on Temperature And Heat Concept. Skripsi of Physics Education Program, Sciences Education Departmenet, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. This research aims to determine the effect of learning media zooming presentation on learning outcomes of students class X on the temperature and heat concept. Learning media zooming presentation was created using software Prezi desktop. This research was done in SMAN 12 South Tangerang. The research was done in March-April 2014. The method used in this research is a quasi experimental with a nonequivalent control group design and the technique of sampling is purposive sampling. Sample in this research is class of X with totally student is 33.s Instrument these were used in the research are test of multiple choice and non-test that is questionnaire form. Data that is got from instrument will be analyzed quantitatively, while data that is got from non-test instrument will be analyzed qualitatively. Based on data analysis, the result obtained are the effect of learning media zooming presentation on learning result of students of class X on the concept of temperature and heat. The results of hypothesis testing against the data posttest showed tcount price is 4.53 and ttable price is 1.998. Price of tcount hogher than ttable, so H0 is rejected. Average student learning result that uses learning media zooming presentation higher than the average student learning result without the use of learning media zooming presentation. Experimental class student learning result are superior in improving the ability of remember (C1), understanding (C2), applying (C3), and analizing (C4). Learning to use the zooming presentation of instructional media has the carrying capacity of the learning process in good categories the percentage of 76%. Keywords: desktop Prezi, the zooming presentation, the results of studying physics, media learning.
vii
KATA PENGANTAR Segala puji milik Allah SWT yang telah memberi nafas bagi setiap makhluk-Nya, yang terus menerus melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Suhu dan Kalor”. Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Semoga menjadi amal baik dan dibalas Allah dengan balasan yang lebih baik. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih tersebut disampaikan kepada: 1. Ibu Nurlena Rifa’I, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M. Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Program studi Fisika, sekaligus dosen pembimbing, terima kasih atas bimbingan, saran, dan pengarahan yang telah diberikan 4. Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu sekaligus dosen pembimbing akademik. 5. Ibu Fathiah Alatas, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu. 6. Bapak Drs. Hasian Pohan, M.Si, selaku dosen penguji I yang telah meluangkan
waktu
dan
pikirannya,
sehingga
penulis
dapat
mempertanggungjawabkan hasil penelitian. 7. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd, selaku dosen penguji II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya, sehingga penulis dapat mempertanggungjawabkan hasil penelitian. vi
8. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya jurusan pendidikan IPA/ Program studi pendidikan fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan di perguruan tinggi ini. 9.
Bapak H. M. Syamsudin H.S. S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Tangerang Selatan
10. Mochammad Angga Permana dan Bayu Agung Hanggana, selaku guru bidang studi fisika SMA Negeri 12 Tangerang Selatan. 11. Dewan guru, staf, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 12 Tangerang Selatan yang telah memberikan bantuannya selama berlangsungnya penelitian. 12. Ayahanda H. Muhammad Badrun Rony dan Ibunda tercinta Hj. Ikhlasiyah, S.Ag, sebagai orang tua yang tanpa henti melimpahkan kasih saying, mendukung dan memberikan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu. 13. Adik-adikku tersayang Sastria Dewantara Putra (Adek) yang telah membantu dalam pembuatan media dan Muhammad Alif Istiqlal (dede’ Alif) yang selalu memberikan hiburan dan semangat disaat lelah. 14. Rekan-rekan mahasiswa pendidikan fisika 2009 yang menjadi keluarga di tempat perantauan dan senantiasa memberikan inspirasi dan motivasi. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini masih banyak kekurangan dan memerlukan perbaikan serta saran konstruktif demi kesempurnaan dari penyusunan skripsi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. jazákumullah khoirul jaza’.
Jakarta, September 2014
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .........................................
iii
ABSTRAK .................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ...............................................................................
vi
DAFTAR ISI ..............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR. ................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................
1
A. Latar Belakang Penelitian .................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................
3
C. Batasan Masalah................................................................
4
D. Rumusan Masalah .............................................................
4
E. Tujuan Penelitian ..............................................................
5
F. Manfaat Penelitian ............................................................
5
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ................................................................
6
A. KajianTeoritis ....................................................................
6
1. Konsep Belajar dan Pembelajaran ................................
6
a. Pengertian Belajar ....................................................
6
b. Pengertian Pembelajaran .........................................
7
c. Komponen Pembelajaran .........................................
7
2. Media Pembelajaran .....................................................
8
a. Pengertian Media Pembelajaran ..............................
8
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ...............
11
c. Media Pembelajaran Zooming Presentation ............
14
viii
d. Membuat
BAB III
Media
Pembelajaran
Zooming
Presentation menggunakan Prezi ............................
17
3. Teori Hasil Belajar .......................................................
21
a. Pengertian Hasil Belajar ..........................................
21
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....
24
4. Kajian Materi Subjek Konsep Suhu dan Kalor ............
25
a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...........
25
b. Peta Konsep Suhu dan Kalor ...................................
26
c. Materi Konsep Suhu dan Kalor ...............................
26
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..........................................
33
C. Kerangka Berpikir .............................................................
35
D. Hipotesis Penelitian...........................................................
36
METODOLOGI PENELITIAN ..........................................
37
A. Waktu dan tempat penelitian .............................................
37
B. Metode dan Desain Penelitian...........................................
37
C. Variabel Penelitian ............................................................
38
D. Populasi Penelitian ............................................................
39
E. Sampel Penelitian ..............................................................
40
F. Teknik Pengumpulan Data ...............................................
40
G. Instrumen Penelitian..........................................................
40
1.
Instrumen Tes .............................................................
41
2.
Instrumen Non-tes ......................................................
43
H. Kalibrasi Instrumen ...........................................................
43
1. Uji Validitas ...............................................................
44
2. Uji Reliabilitas ...........................................................
45
3. Taraf Kesukaran .........................................................
46
4. Daya Pembeda............................................................
47
I. Teknik Analisis Data .........................................................
49
1.
Uji Prasyarat Analisis.................................................
49
a. Uji Normalitas .......................................................
49
b. Uji Homogenitas ...................................................
50
ix
2.
Uji Hipotesis ..............................................................
50
3.
Analisis Data Non-Tes ...............................................
51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................
53
A. Hasil Penelitian .................................................................
54
1.
Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest .............
54
2.
Hasil Pretest ...............................................................
54
3.
Hasil Posttest..............................................................
55
4.
Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest .............
57
5.
Hasil Uji Prasyarat Analisis .......................................
60
a. Uji Normalitas .......................................................
60
b. Uji Homogenitas ...................................................
61
6.
Hasil Uji Hipotesis .....................................................
61
7.
Hasil Analisis Data Angket ........................................
62
B. Pembahasan .......................................................................
63
BAB V PENUTUP .....................................................................................
67
A. Kesimpulan .......................................................................
67
B. Saran ..................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
68
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Tampilan Mendaftar Masuk untuk Menggunakan Prezi ..........
17
Gambar 2. 2 Tampilan Prezi Desktop Berupa Kanvas untuk Memulai Membuat Presentasi ..................................................................................
18
Gambar 2. 3 Tampilan Kotak Teks ...............................................................
18
Gambar 2. 4 Tampilan Perbesar dan Perkecil Teks .....................................
19
Gambar 2. 5 Tampilan untuk Memasukkan Video, Gambar, dan Animasi .
19
Gambar 2. 6 Mengatur Jalannya Tampilan Presentasi .................................
20
Gambar 2. 7 Tampilan Prezi ........................................................................
20
Gambar 2. 8 Peta Konsep Suhu dan Kalor ...................................................
26
Gambar 2. 9 Termometer Skala Celcius, Fahrenheit, Kelvin, dan Reamur .
27
Gambar 2. 10 Perbandingan Antara Termometer Skala Sembarang..............
27
Gambar 2. 11 Proses Perubahan Wujud .........................................................
31
Gambar 2. 12 Skema Kerangka Berpikir .......................................................
36
Gambar 3. 1 Variabel Penelitian ..................................................................
39
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .....................................................................................
54
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................................................................................
56
Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-rata Kelas Kontrol dan Eksperimen ..........
58
Gambar 4.4 Diagram Persentase Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................
xi
59
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Zooming Presentation .................................................................................
16
Tabel 3. 1 Desain Penelitian .........................................................................
37
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kognitif ................................................
41
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Nontes .........................................................
43
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi ....................................................
44
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ...............................................
45
Tabel 3.6 Kategori Reliabilitas ....................................................................
46
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes ...........................................
46
Tabel 3.8 Kategori Indeks Kesukaran .........................................................
47
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes ...................................
47
Tabel 3.10 Kategori Daya Beda.....................................................................
48
Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes ............................................
48
Tabel 3.12 Penilaian Pernyataan Positif dan Negatif ....................................
52
Tabel 3.13 Intepretasi Angket Siswa .............................................................
52
Tabel 4.1 Nilai Hasil Pretest ........................................................................
53
Tabel 4.2 Nilai Hasil Posttest .......................................................................
53
Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen Dan Kontrol ..............................................................
55
Tabel 4.4 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................
57
Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .........................................................................................
57
Tabel 4.6 Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif ............
59
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..........................................
60
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ............................................
61
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ..................................................
62
Tabel 4.10 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Zooming Presentation ..................................................................................................... xii
63
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 PERANGKAT PEMBELAJARAN A. Rpp Kelas Eksperimen ........................................................................
72
B. Rpp Kelas Kontrol ..............................................................................
92
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN A. Instrumen Tes .....................................................................................
102
B. Uji Validitas Butir Soal ......................................................................
120
C. Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................................
122
D. Uji Taraf Kesukaran ...........................................................................
124
E. Uji Daya Pembeda..............................................................................
126
F. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen .............................................
128
G. Instrumen Tes Valid ...........................................................................
129
H. Soal Instrumen Penelitian ..................................................................
137
I. Lembar Jawaban.................................................................................
140
J. Kisi-Kisi Instrumen Nontes................................................................
141
K. Instrumen Nontes ...............................................................................
142
L. Lembar Observasi Aktifitas Siswa .....................................................
144
M. Lembar Validasi Ahli Media ..............................................................
147
N. Lembar Validasi Ahli Materi .............................................................
149
LAMPIRAN 3 ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Hasil Pretest .......................................................................................
151
B. Hasil Posttest ......................................................................................
159
C. Uji Normalitas Pretest ........................................................................
167
D. Uji Normalitas Posttest ......................................................................
171
E. Uji Homogenitas Pretest ....................................................................
175
F. Uji Homogenitas Posttest ...................................................................
178
G. Uji Hipotesis Pretest ..........................................................................
181
H. Uji Hipotesis Posttest .........................................................................
183
I. Data Angket ........................................................................................
185
LAMPIRAN 4 PRINT SCREEN MEDIA ...................................................
186
xiii
LAMPIRAN 5 SURAT-SURAT A. Surat Bimbingan Skripsi ....................................................................
196
B. Surat Permohonan Izin Uji Coba Instrumen .....................................
197
C. Surat Permohonan Izin Penelitian ......................................................
198
D. Uji Referensi ......................................................................................
199
E. Biodata Penulis ...................................................................................
200
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menurut UNESCO pada tahun 1997 mengungkapkan bahwa pembelajaran didasari oleh empat pilar utama (The Four Pillars of Education). Empat pilar utama tersebut diantaranya, belajar untuk mengetahui (Learning to know), belajar untuk berkarya (Learning to do), belajar untuk berkembang utuh (Learning to be) dan belajar untuk hidup bersama (Learning to live together). Hal tersebut merupakan aspek filosofis yang harus diterapkan dalam menjalankan proses pembelajaran. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 20 dalam Miarso (2008: 3), menyatakan bahwa: Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Oleh karena itu, ada lima jenis interaksi yang dapat berlangsung dalam proses belajar dan pembelajaran, yaitu: 1) interaksi antara pendidik dengan peserta didik; 2) interaksi antara sesama peserta didik atau antar teman sejawat; 3) interaksi peserta didik dengan nara sumber; 4) interaksi peserta didik bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja dikembangkan; dan 5) interaksi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial dan alam. Pasal tersebut jelas menyatakan bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara guru (pendidik) dan siswa (peserta didik). Dalam pembelajaran tersebut terdapat upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar, yang menunjukkan usaha siswa mempelajari materi ajar sebagai akibat perlakuan guru.1 Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2000) mengungkapkan bahwa salah satu kelemahan sistem pendidikan nasional yang dikembangkan di Indonesia adalah kurangnya perhatian pada hasil
1
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 93
1
2
belajar.2 Salah satu hal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, yaitu kurang memaksimalkan penggunaan media pembelajaran dalam membantu penyampaian materi ajar. Peran media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran. Karena media pembelajaran merupakan salah satu dari komponenkomponen pembelajaran. Secara keseluruhan pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut meliputi, guru, siswa, materi ajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, tujuan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.3 Penyampaian materi ajar akan berlangsung lebih efektif jika dalam pembelajaran tersebut digunakan media pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran bisa menjadi salah satu daya tarik siswa dalam memperhatikan materi ajar yang disampaikan oleh guru, sehingga pemahaman siswa dalam menerima materi ajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Berdasarkan hasil observasi di Tangerang Selatan pada SMA yang masih menggunakan kurikulum KTSP 2006. Diperoleh informasi bahwa pada tahun ajaran 2011/2012 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran fisika kelas X rata-rata sebesar 75. Akan tetapi, siswa memperoleh nilai rata-rata ≥ 75. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pembelajaran yang dilakukan masih bersifat konvensional dan jarang sekali menggunakan media pembelajaran. Selain itu, diperoleh informasi bahwa media pembelajaran yang digunakan masih monoton dan kurang inovatif. Akibatnya minat belajar siswa menjadi rendah. terhadap pemahaman konsep fisika yang bersifat mikroskopik. Siswa memiliki minat belajar yang tidak sama, menurut Supardi siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan cenderung tekun, dan semangat dalam belajar. Sedangkan siswa yang memiliki minat belajar rendah umumnya akan malas dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa akan cenderung menghindar dan tidak memperhatikan proses pembelajaran. Oleh karena itu sebuah keharusan 2 3
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi.(Bandung: Remaja Rosdakarya,2004), h.23 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta,2010)
3
bagi setiap guru agar mampu menyiapkan dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif. Salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaan zooming presentation. Media pembelajaran zooming presentation fokus pada satu bidang slide yang disebut kanvas virtual, sehingga dapat menampilkan konsep yang akan dijelaskan secara keseluruhan kepada siswa. Kemudian media pembelajaran zooming presentation juga dapat mengeksplorasi bagian-bagian kanvas tersebut hingga bagian terkecil, sehingga konsep utama yang ingin disampaikan terlihat jelas. Alur tampilan pada media pembelajaran zooming presentation juga dapat diatur sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Media pembelajaran zooming presentation membuat presentasi terlihat menjadi lebih dinamis, karena kanvas dapat lebih mudah diperkecil dan diperbesar, bahkan diputar 360 derajat. Selain itu, media ini berbasis adobe air, sehingga video maupun animasi flash bisa dijalankan dengan lebih ringan. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran zooming presentation dapat digunakan untuk menarik minat belsajar siswa. Berdasarkan karakteristik media pembelajaran zooming presentation, media tersebut dapat menarik minat belajar siswa dengan transformasinya yang khas dan dengan mudah dapat mengeksplorasi objek menjadi tampilan yang bisa diperbesar dan diperkecil. Hal ini diharapakan dapat meningkatkan minat belajar siswa dan memudahkan siswa dalam memahami konsep fisika dengans lebih baik. Sehingga membuat penulis tertarik untuk menggunakan zooming presentation sebagai media dalam pembelajaran dengan menyusun dan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Suhu dan Kalor”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
4
1. Minat belajar siswa pada konsep fisika yang bersifat mikroskopik sangat rendah. 2. Media pembelajarn yang digunakan kurang inovatif dan tidak dapat menumbuhkan minat belajar siswa. 3. Hasil belajar siswa dalam konsep fisika masih terbilang rendah.
C. Batasan Masalah Semua permasalahan yang diuraikan di atas tidak mungkin untuk diteliti semua karena keterbatasan penelitian ini. Oleh karena itu, dalam penelitian perlu dilakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Konsep fisika yang dibahas dalam penelitian ini adalah konsep suhu dan kalor. 2. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran zooming presentation yang dibuat dengan menggunakan aplikasi Prezi. 3. Hasil belajar siswa yang diukur pada konsep suhu dan kalor dalam penelitian ini hanya megukur hasil tes kognitif siswa. Ranah kognitif yang dinilai berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Lorin W. Anderson, dkk,4 yaitu mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).
D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran zooming presentation berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor?”
4
Lorin W. Anderson, David R. Karthwohl, A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assessing: A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Educational Objectives, (New York:Addison Wesley Longman, Inc, 2001), h. 67-68.
5
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran zooming presentation terhadap pengaruh hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut: 1. Media pembelajaran zooming presentation dapat meningkatkan minat dan menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. 2. Menyajikan penjelasan konsep fisika dengan kemasan yang unik dan menyenangkan
dengan
menggunakan
media
pembelajaran
zooming
presentation dalam pembelajaran fisika. 3. Mengoptimalkan dan meningkatkan daya ingat siswa dalam menyerap materi ajar.
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis 1. Konsep Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.1 Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebagian perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.2 Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.3 Whitaker dalam Djamarah (2000:12) berpendapat bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman. Burton mengartikan belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu yang satu dengan yang lainnya, serta antar individu dengan lingkungannya sehingga mereka dapat berinteraksi dengan lingkunganya.interaksi ini memiliki makna sebagai proses. Seseorang yang sedang melakukan kegiatan secara sadar untuk mencapai perubahan tertentu, maka orang tersebut dikatakan sedang belajar.4 Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang diperoleh dari serangkaian pengalaman yang dialaminya, sehingga merubah cara berpikir, bertindak dan berinteraksi dengan individu linnya.
1
Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), Cet. 2, h. 1 2 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. 1, h. 85 3 Muhibbin Syah, Psikolog Belajar (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2004), Cet. 3, h. 68 4 Op. Cit.h. 86
6
7
b. Pengertian Pembelajaran Menurut Warsita (2008: 85) pembelajaran merupakan suatu usaha membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Pembelajaran menunjukkan upaya menciptaka kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Hamalik mengungkapkan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengauhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemudian
Sudjana
(2004:28)
mengemukakan
tentang
pengertian
pembelajaran bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara siswa dan guru yang melakukan kegiatan membelajarkan. Dari berbagai pengertian pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan upaya sadar yang dilakukan dengan sistematik antara guru dan siswa yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran. c. Komponen Pembelajaran Ciri utama dalam pembelajaran adalah adanya interaksi antara siswa dengan
lingkungannya.
Hal
ini
berkaitan
dengan
komponen-komponen
pembelajaran. komponen-komponen pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:5 1) Tujuan pembelajaran; tujuan pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan, kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dann mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 2) Sumber belajar; yaitu segala sesuatu yang ada di luar diri individu siswa yang bisa digunakan untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Sumber belajar bisa dalam bentuk buku, lingkungan, surat kabar, digital konten, dan sumber informasi lainnya.
5
Rusman, Belajar dan Pembelajaran.(Bandung: Alfabeta,2012), Cet. 1, h. 119
8
3) Metode pembelajaran; suatu cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi ajar, dan kegiatan yang mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran. 4) Media pembelajaran; yaitu berupa software dan hardware untuk membantu proses interaksi guru dan siswa serta interaksi siswa dan lingkungannya, juga sebagai alat bantu bagi guru untuk menunjang penggunaan metode pembelajaran yang digunakan. 5) Evaluasi pembelajaran; merupakan alat untuk menilai pencapaian tujuantujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan. Komponen pembelajaran adalah penentu dari keberhasilan proses pembelajaran. Komponen-komponen tersebut merupakan suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran.
2. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa).6 Kata media berasal dari bahasa latin,yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi.7 Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan.8 Menurut Heinich media merupakan alat saluran komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Media merupakan wahana penyalur informasi atau materi ajar dalam pembelajaran. National Education 6
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembagan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1986), h. 6. 7 Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012),h.2. 8 Rusman, Dr. M.Pd, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: ALFABETA, 2012), h.159.
9
association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.9 Scramm juga berpendapat bahwa media dapat diartikan sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.10 Sementara Briggs mengemukakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.11 Media pembelajaran menurut Arsyad adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.12 Selain dapat digunakan untuk membantu guru dalam menjelaskan materi ajar, media pembelajaran juga dapat menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Menurut Romiszowski dalam Angkowo dan Kosasih, penggunaan media dalam pembelajaran atau disebut juga pembelajaran bermedia dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Sedangkan Hamidjojo dalam Latuheru (1993) mengemukakan bahwa media adalah segala sesuatu yang digunakan manusia sebagai perantara untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan sesuai dengan tujuan kepada penerima.13 Kata media seringkali digunakan bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi. Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dan optimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
9
Ibid., Munir.,Op. Cit, h. 2. 11 Arief S. Sadiman, Op. Cit. h. 6 12 Ibid., h. 138. 13 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), cet. 15, h.4. 10
10
Kemudian, Gagne’ dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.14 Adapun pengertian media pembelajaran menurut Sadiman, dkk adalah perpaduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware.15 Anderson membagi media dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional media). Media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara karya seseorang pengembang mata pelajaran (guru) dengan siswa. Adapun yang dimaksud dengan interaksi adalah terjadinya suatu proses belajar pada diri siswa pada saat menggunakan atau memanfaatkan media.16 Media pembelajaran dapat dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. 17 Media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau materi ajar dari guru kepada siswa sehingga dpat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.18 Berdasarkan
uraian
tersebut,
dapat
disimpulkan
bahwa
media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk menyalurkan pesan (materi ajar), secara lebih baik dan sempurna sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
14
Ibid., Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 122. 16 Ibid.,h. 123. 17 Ibid.,h. 122. 18 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembagan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1986), h. 7. 15
11
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Hamalik mengemukakan bahwa menggunakan media dalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan memberikan pengaruh-pengaruh pikologis terhadap siswa.19 Pemanfaatan media sangat berguna sekali dalam mengoptimalkan proses pembelajaran, berikut beberapa fungsi media dalam pembelajaran, yaitu:20 1) Sebagai sumber belajar, Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul PrinsipPrinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar menyebutkan sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada diluar diri seseorang (siswa) dan memungkinkan memudahkan terjadinya proses belajar. Dalam hal ini media, tersirat makna keaktifan yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-lain. 2) Fungsi semantik, yaitu kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami siswa (tidak verbalistik). 3) Fungsi manipulatif, yaitu media dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu serta dapat mengatasi keterbatasan indrawi. Kemampuan media dapat menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya. Media juga dapat membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, seperti atom, dan lain-lain. Atau objek yang terlalu besar, sehingga dapat ditampilkan didalam kelas. 21 Dapat juga membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat. 19
Azhar Arsyad., Op. Cit. h. 15. Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), h.36-48. 21 Azhar Arsyad., Op. Cit. h. 26. 20
12
4) Fungsi atensi, yaitu media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni sel khusus dalam system saraf yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya sel saraf penghambat ini para siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang dianggapnya menarik dan membuang rangsangan-rangsangan lainnya. Dengan demikian, media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa. 5) Fungsi afektif, yaitu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Dengan adanya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada pelajaran yang diikutinya. Lainnya adalah munculnya tanggapan yakni berupa partisipasi siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran secara suka rela, ini merupakan reaksi siswa terhadap rangsangan yang diterimanya. 6) Fungsi kognitif, menurut Winkel siswa yang belajar melalui media pembelajaran
akan
memperoleh
dan
menggunakan
bentuk-bentuk
representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadian. Sehingga semakin banyak pula gagasan yang dimilikinya. Jelaslah bahwa media pembelajaran telah ikut andil dalam mengembangkan kemampuan kognitif siswa. 7) Fungsi imajinatif, dimana media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan fungsi imajinasi siswa. Imajinasi ini adalah memunculkan kreasi baru bagi masa depan dalam bentuk khayalan yang didominasi kuat oleh pikiran autistik.22 8) Fungsi motivasi, yaitu media pembelajaran dapat berfungsi sebagai pendorong siswa untuk
mengaktifkan dan menggerakan siswanya secara
sadar untuk terlibat dalam proses pembelajaran. 9) Fungsi sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultur antarpeserta komunikasi pembelajaran. Pemahaman siswa yang berbeda-beda dapat diatas 22
Yudhi Munadi, Op. Cit. h.46
13
dengan
media
pembelajaran,
karena
media
pembelajaran
memiliki
kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama. Mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama. 10) Fungsi kompensatoris media pembelajaran bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks dapat membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembal. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.23 Sudjana dan Riva’I menyebutkan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, sebagai berikut24: 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik merincikan manfaat media pembelajaran sebagai berikut:25 1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. 2) Memperbesar perhatian siswa. 3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 23
Azhar Arsyad., Op. Cit. h. 17. Ibid.,h. 24-25. 25 Ibid., h. 25. 24
14
4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. 5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan, terutama melalui gambar hidup. 6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa. Uraian di atas dapat disimpulkan beberapa fungsi dan manfaat dari penggunaan media pembelajaran, sebagai berikut: 1) Media pembelajaran dapat berfungsi sebagai sumber belajar, karena dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan informasi(materi ajar) kepada siswa. 2) Media pembelajaran sebagai perantara dari sumber (guru) menuju penerima (siswa) dalam menyampaikan informasi (materi ajar) secara visual maupun verbal sehingga siswa dapat termotivasi minat belajarnya. 3) Media pembelajaran dapat menarik minat belajar siswa, memperbesar perhatian siswa terhadap materi ajar, membuat pembelajaran menjadi tidak membosankan dan guru tidak kehabisan tenaga, serta mengurangi verbalisme dengan meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir.
c. Media Pembelajaran Zooming Presentation Pemanfaatan media dalam pembelajaran, digunakan sebagai alat bantu untuk menjelaskan materi-materi yang bersifat abstrak, teoritis dan diperlukan visualisasi. Diharapkan materi yang abstrak dapat diwakilkan dengan tampilan pada presentasi. Hal ini dikarenakan, penggunaan media pembelajaran dapat memvisualisasikan materi lebih menarik dan menjadi lebih mudah dimengerti oleh siswa. Ada beberapa aplikasi
yang bisa kita andalkan untuk media
pembelajaran yang berfungsi sebagai alat presentasi. Salahsatu aplikasi terbaru yang memiliki tampilan fresh, unik, menarik, dan memiliki kecanggihan dalam memperbesat serta memperkecil tampilan adalah zooming presentation yang digunakan oleh aplikasi prezi. Penyampaian materi ajar dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation dapat dilakukan secara linier maupun non-linier yang
15
memiliki kekhasan dalam mengeksplorasi materi ajar. 26 Media pembelajaran zooming presentation dilengkapi dengan integrasi multimedia, sehingga dapat memadukan antara video, gambar maupun animasi. Menurut Settle,dkk zooming presentation memungkinkan pengguna untuk memperbesar (zoom out) dan memperkecil (zoom in) konsep yang akan dijelaskan. Media pembelajaran zooming presentation dibuat menggunakan aplikasi prezi yang menampilkan presentasi dengan format berbeda dengan tampilan pada umumnya.27 Prezi pada awalnya dikembangkan oleh arsitek Hungaria bernama adam Somlai Fischer sebagai alat visualisasi arsitektur. Prezi sengaja dibuat sebagai alat untuk mengembangkan berbagai ide dalam bentuk visual dan format menarik yang bersifat naratif. Presentasi melalui Prezi dibuat pada sebuah kanvas yang tidak
terbatas
oleh
bingkai.Hal
ini
memudahkan
penyampaian
dalam
penggabungan teks, gambar dan multimedia lainnya. Materi-materi yang disampaikan di atas kanvas dapat ditarik, digeser, dapat berputar ke kiri dan ke kanan agar kelihatan lebih menarik tanpa perlu mengganti slide.Satu tampilan presentasi dapat dibuat dengan elemen yang berbeda pada sajiannya untuk membuat animasi.28 Prezi juga memiliki keistimewaan pada zooming in dan out, yang dapat digunakan dalam memperlihatkan sajian secara detail. Hal ini dapat memberikan kesan yang mendalam pada penerima pesan.29 Prezi adalah sebuah perangkat lunak untuk presentasi berbasis internet.Selain untuk presentasi, prezi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual.Prezi menjadi unggul karena program ini menggunakan Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi. 30
26
I Putu Wisnu Saputra, ST, MBA. Nonlinier presentations series prezi the zooming presentations. (Jakarta: Elex Media Komputindo,2011). 27 Op. Cit. h. 138. 28 H. Rosadi, Pengembangan Media Slide berbasis Program Aplikasi Prezi Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Sekolah Menengah Pertama, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2013) h. 18. 29 Stephanie Diamond, Prezi for Dummies, (Kanada: Wiley Publishing, 2010), h. 228 30 Op. Cit.,
16
Prezi digunakan sebagai alat untuk membuat presentasi dalam bentuk linier maupun nonlinier, yaitu presentasi terstruktur sebagai contoh dari presentasi linier, atau presentasi berbentuk peta-pikiran (mind-map) sebagai contoh dari presentasi nonlinier. Pada prezi teks, gambar, video, dan media presentasi lainnya ditempatkan di atas kanvas presentasi, dan dapat dikelompokkan menggunakan bingkai-bingkai yang dibuat sendiri. Pengguna kemudian menentukan ukuran relatif dan posisi antara semua objek presentasi dan dapat mengitari serta menyorot objek-objek tersebut. Untuk membuat presentasi linier, penggunaan dapat membangun jalur navigasi presentasi yang telah ditentukan sebelumnya. 31 Berikut ini adalah Tabel 2.1 tentang kelebihan dan kelemahan media pembelajaran zooming presentation:
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Zooming Presentation NO. KELEBIHAN 1 Menggunakan fasilitas Zooming User Interface (ZUI) yang memudahkan untuk memperbesar dan memperkecil tampilan 2 Tampilan yang menarik, dinamis, dan interaktif
KEKURANGAN Merupakan software online yang proses pembuatanya harus dalam keadaan online dengan konektivitas cepat. Jika menggunakan prezi desktop secara offline maka pilihan font, dan warnanya terbatas Dapat memasukkan berbagai gambar, Presentasi tidak bisa diprint animasi, video maupun audio Dapat melakukan transisi objek secara Karenan menggunakan zoomable zoom in/out dan perputaran secara lebih canvas, mungkin saja membuat mudah pusing audience Dapat membuka file presentasi dari mana saja dengan format penyimpanan berupa file executable (EXE) yang dikompres dalam bentuk ZIP Dapat mengedit secara bersamaan dengan teman lainnya secaraa online
3 4
5
6
31
I Putu Wisnu Saputra, ST, MBA, Nonlinier Presentations Series Prezi The Zooming Presentations, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011)
17
d. Membuat Media Pembelajaran Zooming Presentation menggunakan aplikasi prezi32 1) Langkah pertama adalah masuk ke halaman web www.prezi.com. 2) Kemudian mendaftar masuk seperti pada Gambar 2.1 berikut ini :
Gambar 2.1 Tampilan Mendaftar Masuk untuk Menggunakan Prezi
3) Setelah mendaftar lalu mulai mengunduh prezi desktop dan mengaktifkannya. Kemudian prezi dapat digunakan secara offline.
32
Mohammad Amin Embi, Aplikasi Web 2.0 Tools dalam Pengajaran dan Pembelajaran, (Malaysia: Pusat Pembangunan Akademik, 2011) cet. 1, h. 132-137.
18
4) Mulai membuat presentasi menggunakan prezi, seperti pada Gambar 2.2 sebagai berikut:
Undo dan Redo
Path Zoom
Klik dua kali untuk menuliskan teks pada kanvas.
Kanvas Virtual Perangkat Prezi
Gambar 2.2 Tampilan Prezi Desktop Berupa Kanvas untuk Memulai Membuat Presentasi
5) Menuliskan teks pada kanvas.
Kemudian mulai menuliskan teks
Setelah mengklik dua kali, kemudian akan muncul kotak teks
Gambar 2.3 Tampilan Kotak Teks
19
6) Memperbesar dan memperkecil teks serta mengatur posisi teks.
Gunakan untuk mengatur tampilan besar dan kecil teks.Serta mengedit dan memindahkan teks pada tempat yang diinginkan.
Klik sekali pada kotak teks, maka akan muncul bulatan garis pada kotak teks.
Dapat juga memutar teks dengan menggeser sambil mengklik garis-garis yang ada di pinggir bulatan.
Gambar 2.4 Tampilan Perbesar dan Perkecil Teks
7) Memasukkan video, gambar, dan animasi. Masukan gambar
Masukan Video bisa dari Youtube atau File simpanan yang kita miliki.
Gambar 2.5 Tampilan untuk Memasukkan Video, Gambar, dan Animasi
20
8) Mengatur path untuk tampilan otomatis.
Klik Path kemudian atur alur yang ingin ditampilkan dengan mengklik objek pada kanvas.
Gambar 2.6 Mengatur Jalannya Tampilan Presentasi
9) Prezi siap menampilkan presentasi anda.
Klik play untuk menampilkan presentasi.
Akan muncul tampilan dalam layar penuh.
Gambar 2.7 Tampilan Prezis
21
3.
Hasil Belajar
a.
Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya.33 Hasil belajar dapat dipahami dengan menjelaskan dua kata, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product) menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sehingga, setelah mengalami belajar, siswa berubah perilakunya.34 Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal; (b) keterampilan intelektual; (c) strategi kognitif; (d) sikap; dan (e) keterampilan motoris.35 Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Menurut Winkel, hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada manusia pada sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.36 Dalam konteks demikian maka hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran (ends are being attained).37 Perolehan proses belajar siswa merupakan upaya pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.38 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku, bertambahnya pengetahuan, dan kemampuan keterampilan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan guru sehingga siswa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
33
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 16, h. 22. 34 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h. 44. 35 Nana Sudjana., Op. Cit, h. 22 36 Purwanto., Op. Cit. h. 45 37 Ibid., 38 Nana Sudjana., Op. Cit, h. 3
22
Benyamin Bloom yang secara garis besar terbagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.39 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu: 40 1) Mengingat (C1) adalah kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang telah dipelajari dan tersimpan dalam memori panjang (long term memory). Kedua proses kognitif yang terkait adalah mengenali dan mengingat kembali. 2) Memahami (C2) adalah membangun pengertian dari pesan instruksional, termasuk pesan secara lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melaluipengajaran, buku, atau layar komputer. Proses kognitif dalam kategori memahami
meliputi
menafsirkan,
mencontohkan,
mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. 3) Mengaplikasikan
atau
Menerapkan
(C3)
adalah
kemampuan
untuk
menyelesaikan atau menggunakan prosedur yang dipelajarinya pada suatu keadaan untuk menyelesaikan masalah. Kategori menerapkan terdiri dari dua proses kognitif yaitu mengeksekusi dan mengimplementasikan. 4) Menganalisis (C4) adalah kemampuan untuk menganalisa suatu informasi atau situasi tertentu menjadi komponen-komponen sehingga informasi tersebut menjadi jelas. Melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhan. Sasaran klasifikasi dari menganalisis adalah belajar menentukan potongan pesan yang relevan atau penting (differentiating), mengatur potongan-potongan pesan (organizing), dan tujuan yang mendasari pesan (atributing). 5) Mengevaluasi (C5) adalah kemampuan untuk membuat pertimbangan suatu penilaian terhadap sesuatu berdasarkan ukuran-ukuran atau standar yang ditetapkan.
Kategori
mengevaluasi
mencakup
proses-proses
kognitif
memeriksa dan mengkritik.
39
Ibid., h. 22. Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen, terj. Agung Prihantoro. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), h. 99-120. 40
23
6) Menghasilkan karya atau mencipta (C6) adalah kemampuan untuk menyusun kembali unsur-unsur ke dalam suatu pola atau struktur baru menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional; mengorganisasi elemen ke dalam pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya. Menciptakan dikaitkan dengan tiga proses kognitif yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.41 Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai.42 Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks, yaitu:43 1) Menerima, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan sebagainya. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. 2) Merespon atau jawaban, yakni rekasi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Dalam hal ini termasuk ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. 3) Penilaian, yakni berkenaan dengan nilai kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai, dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. 4) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan sebagainya. 5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya. 41
Ibid.,h. 128-130. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 16, h 29. 43 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 52 42
24
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.44 Menurut Harrow hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:45 1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar); 2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar; 3) Kemampuan
perseptual
termasuk
didalamnya
membedakan
visual,
membedakan auditif, motoris, dan lain-lain; 4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan; 5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks; 6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. Tipe hasil belajar di atas sebenarnya tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan satu sama lain, bahkan ada dalam kebersamaan. Seseorang yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu: 1) Faktor Internal46 Faktior internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah faktor fisiologis dan faktor psikologis sebagai berikut: a) Faktor Fisiologis, secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam kedaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam menerima materi pembelajaran.
44
Op. Cit, h. 30 Ibid.,h. 30-31. 46 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 45
124.
25
b) Faktor Psikologis, yaitu setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi
hasil
belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi
intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa. 2) Faktor Eksternal47 Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah faktor lingkungan dan faktor instrumental sebagai berikut: a) Faktor Lingkungan, meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban, dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara yang kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dan di ruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega. b) Faktor Instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru.
3. Kajian Materi Subjek a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar kompetensi pada konsep suhu dan kaloryang diambil dari silabus mata pelajaran fisika kelas X adalah menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. Sedangkan kompetensi dasar pada konsep ini, yaitu (1) menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat; (2) menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suatu zat; (3) menerapkan asas black dalam pemecahan masalah; (4) menganalisis cara perpindahan kalor.
47
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010) cet. ke-3, h. 31-32
26
b. Peta Konsep Suhu dan Kalor Peta konsep suhu dan kalor dapat dilihat pada Gambar 2.8 dibawah ini:
Gambar 2.8 Peta Konsep Suhu dan Kalor
c. Materi Konsep Suhu dan Kalor 1) Suhu Suhu mempresentasikan derajat panas atau dinginnya suatu benda. 48 Hal ini dapat dilihat dari pergerakan partikel-partikel dalam benda. Sehingga suhu dapat disimpulkan bahwa ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda. Secara lebih umum dapat dinyatakan bahwa suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda.49 Sejak abad ke-18 alat pengukur suhu mulai dikembangkan yang diberi nama termometer. Termometer memanfaatkan perubahan sifat-sifat fisis benda yang mengalamai perubahan, hal ini disebut sifat termometrik.50 Pada pembuatan termometer memerlukan titik acuan, yaitu titik tetap bawah dan titik tetap atas. Saat ini kita mengenal ada 4 macam skala termometer, yaitu skala Celcius, skala Fahrenheit, skala Kelvin, dan 48
I Made Astra, Fisika untuk SMA dan MA Kelas X, (Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2008), h.170. 49 Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 93. 50 Ibid.,h. 88.
27
skala Reamur.51 Pada masing-masing skala memiliki titik didih dan titik beku yang berbeda. Berikut ini adalah termometer skala Celcius, Fahrenheit, Kelvin, dan Reamur dapat dilihat pada Gambar 2.9 di bawah ini:
Gambar 2.9 Termometer Skala Celcius, Fahrenheit, Kelvin, dan Reamur Secara umum hubungan antara satu skala dan skala yang lain dapat dirumuskan sebagai berikut:52
Keterangan : Td = Titik didih Tb = Titik beku X = Termometer skala X Y = Termometer skala Y
=
…… ……………………… (2.1)
Misalkan terdapat dua skala sembarang yaitu skala X dan skala Y dengan titik beku TbX dan TbY serta titik didih TdX dan TdY. Hal tersebut diilustrasikan pada Gambar 2.10 di bawah ini:
Gambar 2.10 Skala pada Termometer X dan Termometer Y
51 52
I Made Astra.,Op. Cit. h. 171. Ibid.
28
2. Pemuaian Setiap zat tersusun atas partikel-partikel kecil yang bergetar. Jika sebuah benda dipanaskan, maka partikel-partikelnya akan bergetar lebih cepat. Hal ini menyebabkan perubahan fisik benda yang dikenal dengan istilah pemuaian. Pemuaian secara kuantitatif adalah bertambahnya panjang, luas, volume akibat pengaruh kenaikan suhu pada suatu benda.53
a) Pemuaian Zat Padat Pada umumnya setiap benda akan memuai apabila dipanaskan. Besar pemuaian
yang terjadi bergantung pada tiga hal, yaitu ukuran awal benda,
karakteristik bahan, dan besar perubahan suhu benda.54 Pada zat padat terjadi sekurang-kurangnya 3 pemuaian, yaitu muai panjang, muai luas dan muai volume.55 Muai panjang adalah pertambahan panjang yang diakibatkan oleh naiknya suhu benda. Muai panjang dapat dirumuskan sebagai berikut:56 ∆l = l0 .α. ∆T …………………………………(2.2) Keterangan
:
∆l = Pertambahan panjang kawat (m) l0 = Panjang kawat mula-mula (m) α = Koefisien muai panjang bahan (°C-1) ∆T= Perubahan suhu (°C) Muai luas adalah bertambahnya luas suatu benda diakibatkan karena kenaikan suhu benda. Pertambahan luas pada benda dapat dirumuskan sebagai berikut:57 ∆A= A0 .β.∆T………………………………… (2.3) Keterangan : ∆A= Pertambahan luas (m2) A0 = Luas mula-mula (m2) 53
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA kelas X (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 96. I Made Astra.,Op. Cit. h. 173. 55 Karyono, Dewi satya Palupi, dan Suharyanto, Fisika untuk Kelas X SMA dan MA, (Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional), 2009. h. 117. 56 Marthen Kanginan., Op. Cit. h. 97. 57 Ibid, h. 99. 54
29
β = Koefisien muai luas (/°C) ∆T = Perubahan suhu (°C) Dengan cara yang sama, pertambahan volume akibat pemuaian bendabenda yang nyata dapat dirumuskan sebagai berikut:58 ∆V= V0 .γ.∆T…………………………………..(2.4) Keterangan : ∆V = Pertambahan volume (m3) V0 = Volume mula-mula (m3) γ = Koefisien muai volume (°C-1) ∆T = Perubahan suhu (°C) b) Pemuaian Zat Cair Zat cair mengalami pemuaian volume lebih besar dibandinglan pemuaian volume zat padat.pada umumnya benda memuia ketika dipanaskan, tetapi berbeda dengan air pada rentang suhu 0°C-4°C. Pada rentang ini, air akan menyusut ketika dipanaskan. Setelah melampaui suhu 4°C, air kembali berperilaku normal yakni memuai ketika dipanaskan.Dengan demikian air memiliki massajenis terbesar saat suhunya 4°C keunikan perilaku air ini disebut anomali air.59
c) Pemuaian Zat Gas Seperti halnya zat padat dan cair, zat gas juga mengalami pemuaian. Pemuaian pada gas dipengaruhi oleh variabel-variabel suhu (T), volume (V), dan tekanan (P). Hal ini berkaitan dengan Teori kinetik gas yang akan dipelajari di kelas XI.60
2) Kalor Kalor didefinisikan energi yang ditransfer dari satu benda ke yang lainnya karena adanya temperatur.61 Suatu benda mengalami kenaikan suhu karena benda tersebut menyerap kalor. Banyaknya kalor yang diserap oleh benda bergantung pada seberapa besar kenaikan suhu yang terjadi. Selain bergantung pada kenaikan 58
Ibid, h.100. I Made Astra.,Op. Cit. h. 176. 60 Ibid, 61 Giancoli, Fisika Jilid I. (Jakarta: Erlangga,2001), cet ke-5, h. 490. 59
30
suhu benda, kalor yang diserap benda juga bergantung pada massa benda dan bahan penyusun benda yang dapat dirumuskan melalui persamaan berikut:62 Q = mc∆T……………………………………. (2.5) Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dilepas benda (J) m = massa benda (Kg) c = kalor jenis benda (J.Kg-1°C-1) ∆T = Perubahan suhu (°C) Pengaruh massa benda terhadap kalor yang diserap dapat diselidiki melalui percobaan berikut. Panaskan dua bejana di atas kompor, yang satu berisi 1 kg air dan yang satu lagi berisi 3 kg air. Kemudian ukurlah perubahan suhu kedua air tersebut. Terlihat bahwa air yang jumlahnya sedikit akan jauh lebih cepat bertambah suhunya dibandingkan dengan air yangjumlahnya banyak. Dengan kata lain, untuk menaikkan suhu air sampai rentang yang sama, air yang jumlahnya sedikit akan memerlukan kalor yang jumlahnya sedikit pula.63
a) Kalor Jenis Kalor jenis adalah sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor. Kalor jenis menunjukkan karakteristik suatu zat.64
=
.∆
……………………………………..(2.6)
Keterangan : Q = kalor (joule) m = massa benda (kg) c = kalor jenis benda (J.kg-1°C-1) ∆T = perubahan suhu (°C)
b) Kapasitas Kalor Kapasitas kalor didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1°C.65 Secara matematis dapat disimpulkan sebagai berikut:66
62
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 110. I Made Astra.,Op. Cit. h. 179. 64 Ibid, h.180. 63
31
Keterangan
:
=∆
= .∆
=
. ………………(2.7)
Q = kalor (joule) m = massa benda (kg) c = kalor jenis benda (J.kg-1°C-1) C = kapasitas kalor (J.°C-1) ∆T = perubahan suhu (°C) c) Perubahan Wujud Zat Jika kalor diberikan pada suatu zat pada tekanan konstan,maka biasanya suhu zat akan naik. Namun, pada kondisi tertentu suatu zat dapat menyerap kalor dalam jumlah yangbesar tanpa mengalami perubahan pada suhunya.Hal ini menyebabkan perubahan wujud zat.67 Fase perubahan wujud zat dapat dilihat pada Gambar 2.11 di bawah ini:
Gambar 2.11 Proses Perubahan Wujud
d) Kalor Laten Kalor latenada dua jenis, yaitu kalor lebur dan kalor didih. Kalor lebur adalah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 kg zat dari zat padat menjadi cair. Sedangkan kalor didih adalah kalor yang dibutuhkan untuk merubah suatu zat dari fase cair ke uap.68 Q = m.L…………………………………… (2.8)
65
Ibid., Karyono, Dewi satya Palupi, dan Suharyanto, Fisika untuk Kelas X SMA dan MA, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h. 111. 67 Ibid. h. 112. 68 I Made Astra, Fisika Untuk SMA dan MA Kelas X, (Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2008), h. 183 66
32
Keterangan
:
Q = kalor (joule) L = kalor laten (J.kg-1°C-1s) m = massa (kg) e) Azas Black Pada peristiwa pencampuran dua zat yang berbeda suhunya, ada satu azas penting yang harus digunakan, yaitu azas black. Azas black menyatakan bahwa :“Jika dua zat yang suhunya berbeda dicampur, zat yang suhunya tinggi akan melepaskan sejumlah kalor yang akan diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah”. Pernyataan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:69 Qlepas = Qterima……………………………… (2.9)
3) Perpindahan Kalor a) Konduksi Konduksi adalaha perpindahan kalor yang tidak disertai perpindahan partikel benda.70
Keterangan H k A
=
= . . ∆ …………………………(2.10)
: = kalor persatuan waktu (J.s-1) = konduktifitas termal (W.m-1°C-1) = luas permuakaan (m2)
b) Konveksi Konveksi adalah perpindahan kalor disertai dengan perpindahan partikel benda. Contohnya angin laut dan angin darat, prinsip kerja hair dryer. Persamaan yang digunakan dalam mencari laju konveksi benda adalah sebagai berikut:71 H
Keterangan
:
Q h.A.t ……...………….………….(2.11) t
H = kalor persatuan waktu (J.s-1) h = koefisien konveksi (W.m-1°C-1) A = luas permuakaan (m2) 69
Karyono, dkk.Op.Cit. h. 130. Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 133. 71 Ibid.,h. 138. 70
33
c) Radiasi Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui medium.Kalor berpindah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Laju kalor yang dihasilkan benda tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:72 Q H e .A. T 4 …………………………(2.12) t
B. Hasil Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang berhubungan dengan media pembelajaran zooming presentation, antara lain sebagai berikut: 1. Penelitian sKulwadee Axtell (2008) yang berjudul “The Effect of Presentation Software on Classroom Verbal Interaction and on Student Retention of Higher Education Lecture Content” menunjukkan bahwa ceramah yang disampaikan oleh software presentasi lebih efektif dalam hal retensi siswa dibandingkan dengan dua format lain: ceramah dengan overhead transparansi atau kuliah tanpa alat bantu visual. Ada perbedaan dengan format presentasi dalam durasi mahasiswa atau frekuensi interaksi.73 2. Penelitian Artem Pecheny (2010) dalam “Zooming User Interface In Presentations For Learning” menyatakan bahwa penggunaan Zooming User Interface dapat memperbesar dan memperkecil tampilan presentasi dan dapat menghubungkan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya tanpa beralih dari frame ke frame. Presentasi yang berbasis zooming user interface ini menyajikan penjelasan yang interaktif dalam pembelajaran.74 3. Penelitian Nicole L. White dalam tesisnya yang berjudul “Prezi vs Power Point: Finding the right tool for the job” menyatakan bahwa prezi merupakan desain visual presentasi yang menyenangkan. Penggunaan prezi sebagai media
72
Ibid., h. 141. Kulwadee Axtell, The Effect of Presentation Software on Classroom Verbal Interaction and on Student Retention of Higher Education Lecture Content. International Journal of Technology in Teaching and Learning,2008 4(1), h.21–33. 74 Artem Pecheny, Zooming User Interface: in Presentation For Learning, International Journal Information Theories and Applications, Vol. 17, Number 4, 2010. 73
34
presentasi membuat tampilan presentasi menjadi sangat menakjubkan. Sehingga audience tertarik dan fokus dalam menyimak presentasi.75 4. Penelitian Nora Strasser (2013) yang berjudul “Using Prezi In Higher Education”. Menyatakan bahwa menggunakan prezi di perguruan tinggi sangat bermanfaat
bagi
pengalaman pendidikan.
Menggunakan prezi
dalam
perkuliahan, dapat menjaga minat siswa yang tnggi dan memfasilitasi pemahaman tentang keterkaitan topik. Prezi adalah cara terbaik untuk memvariasikan pengiriman bahan-bahan kuliah untuk mengurangi kebosanan dan memfasilitasi pemahaman. Siswa dapat membuat presentasi lebih kolaboratif dan kreatif dengan menggunakan prezi. Prezi adalah salah satu alat yang digunakan untuk menjaga kelas tempat yang menarik dan interaktif.76 5. Penelitian oleh Anjar Miska Prayoga, dkk dalam jurnalnya yang berjudul penggunaann “Media Prezi dan Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan prestasi belajar Akuntansi” yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar akuntansi menggunakan media prezi dan metode pembelajaran Snowball Throwing. Menyatakan bahwa penggunaan media prezi dapat meningkatkan keaktifan siswa sebesar 18,8% dan peningkatan prestasi belajar sebesar 21,6%.77 6. Penelitian Mohammad Yusuf Ridho dan Wasis dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada materi kalor” yang bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis prezi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada materi kalor. Menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis prezi dapat meningkatkan.78
75
Nicole L. White, Prezi vs. PowerPoint: Finding The Right For The Job, Tesis pada Institut Teknologi, Universitas New York. Utica, New York. 76 Nora Strasser, Using Prezi: In Higher Education, The Clute Institute International Academic Conference, Breckenridge, Colorado USA 2013 77 Anjar Miska Prayoga, dkk. Penggunaan Media Prezi dan Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi. Jupe UNS, vol. 1, No. 2, h. 1-8 78 Mohammad Yusuf Ridho, Dan Wasis, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Kalor, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03. No. 02, 2014, h. 137-142
35
7. Penelitian Supardi dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika” yang bertujuan untuk mendapatkan suatu media pembelajaran yang sesuai dan dapat membantu pemahaman konsep dasar pembelajaran fisika. Menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan media pembelajaran dan konvensional. Dan terdapat pengaruh interaksi media pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar fisika yang menunjukkan tingkat pemahaman siswa.79 8. Penelitian Sabra Brock dan Cornelia Brodahl dalam jurnalnya yang berjudul “A Tale of Two Cultures: Cross Cultural Comparison in Learning the Prezi Presentation Software Tool in the US and Norway” yang membandingkan budaya beajar presentasi Prezi di dua Negara yaitu New York dan Norwegia. Sebanyak 14 siswa penasaran berpartisipasi aktif dalam sampel dengan jumlah sampel yang sama di dua Negara tersebut. Memperoleh hasil bahwa Amerika lebih baik atas perkembangan global dan optimism sedangkan Norwegia yang lebih baik daam umpan balik terbuka untuk rekan-rekan mereka dan lebih terfokus pada isi dan gaya dibanding perkembangan global. Untuk bentuk Prezinya pada kedua negara berbeda, Amerika lebih menekankan pada aspek kreatif Prezi, sedangkan Norwegia pada presentasi yang rapid an tenang.80
C. Kerangka Berpikir Pembelajaran
konsep
fisika
yang
bersifat
mikroskopik
jarang
menggunakan media pembelajaran dalam menjelaskanya. Sehingga minat belajar siswa rendah yang bedampak pada hasil belajar. Maka diperlukan media pembelajaran yang mengatasi masalah tersebut, antara lain media pembelajaran zooming presentation.
79
Supardi, Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika, Jurnal Formatif 2(1) ISSN: 2088-351X, h. 72. 80 Sabra Brock dan Cornelia Brodahl, A Tale of Two cultures: cross cultural comparison in learning the prezi presentation software tool in the US and Norwey. Journal of information technology education: research Vol. 12, 2013.
36
Media pembelajaran zooming presentation memiliki karakteristik yang dinamis, interaktif dan inovatif sehingga dapat mengoptimalkan pemahaman konsep fisika serta menarik minat belajar siswa. Kemudian dapat mengeksplorasi objek yang divisualisasikan menjadi bagian yang lebih detail. Tampilan dalam media ini pun terintegrasi multimedia sehingga dapat memadukan antara video, gambar, dan animasi. Hal ini dapat diperjelas dengan skema kerangka berpikir pada Gambar 2.12 di bawah ini:
Gambar 2.12 Skema Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Ha : Terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation. H0 : Tidak terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan semester genap Tahun Ajaran 2013-2014 pada bulan Maret s.d April di SMA Negeri 12 Tangerang Selatan.
B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Metode eksperimen semu (quasi experiment) yaitu suatu desain yang dikembangkan dari true eksperiment design yang sulit dilaksanakan. Metode ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperiman.1 Pemilihan model ini dikarenakan kelas yang dijadikan objek penelitian tidak memungkinkan pengontrolan secara ketat. Jadi, penelitian harus dilakukan secara kondisional. Pada penelitian ini, desain eksperimen semu yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Dalam hal ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random2. Namun
kedua kelompok ini
dipilih secara cermat agar kedua kelompok ini memiliki homogenitas yang relatif sama. Desain penelitian ini dapat digambarkan pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok E K
Keterangan
Pretest Y1 Y1
Perlakuan XE XK
Posttest Y2 Y2
: E = Kelas eksperimen K = Kelas kontrol Y1= Pretest Y2= Posttest XE= Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran denganmedia pembelajaran zooming presentation.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: ALFABETA, 2013), cet. 18 h.114. 2 Ibid, h. 116.
37
38
XK= Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol yaitu pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru setempat. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum diberikan perlakuan, pada kedua kelompok dilakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar siswa pada konsep yang bersangkutan yaitu konsep suhu dan kalor. Kemudian keduanya diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen diberlakukan penggunaan media pembelajaran zooming presentation sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional yang biasa dilakukan oleh guru. Setelah diberikan perlakuan, pada kedua kelompok dilakukan kembali posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap konsep suhu dan kalor.
C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Menurut Sutrisni Hadi, variabel merupakan gejala yang bervariasi.4 Dalam hal ini, variabel merupakan objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian pada penelitian.5 Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.6 Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.7
3
Ibid, h. 60. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.(Jakarta: Rineka Cipta, 2006.), cet. ke-13, h. 116. 5 Ibid.,h. 118. 6 Sugiyono.Op. cit, h. 61. 7 Ibid,. 4
39
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel X (variabel bebas)
: media pembelajaran zooming presentation.
2. Variabel Y (variabel terikat)
: hasil belajar siswa
Hubungan kedua variabel tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1 seperti di bawah ini : Variabel X
Variabel Y
Media pembelajaran Zooming Presentation
Hasil belajar siswa
Gambar 3.1 Variabel Penelitian
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.8 Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita.9 Dalam penelitian populasi digunakan untuk menyebutkan keseluruhan data atau objek yang diteliti berupa karakteristik tertentu terhadap gejala, fenomena, peristiwa atau kejadian.10 Populasi dalam penelitian ini dibedakan antara populasi secara umum dengan populasi target atau target population. Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian kita.11 Dengan memperhatikan pendapat tersebut yang menjadi populasi umum dalam penelitian ini adalahseluruh siswa SMA Negeri 12 Tangerang Selatan dan populasi target adalah siswa kelas X di SMA Negeri 12 Tangerang Selatan yang terdiri dari kelas X.1 sampai dengan X.7.
8
Ibid, h. 117. Ronald E Walpole, Pengantar Statistika, Edisike- 3,(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), h.7. 10 Dr. Budi Susetyo, M.Pd, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refika Aditama, 2012), cet. ke-2, h. 139. 11 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), cet. 6, h. 250. 9
40
2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut12. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik nonprobability sampling dengan menggunakan Purposive sampling. Teknik nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.13 Sedangkan Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. 14 Pertimbangan tersebut adalah siswa yang memiliki kemampuan yang sama. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1 sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan media pembelajaran zooming presentation. Sedangkan kelas kontrolnya adalah siswa kelas X.3 yang mendapat pembelajaran konvensional dengan media papantulis yang biasa dilakukan oleh guru fisika setempat.
E. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan nontes. Jenis teknik tes digunakan sebagai tes hasil belajar, yaitu tes untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes hasil belajar ini diperoleh dari hasil pretest digunakan adalah angket
dan posttest siswa. Adapun jenis nontes yang persepsi
siswa mengenai
penggunaan
media
pembelajaran zooming presentation.
F. Instrumen Penelitian Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes berupa tes objektif dalam bentuk pretest dan posttest. Tes objektif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Setiap instrumen ini harus memiliki empat kriteria, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan 12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: ALFABETA, 2013), cet. 18 h.118. 13 Ibid., h. 122. 14 Ibid., h. 124.
41
daya pembeda. Setelah itu untuk mendapatkan data penunjang kesimpulan, pada akhir penelitian digunakan instrumen nontes berupa angket. 1.
Instrumen Tes Instrumen tes pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan
lima pilihan, yaitu a, b, c, d dan e sebanyak 25 Soal. Tes ini disusun berdasarkan indikator yang hendak dicapai.Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek pengetahuan (C1) sampai analisis (C4). Tes ini diberikan pada saat sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Adapun kisi-kisi instrument tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kognitif NO
INDIKATOR
1.
Memahami konsep suhu, sifat termometrik zat dan alat ukurnya.
2.
3.
4.
Menerapkan pengukuran suhu dengan berbagai macam skala.
Menganalisis perbedaan pemuaian yang terjadi pada zat padat, zat cair dan gas serta faktorfaktor yang mempengaruhinya.
Menganalisis konsep kalor, kalor jenis, dan kapasitas kalor
INDIKATOR SOAL Menyimpulkan definisi suhu ditinjau dari segi energi kinetik partikel suatu benda Mengetahui sifat termometerik pada suatu zat Mengingat satuan untuk suhu Mengingat pengertian Suhu Menggunakan persamaan kalibrasi termometer pada skala Celcius dengan skala sembarang Menerapkanhubungan antara skala Fahrenheit dan skala Celcius Menerapkan kalibrasi termometer untuk mengetahui nilai skala Kelvin Menerapkan formulasi perubahan suhu skala Fahrenheit ke Kelvin Menemukan koefisien muai panjang untuk mengetahui pertambahan panjang suatu benda Menemukan koherensi antara muai panjang dengan muai luas Mengilustrasikan sifat anomali air pada peristiwa kehidupan Membuat garis besar pertambahan panjang pada dua buah benda Mendeskripsikan peran perubahan suhu pada ukuran suatu benda Menjelaskan faktor penyebab terjadinya pemuaian pada suatu benda Mengingat pengertian kalor Mengenali alat yang dipakai untuk mengukur kalor Merepresentasikan teori kalorik Memadukan persamaan kalor dua zat untuk mengetahui besar kapasitas kalor Mengingat pengertian kalor jenis Menggunakan persamaan kalor untuk mengetahui besar kalor yang dibutuhkan
TINGKAT KESUKARAN C1 C2 C3 C4 1* 2 3 4 5*
6* 7* 8* 9* 10 11* 12* 13* 14* 15* 16 17 18* 19* 20
42
5.
6.
7.
8.
Menerapkan persamaan kalor dan azas black dalam peristiwa kehidupan seharihari
Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda.
Menerapkan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.
Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.
untuk menaikkan suhu benda Menganalisis grafik hubungan suhu dan kalor untuk mengetahui besarnya massa es yang melebur Menyimpulkan persamaan kalor pada suatu peristiwa Membuat garis besar dari grafik hubungan suhu dengan kalor secara matematis Mengingat pernyataan prinsip Azas Black Menerapkan persamaan kalor uuntuk mengetahui nilai kalor jenis benda Menggunakan persamaan kalor untuk mengetahui suhu akhir suatu benda Menggunakan prinsip kekekalan energi pada pencampuran dua zat dengan mengabaikan kalor yang diserap oleh wadah pencampuran Mengingat faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan wujud Memberikan contoh proses penyublimam Memberikan contoh proses penguapan Memadukan persamaan-persamaan kalor untuk mengetahui wujud akhir suatu benda Menganalisis grafik perubahan wujud benda Menganalisis kalor total yang dibutuhkan untuk mengubah es menjadi air Membandingkan antara konveksi alami dengan konveksi paksa. Mencontohkan teori perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan. Menerapkan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari Menerapkan formulasi besar laju kalor konveksi Mengaplikasikan formulasi laju kalor yang diradiasi pada kehidupan sehari-hari Menganalisis faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui konduksi Menemukan koherensi laju radiasi dengan suhu Menganalisis perbandingan suhu dengan besar energi yang dipancarkan Memadukan formulasi laju perpindahan kalor persatuan luas Jumlah Soal Presentasi
21
22 23* 24* 25 26* 27*
28 29 30* 31* 32 33* 34 35* 36 37* 38* 39* 40 41 42* 8 19%
9 21%
11 26%
14 33%
43
2. Instrumen Nontes Instrumen nontes yang digunakan berupa angket. Angket atau skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu.15 Pada penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui respon siswa mengenai penggunaanmedia pembelajaran zooming presentation dalam proses pembelajaran fisika konsep suhu dan kalor. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah model angket skala Likert yang berbentuk rating-scale, dimana siswa memberikan respon terhadap pernyataan-pernyataan dengan pilihan, yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), C (Cukup), S (Setuju), SS (Sangat Setuju). Adapun kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 : Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Nontes No 1
Indikator Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika menggunakan media pembelajaran zooming presentation Penjelasan konsep suhu dan kalor pada media pembelajaran zooming presentation Pemanfaatan zoom in dan zoom out media pembelajaran zooming presentation Tampilan media pembelajaran zooming presentation Jumlah
2 3 4
Pernyataan Positif Negatif
∑ Soal
1,3
2,4,5
5
6,9,10
7,8
5
12,14
11.13.15
5
16,17,19
18,20
5
10
10
20
G. Kalibrasi Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria kelayakan. Maka dari itu sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, dilakukan kalibrasi atau validasi terhadap instrument tersebut.
15
Nana Sudjana, Penilaiai Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 16, h.80
44
1. Uji Validitas Setiap instrumen penelitian harus valid atau sahih. Validitas menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur.16 Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur. Hal itu seperti dinyatakan oleh Anderson yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto bahwa, “a test is valid if it measures what a purpose to measure”.17 Bahwa tes yang benar adalah tes yang dapat mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian. Oleh karena itu, validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas setiap butir soal tes baik pada pretest maupun pada posttest. Perhitungan validitas tiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan secara matematis sebagai berikut.18
r pbi Keterangan rpbi Mp Mt SDt p q
Mp Mt SD t
p q
: = indeks point biserial = Mean (rata-rata) skor yang dijawab betul oleh peserta tespada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. = Mean (rata-rata) skor yang dijawab salah oleh peserta tes pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. = Standar deviasi skor total = Proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya. = Proporsi peserta tes yang menjawab salah terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya. Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Rentang nilai r 0,80 < r ≤ 1,00 0,60 < r ≤ 0,80 0,40 < r ≤ 0,60 0,20 < r ≤ 0,40 0,00 < r ≤ 0,20
16
Kateggori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda, 2011) cet. ke-7, h. 228. 17 Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-9,h. 64-65. 18 Ibid.,h. 79.
45
Hasil uji validitas instrument tes dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini : Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Statistik Jumlah Soal Jumlah Siswa Nomor Soal Valid Jumlah Soal Valid Persentase (%)
Butir Soal 42 32 1, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 23, 24, 26, 27, 30, 31, 33, 35, 37, 38, 39, 42 25 59,5 %
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh data bahwa dari 42 soal yang diuji scobakan terdapat 25 soal yang dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas Setiap instrumen penelitian tes harus bersifat reliabel atau mantap. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika hasil tes saat ini memiliki kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya terhadap siswa yang sama. 19 Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen tes menggunakan metode Kuder Richardson dengan rumus KR- 20 yang ditunjukan sebagai berikut:20 =
−1
−∑
Keterangan : r = reliabilitas instrumen p = proporsi subjek (peseta tes) yang menjawab benar q = proporsi subjek (peseta tes) yang menjawab salah (q = 1 – p) ∑ pq = jumlah hasil perkalian antara dan = banyak soal = standar deviasi dari tes Penentuan kriteria reliabilitas suatu instrumen didasarkan pada Tabel 3.6 di bawah ini:
19
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2009), Cet ke-13, h.16. 20 Suharsimi Arikunto, Op cit, h. 100.
46
Tabel 3.6 Kategori Reliabilitas Rentang nilai rn 0,70 ≤
< 1,00
0,00 ≤
< 0,50
0,50 ≤
Kategori Tinggi
< 0,70
Sedang Rendah
Hasil uji reliabilitas tes dapat dilihat pada Tabel 3.7 di bawah ini : Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Statistik
Butir Soal 0,71 Reliabilitas Tinggi
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan analisis uji reliabilitas diperoleh bahwa nilai reliabilitas instumen tes ini adalah 0,71. Jika dilihat dari Tabel 3.7, maka kriteria reliabilitasnya termasuk tinggi.
3. Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang mempunyai taraf kesukaran tertentu, sesuai dengan karakteristik peserta tes. Soal dapat dikategorikan pada soal mudah, sedang, dan sukar. Bilangan yang menunjukkan mudah, sedang dan sukar suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty Index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Taraf kesukaran suatu soal dapat dicari dengan menggunakan rumus:21 P
Keterangan
21
h.208.
B JS
: P = indeks kesukaran (proporsi) B = bayaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa seluruh tes
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
47
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran diklasifikasikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:22 Tabel 3.8 Kategori Indeks Kesukaran Rentang Nilai P 0,00 ≤ P< 0,30 0,30 ≤ P< 0,70 0,70 ≤ P ≤ 1,00
Kategori Sukar Sedang Mudah
Hasil perhitungan taraf kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.9 di bawah ini: Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Butir Soal Jumlah Soal Persentase 10 23,8% 23 54,7% 9 21,4% 42 100%
Kriteria Soal Mudah Sedang Sukar Jumlah
Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran dari 42 soal yang diujikan, 21,4% soal termasuk kategori sukar, 54,7% termasuk kategori sedang, dan 23,8% termasuk kategori mudah.
4. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.23 Disamping itu, tes yang baik juga adalah tes yang bisa memisahkan dua kelompok peserta tes atau siswa. Kedua kelompok itu adalah adalah siswa yang betul-betul mempelajari materi pelajaran dan siswa yang tidak mempelajari materi pelajaran. Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus:24
DB
22
Ibid, h.210. Ibid, h. 211. 24 Ibid, h. 213. 23
BA JA
BB JB
48
Keterangan DB BA JA BB JB
: = daya bedasoal = banyaknya peserta kelompok atas = jumlah peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah = jumlah peserta kelompok bawah
Penentuan kriteria daya beda soal didasarkan pada ketentuan yang dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini:25 Tabel 3.10 Kategori Daya Beda Rentang Nilai DB < 0,00 0,00 ≤ DB < 0,20 0,20 ≤ DB < 0,40 0,40 ≤ DB < 0,70 0,70 ≤ DB ≤ 1,00
Kategori drop Buruk Cukup Baik baik sekali
Berikut ini adalah cara yang dapat digunakan untuk memisahkan antara kelompok atas dan bawah:26 1) Menyusun lembar jawaban tes sesuai dengan urutan nilai dari yang terbesar (disamping paling atas) sampai yang terkecil (disamping paling bawah). 2) Mengambil 50% dari atas susunan lembar jawaban, jumlah ini akan menjadi kelompok atas, kemudian mengambil 50% dari bawah susunan lembar jawaban, jumlah ini akan menjadi kelompok bawah. Hasil uji daya beda dilihat pada Tabel 3.11 di bawah ini : Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes Kriteria Soal Drop Buruk Cukup Baik Baik Sekali Jumlah
25
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
h.218. 26
Butir Soal Jumlah Soal Persentase 8 19,04% 8 19,04% 19 45,24% 6 14,28% 1 2,38% 42 100%
Ibid, h. 212.
49
Berdasarkan hasil uji daya pembeda, dari 42 soal yang diujikan, 19,04% soal termasuk kategori drop, soal yang termasuk kategori buruk 19,04%, 45,24% soal termasuk kategori cukup dan 14,28% soal termasuk kategori baik. Dan kategori baik sekali sebesar 2,38%. Dari keseluruhan soal yang diuji cobakan, jumlah soal yang digunakan dalam penelitian adalah 25 soal. Pemilihan 25 soal ini berdasarkan pada keempat kriteria di atas, juga didasarkan pada keterwakilan semua indikator materi pelajaran. Soal-soal yang dipilih dianggap memiliki kriteria yang paling baik berdasarkan keempat kriteria yang disyaratkan. Disamping itu, 25 soal yang digunakan ini dianggap telah mewakili setiap indikator pembelajaran sehingga ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diukur dengan 25 soal ini.
H. Teknik Analisis Data Data yang dihasilkan dari instrument tes akan dianalisis untuk mengukur signifikansi peningkatan hasil belajar dan menguji hipiotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1.
Uji Prasayarat Analisis
a.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil
berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas seperti yang disyaratkan oleh uji t yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus chi square (uji kai kuadrat)27, yaitu:
X 2
Keterangan X2 Oi Ei 27
Oi Ei 2 Ei
: = nilai tes kai kuadrat = frekuensi observasi = frekuensi ekspektasi (harapan)
Budi Susetyo, Statistik untuk Data Penelitian, (Bandung: Refika Aditama, 2012), cet. ke2, h. 189.
50
Kriteria pengujian nilai kai kuadrat adalah: 1) Jika X2hitung < X2tabel, maka distribusi data normal 2) Jika X2hitung > X2tabel,, maka distribusi data tidak normal b. Uji Homogenitas Sedangkan uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, yaitu:28
Keterangan
F=
: = varian besar = varian kecil
Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut: 1) Jika Fhitung < Ftabel, maka data dinyatakan homogen 2) Jika Fhitung > Ftabel,, maka data dinyatakan tidak homogen 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media pembelajaran zooming presentation terhadap hasil belajar fisika. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t, prinsip uji t ini yaitu membandingkan ratarata (mean) kedua kelompok.Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians serta uji hipotesis yang digunakan. a. Data terdistribusi normal dan homogen Untuk data terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis dengan anaslisis tes statistik parametrik. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:29 = dimana 28
=
(
)
(
)
−
+
Suharsimi Arikunto., Op. Cit, h. 171. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kuallitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008) cet. ke-5, h.181. 29
51
Keterangan
: = rata-rata data kelompok 1 = rata-rata data kelompok 2 dsg = varians gabungan kedua kelompok = varians kelompok 1 = varians kelompok 2 = jumlah anggota kelompok 1 = jumlah anggota kelompok 2
b. Data terdistribusi normal dan tidak homogen Untuk data terdistribusi normal dan tidak homogen, maka pengujian hipotesis dengan analisis tes statistik nonparametrik. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:30 = Keterangan
−
+
: = rata-rata data kelompok 1 = rata-rata data kelompok 2 = varians kelompok 1 = varians kelompok 2 = jumlah anggota kelompok 1 = jumlah anggota kelompok 2
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut. 1) Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. 2) Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Haditolak. 3. Analisis Data Nontes Analisis data instrument nontes berupa angket pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif. Pernyataan dalam angket terbagi menjadi dua, yaitu: pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket bergradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif
dilakukan
dengan
cara
memberikan
skor
jawabanpenilaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.12 di bawah ini:
30
Ibid, h. 273. Ibid.,h. 135.
31
pada 31
setiap
52
Tabel 3.12 Penilaian Pernyataan Positif dan Negatif NO. 1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS Tidak Setuju (TS) Cukup (C) Setuju (S) Sangat Setuju (SS)
Nilai Nilai Positif Negatif 5 1 4 2 3 3 2 4 1 5
Selanjutnya data dari angket diolah menggunakan rumus:32
=
ℎ
Interpretasi angket siswa pada Tabel 3.13 dibawah ini:33
100%
Tabel 3.13 Intepretasi Angket Siswa Rentang Nilai 81-100% 61-80% 41-60% 21-40% 0-20%
32
Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Ibid., h. 137. Piet. A. Sahertian. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 60. 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum dari data yang telah diperoleh dari hasil pretest, posttest serta angket dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. 1. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Berikut adalah data hasil pretest dan posttest siswa sebelum dilakukan pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.1 Nilai Hasil Pretest
16 24 24 28 28 36
Nilai Hasil Pretest Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 16 20 20 20 24 16 24 24 28 28 24 24 24 24 24 28 28 28 28 28 24 24 24 24 24 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 32 32 32 32 32 28 32 32 32 32 32 32 32 32 32 36 44 40 44 44
28 28 32 32 36
Tabel 4.2 Nilai Hasil Posttest
60 68 76 76 80 92
Nilai Hasil Posttest Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 68 68 68 68 68 52 52 52 56 60 72 72 76 76 76 60 60 60 64 64 76 76 76 76 76 64 64 64 64 68 76 80 80 80 80 68 72 72 72 72 84 84 84 88 88 72 76 76 76 80 96 96 84 84 92
60 64 68 72 80
2. Hasil Pretest Hasil yang diperoleh pada pretest oleh siswa kelas X.1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X.3 sebagai kelas kontrol disajikan dalam diagram frekuensi hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada Gambar 4.1 di bawah ini:
53
54
14 14
13
12
banyaknya Siswa
12 10
8
8 6
Eksperimen
5
4
4 2 0
2
Kontrol 2 2
1
2 1
16 - 20 21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 Interval Nilai
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen danKelas Kontrol Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa terdapat 5 siswa (15,15%) yang mendapat nilai antara 16-20, sementara di kelas kontrol terdapat 1 (3,03%) siswa. Selanjutnya, terdapat 13 (39,39%) siswa di kelas eksperimen dan 2 (6,06%) siswa di kelas kontrol yang mendapat nilai antara 21-25. Pada interval 26-30, terdapat 8 (24,24%) siswa di kelas eksperimen dan 14 (42,42%) siswa di kelas kontrol. Jumlah siswa yang memperoleh nilai pada interval 31-35 di kelas eksperimen sebanyak 4 (12,12%) siswa, sedangkan di kelas kontrol 12 (36,36%) siswa. Pada interval 36-40 baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, masing-masing terdapat 2 (6,06%) siswa yang memperoleh nilai tersebut. Pada interval terakhir yaitu yang berkisar 41-45 untuk hasil pretest, ditempati oleh 1 (3,03%) siswa dari kelas eksperimen dan 2 (6,06%) siswa dari kelas kontrol.Jumlah keseluruhan siswa pada kelas eksperimen dan kontrol masing-masing adalah 33 siswa. Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 di bawah ini:
55
Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen Dan Kontrol No. 1 2 3 4 5 6
Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Median Modus Standar Deviasi
Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 16 16 44 44 26,18 30,72 26,44 30,68 28,83 29,78 6,22 5,16
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh oleh kelas eksperimen dan kontrol adalah sama yaitu sebesar 16 dan nilai tertingginya pun sama sebesar 44. Namun dalam hal ini, nilai rata-rata kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol. Median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas eksperimen sebesar 26,44 sementara kelas kontrol yaitu 30,68. Begitupun modus atau nilai tengah yang sering muncul pada kelas eksperimen 28,83 sedangkan kelas kontrolnilai yang dihasilkan adalah 29,78. Kemudian pada kelas eksperimen perolehan standar deviasinya adalah sebesar 6,22, sementara kelas kontrol memperoleh 5,16.
3. Hasil Posttest Hasil yang diperoleh pada posttest oleh siswa kelas X.1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X.3 sebagai kelas kontrol dari penelitian disajikan dalam diagram freskuensi pada Gambar 4.2 di bawah ini:
56
17
18 16 Banyaknya siswa
14
12
12 10 8 6
6 4
0
5
4
4 2
Kontrol
6
0
1
2
Eksperimen
5 2
3 1
2 0
52-57 58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93 94-99 Interval Nilai
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa pada interval nilai5257terdapat 4 (12,12%) siswa dari kelas kontrol sedangkan dari kelas eksperimen tidak ada. Pada interval nilai 58-63 terdapat 4 (12,12%) siswa dari kelas kontrol dan 1 (3,03%) siswa dari kelas eksperimen, interval nilai 64-69 terdapat 12 (36,36%) siswa dari kelas kontrol dan 6 (18,18%) siswa dari kelas eksperimen, interval nilai 70-75 terdapat 6 (18,18%) siswa dari kelas kontrol dan 2 (6,06%) siswa dari kelas eksperimen, interval nilai 76-81 terdapat 5 (15,15%) siswa dari kelas kontroldan 17 (51,51%) siswa dari kelas eksperimen, interval nilai 82-87 terdapat 5 (15,15%) siswa dari kelas kontrol dan 2 (6,06%) siswa dari kelas eksperimen, kemudian pada interval nilai 88-93 terdapat 1 (3,03%) siswa dari kelas kontrol dan 3 (9,09%) siswa dari kelas eksperimen, dan pada interval nilai 94-99 hanya terdapat 2 (6,06%) siswa dari kelas eksperimen. Jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti posttest adalah sebanyak 33 siswa. Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest yang digunakan pada Tabel 4.4 di bawah ini:
57
Tabel 4.4 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. 1 2 3 4 5 6
Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 60 52 96 92 77,57 68 76,35 66,76 74,5 68,5 7,90 9,16
Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Median Modus Standar Deviasi
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh oleh kelas eksperimen sebesar 60, sementara kelas kontrol sebesar 52. Untuk nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah 96 dan kelas kontrol sebesar 92. Kemudian median atau nilai tengahpada kelas eksperimen adalah 76,35 dan kelas kontrol sebesar 66,76. Nilai modus pada kelas eksperimen sebesar 74,5 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 68,5. Sementara nilai standar deviasinya adalah sebesar 7,90 pada kelas eksperimen dan 9,16 pada kelas kontrol.
4. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol yang terdiri dari 33 siswa, diperoleh rekapitulasi data dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. 1 2 3 4 5 6
Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Median Modus Standar Deviasi
Pretest Kelas Kelas Eksperimen Kontrol
16 44 26,18 26,44 28,83 6,22
16 44 30,72 30,68 29,78 5,16
Posttest Kelas Kelas Eksperimen Kontrol 60 52 96 92
77,57 76,35 74,5
68 66,76 68,5
7,90
9,16
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen pada saat pretest adalah sebesar 26,18 sementara pada kelas kontrol
58
yaitu 30,72. Pada saat posttest nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen mencapai 77,57 sedangkan kelas kontrol sebesar 68. Berikut diagram nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat pretest dan Posttest dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini:
77.57 80
68
70
Mean
60 50 40 30
26.18
30.72
Pretest Posttest
20 10 0
Eksperimen
Kontrol
Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-rata Kelas Kontrol dan Eksperimen
Dari Gambar 4.3 di atas, artinya pada saat pretest kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata (mean) yang lebih rendah dibandingkan kelas kontrol dan pada saat posttest kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata (mean) yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Namun, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol mengalami peningkatan nilai rata-rata (mean) hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen meningkat sebesar 49,82. Kemudian dari hasil hasil pretest dan posttest pada konsep suhu dan kalor diketahui persentase berdasarkan jenjang kognitif. Persentase setiap jenjang kognitif dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini:
59
Tabel 4.6 Hasil Pretestdan Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif Pretest No.
Jenjang Kognitif
1. 2. 3. 4.
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3) Menganalisis (C4)
Kelas Eksperimen 27% 38% 26% 19%
Kelas Kontrol 51% 27% 29% 25%
Posttest Kelas Kelas Eksperimen Kontrol 69% 65% 82% 79% 76% 64% 72% 67%
Tabel 4.6 di atas, menunjukkan perentase pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan jenjang kognitif. Pada saat pretest kemampuan kelas eksperimen dalam mengingat (C1) 27%, memahami (C2) 38%, menerapkan (C3) 26%, menganalisis (C4) 19%, sedangkan pada kelas kontrol kemampuan mengingat (C1) 51%, memahami (C2) 27%, menerapkan (C3) 29%, dan menganalisis (C4) 25%. Pada saat posttest kemampuan kelas eksperimen dalam mengingat (C1) adalah 69%, memahami (C2) 82%, menerapkan (C3) 76%, dan menganalisis (C4) 72%. Sedangkan pada kelas kontrol, berdasarkan jenjang kognitif dalam mengingat (C1) sebesar 65%, memahami (C2) 79%, menerapkan (C3) 64%, dan menganalisis (C4) 67%. Dari data tersebut terlihat peningkatan jenjang kognitif antara pretest dan posttest. Berikut diagram persentase hasil pretest dan posttest berdasarkan jenjang kognitif pada kelas eksperimen dan kelas
Persentase
kontrol dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini:
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
82% 69%
79%
76%
65%
64%
72% 67%
51% 38% 27%
27%
Pretest Eksperimen 29% 26%
25% 19%
Pretest Kontrol Posttest Eksperimen Posttest Kontrol
C1
C2
C3
C4
Jenjang Kognitif
Gambar
4.4
Diagram Persentase Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
60
Dari Gambar 4.4 di atas, terlihat adanya peningkatanberdasarkan jenjang kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari semua aspek. Berdasarkan jenjang kognitif aspek mengingat (C1) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 42% dan 14%. Untuk jenjang kognitif pada aspek memahami (C2) kelas eskperimen mengalami peningkatan sebesar 44% dan kelas kontrol sebesar 52%. Kemudian pada aspek menerapkan (C3) kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 50% dan 35%. Sedangkan pada aspek menganalisi (C4) kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 53% dan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 42%.
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest, posttest kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.3). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini untuk menguji normalitas kedua data digunakan rumus uji kai kuadrat (chi square). Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Nilai X2hitung Nilai X2tabel Keputusan
Pretest Posttest Kelas Kelas Kontrol Kelas Kelas Kontrol Eksperimen Eksperimen 3,74 5,72 4,55 4,97 9,48 11,07 12,59 Data terdistribusi normal
Nilai X2tabel diambil dari tabel nilai kai kuadrat pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Pada penelitian X2tabel nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda, karena panjang kelas pada masing-masing data berbeda. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas yaitu X2hitung < X2tabel maka dapat dinyatakan data terdistribusi normal. Tabel 4.7
61 menunjukkan bahwa nilai X2hitung semua data lebih kecil dibandingkan nilai x2tabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas juga dilakukan pada kedua data pretest dan posttest untuk menunjukkan bahwa data berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Berikut adalah hasil yang diperoleh dari uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini: Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Statistik Nilai Varians Nilai Fhitung Nilai Ftabel Keputusan
Pretest Posttest Kelas Kelas Kontrol Kelas Kelas Kontrol Eksperimen Eksperimen 38,77 26,70 62,45 84,07 1,45 1,35 1,84 Kedua data homogen
Nilai Ftabel diambil dari tabel F statisik pada taraf signifikansi 5%. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika Fhitung < Ftabel, maka dinyatakan kedua data homogen. Pada tabel 4.8 di atas terlihat bahwa nilai Fhitung kedua data baik pretest maupun posttest lebih kecil dibandingkan nilai Ftabel, sehingga dinyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat pretest maupun posttest.
6. Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa kedua data terdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis tes statistik parametrik. Pengujian hipotesis penelitian data pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 4.9 di bawah ini:
62
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Statistik thitung ttabel Keputusan
Pretest 1,89
Posttest 4,53
1,998 Ha ditolak Ha diterima
Nilai ttabel diambil dari tabel t statistik pada taraf signifikansi 5%. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis, yaitu jika thitung > ttabel, maka dinyatakan Ha diterima. Pada Tabel 4.9 di atas terlihat bahwa nilai thitung hasil pretest lebih kecil dibandingkan nilai ttabel, sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian. Berdasarkan hasil tersebut, hasil uji hipotesis pretest berbeda dengan uji hipotesis posttest. Terlihat bahwa pada nilai kedua kelas setelah diberi perlakuan yang berbeda menghasilkan nilai thitung lebih besar dibandingkan nilai ttabel, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan diterimanya hipotesis alternatif (Ha) pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh media pembelajaran zooming presentation terhadap hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor. Hal tersebut ditunjukkan dari rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.
7. Hasil Analisis Data Angket Hasil data angket yang telah diperoleh selanjutnya diolah secara kualitatif. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah ini :
63
Tabel 4.10 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Zooming Presentation No. 1.
2. 3. 4.
Indikator Angket Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika menggunakan media pembelajaran zooming presentation Penjelasan konsep suhu dan kalor pada media pembelajaran zooming presentation Pemanfaatan zoom in dan zoom outpada media pembelajaran zooming presentation Tampilan media pembelajaran zooming presentation Rata-rata
Kelas Eksperimen Persentase Kesimpulan 70%
Baik
76%
Baik
76%
Baik
82%
Baik Sekali
76%
Baik
Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa 70% siswa merasakan minat belajar yang positif dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Kemudian 76% siswa memberikan respon positif pada penjelasan konsep suhu dan kalor menggunakan media pembelajaran zooming presentation.Sebesar 76% siswa merasakan manfaat zoom in dan zoom out pada media pembelajaran zooming presentation. Selanjutnya sebesar 82% siswa menyatakan bahwa tampilan media pembelajaran menarik. Hal ini menyimpulkan bahwa secara keseluruhan penggunaan media pembelajaran zooming presentation dalam pembelajaran fisika konsep suhu dan kalor memperoleh hasil yang baik. Artinya penerapan media pembelajaran zooming presentation dapat diterima oleh para siswa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran zooming presentation terhadap hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor. Hal tersebut didasakan pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap data posttest. Hasilnya adalah nilai thitung sebesar 4,53 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,998, sehingga terlihat bahwa nilai thitung > ttabel. Artinya adalah Ha dapat diterima. Kemudian dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar setelah kedua kelas antara eksperimen dan kontrol diberi perlakuan, didapati selisih niai sebesar 9,57 lebih tinggi di kelas eksperimen.
64
Keadaan ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran zooming presentation pada konsep suhu dan kalor lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini didukung dari hasil angket respon siswa pada semua aspek berada pada kategori baik yang memperoleh persentase sebesar 76%. Dimana sebagian siswa merespon positif terhadap pembelajaran suhu dan kalor dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Jadi dapat dinyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media pembelajaran zooming presentation dapat diterima dengan baik oleh siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusuf Rodhi dan wasis (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Materi Kalor”, yang menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis prezi dapat berguna bagi penyampaian materi ajar yang dilakukan oleh guru, sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada siswa.1 Jika dilihat lebih rinci pada hasil angket respon siswa, pada indikator pertama yaitu minat belajar siswa terhadap mata peajaran fisika menggunakan media pembelajaran zooming presentation memperoleh nilai persentase sebesar 76%. Artinya bahwa media pembelajaran zooming presentation sesuai dengan pendapat Arsyad tentang media pembelajaran yaitu media pembelajaran berguna untuk menyampaiakan materi ajar yangdapat merangsang minat, pikiran dan perasaan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.2 Selanjutnya pada indikator kedua yang menyatakan penjelasan konsep suhu dan kalor pada media pembelajaran zooming presentayion memperoleh nilai sebesar 76%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penjelasan yang diakukan guru dengan berbantuan media pembelajaran zooming presentation dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sovocom Company dari Amerika bahwa ditemukan adanya hubungan jenis media dengan
1
M. Yusuf Rodhi dan Wasis, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Materi Kalor. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) ISSN: 2302-4496 Vol. 03 No.02 Tahun 2014, h. 137-142 2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h. 17
65 daya ingat manusia untuk menyerap dan menyimpan informasi.3 Media yang menampilkan penjelasan konsep suhu dan kalor dengan integrasi multimedia yang didukung oleh video, gambar dan animasi, dapat memperkuat daya ingat siswa serta mampu membuat siswa memahami dengan baik konsep suhu dan kalor yang dijelaskan dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Pada indikator ketiga dan keempat yang menyatakan tentang pemanfaatan zoom in dan zoom out
dan tampilan pada media pembelajaran zooming
presentation menuai persentase masing-masing sebesar 76% dan 82%. Ha tersebut memperkuat bahwa media pembelajaran zooming presentation dapat menarik minat belajar siswa dengan tampilan yang unik dan fresh. Sehingga perhatian siswa dalam pembelajaran menjadi lebih tinggi dibandingkan biasanya. Selain itu, perhatian siswa yang terfokus pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation, mempengaruhi pemahaman siswa terhadap konsep suhu dan kalor yang diajarkan menjadi optimal. Hal tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa. Dilihat dari hasil tes siswa bahwa pada semua indikator pembelajaran ketercapaian siswa dalam memenuhi indikator pembelajaran mencapai persentase nilai rata-rata sebesar 83% dari 25 soal yang dikerjakan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Supardi yang menyatakan bahwa minat belajar siswa yang kuat diyakini akan menyemangati siswa untuk berupaya keras dan pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan dalam belajar yang akhirnya akan menghasilkan prestasi berupa hasil belajar yang optimal.4 Secara keseluruhan penggunaan media pembelajaran zooming presentation pada konsep suhu dan kalor dapat membantu proses pembelajaran siswa. Sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi optimal. Ditinjau dari jenjang kognitif siswa pada kelas eksperimen, pembelajaran menggunakan media pembelajaran zooming presentation lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar pada semua jenjang kognitif dibandingkan dengan
3
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan aplikasinya,(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 125 4 Supardi, Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika, Jurnal Formatif 2(1) ISSN: 2088-351X, h. 72
66
pembelajaran yang menggunakan pembelajaran konvensional.Peningkatan hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media pembelajaran zooming presentation dapat meningkatkan kemampuan mengingat (C1) sebesar 41%, memahami (C2) sebesar 55%, menerapkan (C3) sebesar 48%, dan menganalisis (C4) sebesar 52%. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ariwibowo yang berjudul “Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi pada Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman”, yang menyatakan bahwa penggunaan prezi dapat meningkatkan hasil belajar pada kemampuan memahami, menerapkan, dan menganalisis.5 Peningkatan hasil belajar tersebut salah satunya dikarenakan media pembelajaran zooming presentationdapat membantu siswa memvisualisasikan konsep suhu dan kalor. Terlihat dari data hasil angket respon siswa pada indikator tentang tampilan media pembelajaran zooming presentation yang menyatakan penjelasan menggunakan media ini dapat membantu pemahaman siswa pada konsep suhu dan kalor memperoleh hasil paling tinggi dengan persentase sebesar 81%. Hal tersebut diperkuat dari hasil validasi ahli media yang memberikan skor 5 dengan kategori sangat baik untuk indikator yang menyatakan media pembelajaran zooming presentation dapat memudahkan pemahaman materi suhu dan kalor. Pembelajaran fisika tidak akan terlepas dari hitungan matematis dan gejala-gejala yang terjadi di sekitar kita. Dengan konsep yang saling berkaitan. Media
pembelajaran
zooming
presentation
mempermudah
guru
dalam
mengutarakan materi ajar yang dapat disusun sendiri oleh guru sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Dalam pembelajaran ini pun dikombinasikan dengan metode diskusi dan tanya jawab sehingga siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Terlihat dari hasil observasi aktivitas pembelajaran menggunakan media pembelajaran zooming presentation bahwa siswa mampu menguatarakan hasil diskusi dengan pemahaman yang didapatkan lewat media
5
I.T Ariwibowo, Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi pada Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman., Tesis (Yogyakarta: UNY)
67
yang ditampilkan serta berpartisipasi aktif dalam bertanya seputar konsep suhu dan kalor pada media pembelajaran zooming presentation. Secara keseluruhan penggunaan media pembelajaran zooming presentation dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun, dari berbagai kelebihan media pembelajaran zooming presentation yang dipaparkan di atas terdapat beberapa kekurangan. Pembuatan media pembelajaran zooming presentation menggunakan aplikasi prezi desktop untuk memasukan animasi dan video harus pada format flash atau avi. Kemudian audio yang ingin digunakan hanya bisa dimasukkan secara online. Format penyimpanan dalam bentuk adobe flash untuk pembuatan dengan menggunakan prezi online sehingga hanya yang memiliki aplikasi adobe flash atau prezi desktop yang dapat memainkannya. Untuk mengedit objek yang ditampilkan pada media pembelajaran zooming presentation dapat dilakukan dengan menginstal aplikasi adobe air kemudian mulai mengunduh aplikasi prezi desktop dan menginstalnya. Aplikasi ini dapat digunakan pada masa trial selama 30 hari.
BAB 5 PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t, diperoleh nilai thitung sebesar 4,53 yang lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,998. Selain itu, nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas X yang berjumlah 33 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran zooming presentation bernilai 77,57 lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran zooming presentation yang bernilai 68. Dengan selisih kenaikan nilai rata-rata kelas ekperimen dan control sebesar 9,57. sHasil angket juga menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media pembelajaran zooming presentation bernilai 76% berada pada kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah media pembelajaran zooming presentation berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor.
B. Saran Saran yang diajukan peneliti diantaranya yaitu: 1. Media pembelajaran zooming presentation akan lebih optimal pemanfaatannya untuk menyajikan konsep fisika yang banyak memerlukan visualisasi objek mikroskopis, misalkan sistem tata surya, teori kinetik gas, dan termodinamika. 2. Penggunaan media pembelajaran zooming presentation akan lebih efektif jika disajikan juga bahan evaluasi siswa dalam proses pembelajaran berupa quiz maker. 3. Penggunaan media pembelajaran zooming presentation sangat cocok sekali untuk menjelaskan materi ajar dengan tipe belajar siswa yang beragam. 4. Berdasarkan hasil uji validitas ahli, media pembelajaran zooming presentation ini berada pada kategori baik. Namun, untuk pengembangannya perlu dilakukan perbaikan seperti, perpaduan warna, dan menambahkan audio, kemudian path yang disusun lebih detail lagi.
68
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W dan David R. Krathwohl. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen, terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010 _________A Taxonomy for Learning, Teaching and Assesing. New York: Longman, 2001 Arikunto, Suharsimi. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke-9,2009 _________________ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010 Ariwibowo, I.T. Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi pada Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013 Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press, cet. 15, 2011 Astra, I Made. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2008 Axtell, Kulwadee. The Effect of Presentation Software on Classroom Verbal Interaction and on Student Retention of Higher Education Lecture Content. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 2008 Diamond, Stephanie. Prezi for Dummies. Kanada: Wiley Publishing, 2010 Giancoli, Fisika Jilid I. Jakarta: Erlangga,2001, cet ke-5 Hamalik, Oemar. Kurikulum dan pembelajaran, Jakarta: Bumi aksara, 2012 Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007 Karyono, Dewi satya Palupi, dan Suharyanto, Fisika untuk Kelas X SMA dan MA, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 Munadhi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press, 2010 Munir. Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidika. Bandung: Alfabeta, 2012
68
70
Pecheny, Artem. Zooming User Interface: in Presentation For Learning, International Journal Information Theories and Applications, Vol. 17, Number 4, 2010 Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009 Rusman, Dr. M.Pd. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: ALFABETA, 2012 Sadiman, Arief S., dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembagan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1986 Sahertian, Piet. A. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2008 Strasser, Nora. Using Prezi: In Higher Education. The Clute Institute International Academic Conference, Breckenridge, Colorado USA 2013 Sudjana, Nana. Penilaiai Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, cet. 16, 2011 Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-10, 2000 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA, cet. 18, 2013 Supardi. Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Formatif 2 (1) ISSN: 2088-351X Sutjiono, Thomas Wibowo Agung. Pendayagunaan Media Pembelajaraní. Jurnal Pendidikan Penabur - No.04 / Th.IV / Juli. 2005 Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. 6, 2010 Wahyuni, Nanik dan Irena Yolanita Maureen. Pemanfaatan Media Puzzle Metamorfosis dalam Pembelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 10, No. 2 Oktober, 2010 Walpole, Ronald E. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Edisi ke- 3 1992 Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008
71
White, Nicole L. Prezi vs. PowerPoint: Finding The Right For The Job, Tesis pada Institut Teknologi, Universitas New York. Utica, New York. Yusuf Rodhi, Mohammad dan Wasis. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Kalor. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika(JIPF), vol.03 No. 02, 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Waktu Pertemuan Ke1.
: SMA Negeri 12 Tangerang Selatan : Fisika : Suhu dan Kalor :X/2 : 2 x 40 menit :1
Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.
2.
Kompetensi Dasar 1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.
3.
Indikator Pencapaian 1. Memahami konsep suhu, sifat termometerik dan alat ukurnya. 2. Menerapkan pengukuran suhu dengan berbagai macam skala. 3. Menganalisis perbedaan pemuaian yang terjadi pada zat padat, zat cair, dan zat gas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4.
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode diskusi dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat memahami konsep suhu dan mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur besarnya suhu. 2. Melalui metode diskusi dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat mengetahui sifat termometrik zat. 3. Melalui metode ceramah dan tanya jawab dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat mengukur besarnya suhu dengan berbagai macam skala 4. Melalui metode ceramah dan tanya jawab dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat menganalisis pengaruh suhu terhadap pemuaian suatu benda
5. Melalui metode diskusi dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat memahami muai panjang, muai luas dan muai volume. 6. Melalui ceramah dan tanya jawab dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat membedakan pemuaian yang terjadi pada zat padat, zat cair dan gas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
5.
Materi Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Pemuaian
6.
Metode Pembelajaran Metode : 1. Tanya Jawab 2. Diskusi 3. Direct Instruction
7.
Kegiatan Pembelajaran Tahap Pembelajaran
A. Pendahuluan
Langkah-langkah Kegiatan Guru Menampilkan video berita tentang suhu ekstrim yang terjadi di Amerika..
Siswa Memperhatikan video yang ditampilkan
Menyampaikan tujuan pembelajaran suhu dan pemuaian.
Termotivasi untuk mempelajari suhu dan pemuaian pada suatu benda. Menjawab pertanyaan.
Menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan tanggapan tentang cuplikan video yang ditampilkan Membagi siswa menjadi 6 kelompok. B. Inti
Menyajikan pertanyaan dan pernyataan diskusi pada media pembelajaran zooming presentation Memberikan waktu untuk mempresentasikan hasil diskusi Melakukan tanya jawab dengan siswa
Berkumpul dengan kelompoknya masingmasing. Mendiskusikan jawaban yang tepat dan jelas dengan kelompoknya masing-masing Perwakilan dari tiap kelompok menjelaskan hasil diskusi Bertanya atau menjawab pertanyaan guru
Nilai Karakter
Alokasi Waktu
Rasa ingin tahu
3 menit
Rasa ingin tahu
2 Menit
Komunikatif Berpikir logis
5 Menit
Komunikatif
3 Menit
Kerjasama Komunikatif
10 Menit
Tanggungja wab Percaya diri
15 Menit
Komunikatif
5 Menit
C. Penutup
8.
Menjelaskan materi suhu dan pemuaian dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation Memberikan contoh soal materi suhu dan pemuaian
Memperhatikan penjelasan guru
Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari Memberikan penilaian akhir berupa tes tertulis kepada siswa
Bersama-sama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari Mengerjakan tes tertulis yang diberikan oleh guru
Ikut serta mengerjakan contoh soal
Rasa ingin tahu Cinta ilmu
20 menit
Berpikir logis Cinta ilmu
5 menit
Percaya Diri
5 Menit
Mandiri
10 Menit
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran A. Sumber Belajar 1. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2. Kanginan, Marthen. 2009. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Astra, Made dan Hilman Setiawan. 2008. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. B. Media Pembelajaran Media Presentasi
9.
: media pembelajaran zooming presentation
Penilaian A. Penilaian Proses Lembar Kegiatan Siswa (Lampiran ke-1) B. Penilaian Akhir Tes Tertulis berupa essay sebanyak 3 butir soal (Lampiran ke-2) Tangerang Selatan, Maret 2014 Pengajar,
Putri Zakiyatul Jannah NIM. 109016300013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Waktu Pertemuan Ke1.
: SMAN 12 Tangerang Selatan : Fisika : Suhu dan Kalor :X/2 : 2 x 40 menit :2
Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.
2.
Kompetensi Dasar 1. Menganalisis Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Suatu Zat 2. Menerapkan Asas Black Dalam Pemecahan Masalah
3.
Indikator Pencapaian 1. Menganalisis konsep kalor, kalor jenis, dan kapasitas kalor 2. Menerapkan persamaan kalor dan asas black dalam peristiwa kehidupan sehari-hari 3. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda
4.
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode ceramah dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat memahami definisi kalor, teori kalorik, serta prinsip kerja kalorimeter. 2. Melalui metode ceramah dan diskusi dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentasi, siswa dapat Menganalisis kalor, kalor jenis dan kapasitas kalor dalam pemecahan masalah. 3. Melalui metode diskusi dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentasi, siswa dapat membedakan antara suhu, kalor dan energi dalam. 4. Melalui metode diskusi dan tanya jawab dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat menerapakan asas black dalam peristiwa pertukaran kalor. 5. Metode diskusi dengan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat memahami skema perubahan wujud benda.
6. Melalui metode diskusi dengan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat memberikan contoh berbagai macam peristiwa perubahan wujud dalam kehidupan sehari-hari. 7. Melalui metode tanya jawab dengan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan wujud benda. 8. Melalui metode diskusi dengan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda.
5.
Materi Pembelajaran Kalor, teori kalorik, kapasitas kalor, kalor jenis, prinsip kerja kalorimeter, Asas Black, perubahan wujud benda.
6.
Metode Pembelajaran Metode : 1. Tanya jawab 2. Direct Instruction 3. Diskusi
7.
Kegiatan Pembelajaran Tahap Pembelajaran
A. Pendahuluan
Langkah-langkahKegiatan Guru Menceritakan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari dengan menampilkan gambar pada media pembelajaran zooming presentation : “Dalam keseharian kita, banyak peristiwa yang melibatkan perubahan-perubahan keadaan yang tidak terlihat oleh mata kita. Beberapa diantaranya adalah peristiwa keringnya pakaian basah di tali jemuran, melelehnya sebongkah es menjadi air, perubahan suhu ketika mencampurkan air panas dengan air dingin, dan kebiasaan mengompres kening dengan kain basah saat tubuh demam”. “Mengapa demikian?” Menyampaikan tujuan pembelajaran kalor dan
Siswa Memperhatikan pernyataan guru dan menanggapi pertanyaan guru.
Termotivasi untuk mempelajari kalor dan
Nilai Karakter
Alokasi Waktu
Rasa ingin tahu Komunikatif
2 Menit
Rasa ingin tahu
2 menit
B. Inti
C. Penutup
perubahan wujud
perubahan wujud
Cinta ilmu
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai Menampilkan pertanyaan pada media pembelajaran zooming presentation: “Manakah air yang mendidih duluan, saat dipanaskan dengan menggunakan bejana yang kecil atau bejana yang besar?” Menjelaskan materi dan contoh soal kalor, kalorimeter, kalor jenis dan kapasitas kalor dalam pemecahan masalah dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation Mengelompokan siswa dengan kelompoknya masing-masing
Memperhatikan penjelasan guru Menanggapi pertanyaan dari guru
Rasa ingin tahu
Memberikan pertanyaan diskusi : 1. Sebanyak 2 kg es yang suhunya -10℃ menyerap kalor sebesar 100.000 J. Hitunglah massa es yang mencair! 2. Mengapa air dalam kendi (terbuat dari tanah liat) lebih dingin ketika diminum daripada air yang disimpan dalam botol plastik ? Jelaskan menurut konsep kalor! 3. Jelaskan menurut pemahamanmu tentang grafik suhu dan kalor perubahan es yang dipanaskan sampai menjadi uap air ! Memberi kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi Membahas hasil diskusi dengan teori sebenarnya Memberikan reward pada kelompok terbaik Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Komunikatif Berpikir logis
Memperhatikan penjelasan guru
3 Menit
3 menit
10 menit Rasa Ingin Tahu
Berkumpul dengan kelompoknya masingmasing Menjawab pertanyaan yang didapat oleh masing-masing kelompok
Mempresentasikan hasil diskusi Memperhatikan penjelasan guru Menerima reward Bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Kerjasama
2 Menit
Kerjasama Berpikir logis
10 menit
Tanggung jawab Rasa ingin tahu
3 menit
10 menit
Percaya diri 5 menit Percaya diri
Memberikan pertanyaan secara lisan : 1. Apa perbedaan suhu dan kalor? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor? 3. Sebutkan contoh benda atau peristiwa yang melepas kalor dan yang menerima kalor?
8.
Menjawab pertanyaan guru
5 menit
Percaya diri Berpikir logis
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran A. Sumber Belajar 1. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2. Kanginan, Marthen. 2009. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Astra, Made dan Hilman Setiawan. 2008. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. B. Media Pembelajaran Media Presentasi
9.
: media pembelajaran zooming presentation
Penilaian A. Penilaian Proses Lembar Kegiatan Siswa (Lampiran ke-1) B. Penilaian Akhir Pertanyaan Lisan (lampiran ke-2) Tangerang Selatan, Maret 2014 Pengajar,
Putri Zakiyatul Jannah NIM. 109016300013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen) SatuanPendidikan Mata Pelajaran MateriPokok Kelas/ Semester Waktu PertemuanKe1.
: SMA Negeri 12 Tangerang Selatan : Fisika : Suhu dan Kalor :X/2 : 2 x 40 menit :3
Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.
2.
Kompetensi Dasar 3. Menganalisis cara perpindahan kalor
3.
Indikator Pencapaian 1. Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi. 2. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.
4.
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode diskusi, siswa dapat memahami peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari. 2. Melalui metode diskusi dan tanya jawab menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi. 3. Melalui metode tanya jawab dan ceramah menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat memahami faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. 4. Melalui penjelasan guru menggunakan media pembelajaran zooming presentation, siswa dapat menganalisis besarnya laju konduksi, konveksi dan radiasi.
5.
Materi Pembelajaran Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.
1
6.
Metode Pembelajaran Metode : 1. Diskusi 2. Tanya jawab 3. Direct Instruction
7.
Kegiatan Pembelajaran Tahap Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan Guru Siswa Menampilkan video Mengamati video peristiwa perpindahan peristiwa perpindahan kalor kalor
A. Pendahuluan Menyampaikan tujuan
mempelajari perpindahan kalor
B. Inti
Menggali pengetahuan awal siswa dengan menampilkan pertanyaan pada media pembelajaran zooming presentation : “ sebutkan peristiwa apa saja yang menunjukan adanya perpindahan kalor yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari ?” Mengumpulkan siswa dengan kelompoknya masing-masing Memberikan pertanyaan diskusi : 1. Mengapa saat tangan menyentuh panci yang sedang memasak air, terasa panas? 2. Mengapa arah angin di pantai berubah pada siang hari dan malam hari ? 3. Mengapa ketika kita memakai pakaian berwarna hitam di siang hari lebih terasa gerah, ketimbang memakai pakaian berwarna putih ? Bagaimana jika pada malam hari? Mempersilahkan siswa mempresentasikan hasil diskusi
Termotivasi untuk mempelajari perpindahan kalor
Nilai Karakter
Alokasi Waktu
Rasa ingin tahu
5 menit
Rasa Ingin Tahu
3 menit
Komunikatif Berpikir logis
3 menit
Toleransi
2 menit
Kerjasama Berpikir kritis
10 menit
Tanggung jawab Berpikir kritis Percaya diri
6 menit
Menjawab pertanyaan guru
Berkumpul dengan anggota kelompoknya Menjawab pertanyaan diskusi
Mempresentasikan hasil diskusi
2
Membahas hasil diskusi dengan menghubungkan teori yang bersangkutan Melakukan tanya jawab dengan siswa
C. Penutup
8.
Memperhatikan pembahasan guru Bertanya atau menjawab pertanyaan guru
Menjelaskan materi perpindahan kalor dan cara menganalisis besarnya laju konduksi, konveksi dan radiasi dengan menggunakan media zooming presentation
Memperhatikan penjelasan guru
Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari Memberikan penilaian akhir berupa tes tertulis kepada siswa
Bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari Mengerjakan tes tertulis yang diberikan oleh guru
Rasa ingin tahu Cinta ilmu Rasa ingin tahu Berpikir kritis Percaya diri
15 menit
5 menit
Rasa ingin tahu Cinta ilmu
10 menit
Percaya diri
5 menit
Mandiri
10 menit
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran A. Sumber belajar pustaka 1. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2. Kanginan, Marthen. 2009. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Astra, Made dan Hilman Setiawan. 2008. Fisika Jilid 1.Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
9.
B. Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran zooming presentation Penilaian Akhir A. Penilaian Proses Lembar Kegiatan Siswa (Lampiran ke-1) B. Penilaian Akhir Tes tertulis berupa essay sebanyak 2 butir soal (Lampiran ke-2) Tangerang Selatan, Maret 2014 Pengajar,
Putri Zakiyatul Jannah NIM. 109016300013 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Waktu Pertemuan Ke1.
: SMA Negeri 12 Tangerang Selatan : Fisika : Suhu dan Kalor :X/2 : 2 x 40 menit :1
Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.
2.
Kompetensi Dasar 1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.
3.
Indikator Pencapaian 1. Memahami konsep suhu, sifat termometerik dan alat ukurnya. 2. Menerapkan pengukuran suhu dengan berbagai macam skala. 3. Menganalisis perbedaan pemuaian yang terjadi pada zat padat, zat cair, dan zat gas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4.
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode diskusi, siswa dapat memahami konsep suhu dan mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur besarnya suhu. 2. Melalui metode diskusi, siswa dapat mengetahui sifat termometrik zat. 3. Melalui metode ceramah dan tanya jawab, siswa dapat mengukur besarnya suhu dengan berbagai macam skala 4. Melalui metode ceramah dan tanya jawab, siswa dapat menganalisis pengaruh suhu terhadap pemuaian suatu benda 5. Melalui metode diskusi, siswa dapat memahami muai panjang, muai luas dan muai volume. 6. Melalui ceramah dan tanya jawab, siswa dapat membedakan pemuaian yang terjadi pada zat padat, zat cair dan gas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
5.
Materi Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Pemuaian
6.
Metode Pembelajaran Metode : 1. Tanya Jawab 2. Diskusi 3. Ceramah
7.
Kegiatan Pembelajaran Tahap Pembelajaran
A. Pendahuluan
Langkah-langkah Kegiatan Guru Memaparkan Contoh peristiwa perubahan suhu
Siswa Memperhatikan pemaparan guru
Menyampaikan tujuan pembelajaran suhu dan pemuaian.
Termotivasi untuk mempelajari suhu dan pemuaian pada suatu benda. Menjawab pertanyaan.
Menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan tanggapan tentang peristiwa perubahan suhu Membagi siswa menjadi 6 kelompok.
Memberikan waktu untuk mempresentasikan hasil diskusi Melakukan tanya jawab dengan siswa
Berkumpul dengan kelompoknya masingmasing. Mendiskusikan jawaban yang tepat dan jelas dengan kelompoknya masing-masing Perwakilan dari tiap kelompok menjelaskan hasil diskusi Bertanya atau menjawab pertanyaan guru
Menjelaskan materi suhu dan pemuaian
Memperhatikan penjelasan guru
Memberikan contoh soal materi suhu dan pemuaian
Ikut serta mengerjakan contoh soal
Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Bersama-sama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Menyajikan pertanyaan dan pernyataan diskusi B. Inti
C. Penutup
Nilai Karakter
Alokasi Waktu
Rasa ingin tahu
3 menit
Rasa ingin tahu
2 Menit
Komunikatif Berpikir logis
5 Menit
Komunikatif
3 Menit
Kerjasama Komunikatif
10 Menit
Tanggungja wab Percaya diri
15 Menit
Komunikatif
5 menit
Rasa ingin tahu Cinta ilmu Berpikir logis Cinta ilmu Percaya Diri
20 menit 5 menit
5 Menit
Memberikan penilaian akhir berupa tes tertulis kepada siswa
8.
Mengerjakan tes tertulis yang diberikan oleh guru
Mandiri
Sumber Belajar 1. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2. Kanginan, Marthen. 2009. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Astra, Made dan Hilman Setiawan. 2008. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
9.
Penilaian A. Penilaian Proses Lembar Kegiatan Siswa (Terlampir) Bagan Partisipasi (Terlampir) B. Penilaian Akhir Tes Tertulis berupa essay sebanyak 3 butir soal (Terlampir) Tangerang Selatan, Maret 2014 Pengajar,
Putri Zakiyatul Jannah NIM. 109016300013
10 Menit
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Waktu Pertemuan Ke1.
: SMAN 12 Tangerang Selatan : Fisika : Suhu dan Kalor :X/2 : 2 x 40 menit :2
Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.
2.
Kompetensi Dasar 1. Menganalisis Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Suatu Zat 2. Menerapkan Asas Black Dalam Pemecahan Masalah
3.
Indikator Pencapaian 1. Menganalisis konsep kalor, kalor jenis, dan kapasitas kalor 2. Menerapkan persamaan kalor dan asas black dalam peristiwa kehidupan sehari-hari 3. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda
4.
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode ceramah, siswa dapat memahami definisi kalor, teori kalorik, serta prinsip kerja kalorimeter. 2. Melalui metode ceramah dan diskusi, siswa dapat Menganalisis kalor, kalor jenis dan kapasitas kalor dalam pemecahan masalah. 3. Melalui metode diskusi, siswa dapat membedakan antara suhu, kalor dan energi dalam. 4. Melalui metode diskusi dan tanya jawab, siswa dapat menerapakan asas black dalam peristiwa pertukaran kalor. 5. Metode diskusi, siswa dapat memahami skema perubahan wujud benda. 6. Melalui metode diskusi, siswa dapat memberikan contoh berbagai macam peristiwa perubahan wujud dalam kehidupan sehari-hari. 7. Melalui metode tanya jawab, siswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan wujud benda. 1
8. Melalui metode diskusi, siswa dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda.
5.
Materi Pembelajaran Kalor, teori kalorik, kapasitas kalor, kalor jenis, prinsip kerja kalorimeter, Asas Black, perubahan wujud benda.
6.
Metode Pembelajaran Metode : 1. Tanya jawab 2. Ceramah 3. Diskusi
7.
Kegiatan Pembelajaran Tahap Pembelajaran
A. Pendahuluan
B. Inti
Langkah-langkahKegiatan Guru Menceritakan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari: “Dalam keseharian kita, banyak peristiwa yang melibatkan perubahan-perubahan keadaan yang tidak terlihat oleh mata kita. Beberapa diantaranya adalah peristiwa keringnya pakaian basah di tali jemuran, melelehnya sebongkah es menjadi air, perubahan suhu ketika mencampurkan air panas dengan air dingin, dan kebiasaan mengompres kening dengan kain basah saat tubuh demam”. “Mengapa demikian?” Menyampaikan tujuan pembelajaran kalor dan perubahan wujud Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai Bertanya : “Manakah air yang mendidih duluan, saat dipanaskan dengan menggunakan bejana yang kecil atau bejana yang besar?” Menjelaskan materi dan contoh soal kalor, kalorimeter, kalor jenis dan kapasitas kalor
Siswa Memperhatikan pernyataan guru dan menanggapi pertanyaan guru.
Termotivasi untuk mempelajari kalor dan perubahan wujud Memperhatikan penjelasan guru Menanggapi pertanyaan dari guru
Memperhatikan penjelasan guru
Nilai Karakter
Alokasi Waktu
Rasa ingin tahu Komunikatif
2 Menit
Rasa ingin tahu Cinta ilmu Rasa ingin tahu Komunikatif Berpikir logis Rasa Ingin Tahu
2 menit 3 Menit
3 menit
10 menit 2
dalam pemecahan masalah Mengelompokan siswa dengan kelompoknya masing-masing
C. Penutup
8.
Memberikan pertanyaan diskusi : 1. Sebanyak 2 kg es yang suhunya -10℃ menyerap kalor sebesar 100.000 J. Hitunglah massa es yang mencair! 2. Mengapa air dalam kendi (terbuat dari tanah liat) lebih dingin ketika diminum daripada air yang disimpan dalam botol plastik ? Jelaskan menurut konsep kalor! 3. Jelaskan menurut pemahamanmu tentang grafik suhu dan kalor perubahan es yang dipanaskan sampai menjadi uap air ! Memberi kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi Membahas hasil diskusi dengan teori sebenarnya Memberikan reward pada kelompok terbaik Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari Memberikan pertanyaan secara lisan : 1. Apa perbedaan suhu dan kalor? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor? 3. Sebutkan contoh benda atau peristiwa yang melepas kalor dan yang menerima kalor?
Berkumpul dengan kelompoknya masingmasing Menjawab pertanyaan yang didapat oleh masing-masing kelompok
Mempresentasikan hasil diskusi Memperhatikan penjelasan guru Menerima reward Bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari Menjawab pertanyaan guru
Kerjasama
2 Menit
Kerjasama Berpikir logis
10 menit
Tanggung jawab Rasa ingin tahu
3 menit
10 menit
Percaya diri 5 menit Percaya diri 5 menit
Percaya diri Berpikir logis
Sumber Belajar 1. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2. Kanginan, Marthen. 2009. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Astra, Made dan Hilman Setiawan. 2008. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. 3
9.
Penilaian A. Penilaian Proses Lembar Kegiatan Siswa (Terlampir) Bagan Partisipasi (Terlampir) B. Penilaian Akhir Tes Tertulis berupa essay sebanyak 3 butir soal (Terlampir) Tangerang Selatan, Maret 2014 Pengajar,
Putri Zakiyatul Jannah NIM. 109016300013
4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol) SatuanPendidikan Mata Pelajaran MateriPokok Kelas/ Semester Waktu PertemuanKe1.
: SMA Negeri 12 Tangerang Selatan : Fisika : Suhu dan Kalor :X/2 : 2 x 40 menit :3
Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.
2.
Kompetensi Dasar 3. Menganalisis cara perpindahan kalor
3.
Indikator Pencapaian 1. Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi. 2. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.
4.
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode diskusi, siswa dapat memahami peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari. 2. Melalui metode diskusi dan tanya jawab, siswa dapat membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi. 3. Melalui metode tanya jawab dan ceramah, siswa dapat memahami faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. 4. Melalui metode ceramah, siswa dapat menganalisis besarnya laju konduksi, konveksi dan radiasi.
5.
Materi Pembelajaran Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.
6.
Metode Pembelajaran
Metode : 1. Diskusi 2. Tanya jawab 3. Ceramah 7.
Kegiatan Pembelajaran Tahap Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan Guru Siswa Menanyakan “apa yang Menjawab pertanyaan kalian rasakan saat di dekat guru api unggun? Mengapa?”
A. Pendahuluan Menyampaikan tujuan
mempelajari perpindahan kalor
B. Inti
Termotivasi untuk mempelajari perpindahan kalor
Menggali pengetahuan awal siswa: “ sebutkan peristiwa apa saja yang menunjukan adanya perpindahan kalor yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari ?” Mengumpulkan siswa dengan kelompoknya masing-masing Memberikan pertanyaan diskusi : 1. Mengapa saat tangan menyentuh panci yang sedang memasak air, terasa panas? 2. Mengapa arah angin di pantai berubah pada siang hari dan malam hari ? 3. Mengapa ketika kita memakai pakaian berwarna hitam di siang hari lebih terasa gerah, ketimbang memakai pakaian berwarna putih ? Bagaimana jika pada malam hari? Mempersilahkan siswa mempresentasikan hasil diskusi
Menjawab pertanyaan guru
Membahas hasil diskusi dengan menghubungkan teori yang bersangkutan
Memperhatikan pembahasan guru
Berkumpul dengan anggota kelompoknya
Nilai Karakter
Alokasi Waktu
Rasa ingin tahu
5 menit
Rasa Ingin Tahu
3 menit
Komunikatif Berpikir logis
3 menit
Toleransi
2 menit
Kerjasama Berpikir kritis
10 menit
Menjawab pertanyaan diskusi
Mempresentasikan hasil diskusi
Tanggung jawab Berpikir kritis Percaya diri Rasa ingin tahu Cinta ilmu
6 menit
15 menit
Melakukan tanya jawab dengan siswa
C. Penutup
8.
Bertanya atau menjawab pertanyaan guru
Menjelaskan materi perpindahan kalor dan cara menganalisis besarnya laju konduksi, konveksi dan radiasi dengan menggunakan media zooming presentation
Memperhatikan penjelasan guru
Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari Memberikan penilaian akhir berupa tes tertulis kepada siswa
Bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari Mengerjakan tes tertulis yang diberikan oleh guru
Rasa ingin tahu Berpikir kritis Percaya diri
5 menit
Rasa ingin tahu Cinta ilmu
10 menit
Percaya diri
5 menit
Mandiri
10 menit
Sumber Belajar 1. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2. Kanginan, Marthen. 2009. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Astra, I Made dan Hilman Setiawan. 2008. Fisika Jilid 1.Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
9.
Penilaian Akhir A. Penilaian Proses Lembar Kegiatan Siswa (Terlampir) Bagan Partisipasi (Terlampir) B. Penilaian Akhir Tes tertulis berupa essay sebanyak 2 butir soal (Terlampir) Tangerang Selatan, Maret 2014 Pengajar,
Putri Zakiyatul Jannah NIM. 109016300013
LEMBAR KERJA SISWA Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Materi Pertemuan keKelas / Semester Waktu Hari / Tanggal Jenis LKS
: SMA Negeri 12 Tanggerang Selatan : Fisika : Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat : Suhu dan Pemuaian : 1 (Pertama) : X / II (genap) : 15 Menit : Kamis / 20 Maret 2014 : Non-Eksperimen
A. IDENTITAS SISWA Kelompok : Ketua : …………………. Anggota : 1. 2. 3. 4. 5. B. INDIKATOR 1. Memahami konsep suhu, sifat termometrik dan alat ukurnya. 2. Menerapkan pengukuran suhu dengan berbagai macam skala. 3. Menganalisis perbedaan pemuaian yang terjadi pada zat padat, zat cair, dan zat gas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. C. PETUNJUK Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan kelompokmu ! D. DASAR TEORI Pada kehidupan sehari-hari, suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya benda. Oven yang dipanaskan dikatakan bertemperatur tinggi, sementara es di danau yang beku dikatakan memiliki suhu rendah. Ketika cuaca sangat panas dapat dikatakan bahwa suhu lingkungan mengalami peningkatan. Namun pada saat cuaca sangat dingin, suhu mengalami penurunan. Banyak sifat zat yang berubah terhadap suhu, sebagai contoh, sebagian besar zat memuia ketika dipanaskan. Benda-benda yang berbahan logam atau berbahan konduktor akan memuai jika dipanaskan. Sebatang besi lebih panjang ketika panas daripada dingin. Kabel listrik mengendur ketika cuaca dingin, namun merenggang ketika cuaca panas. Rel kereta api dibuat lebih berjarak antar rel nya untuk menghindari kecelakaan, karena pada saat cuaca panas, rel akan mengalami pemuaian. Hambatan listrik suatu zat juga mengalami perubahan terhadap suhu. Demikian juga warna yang dipancarkan benda pada suhu tinggi. Untuk mengukur suhu secara kuantitatif dibutuhkan alat yang disebut termometer. Cara kerja termometer menggunakan sifat termometrik zat. Sifat termometrik zat adalah sifat fisis benda yang mnegalami perubahan jika dipanaskan. Ada beberapa jenis skala dalam termometer yaitu skala Celcius, skala Kelvin, skala Fahrenheit dan skala Reamur. Tiap-tiap skala memiliki titik didih dan titik beku yang berbeda-beda. Skala yang paling banyak dipakai sekarang adalah skala Celcius. Di Amerika Serikat, skala yang umum digunakan adalah skala Fahrenheit. Skala yang paling penting dalam sains adalah skala absolut atau skala mutlak yang umumnya dikenal dengan skala Kelvin. Skala Kelvin ini adalah yang paling disukai oleh para ilmuan. Karena skala ini tidak dikalibrasi berdasarkan titik didih dan titik bekunya, tetapi dikalibrasi berdasarkan batasan energi yang dimiliki oleh benda itu sendiri.
1
Perubahan suhu mempengaruhi ukuran suatu benda. Dapat kita analogikan sebagai berikut. Ketika beberapa orang yang duduk berbaris rapat mula-mula diam udara dingin atau bahkan cenderung lebih sangat merapat, sedangkan saat cuaca udara berganti menjadi sangat panas, orang-orang merasa kegerahan dan cenderung untuk saling merenggang antara satu orang dengan orang lainnya, sehingga memerlukan ruangan yang lebih luas. Hal ini yang menunjukkan benda mengalami pemuaian maupun penyusutan. Besarnya pemuaian dan penyusutan bervariasi bergantung pada jenis benda itu sendiri. Setiap pemuaian benda, terdapat koefisien muai benda yang berbeda-beda. Sebagian benda memuai ketika dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan. Namun hal ini berbeda dengan yang terjadi pada pemuaian air. Sebagian besar benda memuai secara beraturan jika suhu nya bertambah. Tidak demikian dengan air, air tidak mengikuti pola yang biasa. Karena air memiliki perilaku anomali air. saat suhu mencapai 4°C air mengalami penyusutan bukan pemuaian. Inilah mengapa ikan dan tumbuhan di danau pada musim dingin tetap bertahan hidup. E. LANGKAH – LANGKAH 1. Perhatikan pernyataan berikut: “Ketika tangan, kita tempelkan pada dahi orang yang sedang demam, tangan kita bisa merasakan panas, tetapi tidak dapat mengukur berapa suhu tubuhnya.” Mengapa demikian ? Jelaskan ! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 2. Manakah yang memiliki tingkat akurasi yang lebih baik diantara skala Celcius, Fahrenheit, Kelvin dan Reamur ? Jelaskan! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 3. Perhatikan pernyataan berikut: “Ketika kita meletakkan balon yang sudah berisi gas di tengah terik matahari balon itu lama-kelamaan akan membesar. Tetapi jika kita letakkan balon tersebut di tempat yang lembab, lama-kelamaan balon tersebut akan menyusut” Mengapa demikian ? Jelaskan ! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
2
4. Perhatikan pernyataan berikut: “Ketika tutup sebuah botol kaca dari logam tertutup sangat rapat, mencelupkan tutup botol tersebut kedalam air panas sebentar dapat memudahkan kita untuk membukanya.” Mengapa demikian ? Jelaskan ! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 5. Perhatikan pernyataan berikut: “Cairan lainnya jika dibekukkan akan membeku dari bawah ke atas, namun tidak demikian dengan air. Air membeku dari atas ke bawah. Hal ini berkaitan dengan perilaku anomali air.” Mengapa demikian ? Apa manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari? Jelaskan ! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... F. KESIMPULAN .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
3
LEMBAR KERJA SISWA Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Materi Pertemuan keKelas / Semester Waktu Hari / Tanggal Jenis LKS
: SMA Negeri 12 Tanggerang Selatan : Fisika : Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat : Kalor dan Perubahan Wujud Benda : 2 (Kedua) : X / II (genap) : 15 Menit : Selasa / 25 Maret 2014 : Non-Eksperimen
A. IDENTITAS SISWA Kelompok : Ketua : …………………. Anggota : 1. 2. 3. 4. 5.
B. INDIKATOR 1. Menganalisis konsep kalor, kalor jenis, dan kapasitas kalor 2. Menerapkan persamaan kalor dan asas black dalam peristiwa kehidupan sehari-hari 3. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda. C. PETUNJUK Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu ! D. DASAR TEORI Benda tersusun atas partikel-partikel yang bergerak didalamnya. Saat benda mengalami perubahan suhu disebabkan oleh pengaruh kalor, maka gerakan partikel benda mengalami perubahan. Benda dingin gerakan partikelnya cenderung lebih lambat dibandingkan benda panas. Kalor adalah energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Kalor dapat digunakan untuk merubah wujud suatu benda. Saat benda mengalami perubahan suhu, maka pada titik tertentu benda menyerap kalor untuk merubah wujud benda. Besarnya kalor yang diserap oleh benda sama dengan besarnya kalor yang dilepaskan oleh benda. Pada abad ke delapan belas para ilmuan yang melakukan percobaan telah melihat bahwa besar kalor (Q) yang dibutuhkan untuk merubah suhu benda tertentu sebanding dengan massa benda (m) tersebut dengan perubahan suhu (∆T). Secara matematis dapat ditulis dengan Q = (m)(c)(∆T). Dimana c adalah sifat khas suatu benda yang menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor (kalor jenis). Kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan shu 1 kg suatu benda sebesar 1 K atau 1°C. Terdapat pula istilah kapasitas kalor (C) yaitu banyaknya energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda. Kekekalan energi pada pertukaran kalor, pertama kali diukur oleh Joseph Black (1728-1799). Yang menyatakan bahwa “kalor yang dilepaskan benda panas sama dengan kalor yang diterima benda dingin”. Ketika kita menuangkan air dingin ke dalam kopi panas dan mengaduknya hingga rata. Maka akan terjadi kesetimbangan termal, dan memperoleh air hangat, yang suhunya antara air panas dan air dingin.
1
Alat untuk mengukur kalor disebut kalorimeter. Kalorimeter pada umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis suatu zat diketahui maka kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung. Kalor dapat mempengaruhi wujud suatu benda. Benda yang mulamula padat, bisa mencair, atau sebaliknya. Ada beberapa jenis perubahan wujud benda, yaitu mencair, membeku, menyublim, mengkristal, mengembun dan menguap. Perubahan wujud benda dipengaruhi oleh kalor laten, yaitu kalor lebur, kalor lebur, kalor uap dan kalor embun. E. LANGKAH-LANGKAH Isilah titik-titik di bawah ini dengan hasil diskusi bersama teman sekelompokmu ! 1. Mengapa saat demam, kening kita dikompres dengan kain basah ? .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... 2. Manakah air yang akan mendidih duluan saat dipanaskan, menggunakan bejana yang kecil atau bejana yang besar ? Jelaskan ! .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... 3. Mengapa air dalam kendi (terbuat dari tanah liat) lebih dingin ketika diminum daripada air yang disimpan dalam botol plastik ? Jelaskan menurut konsep kalor! .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... ..........................................................................................................................
2
4. Sebanyak 2 kg es yang suhunya -10℃ menyerap kalor sebesar 100.000 J. Hitunglah massa es yang mencair! .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... 5. Jelaskan menurut pemahamanmu tentang grafik suhu dan kalor perubahan es yang dipanaskan sampai menjadi uap air !
.......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... F. KESIMPULAN ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ 3
LEMBAR KERJA SISWA Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Materi Pertemuan keKelas / Semester Waktu Hari / Tanggal Jenis LKS
: SMA Negeri 12 Tanggerang Selatan : Fisika : Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat : Perpindahan Kalor : 3 (Ketiga) : X / II (genap) : 15 Menit : Selasa / 01 April 2014 : Non-Eksperimen
A. IDENTITAS SISWA Kelompok : Ketua : …………………. Anggota : 1. 2. 3. 4. 5.
B. INDIKATOR 1. Menerapkan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi. 2. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. C. PETUNJUK Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu ! D. DASAR TEORI Kalor dapat berpindah melalui tiga cara, yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Perpindahan kalor secara konduksi (hantaran) adalah perpindahan kalor melalui zat perantara dimana partikel-partikel zat perantara tersebut tidak berpindah. Misalnya ketika memanaskan ujung batang, lama-kelamaan ujung batang lain yang tidak tersentuh api, ikut Q k.A terasa panas. Konduksi ini dapat dinyatakan oleh persamaan T , t L dimana laju hantaran kalor persatuan waktu sama dengan perbandingan antara konduktivitas termal, luas penampang dan perubahan suhu dengan panjang batang. Satuannya adalah joule per detik. Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) adalah perpindahan kalor karena aliran zat yang dipanaskan. Misalnya saat kita memasak air, air yang berada dibawah lama-kelamaan akan naik ke atas. Begitu seterusnya sampai air itu mendidih atau panas merata. Peristiwa konveksi juga dapat kita temui pada aliran udara melalui ventilasi rumah, asap yang keluar dari cerobong, dan aliran udara pada alat pengering rambut (hair dryer). Konveksi hanya terjadi pada zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan zat gas. Perpindahan kalor pada konveksi bergantung pada luas penampang bidang tersebut dan selisih suhu antara kedua bidang. Hal ini Q dapat dituliskan oleh persamaan = h.A.∆T . t Sedangkan perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor yang terjadi tanpa memerlukan medium atau zat perantara. Kalor 1
berpindah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Hal ini yang dapat membedakan antara perpindahan kalor secara radiasi dengan yang lainnya.karena kalor yang dipindahkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik, maka perpindahan kalor dapat terjadi di ruang hampa. Laju kalor yang dihasilkan dapat dirumuskan dengan =
.
E. LANGKAH-LANGKAH 1. Mengapa saat tangan menyentuh panci yang sedang memasak air, terasa panas? Jelaskan dengan teori sebenarnya ! .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... 2. Mengapa arah angin di pantai berubah pada siang hari dan malam hari ? Jelaskan dengan teori sebenarnya ! .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... 3. Sebutkan peristiwa radiasi yang ada di lingkungan sekitar kita, klasifikasikan yang bermanfaat dan yang merugikan !(Min. 3) .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... 4. Terdapat sebuah balok besi berpenampang kecil dengan suhu kedua ujung dibuat tetap yaitu 500OC dan 100OC. Jika panjang besi 50 cm. Maka laju kalor persatuan luas yang melewati balok tersebut adalah …..(konduksivitas termal besi= 75 W/m.K) .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... 2
5. Apa perbedaan peristiwa perpindahan kalor konduksi dan konveksi dengan perpindahan kalor melalui radiasi ? .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... F. KESIMPULAN ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................
3
Analisis Butir Soal Instrumen Tes Uji Validitas Nilai Soal No.
C1
C1
C1
C1
C2
C2
C2
C2
C2
C3
C3
C3
C3
C3
C4
C4
C4
C4
C4
C4
C4
(xt)
(xt)2
1
2
20
24
4
14
22
29
30
5
7
25
23
41
31
9
12
13
21
40
42
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
12
144
2
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
100
3
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
10
100
4
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
17
289
5
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
18
324
6
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
8
64
7
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
12
144
8
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
12
144
9
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
11
121
10
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
12
144
11
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
12
144
12
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
5
25
13
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
12
144
14
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
11
121
15
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
15
225
16
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
17
289
∑
12
3
12
12
15
13
13
13
9
9
14
14
9
4
5
10
3
7
3
8
6
194
2522
Mp
13
10.33
12.3
13.25
12
12.9
12
12.3
13.7
13.4
13
12.2
13.7
13.75
15
13.4
15.7
14
12.7
13
14.2
Mt
12
SD
3.3
p
0.8
0.188
0.75
0.75
0.9
0.81
0.813
0.81
0.56
0.56
0.9
0.88
0.56
0.25
0.3
0.625
0.19
0.4
0.19
0.5
0.38
q
0.3
0.813
0.25
0.25
0.1
0.19
0.188
0.19
0.44
0.44
0.1
0.13
0.44
0.75
0.7
0.375
0.81
0.6
0.81
0.5
0.63
V
0.6
-0.26
0.11
0.59823
0.2
0.51
-0.08
0.12
0.54
0.46
0.7
0.07
0.54
0.288
0.6
0.505
0.52
0.5
0.08
0.3
0.49
Nilai Soal No.
C1
C1
C1
C1
C2
C2
C2
C2
C2
C3
C3
C3
C3
C3
C3
C4
C4
C4
C4
C4
C4
15
16
3
28
17
11
34
36
35
19
8
6
32
38
37
10
26
18
33
27
39
Xt
xt2
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
7
49
2
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
6
36
3
1
1
0 1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
8
64
4
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
11
121
5
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
6
36
6
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
64
7
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
10
100
8
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
36
9
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
6
36
10
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
4
16
11
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
12
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
14
196
13
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
7
49
14
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
16
256
15
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
6
36
16
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
7
49
∑
12
7
7
4
8
2
10
1
8
9
10
8
3
2
3
6
8
2
5
5
3
123
1145
Mp
8.6
7.857
8.43
7.5
7.9
12
8.1
6
9.5
9.44
9.3
9.88
8.67
15
12
7.833
9.13
14
10.8
12
13.7
Mt
7.7
SD
3.5
p
0.8
0.438
0.44
0.25
0.5
0.13
0.625
0.06
0.5
0.56
0.6
0.5
0.19
0.125
0.2
0.375
0.5
0.1
0.31
0.3
0.19
q
0.3
0.563
0.56
0.75
0.5
0.88
0.375
0.94
0.5
0.44
0.4
0.5
0.81
0.875
0.8
0.625
0.5
0.9
0.69
0.7
0.81
V
0.4
0.042
0.19
-0.0307
0.1
0.46
0.151
-0.1
0.51
0.56
0.6
0.62
0.13
0.783
0.5
0.032
0.41
0.6
0.59
0.7
0.81
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Jumlah (Np) p q = 1 -p pq SD SD2 Realibilitas
C1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 12 0.8 0.3 0.2 3.3 11 0.7
C1 C1 C1 C2 C2 2 20 24 4 14 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 3 12 12 15 13 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Analisis Butir Soal Instrumen Tes Uji Reliabilitas Nilai Soal C2 C2 C2 C3 C3 C3 C3 C3 22 29 30 5 7 25 23 41 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 13 9 9 14 14 9 4 1 1 1 1 1 1 1 0.3 0 0 0 0 0 0 0 0.8 0 0 0 0 0 0 0 0.2
C4 31 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 5 0.3 0.7 0.2
C4 9 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 10 0.6 0.4 0.2
C4 12 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3 0.2 0.8 0.2
C4 13 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 7 0.4 0.6 0.2
C4 21 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 3 0.2 0.8 0.2
C4 C4 Xt Xt2 40 42 0 12 144 1 0 10 100 0 0 10 100 0 1 17 289 1 0 18 324 1 0 8 64 0 1 12 144 0 0 12 144 0 0 11 121 1 1 12 144 0 1 12 144 0 0 5 25 1 0 12 144 0 0 11 121 1 1 15 225 1 1 17 289 1 8 6 194 2522 0.5 0.4 0.5 0.6 0.3 0.2 3.9
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Jumlah (Np) p q = 1 -p pq SD SD2 Reabilitas
C1 15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 12 0.8 0.3 0.2 3.5 12 0.7
C1 C1 C1 C2 C2 C2 C2 C2 16 3 28 17 11 34 36 35 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 7 7 4 8 2 10 1 8 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Nilai Soal C3 C3 C3 C3 C3 C3 C4 19 8 6 32 38 37 10 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 9 10 8 3 2 3 6 1 1 1 0 0.1 0.2 0.4 0 0 1 1 0.9 0.8 0.6 0 0 0 0 0.1 0.2 0.2
C4 C4 26 18 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 8 2 0.5 0.1 0.5 0.9 0.3 0.1
C4 33 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 5 0.3 0.7 0.2
C4 27 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 5 0.3 0.7 0.2
C4 Xt Xt2 39 0 6 36 0 6 36 0 8 64 1 11 121 0 5 25 0 9 81 0 11 121 0 7 49 0 6 36 0 4 16 0 1 1 1 14 196 0 8 64 1 15 225 0 5 25 0 7 49 3 123 1145 0.2 0.8 0.2 4.1
C4
C4
25 23 41 31 9 12 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 14 9 4 5 10 3 0.875 0.56 0.25 0.31 0.63 0.19
C4
C4
13 21 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 7 3 0.438 0.2
C4
C4
40 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 0.688
42 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 6 0.375 sedang
C4
sukar
7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 0.875
C3
sedang
5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 9 0.563
C3
sukar
sedang
mudah
mudah
mudah
mudah
mudah
1 2 20 24 4 14 22 29 30 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 3 12 12 15 13 13 13 9 0.75 0.2 0.75 0.75 0.94 0.81 0.81 0.81 0.56
C3
sedang
C2
sedang
C2
sedang
C2
sedang
C2
mudah
C2
mudah
C1
sedang
C1
mudah
Ket.
C1
sukar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 ∑ P = B/JS
C1
mudah
No.
Nilai Soal C3 C3
sedang
Analisis Butir Soal Instrumen Tes Taraf Kesukaran
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 0.19 0.13 0.19
1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 6 0.38
C4 18
C4 27
C4 39
1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 8 2 0.5 0.125
1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 5 0.3
0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 5 3 0.313 0.188 sukar
C4 26
sedang
C4 33
sedang
C3 37
sukar
C3 38
sedang
C4 10
sedang
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 10 8 0.625 0.5
C3 32
sukar
C3 19
sukar
C2 35
sukar
0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 8 9 0.5 0.563 sedang
C2 36
sedang
1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 10 1 0.63 0.06 sedang
C2 34
sedang
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 8 2 0.5 0.13 sedang
C2 11
sedang
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 7 4 0.4 0.44 0.25 sedang
C2 17
sukar
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 12 0.75
KET.
C1 28
sukar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 ∑ P = B/JS
C1 3
sedang
C1 16
sedang
C1 15
mudah
No.
Nilai Siswa C3 C3 8 6
Analisis Butir Soal Instrumen Tes Daya Pembeda
C1 24 1
2 3 4 5
1 1 1 1
0 0 0 0
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
1 1 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 0
1 0 0 0
1 1 0 0
1 1 1 1
6
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
7
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
8 9
1 1
0 0
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
1 1
1 1
1 1
0 0
10
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
11 12 13 14 15
0 1 1 1 0
0 1 1 1 0
0 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 0 1 1 1
1 1 0 0 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1
0 1 1 0 0
1 1 0 0 0
1 1 1 1 0
16
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
DP
0.25
KET
C4 13 1
C4 21 0
C4 40 1
1 0 0 0
1 1 1 1
0 0 1 0
0 1 1 1
0 1 1 1
17 17 15 13
1
0
0
1
1
0
13
0
1
0
1
0
1
1
13
0 0
0 0
0 1
0 1
0 0
0 0
1 1
1 0
13 13
1
1
0
0
0
0
0
0
0
11
1 1 1 0 1
1 0 1 1 0
0 0 0 0 1
1 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 0 0 0
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
1 0 0 0 1
0 0 0 0 0
11 10 10 10 9
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
5
buruk
baik
buruk
baik
cukup
0 0.38 0.5 0.1 0.63 0.1 drop
buruk
0 0.1 drop
cukup
0.375 0.1 0.25 buruk
buruk
buruk
cukup
buruk
cukup
cukup
drop
-0.38 0.25 0.25 0.1 0.4 0.1 0.1
C4 C4 C4 31 9 12 1 1 1
C4 Skor 42 1 17
0.375 0.75 baik sekali
C1 20 0
cukup
1
C1 2 0
cukup
C2 C2 C2 C2 4 14 22 29 1 1 1 0
Nilai Soal C2 C3 C3 C3 C3 C3 30 5 7 25 23 41 1 1 1 1 1 1
C1 1 1
cukup
No.
Nilai Siswa C1
C1
C1
C2
C2 C2
C2
C2
C3
15
16
3
28
17
11
34
36
35
19
C3 C3 8
6
C3
C3
C3
C4
C4
C4
C4
C4
C4
32
38
37
10
26
18
33
27
39
Skor
0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1 0
1 1 1 1 0 0 0 1
1 1 1 0 0 0 0 0
16 13 11 11 9 9 7 8
1 1 1 0 1
0 0 0 0 1
1 0 1 0 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
0 0 0 0 0
1 1 0 1 1
0 0 1 0 0
0 0 0 1 1
0 0 0 1 1
1 1 0 1 0
0 1 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 1 1 0 0
1 0 1 0 0
0 0 0 0 0
0 1 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
7 6 6 6 5
14
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
5
0 0 0 0 1 0 0 0.25 0.3
1 0 0
0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0.38 0.25 0.38 0.625 0.375
5 2
cukup
cukup
1 0 0 0 0 0 -0.1 0.25 0.375 drop
baik
baik
cukup
cukup
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -0.1 0.25 0.38 0.5 0.5 drop
cukup
KET
buruk
16 DP
1 1 0 0 0 0 0.25 0.125 0.375 cukup
15
cukup
1 1 0 0 0 1 1 1
baik
0 1 0 1 0 0 0 0
baik
1 0 0 1 1 1 0 1
cukup
0 0 0 1 0 0 0 1
cukup
1 0 0 0 1 1 1 1
drop
1 0 0 0 1 1 1 0
cukup
1 1 1 1 1 1 1 0
drop
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
drop
C1
cukup
No
Lampiran 2F
REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN TES Reliabilitas : 0,7 (tinggi) No.
Validitas
Taraf Kesukaran
Daya Beda
Keputusan
1 2 3 4 5 6 7 8
Indeks 0,5 -0,35 0,19 0,2 0,45 0,62 0,6 0,6
Kategori Valid Tidak Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid
Indeks 0,75 0,2 0,44 0,94 0,56 0,5 0,87 0,625
Kategori Mudah Sukar Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang
Indeks 0,25 -0,38 0,38 0,1 0,13 0,5 0,25 0,5
Kategori Cukup Drop Cukup Buruk Buruk Baik Cukup Baik
Digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
0,57 0,03 0,46 0,5 0,6 0,61 0,4 0,042 0,1 0,6 0,56 0,1 0,05 0,05 0,4 0,56 0,1 0,4 0,7 -0,031 0,1 0,6 0,6 0,1 0,59 0,15 0,5 -0,1 0,5 0,78 0,8 0,2 0,22 0,6
Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid
0,625 0,375 0,13 0,19 0,44 0,81 0,75 0,4 0,5 0,125 0,563 0,75 0,2 0,81 0,56 0,75 0,87 0,5 0,313 0,25 0,81 0,56 0,31 0,188 0,3 0,63 0,5 0,06 0,19 0,13 0,188 0,688 0,25 0,4
Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar Sukar Sukar Sukar Sedang Sukar Sedang
0,5 0 0,3 0,13 0,63 0,4 0,25 0,125 0,3 0,25 0,38 0,25 0,1 0,1 0,1 0,25 0 0,4 0,625 0 0,1 0,375 0,38 -0,1 0,4 0 0,25 -0 0,38 0,25 0,375 0,375 0 0,75
Baik Drop Cukup Buruk Baik Cukup Cukup Buruk Cukup Cukup Cukup Cukup Buruk Buruk Buruk Cukup Drop Cukup Baik Drop Buruk Cukup Cukup Drop Baik Drop Cukup Drop Cukup Cukup Cukup Cukup Drop Baik sekali
Digunakan Tidak digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunaka Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan Digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan Digunakan Tidak digunakan Digunakan Digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan Digunakan Tidak digunakan Digunakan Tidak digunakan Digunakan Tidak digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan
INSTRUMEN TES VALID NO.
1.
2.
INDIKATOR
Memahami konsep suhu, sifat termometrik zat dan alat ukurnya.
Menerapkan pengukuran suhu dengan berbagai macam skala.
INDIKATOR SOAL
Menyimpulkan definisi suhu ditinjau dari segi energi kinetik partikel suatu benda
PERTANYAAN 1.
Menggunakan persamaan kalibrasi termometer pada skala Celcius dengan skala sembarang
2.
Menerapkanhubungan antara skala Fahrenheit dan skala Celcius
3.
Menerapkan kalibrasi termometer untuk mengetahui nilai skala Kelvin
4.
Pernyataan ukuran energi kinetik rata-rata partikel suatu benda, menunjukkan bahwa… A. Jika suhu makin tinggi, maka energi kinetik rata-rata partikel juga makin tinggi B. Jika suhu makin tinggi, energi kinetik rata-rata partikel makin rendah C. Jika suhu makin rendah, energi kinetik rata-rata partikel makin tinggi D. Suhu tidak berpengaruh pada energi kinetik rata-rata partikel suatu benda E. Suhu merupakan energi yang berpindah Pada sebuah termometer Y, memiliki titik beku air adalah 50°Y dan titik didih air adalah 200°Y, jika suatu benda diukur dengan menggunakan skala Celcius bernilai 40°C, maka pada termometer Y suhunya adalah …. A. 110°Y D. 20°Y B. 210°Y E. 30°Y C. 10°Y Termometer Fahrenheit yang diletakkan dalam suatu ruangan menunjukkan angka 122°F. Jika menggunakan skala Celcius maka nilainya adalah… A. 10°C D. 40°C B. 20°C E. 50°C C. 30°C Suhu permukaan matahari kira-kira 6000 K. Jika kita ukur menggunakan skala Celcius maka bernilai …… A. 8767 K D. 3786 K B. 6273 K E. 3787 K C. 5727 K
KUNCI JAWABAN
TINGKAT KESUKARAN
A
C2
A
C3
E
C3
C
C3
Menerapkan formulasi perubahan suhu skala Fahrenheit ke Kelvin
Menemukan koefisien muai panjang untuk mengetahui pertambahan panjang suatu benda
Mengilustrasikan sifat anomali air pada peristiwa kehidupan
3.
Menganalisis perbedaan pemuaian yang terjadi pada zat padat, zat cair dan gas serta faktorfaktor yang mempengaruhinya.
Membuat garis besar pertambahan panjang pada dua buah benda
Mendeskripsikan peran perubahan suhu pada ukuran suatu benda
5.
Suhu tubuh Ani 85°F. Jika Ani mengukur suhu tubuhnya dengan skala Kelvin maka nilainya adalah…. A. 302,4 K D. 275,8 K B. 304,2 K E. 243,6 K C. 284,5 K 6. Karena suhunya ditingkatkan dari 0°C menjadi 100°C, suatu batang baja yang panjangnya 1 meter bertambah panjangnya dengan 1 milimeter. Berapakah pertambahan panjang suatu batang baja yang panjangnya 60 centimeter, bila dipanaskan dari 0°C sampai 120°C? A. 0,50 mm D. 1,20 mm B. 0,60 mm E. 2,40 mm C. 0,72 mm 7. Umumnya zat cair akan memumai jika dipanaskan. Namun berbeda dengan air, jika dipanaskan dari 0°C sampai 4°C akan menyusut. Peristiwa ini disebut… A. Pemuaian zat cair B. Pemuaian zat padat C. Keteraturan air D. Anomali air E. Keberagaman koefisien zat 8. Dua buah batang tembaga P dan Q yang panjangnya sama tetapi diameternya berbanding 1 : 3, dipanaskan bersama-sama hingga kenaikan suhu yang sama. Tentang pertambahan panjangnya… A. Lebih besar batang P B. Lebih besar batang Q C. Sama untuk kedua batang D. Pertambahan panjang P = 1/3 kali pertambahan panjang Q E. Pertambahan panjang P = 3 kali pertambahan panjang Q 9. Panjang batang rel kereta api masing-masing 10 meter dipasang berurutan pada suhu 20°C. Diharapkan pada suhu 30°C rel tersebut saling bersentuhan. Koefisien muai batang rel kereta api 12x10-6/°C. Maka jarak antara kedua batang yang
A
C3
C
C4
D
C2
C
C4
D
C4
Menjelaskan faktor penyebab terjadinya pemuaian pada suatu benda
10.
Mengingat pengertian kalor
11.
Memadukan persamaan kalor dua zat untuk mengetahui besar kapasitas kalor
4.
Menganalisis konsep kalor, kalor jenis, dan kapasitas kalor
12.
13. Mengingat pengertian kalor jenis Membuat garis besar dari grafik hubungan suhu dengan kalor secara matematis
diperlukan pada suhu 20°C agar saling bersentuhan adalah …. A. 84 x10-2 m D. 24 x10-4 m -5 B. 84 x10 m E. 14 x10-4 m -5 C. 24 x10 m Pemuaian terjadi jika gerakan partikel didalam benda dipengaruhi oleh … A. Kenaikan suhu benda B. Kenaikan jumlah partikel benda C. Penurunan suhu benda D. Penurunan jumlah partikel benda E. Penurunan ukuran benda Energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah disebut.. A. Suhu D. Kalor laten B. Kalor E. Kalorimeter C. Pemuaian Sebuah bejana kaca (c = 840 J/kgK) berisi 500 gr air dengan suhu 10°C. Kemudian bejana berisi air tersebut diberikan kalor 66.000 J sehingga suhunya menjadi 40°C (c = 4180 J/KgK). Maka besar kapasitas kalor bejana tersebut adalah …. A. 110 J/K D. 440 J/K B. 220 J/K E. 550 J/K C. 330 J/K Sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor disebut… A. Kalor laten D. Kalorimeter B. Kalor jenis E. Energi kalor C. Kapasitas kalor
14. Grafik di bawah ini menyatakan hubungan antara suhu (T) dengan kalor (Q) yang diberikan pada 1 gram zat padat. Besar kalor uap zat padat tersebut adalah…
A
C2
B
C1
A
C4
B
C1
C
C4
5.
Menerapkan persamaan kalor dan azas black dalam peristiwa kehidupan sehari-hari
A. 60 kalori/gram D. 90 kalori/gram B. 70 kalori/gram E. 100 kalori/gram C. 80 kalori/gram Mengingat pernyataan 15. Prinsip Azas Black menyatakan bahwa ..... prinsip Azas Black A. Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima suatu benda B. Kalor yang dilepas lebih besar daripada kalor yang diterima suatu benda C. Kalor yang dilepas lebih kecil dari pada kalor yang diterima suatu benda D. Kalor yang dilepas tidak sama dengan kalor yang diterima E. Kalor yang dilepas tidak dibutuhkan untuk perubahan wujud Menggunakan 16. Sebanyak 2,25 x 104 J energi kalor diberikan persamaan kalor untuk kepada 2 kg balok alumunium pada suhu awal mengetahui suhu akhir 20°C. Maka suhu akhir balok adalah …(c = 900 suatu benda J/kgK) A. 0,125°C D. 0,025°C B. 12,5°C E. 0,225°C C. 0,0125°C Menggunakan prinsip 17. Sepotong alumunium bermassa 200 gr dipanaskan kekekalan energi pada sampai suhunya mencapai 90°C, kemudian segera pencampuran dua zat dijatuhkan kedalam suatu bejana berisi 100g air dengan mengabaikan pada suhu 20°C. dengan mengabaikan pertukaran kalor yang diserap oleh kalor pada lingkungan sekitar dan kalor yang wadah pencampuran diserap bejana, suhu akhir campurannya adalah …(cal = 900 J/KgK ; cair = 4180 J/KgK)
A. 41°C B. 42°C C. 43°C
D. 44°C E. 45°C
A
C1
C
C3
A
C3
Memberikan contoh proses penguapan
6.
Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda.
Memadukan persamaan-persamaan kalor untuk mengetahui wujud akhir suatu benda
Menganalisis kalor total yang dibutuhkan untuk mengubah es menjadi air
7.
Menerapkan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.
Mencontohkan teori perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan.
18. Perhatikan pernyataan berikut : (1) Air yang disimpan didalam kendi lebih dingin daripada air yang disimpan didalam bejana. (2) Air yang direbus dan dibiarkan terusmenerus, lama-kelamaan akan habis. (3) Kamper yang didiamkan dalam ruangan akan mencair. (4) Balon yang ditiup kemudian diletakkan ditengah terik matahari maka akan menyusut. Pernyataan diatas yang benar adalah… A. 1,2 dan 4 D. 2 dan 4 B. 1,3 dan 4 E. 1 dan 2 C. 1 dan 3 19. Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 200 es yang bersuhu −10℃ menjadi air bersuhu 75℃ adalah … A. 133.700 J D. 451.000 J B. 331.700 J E. 841.000 J C. 541.000 J 20. 500 gram es bersuhu 0 °C hendak dicairkan
hingga menjadi air yang bersuhu 5 °C. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/g °C, kalor lebur es adalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/g °C, maka kalor yang dibutuhkan adalah …. A. 42500 Kalori B. 52500 Kalori C. 32500 Kalori D. 22500 Kalori E. 21500 Kalori 21. Perhatikan contoh peristiwa dibawah ini : (1) Arah angin yang berbeda ketika siang hari dan malam hari (2) Air yang dipanaskan partikel airnya akan bergerak dari atas kebawah (3) Ketika memegang panci besi saat memasak air tanpa menggunakan kain (4) Ketika berada didekat api unggun merasakan panas (5) Mengaduk kopi panas dengan menggunakan
E
C2
A C4
A
C4
A
C2
besi Peristiwa di atas yang merupakan perpindahan kalor secara Konveksi adalah … A. 1 dan 2 D. 4 dan 5 B. 2 dan 3 E. 1 dan 5 C. 3 dan 4 22. Suhu udara dalam sebuah ruangan sebesar 20°C,
Menerapkan formulasi besar laju kalor konveksi
sedangkan suhu permukaan jendela pada ruangan tersebut 30°C. Laju kalor yang diterima oleh jendela kaca seluas 1,5 m2 adalah …. (koefisien konveksi udara saat itu 7,5 X 10-1 kal/s m2 °C) A. 11,25 Kal D. 14,52 Kal B. 12,52 Kal E. 15,25 Kal C. 13,25 Kal
A
C3
Menerapkan rumus 23. Seutas kawat spiral lampu pijar memiliki luas permukaan kira-kira 55 dan suhu 1120℃. laju kalor yang Jika kawat pijar dianggap sebagai benda hitam diradiasi pada sempurna, maka kalor yang diradiasikan oleh kehidupan sehari-hari
8.
Menganalisis faktorfaktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.
kawat tersebut adalah … A. 8,74 J/s B. 9,74 J/s C. 10,74 J/s D. 11,74 J/s E. 12,74 J/s
D
C3
24. Manakah dari gambaran sifat berikut ini yang
Menganalisis faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui konduksi
baik untuk alat memasak ? A. Kalor jenis besar dan konduktivitas panas kecil B. Kalor jenis kecil dan konduktivitas panas besar C. Kalor jenis besar dan konduktifitas panas besar D. Kalor jenis kecil dan konduktivitas panas kecil E. Massa jenis besar dan konduktifitas panas kecil
C
C4
25. Balok besi berpenampang kecil dengan suhu
Memadukan formulasi laju perpindahan kalor persatuan luas
kedua ujung dibuat tetap yaitu 500OC dan 100OC. Jika panjang besi 50 cm. Laju kalor persatuan luas yang melewati balok tersebut adalah …..(konduksivitas termal besi= 75 W/m.K) A. 6 x104 W/m2 D. 5 x 104 W/m2 2 2 B. 6 x10 W/m E. 5 x 102 W/m2 -2 2 C. 6 x10 W/m
A
C4
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen : FITK-FR-LABF-214 FORM (FR)
Tgl. Terbit
: 1 Maret 2010
No. Revisi Hal
: 01 :-
SOAL FISIKA KONSEP SUHU DAN KALOR KELAS X PILIHLAH JAWABAN YANG TEPAT ! 1.
Pernyataan ukuran energi kinetik rata-rata partikel suatu benda, menunjukkan bahwa… A. Jika suhu makin tinggi, maka energi kinetik rata-rata partikel juga makin tinggi B. Jika suhu makin tinggi, energi kinetik rata-rata partikel makin rendah C. Jika suhu makin rendah, energi kinetik rata-rata partikel makin tinggi D. Suhu tidak berpengaruh pada energi kinetik rata-rata partikel suatu benda Suhu merupakan energi yang berpindah
2. Pada sebuah termometer Y, memiliki titik beku air adalah 50°Y dan titik didih air adalah 200°Y, jika suatu benda diukur dengan menggunakan skala Celcius bernilai 40°C, maka pada termometer Y suhunya adalah …. A. 110°Y D. 20°Y B. 210°Y E. 30°Y C. 10°Y 3. Termometer Fahrenheit yang diletakkan dalam suatu ruangan menunjukkan angka 122°F. Jika menggunakan skala Celcius maka nilainya adalah… A. 10°C D. 40°C B. 20°C E. 50°C C. 30°C 4. Suhu permukaan matahari kira-kira 6000 K. Jika kita ukur menggunakan skala Celcius maka bernilai …… A. 8767 K D. 3786 K B. 6273 K E. 3787 K C. 5727 K 5. Suhu tubuh Ani 85°F. Jika Ani mengukur suhu tubuhnya dengan skala Kelvin maka nilainya adalah…. A. 302,4 K D. 275,8 K B. 304,2 K E. 243,6 K C. 284,5 K 6. Karena suhunya ditingkatkan dari 0°C menjadi 100°C, suatu batang baja yang panjangnya 1 meter bertambah panjangnya dengan 1 milimeter. Berapakah pertambahan panjang suatu batang baja yang panjangnya 60 centimeter, bila dipanaskan dari 0°C sampai 120°C? A. 0,50 mm D. 1,20 mm B. 0,60 mm E. 2,40 mm C. 0,72 mm
7. Umumnya zat cair akan memumai jika dipanaskan. Namun berbeda dengan air, jika dipanaskan dari 0°C sampai 4°C akan menyusut. Peristiwa ini disebut… A. Pemuaian zat cair B. Pemuaian zat padat C. Keteraturan air D. Anomali air E. Keberagaman koefisien zat 8. Dua buah batang tembaga P dan Q yang panjangnya sama tetapi diameternya berbanding 1 : 3, dipanaskan bersamasama hingga kenaikan suhu yang sama. Tentang pertambahan panjangnya… A. Lebih besar batang P B. Lebih besar batang Q C. Sama untuk kedua batang D. Pertambahan panjang P = 1/3 kali pertambahan panjang Q E. Pertambahan panjang P = 3 kali pertambahan panjang Q 9. Panjang batang rel kereta api masing-masing 10 meter dipasang berurutan pada suhu 20°C. Diharapkan pada suhu 30°C rel tersebut saling bersentuhan. Koefisien muai batang rel kereta api 12x10-6/°C. Maka jarak antara kedua batang yang diperlukan pada suhu 20°C agar saling bersentuhan adalah …. A. 84 x10-2 m D. 24 x10-4 m B. 84 x10-5 m E. 14 x10-4 m -5 C. 24 x10 m 10. Pemuaian terjadi jika gerakan partikel didalam benda dipengaruhi oleh … A. Kenaikan suhu benda B. Kenaikan jumlah partikel benda C. Penurunan suhu benda D. Penurunan jumlah partikel benda E. Penurunan ukuran benda 11. Energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah disebut.. A. Suhu D. Kalor laten B. Kalor E. Kalorimeter C. Pemuaian 12. Sebuah bejana kaca (c = 840 J/kgK) berisi 500 gr air dengan suhu 10°C. Kemudian bejana berisi air tersebut diberikan
kalor 66.000 J sehingga suhunya menjadi 40°C (c = 4180 J/KgK). Maka besar kapasitas kalor bejana tersebut adalah …. A. 110 J/K D. 440 J/K B. 220 J/K E. 550 J/K C. 330 J/K 13. Sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor disebut… A. Kalor laten D. Kalorimeter B. Kalor jenis E. Energi kalor C. Kapasitas kalor 14. Grafik di bawah ini menyatakan hubungan antara suhu (T) dengan kalor (Q) yang diberikan pada 1 gram zat padat. Besar kalor uap zat padat tersebut adalah…
A. 60 kalori/gram B. 70 kalori/gram C. 80 kalori/gram
D. 90 kalori/gram E. 100 kalori/gram
15. Prinsip Asas Black menyatakan bahwa ..... A. Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima suatu benda B. Kalor yang dilepas lebih besar daripada kalor yang diterima suatu benda C. Kalor yang dilepas lebih kecil dari pada kalor yang diterima suatu benda D. Kalor yang dilepas tidak sama dengan kalor yang diterima E. Kalor yang dilepas tidak dibutuhkan untuk perubahan wujud 16. Sebanyak 2,25 x 104 J energi kalor diberikan kepada 2 kg balok alumunium pada suhu awal 20°C. Maka suhu akhir balok adalah …(c = 900 J/kgK) A. 0,125°C D. 0,025°C B. 12,5°C E. 0,225°C C. 0,0125°C 17. Sepotong alumunium bermassa 200 gr dipanaskan sampai suhunya mencapai 90°C, kemudian segera dijatuhkan kedalam suatu bejana berisi 100g air pada suhu 20°C. dengan mengabaikan pertukaran kalor pada lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana, suhu akhir campurannya adalah …(cal = 900 J/KgK ; cair = 4180 J/KgK)
A. 41°C B. 42°C C. 43°C
D. 44°C E. 45°C
18. Perhatikan pernyataan berikut : (1) Air yang disimpan didalam kendi lebih dingin daripada air yang disimpan didalam bejana. (2) Air yang direbus dan dibiarkan terus-menerus, lamakelamaan akan habis. (3) Kamper yang didiamkan dalam ruangan akan mencair. (4) Balon yang ditiup kemudian diletakkan ditengah terik matahari maka akan menyusut. Pernyataan diatas yang benar adalah… A. 1,2 dan 4 D. 2 dan 4 B. 1,3 dan 4 E. 1 dan 2 C. 1 dan 3 19. Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 200 es yang bersuhu −10℃ menjadi air bersuhu 75℃ adalah … A. 133.700 J D. 451.000 J B. 331.700 J E. 841.000 J C. 541.000 J 20. 500 gram es bersuhu 0 °C hendak dicairkan hingga menjadi air yang bersuhu 5 °C. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/g °C, kalor lebur es adalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/g °C, maka kalor yang dibutuhkan adalah …. A. 42500 Kalori D. 22500 Kalori B. 52500 Kalori E. 21500 Kalori C. 32500 Kalori 21. Perhatikan contoh peristiwa dibawah ini : (1) Arah angin yang berbeda ketika siang hari dan malam hari (2) Air yang dipanaskan partikel airnya akan bergerak dari atas kebawah (3) Ketika memegang panci besi saat memasak air tanpa menggunakan kain (4) Ketika berada didekat api unggun merasakan panas (5) Mengaduk kopi panas dengan menggunakan besi Peristiwa di atas yang merupakan perpindahan kalor secara Konveksi adalah … A. 1 dan 2 D. 4 dan 5 B. 2 dan 3 E. 1 dan 5 C. 3 dan 4
22. Suhu udara dalam sebuah ruangan sebesar 20°C, sedangkan suhu permukaan jendela pada ruangan tersebut 30°C. Laju kalor yang diterima oleh jendela kaca seluas 1,5 m2 adalah …. (koefisien konveksi udara saat itu 7,5 X 10-1 kal/s m2 °C)
A. 11,25 Kal B. 12,52 Kal C. 13,25 Kal
D. 14,52 Kal E. 15,25 Kal
23. Seutas kawat spiral lampu pijar memiliki luas permukaan kira-kira 55 dan suhu 1120℃. Jika kawat pijar dianggap sebagai benda hitam sempurna, maka kalor yang diradiasikan oleh kawat tersebut adalah … A. 8,74 J/s B. 9,74 J/s C. 10,74 J/s D. 11,74 J/s E. 12,74 J/s 24. Manakah dari gambaran sifat berikut ini yang baik untuk alat memasak ? A. Kalor jenis besar dan konduktivitas panas kecil B. Kalor jenis kecil dan konduktivitas panas besar C. Kalor jenis besar dan konduktifitas panas besar D. Kalor jenis kecil dan konduktivitas panas kecil E. Massa jenis besar dan konduktifitas panas kecil 25. Balok besi berpenampang kecil dengan suhu kedua ujung dibuat tetap yaitu 500OC dan 100OC. Jika panjang besi 50 cm. Laju kalor persatuan luas yang melewati balok tersebut adalah …..(konduksivitas termal besi= 75 W/m.K) A. 6 x104 W/m2 D. 5 x 104 W/m2 2 2 B. 6 x10 W/m E. 5 x 102 W/m2 -2 2 C. 6 x10 W/m
Lampiran 2I
LEMBAR JAWABAN
A. Identitas Nama : No. Absen : Kelas : B. Petunjuk Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat ! A B C D E 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
KISI-KISI INSTRUMEN NONTES (ANGKET) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar No 1
2 3 4
: SMA / MA : Fisika : Suhu dan Kalor :X/2 : Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energy pada berbagai perubahan energi. : Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. Indikator
Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika menggunakan media pembelajaran zooming presentation Penjelasan konsep suhu dan kalor pada media pembelajaran zooming presentation Pemanfaatan zoom in dan zoom out media pembelajaran zooming presentation Tampilan media pembelajaran zooming presentation Jumlah
Pernyataan Positif Negatif
∑ Soal
1,3
2,4,5
5
6,9,10
7,8
5
12,14
11.13.15
5
16,17,19
18,20
5
10
10
20
KISI-KISI ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN ZOOMING PRESENTATION PADA KONSEP SUHUDAN KALOR
No 1
2 3 4
Pernyataan
Indikator Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika sebelum menggunakan media pembelajaran zooming presentation Pengggunaan media pembelajaran zooming presentation Isi media pembelajaran zooming presentation Tampilan media pembelajaran zooming presentation Jumlah
Jumlah
Positif
Negatif
Item
1,3
2,4,5
5
6,9,10
7,8
5
12,14
11.13.15
5
16,17,19
18,20
5
10
10
20
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN ZOOMING PRESENTATION PADA KONSEP SUHUDAN KALOR Sekolah
: ........................................................................................
Jenis kelamin : ......................................................................................... A. Petunjuk: 1.
Tujuan angket respon ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan media pembelajaran zooming presentation. 2. Responden mohon mengisi angket ini dengan sebenar-benarnya karena informasi yang diberikan sangat berguna dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. 3. Penilaian menggunakan Likert Rating dengan rentang: SS = Sangat Setuju S = Setuju C = Cukup TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju 4. Cara mengisi angket respon ini adalah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat yang diberikan. 5. Hasil pengisian angket ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai hasil belajar (tes yang telah diberikan). B. Angket Isian No
Pernyataan
1
Mata pelajaran fisika bagi saya adalah mata pelajaran yang menyenangkan. Konsep fisika cenderung bersifat teoritis, abstrak, matematis, dan cakupan materi sangat luas, sehingga saya kesulitan dalam memahami mata pelajaran fisika. Konsep-konsep yang dipelajari dalam fisika sangat penting karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Waktu yang digunakan dalam pembelajaran fisika kurang efisien. Materi fisika yang disampaikan sangat menarik menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Saya senang mendengarkan guru menjelaskan dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Media pembelajaran zooming presentation tidak membuat saya semangat dalam mempelajari konsep fisika. Saya belum mampu memecahkan masalah konsep-konsep fisika dengan memperhatikan penjelasan guru menggunakan media pembelajaran zooming
2
3
4 5
6
7
8
SS
S
C
TS
STS
9
10
11 12
13
14
15
16
17
18
19
20
presentation. Penjelasan guru tentang konsep fisika yang diajarkan lebih terarah dengan menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Media pembelajaran zooming presentation memudahkan saya untuk memahami konsep fisika yang diajarkan. Urutan materi dalam media pembelajaran tidak tersusun hierarkhis dan logis. Contoh kasus dan contoh soal dalam media pembelajaran zooming presentation dapat mendukung penjelasan konsep fisika yang diajarkan. Materi fisika yang disajikan pada media pembelajaran zooming presentation tidak mencakup semua bahasan yang sesuai dengan buku pelajaran. Bentuk, warna, dan ukuran huruf pada media pembelajaran zooming presentation sangat menarik. Pemanfaatan zoom in dan zoom out tidak maksimal dalam penggunaan media pembelajaran zooming presentation. Desain media pembelajaran zooming presentation menarik minat saya untuk memperhatikan penjelasan konsep fisika yang diajarkan. Gambar, animasi, dan video yang ditampilkan tidak dapat membantu saya dalam memahami konsep fisika yang diajarkan. Penjelasan menggunakan media pembelajaran zooming presentation Tidak dapat membuat saya lebih fokus dalam memahami konsep fisika yang diajarkan. Media pembelajaran zooming presentation dapat membantu mengukur tingkat pemahaman saya tentang konsep fisika yang diajarkan. Media pembelajaran zooming presentation tidak dapat membantu mengungkap kesalahan konsep (miskonsepsi). Ciputat, Responden
(___________________________) ^ TERIMA KASIH ^
HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut: 16
16
20
20
20
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
28
28
28
28
28
28
28
28
32
32
32
32
36
36
44
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu: 1. Banyak data (n)
: 33
2. Nilai maksimal (Xmax)
: 44
3. Nilai minimal (Xmin)
: 16
4. Jangkauan (J)
: Xmax- Xmin = 44 – 16 = 28
5. Banyak kelas (k)
: k = 1+3,3 log n k = 1+3,3 log 33 = 6,011 : =
6. Interval Kelas (I)
= 4,66
Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Interval
Frek (fi)
16 - 20 21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 Jumlah
5 13 8 4 2 1 33
Batas kelas 15.5 20.5 25.5 30.5 35.5 40.5
Titik Tengah (xi) 18 23 28 33 38 43
fi.xi
fi.xi2
90 1620 299 6877 224 6272 132 4356 76 2888 43 1849 864 23862
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
7. Rata-rata ( ̅ ) ∑ . ∑
̅=
=
8. Median (Me) =
864 = 26,18 33
1 + 2
−∑
.
Ket: Me TB N ∑
: median : tepi bawah kelas median : banyak nilai pengamatan : frekuensi kumulatif sebelum kelas median : frekuensi kelas median : interval kelas
c
maka, =
1 + 2
−∑
.
1 33 − 18 = 25,5 + 2 .5 8 = 25,5 + 0,94 = 26,44
9. Modus (Mo)
Ket: Mo TB ∆ ∆ c
=
+
∆ ∆ +∆
.
: modus : tepi bawah kelas median : frekuensi modus – frekuensi sebelum frekuensi modus : frekuensi modus – frekuensi sesudah frekuensi modus : interval kelas
maka, =
+
= 25,5 +
∆ ∆ +∆
.
4 .5 4+2
= 25,5 + 3,33 = 28,83 10.
Standar Deviasi = = = =
.∑ .
− (∑ . ( − 1)
)
(33.23862) − (864) 33(33 − 1) 787446 − 746496 33.32 40950 1056
= √38.7784 = 6.227
HASIL PRETEST KELAS KONTROL Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut: 16
24
24
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
36
40
44
44
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu: 1. Banyak data (n)
: 33
2. Nilai maksimal (Xmax)
: 44
3. Nilai minimal (Xmin)
: 16
4. Jangkauan (J)
: Xmax- Xmin = 44 – 16 = 28
5. Banyak kelas (k)
: k = 1+3,3 log n k = 1+3,3 log 33 = 6,011 : =
6. Interval Kelas (I)
= 4,66
Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Interval
Frekuensi (fi)
Batas bawah
Titik Tengah (xi)
16 - 20 21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 Jumlah
1 2 14 12 2 2 33
15.5 20.5 25.5 30.5 35.5 40.5
18 23 28 33 38 43
fi.xi
fi.xi2
18 46 392 396 76 86 1014
324 1058 10976 13068 2888 3698 32012
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu: 7. Rata-rata ( ̅ ) ∑ . ∑
̅=
=
8. Median (Me) =
1014 = 30,72 33
1 + 2
−∑
.
Ket: Me TB N ∑
: median : tepi bawah kelas median : banyak nilai pengamatan : frekuensi kumulatif sebelum kelas median : frekuensi kelas median : interval kelas
c
maka, =
1 + 2
−∑
1 33 − 3 = 25,5 + 2 .5 14 = 25,5 + 5,18 = 30,68
9. Modus (Mo) =
Ket: Mo
+
: modus
∆ ∆ +∆
.
.
TB : tepi bawah kelas median ∆ : frekuensi modus – frekuensi sebelum frekuensi modus ∆ : frekuensi modus – frekuensi sesudah frekuensi modus c : interval kelas maka, =
+
= 25,5 +
∆ ∆ +∆
.
12 .5 12 + 2
= 25,5 + 4,28 = 29,78
10. Standar Deviasi = = = =
.∑ .
− (∑ . ( − 1)
)
(33.32012) − (1014) 33(33 − 1) 1056396 − 1028196 33.32 28200 1056
= √26.704545 = 5.167
HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil posttest yang didapat dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut: 60
68
68
68
68
68
68
72
72
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
80
80
80
80
80
84
84
84
88
88
92
96
96
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu: 1. Banyak data (n)
: 33
2. Nilai maksimal (Xmax)
: 96
3. Nilai minimal (Xmin)
: 60
4. Jangkauan (J)
: Xmax- Xmin = 96 – 60 = 36
5. Banyak kelas (k)
: k = 1+3,3 log n k = 1+3,3 log 33 = 6,011 : =
6. Interval Kelas (I)
=6
Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Interval
Frekuensi (fi)
60 - 65 66 - 71 72 - 77 78 - 83 84 - 89 90 - 96 Jumlah
1 6 13 5 5 3 33
Batas bawah 59.5 65.5 71.5 77.5 83.5 89.5
Titik Tengah (xi) 62.5 68.5 74.5 80.5 86.5 93
fi.xi
fi.xi2
62.5 411 968.5 402.5 432.5 279 2556
3906.25 28153.5 72153.25 32401.25 37411.25 25947 199972.5
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
7. Rata-rata ( ̅ ) ∑ . ∑
̅=
=
8. Median (Me) = Ket: Me TB N ∑ c
2556 = 77,57 33
1 + 2
−∑
.
: median : tepi bawah kelas median : banyak nilai pengamatan : frekuensi kumulatif sebelum kelas median : frekuensi kelas median : interval kelas
maka, =
1 + 2
−∑
1 33 − 7 = 71,5 + 2 .6 13
.
= 71,5 + 4,85 = 76,35
9. Modus (Mo) =
Ket: Mo TB ∆ ∆ c
+
∆ ∆ +∆
.
: modus : tepi bawah kelas median : frekuensi modus – frekuensi sebelum frekuensi modus : frekuensi modus – frekuensi sesudah frekuensi modus : interval kelas
maka, =
+
= 71,5 +
∆ ∆ +∆
.
5 .6 5+5
= 71,5 + 3 = 74,5
10. Standar Deviasi = = = = =
.∑ .
− (∑ . ( − 1)
)
(33.199972,5) − (2556) 33(33 − 1) 6599092,5 − 6533136 33.32 65956,5 1056
62,458
= 7,903
HASIL POSTTEST KELAS KONTROL Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil posttest yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut: 52
52
52
56
60
60
60
60
60
64
64
64
64
64
64
68
68
68
72
72
72
72
72
72
76
76
76
80
80
84
84
92
64
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu: 1. Banyak data (n)
: 33
2. Nilai maksimal (Xmax)
: 92
3. Nilai minimal (Xmin)
: 52
4. Jangkauan (J)
: Xmax- Xmin = 92 – 52 = 40
5. Banyak kelas (k)
: k = 1+3,3 log n k = 1+3,3 log 33 = 6,011 : =
6. Interval Kelas (I)
= 6,65
Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Interval
Frekuensi (fi)
52 - 58 59 - 65 66 - 72 73 - 79 80 - 86 87 - 93 Jumlah
4 12 9 3 4 1 33
Batas Bawah 51.5 58.5 65.5 72.5 79.5 86.5
Titik Tengah (xi) 55 62 69 76 83 90
fi.xi 220 744 621 228 332 90 2244
fi.xi2 12100 46128 42849 17328 27556 8100 154061
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
7. Rata-rata ( ̅ ) ∑ . ∑
̅=
=
8. Median (Me) =
2244 = 68 33
1 + 2
−∑
.
Ket: Me TB N ∑
: median : tepi bawah kelas median : banyak nilai pengamatan : frekuensi kumulatif sebelum kelas median : frekuensi kelas median : interval kelas
c
maka, =
1 + 2
−∑
.
1 33 − 16 = 65,6 + 2 .7 9 = 65,6 + 1,16 = 66,76
9. Modus (Mo) =
Ket: Mo TB ∆ ∆ c
+
∆ ∆ +∆
.
: modus : tepi bawah kelas median : frekuensi modus – frekuensi sebelum frekuensi modus : frekuensi modus – frekuensi sesudah frekuensi modus : interval kelas
maka, =
+
= 65,5 +
∆ ∆ +∆
.
3 .7 3+4
= 65,5 + 3 = 68,5
10. Standar Deviasi = = = = =
.∑ .
− (∑ . ( − 1)
)
(33.154061) − (2235) 33(33 − 1) 5084013 − 4995225 33.32 88788 1056
84,079
= 9,169
HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN NO.
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NOMOR SOAL 16 17 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
Skor
Nilai
22 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
6 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
8 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1
9 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
12 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
19 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0
20 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
25 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
19 17 18 19 18 19 19 20 17 20 18 23
76 68 72 76 72 76 76 80 68 80 72 92
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
18 19 18 17 18 22 18 22 24 16 22 18 18 18 17 17 16 21
72 76 72 68 72 88 72 88 96 64 88 72 72 72 68 68 64 84
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
14
56
1 1 25 76%
1 1 24
1 1 24
1 1 24
1 1 22
1 0 25
0 1 22
1 0 21
1 1 22
0 0 25
1 1 28
1 1 24
20 17 617
80 68 2468
85%
73%
A. Shidqi Adhira Alvia Andiny Cindika Desila Diah Ezra Fabio Fitra Fitrianah Gita
11 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
13 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
15 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1
10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
18 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
3 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
4 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
5 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Gunawan Haerul Hanindya Iva Jopiandi M. Yusuf Nabilla Narwaston Niken Novi Putri Radian Rahmat Regita Ria Rofi Sarah Suci
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1
0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
31
Tiffani
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
32 33
Waisul Zinedine Jumlah
1 0 23
1 0 24
1 0 21
1 1 30
1 1 30
1 1 27
0 1 26
1 0 29
0 1 25
1 0 22
0 1 25
1 1 25
1 1 30
73%
64%
73%
82%
79%
88%
76%
67%
76%
76%
91%
% Pernomer % Jenjang Kognitif
70%
69%
91%
82%
76%
73%
73%
73%
67%
76%
67%
64% 72%
67%
76%
HASIL POSTTEST KELAS KONTROL NO.
NAMA
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1
13 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1
15 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
7 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
10 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
2 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
14 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
NOMOR SOAL 16 17 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
Skor
Nilai
22 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0
6 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
8 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0
9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
19 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0
20 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
23 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
25 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0
23 17 17 20 17 21 16 16 21 18 13 15 19 19 19 18 16 15 15 16 16
92 68 68 80 68 84 64 64 84 72 52 60 76 76 76 72 64 60 60 64 64
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Adelina S Adeline Aditya Anita Aprianza Astri Bagas Budhi Camila Dara Devina Dimas Dzikri Faradhila Haidar Jessica Kevin M Alfin Miqdam Mirzan Nabilah O
22 23 24 25 26
Nadia Naina Nauval Nurlilis Putri D
0 0 1 1 1
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
1 1 1 1 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
0 1 1 0 0
1 1 0 1 1
0 0 1 0 0
1 0 1 1 1
0 1 1 1 1
1 0 0 1 0
0 0 1 1 1
0 0 1 0 1
1 0 1 1 0
1 0 1 1 0
1 1 1 1 0
1 1 0 1 1
1 0 1 0 1
0 1 1 1 0
1 1 1 0 1
1 1 1 0
0 1 0 1 1
0 1 1 1 1
1 1 1 1 1
13 16 20 18 15
52 64 80 72 60
27 28 29 30 31 32 33
Rafli Rahayu Ravensca Ria Ribbi Rinaldy Rizki Jumlah
0 1 0 1 0 1 1 22
0 0 1 0 1 1 1 19
0 1 0 1 1 1 0 23
1 0 1 1 1 0 1 26
0 1 1 1 0 1 1 26
1 1 1 0 0 1 1 26
0 1 1 0 1 1 0 24
1 1 0 0 1 1 1 17
1 0 1 0 0 1 0 27
0 0 1 1 1 0 1 22
0 1 1 0 0 1 1 19
1 1 0 1 1 1 1 26
1 1 0 1 1 1 0 17
1 1 0 1 0 1 1 19
0 1 1 1 0 1 0 22
1 1 1 1 0 1 1 25
1 1 1 0 1 1 0 25
1 1 0 0 1 1 1 22
0 0 0 1 0 1 1 18
1 0 1 1 0 0 1 22
0 1 1 1 1 0 1 26
0 1 1 0 0 0 0 19
13 18 16 15 14 18 18 561
52 72 64 60 56 72 72
58%
70%
79%
79%
79%
73%
52%
82%
67%
58%
79%
1 0 0 1 1 0 1 19 58%
0 1 1 1 1 0 1 21
67%
1 1 1 0 1 1 1 29 88%
64%
52%
58%
67%
76%
76%
67%
55%
67%
79%
58%
% Pernomer % Jenjang Kognitif
65%
79%
64%
2244 67%
UJI NORMALITAS HASIL PRETEST A. KELAS EKSPERIMEN Perolehan Nilai Pretest Kelas Eksperimen 16
16
20
20
20
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
28
28
28
28
28
28
28
28
32
32
32
32
36
36
44
Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas Eksperimen Interval 16 - 20 21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 Jumlah
Frek Batas (fi) 5 13 8 4 2 1 33
Titik Tengah (xi)
15.5 20.5 25.5 30.5 35.5 40.5
18 23 28 33 38 43
fi.xi
fi.xi2
90 299 224 132 76 43 864
1620 6877 6272 4356 2888 1849 23862 X hitung 3.742725 Langkah –langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai berikut: 1.
Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
2.
Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus: z=
̅
Keterangan: ̅ : nilai rata-rata S : nilai standar deviasi 3.
Menentukan Z tabel
Z Batas kelas Z Tabel
-1.75 0,4599
-0.95 0,3289
-0.14 0,0557
0.65 0,2422
1.45 0,4265
2.26 0,4881
3.06 0,4989
Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut: a. Kelas 16 – 20 0,4599 – 0,3289 = 0.131 b. Kelas 21 – 25 0,3289 – 0,0557 = 0,2732 c. Kelas 26 – 30 0,2422 + 0,0557 = 0,2979 d. Kelas 31 – 35 0,4265 – 0,2422 = 0,1843 e. Kelas 36 – 40 0,0,4881 – 0,4265 = 0,0616 f. Kelas 41 – 45 0,4989 – 0,4881 = 0,0108
4.
Menghitung nilai ft (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus: ft = Ʃ f x luas z tabel
5.
Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus: Xt2 = Ʃ
(
)
Keterangan: Xt2: nilai tes kai kuadrat f0 : frekuensi yang diobservasi ft : frekuensi yang diharapkan 6.
Menentukan jumlah kai kuadrat hitunga (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas.
7.
Menguji hipotesis normalitas Nilai X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 4 pada taraf signifikansi 5% adalah 9,488. Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai X2hitung dengan X2tabel, Didapatkan nilai X2hitung < X2tabel, artinya Ha diterima (data terdistribusi normal).
B. KELAS KONTROL Perolehan Nilai Pretest Kelas Kontrol 16
24
24
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
36
40
44
44
Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas Kontrol
Interval 16 - 20 21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 Jumlah
Frek Batas (fi) bawah 1 2 14 12 2 2 33
15.5 20.5 25.5 30.5 35.5 40.5
Titik Tengah (xi) 18 23 28 33 38 43
fi.xi
fi.xi2
X hitung
18 324 46 1058 392 10976 396 13068 76 2888 86 3698 1014 32012 5.726772
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai berikut: 1.
Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
2.
Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus: z=
̅
Keterangan:
3.
̅ : nilai rata-rata S : nilai standar deviasi Menentukan Z tabel
Z Batas Kelas Luas Z Tabel
-2.88 -1.92 0,498 0,4726
-0.95 0.01 0,3289 0,004
0.98 1.94 2.91 0,3365 0,4738 0,4982
Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut: a. Kelas 16 - 20 0,498 – 0,4726 = 0,0254 b. Kelas 21 - 25 0,4726 – 0,3289 = 0,1437 c. Kelas 26 - 30 0,004 + 0,3289 = 0,3329 d. Kelas 31 - 35 0,3365 - 0,004 = 0,3325 e. Kelas 36 - 40 0,4738 - 0,3365 = 0,1373 f. Kelas 41 - 45 0,4982 - 0,4738 = 0,0244
4.
Menghitung nilai ft (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus: ft = Ʃ f x luas z tabel
5.
Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus: x2 = Ʃ
(
)
Keterangan: x2 : nilai tes kai kuadrat f0 : frekuensi yang diobservasi ft : frekuensi yang diharapkan 6.
Menentukan jumlah kai kuadrat hitunga (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas
7.
Menguji hipotesis normalitas Nilai X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 4 pada taraf signifikansi 5% adalah 9,488, Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai X2hitung dengan X2tabel, Didapatkan nilai X2hitung < X2tabel, artinya Ha diterima (data terdistribusi normal)
UJI NORMALITAS HASIL POSTTEST A. KELAS EKSPERIMEN Perolehan Nilai Posttest Kelas Eksperimen 60
68
68
68
68
68
68
72
72
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
80
80
80
80
80
84
84
84
88
88
92
96
96
Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas Eksperimen Interval
Frek (fi)
60 - 65 66 - 71 72 - 77 78 - 83 84 - 89 90 - 96 Jumlah
1 6 13 5 5 3 33
Titik Batas Tengah bawah (xi) 59.5 62.5 65.5 68.5 71.5 74.5 77.5 80.5 83.5 86.5 89.5 93
fi.xi
fi.xi2
62.5 411 968.5 402.5 432.5 279 2556
3906.25 28153.5 72153.25 32401.25 37411.25 25947 199972.5 4.553126
X hitung
Langkah–langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai berikut: 1.
Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
2.
Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus: ̅
z= Keterangan:
3.
̅ : nilai rata-rata S : nilai standar deviasi Menentukan Z tabel Z Batas Kelas Z Tabel
-2,28
-1,52
0,4887 0,4357
-0,76
-0,00
0,74
1,50
2,39
0,2764
0
0,2703
0,4332
0,489
Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut: a. Kelas 60 - 65 0,4887 – 0,4357 = 0,053 b. Kelas 66 - 71 0,4357 – 0,2764 = 0,1593 c. Kelas 72 - 77 0,2764 - 0,00 = 0,2764 d. Kelas 78 – 83 0,2703 + 0,00 = 0,2703 e. Kelas 84 – 89 0,4332 – 0,2703 = 0,1629 f. Kelas 90 – 96 0,489 – 0,4332 = 0,0558
4.
Menghitung nilai ft (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus: ft = Ʃ f x luas z tabel
5.
Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus: x2 = Ʃ
(
)
Keterangan: x2 : nilai tes kai kuadrat f0 : frekuensi yang diobservasi ft : frekuensi yang diharapkan 6.
Menentukan jumlah kai kuadrat hitunga (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas.
7.
Menguji hipotesis normalitas Nilai X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5% adalah 11, 070, Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai X2hitung dengan X2tabel, Didapatkan nilai X2hitung < diterima (data terdistribusi normal).
X2tabel, artinya Ha
B. KELAS KONTROL Perolehan Nilai Posttest Kelas Kontrol 52
52
52
56
60
60
60
60
60
64
64
64
64
64
64
68
68
68
72
72
72
72
72
72
76
76
76
80
80
84
84
92
64
Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas X.3
Interval
Frek (fi)
Batas Bawah
Titik Tengah (xi)
52 - 58 59 - 65 66 - 72 73 - 79 80 - 86 87 - 93 Jumlah
4 12 9 3 4 1 33
51.5 58.5 65.5 72.5 79.5 86.5
55 62 69 76 83 90
fi.xi
fi.xi2
220 744 621 228 332 90 2235
12100 46128 42849 17328 27556 8100 154061 4.975855
X hitung
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai berikut: 1.
Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
2.
Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus: z=
̅
Keterangan:
3.
̅ : nilai rata-rata S : nilai standar deviasi Menentukan Z tabel Z Batas Kelas -1,79 -1,03 -0,27 0,49 1,25 2,01 2,78 Z Tabel 0,4633 0,3485 0,1064 0,1879 0,3944 0,4778 0,4973
Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut: a. Kelas 52 – 58 0,4633 - 0,3485 = 0,1148 b. Kelas 59 – 65 0,3485 - 0,1064 = 0,1353 c. Kelas 66 – 72 0,1879 + 0,1064 = 0,2943 d. Kelas 73 – 79 0,3944 - 0,4778 = 0,2065 e. Kelas 80 – 86 0,4778 - 0,3944 = 0,0834 f. Kelas 87 - 93 0,4973 - 0,4778 = 0,0195
4.
Menghitung nilai ft (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus: ft = Ʃ f x luas z tabel
5.
Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus: x2 = Ʃ
(
)
Keterangan: x2 : nilai tes kai kuadrat f0 : frekuensi yang diobservasi ft : frekuensi yang diharapkan 6.
Menentukan jumlah kai kuadrat hitunga (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas.
7.
Menguji hipotesis normalitas Nilai X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 6 pada taraf signifikansi 5% adalah 12,592 , Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai X2hitung dengan X2tabel, Didapatkan nilai X2hitung < diterima (data terdistribusi normal).
X2tabel, artinya Ha
UJI HOMOGENITAS HASIL PRETEST Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu: =
Keterangan : F
= koefisien F tes
S1
= varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar
S2
= varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil
Sedangkan varians dapat dihitung dengan rumus :
=
∑ .
(∑ . ∑ ∑ −1 −
)
Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut.
1) Jika Fhitung < Ftabel, maka data dinyatakan homogen. 2) Jika Fhitung > Ftabel, maka data dinyatakan tidak homogen.
A. Tabel Bantu Uji F Tabel Bantu Uji F Kelas Eksperimen Interval
Frekuensi (fi)
16 - 20 21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 Jumlah
5 13 8 4 2 1 33
Batas Bawah 15.5 20.5 25.5 30.5 35.5 40.5
Titik Tengah (xi) 18 23 28 33 38 43
fi.xi 90 299 224 132 76 43 864
fi.xi2 1620 6877 6272 4356 2888 1849 23862
Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol Interval
Frekuensi (fi)
Batas bawah
Titik Tengah (xi)
16 - 20 21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 Jumlah
1 2 14 12 2 2 33
15.5 20.5 25.5 30.5 35.5 40.5
18 23 28 33 38 43
B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi 1. Kelas Eksperimen = = = =
.∑ .
− (∑ . ( − 1)
)
(33.23862) − (864) 33(33 − 1) 787446 − 746496 33.32 40950 1056
= √38.7784 = 6.227
2. Kelas Kontrol = =
.∑ .
− (∑ . ( − 1)
)
(33.32012) − (1014) 33(33 − 1)
fi.xi
fi.xi2
18 46 392 396 76 86 1014
324 1058 10976 13068 2888 3698 32012
= =
1056396 − 1028196 33.32 28200 1056
= √26.704545 = 5.167
C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai Fhitung adalah : = = =
(6,227) (5,167) 38,77 26,70
= 1,45
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai Ftabel (32;32) adalah sebesar 1,84. Maka terlihat nilai Fhitung < Ftabel , sehingga Ha diterima dan H0 ditolak (data dinyatakan homogen).
UJI HOMOGENITAS HASIL POSTTEST Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu: =
Keterangan : F
= koefisien F tes
S1
= varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar
S2
= varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil
Sedangkan varians dapat dihitung dengan rumus :
=
∑ .
(∑ . ∑ ∑ −1 −
)
Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut.
3) Jika Fhitung < Ftabel, maka data dinyatakan homogen. 4) Jika Fhitung > Ftabel, maka data dinyatakan tidak homogen.
A. Tabel Bantu Uji F Tabel Bantu Uji F Kelas Eksperimen Interval
Frekuensi (fi)
Batas bawah
Titik Tengah (xi)
60 - 65 66 - 71 72 - 77 78 - 83 84 - 89 90 - 96 Jumlah
1 6 13 5 5 3 33
59.5 65.5 71.5 77.5 83.5 89.5
62.5 68.5 74.5 80.5 86.5 93
fi.xi 62.5 411 968.5 402.5 432.5 279 2556
fi.xi2 3906.25 28153.5 72153.25 32401.25 37411.25 25947 199972.5
Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol Interval
Frekuensi (fi)
Batas Bawah
Titik Tengah (xi)
52 - 58 59 - 65 66 - 72 73 - 79 80 - 86 87 - 93 Jumlah
4 12 9 3 4 1 33
51.5 58.5 65.5 72.5 79.5 86.5
55 62 69 76 83 90
B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi 1. Kelas Eksperimen = = = = =
.∑ .
− (∑ . ( − 1)
)
(33.199972,5) − (2556) 33(33 − 1) 6599092,5 − 6533136 33.32 65956,5 1056
62,458
= 7,903
2. Kelas Kontrol = =
.∑ .
− (∑ . ( − 1)
)
(33.154061) − (2244) 33(33 − 1)
fi.xi
fi.xi2
220 744 621 228 332 90 2244
12100 46128 42849 17328 27556 8100 154061
= = =
5084013 − 4995225 33.32 88788 1056
84,079
= 9,169
C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai Fhitung adalah : = = =
( 9,169) (7,903) 84,070 62,457
= 1,35
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai Ftabel (32;32) adalah sebesar 1,84. Maka terlihat nilai Fhitung < Ftabel, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak (data dinyatakan homogen).
UJI HIPOTESIS HASIL PRETEST
Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen, maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah : = dimana Keterangan :
(
=
)
(
)
−
1
+
1
= rata-rata data kelompok 1 = rata-rata data kelompok 2 dsg = varians gabungan kedua kelompok = varians kelompok 1 = varians kelompok 2 = jumlah anggota kelompok 1 = jumlah anggota kelompok 2
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut. 1) Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak. 2) Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut. 1. Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh : = 30,42
= 27,75
= (6,227)
= (5,167)
= 33
= 33
2. Menetnukan nilai standar deviasi gabungan (dsg) =
(
− 1)
+ ( − 1) + −2
= = = = =
(33 − 1)(6,227) + (33 − 1)(5,167) 33 + 33 − 2 (32)38,775 + (32)26,697 64 1240,8 + 854,304 64 2095,104 64 32,736
= 5,721
3. Menentukan nilai thitung −
= = = =
1
+
2,67
1
1 1 5,721 33 + 33 2,67
5,721√0,061 2,67 1,41
= 1,893 4. Menentukan nilai ttabel Derajat kebebasan untuk mencari nilai ttabel adalah : dk n1 + n2 – 2 = 33 + 33 – 2 = 64 pada taraf signifikansi 5% nilai ttabel untuk dk = 64 adalah 1,998 5. Menguji Hipotesis Karena nilia thitung < ttabel , maka
diterima dan
ditolak.
6. Memberikan Interpretasi Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh media pembelajaran zooming presentation terhadap hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor.
UJI HIPOTESIS HASIL POSTTEST
Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen, maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah : = dimana Keterangan :
(
=
)
(
)
−
1
+
1
= rata-rata data kelompok 1 = rata-rata data kelompok 2 dsg = varians gabungan kedua kelompok = varians kelompok 1 = varians kelompok 2 = jumlah anggota kelompok 1 = jumlah anggota kelompok 2
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut. 3) Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak. 4) Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut. 1. Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil posttest diperoleh : = 77,57 = 68
= (9,169)
= (7,903)
= 33
= 33
2. Menetnukan nilai standar deviasi gabungan (dsg) =
(
− 1)
+ ( − 1) + −2
= = = = =
(33 − 1)(9,169) + (33 − 1)(7,903) 33 + 33 − 2 (32)84,07 + (32)62,457 64 2690,24 + 1998,624 64 4688,864 64 73,263
= 8,559
3. Menentukan nilai thitung −
= = = =
1
+
9,57
1
1 1 8,559 33 + 33 9,57
8,559√0,061 9,57 2,114
= 4,53
4. Menentukan nilai ttabel Derajat kebebasan untuk mencari nilai ttabel adalah : dk n1 + n2 – 2 = 33 + 33 – 2 = 64 pada taraf signifikansi 5% nilai ttabel untuk dk = 64 adalah 1,998 5. Menguji Hipotesis Karena nilia thitung > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak. 6. Memberikan Interpretasi Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran zooming presentation terhadap hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor
Data Hasil Angket Respon Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Pengaruh Media Pembelajaran Zooming Presentation 4 2
5 1
6 5
Indikator 2 7 8 1 1
9 5
10 5
11 1
3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 4 3
2 3 1 4 4 3 4 3 4 4 5 3 3 3 2 2 2 3 1 3 4 3 2 4 4 3
3 2 4 5 4 2 4 4 4 4 3 4 4 5 4 1 1 3 2 4 3 3 3 4 4 3
4 3 4 3 4 5 3 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 2 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4
4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 3 3 2 4 4 3
4 4 3 3 4 3 3 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 5 5 3
4 4 4 2 4 4 3 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 5 5 4
4 3 3 4 4 3 3 4 1 3 3 3 4 5 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 5
3 5 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 5 5 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 5
5
4
3
4
4
3
3
4
4
5
4 4 3 4 3 96 62%
5 5 3 3 4 129 83% 70%
5 3 2 3 3 100 65%
5 3 3 3 3 109 70%
3 3 2 3 3 122 79%
4 3 3 2 3 119 77%
4 3 4 3 4 105 68% 76%
5 3 3 3 4 124 80%
2 3 3 3 5 122 79%
4 3 3 5 5 114 74%
Responden 1
1 4
2 2
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3
3 2 3 4 3 3 3 1 3 3 4 3 1 4 4 1 4 1 1 3 3 2 2 4 2 4
28
5
29 30 31 32 33
3 3 3 3 3 110 71%
Jumlah skor Rata-rata
Indikator 1 3 4
76%
Indikator 3 12 13 4 1
Indikator 4 17 18 4 1
14 4
15 2
16 5
3 3 2 5 2 4 3 4 1 3 2 4 4 5 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4
3 5 4 4 4 5 3 5 5 3 3 3 5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4
3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 5 5
4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 2 3 4 3 4 3 3 5 3 4 4 4 3 4 5 5
5 5 4 5 5 4 4 5 1 3 4 3 4 1 4 2 4 2 3 4 5 4 4 4 4 5
5
5
5
5
5
5 3 3 3 4 123 79%
5 4 3 2 3 106 68% 76%
4 5 5 3 4 131 85%
4 5 5 3 5 118 76%
4 4 5 4 5 133 86%
Jumlah 19 4
20 1
57
4 5 5 4 4 4 3 2 4 3 2 3 4 5 3 3 1 4 3 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 5 3 3 4 1 4 3 4 4 5
3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 5 5 5
71 70 67 75 77 74 66 73 75 72 62 63 78 77 71 58 66 67 57 70 72 69 64 80 82 82
4
5
4
4
86
3 5 4 5 5 128 83%
4 5 4 5 4 125 81% 82%
5 5 5 4 5 128 83%
5 5 4 5 5 118 76%
83 77 70 69 80
UJI REFERENSI
Nama NIM Prodi Judul Skripsi
:Putri Zakiyatul Jannah : 109016300013 : Pendidikan : Pengaruh
Fisika
Media Pembelajaran Zooming Presentation
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Suhu dan Kalor
No.
Paraf Pembimbing
Referensi
I
t
2
J
4
5
6
7
BAB Supardi, Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika, Jurnal Formatif 2ffj ISSN: 2088-351X, h.72. Supardi, Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasii Belajar Fisika, Jurrcal Formatif 2/11 ISSN: 2088-35 1X "h. 72 Nanik Wahyuni, Ireaa Yolanita Maureen, Pemanfaatan Media Pwele Metamorfosis dalam Pembelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, .|urnaf Te{rnologi Pendidikan Yol. 10. No. 2 okrobc. zafi.h.77-85. Nanik Woltyuni, Irena Yolanita Maureen, Pemanfaatan Media Puzzle Metamorfosis dalarn Pembelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Teknologi Pendidikan Yot. 10, No. 2 Oktober, 20rc.h.77 Muhammad Yusuf Rodhi, Pengembagang Media Pembelajaran Berbasis Prezi untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Kalor, Jurnal Inovasi Pendidikan tisika €IPF) ISSN: 2302-4496" vol. 03 No.02. 2A1,4.h.137-142. Muhammad Yusuf Rodhi, Pengembagang Media Pembelajaran Berbasis Prezi untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Kalor, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika {JIPF) ISSN: 23fi2-4496" vol. 03 No.02. zaW.h. 138 Muhammad Yusuf Rodhi, Pengembagang Media Pembelajaran Berbasis Prezi untuk Meningkatkan Keterampilaa Bemikir Kritis pada Materi Kalor,
I
Il
?- ,v
7
4:w [ ,''
ft (w ?- @ ft
tc
r \c tu
v
Jurnal Inou*a,ri Pendidikan
F
isikc (/lP{;1 iSSN:
2302-4496, vol. 03 No.02, 2014, h. 138
8
9
10
1
2
J
4
I Putu Wisnu Saputra, ST, MBA. Nattlinier presentations series prezi the :ooming presentatiol?s" (Jakarta: EIex Media
6
7 8
9
10
11
e
fl-
ry
T
+e.
7
\*
Berbasis Komputer, (Bandung: ALFABETA, 2A1\. h.159 Rusman, Dr. M.Pd, Belajar dun I'embelaluran llerhasis Kr.trnputer, (Bandung. ALFABETA"
V
9
4*-
7
\*-
2At2). h. l s9. 5
f,-
Kornputindo"20l l ). Muhammad Yusuf Rodhi, Pengembagang Media Pernbelajaran Berbasis Prezi untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Kalor, ,lurnal Inavasi Pendidikctn lt-i,ciku (,llPf) ISSN. 2302-4496. r,ol. 03 No.02.2014"h. 138 Lorin W. Anderson, David R. Karthlvohl, A Taxononty l;or Learning, Teaclting, Arud Assessing: A Revision Of Blaom's T'uxonom1, O{ Educ'ation*l Ob.lectives, (Nerv York: Addison Wesley Longrnan, Inc, 2001), h. 67-68. BAB II Arief S. Sadiman, dkk, Ldeclia Pendidikun: Pengertian, Pengemhagan, dan f'emar{catann.va" (Jakarta: Raia Gratlndo Persada. 1986). h. 6. Munir, l,fultimedia Konsep dan Aplikasi dclum P endidikan {Banduns: Alfabeta. zAn .\.h.2. Rusrnan, Dr. M.Pd, Belalar dan f'ewhe{ajctrc*t
Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam (Bandung: Alfabeta, 2A L2),h.2. Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: ilengertian, Pengembagun, dan I'emanfaatann,va, (Iakarta'. Raia Grafindo Persada- 1986). h. 6. Azhar Ars3rad, hfiedia Pembelajaran, (Jakarta: Raiawali Press, 2011), cet. 15, h.4. Azhar Arsyad, A,{edia Pembelt$aran, (Jakarta: Rajawali Press, 201 1), cet. 1 5, h.4. Bambang Warsita, 'feknologi ]'embelajarutt Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. t22 Barnbang Warsita, Teknologi Pernbelajararc Landasart d*n Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)" h.123 Bambang Warsita, Teknologi Pembelt$aran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.122. P end id ikctn,
In
8 ,v"-
h D
[-'
v & v
C-\
a
4*
fr
,\p-
v
& lr
U
v V
Arief S.
t2 13
t4
Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembagan, dan PemunJitatcnnya, (Jakarta: Raia Grafindo Persada, 1986), h. 7, Azhar Arsyad, lu[edia Pembelajaran, (Jakarta: Raiawali Press. 201i). cet. 15. h.4. Yudhi Munadhi, Meclia Pernbelc$aran Sehuah Pendekctan Baru, {Iakarta: Gaung Persada Press, 2010)" h 36-48.
15
Azhar Arsyad, Media Pernbelajaran, {Jakarta: Raiarvali Press,2011), cet. 15, h.26
Yudhi Munadhi, Media Pemhelajaran 16
17 18 1,9
20
2l
22
Sehualt
Pendekatan Baru- (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010). h.46
Azhar Arsyad, Meclia i'emhelaj*ran,
(Jakarta:
Raiawali Press. 20i l). cet. 15. h.17
Azhar Arsyad, Media Perubelajuran,
(Jakarta:
Raiawali Press. 2011), cet. 15, h.25 H. Rosadi, Pengembangan Media Slide berbasis
Program Aplikasi Prezi Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Sekolah Menengah Pertama, (Surabaya: Universitas Negeri Surabava. 2013) h. 1 8. Stephanie Diamond, Pre:i .for Durnmies, {Kanada: Wilev Publishine. 2010). h.228 H. Rosadi, Pengembangan Media Slide berbasis Program Aplikasi Prezi Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Sekolah Menengah Pertama, (Surabaya: Universitas Negeri Surabava. 2013) h. 18.
201 1)
26 1.1
Mohammad Amin Embi, Aplikasi Web 2.0 T'aols dala*z Pengajarrsn dan Pentbelajaran, (Malaysia. Pusat Pernbangunan Akadernik- 2011) cet. 1, h. t32-137. Nana Sudjana, Penilaian HasiI Proses Belajar Mengalar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 16. h.22. Purwanto, Evalua^ri Hasil Beksjar, (Yogyakarta: Pustaka Belaiar" 20091. h. 44. Ratna Willis Dahar, T'eori-teori Belcjar dan Pembelaiaran, (Jakarta: Erlangga, 20i 1), h. 1.
v
v
v P
7
Y<
n
D-
tv
Y,
Raiawali Press. 2011)" cet. 15. h.24-25
Presenl,atiorzs, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2s
7
Azhar Arsyad, Media Pemhelalarun, {lakarta'.
I Putu Wisnu Saputra, ST, MBA, Nonlinier /) Presentations Serie,y Prezi The Zooming
24
r Y
D
P,
?
v
t
Y.
ft 7
V,
ft V. fr- tt,
th
a
i.
t',
Nana Sudjana, Peniluian Ha,gil Prases Relaiar 28
29 30
31
5l
al
JJ
31
35
36
37
38
39
40
4t 42 43 44
Mengcgur, (Bandung. Remaja Rosdakarya, 2011). cet. 16, tt.22. Purwanto, Eu-uluasi Hasil llelajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h. 45 Purwanto, Evaluasi l{asil Belajar, (Yogyakatta: Pustaka Belaiar. 2009). h. 45 Nana Sudjana, i'enil{}i{tn Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2}ll), cet. 16, h.3 Nana Sudjana, Peftiloian Hasil Proses Belajar Adengajar, (Bandung. Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 16.h.22 Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl. Kerangka Landasan tlntuk Pembelujcuan, Pengajaran, dcn Asesffien, terj. Agung Prihantoro. (Yogyakarta: Pustaka Belaiar. 2010). h. 99-120 Lorin W. Anderson, David R. Krathrvohl. Kerangktt Landasan Llntuk Pembelc$aran, Pengajaran, dan Asesrnen, terj Agung Prihantoro. (Yogyakarta: Pustaka Belaiar. 2010). h. 128-130 Nana Sudjana, Penilaian Ilctsil Pro,ves tselajar |t4enga1ar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 201 1), cet. 16"h29. Purwanto, ll,*aluctsi Hasil Bektjar, (Yogyakarta: Pustaka Pelaiar. 20A9t.h. 52 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengaj*r, (Bandung. Remaja Rosdakarya, 2A1l), cet. 16. h 30 Nana Sudjana, Penilaian Hasi! Proses tselajar Mengajar, (Bandung: Rernaja Rosdakarya, 201 1), cet. 16. h 30-31 Rusman, Belajar dan Pernhelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 124.
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebualt Pendekr;ran Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010) cet. ke-3- h.31-32 I Made Astra, Fisika untuk SiuI4 dan A,44 Kelas X, (Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2008), h. i 7CI.
Marthen Kanginan, F'isika untuk SMA kelas
X,
(Jakarta: Erlangga, 2A07), h. 93.
Marthen Kanginan, F'isika untuk SI,LA kelas
X,
(Jakarta: Erlangga.2007), h. 88
I Made Astra, F'isika untuk S./.,{,4 dan
h44 Kelas X,
(Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2008),
h.l7l"
fi
4".
fr
lz
D
) Yz
8
fi 0
D
ft D
b )
D
7
v v
v V v Y-
vt"M, ,V, (Y.
2 E 7
4
7
(
y'z
VY,
45
46 47
48
49 50
I Made Astra, Fisika un{uk
SA,LA clan l4A Kelas X, (Jakarta: Piranti I)arma Kalokatarna, 2008), h.171
Marthen Kanginan, Fisiha untttk SJvIA kelas X {Jakarta: Erlangga. 2007\" h. 96. I Made Astra, Fisika untuk SfulA tlan lv44 Kelas X, (.lakarta: Piranti Darma Kalokatarra, 2008), h.173 Karyono, Dewi satya Palupi, dan Suharyanto, ?'isika untuk Kelcs X SMA dan h4-4, (Jakarta . Fusat Perbuliuan. Departemen Pendidikatr Nasional). 2009. h. I 17.
52 53
54 55
56 57 58
59
7
rvr
D
W
&{arthen Kanginan, fiisika tmtttk SMA kelas X
(
{Jakarta: Erlangsa. 20A7\. h. 97
Marthen Kanginan, Fisika untuk Slv[A kelas X (
51
7 .V 7 tr"
Jakarla: Erlangga, 2007). h. 99
Marthen Kanginan, Fisika untuk 5A,44 ke{{ts X (Jakarta: Erlanssa.2007). h. 100 i Made Astra, Fisika untuk SMA dan lu{,4 Kelas X, (Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2008), h.L76 I Made Astra, Iri,vika untuk SALA dan MA Kelcts X, (Jakarta: Piranti Darma Kalokatama. 2008). h.176
Giancoli, ?'isika ,lilid
l.
(Jakarta. Erlangga,2001),
cet ke-5, h. 490
Marthen Kanginan, f;isika untuk Sh4-4 kekts ,Y, (Jakarta. Erlangga.2AAT). h. 110. I Made Astra, ?'isika untuk Sh:1,4 dan A44 Kelas X, (Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2008). h.179 i Made Astra, ?-rsika untuk 5fu14 eian 1,{A Kelas X, (Jakarta: Piranti Danna Kalokatama,2008), h. 180
l
Made Astra, b-isika ztntule SlvL4 dan t\d4 Keltts X,
(Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2008), h.180 Karyono, Den'i satya Palupi, dan Suharyanto, Fisika untuk Kelas X SA/A dan MA, (Jakarta: Pusat
Peri:iikuan, Departemen Pendidikan Nasional,
9
7 7 T 7
t D
v
q. /
200e)" h. 111. 60
6t
62 63
Karyono, Dewi satya Palupi, dan Suharyanto, Fisika untuk Kela,s X SMA clan |r44, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009i" h. 112 I Made Astra, Fisika {lntuk SMA dan A,lA Kelus X, (Jakarta: Piranti Danna Kalokatama, 2008), h. 183 Karyono, Dewi satya Palupi, dan Suharyanto, Fi.cika untuk Kelas X SMA dan b{A, (Jakarta. Pusat Perhukuan, Departemen Penclidikan Nasional, 2009). h. 130 Marthen Kanginan, [:'isika untuk S]t44 kela,s X,
V
V
M M. Y/
p
A
i-, P, ,\> ,v
M
b F,
7
I *
Y-
4's/
64 65
66
6V
68
69
7A
(lakarta. Erlanssa. 2047\. h. 133. Marthen Kanginan, Fisiku tuttuk Slv[A kelas X, iJakarta. Erlanssa" 2007). h. 138 Marthen Kanginan, *"isika untuk 5A4,4 kelas X, {iakarta: Erlangga,2007), h. I4l Kulwadee Axtell, The Effect of Presentation Software on Classroom Verbal Interaction and on Student Retention of Higher Education Lecture Content. Internat'ional ,lournal of T'echnologt irz T'eaching and Learning,2AAS 4l), h.21*33. Arteri Pecheny, Zooming User Interface: in Presentation For Learning, lnternational,Journal lnformation Theories aruL Application,c, Yol. 17, Number 4,2A10. Nieole L. White, Prezivs. PowerPoint: Finding The Right For The lab, Tesis puda Institut Teknoksgi, Universitas New York. Utica, Nerv York. Nora Strasser, Using Prezi: In Higher Education, The Clute lnstitute lnternutionul Acadernic Conlbrence, Breckenridge, Colorado USA 2013 Thomas Wibowo Agung Sutjiono, Pendayagunaan Media Pembelajaranq Jurnal I'endidikan Pexabtu' No.04 i Th.lV /.fuli. 2005.
Moharnmad
Yusuf Ridho, Dan
72
IJ
untuk Meningkatkan Keterarnpilan Berpikir Kritis pada Materi Kalor, Jurnal Inavasi Pendidikan Fisika {JlPp} Vol. 03. No. 02" 2014,h.137-142 Supardi, Pengaruh Msdia Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisikq Jurncl Formatif 2Il) ISSN: 2088-35 lX, h. 72. Pram Setyo Aji, Pengaruh Media Pembelajaan Menggunakan Macromedia Flash I Pokok Bahasan Internet Pada Mata Pelajaran TIK Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Purworejo, Jurnal Pendidikan Teknik Infprmatika Edisi 1,
\n
/
4v
2
Ll/
T A, tr
v
fr
aa,
ft ft
Y
Wasis,
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi 71
o_
\..
D \r
fr
,v
fr
v W
2013.
BAB
III
Sugiyono, Metode Penelitian
1
2 ja
Pentlidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&Q), {Bandung: ALFABETA.2013), cet. 18 h.114. Sugiyono, Met
t P p f l-/
v
(Banduas: ALFABETA" 2013), c.et. 18 h.60 4
5
6
7
Suharsirni Arikunto. llrutsedtu' Penelitian Sucttu P endekatctn P rakt ik.tl akafia'. Rineka Cipta, 2006. ), cet. ke-13. h, 116. Suharsimi Arikunto. Proseclur Penelitian Suatu P endekatun Prakt ik.(Jakarta: Rineka Cipta, 2006. ). cet. ke-l3, h. 1168 Sugiyono, A[etotle Penelitian Pendidikan {Pentlekatan Kuantitatif, Kualrtatf, clan R&D}, (Bandune: ALFABETA.2013). cet. 18 h.6t Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Ktruntitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: ALFABETA,2013), cet. 18 h.61
Sugiyono, Metode Penelitian
8
I 10
i1
12
13
t4
Pendidikarc {Pendekctan Kuantitatrf, Kualitatf, tlan R&D), (Bandung: ALFABETA, 2013), cet. 18 h.117 Ronald E Walpole, Pengantar Statistika, Edisike3, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), h.7 Dr. Budi Susetyo, M.Pd, Statistiku (lntuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refika Aditama, 2012), cet. ke-2, h. i39. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendtdiken,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010). cet.6. h.250. Sugiyono, It{etode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kztontitatif, Kualitati/i dan R&D), fBandung: ALFABETA. 2013), cet. t8 h.118. Sugiyono, Metade Penelitian Pendidikan {Pendekatun Kuantitati/, Kualttattf, dan R&D), (Banduns: ALFABETA.2013). cet. 18 h.122 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualirutid dan R&D), (Bandung: ALFABETA,2013), cet. 18 h.124 .
Nana Sudjana. Penilaiai Hasil f'roses l]elajar
15
16
fulengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2}ll), cet. i6. h.80 Nana Syaodih Sukmadinata, lvletode f'enelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda, 2011) cet. ke-7, h. 228.
t7
Suharsimi Arikunto. Dasar - dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2AA9), Cet. Ke9, h. 64-65.
18
Dosar
dasar Evaluasi Suharsimi Arikunto, Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2009), Cet. Ke9^h.79
fr
t
4v 4Yz
t P
b
(
l
V
t V ft (
v
(
t
fr
4
7 F,
p. t fr t v ft
(
\
(
7
i
fr 3
(
V
v\a P
19
20
2t 22 23
24 25 26 27 28
29
30
31
?')
JJ
1
2
Nana Sudjana, Penilaian Hasil l"roses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2009), Cet ke-13. h.1 6. Suharsimi Arikunto, Dasar - dasar Evalttasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 20$9), Cet. Ke9, h. 100
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar
F)valuasi
Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.208. Suharsimi Arikunto, Dasar-da,sar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.210 Suharsirni Arikunto. Dasar-Casar Evaluasi Pendidikan, (.iakarta: Bumi Aksara, 2006), h.2l 1 Suharsimi Arikunto, f)asar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.213 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasrtr Evaluasi Pendid.ikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.218 Suharsimi Arikunto, Dasar*du,-rar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.212 Budi Susetyo, Statistik utttuk l)ata Penelitian, (Bandung: Refika Aditama, 2Al2), cet. ke-2, h. 189. Suharsimi Arikunto, llasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.171 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kuallitatif dan R&D" (Bandune: Alflabeta. 2008) cet. ke-5. h.181. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatii, Kuallitatif dan R&D, {Banduns: Alfabeta.2008) cet. ke-5. h.273 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kuallitatif dan R&D, (Bandune: Alfabeta.2008) cet. ke-5" h.135 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kuallitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta. 2008) cet. ke-5. h.137 Piet. A. Sahertian. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 60. BAB TV Lorin W. Anderson, David R. Krathr,r'ohl. Kerungka Landasan {-Infuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen, terj Agung Prihantoro. (Yogyakarta: Pustaka Belaiar. 2010)" h. 98. Supardi, Pengurule Media Pembelajuran dan Minat Bela.lcr terlrudap Hasil Belajcr Fisika, Jumal Fonnatif 2( 1 ) ISSN: 2088-35 l){. h. 72
t b
7 h 7
v 7 0-
7
$
N,,
?
(
r
)
V,, \{,
v
f{ (
Y
v v
ry 7
^
v
# M D-
t
F,
1n
+>, lo
fr 4v
7
ln rh.
l.T
J
4
5
Ariwibowo, Ke*ktfan
Penggunuan Mul t ime d i a P r e z i pcd c P emh e I c$ ar an K ete r amp i I an Me nu I i s B a h a.v a,J e r m a n ., Te si s ( Yo g y akarta'. LINY) Bambang Warsito, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta.2008), h. i25 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1 996). h.l7
Mohammad Yusuf Rodhi, dan
6
rvasis.
Pengembangan Mediapembelaj aran Berbasi s P r e: i untuk lv{eningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Kalor. Jurnal inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) ISSN: 2302-4496 vol. 03, No. 02, 2014. h.137-142
I
(
T
r
r
Jakarta,
V
v li1 \'
(v
September2014
Yang mengesahkan,
Pembimbing I,
Diah Mulhayatiah, M.Pd NrP. 19790309 200801 2 076
Pembimbing II,
s 200912 2 083
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PUTRI ZAKIYATUL JANNAH. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan H. Muhammad Badrun Rony dan Hj. Ikhlasiyah, S.Ag. Lahir di Cirebon pada tanggal 03 Oktober 1991, bertempat tinggal di Jalan Pati No.02 RT. 002/015 Perumahan Taman Nuansa Majasem Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, Jawa Barat. Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya TK Seroja Kota Cirebon lulus tahun 1997, SD Negeri II Pelandakan Cirebon lulus tahun 2003, MTs Husnul Khotimah Islamic Boarding School Kuningan Jawa Barat lulus tahun 2006, MA Negeri 2 Cirebon lulus tahun 2009. Penulis kemudian melanjutkan studi ke Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2009 melalui jalur PMDK.