ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOEFISIEN RESPON LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk Tahun 2012-2015) SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Mufti Zakwan Alkartobi NIM: 1111082000127
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2017 M
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOEFISIEN RESPON LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk Tahun 2012-2015) SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Mufti Zakwan Alkartobi NIM: 1111082000127
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2017 M
ii
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOEFISIEN RESPON LABA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Mufti Zakwan Alkartobi NIM : 1111082000127
Di Bawah Bimbingan :
Pembimbing I
Ismawati Haribowo, SE.,M.Si NIP.19800909 201411 2 003
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Selasa, 7 Februari 2017 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa: 1.
Nama
:
Mufti Zakwan Alkartobi
2.
NIM
:
1111082000127
3.
Jurusan
:
Akuntansi
4.
Judul Skripsi
:
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Koefisien Respon Laba (ERC) (Studi pada Perusahaan
Real
Estate
dan
Building
Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015) Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan
yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 7 Februari 2017
1. Zuwesty Eka Putri, M.Ak. NIP. 19800416 200901 2 006
(_____________________) Penguji I
2. Fitri yani Jalil, SE. M.Sc. NIDN. 2009058601
(_____________________) Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Hari ini Kamis, 15 Juni 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i: 1. 2. 3. 4.
Nama NIM Jurusan Judul Skripsi
: : : :
Mufti Zakwan Alkartobi 1111082000127 Akuntansi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Real Estate dan Contracting Building Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 20122015)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa/i tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 Oktober 2016 1. Hepi Prayudiawan, SE., M.M., Ak., CA NIP: 19720516 200901 1 006
(_________________) Ketua
2. Ismawati Haribowo, M.Si NIP: 19800909 201411 2 003
(_________________) Sekretaris
3. Reskino, SE., M.Si., Ak., CA NIP: 19740928 200801 2 004
(_________________) Penguji Ahli
4. Ismawati Haribowo, M.Si NIP: 19800909 201411 2 003
(_________________) Pembimbing
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan Fakultas
: Mufti Zakwan Alkartobi : 1111082000127 : Akuntansi : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 24 Mei 2017
(Mufti Zakwan Alkartobi)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I.
IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Mufti Zakwan Alkartobi
2. Tempat Tanggal Lahir
: Lebak, 13 Januari 1993
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. Agama
: Islam
5. Anak ke- dari
: 4 dari 4 bersaudara
6.
Alamat
: Kp Wangun Desa Lebaktipar RT 007/ RW 002 Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
II.
III.
7. Telepon
: 085945652814
8. Email
:
[email protected]
PENDIDIKAN 1. SDN Lebak Tipar 3
Tahun 1999-2005
2. Mts Daar El Kutub
Tahun 2005-2008
3. SMAN 1 Tanggerang Selatan
Tahun 2008-2011
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2011-2017
LATAR BELAKANG ORANG TUA 1. Ayah
: Muhammad Hudori, SPdi
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Magelang, 28 Februari 1954
3. Ibu
: Supenti Nurhaerani, A,Ma
4. Tempat, Tanggal Lahir
: Wonogiri, 28 Oktober 1966
vii
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOEFISIEN RESPON LABA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti mengenai pengaruh ukuran perusahaan, struktur modal, profitabilitas, persistensi laba, pertumbuhan perusahaan, resiko sistemik terhadap koefisien respon laba. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2015. Jumlah perusahaan property dan real estate yang dijadikan sampel adalah 23 perusahaan dengan pengamatan selama 4 tahun. Penelitian ini berdasarkan purposive sampling. Total sampel penelitian ini adalah 92 laporan keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal dengan nilai signifikansi 0,014 dan resiko sistemik dengan nilai signifikansi 0,000 berpengaruh positif dan signifikan terhadap koefisien respone laba. Sedangkan variabel lain seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, persistensi laba dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap koefisien respon laba. Kata kunci : Koefisien Respon Laba, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, Persistensi Laba, Pertumbuhan Perusahaan, Resiko Sistemik
viii
ANALYSIS OF AFFECTING FACTORS TO THE EARNING RESPONE COEFFICIENT
ABSTRACT
The purpose from this research is to find the evidence the effect of firm size, capital structure, profitability, profit persistence, corporate growth, and systemic risk to earnings response coefficient. This research uses sample of property and real estate companies are listed on Indonesia Stock Exchange during the period 2012-2015. The number of property and real estate companies being sampled is 23 companies with observations for 4 years. This research is based on purposive sampling. The total sample of this study was 92 financial statements. Hypothesis testing in this study using multiple regression analysis method. The results showed that the capital structure with value of significant 0,014 and systemic risk with value of signifificant 0,000 have positive and significant effect to earnings respone coefficient. While other variables such as firm size, profitability, earnings persistence and growth of the company did not significantly influence to the earnings response coefficient. Keywords: Earning Response Coefficient, Firm Size, Capital Structure, Profitability, Earning Persistance, Company Growth, Systemic Risk
ix
KATA PENGANTAR Assalamua’alaikum Wr. Wb Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan nikmat jasmani, rohani, iman dan islam serta ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba” dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah limpahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW. teladan bagi insan di muka bumi. Skripsi ini merupakan tugas yang diselesaikan sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu tersusunnya skripsi ini terutama kepada: 1.
Kedua orang tua (Ibu Supenti dan Almarhum bapak M. Hudori, SPd) yang secara tulus telah melahirkan, mendidik, membesarkan, memberikan kasih sayang, doa serta dukungan finansial yang tiada hentinya kepada penulis.
2.
Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5.
Ibu Ismawati Haribowo, SE., M.Si selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu, serta dengan sabar memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
6.
Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.
7.
Kakak-kakak saya (Fihri Alfian, Igna Tamami dan Irna Wulandri) telah memberikan inspirasi, Motivasi, nasihat dan hiburan yang tiada hentinya kepada penulis.
8.
Teman-teman Akuntansi 2011 yang
alhamdulillah telah banyak memberikan
pelajaran berharga kepada penulis.
x
9.
Sahabat Info Beasiswa (Ujang, Try, Caesar, Adi, Rifki, Rizki, Abrar, Wahyu dan Mas Aji) yang telah memberikan dorongan, kenangan dan Motivasi liburan yang indah kepada penulis. “Guys Uti jadi paling lambat lulus nih, kesalip eca, gimana tuh?”
10. Sahabat urug-urug sekaligus teman organisasi (Gus Habib, Isal, Haikal, Bang Eway, Sueb, Tum Anggit, Mas Aji lagi dan Syufi Hasan) : “mudah-mudahan jadi langitan semua” 11. Terima kasih banyak juga buat adik Zaki Mubarok temen kosan yang mudahmudahan diberi kelancaran serta hidayah dari Allah SWT. 12. Teman-teman dari kelas Akuntansi C dan juga dia yang telah memberikan inspirasi, dan bantuan kepada penulis. 13. Teman-teman KKN Tangan Nusantara (Ucil, Ijal, Bayu, Anggita, Andhita, Ifah, fatma, Wahyu, Try, Afi, Aep, Wisnu, Putri, Azwin) yang terlah bersama-sama melewati pahit-manisnya KKN selama sebulan dan sekarang Alhamdulillah sudah sukses semua. 14. Teman-teman sekaligus adik-adik di kampus (Cice, Dean, Mawan, Ichi, Irvan, Ajay) 15. Semua pihak yang telah menemani kehidupan perkuliahan penulis selama belajar di kampus tercinta kita UIN Syarif Hidayatullah. Akhir kata, penulis sadar bahwa skripsi ini masih perlu banyak saran dan masukan yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Aamiin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 24 Mei 2017
Mufti Zakwan Alkartobi
xi
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................... i COVER DALAM .................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................. iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................... iv LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............. vi DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. vii ABSTRACT ........................................................................................... viii ABSTRAK .............................................................................................. ix KATA PENGANTAR .............................................................................x DAFTAR ISI ......................................................................................... xii DAFTAR TABEL ..................................................................................xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1 B. Rumusan Masalah .....................................................................12 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................13 BAB II TINJAUAN LITERATUR.......................................................15 A. Tinjauan Literatur ......................................................................15 1. Teori Pasar Efisien (Agency Theory) ...................................15 2. Teori Sinyal (Signalling Theory) ..........................................18 3. Ukuran Perusahaan ...............................................................21 4. Struktur Modal ......................................................................22 5. Profitabilitas ..........................................................................25 6. Persistensi Laba ....................................................................28 7. Pertumbuhan Perusahaan ......................................................29 8. Resiko Sistemik ...................................................................31 9. Koefisien Respon Laba .........................................................33 B. Penelitian Terdahulu dan Kerangka Pemikiran .........................35
xii
1. PenelitianTerdahulu ..............................................................35 C. Pengembangan Hipotesis ...........................................................39 1. Ukuran Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba.........39 2. Struktur Modal Terhadap Koefisien Respon Laba ..............39 3. Profitabilitas Terhadap Koefisien Respon Laba ...................40 4. Persistensi Laba Terhadap Koefisien Respon Laba ..............41 5. Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba 41 6. Resiko Sistemik Terhadap Koefisien Respon Laba ..............42 7. Pengaruh secara simultan Ukuran Perusahaan, Struktur Modal,
Profitabilitas,
Persistensi
Laba,
Pertumbuhan
Perusahaan dan Resiko Sistemik terhadap variabel Y= Koefisien Respon Laba ..............................................................................................42 D. Kerangka Pemikiran ..................................................................43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................45 A. Ruang Lingkup Penelitian .........................................................45 B. Metode Penentuan Sampel ........................................................45 C. Metode Pengumpulan Data .......................................................46 D. Metode Analisis Data ................................................................47 1. Analisis Statistik Deskriptif ...............................................47 2. Uji Asumsi Klasik ..............................................................47 a. Uji Normalitas ....................................................................48 b. Uji Multikolonieritas.........................................................49 d.Uji Autokorelasi .................................................................50 c.Uji Heteroskesdastisitas .....................................................50 3. Koefisien Determinasi .......................................................51 4. Uji Hipotesis ......................................................................52 a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F).........................52 b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .....52 E. Operasionalisasi Variabel Penelitian .........................................52 1. Variabel Independen ..........................................................52 a. Ukuran Perusahaan ............................................................52 b. Struktur Modal .................................................................53
xiii
c. Profitabilitas .......................................................................55 d. Persistensi Laba ................................................................55 e. Pertumbuhan Perusahaan ...................................................56 f. Resiko Sistemik .................................................................57 2. Variabel Dependen.............................................................59 a. Koefisien Respon Laba ......................................................59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................62 A. Gambaran Umum Objek Penelitian...........................................62 B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ..................................................63 1. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................63 2. Hasil Statistik Deskriptif .......................................................69 3. Hasil Koefisien Determinasi .................................................73 4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................74 C. Pembahasan ...............................................................................78 1. Pengaruh Ukuruan Perusahaan Terhadap Koefisien Respon laba ........................................................................................78 2. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Koefisien Respon Laba ..............................................................................................79 3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Koefisien Respon Laba ...80 4. Pengaruh Persistensi laba Terhadap Koefisien respon Laba.81 5. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba .........................................................................82 6. Pengaruh Resiko Sistemik Terhadap Koefisien Respon Laba ..............................................................................................83 7. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, Persistensi Laba, Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Sistemik Secara Simultan Terhadap Koefisien Respon Laba ..............................................................................................85 BAB V PENUTUP .................................................................................86 A. Kesimpulan ................................................................................86 B. Saran ..........................................................................................87 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................88 LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................91
xiv
DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu .....................................................36 Tabel 3. 1 Operasional dan Pengukuran Variabel ...................................61 Tabel 4. 1 Rincian Perolehan Sampel Perusahaan...................................62 Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S) 92 sampel .................................................................................................................63 Tabel 4. 3 Hasil Uji Multikolonieritas dengan Uji VIF ...........................64 Tabel 4. 4 Hasil Uji Heteroskesdastisitas dengan Uji Glejser .................65 Tabel 4. 5 Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson ...............66 Tabel 4. 6 Statistik Deskriptif ..................................................................68 Tabel 4. 7 Hasil Koefisien Determinasi Analisis Regresi Berganda .......74 Tabel 4. 8 Hasil Uji Signifikansi Simultan: Uji Statistik F .....................75 Tabel 4. 9 Hasil Uji Signifikansi Individual: Uji t...................................76
xv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Grafik Pasar Efisien ............................................................17 Gambar 2. 2 Grafik Efisiensi Pasar Secara Lengkap ...............................18 Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran ...........................................................44 Gambar 4. 1 Grafik Histogram ................................................................63 Gambar 4. 2 Grafik Normal Probability Plot...........................................64 Gambar 4. 3 Grafik Scatterplot ................................................................68
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Perusahaan Property dan Real Estate yang menjadi sampel. .................................................................................................................93 Lampiran 2 Data Perusahaan dan Perhitungan Variabel Independen Ukuran Perusahaan ..................................................................................94 Lampiran 3 Data Perusahaan dan Perhitungan Variabel Independen Struktur Modal .........................................................................................96 Lampiran 4 Data Perusahaan dan Perhitungan Variabel Independen Profitabilitas.............................................................................................99 Lampiran 5 Data Perusahaan dan Perhitungan Variabel Independen Persistensi Laba .....................................................................................102 Lampiran 6 Data Perusahaan dan Perhitungan Variabel Independen Pertumbuhan Perusahaan .......................................................................106 Lampiran 6 Data Perusahaan dan Perhitungan Variabel Independen Resiko Sistemik .....................................................................................109 Lampiran 6 Data Perusahaan dan Perhitungan Variabel Dependen Koefisien Respon Laba ..........................................................................113 Lampiran 7 Hasil Output SPSS .............................................................119
xvii
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian Fungsi laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan sebagai hasil dari proses akuntansi adalah untuk memenuhi kebutuhan para pemakainya, khususnya adalah pihak luar atau eksternal. Pihak ekternal adalah investor atau calon investor yang meliputi pembeli saham atau obligasi, kreditor atau peminjam dana bank, supplier. Laporan keuangan tersebut digunakan sebagai dasar untuk memprediksi dalam pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu informasi yang berasal dari laporan keuangan juga dapat memperlihatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu informasi akuntansi sangat penting untuk salah satu bagian pemakai laporan keuangan seperti investor untuk menjadi bahan pertimbangan dalam berinvestasi di pasar modal. Laporan keuangan terutama laporan laba rugi sangat rentan akan adanya manipulasi. Hal ini dikarenakan pada umumnya investor akan melihat prospek awal suatu perusahaan dari laporan tersebut. Selain itu adanya kebebasan yang diberikan kepada manajemen dalam memilih kebijakan akuntansi, dapat menyebabkan tidak semua laporan laba yang dilaporkan oleh perusahaan memberikan informasi yang sebenarnya mengenai kinerja perusahaan. Koefisien Respon Laba dapat mengidentifikasi perbedaan respon pasar terhadap pengumuman laba suatu perusahaan. Scoot (2015) melalui
1
ERC mencerminkan tingkat kepercayaan pasar (investor) terhadap kualitas laba
2
dan karenanya mewakili perspektif ukuran kualitas laba berdasarkan kinerja pasar. Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari tingginya nilai ERC, menunjukkan bahwa pasar menilai laba yang dilaporkan memiliki kualitas yang baik, dan begitupun sebaliknya (Nana, 2012:118). Laporan keuangan yang diterbitkan suatu perusahaan harus dapat mengungkapkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga bermanfaat bagi masyarakat umum. Informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan haruslah informasi yang mempunyai relevansi. Salah satu indikator bahwa suatu informasi akuntansi relevan adalah adanya reaksi pemodal pada saat diumumkannya suatu informasi yang dapat diamati dari adanya pergerakan harga saham. Salah satu informasi akuntansi tersebut adalah mengenai informasi laba. Informasi laba akan direspon oleh investor karena memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 menyatakan laba memiliki manfaat untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representative dalam jangka panjang, memprediksi laba dan menaksir resiko dalam investasi atau kredit. Informasi laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang banyak mendapat perhatian (Nana, 2014:119). Pengambilan keputusan ekonomi yang dibuat oleh para pelaku pasar berdasarkan informasi yang diperoleh dari laporan keuangan umumnya tercermin dalam tindakan pelaku pasar yang disebut dengan reaksi pasar. Reaksi pasar dipicu oleh berbagai hal, salah satunya adalah pengumuman yang berhubungan dengan laba (earnings related announcements).
2
Informasi laba akuntansi dapat menjadi ukuran prestasi perusahaan, yang dapat digunakan investor dan kreditor untuk memprediksi aliran kas. Salah satu pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur reaksi pemodal atau respon harga saham terhadap informasi laba akuntansi. Salah satu informasi yang merupakan sinyal penting bagi investor untuk menilai prospek perusahaan yaitu dividen per lembar saham. Informasi ini berguna bagi investor maupun calon investor dalam melakukan penilaian perusahaan sebab pada umumnya manajemen tidak akan mengambil risiko dengan membayar dividen yang
tinggi
pada
suatu
waktu
tertentu,
apabila
perusahaan
memprediksi tidak dapat mempertahankannya dimasa yang akan datang. Hal ini dikarenakan dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi dividen bisa menjadi proksi yang baik terhadap trend pendapatan perusahaan. Laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan biasanya menimbulkan beberapa perbedaan kepentingan antara pihak internal dan external dan ini yang sudah sering terjadi yang sering diungkapkan oleh teori keagenan (Agency Theory), namun menurut Etna (2012:1) berpendapat bahwa sebenarnya perbedaan kepentingan ini bisa dihindari jika pengguna laporan keuangan bisa mengerti dan mendapat signal yang jelas dari perusahaan. Dan bagaimana untuk mengatahui bahwa signal itu diterima dengan baik atau tidak maka itu bisa dilihat dari bagaimana respon pasar terhadap laporan yang dikeluarkan oleh
3
perusahaan, biasanya terlihat dengan naik atau turunnya saham dan return. Etna (2012:1) mengungkapkan bahwa informasi laba (rugi) yang diumumkan perusahaan akan digunakan pasar untuk pengambilan keputusan keuangan. Keputusan menjual atau membeli yang dilakukan pasar disebut reaksi pasar. Reaksi pasar akan mengakibatkan perubahan
harga
sekuritas.
Perubahan
harga
sekuritas
akan
mempengaruhi return yang diterima pasar. Hal ini menunjukkan bahwa laba (rugi) memiliki hubungan dengan return yang akan diterima oleh pasar (investor). Hubungan tersebut secara singkat didasari oleh informasi yang dimiliki oleh laba (rugi) lalu mendapat reaksi pasar. Oleh karena itu, tingkat perubahan pada return atau harga saham dalam merespon informasi laba dapat diukur menggunakan koefisien respon laba atau earnings responses coefficient (ERC). Jika pada masa sebelumnya, pengetahuan tentang laba akuntansi lebih berfokus pada kandungan informasi, dan pada perkembangan berikutnya lebih pada seberapa jauh respon pasar terhadap informasi laba akuntansi yang lebih dikenal dengan Earnings Response Coefficient (ERC). Hal ini difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi earnings response coefficient, yang merupakan korelasi antara unexpected earnings dengan abnormal return saham (Rofika, 2015:175).
4
Koefisien respon laba menyertakan perilaku jual beli investor terhadap ekspektasi laba pada window sebelum dan sesudah penerbitan laporan keuangan perusahaan. Penggunaan variabel ERC untuk mengukur kualitas laba secara tidak langsung memberikan kritik terhadap efektifitas penyajian laporan keuangan perusahaan agar nilai informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan tersebut dapat lebih berguna bagi pemakainya. Hal ini dikarenakan dengan pemakaian ERC, laba yang disajikan perusahaan akan langsung dibandingkan dengan ekspektasi penilaian masyarakat terhadap nilai perusahaan tersebut yang melakukan aksi jual beli yang pada akhirnya akan mendorong investor untuk memilih perusahaan yang memiliki kinerja lebih baik (Eka, 2013:6). Penelitian mengenai koefisien respon laba berguna dalam analisis fundamental oleh investor, dalam model penilaian untuk menentukan reaksi pasar atas informasi laba suatu perusahaan. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien respon laba maka dapat diketahui kemungkinan besar kecilnya harga saham atas informasi laba dari suatu perushaan. Dan berdasarkan beberapa penelitian
sebelumnya,
faktor-faktor
yang
terindentifikasi
mempengaruhi koefisien respon laba adalah persistensi laba, pertumbuhan perusahaan, struktur modal, risiko sistematik, dan ukuran perusahaan (Rofika, 2015:176).
5
Penelitian yang dilakukan Eka (2013:5) disebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan earnings response coefficient (ERC) antara satu perusahaan dengan perusahaan lain adalah risiko sistematik yang diukur dengan menggunakan beta, struktur modal atau leverage, persistensi laba (earning quality) yang digunakan sebagai indikator kualitas laba, kesempatan bertumbuh (growth opportunities), the similarity of investor expectations, dan the informativeness of price yang biasanya diproksi dengan menggunakan ukuran perusahaan (firm size). Hasil penelitian beberapa peneliti sebelumnya diatas, beberapa faktor yang mempengaruhi ERC salah satunya adalah persistensi laba, Joko dan Rustam (2015:4) Persistensi laba akuntansi adalah revisi dalam laba akuntansi yang diharapkan dimasa depan (expected future earnings) yang diimplikasi oleh laba akuntansi tahun barjalan (current earnings). Besarnya revisi ini menunjukkan tingkat persistensi laba. Inovasi terhadap laba sekarang adalah informative terhadap laba masa depan ekspektasian, yaitu manfaat masa depan yang diperoleh pemegang saham. Nilai sekarang dari revisi atas laba masa depan dapat memperkirakan nilai sekarang revisi manfaat masa depan ekspektasiaannya, yaitu dalam harga saham. Semakin kecil nilai revisi laba akuntansi masa depan (semakin persistensi laba akuntansi), semakin kuat hubungan laba akuntansi dengan abnormal return
6
(semakin besar koefisien respon laba). Semakin tinggi persistensi laba maka semakin tinggi ERC, hal ini berkaitan dengan kekuatan laba. Persistensi laba mencerminkan kualitas laba perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan dapat mempertahankan laba dari waktu ke waktu. Persistensi laba diekspektasi berpengaruh terhadap kualitas laba di masa yang akan datang karena penelitian terdahulu menunjukkan semakin besar revisi laba masa depan yang disebabkan oleh kejutan laba (earning surprise) maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap perubahan harga saham (Joko dan Rustam, 2015:5). Pemilihan persistensi laba dalam penelitian ini karena mengingat bahwa investasi merupakan kegiatan untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan yang diberi dana investasi, maka persistensi laba yang merupakan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan laba dari waktu ke waktu dan bukan hanya karena suatu peristiwa tertentu, perlu menjadi
pertimbangan
investor
dalam
melakukan
investasi
berdasarkan track record perusahaan tersebut salah satunya melalui persistensi laba (Eka, 2013:7). Pengukuran terhadap Earning Respone Coificient juga tidak melepaskan bagian lain dari pembahasan tentang laba yang mempengaruhi ERC itu sendiri, seperti kesempatan bertumbuh pada perusahaan yang juga bisa mempengaruhi ERC (Earning Respone Coificient).
7
Pertumbuhan perusahaan menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan. Penilaian pasar (investor/pemegang saham) terhadap kemungkinan bertumbuh suatu perusahaan nampak dari harga saham yang terbentuk sebagai suatu nilai ekspektasi terhadap manfaat masa depan yang akan diperolehnya. Pemegang saham akan memberi respon yang lebih besar kepada perusahaan dengan kemungkinan bertumbuh yang tinggi. Hal ini terjadi karena perusahaan yang mempunyai kemungkinan bertumbuh yang tinggi akan memberikan manfaat yang tinggi di masa depan bagi investor (Eka, 2013:7). Terlepas dari beberapa faktor diatas yang telah dijabarkan, ada beberapa faktor yang menurut peneliti perlu dimasukan kedalam faktor-faktor yang mempengaruhi ERC didalam pasar modal yang menjadi subjek penelitian peneliti. Ketika berbicara tentang laba maka terbesit dalam pemikiran peniliti bahwa seharusnya struktur modal berpengaruh terhadap keadaan respon yang tibul ketika laporan keuangan dikeluarkan oleh perusahaan untuk publik. Rahmat
(2015:9)
menyebutkan
bahwa
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap koefisien respon laba. Perusahaan yang memiliki struktur modal besar dianggap memiliki kondisi yang kurang baik karena perusahaan menggunakan hutang yang besar sebagai sumber pendanaan. Kondisi semacam ini akan menjadi beban yang berat bagi perusahaan, yang akan berpengaruh pada perolehan laba perusahaan. Ketidakpastian hasil
8
tentang struktur modal ini, peniliti berfikir bahwa perlunya memasukan struktur modal kedalam penelitian sebagai salah satu variabel tidak terikat, juga untuk memastikan apakah sebenernya struktur modal itu berpengaruh atau tidak terhadap ERC itu sendiri, karena bisa jadi perbedaan subjek penelitian menentukan pengaruh atau tidaknya suatu variabel tidak terikat atau independen variabel. Rahmat (2015:10) menyebutkan bahwa penelitian tentang pengaruh struktur modal terhadap ERC memiliki hasil berbeda oleh Susanto (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap koefisien respon laba. Hasil tersebut menunjukkan investor tidak terpengaruh pada besar kecilnya struktur modal perusahaan saat menentukan investasi. Investor menilai besaran struktur modal tidak memiliki pengaruh bagi kinerja perusahaan ataupun hasil investasinya. Kondisi sama disebutkan juga dalam Eka (2013:9) bahwa penelitian mengenai earnings response coefficient (koefisien respon laba) sudah sering dilakukan dan memiliki hasil penelitian yang berbeda-beda. Contohnya seperti yang dilakukan Mulyani (2007) menemukan bahwa earnings response coefficient dipengaruhi oleh risiko sistematik, persistensi laba dan kesempatan bertumbuh dengan pengaruh positif. Dalam penilitan lain yang dilakukan oleh Palupi (2006) dan Perdani (2009) menemukan bahwa earnings response coefficient dipengaruhi oleh risiko sistematik dan persistensi laba
9
dengan pengaruh positif, sedangkan faktor kesempatan bertumbuh memberikan pengaruh negatif terhadap earnings response coefficient. Ambarwati (2008) menemukan bahwa risiko sistematik (beta) berpengaruh negatif terhadap earnings response coefficient, sedangkan persisitensi laba dan kesempatan bertumbuh (growth opportunities) berpengaruh positif terhadap earnings response coefficient. Penelitian yang dilakukan oleh Tiolemba (2008) menunjukkan bahwa risiko sistematik (beta) berpengaruh negatif terhadap earnings response coefficient. Penelitian Novianti (2012) menunjukkan bahwa kesempatan bertumbuh berpengaruh secara positif terhadap earnings response
coefficient.
Penelitian
Susanto
(2012)
menunjukkan
kesempatan bertumbuh dan risiko sistematik saham berpengaruh signifikan
terhadap
earnings
response
coefficient,
sedangkan
persistensi laba tidak berpengaruh signifikan terhadap earnings response coefficient (Eka, 2013:2). Penelitian Delvira (2013) menunjukkan bahwa persistensi laba berpengaruh postif terhadap earnings response coefficient, sedangkan risiko sistematik berpengaruh negatif terhadap earnings response coefficient.
Penelitian
Romasari
(2013)
menunjukkan
bahwa
persistensi laba tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap earnings response coefficient. Penelitian Amelia (2013) menunjukkan bahwa risiko tidak berpengaruh terhadap earnings response coefficient,
10
sedangkan kesempatan bertumbuh mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap earnings response coefficient (Eka, 2013:2). Penelitian lain seperti dalam Erma (2014:176) Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu umumnya dirumuskan sebagai L/M x 100%, dimana L adalah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang menghasilkan laba tertentu. Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan. Penelitian Arfan dan Ira A (2008) yang berjudul ”Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Keofisien Respon Laba Pada Emiten Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”, yang menggunakan ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas perusahaan sebagai variabel dependen, menyatakan
bahwa
Ukuran,
Pertumbuhan,
dan
Profitabilitas
Perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Koefisien Respon Laba pada Emiten Manufaktur di Bursa
11
Efek
Jakarta,
Sedangkan
secara
parsial
hanya
Pertumbuhan
Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Koefisien Respon Laba, sedangkan Ukuran dan Profitabilitas perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Koefisien Repon Laba pada Emiten Manufaktur di Bursa Efek Jakarta (Erma, 2014:177). Kondisi yang disebutkan Erma (2014:177) menjadi Salah satu pertimbangan untuk peneliti bahwa profitabilitas juga mempengaruhi respon pasar terhadap laba yang sering disebut peneliti sebelumnya adalah ERC (Earning Respone Coificient). Meninjau fakta-fakta yang telah didapat dari penelitian sebelumnya, peneliti memiliki motivasi untuk melakukan penelitian untuk mengetahui apakah Struktur Modal, Pertumbuhan, Profitabilitas Perusahaan, Persistensi Laba, Resiko Sistemik dan ukuran perusahaan yang telah dijabarkan diatas berpengaruh terhadap Koefisien Respon Laba. Oleh karena itu penulis mengambil judul dalam penelitian ini dengan : “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba” (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk Tahun 2011-2015)
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, Maka dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut : 1.
Apakah Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, Persistensi Laba, Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Sistemik sebagai faktor12
faktor yang berpengaruh secara parsial terhadap Koefisien Respon Laba? 2.
Apakah Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, Persistensi Laba, Pertumbuhan Perusahaan dan
Resiko Sistemik berpengaruh
secara simultan terhadap koefisien respon laba? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan disini adalah sebagai berikut : 1.
Menguji
dan menganalisa Ukuran Perusahaan, Struktur Modal,
Profitabilitas, Persistensi Laba, Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Sistemik sebagai faktor- faktor Koefisien Respon Laba 2.
Menganalisa variabel independen yang paling dominan dalam mempengaruhi koefisien respon laba
D.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dari penelitian tersebut adalah untuk:
1. Bagi Ilmu Pengetahuan Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperkuat atau memperluas penelitian sebelumnya terutama mengenai koefisien respone laba. 2. Bagi Investor Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris yang dapat digunakan untuk menambah informasi
13
sebagai dasar pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Salah satunya dengan mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi ERC dan bagaimana tanggapan masyarakat tentang laporan tersebut. 3. Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk ilmu pengetahuan. 4. Bagi Peneliti Berikutnya Sebagai
bahan
referensi
bagi
pihak-pihak
yang
akan
melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini. 5. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah referensi mengenai laba saham di perusahaan yang terdaftar di BEI dan bagaimana respone pelaku pasar saham terhadap itu., terutama tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi variable dependen dalama penelitian ini.
14
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. TINJAUAN LITERATUR 1. Teori Pasar Efisien Pasar efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Informasi yang tersedia meliputi informasi dimasa lalu, informasi saat ini, serta informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini rasional yang bisa mempengaruhi perubahan harga. Didalam teori pasar efisien, informasi akuntansi berada pada posisi bersaing (competition) dengan sumber-sumber informasi lainnya seperti berita-berita dalam media (news), analis keuangan (financial analysts), dan bahkan harga pasar itu sendiri. Sebagai suatu alat atau sarana untuk menyampaikan informasi kepada investor, informasi akuntansi akan bermanfaat hanya apabila infomasi tersebut relevan (relevant), dapat dipercaya (reliable), tepat waktu (timely), dan hemat (cost effective) serta relative bila dibandingkan dengan sumber informasi lainnya (Eka, 2014:7). Harga ekuilibrium suatu sekuritas di pasar efisien ditentukan oleh tawaran yang tersedia dan permintaan agregat. Harga keseimbangan mencerminkan konsensus bersama antara semua partisipan pasar terhadap sekuritas berdasarkan informasi yang tersedia. Jika suatu informasi baru
15
yang relevan masuk ke pasar, informasi ini akan digunakan untuk menganalisis
dan
16
menginterpretasikan nilai dari sekuritas yang bersangkutan. Dengan kondisi tersebut, harga sekuritas menjadi random dan menjadi sulit ditebak. Hal ini sering disebut sebagai random walk dari harga saham. Dengan demikian, investor akan sulit atau bahkan tidak mungkin memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena semua investor memiliki informasi yang sama, dan harga sudah mencerminkan semua informasi yang ada secara cepat (Rahmat, 2015:11). Erma (2014:177) menyatakan bahwa didalam pasar yang kompetitif, harga equilibrium suatu aktiva ditentukan oleh tawaran yang tersedia dan permintaan agregrat. Pasar efisien adalah bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi seperti ini disebut dengan pasar efisien. Dengan demikian ada hubungan antara teori pasar modal yang menjelaskan tentang keadaan equilibrium dengan konsep pasar efisien yang mencoba menjelaskan bagaimana pasar memproses informasi untuk menuju ke posisi equilibrium yang baru. Efisiensi pasar seperti ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market) yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia. Dalam kenyataannya informasi keuangan yang menjadi dasar dalam membentuk opini dari informasi yang lainnya. Sebaliknya yang tidak mengandung
17
informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar. Adapun hubungannya sebagai berikut :
Ada abnormal return Pengu muman peristiwa
Ada kandungan informasi
Tid ak ada abnormal return
Tida k ada kandungan informasi
Gambar 2.1 Kandungan Informasi Suatu Pengumuman Sumber : Erma dan Nursiam (2014:177)
Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi dari pasar, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Jika pengujian melibatkan kecepatan reaksi dari pasar untuk menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market) bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat jika investor bereaksi dengan cepat untuk menyerap abnormal return untuk menuju ke harga keseimbangan yang baru. Jika investor menyerap abnormal return dengan lambat, maka pasar dikatakan tidak efisien bentuk setengah kuat secara informasi. Pasar efisien diklasifikasikan kedalam tiga bentuk, yaitu weak form, semistrong form, dan strong form. Pasar dikatakan efisiensi pada bentuk lemah (weak form) jika harga saham merefleksikan semua informasi yang
18
terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang bersangkutan, seperti harga saham dan volume transaksi. Pasar dikatakan efisien pada bentuk semikuat (semistrong form) jika harga saham yang terjadi di pasar merefleksikan semua informasi publik yang relevan. Di samping merupakan cerminan harga saham historis, informasi dalam laporan keuangan dan informasi tambahan juga mempengaruhi harga saham. Sedangkan pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat (strong form) jika harga saham merefleksikan semua informasi yang ada, baik informasi publik maupun informasi pribadi (Rahmat, 2015:12). Pengujian efisiensi pasar secara informasi bentuk setengah kuat seharusnya dilakukan setelah pengujian kandungan informasi dan selengkapnya dapat dilihat dalam di gambar berikut ini :
Gambar 2.2 Efisiensi Pasar Secara lengkap Sumber : Erma dan Nursiam (2014:178)
2. Teori Sinyal (Signalling Theory) Signalling Theory dalam ilmu komunikasi yang digunakan dalam disiplin ilmu akuntansi digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi pola perilaku komunikasi manajer kepada publik. Teori sinyal dalam akuntansi berfungsi untuk menilai adanya informasi privat. Informasi yang 19
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Investor memerlukan informasi mengenai prospek perusahaan yang akan dipilihnya sebagai tempat dalam menanamkan saham mereka. Akan tetapi, sebagai pihak luar investor tidak mengetahui seluruh informasi perusahaan dibandingkan dengan manajemen. Asimetri informasi tersebut perlu
diminimalkan,
sehingga
perusahaan
go
public
dapat
menginformasikan keadaan perusahaan secara transparan kepada investor. Oleh karena itu, manajemen perusahaan sebagai pihak yang memiliki informasi lebih banyak mengenai perusahaan, diharapkan memberikan informasi atau sinyal kepada investor mengenai kondisi prospek perusahaan kedepan. Pengungkapan dalam laporan keuangan akan membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sudarma dan Ni Made (2015:25) menjelaskan, kegagalan dalam memahami laporan keuangan mengakibatkan beberapa perusahaan mengalami kesalahan penilaian (misvalued), baik undervalued maupun overvalued.
Sehingga
muncul
keraguan
mengenai
transparansi,
pengungkapan informasi, dan peran akuntansi dalam menghasilkan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya, sehingga pemakai
20
informasi akuntansi menerima sinyal tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya. Pemberian suatu informasi oleh perusahaan ke pasar secara umum dapat direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal atau tanda yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Salah satu informasi yang dianggap dapat menjadi sinyal adalah informasi laba pada laporan keuangan perusahaan. Informasi laba yang diterima para pelaku pasar akan terlebih dahulu diterjemahkan sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news). Jika informasi laba tersebut relevan bagi para pelaku pasar, maka informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan nilai perusahaan yang bersangkutan. Apabila informasi laba mengandung informasi menguntungkan maka pasar akan bereaksi pada waktu informasi laba tersebut diterima oleh pasar. Respon pasar ini akan menyebabkan perubahan harga saham ke harga ekuilibrium yang baru. Harga ekuilibrium ini akan bertahan sampai ada informasi baru yang akan merubah harga saham ke harga ekuilibrium yang baru (Rahmat, 2015:13). Laporan keuangan dalam theory signaling diindikasikan oleh perusahaan merupakan suatu sinyal yang dapat mempengaruhi nilai saham mereka. Sinyal yang diberikan oleh perusahaan sangat menentukan bagi investor dalam mengantisipasi prospek perusahaan yang akan mereka pilih dalam menanamkan modalnya. Dengan demikian apabila manajemen menyampaikan informasi ke pasar, umumnya pasar akan merespon sebagai
21
suatu sinyal terhadap adanya suatu peristiwa tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
3. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, long size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size), dan perusahaan kecil (small firm). Penentu ukuran perusahaan ini didasarkan pada total asset perusahaan. Ukuran perusahaan menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan struktur modal. Perusahaan besar dapat mengakses pasar modal dan dengan kemudahan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana atau permodalan (Joko, 2015:7) Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil. Sehingga perusahaan yang besar akan lebih mudah untuk melakukan inovasi dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Dengan adanya inovasi tersebut akan berpengaruh besar terhadap laba perusahaan (Rofika, 2016:177). Perusahaan-perusahaan
besar
cenderung
lebih
mudah
untuk
memperoleh pinjaman dari pihak ketiga, karena kemampuannya mengakses
22
pihak lain atau jaminan yang dimiliki berupa asset bernilai lebih besar dibandingkan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh penting terhadap integrasi antar bagian dalam perusahaan, hal ini disebabkan karena ukuran perusahaan yang besar memiliki sumber daya pendukung yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Pada suatu perusahaan yang kecil, maka kompleksitas yang terdapat dalam organisasi juga kecil (Joko, 2015:7) Ukuran perusahaan akan berpengaruh positif terhadap ERC. Semakin besar perusahaan maka ERC perusahaan akan semakin besar pula menunjukkan adanya pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap ERC (Rofika, 2016:178). 4. Struktur Modal Struktur modal adalah perbandingan antara perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih unggul dalam menghadapi persaingan
bisnis.
Tujuan
perusahaan
dalam
panjang
adalah
mengoptimalkan nilai perusahaan dengan meminimalkan biaya modal perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaaan menggambarkan semakin sejahtera pemilik perusahaan ( I Wayan, 2016:5). Heven (2016:487) Struktur modal menurut Riyanto (2008) adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Hutang jangka panjang merupakan salah satu dari bentuk pembiayaan jangka panjang yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun. Mengukur besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai oleh
23
kreditur (debt ratio) dilakukan dengan cara membagi total hutang jangka panjang dengan total asset. Semakin tinggi debt ratio, semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Modal sendiri adalah dana jangka panjang perusahaan yang di sediakan oleh pemilik perusahaaan (pemegang saham), yang terdiri dari berbagai jenis saham (saham preferen dan saham biasa). Laili dalam Rahmat (2015:30), Neraca pada laporan keuangan perusahaan terdiri dari sisi aktiva yang mencerminkan kekayaan perusahaan dan sisi pasiva sebagai struktur keuangan perusahaan. Struktur kekayaan merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan aktiva tetap, sedangkan struktur keuangan mencerminkan cara pembelanjaan aktiva perusahaan. Struktur keuangan mencerminkan perbandingan antara keseluruhan modal asing (modal jangka pendek dan modal jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri. Pada struktur keuangan, dikenal pula struktur modal, yaitu pembelanjaan permanen yang mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Apabila struktur keuangan tercermin pada keseluruhan pasiva dalam neraca, maka struktur modal hanya mencerminkan hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, di mana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang. Pengunaan lebih banyak utang akan meningkatkan resiko yang ditanggung oleh para pemegang saham, Namun penggunaan utang yang lebih besar biasanya akan menyebabkan terjadinya eskpektasi tingkat
24
pengembalian atas ekuitas yang lebih tinggi Resiko yang lebih tinggi akan menurunkan harga saham, tetapi eskpektasi tingkat pengembalian yang lebih tinggi akan kenikannya. Karena itu, struktur modal yang optimal harus mencapai suatu keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga dapat memaksimalkan harga saham perusahaan. Empat factor yang dapat mempengaruhi keputusan struktur modal adalah : a) Resiko bisnis b) Posisi perpajakan c) Fleksibilitas keuangan d) Konservatisme atau keagresifan manajemen Resiko Bisnis dan Keuangan Resiko bisnis adalah tingkat resiko yang inhern di dalam operasi sebuah perusahaan jika perusahaan tidak memiliki utang Perusahaan yang inputnya tidak pasti akan terkena resiko bisnis yang lebih tinggi. Kemampuan untuk menyesuaikan harga output untuk perubahan-perubahan pada biaya input. Semakin besar kemampuan menyesuaikan harga output untuk mencerminkan kondisi biaya, semakin randah resiko bisnisnya. Kemampuan untuk mengembangkan produk-produk baru pada waktu yang tepat dan efektif dalam hal biaya. Semakin cepat produknya menjadi usang
maka
semakin
besar
resiko
bisnisnya.
Ekspour
resiko
asing. Perusahaan yang menghasilkan sebagian besar labanya dari operasi luar negeri dapat terkena penurunan laba akibat fluktuasi nilai tukar.
25
Komposisi biaya tetap. Jika sebagian besar biayanya adalah biaya tetap sehingga akibat tidak mengalami penurunan ketika permintaan turun, maka tekena resiko bisnis yang relative tinggi. 5. Profitabilitas Perusahaan Profitabilitas
menggambarkan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan keuntungan, baik dihubungkan dengan modal sendiri maupun modal bersama. Profitabilitas dapat menjelaskan bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan adalah tergantung kepada besarnya penjualan, penanaman aktiva (investasi) dan penyerapan modal sendiri (equity).
Dalam Erma (2014:120) menyebutkan profitabiltas
perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Dalam Erma (2014:120) profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio Profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini
memberikan gambaran tentang tingkat
efektivitas
pengelolaan
perusahaan. Rasio Profitabilitas yang umum digunakan adalah: a)
Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin): Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Dalam mengevaluasi dapat dilihat margin per unit produk, bila rendah maka perusahaan tersebut sensitif terhadap pesaingnya.
26
b)
Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
c)
Daya Laba Dasar (Basic Earning Power) atau Rentabilitas Ekonomi Daya dasar laba mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang menunjukkan rentabilitas ekonomis perusahaan. Tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi tergantung dari : I.
Operating Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba usaha dan penjualan.
II.
Perputaran Aktiva (Assets Trunover), yaitu kecepatan berputar total asset dalam suatu periode tertentu. Rentabilitas Ekonomis dapat ditentukan dengan mengalikan operating profit margin dengan total assets turnover.
d)
Hasil Pengembalian atas Total Aktiva atau ROA (Return on Asset) Untuk menghitung ROA, ada yang ingin menambah bunga setelah pajak dalam pembilang dari rasio tersebut. Teori ini didasarkan pada pendapat bahwa karena aktiva didanai oleh pemegang saham dan kreditor, maka rasio harus dapat memberikan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian kepada kedua penanam modal itu. ROA sering disamakan dengan ROI
e)
Hasil Pengembalian Atas Ekuitas atau ROE (Return on Equity)
27
Rasio
ini
memperlihatkan
sejauh
manakah
perusahaan
mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut sebagai rentabilitas usaha (Erma, 2014:121). Hasanzade et al. (2013) dalam Gusti Ayu (2016:176) menyatakan bahwa profitabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, dimana profitabilitas merupakan hasil akhir dari program perusahaan dan keputusan keuangan. menyatakan bahwa profitabilitas dapat menjelaskan kemampuan satu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan tergantung dari besarnya penjualan, penanaman aktiva (investasi), dan penyerapan modal sendiri (equity). Return on Equity (ROE) digunakan sebagai proksi dari profitabilitas. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu umumnya dirumuskan sebagai L/M x 100%, dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang menghasilkan laba tertentu. Kemampuan menghasilkan laba yang dimaksud adalah kemampuan menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri atau profitabilitas ekuitas (return on equity = ROE) Return on Equity (ROE) dipergunakan untuk menilai besarnya pengembalian atas penanaman modal untuk para investor perusahaan.
28
Apabila profitabilitas dikaitkan dengan earnings respons coefficient maka dapat dikatakan bahwa jika profitabilitas perusahaan tinggi, laba yang dihasilkan perusahaan meningkat, yang selanjutnya akan mempengaruhi para investor untuk menanamkan modalnya. Profitabilitas berhubungan positif dengan respon investor, yaitu semakin besar profitabilitas maka semakin besar pula respon investor tersebut (Gusti Ayu, 2016:176). 6. Persistensi Laba Persistensi laba akuntansi adalah revisi dalam laba akuntansi yang diharapkan dimasa depan (expected future earnings) yang diimplikasi oleh laba akuntansi tahun barjalan (current earnings), Penman (1982) dalam Joko (2015:8). Besarnya revisi ini menunjukkan tingkat persistensi laba. Inovasi terhadap laba sekarang adalah informative terhadap laba masa depan ekspektasian, yaitu manfaat masa depan yang diperoleh pemegang saham. Nilai sekarang dari revisi atas laba masa depan dapat memperkirakan nilai sekarang revisi manfaat masa depan ekspektasiaannya, yaitu dalam harga saham Joko (2015:8). Semakin kecil nilai revisi laba akuntansi masa depan (semakin persistensi laba akuntansi), semakin kuat hubungan laba akuntansi dengan abnormal return (semakin besar koefisien respon laba). Semakin tinggi persistensi laba maka semakin tinggi ERC, hal ini berkaitan dengan kekuatan laba. Persistensi laba mencerminkan kualitas laba perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan dapat mempertahankan laba dari waktu ke waktu. Persistensi laba diekspektasi berpengaruh terhadap kualitas laba di masa yang akan datang karena penelitian terdahulu menunjukkan semakin besar revisi laba masa depan yang disebabkan oleh
29
kejutan laba (earning surprise) maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap perubahan harga saham (Joko, 2015:8).
Delvira (2013:15) menggunakan koefisien regresi dari regresi antara laba akuntansi periode sekarang dengan periode sebelumnya sebagai proksi persistensi laba. Laba dianggap semakin persisten, jika koefisien variasinya semakin kecil. Dapat disimpulkan bahwa persistensi laba merupakan kemampuan laba sekarang yang diharapkan mampu menjelaskan laba pada masa yang akan datang. Persistensi dapat dilihat berdasarkan keseluruhan laporan keuangan ataupun diukur berdasarkan komponen laporan keuangan. 7. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan laba adalah variabel yang menjelaskan prospek pertumbuhan di masa mendatang. Perusahaan yang terus-menerus tumbuh, dengan mudah menarik modal, dan ini merupakan sumber pertumbuhan. Informasi laba pada perusahaan-perusahaan ini akan direspon oleh pemodal. Menurut Collins dan Khotari dalam Erma (2014:180), Pertumbuhan dan Koefisien Respon laba mempunyai hubungan positif. Perusahaan bertumbuh akan mempunyai Koefisien Respon Laba yang lebih tinggi, karena perusahaan tersebut mempunyai kesempatan memperoleh laba di masa akan datang lebih tinggi. Kandungan informasi laba tersebut merupakan berita baik sehingga dapat meningkatkan respon pasar. Pertumbuhan perusahaaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan melihat pertumbuhan penjualannya. Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan
30
saja. Pengukuran yang lain adalah dengan melihat pertumbuhan laba operasi perusahaan. Dengan melakukan pengukuran laba operasi, maka dapat melihat aspek pemasaran dan juga efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya. Pengukuran berikutnya adalah dengan mengukur pertumbuhan laba bersih, dimana inputnya pertumbuhan laba bersih ini adalah modal, sedangkan outputnya adalah laba (Erma, 2014:180). Perusahaan yang terus menerus tumbuh, dengan mudah menarik modal, dan ini merupakan sumber pertumbuhan. Informasi laba pada perusahaanperusahaan ini akan direspon positif oleh pemodal. Dengan menggunakan nilai rasio pasar ekuitas terhadap nilai buku ekuitas sebagai ukuran pertumbuhan, dan adanya hubungan positif antara ukuran ini dengan ERC. Perusahaan dengan pertumbuhan laba tinggi, sebagian besar penilaian ekuitas akan ditunjukkan oleh laba abnormal dan sebagian kecil ditunjukkan oleh nilai buku ekuitas. Nilai ekuitas akan meningkat seiring dengan peningkatan laba bagi perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan terutama terdiri dari nilai dari melanjutkan operasi yang tercermin pada laba. Dalam kondisi seperti ini, nilai perusahaan akan berhubungan negatif dengan nilai buku ekuitas (Joko, 2015:9).
Perusahaan yang tumbuh mempunyai kebijakan pembayaran deviden yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tumbuh, bahkan bagi perusahaan yang tumbuh peningkatan deviden dapat menjadi berita buruk karena diduga perusahaan telah mengurangi rencana investasinya.
31
Pertumbuhan
Perusahaan
menjelaskan
prospek
pertumbuhan
perusahaan di masa depan. Penilaian pasar (investor/pemegang saham) terhadap kemungkinan bertumbuh suatu perusahaan nampak dari harga saham yang terbentuk sebagai suatu nilai ekspektasi terhadap manfaat masa depan yang akan diperolehnya. Pemegang saham akan memberi respon yang lebih besar kepada perusahaan dengan kemungkinan bertumbuh yang tinggi. Hal ini terjadi karena perusahaan yang mempunyai kemungkinan bertumbuh yang tinggi akan memberikan manfaat yang tinggi di masa depan bagi investor (Eka, 2013:12). 8. Risiko Sistematik Risiko
didefinisikan
sebagai
kemungkinan
perbedaan
antara
keuntungan sesungguhnya (actual return) dengan keuntungan yang diharapkan (expected return). Semakin besar perbedaan antara actual return dengan expected return yang terjadi, maka semakin besar pula risiko tersebut. Risiko sebagai kemungkinan keuntungan yang diterima lebih kecil dari pada keuntungan yang diharapkan (Rahmat, 2015:10). Risiko dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu risiko sistematik dan risiko tidak sistematik Husnan (2011). Bagian dari risiko yang tidak dapat didiversifikasikan oleh portofolio dan mempengaruhi semua (banyak) perusahaan disebut dengan risiko sistematik (market risk). Sebaliknya, risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio (well-deversified) dan hanya mempengaruhi sekelompok kecil
32
perusahaan disebut dengan risiko tidak sistematik (unique risk) (Rahmat, 2015:11). Risiko terkait dengan ketidakpastian hasil atas peristiwa di masa depan. Banyak investor dan kreditor menilai risiko secara subjektif, sedangkan pengukuran risiko secara statistik muncul dari teori koefisien beta. Teori koefisien beta menyatakan bahwa total risiko investasi terdiri atas dua elemen yaitu:
a. Risiko sistematis (systemic risk) Risiko ini adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor yang secara bersamaan mempengaruhi harga saham di pasar modal. Risiko ini ada karena adanya perubahan ekonomi secara makro atau politik seperti kebijakan fiskal pemerintah, pergerakan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang, dan inflasi. Semua ini dapat menyebabkan reaksi pasar modal yang dapat dilihat dari indeks pasar. Risiko sistematis akan selalu ada dan tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. b. Risiko tidak sistematis (unsystemic risk) Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang lebih bersumber pada pengaruh-pengaruh yang mengakibatkan penyimpangan pada tingkat pengembalian yang mungkin dapat dikontrol oleh perusahaan. Risiko ini umumnya merupakan masalah khusus perusahaan seperti adanya kerusakan peralatan, pemogokan kerja, bencana alam, dan lain sebagainya. Risiko ini adalah risiko unik karena berasal dari kenyataan bahwa banyak risiko yang
33
dihadapi perusahaan mempunyai sifat khusus yang sesuai dengan perusahaan. Risiko ini dapat diminimalkan dengan melakukan diversifikasi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko sistematik merupakan hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan keputusan investasi, sehingga dibutuhkan informasi akurat mengenai risiko sistematik. Pertimbangan yang matang sangat diperlukan karena risiko sistematik merupakan dasar untuk memperkirakan besarnya risiko maupun return investasi di masa depan. Dengan melihat perilaku koefisien beta dari waktu ke waktu, investor dapat memperkirakan besarnya risiko sistematik di masa depan. Oleh karena itu, secara implisit dapat diartikan bahwa beta saham merupakan parameter kondisi keuangan suatu perusahaan, apakah perusahaan tersebut dalam kondisi sehat atau perusahaan tersebut dalam kondisi kurang sehat (Rahmat, 2015:11). 9. Koefisien Respon Laba (Earning Response Coefficient) Dalam Erma (2014:178) laba didefinisikan sebagai perubahan atau kenaikan ekuitas atau aset bersih atau kemakmuran bersih pemilik (pemegang saham) dalam suatu periode yang berasal dari transaksi operasi dan bukan transaksi modal (setoran dari dan distribusi ke pemilik). Laba periode dimaknai sebagai informasi tentang kinerja masa lalu yang meliputi daya melaba (earning power), akuntabilitas, dan efisiensi. Kinerja perusahaan merupakan manifestasi dari kinerja manajemen sehingga laba dapat pula diinterpretasi sebagai pengukur keefektifan dan keefisienan manajemen dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan
34
kepada manajemen. Kebermanfaatan laba dapat diukur dari hubungan antara laba dan harga saham. Bahwa laba merupakan prediktor aliran kas ke investor. Aliran kas masa depan ke investor digunakan untuk menentukan apa yang disebut nilai sekuritas atau saham (Erma, 2014:178). Laba mempunyai kandungan informasi yang penting bagi pasar modal. Sementara itu, investor berusaha untuk mencari informasi untuk memprediksi laba yang akan diumumkan atas dasar data yang tersedia secara publik. Oleh karena itu, informasi laba sangat diharapkan para analis untuk menangkap informasi privat atau dalam yang dikandungnya dan untuk mengkonfirmasi laba harapan investor. Informasi laba memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap keputusan investor. Sehingga tentunya laba akan memperoleh perhatian dari para investor. Laba yang dipublikasikan dapat memberikan respon yang bervariasi, yang menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba, atau dapat dikatakan bahwa laba yang dilaporkan memiliki reaksi pasar (earnings response). Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba tecermin dari tingginya koefisien respon laba (earnings response coefficient/ERC). Pengertian Koefisien Respon Laba (Earnings Response Coefficient) menurut Cho dan Jung (1991) dalam Nana (2014:121) didefinisikan sebagai efek setiap dolar unexpected earnings terhadap return saham, dan biasanya diukur dengan slopa koefisien dalam regresi abnormal returns saham dan unexpected earning.
Koefisien respon laba (earnings response coefficient-ERC) juga merupakan koefisien yang mengukur respon abnormal returns sekuritas terhadap unexpected accounting earnings perusahaan-perusahaan yang
35
menerbitkan sekuritas. Dalam Arfan (2008), koefisien respon laba (ERC) merupakan pengaruh laba kejutan (unexpected esrnings) terhadap CAR (cumulative abnormal return), yang ditunjukkan melalui slope coeficient dalam regresi abnormal return saham dengan unexpected earnings, Hal ini menunjukan bahwa koefisien respon laba adalah reaksi CAR terhadap laba yang diumumkan oleh perusahaan. Reaksi yang diberikan tergantung dari kualitas laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Tinggi rendahnya koefisien respon laba tergantung dari ”good news” atau ”bad news” yang terkandung dalam laba (Nana, 2014:121). B. Penelitian Terdahulu dan Kerangka Pemikiran 1. Penelitian Terdahulu Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian tentang koefisien respon laba yang dalam istilah asingnya disebut dengan earning respon coefficient (erc), seperti yang dilakukan oleh Rofika (2015), Erma (2014), Joko dan Rustam (2016), Brian dan Etna (2014), Gusti Ayu (2015) dan juga dari luar negeri seperti Hasanzade (2013) Berikut ini adalah beberapa contoh penelitian yang berkaitan dengan Koefisien Respon Laba seperti yang disebutkan diatas sebelumnya :
36
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No.
Peneliti (Tahun)
1.
Gusti Ayu Putu Sintya Aryani dan Eka Ardhani Sisdyani, (2016)
Profitabilitas pada Earnings Variabel Variabel CSR Response Coefficient profitabilitas dan dengan Pengungkapan ERC Corporate Social Responsibility sebagai variabel pemoderasi.
Profitabilitas berpengaruh positif pada earnings response coefficient, namun pengungkapan corporate social responsibility tidak mampu memoderasi pengaruh profitabilitas pada earnings response coefficient.
2
Rofika, (2015)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient (ERC) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pertumbuhan Perusahaaan dan Struktur Modal berpengaruh terhadap ERC. Persistensi Laba, Risiko Perusahaan dan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap ERC
Mahboobe Hasanzade, Roya Darabi, dan Gholamreza Mahfoozi, (2013)
Factors Affecting the Variabel Systemic Variabel Growth a) Variabel Growth Earnings Response Risk dan ERC Opportunities Opportunities, dan Coefficient: An Empirical Profitability berpengaruh study for Iran. positif terhadap ERC. b) Variabel Systemic
4.
Judul Penelitian
Penelitian Persamaan
Hasil Penelitian Perbedaan
Variabel Risiko Tahun penelitian Perusahaan dan subjek Persistensi Laba, penelitian Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan ERC
37
Risk berpengaruh negatif terhadap ERC. c) Variabel Leverage tidak berpengaruh terhadap ERC.
Bersambung
menju
halaman
berikutnya
38
No. Peneliti (Tahun) 5
6
7
Judul Penelitian
Penelitian Persamaan
Hasil Penelitian Perbedaan
Maisil Delvira dan Pengaruh Risiko Sistematik, Variabel Risiko Tahun penelitian Nelvirita (2013) Leverage, dan Persistensi Sistematik dan persistensi laba Joko dan Rustam Pengaruh Karakteristik Vriabel Persistensi Variabel (2015) Perusahaan Dan Persistensi Laba dan ERC Karekteristi Laba Terhadap Koefisien Perusahaan dan Respon Laba Dan Koefisien Kefisien Respone Respon Nilai Buku Ekuitas Nilai Buku Ekuitas
Variabel Risiko Sistematik berpengaruh
Khoerul Umam Faktor-faktor yang Variabel ukuran Sandi, (2013) mempengaruhi Earnings perusahaan, Response Coefficient pertumbuhan perusahaan, dan struktur modal dan ERC
Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ERC, sedangkan pertumbuhan perusahaan, struktur modal, dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap ERC.
Variabel spesialisasi industri auditor yang diproyeksikan oleh kualitas audit
Tidak adanya pengaruh karakteristik perusahaan terhadap ERC tapi berpengaruh terhadap Koefisien Respone nilai buku namun adanya pengaruh dari Persistensi laba terhadap ERC dan Koefisien Respone Nilai buku ekuitas
Bersambung menuju halaman berikutnya
39
No. Peneliti (Tahun) 8
9
Judul Penelitian
Penelitian Persamaan
Hasil Penelitian Perbedaan
Pengaruh Struktur Modal, Nopianti Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Deviden Terhadap Koefisien Respon Laba
Variabel Struktur Tahun Penelitian Modal, Ukuran dan Variabel Perusahaan dan Kebijakan Deviden Koefisien Respon Laba
Eka Larasanta Pengaruh Risiko Sistematik, Buana (2013) Persistensi Laba Dan Kesempatan Bertumbuh Terhadap Earnings Response Coefficient (Erc)
Tahun Penelitian, Objek Penelitian dan Variabel Kesempatan Bertumbuh
Nana (2014)
Variabel Resiko Sistemik, Persistensi Laba dan Earning Respone Cofficient (Studi Empiris Pada (ERC) Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2009-2012)
Struktur modal tidak memiliki pengaruh terhadap koefisien respon laba pada saat menggunakan konservatisme akuntansi sebagai variabel moderator. Ukuran perusahaan dan kebijakan dividen memiliki koefisien respon laba ketika menggunakan konservatisme akuntansi sebagai variabel moderator Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas tidak berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan
40
Sumber : Data diambil dari beberapa referensi (2017)
41
2. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran adalah sebagai salah satu pembentukan jalur penelitian secara sistematis, bagaimana proses penelitiana akan dilakukan haruslah sangat jelas tergambar dalam kerangka pemikiran. Mulai dari bagaimana pendahuluan dai penelitian ini digambarkan sampai kepada tahap interpretasi dari hasil penelitian, maka dari itu selayaknya kerangka pemikiran mampu dipahami secara deskriptif maupun visual. Penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan, struktur Modal, profitabilitas, persistensi laba, pertumbuhan perusahaan, dan resiko ristemik perusahaan
sebagai variabel independen, dan Koefisien Respon Laba
sebagai variabel dependen. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu:
42
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi ERC
Teori efisiensi pasar
Ukuran perusahaan Struktur Modal Profitabilitas Persistensi Laba Pertumbuhan Perusahaan Resiko Sistemik
Koefisien respone laba
Metode analisis : Regresi Linier Berganda
Uji asumsi klasik
normalitas
Autokorelasi
heterokedestisitas
multikolonieritas
Adjusted R2
Uji signifikansi
Uji t
Uji F Interpretasi
43
Kesimpulan saran
dan
44
C.
Pengembangan Hipotesis
1.
Ukuran Perusahaan terhadap Koefisien Respone Laba Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat melalui jumlah aktiva secara keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan.Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil. Ukuran perusahaan akan berpengaruh positif terhadap ERC. Semakin besar perusahaan maka ERC perusahaan akan semakin besar pula (Jogiyanto, 2009). Hasil penelitian Freeman et all (1988), Andayani (2007) dan Ardila (2012) dalam Rofika (2016:177) menunjukkan adanya pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap ERC. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui apakah setelah pergantian tahun masih relevankah hasil penelitian terdahulu tentang ERC atau sudah menghasilkan output yang berbeda. Oleh karena itu peneliti memasukan ukuran perusahaan dengan hipotesis : H1= Ukuran Perusahaan
Berpengaruh terhadap Koefisien
Respon Laba 2.
Struktur Modal Terhadap Koefisien Respon Laba Struktur modal perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio leverage. Perusahaan yang tingkat leverage-nya tinggi berarti memiliki hutang yang lebih besar dibandingkan modal. Dengan demikian jika terjadi peningkatan laba maka yang diuntungkan adalah pemberi
46
hutang, sehingga semakin baik kondisi laba perusahaan maka semakin negatif respon pemegang saham, karena pemegang saham beranggapan bahwa laba tersebut hanya menguntungkan kreditur. Maka dengan itu peneliti berasumsi bahwa : H2= Struktur Modal Berpengaruh terhadap Koefisien Respon Laba 3.
Profitabilitas terhadap Koefisien Respon Laba Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, baik dihubungkan dengan modal sendiri maupun modal bersama. Profitabilitas dapat menjelaskan bahwa kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
keuntungan
adalah
tergantung kepada besarnya penjualan, penanaman aktiva (investasi) dan penyerapan
modal
sendiri
(equity).
Profitabiltas
perusahaan
menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Maka ketika pemakai laporan keuangan akan merespon jikalau tingkat profitability suatu perusahaan baik atau buruknya, dengan asumsi bahwa pemakai laporan keuangan (investor) melihata akan berinvestasi akan tingkat profit suatu perusahaan, oleh karena itu peniliti memiliki hipotesis bahwa : H3= Profitabilitas Berpengaruh terhadap Koefisien Respon Laba 4.
Persistensi Laba terhadap Koefisien Respon Laba Persistensi laba merupakan pengaruh suatu inovasi terhadap laba akuntansi yang diharapkan di masa mendatang. Definisi persistensi laba
47
adalah revisi laba yang diharapkan di masa mendatang (expected future earnings) yang diimplikasi oleh inovasi laba tahun berjalan (current earnings) sehingga persistensi laba dilihat dari inovasi laba tahun berjalan yang dihubungkan dengan perubahan harga saham. Karena earning respone coificient lebih menekankan kepana bagaimana respone pelaku pasar terhadap saham yang beredar maka dengan itu peneliti memiliki hipotesis bahwa : H4= Persistensi Laba Berpengaruh terhadap Koefisien Respon Laba 5.
Pertumbuhan Perusahaan Perusahaan Terhadap Respon Laba Perusahaan yang memiliki pertumbuhan perusahaan yang lebih besar akan memiliki ERC yang tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin besar kesempatan tumbuh perusahaan maka semakin tinggi kesempatan perusahaan mendapatkan atau menambah laba yang diperoleh perusahaan pada masa mendatang. Laba yang diperoleh perusahaan akan digunakan oleh perusahaan untuk lebih berkembang sehingga laba dan aset perusahaan pada masa yang akan datang meningkat. Dengan analisis yang sementara dibuat oleh peneliti tentang ini,maka peneliti mengasumsikan bahwasanya: H5= Pertumbuhan Perusahaan Berpengaruh terhadap Koefisien Respon Laba
6.
Resiko Sistemik terhadap Koefisien Respon Laba
48
Risiko perusahaan adalah variabilitas return terhadap return yang diharapkan. Perusahaan yang memiliki risiko yang lebih tinggi akan menyebabkan pengharapan investor terhadap laba perusahaan akan semakin kecil. Ini berarti semakin tinggi risiko suatu perusahaan maka semakin rendah reaksi investor terhadap unexpected earnings sehingga menyebabkan Earnings Response Coefficiennya akan semakin rendah pula. Oleh karena itu peneliti dengan referensi yang ada berasumsi bahwa: H6= Resiko Sistemik Berpengaruh terhadap Koefisien Respon Laba 7.
Pengaruh secara simultan Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, Persistensi Laba, Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Sistemik terhadap variabel Y= Koefisien Respon Laba Penelitian Subagyo (2013) menjelaskan bahwa dalam setiap penelitian regressi linier berganda harus ada pengaruh secara keseluruhan dari setiap variabel yang akan diuji, ini disebut hipotesis untuk pengujian simultan. Maka dari itu peneliti menambahkan hipotesis selanutnya yaitu: H7 = pengaruh secara simultan variabel Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, Persistensi Laba, Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Sistemik terhadap variabel dependen (Koefisien Respon Laba)
49
BAB III METODE PENELITIAN A.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menggunakan model regresi untuk keperluan estimasi. Penelitian ini menggunakan 1 (satu) variabel dependent yaitu Earning Respone Coeficient (ERC) dan 6 (enam) variabel independent (bebas) yaitu ukuran
perusahaan,
struktur
modal,
profitabilitas,
persistensi
laba
pertumbuhan perusahaan, dan resiko sistemik. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari www.Idx.co.id yaitu berupa data laporan keuangan tahunan perusahaan real estate dan contracting building dari tahun 2012 – 2015. B.
Metode Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Perusahaan Real Estate dan contacting building yang sudah terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, Kriteria pemilihan sampel yang ditentukan adalah sebagai berikut: 1.
Perusahaan Real Estate dan contracting building yang terdaftar sebagai perusahaan go public di BEI selama tahun 2012-2015
2.
Perusahaan
Real
Estate
dan
contracting
building
yang
menerbitkan Laporan Keuangan selama tahun penelitian. 3.
Perusahaan Real menggunakan
Estate dan satuan
contracting mata
50
building uang
yang rupiah.
C.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung mealui perantaran data sekunder umumnya diperoleh dari studi pustaka Rahmat (2015). Teknik pengumpulan data dalam penelitian berupa dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan cara melihat, mencatat, menganalisis, dan mengevaluasi data sekunder yang diperoleh dari perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Laporan Keuangan Perusahaan dari tahun 2012-2015, return saham harian, IHSG dan tanggal publikasi laporan tahunan perusahaan, serta ROA dan PBV. Data tersebut diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), www.idx.co.id.
D.
Metode Ananlisis Data Sesuai dengan data yang telah diperoleh maka pendekatan yang sesuai dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan pada angka-angka dalam penelitiannya. Dari data angka yang telah diperoleh maka diharap dapat memberikan kesimpulan yang tepat Variabel Dependen. Metode analisis data menggunakan statistika deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis regresi.
1.
Statistik Deskriptif Pengujian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari masing-masing sampel dan digunakan untuk mengetahui 51
gambaran umum tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen didalam penelitian ini yang kemudian variabel dependen itu adalah Koefisien Respon Laba (ERC) pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2015 yang diolah dengan menggunakan program SPSS 22 (Statistical Package For Social Science). 2.
Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik, yang terdiri dari : Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda, harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Dalam pengujian persamaan regresi terdapat beberapa asumsi-asumsi dasar yang harus terpenuhi. Asumsiasumsi tersebut terdiri dari uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas (Rahmat, 2015:13).
a.
Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Normalitas
data
diuji
dengan
menggunakan
Kolmogorov-
smirnov dengna level of signifikan 5%. Uji normalitas menggunakan statistic non-parametrik kolmogorov-smirnov merupakan uji normalitas menggunakan fungsi distribusi kumulatif. Jika nilai pvalue lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal, begitu juga sebaliknya. (Ghozali, 2015:210). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
52
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. (Ghozali, 2015:211). Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot (Normal P-P Plot). Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonalnya. Sedangkan, uji statistik yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik KolmogorovSmirnov (K-S). Jika uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan hasil yang signifikan berarti data residual terdistribusi tidak normal (Ghozali, 2015:211). b.
Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Ghozali (2015) menjelaskan cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi, yaitu: 1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel independen.
53
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini mengindikasikan adanya multikolonieritas. 3) Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan niai VIF < 10 (Ghozali, 2015:215). c.
Uji Autokolerasi Uji autokolerasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (times-series) atau ruang (cross setion). (Suliyanto, 2011) Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi yaitu dengan uji Durbin-Waston (DW test) merupakan uji yang sangat popular untuk menguji adatidaknya masalah autokorelasi dari model empiris yang diestimasi. Uji ini pertama kali diperkenalkan oleh J. Durbin dan GS.Waston tahun 1951. Mekanisme pengujian Durbin-Watson (DW test) yang digunakan adalah du
d.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke 54
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastisitas. Deteksi ada atau tidaknya heteroskesdastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heteroskesdastisitas. Tetapi, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskesdastisitas (Ghozali, 2015).
3.
Uji Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan 1 atau (0 < x < 1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum, koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya memiliki nilai koefisien determinasi yang tinggi. (Ghozali, 2015:235). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka
pasti meningkat, tidak
peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap
55
variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted terbaik. Tidak seperti
pada saat mengevaluasi mana model regresi
, nilai adjusted
dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2015). Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hubungan dan pengaruh yang dihasilkan dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Analisis regresi ini juga digunakan untuk mengestimasi rata-rata nilai populasi atau nilai dari rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independennya. Pada analisis ini juga dapat mengukur kekuatan hubungan antara variabelvariabel yang digunakan, serta menunjukkan arah hubungan antar variabel tersebut. Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini telah dirumuskan sebagai berikut : ERC = α + β1UP + β2SM + β3PF + β4PL + β5PP + β6RS + Ɛ Keterangan : ERC
= Earnings Response Coefficient
UP
= Ukuran Perusahaan
SM
= Struktur Modal
PL
= Persistensi L aba
PF
= Profitabilitas
PP
= Pertumbuhan Perusahaan
RS
= Resiko Sistemik
Α
= Konstansta
56
β1,2,3,4,5,6
= Koefisien variable
Ɛ
= Error
4.
Uji Hipotesis
a)
Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
(Ghozali, 2015:98). Jika probability
variabel
dependen/terikat.
F lebih kecil dari 0,05 maka Ha
diterima dan menolak H0, sedangkan jika lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. b)
Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2015:245). Jika probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
E.
Operasionalisasi Variabel Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 1. Variabel Independen a. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat melalui jumlah aktiva secara keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan.Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki
57
public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil. Sehingga perusahaan yang besar akan lebih mudah untuk melakukan inovasi dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Dengan adanya inovasi tersebut akan berpengaruh besar terhadap laba perusahaan (Rofika, 2016:7). Ukuran perusahaan akan berpengaruh positif terhadap ERC. Semakin besar perusahaan maka ERC perusahaan akan semakin besar pula. Hasil penelitian dalam Rofika (2016:7) menunjukkan adanya pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap ERC. Ukuran perusahaan diukur dari log natural total aset perusahaan pada periode t.
UP = Ln (Total Asset) Keterangan : Ln = Log Natural Sumber : Adjeng (2015) a. Struktur Modal Teori
struktur
modal
telah
dikembangkan
khususnya
untuk
menganalisis pengaruh penggunaan hutang terhadap nilai perusahaan dan biaya modal. Dalam perkembangannya, Modigliani dan Miller memasukkan pengaruh pengaruh pajak perusahaan, pajak pendapatan perseorangan dan biaya agensi. Teori ini didasarkan pada beberapa asumsi, jika asumsi-asumsi tersebut tidak terpenuhi, maka struktur modal akan mempengaruhi nilai perusahaan. Sejalan dengan pemikiran Modigliani dan Miller, terdapat dua aliran dalam struktur modal. Pertama, Tradeoff Theory, yang didefinisikan sebagai bauran antara tingkat hutang dan ekuitas. Kedua, the pecking order
58
theory, yang mengemukakan bahwa struktur modal akan mengikuti tingkatan (the fund cosr hierarchy), dimana perusahaan akan menggunakan pendanaan internal terlebih dahulu sebelum akhirnya menggunakan hutang dan menerbitkan saham (Rahmat, 2015:20). Perusahaan menggunakan struktur modal dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang saham. Sebaliknya struktur modal juga meningkatkan variabilitas (risiko) keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan struktur modal akan menurunkan keuntungan pemegang saham. Konsep struktur modal tersebut sangat penting terutama untuk menunjukkan kepada analisi keuangan dalam melihat trade off antara resiko dan tingkat keuntungan dari berbagai tipe keputusan finansial (Nana, 2014:8).
Perusahaan yang menghasilkan sebagian besar labanya dari operasi luar negeri dapat terkena penurunan laba akibat fluktuasi nilai tukar. Komposisi biaya tetap. Jika sebagian besar biayanya adalah biaya tetap sehingga akibat tidak mengalami penurunan ketika permintaan turun, maka tekena resiko bisnis yang relative tinggi. Maka dari itu struktur modal dirumuskan : Struktur Modal
= Total Utang Total Asset
Sumber : Rahmat (2015:33) b. Profitabilitas Profitabiltas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Dengan kata lain 59
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu umumnya dirumuskan sebagai L/M x 100%, dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang menghasilkan laba tertentu. Kemampuan menghasilkan laba yang dimaksud dalam penelitian ini tentunya adalah kemampuan menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri atau profitabilitas ekuitas (return on equity = ROE), yang persamaan matematisnya adalah : ROE = Net Profit after tax Total Asset Sumber : Heven (2016:490) c. Persistensi Laba Persistensi laba adalah revisi dalam laba akuntansi yang diharapkan di masa depan (expected future earnings) yang diimplikasi oleh laba akuntansi tahun berjalan (current earnings). Menurut Sunarto (2010) dalam Delvira (2013:140) bahwa persistensi laba merupakan laba yang mempunyai kemampuan indikator laba periode mendatang yang dihasilkan oleh perusahaan secara berulang- ulang. Laba dikatakan persisten, apabila laba saat ini dapat digunakan sebagai pengukur laba periode mendatang. Persistensi dapat dilihat berdasarkan keseluruhan laporan keuangan ataupun diukur berdasarkan komponen laporan keuangan. Persistensi laba dapat dirumuskan dengan rumus berikut : X it X it 1 i
Dalam hal ini: X it
adalah laba perusahaan i perioda t
60
X it 1
adalah laba perusahaan i perioda t-1
β adalah koefisien regresi dari persistensi laba ε tingkat error Sumber : Delvira (2013:135) d. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan
Perusahaan
menjelaskan
prospek
pertumbuhan
perusahaan di masa depan. Penilaian pasar (investor/pemegang saham) terhadap kemungkinan bertumbuh suatu perusahaan nampak dari harga saham yang terbentuk sebagai suatu nilai ekspektasi terhadap manfaat masa depan yang akan diperolehnya. Pemegang saham akan memberi respon yang lebih besar kepada perusahaan dengan kemungkinan bertumbuh yang tinggi. Hal ini terjadi karena perusahaan yang mempunyai kemungkinan bertumbuh yang tinggi akan memberikan manfaat yang tinggi di masa depan bagi investor (Eka, 2013:6). Pertumbuhan perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Ratio profitabilitas
mengukur
efektifitas
manajemen
berdasarkan
hasil
pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi (Milanti, 2015;31). Pertumbuhan
juga
mempunyai
arti
penting
dalam
usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena pertumbuhan menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena 61
semakintinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin Safrida (2008). Return on asset (ROA) adalah kemampuan perusahaan memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Ratio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dan (aktiva) yang dimilikinya. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset,yang berarti efesiensi manajemen Hanafi dan Halim (2003;dalam Hartati;2010). Penilaian return on asset (ROA) dapat dirumuskan sebagai berikut : Growth =
ROA = Net Profit After Tax Asset
Sumber : Milanti (2015:35)
e. Resiko sistemik Resiko sistematik merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya perubahan tingkat bunga, kurs valuta asing, kebijakan pemerintah, resesi ekonomi dan sebagainya. Risiko ini bersifat umum dan berlaku bagi semua saham. Dari definisi di atas dapat disimpulkan, risiko sistematik merupakan risiko yang dapat mempengaruhi semua saham perusahaan yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Hal ini terjadi karena risiko ini dipengaruhi oleh faktor- faktor makro yang mempengaruhi pasar. R = α + β Rm + e
62
Keterangan: R
= Return saham
β
= Beta saham (indikator risiko sistematis)
Rm
= Return pasar
Menghitung return saham dan return pasar dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: 1. Menghitung return saham Rit =
–
Dimana: Rit
= Return saham perusahaan i pada periode t
Pit
= Harga penutupan saham i pada periode t
Pit-1
= Harga penutupan saham i pada periode t-1
2. Menghitung return pasar harian: Rmt
=
–
Dimana: Rmt
= Return pasar harian
IHSGt
= Indeks harga saham gabungan pada periode t
IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada periode t-1 Sumber : Rahmat (2015:59) 2.
Variabel Dependen
a.
Earnings Response Coefficient (Koefisien Respon Laba) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah koefisien respon laba. Koefisien respon laba biasa digunakan para ahli untuk menilai kualitas laba atau tingkat berharganya informasi yang diungkapkan oleh perusahaan. 63
Koefisien respon laba adalah ukuran besaran return abnormal suatu saham sebagai respon terhadap komponen laba kejutan (unexpected earnings) (Riyatno, 2007). Untuk menghitung besarnya koefisien respon laba menggunakan model data time series
dan diperlukan beberapa tahap
perhitungan. Berikut ini operasionalisasi komponen atau unsur yang diperlukan unuk menghitun variabel ERC tersebut: Laba kejutan ( unexpected earnings) adalah perbedaan antara laba per lembar saham pada periode penelitian dan laba per lembar saham pada periode sebelumnya. Laba kejutan dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan: UE
= Laba kejutan perusahaan i pada periode t
EPSit = Laba per lembar saham perusahaan I pada periode t EPSit-1= Laba per lembar saham perusahaan I pada periode t-1 Pit-1
= Harga penutupan saham pada akhir tahun t-1
Lalu menghitung AR menggunakan rumus: ARit = Rit – Rmt Keterangan : Arit
: Abnormal Return untuk perusahaan i pada pada hari ke t
Rit
: Return harian saham perusahaan i pada hari t
RMt
: Return indeks pasar pada hari ke t
Lalu selanjutnya menghitung CAR sesuai yang digunakan oleh Diantimala (2008) dan Tuwentina (2014:18), yang dirumuskan: CARit = CAR (-3, +3) = ΣARit (-3, +3)
64
Cumulative abnormal return (CAR) adalah periode akumulasi return 3 hari setelah dan 3 hari sebelum tanggal upload laporan keuangan yang telah diaudit. Kemudian ERC dihitung dengan persamaan regresi sebagai berikut atas data tiap-tiap perusahaan: CARit = α0 + α1 UEit + ε Keterangan: CARit
= CAR perusahaan yang diperoleh dari akumulasi AR pada interval dari hari t-3 hingga t+3
Ueit
= Unexpected Earnings perusahaan i pada periode t
α0
= konstanta
α1
= ERC
ε
= eror
Sumber : Rahmat (2015:64)
Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Ukuran Perusahaan (X1) (Adjeng, 2015) Struktur modal (X2) (Rahmat, 2015) Profitabilitas (X3) (Heven, 2016) Persistensi laba (X4) (Delvira, 2013) Pertumbuhan Perusahaan (X5) (Milanti, 2015)
Indikator Ukuran perusahaan diukur dari log natural total aset perusahaan pada periode t.
Rasio
Struktur modal = total hutang Total asset
Rasio
ROE = Net Profit after tax Total Equity
Rasio
X it X it 1 i
ROA = Net Profit after tax Total Asset
Skala
Rasio
Rasio
65
Resiko sistemik (X6) (Rahmat, 2015) Earning Respone Coefficient (Y) (ERC) (Rahmat, 2015)
R it i i R m t i
Rasio
CARit = α0 + α1 UEit + ε
Rasio
Sumber : Data diambil dari beberapa referensi (2017)
66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Gambaran Umum Objek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari laporan tahun emiten dengan menggunakan populasi perusahaan contracting building dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 yang diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu pada alamat www.idx.co.id. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Berikut tabel 4.1 yang menyajikan perolehan sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian N o
Kriteria
Jumlah Pelanggaran Kriteria
Perusahaan contracting building 1dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2015 Perusahaan yang IPO di BEI sebelum 1 Januari 2011 dan 2mempublikasikan laporan (16) keuangannya berturut-turut dari 2012-2015 Perusahaan memiliki data 3 (10) lengkap yang dibutuhkan peneliti Jumlah perusahaan yang layak digunakan oleh peneliti Jumlah sempel yang digunakan oleh peneliti (4 Tahun)
Jumlah
49
33
23 23 92
66
B.
Hasil Uji Instrumen Penelitian
1.
Hasil Uji Asumsi Klasik
a.
Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki data yang berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafis dan uji statistik (Ghozali, 2015). Uji normalitas dengan analisis grafik didalam penelitian ini menggunakan grafik histogram dan dengan menggunakan normal probability plot. Hasil pengujian normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1 yang menunjukkan hasil uji normalitas menggunakan grafik histogram dan gambar 4.3 yang menunjukkan hasil uji normalitas menggunakan grafik normal probability plot. Gambar 4.1 Grafik histogram
Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
67
Gambar 4.2 Grafik normal probability plot
Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
Berdasarkan kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa grafik histogram maupun grafik P-Plot memberikan pola distribusi data yang normal. Pada grafik histogram dapat dilihat bahwa grafik menggambarkan bentuk lonceng serta pada grafik normal P-Plot titik titik yang mewakili jumlah sampel dalam penelitian ini mendekati garis diagonal, yang mana itu artinya menunjukan bahwa penyebaran data terdistribusi secara normal (Ghozali, 2015). Uji normalitas dengan grafik dapat meyesatkan jika tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya (Ghozali, 2015). Maka dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk memperkuat hasil normalitas data. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) memliki tingkat signifikansi diatas Asymp. Sig. > 0,05 maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2015). Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) disajikan pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S) 92 sampel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
92
68
Normal Parameters
Mean
a,b
Most Extreme Differences
,0000000
Std. Deviation
,31116732
Absolute
,077
Positive
,068
Negative
-,077
Test Statistic
,077
Asymp. Sig. (2-tailed)
,200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,200. Nilai tersebut di atas nilai signifikan yaitu 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, maka model regresi dapat digunakan untuk pengujian berikutnya. b.
Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dilakukan untuk melihat apakah terjadi korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Jika nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikoloniaritas antar variabel bebas. Berikut tabel yang menunjukkan hasil dari uji multikolonieritas. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikoloniaritas dengan Uji VIF Coefficients
a
Collinearity Statistics Toleranc Model 1 stant)
V
e
IF
(Con U P
, 809
S M
, 359
P F
,
P
2 ,189
, 490
P P
2 ,782
457
L
1 ,236
2 ,042
, 720
1 ,388
69
R S a. Dependent Variable: ERC
,
1
937
,068
Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi, karena nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10. Maka dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas antar variable (Ghozali, 2015). c.
Hasil Uji Heteroskesdastisitas
Uji heteroskesdastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik adalah data yang homoskesdastisitas atau data yang memiliki kesamaan varians dalam fungsi regresi. Uji heteroskesdastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser yang dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskesdastisitas. Berikut tabel yang menunjukkan hasil dari uji heteroskesdastisitas. Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskesdastisitas dengan Uji Glejser Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients Model
B
(Constant) 1
a.
a
Coefficients
Std. Error
Beta
T -2,179
Sig.
-19,813
9,092
,032
UP
,481
,311
,164 1,548
,125
SM
2,606
1,777
,213 1,466
,146
PF
1,962
4,203
,046 ,467
,642
PL
152,736
87,857
,229 1,738
,086
PP
-,588
,480
-,138 -1,224
,224
RS
-,052
,148
-,036 -,353
,725
Dependent Variable: LNRES2 Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
70
Pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai signifikansi antara semua variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini mempunyai kesamaan varians dalam fungsi regresi atau homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastisitas. Hasil uji glejser ini konsisten dengan hasil uji grafik scatterplot berikut ini : Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskesdastisitas dengan Grafik Scatterplot
Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
Berdasarkan grafik scatterplot yang ditunjukkan pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi yang dilakukan pada penelitian ini. d.
Hasil Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2015), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.
71
Pengujian autokorelasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson b
Model Summary
Model
R 1
,700
a
R Square
Adjusted Square
,489
R
,453
Durbin-Watson 2,254
a. Predictors: (Constant), RS, PL, UP, PP, PF, SM b. Dependent Variable: ERC Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
Nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah sebesar 2,254. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 92 sampel dengan jumlah variabel independen yang diuji adalah 6 sehingga nilai dL dalam Durbin-Watson tabel adalah sebesar 1,802 dan oleh karena itu nilai dU adalah sebesar 6-1,802 yaitu sebesar 3,790. Nilai DW dalam penelitian ini terletak di antara nilai dL dan dU yaitu 1,802<2,254<3,790. Hasil tersebut menunjukan bahwa penelitian terbebas dari masalah autokorelasi. 2.
Hasil Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2015). Nilai minimum digunakan untuk mengetahui nilai terkecil dari suatu data variabel yang bersangkutan, sedangkan nilai maximum digunakan untuk mengetahui nilai terbesar dari suatu data variabel yang bersangkutan. 72
Nilai mean digunakan untuk mengetahui rata-rata dari suatu data variabel yang bersangkutan, dan nilai standar deviation digunakan untuk mengetahui seberapa besar data variabel yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Secara
keseluruhan
statistik
deskriptif
adalah
bagaimana
peneliti
menerangkan tentang variabel penelitiannya, dan ada beberapa informasi yang harus disampaikan untuk meyakinkan pengguna penelitian tentang objek penelitian ini. Berikut tabel 4.6 yang merupakan analisis deskriptif untuk variabel yang digunakan dalam penelitian. Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Minimum N
Maximum
UP
92
7,526320
1,352530
SM
92
,007158
PF
92
PL PP
Mean
Std. Deviation 29,54534685
,849756971
,690677
,40703677
,203303045
,001907
,108858
,04666709
,028197369
92
,001887
,013410
,00554467
,003721041
92
-,007396
,303109
,05066900
,049238932
RS
92
-3,053636
5,417524
,80739388
1,717747589
ERC
92
-,814000
1,719000
,38545652
,435437721
Valid
N
(listwise)
92
Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata dari variabel independen ukuran perusahaan adalah sebesar 29,5453 dan memiliki standard deviasi sebesar 0,84976. Untuk nilai maksimum dari data penelitian ini adalah 31,35 yaitu terdapat pada LPKR (Lippo Karawaci tbk) dan untuk nilai minimum dari data ukuran perusahaan pada penelitian ini adalah 27,53 yang mana data ini adalah milik GMTD (Goa Mkassar Tourism Development tbk). Dalam penelitian ini variabilitas antara standard deviasi dan nilai rata-rata adalah sangat tinggi yang artinya penyebaran data perusahaan pada penelitian ini kurang baik.
73
Variabel independen yang selanjutnya dalam penelitian ini yaitu struktur modal, dimana struktur modal adalah rasio yang didapat dari hasil pembagian antara tingkat hutang terhadap ekuitas, maksudnya adalah untuk mengukur apakah perusahaan tersebut didanai oleh hutang atau ekuitas yang terdapat di perusahaan tersebut. Menurut tabel diatas nilai meneimal dari data adalah 0,017696 dari perusahaan FMII (Fortune Mate Indonesia tbk) tahun 2015, dan untuk nilai maksimumnya adalah 0,69068 terdapat pada perusahaan GMTD ( Goa Makkasar Tourism Development tbk) tahun 2013. Standard deviasinya adalah 0,20330 yang mana lebih kecil dari mean struktur modal yaitu sebesar 0,4070 dimana interpretasinya adalah data sampel struktur modal tersebar secara baik didalam penelitian ini. Selanjutnya, berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat nilai rata-rata dari Profitabilitas adalah sebesar 0,1144 dan standard deviasinya adalah 0,05883 dan ini juga menunjukan bahwa tidak ada masalah dalam penyebaran data profitabilitas didalam penelitian ini, untuk nilai minumun yaitu 0,02 yang mana perusahaan BIPP ( Bwuanatala Indah Permai tbk) tahun 2012 dan untuk nilai maksimumnya adalah 0,28 yaitu perusahaan FMII (Fortune Mate Indonesia tbk) tahun 2013. Tabel 4.6 juga menunjukkan bahwa rata-rata dari variabel persistensi laba adalah sebesar 0,00554 dan memiliki standard deviasi sebesar 0,003721 Untuk nilai maksimum dari data penelitian ini adalah 0,01341 yaitu terdapat pada Duta Anggada Reality tbk (DART) tahun 2015 dan untuk nilai minimum dari data ukuran perusahaan pada penelitian ini adalah -0,00188 yang mana data ini adalah milik Sentul City Tbk (BKSL) tahun 2012. Dalam penelitian ini variabilitas antara
74
standard deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata dan variabilitasnya tidak terlalu tinggi yang artinya penyebaran data perusahaan pada penelitian ini baik. Tabel 4.6 juga menunjukkan bahwa rata-rata dari variabel independen pertumbuhan perusahaan adalah sebesar ,05066900 dan memiliki standard deviasi sebesar ,049238932. Untuk nilai maksimum dari data penelitian ini adalah ,303109 yaitu terdapat pada MDLN (Modernland Reality tbk) tahun 2014 dan untuk nilai minimum dari data ukuran perusahaan pada penelitian ini adalah ,007396 yang mana data ini adalah milik RBMS (Ristia Bintang Mahkota Sejati tbk) tahun 2013. Dalam penelitian ini variabilitas antara standard deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata dan variabilitasnya tidak terlalu tinggi yang artinya penyebaran data perusahaan pada penelitian ini baik. Tabel 4.6 menunjukkan tentang data resiko sistemik yang mana artinya bahwa rata-rata perusahaan peka terhadap perubahan pasar, dimana perubahan return pasar mengakibatkan perubahan terhadap return saham perusahaan.nilai rata-ratanya adalah 0,807394 dan nilai standar deviasinya adalah 1,7177475 serta nilai minimum dari systemic risk adalah sebesar -3,05363 yang merupakan hasil dari Summarecon Agung tbk tahun 2014 tahun 2015. Sedangkan nilai maksimum dari systemic risk adalah sebesar 5,417524 yang merupakan hasil dari Pudjiati Prestige Tbk tahun 2013. Yang mana ketika standar deviasi lebih besar daripada rata-rata maka penyebaran datanya kurang baik. Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat dilihat jumlah sempel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 92 data, dan nilai rata-rata dari variabel dependen yaitu earnings response coefficient adalah sebesar 0,3855. Dalam tabel 4.6 tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai minimum dari earnings response coefficient dalam penelitian adalah sebesar -0,813 yang terjadi pada PUDP
75
(Pudjiati Prestige Tbk) tahun 2012. Sedangkan nilai maksimum dari earnings response coefficient adalah sebesar 1,719 yang terjadi pada CTRA (Ciputra Development Tbk) tahun 2014. Data ERC diatas memiliki standard deviasi sebesar 0,43544 yang memiliki variabilitas yang tidak terlalu tinggi dengan ratarata data tersebut yang artinya penyebaran data variabel dependen pada penelitian ini memiliki penyebaran yang baik.
3.
Hasil Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2015). Hasil dari uji koefisien determinasi dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi Analisis Regresi Berganda b
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted Square
,489
,453
R
Std. Error of the Estimate
1 ,700
a
,321962447
a. Predictors: (Constant), RS, PL, UP, PP, PF, SM b. Dependent Variable: ERC Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
Tabel 4.7 yang telah disajikan di atas dapat kita lihat bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,453 yang menjelaskan bahwa variabel-variabel independen yang ada di dalam penelitian ini yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur modal, persistensi laba, pertumbuhan perusahaan dan resiko sistemik dapat menjelaskan 43,3%
variabel dependen yang ada di dalam penelitian ini yaitu earnings
76
response coefficient. Hasil ini menunjukkan bahwa model memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjelaskan variabel dependen, sedangkan sisanya sebesar 56,7% dijelaskan oleh varibel-variabel lain di luar penelitian ini kesempatan bertumbuh, Pengungkapan CSR, spesialisasi auditor, komite audit dan lain-lain. 4.
Hasil Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk memberikan gambaran antara hubungan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) dan uji signifikansi simultan (uji statistik F).
a.
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2015). Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan sebaliknya. Nilai F diturunkan dari tabel ANOVA yang dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Simultan : Uji Statistik F a
ANOVA Sum Model
Squares
Regression
1
Residual Total
of df 8,443 8,811
17,254
Mean Square 6
85
1,407
F 13,575
Sig. ,000
b
,104
91
a. Dependent Variable: ERC b. Predictors: (Constant), RS, PL, UP, PP, PF, SM Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diperoleh F hitung sebesar 13,575 yang mana lebih besar dari F tabel (2,20). Hasil uji signifikansi sebesar 0,000 (<0,05) menunjukkan bahwa (H7) diterima, yaitu seluruh variabel independen dalam hal 77
ini spesialisasi Ukuran Perusahaan, struktur modal, persistensi laba, Kesempatan bertumbuh dan systemic risk berpengaruh secara simultan terhadap earnings response coefficient. b.
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2015). Dalam penelitian ini, variabel independen yang terdiri Ukuran Perusahaan, struktur modal, persistensi laba. Kesempatan bertumbuh dan systemic risk berpengaruh secara simultan terhadap earnings response coefficient. Hasil dari uji signifikansi parameter individual (uji t) disajikan dalam tabel 4.13 :
Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Individual : Uji t Coefficients Unstandardized Coefficients Std. B Error
Model (Constant) 1
-1,539
1,284
UP
,054
,044
SM
,695
PF
a
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-1,199
,234
,106
1,231
,222
,277
,324
2,510
,014
,942
1,771
,061
,532
,596
PL
22,932
12,96
-1,769
,080
PP
-,510
,808
-,058
-,632
,529
,020
,707
8,825
,000
RS a.
,179
-,196
Dependent Variable: ERC
Sumber : Data diolah SPSS 22 (2017)
Tabel 4.9 terlihat bahwa variabel independen struktur modal, dan resiko ssitemik perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap earnings response coefficient (variabel dependen) yaitu sebesar 0,014 dan 0,000 (karena lebih kecil 78
dari tingkat signifikansi 0,05 atau 5%). Sedangkan variabel independen ukuran perusahaan (0,222), profitabilitas (0,596), persistensi laba (0,080) dan pertumbuhan perusahaan (0,529) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap earnings response coefficient karena hasil uji t menunjukan bahwa mereka lebih besar daripada signifikansi 0,05. Berdasarkan pada hasil uji signifikansi individual (uji t) yang disajikan pada tabel 4.9 di atas maka didapat persamaan regresi seperti berikut: ERC = -1,593+ 0,054 UP + 0,695 SM + 0,942 PF – 22,923 PL - 0,510 PP + 0,175 RS Hasil di atas menjelaskan bahwa nilai konstanta sebesar -1,593, menyatakan bahwa jika keenam variabel independen tersebut dianggap konstan atau tidak ada penambahan, maka earnings response coefficient akan bernilai -1,757 satuan. Pada tabel 4.9 menyatakan tentang hasil uji signifikansi : uji t terhadap variabel independen yang diteliti menunjukan bahwa hanya dua variabel yang berpengaruh terhadap Koefisien respon laba yang dalam istilah lain disebut juga (ERC) earning respone coefficient
yang mana didalam tabel itu tersaji nilai
koefisien struktur modal sebesar 0,695 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan struktur modal dan 0,175 resiko perusahaan maka earnings response coefficient akan meningkat sebesar 0,492 yang dipengaruhi oleh struktur modal dan 0,175 yang dipengaruhi oleh resiko perusahaan secara satuan terebut. Tabel 4.9 juga menunjukan bahwa empat variabel lain sepertu ukuran perusahaan, profitabilitas, peersistensi laba, dan pertumbuhan secara teoritis tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel dependen yang diteliti yaitu earning respone coefficient. Namun ada hal menarik dimana dalam tabel 4.9 menunjukan bahwa variabel persistensi laba hampir mempengaruhi variabel
79
dependen dengan nilai signifikansi 0,080. Ini akan berpengaruh hanya jika peneliti menggunakan standar 0,1. Ghozali (2015) menyatakan bahwa tingkat signifikansi pengujian 0,1 memiliki tingkat keakuratan yang lebih kecil.
C.
Pembahasan
1.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Koefisien Respon Laba Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan (X1) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,222 lebih besar daripada 0,05. Hal ini berarti menolak hipotesis kedua (H1), artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Koefisien Respon Laba. Ukuran perusaahan diukur dengan log natural dari total aktiva perusahaan. Ukuran perusahaan hanya akan berpengaruh terhadap ERC jika perusahaan mampu menggunakan aktiva perusahaan dengan inovasi yang mampu menarik perhatian para investor. Dalam kasus ini berarti tidak adanya inovasi yang tidak berjalan lancar pada perusahaan real estate dan contracting building pada periode 2012-2015. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Rofika (2015), yang mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap koefisien respon laba. Serta menunjukkan investor menganggap ukuran perusahaan bukanlah hal yang terlalu diperhitungkan untuk tempat berinvestasi. Bisa jadi investor lebih mempertimbangkan faktor lain untuk berinvestasi pada suatu perusahaan seperti prospek pertumbuhan perusahaan.
80
Hasil penelitian ini berlawanan dengan apa yang didapatkan oleh Agustina dan Agung (2015:679). Ukuran perusahaan berpengaruh positif pada koefisien respon laba. Ukuran perusahaan yang besar akan lebih mudah untuk melakukan inovasi dengan menggunakan aktivanya yang akan meningkatkan laba perusahaan. Laba perusahaan yang tinggi akan direspon oleh investor dengan meningkatnya nilai koefisien respon laba. Ukuran perusahaan yang besar akan meningkatkan nilai koefisien respon laba. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil. Sehingga perusahaan yang besar akan lebih mudah untuk melakukan inovasi dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Dengan adanya inovasi tersebut akan berpengaruh besar terhadap laba perusahaan. 2.
Pengaruh Struktur Modal Terhadap Koefisien Respon Laba Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal (X2) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,014 lebih besar daripada 0,05. Dengan demikian hipotesis ketiga (H2) diterima, artinya struktur modal berpengaruh terhadap koefisien respon laba. Dimana struktur modal disini diukur nilai rasio dari total utang dengan total aktiva, yang mana artinya pemanfaatan yang baik telah dilakukan oleh objek penelitian terhadap utang yang diberikan sehingga mampu menarik investor. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rofika (2015) yang menyatakan struktur modal berpengaruh terhadap earnings response coefficient. Dalam Rofika (2015) struktur modal perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio leverage. Perusahaan yang tingkat leverage-nya tinggi berarti memiliki hutang yang lebih besar dibandingkan modal. Dengan demikian jika
81
terjadi peningkatan laba maka yang diuntungkan adalah pemberi hutang, sehingga semakin baik kondisi laba perusahaan maka semakin negatif respon pemegang saham, karena pemegang saham beranggapan bahwa laba tersebut hanya menguntungkan kreditur. Sehingga semakin besar rasio leverage perusahaan semakin kecil ERC perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan apa yang diteliti oleh Adjeng (2014:13) dimana beliau mendapatkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap koefisien respon laba yang mana ini disebabkan oleh tumpang tindihnya dan terlalu besar penggunaan hutang daripada aktiva dimana menyebabkan tingkat liquiditas yang tinggi terhadap perusahaan. 3.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Koefisien Respon Laba Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (X3) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,596 lebih besar daripada 0,05. Dengan demikian hipotesis keempat (H3) ditolak, artinya profitabilitas tidak berpengaruh terhadap koefisien respon laba. Melihat kepada teoritis penelitian yang digunakan jelas bahwa nilai signifikansi dari uji t yang dilakukan peneliti didaptkan bahwa t-value lebih besar daripada 0,05. Para investor tidak hanya melihat kepada tingkat profitabilitas sementara yang dilaporkan emiten melalui laporan keuangan tapi lebih merespon kepada nilai historical. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diko dan Dini (2015) dimana penelitian yang mereka lakukan menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ERC. Ini dikarenakan bahwa investor tidak terlalu mementingkan seberapa tingkat profitabilitas yang suatu perusahaan dapatkan tapi lebih kepada historical saham perusahaan tersebut.
82
Tetapi hasil ini berbeda dengan beberapa peneliti terdahulu, seperti Gusti ayu dan Eka (2016) yang mana menyebutkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh terhadap ERC dimana semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka akan semakin besar reaksi pasar terhadap perusahaan tersebut yang mana dispesifikasikan dalam hal ini adalah para investor. 4.
Pengaruh Persistensi Laba Terhadap Koefisien Respon Laba Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable persistensi laba (X4) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,080 lebih besar daripada 0,05. Dengan demikian hipotesis keempat (H4) ditolak, secara teoritis persistensi laba harusnya memiliki pengaruh terhadapa koefisien respon laba, namun hasil penelitian menunjukan bahwa secara angka persistensi laba dalam penelitian kali ini tidak berpengaruh dimana ini artinya persistensi laba berpengaruh tapi tidak signifikan terhadap earnings response coefficient. Persistensi laba memiliki proxy pengukuran dengan membandingkan laba berjalan tahun ini terhadap tahun sebelumnya yang mana ini menyebabkan investor memiliki
mngetahui
perjalanan
laba perusahaan dan
menjadi
pertimbangan tersendiri untuk para investor. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan apa yang didapatkan oleh penelitian Cahya (2015:93) dan Eka (2013) dimana persistensi laba secara teoritis dapat menjadi penentu dalam menentukan tinggi rendahnya ERC, namun dalam penelitian ini angka menunjukan bahwa persistensi laba tidak signifikan mempengaruhi koefisien respon laba, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian yang menyatakan tidak adanya pengaruh persistensi laba terhadap ERC. Meskipun hasil penelitian menunjukkan ERC akan positif jika persistensi laba juga positif atau memiliki hasil yang searah tetapi tetap tidak memiliki hubungan
83
yang signfikan. Hal ini karena pada penelitian ini ditemukan bahwa sedikitnya perusahaan yang memiliki laba yang persisten. Hasil yang berbeda didapatkan oleh Meliana (2015:25) dimana beliau mendapatkan bahwasanya persistensi laba mampu mempangaruhi koefisien respon laba, ini disebabkan karena proxy yang digunakan adalah dengan mangukur laba berjalan perusahaan dan juga dikarenakan lebih tertariknya investor akan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.
5.
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable pertumbuhan perusahaan (X5) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,529 lebih besar daripada 0,05. Dengan demikian hipotesis keempat (H5) ditolak, artinya pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap earnings response coefficient. Penelitian pertumbuhan perusahaan yang peniliti disini menggunakan ukuran proxy laba dimana peneliti menganalisa bahwa adanya tumpang tindihnya satu variabel dengan variabel lain, dan alasan lain adalah lenih tertariknya investor kepada earning historical suatu perusahaan. Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan apa yang diteliti oelh Erma (2014:186) dimana hasil uji parsial Pertumbuhan Perusahaan menghasilkan pvalue sebesar 0,242, hasil tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan nilai signifikansinya (0,242 > 0,05). Hal ini berarti bahwa Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Koefisien Respon Laba (ERC). Penelitian ini tidak sepemahaman dan memiliki hasil yang tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Subagyo (2013) yang mana didalam penelitiannya menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan (growth) yang
84
dihitung dengan proxy ROA memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ERC. 6.
Pengaruh Resiko Sistemik Terhadap Koefisien Respon Laba Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable resiko sistemik (X6) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih besar daripada 0,05. Dengan demikian hipotesis keempat (H6) diterima, artinya resiko sistemik berpengaruh signifikan dan positif terhadap earnings response coefficient. Hal ini didasarkan pada keyakinan investor bahwa return dan risiko melekat satu sama lain. Apabila suatu sekuritas dalam pasar memiliki risiko yang tinggi, maka sekuritas tersebut juga memiliki return yang tinggi. Hasil penelitian ini konsisten dengan apa yang diteliti oleh Rahmat (2015) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahmat terdapat bahwa risiko sistematik berpengaruh positif terhadap koefisien respon laba. Perusahaan yang memiliki risiko sistematik tinggi diprediksi memiliki koefisien respon laba tinggi. Sebaliknya, perusahaan dengan risiko rendah memiliki koefisien respon laba rendah. Hal ini didasarkan pada keyakinan investor bahwa return dan risiko melekat satu sama lain. Apabila suatu sekuritas dalam pasar memiliki risiko yang tinggi, maka sekuritas tersebut juga memiliki return yang tinggi. Begitu pula sebaliknya, ketika suatu sekuritas memiliki risiko rendah, maka sekuritas tersebut memiliki return yang rendah pula. Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil yang diperoleh Rofika (2015:7) dimana resiko sistemik perusahaan tidak berpengaruh terhadap koefisien respon laba, itu disebabkan karena perusahaan yang memiliki risiko yang lebih tinggi akan menyebabkan pengharapan investor terhadap laba perusahaan akan semakin
85
kecil. Ini berarti semakin tinggi risiko suatu perusahaan maka semakin rendah reaksi investor terhadap unexpected earnings sehingga menyebabkan Earnings Response Coefficiennya akan semakin rendah pula, demikian pula sebaliknya. Hasil output olahan spss yang bisa dilihat diatas menunjukan bahwa setiap penambahan 0,179 satuan pada resiko sistemik maka akan menambah koefisien respone laba juga, seperti apa yang disebutkan Rahmat bahwa semakin tinggi tingkat resiko sistemik suatu perusahaan maka akan semakin tinggi juga responnya dipasar yang diukur oleh ERC. 7.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, Persistensi Laba, Kesemptana Bertumbuh Dan Resiko Sistemik Berpengaruh Secara Simultan Terhadap Koefisien Respon Laba Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Ukuran perusahaan, struktur modal, profitabilitas, persistensi laba, kesemptana bertumbuh dan resiko sistemik berpengaruh secara simultan terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi uji F sebesar 0,000 (<0,05), yang artinya menerima hipotesis pertama (H7).
86
87
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap koefisien respon Laba. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rofika (2015). 2. Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Koefisien Respon Laba dan inipun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rofika (2015) 3. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Koefisien Respon Laba yang mana penelitian Diko dan Dini (2015) pun mendapatkan hasil yang sama. 4. Persistensi laba berpengaruh tapi tidak signifikan terhadap Koefisien Respon Laba dan hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka (2013). 5. Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Koefisien Respon Laba yang mana hasil ini memiliki kesamaan dengan apa yang diteliti oleh Subagyo (2013). 6. Resiko sistemik berpengaruh signifikan dan positif terhadap Koefisien Respon Laba dimana kesamaan hasil dengan apa yang diteliti oleh Rahmat (2015).
87
7. Ukuran perusahaan, struktur modal, profitabilitas, persistensi laba, kesemptana bertumbuh dan resiko sistemik berpengaruh secara simultan terhadap koefisien respon laba.
88
B.
Saran Berikut saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel yang akan digunakan seperti spesialisasi auditor, pertumbuhan perusahaan, ukuran KAP, leverage, dan variable- variabel lain, sehingga hasilnya akan memperkaya pembahasan mengenai earnings response coefficient.
2. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan proksi-proksi yang berbeda dalam setiap variabel sehingga dapat dibandingkan dengan proksi yang digunakan dalam penelitian ini.
3. Penelitian selanjutnya disarankan agar memperluas wilayah sampel dengan menambah jenis industri atau menggunakan seluruh industri yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
4. Saran yang selanjutnya untuk penelitian selanjutkan adalah untuk menggunakan metode yang berbeda baik dalam penelitian atau pemilihan sampel data. 5. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan data yang lebih banyak agar mendapatkan hasil yang lebih akurat dan terpercaya sehingga hasil penelitian mampu berguna untuk dunia pendidikan terutama di bidang akuntansi, perkembangan ekonomi bahkan untuk kepentingan bangsa dan negara.
89
DAFTAR PUSTAKA Agnesia, Laura Monica. (2015). Pengaruh Corporate Social Responsibility, Firm Size, dan Struktur Modal Terhadap Earnings Response Coefficient (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013). Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Aryanti, Gusti Ayu dan Eka Ardhani Sisdyani. 2016. Profitabilitas Pada Earnings Response Coefficient Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.No 1.
Buana, Eka Larasanata. 2013. Pengaru Resiko Sistemik, Persistensi Laba, dan Kesempatan Bertumbuh Terhadap Earning Respone Coeficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdafar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2012).
Delvira, Maisil dan Nelvirita. 2013. Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage dan Persistensi Laba terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Jurnal WRA, vol. 1, no.1.
Elder, Randal J, Suzanne Lowensohn dan Jacqueline L. Reck. 2015. Audit Firm Rotaton, Auditor Specialization, and Audit Quality in the Municipal Audit Context. Journal of Governmental & Nonprofit Accounting, vol. 4, no. 2.
Fajar, Diko Rizki dan Dini Wahjoe Hapsari. Pengaruh Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Dan Profitabilitas Terhadap Earnings Response Coefficient (Studi Empiris Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2010-2014). Bandung. Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom
Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ginting, Eka Paulina. 2014. Pengaruh Kualitas Audit dan Prediktibilitas Laba Akuntansi Terhadap Earning Respone Coefficient. Skripsi Universitas Negeri Padang. Padang.
90
Godfrey, Jayne. 2010. Accounting Theory. Sevent Edition, John Wiley Sons Australian Ltd, Melbourne.
Hasanzade, Mahboobe, Roya Darabi dan Gholamreza Mahfoozi. 2013. Factors Affecting the Earnings Response Coefficient: An Empirical study for Iran. European Online Journal of Natural and Social Sciences, vol. 2, no. 3. Hafsari, Dwinda. 2014. Pengaruh Risiko Sistematik, Persistensi Laba Dan Alokasi Pajak Antar Periode Terhadap Earnings Response Coefficient (Erc) (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei 2009-2012). Skripsi Universitas Negeri Padang. Padang. Hamane, Seyd Fakhrodin Khamesi, Saeed Saeida Ardakani and Ramin Abghari. 2014. Investigate the Realitioship Between Earning Management Incentives and Earning Respone Coefficient. Interdiciplinary Journal of Contemporary Research in Bussines. Vol 6 No. 1. Lestari, Cahya. 2016. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Earning Respone Coefficient Pada Perusahaan Manufaktu yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014. Skripsi Akuntansi UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Listyanti, Annavianti. (2011). Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Reaksi Investor: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2009. Program Sarjana, Fakultas Ekonomi. Universitas Dipenogoro.
Manoppo, Heven dan Fitty Valdi Arie. 2016. Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Jurnal EMBE, Vol. 4 No. 2. Mu’tiah, Raudatul. 2016. Pengaruh Kesempatan Bertumbuh, Resiko Sistemik, Kebijakan Deviden dan Struktur Modal Terhadap Earning Respone Coefficient dengan Islamic Social Reporting Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di JII tahun 20112014). Skripsi. Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga.
91
Nurdiyah, Adjeng K. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran UKP, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Earning Respone Cofficient (Studi Empiris pad Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Eeek Indonesia Tahun 2011-2013). Skripsi Jurusan Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nofianti, Nana. 2016. Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Deviden terhadap Koefisien Respon Laba. Jurnal Etikonomi Vol. 13 No. 2
Nugroho, Joko Purwanto dan Rustam Hanafi. 2015. Pengaruh Karakterisitik Perusahaan dan Pesistensi Laba Terhadap Koefisien Respon Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol 6 No. 2. Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Nomor Kep-306/BEJ/07-2004.
Peraturan Perseroan Terbatas UU No. 40 tahun 2007 ayat 66 (2c).
Paramita, Ratna Wijayanti Daniar dan Ery Hidayanti. 2012. Pengaruh leverage, firm size dan voluntary disclousure terhadap earnings response coeffisient (erc). Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2
Paramita, Ratna Wijayanti Daniar dan Ery Hidayanti. 2013. Pengaruh Earnings Response Coefficient terhadap Harga Saham. Jurnal WIGA vol. 3, no. 1.
Pratiwi, Ni Putu Yuni, Fridayana Yudiaatmaja, dan I Wayan Suwendra. 2016. Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 4
Rahayu, Agustina Kartika dan Agung Suaryana. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Resiko Gagal Bayar Terhadap Koefisien Respone Laba. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayan, Vol.13 No.2.
Rofika. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient (ERC) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, vol.3, no. 2.
92
Scott, William R. 2015. Financial Accounting Theory. 7th edition, PrenticeHall Canada Inc, Scarborough, Ontario.
Setiawati, Erma, Nursiam dan Fitri Apriliana. 2014. Analisis Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011). Research Method and Organizational Studies, ISBN: 978-602-70429-1-9 Halaman 175-188.
Subagyo, dan Cicilian Novita Olivia. 2012. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Earning Respone Coefficient (ERC). Jurnal Akuntansi Vol.12 No. 1.
Sudarma, I. Putu dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2015. Pengaruh Voluntary Disclosure pada Earnings Response Coefficient. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol. 12, no. 2.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16, Alfabeta, Bandung.
Syarifulloh, Rahmat. 2015. Ananlisis Struktur Modal dan Resiko Sistemik Dalam Memediasi Peluang Bertumbuh Terhadap Koefisien Respon Laba (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efefk Indonesia tahun 2012-2014). Universitas Negeri Malang.
Tritiadi, Brian dan Etna Nur Afri Yuyetta. 2012. Analisis Perbedaan Pengaruh Informasi Laba dan Rugi Terhadap Kefisien Respon Laba. Dipenogoro Journal of Accounting. vol. 1, no. 2.
Tuwentina, Putu dan Dewa Gede Wirama. 2014. Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Good Corporate Governance pada Kualitas Laba. EJurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol. 8, no. 2. Wibowo, Vita Amelia. 2013. Pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap earning response coefficient dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Inonesia. Surabaya.
93
Wulandari, Meliana. 2016. Pengaruh Resiko Sistemik, Leverage, Persistensi Laba, dan Kesempatan Bertumbuh Tehadap Earning Respone Coefficient (ERC) Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Widya Mandala. Surabaya.
94
LAMPIRAN – LAMPIRAN
94
Lampiran 1. Daftar Perusahaan Property dan Real Estate yang Menjadi Sample n o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
Nama Perusahaan Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Reality Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk
0 1
Fortune Mate Indonesia Tbk FMII
1
Gowa Makassar Development Tbk 1 Jaya Real Property Tbk
Tourism
3
GMTD JRPT
1
Kawasan Industri Jababeka Tbk
1
Lippo Cikarang Tbk
1
Lippo Karawaci Tbk
4
KIJA
5
LPCK
6
LPKR 1
Modernland Realty Tbk
7
MDLN 1
Plaza Indonesia Realty Tbk
8
PLIN 1
Pudjiati Prestige Tbk
9
PUDP 2
Pakuwon Jati Tbk
0
PWON 2
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
2
Suryamas Dutamakmur Tbk
2
Summarecon Agung Tbk
1
RBMS
2 3
APLN ASRI BIPP BKSL COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD
1 2
Kode Perusahaan
SMDM SMRA
95
96
Lampiran 2. Data Perusahaan Variabel Independen Ukuran Perusahaan No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama perusahaan Agung Podomoro Land Tbk
Kode Perusahaan
2012
2013
2014
2015
LPKR
Total assets 15.195.642.352 .000 10.946.417.244 .000 1.784.036.329. 500 6.154.231.305. 371 1.778.428.912. 031 15.023.391.727 .244 5.933.874.601. 626 4.428.210.643. 555 4.293.161.447. 000 6.091.751.240. 542 3.551.122.495. 190 1.095.970.663. 160 4.998.260.900. 000 7.077.817.870. 077 2.832.000.551. 101 24.869.295.733 .093
Total assets 19.679.415.197 .000 14.428.082.567 .000 5.576.332.630. 410 10.654.200.606 .913 1.944.913.754. 306 20.245.534.912 .143 7.654.148.452. 927 5.770.615.672. 410 4.768.449.638. 000 7.536.320.166. 520 6.299.793.718. 760 1.307.819.055. 774 6.163.177.865. 000 8.257.711.872. 648 38.541.663.453 .450 31.308.357.763 .829
Total assets 23.685.737.844 .000 16.924.366.954 .000 6.138.108.855. 650 9.986.973.579. 779 3.682.393.492. 170 23.538.715.238 .878 8.861.336.553. 234 6.121.813.757. 452 5.114.273.658. 000 9.007.692.918. 375 4.594.461.661. 790 1.524.241.388. 731 6.684.613.561. 000 9.708.937.032. 120 4.390.498.820. 383 37.856.376.874 .602
Total assets 24.559.174.988 .000 18.709.870.126 .000 5.329.200.459. 592 11.145.896.809 .593 3.540.585.749. 217 26.258.718.560 .250 9.824.081.455. 343 6.980.936.478. 570 5.739.863.241. 000 10.288.572.076 .882 7.840.005.361. 560 1.273.990.253. 786 7.578.101.438. 000 9.740.694.660. 705 5.476.757.336. 509 41.326.558.178 .049
MDLN
4.591.920.046.
9.560.059.574.
10.359.146.927
12.843.050.665
APLN
Alam Sutera Reality Tbk ASRI Bhuwanatala Indah Permai Tbk BIPP Sentul City Tbk BKSL Cowell Development Tbk COWL Ciputra Development Tbk CTRA Ciputra Property Tbk CTRP Ciputra Surya Tbk CTRS Duta Anggada Realty Tbk DART Intiland Development Tbk DILD Fortune Mate Indonesia Tbk FMII Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD Jaya Real Property Tbk JRPT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA Lippo Cikarang Tbk LPCK Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Tbk
Periode
97
013 18 19 20 21 22 23
Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN Pudjiati Prestige Tbk PUDP Pakuwon Jati Tbk PWON Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk RBMS Suryamas Dutamakmur Tbk SMDM Summarecon Agung Tbk SMRA
401
3.950.266.763. 000 3.611.788.399. 470 7.565.819.916. 000 1.528.118.558. 630 2.637.664.776. 000 10.876.386.685 .000
.433
4.126.804.890. 000 3.665.275.255. 160 9.298.245.408. 000 1.890.667.140. 390 2.950.314.446. 000 14.255.000.367 .000
.229
4.544.932.176. 000 4.020.288.326. 040 16.770.742.538 .000 1.559.967.740. 160 3.156.290.546. 000 15.872.671.877 .000
4.671.089.985. 000 4.459.193.203. 510 18.778.122.467 .000 1.822.637.179. 300 3.154.581.181. 000 18.758.262.022 .000
Lampiran 2 (Lanjutan) O
N Kode Perusahaan
2012
2013
2014
2015
APL
Agung Podomoro Land Tbk 30,35203
30,61059
30,79589
30,83211
2
ASRI
Alam Sutera Reality Tbk
30,02403
30,30020
30,45978
30,56007
3
BIPP BKS
Bhuwanatala Indah Permai Tbk
28,20990
29,34955
29,44554
29,30422
29,44816
29,99698
29,93230
30,04209
COW
Cowell Development Tbk 28,20675
28,29624
28,93458
28,89531
CTR
Ciputra Development Tbk 30,34063
30,63896
30,78967
30,89902
CTR
Ciputra Property Tbk 29,41170
29,66627
29,81272
29,91586
CTR
Ciputra Surya Tbk 29,11902
29,38380
29,44288
29,57420
DAR
Duta Anggada Realty Tbk 29,08804
29,19304
29,26306
29,37846
DIL
Intiland Development Tbk 29,43796
29,65076
29,82910
29,96205
1
4 5 6 7 8 9
N
Sentul City Tbk
L L A P S T
1 0
UKURAN PERUSAHAAN (Ln TOTAL ASSET) Nama Perusahaan
D
98
1
Fortune Mate Indonesia Tbk
1
FMII GMT
1 2
D 1
28,89828
29,47154
29,15587
29,69026
27,72266
27,89938
28,05252
27,87318
29,24011
29,44961
29,53083
29,65628
29,58799
29,74217
29,90407
29,90733
28,67200
31,28276
29,11046
29,33153
30,84466
31,07491
31,26482
31,35253
29,15532
29,88862
29,96889
30,18382
29,00480
29,04852
29,14503
29,17241
28,91522
28,92992
29,02237
29,12599
29,65466
29,86085
30,45066
30,56371
28,05506
28,26795
28,07569
28,23131
28,60092
28,71293
28,78042
28,77988
30,01762
30,28813
30,39562
30,56266
Gowa Makassar Tourism Development Tbk Jaya Real Property Tbk
3
JRPT 1
Kawasan Industri Jababeka Tbk
4 1 5
KIJA LPC
Lippo Cikarang Tbk
LPK
Lippo Karawaci Tbk
MDL
Modernland Realty Tbk
K 1
6
R 1
7
N 1
Plaza Indonesia Realty Tbk
8 1 9
PLIN PUD
Pudjiati Prestige Tbk
PWO
Pakuwon Jati Tbk
RBM
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
SMD
Suryamas Duta makmur Tbk
SMR
Summarecon Agung Tbk
P 2
0
N 2
1
S 2
2
M 2
3
A
Lampiran 3. Data Perusahaan Variabel Independen Struktur Modal N o
2012
Nama Perusahaan
1
Agung Podomoro Land Tbk
2
Alam Sutera Reality Tbk
3
Bhuwanatala Indah Permai Tbk
Total Hutang 8.846.738.582.00 0 6.214.542.510.00 0 93.735.575.350
2013 Total Asset 15.195.642.352.00 0 10.946.417.244.00 0 1.784.036.329.500
Total Hutang 12.496.633.262.000 9.096.297.873.000 126.900.573.233
Total Asset 19.679.415.197.00 0 14.428.082.567.00 0 5.576.332.630.410
99
4
Sentul City Tbk
5
Cowell Development Tbk
6
Ciputra Development Tbk
7
Ciputra Property Tbk
8
Ciputra Surya Tbk
9
Duta Anggada Realty Tbk
1
Intiland Development Tbk
1
Fortune Mate Indonesia Tbk
0 1 1 2
Gowa Makassar Tourism Development
1.337.823.358.97 4 644.554.039.238
6.154.231.305.371
3.734.016.946.113
10.654.200.606.91 3 1.944.913.754.306
1.778.428.912.031
751.426.930.429
6.542.646.764.99 2 1.945.164.225.98 0 2.213.625.546.72 2 1.455.444.731.00 0 2.140.815.833.51 0 1.052.754.610.09 0 666.641.585.555
15.023.391.727.24 4 5.933.874.601.626
10.368.832.153.391 3.086.195.303.193
20.245.534.912.14 3 7.654.148.452.927
4.428.210.643.555
3.281.217.176.333
5.770.615.672.410
4.293.161.447.000
1.839.385.291.000
4.768.449.638.000
6.091.751.240.542
3.435.078.242.109
7.536.320.166.520
3.551.122.495.190
147.317.454.991
6.299.793.718.760
1.095.970.663.160
903.280.117.832
1.307.819.055.774
2.776.832.018.00 0 3.102.416.681.28 1 1.603.531.402.25 4 13.399.189.342.1 68 2.365.906.152.92 4 1.717.982.629.00 0 106.748.577.507
4.998.260.900.000
3.486.471.461.000
6.163.177.865.000
7.077.817.870.077
4.084.670.212.691
8.257.711.872.648
2.832.000.551.101
2.030.668.695.165
24.869.295.733.09 3 4.591.920.046.013
17.139.890.448.217 4.888.741.748.008
38.541.663.453.45 0 31.308.357.763.82 9 9.560.059.574.401
3.950.266.763.000
1.967.221.033.000
4.126.804.890.000
3.611.788.399.470
91.215.841.679
3.665.275.255.160
7.565.819.916.000
5.192.419.704.000
9.298.245.408.000
1.528.118.558.630
31.413.672.585
1.890.667.140.390
Tbk 1
Jaya Real Property Tbk
1
Kawasan Industri Jababeka Tbk
1
Lippo Cikarang Tbk
1
Lippo Karawaci Tbk
1
Modernland Realty Tbk
1
Plaza Indonesia Realty Tbk
1
Pudjiati Prestige Tbk
2
Pakuwon Jati Tbk
2
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
4.431.284.367.00 0 10.937.643.699
2
Suryamas Dutamakmur Tbk
523.293.868.000
2.637.664.776.000
806.129.100.000
2.950.314.446.000
2
Summarecon Agung Tbk
7.060.986.827.00
10.876.386.685.00
9.257.325.214.000
14.255.000.367.00
3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
100
3
0
0
0
Lampiran 3 (Lanjutan) N o
2014
Nama Perusahaan
1
Agung Podomoro Land Tbk
2
Alam Sutera Reality Tbk
3
Bhuwanatala Indah Permai Tbk
4
Sentul City Tbk
5
Cowell Development Tbk
6
Ciputra Development Tbk
7
Ciputra Property Tbk
8
Ciputra Surya Tbk
9
Duta Anggada Realty Tbk
1
Intiland Development Tbk
1
Fortune Mate Indonesia Tbk
1 1
Gowa Makassar Tourism Development Tbk Jaya Real Property Tbk
1
Kawasan Industri Jababeka Tbk
0
2015
Total Hutang 15.256.157.344.0 00 10.553.173.020.0 00 164.673.690.770
Total Asset 23.685.737.844.00 0 16.924.366.954.00 0 6.138.108.855.650
Total Hutang 15.486.506.060.000
3.738.076.300.71 8 2.333.445.012.05 3 11.886.277.775.2 07 3.980.592.409.22 4 3.110.312.185.06 5 1.864.878.515.00 0 4.539.173.147.21 5 174.341.397.586
9.986.973.579.779
4.596.177.463.580
3.682.393.492.170
2.366.446.562.423
23.538.715.238.87 8 8.861.336.553.234
13.208.497.280.342 4.587.912.475.111
26.258.718.560.25 0 9.824.081.455.343
6.121.813.757.452
3.328.403.390.779
6.980.936.478.570
5.114.273.658.000
2.311.459.415.000
5.739.863.241.000
9.007.692.918.375
5.517.743.393.322
4.594.461.661.790
138.730.216.120
10.288.572.076.88 2 7.840.005.361.560
857.143.701.250
1.524.241.388.731
719.732.960.562
1.273.990.253.786
3.476.270.913.00 0 3.864.235.183.31
6.684.613.561.000
3.437.170.298.000
7.578.101.438.000
9.708.937.032.120
4.762.940.390.118
9.740.694.660.705
12.107.460.464.000 250.419.263.022
total asset 24.559.174.988.00 0 18.709.870.126.00 0 5.329.200.459.592 11.145.896.809.59 3 3.540.585.749.217
1 2 3
101
4
7 1
Lippo Cikarang Tbk
1.712.352.407.68 6 20.235.547.016.5 05 5.036.365.311.24 9 2.178.604.323.00 0 115.858.749.062
4.390.498.820.383
1.843.461.568.152
5.476.757.336.509
1
Lippo Karawaci Tbk
37.856.376.874.60 2 10.359.146.927.43 3 4.544.932.176.000
22.409.793.619.707
2.264.520.602.000
41.326.558.178.04 9 12.843.050.665.22 9 4.671.089.985.000
1
Modernland Realty Tbk
1
Plaza Indonesia Realty Tbk
1
Pudjiati Prestige Tbk
4.020.288.326.040
135.764.536.989
4.459.193.203.510
2
Pakuwon Jati Tbk
16.770.742.538.00 0 1.559.967.740.160
9.323.066.490.000
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
8.494.161.487.00 0 22.396.687.335
14.045.789.092
18.778.122.467.00 0 1.822.637.179.300
2 2
Suryamas Dutamakmur Tbk
948.655.591.000
3.156.290.546.000
702.448.722.000
3.154.581.181.000
2
Summarecon Agung Tbk
9.456.215.921.00 0
15.872.671.877.00 0
11.228.512.108.000
18.758.262.022.00 0
5 6 7 8
6.785.593.826.555
9 0 1 2 3
Lampiran 3 (Lanjutan) N o
Struktur modal Nama perusahaan
2012
2013
2014
2015
1
Agung Podomoro Land Tbk
0,582189181
0,635010397
0,644107329
0,630579247
2
Alam Sutera Reality Tbk
0,567723884
0,630457847
0,623549055
0,647116222
3
Bhuwanatala Indah Permai Tbk
0,052541293
0,022756995
0,026828082
0,046990025
4
Sentul City Tbk
0,21738269
0,350473685
0,374295203
0,412364975
5
Cowell Development Tbk
0,362428903
0,386354885
0,633676172
0,668377136
6
Ciputra Development Tbk
0,435497315
0,512154023
0,504967143
0,50301378
7
Ciputra Property Tbk
0,327806763
0,403205572
0,449209031
0,467006763
8
Ciputra Surya Tbk
0,499891655
0,568607816
0,508070371
0,476784655
102
9 1
Duta Anggada Realty Tbk
1
Fortune Mate Indonesia Tbk
Intiland Development Tbk
0 1 1 2
Gowa Makassar Tourism Development Tbk
1
Jaya Real Property Tbk
1
Kawasan Industri Jababeka Tbk
1
Lippo Cikarang Tbk
1
Lippo Karawaci Tbk
1
Modernland Realty Tbk
1
Plaza Indonesia Realty Tbk
1
Pudjiati Prestige Tbk
2
Pakuwon Jati Tbk
2
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
2
Suryamas Dutamakmur Tbk
2
Summarecon Agung Tbk
3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3
0,339014675
0,38574074
0,36464191
0,402702873
0,351428637
0,45580312
0,503921835
0,536298269
0,296456856
0,023384489
0,03794599
0,017695169
0,608265903
0,690676676
0,56234118
0,564943851
0,555559638
0,565693793
0,52004067
0,453566151
0,438329544
0,494649157
0,398008059
0,48897338
0,566218605
0,052687625
0,39001318
0,33659727
0,538784431
0,547454152
0,534534699
0,542261311
0,515232436
0,511371473
0,486175681
0,528347509
0,43490294
0,476693492
0,479348038
0,4847949
0,029555601
0,024886492
0,028818517
0,030445987
0,585697838
0,558430056
0,506486905
0,496485552
0,007157588
0,016615126
0,014357148
0,0077063
0,198392864
0,273234977
0,300560287
0,222675747
0,649203364
0,649408978
0,595754514
0,598590216
Lampiran 4. Data Perusahaan Variabel Independen Profitabilitas N o 1
2012
Nama Perusahaan
Agung Podomoro Land Tbk
Net profit after tax 841.290.753.000
2013 Total ekuitas 6.348.903.770.000
Net profit after tax 930.240.497.000
Total ekuitas 7.182.781.935.00
103
0 2
Alam Sutera Reality Tbk
816.091.539.000
4.731.874.734.000
889.576.596.000
16.491.000.000
846.680.576.000
189.387.233.278
221.123.000.000
4.816.407.946.397
605.095.613.999
Cowell Development Tbk
69.675.000.000
1.133.874.872.793
48.711.921.383
6
Ciputra Development Tbk
589.100.000.000
8.480.744.962.252
783.388.450.323
7
Ciputra Property Tbk
319.152.000.000
3.988.710.375.646
442.124.140.880
8
Ciputra Surya Tbk
274.320.000.000
2.214.585.096.833
412.809.066.465
9
Duta Anggada Realty Tbk
181.000.000.000
2.837.716.716.000
180.800.291.000
1
Intiland Development Tbk
181.401.000.000
3.950.935.407.032
329.608.541.861
1
Fortune Mate Indonesia Tbk
46.900.000.000
249.836.788.510
79.580.722.670
5.331.784.694.00 0 4.344.378.042.17 0 6.920.183.660.80 0 1.193.486.823.87 7 9.876.702.758.75 2 4.567.953.149.73 4 2.489.398.496.07 7 2.929.064.347.00 0 4.101.241.924.41 1 282.661.916.885
3
Bhuwanatala Indah Permai Tbk
4
Sentul City Tbk
5
54.373.090.893
233.955.480.761
91.845.276.661
404.538.937.942
427.193.000.000
2.221.428.882.000
546.269.619.000
0 1 2
1 Gowa Makassar Development Tbk 1 Jaya Real Property Tbk
Tourism
1
Kawasan Industri Jababeka Tbk
240.022.434.090
3.975.401.188.796
294.477.632.614
1
Lippo Cikarang Tbk
207.022.000.000
1.228.469.148.847
390.616.930.141
1
Lippo Karawaci Tbk
1.322.847.018.9 38 99.474.880.599
11.470.106.390.47 5 2.226.013.893.089
1.592.491.214.696
234.725.000.000
2.232.284.134.000
333.429.160.000
22.137.976.004
254.430.262.440
22.378.888.591
2.676.706.404.00 0 4.173.041.659.95 7 1.823.497.650.18 0 14.168.467.315.6 12 4.671.317.826.39 3 2.159.583.857.00 0 275.311.683.837
486.705.031.000
3.134.535.549.000
806.547.541.000
4.105.825.704.00
3 4 5 6
1
Plaza Indonesia Realty Tbk
1
Pudjiati Prestige Tbk
2
Pakuwon Jati Tbk
145.168.647.027
8 9
104
0
0 2
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
2
Suryamas Dutamakmur Tbk
2
Summarecon Agung Tbk
2.922.865.325
141.874.212.164
15.984.028.601
127.653.041.454
46.319.686.000
2.114.370.908.000
26.471.209.000
792.085.965.000
3.815.399.858.000
1.095.888.248.000
2.144.185.346.00 0 4.997.675.153.00 0
1 2 3
Lampiran 4 (Lanjutan) N o
2014
2015
Nama Perusahaan Net profit after tax 980.472.959.000 1.126.955.123.0
8.429.580.500.000 6.371.193.934.000
1.118.073.171.000 986.484.951.000
9.072.668.928.000 6.602.409.662.000
Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk
19.655.620.459 404.793.710.110 164.635.880.360 894.593.760.029
452.780.862.538 6.248.897.279.061 1.348.948.480.117 11.652.437.463.67
95.181.521.808 616.736.653.330 178.692.186.724 940.300.162.426
1.078.781.196.570 6.549.719.346.013 1.174.139.186.794 13.050.221.279.908
7 8 9 1
Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk
399.035.071.266 484.398.807.464 408.025.799.000 425.545.676.685
4.880.744.144.010 3.011.501.572.387 3.249.395.143.000 4.468.519.771.160
349.721.640.896 660.112.214.917 177.765.808.000 419.924.904.250
5.236.168.980.232 3.652.533.087.791 3.428.403.826.000 4.770.828.683.560
1
Fortune Mate Indonesia Tbk
60.710.585.320
285.104.768.594
109.505.139.120
445.270.320.036
1 Gowa Makassar Tourism Development Tbk 1 Jaya Real Property Tbk
120.014.164.180
667.097.687.481
118.494.551.000
554.257.293.224
727.676.520.000
3.208.342.648.000
769.777.178.000
4.140.931.140.000
1
Kawasan Industri Jababeka Tbk
298.926.621.307
4.644.701.848.803
331.442.663.161
4.977.754.270.587
1
Lippo Cikarang Tbk
383.866.680.000
2.678.146.412.697
353.538.451.000
3.633.295.768.357
1
Lippo Karawaci Tbk
845.971.817.517
17.620.829.858.09
914.989.279.214
18.916.764.558.342
1 2 3 4 5 6
Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Reality Tbk
Total ekuitas
Net profit after tax
Total ekuitas
00
1
0 1 2 3 4 5
105
6
7 1
Modernland Realty Tbk
313.995.125.848
5.322.781.616.184
1.024.120.634.260
6.057.456.838.674
1
Plaza Indonesia Realty Tbk
358.995.455.000
2.366.327.853.000
279.689.919.000
2.406.569.383.000
1
Pudjiati Prestige Tbk
24.813.119.705
286.170.083.542
27.591.952.360
310.154.783.362
2
Pakuwon Jati Tbk
1.598.832.017.0
8.276.581.051.000
1.400.554.118.000
9.455.055.977.000
7 8 9 0
00 2
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
3.006.840.129
133.600.086.681
3.475.638.160
168.217.928.838
2
Suryamas Dutamakmur Tbk
44.039.549.000
2.207.634.955.000
75.239.795.000
2.452.132.459.000
2
Summarecon Agung Tbk
1.317.479.556.0
6.416.455.956.000
1.064.079.939.000
7.529.749.914.000
1 2 3
00
Lampiran 4 (Lanjutan) N o
Profitabilitas
Nama Perusahaan 2012
0
2013
2014
2015
1
Agung Podomoro Land Tbk
0,132509609
0,129509778
0,116313375
0,12323531
2
Alam Sutera Reality Tbk
0,172466852
0,166844058
0,176882879
0,149412866
3
Bhuwanatala Indah Permai Tbk
0,019477239
0,043593636
0,043410891
0,088230609
4
Sentul City Tbk
0,045910355
0,087439242
0,064778423
0,094162302
5
Cowell Development Tbk
0,061448579
0,040814796
0,122047567
0,152189952
6
Ciputra Development Tbk
0,069463237
0,079316799
0,076773101
0,072052431
7
Ciputra Property Tbk
0,080013832
0,096788239
0,081757015
0,066789602
8
Ciputra Surya Tbk
0,123869704
0,165826832
0,160849595
0,180727238
9
Duta Anggada Realty Tbk
0,063783675
0,061726295
0,125569769
0,051850895
1
Intiland Development Tbk 0,045913431
0,080367983
0,095231911
0,08801928
106
1
Fortune Mate Indonesia Tbk
1 Tbk 1
Gowa Makassar Tourism Development
1
Kawasan Industri Jababeka Tbk
1
Lippo Cikarang Tbk
1
Lippo Karawaci Tbk
1
Modernland Realty Tbk
1
Plaza Indonesia Realty Tbk
1
Pudjiati Prestige Tbk
2
Pakuwon Jati Tbk
2
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
2
Suryamas Dutamakmur Tbk
2
Summarecon Agung Tbk
1 2
0,187722554
0,281540306
0,212941318
0,245929572
0,232407853
0,227036925
0,179904932
0,213789791
0,192305504
0,204082756
0,226807607
0,185894706
0,060376909
0,070566665
0,064358624
0,066584778
0,168520309
0,214213015
0,14333297
0,097305167
0,115329969
0,112396858
0,04800976
0,048369227
0,044687448
0,031076594
0,058990796
0,169067756
0,1051501
0,154395097
0,151709939
0,116219346
0,087009996
0,081285648
0,086707595
0,088961879
0,155271817
0,19643979
0,19317542
0,148127533
0,020601808
0,125214632
0,022506274
0,02066152
0,021907077
0,012345579
0,019948746
0,030683414
0,207602347
0,219279608
0,205328232
0,14131677
Jaya Real Property Tbk
3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3
Lampiran 5. Data Perusahaan Variabel Independen Persistensi Laba Na
N
o
ma perusahaan 1 2
APL N AS RI
Tahun 2011 PTBI 888.200.0 00.000 992.716.0 00.000
Tahun 2012
Average total aset
2011 PTBI
PTBI+1 1.097.546.731.000
20.779.992.595.250
1.344.194.587.000
15.252.184.222.750
0,04274 3037 0,06508 6809
2012 PTBI
K oefisien regresi
+1 0,052 817475 0,088 131285
0, 027 0, 027
Pers. Laba Koefisie n regresi x PTBI 0,001154 062 0,001757 344
107
3 4 5 6 7 8 9
BIP P BK SL CO WL CT RA CT RP CT RS DA RT
1 0
DIL D
1 1
FMI I
1 2
GM TD
1 3
JRP T
1 4
KIJ A
1 5
LPC K
1 6
LPK R
1 7
MD LN
1 8
PLI N
1 9
PU DP
2 0
PW ON
2 1
RB MS
79.740.00 0.000 (135.568. 000.000) 42.382.90 4.219 616.529.0 00.000 203.926.0 00.000 239.543.0 00.000 100.000.0 00.000 198.563.0 00.000 53.600.00 0.000 52.000.00 0.000 347.041.0 00.000 387.840.9 84.621 301.580.0 00.000 298.183.7 54.000 116.143.4 35.198 130.752.9 33.000 24.694.96 2.775 469.870.5 48.000 13.172.325.456
125.447.967.940
4.706.919.568.788
248.345.307.082
9.485.325.575.414
85.289.192.235
2.736.580.476.931
1.029.410.856.133
21.266.590.109.629
376.043.656.054
8.068.360.265.783
329.206.951.938
5.825.394.137.997
240.034.830.000
4.978.936.996.000
276.240.213.661
8.231.084.100.580
4.823.650.569
13.561.371.423.503
76.583.527.140
1.251.661.941.152
491.372.623.000
6.356.038.441.000
457.791.362.222
8.696.290.358.888
457.605.362.145
12.810.230.040.361
1.577.088.286.385
33.840.147.137.393
311.607.099.170
9.338.544.303.269
336.236.014.000
4.323.273.453.500
24.251.842.918
3.939.136.296.045
901.104.834.000
13.103.232.582.250
4.009.324.952
1.700.347.654.620
0,01694 1016 0,014292393 0,01548 7542 0,02899 0496 0,02527 4776 0,04112 0479 0,02008 4608 0,02412 3554 0,00395 2403 0,04154 4764 0,05460 0205 0,04459 844 0,02354 2122 0,00881 1538 0,01243 6996 0,03024 3965 0,00626 9131 0,03585 9132 0,007746842
0,026 651819 0,026 182054 0,031 166338 0,048 405073 0,046 607197 0,056 512391 0,048 210056 0,033 560611 0,000 35569 0,061 185472 0,077 308001 0,052 642143 0,035 721869 0,046 604061 0,033 367845 0,077 773478 0,006 15664 0,068 769659 0,002 357944
0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027 0, 027
0,000457 407 0,000385895 0,000418 164 0,000782 743 0,000682 419 0,001110 253 0,000542 284 0,000651 336 0,000106 715 0,001121 709 0,001474 206 0,001204 158 0,000635 637 0,000237 912 0,000335 799 0,000816 587 0,000169 267 0,000968 197 0,000209165
108
2 2
SM DM
2 3
SM RA
33.559.16 9.000 530.915.7 31.000
57.562.764.000
2.974.712.737.250
986.394.703.000
14.940.580.237.750
0,01128 1482 0,03553 5148
0,019 350697 0,066 021178
0, 027 0, 027
0,000304 6 0,000959 449
Lampiran 5 (Lanjutan) Tahun Nama perusahaan APLN
Tahun
2012 - 2014
2013 - 2015
PTBI
PTBI+1
1.097.546.731.000
1.177.175.519.000
Average total aset
20.779.992.595.250
2012 2014
2013 2015
PTBI
PTBI+1
0,05282
0,05665
Koefisien regresi
regr 0,027
109
ASRI
1.044.194.587.000
1.081.775.829.000
15.252.184.222.750
0,06846
0,07093
0,027
BIPP
86.447.967.940
98.248.768.397
4.706.919.568.788
0,01837
0,02087
0,027
BKSL
248.345.307.082
640.129.649.223
9.485.325.575.414
0,02618
0,06749
0,027
COWL
85.289.192.235
76.611.799.917
2.736.580.476.931
0,03117
0,02800
0,027
CTRA
1.029.410.856.133
709.491.785.185
21.266.590.109.629
0,04841
0,03336
0,027
CTRP
376.043.656.054
533.793.531.842
8.068.360.265.783
0,04661
0,06616
0,027
CTRS
329.206.951.938
488.183.183.290
5.825.394.137.997
0,05651
0,08380
0,027
DART
240.034.830.000
241.451.997.000
4.978.936.996.000
0,04821
0,04849
0,027
DILD
276.240.213.661
403.749.214.301
8.231.084.100.580
0,03356
0,04905
0,027
FMII
48.286.505.690
26.048.593.390
13.561.371.423.503
0,00356
0,00192
0,027
GMTD
76.583.527.140
107.122.701.371
1.251.661.941.152
0,06119
0,08558
0,027
JRPT
491.372.623.000
631.664.497.000
6.356.038.441.000
0,07731
0,09938
0,027
KIJA
457.791.362.222
204.165.205.511
8.696.290.358.888
0,05264
0,02348
0,027
LPCK
457.605.362.145
665.682.618.221
12.810.230.040.361
0,03572
0,05196
0,027
LPKR
1.577.088.286.385
1.924.830.226.980
33.840.147.137.393
0,04660
0,05688
0,027
MDLN
311.607.099.170
308.597.657.571
9.338.544.303.269
0,03337
0,03305
0,027
PLIN
336.236.014.000
134.545.645.000
4.323.273.453.500
0,07777
0,03112
0,027
PUDP
24.251.842.918
29.360.040.592
3.939.136.296.045
0,00616
0,00745
0,027
PWON
901.104.834.000
1.331.191.716.000
13.103.232.582.250
0,06877
0,10159
0,027
RBMS
15.093.249.520
(12.956.782.026)
1.700.347.654.620
0,00888
0,027
SMDM
57.562.764.000
42.353.329.000
2.974.712.737.250
0,01935
0,00762 0,01424
SMRA
986.394.703.000
1.019.425.342.000
14.940.580.237.750
0,06602
0,06823
0,027
0,027
Lampiran 5 (Lanjutan) Tahun
Na O
Nma Perusahaa n 1
AP
Tahun
2012 - 2014
2013 – 2015
PTBI
PTBI+1
1.177.175.519.
938.383.823.0
Average Total Aset 20.779.992.595.2
201 2 - 2014 PT BI 0,0
201 3 - 2015 PT BI+1 0,0
Koe fisien Regresi 0,02
Pers. Laba koefisien regresi x PTBI 0,001529536
110
LN 2
000 AS
RI 3
BI PP
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 B KSL 5 C OWL 6 CT RA 7 CT RP 8 CT RS 9 D ART 1 DI LD 1 F MII 1 G MTD 1 JR PT 1 KI JA 1 LP CK 1 LP KR 1 M DLN 1 PL IN 1 PU DP 2 P
1.081.775.829. 000 98.248.768.39 7 640.129.649.2 23 76.611.799.91 7 709.491.785.1 85 533.793.531.8 42 488.183.183.2 90 241.451.997.0 00 403.749.214.3 01 26.048.593.39 0 107.122.701.3 71 631.664.497.0 00 204.165.205.5 11 665.682.618.2 21 1.924.830.226. 980 308.597.657.5 71 134.545.645.0 00 29.360.040.59 2 1.331.191.716.
00 1.248.790.077 .000 45.047.483.63 4 39.131.685.79 7 206.079.263.9 77 1.709.546.879 .800 508.307.396.4 62 416.006.187.5 85 495.034.985.0 00 436.255.218.2 84 44.326.705.83 0 120.729.269.7 65 233.661.591.0 00 498.442.557.9 01 861.026.179.9 16 3.323.959.216 .205 714.210.615.2 35 370.233.469.0 00 16.478.685.77 1 260.923.328.1
50 15.252.184.222.7 50 4.706.919.568.78 8 9.485.325.575.41 4 2.736.580.476.93 1 21.266.590.109.6 29 8.068.360.265.78 3 5.825.394.137.99 7 4.978.936.996.00 0 8.231.084.100.58 0 13.561.371.423.5 03 1.251.661.941.15 2 6.356.038.441.00 0 8.696.290.358.88 8 12.810.230.040.3 61 33.840.147.137.3 93 9.338.544.303.26 9 4.323.273.453.50 0 3.939.136.296.04 5 13.103.232.582.2
5665
4516 0,0
7093
7 0,0
8188 0,0
2087
0,0 0957
0,0 6749
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,02
0,001324398
0,02
0,000051861
0,02
0,002310778
0,02
0,002683266
0,02
0,000633886
0,02
0,001403053
0,02
0,001535762
0,02
0,000892231
0,02
0,000840274
0,02
0,000201242
0,02
0,002743001
7 0,0
0418 0,1
0,001309357
7
8564
0745
0,02
7
7648
3112
0,002262670
7
9823
3305
0,02
7
6721
5688
0,001786289
7
5732
5196
0,02
7
3676
2348
0,000900769
7
9646
9938
0,02
7
0327
8558
0,000755877
7
5300
0192
0,02
7
9943
4905
0,001822130
7
7141
4849
0,02
7
6300
8380
0,000563578
7
8039
6616
0,02
7
7531
3336
0,001915001
7
0413
2800
0,02 7
7 0,0
111
0
WON 2
1
RB MS
2 S MDM 2 S MRA
2 3
000
00
(12.956.782.02 6) 42.353.329.00 0 1.019.425.342. 000
54.693.964.93 0 44.324.648.00 0 1.043.456.098 .000
50 1.700.347.654.62 0 2.974.712.737.25 0 14.940.580.237.7 50
0159 0,00762 0,0 1424 0,0 6823
1991
7 0,0
3217
0,02
-0,000205742
0,02
0,000384420
0,02
0,001842263
7 0,0
1490
7 0,0
6984
7
Lampiran 5 (Lanjutan) Tahun Nam
N
O
a Perusahaan 1
APL N
2
ASR I
3
BIP P
4
BKS L
5 6 7 8 9
CO WL CTR A CTR P CTR S DA RT
Tahun
2012 - 2014
2013 - 2015
PTBI
PTBI+1
938.383.823.0 00 1.248.790.077 .000 50.474.836.34 0 39.131.685.79 7 206.079.263.9 77 1.103.491.611 .489 508.307.396.4 62 416.006.187.5 85 495.034.985.0 00
1.138.920.945 .000 758.957.294.0 00 130.632.658.4 08 62.046.220.82 4 (137.598.547. 081) 2.164.680.750 .172 496.773.166.3 42 759.093.872.2 57 240.176.803.0 00
Average Total Aset 20.779.992.59 5.250 15.252.184.22 2.750 4.706.919.568 .788 9.485.325.575 .414 2.736.580.476 .931 21.266.590.10 9.629 8.068.360.265 .783 5.825.394.137 .997 4.978.936.996 .000
2012 - 2014 PTB I 0,04 516 0,08 188 0,01 072 0,00 413 0,07 531 0,05 189 0,06 300 0,07 141 0,09 943
2013 2015 PTBI +1 0,054 81 0,049 76 0,027 75 0,006 54 0,05028 0,101 79 0,061 57 0,130 31 0,048 24
Koefisi en Regresi 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027
Pers. Laba koefisien regresi x PTBI 0,001219 267 0,002210 656 0,000289 536 0,000111 388 0,002033 246 0,001400 990 0,001701 002 0,001928 139 0,002684 498 112
1 0
DIL D
1 1
FMI I
1 2
GM TD
1 3
JRP T
1 4
KIJ A
1 5
LPC K
1 6
LPK R
1 7
MD LN
1 8
PLI N
1 9
PUD P
2 0
PW ON
2 1
MS 2
2 3
RB
SM DM 2 SM RA
436.255.218.2 84 44.326.705.83 0 120.729.269.7 65 233.661.591.0 00 498.442.557.9 01 861.026.179.9 16 3.323.959.216 .205 714.210.615.2 35 370.233.469.0 00 16.478.685.77 1 260.923.328.1 00 54.693.964.93 0 44.324.648.00 0 1.043.456.098 .000
419.201.384.7 30 171.450.508.4 91 119.428.639.3 60 876.618.269.0 00 345.057.155.4 83 930.517.532.7 65 1.284.829.851 .140 960.109.200.2 23 272.322.139.0 00 31.357.352.48 6 1.425.142.011 .000 (2.118.776.23 1) 76.808.458.00 0 1.066.008.873 .000
8.231.084.100 .580 13.561.371.42 3.503 1.251.661.941 .152 6.356.038.441 .000 8.696.290.358 .888 12.810.230.04 0.361 33.840.147.13 7.393 9.338.544.303 .269 4.323.273.453 .500 3.939.136.296 .045 13.103.232.58 2.250 1.700.347.654 .620 2.974.712.737 .250 14.940.580.23 7.750
0,05 300 0,00 327 0,09 646 0,03 676 0,05 732 0,06 721 0,09 823 0,07 648 0,08 564 0,00 418 0,01 991 0,03 217 0,01 490 0,06 984
0,050 93 0,012 64 0,095 42 0,137 92 0,039 68 0,072 64 0,037 97 0,102 81 0,062 99 0,007 96 0,108 76 0,00125 0,025 82 0,071 35
0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027
0,001431 025 0,000088 252 0,002604 290 0,000992 578 0,001547 551 0,001814 777 0,002652 084 0,002064 956 0,002312 207 0,000112 950 0,000537 648 0,000868 491 0,000402 313 0,001885 691
113
Lampiran 6. Data Perusahaan Variabel Independen Pertumbuhan Perusahaan
O
N Kode Saham
1
APL N
2012
2013
Nama Perusahaan
Agung Podomoro Land Tbk
net profit after tax
asset
841.290.753.000
15.195.642.352 .000
net profit after tax 930.240.497.00 0
asset 19.679.415.197 .000
114
2
ASRI
Alam Sutera Reality Tbk
816.091.539.000
3
BIPP
Bhuwanatala Indah Permai Tbk
16.491.000.000
Sentul City Tbk
221.123.000.000
Cowell Development Tbk
69.675.000.000
Ciputra Development Tbk
589.100.000.000
Ciputra Property Tbk
319.152.000.000
Ciputra Surya Tbk
274.320.000.000
Duta Anggada Realty Tbk
181.000.000.000
Intiland Development Tbk
181.401.000.000
FMII
Fortune Mate Indonesia Tbk
46.900.000.000
GMT
Gowa Makassar Tourism Development Tbk
54.373.090.893
JRPT
Jaya Real Property Tbk
427.193.000.000
KIJA
Kawasan Industri Jababeka Tbk
240.022.434.090
Lippo Cikarang Tbk
207.022.000.000
Lippo Karawaci Tbk
1.322.847.018.93 8
Modernland Realty Tbk
99.474.880.599
Plaza Indonesia Realty Tbk
234.725.000.000
Pudjiati Prestige Tbk
22.137.976.004
Pakuwon Jati Tbk
486.705.031.000
4 5 6 7 8 9
BKS L COW L CTR A CTR P CTR S DAR T
1 0
DIL D
1 1 1 2
D 1
3 1 4 1 5
LPC K
1 6
LPK R
1 7
MDL N
1
PLIN
8 1 9
PUD P
2 0
PWO N
10.946.417.244 .000 1.784.036.329. 500 6.154.231.305. 371 1.778.428.912. 031 15.023.391.727 .244 5.933.874.601. 626 4.428.210.643. 555 4.293.161.447. 000 6.091.751.240. 542 3.551.122.495. 190 1.095.970.663. 160 4.998.260.900. 000 7.077.817.870. 077 2.832.000.551. 101 24.869.295.733 .093 4.591.920.046. 013 3.950.266.763. 000 3.611.788.399. 470 7.565.819.916. 000
889.576.596.00 0 189.387.233.27 8 605.095.613.99 9 48.711.921.383 783.388.450.32 3 442.124.140.88 0 412.809.066.46 5 180.800.291.00 0 329.608.541.86 1 79.580.722.670 91.845.276.661 546.269.619.00 0 294.477.632.61 4 390.616.930.14 1 1.592.491.214.6 96 145.168.647.02 7 333.429.160.00 0 22.378.888.591 806.547.541.00 0
14.428.082.567 .000 5.576.332.630. 410 10.654.200.606 .913 1.944.913.754. 306 20.245.534.912 .143 7.654.148.452. 927 5.770.615.672. 410 4.768.449.638. 000 7.536.320.166. 520 6.299.793.718. 760 1.307.819.055. 774 6.163.177.865. 000 8.257.711.872. 648 38.541.663.453 .450 31.308.357.763 .829 9.560.059.574. 401 4.126.804.890. 000 3.665.275.255. 160 9.298.245.408. 000
115
2 1
RBM S
2 2
SMD M
2 3
SMR A
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
2.922.865.325
Suryamas Dutamakmur Tbk
46.319.686.000
Summarecon Agung Tbk
792.085.965.000
1.528.118.558. 630 2.637.664.776. 000 10.876.386.685 .000
1.890.667.140. 390 2.950.314.446. 000 14.255.000.367 .000
15.984.028.601 26.471.209.000 1.095.888.248.0 00
Lampiran 6 (Lanjutan)
O
2014
N Kode Saham
1
net profit after tax
APL N
Agung Podomoro Land Tbk
980.472.959.000 1.126.955.123.00 0
2
ASRI
Alam Sutera Reality Tbk
3
BIPP
Bhuwanatala Indah Permai Tbk
19.655.620.459
Sentul City Tbk
404.793.710.110
Cowell Development Tbk
164.635.880.360
Ciputra Development Tbk
894.593.760.029
Ciputra Property Tbk
399.035.071.266
Ciputra Surya Tbk
484.398.807.464
Duta Anggada Realty Tbk
408.025.799.000
Intiland Development Tbk
425.545.676.685
Fortune Mate Indonesia Tbk
60.710.585.320
4 5 6 7 8 9
BKS L COW L CTR A CTR P CTR S DAR T
1 0
DIL D
1
FMII
1 1 2
GMT D
1
Gowa Makassar Tourism Development Tbk
JRPT
2015
Nama Perusahaan
Jaya Real Property Tbk
120.014.164.180 727.676.520.000
asset 23.685.737.844 .000 16.924.366.954 .000 6.138.108.855. 650 9.986.973.579. 779 3.682.393.492. 170 23.538.715.238 .878 8.861.336.553. 234 6.121.813.757. 452 5.114.273.658. 000 9.007.692.918. 375 4.594.461.661. 790 1.524.241.388. 731 6.684.613.561.
net profit after tax 1.118.073.171.0 00 986.484.951.00 0 95.181.521.808 616.736.653.33 0 178.692.186.72 4 940.300.162.42 6 349.721.640.89 6 660.112.214.91 7 177.765.808.00 0 419.924.904.25 0 109.505.139.12 0 118.494.551.00 0 769.777.178.00
asset 24.559.174.988 .000 18.709.870.126 .000 5.329.200.459. 592 11.145.896.809 .593 3.540.585.749. 217 26.258.718.560 .250 9.824.081.455. 343 6.980.936.478. 570 5.739.863.241. 000 10.288.572.076 .882 7.840.005.361. 560 1.273.990.253. 786 7.578.101.438.
116
3
000 1
KIJA
4 1 5
LPC K
1 6
LPK R
1 7
MDL N
1
PLIN
8 1 9
PUD P
2 0
PWO N
2 1
RBM S
2 2
SMD M
2 3
SMR A
Kawasan Industri Jababeka Tbk
298.926.621.307
Lippo Cikarang Tbk
383.866.680.000
Lippo Karawaci Tbk
845.971.817.517
Modernland Realty Tbk
313.995.125.848
Plaza Indonesia Realty Tbk
358.995.455.000
Pudjiati Prestige Tbk
24.813.119.705
Pakuwon Jati Tbk
1.598.832.017.00 0
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
3.006.840.129
Suryamas Dutamakmur Tbk
44.039.549.000
Summarecon Agung Tbk
1.317.479.556.00 0
9.708.937.032. 120 4.390.498.820. 383 37.856.376.874 .602 10.359.146.927 .433 4.544.932.176. 000 4.020.288.326. 040 16.770.742.538 .000 1.559.967.740. 160 3.156.290.546. 000 15.872.671.877 .000
0
000
331.442.663.16 1 353.538.451.00 0 914.989.279.21 4 1.024.120.634.2 60 279.689.919.00 0 27.591.952.360 1.400.554.118.0 00 3.475.638.160 75.239.795.000 1.064.079.939.0 00
9.740.694.660. 705 5.476.757.336. 509 41.326.558.178 .049 12.843.050.665 .229 4.671.089.985. 000 4.459.193.203. 510 18.778.122.467 .000 1.822.637.179. 300 3.154.581.181. 000 18.758.262.022 .000
Lampiran 6 (Lanjutan) O
N Kod e Saham 1
APL
Agung Podomoro Land Tbk
ASR
Alam Sutera Reality Tbk
BIP
Bhuwanatala Indah Permai Tbk
BKS
Sentul City Tbk
CO
Cowell Development Tbk
N 2 I 3 P 4 L 5
Pertumbuhan Perusahaan
Nama Perusahaan 2012
2013
2014
2015
0,055363948
0,047269723
0,041395078
0,045525681
0,074553301
0,061655912
0,066587727
0,052725377
0,009243646
0,033962686
0,003202227
0,017860376
0,035930239 0,039177838
0,056794089 0,0250458
0,04053217 0,044708932
0,055333067 0,050469668 117
6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2
WL CTR Ciputra Development Tbk A CTR Ciputra Property Tbk P CTR Ciputra Surya Tbk S DA Duta Anggada Realty Tbk RT DIL Intiland Development Tbk D FMI Fortune Mate Indonesia Tbk I GM Gowa Makassar Tourism TD Development Tbk JRP Jaya Real Property Tbk T KIJ Kawasan Industri Jababeka Tbk A LPC Lippo Cikarang Tbk K LPK Lippo Karawaci Tbk R MD Modernland Realty Tbk LN PLI Plaza Indonesia Realty Tbk N PU Pudjiati Prestige Tbk DP PW Pakuwon Jati Tbk ON RB Ristia Bintang Mahkotasejati
0,039212184
0,038694381
0,038005208
0,035809065
0,053784756
0,057762682
0,045031025
0,035598406
0,061948273
0,071536399
0,079126682
0,094559264
0,042160073
0,037915949
0,079781769
0,030970391
0,029778137
0,043736006
0,047242472
0,040814692
0,013207092
0,012632274
0,013213863
0,013967483
0,049611812
0,070227816
0,07873698
0,093010563
0,085468328
0,088634408
0,108858427
0,10157916
0,033911926
0,035660924
0,03078881
0,034026594
0,073100974
0,010134927
0,087431223
0,064552513
0,053191977
0,050864732
0,022346878
0,022140467
0,021663025
0,01518491
0,030310906
0,079741228
0,059420038
0,080795959
0,078988078
0,0598768
0,006129367
0,00610565
0,006171975
0,006187656
0,06432945 0,001912722
0,086741907 0,008454174
0,095334599 0,001927501
0,074584353 0,001906928 118
1
MS 2
2 3
SM DM 2 SM RA
Tbk Suryamas Dutamakmur Tbk 0,017560869
0,008972335
0,013952945
0,023850962
0,072826205
0,076877462
0,083003011
0,056725934
Summarecon Agung Tbk
119
Lampiran 7. Data Perusahaan Variabel Independen Resiko Sistemik Closi ng N o.
1 Tbk
Nama Perusahaan
Agung Podomoro Land
Tahun
2012
Price pada Peri ode t 500
2013
2015 Alam Sutera Realty Tbk
2015 3 Bhuawanatala Permai Tbk
Indah
2012 2013 2014 2015
4
Sentul City Tbk
2012 2013
295
1.03 0
2014
423
296
2012 2013
283
417
1.0 50
635 610 377 104 87 87 103 305 190
IHS G
Pri ce pada Per iode t-1 500
278
2014
2
Clo sing
630 610 377 102 89 89 95 295 188
IHS G
pad a peri ode t 4.82 3 4.70 3 5.40 5 4.77 4 4.85 4 4.70 0 5.51 5 4.78 1 4.81 2 4.58 4 5.44 5 4.88 5 4.77 8 4.87
R eturn
R
beta
eturn
pad a peri ode t-1 4.8 03 4.7 20 5.4 48 4.8 27 4.8 75 4.6 00 5.4 51 4.7 74 4.7 00 4.6 20 5.5 15 4.8 00 4.7 23 4.7
Sa ham
α
P
systemic
asar 0,
000
0 ,004
0,018
0,004
0,014
-
0,
-
-
-
0,
0
0,
0
0,
0
0,
0
-
-
-
-
0,
0
0,
0 ,017
0 ,012
0,
0 ,017
,018
034
0 ,017
0,013
084
0 ,017
0,008
0,022
0 ,002
,024
0,022
0 ,002
,002
020
0 ,002
,012
000
0 ,002
,022
000
0 ,004
0,004
008
0 ,004
0,011
0,019
0 ,004
0,008
003
0 ,004
0,004
0
-
0,970268687 1,07186937 4 0,50267044 2 0,36456379 2 0,46381518 4 0,083870697 0,17076911 1,244753585 0,69627783 2,15869276 6 1,31377994 3 0,87398581 0,37903239 4 0,13419385
120
9 2014
135
134
26 5.45
5.4
4 2015
74
75
4.82
Cowell
Development
2012
200
197
4.8
4.81
2013
555
555
4.7
4.72
640
640
5.44
2015
605
605
4.88
6 Tbk
Ciputra
Development
2012
1.01
1.0
3 2013
1.12 1.36
5.43
52 1.27
1.2
7
4.82
87
0
0,
0 ,004
-
0
0,001 -
54
0 ,004
,004
007 4.8
7
-
0,
43
0,007
0,003
018 5.4
7
0
-
00
-
,004 -
0,008
0,53946760 1 0,730081949 1,03205968 6 1,62797971 3 1,6452732
0,007
,005
0,010 4.7
0 1.3
2 2015
4.72
01
0
0,
19
0,007
,004
000 4.8
3 1.1
1 2014
4.80
23
0
0,
61
0,007
,004
000 4.8
6
0
0,
20
0,004
,007
000 5.4
3
-
0,
00
0,004
0,006
015 4.7
0 2014
-
3 -
,008
0,013
86
0,004 0
007
54
9
,032 0,
13
7 5 Tbk
011
0
0,006
,004
1,40330226 8 1,17158250 5 0,912420222 3,66045849 4 0,70902558 8
Lampiran 7 (Lanjutan) Clos ing N o.
7
Nama Perusahaan
T ahun
Ciputra Property Tbk
2
Clo sing
Pric e pada Peri ode t 905
HSG
Pric e pada Peri ode t-1
pa da pe riode t
924
012
4. 803
2
846
832
013
4. 720
2
705
696
014
5. 437
2 015
I
412
412
4. 827
I HSG p ada p eriode t1 4 .819 4 .700 5 .443 4 .854
R
α
rn
Sa
Pasar
ham 0,021
0,003
0,
0,004
0, 0,
0,91272
0 ,004
0,006
1
0
0,001
s ystemic
,160151
,004
014
eta
0 ,004
018
000
b
Retu
eturn
3 ,667033
0 ,004
0 ,716749
121
8
Ciputra Surya Tbk
2 012
2.70 1
2 013
2.28 7
2 014
9
Duta Anggada Realty Tbk
2.23
2.87
2 2
820
790
2
660
650
2
740
2
480
Intiland Development Tbk
2
590 439
2
545
2
525
2
230
230
437 455 405 660
4.
660
2
6.20 0
4.
2
5.20 0
6.50 0
4.
6.50 0
4
0,
0
2 ,778554
0 ,046
0,027
0,34785
,046 0,032
0, 000
4 ,566326
0
0,017
192 5
.600
0 ,005
0,013
0,
0 ,189992
,005
000
.726 5.
450
0,
4
0
0,001
0,43142
,005
025
.803
879
0,
4
0
0,025
1 ,35256
,005
000
.790
723
013
5
-
0,012
-
1 ,952106
0,010
0,007
.443
854 2
014
5.
395
012
4
-
0,007
0,
2 ,323413
0,010
000
.821
437 2
Goa Makassar Tourism Development
4.
455
015
4
-
0,005
0,
0 ,916407
0,010
000
.723
699 2
4
-
0,004
0,
0 ,661338
0,010
038
.781 4.
440
014
1 Tbk
4.
778 2
5
-
0,012
-
0,54442
0,001
0,002
.369
817
013
2
5.
525
012
4
-
0,002
0,
0,2618
0,001
054
.700
397
015 Fortune Mate Indonesia Tbk
4.
525
0,
4
-
0,002
0 ,183236
0,001
039
.723
720
014
4
4.
440
-
0 ,002398
-
0,004
0,039
.774
778 2
1
4.
560
013
5
0 ,000
0,007
0,
0 ,006816
0,001
015
.454
781
012
1
5.
462
0,
4
0
0,006
0 ,021742
,000
038
.720
443
015
4
4.
770
0,
0,05128
0
0,001
002
.786
703
014
1
4.
0,004
0,
4
0 ,000 ,000
007
.854
819
0,
5
4.
0,003
022
.443
827
013
4
5.
2.05 6
0,051
.700
437
012
0
4.
2.85
2.06
4 .819
720
7
1
4. 803
9
6
015
2.84 7
1,23357
0 ,046
1 ,72066
122
2 015
7.40 0
7.40 0
4. 698
4 .779
0,
-
000
0
0,017
,046
2 ,706196
Lampiran 7 (Lanjutan) Closi ng N
Nama Perusahaan
o.
T ahun
1
Clo sing
Price pada Peri ode t
Pri ce pada Per iode t-1
2
3
Jaya Real Property Tbk
012
945
940
765 1.14
800 1.1
2 013 2 014
5
45
2 015 1 4
Kawasan Industri Jababeka Tbk
620
615
300
300
253
249
322
320
253 6.10
255 6.4
2 012 2 013 2 014 2 015
1 5
2 Lippo Cikarang Tbk
012
0 2
013
7.70
2 014
11.6
2 1 012
6.25 1.29
2
1.2 20
1.19 0
2
6.4 50
0
013
11. 675
0 2
Lippo Karawaci Tbk
7.5 75
25
015 6
00
0
1.2 45
1.17
IHS G
1.1
IHS G
pad
R pad
eturn
peri ode t 4.87 5 4.87 9 5.42 6 4.77 1 4.92 8 4.72 3 5.39 7 4.77 4 4.72 3 4.82 1 5.44 5 4.77 9 4.77 8 4.69 9
peri ode t-1 4.8 48 4.7 26 5.4 40 4.7 33 4.8 43 4.7 28 5.3 69 4.8 27 4.8 03 4.8 06 5.4 17 4.7 66 4.7 23 4.8 21
ham
5.47
5.7
a
a
R
beta syste mic
eturn Sa
P α
asar
0, 005 0,044 0, 000 0, 008 0, 000 0, 016 0, 006 0,008 0,047 0, 017 0,004 0,031 0, 057 0,044
0 ,005 0 ,032 0,002 0 ,008 0 ,018 0,001 0 ,005 0,011 0,017 0 ,003 0 ,005 0 ,003 0 ,012 0,025
-
-
0 ,005 0 ,005 0 ,005 0 ,005 0 ,001 0 ,001 0 ,001 0 ,001 0,011 0,011 0,011 0,011 0,006 0,006
0,919928943 0,198736883 2,035 864521 0,617782376 0,056584716 0,928 851902 0,18515107 0,082 450353 0,7113118 3,351 625309 2,139 257273 3,946 36023 0,575 078182 0,280349129
-
-
123
014
0 2
1.00
015 1
75
5
5 1.0
10
Modernland Realty Tbk
440
435
4
428
437
9
540
545
3
400 1.55
398 1.5
6
2 2 2 Plaza
Indonesia
Realty
2 012
0 2
1.95
2 0 2
T
C losing P rice pada P eriode t
Pudjiati Prestige Tbk
2 012
6 27
2 013
4 91
2 014
R
4 08
4.8 90
4.62
3.0
4.5 69
5.47 8
4.0 00
4.8 00
0
00
0
ahun
1
R
5.4 54
4.94
1.9
4.00
015
9
IHSG
4.8 21
1
50 2.65
014
o.
50
0
Nama Perusahaan
4.8 75
4.88
013
N
58
0 ,016 0,004 0,025 0,002 0 ,018 0 ,010 0 ,011 0 ,014 0 ,016
5.44
015 Tbk
0,005 0, 011 0,021 0,009 0, 005 0, 000 0, 000 0,117 0, 000
4.6 58
4.69
014
1
0,040
4.85
012 013
8
0,004
4.73 3
2
7
00
5.4 00
4.73 3
Lampiran 7 (Lanjutan) C I losing HSG P p rice ada pada P p eriode eriode t-1 t 6 4 27 .803 4 4 91 .876 4 5 11 .435
4.6
eturn pada
0,006 0,006 0 ,004 0 ,004 0 ,004 0 ,004 0,048 0,048 0,048 0,048
aham
0,368 561733 0,977 21986 0,136 853316 2,012 642185 0,218986075 4,603 25554 4,276 698908 3,206 410256 2,988 097822
b
eturn S
0,155999041
eta α
P asar
s ystemic
periode t-1 4.819
0 ,000
4.869
0 ,000
5.426
0,007
-
2,33806 0 5, ,001 0,008 417524 0 4, ,002 0,008 925855
0,003
-
0,008
124
2 015 2
Pakuwon Jati Tbk
0
3 76
2 012
75
2
Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
2
9
2 015 2
Suryamas Dutamakmur Tbk
6 2
012
015 2 3
Summarecon Agung Tbk
2
59
1
2 013
1
1
2
5.420
4
4.861
1
0,012
0 ,003
0,012
0 ,005
0
0,012
0 ,007
0
0 ,021
0 ,032
0 ,003
0,012
,004
0
5.400
,003
0
-
4.726
0
0 ,018
,037 5
.437
,005
0
4.786
0 ,003
0
0
,043 4
0
-
,000
0 ,003
,012
0,031
.879
-
0
,000
4
1
.685
5
0 ,003
0,004
,000
.819
.080 1
.690
4.700
.886
.175
.120
4
0
0
0,015
.439 9
5
.225
4.843
.720 1
9 5
012
014
88
54 2
4 .928
1
1
4.861
0 ,006
,002
,000 4
-
-
5.280
.886 2
00
88
014
6
1
2
5
0 ,006
0,006
,033
0 ,006
-
-
4.720
.343
7
00
013
9
2
2
4
,006
0,002
0,025
0
0 ,023
0,010 4.823
0,008
,014
0
4.854
.703
2 6
5.454
-
0
-
,039
4
9
,012
0,036
4
0
0 ,014
.832
2
2
4.769
5
1
9
4
0,041
.827
61
5
4.778
.443 5
1
2
014
5
20
57
4
.876
15 5
2 012 013
2
86
15
4.793
.843 3
5
2 015 2
70
35
4 .850
3
3 72
014
1
92 3
2 013
3
0 ,021
0 ,007
0 ,021
0, 636907 0,43012 0,30286 3, 07156 1, 065508 1,65595 0, 849762 0,25295 0,61634 0, 679017 2, 790822 3, 40087 2, 405661 3,00794 0,61391 3,05364 125
2 015
N o. 1
2
3
1 .755
1 .710
4 .854
4.700
0 ,026
Lampiran 8. Data Perusahaan Variabel Dependen Koefisien Respon Laba K T E E closin C Perusahaan ode ahun PS PS - 1 g price t-1 AR A 2 4 2 0 AGUNG PDOMORO LAND PLN 012 0 8 350 ,038 2 4 4 0 013 5 0 260 ,036 2 4 4 0 014 8 5 160 ,035 2 3 4 0 015 2 8 335 ,030 A 2 6 3 0 Alam Sutera Realty Tbk SRI 012 1 4 460 ,045 2 4 6 0 013 5 1 600 ,002 2 6 4 014 2 5 430 0,004 2 3 6 0 015 0 2 560 ,014 B 2 Bhuawanatala Indah Permai Tbk IPP 012 8 11 50 0,019 2 3 0 013 7 8 101 ,165 2 3 014 6 7 90 0,085 2 3 015 3 6 95 0,007
0
0
,033
,021
0,61385
U E 0 ,034 0 ,019 0 ,019 0,048 0 ,059 0,027 0 ,040 0,057 0 ,060 0 ,446 0,344 0 ,284
E α 0 ,025 0 ,025 0 ,025 0 ,025 0 ,006 0 ,006 0 ,006 0 ,006 0,001 0,001 0,001 0,001
RC 0 ,379 0 ,814 0 ,717 0,101 0 ,664 0 ,150 0,228 0,131 0,300 0 ,379 0 ,244 0,011 126
B 4
Sentul City Tbk
KSL
2 012 2 013 2 014 2 015
C 5
Cowell Development Tbk
OWL
2 012 2 013 2 014 2 015
C 6
Ciputra Development Tbk
TRA
2 012 2 013 2 014 2 015
1 9 5 5 2 0 1 0 6 7 1 0 3 4 37 3 9 6 2 9 2 7 0
5 1 9 5 5 2 0 3 0 6 7 1 0 3 4 1 9 3 9 6 2 9 2
265 189 157 104 210 143 470 625 350 370 340 390
0,025 0 ,022 0,168 0,056 0 ,105 0,157 0 ,083 0,012 0,035 0,019 0 ,018 0,039
0 ,053 0 ,190 0,223 0,096 0 ,176 0,399 0 ,051 0,114 0 ,057 0 ,062 0 ,088 0,056
0,045 0,045 0,045 0,045 0 ,062 0 ,062 0 ,062 0 ,062 0,037 0,037 0,037 0,037
0 ,379 0 ,352 0 ,364 0,572 0 ,594 0 ,549 0 ,413 0 ,651 0 ,060 0 ,576 1 ,719 0 ,719
Lampiran 8 (Lanjutan) closin g N o.
K Perusahaan
ode
T ahun
C 7
Ciputra Property Tbk
TRP
2 012
E PS
E PS - 1
5 0
2 5
price t-1 450
C AR 0 ,004
U E 0 ,056
E α 0,01
RC 0 ,286 127
2 013 2 014 2 015 C 8
Ciputra Surya Tbk
TRS
2 012 2 013 2 014 2 015
D 9
Duta Anggada Realty Tbk
ART
2 012 2 013 2 014 2 015
1 0
D Intiland Development Tbk
ILD
2 012 2 013 2 014 2 015
1 1
F Fortune Mate Indonesia Tbk
MII
7 0 8 5 5 4 1 39 2 02 2 61 3 70 8 0 5 2 1 30 5 7 2 5 4 5 4 2 2 2
2 012
8
5 0 7 0 8 5 8 3 1 39 2 02 2 61 2 2 8 0 5 2 1 30 1 3 2 5 4 5 4 2 1 5
600 460 450 870 960 980 970 435 520 445 680 215 220 315 320 102
0,015 0 ,017 0,037 0,008 0,004 0,007 0,031 0 ,052 0 ,021 0 ,054 0 ,008 0 ,020 0 ,042 0 ,035 0 ,009 0,007
0 ,033 0 ,033 0,069 0 ,064 0 ,066 0 ,060 0 ,112 0 ,133 0,054 0 ,175 0,107 0 ,056 0 ,091 0,010 0,063 0,069
0,01 0,01 0,01 0,027 0,027 0,027 0,027 0 ,029 0 ,029 0 ,029 0 ,029 0 ,015 0 ,015 0 ,015 0 ,015 0,003
0,150 1 ,116 0 ,736 0 ,295 0 ,821 0 ,451 0,320 0 ,257 0 ,631 0 ,141 0 ,196 0 ,213 0 ,754 0 ,573 0 ,975 0 ,412 128
2
1 9
013 2 014 2 015 2
1 Goa Makassar Development Tbk
Tourism
G MTD
2 012 2 013 2 014 2 015
8 2 5 6 34 9 05 1 .250 1 .171
8 1 9
245
8 4 83 6 34 9 05 1 .250
370
385
660 660 700 890
0,002 0,015 0 ,107 0,016 0 ,081 0,018 0,041
0 ,045 0,029 0 ,046 0 ,229 0 ,411 0 ,493 0,089
C
U
0,003 0,003 0,003 0,04 0,04 0,04 0,04
0 ,221 0 ,924 0 ,823 0 ,105 0 ,295 0 ,621 0 ,218
Lampiran 8 (Lanjutan) closin g N o.
K Perusahaan
ode
1 3
T ahun
J Jaya Real Property Tbk
PRT
PS 2
012 2 013 2 014 2 015
1 4
K Kawasan Industri Jababeka Tbk
IJA
E
2 012
PS - 1 2 5 4 1 5 6 8 5 1 9
2 013
E
5
1 31 2 5 4 1 5 6 3 0 1 9
price t-1 950 550 750 670 160 180
AR 0,009 0,004 0,002 0 ,010 0,012 0 ,004
E 0,112 0 ,029 0 ,020 0 ,043 0,069 0,078
E α 0,007 0,007 0,007 0,007 0 ,015 0 ,015
RC 0 ,044 0 ,207 0 ,267 0 ,737 0 ,466 0 ,157 129
2 014 2 015 1 5
L Lippo Cikarang Tbk
PCK
2 012 2 013 2 014 2 015
1 6
L Lippo Karawaci Tbk
PKR
2 012 2 013 2 014 2 015
1 7
M Modernland Realty Tbk
DLN
2 012 2 013 2 014 2 015
1 8
P Plaza Indonesia Realty Tbk
LIN
2 012 2 013
2 0 1 6 5 85 8 49 1 .215 1 .650 5 8 7 2 1 12 2 4 4 2 1 96 5 6 7 0 5 0 1 1
5 2 0 3 70 5 85 8 49 1 .215 2 8 5 8 7 2 1 12 2 4 4 2 1 96 5 6 2 6 5 0
193 295 1.600 2.500 4.875 4.960 450 920 850 1.020 240 610 390 520 1.550 1.620
0 ,017 0 ,005 0 ,095 0 ,089 0 ,110 0 ,081 0 ,041 0 ,011 0 ,022 0,012 0 ,091 0 ,094 0,029 0 ,050 0 ,026 0,010
0 ,078 0,014 0 ,134 0 ,106 0 ,075 0 ,088 0 ,067 0 ,015 0 ,047 0,086 0 ,075 0 ,252 0,359 0 ,027 0 ,015 0,024
0 ,015 0 ,015 0 ,062 0 ,062 0 ,062 0 ,062 0 ,013 0 ,013 0 ,013 0 ,013 0 ,049 0 ,049 0 ,049 0 ,049 0 ,007 0 ,007
0 ,026 0 ,738 0 ,275 0 ,330 0 ,639 1 ,057 0 ,840 0,200 0 ,186 0 ,290 0 ,560 0 ,178 0 ,217 0 ,037 1 ,227 0 ,706 130
2
6 1 9 5
014 2 015
1 1 6 1
1.920 3.750
0 ,041 0 ,017
0 ,026 0 ,009
0 ,007 0 ,007
1 ,306 1 ,103
α 0,005 0,005 0,005 0,005 0,013 0,013 0,013 0,013 0 ,045 0 ,045 0
RC
Lampiran 8 (Lanjutan) closin g N o.
K Perusahaan
ode
1 9
T ahun
P Pudjiati Prestige Tbk
UDP
2 012 2 013 2 014 2 015
2 0
P Pakuwon Jati Tbk
WON
2 012 2 013 2 014 2 015
2 1
R Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
BMS
E PS 7 0 8 6 7 6 8 5 1 6 2 4 3 5 2 0
2 012 2 013 2
E PS - 1
6 43 9
7 4 7 0 8 6 7 6
price t-1 465 500 480 441
9 1 6 2 4 3 5 43
188
6 -
143 91
225 270 515 86
C AR 0 ,002 0 ,028 0,019 0,004 0 ,006 0,017 0 ,024 0,030 0,098 0,004 -
U E 0,009 0 ,032 0,021 0 ,020 0 ,037 0 ,036 0 ,041 0,029 0 ,570 0,343 0
E 0,814 1 ,031 0 ,672 0 ,049 0 ,509 0,113 0 ,908 0 ,584 0,251 0 ,143 131
014
43 2
015 2 2
S Suryamas Dutamakmur Tbk
MDM
20 3
9 1 4
130
7
3
191
9 1 4 5 6 8 6 1 23 5 2
7
190
9 5 4 5 6 8 6 1 23
124
2 012
88
2 013 2 014 2 015 2 3
S Summarecon Agung Tbk
MRA
2 012 2 013 2 014 2 015
1.240 950 780 1.520
0,008 0 ,172 0,014 0 ,018 0 ,015 0 ,034 0 ,012 0,001 0 ,014 0,012
,571 0,330 0,085 0 ,021 0 ,011 0 ,040 0 ,002 0 ,032 0 ,047 0,047
,045 0 ,045 0 ,006 0 ,006 0 ,006 0 ,006 0 ,011 0 ,011 0 ,011 0 ,011
0,093 0,385 0 ,236 0 ,573 0 ,855 0 ,694 0 ,366 0,383 0 ,063 0 ,492
132
Lampiran Hasil Olahan Data SPSS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstan dardized Residual N
92 Mean
Normal Parameters
a,b
00
Std. Deviation Absolut e
Most
,00000
Extreme
Differences
Positiv e Negativ e
,31116 732 ,077
,068
-,077
Test Statistic
,077
Asymp. Sig. (2-tailed)
,200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
127
d. This is a lower bound of the true significance. (Sumber : Olahan data SPSS 22) Coefficients
a
Collinearity Statistics V Model 1 (C onstant)
Tolerance
U
IF
,809
P S
,359
M P
,457
F P
,490
L P
,720
P R
,937
S
1 ,236 2 ,782 2 ,189 2 ,042 1 ,388 1 ,068
a. Dependent Variable: ERC Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients Model
B
(Constant) 1 UP
PF
1,962
PL
152,736
PP
-,588
T Sig. -2,179
,032
,311
,164 1,548
,125
1,777
,213 1,466
,146
4,203
,046 ,467
87,857
,229 1,738
,086
,480
-,138 -1,224
,224
,148
-,036 -,353
,725
2,606
RS
Beta
9,092 ,481
SM
Coefficients
Std. Error
-19,813
a
-,052
,642
a. Dependent Variable: LNRES2 (Sumber : Olahan Data SPSS 22)
b
Model Summary M odel
R Square
R 1
,700 a
,489
Adjuste d R Square ,453
Durbin-Watson 2,254
128
a. Predictors: (Constant), RS, PL, UP, PP, PF, SM b. Dependent Variable: ERC
Descriptive Statistics Minimum N UP
92
27,526320
SM
92
PF
92
,001907
PL
92
,007158
Maximum
Mean
31,352530
Std. Deviation
29,54534685
,690677
,849756971
,40703677
,203303045
,108858
,04666709
,028197369
-,001887
,013410
,00554467
,003721041
-,007396
,303109
,05066900
,049238932
PP
92
RS
92
-3,053636
5,417524
ERC
92
-,814000
1,719000
,80739388
1,717747589
,38545652
,435437721
Valid N (listwise) 92
b
Model Summary
Model 1
R ,700
a
R Square
Adjusted Square
,489
,453
R
Std. Error of the Estimate ,321962447
a. Predictors: (Constant), RS, PL, UP, PP, PF, SM b. Dependent Variable: ERC Sumber : Data SPSS yang Diolah
a
ANOVA Model Regression 1 Resid ual Total
Sum of Squares Df 8,443
Mean Square 6
8,811
85
17,254
91
1,407
F Sig. 13,575
,000
b
,104
a. Dependent Variable: ERC b. Predictors: (Constant), RS, PL, UP, PP, PF, SM
129
Coefficients Unstandardized Coefficients Model (Constant) 1 UP SM PF PL PP RS
b.
B
a
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
S t
-1,539
1,284
-1,199
,054
,044
,106
1,231
,695
,277
,324
2,510
,942
1,771
,061
,532
-22,932
12,960
-,196
-1,769
-,510
,808
-,058
-,632
,179
,020
,707
8,825
ig. , 234 , 222 , 014 , 596 , 080 , 529 , 000
Dependent Variable: ERC
130
131