PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Guna Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: RIZKA PERSIA PASADENA 109082000086
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M
PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
Rizka Persia Pasadena 109082000086
Di Bawah Bimbingan: Pembimbing I
Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 10 April 2013 telah dilaksanakan ujian komprehensif atas mahasiswa: 1. Nama
: Rizka Persia Pasadena
2. Nim
: 109082000086
3. Jurusan
: Akuntansi/Akuntansi Manajemen
4. Judul Skripsi
: Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk memperoleh gelah Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 April 2013
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SRIPSI
Hari ini Selasa, 27 Agustus 2013 telah dilaksanakan ujian skripsi atas mahasiswa:
1. Nama
: Rizka Persia Pasadena
2. Nim
: 109082000086
3. Jurusan
: Akuntansi/Akuntansi Manajemen
4. Judul Skripsi
: Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelah Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 27 Agustus 2013 1. Yulianti, SE., M.Si NIP. 19820318 201101 2 011
2. Hepi Prayudiawan, SE., Ak., M.M NIP. 19720516 200901 1 006
3. Erika Amelia, SE., M.Si NIP. 19771109 200912 2 001
4. Dr. Rini, Ak NIP. 19760315 200501 2 002
5. Fitri Damayanti, SE., M.Si NIP. 19810731 200604 2 003 iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Rizka Persia Pasadena
NIM
: 109082000086
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya: 1.
Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan
2.
Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3.
Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya
4.
Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5.
Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1.
Nama Lengkap
: Rizka Persia Pasadena
2.
Tempat, Tanggal Lahir
: Jombang, 10 Januari 1991
3.
Alamat
: Jl. Merpati Raya No. 27 RT.05/01 Sawah Lama Ciputat Tangerang Selatan 15413
II.
III.
4.
Telepon
: 021-7408443 / 08568094542
5.
Email
:
[email protected]
6.
Ayah
: Pom Sapto Kuncoro
7.
Ibu
: Nurhayati
8.
Anak Ke-, dari
: 1 dari 2 bersaudara
PENDIDIKAN 1.
SD N Airlangga V Surabaya
Tahun 1997-2003
2.
SMP N 6 Surabaya
Tahun 2003-2006
3.
SMA N 86 Jakarta
Tahun 2006-2009
4.
S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah
Tahun 2009-2013
PENGALAMAN ORGANISASI 1.
Anggota Paskibra SMA Negeri 86 Jakarta, 2006-2008
2.
Anggota Theater dan Cinema SMA Negeri 86 Jakarta, 2006-2008
3.
Anggota Modelling SMA Negeri 86 Jakarta, 2006-2008
vi
IV.
SEMINAR DAN WORKSHOP 1.
Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9 September 2009.
2.
Seminar Nasional “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi” dalam acara Insurance Goes to Campus, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 Mei 2010.
3.
Workshop Komputer Akuntansi dengan menggunakan Zahir Accounting Edisis Standar 5.1 oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAS) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, 17 Maret 2012.
4.
Seminar Public Speaking and Effective Presentation Skill bersama Meutya Hafid, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 23 Mei 2013.
vii
ABSTRACT
The Effects of Liquidity, Leverage, Profitability and Firm Size to Dividend Policy on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange
This research aims to analyze and obtain empirical evidence about the effects of liquidity, leverage, profitability and firm size to dividend policy. Independent variables were used liquidity, leverage, profitability and firm size. Dependent variable was used dividend policy. The research population was manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) in period of 2008-2011. Sample was collected by purposive sampling method. Total 124 manufacturing companies were taken as study’s sample. Analysis method of this research used multiple regression. The results of this research showed that liquidity, leverage and firm size did not significantly effect to dividend policy. As for profitability has significantly effect to dividend policy. The determination coefficient result showed 13,8 %. That’s about 13,8 % indicated the ability of the independent variables explained the dependent variable while 86,2 % explained by the other variables. Keywords: Liquidity, Leverage, Profitability, Firm Size, Dividen Policy
viii
ABSTRAK
Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Variabel independen yang digunakan adalah likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Variabel dependen yang digunakan adalah kebijakan dividen. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2011. Sampel yang dikumpulkan menggunakan metode purposive sampling. Total 124 perusahaan ditentukan sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas, leverage dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sementara itu, profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil koefisien determinasi menunjukkan sebesar 13,8 %. Hasil tersebut menandakan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sementara 86,2 % dijelaskan oleh variabel lain. Kata Kunci : Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan Dividen
ix
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang sangat berlimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada: 1.
Kedua orang tua yang paling dan sangat saya cintai yaitu Ayahanda Pom Sapto Kuncoro dan Ibunda Nurhayati yang dengan ikhlas dan penuh kasih sayang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang, bimbingan, nasihat, dukungan serta doa tiada henti kepada penulis.
2.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Ibu Dr. Rini, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama ini.
4.
Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5.
Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang telah Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi. x
6.
Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
7.
Kawan-kawan kelas Akuntansi C angkatan 2009, kalian adalah sahabat terbaik yang telah memberikan pengalaman berharga selama masa kuliah. Semoga tali persahabatan kita tidak akan pernah putus sampai kapanpun.
8.
Kautsar Audytra Muhammad adalah seseorang yang sangat spesial yang telah memberikan perhatian dan support dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kesabaran dan keikhlasannya membimbing dan selalu membantu dalam segala kesulitan.
9.
Sahabat-sahabat yang tergabung dalam “HAPPY” yang terdiri dari Laila Badriyah, Annisa Ayu Fitria, Zahra Septianingsih, Puspo Wardhani dan Silvia Lailiyah dimana kita selalu bersama-sama melakukan segala hal yang menyenangkan dan khususnya menyelesaikan segala tugas selama di perkuliahan. Semoga persahabatan kita tidak berakhir sampai disini dan selalu menjalin silaturahmi diantara kita.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi rasa hormat, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................... i Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................. ii Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ...................................................... iii Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .................................................................. iv Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................... v Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... vi Abstract ............................................................................................................ viii Abstrak ............................................................................................................... ix Kata Pengantar ................................................................................................. x Daftar Isi .......................................................................................................... xii Daftar Tabel ..................................................................................................... xv Daftar Gambar ............................................................................................... xvi Daftar Lampiran ........................................................................................... xvii BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1 B. Perumusan Masalah ...................................................................... 9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 12 A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel ..................................... 12 1. Dividend Signalling Theory ................................................... 12 2. Teori Keagenan (Agency Theory) ............................................ 13 3. Dividen ................................................................................... 14 4. Kebijakan Dividen ................................................................. 18 5. Likuiditas ................................................................................ 23 6. Leverage .................................................................................. 24 7. Profitabilitas ............................................................................. 25 8. Ukuran Perusahaan................................................................... 26 B. Penelitian Sebelumnya ................................................................. 27 C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 35 xii
D. Hipotesis ..................................................................................... 37 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 42 A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 42 B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 42 C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 44 D. Metode Analisis Data ................................................................... 45 1. Statistik Deskriptif .................................................................. 45 2. Analisis Regresi Berganda ........................................................ 45 3. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 46 a. Uji Normalitas ....................................................................... 46 b. Uji Multikolineritas ............................................................... 48 c. Uji Autokorelasi ..................................................................... 49 d. Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 49 4. Uji Hipotesis .............................................................................. 50 a. Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 50 b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) .............................. 51 c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ............ 52 E. Operasional Variabel Penelitian ................................................... 53
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 56 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................... 56 1. Sejarah Bursa Efek Indonesia ................................................... 56 2. Struktur Pasar Modal di Indonesia ........................................... 58 3. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 58 B. Analisis dan Pembahasan ........................................................... 59 1. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................... 60 a. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................. 60 b. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................... 63 1) Uji Normalitas .................................................................. 63 2) Uji Multikolinieritas ......................................................... 65 3) Uji Autokorelasi ............................................................... 66 4) Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 67 xiii
c. Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 69 1) Hasil Uji Adjusted R2 ....................................................... 69 2) Hasil Uji Statistik F .......................................................... 69 3) Hasil Uji Statistik t ........................................................... 70 2. Analisis dan Interpretasi ......................................................... 73 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 80 A. Kesimpulan ................................................................................. 80 B. Implikasi ....................................................................................... 82 C. Saran ........................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 85 LAMPIRAN ..................................................................................................... 89
xiv
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman
2.1.
Tinjauan Penelitian Sebelumnya .............................................................. 30
3.1.
Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson ............................................ 49
3.2.
Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 55
4.1.
Tahapan Seleksi Perusahaan ..................................................................... 59
4.2.
Hasil Uji Statistik Deskriptif ..................................................................... 61
4.3.
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ..............................................64
4.4.
Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................................... 65
4.5.
Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) .................................................. 66
4.6.
Hasil Adjusted R2 .......................................................................................69
4.7.
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ..........................................70
4.8.
Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ........................71
xv
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Halaman
2.1.
Kerangka Berpikir ..................................................................................... 36
4.1
Normal Probability Plot ............................................................................. 63
4.2.
Scatterplot Heteroskedastisitas................................................................... 68
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Halaman
1.
Daftar Sampel dan Perhitungan Data ........................................................ 90
2.
Hasil Output SPSS ....................................................................................96
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kegiatan perekonomian dunia mengalami perkembangan yang pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen dan konsumen menjadi lebih luas (global) yakni tidak hanya terjadi dalam pasar domestik, tetapi juga dalam pasar internasional. Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut berperan serta dalam perdagangan internasional. Pasar modal merupakan salah satu contoh adanya kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih modern dibidang ekonomi. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor. Melalui kegiatan pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasional dan perluasan perusahaan. Salah satu perusahaan yang ada dalam pasar modal ialah perusahaan manufaktur (Suciptayasa, 2013).
1
Pasar modal Indonesia memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari investor yang ingin berinvestasi di pasar modal. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian oleh para investor. Untuk mengurangi kemungkinan risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan, seperti analisis rasio keuangan (Sunarko dan Kartika, 2003:67). Menurut
Ikhsan
(2009:91),
analisis
rasio
keuangan
mengungkapkan hubungan keuangan secara numerik diantara pelaporan dalam laporan keuangan dan menggunakannya untuk membandingkan secara rasional periode saat ini terhadap periode sebelumnya. Analisis rasio dapat membimbing investor membuat keputusan atau pertimbangan tentang apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan bagaimana prospek yang akan dihadapi di masa depan. Sebagian besar aktivitas suatu perusahaan adalah kegiatan investasi. Dalam menginvestasikan sejumlah dana, hal utama yang diharapkan seorang investor adalah adanya keuntungan yang akan diperoleh di masa datang. Untuk itu investor perlu melakukan analisis untuk menentukan dasar yang dapat digunakan dalam menilai kelayakan
2
saham suatu perusahaan untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif investasi (Parica dkk, 2013). Manajer sebagai agen pengelola perusahaan diharapkan mampu menghasilkan keuntungan yang akhirnya dapat dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil atau cenderung naik dari waktu ke waktu karena dengan stabilitas dividen tersebut dapat meningkatkan kepercayaan
terhadap
perusahaan,
sehingga
mengurangi
unsur
ketidakpastian dalam investasi. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividend) lebih diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya ke dalam perusahaan (Ang, 1997). Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan berapa banyak dividen yang harus dibagikan kepada para pemegang saham. Kebijakan ini bermula dari bagaimana perlakuan manajemen terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan yang pada umumnya sebagian dari penghasilan bersih setelah pajak (EAT) dibagikan kepada para investor dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend (laba yang dibagikan) disebut dividend payout ratio (Riyanto, 2001:266).
3
Capital gain merupakan return yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual dari transaksi saham yang dilakukan investor, sedangkan dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan untuk pemegang saham perusahaan tersebut. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan. Kebijakan dividen tersebut merupakan kebijakan yang melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan keduanya saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham dengan dividennya dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya (Arilaha, 2009). Berdasarkan teori keagenan, diketahui bahwa kepentingan manajer selaku pengelola perusahaan akan dapat berbeda dengan kepentingan para pemegang saham, sehingga akan dapat menimbulkan biaya agensi. Masalah keagenan yang terjadi disebabkan adanya kemungkinan manajemen bertindak tidak sesuai dengan keinginan principal, karena manajemen berkeinginan untuk meningkatkan kemakmurannya. Selain itu manajemen juga dapat memilih struktur modal perusahaan, struktur kepemilikan dan kebijakan dividen yang dapat menurunkan biaya keagenan (agency cost) yang terjadi dalam konflik kepentingan tersebut. Sehingga seringkali pembahasan mengenai dividen mengacu pada kerangka teori keagenan (Chasanah, 2008).
4
Menurut
Rodoni
dan
Ali
(2010:123)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pembayaran dividen adalah likuiditas, leverage, dan profitabilitas. Bertitik tolak dari faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen dapat diidentifikasi sebagai berikut: Likuiditas (X1), Leverage (X2), Profitabilitas (X3), dan Ukuran Perusahaan (X4). Sedangkan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel dependen (Y) yang merupakan persentase dividen sebagai tujuan yang diharapkan investor. Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan menguntungkan pihak investasi, namun bagi pihak perusahaan akan memperlemah internal financial, karena memperkecil laba ditahan. Dan sebaliknya, dividend payout ratio semakin kecil maka akan merugikan para pemegang saham (investor) namun internal financial perusahaan semakin kuat (Parica dkk, 2013). Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Sehingga tinggi rendahnya likuiditas perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan (Kasmir, 2009:129).
5
Leverage mencerminkan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang (Rodoni dan Ali, 2010:123). Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri. Menurut Hanafi dan Halim (2005:85) rasio profitabilitas sangat bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan karena dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kontribusi keuntungan perusahaan dalam jangka pendek atau jangka panjang. Oleh karena itu dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Pada kasus PT. Krakatau Steel Tbk tahun 2012 tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham akibat kerugian yang dideritanya hingga mencapai minus US$ 20 juta dikarenakan perubahan standar akuntansi dan adanya pabrik yang terbakar pada April 2012. Menurut
Handayani
dan
Hadinugroho
(2009:66)
ukuran
perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan, suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses mudah menuju pasar modal. Kemudahan ini cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki
6
dividend payout ratio lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Jadi semakin besar ukuran perusahaan maka dividen yang dibagikan juga semakin besar. Terdapat beberapa penelitian yang melakukan kajian mengenai hubungan maupun pengaruh dari likuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Namun, masing-masing terdapat perbedaan dari hasil penemuannya. Variabel
likuiditas (current ratio) dinyatakan berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada penelitian Parica, dkk (2013) dan Karami (2013) namun kontradiktif dengan hasil penelitian Lopolusi (2013) dimana current ratio tidak berpengaruh signifikan. Variabel leverage (debt to equity ratio) dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada penelitian Karami (2013) dan Asif et.al (2011), namun kontradiktif dengan hasil penelitian Arilaha (2009) dimana leverage (debt to equity ratio) tidak berpengaruh signifikan. Variabel
profitabilitas
(return
on
investment)
dinyatakan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada penelitian Parica, dkk (2013) dan Arilaha (2009), namun kontradiktif dengan hasil penelitian Sulistiyowati, dkk (2010) yang
7
menyatakan bahwa profitabilitas (return on investment) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio). Variabel ukuran perusahaan (size) dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada penelitian Handayani dan Hadinugroho (2009). Namun, kontradiktif dengan hasil penelitian Chasanah (2008) menyatakan bahwa ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio). Penelitian ini bertujuan melakukan kajian empiris terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah dijelaskan, variabel-variabel tersebut belum memberikan hasil yang konsisten sehingga perlu diuji kembali. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas maka judul yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
8
B. Perumusan Masalah Mengacu pada latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen ? 2. Bagaimana pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen ? 3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen ? 4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen ? 5. Bagaimana pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama (simultan) terhadap kebijakan dividen ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas adapun tujuan dan manfaat penelitian, yaitu: 1. Tujuan Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini, sebagai berikut: a. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen. b. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen. c. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen.
9
d. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. e. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama (simultan). 2. Manfaat Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Secara terperinci manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan pembayaran dividen. Perhitungan kuantitatif diharapkan dapat menunjukan hubungan atau pengaruh antara likuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Diharapkan dapat membantu manajer keuangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang dibayarkan terutama dalam bentuk dividen kas (tunai). b. Bagi akademisi penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai rasio-rasio keuangan yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen, sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam serta sebagai dasar penelitian selanjutnya tentang kebijakan dividen.
10
c. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal khususnya instrument saham. Dengan menganalisis rasio-rasio keuangan yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen diharapkan investor dapat melakukan prediksi pendapatan dividen kas yang akan diterima oleh pemegang saham.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil 1. Dividend Signalling Theory Teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam kebijakan dividen adalah teori signalling. Teori signalling dikembangkan untuk memperhitungkan kenyataan bahwa orang dalam (insider) perusahaan pada umumnya memiliki informasi yang lebih baik dan lebih cepat berkaitan dengan kondisi terbaru dari perusahaan, serta prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan dengan investor luar. Dividend Signalling Theory pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya pada tahun 1979 dalam Pramastuti (2007:8). Teori ini mendasari dugaan bahwa perubahan cash dividend mempunyai kandungan informasi yang mengakibatkan munculnya reaksi harga saham. Teori ini menjelaskan bahwa informasi tentang cash dividend yang dibayarkan dianggap investor sebagai sinyal prospek perusahaan di masa mendatang. Adanya anggapan ini disebabkan terjadinya asymmetric information antara manajer dan investor, sehingga para investor menggunakan
kebijakan
dividen
sebagai
sinyal
tentang prospek
perusahaan. Apabila terjadi peningkatan dividen akan dianggap sebagai 12
sinyal positif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang baik, sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang positif. Sebaliknya, jika terjadi penurunan dividen akan dianggap sebagai sinyal negatif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang tidak begitu baik, sehingga menimbulkan harga saham yang negatif (Pramastuti, 2007:8). 2. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan Wiliam H. Meckling (1976:305), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang dalam pengambilan keputusan kepada agent tersebut. Dalam prakteknya manajer sebagai pengelola perusahaan tentunya mengetahui lebih banyak informasi internal dan prospek perusahaan di waktu mendatang dibandingkan pemilik modal atau pemegang saham. Sehingga sebagai pengelola, manajer memiliki kewajiban memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Para pemegang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasaan dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan dan pembatasaan terhadap keputusan yang dapat diambil 13
manajemen. Kegiatan pengawasaan tentu saja membutuhkan biaya yang disebut dengan biaya agensi. Biaya agensi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual perusahaan dengan kreditor dan pemegang saham (Chasanah, 2008). 3. Dividen a. Pengertian dividen Terdapat beberapa penjelasan mengenai pengertian dividen pada beberapa literatur adalah sebagai berikut: Stice et. al (2005) mengartikan dividen sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Ross (1977) mendefinisikan dividen sebagai pembayaran kepada pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun tunai. Artinya hanya perusahaan yang membukukan keuntungan dapat membagikan dividen karena dividen diambil dari keuntungan perusahaan. Definisi dividen pada beberapa literatur di atas pada dasarnya memiliki inti yang sama yaitu bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
14
Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:379), laba ditahan merupakan pendapatan yang tidak dibagikan sebagai dividen karena merupakan bentuk pembiayaan intern. Artinya, hanya perusahaan yang membukukan laba yang dapat membagikan dividen karena dividen diambil dari keutungan perusahaan. Dividen dapat berupa uang tunai maupun saham. Keputusan dividen dapat mempengaruhi secara signifikan kebutuhan pembiayaan eksternal perusahaan. Dengan kata lain, jika perusahaan membutuhkan pembiayaan, maka semakin besar dividen tunai yang dibayarkan, semakin besar jumlah pembiayaan yang harus diperoleh dari eksternal melalui pinjaman atau melalui penjualan saham biasa atau saham preferen. b. Jenis-jenis Dividen Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:379), terdapat 4 jenis dividen, yaitu: 1) Dividen tunai (kas) Dividen tunai ini dibagikan oleh perusahaan dalam bentuk uang tunai. Adapun pengertian dividen tunai adalah sumber dari arus kas untuk pemegang saham yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang.
15
2) Dividen saham Dividen saham adalah pembayaran dividen dalam bentuk saham. Seringkali dividen saham ini digunakan sebagai pengganti dari dividen tunai. Brigham dan Houston (2001:95) menyatakan bahwa dividen saham serupa dengan pemecahan dalam hal kesamaan “membagi ekuitas menjadi bagian yang lebih kecil” tanpa mempengaruhi posisi fundamental dari pemegang saham. Dengan kata lain, stock dividend atau dividen saham tidak lebih dari penyusunan kembali modal perusahaan (rekapitalisasi perusahaan), sedangkan proporsi kepemilikan tidak berubah. 3) Property dividend Dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat-surat berharga. 4) Liquiditing dividend Dividen yang diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan. Dividen yang dibagikan adalah selisih nilai
realisasi
aset
perusahaan
dikurangi
dengan
semua
kewajibannya.
16
c. Prosedur Pembayaran Dividen Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:382), dalam pembayaran dividen terdapat beberapa tahapan atau prosedur yaitu: 1) Tanggal pengumuman (date of declaration) Tanggal pengumuman merupakan tanggal keputusan untuk membagikan dividen pada RUPS, atau tanggal pada saat direksi perusahaan mengumumkan rencana pembayaran dividen. 2) Cum-dividend date Cum-dividend date merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen. 3) Tanggal pencatatan pemegang saham (date of record) Date of record adalah tanggal dimana pemiik saham ditentukan, sehingga dapat diketahui kepada siapa dividen dibagikan. Pemegang saham yang mencatatkan dirinya pada tanggal ini adalah pemegang saham yang memperoleh dividen pada tanggal pembayaran. 4) Tanggal pemisahan dividen (ex-dividend date) Sebelum tanggal pencatatan, perusahaan sudah harus diberitahukan apabila terjadi transaksi jual beli atas saham tersebut. Oleh sebab itu, pada bursa internasional disepakati adanya exdividend date yaitu 3 hari sebelum tanggal pencatatan (date of record). Setelah 17
pencatatan, saham tersebut tidak lagi memliki hak atas dividen pada tanggal pembayaran. 5) Tanggal pembayaran (date of payment) Pada tanggal ini, dividen dibayarkan kepada para pemegang saham. Setelah memegang dividen, kas didebet dan piutang dieliminasi. Pembayaran dividen akan dikenakan pemotongan pajak penghasilan. 4. Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan rencana tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen. Kebijakan dividen harus diformulasikan untuk dua dasar tujuan dengan memperhatikan maksimalisasi kekayaan dari pemilik perusahaan dan pembiayaan yang cukup. Kedua tujuan tersebut saling berhubungan dan harus memenuhi berbagai faktor hukum, perjanjian, internal, pertumbuhan, hubungan dengan pemilik, hubungan dengan pasar yang membatasi alternatif kebijakan (Sundjaja dan Barlin, 2010:388).
18
a. Teori kebijakan dividen Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu: 1) Dividend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti pendapat Modigliani dan Miller (MM) yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan. 2) Bird in the hand Theory. Menurut Gordon dan Litner (1956), tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian dividen dikurangi karena investor lebih yakin terhadap penerimaan dividen daripada kenaikan nilai modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat Gordon dan Litner (1956) oleh MM diberi nama bird in the hand fallacy. Gordon dan Litner beranggapan investor memandang bahwa satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara. Namun, MM berpendapat bahwa tidak semua investor berkepentingan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama dengan memiliki resiko yang sama, oleh sebab itu tingkat 19
resiko pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan oleh DPR tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi baru. 3) Tax preference theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. b. Macam-macam kebijakan dividen menurut Sundjaja dan Barlin (2010:388), yaitu: 1) Kebijakan Dividen Rasio Pembayaran Konstan Kebijakan ini didasarkan dengan persentase tertentu dari pendapatan. Dimana rasio pembayaran dividen adalah persentase dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk tunai, dihitung dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per saham. Masalah dengan kebijakan ini adalah jika pendapatan perusahaan turun atau rugi pada suatu periode tertentu, maka dividen menjadi rendah atau tidak ada. Karena dividen merupakan indikator dari kondisi perusahaan yang akan datang maka mungkin dapat berdampak buruk terhadap harga saham.
20
2) Kebijakan Dividen Teratur Kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dividen dengan rupiah yang tetap dalam setiap periode. Kebijakan yang teratur seringkali
digunakan dalam memakai
target
rasio
pembayaran dividen. Dimana target rasio pembayaran dividen adalah kebijakan dimana perusahaan mencoba membayar dividen dalam persentase tertentu seperti dividen yang dinyatakan dalam rupiah serta disesuaikan terhadap target pembayaran yang membuktikan terjadinya peningkatan hasil. 3) Kebijakan Dividen Rendah Teratur dan Ditambah Ekstra Kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen rendah yang teratur, ditambah dengan dividen ekstra jika ada jaminan pendapatan. Jika pendapatannya lebih tinggi dari biasanya pada periode tertentu, perusahaan boleh membayar tambahan dividen yang disebut dividen ekstra. c. Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) faktor-faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen suatu perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Posisi likuiditas, yaitu apabila laba yang ditahan diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap, seperti mesin dan peralatan, bahan dan persediaan dan barang-barang lainnya, maka hal tersebut dapat menunjukkan posisi likuiditas perusahaan yang rendah dan terdapat
21
kemungkinan
perusahaan
tidak
mampu
lagi
membayarkan
dividennya. 2) Profitabilitas, adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk
dividen. Faktor profitabilitas
juga
berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan
apabila
perusahaan
memperoleh
keuntungan.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. 3) Leverage, faktor ini mencerminkan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya. Dan semakin rendah rasio ini akan menunjukkan semakin tingginya kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya.
22
d. Dividend Payout Ratio (DPR) Pengukuran kebijakan dividen yang diproksi oleh dividend payout ratio. Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan menguntungkan pihak investasi, tetapi pada pihak perusahaan akan memperlemah internal financial, karena memperkecil laba ditahan. Namun sebaliknya dividend payout ratio semakin kecil akan merugikan para pemegang saham (investor) tetapi internal financial perusahaan semakin kuat (Parica dkk, 2013). Rumusnya: Persaham DividendDividen Per Share Dividend Payout Ratio (DPR) = Laba Persaham
5. Likuiditas Menurut menyebutkan
Fred bahwa
Weston rasio
dalam likuiditas
Kasmir
(2009:129)
merupakan
rasio
yang yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Posisi likuiditas perusahaan pada kemampuannya pembayaran dividen sangat berpengaruh menurut Keown et. al (2001:621) karena dividen dibayarkan dengan kas dan tidak dengan laba ditahan, perusahaan harus memiliki kas tersedia untuk pembayaran dividen.
23
Penelitian ini memproksikan likuiditas perusahaan dengan current ratio. Dalam Kasmir (2009:134) current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aset lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang dijanjikan. Dengan kata lain ada pengaruh antara current ratio terhadap pembayaran dividen. Rumus: Aset Lancar Current Ratio (CR) = Kewajiban Lancar
6. Leverage Menurut Kasmir (2009:158) leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan seluruh kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang). Jenis rasio hutang (leverage ratio) dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio. Debt to equity ratio merupakan 24
rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas sebagai berikut:
Total Kewajiban Debt to Equity Ratio (DER) = Total Ekuitas
7. Profitabilitas Dalam Kasmir (2009:162), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan yaitu Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase perusahaan untuk menghasilkan laba dari aset yang digunakan dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini dianggap semakin baik kemajuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
25
Rumusnya sebagai berikut:
Laba Setelah Pajak Return On Investment (ROI) =
x 100% Total Aset
8. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan ditentukan oleh total aset. Besar kecilnya perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi. Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen besar kepada pemegang saham. Sementara perusahaan yang baru dan masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal sehinnga kemampuannya untuk mendapatkan modal dan memperoleh pinjaman dari pasar modal juga terbatas. Oleh karena itu maka mereka cenderung untuk menahan labanya guna membiayai operasinya, dan ini berarti dividen yang akan diterima oleh pemegang saham akan semakin kecil (Handayani dan Hadinugroho, 2009:66). Usia perusahaan dapat menjelaskan adanya pola life cycle pembayaran dividen pada setiap perusahaan. Dimana ketika sebuah perusahaan masih muda, perusahaan tersebut cenderung akan membagikan dividen dalam jumlah yang lebih kecil namun ketika perusahaan sudah mencapai tahap dewasa maka dividen yang dibayarkan akan meningkat. 26
Usia perusahaan diukur berdasarkan pada usia sejak berdiri hingga data tahun laporan keuangan yang digunakan dalam analisis (Sulistiyowati dkk, 2010). Penelitian ini menggunakan proksi size yaitu log natural dari total aset. Tujuan total aset diukur dengan menggunakan log natural agar angka pada size tidak memiliki angka yang terlalu jauh dengan angka-angka pada variabel lain. Ukuran Perusahaan (size) = Ln (total aset)
B. Penelitian Sebelumnya Penelitian
mengenai
“Pengaruh
Likuiditas
(X1),
Leverage
(X2),
Profitabilitas (X3) dan Ukuran Perusahaan (X4) terhadap Kebijakan Dividen (Y)” ini menggunakan beberapa acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh: Penelitian mengenai kebijakan dividen sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyowati dkk (2010) yang melakukan penelitian di BEJ dengan sampel 37 perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) tahun 2006-2008 yang membuktikan bahwa semua variabel yng diteliti yaitu profitabilitas, leverage, dan growth tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.
27
Sedangkan Parica, dkk (2013) dengan 17 perusahaan automotive and allied product yang ada di Indonesia dan terdaftar di BEI tahun 2007-2010, menemukan bahwa semua variabel yang diteliti yaitu laba bersih, arus kas operasi, likuiditas, dan profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Lopolusi (2013) dengan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011, menemukan bahwa variabel profitabilitas, likuiditas, hutang (leverage), pertumbuhan (growth), dan free cash flow berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan ukuran badan usaha berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. Penelitian lainnya dilakukan oleh Karami (2013) dengan sampel 45 perusahaan yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange of LQ45 in 20082010, membuktikan bahwa leverage berpengaruh signifikan negatif dan likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan dividen. Asif et. al (2011) berdasarkan data 403 perusahaan yang ada di Pakistan dan terdaftar pada periode 2007-2008, menemukan bahwa variabel leverage mepunyai pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kebijakan dividen. Handayani dan Hadinugroho (2009) dengan sampel 43 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2001-2005. Hasil penelitiannya adalah Kebijakan hutang, ROA, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan, Chasanah (2008) melakukan penelitian pada 40 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
28
Indonesia tahun 2004-2006 yang menyatakan bahwa debt to total asset, cash ratio, dan ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Sedangkan ROA dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Arilaha (2009) melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007. Hasil penelitiannya adalah Profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sedangkan likuiditas dan leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
29
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya “Pengaruh Likuiditas (Current Ratio/X1), Leverage (Debt to Equity Ratio/X2), Profitabilitas (Return On Investment/X3), dan Ukuran Perusahaan (Size/X4) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/Y) No 1.
2.
Peneliti dan Judul (Tahun) Lalu Candra Karami (2013) “The Influence of Leverage and Liquidity on Dividend Policy (Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange of LQ45 in 2008-2010)” Aasia Asif et. al
Metodologi - Jenis data: data sekunder
X2
√
√
X3
X4
Y
Hasil
√
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
leverage berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kebijakan dividen sedangkan variabel likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan dividen.
- Responden: 45 perusahaan yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange of LQ45 in 2008-2010 - Analisis data: regresi linier berganda
- Jenis data: data sekunder
(2011)
“Impact of financial leverage on dividend policy: Empirical evidence from Karachi Stock Exchange-listed companies ”
X1
- Responden: 403 perusahaan yang ada di Pakistan dan terdaftar pada periode 2007-2008 - Analisis data: regresi linier berganda
√
√
Hasil dari penelitian ini menunjukkan leverage memiliki pengaruh negatif pada jumlah dividen dibayarkan. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan biaya tetap yang tinggi akan membayarkan dividen yang lebih rendah untuk menghindari biaya eksternal.
Bersambung ke halaman selanjutnya 30
Tabel 2.1 (Lanjutan) No 3.
Peneliti dan Judul (Tahun) Indah Sulistiyowati, dkk (2010) ” Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth Terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening ”
Metodologi - Jenis data: data sekunder - Responden: 37 perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) tahun 2006-2008 - Analisis data: path analysis dan regresi linier berganda
X1
X2
X3
√
√
X4
Y
Hasil
√
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen dan variabel kontrol yang secara statistik berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Begitu pula dengan pengujian path analysis yang menyatakan bahwa profitabilitas, leverage, dan growth tidak mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel intervening.
- Variabel lain: Growth dan Good Corporate Governance (X) Bersambung ke halaman selanjutnya
31
Tabel 2.1 (Lanjutan) No 4.
Peneliti dan Judul (Tahun) Ita Lopolusi
Metodologi - Jenis data: data sekunder
X1
X2
X3
X4
Y
Hasil
√
√
√
√
√
Hasil penelitian secara parsial, profitabilitas, likuiditas, hutang (leverage), pertumbuhan (growth), dan free cash flow tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.
√
Hasil pengujian hipotesis Variabel laba bersih, arus kas operasi , likuiditas (CR) dan profitabilitas (ROI) berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR).
(2013) “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di PT Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011”
5.
Roni Parica HR., dkk (2013) ” Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI”
- Responden: perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007- 2011 - Analisis data: regresi linier berganda - Variabel lain: Growth dan Free Cash Flow (X) - Jenis data: data sekunder - Responden: 17 perusahaan automotive and allied product yang ada di Indonesia dan terdaftar di BEI tahun 2007-2010
√
√
- Analisis data: regresi linier berganda - Variabel lain: Laba Bersih, Arus Kas Operasi (X) Bersambung ke halaman selanjutnya 32
Tabel 2.1 (Lanjutan) No 6.
Peneliti dan Judul (Tahun) Amalia Nur Chasanah (2008) “Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia”
Metodologi
X1
X2
- Jenis data: data sekunder
X3
X4
Y
Hasil
√
√
√
√
√
√
Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel ROA dan kepemilikan institusional terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel debt to total asset, cash ratio, Growth, dan ukuran perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan hutang, ROA, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen, sedangkan kepemilikan manjerial secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.
- Responden: 40 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006. - Analisis data: regresi linier berganda - Variabel lain: Kepemilikan Institusional dan Growth (X)
7.
Dwi R. Handayani dan Bambang Hadinugroho (2009) “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen”
- Jenis data: data sekunder - Responden: 43 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2001-2005 - Analisis data: regresi linier berganda - Variabel lain: Kepemilikan Manajerial (X)
√
Bersambung ke halaman selanjutnya 33
Tabel 2.1 (Lanjutan) No 8.
Peneliti dan Judul (Tahun) Muhammad Asril Arilaha (2009) “Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Terhadap Kebijakan Dividen”
Metodologi - Jenis data: data sekunder - Responden: perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007 - Analisis data: regresi linier berganda
X1
X2
X3
√
√
√
X4
Y
Hasil
√
Hasil penelitian menemukan bahwa free cash flow, leverage dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.
- Variabel lain: Free Cash Flow (X) Sumber: data dari berbagai referensi
34
C. Kerangka Berpikir Penelitian ini mengenai pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Penentuan besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan tergantung dari kebijakan dividen dari masingmasing perusahaan dan juga tergantung dari besarnya keuntungan dan jumlah saham yang beredar di masyarakat. Penentuan kebijakan dividen harus diperhatikan pada suatu perusahaan yang membagikan dividen karena karakter pemegang saham dengan berbagai alasan yang berbeda dapat mempengaruhi kebijakan dividen, ada pemegang saham yang menginginkan dividen yang rendah karena alasan pajak untuk dividen yang terlalu besar dibandingkan capital gain, dan juga ada pemegang saham yang mengharapkan dividen yang besar atau minimal relatif stabil dari tahun ke tahun. Terdapat beberapa variabel yang ingin diteliti oleh peneliti karena diindikasikan mempengaruhi kebijakan dividen. Diantaranya: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan Size yang dalam hal ini menjadi variabel independen dan kebijakan dividen yang akan menjadi variabel yang dipengaruhi atau dependen. Penelitian ini mengambil perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2008-2011. Dalam menentukan sampel pada penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih secara cermat dengan karakteristik populasi yang dicari oleh peneliti sehingga relevan dengan rancangan penelitian yang diharapkan. Jenis data
35
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dapat diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Kerangka berfikir dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengaruh Likuiditas (CR), Leverage (DER), Profitabilitas (ROI), Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 - 2011
-
Dividend Signalling Theory Teori Keagenan (Agency Theory)
Variabel Independen (X) -
Variabel Dependen (Y)
Current Ratio (X1) Debt to Equity Ratio (X2) Return On Investment (X3) Size (X4)
Kebijakan Dividen
Statistik Deskriptif
Uji Asumsi Klasik : - Uji Multikolinearitas - Uji Normalitas - Uji Heteroskedastisitas - Uji Autokorelasi
Uji Regresi Berganda
-
Uji Hipotesis : Uji Simultan dengan F-test Uji Parsial dengan T-test
Hasil Penelitian dan Pembahasan
36 Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran
D. Hipotesis Menurut Sugiyono (2009:93) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris. Berdasarkan uraian dan hasil temuan penelitian terdahulu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Likuiditas (Current Ratio/CR) dan Kebijakan Dividend (Dividend Payout Ratio/DPR) Menurut Keown et. al (2001:621) likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban
jangka
pendeknya.
Posisi
likuiditas
perusahaan
pada
kemampuan pembayaran dividen sangat berpengaruh karena dividen dibayarkan dengan kas dan tidak dengan laba ditahan, perusahaan harus memiliki kas tersedia untuk pembayaran dividen. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran dividen lebih baik pula. Likuiditas perusahaan dapat diukur melalui rasio keuangan seperti: current ratio, quick ratio dan cash ratio. Likuiditas perusahaan diasumsikan dalam penelitian ini mampu menjadi alat prediksi 37
tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor. Current ratio seringkali dijadikan sebagai ukuran likuiditas, termasuk dalam persyaratan kontrak kredit. Hasil penelitian Karami (2013) dan Parica, dkk (2013) menunjukkan bahwa likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen karena ketersediaan aset menunjukkan tingkat pembayaran dividen sehingga posisi current ratio merupakan variabel penting yang dipertimbangkan oleh manajemen ketika memutuskan suatu kebijakan dividen. Semakin tinggi current ratio, maka semakin mudah bagi pemegang saham untuk mendapatkan dividen dalam bentuk tunai. Ha1: Likuiditas yang diproksi oleh current ratio berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
2. Leverage (Debt to Equity Ratio/DER) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) Menurut Suharli dalam Arilaha (2009) perusahaan yang leverage operasi atau keuangannya tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Struktur permodalan yang lebih tinggi dimiliki oleh hutang menyebabkan pihak manjemen akan memprioritaskan pelunasan kewajiban terlebih dahulu sebelum membagikan dividen. Perusahaan yang memiliki rasio hutang lebih besar akan membagikan dividen lebih kecil karena laba yang diperoleh digunakan untuk melunasi kewajiban. Hutang jangka panjang diikat oleh sebuah perjanjian hutang untuk melindungi kepentingan
38
kreditor. Kreditor biasanya membatasi pembayaran dividen, pembelian saham beredar, dan penambahan hutang untuk menjamin pembayaran pokok hutang dan bunga. Untuk itu semakin tinggi rasio hutang maka semakin ketatnya perusahaan terhadap perjanjian hutang. Hasil penelitian Karami (2013) dan Asif et. al (2011) menyatakan bahwa rasio hutang dengan modal (debt to equity ratio) memiliki hubungan yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Ha2: Leverage yang diproksi oleh debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
3. Profitabilitas (Return On Investment/ROI) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benarbenar akan diterima dalam bentuk dividen. Faktor profitabilitas juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi
39
kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Penelitian Arilaha (2009) dan Parica, dkk (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen karena profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan dividen akan dibagi apabila perusahaan tersebut memperoleh laba. Dari laba setelah pajak tersebut sebagian dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham dan sebagian lain ditahan di perusahaan (laba ditahan). Jika laba yang diperoleh kecil, maka dividen yang akan dibagikan juga kecil. Ha3: Profitabilitas yang diproksi oleh return on investment berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
4. Ukuran Perusahaan (Size) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) Hasil penelitian Handayani dan Hadinugroho (2009) menunjukkan bahwa size berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen karena Perusahaan yang memiliki ukuran yang besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen dengan jumlah besar kepada pemegang saham. sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal, sehingga semakin besar ukuran perusahaan semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam
40
jumlah yang lebih besar terutama dari hutang. Ukuran perusahaan merupakan simbol ukuran perusahaan yang berhubungan dengan peluang dan kemampuan untuk masuk ke pasar modal dan jenis pembiayaan eksternal lainnya yang menunjukkan kemampuan meminjam. Hal ini menunjukkaan hubungan, bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula dividen yang akan dibagikan. Ha4: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti yaitu berupa laporan keuangan. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 - 2011. B. Metode Penentuan Sampel Pemilihan sampel diseleksi secara purposive sampling dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Teknik purposive sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel non probabilitas dimana teknik pemilihan secara tidak acak yang informasinya diperoleh berdasarkan pertimbangan tertentu dan umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002:131). Penelitian ini mengambil sampel dengan kriteria perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama empat tahun 42
berturut-turut periode 2008-2011. Dengan demikian, pertimbangan atau kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini, yaitu : 1. Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah menyampaikan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan per 31 Desember secara rutin selama empat tahun sesuai dengan periode penelitian yang diperlukan, yaitu 2008, 2009, 2010, dan 2011. 2. Perusahaan yang menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan informasi yang diperlukan, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan Dividend Payout Ratio (DPR). 3. Perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen kas selama empat tahun penelitian yaitu 2008, 2009, 2010, 2011. Pertimbangan-pertimbangan di atas dibuat untuk menghasilkan sampel yang dapat mewakili kondisi populasi yang sebenarnya. Selain itu, pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda sehingga seluruh data harus diuji dengan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk menghasilkan model regresi yang baik. Untuk menghindari kesalahan dalam pengujian asumsi klasik maka jumlah sampel yang digunakan harus bebas dari bias.
43
C. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data guna melengkapi penelitian ini, maka penulis melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut: 1. Jenis Data Untuk keperluan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari laporan keuangan dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keuntungan data sekunder ialah sudah tersedia, ekonomis, dan cepat didapat sedangkan kelemahannya ialah tidak dapat menjawab secara keseluruhan masalah yang sedang diteliti dan kurang akurasi karena data dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan tertentu dengan metode yang tidak diketahui (Sarwono dan Suhayati, 2010:69). 2. Sumber Data Sumber data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian 2008-2011. Selain itu data diperoleh melalui fact book, dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Dan melalui kepustakaan dengan membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah dan literatur-literatur dari kepustakaan yang erat hubungannya dengan objek penelitian.
44
D. Metode Analisis Data Dalam upaya mengolah data serta menarik kesimpulan maka peneliti menggunakan program SPSS version 21.00 for windows. Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh current ratio (X1), debt equity ratio (X2), return on investment (X3), size (X4) terhadap dividend payout ratio (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian serta memperhatikan sifat-sifat data yang dikumpulkan, maka analisis data dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang variabel-variabel penelitian yang diamati. Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu current ratio, debt equity ratio, return on investment, size dan variabel terikatnya yaitu dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Ghozali, 2012:86). 2. Analisis Regresi Berganda Menurut Gujarati dalam Ghozali (2012:95) analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.
45
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap kebijakan dividen, maka digunakan alat teknik regresi linier berganda yang dimasukkan variabel independen dan dependen ke dalam model persamaan regresi, sebagai berikut: DPR = α0 + α1CR + α2DER + α3ROI + α4SIZE + ε Keterangan : DPR
= Kebijakan Dividen
α0
= Konstanta
α1CR
= Likuiditas
α2DER
= Leverage
α3RO
= Profitabilitas
α4SIZE
= Ukuran Perusahaan
ε
= Error term
3. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik
bertujuan untuk menghasilkan model regresi
yang baik. Untuk menghindari kesalahan dalam pengujian asumsi klasik maka jumlah sampel yang digunakan harus bebas dari bias (Ghozali, 2012: 160). Uji asumsi klasik terdiri dari: a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi 46
normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik, yaitu: 1) Analisis Grafik Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Normalitas
dapat
dideteksi
dengan
melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2012:163): a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
47
2) Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik akan menyesatkan apabila tidak berhati-hati secara visual terlihat normal, namun secara statistik bisa sebaliknya. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis (Ghozali, 2012:164), yaitu: H0: Data residual berdistribusi normal Ha: Data residual tidak berdistribusi normal Dengan melihat angka probabilitas dengan ketentuan, probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, sedangkan probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. b. Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2012:105) menyatakan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dengan melihat nilai tolerance > 0,10 dan lawannya nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10 berarti data tidak ada masalah multikolinearitas.
48
c. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2012:110) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston (DW Test). Tabel 3.1 Pengambilan Keputusan Autokorelasi
Hipotesis Nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif maupun negatif Sumber: (Ghozali, 2012:110)
Keputusan Tolak Tanpa keputusan Tolak Tanpa keputusan
Jika 0 < d < dl dl ≤ d ≤ du 4 - dl < d < 4 4 - du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ditolak
du < d < 4 – du
d. Uji Heteroskedastisitas Uji yang bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Homoskedastisitas adalah kesamaan varians dari residual. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Ghozali, 2012:139). 49
Dasar analisis: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
menyempit),
teratur
(bergelombang,
maka
mengindikasikan
melebar telah
kemudian terjadi
heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Hipotesis Langkah selanjutnya adalah teknik pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap kebijakan dividen dengan Uji Statistik F dan Uji Statistik t. a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012:97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
50
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap
variabel
dependen.
Oleh
karena
itu
penelitian
ini
menggunakan Adjusted R2. Dengan menggunakan nilai Adjusted R2, dapat dievaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R2 dapat naik maupun turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan, nilai Adjusted R2 dapat bernilai negatif walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapatkan nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol (Ghozali, 2012:97-98). b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2012:98).
51
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012:98). Pengambilan keputusan pada uji statistik F dan uji statistik t dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikannya pada taraf kepercayaan 0,05. Jika nilai signifikannya
0,05 maka variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai signifikannya < 0,05 maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
52
E. Operasional Variabel Penelitian Konsep dasar dari definisi mendapatkan
data
yang
operasional akan
mencakup pengertian
dianalisis
dengan
tujuan
untuk untuk
mengoperasionalkan konsep-konsep penelitian menjadi variabel penelitian serta cara pengukurannya. Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Independen (X) a. Current Ratio (X1) Current Ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Aset lancar Current Ratio (CR) = Kewajiban lancar b. Debt Equity Ratio (X2) Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai total hutang dengan total ekuitas. Total kewajiban Debt to Equity Ratio (DER) = Total ekuitas
53
c. Return On Investment (X3) Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase perusahaan untuk menghasilkan laba dari aset yang digunakan dari setiap penjualan. Laba setelah pajak Return On Investment (ROI) =
x 100% Total aset
d. Ukuran Perusahaan (X4) Proksi ukuran perusahaan dapat menggunakan natural log total aset. Nilai buku aset total adalah nilai aset total yang tercatat dalam neraca tahun t. Ukuran Perusahaan (Size) = Ln (total aset)
2. Variabel Dependen (Y) a. Dividend Payout Ratio Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan sebagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada para pemeang saham. Dividend Payout Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut : Dividen Persaham Dividend Payout Ratio (DPR) = Laba Persaham
54
Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel
Likuiditas
Pengukuran Variabel
Current Ratio =
Skala Pengukuran Rasio
Aset Lancar Kewajiban Lancar
Leverage
Debt to Equity Ratio
Rasio
= Total Kewajiban Total Ekuitas
Profitabilitas
Return Of Investment
Rasio
= Laba Setelah Pajak Total Aset
Ukuran Perusahaan
Size
Rasio
= Ln (total aset) Kebijakan Dividen
Dividend Payout Ratio
Rasio
= Dividen Persaham Laba Persaham
55
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1.
Sejarah Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (BEI) didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Desember 1912. BEI didirikan jauh sebelum Indonesia merdeka oleh pemerintahan Hindia Belanda yang diselenggarakan oleh Vereniging Voor de Effectenhandel yang pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pada tanggal 11 Januari 1925 dibuka Bursa Efek di Surabaya dan disusul dengan pembukaan Bursa Efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. BEJ pertama kali diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1977. Pada tahun 2007, BEJ dengan Bursa Efek Surabaya (BES) merger menjadi BEI (Rodoni, 2008:41). Langkah merger BEJ dengan BES adalah upaya untuk meningkatkan efisiensi pasar modal guna bersaing dengan bursa luar negeri (Suhartono dan Qudsi, 2009:20). BEI adalah bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Peranan BEI adalah berupaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal 56
Indonesia yang stabil. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada masyarakat, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai beberapa jenis indeks harga saham, yaitu: a.
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) atau Jakarta Composite Index merupakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi indeks.
b.
Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
c.
Jakarta Islamic Index, menggunakan 30 saham terpilih yang termasuk dalam daftar efek syariah yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.
d.
Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian koran Kompas.
e.
Indeks main board dan development board yaitu indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI (papan utama dan papan pengembangan)
f.
Indeks sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam sektoral yang sama, sektoral tersebut yaitu agrikultur, manufaktur, pertambangan, keuangan, basic industry, miscellaneous industry, consumer goods, property & real estate, trade & service.
57
2.
Struktur Pasar Modal di Indonesia Pasar
modal
sangat
erat
hubungannya
dengan
perkembangan
perekonomian suatu negara dan perekonomian sangat dipengaruhi oleh stabilnya politik. Struktur pasar modal Indonesia telah diatur
dalam
Undang-Undang No.8/1995 tentang Pasar Modal Indonesia (UUPM). Berdasarkan ketentuan dalam UUPM, Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melaksanakan pembinaan, pengaturan, dan pengawsan sehari-hari pasar modal (Rodoni, 2005:119). 3. Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria sampel diperoleh sampel sebanyak 31 perusahaan selama periode 2008-2011.
Selengkapnya
mengenai
rincian
sampel
penelitian
perusahaan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut:
58
Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria Kriteria Sampel
Jumlah Perusahaan
Jumlah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun 2011
131
Jumlah perusahaan yang tidak memiliki laporan keuangan dan data yang lengkap untuk penelitian
(63)
Jumlah perusahaan yang tidak membagikan dividen pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011
(37)
Jumlah perusahaan yang memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel yang digunakan dalam penelitian
31
Tahun pengamatan
4
Jumlah sampel total dalam penelitian
124
Sumber: data sekunder yang diolah B. Analisis dan Pembahasan Analisis data dilakukan dengan cara yakni analisis statistik deskriptif dan model regresi linier berganda. Data yang tersedia bagi variabel dependen yaitu Dividend Payout Ratio (DPR) dan variabel independen yang terdiri dari Likuiditas (CR), Leverage (DER), Profitabilitas (ROI), dan Ukuran Perusahaan (SIZE). Analisis dilakukan dengan menguji pengaruh keempat variabel independen terhadap variabel dependen dividend payout ratio secara simultan melalui Uji Statistik F dan secara parsial melalui Uji Statistik t.
59
Analisis pertama yang dilakukan adalah memilih perusahaan yang sesuai dengan kriteria sampel yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2011, yang mempunyai data lengkap untuk variabel yang diteliti dan membagikan dividen selama periode penelitian. Setelah didapatkan data perusahaan yang sesuai kriteia yang dibutuhkan peneliti, data tersebut dijadikan sampel dan kemudian dihitung. Dari data tersebut dilakukan Uji Statistik F dan Uji Statistik t dengan menggunakan model regresi linier berganda program SPSS 21.00 for windows. Penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu metode pengamatan dengan maksud tertentu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), fact book, Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 1. Hasil Uji Instrumen Penelitian a. Hasil Uji Statistik Deskriptif Pengaruh variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Investment, dan Size terhadap Dividend Payout Ratio, terlebih dahulu akan ditinjau mengenai deskripsi variabel penelitian dengan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan minimum. Selengkapnya mengenai hasil statistik deskriptif penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
60
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Yang Digunakan Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
CR
124
.76
9.44
2.9096
1.90166
DER
124
.14
3.08
.7087
.53828
ROI
124
.01
.42
.1268
.08033
SIZE
124
17.94
25.76
21.3882
1.67470
DPR
124
.05
1.42
.4099
.27988
Valid N (listwise)
124
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.2 diatas diketahui bahwa rasio Dividend Payout Ratio (DPR) diperoleh mean sebesar 0,41. Hal ini berarti bahwa rata-rata kebijakan pembagian dividen tunai adalah sebesar 41% dari laba per lembar saham yang diperoleh perusahaan. Nilai maximum sebesar 1,42 yang berarti bahwa dividen tertinggi dari perusahaan sampel dapat mencapai 1,42 dari laba per lembar saham yang diperoleh perusahaan, sedangkan nilai minimum DPR adalah 0,05 dari laba per lembar saham yang diperoleh. Variabel Current Ratio (CR) menunjukkan mean sebesar 2,91. Hal ini berarti rata-rata perusahaan sampel mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya sebesar 2,91 kali dari total aset yang dimiliki perusahaan dalam satu periode. Nilai maximumnya sebesar 9,44 kali dari total asset dan nilai minimumnya sebesar 0,76 kali dari total aset.
61
Variabel Debt to Equity Ratio (DER) yang merupakan rasio total hutang dengan total ekuitas perusahaan menunjukkan nilai mean sebesar 0,71. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki hutang sebesar 0,71 kali lebih besar dari modal sendiri (ekuitas) yang dimiliki perusahaan. Nilai minimum dari DER adalah sebesar 0,14 yang berarti bahwa sampel terendah hanya memiliki hutang sebesar 0,14 kali dari modal sendiri, sedangkan nilai maksimum DER sebesar 3,08 atau dimilikinya hutang sebesar 3,08 kali modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Variabel profitabilitas Return On Investment (RO1) menunjukkan nilai mean sebesar 0,12. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel mampu mendapatkan laba bersih sebesar 12% dari total asset yang dimiliki perusahaan dalam satu periode. Nilai minimum yaitu sebesar 0,01 yang berarti sampel terendah hanya mendapatkan laba bersih dari seluruh total asset yang dimiliki perusahaan dalam satu periode dan nilai maksimum diketahui sebesar 0,42. Variabel SIZE yang merupakan log natural dari Total Aset menunjukkan mean sebesar 21,39. Sedangkan nilai maksimumnya adalah 25,76 dan nilai minimumnya 17,94.
62
b. Hasil Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik ini terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.1 berikut: Gambar 4.1 Normal Probability Plot
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
63
Berdasarkan grafik normal probability plot, menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal dan data yang dimiliki terlihat merata dan cukup baik. Artinya model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas yang berarti bahwa data terdistribusi secara normal. Tabel 4.3 Uji Komolgorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
123
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean
.0000000
Std. Deviation
.54835761
Absolute
.068
Positive
.068
Negative
-.066
Kolmogorov-Smirnov Z
.752
Asymp. Sig. (2-tailed)
.625
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00 Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji Komolgorov-Smirnov diatas bahwa besarnya
nilai
Komolgorov-Smirnov
adalah
0,752
dengan
signifikansi sebesar 0,625 dimana > 0,05. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti data terdistribusi normal.
64
2) Uji Multikolonieritas Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas antar variabel independen digunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Sampel hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besar nilai VIF dan nilai tolerance dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant) LNCR@
.272
3.672
LNDER@
.248
4.034
LNROI@
.755
1.324
LNSIZE@
.927
1.078
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Berdasarkan
tabel
diatas
memperlihatkan
hasil
pengujian
multikolonieritas. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai tolerance 65
untuk CR sebesar 0.272 dan VIF 3.672, DER dengan nilai tolerance sebesar 0.248 dan VIF 4.034, ROI dengan nilai tolerance sebesar 0.755 dan VIF 1.324, SIZE dengan nilai tolerance sebesar 0.927 dan VIF 1.078 Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini terbukti terbebas dari gejala multikolonieritas. 3) Uji Autokorelasi Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar anggota dari observasi yang disusun menurut time series. Asumsi autokorelasi didefinisikan sebagai terjadinya korelasi diantara data pengamatan, dimana munculnya suatu data dipegaruhi oleh data sebelumnya. Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian diuji dengan uji Durbin-Watson (DW test). Berdasarkan output SPSS 21.00, maka hasil uji autokorelasi pada tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Output Durbin-Watson Durbin-Watson 2.122
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
66
Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 2,122. Dengan jumlah predictors sebanyak 4 buah (k=4) dan sampel sebanyak 124 perusahaan (n=124), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat ditentukan nilai (dl) adalah sebesar
1,571 dan (du) adalah sebesar 1,679 dengan demikian
nilai du < DW < 4-du yaitu 1,679 < 2,122 < 2,321 yang menandakan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif dan negatif dalam model regresi, atau dengan kata lain, variabel CR, DER, ROI, SIZE dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah autokorelasi. 4) Uji Heteroskedastisitas Uji
ini
bertujuan
ketidaksamaan
menguji
varians
dari
apakah
model
residual
satu
regresi
terjadi
pengamatan
ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari masalah heterokedastisitas (homokedastisitas). Selengkapnya mengenai hasil uji untuk heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:
67
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00 Dengan grafik scatterplots diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Dividend Payout Ratio (DPR) berdasarkan variabel yang mempengaruhinya yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Invetment (ROI), dan Ukuran Perusahaan (SIZE).
68
c. Hasil Uji Hipotesis 1) Hasil Uji Adjusted R2 Hasil uji Adjusted R2 dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Adjusted R2
b
Model Summary Model
1
R
.408
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.167
.138
.55757
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai adjusted R2 adalah sebesar 0,138. Hal ini berarti bahwa sebesar 13,8% variabel dependen atau DPR dipengaruhi oleh variabel independen yaitu CR, DER, ROI, SIZE. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 86,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi DPR. 2) Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig.) yang ada di tabel 4.7 Selengkapnya mengenai hasil uji F penelitian dapat diihat sebagai berikut:
69
Tabel 4.7 Hasil Uji Staistik F a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
Df
Mean Square
7.330
4
1.832
Residual
36.685
118
.311
Total
44.015
122
F
Sig.
5.894
.000
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00 Pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa variabel independen yaitu Likuiditas (CR), Leverage (DER), Profitabilitas (ROI), dan Ukuran Perusahaan (SIZE) secara simultan atau bersama-sama mampu menjelaskan perubahan pada variabel dependen yaitu dividend payout ratio (DPR). Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung (5,894) dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (α = 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh simultan yang signifikan antara CR, DER, ROI, SIZE terhadap DPR. 3) Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Hasil uji t dapat dilihat dari nilai signifikansi, Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan Ukuran
Perusahaan
(SIZE)
dalam
menerangkan
variabel
dependen, yaitu Dividend Payout Ratio (DPR) pada tabel dibawah ini:
70
b
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error
Beta
1.201
1.567
.767
.445
LNCR@
.061
.221
.044
.274
.785
LNDER@
.199
.181
.185
1.096
.275
LNROI@
.410
.086
.462
4.779
.000
LNSIZE@
-.808
.991
-.071
-.815
.417
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Dari hasil penelitian maka diperoleh persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : DPR = 1,201 +0,061 CR +0,199 DER +0,410 ROI -0,808 SIZE + ε Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a) Koefisien konstanta sebesar 1,201 dengan nilai positif, ini dapat diartikan bahwa kebijakan dividen (DPR) akan bernilai 1,201 apabila
masing-masing
variabel
likuiditas,
leverage,
profitabilitas, dan ukuran perusahaan bernilai 0.
71
b) Variabel likuiditas memiliki koefisien regresi sebesar 0,061. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel likuiditas, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan kebijakan dividen sebesar 0,061. c) Variabel leverage memiliki koefisien regresi sebesar 0,199. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel leverage, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan kebijakan dividen sebesar 0,199. d) Variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar 0,410. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel profitabilitas, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan kebijakan dividen sebesar 0,410.
72
e) Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar -0,808. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel ukuran perusahaan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan kebijakan dividen sebesar 0,808. 2. Analisis dan Interpretasi Pembahasan di dalam penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yaitu dividend payout ratio (DPR) dan keempat variabel independen yaitu Likuiditas (CR), Leverage (DER), Profitabilitas (ROI), Ukuran Perusahaan (SIZE). a. Hasil Uji Hipotesis 1:
Pengaruh Likuiditas (CR) dengan Dividend
Payout Ratio (DPR) Berdasarkan dari hasil uji statistik t pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa variabel likuiditas dengan menggunakan indikator current ratio menunjukkan nilai thitung sebesar (0,274) dengan probabilitas signifikansi adalah (0,785). Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa: “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara likuiditas dengan indikator Current Ratio (CR) terhadap kebijakan dividen dengan indikator Dividend Payout Ratio (DPR)”.
73
Dengan demikian Ho diterima dan Ha1 ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lopolusi (2013) didukung oleh Poerwadi (2003) yang menyatakan bahwa likuiditas yang terlalu tinggi berdampak pada pembayaran dividen yang semakin kecil. Likuiditas yang terlalu tinggi menunjukkan ketidakefektifan perusahaan dalam menggunakan modal kerja yang disebabkan oleh proporsi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan, misalnya jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over investment dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin sulit untuk ditagih dan dampaknya pada pembayaran dividen kepada investor semakin kecil. Sehingga besar kecilnya likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap pembayaran dividen dikarenakan likuiditas perusahaan yang tinggi tidak menjamin kas tinggi pula, melainkan disebabkan oleh instrumen lain seperti persediaan dan piutang. Hasil ini menandakan bahwa
pembayaran
dividen
tidak
dipengaruhi
oleh
likuiditas
perusahaan. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Karami (2013) dan Parica, dkk (2013) yang menyebutkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. 74
b. Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh Leverage (DER) dengan Dividend Payout Ratio (DPR) Variabel Leverage dengan menggunakan indikator debt to equity ratio memiliki thitung sebesar (1,096) dengan tingkat signifikansi adalah (0,275). Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa: “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara leverage dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER) terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR)”. Dengan demikian Ho diterima dan Ha2 ditolak. Hasil ini juga didukung penelitian Suharli dan Megawati dalam Arilaha (2009) yang menunjukkan
bahwa
perusahaan
yang
leverage
operasi
atau
keuangannya tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Perusahaan yang memiliki struktur permodalan yang terdiri dari kreditor dan pemegang
saham,
dimana
pihak
manajemen
tidak
hanya
memperhatikan kepentingan debtholder berupa pelunasan kewajiban tetapi
juga
memperhatikan
kepentingan
shareholder
dengan
membagikan dividen. Perspektif efficiency contracting menyatakan bahwa manajer cenderung memilih kebijakan yang dapat meminimkan agency cost, sehingga kebijakan yang diambil dapat diterima pemegang saham, dan manajemen.
75
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Karami (2013) dan Asif et. al (2011) menunjukkan bahwa leverage dengan indikator debt to equity ratio mempunyai pengaruh yang signifikan namun sama-sama negatif. c. Hubungan antara Profitabilitas (ROI) dengan Dividend Payout Ratio (DPR) Variabel Profitabilitas dengan menggunakan indikator Return On Investment (ROI) memiliki thitung (4,779) dengan tingkat signifikansi sebesar (0,000). Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa: “Terdapat pengaruh yang signifikan antara return on investment terhadap dividend payout ratio”. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha3 diterima, dimana Ha3 adalah bahwa variabel return on investment akan berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio. Adapun nilai beta sebesar (0,410) sehingga return on investment mempunyai pengaruh positif terhadap dividend payout ratio. Artinya, perolehan laba yang tinggi dapat meningkatkan pembayaran dividen yang tinggi pula. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arilaha (2009) yang menyatakan bahwa besar kecilnya laba perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya pembagian dividen. Apabila laba perusahaan besar berarti dividen yang dibagikan akan semakin besar 76
pula, demikian pula sebaliknya. Perusahaan yang memiliki stabilitas keuntungan dapat menetapkan tingkat pembayaran dividen dengan yakin dan mensinyalkan kualitas atas keuntungan mereka. Pembayaran perusahaan
dividen
memiliki
dapat
prospek
menunjukkan
yang
baik.
sinyal
Jika
bahwa
perusahaan
mengumumkan peningkatan dividen, maka investor akan menganggap kondisi perusahaan saat ini dan akan datang relatif baik dan sebaliknya. Pada sisi lain penambahan dividen memperkuat posisi perusahaan untuk mencari tambahan dana dari pasar modal sehingga kinerja perusahaan dimonitor oleh tim pengawas pasar modal. Pengawasan ini menyebabkan manajer berusaha mempertahankan kualitas kinerja dan tindakan ini menurunkan konflik keagenan. Hasil ini juga didukung penelitian Parica, dkk (2013) yang mengemukakan dividen merupakan sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karenanya dividen akan dibagikan jika perusahaan
memperoleh
keuntungan.
Pihak
manajemen
akan
membayarkan dividen untuk memberi sinyal mengenai keberhasilan perusahaan membukukan profit. Sinyal tersebut menyimpulkan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar dividen merupakan fungsi dari keuntungan. Dengan demikian profitabilitas mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayarkan dividen. Profitabilitas
77
menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada. Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam seperti: laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati, dkk (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas pada Return On Asset (ROA) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). d. Hubungan antara Ukuran Perusahaan (Size) dengan Dividend Payout Ratio (DPR) Variabel Ukuran Perusahaan dengan menggunakan indikator ln(total aset) memiliki thitung (-,815) dengan tingkat signifikansi sebesar (0,417). Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan (SIZE) terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR)”. Dengan demikian Ho diterima dan Ha4 ditolak. Hasil ini didukung penelitian Chasanah (2008) yang menyatakan berapapun besarnya size selama periode pengamatan tidak berpengaruh terhadap dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Hal ini disebabkan oleh keadaan iklim ekonomi yang belum begitu stabil, sehingga perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak efektif dalam mengelola dana dan 78
membuat laba yang dihasilkan tidak maksimal. Hasil tidak signifikan pada penelitian ini juga didukung oleh fakta empiris, dimana terdapat perusahaan yang memiliki total aset kecil namun membagikan dividen dalam rasio yang besar. Sehingga besar kecilnya perusahaan berpengaruh tidak begitu besar terhadap besar kecilnya dividen yang akan dibagikan. Sehingga besar kecilnya perusahaan tidak berpengaruh begitu besar terhadap besar kecilnya dividen yang akan dibagikan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan Hadinugroho (2009) yang menyatakan bahwa size mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.
79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari likuiditas dengan indikator Current Ratio, leverage dengan indikator Debt to Equity Ratio, Profitabilitas dengan indikator Return On Investment, dan ukuran perusahaan secara simultan maupun secara parsial terhadap penentuan kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperoleh hasil bahwa: 1. Variabel Current Ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lopolusi (2013) dari hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa likuditas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. 2. Variabel Leverage (Debt to Equity/DER) tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Arilaha (2009) dalam hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa leverage dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh
80
yang signifikan terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR). 3. Variabel Profitabilitas (Return On Investment/ROI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Arilaha (2009) dan Parica, dkk (2013) yang menemukan bahwa profitabilitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan. 4. Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Chasanah (2008) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan (size) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. 5. Secara bersama-sama variabel likuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 5,894 dengan nilai signifikansi 0,000.
81
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel-variabel yang telah diteliti, maka implikasi bagi masyarakat terhadap penelitian ini, yaitu: 1. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting dalam penelitian ini. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang berbeda yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen. 2. Bagi Investor Bagi investor yang ingin menanamkan modalnya untuk memperoleh dividen pada suatu perusahaan dapat melihat profitabilitas (Return On Investmet/ROI), karena berdasarkan hasil penelitian variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen adalah variabel profitabilitas. Dimana variabel profitabilitas memiliki pengaruh paling besar dan signifikan. Sehingga investor dapat melihat rasio laba perusahaan
sebagai
pertimbangan
yang
lebih
besar
dalam
menanamkan modalnya pada suatu perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat
memberikan
informasi
tambahan
mengenai
perusahaan yang memberikan keputusan kebijakan dividen, sehingga investor dapat lebih berhati-hati dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan yang dipilih untuk berinvestasi.
82
3. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan, khususnya manajemen perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembagian dividen kepada para pemegang saham. Perusahaan juga harus lebih memperhatikan profitabilitas dikarenakan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan pembayaran dividen yang tinggi pula pada para pemegang saham. Sehingga menarik investor untuk berinvestasi. C. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan, maka peneliti memberikan beberapa saran, sebagai berikut: 1. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terhadap variabel yang lebih luas mengingat variabel dependen hanya terfokus pada faktor-faktor keuangan saja. 2. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel masih terbatas pada perusahaan manufaktur sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel penelitian yang berbeda dalam waktu pengamatan yang lebih lama sehingga diharapkan hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan.
83
3. Mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan umur perusahaan, karena ada kemungkinan perusahaan yang sudah lama stabil dengan yang baru didirikan akan berpengaruh terhadap besar kecilnya dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
84
DAFTAR PUSTAKA
Ang, R.” Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”. Jakarta: Mediasoft. 1997. Arilaha, Muhammad A. “Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13 No. 1, hal. 78-87. 2009. Asif, Aasia, Waqas Rasool dan Yasir Kamal. “Impact of financial leverage on dividend policy: Empirical evidence from Karachi Stock Exchange listed companies”. African Journal of Business Management Vol. 5, pp. 13121324. ISSN 1993-8233 Academic Journals. 2011. Brigham, Eugene F. dan Houston Joel F. “Manajemen Keuangan”. Edisi 8. Jakarta: Erlangga. 2001. Bursa Efek Indonesia. “Fact Book 2008-2011”. diakses http://www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/factbook.aspx. 2013.
dari
Chasanah, Amalia Nur. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio (DPR) Pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia”. Tesis Universitas Diponegoro. 2008. Ghozali, Imam. ”Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 20”. Cetakan VI. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2012. Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2005. Handayani, D.R. dan Hadinugroho, B. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal Fokus Manajerial. Vol.7, No.1, 64-71. 2009.
85
Ikhsan, Arfan. “Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa”. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2009.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. Bisnis”.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 2002.
“Metodologi
Penelitian
Jensen, Michael. C., & W, H. Meckling. “Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, 3, 305-360. 1976. Karami, Lalu Candra. “The Influence Of Liquidity and Leverage on Dividend Policy (Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange of LQ45 in 2008-2010)”. Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya Vol.1 No.1. 2013. Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: Rajawali Pers. 2009. Koewn, Arthur J., et al. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat. 2001. Lopolusi, Ita. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Sektor Manufaktur yang Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011”. Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya Vol.2 No.1. 2013. Parica, Roni dkk. “Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi Universitas Riau Vol.2 No.1. 2013. Pramastuti, Suluh. “Analisis Kebijakan Dividen: Pengujian Signalling Theory dan Rent Extraction Hypothesis”. Tesis UGM hal.8. 2007. Riyanto, Bambang. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Yogyakarta: BPFE. 2001.
86
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. Edisi Pertama, Jakarta: Mitra Wacana Media. 2010. Rodoni, Ahmad. “Modul Institusi Depositori dan Pasar Modal”. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2008. Rodoni, Ahmad. “Analisis Teknikal dan Fundamental di Pasar Modal, Disertasi Hasil Penelitian”. Center for Social Economic Studies (CSES) Press. Jakarta. 2005. Ross, S.A. “The determination offinancial structure: The incentive Signaling approach”. Bell Journal of Economics. 8: 23-40. Sharma, S., R.M. Durand, dan O., Gurarie. August, 1977. Sarwono, Jonathan dan Ely Suhayati. “Riset Akuntansi Menggunakan SPSS”. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010. Stice, E.K., Stice, J.D., dan Skousen, K.F., “Intermediate Accounting”, 15th Edition, South-Western Publishing Co. Cincinati. Ohio, 2005. Suciptayasa, I Gede Ari. “Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal”. http://igedearisuciptayasa.blogspot.com. 13 April, 2013. Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta. 2009. Suhartono dan Qudsi Fadillah. “Portofolio Investasi di Bursa Efek Pendekatan Teori dan Praktek”. Edisi kesatu. Yogyakarta: YKPN. 2009. Sulistiyowati, Indah., dkk. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening”. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII. Purwokerto. 2010.
87
Sunarko dan Andi Kartika. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta”. Eksis Jurnal Bisnis dan Ekonomi. vol.10, no.1. Maret 2003. Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlin. “Manajemen Keuangan”. Edisi 6. Jakarta: Literata Lintas Media. 2010. Tempo. “Merugi, Krakatau Steel Tidak Bisa Bagi Dividen”. http://www.tempo.co/read/news/2013/05/23/088482759/MerugiKrakatauSteel-Tidak-Bisa-Bagi-Dividen. 23 Mei 2013. Van Horne, James C and John M. Wachowiez. “Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan”. Buku Satu, Edisi 9. Terjemahan oleh Heru Sutujo. Jakarta: Salemba Empat. 1997.
88
LAMPIRAN
89
LAMPIRAN 1
DAFTAR SAMPEL DAN PERHITUNGAN DATA
90
Lampiran 1 : Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Nama Perusahaan Asahimas Flat Glass Tbk Arwana Citra Mulia Tbk Astra International Tbk Astra Otoparts Tbk Sepatu Bata Tbk Branta Mulia Tbk (Indo Kordsa Tbk) Berlina Tbk Budi Acid Jaya Tbk Delta Djakarta Duta Pertiwi Nusantara Tbk Ekadharma International Tbk Fast Food Indonesia Tbk Fajar Surya Wisesa Tbk Gudang Garam Tbk Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk Champion Pacific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Kimia Farma Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mustika Ratu Tbk Mayora Indah Tbk Sucaco Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pacific Tbk
91
Kode AMFG ARNA ASII AUTO BATA BRAM BRNA BUDI DLTA DVLA EKAD FAST FASW GGRM HMSP IGAR INDF INTP KAEF KLBF LION LMSH MERK MRAT MYOR SCCO SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Lampiran 2 : Perhitungan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), Size, dan Dividend Payout Ratio (DPR) tahun 2008 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
KODE TAHUN AMFG 2008 ARNA 2008 ASII 2008 AUTO 2008 BATA 2008 BRAM 2008 BRNA 2008 BUDI 2008 DLTA 2008 DVLA 2008 EKAD 2008 FAST 2008 FASW 2008 GGRM 2008 HMSP 2008 IGAR 2008 INDF 2008 INTP 2008 KAEF 2008 KLBF 2008 LION 2008 LMSH 2008 MERK 2008 MRAT 2008 MYOR 2008 SCCO 2008 SMGR 2008 SMSM 2008 TOTO 2008 TRST 2008 TSPC 2008
CR 3.45 0.76 1.32 2.13 2.16 2.19 2.33 1.05 3.79 4.13 2.59 1.32 2.08 2.22 1.44 4.07 0.88 1.79 2.11 3.33 5.69 2.75 7.77 6.31 2.19 1.19 3.39 1.82 1.40 1.01 3.83
DER 0.35 1.58 1.21 0.45 0.47 0.48 1.29 1.70 0.34 0.26 1.03 0.63 1.84 0.55 1.00 0.38 3.08 0.33 0.53 0.38 0.26 0.64 0.15 0.17 1.32 2.15 0.30 0.63 1.84 1.08 0.29
92
ROI 0.11 0.07 0.11 0.14 0.39 0.06 0.04 0.02 0.12 0.11 0.03 0.16 0.01 0.08 0.24 0.02 0.03 0.15 0.04 0.12 0.15 0.15 0.26 0.06 0.07 0.01 0.24 0.10 0.06 0.03 0.11
SIZE 21.41 20.42 25.11 22.10 19.81 21.24 19.88 21.25 20.36 20.27 18.76 20.48 22.04 23.90 23.50 19.54 24.40 23.15 21.09 22.46 19.35 17.94 19.74 19.69 21.80 20.84 23.08 20.65 20.75 21.49 21.81
DPR 0.22 0.11 0.30 0.35 0.58 0.72 0.33 0.16 0.47 0.34 0.26 0.20 0.20 0.33 0.47 0.34 0.15 0.30 0.14 0.26 0.08 0.56 0.90 0.22 0.11 0.50 0.71 0.47 0.83 0.40 0.40
Lampiran 3 : Perhitungan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), Size, dan Dividend Payout Ratio (DPR) tahun 2009 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
KODE TAHUN AMFG 2009 ARNA 2009 ASII 2009 AUTO 2009 BATA 2009 BRAM 2009 BRNA 2009 BUDI 2009 DLTA 2009 DVLA 2009 EKAD 2009 FAST 2009 FASW 2009 GGRM 2009 HMSP 2009 IGAR 2009 INDF 2009 INTP 2009 KAEF 2009 KLBF 2009 LION 2009 LMSH 2009 MERK 2009 MRAT 2009 MYOR 2009 SCCO 2009 SMGR 2009 SMSM 2009 TOTO 2009 TRST 2009 TSPC 2009
CR 3.34 0.79 1.37 2.17 2.35 3.45 1.51 1.14 4.53 3.05 1.41 1.59 2.31 2.46 1.88 5.69 1.16 3.00 2.00 2.98 8.00 2.12 5.04 7.18 2.29 1.20 3.58 1.59 2.00 1.11 3.47
DER 0.29 1.00 0.82 0.37 0.38 0.20 1.52 1.04 0.27 0.41 0.86 0.63 1.32 0.48 0.69 0.24 1.61 0.24 0.57 0.35 0.19 0.83 0.23 0.16 1.00 1.75 0.25 0.73 0.91 0.68 0.34
93
ROI 0.03 0.08 0.11 0.17 0.13 0.05 0.04 0.09 0.17 0.09 0.10 0.17 0.08 0.13 0.29 0.08 0.07 0.21 0.04 0.14 0.12 0.03 0.34 0.06 0.12 0.02 0.26 0.14 0.18 0.07 0.11
SIZE 21.40 20.53 25.21 22.26 19.85 21.02 20.04 21.19 20.45 20.48 18.92 20.76 22.02 24.03 23.60 19.58 24.42 23.31 21.17 22.59 19.42 18.10 19.89 19.72 21.90 20.77 23.28 20.66 20.73 21.38 21.91
DPR 0.08 0.17 0.25 0.24 0.18 0.59 0.34 0.18 0.67 0.36 0.38 0.20 0.21 0.36 0.67 0.43 0.32 0.25 0.17 0.19 0.06 0.15 1.42 0.20 0.33 0.51 0.94 0.51 0.48 0.70 0.70
Lampiran 4 : Perhitungan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), Size, dan Dividend Payout Ratio (DPR) tahun 2010 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
KODE TAHUN AMFG 2010 ARNA 2010 ASII 2010 AUTO 2010 BATA 2010 BRAM 2010 BRNA 2010 BUDI 2010 DLTA 2010 DVLA 2010 EKAD 2010 FAST 2010 FASW 2010 GGRM 2010 HMSP 2010 IGAR 2010 INDF 2010 INTP 2010 KAEF 2010 KLBF 2010 LION 2010 LMSH 2010 MERK 2010 MRAT 2010 MYOR 2010 SCCO 2010 SMGR 2010 SMSM 2010 TOTO 2010 TRST 2010 TSPC 2010
CR 3.94 0.97 1.28 1.76 2.08 4.02 1.33 1.03 6.33 3.72 1.76 1.71 0.84 2.70 1.61 7.04 2.04 5.55 2.43 4.39 9.44 2.44 6.23 7.61 2.58 1.26 2.92 2.17 2.03 1.24 3.37
DER 0.29 1.10 0.92 0.36 0.46 0.23 1.46 1.45 0.19 0.33 0.63 0.54 1.48 0.44 1.01 0.18 0.90 0.17 0.49 0.22 0.17 0.67 0.20 0.14 1.16 1.70 0.28 0.88 0.73 0.64 0.36
94
ROI 0.14 0.09 0.15 0.22 0.13 0.11 0.07 0.02 0.21 0.13 0.20 0.16 0.06 0.14 0.31 0.15 0.09 0.21 0.08 0.19 0.13 0.09 0.27 0.07 0.11 0.05 0.24 0.15 0.18 0.07 0.14
SIZE 21.59 20.59 25.45 22.44 20.00 21.12 20.13 21.40 20.38 20.57 19.14 20.94 22.23 24.15 23.74 19.67 24.58 23.45 21.23 22.67 19.53 18.17 19.89 19.77 22.20 20.87 23.47 20.79 20.81 21.43 22.00
DPR 0.26 0.20 0.33 0.27 0.32 0.78 0.60 0.25 1.20 0.35 0.21 0.20 0.21 0.36 1.31 0.12 0.30 0.30 0.26 0.19 0.12 0.22 0.23 0.21 0.30 0.44 0.98 0.52 0.29 0.75 0.75
Lampiran 5 : Perhitungan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), Size, dan Dividend Payout Ratio (DPR) tahun 2011 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
KODE TAHUN AMFG 2011 ARNA 2011 ASII 2011 AUTO 2011 BATA 2011 BRAM 2011 BRNA 2011 BUDI 2011 DLTA 2011 DVLA 2011 EKAD 2011 FAST 2011 FASW 2011 GGRM 2011 HMSP 2011 IGAR 2011 INDF 2011 INTP 2011 KAEF 2011 KLBF 2011 LION 2011 LMSH 2011 MERK 2011 MRAT 2011 MYOR 2011 SCCO 2011 SMGR 2011 SMSM 2011 TOTO 2011 TRST 2011 TSPC 2011
CR 4.42 1.02 1.36 1.35 2.13 2.79 1.01 1.25 6.01 4.83 1.90 1.80 1.32 2.24 1.75 5.77 1.91 6.99 2.75 3.65 7.10 2.35 7.52 6.27 2.22 1.29 2.65 2.72 1.88 1.39 3.08
DER 0.25 0.72 1.02 0.47 0.46 0.38 1.53 1.62 0.21 0.28 0.61 0.86 1.74 0.59 0.90 0.22 0.70 0.15 0.43 0.27 0.21 0.71 0.18 0.18 1.72 1.80 0.35 0.70 0.76 0.61 0.40
95
ROI 0.13 0.12 0.14 0.16 0.11 0.03 0.07 0.03 0.22 0.13 0.12 0.15 0.03 0.13 0.42 0.16 0.09 0.20 0.10 0.19 0.14 0.11 0.40 0.06 0.07 0.08 0.20 0.19 0.16 0.07 0.14
SIZE 21.71 20.54 25.76 22.66 20.06 21.23 20.28 21.48 20.36 20.65 19.29 21.16 22.32 24.39 23.69 19.69 24.70 23.62 21.31 22.84 19.72 18.40 20.19 19.86 22.61 21.10 23.70 20.85 21.02 21.48 22.17
DPR 0.10 0.35 0.32 0.05 0.31 0.42 0.36 0.41 1.20 0.30 0.23 1.00 0.39 0.41 1.12 0.76 0.30 0.20 0.51 0.27 0.07 0.25 1.01 0.16 0.32 0.41 0.91 0.52 0.41 0.64 0.64
LAMPIRAN 2
HASIL OUTPUT SPSS 21.00 for windows
96
Lampiran 6 : Hasil Output SPSS 21.00 for windows Sebelum Transformasi
Regression
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
CR
124
.76
9.44
2.9096
1.90166
DER
124
.14
3.08
.7087
.53828
ROI
124
.01
.42
.1268
.08033
SIZE
124
17.94
25.76
21.3882
1.67470
DPR
124
.05
1.42
.4099
.27988
Valid N (listwise)
124
Variables Entered/Removed Model
Variables
Variables
Entered
Removed
SIZE, ROI, CR,
1
a
Method
. Enter
b
DER
a. Dependent Variable: DPR b. All requested variables entered.
b
Model Summary Model
1
R
.520
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.270
.246
a. Predictors: (Constant), SIZE, ROI, CR, DER b. Dependent Variable: DPR
97
.24309
Durbin-Watson
1.034
Correlations DPR DPR
Sig. (1-tailed)
N
DER
ROI
SIZE
1.000
.063
-.110
.503
.068
.063
1.000
-.641
.277
-.303
DER
-.110
-.641
1.000
-.437
.158
ROI
.503
.277
-.437
1.000
.150
SIZE
.068
-.303
.158
.150
1.000
DPR
.
.243
.111
.000
.225
CR
.243
.
.000
.001
.000
DER
.111
.000
.
.000
.040
ROI
.000
.001
.000
.
.048
SIZE
.225
.000
.040
.048
.
DPR
124
124
124
124
124
CR
124
124
124
124
124
DER
124
124
124
124
124
ROI
124
124
124
124
124
SIZE
124
124
124
124
124
CR Pearson Correlation
CR
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2.603
4
.651
Residual
7.032
119
.059
Total
9.635
123
a. Dependent Variable: DPR b. Predictors: (Constant), SIZE, ROI, CR, DER
98
F 11.012
Sig. .000
b
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients B (Constant)
Beta
.285
.319
-.004
.016
DER
.068
ROI SIZE
CR 1
Std. Error
Tolerance
VIF
.893
.374
-.026
-.243
.809
.545
1.834
.057
.132
1.206
.230
.516
1.938
2.003
.314
.575
6.387
.000
.757
1.321
-.008
.014
-.046
-.546
.586
.847
1.181
a. Dependent Variable: DPR
Coefficient Correlations Model
SIZE
a
ROI
CR
DER
SIZE
1.000
-.255
.274
-.044
ROI
-.255
1.000
-.066
.351
CR
.274
-.066
1.000
.565
DER
-.044
.351
.565
1.000
SIZE
.000
-.001
6.090E-005
-3.547E-005
ROI
-.001
.098
.000
.006
6.090E-005
.000
.000
.001
-3.547E-005
.006
.001
.003
Correlations
1
Covariances CR DER a. Dependent Variable: DPR
Collinearity Diagnostics Model
Dimension
Eigenvalue
Condition Index
Variance Proportions (Constant)
1
a
CR
DER
ROI
SIZE
1
4.123
1.000
.00
.01
.01
.01
.00
2
.610
2.601
.00
.07
.19
.04
.00
3
.207
4.460
.00
.30
.00
.63
.00
4
.058
8.433
.02
.47
.80
.29
.02
5
.002
40.639
.98
.15
.01
.03
.97
a. Dependent Variable: DPR
99
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
.1835
.9969
.4099
.14547
124
-1.556
4.035
.000
1.000
124
.026
.118
.046
.015
124
.1770
.9975
.4106
.14500
124
-.43111
.66395
.00000
.23911
124
Std. Residual
-1.773
2.731
.000
.984
124
Stud. Residual
-1.827
2.786
-.001
1.006
124
-.45733
.69101
-.00067
.25032
124
-1.845
2.870
.002
1.015
124
Mahal. Distance
.363
27.971
3.968
3.874
124
Cook's Distance
.000
.126
.010
.019
124
Centered Leverage Value
.003
.227
.032
.031
124
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: DPR One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
124 a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
.0000000 .23910634
Absolute
.120
Positive
.120
Negative
-.056
Kolmogorov-Smirnov Z
1.340
Asymp. Sig. (2-tailed)
.055
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
100
101
Lampiran 7 : Hasil Output SPSS 21.00 for windows Setelah Transformasi
Regression Descriptive Statistics Mean LNDPR@
Std. Deviation
N
-.5509
.60065
123
.4434
.43718
123
LNDER@
-.3070
.55934
123
LNROI@
-1.1526
.67735
123
LNSIZE@
1.5420
.05290
123
LNCR@
Correlations LNDPR@ LNDPR@
Sig. (1-tailed)
N
LNDER@
LNROI@
LNSIZE@
1.000
.058
-.070
.384
.010
.058
1.000
-.851
.346
-.162
LNDER@
-.070
-.851
1.000
-.450
.128
LNROI@
.384
.346
-.450
1.000
.141
LNSIZE@
.010
-.162
.128
.141
1.000
LNDPR@
.
.262
.222
.000
.454
LNCR@
.262
.
.000
.000
.037
LNDER@
.222
.000
.
.000
.078
LNROI@
.000
.000
.000
.
.060
LNSIZE@
.454
.037
.078
.060
.
LNDPR@
123
123
123
123
123
LNCR@
123
123
123
123
123
LNDER@
123
123
123
123
123
LNROI@
123
123
123
123
123
LNSIZE@
123
123
123
123
123
LNCR@ Pearson Correlation
LNCR@
102
Variables Entered/Removed Model
Variables
Variables
Entered
Removed
LNSIZE@,
a
Method
. Enter
LNDER@,
1
LNROI@, b
LNCR@
a. Dependent Variable: LNDPR@ b. All requested variables entered.
b
Model Summary Model
1
R
.408
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.167
.138
Durbin-Watson
.55757
2.122
a. Predictors: (Constant), LNSIZE@, LNDER@, LNROI@, LNCR@ b. Dependent Variable: LNDPR@
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
7.330
4
1.832
Residual
36.685
118
.311
Total
44.015
122
a. Dependent Variable: LNDPR@ b. Predictors: (Constant), LNSIZE@, LNDER@, LNROI@, LNCR@
103
F 5.894
Sig. .000
b
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error 1.201
1.567
LNCR@
.061
.221
LNDER@
.199
LNROI@ LNSIZE@
Beta
Tolerance
VIF
.767
.445
.044
.274
.785
.272
3.672
.181
.185
1.096
.275
.248
4.034
.410
.086
.462
4.779
.000
.755
1.324
-.808
.991
-.071
-.815
.417
.927
1.078
a. Dependent Variable: LNDPR@
Coefficient Correlations Model
LNSIZE@
a
LNDER@
LNROI@
LNCR@
LNSIZE@
1.000
-.053
-.218
.086
LNDER@
-.053
1.000
.319
.821
LNROI@
-.218
.319
1.000
.058
LNCR@
.086
.821
.058
1.000
LNSIZE@
.982
-.009
-.019
.019
LNDER@
-.009
.033
.005
.033
LNROI@
-.019
.005
.007
.001
LNCR@
.019
.033
.001
.049
Correlations
1
Covariances
a. Dependent Variable: LNDPR@
Collinearity Diagnostics Model
Dimension
Eigenvalue
Condition Index
Variance Proportions (Constant)
1
a
LNCR@
LNDER@
LNROI@
LNSIZE@
1
3.720
1.000
.00
.01
.01
.01
.00
2
1.066
1.868
.00
.02
.08
.04
.00
3
.130
5.359
.00
.04
.02
.82
.00
4
.084
6.665
.00
.92
.89
.06
.00
5
.001
83.915
1.00
.01
.00
.06
1.00
a. Dependent Variable: LNDPR@
104
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
-1.4721
-.0116
-.5509
.24511
123
-3.758
2.200
.000
1.000
123
.053
.254
.105
.040
123
-1.5570
-.0998
-.5494
.24740
123
-1.78192
1.23925
.00000
.54836
123
Std. Residual
-3.196
2.223
.000
.983
123
Stud. Residual
-3.250
2.242
-.001
1.008
123
-1.84317
1.26085
-.00147
.57622
123
-3.392
2.281
-.002
1.020
123
Mahal. Distance
.113
24.397
3.967
4.372
123
Cook's Distance
.000
.145
.010
.023
123
Centered Leverage Value
.001
.200
.033
.036
123
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: LNDPR@
105
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
123 a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
.0000000 .54835761
Absolute
.068
Positive
.068
Negative
-.066
Kolmogorov-Smirnov Z
.752
Asymp. Sig. (2-tailed)
.625
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
106