PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN ATAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL (Studi Pada Auditor Internal di Jakarta) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Izumi Nadia Marrisca Putri NIM : 106082002625
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
THE INFLUENCE OF USAGE EFFECTIVENESS AND TRUST TO ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS TECHNOLOGY TO INTERNAL AUDITOR’S PERFORMANCE By: Izumi Nadia Marrisca Putri
ABSTRACT This research is intents to obtain empirical evidence of usage effectiveness and trust to accounting information systems technology to internal auditor performance. The sample used in this study consist of 51 internal auditors who study at YPIA on Mei 2010. This research has used questionnaires were proceed and analyzed by multiple regression analysis method. In determining the respondents, this research used the convenience sampling. The hypothesis of this research are: (1) usage effectiveness to accounting information systems technology influenced with internal auditor performance, (2) trust to accounting information systems technology influenced with internal auditor performance, (3) usage effectiveness and trust to accounting information systems technology simultaneously influenced with internal auditor performance.
Keywords: Usage effectiveness, trust, accounting information systems technology, internal auditor performance
iv
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN ATAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL Oleh: Izumi Nadia Marrisca Putri
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi teradap kinerja auditor internal. Sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang auditor internal yang sedang mengikuti pelatihan di Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA) pada bulan Mei 2010. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diproses dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dalam menentukan responden, penelitian ini menggunakan convenience sampling. Hipotesis penelitian ini adalah: (1) terdapat pengaruh positif yang signifikan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal, (2) terdapat pengaruh positif yang signifikan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal, (3) secara bersama-sama terdapat pengaruh positif yang signifikan efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi teradap kinerja auditor internal.
Kata Kunci: Efektivitas Penggunaan, Kepercayaan, Teknologi Sistem Informasi Akuntansi, Kinerja Auditor Internal
v
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim, Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan tauladan kepada seluruh umat manusia menuju jalan kebenaran. Sehubungan dengan penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian ini, terutama kepada: 1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Perizal Bahri,Ir dan Ibu Sri Basril Dhani yang tak henti-hentinya memberikan doa serta dukungannya baik moril dan materiil yang tak terhingga demi skripsi ini. Semoga karya kecil ini dapat sedikit membuat kalian bangga. 2. Untuk Meddy, kakak yang selalu jadi penyemangat yang sudah berada di tempat yang indah. Fajar Wirzayanto,S.Kom dan Ivana Edlin Marissa.Q yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis. 3. Bapak Prof. Dr.Abdul Hamid.,MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku dosen pembimbing I yang selalu menyediakan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis. Terima kasih banyak untuk semua kesabaran yang diberikan serta ilmu yang bapak berikan selama proses bimbingan. Semoga keikhlasan dan kesabaran bapak akan memperoleh balasan dari Allah SWT.Amin. 5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,MM., Ak selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memebrikan bimbingan kepada penulis. Memberikan
semangat,
motivasi
serta
saran-saran
selama
penulis
melaksanakan penelitian ini. Terima kasih untuk semua kesabaran serta dukungannya selama ini.
viii
6. Bapak Afif Sulfa, SE.,MM., Ak dan Ibu Yessi Fitri, SE.,MM., Ak selaku Kajur dan Sekjur Akuntansi yang telah banyak membantu penulis. 7. Bapak Dr.Amilin, SE., M.Si., Ak dan Bapak Afif Sulfa, SE., MM., Ak selaku dosen penguji sidang skripsi. 8. Jajaran dosen Jurusan Akuntansi dan seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semua ilmu yang telah diberikan. Semoga ilmu yang telah diperoleh ini akan selalu bermanfaat di masa depan. 9. Seluruh staf karyawan dan karyawati akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 10. Kakekku tercinta, untuk doanya demi kesuksesan cucunya yang satu ini, semua om dan tante yang terus mendukung serta mendoakan keponakannya selalu. 11. Frendyka Susanto, terima kasih. Selama ini telah sabar, setia dan memberikan motivasi, cinta, perhatian dan doa. 12. Herty Safitri ,Maulida Oktaviani, Istihayu Putri Buansari, Mega Ayu Lestari terima kasih atas kebersamaannya. 13. Iqbal dan Mufti Rahmatika, terima kasih atas ilmunya selama ini semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat di masa depan. 14. Teman-teman seperjuangan kompre: Fenti Wijayanti, Feri Istanto, Tofan Hari Wibowo, Intan Dewinta, Senja. 15. Dwina Septiningtyas, sahabat tersayang, terima kasih atas kerjasamanya selama ini. 16. Semua teman-teman Akuntansi C 2006, Fitri Akbariah, Galih Suka Sae, Kurnia Akmal, Megawati, Humairoh, Intan Rahmawati, Malia, Indah Puspatriana,
Hanan Baraba, Fika Desi Alfiani, Lukman Trihatmoko,
Jamaludin Siregar, Heri Fadilah, Ibnu Al-Farabi, Fajar Ario, Hatya Mahadika, Hidayatullah, Marwazi, Muhamad Hasim, Muhammad Asmui, Muhammad Nurul Syafyuddin, Khoirun Nasihin, Bejo (maap lupa nama aslinya), Ilham Reza Fahlevi, Guntur Wijayakusuma, Fuad, Hikmatul Huda, Irhan, Yudo Nurcahyo,
Tofan
Hari
Wibowo,
persahabatan ini akan tetap terjalin.
ix
Tommy
riyadi,
Sudrajat.
semoga
17. Serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam menyelesaikan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tetap berarti bagi penulis. Semoga semua bantuan dan amal kebaikan yang diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan pahala dan keridhaan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan skripsi ini kepada semua pihak yang berkepentingan, dengan harapan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semuanya.
Jakarta, 6 Juni 2009
Penulis,
Izumi Nadia Marrisca Putri
x
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ..............................................................................i Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif........................................................ii Lembar Pengesahan Ujian Skripsi....................................................................iii Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................iv Abstract................................................................................................................vi Abstrak.................................................................................................................vii Kata Pengantar...................................................................................................viii Daftar Isi ..............................................................................................................xi Daftar Tabel........................................................................................................xvi Daftar Gambar...................................................................................................xvii Daftar Lampiran...............................................................................................xviii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1 A. Latar Belakang ..........................................................................................1 B. Perumusan Masalah ..................................................................................7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................7 1. Tujuan Penelitian ................................................................................7 2. Manfaat Penelitian ..............................................................................8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................10 A. Teknologi Informasi..................................................................................10 1. Pengertian Teknologi Informasi..........................................................10 2. Pemanfaatan Teknologi Informasi ......................................................12
xi
B. Sistem Informasi Akuntansi......................................................................11 1. Pengertian Sistem................................................................................11 2. Pengertian Informasi ...........................................................................12 3. Pengertian Sistem Informasi ...............................................................14 4. Pengertian Akuntansi ..........................................................................15 5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi..............................................16 C. Audit Internal ............................................................................................17 1. Pengertian Audit .................................................................................17 2. Pengertian Auditor Internal.................................................................18 3. Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal.............................20 4. Persamaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal ............................21 5. Tujuan dan Tanggung Jawab Auditor Internal....................................21 6. Jenis-Jenis Kegiatan Audit Internal ....................................................23 D. Efektivitas .................................................................................................24 1. Pengertian Efektivitas .........................................................................24 2. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi .........................25 E. Kepercayaan..............................................................................................26 F. Kinerja.......................................................................................................28 1. Pengertian Kinerja...............................................................................28 2. Dimensi-Dimensi Kinerja ...................................................................30 3. Manfaat Pengukuran Kinerja ..............................................................31 4. Kinerja Auditor ...................................................................................32 G. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Auditor Internal.............34
xii
H. Hubungan Antar Variabel dalam Model Penelitian ..................................36 1. Hubungan Antara Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja Auditor Internal ......................36 2. Hubungan Antara Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja Auditor Internal........................................37 3. Hubungan Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja Auditor Internal...................................................................................38 I. Kerangka Pemikiran..................................................................................39 J. Penelitian Terdahulu .................................................................................41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................43 a. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................43 b. Metode Penentuan Sampel........................................................................43 1.
Populasi dan Sampel ..........................................................................43
2.
Teknik Penentuan Sampel..................................................................44
c. Metode Pengumpulan Data .......................................................................44 d. Metode Analisis Data................................................................................45 1. Uji Kualitas Data.................................................................................45 a. Uji Validitas ..................................................................................45 b. Uji Reliabilitas ..............................................................................46 2. Uji Asumsi Klasik ...............................................................................46 a. Uji Multikolinearitas .....................................................................46 b. Uji Hekteroskedastisitas................................................................47
xiii
c. Uji Normalitas...............................................................................47 3. Uji Hipotesis .......................................................................................48 a. Regresi Linear Berganda...............................................................48 b. Koefisien Determinasi...................................................................48 c. Uji F ..............................................................................................49 d. Uji t ...............................................................................................49 4.
Operasional Variabel Penelitian.........................................................50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................54 A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..........................................................54 1. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................54 2. Karakteristik Responden.......................................................................55 B. Penemuan dan Pembahasan ......................................................................57 1.
Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................57 a. Uji Validitas...................................................................................57 b. Uji Reliabilitas...............................................................................59
2.
Uji Asumsi Klasik ..............................................................................60 a. Uji Multikolinieritas ......................................................................60 b. Uji Heteroskedastisitas ..................................................................61 c. Uji Normalitas ...............................................................................62
3.
Uji Hipotesis.......................................................................................64 a. Uji Regresi Berganda ....................................................................64 b. Uji Koefisien Determinasi.............................................................65 c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ....................................66
xiv
d. Uji t (Uji Parsial) ...........................................................................67 C. Interpretasi ................................................................................................69 BAB V PENUTUP...............................................................................................72 A. Kesimpulan ...............................................................................................72 B. Implikasi....................................................................................................73 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................75 LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL Nomor
Keterangan
Hal
Tabel 2.1 Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal ............................20 Tabel 2.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu .........................................................41 Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian.........................................................50 Tabel 3.2 Pengukuran Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Internal .......53 Tabel 4.1 Rincian Pembagian dan Pengumpulan Kuesioner .............................54 Tabel 4.2 Jenis Kelamin .....................................................................................55 Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Akhir ..................................................................56 Tabel 4.4 Jabatan................................................................................................56 Tabel 4.5 Lama Bekerja .....................................................................................57 Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi...........................................................................58 Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Kepercayaan Atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi...........................................................................58 Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor Internal.................................59 Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ..........................................................................60 Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................61 Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda................................................................64 Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi (R2).......................................................65 Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F............................................................................66 Tabel 4.14 Hasil Uji t ...........................................................................................67
xvi
DAFTAR GAMBAR Nomor
Keterangan
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran..........................................................................40 Gambar 4.1 Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas...............................................62 Gambar 4.2 Gambar Hasil Uji Normalitas............................................................63
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Lampiran I
Surat Riset Penelitian ..............................................................78
Lampiran II
Kuesioner Penelitian ...............................................................79
Lampiran III
Skor Jawaban Penelitian .........................................................85
Lampiran IV
Hasil Uji Validitas...................................................................92
Lampiran V
Hasil Uji Reliabilitas ...............................................................99
Lampiran VI
Hasil Uji Regresi Berganda................................................... 104
Lampiran VII
Nama-Nama Perusahaan ....................................................... 109
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Teknologi sistem informasi dalam organisasi bisnis dewasa ini menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran penyediaan informasi yang dibutuhkan pemakai. Perkembangan sistem informasi tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Sistem informasi tidak hanya sebagai alat bantu dalam pengolahan data, namun dapat juga digunakan untuk mengetahui lebih cepat jika timbul permasalahan dalam organisasi dan memfokuskan pada unsur tertentu guna mengambil tindakan yang tepat. Sistem informasi adalah salah satu cara agar organisasi bisnis dapat memberikan keunggulan kompetitif dan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Rockart (1995) dalam Jumaili (2005) menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan sumber daya keempat setelah sumber daya manusia, sumber daya uang, dan sumber daya mesin yang digunakan untuk membentuk dan mengoperasikan perusahaan. Teknologi informasi adalah faktor yang sangat mendukung dalam penerapan sistem informasi dan merupakan suatu solusi organisasi dan manajemen untuk memecahkan permasalahan manajemen dan akuntansi yang timbul dalam praktiknya. Teknologi informasi sebuah organisasi terdiri dari 1
perangkat keras, perangkat lunak, perangkat telekomunikasi, manajemen basis data, dan teknologi lain yang digunakan untuk menyimpan data dan membuat data tersedia dalam bentuk informasi kepada pembuat keputusan. Teknologi informasi saat ini memainkan peranan penting dalam mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen. Hal ini mendorong adanya suatu kebutuhan penting untuk melakukan evaluasi secara obyektif tentang keberhasilan atau kegagalan sistem yang berguna dalam mendukung pembuatan keputusan yang tepat. Evaluasi yang dilakukan tersebut akan berguna dalam membantu tercapainya keberhasilan atas pengembangan sistem informasi. Dalam bidang akuntansi, perkembangan teknologi informasi memiliki dampak yang sangat signifikan, terutama terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi bisnis. Dampak yang nyata dirasakan adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual digantikan oleh komputer sebagai alat pemrosesan data. Hal ini juga dialami oleh para akuntan, yang berprofesi sebagai pengelola keuangan yang dituntut untuk melakukan pengendalian dan pemantauan terhadap efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan. Sistem informasi akuntansi berbasis komputer dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Atau merupakan sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan dan diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis yang vital untuk kelangsungan dan kontinuitas hidup
2
perusahaan. Dalam dunia bisnis, informasi dapat berasal dari intern maupun ekstern perusahaan. Setiap saat informasi diperlukan baik oleh manajemen maupun pengguna lainnya dalam rangka untuk pengambilan keputusan. Perkembangan dalam mengolah informasi akuntansi ini juga pada akhirnya berdampak pada jasa yang diberikan oleh seorang auditor internal. Dulu, auditor tidak harus ahli dalam bidang komputer untuk keperluan auditnya. Namun sekarang dengan kemajuan teknologi, seorang auditor tidak hanya harus ahli dalam bidangnya tetapi juga harus memiliki kemampuan tertentu di bidang komputer. Auditor internal dalam suatu perusahaan berperan penting dalam memeriksa sistem informasi akuntansi yang ada di dalam suatu perusahaan apakah sistem informasi tersebut sudah dijalankan sesuai kebijakan perusahaan atau malah melenceng dari kebijakan perusahaan. Dalam melaksanakan
tugasnya,
auditor
internal
berperan
sebaik
mungkin
melaksanakan tugas utamanya, yaitu melakukan penilaian dan evaluasi terhadap sistem dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Berperannya auditor internal yang optimal diharapkan akan berpengaruh terhadap proses manajemen agar lebih objektif dan tujuan perusahaan tercapai. Laporan evaluasi dan penilaian auditor internal terhadap pencapaian tujuan perusahaan merupakan umpan balik kepada para manajer dalam melaksanakan tugasnya. Sistem informasi akuntansi merupakan bagian penting dari auditor internal. Informasi dapat dikatakan berkualitas jika dapat memberikan suatu gambaran yang utuh dari suatu permasalahan, atau pemecahan masalah. Para
3
auditor internal harus menggunakan sistem informasi akuntansi untuk memudahkan
dalam mengaudit
perusahaan.
Dengan
berkembangnya
teknologi informasi dan berdampak pula pada perkembangan sistem informasi akuntansi maka auditor internal harus memiliki keahlian untuk dapat memahami dan mengevaluasi atas sistem informasi akuntansi perusahaan yang telah terkomputerisasi. Keberhasilan suatu sistem informasi akan tergantung pada kemudahan dan pemanfaatan pemakai sistem terhadap teknologi yang ada dalam sistem karena teknologi akan membantu individu dalam menyelesaikan tugasnya Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005). Satu hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan atau pelaku bisnis yang menerapkan teknologi informasi adalah sejauh mana keberhasilan sistem tersebut membawa dampak positif dalam peningkatan kinerja baik individual maupun organisasi secara keseluruhan. Konstruk evaluasi pemakai diri sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu teradap sesuatu, baik barang ataupun jasa. Jumaili (2005) mengajukan hubungan kecocokan tugas teknologi untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi pemakai dalam sistem informasi. Dalam model ini dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Evaluasi pemakai atas kecocokan tugas teknologi menjadi penting
4
artinya berkaitan dengan pencapaian kinerja individual yang tinggi sehingga mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik selain itu Jumaili (2005) juga mengungkapkan bahwa secara umum, efektivitas penggunaan atau penerapan teknologi sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusaaan atau organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan. Kepercayaan adalah hal yang diperlukan oleh pemakai teknologi sistem informasi akuntansi agar dia merasa bahwa teknologi sistem informasi akuntansi yang diterapkan dapat meningkatkan kinerja auditor internal dalam menjalankan tugasnya di organisasi perusahaan. Goodhue dalam Jumaili (2005) mengajukan kontruk hubungan kecocokan tugas teknologi untuk dijadikan acuan evaluasi pemakai dalam sistem informasi. Dalam model ini dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakterisitik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Trisnaningsih (2007) menjelaskan bahwa, kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mutu kerja yang
5
dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adala kesesuaian waktu yang telah direncanakan. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia dalam melakukan peran yang dimainkannya untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun tujuan pokok dalam penelitian kinerja menurut Mulyadi (1997) dalam Sari (2008) adala memotivasi karyawan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis termotivasi untuk melakukan replikasi penelitian yang pernah dilakukan Jumaili (2005) dan Sari (2008) dengan mengacu pada penelitian Sari (2008). Dalam penelitian Sari (2008) didapat bahwa efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi mempunyai pengaruh positif dengan kinerja individual pada pasar swalayan di Kota Denpasar, sedangkan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal sebagai pemakai teknologi sistem informasi tersebut berdasar model sebelumnya (Goodhue, 1995) dan untuk mengetahui apakah tingkat kepercayaan
terhadap
teknologi
sistem
informasi
akuntansi
akan
meningkatkan kinerja auditor internal.
6
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Internal (Studi Pada Auditor Internal di Jakarta).”
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal? 2. Apakah kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja auditor internal? 3. Apakah efektivitas dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan perumusan masalah tersebut diatas maka tujuan penelitian ini adalah: a.
Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja para auditor internal.
7
b.
Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan tingkat kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal.
c.
Untuk menganalisi efektivitas penggunaan dan tingkat kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi secara besama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja para auditor internal.
2. Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain: a.
Bagi Auditor Internal Diharapkan dengan adanya penelitian ini auditor internal akan mendapatkan
pemahaman
mengenai
pentingnya
efektivitas
penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem infromasi akuntansi dalam meningkatkan kinerja auditor internal. b.
Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat membantu penerapan teknologi sistem informasi akuntansi dan membantu penyediaan informasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan manajer dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor internal.
8
c.
Bagi Kepentingan Akademik Sebagai bahan informasi atau pengetahuan tambahan mengenai pengaruh teknologi sistem informasi akuntansi dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal.
d.
Bagi Peneliti Selanjutnya Dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan yang lebih luas dalam memahami efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informsi akuntansi dalam evaluasi kinerja auditor internal serta dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teknologi Informasi 1. Pengertian Teknologi Informasi Menurut Halim (2004), definisi teknologi informasi adalah kebijakan, standar dan pengembangan infrastruktur seperti perangkat keras (hardware) dan jaringan (networking) yang hanya salah satu bagian kecil dari format perusahaan selain proses dan prosedur, supplier, rekanan dan lain sebagainya. Menurut Amir (1996) dalam Sudarsono (2004), teknologi informasi merupakan sistem yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, basis data, sumber daya manusia dan fasilitas-fasilitas untuk memproses informasi pada suatu organisasi, yang mampu meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam pemrosesan informasi serta mengarahkan perusahaan untuk meraih keunggulan bersaing. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan suatu perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat
lunak,
database,
teknologi
jaringan,
dan
peralatan
telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam
10
sistem informasi suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan. 2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Pemanfaatan
teknologi
informasi
merupakan
sesuatu
yang
diharapakan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukuran berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan. Maharsi (2000) menyatakan bahwa kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, teknologi informasi mampu untuk meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dapat ditingkatkan. Akibatnya dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi pasar global.
B. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Suatu perusahaan dikatakan baik jika mampu membentuk organisasi yang dan rasional, yaitu telah memiliki sistem dan prosedur yang memadai. Pengguna sistem dan prosedur yang tepat dapat mendukung kelancaran operasi perusahaan. Sistem dan prosedur sangat
11
penting peranannya karena membantu manajemen untuk memperoleh informasi tentang tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan. Menurut Mc. Leod (2008) sistem adalah sekelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi sususnan dasar adalah: input, transformasi, output, mekanisme kontrol, dan tujuan sedangkan Romney (2006) mendefinisikan sistem sebagai rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang berintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Mulyadi (2008) mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok
perusahaan.
Sedangkan
menurut
Subari
(2004)
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan tugas pokok perusahaan. Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masingmasing melakukan fungsi khusus yang penting untuk mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat mereka berada. 2. Pengertian Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam mengambil keputusan. Informasi menunjukkan hasil dan pengolahan data yang telah diorganisasikan dan berguna bagi orang yang menerimanya.
12
Dibawah ini adalah pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya yaitu: Menurut Subari (2004) informasi adalah sebagai berikut: “Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”. Menurut Hall (2007:14) informasi adalah suatu proses dan pemakai yang melakukan suatu tindakan yang dapat dilakukan atau tidak dilakukan. Sedangkan informasi menurut Wahyono (2004:23) adalah suatu data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan. Informasi sangat penting dalam suatu organisasi, informasi mengarahkan dan memperlancar kegiatan sehari-hari. Suatu sistem yang kurang dapat informasi akan menjadi kerdil dan kurang berguna karena masukan-masukan dari data kurang berfungsi dengan baik. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata (fakta) yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain, informasi adalah fakta yang mempunyai arti dan berguna untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi berbeda dengan data, karena informasi merupkan hasil akhir atau keluaran sistem informasi. Sedangkan data merupakan bahan yang akan diolah oleh sistem informasi. Data merupakan angka, tulisan, gambar dan bahkan simbol.
13
3. Pengertian Sistem Informasi Definisi sistem informasi secara umum adalah suatu sistem manusia atau mesin yang terpadu (integreted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan (Decision making). Menurut Laudon dan Laudon (2008) sistem informasi adalah sebagai berikut: “Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan kepuasan dan pengawasan dalam organisasi”. Menurut O’Brien (2005), pengertian sistem informasi adalah sebagai berikut: “Sebuah sistem informasi adalah suatu kombinasi yang teratur dari orangorang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu organisasi”. Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar sistem informasi), hardware (mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, proses output, penyimpanan dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi.
14
4. Pengertian Akuntansi Menurut Niswonger, Warren, Reeve dan Fees (2006:6), akuntansi adalah sebagai berikut: “Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan”. Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2008:2) Akuntansi dapat didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan mengenai (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Menurut Suwardjono (2003:7) menyatakan bahwa akuntansi adalah
seperangkat
pengetahuan
yang
mempelajari
perekayasaan
penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sistem yang memberikan informasi kuantitatif bisnis-bisnis ekonomi, terutama sifatsifat keuangan yang ditujukan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomis.
15
5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. (Krismiaji, 2002:4) Menurut Jogiyanto (2003:225) sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan”. Menurut Wahyono (2004:17) sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu penyajian informasi”. Bodnar,
George
H,
and
S.
Hopwood
William
(2005:1)
mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya yang dirancang untuk menyediakan data bagi beragam pengambil keputusan sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan mereka”. Berdasarkan keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem infromasi akuntansi dapat di definisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
16
rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal.
C. Audit Internal 1. Pengertian Audit Pengertian audit menurut Arens, Randal J Elderand dan Mark (2009) adalah sebagai berikut: “Audit adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti tentang informasi ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian informasi ekonomi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, dan melaporkan hasil pemeriksaan tersebut”. Auditing menurut Agoes (2004:3) adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematais, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajiban laporan keuangan tersebut. Boynton (2006:5) menurut Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American Accounting Assocation” (Accounting Review, vol.47) memberikan definisi auditing sebagai berikut: “Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.
17
2. Pengertian Auditor Internal Audit internal yang modern tidak lagi terbatas fungsinya dalam bidang pemeriksaan finansial, tetapi sudah meluas ke bidang lainnya, seperti manajemen audit, audit lingkungan hidup, sosial audit dan lainlain. Bahkan mulai tahun 2000-an kegiatan internal audit sudah mencakup konsultasi yang didesain untuk menambah nilai dan meningkatkan kegiatan operasi suatu organisasi. Menurut Mulyadi dan Puradiredja (2002), Auditor internal adalah: “Auditor yang bekerja di dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam organisasi”. Menurut Boynton (2006:8) mendefinisikan auditor internal sebagai berikut: “Auditor internal adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Auditor jenis ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen, yang dinamakan audit internal, dalam lingkungan organsiasi sebagai suatu bentuk jasa bagi organisasi. Dan bertujuan untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggung jawaban yang efektif”. Menurut Mulyadi (2008:29) auditor internal adalah: “Auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipenuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukkan keandalan informasi yang dihasilkan oleh bagian berbagai organisasi”.
18
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa auditor internal merupakan sebuah profesi yang dinamis yang mengantisipasi perubahan dalam lingkungan operasinya sangat beradaptasi terhadap perubahanperubahan struktur, proses dan teknologi informasinya. Auditor internal membantu suatu organsisasi untuk mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan sistem informasi akuntansi. Pada pemerintahan, auditor internal merupakan unit pemeriksa yang merupakan bagian dari organisasi yang diawasi. Auditor internal terdiri dari Inspektorat Jendral Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan lembaga Negara dan BUMN/BUMD, Inspektorat Wilayah Propinsi, Inspektorat Wilayah Kabupaten/Kota, dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. (Mardiasmo,2009). Auditor internal membantu perusahaan dengan memeriksa sistem informasi akuntansi tersebut. Auditor internal diharapkan mampu untuk membantu mengantisipasi perubahan di dalam lingkungan usahanya terutama dalam bidang perkembangan teknologi komputer dan melalui peran mereka, perusahaan mampu menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan yang berubah. Tidak hanya itu, auditor yang sebelumnya hanya melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan historis, kini auditor berkepentingan untuk memberikan nilai yang berguna bagi perusahaan untuk masa sekarang ataupun untuk masa yang akan datang. Auditor juga diharapkan mampu memberikan sarana dan kontribusi bagi
19
manajemen perusahaan atas keputusan yang akan diambilnya di masa yang akan datang serta dilibatkan dalam perencanaan keputusan strategis perusahaan. 3. Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal Terdapat perbedaan antara auditor internal dengan auditor eksternal, berkaitan dengan posisi serta fokus perhatian dari seorang auditor internal dibandingkan dengan auditor eksternal. Tabel 2.1 Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal No. Audit Internal Auditor Eksternal 1. Merupakan karyawan perusahaan Merupakan orang yang independen di luar perusahaan 2. Melayani kebutuhan organisasi, Melayani pihak ketiga yang meskipun fungsinya harus dikelola memerlukan informasi perusahaan keuangan yang dapat diandalkan 3. Fokus pada kejadian-kejadian di Fokus pada ketepatan dan masa depan dengan mengevaluasi kemudahan pemahaman dari kontrrol yang dirancang untuk kejadian-kejadian masa lalu meyakinkan pencapaian tujuan yang dinyatakan dalam laporan organisasi keuangan 4 Langsung berkaitan dengan Sekali-kali memperhatikan pencegahan kecurangan dalam segala pencegahan dan pendeteksian bentuknya atau perluasan dalam kecurangan secara umum, setiap aktivitas yang ditelaah namun akan memberikan perhatian lebih bila kecurangan tersebut akan mempengaruhi laporan keuangan secara material 5 Menelaah aktivitas secara terus Menelaah catatan-catatan yang menerus mendukung laporan keuangan secara periodik, biasanya satu tahun sekali Sumber: Sawyer’s (2005:7)
20
4. Persamaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal Menurut Agoes (2004:225), persamaan auditor internal dan auditor eksternal adalah sebagai berikut: a.
Masing-masing auditor harus mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, manajemen dan komputer.
b.
Keduanya harus membuat rencana pemeriksaan (audit plan), program pemeriksaan (audit programme) secara tertulis.
c.
Semua
prosedur
pemeriksaan
dan
hasil
pemeriksaan
harus
didokumentasikan secara lengkap dan jelas dalam kertas pemeriksaan (audit working papers). d.
Staf audit harus selalu melakukan Continuing Professional Education (Pendidikan Profesi Berkelanjutan).
e.
Baik auditor internal maupun auditor eksternal harus mempunyai audit manual, sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaannya dan harus memiliki kode etik serta sistem pengendalian mutu.
5. Tujuan dan Tanggung Jawab Auditor Internal. Auditor internal memiliki tujuan dan tanggung jawab yang luas dan tidak terbatas. Audit internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibuat dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan organisasi. Menurut Tugiman (2006), tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya
21
secara efektif. Auditor internal akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang sedang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian yng efektif dengan biaya wajar, sedangkan ruang lingkup pemeriksaan internal serta pengevaluasian terhadap kelengkapan dan efektivitas sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Pemeriksaan internal harus: a.
Me-review keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi finansial dan operasional serta cara yang dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi tersebut.
b.
Me-review berbagai sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan kesesuaiannya dengan berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, hukum, dan peraturan yang dapat berakibat penting terhadap kegiatan organisasi, serta harus menetukan apakah organisasi telah mencapai kesesuaian dengan hal-hal tersebut.
c.
Me-review berbagai cara yang dipergunakan untuk melindungi harta dan bila dipandang perlu, memverifikasi keberadaan harta-harta tersebut.
d.
Menilai keekonomisan dan keefisienan penggunaan berbagai sumber daya.
e.
Me-review berbagai operasi atau program untuk menilai apakah hasilnya akan konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah
22
ditetapkan dan apakah kegiatan atau program tersebut dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Menurut Sawyer (2005), auditor internal harus bertanggung jawab untuk
merencanakan
penugasan
audit.
Perencanaan
harus
di
dokumentasikan dan harus mencakup: a. Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaan. b. Perolehan latar belakang informasi tentang aktivitas yang akan diaudit. c. Penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit. d. Komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan. e. Pelaksanaan, jika layak, survey lapangan untuk mengenal lebih dekat aktivitas dan kontrol yang akan diaudit, untuk mengidentifikasi hal-hal yang akan ditekankan dalam audit, dan untuk mengundang komentar dan saran dari klien. f. Penulisan program audit. g. Penentuan bagaimana, kapan dan kepada siapa hasil audit akan dikomunikasikan. h. Perolehan pengesahan rencana audit. 6. Jenis-Jenis Kegiatan Audit Internal Terdapat tiga jenis audit yang biasanya dilakukan yaitu: a.
Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-catatan akuntansi
(baik
informasi
keuangan
dan
operasional)
dan
23
menghubungkannya dengan standar pertama dari kelima standar lingkup audit internal. b.
Audit
sistem
Informasi
Akuntansi
melakukan
tinjauan
atas
pengendalian sistem informasi akuntasi untuk menilai kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektivitas dalam menjaga perusahaan. c.
Audit Operasional atau manajemen berkaitan dengan penggunaan secara ekonomis dan efisien sumber daya, serta pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
D. EFEKTIVITAS 1. Pengertian Efektivitas. Untuk mendefinisikan suatu efektivitas sangat berhubungan dengan tujuan ataupun sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Menurut Anthony (2004:14) mendefinisikan efektifitas sebagai berikut: “Efektivitas adalah hubungan antara output yang dihasilkan oleh pusat pertanggung jawaban dengan tujuan jangka pendek (objektifitas), semakin besar ouput yang dikontribusikan terhadap jangka pendek perusahaan,maka semakin efektif unit tersebut”. Handoko (1999) dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar.
24
Yamit (1998) dalam Jumaili (2005) mendefinisikan efektivitas sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah upaya suatu organisasi untuk mencapai tujuan dengan tepat waktu dan hasil sesuai dengan yang diharapkan menggunakan sumberdaya dan sarana yang ditetapkan. Efektivitas organisasi merupakan suatu konsep yang penting untuk melihat gambaran suatu organisasi karena dapat menunjukkan tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai sasarannya. Pengukuran efektivitas organisasi merupakan suatu hal yang sangat rumit karena dalam organisasi yang sangat besar dengan banyak bagian yang sifatnya berbeda dan mempunyai sasaran yang berbeda antara satu sama lain. 2. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan
pemakai.
Tidak
jarang
ditemukan
bahwa
teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi,
sehingga sistem informasi kurang memberikan
manfaat dalam meningkatkan kinerja individual.
25
Efektivitas penggunaan atau pengimplementasian teknologi sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai
dalam
mengidentifikasi
data,
mengakses
data
dan
menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan atau organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan. Jumlah sarana komputer dalam perusahaan juga sangat mempengaruhi dalam pencapaian efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dalam perusahaan. Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai, maka akan semakin memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas individu dalam perusahaan atau organisasi. Diharapkan dengan penggunaan teknologi sistem informasi, individu dari perusahaan atau organisasi yang merupakan pemakai sistem tersebut dapat menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja yang dihasilkan tentu akan meningkat.
E. Kepercayaan Dalam penggunaan sistem informasi, kepercayaan terhadap sistem informasi itu sendiri sangatlah penting karena dengan adanya kepercayaan itu individu akan merasa yakin dalam melakukan pekerjaannya dan akan mendapat hasil yang maksimal. Kepercayaan adalah hal yang diperlukan bagi
26
pemakai sistem informasi agar dia merasakan teknologi sistem informasi yang baru dapat meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan kegiatan organisasi atau perusahaan. Lau dan Lee (1999) dalam Nazar dan Syahran (2008) mendefinisikan
kepercayaan
sebagai
kesediaan
individu
untuk
menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan resiko tertentu. Kesediaan ini muncul karena adanya pemahaman individu tentang pihak lain yang didasarkan pada masa lalunya, adanya harapan pihak lain akan memberikan sumbangan yang positif (walaupun ada juga kemungkinan pihak lain memberikan sumbangan yang negatif). Gefen (2002) dalam Nazar dan Syahran (2008) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan untuk membuat dirinya peka ke dalam tindakan yang diambil oleh pihak yang dipercaya yang didasarkan kepada keyakinan. Pendapat lain mengenai kepercayaan adalah harapan positif bahwa orang lain tidak akan melalui kata-kata, tindakan, atau keputusan bertindak secara oportunistik Robin (2001) dalam Listyan (2008). Istilah harapan positif ini mengandaikan pengenalan dan keakraban dengan pihak lain. Kepercayaan adalah sesuatu yang diberikan karena adanya rasa percaya. Ada dua konseptualisasi yang dominan mengenai rasa percaya, yaitu: (1) rasa percaya sebagai afeksi; dan (2) rasa percaya sebagai aspek kognisi. Afeksi berkaitan dengan perasaan dan emosi Partanto dan Yuwono (1994) dalam Listyan (2008). Aspek kognisi merupakan ekspresi nonverbal yang berupa keyakinan. Keyakinan pada dasarnya ada dua, yaitu: (1) keyakinan yang berhubungan
27
dengan atribut yang dimiliki oleh suatu objek; dan (2) keyakinan evaluasi, yaitu keyakinan yang berhubungan dengan manfaat suatu objek. Model konsep kepercayaan lebih banyak dipakai dalam konteks komunikasi Gerek (2003). Gerek memusatkan pada suatu konsep keterpaduan dari kepercayaan dalam penggunaan rancang bangun komunikasi internet dimana kepercayaan diperlukan dalam konteks ini. Kepercayaan dipertimbangkan sebagai sesuatu yang utama dapat disampaikan dengan aturan yang spesifik untuk komunikasi. Dalam hal ini kepercayaan adalah hal yang diperlukan individu pemkaia sistem informasi agar ia merasa bahwa sistem informasi tersebut dapat meningkatkan kinerja individual dalam menjalankan kegiatan organisasi atau perusahaan. F. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mangkunegara (2005) bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
28
Menurut pendapat Mink (1993) dalam Basuki (2008) terdapat lima karakteristik karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, yaitu: 1.
Berorientasi pada prestasi. Karyawan ingin lebih maju dan apa yang telah dicapainya saat ini.
2.
Percaya diri, karyawan harus mempunyai sikap mental yang positif yang mengarahkannya untuk bertindak dengan tingkat percaya diri yang tinggi.
3.
Pengendalian diri, dalam hal ini pengendalian diri karyawan harus mempunyai rasa disiplin yang sangat tinggi.
4.
Kompetensi, karyawan mampu mengembangkan kemampuan spesifik kompetensi berprestasi dalam pilihan mereka.
5.
Persisten, karyawan mempunyai piranti kerja yang didukung oleh suasana psikologis dan bekerja keras untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Mahsun (2006:25) kinerja adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organsiasi yang tertuang dalam strategic planing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secar keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas di bandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
29
2. Dimensi-Dimensi Kinerja Mangkunegara (2005) mengatakan bahwa kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok. Kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja organisasi. Kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: a. Faktor individual yang terdiri dari: kemampuan dan keahlian, latar belakang, dan demografi. b. Faktor psikologis yang terdiri dari: persepsi, sikap, kepribadian, pembelajaran, dan motivasi. c. Faktor Organisasi yang terdiri dari: sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan job design Menurut Robbins (1996) dalam Duma (2004) terdapat tiga dimensi untuk mengetahui kinerja seseorang, yaitu: Individu task outcomes (hasil tugas individu), Behaviour (perilaku), dan Traits (ciri atau sifat).
30
a. Individual task outcomes (hasil tugas individu) Menilai hasil tugas karyawan dapat dilakukan pada suatu badan usaha yang sudah menetapkan standar kinerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang dinilai berdasarkan periode waktu tertentu, seperti laporan harian hasil kerja. Penilaian diatas dilakukan oleh atasan atau pimpinan langsung dari karyawan. Oleh sebab itu data-data mengenai hasil tugas individu dari karyawan tersebut dapat diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan atasan langsung. b. Behaviour (perilaku) Melihat adanya hubungan antara perilaku seorang karyawan terhadap hasil kerja yang diharapkan oleh perusahaan. Hal itu terutama dilihat ketika karyawan tersebut bekerja didalam suatu kelompok dan hasil kerja kelompok tersebut merupakan salah satu ukuran kinerja karyawan tersebut. c. Traits (ciri atau sifat) Ciri atau sifat yang dimiliki karyawan, umumnya berlangsung lama dan tetap sepanjang waktu, seperti sopan santun, ramah, kemampuan karyawan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan sebagainya. 3.
Manfaat Pengukuran Kinerja Menurut Larry D. Stout dalam Bastian (2001:329) yang dimaksud dengan pengukuran kinerja adalah proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mission
31
accomplishment) melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu proses. Menurut Mulyadi (2001) manfaat yang dapat diambil dari adanya pengukuran kinerja adalah: a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivisian karyawan secara maksimum. b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian. c. Mengidentifkasi kebutuhan pelatihan dengan pengembangan karyawan dan menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Dengan adanya pengukuran kinerja maka dapat diketahui secara tepat apa yang sedang dihadapi dan target apa yang harus dicapai. Melalui pengukuran kinerja dapat disusun rencana, strategi, dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil sehubungan dengan pencapaian tujuan karier yang diinginkan. 4. Kinerja Auditor Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Menurut Kalbers dan Forgarty (1995) dalam Trisnaningsih (2007)
32
mengemukakan bahwa kinerja auditor sebagai evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan langsung. Kinerja auditor dapat ditingkatkan atau dapat menjadi maju (improved) dan mencapai tingkat yang paling baik (excellent) dengan mengidentifikasi
dan
menganalisis
aktivitas
kerja.
Pada
intinya,
perusahaan harus yakin bahwa para personil benar-benar melakukan aktivitas yang benar dengan cara yang tepat pula. Goodhue
dan
Thompson
(1995)
dalam
Jumaili
(2005)
mengungkapkan bahwa kinerja yang dihasilkan akan kecocokan tugas-teknologi berimplikasi pada efisiensi, efektivitas dan kualitas yang lebih tinggi terhadap pemanfaatan teknologi serta implikasi kinerja yang lebih baik pada sistem informasi. Sistem dengan task-technology fit yang lebih tinggi mengantarkan pada kinerja yang lebih baik karena memenuhi kebutuhan individu untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang dibebankan. Kinerja akuntan khususnya auditor menggunakan sistem informasi pada saat mereka membutuhkan dan mengambil informasi serta menyiapkan laporan kepada manajemen dan laporan keuangan kepada pihak luar. Para akuntan terutama auditor internal diasumsikan merancang sistem informasi pada saat mereka bekerja dengan menggunakan bagan akun, sehingga terbentuk suatu rancangan sistem informasi yang berisikan segala bentuk laporan dan informasi tentang keadaan perusahaan yang pada akhirnya memudahkan stakeholder perusahaan untuk mengontrol
33
perusahaannya. Pengenalan dan pemahaman komputer dalam dunia kerja menjadikan sistem informasi menjadi sangat penting terhadap profesi auditor.
G. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Auditor Internal Sistem informasi akuntansi merupakan proses mengumpulkan, mengolongkan,
mengolah
data
transaksi,
lalu
menganalisis,
dan
dikomunikasikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan perusahaan. Dalam hal ini, auditor internal berperan penting dalam perusahaan untuk memeriksa sistem informasi akuntansi yang ada diperusahaan apakah sistem informasi akuntansi tersebut telah dijalankan sesuai dengan kebijakan perusahaan atau malah melenceng dari kebijakan perusahaan. Perkembangan teknologi khususnya dalam bidang komputer berdampak pada sistem informasi yang dijalankan suatu perusahaan dimana sistem informasi akuntansi kemudian mengalami perkembangan menjadi sistem informasi akuntansi yang berbasis teknologi. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut sistem informasi akuntansi berbasis teknologi dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktek pengauditan akan terkena imbasnya. Untuk itu para auditor internal harus memahami sistem komputer. Dengan adanya perkembangan sistem informasi akuntansi tersebut maka auditor perlu untuk lebih memahami konsep dan terminologi pengolahan data dan pengendalian sistem. Untuk perusahaan yang telah menerapkan pengolahan data yang berbasis teknologi,
34
auditor internal juga berperan sebagai computer auditor. Auditor internal berperan untuk melakukan pengujian atas kewajaran laporan keuangan perusahaan serta menguji efektivitas pengendalian internal dan memperbaiki apabila terjadi ketidakefektifan. Ada tiga metode yang digunakan auditor dalam melaksanakan audit berbasis komputer yaitu: audit around the computer, audit through the computer, dan audit with the computer. (Budiasih, 2002) a. Audit Around The Computer Auditing sekitar komputer dapat dilakukan jika dokumen sumber tersedia dalam bahasa non mesin, dokumen-dokumen disimpan dengan cara yang memungkinkan pengalokasiannya untuk tujuan auditing, outputnya memuat detail yang memadai, yang memungkinkan auditor menelusuri suatu transaksi dari dokumen sumber ke output atau sebalknya. b. Audit Through The Computer Auditor menguji dan menilai efektivitas prosedur pengendalian operasi dan program komputer serta ketepatan proses di dalam komputer. Keunggulan metode ini adalah bahwa auditor memiliki kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistem komputer, hasil kerjanya lebih dapat dipercaya dan sistem memiliki kemampuan untuk menghadapi perubahan lingkungan. Sedangkan kelemahan terletak pada biaya yang sangat besar dan tenaga ahli yang berpengalaman.
35
c. Audit With The Computer Audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan software untuk mengotomatiskan prosedur pelaksanaan audit. Metode ini lebih sulit dan kompleks serta biayanya paling besar.
H. Hubungan Antara Variabel dalam Model Penelitian 1. Hubungan
Antara
Efektivitas
Penggunaan
Teknologi
Sistem
Informasi Akuntansi dengan Kinerja Auditor Internal. Penggunaan
teknologi
informasi
dalam
menunjang
sistem
informasi memberikan pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem tersebut dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) menggunakan model TPC (Technology to Performance Chain) yang dikembangkan oleh Goodhue yang
mencoba
diimplementasikan
keberhasilan dalam
teknologi
organisasi
sistem atau
informasi
perusahaan
yang dengan
menggunakan evaluasi pemakai. Model tersebut digunakan untuk menganalisa hubungan evaluasi pemakai dari kecocokan tugas dan teknologi terhadap kinerja. Jika teknologi informasi yang tersedia cocok dengan tugas yang harus diselesaikan dan kemampuan individu pemakai, maka pemakai akan memanfaatkan teknologi sistem informasi dalam menjalankan tugas yang dibebankannya. Hal ini akan berpengaruh pada
36
pencapaian kinerja individual yang diharapkan, semakin baik teknologi yang diterapkan maka pencapaian kinerja individual akan semakin tinggi. Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesa pertama, yaitu: Ha1 :
Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja auditor internal.
2. Hubungan antara Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja Auditor Internal Perkembangan teknologi yang begitu cepat telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Mengetahui trend bahwa perkembangan teknologi dalam sistem informasi akuntansi akan membantu manajemen dalam penyusunan strategi untuk bersaing. Kegunaan sistem informasi baru di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Kepercayaan individu dalam sebuah organisasi kepada teknologi informasi akan memudahkan tugas maupun pekerjaannya. Seperti dalam urusan keuangan sampai dengan urusan paperworks (manajemen dokumentasi). Melihat akan hal itu, maka perusahaan atau organisasi tanpa ragu untuk menanamkan investasi pada pengaplikasian teknologi informasi. Dengan melihat keadaan ini, jelas terlihat bahwa kebutuhan baru akan sistem informasi bagi perusahaan atau organisasi, yaitu teknologi yang mampu adaptatif terhadap perubahan sehingga hal itu akan menambah kepercayaan individu pengguna teknologi informasi.
37
Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesa kedua, yaitu: Ha2 :
Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja auditor internal.
3. Hubungan Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Auditor Internal Jumaili (2005) melanjutkan penelitian yang telah dilakukan oleh Irwansyah (2003) dengan menambahkan variabel kepercayaan yang didasarkan pada karakteristik teknologi dan kinerja individual dengan teknologi sistem informasi baru yang diterapkan dan digunakan oleh pemakai sistem tersebut. Hasil yang diperoleh Jumaili (2005) melalui model teknis analisis analisa regresi sederhana mendukung hasil penelitian-penelitian sebelumnya bahwa penggunaan teknologi sistem informasi baru akan meningkatkan kinerja individu. Goodhue
dalam
Jumaili
(2005)
mengemukakan
bahwa
kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam mengevaluasi kinerja individual diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa sistem informasi yang berbasis komputer tersebut dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja bawahan. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Konstruk evaluasi pemakai diri sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu terhadap sesuatu, baik
38
barang maupun jasa. Goodhue mengajukan konstruk hubungan kecocokan tugas teknologi untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi pemakai dalam sistem informasi. Dalam model ini dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Evaluasi pemakai atas kecocokan tugas teknologi menjadi penting artinya berkaitan dengan pencapaian kinerja individual yang tinggi. Goodhue menemukan kecocokan tugas teknologi akan mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesa kedua, yaitu: Ha3 :
Efektivitas penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja auditor internal.
I. Kerangka Pemikiran Kinerja auditor internal dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor tersebut yaitu kemampuan auditor internal dalam penggunaan sistem informasi akuntansi dalam menjalankan tugasnya serta kepercayaan
atas
teknologi
sistem
informasi
akuntansi
tersebut.
Perkembangan sistem informasi akuntansi memberikan dampak pada proses audit.
39
Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti bagaimanakah pengaruh penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal. Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Kinerja Auditor Internal Kepercayaan akan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris dimana peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal. Objek dalam penelitian ini adalah auditor internal yang sedang mengikuti pelatihan pada Yayasan Pendidikan Internal Auditor di Jakarta Selatan. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat individual dengan sampel penelitian seluruh internal auditor perusahaan yang sedang mengikuti pelatihan pada Yayasan Pendidikan Internal Auditor di Jakarta Selatan.
B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi dan Sampel Populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002:115). Selain itu, sebagian dari elemen-elemen populasi disebut dengan sampel, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah para peserta 43
(auditor internal perusahaan) yang mengikuti pelatihan di Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA). 2. Teknik Penentuan Sampel Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Convenience Sampling. Convenience Sampling adalah memilih data sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh. Cara ini dilakukan karena elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel tak terbatas, sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling tepat dan mudah.
C. Metode Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dengan diantar langsung kepada responden yaitu auditor internal yang sedang mengikuti pelatihan di Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA). Kuesioner yang diajukan kepada responden dan jawaban responden disampaikan dan dikumpulkan langsung (Indriantoro dan Soepomo, 2002:154). Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari dua sumber, yaitu sumber data primer yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
44
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan (Indriantoro dan Soepomo,2002:146).
D. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan metode regresi berganda (multiple regressions), yaitu untuk memberikan gambaran tentang pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal. 1. Uji Kualitas Data Penelitian
yang
mengukur
variabel
dengan
menggunakan
instrumen kuesioner harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian. a.
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor.Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan 45
total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut
dinyatakan
valid
dan
sebaliknya
(Ghozali,2005:46). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang dalam kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika memberikan nilai cronbach alpha di atas 0,6 (Ghozali, 2005:42). 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji regresi, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolonieritas, heterokedastisitas, dan normalitas. a.
Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak ada multikolonieritas (tidak terjadi korelasi antar variabel independen). Ada multikolonieritas atau tidak dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance mendekati 1 dan nilai VIF berkisar 1 maka tidak ada korelasi (Ghozali, 2005:91).
46
b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Namun, jika tidak terdapat suatu pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali 2005:105). c.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu data dapat dideteksi dengan melihat normal probability plot. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun, jika data (titik) menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005:110). 47
3. Uji Hipotesis Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di atas dapat diproses sesuai dengan jenis data dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan angka dalam metode statistik, sebagai berikut: a. Regresi Liner Berganda Untuk menguji hipotesis yaitu pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal, alat uji yang digunakan adalah metode regresi linear berganda (Multiple Regressions). Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut: Y= α + β1X1 + β2X2 + e Dimana: Y
: Kinerja auditor internal
α
: Konstanta
β
: Koefisien Regresi
e
: Error
X1
: Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
X2
: Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
b. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
48
kecil
berarti
kemampuan
variabel-variabel
independen
dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan atau Adjust R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2005:83). c.
Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara
bersama-sama
terhadap variabel
dependen atau terikat. Jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 20095:84). d.
Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh
satu
variabel
independen
secara
individual
dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh 49
yang signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:87). 4. Operasional Variabel Penelitian Menurut Sugiono (2006) variabel penelitian adalah atribut dari sekelompok orang atau objek penelitian yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut. Penelitian
ini
dilakukan
penulis
merupakan
penelitian
deskriptif, yaitu penelitian untuk mengetahui nilai dari variabel mandiri tanpa membuat perbandingan (Sugiono, 2006), variabel pada penelitian ini adalah efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal yang dijabarkan dengan indikator pada tabel 3.1.
Variabel
Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi (X1) Sumber Sari (2008)
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Dimensi Indikator Nomor butir pertanyaan Kemudahan 1) Mudah dalam penggunaan pengoperasian teknologi 2) Mudah dalam sistem memberikan informasi penilaian akuntansi 3) Memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi
1,2,3
Skala
ordinal
4,5
6,7,8
Bersambung pada halaman selanjutnya
50
Tabel 3.1 (Lanjutan) sistem informasi akuntansi 4) Memiliki 9 kemampuan berbahasa asing Kepercayaan a. Manfaat atas teknologi Teknologi sistem Sistem informasi Informasi akuntansi Akuntansi b. Kewenangan (X2) dalam Sumber: menggunakan Jumaili (2005 teknologi sistem informasi akuntansi c. Karakteristik kepercyaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi
5) Peningkatan kinerja individual
6) Kewenangan dalam mengakses data
1,2,3
ordinal
4,5
6,7 7) Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas 8) Mendapatkan 8 pelatihan dalam menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi 9) Kemajuan 9,10 dalam pengembangan sistem
Tabel 3.1 (Lanjutan)
51
a. Berorientasi 10) Berkeinginan untuk 1 pada lebih maju dari prestasi yang telah dicapai sekarang 11) Berusaha keras Sumber: Mink (1993) untuk mencapai 2 target yang telah ditetapkan 12) Adanya dampak positif terhadap psikologis b. Sikap 3,4 penggunaan setelah mental menggunakan positif komputer Kinerja Auditor Internal (Y)
ordinal
13) Ketepatan waktu dalam penyelesaian tugas 5,6,7 c. Disiplin
d. Kompeten
e. Persisten
14) Mematuhi aturan yang berlaku di perusahaan 15) Profesionalisme tinggi 16) Sertifikasi 17) Adanya piranti kerja yang memadai 18) Lingkungan kerja yang memadai
8
9 10 11,12
13 Sumber: Diolah dari berbagai referensi
52
Adapun pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sifat, pendapat, kondisi dan persepsi tentang fenomena sosial (Sugiono, 2006). Perangkat utama untuk mendapatkan data primer dari responden adalah dengan kuesioner. Skala Likert memungkinkan responden menjawab dalam jumlah kategori tertentu pada setiap butir pertanyaan. Dalam skala penilaian terlihat keragaman penilaian yang berkisar antara 1 sampai dengan 5, adapun kategori yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Pengukuran efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal Bobot 5 4 3 2 1
Kriteria Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA) yang beralamat di Jalan Raya Pasar Minggu Kavling 34 Gedung Graha Succofindo lantai 3 Jakarta Selatan 12780. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui metode penyebaran kuesioner penelitian yang dibagikan secara langsung kepada responden. Adapun responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner bekerja pada beberapa perusahaan yang tertera pada Lampiran VII. Penyebaran kuesioner dilakukan sepanjang bulan Mei 2010, dengan pembagian kuesioner sebanyak 80 buah. Rincian distribusi kuesioner dalam penelitian disajikan dala tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Rincian Pembagian dan Pengumpulan Kuesioner Keterangan Kuesioner yang dibagikan Kuesioner yang kembali Kuesioner yang bisa diolah Tingkat Pengembalian (response rate) 51/80*100% Sumber: Data primer diolah
54
Jumlah 80 51 51 63,75%
Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa dari 80 kuesioner yang dibagikan kepada para responden, ternyata kuesioner yang kembali hanya 51 kuesioner atau sebesar 63,75%. Hal ini menunjukkan response rate yang cukup tinggi. 2. Karakteristik Responden Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada laki-laki berjumlah 32 orang atau 62,75%%, sedangkan sisanya adalah perempuan sebanyak 19 orang atau sebesar 37,25% dari total responden. Artinya, sebagian besar responden yang mengisi kuesioner adalah laki-laki. Tabel 4.2 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber: Data primer diolah
Frekuensi 32 19 51
Presentase (%) 62,75 37,25 100
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar auditor internal yang menjadi responden pada penelitian ini berpendidikan S1, yakni sebanyak 31 orang atau sebesar 60,78%. Responden yang berpendidikan S2 sebanyak 18 orang atau sebesar 35,3%, dan yang terkecil adalah pendidikan D3 yang hanya ada 2 orang atau sebesar 3,92%. Sedangkan untuk jenjang pendidikan S3 tidak terdapat responden.
55
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Akhir Pendidikan D3 S1 S2 S3 Jumlah Sumber: Data primer diolah
Frekuensi 2 31 18 51
Presentase (%) 3,92% 60,78% 35,3% 100%
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa berdasarkan jabatan yang diduduki responden saat ini sebagian besar adalah auditor junior yaitu sebanyak 24 orang atau sebesar 47,05%, kemudian auditor senior sebanyak 18 orang atau 35,30%, dan supervisor sebanyak 9 orang atau 17,65%. Tabel 4.4 Jabatan Jabatan Supervisor Auditor Senior Auditor Junior Jumlah Sumber: Data primer diolah
Frekuensi 9 18 24 51
Presentase (%) 17,65% 35,30% 47,05% 100%
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa lama bekerja yang dijalankan oleh responden, dalam hal ini adalah auditor internal yang paling mendominasi yaitu 5-10 tahun sebanyak 22 orang atau 43,13%. Lama bekerja kurang dari 5 tahun sebanyak 12 orang atau 23,53%. 11-15 tahun sebanyak 7 orang atau 13,72%. 16-20 tahun sebanyak 2 orang atau sebesar 3,93% sedangkan yang bekerja selama lebih dari 20 tahun sebanyak 8 orang atau sebesar 15,69%.
56
Tabel 4.5 Lama Bekerja Lama bekerja < 5 tahun 5-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun >20 tahun Jumlah
Frekuensi 12 22 7 2 8 51
Presentase (%) 23,53% 43,13% 13,72% 3,93% 15,69% 100%
B. Penemuan dan Pembahasan 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dapat digunakan untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat mengukur suatu kontruk atau tidak. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation dengan cara menghitung korelasi antar skor masingmasing butir pertanyaan dengan skor total. Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS for Windows release 17.0 didapatkan hasil sebagai berikut:
57
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Pertanyaan
Sig
ETSIA1 0,001 ETSIA2 0,000 ETSIA3 0,000 ETSIA4 0,000 ETSIA5 0,000 ETSIA6 0,000 ETSIA 7 0,000 ETSIA8 0,000 ETSIA 9 0,000 Sumber: Data primer diolah
Pearson Correlation 0,461** 0,767** 0,809** 0,856** 0,785** 0,887** 0,862** 0,554** 0,760**
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 4.6 diatas terlihat bahwa variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki koefisien korelasi lebih besar dari r tabel yaitu 0,276 dan hal ini menunjukkan hasil yang signifikan. Selain itu nilai signifikansi pada variabel ini dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hampir semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid. Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Pertanyaan
Sig
KTSIA1 KTSIA2 KTSIA3 KTSIA4 KTSIA5 KTSIA6 KTSIA7 KTSIA8 KTSIA9 KTSIA10
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000
Pearson Correlation 0,634** 0,696** 0,575** 0,605** 0,625** 0,752** 0,829** 0,639** 0,454** 0,614**
58
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 4.7 diatas terlihat bahwa variabel kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi menunjukkan hasil yang valid karena menunjukkan nilai signifikansi dibawah 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid. Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor Internal Pertanyaan
Sig
Pearson Correlation 0,498** 0,720** 0,731** 0,667** 0,454** 0,675** 0,656** 0,808** 0,763** 0,753** 0,702** 0,726** 0,490**
KA11 0,000 KAI2 0,000 KAI3 0,000 KAI4 0,000 KAI5 0,001 KAI6 0,000 KAI7 0,006 KAI8 0,000 KAI9 0,000 KAI10 0,000 KAI11 0,000 KAI12 0,000 KAI13 0,000 Sumber: Data primer diolah
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 4.8 diatas terlihat bahwa variabel kinerja auditor internal menunjukkan hasil yang valid karena menunjukkan nilai signifikansi dibawah 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang dalam kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
59
Pedoman alat ukur dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Penggunaan TSIA Kepercayaan Atas TSIA Kinerja Auditor Internal Sumber: Data primer data diolah
Cronbach Alpha 0,893 0,842 0,890
Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji yang reliable karena nilai Cronbach alpha masing-masing pertanyaan yang meliputi efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi dan kinerja auditor internal diatas 0,600. Artinya adalah jika instrumen-instrumen tersebut digunakan untuk menguji variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi dan kinerja auditor internal maka akan didapatkan hasil yang relatif sama. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Dalam penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada hubungan diantara variabel
60
efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi. Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Collinearity Statistics Model
Tolerance
VIF
1(Constant) ETSIA
.487
2.052
KTSIA
.487
2.052
a. Dependent Variable: KAI
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai Tolerance tidak kurang dari dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 0,4. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satupun variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 maka dapat disimpulkan hasil tersebut mengindikasikan tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi dan dapat digunakan dalam penelitian. b. Uji Heteroskedastisitas Untuk melihat varians dari faktor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu ke data pengamatan yang lain. Pola tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini.
61
Gambar 4.1 Gambar Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar diatas, output SPSS pada gambar scatterplot menunjukkan penyebaran titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 pada. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi
linear
berganda
bebas
dari
asumsi
klasik
heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. c. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui distribusi dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini data ditentukan dengan normal P-Plot. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.
62
Gambar 4.2 Gambar Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan gambar 4.2 berupa grafik normal probability plots dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal, maka model regresi layak digunakan.
63
Pada memberikan
grafik
histogram
terlihat
pola
distribusi
yang
bahwa
grafik
mendekati
histogram
normal.
Dapat
disimpulkan grafik normal plot dan grafik histogram menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas. 3. Uji Hipotesis a. Uji Regresi Berganda Pengujian regresi berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi dan variabel dependennya adalah kinerja auditor internal. Berikut ini adalah tabel hasil pengujian regresi berganda. Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1(Constant)
Std. Error 7.176
4.683
ETSIA
.357
.137
KTSIA
.779
.162
a. Dependent Variable: KAI
B
64
t
Beta
Sig. 1.532
.132
.281
2.617
.012
.611
4.824
.000
b. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke alam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 yang digunakan adalah R2 yang sudah disesuaikan atau adjusted R2, karena disesuaikan dengan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
Model
R
R Square .821a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.673
.660
3.11093
a. Predictors: (Constant), KTSIA, ETSIA b. Dependent Variable: KAI
Tabel 4.12 dalam model summary menunjukkan bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,660 atau 66%. Hal ini berarti bahwa semua variabel independen yaitu efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi hanya mampu menjelaskan variabel dependen yaitu kinerja auditor internal sebesar 66%, sedangkan sisanya 34% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis
regresi
ini
seperti
keahlian
auditor
menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi.
65
internal
dalam
Keahlian auditor merupakan salah satu tolak ukur kemampuan seorang auditor internal. Semakin banyak keahlian yang dimiliki maka auditor internal lebih memiliki pemahaman yang lebih mengenai masalah dalam lingkungannya sehingga akan terjadi peningkatan pada kinerja auditor internal. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi dapat memberikan pengaruh positif terhadap kinerja auditor internal, Standard Error Estimate (SEE) adalah sebesar 3,11093 maka semakin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Tabel 4.13 Hasil Uji F
ANOVAb Model
Sum of Squares
1Regression Residual Total
df
Mean Square
957.109
2
478.554
464.538
48
9.78
1421.647
50
F 49.448
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), KTSIA, ETSIA b. Dependent Variable: KAI
Hasil pengujian ANNOVA dengan menggunakan uji F memperlihatkan nilai F hitung sebesar 49,448 dengan signifikansi adalah 0,000. Dengan mencari pada F tabel, dengan df1 (jumlah
66
variabel - 1) atau 3 - 1 = 2, dan df 2 (n - k – 1) atau 51 – 2 – 1 = 48 (n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen), hasil yang diperoleh untuk F tabel sebesar 3,191. Dimana nilai F hitung > F tabel (49,448 > 3,191) dan nilai sig < alpha (0,05), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah Ho ditolak yang berarti ada pengaruh secara signifikan antara efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi secara bersama-sama terhadap kinerja auditor internal. Sehingga model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kinerja auditor internal. d. Uji t (Uji Parsial) Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa signifikan pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji t dari pengujian statistic multiple regression disajikan pada tabel 4.14 Tabel 4.14 Hasil Uji t Coefficientsa
Model 1(Constant)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error 7.176
4.683
ETSIA
.357
.137
KTSIA
.779
.162
a. Dependent Variable: KAI
67
t
Beta
Sig. 1.532
.132
.281
2.617
.012
.611
4.824
.000
1. Pengaruh efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.15 diatas, uji statistik variabel independen efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memperlihatkan bahwa variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,012 lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor internal, dengan demikian menerima Ha1. Hal ini konsisten dengan penelitian Sari (2008) yang menyatakan bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja individual. 2. Pengaruh
kepercayaan
atas
teknologi
sistem
informasi
akuntansi terhadap kinerja auditor internal Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 diatas, uji statistik variabel independen kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa variabel kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor internal dengan demikian menerima Ha2. Hal ini konsisten dengan penelitian Sari
68
(2008) yang menyatakan bahwa kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja individual dan penelitian Jumaili (2005) yang menyatakan bahwa kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja individual.
C. Interpretasi Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa variabel efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas tekologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal. Hal ini sesuai dengan teori menurut Goodue (1995), bahwa pemanfaatan sistem informasi berpengaruh secara signfikan dengan kinerja. Perubahan perilaku dalam suatu organisasi dapat disebabkan karena struktur organisasi, penggunaan teknologi sistem informasi baru maupun lingkungan di luar organisasi. Kemajuan teknologi sistem informasi berperan besar pada perubahan perilaku organisasi yang berdampak pada perubahan perilaku individu. Teknologi sistem informasi yang semula hanya bermanfaat pada hal-hal tertentu berubah menjadi berguna pada tujuan organisasi secara keseluruhan. Perubahan perilaku individu terhadap teknologi sistem informasi terkait dengan kinerja individu dikarenankan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma subjektif, niat, kontrol keperilakuan, penerimaan terhadap teknologi sistem informasi, kesesuaian tugas dengan teknologi, rantai kinerja teknologi, kepercayaan terhadap teknologi, pelekatan psikologi dengan danya teknologi dan karakteristik kualitatif teknologi sistem informasi.
69
Model dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) yang mencoba mengukur keberhasilan sistem informasi yang diimplementasikan dalam organisasi atau perusahaan dengan menggunakan evaluasi pemakai. Model ini merupakan pengembanagn dari penelitian yang dilakukan oleh Goodhue dan Thomson (1995) dalam Jumaili (2005) yang sebelumnya mencoba melihat hubungan teknologi informasi dengan kinerja (Technology to Performance Chain). Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa pemanfaatann sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Model TPC merupakan Model rantai kinerja teknologi dimana teknologi
sistem
informasi
merupakan
suatu
rantai
aktivitas
yang
meningkatkan kinerja individu dan organisasi. TPC merupakan sebuah model yang mana teknologi akan memberikan peran terhadap kinerja pada tingkat individual. Inti dari model tersebut adalah teknologi informasi dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja pada tingkat individual maupun organisasi, maka teknologi harus dimanfaatkan dan harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Mengacu pada model lain yaitu Model Konsep Kepercayaan, menurut Hamzah (2009) teknologi yang digunakan dipercaya dapat membantu individu dan organisasi dalam mengoptimalkan kinerja serta perilaku yang mendorong pada peningkatan kinerja. Kepercayaan individu akan tumbuh pada teknologi, apabila keinginan individu tersebut terpenuhi sesuai dengan pilihannya. Kepercayaan ini bisa muncul karena kecepatan proses sistem yang baru dalam
70
membantu pekerjaan, kemudahan dalam penggunaan sistem tersebut dan rasa keadilan dalam penerapan sistem baru ini. Sistem yang berkualitas tinggi akan mempengaruhi kepercayaan pemakai bahwa dengan sistem tersebut tugastugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Dengan adanya uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh dari penelitian ini telah sesuai dengan model yang dikembangkan oleh Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) dimana pemanfaat sistem informasi secara signifikan terhadap kinerja. Sedangkan untuk kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi lebih mengacu pada Model Konsep Kepercayaan dimana menurut model ini sistem yang berkualitas tinggi akan mempengaruhi kepercayaan pemakai terhadap teknologi yang digunakan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja individu dalam hal ini adalah kinerja auditor internal. Hal ini didukung oleh penelitian Jumaili (2005) yang dalam penelitiannya menambahkan variabel kepercayaan terhadap sistem informasi baru sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa kepercayaan terhadap sistem informasi dapat meningkatkan kinerja individu pemakai.
71
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal. Responden penelitian ini terdiri dari para auditor internal perusahaan yang sedang mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA) di Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA). Dari hasil pengujian didapat hasil sebagai berikut: 1. Hasil uji t secara parsial ditemukan bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja auditor internal. 2. Hasil uji t secara parsial ditemukan bahwa kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja auditor internal. 3. Hasil uji F ditemukan bahwa efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor internal.
A. KesimpHasil uji F ditemukan bahwa efektivitas penggunaan dan kepercayaan
72
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan diuraikan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian: 1.
Bagi Perusahaan Dengan adanya peningkatan kinerja auditor internal maka perusahaan akan
memperoleh
dampak
yang
positif
bagi
kelangsungan
perusahaannya. Oleh karena itu, perusahaaan harus ikut serta dalam meningkatkan kinerja auditor internal, salah satu caranya adalah dengan menambah jumlah sarana komputer dalam perusahaan yang tentunya sangat
mempengaruhi
dalam
pencapaian
efektivitas
penggunaan
teknologi sistem informasi dalam perusahaan. Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakainya, maka akan semakin memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk penyelesaian
tugas
individu
dalam perusahaan
atau
organisasi.
Diharapkan dengan penggunaan teknologi sistem informas, individu dari perusahaan atau organisasi yang merupakan pemakai sistem tersebut dapat menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja yang dihasilkan tentu akan meningkat. 2.
Bagi Auditor Internal Efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi juga memberikan dampak yang positif bagi auditor internal dalam melakukan tugasnya. Auditor internal memperoleh manfaat yang besar dari penggunaan teknologi sitem informasi akuntansi, diantaranya
73
adalah perolehan data yang jauh lebih cepat bahkan real time, pemerikasaan data yang juga lebih cepat, analisis yang mudah dan akurat karena integritas datanya yang terjamin dan mudah diakses dari workstation sehingga mengurangi ketergantungan terhadap personel auditee. Dari manfaat yang diperoleh tersebut, diharapkan auditor internal mampu meningkatkan kinerjanya. 3.
Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini juga memberikan dampak kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis seperti yang penulis lakukan. Penelitian selanjutnya bisa merinci faktor lain yang bisa meningkatkan kinerja individual dalam organisasi atau perusahaan dan melakukan studi ekperimen terhadap efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi dengan memasukkan teknologi yang lama dibandingkan dengan teknologi sistem yang baru dan melihat pengaruhnya pada kinerja individu pemakai.
74
DAFTAR PUSTAKA Agoes, Soekrisno. “Auditing”. Edisi Ketiga. Jilid 1. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004. Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. “Sistem Pengendalian Manajemen”. Salemba Empat, Jakarta, 2005. Arens, Alvin, Randal J Elderand and Mark. S. “Auditing and Assurance – an Integreted Approach”, 13th Edition, Prentice Hall International, New Jersey, 2009. Basuki, Ahmad Nofan. “Korelasi Antara Tolak Ukur Keberhasilan Investasi di Bidang Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan Peningkatan Kinerja Individual”. Skripsi S1 program Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008. Bastian, Indra. “Akuntansi Sektor Publik”. BPFE, Yogyakarta, 2001. Bodnar, George H, and S.Hopwood William. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi Kedelapan. Jilid 1. PT.Indeks, Jakarta, 2005. Boynton, W.C, Johnson, R.N, dan Kell, W.G. “Modern Auditing”. Edisi Ketujuh. Jilid 1. Erlangga, Jakarta, 2006. Budiasih. “Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Sistem Informasi Akuntansi”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Jilid 7, No 3, 2002. Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2009”, Salemba Empat, Jakarta, 2001. Duma, Rini. “Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Departemen Operasional PT. Seamless Pipe Indoensia Jaya”. Skripsi Trisakti School of Management. Jakarta. 2004. Gerck, Ed. “Trust as Qualified Reliance on Information”,
[email protected], Cook Network Consultants, New Jersey, USA, 2003. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Edisi Keempat. Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2005. Halim, Abdul. “Auditing dan Sistem Informasi (Isu-Isu Dampak Teknologi Informasi)”. UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2004. Hall, James A. “Sistem Informasi Akuntansi”. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 2002. 75
Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattullah, Jakarta, 2007. Hamzah, Ardi. “Evaluasi Kesesuaian Model Keperilakuan Dalam Penggunaan Teknologi Sistem Informasi di Indonesia”. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta, 2009. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis Akuntansi dan Manajemen”. BPFE, Yogyakarta, 2002. Irawati, Susan. “Auditing”. Penerbit Pustaka, Bandung, 2008. Jumaili, Salman. 2005. “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru Dalam Evaluasi Kinerja Individual”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 2005. Kieso, Donald, Jerry. J Weygandt, dan Terry D. Warfield. “Akuntansi Intermediate”. Erlangga, Jakarta, 2008. Krismiaji. “Sistem Informasi Akuntansi”. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta, 2002. Jogiyanto. “Sistem Teknologi Informasi”. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2003. Listyan, Doni. “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru Dalam Evaluasi Kinerja Individual”. Skripsi S1 program Akuntansi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007. Laudon, Kenneth.C dan Jane. P Laudon. “Sistem Informasi Manajemen”. Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta, 2008. Mardiasmo, “Akuntansi Sektor Publik”. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2009. Maharsi, Sri. “Pengaruh Perkembangan Teknologi InformasiTerhadap Bidang Akuntansi Manajemen”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Hal:127-137 November 2000 Mangkunegara, Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja SDM”. Cetakan Pertama. PT. Refika Aditama, Bandung, 2005. Mc Leod, Raymond. “Sistem Informasi Manajemen”. Edisi Indonesia. Jilid 1. Salemba Empat, Jakarta, 2008. Mohamad, Mahsun. “Pengukuran Kinerja Sektor Publik”. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta, 2006.
76
Mulyadi. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi Kedelapan. Bagian Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta, 2008. Mulyadi, Kanaka Puradiredja. “Auditing”. Edisi keenam. Salemba Empat, Jakarta, 2002. Nazar, Rafki.M dan Syahran. “Pengaruh Privasi, Keamanan Kepercayaan, dan Pengalaman Terhadap Niat Untuk Bertransaksi Secara Online”. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak, 2008. Niswonger, Rollin C, Carl S Warren, James m. Reeve, Philip E Fees, Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan. “Prinsip-Prinsip Akuntansi”. Edisi ke-19. Cetakan Kesatu. Erlangga, Jakarta, 2006. O’Brien, James A. “Pengantar Sistem Informasi”. Salemba Empat, Jakarta, 2005. Romney, Marshall.B dan Paul John Steinbart. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi Kesembilan. Salemba Empat, Jakarta, 2006. Sari, Maria M.Ratna. “Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual Pada Pasar Swalayan Di Kota Denpasar”. Buletin Studi Ekonomi, Universitas Udayana, 2008 Sawyer B, Lawrence. Dittenhofer A, Mortimer.,dan Scheiner H, James. “Internal Auditing”. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta, 2005. Subari, Tata. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi 1. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004. Sudarsono, Dharma. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jenis Evaluasi Teknologi Informasi Dalam Aktivitas Auditor Internal”. KOMMIT2004, Jakarta, 2004. Sugiono. “Statistika Untuk Penelitian”. Alfabeta, Bandung, 2006. Suwardjono. “Akuntansi Pengantar”. BPFE, Yogyakarta, 2005. Trisnaningsih, Sri. “Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor”. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 2007. Tugiman, Hiro. “Standar Profesional Audit Internal”. Kanisius, Yogyakarta, 2006. Wahyono, Teguh. “Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi”. Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.
77
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA DIRI Nama
: Izumi Nadia Marrisca Putri
Tempat/Tanggal Lahir
: Tangerang/21 Maret 1988
Alamat
: Komp.
Kumafiber
SHD:13
Rt.005/004 Tangerang Anak ke
: 3 (tiga) dari 4 bersaudara
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Kewarganegaraan
: WNI
Telepon
: 087885589740
PENDIDIKAN FORMAL 1. SDN 20 Tangerang
:1994-2000
2. SMPN 1 Tangerang
:2000-2003
3. SMA Yuppentek 1 Tangerang
:2003-2006
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
:2006-2010
PENDIDIKAN NON FORMAL Brevet Pajak A & B- STAN tahun 2010 ORGANISASI 1. ROHIS SMA Yuppentek 1 Tangerang
:2003-2006
2. Ekskul Mading Yuppentek 1 Tangerang
:2003-2006
iv
Jl.M.H.Thamrin.
DATA ORANG TUA 1. Ayah Nama
: Ir.B.Perizal Bahri
Tempat/Tanggal lahir
: Rengat/ 3 Februari 1954
Alamat
: Komp.
Kumafiber
SHD:13
Jl.M.H.Thamrin.
Rt.005/004 Tangerang Agama
: Islam
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Kewarganegaraan
: WNI
2. Ibu Nama
: Sri Basril Dhani Wittysma
Tempat/Tanggal lahir
: Padang/ 17 April 1958
Alamat
: Komp.
Kumafiber
Rt.005/004 Tangerang Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Kewarganegaraan
: WNI
v
SHD:13
Jl.M.H.Thamrin.
Jakarta, 4 Mei 2010 Kepada: Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Auditor Internal/Manajer Perusahaan/Supervisor Di Tempat Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Program Strata Satu (S1), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang saat ini tengah mengadakan penelitian dalam rangka menyusun tugas akhir berupa skripsi. Nama : Izumi Nadia Marrisca Putri NIM : 106082002625 Dalam penyusunan skripsi ini, besar harapan saya kepada Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenaan meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama surat ini. Bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i sangat berarti demi terselesaikannya penelitian ini. Sebelumnya saya juga memohon maaf telah mengganggu waktu bekerja Bapak/Ibu/saudara/i. Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini merupakan suatu survei yang dilakukan untuk mengukur Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Internal. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian, peneliti menjamin sepenuhnya kerahasiaan identitas seluruh jawaban Bapak/Ibu/Sauadar/i sesuai dengan etika penelitian.
Mohon diisi dengan lengkap dan sebenar-benarnya. Apabila ada salah satu nomor tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku dan tidak dapat digunakan. Apapun jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i tidak ada yang salah atau benar dan tidak akan berpengaruh terhadap penilaian kerja Bapak/Ibu/Saudara/i di tempat Bapak/Ibu/Sauadara/i bekerja.
Peneliti memohon maaf apabila ada yang tidak berkenan dengan hadirnya kuesioner ini. Atas kesediaan dan perhatian Bapak/Ibu/Sauadara/i, peneliti mengucapkan terima kasih. Hormat Saya,
Izumi Nadia Marrisca Putri
80
Lampiran 2 KUESIONER
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN ATAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL (Studi Pada Auditor Internal di Jakarta)
Diajukan Oleh: Izumi Nadia Marrisca Putri
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 79
1. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi (X1) No 1 2 3 4 5 6
7 8 9
PERTANYAAN
JAWABAN SS
S
SS
S
N
TS
STS
TS
STS
Belajar mengoperasikan teknologi sistem informasi mudah bagi anda Anda menemukan kemudahan untuk melakukan apa yang ingin anda lakukan melalui teknologi sistem informasi Dengan teknologi sistem informasi akuntansi membuat keputusan anda menjadi efektif Teknologi sistem informasi akuntansi memudahkan Anda dalam memberikan penilaian Adalah mudah bagi anda untuk menjadi mahir bila menggunakan teknologi sitem informasi akuntansi Dengan menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi, saya harus berusaha dengan pintar (smart business) dan bukan bekerja dengan kekuatan Pengetahuan bahasa asing yang kurang memadai menjadi kendala anda dalam menggunakan teknologi sistem infromasi Kemudahan dalam penggunaan teknologi sistem informasi Saya dapat menggunakan teknologi sistem infromasi dengan baik
2. Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi (X2) No 1
2 3 4
5
6 7
8
9 10
PERTANYAAN Pemanfaatan sistem komputer perusahaan/institusi mempunyai pengaruh besar dan positif terhadap efektifitas dan produktifitas penyelesaian tugas Saudara. Sistem komputer baru yang Saudara manfaatkan serta layanannya mempunyai arti dalam membantu dan meningkatkan kinerja individual. Saudara percaya dan yakin dengan pemanfaatan sistem komputer, kinerja Saudara mengalami peningkatan Kesulitan mengakses data yang Saudara perlukan karena sulitnya mendapatkan wewenang. Untuk mendapatkan wewenang dalam mengakses data yang berguna merupakan hal yang sulit dan memakan waktu dalam tugas Saudara. Pemanfaatan komputer dapat memenuhi kebutuhan saudara dalam menyelesaikan tugas tepat waktu. Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan menjadi andalan Saudara sehingga teknologi komputer diharapkan dapat memenuhi kebutuhan. Saudara pernah mendapatkan pelatihan/kursus dalam mengoperasikan komputer Teknologi komputer yang anda gunakan sudah ketinggalan zaman. Saudara merasa sistem informasi perusahaan/institusi harus selalu diperbaharui.
JAWABAN N
3. Kinerja Auditor Internal (Y) PERTANYAAN
No
JAWABAN SS
1 2 3 4 5
6
S
N
Saya selalu berusaha keras untuk meningkatkan prestasi kerja Saya selalu berusaha untuk mencapai target yang diberikan perusahaan
Menggunakan sistem komputer perusahaan dapat meningkatkan kualitas. Setelah menggunakan sistem komputer perusahaan saya merasa lebih produktif. Pemanfaatan sistem komputer perusahaan dapat memenuhi kebutuhan saya dalam menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan menjadi andalan saya sehingga sistem komputer yang ada diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ini.
7 8 9 10 11 12 13
Saya selalu berusaha untuk masuk kantor tepat pada waktunya
Saya mampu membuat keputusan yang dapat menjawab permasalahan dalam waktu tertentu.
Saya selalu berusaha memahami data dan informasi yang menjadi tanggung jawab saya.
Sertifikasi bagi saya merupakan suatu keharusan sebagai bukti profesionalisme kerja.
Aktivitas yang umum dapat dipenuhi oleh sistem komputer perusahaan.
Sistem komputer yang saya manfaatkan arti penting dalam membantu meningkatkan kinerja saya.
Lingkungan perusahaan memotivasi saya untuk berbuat yang terbaik bagi perusahaan.
PENUTUP Terima kasih atas bantuan dan partisipasi anda dalam mengisi kuisioner / angket ini. Semoga Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Akan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dapat meningkatkan Kinerja Anda.
Hormat kami, Peneliti
TS
STS
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4
2 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 5 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 2 4 3 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 5 3 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4
5 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 2 4 4 3 3 4 5 2 3 5
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5
7 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 2 3 4 4 3 5
8 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 2 2 3 4 4 4 4
45 46 47 48 49 50 51
4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 3 4
5 4 5 3 4 4 3
4 5 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3
10 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 2 2 4 4 5 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5
13 total 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 5 5 4
53 52 52 54 51 51 51 52 43 52 55 58 55 53 52 56 40 43 57 62 61 55 57 52 54 56 52 46 50 52 40 55 55 64 61 52 52 44 40 42 53 52 54 56
4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 4 4
5 4 5 5 4 5 5
55 53 56 52 52 52 53
Lampiran IV Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi (X1) Correlations ETSIA 1 ETSIA 1
ETSIA 2
*
.270
.407
.664
.020
.055
51
51
51
51
51
Pearson Correlation
.119
1
Sig. (2-tailed)
.407
1
51
**
**
**
.225
.155
.002
.000
.112
.278
.001
51
51
51
51
51
.679
**
.497
.559
**
.279
*
.631
**
.461
.767
**
**
.000
.000
.048
.000
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
**
1
.664
.000
51
51
.725
.640
**
.618
**
.704
**
.634
**
.381
**
.697
**
.809
**
.000
.000
.006
.000
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
**
1
Sig. (2-tailed)
.020
.000
.000
51
51
51
**
**
.000
.325
.555
.684
.000
Pearson Correlation
.684
.618
**
.695
**
.785
**
.697
**
.278
*
.678
**
.856
**
.000
.000
.000
.049
.000
.000
51
51
51
51
51
51
51
**
1
Pearson Correlation
.270
Sig. (2-tailed)
.055
.000
.000
.000
51
51
51
51
N
.555
Tot.ETSIA
.000
Sig. (2-tailed)
N
.640
ETSIA 9
**
.420
**
ETSIA 8
.000
.062
*
.725
ETSIA 7
.000
Pearson Correlation
N
ETSIA 5
ETSIA 6
.325
N
ETSIA 4
ETSIA 5
.062
N
ETSIA 3
ETSIA 4
.119
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
ETSIA 2
ETSIA 3
.695
51
.610
**
.679
**
.283
*
.563
**
.785
**
.000
.000
.045
.000
.000
51
51
51
51
51
ETSIA 6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ETSIA 7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
**
.704
**
.785
**
.610
**
.002
.000
.000
.000
.000
51
51
51
51
51
.497
**
.559
**
.634
**
.697
**
.679
**
1
.708
**
51
51
51
**
1
.708
51
51
51
51
Pearson Correlation
.225
.279
Sig. (2-tailed)
.112
.048
.006
.049
.045
.001
.000
51
51
51
51
51
51
51
**
**
**
**
**
51
51
51
**
1
.243
.480
51
51
51
**
.243
1
.000
.000
.086
51
51
51
51
51
51
51
51
Sig. (2-tailed) N
**
.785
**
.887
**
.862
**
.554
**
**
51
51
**
1
.760
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.760
.000
.001
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**
.000
.000
.856
.561
.554
.086
.000
**
**
51
.000
.809
.862
.000
.000
**
.680
**
.000
.278
.767
.563
**
.561
.000
Sig. (2-tailed)
**
.678
.447
**
.155
.461
.697
*
.480
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.631
.283
**
51
51
*
.887
51
51
.278
**
.000
.000
**
.680
.000
.000
.381
**
.001
.000
*
.447
.000
.000
N Tot.ETSIA
.679
.000
N ETSIA 9
**
.000
N ETSIA 8
.420
51
Hasil Uji Validitas Variabel Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi (X2) Correlations KTSIA 1 KTSIA 1
Pearson Correlation
KTSIA 2
KTSIA 2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KTSIA 3
KTSIA 4
.107
.046
.001
.001
51
51
51
51
51
51
51
**
1
.278
KTSIA 5
.488
.000 51 *
*
**
**
.399
**
.552
**
**
Tot.KTSIA
**
.216
.006
.004
.128
.000
51
51
51
51
**
.126
.378
.496
**
KTSIA 10
.394
.406
**
.634
.696
**
**
.006
.004
.004
.000
.000
.377
.003
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
*
1
.330
*
.174
**
.102
.018
.223
.005
.002
.475
.001
.042
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
*
1
**
.168
.063
.017
.049
51
51
.278
.380
**
Pearson Correlation
.229
Sig. (2-tailed)
.107
.006
.018
51
51
51
**
.174
.396
.330
.389
**
.390
**
.327
*
.425
.441
.446
**
.286
.465
*
**
.575
.605
**
**
.005
.019
.001
.239
.663
.001
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
**
1
**
.232
.145
.006
.000
.101
.311
.002
.000
51
51
51
51
51
51
Pearson Correlation
.281
Sig. (2-tailed)
.046
.004
.223
.005
51
51
51
51
N
.396
.442
KTSIA 9
.049
Sig. (2-tailed)
*
.380
.469
**
KTSIA 8
.017
.332
*
KTSIA 7
.000
.332
N
KTSIA 6
.281
Pearson Correlation
N
KTSIA 5
.229
.488
**
KTSIA 4
*
1
Sig. (2-tailed) N
KTSIA 3
.389
51
.380
**
.520
.430
**
.625
**
KTSIA 6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KTSIA 7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KTSIA 8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KTSIA 9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KTSIA 10
**
.399
.390
**
.327
*
.380
**
.001
.004
.005
.019
.006
51
51
51
51
51
.442
**
.552
**
.425
**
.441
**
.520
**
1
.640
**
.456
**
51
51
51
51
51
51
**
1
**
.213
.000
.134
.001
.000
51
51
51
51
51
**
1
.324
.640
.571
.000
51
51
51
51
51
51
**
.102
.168
.232
.006
.000
.475
.239
.101
.001
.000
51
51
51
51
51
51
51
**
.126
**
.063
.145
**
.213
.324
.004
.377
.001
.663
.311
.006
.134
.020
51
51
51
51
51
51
51
51
**
*
**
**
*
**
51
*
1
-.069
51
51
51
*
-.069
1
51
51
51
51
51
51
51
51
Sig. (2-tailed) N
**
.829
**
.639
**
.001
51
.752
.356
.454
.632
.632
**
**
51
.010
.625
.639
51
.001
**
*
**
51
.013
.605
.356
.829
.000
.002
**
**
.010
.001
.575
.462
.462
.020
.042
**
.347
*
.003
.696
.430
.571
.128
**
.465
.382
**
Sig. (2-tailed)
.634
.286
.456
.216
Pearson Correlation
.406
**
.000
.000
.446
.752
.013
.001
.394
*
.006
.002
.496
.347
.001
.000
**
**
.000
.001
.378
.382
Pearson Correlation
N Tot.KTSIA
**
.469
**
.454
**
.614
**
.000 51
51
**
1
.614
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor Internal (Y) Correlations KAI 1 KAI 1
Pearson Correlation
KAI 2 1
Sig. (2-tailed) N KAI 2
KAI 3
.011
.339
*
.410
**
.515
KAI 11
KAI 12
KAI 13
**
.170
.195
.222
Tot. KAI **
.423
.498
**
.000
.233
.169
.117
.002
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
*
1
**
.238
51 *
.557
**
.337
*
.614
**
.384
**
.395
**
.443
**
.310
*
.657
**
.539
.720
**
.015
.000
.005
.004
.001
.027
.000
.000
.092
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
**
1
**
.244
51
51
**
**
.000
.000
.395
.488
.000
.029
N
-.021
KAI 10
.003
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
**
KAI 9
.015
.305
Pearson Correlation
.395
KAI 8
.938
Pearson Correlation
N
*
KAI 7
.882
.012
Pearson Correlation
.305
KAI 6
.004
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
KAI 5
*
KAI 5
.029
.349
N KAI 4
.349
KAI 4
.012
Pearson Correlation
N
KAI 3
.488
.557
**
.480
**
.316
*
**
.545
**
.437
**
.548
**
.651
**
.416
**
.444
.731
**
.000
.024
.000
.000
.001
.000
.000
.002
.001
.085
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
**
1
.264
.354
*
.219
**
.126
.062
.011
.123
.000
.000
.003
.000
.000
.376
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
**
.206
.266
.266
.235
.199
.353
*
-.042
.003
.146
.059
.059
.098
.161
.011
.772
.001
51
51
51
51
51
51
51
51
51
.480
.004
.000
.000
51
51
51
51
51
-.021
.337
*
.264
1
.882
.015
.024
.062
51
51
51
51
*
.484
.316
51
.410
.541
**
.492
**
.408
**
.491
**
.482
.667
.454
**
**
KAI 6
KAI 7
.000
.000
.011
.003
51
51
51
51
51
**
.219
.206
KAI 9
Sig. (2-tailed)
**
1
**
.258
.375
.450
**
**
51
51
51
51
51
51
**
1
.601
51
51
51
51
51
**
.266
.284
.601
**
.726
**
51
51
51
**
1
.726
51
51
51
51
Pearson Correlation
.170
.310
**
.235
Sig. (2-tailed)
.233
.027
.000
.003
.098
.000
.001
.000
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
**
.199
*
.658
.571
**
**
.529
**
.457
**
.358
**
.318
*
.763
**
.000
.001
.010
.023
.000
51
51
51
51
51
51
**
1
.529
.457
**
.484
**
.531
**
.526
**
.753
**
.000
.000
.000
.000
51
51
51
51
51
**
1
**
.160
.000
.263
.000
51
51
51
Pearson Correlation
.195
Sig. (2-tailed)
.169
.000
.002
.000
.161
.000
.024
.000
.001
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
N
**
51
51
.316
.808
51
51
**
**
51
51
.625
.361
51
51
.491
**
.000
.000
**
.529
.009
.000
.416
**
.000
.043
**
.571
.000
.059
**
**
.000
.000
.442
.658
.000
.000
.657
**
51
51
**
.656
51
51
.498
.396
.000
.000
.408
*
.068
.001
**
.316
.004
.059
.651
**
.024
.000
*
.442
.001
.001
*
.601
.000
.004
.492
**
.000
.003
**
.601
.001
N KAI 11
51
.000
N KAI 10
51
.266
.548
**
51
**
**
.675
51
51
.443
.222
51
51
**
**
51
51
.515
.595
51
51
Pearson Correlation
**
51
51
N
.625
51
51
Sig. (2-tailed)
**
.000
.007
.541
.498
.117
.146
**
*
.000
.123
.437
.284
.000
.000
**
**
.000
.005
.395
.450
.043
.015
**
**
.001
Sig. (2-tailed)
.410
.375
.007
.339
Pearson Correlation
.545
1
Pearson Correlation
N KAI 8
**
.410
**
.938
.384
.354
*
Sig. (2-tailed)
*
.484
**
.011
N
.614
**
Pearson Correlation
.484
51
.642
.702
**
KAI 12
KAI 13
.000
.010
.000
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
**
.238
.244
.126
-.042
.222
.258
**
.160
.285
.002
.092
.085
.376
.772
.117
.068
.009
.023
.000
.263
.043
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
Sig. (2-tailed) N
**
.720
**
.731
**
.667
**
.454
**
.675
**
.656
**
.808
**
.318
.763
*
**
.526
.753
**
.642
**
.004
**
.531
**
.000
.361
.358
**
.011
.498
.529
**
.000
Tot. KAI Pearson Correlation
.396
**
.001
N
.595
**
.000
Sig. (2-tailed)
.353
*
.117
.423
.482
**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
.444
**
.222
N
.539
**
Pearson Correlation
.702
**
1
.285
*
.000
51
51
51
*
1
.726
**
.490
**
.000 51
51
**
1
.490
.000
.000
.000
.001
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.043
.000
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.726
51
LAMPIRAN V 1.
Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Case Processing Summary N
Cases
Valid a
Excluded Total
Reliability Statistics %
Cronbach's Alpha
51
100.0
0
.0
51
100.0
.893
N of Items 9
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Scale Statistics Mean
Variance
36.3333
Std. Deviation
21.307
N of Items
4.61591
9
Item-Total Statistics Scale Mean
Scale
Corrected
Squared
Cronbach's
if Item
Variance if
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
ETSIA1
32.3922
18.723
.323
.446
.907
ETSIA2
32.2549
16.594
.686
.602
.878
ETSIA3
32.1765
16.908
.752
.722
.873
ETSIA4
32.2353
15.744
.799
.728
.868
ETSIA5
32.1961
16.441
.709
.575
.876
ETSIA6
32.2353
17.184
.858
.769
.869
ETSIA7
32.2745
16.803
.820
.713
.869
ETSIA8
32.7255
17.763
.411
.318
.904
ETSIA9
32.1765
17.388
.694
.594
.878
99
Item Statistics Std. Mean
Deviation
N
ETSIA1
3.9412
.73244
51
ETSIA2
4.0784
.74413
51
ETSIA3
4.1569
.64413
51
ETSIA4
4.0980
.78115
51
ETSIA5
4.1373
.74886
51
ETSIA6
4.0980
.53870
51
ETSIA7
4.0588
.61357
51
ETSIA8
3.6078
.82652
51
ETSIA9
4.1569
.61229
51
2.
Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 51
100.0
0
.0
51
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on Standardized Items N of Items
.842
.842
10
Scale Statistics Mean 41.3137
Variance 15.220
Std. Deviation 3.90123
N of Items 10
100
Item-Total Statistics Scale
Scale
Mean if Item
Variance Corrected if Item
Deleted
Item-Total
Deleted Correlation
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
KTSIA 1
37.2353
13.064
.550
.391
.828
KTSIA 2
37.1961
12.521
.611
.474
.821
KTSIA 3
37.2157
12.973
.463
.488
.834
KTSIA 4
37.0000
12.480
.476
.339
.834
KTSIA 5
37.1569
12.495
.507
.404
.831
KTSIA 6
37.2157
11.733
.661
.501
.815
KTSIA 7
37.2941
11.452
.764
.675
.804
KTSIA 8
37.2941
12.412
.523
.565
.829
KTSIA 9
37.1373
13.561
.330
.497
.845
KTSIA 10
37.0784
12.754
.507
.457
.830
Item Statistics Std. Mean
Deviation
N
KTSIA 1
4.0784
.48345
51
KTSIA 2
4.1176
.55307
51
KTSIA 3
4.0980
.57463
51
KTSIA 4
4.3137
.67794
51
KTSIA 5
4.1569
.64413
51
KTSIA 6
4.0980
.67097
51
KTSIA 7
4.0196
.64777
51
KTSIA 8
4.0196
.64777
51
KTSIA 9
4.1765
.55519
51
KTSIA 10
4.2353
.58611
51
101
3.
Kinerja Auditor Internal Reliability Statistics
Case Processing Summary N Cases
Cronbach's Alpha
%
Valid
51
100.0
0
.0
51
100.0
Cronbach's Alpha
Excludeda
.890 Total
Based on Standardized Items N of Items .895
13
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Scale Statistics Std. Mean 52.3529
Variance 28.433
Deviation
N of Items
5.33225
13
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale
Squared Cronbach
Variance if Corrected
Item
Item
Deleted
Deleted
Multiple 's Alpha if
Item-Total Correlatio Correlation
n
Item Deleted
KAI 1
48.4118
25.687
.410
.556
.889
KAI 2
48.2157
23.973
.655
.697
.878
KAI 3
48.4118
24.487
.677
.689
.878
KAI 4 KAI 5
48.3333
24.427
.595
.592
.881
48.5098
25.335
.331
.341
.897
48.2941
24.812
.613
.643
.881
48.3922
24.603
.584
.607
.882
48.3922
23.163
.758
.785
.872
48.3922
23.483
.703
.689
.875
48.1961
23.281
.686
.774
.876
48.3529
24.753
.646
.697
.879
48.2157
24.613
.673
.585
.878
48.1176
25.226
.379
.550
.893
KAI 6 KAI 7 KAI 8 KAI 9 KAI 10 KAI 11 KAI 12 KAI 13
102
Item Statistics Std. Mean
Deviation
N
KAI 1
3.9412
.58006
51
KAI 2
4.1373
.63308
51
KAI 3
3.9412
.54449
51
KAI 4 KAI 5
4.0196
.61612
51
3.8431
.75822
51
4.0588
.54449
51
3.9608
.59869
51
3.9608
.66214
51
3.9608
.66214
51
4.1569
.70349
51
4.0000
.52915
51
4.1373
.52989
51
4.2353
.70960
51
KAI 6 KAI 7 KAI 8 KAI 9 KAI 10 KAI 11 KAI 12 KAI 13
103
LAMPIRAN VI Regression Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
KTSIA, ETSIAa
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: KAI Model Summaryb
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.821a
1
Adjusted R
.673
.660
3.11093
a. Predictors: (Constant), KTSIA, ETSIA b. Dependent Variable: KAI ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
957.109
2
478.554
Residual
464.538
48
9.678
1421.647
50
Total
F
Sig.
49.448
.000a
a. Predictors: (Constant), KTSIA, ETSIA b. Dependent Variable: KAI Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Const
Std. Error
7.176
4.683
ETSIA
.357
.137
KTSIA
.779
.162
ant)
Collinearity Statistics t
Beta
Sig.
Tolerance
VIF
1.532
.132
.309
2.617
.012
.487
2.052
.570
4.824
.000
.487
2.052
104
Coefficient Correlationsa Model 1
KTSIA Correlations
Covariances
ETSIA
KTSIA
1.000
-.716
ETSIA
-.716
1.000
KTSIA
.026
-.016
ETSIA
-.016
.019
a. Dependent Variable: KAI Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions
Dimensi Model
on
Eigenvalue
Condition Index
1
1
2.989
1.000
.00
.00
.00
2
.008
19.529
.59
.45
.00
3
.003
32.628
.41
.55
1.00
(Constant)
ETSIA
KTSIA
a. Dependent Variable: KAI Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
40.2016
61.8612
52.3529
4.37518
51
-2.777
2.173
.000
1.000
51
.437
1.430
.708
.265
51
40.2483
61.9775
52.4524
4.34244
51
-8.01576
5.14721
.00000
3.04808
51
Std. Residual
-2.577
1.655
.000
.980
51
Stud. Residual
-2.902
1.673
-.015
1.027
51
-10.16452
5.26283
-.09950
3.35724
51
-3.162
1.706
-.025
1.055
51
Mahal. Distance
.007
9.590
1.961
2.316
51
Cook's Distance
.000
.752
.036
.111
51
Centered Leverage Value
.000
.192
.039
.046
51
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: KAI
105
Charts
106
107
108
Lampiran VII
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama-Nama Perusahaan Perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia II PT. Adhimix Precost Indonesia PT. Kereta Api Indonesia (Persero) PT. Sarinah PT. Batam, Tbk (Persero) PT. Antam, Tbk (Persero) PT. Astra Honda Motor PT. Smart, Tbk PT. Kalbe Farma, Tbk PT.PLN (Persero) PT. Kimia Farma, Tbk PT. Angkasa Pura II (Persero) PT. Indonesia Power Jumlah Responden
Jumlah Responden 8 2 6 1 3 4 6 4 5 3 2 4 3 51
J.
Penelitian Terdahulu Sebelumnya beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, kepercayaan, kinerja auditor internal. Tabel 2.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Penelitian Variabel yang Metode Penelitian (Tahun) diteliti Sampel: 78 1. Maria M Ratna Pengaruh X1 = Efektivitas responden pengguna Sari efektivitas penggunaan teknologi sistem (2008) penggunaan dan teknologi sistem kepercayaan atas informasi akuntansi informasi akuntansi di pasar swalayan penggunaan X2 = Kepercayaan atas teknologi kota Denpasar. teknologi sistem sistem informasi Metode penelitian informasi akuntansi yang digunakan: akuntansi Y= Kinerja Regresi Berganda terhadap kinerja individual individual 2. Salman Jumaili Kepercayaan X1 = Teknologi Sampel: Organisasi pendidikan yang (2005) terhadap tekologi sistem informasi menggunakan sistem sistem informasi baru informasi baru yang baru dalam X2 = Kepercayaan evaluasi kinerja sebelumnya manual. individual Bersambung pada halaman selanjutnya
Hasil Penelitian Efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi secara simultan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja individual. Kepercayaan terhadap sistem informasi baru dan teknologi sistem informasi baru terhadap peningkatan
Tabel 2.2 (Lanjutan)
3.
Sri Trisnaningsih (2007)
Independensi auditor dan komitmen organisasi sebagai mediasi pengaruh pemahaman good governance, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor 4. Ahmad Nofan Korelasi antara Basuki (2008) tolak ukur keberhasilan investasi di bidang teknologi sistem informasi akuntansi Sumber: Diolah dari berbagai referensi
Independensi auditor, komitmen organisasi, pemahaman atas good governance, gaya kepemimpinan, budaza organizáis, kinerja auditor
X1 = Tolak ukur keberhasilan investasi di bidang teknologi sistem informasi akuntansi X2= Kinerja individual
Metode penelitian yang digunakan yaitu regresi berganda Sampel: Auditor yang bekerja di KAP Jatim. Metode penelitian yang digunakan yaitu Structural Equation Modelling (SEM)
Sampel: pengguna teknologi sistem informasi akuntansi yang bekerja pada perusahaan swasta di wilayah Jakarta
kinerja individu menunjukkan hasil yang positif. Pemahaman good governance tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor. Gaya kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor internal. Budaya organisasi tidak berdampak langsung terhadap kinerja auditor internal. Adanya korelasi antara tolak ukur keberhasilan investasi di bidang teknologi sistem informasi akuntansi dengan peningkatan kinerja individual