Rapat / Sidang
Sidang SENAT AKADEMIK No: 01/RSSA/06012017
Hari / Tanggal
Jumat/ 06 Januari 2017
Waktu
Pukul 14.00 – 16.00
Tempat
Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung
Peserta
Anggota SA = 45 orang (dari 55 orang) Ex-officio = 10 orang (dari 19 orang) Tidak Hadir = 19 orang (termasuk 3 orang ijin tidak hadir) Catatan: Daftar hadir ada pada lampiran
Agenda Sidang
1. Pengesahan Agenda Sidang 2. Laporan Pimpinan Senat Akademik 3. Laporan Hasil Evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran ITB Tahun 2017 (Prof. Tutus Gusdinar dan Tim) 4. Lain-lain
Catatan Sidang
1.
PENGESAHAN AGENDA SIDANG Keputusan: Agenda sidang disetujui untuk dilaksanakan.
2.
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK 1. Rapat MWA ITB telah dilaksanakan hari Sabtu tanggal 17 Desember 2016 di Bandung, membahas Rencana kerja dan Anggaran ITB Tahun 2017. 2. SA telah membentuk Panitia Adhoc Review Rencana Kerja dan Anggaran ITB Tahun 2017, diketuai oleh Prof. Tutus Gusdinar. Hasil review akan dilaporkan dalam Sidang Pleno hari ini. Apresiasi kepada Tim Adhoc yang telah bekerja keras dalam masa liburan untuk melaksanakan amanahnya dengan baik. 3. SA telah membentuk Tim Promotor Pemberian Gelar Doktor Kehormatan Kepada Prof. Peter Agre (2003 Nobel Laureate Chemistry), dalam bidang Biokimia Kesehatan. Ketua Tim Promotor: Prof. Akhmaloka. Penghargaan akan disampaikan dalam acara Dies ITB 2017. 4. SA telah membentuk Panitia Adhoc Pemilihan Anggota MWA Wakil Masyarakat ITB 2014-2019, untuk menggantikan Syafruddin A. Temenggung yang telah mengundurkan diri. Ketua: Prof. Andi Isra Mahyuddin. 5. Para Ketua Komisi SA mohon agar secara tertulis segera menyerahkan Laporan Singkat Kegiatan Tahun 2016 dan Usulan
Program Kerja Tahun 2017, untuk materi Laporan Tahunan SA Tahun 2016. 6. Ketua SA akan menyerahkan Laporan Panitia Adhoc tentang Identifikasi Peluang dan Tantangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ITB kepada Rektor dan Ketua MWA untuk dijadikan rujukan bersama. Tim Adhoc merekomendasikan 3 (tiga) fokus penelitian, yaitu: Energi baru dan terbarukan Kekayaan sumber daya mineral dan batu bara Keragaman sumber daya hayati 3.
LAPORAN HASIL EVALUASI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN ITB TAHUN 2017 (PROF. TUTUS GUSDINAR DAN TIM) Laporan disampaikan oleh Prof. Tutus Gusdinar. Draft laporan lengkap terlampir. Diskusi: Indratmo Sukarno: ITB agar tidak terlambat dalam proses penyusunan RKA tahunan. Nomenklatur agar disesuaikan dengan sistem keuangan RI. Widyo Nugroho: Dalam sistem perguruan tinggi di luar negeri pengelolaan keuangan ditangani oleh tenaga profesional, bukan oleh wakil rektor. Perlu kajian tentang sistem dan kelembagaan keuangan ITB. Sistem keuangan di ITB bersifat dualistis, sistem SMB dan NonSBM, sehingga menimbulkan ketimpangan yang sangat menyolok. Anggaran SBM 80M/tahun, sementara FSRD hanya 10M/tahun. Ketika anggaran Fakultas/Sekolah lain turun, apakah SBM juga mengalami penurunan anggaran? Usul, agar model yang diterapkan pada SBM tidak sendirian. Sistem anggaran yang sama bisa diterapkan juga pada: 1) Sekolah Farmasi, dengan tugas mengembangkan industri farmasi, dan 2) STEI, untuk memajukan ITB. Zaki Suud: ITB menghadapi penurunan anggaran dan ketidakpastian akibat kondisi nasional dan global yang tidak kondusif. Penurunan anggaran sangat mengkhawatirkan, karena rencana ekspansi tidak bisa dilaksanakan tanpa anggaran yang memadai. Diperlukan data yang lengkap untuk dapat menghitung. SA perlu memandu penyusunan RKA yang lebih baik, jangan deadline driven. ITB harus berani menggeser paradigma. ITB harus berani menetapkan target capaian yang tinggi dan ambisius, jangan konservatif. SA perlu mengontrol timing penyusunan RKA tahunan. Wawan Gunawan: Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim adhoc yang sudah bekerja keras. Perlu diinformasikan bahwa draft RKA yang dibahas
adalah versi tanggal 14 Desember 2016, akan disusulkan draft PKA yang sudah direvisi, yaitu versi per 31 Desember 2016. Draft Renstra sudah dibahas oleh MWA, tetapi hasil revisi terakhir belum selesai. Selanjutnya perlu dibahas kembali dalam rapat MWA, untuk mendapatkan persetujuan. Dijelaskan landasan/asumsi/perkiraan yang digunakan dalam perhitungan RKA, penurunan dan kenaikan alokasi anggaran untuk berbagai komponen dalam RKA (Non PHLN, remunerasi, asuransi kesehatan, dll). Dana pengembangan 22%, dana KO 78%. Dana pengembangan naik karena termasuk sarpras sebesar 240M. Kalau dikeluarkan, dana pengembangan hanya sekitar 8%. Jadi alokasi anggaran ITB 92% untuk menjamin operasional, dan 8% untuk pengembangan. Himasari: Perlu ada perubahan cara berpikir dalam menentukan kebijakan. Dengan besaran dana operasional sebesar 92%, efisiensi dan rasionalisasi perlu diupayakan secara terpadu. Contohnya dalam pengelolaan dana KK: evaluasi harus menjadi satu, termasuk penentuan topik penelitian mahasiswa program S3. Cara melihat jangan terkotak-kotak, seolah kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian terpisah-pisah. RKA harus dilihat dari perspektif program yang terpadu. Luci Diawati: Dalam penyusunan RKA, anggaran seharusnya dibicarakan terakhir. Kebijakan keuangan perlu diurut atau diturunkan dari kegiatan akademik. Overhead ITB tinggi, tidak efisien. Contoh: Penggunaan listrik tidak bisa dikendalikan. Data pegawai yg tidak akurat. Dana belanja pegawai naik, tapi pengelolaannya masih sama. Sistem keuangan tidak akuntabel. Sistem pengelolaan seadanya. Dana penelitian naik terus, tetapi distribusinya tidak akuntabel. Sasaran ITB tidak pernah tercapai. Anggaran SBM 50% adalah untuk belanja jasa. Perlu proyeksi pendapatan non PNBP, perhitungan akurat pendapatan yang dibutuhkan ITB, termasuk jumlah mahasiswa. Dibutuhkan kebijakan mendasar dalam pengelolaan anggaran, termasuk kebijakan akademik. Emmy Suparka: Dalam peraturan ITB yang baru tentang Insentif Peningkatan Kinerja (IPK) bagi tenaga kependidikan, tarif IPK tenaga kependidikan dengan kelas jabatan 12 dan 13 bisa mencapai Rp. 6 dan Rp 7 juta. Bila demikian halnya, remunerasi dosen baru dengan masa kerja 4 tahun besarannya bisa lebih kecil dari remunerasi tenaga kependidikan. Mohon hal ini diperhatikan, agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Bukan berarti tenaga kependidikan tidak penting. Indratmo:
SA perlu dilibatkan dalam penyusunan RKA. Komisi II agar membahas masalah Tendik dengan WRSO. Sjarmidi: Berapa jumlah uang yang beredar di ITB? Siapa yang bisa menjawab. Pengeluaran real dari S/F itu berapa? ITB menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT), tapi masih minta iuran dari mahasiswa. Banyak komponen anggaran ITB yang disubsidi oleh dosen. Dalam jangka panjang dosen akan menyandera ITB. Perlu gambaran yang realistik tentang system anggaran ITB. Kalau tidak, selamanya tidak akan akuntabel. Furqon: Sejauh mana ada konsistensi dari mulai tahap kebijakan, program, ke anggaran. Prioritas program apakah sudah tercermin pada anggaran. Dengan anggaran yg terbatas, ITB sebenarnya tidak memiliki kesempatan untuk melakukan terobosan. Diperlukan refleksi, terobosan apa yang masih dapat dilakukan dalam gap anggaran yang terjadi. Indratmo: Perlu dibuat kuesioner untuk mengetahui berapa spending mahasiswa ITB di luar SPP dan biaya hidup. Overhead ITB sangat tinggi, karena membayar pajak berlebihan ? Wawan: UKT yang menentukan pemerintah. Banyak komponen belum dihitung dalam UKT. Lihat SK menteri. Indratmo: Dana pengembangan hanya 8%, jangan-jangan akan menyerobot dana operasional. Perlu pengkajian, apakah hak “non standar” hanya bisa diberikan kepada SBM. Karena UKT dibatasi, ITB harus kreatif. Karena 50% dari anggaran ITB masuk ke kepegawaian, pelu pengkajian untuk menilai efisiensinya. Mulai Januari 2017, ITB harus mulai membahas anggaran 2018 bersama SA. 4.
LAIN-LAIN SK Panitia Adhoc Review RKA ITB Tahun 2017 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, akan diperpanjangan sampai dengan 31 Januari 2017.
Sidang ditutup pk 16.00 Jadwal Sidang Pleno Berikut: 20 Januari 2017 Bandung, 06 Januari 2017 Senat Akademik ITB Sekretaris,
Menyetujui Ketua Sidang,
(Iwan Sudradjat)
(Indratmo Sukarno)
1/18/2017
SIDANG PLENO 01 SENAT AKADEMIK
AGENDA SIDANG PLENO 06 Januari 2017
Institut Teknologi Bandung
06 Januari 2017 SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
1
AGENDA SIDANG 09 Desember 2016 1. Pengesahan Agenda Sidang 2. Laporan Pimpinan Senat Akademik 3. Laporan Hasil Evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran ITB Tahun 2017 (Prof. Tutus Gusdinar dan Tim) 4. Lain-lain
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
2
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
3
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
1. Rapat MWA ITB telah dilaksanakan hari Sabtu tanggal 17 Desember 2016 di Bandung, membahas:
Rencana Kerja dan Anggaran ITB Tahun 2017
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
4
2. SA telah membentuk Panitia Adhoc Review Rencana Kerja dan Anggaran ITB Tahun 2017, diketuai oleh Prof. Tutus Gusdinar. Hasil review akan dilaporkan dalam Sidang Pleno hari ini. Apresiasi kepada Tim Adhoc yang telah bekerja keras dalam masa liburan untuk melaksanakan amanahnya dengan baik. 3. SA telah membentuk Tim Promotor Pemberian Gelar Doktor Kehormatan Kepada Prof. Peter Agre (2003 Nobel Laureate Chemistry), dalam bidang Biokimia Kesehatan. Ketua Tim Promotor: Prof. Akhmaloka. Penghargaan akan disampaikan dalam acara Dies ITB 2017. SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
5
1
1/18/2017
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
4. SA telah membentuk Panitia Adhoc Pemilihan Anggota MWA Wakil Masyarakat ITB 2014-2019 , untuk menggantikan Syafruddin A. Temenggung yang telah mengundurkan diri. Ketua: Prof. Andi Isra Mahyuddin. 5. Para Ketua Komisi SA mohon agar secara tertulis segera menyerahkan Laporan Singkat Kegiatan Tahun 2016 dan Usulan Program Kerja Tahun 2017, untuk materi Laporan Tahunan SA Tahun 2016.
6. Ketua SA akan menyerahkan Laporan Panitia Adhoc tentang Identifikasi Peluang dan Tantangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ITB kepada Rektor dan Ketua MWA untuk dijadikan rujukan bersama. Tim Adhoc merekomendasikan 3 (tiga) fokus penelitian, yaitu: Energi baru dan terbarukan Kekayaan sumber daya mineral dan batu bara Keragaman sumber daya hayati
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
6
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
7
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
Laporan Kesekretariatan : Surat/SK masuk dan keluar (09 Des 2016 – 05 Jan 2017) Surat Masuk Surat Keluar SK Masuk SK Keluar
:5 :1 :1 :4
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
RENCANA SIDANG PLENO BERIKUTNYA
20 Januari 2017 pk. 14.00 – 16.00
8
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
9
2
1
SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG LAPORAN HASIL REVIEW RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN ITB TAHUN 2017
Ringkasan Eksekutif Sesuai Statuta ITB, Senat Akademik memiliki tugas dan wewenang untuk mengawasi dan mengevaluasi pencapaian proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu kepada tolok ukur yang ditetapkan dalam rencana strategis, dan menyarankan usulan perbaikan kepada Rektor. Sehubungan dengan hal tersebut Senat Akademik juga memiliki tugas dan wewenang untuk memberikan pertimbangkan kepada MWA tentang rencana strategis, serta rencana kerja dan anggaran yang diusulkan Rektor. Laporan Hasil Review RKA-ITB tahun 2017 ini merupakan salah satu hasil pelaksanaan tugas dan wewenang tersebut. Menanggapi RKA ITB tahun 2017, Senat Akademik mengkritisi berbagai hal terkait 1) acuan dan dasar penyusunan RKA yang perlu mengikuti Sistem Perencanaan pada Statuta, 2) Keterkaitan antara Sasaran Strategis, Target Kinerja, Program, Kegiatan dan Anggaran yang perlu disinkronkan sehingga RKA benar-benar dapat berfungsi sebagai pendorong pencapaian kinerja ITB, 3) Kebutuhan biaya Sumberdaya dan Infrastruktur Baru dan 4) Penjelasan atas adanya penurunan anggaran, serta 5) Perlunya peningkatan sumber pendanaan non Pemerintah/APBN. Sebagai masukan, Senat Akademik menggarisbawahi pentingnya agar isi program kerja dalam RKAT merupakan upaya strategis untuk mencapai visi, menjalankan misi sesuai Statuta, yang diturunkan dari Rencana Strategis dan mengacu RENIP ITB dengan memperhatikan perkembangan terkini dan menggunakan data yang valid secara lengkap. Demikian pula hal nya proses penyusunan RKAT sejak awal, sesuai Statuta, perlu konsultasi dengan Senat Akademik secara aktif terkait arah kerbijakan akademik. Tahapan lengkap penyusunan RKAT yang melibatkan proses konsultasi dengan Senat Akademik ini perlu disusun.
2 I. PENDAHULUAN Panitia ad hoc Review Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) ITB Tahun 2017 dibentuk berdasarkan Keputusan Senat Akademik ITB nomor 31/SK/I1-SA/OT/2016, mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Melaksanakan Review RKA ITB Tahun 2017. 2) Melaporkan tugas-tugas tersebut pada butir 1) kepada Sidang Pleno Senat Akademik. Panitia telah menelaah isi Renstra ITB 2010-2015, Draft Renstra ITB 2016-2020, Renip ITB 2006-2025, PP nomor 65 tahun 2013 Statuta ITB, sebagai dasar untuk me-review naskah RKA ITB 2017, dengan memperhatikan pula SK Senat Akademik nomor 9/SK/I1-SA/OT/2011 tentang Visi & Misi ITB, dan selanjutnya melaporkan kepada sidang pleno SA, untuk memberikan tanggapan dan masukan sebagai usulan perbaikan terkait RKA-ITB tahun 2017 kepada MWA untuk disampaikan kepada Rektor. I.1. Peran SA ITB dalam penyusunan RKA Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2013 tentang Statuta ITB menyatakan tugas dan wewenang Senat Akademik yang berkiatan dengan perencanaan, terdiri dari: Pasal 31 ayat (2) butir g: Mengawasi dan mengevaluasi pencapaian proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu kepada tolok ukur yang ditetapkan dalam rencana strategis, dan menyarankan usulan perbaikan kepada Rektor. Pasal 31 ayat (2) butir o: Memberikan pertimbangkan kepada MWA tentang rencana strategis, serta rencana kerja dan anggaran yang diusulkan Rektor. Peraturan MWA ITB no. 06/P/I1-MWA/2015 tentang Sistem Perencanaan ITB PTNBH menyatakan sebagai berikut: Pasal 1 Butir 7: RKA ITB adalah dokumen perencanaan jangka pendek, disusun dengan memperhatikan Renstra ITB untuk meraih sasaran operasional maupun pengembangan ITB periode satu tahun. Pasal 19 ayat 7 s/d 9: (7) Rancangan akhir RKA ITB disampaikan oleh Rektor kepada MWA, dengan tembusan kepada SA. (8) SA memberikan tanggapan dan masukan terhadap rancangan akhir RKA ITB kepada MWA. (9) MWA melakukan pembahasan terhadap rancangan akhir RKA ITB dan menetapkannya dengan Peraturan MWA.
3 I.2. Panduan: Visi & Misi ITB sesusi Statuta ITB (PP 65 tahun 2013) Visi: Menjadi perguruan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia. Misi: Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik. I.3. Skema Tahapan Penyusunan RKAT PTNBH Laporan ini merupakan hasil review pada tahap akhir dari tahapan penyusunan RKAT PTNBH sesuai dengan surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) nomor 2392/A.A1/PR/2016. Secara diagram disajikan pada halaman berikut.
Gambar 1 Tahapan Penyusunan RKAT PTNBH
I.4. Naskah RKA ITB Tahun 2017 Naskah draft RKA ITB 2017 versi terakhir yang diterima dari MWA disusun menurut outline sebagai berikut:
4 A. RENCANA STRATEGIS ITB 2016-2020 A-1 Peran ITB A-2 Sasaran Strategis A-3 Arah Kebijakan dan Strategi B. TARGET KINERJA ITB 2016-2017 C. PERUBAHAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RKA ITB 2017 (asumsi) C-1 Faktor-faktor Internal C-2 Faktor-faktor Eksternal D. RENCANA KEGIATAN DAN BIAYA ITB 2017 D-1 Program Kelangsungan Operasi ITB 2017 D-2 Program Pengembangan ITB 2017 E. USULAN INVESTASI ITB 2017 F. BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN KEGIATAN ITB 2017 F-1 Biaya F-2 Rencana Sumber Pembiayaan G. PENUTUP: Manajemen Risiko G-1 Kebijakan Pengendalian Anggaran G-2 Sistem Pengendalian Anggaran
II. TANGGAPAN Beberapa butir tanggapan yang dapat dipertimbangkan sebagai pendapat Senat Akademik: II.1. Acuan dan Dasar Penyusunan 1) RKA ITB 2017 disusun dengan proses tahapan sesuai Statuta dan dengan substansi mengacu kepada Renstra ITB 2016-2020 yang terlebih dahulu ditetapkan MWA. Uraian tentang peran ITB (halaman 1 dan 2) nampak masih mengutip secara utuh naskah Renstra ITB 2010-2015. Demikian pula dasar analisis kondisi makro Indonesia seharusnya diperbarui dengan menggunakan data paling mutakhir. 2) Oleh karena masih berdasarkan draft Renstra ITB 2016-2020, maka RKA ITB 2017 seharusnya disusun berdasarkan hasil evaluasi terhadap realisasi RKA ITB 2016. II.2. Sinkronisasi dan Rasionalitas 1) Keterkaitan/sinkronisasi antara Sasaran Strategis, Target Kinerja, Program, Kegiatan dan Anggaran tidak disampaikan secara jelas dan komprehensif. Misalnya, dalam dokumen ini penjelasan tentang Sasaran Strategis, Target Kinerja, Program, Kegiatan dan Anggaran masing-masing dituliskan terpisah. Seyogianya Tabel B.1. dapat menggambarkan keterkaitan tersebut. Disarankan penjabaran upaya pencapaian visi dan dalam menjalankan misi ITB, inisiatif strategi yang akan dilakakukan ITB dijabarkan secara runut terdiri atas: Sasaran Strategis, Program Strategis, Kegiatan, Anggaran dan Target Kinerja, capaian tahun 2015 (T-2), prognosa tahun 2016 (T-1) dan target tahun 2017 (T) dengan disertakan evaluasinya.
5
2) Dasar rasional penentuan besar anggaran untuk setiap program dan kegiatan perlu disampaikan. Sejumlah program dan kegiatan mendapatkan alokasi anggaran yang tepat sama dengan RKA ITB 2016, padahal terdapat peningkatan pada target kinerja. Sebagai contoh, peningkatan penerimaan mahasiswa (S1, S2,S3) sekitar 15,5% menambah jumlah mahasiswa (S1: 2343; S2: 1005; S3: 145), niscaya berdampak kepada rincian biaya operasional dan pendapatan ITB. II.3. Fungsi RKA sebagai penggerak kinerja ITB 1) RKA ITB 2017 merupakan rujukan pelaksanaan kegiatan dan sekaligus menjadi instrumen pengendali kinerja ITB, sehingga RKA harus disusun berdasarkan pertimbangan yang baik. Rincian RKA harus menunjukkan pengalokasian anggaran berdasarkan prioritas program kegiatan, unit kerja, jenis belanja, sumber pendanaan. Tabel F.2. Rencana Sumber Pembiayaan perlu dirinci lebih lanjut. 2) RKA ITB 2017 seharusnya juga dapat menjelaskan adanya dana bergulir tahun 2016 yang bersumber dari dana Non-PNBP, baik yang kegiatannya sudah dilaksanakan tahun 2016 namun belum selesai proses pembayarannya, maupun kegiatan yang sudah direncanakan tahun 2016 namun pelaksanaannya dipindahkan di tahun 2017. II.4. Penjelasan atas adanya penurunan anggaran 1) Perlu ada penjelasan Tabel E (Usulan Investasi ITB Th 2017) tentang alasan penurunan signifikan dana investasi ITB tahun 2017 terutama kegiatan Pengembangan Non-PHLN dari Rp 243 milyar (2016) menjadi Rp 34 milyar (2017). Tambahan: Pada kepala tabel satuan ribuan rupiah terlewat dicantumkan. 2) Perlu ada penjelasan Tabel F.2 (Rencana Sumber Pembiayaan) tentang penurunan yang signifikan sumber pembiayaan Dana Masyarakat pada butir f. Penerimaan Lainnya dari Rp 215 milyar (2016) menjadi Rp 85 milyar (2017). 3) Perlu ada penjelasan tentang proyeksi penerimaan melalui Uang Kuliah tunggal (UKT). Pada Tabel F.2 jumlahnya sama dengan tahun 2016, dengan keterangan bahwa jumlah mahasiswa yang membayar UKT pada tahun 2017 diproyeksikan sama dengan tahun 2016. Hal ini bertentangan dengan Tabel B.1 Target Kinerja 2016-2017 yang menyatakan bahwa jumlah mahasiswa S1, S2, S3 meningkat sebesar > 15%. 4) Tidak ada penjelasan tentang kebijakan Insentif Riset Kelompok Keahlian dalam rangka entrepreneurial university terkait besaran dana (Rp 69,5 milyar untuk 99 KK) dan level output setiap KK. Dana KK perlu diupayakan/dijamin keberlanjutannya sebagai investasi jangka panjang atau seed funding. Dana yang disediakan untuk mengembangkan kemampuan KK bisa mulai dari 1) mengikuti konferensi yang terbaik, 2) menyusun proposal penelitian besar, yang pada akhirnya dapat menumbuhkan dan memberikan hasil (return).
6 5) Tabel F.1.2.1.A.: Biaya Operasional Pendidikan hanya meningkat untuk perkuliahan, yang lainnya (kerja praktek, kuliah lapangan, tugas akhir, praktikum) sama persis dengan alokasi anggaran tahun lalu, padahal jumlah mahasiswa meningkat (lihat Tabel B.1). II.5. Biaya Sumberdaya dan Infrastruktur Baru 1) Belum jelas di mana akan dialokasikannya program-program yang belum didanai di tahun 2016, seperti Peningkatan Kapasitas Tenaga Kependidikan (tidak tercantum dalam Tabel B.1), Penambahan Dosen Non-PNS (tidak tercantum dalam Tabel F.1), dan Pengembangan Sistem Informasi Terpadu. 2) Komponen biaya operasi dan pemeliharaan bangunan dan peralatan memperoleh alokasi yang sama besarnya dengan RKA ITB 2016. Padahal di tahun 2017 infrastruktur ITB paling sedikit telah bertambah 7 gedung baru di kampus Ganesa (4 Gedung JICA, Gedung FTMD, Gedung Energi FTTM, Gedung SBM), demikian juga ada penambahan infrastruktur lain di kampus Jatinangor. II.6. Perlu kecermatan menampilkan data Perlu kecermatan dalam mencantumkan satuan biaya dan tahun dalam Tabel F.1 Rencana Biaya Pengembangan ITB 2016-2017. Selanjutnya perlu dicantumkan prosentasi (%) setiap alokasi biaya terhadap alokasi total. Pada Tabel F.1 perlu dicantumkan informasi bahwa biaya yang tertulis adalah dalam ribuan rupiah. Demikian pula, perlu dicantumkan keterangan tahun untuk kolom yang membedakan tahun 2016 dan tahun 2017.
III. MASUKAN Beberapa butir masukan yang kiranya dapat dipertimbangkan sebagai usulan perbaikan: III.1. Perlu kejelasan acuan 1) Sebagaimana halnya azas penyusunan RAPBN yang berdasarkan UU, maka penyusunan RKA perlu berdasarkan Peraturan MWA, yang mencerminkan adanya sekuensial terstruktur berdasarkan peraturan tertinggi hingga muncul RKA. Sebaiknya ITB perlu memahami betul bagaimana tata cara RAPBN dibuat. Sebagai catatan, Tahapan Penyusunan RKAT PTNBH yang disarankan/diminta oleh DIKTI yang digunakan oleh Rektor untuk menyusun RKA ITB tahun 2017 ini belum sepenuhnya sesuai dengan Statuta ITB. Agar proses penyusunan RKAT dijalankan sesuai amanat Statuta ITB, pasal 31 ayat 2, Panitia Adhoc merekomendasikan untuk menyusun Siklus Perencanaan ITB parallel dengan siklus perencanaan Pemerintah dengan memasukan wewenang Senat Akademik. Mulai perioda bulan Januari-Perbruari 2017, bersama Senat Akademik (Komisi II atau tim yang ditunjuk) dilaksanakan proses penyusunan RKA tahun 2018 berdasarkan evaluasi akhir Semester I tahun 2016 sebelum diajukan kepada Menteri Keuangan. Pada perioda bulan November-Desember 2017 bersama Senat Akademik dilaksanakan proses finalisasi penyusunan RKA 2018 setelah penetapan Alokasi BP PTNBH.
7 2) RKA ITB 2017 harus mengacu kepada Renstra ITB 2016-2020. Namun karena Renstra tersebut masih bersatatus konsep, maka seharusnya penyusunan RKA ITB 2017 berdasarkan hasil evaluasi capaian RKA ITB 2016 dan kajian prognosa capaian RKA ITB 2017. 3) Keterkaitan/sinkronisasi) antara Sasaran Strategis, Target Kinerja, Program, Kegiatan dan Anggaran perlu dipetakan secara jelas dan komprehensif. III.2. Perlu koreksi data anggaran Alokasi Dana Khusus Sarpras merupakan dana BPPTNBH. Tabel F.1 (Rencana Biaya Penyelenggaraan dan Pengembangan ITB 2016-2017) perlu dikoreksi dengan mengeluarkan komponen Biaya Investasi Gedung & Bangunan sebesar Rp. 56 milyar. Perlu koreksi data anggaran dari Tabel F.1.2. Biaya BPPTNBH sebesar Rp 226.737.000.000,- sebesar yang tercantum pada Tabel F2.1.c. Dengan demikian komponen F.1.3. Biaya Non-PNBP harus dikurangi sebesar Rp. 56 milyar. Akibatnya harus dilakukan revisi program kegiatan dan alokasi anggaran Non-PNBP. III.3. Pengembangan kapasitas dan fasilitas 1) Amanat SK SA tentang Kurikulum 2013 yang menekankan 4 paradigma pendidikan di ITB (outcome-based education, learner centered education, continuous improvement, international accreditation & benchmarking,) perlu diakomodasikan dalam strategi dan program pada RKA ITB 2017. 2) RKA ITB 2017 menurun sebesar 9,73%. Perlu ada penjelasan tentang pihak mana yang terkena dampak dari penurunan ini. Penjelasan ini wajib dinyatakan dalam RKA, mengingat perkembangan terkini dan ke depan, rencana implementasi ITB Multi Kampus (Jatinangor, Cirebon, Walini) sudah semestinya ada peningkatan RKA yang substansial. Untuk mengupayakan kampus Cirebon dan Ganesha dapat setara, perlu mendapatkan perhatian secara khusus untuk operasionalnya. 3) Amanat pasal 51 Statuta ITB belum tercermin dalam RKA ITB 2017. Penyajian Rencana Sumber Pembiayaan (F-2) menggunakan terminologi yang berbeda dengan Statuta ITB pasal 51 ayat 1 dan 2. Disarankan Sumber Pembiayaan Kegiatan ITB 2017, butir F.2, disesuaikan terminologinya dengan Statuta, serta masing-masing sumber dana dilengkapi dengan rencana/penjelasan cara pengelolaannya baik yang mengikuti Peraturan Menteri Keuangan (sumber dana sesuai ayat 1) maupun sumber-sumber dana yang dapat dikelola secara otonom (sumber dana sesuai ayat 2), termasuk pengelolaan kuajiban pajaknya. Sebagai catatan, ITB sudah membutuhkan sistem keuangan yang mampu mengelola secara akuntabel, efisien dan proses cepat, meliputi multi sumber pendanaan (multi sumber/donor), multi program, multi-currency, dan memungkinkan adanya multipenanggungjawab accounts. 4) Anggaran Belanja pegawai mencapai Rp.500M, perlu dilakukan verifikasi dan validasi database pegawai dan peningkatan akuntabilitas pengelolaan anggarannya dengan diimplementasikan sistem pengelolaan anggaran belanja pegawai secara akuntable.
8 5) Berkaitan dengan perpajakan. Kebijakan perpajakan di ITB dan biaya pajak semestinya dibahas dalam RKA ITB 2017. Dengan tax planning yang baik (misalnya terkait PPh21) dapat dikembangkan peningkatan kesejahteraan pegawai. 6) Diperlukan pengaturan sumber pendapatan ITB, terkait dengan peningkatan cadangan investasi dan pendapatan untuk operasional agar lebih transparan. 7. Guna meningkatkan Sumber Pendanaan non APBN perlu diidentfikasikan dan dibangun kemampuan human capital ITB agar dapat menemukan dan menindaklanjuti peluang dan network yang sudah terbuka.
IV. PENUTUP Salah satu kendala di dalam melaksanakan review RKA ITB adalah belum adanya ketentuan tentang apa azas dan kriteria sebagai pegangan Senat Akademik dalam memberikan pertimbangan berupa tanggapan dan masukan tentang naskah RKA. Mungkin perlu dilakukan benchmarking, misalnya: 1) Azas transparansi; 2) Azas kontinuitas kegiatan; 3) Azas peningkatan & pengembangan; 4) Azas sekuensial yang terstruktur from the whole to the part; dan sebagainya. Selain itu untuk menetapkan azas dan kriteria perlu menggalii informasi dari dokumen SK SA; Peraturan MWA; Laporan Hasil Audit oleh MWA; adanya 2 tahun fiskal (Apr s/d Mar) dalam satu tahun akademik (Ags s/d Juli). Sebelum meminta pertimbangan SA, MWA sebaiknya terlebih dahulu mecocokkan dulu RKA dengan azas dan kriteria yg sesuai dengan Dewan Audit (DA). Tahun depan jangan terlambat penyusunan RKA, seharusnya sudah dimulai dibahas sejak Juni sesuai jadwal Sekjen Dikti; atau bahkan Januari atau Februari. SA menjalankan fungsi pengawasan setelah Rektor menyampaikan posisi anggaran ITB pada pertengahan tahun berjalan. Selain itu perlu tinjauan kelembagaan terkait peningkatan kapasitas dan kapabilitas serta insentif bagi pegawai di unit yang diberi tugas rutin menyusun RKA. Memperhatikan perbedaan besarnya anggaran antar Fakultas/Sekolah, diusulkan ada opsi pendanaan bagi Fakultas/Sekolah yang sudah bisa mengelola dengan pembagian 70:30. Mungkin bentuk UKS seperti ini dapat ibaratkan sebuah College dengan otonomi keuangan khusus?
V. SUSUNAN PENITIA ad hoc REVIEW RKA ITB 2017 (SK SA no 31/SK/I1-SA/OT/2016) 1. Tutus Gusdinar Kartawinata (Ketua) 2. Joko Siswanto (Sekretaris) 3. Richard Karel Willem Mengko 4. Lucia Diawati
5. Puti Farida Marzuki 6. Umar Fauzi 7. Devi Nandita Choesin
DAFTAR SURAT/SK KELUAR/MASUK SEKRETARIAT SENAT AKADEMIK Periode 9 Desember 2016 – 5 Januari 2017
a) SURAT MASUK Tanggal
Tgl. Surat
Asal
15-12-2016
14-12-2016
MWA
16-12-2016
15-12-2016
WRSO
21-12-2016
20-12-2017
FGB
22-12-2016
21-12-2016
SBM
22-12-2016
21-12-2016
STEI
Perihal Penyampaian draft Rencana Kerja dan Anggaran ITB Tahun 2017 Penyampaian kelengkapan berkas usulan kenaikan jabatan menjadi Profesor a.n. Dr.Priyono Soetikno Hasil penilaian usulan kenaikan jabatan/pangkat a.n. Dr. Dicky Rezadi Munaf Jurnal Nasional a.n. Yos Sunitiyoso, Ph.D Usulan kenaikan jabatan ke GB a.n. Dr. Pekik Argo Dahono
Ket Ka-SA Ka-SA Ka-SA Ka-SA K-III
b) SURAT KELUAR Tanggal 9-12-2016
c)
370/2016
Perihal
Ditujukan
Persetujuan SA a.n. : Ir. Hira Laksmiwati Soemitro, M.Sc
Rektor
SK MASUK Tanggal
29-12-2016
d)
Nomor
Tgl. SK 13-12-2016
Asal Rektor
Tentang Lulusan Program Magister ITB Sebagai tambahan Lulusan Sebagaimana telah diatur dalam Keputusan Rektor No. 307/SK/I1.A/PP.3.5.1/2016
Ket Temb
SK SENAT AKADEMIK Tanggal
Nomor
13/12-2016
31/2016
16-12-2016
32/2016
16-12-2016
33/2016
23-12-2016
34/2016
Tentang Pembentukan Panitia Adhoc Review Rencana Kerja dan Anggaran ITB Tahun 2017 Tim Promotor Pemberian Gelar Doktor Kehormatan Kepada Prof. Peter Agre (2003 Nobel Laureate, Chemistry) Pembentukan Panitia Adhoc Pemilihan Anggota MWA Wakil Masyarakat ITB 2014-2019 Pengangkatan Dr.Ing. Mohammad Agoes Moelyadi sebagai Anggota Komisi I - SA