RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA
Rapat / Sidang Hari / Taanggal Waktu Tempatt
Peserta
Agenda Sidang
Sidang SENAT AKAD DEMIK No. : 02//RSSA/07022014 Jumat / 2 21 Februari 2014 pkl. 14.00 0 – 16.00 Gedung B Balai Pertem muan Ilmiah ITB, Jalan Dip pati Ukur No o. 4 Bandung Anggota SA = 29 9 orang (daari 35 orangg) Ex‐officio o = 11 1 orang (daari 19 orangg) Tidak Hadir = 14 4 orang (teermasuk 4 orang ijin ttidak hadir) da lampiran ‐ Catatan :: ‐ daftar haadir ada pad 1. Pengesahan Ageenda Sidang 2. Pengesahan Risaalah Sidang 7 Februari 2 2014 3. Laporan pimpinaan Senat Akkademik ITB bahasan Tuggas dan Weewenang Sen nat Akadem mik 4. Pemb 5. Laporan panitia ad‐hoc pem milihan Majeelis Wali Am manat 6. Lain‐lain 1. PENG GESAHAN A AGENDA SID DANG
Catatan n Sidang
Keputusaan : Agenda a sidang diseetujui untukk dilaksanakkan 2. PENG GESAHAN RISALAH SID DANG PLENO O 7 FEBRUA ARI 2014 Ringkkasan Risalaah Sidang : 1) Pengesahan Agenda Sidang Keputusan : Agenda Sidang disetujui un ntuk dilaksa anakan 2) Laaporan pimpinan Senatt Akademik ITB 3) Penjelasan teentang Keteentuan dan Tata Cara K Kerja SA Keputusan : Tida ak ada misi‐ 4) Persetujuan penetapan Ketua, Sekrretaris dan aanggota kom omisi ko Keputusan : Ketu ua dan Sekrretaris terpillih serta keang ggotaan Ko omisi‐Komisii disetujui da n an disahkan 5) Pembentukaan panitia ad d‐hoc pemillihan anggota MWA Keputusan : Mellalui voting tterbuka diseetujui Ketua a, Sekreetaris dan an nggota panitia ad‐hoc pemilihan a anggota MWA A 2014‐ 2019 sebagai b berikut, i. Ketua : Prof. Jann H Hidajat ii. Sekretarris : Prof. Ro oos Akbar iii. Anggotaa : ‐ Dr. Richard Mengko ‐ Prof. Reyynaldo Zoro 1
RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA Dr. Joko SSiswanto Dr. Yasraf A. Piliang Prof. Suryyadi Siregarr Prof. And di Isra Mahyyuddin Prof. Rickky Tawekal Prof. Nan nang T. Pusp pito Dr. Tjand dra Anggraeni Prof. Emm my Suparka Prof. Irwaandy Arif (non‐SA) Prof. Kom mar Ruslan ((non‐SA) Prof. Iraw wati (WRSO) 6) Laain‐lain : Peembentukan n Forum Guru Besar (FG GB) oleh Sen nat A Akademik Keputusan : Menyetujjui bahwa SSenat Akadeemik membeentuk FGB Meminta a Komisi‐II untuk menyu usun aturan n pembenttukan FGB Keputusaan : Risalah sidang plen no 7 Februa ari 2014 diseetujui untukk disahkan 3. LAPO ORAN PIMPINAN SENA AT AKADEMIK Panittia ad‐hoc peemilihan an nggota Majeelis Wali Am manat Sudah mulai bekerjaa dan akan m memulai penjaringan calon angggota setelaah sidang Seenat Akadem mik menyetujui dan men nsahkan kritteria calon aanggota Komisi‐komisi seegera menyiiapkan proggram kerja tahun 2014 mengacu p pada tugas d dan wewenaang Senat A Akademik menu urut Statutaa ITB 2013 Laaporan kese ekretariatan Suratt/SK masuk dan keluar 4. PEMB BAHASAN TTUGAS DAN N WEWENAN NG SENAT A AKADEMIK ‐ D Disampaikan n oleh Prof. Widyo Nugroho ‐ M Materi preseentasi ada p pada Lampirran Disku usi : Prof. Rochim Surratman ‐ Tugas dan wewenang paada SA perio oda lalu tidaak ada kata “m mengawasi””, tetapi yan ng ada kata “memonito or”. ‐ Terdapat tuggas, SA mem mberi pertim mbangan kepada Rektor untuk ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2
RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA usulan ke guru besar Prof. Widyo Nuggroho ‐ Pada istilah ““memonitorr” dan “mem mantau” terrdapat perb bedaan ngawasi” daalam tindakkan dengan “men ‐ Pada “mengaawasi” lebih h jauh melih hat apakah p prosedur‐prrosedur su udah dijalan ni atau belum, jadi hal ini merupakkan persoalaan seemantik ‐ Pada tugas d dan wewenaang SA ITB P PTN‐bh banyyak kata “m mengawasi””, sehingga fungsi mengawasi akan n lebih kuatt Prof. Rochim Surratman Bagaimana d dengan istilaah “pertimb bangan” pad da usulan gu uru besar ‐ B kee Rektor, seedangkan SK K dikeluarkaan oleh Men nteri, apakah dengan pengertian ittu keputusaan untuk gurru besar darri Rektor Prof. Mikrajuddin Abdulah ‐ Isstilah “pertimbangan” aartinya wajib dilaksanakan, sedanggkan “rrekomendasi” tidak waajib dilaksan nakan ‐ SA A memberikkan pertimb bangan ke R Rektor, maka wajib dilaksanakan Prof. Indratmo SSoekarno ‐ A Ada istilah “tturbinwasdaal” yaitu “p pengaturan, pembinaan n, pengawasan dan pengendalian”. ‐ Satuan Usaha Komersial (SUK) adalah suatu baadan usaha, tetapi pada praktekknya SUK ITB bukan suaatu badan u usaha melainkan seebagai pem megang saham. Harapan nnya definissi sebagai baadan usaha agar d dikembalikan. Prof. Intan Ahmaad ‐ SA A mendapatkan pendeelegasian weewenang maka pertimb bangan oleh SA perlu u dilaksanakkan Keputusaan : Tidak a ada keputusa an 5. LAPO ORAN PANITTIA AD‐HOC C PEMILIHAN ANGGOTTA MWA ITB B ‐ D Disampaikan n oleh ketuaa panitia (Prof. Jann Hid dajat) ‐ M Materi preseentasi ada p pada Lampirran o Jadwal Kerja o Kriterria MWA ITB B usi : Disku Dr. Fu urqon Sofhaani ‐ Salah satu krriteria adalaah sedang teerlibat dalam m parpol, ap pakah kalau yang su udah tidak aaktif artinyaa tidak masaalah ‐ Sebagai distiinguished leeader, seperrtinya kriteria networking perlu dikeluarkan aagar lebih eeksplisit 3
RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA Prof. M. Salman AN ‐ U Untuk kriteriia tidak boleeh terlibat d dalam masalah hukum, bagaimana jiika masih sttatus tersan ngka atau terdakwa, lalu u menjadi angggota MWA tterlibat massalah bagaimana jiika sudah m pidana, apakkah dikeluarrkan ? Prof. Rochim Surratman ‐ M Mungkin parra kandidat membaca ttentang kriteeria pada sttatuta saaja, apakah kriteria yan ng diusulkan n ini boleh d diberikan kee calon anggota MW WA Prof. Jann Hidajaat ‐ U Untuk mantaan anggota parpol, belu um ada kejeelasan. Misaalkan pada Mahkamah Konstitusi, calon d dari anggotaa parpol dib bolehkan, karena yang penting saaat ini bukan anggota paarpol. Misal bapak JK, pernah sebaggai anggotaa parpol, apaakah bisa ? kesimpulan nnya bisa dan boleh. ‐ K Kriteria mem miliki networrking sudah menjadi syyarat mutlakk Untuk masalah hukum, status tersaangka akan menjadi maasalah, ‐ U seedangkan teerlibat masaalah hukum m di kemudiaan hari meru upakan urusan MWA A nanti, bukkan urusan p panitia saat ini. Oleh kaarena itu dengan melihat track reecord, bisa d diharapkan kkandidat yang baik. ‐ Proses penjaaringan ini kkalau bisa tid dak diumum mkan ke pub blik, karena yang akan dipilih h adalah oraang terhorm mat. Jika diumumkan kee publik akaan banyak calon (yang ttidak jelas) mendaftar ‐ Panitia tidak menerima siapa saja yyang mendaaftar tetapi p panitia mencari kand didat yaang akan m Dr. Yaasraf A. Piliaang ‐ C Calon anggotta sebaiknya orang yan ng tidak pernah terlibatt dalam kasus hukum m Prof. Roos Akbarr ‐ Perlu ditekan nkan, karena form usulan sangat aawam. Suratt dibagikan seetelah shortllist pernyataan kkesediaan d Prof. Widyo Nuggroho Apakah konssep ini diterima ? dan apakah ini beersifat terbu uka ? ‐ A ‐ Pokok persoaalan, gunakkan analisis SSWOT, kareena unsur‐unsur usulan sudah h sangat jelaas yaitu massyarakat, seenat, karyaw wan dan m mahasiswa. ‐ A Ada persoalaan, yang palling sulit adaalah attitud de power. M Misal pengusaha kkaya tetapi b bagaimana kkekayaan diiperoleh ? ‐ A Apakah menggunakan p prinsip komp petensi dan n apakah tidak bisa dihomogenkkan (karyawaan, masyaraakat dll tidaak sama) ‐ H Hal lain, misaalkan ada orang kaya, d dihubungi, ssemula berssedia begitu diberiitahu ketenttuan yang aada di MWA A menjadi tid dak 4
RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA bersedia. ‐ K Kalau azas teertutup berttentangan n nilai‐nilai daasar ITB yangg terbuka ‐ B Bagaimana m mencerna ussulan keselu uruhan konssep panitia,, waktu yaang tersediaa terlalu sem mpit ? Prof. Iping Supriaana ‐ B Bagaimana d dengan pergguruan tingggi lain, kalau u tidak salah h ada yaang melaku ukan pengum muman pem milihan angggota MWA m melalui m media masa,, dengan peersepsi ini diipahami ken napa seseorrang m melamar. Ap pakah jika diiumumkan lewat mediaa masa akan n kurang “eelit” ‐ A Ada berbagaai kriteria paada perioda yang lalu, sseberapa jau uh hubungan krriteria dengaan kinerja. A Apakah kineerja yang dih hasilkan diluar harapaan ? Prof. Bermawi P Iskandar ‐ U Usulan kriterria sangat siistematis, kaarakter yang akan dipilih adalah bukan orangg yang superrman dan so oliter, tetapi unggul dan n dapat m‐work skill m merupakan kriteria yan ng harus bekerja samaa, jadi team ada Prof. Suwarno ‐ M MWA dari alumni, apakaah penjaringannya diseerahkan ke IA ITB ? perlu dijelaskkan ‐ D Dalam statutta ada anggota kehorm matan, apakaah kriterianyya sama ? Prof. Tutus Gusd dinar osen ‐ Terkait semaangat korps dosen, sejaauh mana seeseorang do m menjadi angggota MWA di universitaas lain, dalaam kriteria ttidak teerlihat, tetapi dalam waawancara hal ini harus sudah terlih hat Dr. Fu urqon Sofhaani ‐ A Afiliasi dengaan parpol, aaktif dan tidak aktif. Afiliasi terkait dengan kartu anggotta walaupun n tidak aktiff. Oleh karen na itu kriterria ini harus diperjeelas ‐ U Untuk wakil alumni, kritteria diserah hkan kepadaa Ikatan Alu umni yang m memilih Prof. Jann Hidajaat Kriteria untu uk masing‐m masing komu unitas ada b bedanya tetaapi yang ‐ K paling pokokk adalah nettworking ‐ W Waktu 2 hari yang dibuttuhkan untu uk mencerna usulan, m masih m mungkin baggi panitia ad d‐hoc ‐ M Media masa,, ada keyakiinan orang tterhormat ttidak akan m mendaftar jika dipublikaasi ke mediaa masa. Dari pengalaman, biasan nya orang yyang diundang adalah o orang ‐ D yaang akan su ukses di “tem mpat” terteentu. Untuk itu harus su udah ada data siapa yaang berpoteensi akan su ukses 5
RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA ‐
A Apakah kriteeria perioda yang lalu berhubungan n dengan kinerja M MWA, kuran ng memaham mi (tidak bissa dijelaskan n) ‐ Saran agar teeam‐work tiidak masuk dalam kriteeria mutlak, karena mampuan team work yaang berbedaa‐beda seetiap orang punya kem ‐ M MWA alumni dan untukk wakil yang lain, kriteriia akan dikirrim ke m masing‐masing komunittas seperti kkaryawan, m mahasiswa, alumni dsb ‐ M Mahasiswa, karyawan d dan alumni m memilih den ngan kriteriaa yang dikirim oleh panitia ‐ U Untuk kriteriia anggota kkehormatan n belum digaarap, apakah hasil sh hortlist bisaa dipakai ataau tidak, bellum dibahass ‐ Selanjutnya bisakah dossen universitas lain (sep perti UI) meenjadi anggota MW WA ITB, tidakk bisa dijawaab. Dr. Richard Men ngko ‐ D Dari pertanyyaan‐pertanyyaan yang m muncul panitia perlu m mendefinisikkan lebih rin nci dengan d dasar kehati‐hatian ‐ Perlu ada ren ntang kriterria yang dibiiarkan, kareena nanti paanitia uat shortlistt, jadi longliist perlu yan ng panjang. Biarkan akan membu agar longlist cukup panjang, jadi krriteria jangaan terlalu rin nci Prof. Roos Akbarr ‐ Tambahan w waktu 2 hari untuk penggesahan, baagaimana ? Karena harus sidangg pleno lagi. ‐ M Memilih men njadi shortliist hanya un ntuk wakil dari masyaraakat ‐ Jika ada calon yang sanggat kaya, naamun mundur karena kriteria berarti tidakk ada kecoco okan. yaang ketat, b ‐ C Contoh China, mereka m mencari calo on‐calon pengusaha tid dak dilakukan secara terbukka, tetapi dillakukan pro oses pengam matan seehingga meendapatkan calon yang sangat baikk. ‐ K Kenapa kita ttidak memilih melalui p pengumumaan di mediaa masa, karena menccari anggotaa MWA merrupakan pro oses mencarri tokoh, dan tokoh yaang dimaksu ud sudah ad da berupa perilaku, afiliiasi dsb Dr. Yaasraf A.Piliaang ‐ K Kriteria jika tterlalu kaku akan mengghambat Berafiliasi paarpol, dalam m rentang daari aktif hinggga partisan n, dipilih ‐ B yaang diantarranya (di ten ngah‐tengah h) ‐ Tidak melalu ui media masa, sepakat jika panitiaa mendatanggi calon nta, sedangkkan mencalo onkan diri b biasanya yaang artinya kita memin penuh kepen ntingan‐kep pentingan, sebaiknya dihindari Prof. Jann Hidajaat ‐ B Bagaimana m mendapatkaan calon yan ng baik, seteelah didapatt sh hortlist, akaan didatangii dan “diwaw wancara” ‐ Tim yang berrkunjung kee shortlist akkan dibekalii dengan maateri 6
RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA seeperti propo osal dan seb bagainya Prof. Ricky Taweekal ‐ K Kriteria berafiliasi parpo ol, perlu fleksibel. SA seedang mem mbuat keebijakan neetralitas poliitik ITB dan non partisaan Dr. Yaasraf A. Piliaang ‐ Partisan tidak ikut teruss menerus, n non regular,, afiliasi regular, affiliasi tidak sekuat aktiff, afiliasi di ttengah‐tenggah Prof. Ricky TaweekaL ‐ M Misalkan, baagaimana deengan pak R Ridwan Kam mil ? Dr. Yaasraf A. Piliaang ‐ Pak Ridwan K Kamil saat ini berafiliassi ke parpol Prof. Iping Supriaana ‐ Jika ada dan tidak ada M MWA di ITB, apa perbed daannya ? Aspek output bisa jadi p petimbangan, jika inputt saja, ada d dan tidak ‐ A ada MWA, ITTB tidak berrbeda Prof. Widyo Nuggroho ‐ Tetap diberi waktu 2 hari untuk meencerna, tettapi tidak peerlu rapat usulan diterrima tetapi ttidak menuttup pleno lagi yaitu hari ini u keemungkinan n usulan‐usulan baru Prof. Intan Ahmaad ujui, tetapi p perbaikan m masih ‐ Secara prinsiip usulan krriteria disetu teerbuka untu uk 2 hari hin ngga hari Seenin Prof. Rochim Surratman Waktu penjaaringan MW WA yang lalu jumlah yan ng terjaring di atas ‐ W 100. ‐ A Apa perbedaaan kriteria dulu dan seekarang ? Kh hawatir, apaakah dengan kriteeria yang kalli ini, calon yyang bermin nat sedikit b bahkan m mungkin tidaak ada ‐ Seandainya, dalam wakttu yang dijadwalkan sedikit calon yyang teerjaring, apaa yang akan n dilakukan ? Prof. Jann Hidajaat ‐ Pentingnya M MWA, menu urut Rektor,, sebenarnyya dana untu uk ITB pemerintah) tetapi yangg mendapattkan dana ittu adalah besar (dari p Eksekutif. Mungkin dan na non APBN N yang belu um digarap, bisakah MW WA ‐ M m mencari dana yang non‐‐APBN ? ‐ Selain itu kad dangkala ad da persoalan n yang tidakk bisa diseleesaikan oleh Rektor, dan memerlukan MWA A. ‐ M MWA yang tepat, akan aada manfaaatnya bagi ITTB Prof. Iping Supriaana ‐ B Bagaimana h harapan ITB dapat terjaaring dalam kriteria MW WA yang dibuat ? 7
RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA Prof. Jann Hidajaat ‐ A Apa yang harrus dilakukaan jika tidakk ada yang m memenuhi ssyarat ? ‐ K Kriteria ini keetat sejak aw wal, yang tidak ada pad da thn 2006 6 2006, waktu u yang terseedia panjangg, saat ini deengan ‐ Pada tahun 2 w waktu terbattas, harus diselesaikan ‐ O Oleh karena itu memintta bantuan aanggota SA mencari oraang yang dibutuhkan u untuk menjaadi anggotaa MWA Dr. Richard Men ngko ‐ Posisi SA dalam proses p pemilihan anggota MW WA bukan seebagai hakim, mari kita cari angggota MWA A yang terbaaik ‐ Keputusaan : Kriteeria penjarin ngan anggota MWA dissetujui dan masih ditunggu u usulan pen nyempurnaa an hingga hari Senin pkkl. 09.00. 6. LAIN – LAIN : Tidakk ada Sidang ditutup pkl. 1 16.45 Sidang Pleno Berikut : 7 Maret 2014
Bandung, 21 Februari 2014 Senat Akademik ITB B Sekretaris, (Deddy Kurniadi)
Menyetu ujui Ketua Seenat Akadem mik ITB
(Intan Ah hmad)
8
RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA
LLAMPIRAN N I P Presentasi Tugas daan Wewen nang Senaat Akadem mik 9
TUGAS dan WEWENANG SENAT AKADEMIK dalam PERSPEKTIF ITB BHMN dan ITB PTN BADAN HUKUM (PUBLIK)
Pulau-pulau kecil terluar penentu kedaulatan wilayah NKRI < Hukum Laut 1 Internasional >
OBYEK MATERI yang DIBACA (1) (2)
(3) (4) (5) (6) (7)
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. PP RI No.45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN. PP RI Nomor 61 tentang Penetapan PTN sebagai Badan Hukum. PP RI Nomor 155 tentang Penetapan ITB sebagai BHMN. Anggaran Rumah Tangga ITB. Rencana Induk Pengembangan ITB, 2006-2025. Himpunan Ketetapan Senat Akademik Tahun 2002 sampai dengan 2011. 2
(8)
PP RI Nomor 58 Tahun 2013 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan PTN Badan Hukum (Publik)
(9)
PP RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta ITB.
(10) Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (11) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Dirjen Dikti, 2010/2011.
3
PEMBUKAAN
A PROFIL ITB BHMN (PP RI Nomor 155 Tahun 2000) (1) Majelis Wali Amanat adalah organ tertinggi institut yang mewakili kepentingan pemerintah dan masyarakat, yang bertanggung jawab kepada Menteri. Penggunaan kata tertinggi bisa menjadi struktur organisasi yang bersifat super body.
4
(2) Senat Akademik institut adalah badan normatif tertinggi institut di bidang akademik. (3) Tugas pimpinan institut: Menyelenggarakan fungsi kelembagaan perguruan tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (4) Majelis Guru Besar adalah forum Guru Besar institut yang beranggotakan seluruh Guru Besar institut. Catatan : Kamus Besar Bahasa Indonesia Tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas < kebebasan mimbar akademik>. 5
BAGAIMANA MENGOPERASIONALKAN ORGAN ITB dan MGB dalam PENYELENGGARAAN dan PENGELOLAAN PENDIDIKAN di ITB BHMN? PILAR: MWA, SENAT, PIMPINAN ITB
MGB
KONSEP EMPAT PILAR 6
BAGAIMANA ASPEK PENDANAAN ITB BHMN ( Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1999 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum BHMN = BUMN Nirlaba, menguatkan pencitraan privatisasi. ( baca pasal 51 PP 155 tahun 2000 tentang Penetapan ITB Sebagai BHMN ) 7
PASAL 51, PP 155 Tahun 2000 Tentang Penetapan ITB Sebagai Badan Hukum Milik Negara
(1) Satuan Usaha Komersial adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki srepenuhnya oleh institut dalam rangka menunjang pendanaan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
8
B
PROFIL ITB PTN BADAN HUKUM (PUBLIK)
OBYEK MATERI yang WAJIB DIPAHAMI (1)Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta Insitut Teknologi Bandung. (3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. 9
SISTEM PENGELOLAAN
Pasal 19 (1)Organ ITB terdiri atas: (a) MWA, (b) Rektor, dan, (c) Senat Akademik. (2) MWA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mendelegasikan penyelenggaraan kegiatan Tridharma serta seluruh kegiatan penunjang dan pendukung lainnya kepada Rektor. (3) MWA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mendelegasikan fungsi penetapan norma dan kebijakan akademik ITB serta pengawasan pelaksanaannya kepada Senat Akademik. 10
POLA PENYELENGGARAAN dan PENGELOLAAN PENDIDIKAN BERKAITAN DENGAN ORGAN ITB
KOLEKTIF-KOLEGIAL ( Koordinasi, Integrasi, Simplikasi, Sinkronisasi )
Efisien :mengerjakan sesuatu secara benar ( doing things right ). Efektivitas: melakukan atau mengerjakan sesuatu tepat sasaran ( doing the right things ). 11
SUMBER DANA dan BENTUK PENDANAAN ( Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan PT BH (Publik), Pasal 3
(1) Pemerintah menyediakan dana untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi pada PTN Badan Hukum yang dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.
12
(2) Selain dialokasikan dari anggaran pendapatan dan belanja negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pendanaan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi oleh PTN Badan Hukum juga dapat bersumber dari: (a) masyarakat, (b) biaya pendidikan, (c) pengelolaan dana abadi dan usahausaha PTN Badan Hukum, (d) kerja sama Tridharma, (e) pengelolaan kekayaan negara yang diberikan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah untuk kepentingan pengembnagan Pendidikan Tinggi; dan/atau, (f) sumber lain yang sah.
13
NETWORKING
Sumber Pendanaan selain dari APBN diperoleh kemampuan ITB melalui MWA membangun networking. 14
TUGAS dan WEWENANG SENAT AKADEMIK, ITB BHMN dan ITB PTN BH (Publik)
NORMA
KEBIJAKAN
PENGAWAS AN
PEDOMAN
15
KOMPARASI TUGAS dan WEWENANG SENAT AKADEMIK/KOMISI ITB BHMN dan ITB PTN BH (PUBLIK)
TUGAS SENAT AKADEMIK PTN BHMN Pasal 35 ( 10 Tugas ) Senat Akademik bertugas: (a) Menyusun kebijakan dasar mengenai pengembangan dan penyelenggaraan kegiatan akademik. (b) Menyusun dan mengartikulasikan sistem tata nilai dan kebijakan akademik, serta merumuskan norma dan tolok ukur kinerja Satuan Akademik. 16
(c) Mengatur ketentuan mengenai kurikulum pendidikan, tahun akademik, bahasa pengantar yang digunakan peserta didik, gelar profesional, sebutan kehormatan, pemberian ijazah dan sertifikat, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. (d) Menetapkan kriteria, peraturan serta mekanisme pengangkatan Guru Besar dan jabatan akademik lain. (e) Memberikan penilaian atas kinerja Majelis Wali Amanat dan memberikan hasil penilaiannya sebagai masukan kepada menteri. (f) Memberikan penilaian atas kinerja Pimpinan institut dalam bidang manajemen akademik dan memberikan hasil penilaiannya, termasuk usulan sanksi sebagai masukan kepada Majelis Wali Amanat. 17
(g)
(h) (i)
(j)
Memberikan masukan kepada Pimpinan institut dalam penyusunan Rencana Strategis indtitut dan anggaran Satuan Akademik. Memantau penyelenggaraan kegiatan akademik. Mengusulkan calon Rektor kepada Majelis Wali Amanat, yang diatur tata cara pengusulannya lebih lanjut dalam Keputusan Senat Akademik. Secara proaktif menjaring dan memperhatikan pandangan masyarakat akademik dan masyarakat umum.
18
Di tahun 2005, Komisi-komisi Senat Akademik Komisi I : Kebijakan Akademik Komisi II : Organisasi dan Perencanaan Komisi III: Potensi Sumber Daya Manusia Komisi IV: Sains, Teknologi dan Seni Komisi V: Tata Nilai, Perakunan dan Banding Catatan : Perakunan : penyusunan laporan semua transaksi menurut pedoman tertentu, termasuk penciptaan, penggunaan dan pengujian suatu sistem untuk mencatatat semua transaksi dan menerangkan akibatnya. Tidak diketemukan acuan yang digunakan untuk mendefinisikan komisi (naskah akademik) 19
Komisi I Komisi II
Komisi III Komisi IV
Tugas Komisi-komisi : (1) Pembinaan Kemahasiswaan (2) Pengembangan Kompetensi Akademik : (1) Transisi SK No.034 (UKS/KK) (2) Penelitian & Pengabdian/Pemberdayaan Masyarakat (3) Kontribusi Komisi II sebagai Perancang Normatif dalam Perencanaan. : (1) Pengembangan Karir Akademik (2) Kemahasiswaan : (1) Pedoman Pelaksanaan Riset pada Univ. Berbudaya Riset. (2) Pola Pengintegrasian Riset dalam Kegiatan Akademik. 20
Komisi V : (1) Banding (2) Kode Etik Dosen (3) Selama tahun 2005 Komisi-komisi akan melakukan monotoring dalam evaluasi pelaksanaan Ketetapan Senat Akademik yang telah dihasilkan dalam periode 2001-2004.
21
Di tahun 2007, Komisi-komisi diubah dari lima komisi menjadi 4 komisi dengan perubahan penamaannya: Komisi I Komisi II Komisi III Komisi IV
: : : :
Kebijakan Pendidikan. Komisi Kelembagaan. Komisi Sumber Daya Insani. Komisi Penelitian dan Pengembangan Keilmuan.
22
PENDEFINISIAN TUGAS dan WEWENANG KOMISI-KOMISI SENAT AKADEMIK ITB PTN BH (PUBLIK) Komisi I, Pasal 11 ( Ruang Lingkup Pendidikan ) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Statuta Institut Teknologi Bandung (1) Pendidikan diselenggarakan dengan kurikulum yang dikembangkan berdasarkan tujuan pendidikan ITB, tujuan program studi, lingkup keilmuan program studi, kompetensi, tantangan lokal, regional dan global, serta paling sedikit memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 23
(2)
Kurikulum ditinjau secara berkala dan komprehensif sesuai kebutuhan serta perkembangan keilmuan dan keprofesian di tingkat nasional, regional, dan internasional.
(3)
Ketentuan mengenai pengembangan dan peninjauan kurikulum, tahun akademik serta syarat kelulusan dari suatu program studi diatur dengan Peraturan Senat Akademik.
24
KOMISI II : KELEMBAGAAN
PENGERTIAN LEMBAGA/KELEMBAGAAN
Seperangkat instrumen yang mengatur hubungan antar individu, lembaga juga berarti seperangkat ketentuan yang mengatur masyarakat yang telah mendefinisikan bentuk aktifitasnya.
25
Institusi (pranata) merupakan sekumpulan orang yang memiliki hubungan yang teratur dengan memberikan definisi pada hak, kewajiban, kepentingan, dan tanggung jawab bersama.
Aturan main dalam interaksi interpersonal, yaitu sekumpulan aturan mengenai tata hubungan manusia dengan lingkungannya yang menyangkut hak-hak, perlindungan hak-hak dan tanggung jawab.
26
UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KELEMBAGAAN (1) (2) (3) (4) (5)
Norma, Nilai, Hukum, Moral, Peraturan-peraturan dan Tata Cara. Melaksanakan fungsi masyarakat (di lingkungan Perguruan Tinggi dinamakan budaya akademik). Tata Kelakuan atau Cara Bertindak yang Berpola. Memiliki sanksi. Mempunyai standar dalam memecahkan persoalan.
27
(1) Visi ITB unggul, bermartabat, mandiri. (2) Misi ITB sumber daya insani yang unggul (3) Nilai ITB (a) kejujuran, kebenaran, dan keunggulan ilmiah untuk perkembangan budaya dan peradaban. (b) kepeloporan, kejuangan, dan ketulusan pada pencerdasan dan pengembangan kehidupan bangsa yang berbudaya luhur. (c) keadilan, demokrasi, kebebasan dan keterbukaan, hak asasi manusia.
28
(4) Prinsip ITB (a) akuntabilitas, (b) transparansi, (c) nirlaba, (d) penjaminan mutu, (e) efektivitas, dan (f) efisiensi. (5) Tujuan ITB nilai-nilai kemanusiaan, sosial, dan lingkungan. (6) Kegiatan Tridharma secara terintegrasi, harmonis dan berkelanjutan. (7) Kegiatan Pendidikan yang bermutu dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan ilmu humaniora dalam rangka menghasilkan sumber daya insani yang kompeten, inovatif, kreatif, amanah, berbudi luhur, dan berakhlak mulia.
29
(8) Penelitian yang berkualitas dengan menjunjung tinggi moral dan etika akademik serta hak atas kekayaan intelektual untuk berkontribusi secara aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmi sosial, dan ilmu humaniora, membangun keilmuan baru, serta melayani kebutuhan pembangunan nasional dan masyarakat luas. (9) Pengabdian kepada masyarakat yang bermutu dan bermakna guna menggali dan membangun nilai serta potensi masyarakat dan lingkungan sekitarnya dalam berbagai aspek kehidupan. (10) Kerja sama sesuai dengan jati diri dan mandatnya untuk kemashalatan umat manusia serta kesejahteraan dan keluhuran martabat bangsa. 30
KOMISI IV : PENELITIAN dan PENGEMBANGAN KEILMUAN
Pasal 5 STATUTA ITB ITB merupakan universitas penelitian yang menbembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, serta ilmu humaniora dan yang dilakukan dunia untuk memajukan dan mewujudkan bangsa yang kuat, bersatu, berdaulat, bermartabat dan sejahtera.
31
(1) Meningkatkan peran ITB dalam memecahkan masalah strategis nasional, regional dan global melalui riset dalam bidang IPTEKS. (2) Mewujudkan ITB sebagai Universitas Riset berkelas dunia. (3) Menciptakan kesempatan yang lebih luas kepada setiap individu di ITB untuk melakukan penelitian yang berdampak terhadap masyarakat dan bangsa dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik. (4) Menciptakan suasana penelitian dan pengembangan yang makin konduksif dan kreatif sehingga memperoleh hasil yang optimum.
32
(5) Mendorong penelitian dan pengembangan dalam bentuk penelitian dasar (long term), terapan, dan bersifat multi disiplin. (6) Mendorong pemaduan penelitian dan pengembangan dengan pendidikan dan pengabdian masyarakat di antaranya mendiseminasikan hasil penelitian berupa publikasi dan penyuluhan.
33
KOMISI III : SUMBER DAYA INSAN ( Membangun Jati Diri ITB , Terdapat pada Lambang ITB )
(1) Kerelaan berkorban dalam menuntut kemajuan ilmu pengetahuan. (2) Sumber ilmu tidak habis-habisnya. (3) Kebijaksanaan. (4) Keberanian dan Kebajikan. (5) Kesucian. (6) Himpunan Ilmu Pengetahuan.
34
KOMISI IV. PENELITIAN dan PENGEMBANGAN KEILMUAN
Pasal 5 STATUTA ITB ITB merupakan universitas penelitian yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, serta ilmu humaniora dan yang dilakukan dunia untuk memajukan dan mewujudkan bangsa yang kuat, bersatu, berdaulat, bermartabat dan sejahtera.
35
(1)
(2) (3)
(4)
Meningkatkan peran ITB dalam memecahkan masalah strategis nasional, regional dan global melalui riset dalam bidang IPTEKS. Mewujudkan ITB sebagai Universitas Riset berkelas dunia. Menciptakan kesempatan yang lebih luas kepada setiap individu di ITB untuk melakukan penelitian yang berdampak terhadap masyarakat dan bangsa dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik. Menciptakan suasana penelitian dan pengembangan yang makin konduksif dan kreatif sehingga memperoleh hasil yang optimum. 36
TUGAS dan WEWENANG SENAT AKADEMIK ITB PTN BADAN HUKUM (PUBLIK) ( PENGOPTIMALAN TUGAS dan WEWENANG SENAT AKADEMIK ) TUGAS dan WEWENANG SENAT AKADEMIK ITB PTN BADAN HUKUM (PUBLIK) SEBANYAK 20( dua puluh ). TERBAGI ATAS DUA KELOMPOK: (a) Generik ( dikerjakan oleh semua Komisi, kolektif kolegial ). (b) Khusus ( dikerjakan oleh masing-masing Komisi ). (c) Obyek tugas : (1) Melanjutkan tugas yang belum terselesaikan dari Komisi sebelumnya. (2) Tugas Baru, (3) Membuat sebanyak 9(sembilan) Peraturan Turunan Statuta.
37
Pasal 31 (1) SA merupakan organ yang berfungsi menetapkan norma dan kebijakan akademik ITB serta mengawasi pelaksanaannya. (2) SA memiliki tugas dan wewenang: (a) menyusun dan menetapkan norma, kebijakan akademik, dan arah pengembangan akademik. (b) mengawasi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan akademik oleh Pimpinan ITB berdasarkan norma dan arah yang ditetapkan SA. (c) menyusun kode etik sivitas akademika ITB. (d) menetapkan kebijakan akademik mengenai: (1) kurikulum program studi, (2) persyaratan akademik untuk pembukaan dan penutupan program studi, (3) persyaratan akademik untuk pemberian penghargaan akademik.; 38
(e) Mengawasi penerapan kebijakan akademik sebagaimana dimaksud dalam huruf d. (f) Mengawasi kebijakan dan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi ITB. (g) Mengawasi dan mengevaluasi pencapaian proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada ,masyarakat dengan mengacu pada tolok ukur yang ditetapkan dalam rencana strategis, dan menyarankan usulan perbaikan kepada rektor. (h) Mengawasi pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan. (i) Merekomendasikan pemberian atau pencabuatan gelar kehormatan. (j) Mengawasi tata tertib akademik. 39
(k) Mengawasi pelaksanaan kebijakan penilaian kinerja dosen. (l) Memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam pengusulan guru besar. (m) Merekomendasikan sanksi terhadap pelanggaran norma, etika, dan peraturan akademik oleh sivitas akademika ITB kepada Rektor. (n) Menyusun rencana jangka panjang ITB bersama Rektor, untuk selanjutnya diusulkan kepada MWA. (o) Memberikan pertimbangan kepada MWA tentang rencana strategis, serta rencana kerja dan anggaran yang diusulkan Rektor. (p) Memberikan pertimbangan kepada MWA tentang kinerja akademik Rektor. 40
(q) Memberikan pertimbangan kepada MWA tentang usulan Peraturan MWA atau perubahannya yang diusulkan Rektor. (r) Secara Proaktif menjaring dan memperhatikan pandangan masyarakat akademik dan masyarakat umum. (s) Menyusun dan mengusulkan peraturan MWA dalam bidang kebijakan akademik, dan (t) Menyampaikan laporan kegiatan tahunan SA kepada MWA.
41
PENUTUP
BKSA segera melakukan pembagian tugas dan wewenang masing-masing Komisi yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun program kerja.
TERIMA KASIH
42
RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA
LLAMPIRAN N II Presentasi Lapo oran Panittia Ad‐Hocc Pemilihaan Anggotta MWA 10
JADWAL KERJA DAN KRITERIA MWA ITB
PRESENTASI PLENO SA ITB 21 Februari 2014
Panitia Adhoc Pemilihan Anggota MWA-ITB 2014 - 2019 2/17/2014
AGENDA PRESENTASI 21 FEBRUARI 2014 Jam 2 -4PM
1. Pembukaan 2. Jadwal dan Proses Pemilihan Anggota MWA – ITB 3. Kriteria Anggota MWA – ITB
2
2/17/2014
I. PEMBUKAAN
BAGIAN-1 21 Februari 2014 Panitia Adhoc Pemilihan Anggota MWA-ITB 2014 - 2019
3
2/17/2014
I. PEMBUKAAN 1. KESEPAKATAN ATURAN MAIN RAPAT PANITIA ADHOC PEMILIHAN MWA-ITB a. Jika rapat tidak kuorum, akan di tunda 5 menit, dan akan dilanjutkan walaupun kehadiran tidak mencapai kuorum. b. Anggota yang Tidak Hadir Rapat, Dianggap Menyetujui Keputusan Rapat c. Untuk Menjaga Nama Baik ITB dan Kandidat MWA, Anggota Panitian Adhoc dan Anggota Senat Akademik ITB, Tidak Boleh Membocorkan Nama Kandidat MWA ITB, Kususnya Kepada yg Bersangkutan. 4
2/17/2014
II. JADWAL DAN PROSES PEMILIHAN ANGGOTA MWA
BAGIAN-2 21 Februari 2014 Panitia Adhoc Pemilihan Anggota MWA-ITB 2014 - 2019
5
2/17/2014
1. JADWAL KERJA PANITIA ADHOC N
AKTIFITAS
1
CEK PERATURAN PENENTUAN KRITERIA (SA + MASY + KARY + MHS + ALN ) RAPAT PLENO-1 TTG. KRITERIA
2 3 4 5 6 7 8 9
19
21
24
MARET 26
28
3
5
7
10
12
14
17
19
APRIL 21
24
26
28
31
2
4
LONG LIST
KANDIDAT + DA -TA KANDIDAT KIRIM SURAT KE MENDIKNAS + GUB JBR + SA + ALUMNI + MHS + KARY MELENGKAPI DATA KANDIDAT PENETAPAN
SHORT LIST
KANDIDAT MASY KUNJUNGAN KE KANDIDAT MASY RAPAT PLENO2 PILIH MWA SEMUA PERWAK
10
DAFTAR MWA TERPILIH
11
LAPORAN DAN EVALUASI
12
FEBRUARI 17
KIRIM USULAN MWA ITB ‘14-’19
6
2/17/2014
7
9
2. PROSES KERJA PANITIA ADHOC Ruth Lesirge. Rosalind Oakley and Joanie Speers
No
AKTIFITAS
KETERANGAN/SUMBER/PROSES
1
Jadwal Kerja
Detail pekerjaan dan Waktu
2
Cek Peraturan
• Peraturan MWA • Statuta ITB
3
Penetapan Kriteria WMA
• Statuta ITB 1. KRITERIA MUTLAK (Do’s and • Benchmarking Dont’s) • “Suara“ masyarakat ITB 2. KRITERIA PERBANDINGAN
4
Seleksi Long List Menjadi Short list
• Tampung masukan dari anggota SA ITB (Dilengkapi dengan Data Pribadi - isi Form Aplikasi) • Seleksi dengan Kriteria Mutlak (Do’s and Dont’s)
5
• Kunjungan ke Short List (8 -10 • orng) Kandidat •
6
Short List +
• Gunakan Kriteria Perbandingan + Informasi hasil kunjungan • Tool: AHP
6
Evaluasi
Lesson learned
Pilih 4 dari
Wakil SA
MWA berasal dari tokoh masyarakat dan terhormat, sehingga perlu “dijemput” agar bersedia membantu ITB. Gunakan Pedoman Wawancara (Protokol interview ) Role: Minimal dikunjungi oleh 2 orang panitia + Pengusul
7
2/17/2014
3. JADWAL DAN HASIL KERJA PANITIA N
AKTIVITAS
TGL
1 2
Jadwal Kerja Cek Peraturan
3
Rancang Kriteria WMA 14-19 Wakil Masyarakat, Wakil SA, Wakil Alumni, Wakil Karyawan, dan Wakil Mahasiswa
kandidat dari Long List menjadi Short List) 19/2/14 b. KRITERIA PERBANDINGAN (Menetapkan 4 MWA wakil Masyarakat dari short list dan 4 MWA wakil SA )
4
Rapat Pleno SA + Awal Pendaftaran Long List Kandidat Wakil Masyarakat
21/2 7/3
a. Kesepakatan Kriteria MWA ITB b. Daftar Kandidat dari Anggota SA ITB c. Data Pribadi Kandidat (Aplikasi Form)
5
Kirim surat ke Mendiknas, Gubernur, SA, Alumni, Karyawan dan Mahasiswa
24-25 /2/ 14
Kriteria dan syarat MWA 2014-2019 serta batas waktu pengiriman data kandidat ke Panitia
6
Data Tambahan + Seleksi Long List Wkl Masyarakat dengan Kriteria Mutlak
10-21 /3/14
• Short List Kandidat MWA Wakil Masyarakat • Target 8 -10 orang
7
Kunjungan ke Short List Kandidat Wakil Masyarakat
17 – 31 /3/14
Daftar kandidat (short list) yang bersedia menjadi angota MWA ITB
8
Rapat Pleno SA (Pemilihan MWA Wakil Masyarakat + SA dengan metoda AHP)
2/4/14
• Memilih 4 orang MWA Wakil Masyarakat • Memilih 4 orang MWA wakil SA • Mengumumkan 1 orang MWA wakil Mendiknas + Gubernur + Alumni + Karyawan + Mahasiswa
Evaluasi dan Laporan Panitia Kirim Surat Ke Diknas
3-7 /4/14 9/4/14
Lesson learned, dan pertanggung jawaban Panitia Adhoc Pemilihan MWA-ITB 2014 - 2019 8 2/17/2014 Pengiriman Surat Usulan MWA ITB ke Diknas
9 10
13/2/14 13/2/14
HASIL KERJA Detail Rencana Kerja dan Waktu Kriteria Normatif MWA ITB
a. KRITERIA MUTLAK (Digunakan untuk seleksi
III. KRITERIA MWA ITB
BAGIAN-3 21 Februari 2014 Panitia Adhoc Pemilihan Anggota MWA-ITB 2014 - 2019
9
2/17/2014
KONDISI MASA DEPAN ITB
10
2/17/2014
Kondisi Masa Depan ITB Global Competition and Cooperation
Unprecedented Change Speed and Creativity 11
2/17/2014
RENIP ITB 2006 - 2025
12
2/17/2014
ITB GOAL (RENIP 2006 – 2025)
2/17/201413
Tahapan Menuju WCU GOAL
2010 - 2015
2015 - 2020
2025 (WCU)
PENGAKUAN
NASIONAL
INTERNASIONAL
INTERNASIONAL
PUSAT TEKNOLOGI
JARINGAN RISET DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI NASIONAL
JARINGAN RISET DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI INTERNASIONAL
PUSAT PENDIDIKAN
JARINGAN RISET DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL
JARINGAN RISET DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INTERNASIONAL
PUSAT KEUNGGULAN DALAM PENDIDIKAN, RISET DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI SERTA ILMU SOSIAL KEMANUSIAAN YANG DIAKUI DUNIA
KOLABORASI
KOLABORASI INTERNASIONAL
KOLABORASI INTERNASIONAL
KOLABORASI INTERNASIONAL
SEKARANG POSISI ITB ADA DI MANA?? 14
2/17/2014
Karakteristik WCU
Source: Gallagher, 2011
15
2/17/2014
ABG Syarat Dukungan Lokal Menjadi WCU
A
G
(
B
sumber: 7, The Entrepreneurial University and the Future of Higher Education in China, 16 2/17/2014 Zhou, C. and Etzkowitz, H., Ethiopia Triple Helix Conference
INDIKATOR WCU
Source: Alden and Lin (2004)
Has an international reputation for its RESEARCH Has an international reputation for its TEACHING Has a number of RESEARCH STARS and WORLD LEADERS in their fields
IS RECOGNISED not only by other world class universities, e.g., US Ivy League, but also outside the world of higher education Has a number of world class DEPARTMENTS (i.e., not necessarily all) Identifies and builds on its research strengths and has a distinctive REPUTATION AND FOCUS, i.e. its ‘lead’ subjects Generates INNOVATIVE IDEAS and produces basic and applied
research in abundance
Produces path breaking research output RECOGNISED BY PEERS and PRIZES, e.g., Nobel Prize Winners 17
2/17/2014
INDIKATOR WCU
Source: Alden and Lin (2004) Attracts the most able students and produces the best graduates Can attract and retain the BEST STAFF Can recruit staff and students from an INTERNATIONAL MARKET Attracts a high proportion of POSTGRADUATE STUDENTS, both taught and research Attracts a high proportion of STUDENTS FROM OVERSEAS
Operates within a GLOBAL MARKET AND IS INTERNATIONAL in many activities, e.g., research links, student and staff exchanges, throughput of visitors of international standing
Has a very sound FINANCIAL BASE Receives LARGE ENDOWMENT CAPITAL AND INCOME Has DIVERSIFIED SOURCES OF INCOME, e.g., government, private companies sector, research income, overseas student fees 18
2/17/2014
INDIKATOR WCU
Source: Alden and Lin (2004) Provides a HIGH QUALITY AND SUPPORTIVE research and educational environment for both its staff and students, e.g., high
quality buildings and facilities/high quality campus Has a FIRST CLASS MANAGEMENT TEAM with strategic vision and implementation plans Produces graduates who end up in positions of INFLUENCE AND/OR POWER, i.e., movers and shakers, e.g., Prime Ministers and Presidents Often has a LONG HISTORY OF SUPERIOR ACHIEVEMENT, e.g., Oxford and Cambridge in the UK and Harvard in the USA Makes a BIG CONTRIBUTION TO SOCIETY Continually BENCHMARKS WITH TOP UNIVERSITIES AND
DEPARTMENTS WORLDWIDE Has the CONFIDENCE to set its own agenda 19
2/17/2014
TANTANGAN ITB 2020 - 2025
20
2/17/2014
ILUSTRASI ITB SAAT INI.......... 1. 2. 3. 4. 5.
ITB memiliki sekitar 100 kelompok keahlian Sebagian besar fasilitas riset di bawah 'teknologi dunia hari ini‘ Pendanaan riset minim (Dana Riset Langsung sekitar Rp 40 – 60M) Sebagian besar kelompok keahlian masih berorientasi 'survivability‘ Masih jauh dari karakteristik “Research University”, untuk mendukung kemajuan dan kedaulatan bangsa dan Negara
STRATEGI PEMBANGUNAN BERTAHAP: TAHAP-1 (2015 – 2020) Menggeser orientasi 'survivability' menuju motivasi 'kontribusi di garis depan‘: 1. Alokasi dana riset Rp 1 Milyard/kelompok keahlian/tahun = Total: Rp 100 Milyard/tahun (hanya 1/14 anggaranITB saati ni) 2. Perbaiki sarana dan prasarana KK, serta motivasi SDM-nya 3. Reorientasi Riset untuk berkontribusi digaris depan bagi kemajuan bangsa 4. MWA mampu melobby pemerintah untuk membangun ITB sbg Leading Institution
TAHAP-2 (2020 – 2025) Mewujudkan kontribusi ITB bagi kemajuan & kedaulatan bangsa & Negara 1. Mewujudkan program 100 proyek inovasi bagi bangsa. 2. Alokasi dana risetRp 1T/ tahun u mendanai Rp 10M/KK/tahun (kompetitif) 21 2/17/2014
TANTANGAN ITB KE DEPAN .......... 1. Kualitas SDM Indonesia masih rendah, sehingga daya saing produk nasional juga rendah 2. Selama ini Ipteks masih belum menempati posisi strategis dalam pembangunan peradaban Indonesia. Bagaimana membuat Ipteks menjadi isu nasional? Bagaimana menjadikan Ipteks menjadi salah satu pilar pembangunan bangsa, sehingga seluruh pemangku kepentingan, bahkan masyarakat, memandang Ipteks adalah perihal strategis. 3. Kerjasama Universitas dengan Industri di Indonesia belum terbangun. Bagaimana menentukan arah riset ITB yang sejalan dengan kebutuhan Industri? Bagaimana memasarkan hasil-hasil penelitian kampus ke industri? 4. Bagaimana menumbuhkan “pipe line” sejak Riset Dasar – Riset Pengembangan – Inkubasi – Komersialisasi Teknologi – sampai bisnis terbentuk di ITB? Bagaimana menumbuhkan semangat enterprenuership? 22
2/17/2014
ILUSTRASI TANTANGAN ITB
2025
2015 > ANGGARAN ITB 2013 = RP 1,6T, > DANA RISET LGS RP 60M (R). > IDEALNYA Rp 1T (NAIK 1T/THN)
> ITB MENGHASILKAN 100 PROYEK INOVATIF U 2020 BANGSA . >PERLU LAB DENGAN > ITB MENGHASILKAN TEKNOLOGI MASA KINI, 50 PROYEK INOVATIF >STAF KELAS DUNIA, UNTUK BANGSA . >PERLU LAB DENGAN >DANA RISET ITB RP 10T /th TEKNOLOGI MASA KINI, (RM) >STAF KELAS DUNIA, >DANA RISET RP 1M/KK/th (RM)
23
2/17/2014
Orientasiumum ..... : 1. ITB berinisiatif membangun 'ekosistem IPTEKS' Indonesia yang 'sustainable‘ 2. ITB berkontribusi digaris depan 3. Pendekatan holistik 4. Penjabaran lebih rinci mengenai teknologi produk, teknologi produksi, industrial skill dll 1. Dapat dimulai dari kebutuhan Indonesia (for a better Indonesia) 2. Dapat dimulai dari unggulan yang bisa kita lakukan 3. Dapat dimulai dari mata rantai terlemah 4. Dapat dimulai dari dampak terbesar 5. Dapat dimulai dari nilai tambah terbesar 6. Dll Pilihan, yang harus di tempuh dengan semua konsekwensinya ! 24
2/17/2014
Orientasiumum ..... : Riset 1. 2. 3. 4.
Riset yang menjawab kebutuhan sektor industri dan pembangunan daerah Riset untuk meningkatkan nilai tambah Riset mendukung pembangunan infra struktur Pembangunan sarana riset (peralatan) & engineering (fast prototyping facilities)
Industri 1. Fragmentasi produk, memilih segmen yang tepat bagi indonesia 2. Menghadirkan source of technology (FDI)
Entrepreneur & SME 1. Perbaikan dukungan bagi SME (pendanaan, insentif, teaching factory) 2. Memanfaatkan pertumbuhanservice industry sebagaidriving force
Kebijakan 1. Pendanaan lebih besar untuk peralatan laboratorium & program penelitian 2. Indonesia dapat melakukan freeze teknologi untuk projek2 khusus pemerintah 3. Mendampingi pemerintah dalam mewujudkan kebijakan membangu 'mesin 25 2/17/2014 IPTEK‘ Indonesia
MWA ITB SEBAGAI “THE DREAM TEAM” SINERGI SEMUA ANGGOTA MWA ITB
26
2/17/2014
MWA Sebagai the Dream Team ITB
27
2/17/2014
MWA Sebagai the Dream Team ITB MWA Mas MWA Dosen MWA Dosen MWA Mahasiswa MWA Dosen
KSA
Rektor
MWA MWA Alumni Karyawan MWA mAS MWA Mas 28
2/17/2014
Mahasiswa sebagai Supporter Manager, Pemberi Semangat & Indikator Kinerja
YES FOR MWA ITB
NO FOR MWA ITB
29
2/17/2014
KARAKTER MWA ITB?
30
2/17/2014
Karakter MWA Sebagai the Dream Team? 1.
KITA BUTUH ANGGOTA MWA ITB YANG SECARA INDIVIDU MEMILIKI KELEBIHAN (DISTINGUISHED) NAMUN MAMPU BERPERAN SPESIFIK DALAM “THE DREAM TEAM” SESUAI DENGAN PERAN DAN KAPABILITASNYA.
2.
KITA BUTUH ANGGOTA MWA ITB WAKIL DARI MASYARAKAT DAN WAKIL ALUMNI YANG MEMILIKI KAPASITAS DAN KAPABILITAS SEBAGAI TOKOH YANG MEMILIKI NETWORK GLOBAL SERTA BEREPUTASI NASIONAL/INTERNASIONAL, BERMORAL, HIGHEST LEVEL OF COMMITMENT DAN MAMPU MENCIPTAKAN TEROBOSAN DAN SEKALIGUS MAMPU MENSINERGIKAN BERBAGAI IDE INOVATIF UNTUK MEMBANGUN ITB.
3.
KITA BUTUH ANGGOTA MWA WAKIL SENAT AKADEMIK YANG MAMPU BERPERAN DALAM “THE DREAM TEAM”, BERSAMA REKTOR SERTA KETUA SENAT AKADEMIK, UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA KONDUSIF DALAM KAMPUS, SERTA MENYERAP, BERBAGI DAN MENSINERGIKAN BERBAGAI IDE INOVATIF SEHINGGA MAMPU MEREALISASIKAN UNTUK MEMBANGUN ITB.
4.
KITA BUTUH MWA WAKIL KARYAWAN DAN MAHASISWA YANG MAMPU MENGISI DAN MENDUKUNG SUBURNYA SUASANA KONDUSIF UNTUK MEMBANGUN ITB 31
2/17/2014
STATUTA ITB PTN BH
32
2/17/2014
STATUTA PASAL-20: SYARAT MWA 1. Mempunyai kemampuan menjaga keberadaan, keutuhan, dan keberlanjutan ITB (TEAM WORK); 2. Mempunyai rekam jejak yang baik dalam kehidupan kemasyarakatan dan akademik (MORAL); 3. Mempunyai kemampuan menjaga dan membangun hubungan antara pemerintah, masyarakat, dan ITB (NETWORK); dan 4. Mempunyai komitmen untuk menjaga dan mengembangkan jati diri dan nilai-nilai ITB (KOMITMEN). 33
2/17/2014
BENCHMARKING Board of Trustees (BoT)
34
2/17/2014
Kriteria BoT Gallaudet University 1.
Pemahaman yang jelas, dan memiliki kemauan bekerja secara aktif untuk mempromosikan , kepentingan dan kualitas universitas (KOMITMEN);
2. Memiliki Pengaruh pada tingkat lokal, nasional , atau internasional yang dapat digunakan untuk mendukung programprogram di Universitas (TOKOH TINGKAT INTERNASIONAL); 3. Memiliki kapasitas dan kesediaan dalam kontribusi yang signifikan dan/atau membantu upaya penggalangan dana terhadap universitas , sebagai pemenuhan sarana universitas (KOMITMEN); 4. Kemampuan kepemimpinan/LEADERSHIP SKILLS ; 5. Memiliki Keterampilan khusus, bakat, atau kepentingan yang bisa menambah nilai ke universitas (seperti: hukum, keuangan, bisnis, akuntansi , teknologi) (KOMPETENSI KHUSUS); 6. Memiliki komitmen untuk hadir dan terlibat secara teratur dalam Pertemuan Dewan dan komite dan/ataukegiatan universitas lain (KOMITMEN);; 35
2/17/2014
Kriteria BoT Gallaudet University (lanjutan) 7. Etnis, jenis kelamin , profesi , dan keragaman geografis ; 8. Memiliki hubungan dengan universitas (yaitu: anggota alumni, orang tua mahasiswa, anggota sebuah sekolah atau dewan penasehat perguruan tinggi, teman universitas, dll ) selain karyawan universitas atau mahasiswa (HUBUNGAN); 9. Pengalaman di tingkat universitas dalam beberapa kapasitas (fakultas , administrasi, penelitian ); 10. Memiliki pemahaman dan keahlian dalam menghadapi masalah yang dihadapi, Pengambil keputusan, komunikatif dll (LEADER) 11. Memiliki pemahaman yang jelas tentang pentingnya universitas sebagai lembaga akademis, tidak memiliki potensi terhadap kepentingan pribadi/kelompok (KOMITMEN) 36
2/17/2014
BoT at MIT The Institute's board of trustees is known as the Corporation. Its members include DISTINGUISHED LEADERS in science, engineering, industry, education and public service, and ex officio, the President, Chairman, Treasurer, and Secretary of the Corporation. Between quarterly meetings, the Corporation functions through its officers and Executive Committee. 37
2/17/2014
BoT at MIT Almost all trustees are graduates of the Institute, but this is not a requirement. Other factors that bear on nominations for membership stem from a desire for good representation among geographical regions, professions, gender, and race. In general, the Corporation seeks the HIGHEST LEVELS OF COMMITMENT and SUSTAINED INVOLVEMENT in the affairs of MIT 38
2/17/2014
KRITERIA PANITIA ADHOC MWA TAHUN 2006
39
2/17/2014
KRITERIA MWA 2006-2011 1. VISIONER : memiliki wawasan yang luas dan tajam serta kepekaan dan kepedulian mengenai masa depan pendidikan tinggi, sains, teknologi dan ilmu kemanusiaan, dan kepeloporan ITB. 2. INTEGRITAS TINGGI : Memegang nilai-nilai luhur dan menunjukkan nilai-nilai luhur tersebut dalam kebiasaan sehari-hari, satunya kata dan perbuatan (habit), serta tulus (sincere). 3. JEJARING (NETWORK) YANG LUAS : Lingkungan pergaulan yang luas, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya. 4. KOMITMEN : Kesediaan untuk memberikan prioritas tinggi kepada tugas tugas dan bersedia berkorban untuk kepentingan dan kemajuan ITB. 5. INOVATIF : Kemampuan dan kapasitas untuk mengembangkan gagasan baru dan mewujudkan gagasan ini menjadi kenyataan dalam rangka merealisasikan visi dan misi ITB. 6. REPUTASI BAIK : Dalam perjalanan karirnya, di tengah-tengah lingkungan profesional dan di masyarakat, dikenal sebagai orang yang berhasil dan dihormati. 7. KEMAMPUAN TINGGI DALAM BEKERJA SAMA : Kemampuan untuk membangun dan mengembangkan kerjasama kreaktif untuk menghasilkan sinergi positif diantara pihak-pihak yang berkepentingan. 8. MEMPUNYAI IKATAN EMOSIONAL YANG KUAT DENGAN ITB : Mempunyai keterikatan batin dengan ITB sehingga ada kerelaan penuh untuk membantu ITB. 9. MEMBANTU ITB dalam mengusahakan pemenuhan kebutuhan pembiayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku : Mampu menunjukkan dan memberikan peluang serta memfasilitasi ITB untuk memenuhi pembiayaan bagi 2/17/2014 pengembangan dalam mewujudkan visi40dan misi ITB.
SUARA MASYARAKAT
41
2/17/2014
DARI MILIS DOSEN ITB 1. SURYADI SIREGAR:
Anggota MWA tidak dibayar (Komitmen) Tidak menggunakan ITB untuk kepentingan pribadi dan golongan Keluarga besar ITB aktif/pensiun mendapat prioritas (inward looking).
2. SIGIT HARYADI:
Lebih baik memilih orang yang kita kenal baik (inward looking) MWA non alumni diusulkan berasal dari dosen ITB yang bukan alumni Kriteria dapat mendatangkan dana untuk ITB adalah omong kosong (Pengusaha)
3. DJOKO SARDJADI:
Anggota MWA tidak boleh kalah pamor tehadap SA & Rektor (TOKOH) Harus mampu menghadirkan kekuasaan menteri ke ITB untuk memberikan sangsi ke manajemen ITB (Pengusaha) Orang yang hidupnya memerlukan ITB sebagai wahana penting dalam mewujudkan cita-cita nasionalnya (Saling Menguntungkan) 42
2/17/2014
4. MITRA DJAMAL: Dapat mengangkat nama ITB di mata dunia (rektor MIT/rektor KAIST?) (Bereputasi Internasional) Dapat mendatangkan dana untuk ITB (alumni ITB sukses, Arifin Panigoro?) ... (Pengusaha) Pemimpin yang disegani di tatanan nasional (Habibie?).. (TOKOH) Dari kalangan muda yang punya pemikiran jauh ke depan dan punya ide briliant (VISIONER) 5.
NURUDDIN. Punya komitmen pada public education (KOMITMEN) Rekam jejak pada pelayanan masyarakat (MORAL) Memahami persoalan organisasi dan institusi akademik dengan baik (legal, dana, pengembangan, dsb) .. (PAHAM DUNIA PENDIDIKAN) Dst (lihat lampiran)
6. ARI PASEK: Jangan transaksional ekonomi (TRANSAKSIONAL) Dapat membantu kepentingan ITB di level nasional dan internasional (BEREPUTASI NASIONAL/INTERNASIONAL) 7.
H. LUBIS: Harus ada ukuran capaian MWA (MANAJEMEN KINERJA) Ada insentif/bomnus? (INSENTIF) 43
2/17/2014
8. WIDYO N. SULASDI (MWA ITB-PTN BH)
Mempunyai Kemampuan Menjaga Keberadaan, Keutuhan, dan Keberlanjutan ITB (KOMPETEN DAN TOKOH); Mempunyai Rekam Jejak Yang Baik Dalam Kehidupan Kemasyarakatan Dan Akdemik (REKAM JEJAK); Mempunyai Kemampuan Menjaga dan Membangun Hubungan Antara Pemerintah, Masyarakat, Dan ITB; (NETWORK ABG) Mempunyai Komitmen untuk menjaga dan mengembangkan jati diri dan nilai-nilai ITB (KOMITMEN).
9. MIKRA
Apakah orang yang bisa “mendatangkan” uang ke ITB (PENGUSAHA) Atau orang yang dapat memberi jalan bagi ITB untuk mendatangkan dana (NETWORK) Atau orang yang memiliki power (TOKOH) Atau orang yang memiliki kecintaan pada pendidikan dan mau berjuang keras bersama stake holder lain untuk membawa kemajuan bagi ITB, walaupun yang bersangkutan kurang bisa mendatangkan dana bagi ITB? (KOMITMEN PADA DUNIA PENDIDIKAN) 44
2/17/2014
10. RICHARD MENGKO Berpengaruh dan mampu menjembatani ITB: Dengan kelompok IPTEK dunia, (NETWORK GLOBAL Kelompok yg mengusahakan industri FDI di indonesia, (PENGUSAHA) Kelompok yg mendorong, memfasilitasi entrepreneurs di indonesia. (ENTREPRENEUR)
11. JOKO SISWANTO Harus mampu memberi “warna” yang dibutuhkan ITB (TOKOH DAN TEAM WORK) Tokoh yang disegani dan dipandang mampu menjadi panutan (role model) sehingga dapat memberdayakan masayakat ITB (TOKOH) Figure Untuk Membangun dan Membina Jejaring (NETWORK)? Tokoh Dalam Pengembangan Asset Dan Kekayaan Itb Serta Menjaga Kesehatan Keuangan ITB (PENGUSAHA) (Mempunyai) Jalur Koneksi Pengambil Keputusan Di Pusat (TOKOH ABG) 45
2/17/2014
DOSEN LAINNYA 12. 13. 14. 15.
MWA adalah distinguish people (TOKOH) Hati-hati dengan sumber keuangan mereka (MORAL) Harus yang luas networknya (NETWORK) Yang punya asset banyak yang bisa diakses ITB (PENGUSAHA) 16. Habibie (TOKOH) 17. Anies Baswedan (TOKOH) 18. Apakah mereka akan “paparan visi”? 19. Umur bukan patokan tapi kewibawaan dan network internasional (BERWIBAWA & NETWORK INTERNASIONAL) 20.Yang diharap dari MWA ada 3: WISDOM, NETWORK dan WEALTH 21. Dapat membentuk corporate culture/values atau character building ITB (TOKOH) 46
2/17/2014
KATA KUNCI KRITERIA MWA TEAM WORK
INTEGRITAS
PAHAM DUNIA PDDK
TOKOH INTERNASIONAL
DISTINGUISHED LEADERS
VISIONER
WISDOM
VISIONER
INOVATIF
GLOBAL NETWORK
NETWORK ABG REKAM JEJAK
WEALTH
PUNYA IKATAN EMOSIONAL
KOMPETEN BERWIBAWA
KOMITMEN PENGUSAHA/KAYA
LEADERSHIP SKILLS
ENTREPRENEUR NETWORK DANA
BEREPUTASI INTERNASIONAL
BERMORAL 47
2/17/2014
KRITERIA MUTLAK MWA WAKIL MASYARAKAT N
DO’s (1 atau 2)
DONT’s
Tokoh yang Bijak, Berwibawa, memiliki Integritas serta Peduli dan Komitmen Pada ITB.
Pernah di Hukum (Pidana maupun Perdata)
Berwawasan Global , Bereputasi dan Memiliki Network dg ABG serta Sumber Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat Tokoh yang Bijak, memiliki Integritas serta Peduli dan Komitmen Pada ITB. Berwawasan Global , 2 Bereputasi dan Memiliki Network dengan Sumber Pengembangan Aset serta Berjiwa Entrepreneurial 48 1
Sedang berafiliasi dengan Partai Politik dan/atau Sektarian
Menjabat Anggota MWA di Universitas Lain 2/17/2014
KRITERIA PERBANDINGAN MWA WAKIL MASYARAKAT NO
KRITERIA UNTUK SHORT LIST
1
Memiliki Visi Tentang Pendidikan Nasional (ITB)
2
Mampu Bekerjasama dalam Team
3
Berpengalaman dalam Merealisasikan Visi
4
Mampu Berkomunikasi
5
Distinguished Leader
49
2/17/2014
KRITERIA MUTLAK MWA WAKIL SENAT AKADEMIK N
1
2
DO’s (1 atau 2)
DONT’s
Tokoh yang Bijak, Berwibawa, memiliki Integritas serta Peduli dan Komitmen Pada ITB.
Pernah di Hukum (Pidana maupun Perdata)
Berwawasan Global , Bereputasi dan Memiliki Network dg ABG serta Sumber Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat Tokoh yang Bijak, memiliki Integritas serta Peduli dan Komitmen Pada ITB. Berwawasan Global , Bereputasi dan Memiliki Network dengan Sumber Pengembangan Aset serta Berjiwa Entrepreneurial 50
Sedang berafiliasi dengan Partai Politik dan/atau Sektarian
Menjabat Anggota MWA di Universitas Lain Mencalonkan diri menjadi Rektor 2/17/2014
KRITERIA PERBANDINGAN MWA WAKIL SENAT AKADEMIK NO
KRITERIA UNTUK SHORT LIST
1
Memiliki Visi Tentang Pendidikan Nasional (ITB)
2
Mampu Bekerjasama dalam Team
3
Berpengalaman dalam Merealisasikan Visi
4
Mampu Berkomunikasi
5
Distinguished Leader
51
2/17/2014
KRITERIA MUTLAK MWA WAKIL ALUMNI N
1
2
DO’s (1 atau 2)
DONT’s
Tokoh yang Bijak, Berwibawa, memiliki Integritas serta Peduli dan Komitmen Pada ITB.
Pernah di Hukum (Pidana maupun Perdata)
Berwawasan Global , Bereputasi dan Memiliki Network dg ABG serta Sumber Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat Tokoh yang Bijak, memiliki Integritas serta Peduli dan Komitmen Pada ITB. Berwawasan Global , Bereputasi dan Memiliki Network dengan Sumber Pengembangan Aset serta Berjiwa Entrepreneurial 52
Berafiliasi dengan Partai Politik dan/atau Sektarian
Menjabat Anggota MWA di Universitas Lain
2/17/2014
KRITERIA PERBANDINGAN MWA WAKIL ALUMNI NO
KRITERIA UNTUK SHORT LIST
1
Memiliki Visi Tentang Pendidikan Nasional (ITB)
2
Mampu Bekerjasama dalam Team
3
Berpengalaman dalam Merealisasikan Visi
4
Mampu Berkomunikasi
5
Distinguished Leader
53
2/17/2014
KRITERIA MUTLAK MWA WAKIL KARYAWAN N
DO’s
DONT’s
1
Tokoh yang Bijak dan Berwibawa, memiliki Integritas serta Peduli dan Komitmen Pada ITB.
Pernah di Hukum (Pidana maupun Perdata)
Berwawasan Luas, Bereputasi dan Memiliki Network 2 dengan Masyarakat dan Karyawan ITB
54
Berafiliasi dengan Partai Politik dan/atau Sektarian
2/17/2014
KRITERIA PERBANDINGAN MWA WAKIL KARYAWAN NO
KRITERIA UNTUK SHORT LIST
1
Memiliki Visi Tentang Pendidikan Nasional (ITB)
2
Mampu Bekerjasama dalam Team
3
Berpengalaman dalam Merealisasikan Visi
4
Mampu Berkomunikasi
5
Pemimpin yang Berhasil
55
2/17/2014
KRITERIA MUTLAK MWA WAKIL MAHASISWA N
DO’s
DONT’s
1
Tokoh yang Bijak dan Berwibawa, memiliki Integritas serta Peduli dan Komitmen Pada ITB.
Pernah di Hukum (Pidana maupun Perdata)
2
Berwawasan Luas dan Memiliki Network dengan Masyarakat, Industri dan Mahasiswa
Berafiliasi dengan Partai Politik dan/atau Sektarian
56
2/17/2014
KRITERIA PERBANDINGAN MWA WAKIL MAHASISWA NO
KRITERIA UNTUK SHORT LIST
1
Memiliki Visi Tentang Pendidikan Nasional (ITB)
2
Mampu Bekerjasama dalam Team
3
Berpengalaman dalam Merealisasikan Visi
4
Mampu Berkomunikasi
5
Pemimpin yang Berhasil
57
2/17/2014
SUASANA RAPAT PANITIA ADHOC PEMILIHAN MWA ITB 2014-2019
58
2/17/2014
SUASANA RAPAT PANITIA ADHOC PEMILIHAN MWA ITB 2014-2019
59
2/17/2014
HASIL JAJAK PENDAPAT KRITERIA MWA ITB 2014-2019
60
2/17/2014
61
2/17/2014
RISALAH H SIDANG
ADEMIK – IN NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKA
LLAMPIRAN N III Undangaan dan Daaftar Hadirr
11