Rapat / Sidang
Sidang SENAT AKADEMIK No: 08/RSSA/17062016
Hari / Tanggal
Jumat/ 17 Juni 2016
Waktu
Pukul 14.00 – 16.00
Tempat
Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung
Peserta
Anggota SA = 35 orang (dari 55 orang) Ex-officio = 15 orang (dari 19 orang) Tidak Hadir = 24 orang (termasuk 7 orang ijin tidak hadir) Catatan: Daftar hadir ada pada lampiran
Agenda Sidang
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Pengesahan Agenda Sidang Laporan Pimpinan Senat Akademik Laporan Wakil SA di MWA (Prof. Rochim Suratman) Penjelasan tentang Rencana Pembukaan Kampus ITB di Cirebon dan Pendidikan Profesi (Rektor ITB) Laporan Komisi : Komisi III : - Laporan Kenaikan Jabatan ke LK a.n. Dr. Arif Sasongko, ST, MT (STEI) dan Dr.Ir. Ian Josef Matheus Edward, MT (STEI) - Laporan Kenaikan Pangkat dalam Jabatan yang sama a.n. Prof. Ir. I Made Arcana, MS (FMIPA) dan Dr.Ir. Saptahari Mudijana Soegiri Poetra (FTSL) Komisi II : - Pembahasan draft Peraturan SA tentang Norma Kebijakan Multikampus (Prof. Ricky Lukman Tawekal/Prof. M.Salman) - Laporan Review Renip ITB 2006-2025 (Dr. Joko Siswanto/Dr. Tubagus Furqon Sofhani) Komisi I : - Paparan tentang ITB sebagai Universitas Riset (Dr. Richard Mengko) Lain-lain
1.
PENGESAHAN AGENDA SIDANG Keputusan: Agenda sidang disetujui untuk dilaksanakan
2.
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
Catatan Sidang
1. Rapat MWA ITB telah dilaksanakan hari Sabtu tanggal 28 Mei 2016 di Bandung, membahas: - Rumusan 3 Misi Strategis ITB - Kesiapan & Strategi Sumber Daya Insani dan Fasilitas ITB untuk
2.
3. 4. 5.
Mendukung Pencapaian Misi Strategis ITB, oleh WRSO/WRAM - Pembahasan “Green” (Environment Friendly) Kampus - Pemilihan Anggota Kehormatan MWA Laporan dari Wakil SA di MWA akan disampaikan oleh Prof. Rochim Suratman. Hasil Forum Senat Akademik PTNbh 2016 yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 & 27 Mei 2016 dapat diakses pada website SA ITB. Lihat: Http://sa.itb.ac.id/forum-senat-akademik/forum-senatakademik-2016/ Telah terbit Peraturan SA no. 24 tahun 2016 tentang Wakil SA pada MWA. Akan dibentuk panitia Adhoc Kebijakan Akademik Pengembangan Teknologi di ITB. Ketua: Prof Bambang Sunendar. ITB akan memperkenalkan desain Toga yang baru. Menurut rencana Toga Baru akan mulai digunakan pada acara wisuda Oktober 2016. Pengukuran akan dilakukan mulai bulan Juli 2016. Penjelasan akan diberikan oleh WRAAK.
3.
LAPORAN WAKIL SA DI MWA (Prof. Rochim Suratman) Materi presentasi terlampir.
4.
PENJELASAN TENTANG RENCANA PEMBUKAAN KAMPUS ITB DI CIREBON DAN PENDIDIKAN PROFESI (Rektor dan WRAM) Pengantar disampaikan oleh Rektor ITB Presentasi disampaikan oleh WRAM (Materi presentasi terlampir) Kampus ITB di Cirebon Rektor: - Latar belakang: Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan daya tampung PTN yg sdh ada. Pemerintah Kota Cirebon meminta ITB, bukan UNPAD. - Mandat dari Menteri kepada ITB untuk membuka prodi di Cirebon. Prodi yang dibuka pertama kali: Kriya, PWK, TI. - Rencana pembukaan kampus ITB di Malaysia tdk mendapat restu dari pemerintah. Pendidikan Profesi Diskusi Suhardi: Apa dasar hukum yang digunakan: UU keinsinyuran atau SKKNI? Muaranya ke UU Tenaga Kerja PS 20 ayat 2? Surat Menteri dasar hukumnya apa? PP-nya belum ada, tapi program sdh akan dilaksanakan. UU Keinsinyuran mencakup bidang energi di STEI? Apakah semua prodi di ITB bisa membuka program insinyur? Widyo Nugroho: Sebagai PTNbh, ITB wajib menjalankan peraturan dan perundangan yg ada di atasnya. FITB siap menjalankan program
profesi insinyur. Roos Akbar: Kita tidak perlu gelar insinyur? Jangan mendegradasi lulusan ITB. ITB harus punya pendapat. Bahasa Inggisnya program profesi ? Rektor: Walaupun PP belum jadi, program agar disiapkan secara paralel. Bila PP nanti turun, maka program segera bisa jalan. Nyoman: Gelar dan Kompetensi Ir diperlukan dalam dunia kerja. WRAM: Semua kelengkapan untuk program profesi insinyur sedang disiapkan secara paralel. Senin 20 Juni 2016, ITB akan menjadi host untuk sosialisasi /workshop program profesi insinyur. Insinyur = professional engineer. Patokan2 tidak harga mati, bisa dinegosiasikan. Program profesi insinyur bisa selesai 1 atau 2 semester. ITB mewadahi seluruh program profesi yang diselenggarakan di ITB, tidak hanya profesi insinyur. Program profesi insinyur berlaku untuk semua bidang teknik yg ada di ITB, termasuk STEI. Prodi yg sudah terakreditasi ABET akan mendapat pengakuan /pengkhususan. Tutus Gusdinar: Penjelasan tentang pengalaman keprofesian di bidang farmasi. Rochim: Insinyur adalah sebutan, bukan gelar. 5. LAPORAN KOMISI-KOMISI: KOMISI III: Kenaikan Pangkat dan Jabatan Dosen Pengantar disampaikan oleh Ketua Komisi III, Prof. Mikrajuddin Abdullah (Materi presentasi terlampir). 1. Laporan Kenaikan Jabatan ke LK, atas nama: 1) Dr. Arif Sasongko, ST, MT (STEI); dan 2) Dr.Ir. Ian Josef Matheus Edward, MT (STEI) Keputusan: Disetujui untuk diusulkan ke Lektor Kepala. 2. Laporan Kenaikan Pangkat dalam Jabatan yang sama, atas nama: 1) Prof. Ir. I Made Arcana, MS (FMIPA); dan 2) Dr.Ir. Saptahari Mudijana Soegiri Poetra (FTSL) Keputusan: Disetujui untuk diusulkan kenaikan pangkat dalam jabatan yang sama. KOMISI II : 1. Pembahasan draft Peraturan SA tentang Norma Kebijakan Multikampus (Prof. Ricky Lukman Tawekal/Prof. M.Salman). Draft peraturan terlampir. Diskusi Rektor:
Agar diantisipasikan kemungkinan ITB membuka kampus di LN. Masukan untuk Bab VI pasal 9: dana Pemerintah Pusat, atau sumber dana lain yang sah. Inisiasi multikampus usulannya bisa dari MWA, eksekutif, SA atau Pemerintah. masukan untuk Bab 10 pasal 13: Peraturan berlaku selama tdk bertentangan dengan peraturan yang ada. Rujukan terhadap perundangan terlalu banyak. Butir mengingat cukup mengacu pada peraturan yang ada. Richard Mengko: Sebagai peraturan perlu mencantumkan what not to do. Guidance harus berisi apa yang boleh dan tidak boleh. Konsideran: SDM, biaya operasi, penamaan kampus Dalam butir menimbang: sebab akibat terbalik. Motifnya ingin berkembang. Masukan untuk Bab III pasal 4: Multikampus harus sesuai dgn cita-cita jangka panjang ITB Multikampus harus dikelola oleh pejabat setara wakil rektor, bersemangat untuk setara atau lebih baik dari kampus utama. Yasraf: Peraturan SA tetapi isinya lebih berupa kebijakan. Perlu penyesuaian. 2. Laporan Review Renip ITB 2006-2025 (Dr. Joko Siswanto/Dr. Tubagus Furqon Sofhani). Draft laporan terlampir. Diskusi Tubagus Furqon: Tim tidak menghasilkan Renip baru, hanya melakukan review. Mikrajuddin: ITB bisa merencana untuk 100 tahun ke depan atau untuk periode hingga 100 tahun ITB. Usulan masa kerja 2 tahun bagi tim adhoc terlalu lama. Ade Syafruddin: Perlu disampaikan rekomendasi untuk Renip yg sekarang, apakah akan direvisi atau dibiarkan apa adanya. Rektor: Asia Europe Meeting memprediksi munculnya keilmuan yg tidak terbayangkan sebelumnya. Butir 7: 4) Renip dapat dievaluasi setiap saat, apabila ada perubahan yg fundamental. Dari 5 generasi universitas (teaching, research, dst), dalam jangka panjang ITB akan menuju gradasi yang mana? Widyo Nugroho: ITB perlu memposisikan diri dalam konstelasi penelitian nasional. Istilah kemandirian tdk kuat, mungkin istilah kedaulatan lebih tepat. Tubagus Furqon: Kemampuan memprediksi terbatas hingga 25 – 30 tahun. Masa
kerja panitia adhoc perlu 2 tahun, karena diperlukan pencapaian konsensus dengan para pemangku kepentingan, bukan sekedar masalah teknis penulisan dokumen. Renip yang sekarang memerlukan perubahan minor, untuk penyesuaian dengan status ITB sebagai PTNbh, Statuta, dan data paling mutakhir. 6. LAIN-LAIN Karena keterbatasan waktu, agenda Komisi I Paparan tentang ITB sebagai Universitas Riset (Dr. Richard Mengko) ditunda sampai sidang Senat Akademik berikutnya. Sidang ditutup pk 16.00 Jadwal Sidang Pleno Berikut: 05 Agustus 2016 Bandung, 17 Juni 2016 Senat Akademik ITB Sekretaris,
Menyetujui Ketua Sidang,
(Iwan Sudradjat)
(Indratmo Sukarno)
02/08/2016
SIDANG PLENO 08 SENAT AKADEMIK
AGENDA SIDANG PLENO 17 Juni 2016
Institut Teknologi Bandung
17 Juni 2016 SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
1
AGENDA SIDANG 17 Juni 2016 1. Pengesahan Agenda Sidang 2. Laporan Pimpinan Senat Akademik 3. Laporan Wakil SA di MWA (Prof. Jann Hidayat/Prof. Rochim Suratman) 4. Penjelasan tentang rencana pembukaan kampus ITB di Cirebon dan Pendidikan Profesi (Rektor ITB) 5. Laporan Komisi - Komisi III :
• •
- Komisi II
:
• •
- Komisi I 6. Lain-lain
:
•
Laporan Kenaikan Jabatan ke LK a.n. Dr. Arif Sasongko, ST, MT (STEI) dan Dr.Ir. Ian Josef Matheus Edward, MT (STEI) Laporan Kenaikan Pangkat dalam Jabatan yang sama a.n. Prof. Ir. I Made Arcana, MS (FMIPA) dan Dr.Ir. Saptahari Mudijana Soegiri Poetra (FTSL)
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
Pembahasan draft Peraturan SA tentang Norma Kebijakan Multikampus (Prof. Ricky Lukman Tawekal/Prof. M.Salman) Laporan Review Renip ITB 2006-2025 (Dr. Joko Siswanto/Dr. Tubagus Furqon Sofhani) Paparan tentang ITB sebagai Universitas Riset (Dr. Richard Mengko)
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
2
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK tanggal 28 Mei 2016 di Bandung, membahas: Rumusan 3 Misi Strategis ITB Kesiapan & Strategi Sumber Daya Insani dan Fasilitas ITB untuk Mendukung Pencapaian Misi Strategis ITB, oleh WRSO/WRAM Pembahasan “Green” (Environment Friendly) Kampus Pemilihan Anggota Kehormatan MWA
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
3
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
1. Rapat MWA ITB telah dilaksanakan hari Sabtu
Laporan dari Wakil SA di MWA akan disampaikan oleh Prof. Rochim Suratman.
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
4
2. Hasil Forum Senat Akademik PTNbh 2016 yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 & 27 Mei 2016 dapat diakses pada website SA ITB. Http://sa.itb.ac.id/forum-senatakademik/forum-senat-akademik-2016/ 3. Telah terbit Peraturan SA no. 24 tahun 2016 tentang Wakil SA pada MWA. 4. Akan dibentuk panitia Adhoc Kebijakan Akademik Pengembangan Teknologi di ITB. Ketua: Prof Bambang Sunendar. SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
5
1
02/08/2016
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
5. ITB akan memperkenalkan desain Toga yang baru. Penjelasan akan diberikan oleh WRAAK.
Laporan Kesekretariatan : Surat/SK masuk dan keluar (20 Mei – 16 Juni 2016) Surat Masuk Surat Keluar SK Masuk SK Keluar
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
6
:4 :4 :2 :1
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
7
RENCANA SIDANG PLENO BERIKUTNYA
Jumat, 01 Juli 2016 pk. 14.00 – 16.00
SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung
8
2
LAPORAN WAKIL SENAT DI MWA TENTANG KEGIATAN MWA PERIODE FEBRUARI – MEI 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF PLENO MWA 27 FEBRUARI 2016/BDG NO:
TOPIK BAHASAN:
1
KEBIJAKAN AKADEMIK
2
KONSEP PENGEMBANGAN ENDOWMENT FUND
PROGRES:
PENANGGUNG JAWAB:
SEDANG DIBAHAS OLEH SA (PERLU WAKTU 2 BULAN) MWA DAN REKTORAT SEDANG MERUMUSKAN KONSEP ORGANISASI MAUPUN PENYIAPAN MODAL INSANINYA
SA MWA DAN REKTOR
RINGKASAN EKSEKUTIF PLENO MWA 19 MARET 2016/BDG NO:
TOPIK BAHASAN:
PROGRES:
PENANGGUNG JAWAB:
1
LAPORAN TAHUNAN MWA
TIGA ORGAN ITB
2
LAPORAN PANITIA ADHOC SA TENTANG KEBIJAKAN AKADEMIK
MENGINGAT ANGGOTA MWA DIANGKAT BERDASARKAN SK MENTRI, MAKA MWA HRS MEMPERTANGGUNG JAWABKAN HASIL KERJANYA KEPADA MENTRI DAN SEMUA SURAT/DOKUMEN ITB TERKAIT DENGAN FIHAK LUAR HRS DIKELUARKAN OLEH REKTOR ITB MAKA LAPORAN MWA AKAN DIGABUNG DENGAN LAPORAN SENAT DAN REKTOR ITB MENJADI LAPORAN ITB KEPADA MENTRI 1. KEBIJAKAN AKADEMIK HRS MENGACU KEPADA RENIP DAN DIGUNAKAN UNTUK MENYUSUN ACADEMIC PLAN, RENSTRA DAN RKA ITB 2. TIGA ORGAN ITB BER-SAMA2
SA
TIGA ORGAN ITB
3
PEMAPARAN RENCANA KERJA BPU-DL
4
PEMBENTUKAN PROGRAM STUDI MAGISTER METALURGI FTTM
MERUMUSKAN 3 SASARAN STRATEJIK ITB YG AKAN JADI ACUAN UNTUK MENGEMBANGKAN ITB 5 SAMPAI 10 TH YAD 3. LINGKUP KEBIJAKAN AKADEMIK ITB MENCAKUP: JABARAN VISI DAN MISI MENJADI 3 SASARAN STRATEJIK, PENILAIAN KAPABILITAS ORGANISASI ITB SAAT INI, PETAJALAN MENUJU KAPABILITAS ORGANISASI ITB 10 TH YAD, PETA JALAN MENUJU ARSITEKTUR AKADEMIK ITB 10 TH YAD 1. REKTOR DIMINTA MENYIAPKAN KEBIJAKAN INVESTASI DANA ITB 2. PERLU MERANCANG ULANG ORGANISASI TERKAIT FUND MANAGEMENT ITB 3. PERLU MEREKRUT PROFESIONAL UNTUK MELAKUKAN FUND RAISING KPD ALUMNI 4. WRRIM PERLU MEMILIKI STRATEGI AGAR LEBIH PRODUKTIF MENEMUKAN SUMBER PANDANAAN RISET MWA MENYETUJUI DAN SILAKAN DIPROSES LEBIH LANJUT
SA
MWA DAN REKTOR
REKTOR
RINGKASAN EKSEKUTIF PLENO MWA, 23 APRIL 2016/JKT NO: 1
TOPIK BAHASAN:
PROGRES:
RUMUSAN 3 STRATEJIK ITB 1. MASIH DALAM PEMBAHASAN 2016-2026 2. TUJUAN/SASARAN STRATEJIK SEDANG DISUSUN OLEH EKSEKUTIP DENGAN MENGACU PADA RENIP 2006-2025. 3. KEBIJAKAN AKADEMIK DAN
PENANGGUNG JAWAB: MWA DAN REKTOR
2 3
LAPORAN KOMITE AUDIT PRESENTASI MANAJEMEN RISET ITB DAN KAITANNYA DENGAN RENCANA PENGGALANGAN DANA ITB
UMUM ITB AKAN DIPRESENTASIKAN SABTU BESOK 4. SASARAN STRATEJIK ITB AKAN DIGUNAKAN UNTUK MEREVIEW RENSTRA ITB 2016-2020. ADA BEBERAPA SARAN UNTUK ITB DISAMPAIKAN OLEH WRRIM
REKTOR
RINGKASAN EKSEKUTIP PLENO MWA, 28 MEI 2016/BDG NO:
TOPIK BAHASAN:
1
RUMUSAN STRATEGIC OBJEKTIVE
2
KESIAPAN MODAL INSANI DAN FASILITAS ITB SERTA STRATEGI UNTUK PENCAPAIAN STRATEGIC OBJECTIVE ITB
3
GREEN (ENVIRONTMENT FRIENDLY) CAMPUS PEMILIHAN ANGGOTA KEHORMATAN MWA
4
PROGRES:
PENANGGUNG JAWAB:
1. ITB AKAN FOKUS PADA ENERGI SESUAI DENGAN PLATFORM YANG ADA 2. SBG ENTREPRENEUR UNIVERSITY DAN PENCAPAIANNYA SELAMA INI, AKAN DIPRESENTASIKAN DI PLENO MWA BULAN DEPAN 3. PERLU MERUMUSKAN KAPABILITAS YANG HRS DIBANGUN SUPAYA SASARAN STRATEJIK DAPAT TERCAPAI 1. DISAMPAIKAN OLEH WRSO 2. MANAJEMEN MODAL INSANI DAN SARANA-PRASARANA ITB BELUM MEMILIKI STRATEGI YANG JELAS UNTUK MEREALISASIKAN ITB MENJADI ENTREPRENEUR UNIVERSITY DISAMPAIKAN OLEH WRSO
SA DAN REKTOR
EKSEKUTIF ITB
EKSEKUTIF ITB
DITUNDA
BANDUNG 17 JUNI 2016
02/08/2016
PENINGKATAN MUTU
• Ketersediaan air bersih, pangan dan energi pada masa depan • Pengelolaan sumber daya air • Energi baru dan terbarukan • Teknologi pengolahan sumber daya alam • Memiliki biodiversity yang terkaya di dunia • Rawan bencana (Ring of fire, Gempa dan tsunami, dll) • Tantangan teknologi kesehatan dan obat-batan. • Perubahan iklim dan Pencemaran lingkungan • Era digital
ITB -CIREBON
KEPELOPORAN/ PENGUATAN
• • • • • • • • • •
Mutu Pembelajaran Soft Skills Kemampuan berbahasa Inggris Pengayaan kurikulum dengan perspektif Asean Industry-based learning Teknologi Digital Generasi Z (atau Net Generation) Akreditasi Internasional Lulusan berdaya saing Internasional Globalisasi
PENGHELA PERUBAHAN PENINGKATAN KAPASITAS/ AKSES • Jumlah insinyur dan lulusan diploma jurusan teknik di Indonesia, hanya 600 ribu orang (idealnya 2 juta). • Indonesia hanya memiliki insinyur 2.671 orang per satu juta penduduk. Malaysia memiliki 3.337 insinyur per satu juta penduduk. • Indonesia menghasilkan 50 ribu insinyur/tahun (2015Kekurangan sekitar 7000-15000/tahun • Kekurangan sarjana Sain dan Teknik untuk menunjang pembangunan nasional – bidang infrastruktur, pembangkit listrik, geothermal, aktuaris , transportasi, dll
STRATEGI BIDANG PENDIDIKAN
KAPASITAS/AKSES:[KAMPUS ITB SAAT INI]
ITB Ganesha: Kampus Utama
ITB Jatinangor: “Bio-based Science & Technology“(?)
Penambahan gedung baru untuk peningkatan daya tampung tidak mungkin (kapasitas 16000 mhs, tapi sekarang populasi 20500 mhs)
Luas 46 Ha, Kapasitas fasilitas, 3500 mhs (total mhs 706 mhs, 2016)
ITB JATINANGOR Isu Penting: Pengelompokkan Prodi yang ada Organisasi Unit Kerja Akademik (UKA) dan Unit Kerja Penunjang (UKP).
Self-managed Unit - memiliki sumberdaya sendiri untuk mengelola kegiatan akademik.
ITB Jakarta: SBM (PDD)
525 Mahasiswa (intake 250mhs/thn)
1
02/08/2016
STUDENT BODY MAHASISWA KAMPUS JATINANGOR ITB 3 TAHUN TERAKHIR FAKULTAS/ STRAT SEKOLAH A
SITH
FTI
S1 S1
REKAYASA HAYATI REKAYASA KEHUTANAN
123 51
144 102
138 150
S1 S1 S1
REKAYASA PERTANIAN PASCA PANEN TEKNIK PANGAN TEKNIK BIOENERGI DAN KEMURGI REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN
61 0 0
118 0 0
176 0 0
0
0
0
0
33
59
S1 S1
FTSL S1 SAPPK SBM STEI
PROGRAM STUDI
ITB JATINANGOR
TAHUN TAHUN TAHUN 2013 2014 2015
S2 S1 S1
TEKNIK DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR ARSITEKTUR LANSKAP KEWIRAUSAHAAN TEKNIK BIOMEDIS TOTAL ITB
0
43
80
18 0 0 253
27 41 0 508
23 80 0 706
KAPASITAS/AKSES:[MULTI KAMPUS]
ITB sudah memiliki 3 kampus.
Bio-based Science & Technology
Untuk merealisasikan Visi/Misi ITB dalam mencerdaskan, membangun kemandirian, dan mencapai kesejahteraah bangsa melalui peningkatan kapasitas/akses, maka multi kampus merupakan suatu alternatif yang harus dipertimbangkan. Kolaborasi dengan institusi lain (institusi pemerintah, pemerintah daerah, dll.)
S2: 1. Terapan Logistik
S2: 1. Pengelolaan Infrastruktur Air dan Sanitasi
STEI
SAPPK
S1: 1. Teknik Biomedis
SITH S1: 1. Rekayasa Hayati 2. Rekayasa Pertanian 3. Rekayasa Kehutanan 4. Teknologi Pasca Panen
S2: 1. Arsitektur Lansekap
S2: 1. Informatika: 1 opsi 2. Teknik Elektro : 3 opsi
SBM S1: 1. Kewirausahaan
KAPASITAS/AKSES – Multi Kampus
S1: 1. Teknik Pangan 2. Teknik Bioenergi dan Kemurgi
S1: 1. Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air 2. Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
FTI
FTSL
ITB Ganesha: Kampus Utama ITB Jatinangor: Bio-based Science & Technology ITB Jakarta: SBM ITB Cirebon: industri kreatif berbasis budaya & seni, dan kelautan ITB Walini: Green Techno-Art Campus ITB Bekasi: Riset industri, technopark Kebijakan: Setiap kampus bersifat self-managed unit dengan pengorganisasian dapat berdasarkan cluster atau Tema.
KAPASITAS/AKSES:[MULTI KAMPUS]
ITB Bekasi: [Kerma dgn PemProv Jabar, Kab. Bekasi & Sinas Mas]
Prodi Manajemen Prodi Teknik Lingkungan Prodi Teknik industri
ITB Cirebon: [Kerma dgn PemProv Jabar & Kab. Cirebon]
Prodi Kriya Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
2
02/08/2016
KAPASITAS/AKSES:[ITB CIREBON]
TERIMA KASIH
ITB Cirebon: [Kerma dgn PemProv Jabar & Kab. Cirebon]
Prodi Kriya Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Prodi Teknik industri
KEPELOPORAN:[PENGEMBANGAN PRODI BARU] Pengembangan Prodi baru harus terkait dengan isu strategis dan peta riset ITB Arah Pengembangan Prodi Baru:
Bio-based Study Programs (memanfaatkan kekayaan biodiversity)
BAN PT
Sumber daya air dan lingkungan
S1 A: 86,67%, B: 6,67%, C: 6,67% S2 A: 67,31%, B: 28,85%, C: 3,85% S3 A: 76,92%, B: 23,08%, C: 0,00%
Perubahan iklim dan mitigasi bencana
Nano science and technology
Pengolahaan sumberdaya alam (misal, mineral dan batu bara)
Teknologi kesehatan
Obat-obtan
ICT
Bio-based and renewable energy
3
02/08/2016
Outline Program Studi Profesi Insinyur TIM PERCEPATAN PROGRAM PROFESI INSINYUR
Latar Belakang Umum Landasan Hukum Kurikulum Persiapan Penyelenggaraan Organisasi BPP
ACADEMIC
PROFESSION
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INONESIA (INDONESIA NATIONAL QUALIFICATION FRAMEWORK)
VOCASION S3: Doktor
S3: Doktor
9
Terapan
S2: Magister Teknik
S1: Magister
8
Terapan Teknik
7 S1: Sarjana Teknik
Diploma 4 (D4)
6
Diploma 3 (D3) Diploma 2 (D2) Diploma 1 (D1)
5 4 3 IQF LEVEL
SECONDARY SCHOOL
SERTIFIKASI INSINYUR PROFESIONAL ACADEMIC
PROFESSION
VOCASION
S3: Doktor
Doktor (S3) Terapan
S2: Magister Teknik
Magister (S2) Terapan
S1: Sarjana Teknik
PENILAIAN KOMPETENSI: RPL System Entry by matriculation
Teknik
Shifting type and level of education
Diploma 4 (D4) Diploma 3 (D3) Diploma 2 (D2)
Catatan: (-): sedang didiskusikan
Diploma 1 (D1)
Secondary School
W1: Kode Etik W2: Keterampilan Kerja Keinsinyuran W3: Perencanaan/ Perancangan W4: Pengelolaan/ Komunikasi P5: Pendidikan & Pelatihan P6: Penelitian, Pengembangan & Komersialisasi Produk Keteknikan P7: Konsultansi Rekayasa, Konstruksi & Instalasi P8: Produksi/ Manufaktur P9: Bahan Material dan Komponen P10: Manajemen Usaha dan Pemasaran Teknik P11: Manajemen Pembangunan & Pemeliharaan Asset
NILAI KOMPETENSI
Nilai 6000
PE-APEC Eng-R KOMPETENSI PENGALAMAN KERJA 7 tahun dgn 2 tahun signifikan
Ir
IPP Nilai 600 ST
0
IPU SKA-LPJK
Nilai 3000
PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK (4 tahun)
ACPE-R
IPP, Mampu Melaksanakan kerja profesi keinsinyuran secara mandiri (siap digugat) Utk tugas rumit dibimbing IPM
IPM IPM, Mampu Melaksanakan kerja profesi keinsinyuran secara sepenuhnya Mandiri (Liable)
IPU , Mampu Melaksanakan Kerja profesi keinsinyuran • Yang sangat khas • Yang sangat rumit Dan memimpin tim IP antar kejuruan/ disiplin
TRAINING, PKB (CPD) SEMINAR, TULISAN
~3-6 ~8-12 PEMUPUKAN KOMPETENSI dari PENGALAMAN KERJA
TAHUN
1
02/08/2016
PETA JALAN MEMBANGUN PROFESIONALISME Praktik Insinyur memikul tanggung jawab Keselamatan/ Keamanan Masyarakat
BAB VIII
PENGATURAN DALAM UU No 11/2014 KEINSINYURAN:
BAB VII SURAT TANDA REGISTRASI INSINYUR
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan:
Pembinaan Pemerintah
UJI KOMPETENSI
BAB VI Praktik memupuk kompetensi
BAB XII INSINYUR Pengalaman kerja di Keinsinyuran
UJI PROFESI
Program Profesi Insinyur
Pendidikan Tinggi Teknik & Terapan
LANDASAN HUKUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN Pasal 7 (1) Untuk memperoleh gelar profesi Insinyur, seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur. (2) Syarat untuk dapat mengikuti Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik, baik lulusan perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri yang telah disetarakan; atau b. sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjana bidang sains yang disetarakan dengan sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik melalui program penyetaraan.
Pengaturan insinyur asing
Pengalaman non ST kerja di Keinsinyuran
BAB V
Pendidikan Tinggi Sains & Teknik Pendidikan
Pasal 8 (1) Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti standar Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4). (2) Seseorang yang telah memenuhi standar Program Profesi Insinyur, baik melalui program profesi maupun melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau, serta lulus Program Profesi Insinyur berhak mendapatkan sertifikat profesi Insinyur dan dicatat oleh PII. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Program Profesi Insinyur diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 9 (1) Gelar profesi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) disingkat dengan ”Ir.” dan dicantumkan di depan nama yang berhak menyandangnya. (2) Gelar profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur yang bekerja sama dengan kementerian terkait dan PII.
(3) Program Profesi Insinyur dapat diselenggarakan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Pasal 21 (1) Perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan pendirian dan dinyatakan berhak
menyelenggarakan program pendidikan tertentu dapat memberikan gelar akademik, profesi, atau vokasi sesuai dengan program pendidikan yang diselenggarakannya. (2) Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara pendidikan yang bukan perguruan tinggi dilarang memberikan gelar akademik, profesi, atau vokasi. (3) Gelar akademik, profesi, atau vokasi hanya digunakan oleh lulusan dari perguruan tinggi yang dinyatakan berhak memberikan gelar akademik, profesi, atau vokasi. (4) Penggunaan gelar akademik, profesi, atau vokasi lulusan perguruan tinggi hanya dibenarkan dalam bentuk dan singkatan yang diterima dari perguruan tinggi yang bersangkutan. (5) Penyelenggara pendidikan yang tidak memenuhi persyaratan pendirian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) atau penyelenggara pendidikan bukan perguruan tinggi yang melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dikenakan sanksi administratif berupa penutupan penyelenggaraan pendidikan. (6) Gelar akademik, profesi, atau vokasi yang dikeluarkan oleh penyelenggara pendidikan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) atau penyelenggara pendidikan yang bukan perguruan tinggi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dinyatakan tidak sah. (7) Ketentuan mengenai gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Landasan Hukum UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI: Pasal 42 (1)
Ijazah diberikan kepada lulusan pendidikan akademik dan pendidikan vokasi sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu program studi terakreditasi yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi
(2)
Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi yang memuat Program Studi dan gelar yang berhak dipakai oleh lulusan Pendidikan Tinggi.
2
02/08/2016
KEMENRISTEK DIKTI: Program Studi Program Profesi Insinyur
Kurikulum Program Profesi Insinyur
◦ Pendidikan profesi bagi yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana teknik (ST) ◦ Beban SKS pendidikan total 24 SKS ◦ Keberhasilan menyelesaikan pendidikan profesi diberi gelar Ir (Insinyur) ◦ Pembinaan lanjutan pada keprofesian insinyur setelah pendidikan profesi dilakukan oleh masing-masing Badan Kejuruan Persatuan Insinyur Indonesia (BK PII) untuk memperoleh sertifikasi Insinyur Profesional Pratama (IPP), Insinyur Profesional Madya (IPM), dan Insinyur Profesional Utama (IPU)
Kurikulum Program Studi Program Profesi Insinyur (PRODI PPI) Perkuliahan 24 sks (1-2 Sem): lulusan baru (waktu kelulusan kurang atau sama dengan 3 tahun pada saat mendaftar program) Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL): lulusan lama (waktu kelulusan lebih dari 3 tahun pada saat mendaftar) dan bekerja pada bidang engineering
1. Kode Etik dan Etika Profesi Keinsinyuran: 2 SKS 2. Profesionalisme Keinsinyuran: 2 SKS 3. K3L (Keselamatan, Kesehatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan): 2 SKS 4. Studi Kasus/Proyek: 4 SKS 5. Seminar, Workshop: 2 SKS
Untuk Lulusan ITB, sementara ini. Penerimaan PESERTA Perkuliahan: ditentukan bersama Fak/Sek RPL: Evaluasi FAIP (Formulir Aplikasi Insinyur Profesional)
6. Praktik Keinsinyuran (Magang Di Dunia Kerja): 12 SKS
Total Waktu Pendidikan : 6 bln (3 bulan di Kampus+ 3 bulan Magang)
Persiapan Penyelenggaraan
3
02/08/2016
KRITERIA PEMILIHAN Klasifikasi dan Pemeringkatan Perguruan Tinggi Indonesia hingga 150 Angka Partisipasi Kasar (Mahasiswa) Provinsi
40 PT YANG DITUGASKAN UNTUK PROGRAM RINTISAN PS-PPI RINTISAN
Memiliki Program Studi Keteknikan Komposisi PTN : PTS Ketersebaran Jawa : Sumatera : Indonesia Timur dengan jumlah penduduk Keteknikan terkait kemaritiman
PERGURUAN TINGGI UNTUK RINTISAN PS-PPI NO
NAMA PERGURUAN TINGGI
PTN/PTS
LOKASI KOTA
PROVINSI
TEKNIK
1 Institut Teknologi Bandung
PTN 1 Bandung
Jawa Barat
Ada
1
2 Universitas Gadjah Mada
PTN 2 Yogyakarta
DI Yogyakarta
Ada
2
3 Institut Pertanian Bogor
PTN 3 Bogor
Jawa Barat
Ada
3
4 Universitas Indonesia
PTN 4 Depok
DKI Jakarta/Jawa Barat
Ada
4
5 Institut Teknologi Sepuluh Nopember
PTN 5 Surabaya
Jawa Timur
Ada
5
6 Universitas Brawijaya
PTN 6 Madiun
Jawa Timur
Ada
6
9 Universitas Sebelas Maret
PTN 7 Surakarta
Jawa Tengah
Ada
7
10 Universitas Diponegoro
PTN 8 Semarang
Jawa Tengah
Ada
8
11 Universitas Hasanuddin
PTN 9 Makassar
Sulawesi Selatan
Ada
9
12 Universitas Andalas
PTN 10 Padang
Sumatera Barat
Ada
10
13 Universitas Negeri Malang
PTN 11 Malang
Jawa Timur
Ada
11
14 Universitas Negeri Yogyakarta
PTN 12 Yogyakarta
DI Yogyakarta
Ada
12
15 Universitas Kristen Petra
PTS 1 Surabaya
Jawa Timur
Ada
13
20 Universitas Riau
PTN 13 Riau
Riau
Ada
14 15
22 Universitas Lampung
PTN 14 Lampung
Lampung
Ada
23 Universitas Sriwijaya
PTN 15 Palembang
Sumatera Selatan
Ada
16
24 Universitas Sanata Dharma
PTS 2 Yogyakarta
DI Yogyakarta
Ada
17
25 Universitas Katolik Parahyangan 26 Universitas Muhammadiyah Malang 27 Universitas Surabaya
PTS 3 Bandung PTS 4 Malang PTS 5 Surabaya
Jawa Barat Jawa Timur Jawa Timur
28 29 30 31 32
PTS 6 PTN 16 PTN 17 PTN 18 PTS 7
Jawa Timur Sumatera Utara Jambi Maluku Jawa Barat
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Universitas Negeri Medan Universitas Jambi Universitas Pattimura Universitas Islam Bandung
Surabaya Medan Jambi Makassar Bandung
33 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 34 Universitas Muslim Indonesia
PTS 8 Jakarta PTS 9 Makassar
DKI Jakarta Sulawesi Selatan
36 38 39 40 41 42 43 44 48 58 61 70 75
PTN 19 PTN 20 PTS 10 PTS 11 PTS 12 PTS 13 PTS 14 PTS 15 PTN 21 PTN 22 PTN 23 PTN 24 PTS 16
Nusa Tenggara Barat Sumatera Utara Jawa Tengah DKI Jakarta Jawa Tengah Jawa Timur DI Yogyakarta Bali Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Nanggro Aceh D Sulawesi Utara DKI Jakarta
Universitas Mataram Universitas Sumatera Utara Universitas Katolik Soegijapranata Universitas Bina Nusantara Universitas Muhammadiyah Surakarta Universitas Islam Malang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Universitas Udayana Universitas Mulawarman Universitas Lambung Mangkurat Universitas Syiah Kuala Universitas Sam Ratulangi Universitas Trisakti
Mataram Medan Salatiga Jakarta Surakarta Malang Yogyakarta Denpasar Samarinda Banjarmasin Banda Aceh Manado Jakarta
Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Persiapan Dan Target ITB Rektor ITB telah mempersiapkan diri sejak tahun lalu dengan membentuk Tim Percepatan Program Profesi Insinyur (SK Rektor No. 553e/SK/l1.B03/KP/2015 dan SK Rektor No. 002a.h/SK/l1.B03/KP/2016) dan Tim telah melaksanakan Pendidikan Program Profesi Insinyur dan Tutorial Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP) bersama dengan PII di kampus ITB sejak pertengahan tahun 2015, serta pembahasan berbagai topik dan
Pelaksanaan proses pembelajaran
permasalahan dengan hasil:
Dosen bersertifikat IPM/IPU 35 Dosen dari berbagai Fakultas/Sekolah dan akan bertambah. Rasio lulusan program studi teknik (sekitar 2000) dosen IPM/IPU = 1:57, dengan demikian target 25% dari jumlah
Untuk perkuliahan yang bersifat umum untuk semua bidang keinsinyuran, dilaksanakan langsung oleh program di tingkat ITB.
lulusan program studi teknik tersebut atau sekitar 500 lulusan per angkatan sehingga mempunyai rasio dosen:mahasiswa sekitar 1:15.
Enam (6) dosen sebagai Dosen Tetap, telah disampaikan dalam Lampiran Surat Rektor ke Kemenristekdikti.
Untuk perkuliahan yang bersifat spesifik pada bidang keinsinyuran tertentu, termasuk program magang industri, dilakukan oleh koordinator program profesi insinyur bidang tersebut di bawah koordinasi Dekan Fakultas/Sekolah terkait
Untuk dapat mengelola MK Magang dengan baik dimana jumlah peserta sekitar 500 orang per angakatan diperlukan sekitar 250 instansi atau 2 orang per instansi
4
02/08/2016
Bidang Sipil, beberapa nama BUMN dan BUMD (sipil, mekanikal, elektrikal dan arsitektural):
Industri Tempat Magang
• Tambang: 20 Perusahaan • Lingkungan: PDAM (300 an)
Owner: 1. Jasamarga 2. Pelindo 3. Angkasa Pura
• Perminyakan, T. Geofisik, T. Geologi: Industri Migas: 50 Perusahaan.
Kontraktor: 1. Adhi Karya 2. Waskita Karya 3. Wijaya Karya 4. Nindya Karya 5. Brantas Abipraya 6. Istaka Karya 7. Hutama Karya 8. Pembangunan Perumahan 9. Pembangunan Jaya Konsultan: 1. Virama Karya 2. Perencana Djaya 3. Yodya Karya 4. Indah Karya Non-BUMN: 1. Tripatra 2. Bita Enarcon 3. Krakatau Engineering 4. Krakatau Bandar Samudra 5. Beberapa perusahaan beton pracetak spt. API, JHS, WBP, PPI, Kobe, dll. 6. Beberapa perusahaan beton readymix spt. Pioneer, SCG, Holcim, dll.
STEI: 1. PlN 2. PT Telkom 3. Indosat 4. Telkomsel 5. PJB 6. Indonesia Power 7. Medco energi 8. Chevron 9. PT. Inti 10. PT. Unindo 11. NGK-WIKA Insulator 12. Bukalapak 13. PT. LEN industri 14. PT. Pertamina 15. CG Pouwels Transformer 16. RS. Harapan Kita 17. Excelcom 18. Inalum 19. Tranka Cable 20. Litbang PLN 21. Hitachi Indonesia 22. Schneider Electric Indonesia
Teknik Kimia: Industri EPC. • 1. PT Rekayasa Industri • 2. PT Tri Patra Engineering • 3. PT. IKPT • 4. PT. Singgar Muliia Industri tsb di atas juga baik untuk bidang: Teknik Sipil (konstruksi bangunan pabrik), Teknik Elektro (instalasi jaringan listrik dalam pabrik), Instrumentasi dan Kontrol (sistem pengendalian proses). Industri pengembangan/rancang-bangun: • Pabrik Pupuk (PT PIM, PT Pusri, PT Pupuk Kujang, • PT Petrogres, PT Pupuk Kaltim), Kilang Minyak Pertamina (Dumai, Plaju, • Balongan, Cilacap, dan Balikpapan), Pabrik Semen (indarung-Padang,
Potensi Tempat Magang Teknik Industri Toyota Manufacuring Motor Indonesia Astra Motor Astra autopart
• 1. PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) • 2. PT. Regio Aviasi Industri (RAI) • 3. GMF AeroAsia (Garuda Maintenance Facility) • 4. IndoPelita
AISIN
• 5. Merpati Maintenance Facility (MMF)
Mercedez Benz Indonesia
• 6. Lion Teknik (Batam AeroTeknik)
Honda Motor
Beberapa perusahaan kelas IKM yang bergerak di proyek pengembangan Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) juga terbuka dalam jumlah terbatas (2-3 orang):
Unilever Garuda Maintenance
• 1. PT. Bhimasena • 2. PT. Uavindo • 3. PT. Trimitra Wisesa Abadi (TWA)
• Cibinong - Tiga Roda, Gresik-Tuban).
Organisasi Program : Alternatif 1
FTMD- Dirgantara: (5 orang)
Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) UKT S1: 10juta rupiah /semester BPP S2: 10,5 juta rupiah/semester (Angkatan 2016) BPP PP Insinyur: ???
5
02/08/2016
TERIMA KASIH
6
02/08/2016
Arif Sasongko, ST, M.Sc.,Ph.D
Laporan Komisi 3 Pleno SA - 17 Juni 2016
• NIP: 19761025 200604 1 001 • Unit: STEI • TMT – Pangkat: IIIc (1-02-2006) – Jabatan: L (1-02-2010)
Permohonan persetujuan usulan kenaikan pangkat dan jabatan dosen (4 orang)
• Usulan – Pangkat: naik ke IIId – Jabatan: naik ke LK
• AK: 498,41
Dr.Ir. Ian Josef Matheus Edward, MT • NIP: 19681106 199403 1 003 • Unit: STEI • TMT – Pangkat: IIIc (1-10-2000) – Jabatan: L (1-01-2001)
• Usulan – Pangkat: naik ke IIId – Jabatan: naik ke LK
• AK: 694,57
Dr.Ir. Saptahari Mudijana Soegiri Poetra
• NIP: 19570615 198303 1 002 • Unit: FTSL • TMT – Pangkat: IVa (1-04-2009) – Jabatan: LK (1-08-2006)
• Usulan – Pangkat: naik ke IVb – Jabatan: tetap LK
• AK: 877,83
Prof.Dr.Ir. I Made Arcana, MS • NIP: 19640825 198810 1 001 • Unit: FMIPA • TMT – Pangkat: IVd (1-04-2013) – Jabatan: GB (1-10-2010)
1) Usulan telah disetujui dalam rapat Komisi III yang dihadiri Dekan/Wadek dari Fakultas/Sekolah yang bersangkutan. 2) Memohon persetujuan Pleno SA atas 4 (empat) usulan tersebut.
• Usulan – Pangkat: naik ke IVe – Jabatan: tetap GB
• AK: Lama+300,83
1
DRAF
PERATURAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : …/…/2016 TENTANG PENGEMBANGAN MULTI-KAMPUS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang:
a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi Bandung, Pasal 3 butir (3), dinyatakan: Tujuan ITB adalah memajukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan ilmu humaniora untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sejalan dengan dinamika masyarakat Indonesia serta masyarakat dunia, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sosial, dan lingkungan melalui kegiatan Tridharma; b. bahwa Institut Teknologi Bandung harus selalu mengembangkan dirinya secara berkesinambungan sebagai universitas berbasis riset, mengembangkan dan menjaga kesinambungan bidang-bidang ilmu, tanggap terhadap masalah serta kebutuhan masyarakat, memperluas akses dan pengembangan masyarakat lokal dalam berbagai bidang, serta terus meningkatkan kualitas kompetensi maupun daya saingnya seiring dengan semakin ketatnya persaingan global; c. bahwa ITB berkewajiban untuk senantiasa meningkatkan karyanya, baik dalam kuantitas dan kualitas lulusan; hasil-hasil penelitian; kekayaan intelektual (paten, desain industri, rancangan sirkuit terpadu, hak cipta, rahasia dagang, perlindungan varietas), maupun gagasan orisinal dan nyata dalam membantu memecahkan masalah yang ada di masyarakat, sesuai dengan dinamika yang terus berkembang; d. bahwa untuk melaksanakan Visi dan Misinya dengan infrastruktur yang sudah sangat terbatas, ITB perlu memiliki beberapa lokasi kampus untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; e. bahwa untuk dapat merencanakan, mengembangkan dan mengelola lokasi-lokasi kampus tersebut secara terpadu, tepat sasaran, dan efisien, ITB perlu merumuskan kebijakan dan kriteria dasar multikampus yang sejalan dengan RENIP yang berlaku; f. bahwa Keputusan Senat Akademik Nomor 46/SK/K01-SA/2008 tentang Norma Pengembangan Multi-kampus ITB sudah tidak sesuai lagi dengan status ITB sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) dan konteks pengembangan ITB sebagai perguruan tinggi riset, sehingga perlu disempurnakan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a sampai dengan huruf f
1
perlu membentuk Peraturan Senat Pengembangan Multi Kampus ITB). Mengingat:
Akademik
tentang
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi Bandung; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili Perguruan Tinggi; 5. Surat Keputusan Majelis Wali Amanat 1TB Nomor …. Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025; 6. Surat Keputusan Majelis Wali Amanat 1TB Nomor …. Rencana Strategis ITB 2016-2020; 7. Kebijakan Akademik ITB 2016-2020; 8. Ketetapan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 01/SK/K01-SA/2003 tentang Kebijakan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni di Institut Teknologi Bandung; 9. Ketetapan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 34/SK/K01-SA/2003 tentang Kebijakan Organisasi dan Manajemen Satuan Akademik di Institut Teknologi Bandung; 10. Ketetapan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 18/SK/K01-SA/2007 tentang Kriteria, Persyaratan, Tata Cara pembentukan, pengelolaan, Penggabungan, Penutupan, dan Evaluasi Fakultas/Sekolah di Institut Teknologi Bandung; 11. Keputusan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 22/SK/K01-SA/2007 tentang Kriteria, Persyaratan dan Prosedur Penyelenggaraan Program-Program Pendidikan Khusus; 12. Keputusan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 20/SK/K01-SA/2010 tentang Fokus Riset Institut Teknologi Bandung; 13. Keputusan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 09/SK/I1-SA/OT/2011 tentang Visi dan Misi Institut Teknologi Bandung; 14. Keputusan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 10/SK/I1-SA/OT/2012 tentang Harkat Pendidikan di Institut Teknologi Bandung; 15. Peraturan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 32/SK/I1-SA/OT/2015 Tentang Kebijakan Akademik Pengembangan Ilmu Sosial dan Humaniora di Institut Teknologi Bandung; 16. Keputusan Rektor Institut Teknologi Bandung Nomor 320/SK/I1.A/KP/2013 tentang Pemberhentian Anggota Senat Akademik ITB PT BHMN dan Pengangkatan Anggota Senat Akademik ITB PTN Badan Hukum Periode 2014-2019; 17. Peraturan Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung Nomor 001/P/I1-MWA/2015 Tentang Kebijakan Umum Institut Teknologi Bandung Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum;
2
18. Surat Keputusan Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung Nomor 030/SK/I1.A-MWA/2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Senat Akademik ITB Periode 2014-2019; dan 19. Surat Keputusan Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung Nomor 001/SK/I1-MWA/2016 tentang Penambahan Anggota Tetap Senat Akademik Wakil Fakultas/Sekolah Institut Teknologi Bandung Periode 2014-2019. Berdasarkan Keputusan dalam Sidang Pleno Senat Akademik tanggal …. Bulan …. Tahun …., MEMUTUSKAN : Menetapkan :
PERATURAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TENTANG PENGEMBANGAN MULTI KAMPUS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan Senat Akademik ini, yang dimaksud dengan: a. Renip adalah Rencana Induk Pengembangan ITB yang merupakan dokumen perencanaan jangka panjang ITB; b. kampus adalah daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi tempat semua kegiatan tridarma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat) dan administrasi berlangsung; c. kampus utama adalah Kampus ITB yang berlokasi di Jalan Ganesha 10, Bandung; d. multi-kampus adalah ITB sebagai perguruan tinggi yang mengelola lebih dari satu kampus yang dipimpin oleh satu rektor, satu senat akademik, dan satu majelis wali amanah, serta setiap kampus menjalankan semua komponen Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat), meskipun fokusnya bisa berbeda-beda.
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Bagian Kesatu Maksud Pengembangan Multi-kampus Pasal 2 Maksud pengembangan multi-kampus adalah: a. memberi arah pengembangan multi-kampus yang sesuai dengan jati diri ITB dan sejalan dengan Renip; b. memberi hubungan yang seimbang antara kegiatan akademik dengan ruang dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk berjalan dan berkembangnya kegiatan tersebut; 3
c. mengantisipasi dan memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan humaniora; dan d. menciptakan, berbagi, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan ilmu humaniora, serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik. Bagian Kedua Tujuan Pengembangan Multi-kampus Pasal 3 Pengembangan multi-kampus bertujuan untuk: a. meningkatkan kualitas dan kapasitas kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b. memajukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan ilmu humaniora untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sejalan dengan dinamika masyarakat Indonesia, serta masyarakat dunia, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sosial, dan lingkungan melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi; c. menjadi perguruan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia, serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia; d. mampu meningkatkan karyanya, baik dalam kuantitas maupun kualitas lulusan; karya teknologi; hasil-hasil penelitian; paten; maupun gagasan-gagasan baru yang orisinal dan nyata untuk membantu memecahkan masalah yang ada di masyarakat, sesuai dengan dinamika yang berkembang dan sesuai dengan pemikiran ITB ke depan; dan e. membantu memajukan kemaslahatan masyarakat setempat dan meningkatkan pelayanan ITB kepada masyarakat, khususnya meningkatkan akses kepada pendidikan tinggi dan mendorong perkembangan ekonomi lokal dan global, dalam rangka pengembangan kehidupan bangsa yang berbudaya luhur.
BAB III ASAS PENGEMBANGAN MULTI-KAMPUS Pasal 4 Mengacu pada tujuan jangka panjang serta tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ITB sebagai universitas berkelas dunia, serta pembagian fungsi dan peran antara kampus utama beserta kampus ITB lainnya baik yang telah dioperasikan maupun yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bagian dari multi-kampus, maka pengembangan multikampus harus mengacu pada asas-asas sebagai berikut. a. Asas keunggulan, pengembangan multi-kampus merupakan bagian dari upaya memperkuat keunggulan ITB dalam mendukung terciptanya pendidikan tinggi yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan ilmu humaniora, serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik. b. Asas relevansi, pengembangan multi-kampus merupakan bagian dari realisasi cita-cita jangka panjang dan jangka menengah ITB yang tertuang dalam dokumen Renip dan Rencana Strategis (Renstra) ITB serta tidak lepas dari kebutuhan pengembangan pendidikan tinggi di tingkat nasional. 4
c. Asas integrasi, pengembangan multi-kampus secara keseluruhan dikelola oleh 1 (satu) Rektor, 1 (satu) Senat Akademik, 1 (satu) Majelis Wali Amanah, dan 1 (satu) sistem pengaturan (governance) dengan pertimbangan aspek keutuhan institusi. d. Asas sinergi, kampus utama dan kampus-kampus lain ITB harus terintegrasi dan bersinergi walaupun fokus kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan fokus keilmuan di berbagai kampus bisa berbeda-beda. e. Asas kesetaraan, harus ada kesetaraan antara kampus utama dengan calon lokasi-lokasi yang akan menjadi bagian dari multi-kampus, mencakup kesetaraan pada aspek kualitas infrastuktur dan atmosfer akademik juga melalui jaminan kualitas sistem layanan kepakaran maupun manajemen kepada pemangku kepentingan (stakeholders), memiliki fasilitas pendukung yang memadai bagi pengajar akademik dan pendukungnya. f. Asas efektivitas dan efisiensi, dalam pengelolaan dan pengembangan multi-kampus diterapkan prinsip efektivitas dan efisiensi pada aspek infrastruktur fisik dan aspek-aspek lainnya terutama sarana, sumber daya insani, finansial, dan atmosfer akademik yang berkualitas. g. Asas inklusi, pengembangan multi-kampus harus bermakna sebagai upaya untuk memajukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan ilmu humaniora untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sejalan dengan dinamika masyarakat Indonesia serta masyarakat dunia, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sosial, budaya dan lingkungan, serta mempertimbangkan kebutuhan masyarakat setempat serta dampak sosialnya. BAB IV SIFAT DAN FUNGSI PENGEMBANGAN MULTI-KAMPUS Bagian Kesatu Sifat Pasal 5 Multi-kampus yang dikembangkan bersifat: a. satu kesatuan, dimana keberadaan yang satu tidak dapat dilepaskan dari yang lainnya dengan simpul pengikatnya adalah tujuan, komitmen, dan aktivitas ITB secara keseluruhan; dan b. saling melengkapi (komplementaritas) dan sinergitas antara kampus utama dengan kampus lainnya yang potensial untuk dikembangkan dalam multi-kampus guna mencapai tujuan ITB, serta pencapaian visi ITB. Bagian Kedua Fungsi Pasal 6 Pengembangan multi-kampus berfungsi sebagai: a. simpul kerjasama ITB dengan kekuatan akademik Nasional dan Internasional; dan b. model budaya akademik yang ideal dalam pembentukan sosok karakter insan Perguruan Tinggi yang sarat dengan nilai-nilai inti ITB sebagai universitas berkelas dunia.
5
BAB V PRINSIP PENGEMBANGAN MULTI-KAMPUS Pasal 7 Pengembangan multi kampus berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a. kebutuhan pengembangan internal yang sejalan dengan dan telah tertuang dalam Renip; dan/atau b. implikasi kebutuhan bagi tumbuh-kembangnya kegiatan akademik di ITB sebagai bagian dari masyarakat yang lebih luas, sejauh mendapat persetujuan dari Senat Akademik dan Majelis Wali Amanat. BAB V FOKUS PENGEMBANGAN MULTI KAMPUS Pasal 8 (1) Pengembangan multikampus mencakup semua komponen Tri Dharma Perguruan Tinggi. (2) Fokus pengembangan masing-masing kampus dapat berbeda-beda. BAB VI KERJA SAMA PENGEMBANGAN MULTI-KAMPUS ITB Pasal 9 Pengembangan multi-kampus dimungkinkan untuk menggunakan skema kerjasama dengan pihak lain dengan skema pendanaan dari pihak pemerintah daerah atau swasta selama menerapkan standar operasional ITB yang berkualitas dan dengan wewenang penuh kesinambungan kampus pada pihak ITB. BAB VIII PROSEDUR PENGAJUAN USULAN Pasal 10 (1) Usulan pengembangan kampus baru ITB sebagai bagian dari multi-kampus diajukan oleh Rektor kepada Senat Akademik, dengan suatu proposal yang disusun oleh sebuah tim (panitia) yang dibentuk oleh Rektor. (2) Senat Akademik akan menetapkan persetujuan atau penolakan atas usulan tersebut kepada Rektor, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan akademik. (3) Bila usulan tersebut disetujui oleh Senat Akademik, selanjutnya Rektor mengajukannya kepada Majelis Wali Amanat. (4) Usulan Pengembangan Kampus Baru ITB disusun untuk perioda perencanaan minimum 5 (lima) tahunan, mencakup paling sedikit hal-hal berikut. a. Rencana program akademik yang akan dilaksanakan dan dikembangkan di Kampus Baru ITB tersebut berikut dasar-dasar pertimbangannya yang sejalan dengan Norma Pengembangan multi-kampus. b. Rencana pendukung program akademik, mencakup paling sedikit hal-hal berikut. 1. Rencana pengembangan infrastruktur, baik fisik, telekomunikasi dan informasi, serta gedung dan peralatan untuk Kampus Baru ITB dan untuk menjaga keterpaduan dan sinergitasnya dengan kampus-kampus lain ITB yang telah ada.
6
2. Rencana pengembangan dan penugasan (deployment) sumber daya insani, baik tenaga dosen maupun tenaga kependidikan, untuk operasi dan pengembangan Kampus Baru ITB. 3. Rencana investasi dan biaya operasional Kampus Baru ITB, serta proyeksi pendapatan dari pelaksanaan kegiatan di Kampus Baru ITB. BAB IX EVALUASI DAN PENUTUPAN KAMPUS BARU Bagian Kesatu Evaluasi Pasal 11 Implementasi pengembangan kampus baru dalam rangka pengembangan multikampus dapat dievaluasi sesuai usulan yang disetujui setiap lima tahun sekali, untuk mengetahui dan memastikan sejauh mana kampus baru tersebut sejalan dengan Norma Pengembangan Multikampus ini. Bagian Kedua Penutupan Pasal 12 Jika hasil evaluasi dinilai belum mampu memenuhi persyaratan sesuai dengan Proposal Pengembangan Kampus Baru ITB, Senat Akademik dapat mengajukan penutupan kampus tersebut. Pasal 13 Prosedur dan penyelesaian proses penutupan kampus dilakukan secara bertanggungjawab dan mengikuti ketentuan yang berlaku.
BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 Pada saat Peraturan Senat Akademik ini mulai berlaku diberlakukan hal-hal berikut. a. Kampus ITB di luar kampus utama tetap berjalan, selanjutnya pengelolaannya disesuaikan dengan peraturan Senat Akademik ini. b. Kepanitiaan yang dibentuk Rektor tetap menjalankan tugasnya, dengan mengacu pada peraturan Senat Akademik ini. c. Kegiatan dan Llangkah-langkah yang telah dilakukan oleh Rektor, Organisasi dan Kepanitiaan yang telah dibentuk oleh Rektor terus berlanjut dan menyesuaikan dengan Peraturan Senat Akademik ini.
7
BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Pada saat Peraturan Senat Akademik ini mulai berlaku, Surat Keputusan Senat Akademik No. 46/SK/K01-SA/2008 tentang Norma Pengembangan Multi-kampus ITB dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 15 Peraturan Senat Akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan diubahnya ketetapan ini dengan ketentuan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di Bandung, Pada tanggal ... 2016
Prof.Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc., Ph.D.
8
DAFTAR SURAT/SK KELUAR/MASUK SEKRETARIAT SENAT AKADEMIK PERIODE 20 MEI - 16 JUNI 2016 a) SURAT MASUK No
Tanggal
Tgl Surat
Asal
1
20-Mei-2016
18-Mei-2016
WRSO
2
10-Jun-2016
09-Jun-2016
WRSO
3
13-Jun-2016
10-Jun-2016
WRSO
4
14-Jun-2016
09-Jun-2016
WRSO
Perihal Permohonan Persetujuan Senat Akademik a.n. Dr. Ir. Subagjo dan Ir. Dwi Hendratmo Widyantoro, M.Sc., Ph.D. Permohonan Persetujuan Senat Akademik a.n. Dr. Jessie Sofia Pamudji, MS Usulan Penetapan Angka Kredit 30% Penyampaian Kembali Berkas Usulan Kenaikan Jabatan Menjadi Profesor a.n. Dr. Ir. Priyono Soetikno
Ket Ketua SA Ketua SA Ketua SA Ketua SA
b) SURAT KELUAR No Tanggal 1 23-Mei-2016
Nomor 155/2016
Perihal Persetujuan Senat Akademik a.n. Dr. Hendra Grandis dkk 8 orang Permohonan Review Kenaikan Jabatan ke GB a.n. Dr. Ir. Subagjo dan Ir. Dwi Hendratmo Widyantoro, M.Sc., Ph.D.
Ditujukan Rektor
2
31-Mei-2016
162/2016
FGB
3
10-Jun-2016
166/2016
Usulan Kenaikan Jabatan ke GB a.n. Dr. Jessie Sofia Pamudji, MS
Dekan
4
15-Jun-2016
173/2016
Permohonan Pertimbangan FGB a.n. Dr. Jessie Sofia Pamudji, MS
FGB
c) SK MASUK No
1
2
Tanggal
23-Mei-2016
13-Jun-2016
Tanggal SK
28-Apr-2016
03-Jun-2016
Asal
Tentang
Ket
Rektor
Para Mahasiswa yang Dinyatakan Lulus Program Alih Jenjang D3 ke D4 Konsentrasi Teknologi Informasi Kesehatan pada Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Rektor
Perbaikan Lampiran atas Keputusan Rektor Institut Teknologi Bandung Nomor 303/SK/I1.A/PP/2015 Ketua SA tentang Mahasiswa Baru Program Sarjana Institut (temb) Teknologi Bandung Tahun Akademik 2015/2016
Ketua SA (temb)
d) SK SENAT AKADEMIK No
Tanggal
Nomor SK
1
10-Jun-16
14/2016
Tentang Wakil Senat Akademik Pada Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung