PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS SIYONO KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Agama Katolik
Oleh: Heronimus Galih Priyambada NIM: 121124044
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada “Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul” “Progam Studi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan memberikan pengalaman terindah di dalam hidupku” “Bangsa Indonesia dan tanah kelahiranku Gunungkidul, Yogyakarta” Kedua Orang tuaku “Bapak Sukirjo. P dan Ch. Sri Bargiyati” Kakak dan adikku tercinta “Antonius Pekik Prajoko dan Ferdinandus Anon Krisna Praditya” Penyemangat dan Teman Setiaku “Sheilla Putri Nur Sagita” Sahabat Seperjuanganku “Andreas Sigit Kurniawan, Monica Alusiana Karisa Putri, Lidya Herawati”
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali.” (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Ir. Soekarno) “Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendak – Mu” (Luk 1: 38)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama
: Heronimus Galih Priyambada
Nomor Mahasiswa
: 121124044 vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS SIYONO KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL”. judul skripsi ini dipilih berdasarkan keinginan penulis akan peran keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dalam pengembangan umat, terutama dalam keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dalam kehidupan sehari-hari. Keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi adalah partisipasi sadar dan aktif dari seluruh umat beriman dari awal sampai ahkir perayaan Ekaristi. Umat yang sadar adalah ia tahu dengan yang ia perbuat serta memahami makna perayaan Ekaristi dan Aktif menunjukan keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya dalam Ekaristi. Keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara sukarela untuk memberikan tenaga, pikiran dan kemampuan pada suatu pekerjaan atau usaha selaras dengan kehendak, akal budi dan perasaan yang didasari oleh Yesus. Pelayanan dalam Gereja nampak dalam diri seorang pemuka jemaat dan pelayanan terbuka ke luar bagi sesama manusia serta terlibat dalam hidup dan pembangunan yang ada di masyarakat. Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani. Hidup sehari hari memperoleh kekuataan dan dasarnya dari Ekaristi sebagai sumber serta semua bidang kehidupan umat tertuju dan mengarah kepada Ekaristi sebagai puncaknya. Berdasarkan pemikiran di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu H0: Tidak ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. H1: Ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan bentuk regresi. Populasi penelitian ini adalah umat lingkungan St. Xaverius Siyono. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 75 responden. Instrumen yang digunakan adalah perbedaan sematik. Berdasarkan hasil uji validitas pada taraf signifikansi 5%, nilai kristis sebesar 0,227 terdapat 30 item soal yang valid. Sedangkan pada hasil uji reliabilitas, diperoleh koefisien alpha sebesar 0,935 yang berarti intrumen memiliki reliabilitas yang sempurna. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai r2 dengan signifikansi sebesar 0,000 (<0,05) yang berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasil uji regresi linear sederhana dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai r2 sebesar 0,516 (51,6%), yang berarti ada pengaruh positif dari keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi sebesar (X) terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y). Lalu, nilai mean keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi sebesar 138,65 dan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) sebesar 71,13. Hasil persamaan regresinya adalah Y = 8.031 + 0,455 X, artinya setiap penambahan nilai variabel X sebesar 1 poin, maka nilai variabel Y bertambah 8.031 + 0,455. Maka, disarankan perlunya keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi untuk membantu peningkatan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat dalam hidup sehari-hari. viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT This thesis entitled "LIVELINESS EFFECT FOLLOWING INVOLVEMENT OF CELEBRATION EUCHARIST DUTY SERVICE (DIAKONIA) PEOPLE ENVIRONMENT SANTO SAINT XAVIER JOSEPH PARISH SIYONO QUASI BANDUNG GUNUNGKIDUL". Thesis title is selected based on the desire authors will follow the Eucharist liveliness role in the development of the people, especially the involvement of the ministry (diakonia) in everyday life. Liveliness following the celebration of the Eucharist is conscious and active participation of all the faithful from start to finish the celebration of the Eucharist. A people who are aware he knew that he did as well as to understand the meaning of the Eucharist and active involvement shows that fully and completely in the Eucharist. The involvement of the ministry (diakonia) is an action taken by a person voluntarily to provide energy, thoughts and abilities at a job or business in harmony with the will, intelligence and emotion based on the Jesus. Service in the Church appears inside a church and ministry leaders open to the outside for fellow human beings and engage in life and development in the community. Eucharist as the source and summit of the Christian life. Daily living and acquire buck essentially of the Eucharist as the source as well as all areas of the life of fixed and leads to the Eucharist as a peak. Based on the discussion, there can formulated hypothesis of the research, i.e. H0: there is no influence of activeness Following the Eucharistic Celebration on Engagement Services Task (diakonia) Environmental People of St. Xavier Siyono Quasi Parish of Santo Yusup Bandung Gunungkidul. H1: there is an influence of activeness Following the Eucharistic Celebration on Engagement Services Task (diakonia) Environmental People of St. Xavier Siyono Quasi Parish of Santo Yusup Bandung Gunungkidul. This research is a quantitative form of regression. This study population is people of the St. Xavier Siyono. The sampling technique used was quota sampling. The samples used in this study were 75 respondents. The instrument used is a semantic difference. Based on the validity of the test results at 5% significance level, the critical value of 0.227 contained 30 items about valid. While the reliability test results, obtained an alpha coefficient of 0.935, which means the instrument has a perfect reliability. Results of the analysis showed that the value of r2 with a significance of 0.000 (<0.05), which means that H1 is accepted and H0 is rejected. From simple linear regression test results with significance level of 5%, the value r2 of 0.516 (51.6%), which means that there is a positive influence on the activity follows the Eucharistic celebration of (X) to the involvement of the ministry (diakonia) (Y). Then, the mean value of the activity following the celebration of the Eucharist at 138.65 and the involvement of the ministry (diakonia) of 71.13. The results of the regression equation is Y = 8,031 + 0,455 X, meaning that each additional value of the variable X by 1 point, then the value of the variable Y increases 8,031 + 0,455. Hence, it is suggested the need to follow the activity of the Eucharist to help increase the involvement of the ministry (diakonia) people in everyday life. ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa karena kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PERAYAAN
EKARISTI
TERHADAP
KETERLIBATAN
TUGAS
PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS SIYONO KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL. Skripsi ini ditulis dengan maksud memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
Dr. B. A. Rukiyanto, SJ., selaku Kaprodi PAK Universitas Sanata Dharma yang telah memberi dukungan dan izin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2.
F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd., selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan perhatian, meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberi masukan-masukan dan kritikan-kritikan, sehingga
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penulis dapat lebih termotivasi dalam menuangkan gagasan-gagasan pada penulisan skripsi ini. 3.
P. Banyu Dewa HS, S.Ag., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji ke II, yang mendampingi penulis dan memberikan dukungan sampai selesainya penulisan skripsi ini.
4. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., selaku dosen penguji ke III yang dengan tulus hati memberikan dukungan secara penuh kepada penulis, terlebih melalui kritik dan saran membangun dalam penyususnan skripsi ini. 5.
Dr. C.B. Putranta, SJ., yang secara khusus memberikan bimbingan dan dukungan dalam seluruh proses studi yang ditempuh oleh penulis.
6.
Segenap Staf Dosen Prodi PAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini.
7.
Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi PAK, dan seluruh karyawan bagian lain yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam skripsi ini.
8.
Christophorus Tri Wahyono Djati Nugroho, Pr., selaku Romo Paroki Kuasi Santo Yusup Bandung yang telah memberikan izin penelitian dan perhatian sehingga penelitian ini bisa terlaksana di Lingkungan Santo Xaverius Siyono.
9.
Bapak Ag. Agus Sumartono, selaku Ketua Lingkungan Santo Xaverius Siyono dan segenap umat yang telah memberi dukungan dan semangat dalam mengisi instrumen penelitian skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................
iv
MOTTO ............................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ...........
vii
ABSTRAK .......................................................................................................
viii
ABSTRACT .......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xvii
DAFTAR GRAFIK ..........................................................................................
xx
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................
xxi
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang ...................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
6
C. Tujuan Penulisan ................................................................................
6
D. Manfaat Penulisan ..............................................................................
7
E. Metode Penulisan ...............................................................................
7
F. Sistematika Penulisan .........................................................................
8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ...........................................
10
A. Kajian Pustaka ....................................................................................
10
1. Perayaan Ekaristi ...........................................................................
10
a. Pengertian Sakramen ................................................................
10
b. Pengertian Ekaristi ...................................................................
12
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Makna Ekaristi sebagai perayaan .............................................
14
d. Dasar-dasar Perayaan Ekaristi .................................................
16
e. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi ...................................
20
f. Makna Sakramen Ekaristi ........................................................
21
g. Tata Perayaan Ekaristi ..............................................................
28
2. Keterlibatan Umat dalam Tugas Pelayanan Gereja (Diakonia) ....
30
a. Pengertian Keterlibatan ............................................................
30
b. Keterlibatan Umat Sebagai Anggota Gereja ............................
31
c. Pengertian Pelayanan (Diakonia) .............................................
32
d. Diakonia dalam Kitab Suci ......................................................
32
e. Arah Dasar Pelayanan ...............................................................
34
f. Bentuk-bentuk Pelayanan (Diakonia) ......................................
38
B. Penelitian yang Relevan .....................................................................
40
C. Kerangka Pikir ...................................................................................
40
D. Hipotesis .............................................................................................
43
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................
44
A. Jenis Penelitian ...................................................................................
44
B. Desain Penelitian ................................................................................
44
C. Tempat dan Waktu penelitian ............................................................
44
D. Populasi dan Sampel penelitian .........................................................
45
E. Teknik dan Instrumen pengumpulan Data .........................................
46
1. Variabel .........................................................................................
46
2. Definisi Konseptual .......................................................................
47
3. Definisi Operasiaonal ....................................................................
48
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................
49
5. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................
49
6. Kisi-kisi Instrumen ........................................................................
51
7. Pengembangan Instrumen .............................................................
55
a. Analisis Validitas Instrumen Penelitian ....................................
55
b. Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................
57
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Teknik Analisis Data ..........................................................................
60
1. Persyaratan Analisis ......................................................................
60
a. Uji Normalitas Data..................................................................
60
b. Uji Linearitas Regresi ...............................................................
60
c. Uji Homokedastisitas ...............................................................
61
d. Uji Homogenitas .......................................................................
61
2. Teknik Analisis ..............................................................................
62
a. Analisis Deskriptif ....................................................................
62
b. Uji Hipotesis .............................................................................
62
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................
64
A. Hasil Penelitian ..................................................................................
64
1. Uji Persyaratan Analisis ................................................................
64
a. Uji Normalitas ..........................................................................
65
b. Uji Linearitas ............................................................................
69
c. Uji Homokedastisitas ................................................................
69
d. Uji Homogenitas .......................................................................
71
2. Analisis Deskripsi ..........................................................................
72
3. Deskripsi Data ...............................................................................
74
a. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi ....................................
74
1) Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi .....................................
75
2) Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi ...........................
80
3) Makna Sakramen Ekaristi ....................................................
87
b. Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia) ................................
93
1) Arah Dasar Pelayanan ..........................................................
94
2) Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat .............
99
4. Uji Regresi .....................................................................................
106
a. Correlations .......................................................................
106
b. Variables entered/removedb ...............................................
107
c. Model summaryb ................................................................
108
d. ANOVAb ............................................................................
109
e. Coefficients ........................................................................
110
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................
112
C. Refleksi Kateketis ..............................................................................
123
D. Keterbatasan Penelitian ......................................................................
136
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
139
A. Kesimpulan ..................................................................................................
139
B. Saran ............................................................................................................
142
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
145
LAMPIRAN Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian
(1)
Lampiran 2: Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian
(2)
Lampiran 3: Instrumen Penelitian
(3)
Lampiran 4: Jawaban Instrumen Penelitian
(8)
Lampiran 5: Data Keseluruhan Instrumen
(18)
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi kognitif .....
50
Tabel 2.
Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi afektif .......
50
Tabel 3.
Kisi-kisi Instrumen ....................................................................
51
Tabel 4.
Hasil analisis validitas variabel X .............................................
56
Tabel 5.
Hasil analisis validitas variabel Y .............................................
57
Tabel 6.
Hasil analisis reliabilitas variabel X ..........................................
58
Tabel 7.
Hasil analisis reliabilitas variabel Y ..........................................
59
Tabel 8.
Hasil analisis reliabilitas variabel X dan Y ...............................
59
Tabel 9.
Tests of Normality ......................................................................
66
Tabel 10.
ANOVA .....................................................................................
69
Tabel 11.
Uji Homogenitas ........................................................................
71
Tabel 12.
Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) ..................................
72
Tabel 13.
Deskriptif Statistik skewness dan kurtosis .................................
73
Tabel 14.
Rangkuman Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi .......................................................................
74
Rangkuman Deskriptif Statistik Kehadiran Dalam Perayaan Ekaristi .......................................................................................
75
Tabel 16.
Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ..........................
76
Tabel 17.
Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ....................................................................................
77
Tabel 18.
Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif) .............................
78
Tabel 19.
Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ......................................................................................
79
Tabel 15.
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 20.
Rangkuman Deskriptif Statistik Peran dan Tugas Dalam Perayaan Ekaristi .......................................................................
80
Tabel 21.
Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ................
81
Tabel 22.
Analisis Deskriptif Peran dan Tugas Dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ....................................................................................
82
Tabel 23.
Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ...................
84
Tabel 24.
Analisis Deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ......................................................................................
85
Tabel 25.
Rangkuman Deskriptif Statistik Makna Sakramen Ekaristi ......
87
Tabel 26.
Makna Sakramen Ekaristi (kognitif) .........................................
88
Tabel 27.
Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (kognitif) ..........
89
Tabel 28.
Makna Sakramen Ekaristi (afektif) ............................................
90
Tabel 29.
Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (afektif) ............
91
Tabel 30.
Rangkuman Deskriptif Statistik Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) ...................................................................................
93
Tabel 31.
Rangkuman Deskriptif Statistik Arah Dasar Pelayanan ............
94
Tabel 32.
Arah Dasar Pelayanan (kognitif) ...............................................
95
Tabel 33.
Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan (kognitif) ................
95
Tabel 34.
Arah Dasar Pelayanan (afektif) .................................................
97
Tabel 35.
Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan (afektif) ..................
97
Tabel 36.
Rangkuman Deskriptif Statistik Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat ..............................................................
99
Tabel 37.
Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif) ...
100
Tabel 38.
Analisis Deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif) ................................................................
101
Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif) .....
103
Tabel 39.
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 40.
Analisis Deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif) ..................................................................
104
Tabel 41.
Correlations ...............................................................................
106
Tabel 42.
107
Tabel 43.
Variables entered/removed ....................................................... . Model summary b .......................................................................
Tabel 44.
ANOVAb ...................................................................................
109
Tabel 45.
Coefficientsb ..............................................................................
110
xix
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1.
Normal P-P Plot of Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi .....
67
Grafik 2.
Normal P-P Plot of Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) ..
68
Grafik 3.
Scatterplot dari keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) ............
70
Grafik 4.
Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (Kognitif) ...........................
77
Grafik 5.
Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ...............................
79
Grafik 6.
Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ..................
83
Grafik 7.
Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ....................
86
Grafik 8.
Makna Sakramen Ekaristi (kognitif) ...........................................
89
Grafik 9.
Makna Sakramen Ekaristi (afektif) .............................................
92
Grafik 10.
Arah Dasar Pelayanan (kognitif) .................................................
96
Grafik 11.
Arah Dasar Pelayanan (afektif) ...................................................
98
Grafik 12.
Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif) .....
102
Grafik 13.
Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif) .......
105
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan dalam Penelitian ANOVA
: Analisys of Variance
Dev
: Deviasi
df
: Digree of fredom
HO
: Hipotesis Nol
H1
: Hipotesis Alternatif
Sig
: Significant
SPSS
: Statistical Product and Service Solutions
Std.
: Standard
ZPRED
: Standardized Predicted Value
ZRESID
: Standardized Residual
B. Singkatan Teks Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia. Gal.
: Galatia
Kel.
: Keluaran
Kor.
: Korintus
Luk.
: Lukas xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mat.
: Matius
Mrk.
: Markus
Ptr.
: Petrus
Yoh.
: Yohanes
C. Singkatan Dokumen Gereja AA
: Apostolicam Actuosiatem, dekrit tentang Kerasulan Awam, Dokumen Konsili Vatikan II, 8 Desember 1965.
AG
: Ad Gentes, Kontitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Kegiatan Misioner Gereja, 18 November 1965.
CT
: Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.
EN
: Evangelii Nuntiandi, Anjuran Apostolik Paus Paulus VI tentang Pewartaan Injil di Dunia Modern, 8 Desember 1975.
GS
: Gaudium et Spes, Kontitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja di Dunia Dewasa ini, 8 Desember 1965.
LG
: Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.
SC
: Sacrosantum Concilium, Konsili Suci, Kontitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Liturgi kudus, 8 Desember 1965.
KHK
: Kitab Hukum Kanonik (Codex luris Canonici).
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Singkatan Lain APP
: Aksi Puasa Pembangunan
Art.
: Artikel
DKU
: Direktorium Kateketik Umum
dls.
: dan lain sebagainya
DSA
: Doa Syukur Agung
HAK
: Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan
Kan.
: Kanon
Km
: Kilo meter
KWI
: Konfrensi Waligereja Indonesia adalah Organisasi Gereja Katolik yang beranggotakan para Uskup di Indonesia
lih
: Lihat
NO
: Nomor
Pr
: Praja
PSE
: Pengembangan Sosial Ekonomi
PUMR
: Pedoman Umum Misale Romawi (Institutio Generalis Missalis Romawi)
PUK
: Panduan Umum Katekese
ST./St
: Santo/Santa
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, peneliti akan membahas latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan.
A. Latar Belakang Sebagai umat beragama ibadat merupakan tindakan pokok sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Orang beriman katolik memandang perayaan Ekaristi sebagai bentuk ibadat yang paling utama dan pokok. Perayaan Ekaristi sebagai sumber iman dan puncak seluruh hidup kristiani yang menunjuk bahwa Ekaristi tidak terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari umat. Dalam Gereja Paroki dan seluruh Gereja, Ekaristi merupakan salah satu sakramen Gereja. Seluruh sakramen Gereja berpusat pada sakramen Ekaristi. Ekaristi sebagai pelaksanaan diri Gereja di bidang Liturgi. Sebagai sakramen yang merupakan tanda dan sarana persatuan dengan Allah dan dengan sesama manusia. Ekaristi adalah Gereja dalam bentuk sakramen yang merupakan perayaan umat di mana menandakan kehadiran Tuhan dalam umat yang sungguh-sungguh dihayati dalam iman. Ekaristi menjadi bentuk ikatan dengan sesama dalam bentuk ibadat yang dasarnya berasal dari agama Yahudi, melalui Perjamuan Terahkir. Di dalam sakramen Ekaristi, Gereja merayakan dan mengenang misteri sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus dalam penyelamatan umat manusia. Perayaan Ekaristi inilah yang terus dirayakan Gereja sampai saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sudah sejak awal Gereja merayakan Ekaristi sebagai pusat dan puncak kehidupannya. Begitu pula sejak awal berdirinya, Gereja di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul melaksanakan Ekaristi sebagai sesuatu yang penting dan dilaksanakan dalam gereja untuk mendukung perkembangan iman umat. Melihat luasanya Wilayah Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul, paroki mempunyai 9 kapel dan 1 gereja Paroki yang tersebar di beberapa daerah untuk memenuhi kebutuhan Ekaristi umat. Paroki dengan totalitas memberikan pelayanan pada umat di wilayahnya dengan segala keterbatasanya mengingat wilayah yang luas dan jumlah kapel yang cukup banyak. Gereja Paroki juga berusaha memberikan kenyamanan pada umat dalam mengikuti Peryaan Ekaristi dengan fasilitas yang mendukung dan juga melaksanakan perayaan yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa sesuai dengan situasi umat yang ada di desa. Dengan totalitas pelayanan Gereja yang diberikan oleh Paroki, Gereja Paroki mengharapkan agar setiap umat di wilayahnya atau lingkungan untuk rajin mengikuti Perayaan Ekaristi di gereja seperti yang ada pada Konsili Vatikan II yang mementingkan partisipasi aktif umat dalam perayaan itu sendiri: “Orang beriman harus yakin bahwa penampilan Gereja terutama terletak dalam peran serta penuh dan aktif seluruh umat” (SC 41; 30 dan 48). Di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung selain menjadi umat pada Perayaan Ekaristi ada juga pembagian tugas dalam Perayaan Ekaristi yang melibatkan umat. Untuk meningkatkan keterlibatan umat ada pembagian tugas yang sudah terjadwal dalam Perayaan Ekaristi yang dibagi untuk setiap lingkungan baik tugas koor, parkir, dana kolekte, persembahan dls.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Lingkungan Xaverius Siyono terdiri dari 38 keluarga dengan jumlah total umat 107 orang yang terdiri dari dewasa dan anak-anak. Dari semua gereja dan kapel yang ada di wilayah Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, umat di lingkungan Xaverius Siyono biasanya mengikuti perayaan Ekarisiti di gereja Wilayah Santo Yusup Bogor yang berjarak ± 1 Km dan gereja Paroki Santo Yusup Bandung yang berjarak ± 4 Km mengingat kedua gereja inilah yang paling dekat. Karena jumlah gereja yang banyak dan jumlah romo paroki yang hanya 2 maka di gereja wilayah Santo Yusup Bogor setiap bulan hanya diadakan Perayaan Ekaristi pada Minggu petama dan Minggu ketiga selain hari raya. Sebagian Perayaan Ekarisiti dipusatkan di gereja Paroki Santo Yusup Bandung yaitu misa hari Sabtu sore, Minggu pagi, Jumat pertama, Jumat legi, dan misa pagi harian (hari Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu). Hidup orang beriman Katolik yang ekaristis tentu mengandaikan bahwa seseorang pernah dan mempunyai kebiasaan (habitus) untuk merayakan Ekaristi, entah setiap hari, setiap Minggu atau setiap jangka waktu tertentu. Sulit untuk menentukan dan memberi penilaian secara kasatmata apakah umat di Lingkungan Xaverius Siyono ini sudah aktif mengikuti perayaan Ekaristi atau belum. Hal ini dikarenakan umat bebas memilih untuk ikut Perayaan Ekaristi atau tidak, hadir di gereja wilayah atau di paroki, hadir pada Misa sore atau pagi, mengikuti Misa setiap hari atau tidak, rutin Misa setiap Minggu atau tidak, jumlah umat lingkungan yang mengikuti Ekaristi sulit untuk dihitung karena berbaur dengan umat yang lain sedangkan tidak ada absensi untuk perayaan Ekaristi seperti di sekolah. Dalam bertugas juga sulit untuk menentukan secara kesuluruhan umat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
lingkungan apakah sudah aktif atau belum karena tidak semua umat mendapatkan tugas dan terkadang tugas hanya dilaksanakan oleh pengurus lingkungan ataupun orang-orang yang sama di setiap tugas lingkungan. Partisipasi aktif disaat menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi juga sulit untuk dinilai apakah seseorang secara serius mengikuti rangkaian Perayaan Ekaristi baik itu saat doa bersama, doa pribadi, nyanyian bersama dan jawaban-jawaban doa, karena itu berkaitan dengan pribadi masing-masing umat. Hal keaktifan inilah yang harus diketahui untuk semakin mengembangkan iman umat ke depannya, terlebih perayaan Ekaristi merupakan suatu yang sakral dan suci bagi umat katolik. Iman tidak hanya diungkapkan dalam ibadat (liturgia) tetapi juga diwujutkan lewat perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai warga yang hidup di desa dan di tengah masyarakat umat Lingkungan Xaverius Siyono melihat bahwa pelayanan terhadap Gereja dan masyarakat menjadi sesuatu yang penting. Gotong royong dan kekerabatan menjadi tradisi yang mengakar pada pribadi orang desa. Yesus Kristus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani (Mrk. 10:45) inilah yang mendasari Gereja untuk melakukan pelayanan. Pelayanan Gereja ditujukan ke dalam, kepada sesama anggota jemaat dengan menjadi pengurus lingkungan, wilayah dan dewan paroki. Pelayanan Gereja juga terbuka ke luar, bagi masyarakat luas dengan mengutamakan mereka yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas. Gereja Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung juga menekankan pelayanan (diakonia) sebagai tugas Gereja. Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung membentuk bidang diakonia (pelayanan kemasyarakatan) terdiri dari Tim Kerja PSE, Tim Kerja Pendidikan, Tim Kerja Kesehatan, Tim Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pangruktiloyo, Tim Kerja Seni Budaya, Tim Kerja HAK (Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan), dan Tim Kerja APP. Keterlibatan umat dalam pelayanan baik di Gereja maupun dimasyarakat masih ada yang secara terpaksa ataupun sukarela, seperti pembentukan pengurus lingkungan masih tidak ada yang bersedia sehingga harus ditunjuk dan dipilih bersama, begitupun dalam pembentukan tim kerja yang lain. Apakah umat di lingkungan Xaverius Siyono sudah melibatkan diri dalam pelayanan terhadap sesama, tetangga, ataupun masyarakat di sekitar mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel di sekitarnya. Penulis sebagai warga lingkungan St. Xaverius Siyono mempunyai kesan kepada umat bahwa ada umat yang aktif mengikuti perayaan Ekaristi dan ada juga yang sebaliknya. Padahal Ekaristi merupakan pusat dan puncak kekuatan hidup umat Kristiani harus dihayati dan dimaknai bagi diri sendiri serta kita juga diutus untuk mewartakan melalui segala tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari. Keterlibatan umat dalam pelayanan (diakonia) menjadi hal yang penting dalam mewujutkan Kerajaan Allah di dunia ini seperti yang sudah Yesus ajarkan dan wariskan kepada kita semua. Namun pada kenyataannya bagaimana keterlibatan umat dalam pelayanan tersebut apakah sudah baik atau belum. Oleh sebab itu, pada skripsi ini penulis merasa tertarik untuk meneliti apakah keakktifan umat mengikuti perayaan Ekaristi berpengaruh terhadap keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia). Maka penulis menuliskan judul Skipsi yaitu: “PENGARUH
KEAKTIFAN
MENGIKUTI
PERAYAAN
EKARISTI
TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS SIYONO KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penulisan ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana keaktifan umat Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul dalam mengikuti perayaan Ekaristi? 2. Bagaimana keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul? 3. Seberapa besar pengaruh perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul?
C. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah: 1. Mengetahui keaktifan umat Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul dalam mengikuti Perayaan Ekaristi. 2. Mengetahui keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
D. Manfaat Penulisan Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Memberikan data tentang keaktifan umat dalam mengikuti perayaan Ekaristi dan keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) serta pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. 2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi serta keterlibatan umat demi mengembangkan iman dalam kehidupan menggereja. 3. Memberikan sumbangan kepada Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul dalam upaya meninggkatkan keterlibatan umat mengikuti perayaan Ekaristi dan keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia).
E. Metode Penulisan Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yang didukung dengan data kuantitatif. Data diperoleh dengan menyebarkan angket kepada umat di lingkungan Xaverius Siyono paroki Santo Yusup Bandung. Data yang dibutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dikumpulkan menggunakan angket berskala yang jawabanya bersifat tertutup. Selain itu penulis juga mengembangkan refleksi pribadi dengan bantuan bukubuku pendukung.
F. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang jelas, penulis menyampaikan pokokpokok sebagai berikut: BAB I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan,
metode penulisan dan sistematika
penulisan. BAB II berisi tinjauan teoritis dan hipotesis tentang perayaan Ekaristi dan Tugas pelayanan Gereja (diakonia) yang meliputi Perayaan Ekaristi: Sakramen Ekaristi dalam Gereja Katolik, Pengertian Sakramen, Pengertian Ekaristi, Ekaristi Sebagai Perayaan Gereja, Makna Ekaristi sebagai perayaan, Partisipasi Umat dalam Perayaan Ekaristi, Dasar Sakramen Ekaristi, Makna Sakramen Ekaristi, Tata perayaan Ekaristi. Keterlibatan Umat dalam Tugas Pelayanan (diakonia): Pengertian keterlibatan, Keterlibatan Umat Sebagai Anggota Gereja, Pengertian Diakonia, Diakonia dalam Alkitab, Arah Dasar Pelayanan, Bentuk-bentuk Diakonia. BAB III menjelaskan metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB IV menguraikan tentang hasil penelitian yang terdiri dari uji persyaratan analisis, deskripsi data hasil penelitian, uji hipotesis, pembahasan hasil penelitian, refleksi kateketik dan keterbatasan penelitian. BAB V merupakan bagian penutup yang berisikan, kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan sekaligus menjawab permasalahan dari judul yang telah dipilih oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka Kajian pustaka yang dipaparkan oleh penulis membahas teori berdasarkan variabel dari penulisan skripsi tentang pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Ada dua aspek yang diungkap yaitu Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yang masing-masing diduga memiliki korelasi satu terhadap yang lain. Maka pada bagian ini, akan diulas lebih dalam apa itu Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia), kemudian akan memahami apa yang dimaksud dengan Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) secara keseluruhan. 1. Perayaan Ekaristi a. Pengertian Sakramen Martasudjita, (2003: 61) dalam bukunya menjelaskan, kata "sakramen" dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Latin sacramentum yang menunjukkan tindakan penyucian atau pengkudusan yang pada abad ll dipakai untuk menerjemahkan kata Yunani, mysterion dalam Kitab Suci. Sacramentum bisa juga berarti “Sumpah” pengabdian diri prajurit dalam dunia militer. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sacramentum sendiri dipakai untuk menerjemahkan mysterion dalam Kitab Suci. Dalam Perjanjian Lama mysterion menggambarkan Allah sendiri yang mewahyukan diri baik dalam sejarah masa kini maupun masa yang akan datang (eskatologis) atau rencana penyelamatan-Nya dalam sejarah manusia. Perjanjian Baru memahami mysterion sebagai rencana keselamatan Allah yang terlaksana dalam Yesus Kristus, sebagaimana dikatakan dalam Kol. 2:2 “… sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus”. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) (1996: 400) mendefinisikan: "sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi yang menandai, menampakkan, dan melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau dengan lebih tepat Allah yang menyelamatkan”. Sakramen itu sungguh-sungguh nyata datang dari Allah yang menyelamatkan umat-Nya. Keselamatan yang datang melalui sakramen-sakramen bisa dirasakan dengan penghayatan dalam hidup sehari-hari. Dalam buku Kitab Hukum Kanonik (KHK, 1983: § 840) disampaikan “Sakramen merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan dan menguatkan iman”. Sakramen yang telah kita terima dalam Gereja memberikan kekuatan, menciptakan dan memperkokoh persatuan umat. Dengan begitu umat Kristiani yang menerima sakramen sungguh dipersatukan dalam Gereja dalam persekutuan Roh Kudus dan dipersatukan dengan Allah dalam kemuliaan-Nya. Menurut dokumen Gereja Kompendium Katekismus Gereja Katolik (2009: art. 224) yang menyatakan bahwa “sakramen merupakan tanda yang mendatangkan rahmat”. Sakramen-sakramen yang kita peroleh dari Gereja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sungguh
memberikan
rahmat
yang
dapat
dirasakan
yakni
kedamaian,
ketentraman, persaudaraan, kerukunan, kasih sesama, dan sebagainya. Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi yang menandai, menampakkan dan melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau dengan lebih tepat Allah yang menyelamatkan. Sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi dapat dilihat dalam Gereja. Sakramen menandakan, menampakkan dan melaksanakan perintah Tuhan sebelum wafat dan kebangkitan-Nya. Sakramen ini menunjukkan suatu kesatuan, ikatan cinta kasih yang sungguh dipenuhi oleh rahmat karunia Roh Kudus. Hal ini menjadi peristiwa konkret yang penulis lihat, terima dan ini sungguh memberikan rasa kedamaian, kebahagian, kesatuan, dan persaudaraan yang terjadi dalam hidup.
b. Pengertian Ekaristi Dalam buku Ekaristi: Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral (Martasudjita, 2005: 28) menjelaskan tentang arti Ekaristi yang berasal dari bahasa Yunani eucharistia atau puji syukur. Eucharistia merupakan kata benda yang berasal dari kata kerja bahasa Yunani eucharistein yang berarti memuji dan mengucap syukur. Eucharistein dalam Perjanjian Baru, terdapat dalam Mat. 26:27; Luk. 22:19.20 digunakan bersama-sama dengan kata eulogein Mat. 26:26: 1Kor. 10:16 yang berarti memuji-bersyukur. Pengertian ini digunakan untuk menerjemahkan kata dari bahasa Ibrani barekh yang artinya memuji dan memberkati. Barekh atau berakhah dalam tradisi liturgi Yahudi dipergunakan dalam konteks doa berkat perjamuan yang berisi pujian, syukur, dan permohonan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Doa berkat dalam tradisi Yahudi berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi yakni doa berkat atas roti dan piala. Dengan demikian Ekaristi dapat dimengerti sebagai doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi. Bapa Gereja Santo Ignatius dari Antiokia berpendapat Ekaristi itu membangun kesatuan Gereja. Bilamana orang menerima Ekaristi, maka akan disatukan dengan Yesus Kristus. Ekaristi bukanlah barang atau benda melainkan peristiwa dan sarana untuk identifikasi dengan Kristus. Santo Yustinus juga berpendapat Ekaristi adalah kurban rohani sebab Ekaristi itu adalah doa yang benar dan pujian syukur yang tepat. Ekaristi itu merupakan kenangan akan penderitaan Yesus, sekaligus akan penciptaan dan penebusan. Dalam kenangan tersebut, peristiwa inkarnasi juga dihadirkan. Santo Irenius juga berpendapat bahwa Ekaristi merupakan kurban pujian syukur. Dia berpendapat demikian karena dalam Ekaristi diungkapkan pujian-syukur atas pencipataan, tentu saja atas peristiwa penebusan Yesus Kristus (Martasudjita, 2005: 28). Ekaristi dari dokumen Gereja dalam Kompendium Katekismus Gereja Katolik (KWI, 2009: 99) menyebutkan Ekaristi sebagai kurban tubuh dan darah Tuhan Yesus sendiri yang ditetapkan-Nya untuk mengabadikan kurban salib selama perjalanan waktu sampai kembali-Nya dalam kemuliaan. Seluruh perjalanan hidup Yesus diabadikan di dalam Gereja. Gereja menjadi tempat yang dipercaya oleh-Nya untuk mengabadikan kenangan wafat dan kebangkitan-Nya. Hal ini menjadi tanda bahwa di dalam Ekaristi terlihat adanya kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan paskah, di mana rahmat dan jaminan kemuliaan yang akan datang dicurahkan kepada umat-Nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Ekaristi dalam Kitab Hukum Kanonik (1983: kan. 899 § l) merupakan tindakan Kristus sendiri dan Gereja: di dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam,
mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan
kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan diri-Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya. Berdasarkan pengertian di atas diketahui bahwa pengertian Ekaristi adalah sebagai doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan untuk membangun kesatuan Gereja dan dengan Yesus Kristus. Ekaristi itu merupakan kenangan akan penderitaan Yesus, sekaligus akan penciptaan, penebusan, peristiwa kemuliaan dan juga merupakan kurban pujian syukur. Ekaristi sebagai kurban tubuh dan darah Tuhan Yesus sendiri yang ditetapkan-Nya untuk mengabadikan kurban salib selama perjalanan waktu sampai kembali-Nya dalam kemuliaan. Melalui Ekaristi ada kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan paskah, di mana rahmat dan jaminan kemuliaan yang akan datang dicurahkan kepada umat-Nya. Ekaristi sebagai tindakan Kristus sendiri dan Gereja: di dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam,
mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan
kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan diri-Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya.
c. Makna Ekaristi sebagai perayaan Rob van Kessel (1997:35-36) menyebutkan bahwa liturgi sebagai perayaan
dan
kenangan
akan
misteri
kristus
yaitu
bagaimana
Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menyelamatkan manusia. Orang kristiani dalam pertemuan merayakan Perjamuan selalu mengadakan anamneses, yaitu kenangan akan hidup, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Kenangan yang membebaskan inilah yang menjadi fokus pada umat. Martasudjita (2005: 105) dalam bukunya menyebutkan bahwa Ekaristi merupakan perayaan. Perayaan dari bahasa Latin celebratio dari kata kerja celebrare yang banyak memiliki arti seperti: merayakan, mengunjungi, meramaikan, memuji, memasyurkan, dls, sehingga dasar dari perayaan selalu berunsur banyak, plural. Dalam pengertian teologis-liturgis ada tiga arti pokok dari kata perayaan Martasudjita (2005: 106-108) sebagai berikut: Segi kebersamaan. Perayaan merupakan kegiatan bersama, subjek perayaan Ekaristi adalah Kristus dan bersama seluruh Gereja. Konsili Vatikan ke II menegaskan “upacara-upacara liturgi bukanlah tindakan perorangan, melainkan perayaan Gereja sebagai sakramen kesatuan” (LG 26). Perayaan Ekaristi selalu bersifat resmi, umum, eklesial (artinya menghadirkan seluruh Gereja). Sehingga kapanpun dan dimanapun Ekaristi merupakan perayaan bersama dari Kristus dan seluruh Gereja-Nya. Segi partisipatif. Perayaan menunjuk makna keterlibatan atau partisipasi dari seluruh hadirin. Ekaristi menuntut partisipasi sadar dan aktif dari seluruh umat beriman (SC 14). Orang yang melakukan dengan sadar tahu dengan yang Ia perbuat, maka umat beriman perlu memahami seluruh makna perayaan Ekaristi, termasuk arti semua simbolnya. Kata aktif menunjuk keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya. Umat beriman diharapkan agar merayakan perayaan Ekaristi bukan sebagai penonton yang bisu, melainkan bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
memahami misteri yang dirayakan dengan baik dan ikut serta secara penuh, khidmat, dan aktif (SC 48). Keterlibatan tersebut dilakukan mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga sesudah perayaan, yakni dengan menghasilkan buah-buah perwujudan iman. Segi kontekstual. Perayaan dilaksanakan menurut situasi dan kondisi setempat di mana unsur kebutuhan, situasi, dan tantangan zaman, unsur-unsur budaya lokal ikut mempengaruhi sebuah perayaan. Ekaristi sebagai perayaan seluruh Gereja juga dirayakan menurut gaya dan model penghayatan setempat. Para Bapa Konsili Vatikan II sangat mendorong berbagai penyesuaian liturgi, termasuk dalam hal inkulturasi liturgi, tentu saja asalkan selaras dengan hakikat semangat liturgi yang asli dan sejati (SC 37). Sehingga perayaan Ekaristi mesti menjawab kebutuhan dan kerinduan aktual dan kontekstual dari umat beriman setempat.
d. Dasar-dasar Perayaan Ekaristi 1) Paskah Yahudi Sebagai Kenangan akan Pembebasan dari Mesir (Eksodus) Kenangan adalah peristiwa yang menentukan perjalanan hidup bersama terlebih bagi sebuah bangsa. Bagi bangsa Israel kenangan yang tak dapat dilupakan adalah peristiwa pembebasan dari Mesir. Peristiwa pembebasan dari Mesir yang tertulis dalam Kitab Keluaran menjadi sangat penting karena diikuti oleh penggambaran di padang Gurun dan pembentukan bangsa Israel sebagai umat Allah dalam ikatan perjanjian bangsa Israel dipilih menjadi umat Israel yang Kudus oleh Yahwe. (Prasetyantha, 2008: 19).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kenangan akan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dipandang sebagai awal dari pembentukan umat dan agama Israel yang kemudian dirayakan setiap tahun pada perayaan Paskah yang jatuh pada musim semi, yaitu pada tanggal 14 bulan Nisan (sekitar Bulan Maret April). Acara pokok dalam perayaan Paskah adalah pembersihan dan pembakaran semua ragi yang dilakukan pada pagi hari tanggal 14 bulan Nisan, dan penyembelihan binatang kurban yang dilakukan di Bait Allah. Dan setelahnya diadakan Perjamuan Paskah yang diadakan secara berkelompok (Prasetyantha, 2008: 22). Perayaan Ekaristi Gereja berakar pada tradisi perjamuan makan (Paskah) Yahudi. Adapun Inti pokok tradisi perjamuan makan Yahudi adalah doa sebelum perjamuan yang berisi doa syukur atas Roti, perjamuan makan, lalu doa sesudah perjamuan yang berisi doa syukur atas Piala sebagai bentuk “berkat perjamuan” (Martasudjita, 2003: 273). 2) Perkembangan Perayaan Paskah dan Roti Tak Beragi Perayaaan Paskah mempunyai akarnya pada tradisi para gembala, sedangkan perayaan Roti Tak Beragi pada mulanya berakar pada perayaan di lingkungan para petani. Bangsa Israel menyatukan kedua perayaan itu dan memberi makna teologis yang khas bangsa Israel. Hari raya Paskah dan Roti Tak beragi memiliki sejarah yang sangat panjang. Secara kronologis, umat Israel menempatkan titik awal terjadinya pada peristiwa Keluaran dari Mesir. Hari Raya Paskah dan Roti Tak Beragi bersama-sama diberi nama perayaan Paskah. (Prasetyantha, 2008: 22).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Perjamuan Paskah Yahudi di Zaman Yesus Perayaan Paskah tetap menjadi perayaan keagamaan Yahudi yang utama pada zaman Yesus. Paskah masih dilaksanakan pada tanggal 14 bulan Nisan. Pada pagi hari, umat mengumpulkan semua ragi, membawanya ke Bait Allah untuk dibakar bersama-sama oleh para imam. Dan pada sore hari dilaksanakan penyembelihan kambing dan domba yang dilakukan di Bait Allah, dan setelah matahari terbenam dimulailah perjamuan Paskah yang dilaksanakan di dalam keluarga atau di dalam kelompok, dengan cara mengelilingi meja Paskah dengan jumlah paling sedikit sepuluh orang. Namun jika di dalam satu keluarga tidak memenuhi jumlah minimal tersebut, mereka dapat mengundang keluarga lain untuk bergabung. Adapun tujuannya yaitu agar anak domba Paskah dapat disantap sampai habis, tanpa sisa. Sesuai dengan peraturan seluruh daging kurban harus habis, dimakan dan tulang-tulangnya dibakar. Adapun peserta perjamuan biasanya memakai pakaian putih, menyantap makanan dengan setengah berbaring mengitari meja perjamuan yang berurkuran rendah yang dipimpin oleh kepala keluarga (Prasetyantha, 2008: 25). Di dalam Perjanjian Lama peraturan tentang perjamuan Paskah ini dapat kita temukan pada Kel. 12: 1-13: 6. Macam-macam makanan yang disantap di dalam perjamuan Paskah mempunyai maknanya masing-masing. Semuanya dikaitkan dengan peristiwa keluaran dari Mesir (eksodus). Anak domba Paskah dipakai sebagai kenangan akan belas kasih Allah yang telah “melewati” rumah rumah nenek moyang Israel di tanah Mesir dan tidak membinasakan anak-anak sulung mereka (Kel. 12:27). Adapun beberapa lambang yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Paskah yang dapat dilihat antara lain: sayur pahit melambangkan kondisi perbudakan yang membawa kepahitan hidup bangsa Israel karena bangsa Mesir (Kel. 1:14) sedangkan Roti tak Beragi melambangkan penderitaan di masa lalu dan dikaitkan dengan situasi yang tergesa gesa ketika bangsa Israel hendak meninggalkan Mesir setiap perlambangan mengalami perubahan sesuai dengan zamannya yang semakin rohani (Prasetyantha, 2008: 28). 4) Perjamuan Malam Terakhir Yesus Dalam buku Ekaristi dalam Hidup Kita (Prasetyantha, 2008: 29), mengatakan perjamuan Tuhan sudah menjadi salah satu faktor utama yang meneguhkan ikatan persaudaraan antar anggota jemaat dan antar komunitas Gerejani, sejak berkembangnya jemaat kristiani. Perjamuan Tuhan menjadi sarana utama untuk menyatukan umat dengan Kristus Sang Penebus. Perjamuan malam terakhir Yesus dengan para Rasul dikisahkan dalam Injil Sinoptik. Kisah tentang perjamuan malam terakhir dimulai dengan pertanyaan para rasul kepada Yesus mengenai tempat untuk mengadakan perjamuan Paskah bagi mereka. Dari jawaban Yesus dapat kita duga bahwa tampaknya Dia sudah merencanakan hal itu dan sudah menghubungi salah seorang yang bersedia menyediakan tempat bagi mereka di dalam kota (Mat. 26: 18). Injil sipnotik Matius, Markus, Lukas dan Yohanes sepakat menganggap perjamuan malam terakhir Yesus sebagai perjamuan Paskah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
e. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Martasudjita (2005:108) dalam bukunya menjelaskan bagian-bagian manakah yang dapat menjadi perhatian utama partisipasi aktif umat dalam Perayaan Ekaristi yaitu sebagai berikut: Partisipasi umat beriman diharapkan secara sadar dan aktif dalam seluruh Perayaan Ekaristi, mulai dari persiapan, saat pelaksanaan, dan juga saat pengamalan misteri iman itu dalam kehidupan sehari-hari (SC 14 dan 48). Melalui kehadiran dan keikutsertaannya dalam seluruh bagian Perayaan Ekaristi, umat beriman berpartisipasi aktif. Umat dianjurkan ikut merayakan Ekaristi sejak awal hingga akhir karena Perayaan Ekaristi karena merupakan satu kesatuan tindakan ibadat (SC 56). Partisipasi sadar dan aktif itu dituntut oleh hakikat liturgi sendiri yang merupakan perayaan iman dari umat beriman sebagai “bangsa terpilih, imamat rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri” (1 Ptr. 2: 9). Dalam liturgi partisipasi sadar dan aktif umat beriman dilaksanakan menurut “tingkatan, tugas, serta keikutsertaan mereka” (SC 26). Artinya, dalam menjalankan partisipasi tersebut, masing-masing umat beriman “menjalankan dan melakukan seutuhnya,
apa yang menjadi perannya menurut hakikat
perayaan serta kaidah-kaidah liturgi” (SC 28). Dengan kata lain, partisipasi sadar dan aktif seluruh umat beriman harus dilaksanakan sesuai dengan peran dan tugas masing-masing. Pembagian peran dan tugas dalam kehidupan bersama atau suatu perayaan merupakan sesuatu yang wajar dan biasa. Yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
paling penting ialah koordinasi dan pengetahuan keterampilan masing-masing menurut tugasnya. Umat beriman juga ada yang dipilih sebagai petugas-petugas liturgi yang ambil bagian dalam pelayanan liturgi bagi seluruh umat beriman. Mereka itu antara lain lektor, akolit, pelayan komuni tak lazim, pemazmur, paduan suara atau kor, petugas musik, koster, komentator, kolektan, penyambut jemaat, seremoniarius, dan sebagainya (lih. PUMR 98-107). Sedangkan kesempatan partisipasi aktif umat yang tidak terlibat dalam petugas liturgi ialah aklamasi dan jawaban-jawaban umat terhadap salam dan doa-doa imam (PUMR 35), Pernyataan Tobat, Syahadat, Doa Umat, Doa Bapa Kami (PUMR 36). Umat selurus sebaiknya juga ikut terlibat dalam pengucapan atau menyanyikan: nyanyian Kemuliaan,
refren Mazmur Tanggapan, Bait
Pengantar Injil (dengan atau tanpa alleluia), nyanyian persiapan persembahan, Kudus, aklamasi anamnesis, nyanyian pemecahan Hosti (Agnus Dei), madah pujian sesudah komuni, dan nyanyian penutup (PUMR 37). f. Makna Sakramen Ekaristi 1) Ekaristi sebagai Ungkapan Cinta Kasih Yesus yang Sehabis-habisnya Kematian Yesus di kayu salib mengungkapkan cinta kasih-Nya kepada para murid serta seluruh umat manusia demi persatuan dengan Allah. Ia mengorbankan diri di kayu salih demi memenuhi karya keselamatan dari Allah bagi umat-Nya. Ia memiliki jiwa pengorbanan yang sungguh luar biasa dan memiliki kasih yang sungguh total terhadap sahabat-sahabat-Nya. Hal ini dapat dilihat dalam Yoh. 15:13 yang berbunyi “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Yesus memberikan teladan bagaimana memberikan kasih terhadap sesama. Yesus mengajarkan nilai cinta kasih yang sungguh-sungguh menyentuh hati bagi sahabat-sahabat-Nya tiada kasih yang sempurna selain kasih yang rela memberikan nyawa-Nya untuk orang yang dikasihi-Nya. Yesus memberikan anugerah cinta kasih yang tanpa batas kepada para murid serta umat-Nya. Yesus telah memberikan kemenangan sejati dan keselamatan bagi semua orang, oleh sebab itu untuk mengenang anugerah-Nya, Gereja mengabadikan dan mengenang-Nya dalam Ekaristi Suci. Ekaristi menjadi suatu kenangan akan anugerah cinta kasih yang mendalam dan memiliki kekuatan untuk hidup rohani yang bersumber dari Allah. Ekaristi disebut Sakramen cinta kasih, lambing kesatuan baik dengan Allah maupun dengan warga Gereja sendiri (Martasudjita, 2005: 295-296). Yesus selama hidup menumpahkan cinta kasih-Nya yang tanpa batas atau sehabis-habisnya kepada para murid-Nya. Hal ini tersirat dalam Yoh. 13:1 yang berbunyi "sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti la senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang la mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Ia memberikan pelayanan dengan kasih yang sungguh luar biasa. Ia mengasihi murid-murid-Nya tanpa batas dan menyayangi mereka sampai akhir hayat. Yesus memberikan kasih-Nya secara total kepada mereka sampai pada kesudahan dan la rela memberikan nyawa-Nya demi keselamatan para murid serta seluruh umat beriman. Ekaristi jauh melampaui batas-batas orang-orang yang hadir, tetapi dengan seluruh Gereja dan bahkan seluruh umat manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dalam perayaan Ekaristi, hidup Allah melalui Kristus dibagikan lewat misteri roti yang dipecah dan dibagikan dalam arti harus menderita dan membagikan hidupnya. Namun dalam perayaan Ekaristi pula, umat beriman saling berbagi dalam patisipasi seluruh umat Gereja dan khususnya umat yang hadir dengan imam dan petugasnya. Setelah Misa kita diutus untuk berbagi yang kita alami selama perayaan Ekaristi tadi. Kita yang memperoleh hidup Allah secara cuma-cuma, kini kita harus mau membagikan rahmat hidup Allah kepada sesama kita, baik keluarga maupun masyarakat kita. Berbagi bagi Gereja dan masyarakat, berbagi pula terhadap mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir. Berbagai bentuk pengorbanan kita persis perutusan dari Ekaristi. Kita yang menerima hidup Tuhan yang dibagikan, kita juga diundang untuk berani berbagi kepada sesama, entah apapun bentuknya itulah wujut pelayanan kita kepada Allah dan sesama (Martasudjita, 2012: 124). 2) Ekaristi sebagai Perjamuan yang Mempersatukan Umat dengan Allah, Umat dengan Umat Pada zaman dahulu perjamuan adalah pengalaman kebersamaan yang paling mendalam dengan para peserta perjamuan dan sekaligus dengan Allah (Grun, 1998: 29). Perjamuan ini menunjukkan bahwa Allah mengundang dan mengajak para murid serta umat untuk berkumpul bersama dengan-Nya menjadi satu kesatuan keluarga besar. Perjamuan ini membuat umat merasakan kerinduan untuk berkumpul bersama. Semua ini menjadi tanda bahwa Allah solider atau peduli dengan umat, dan umat peduli dengan sesama dalam suatu kebersamaan. Tuhan Yesus sendiri Bersabda “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Mat. 18: 20).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Konsili Vatikan II mengajarkan Ekaristi sebagai perjamuan Paskah (SC 7). Hal ini dimengerti dalam keseluruhan perayaan Ekaristi sehingga Ekaristi menjadi tempat untuk mengenang seluruh karya keselamatan Yesus Kristus yang berakhir dengan wafat dan kebangkitan-Nya (Martasudjita, 2005: 297-298). Umat dalam mengikuti perayaan Ekaristi diajak untuk bersatu dengan Allah melalui terang Roh Kudus (koinonia). Koinonia merupakan bentuk keterlibatan umat untuk bersatu dengan Allah melalui Ekaristi dan membentuk suatu persaudaraan antar umat beriman dengan terang Roh Kudus. Dalam LG 7 dinyatakan “Dalam pemecahan Ekaristi kita secara nyata ikut serta dalam tubuh Tuhan; maka, kita diangkat untuk bersatu dengan Dia dan bersatu antara kita”. Hal ini menjadi tempat dihimpunnya persatuan antara umat dengan Allah, umat dengan umat yang membentuk suatu Gereja. Allah selalu hadir di tengah hidup umat dalam setiap perkumpulan yang melibatkan kehadiran-Nya (Martasudjita, 2005: 358). 3) Ekaristi sebagai Permohonan Seruan datang-Nya Karunia Roh Kudus (Epiklese) Martasudjita (2005: 357-358) di dalam bunya menjelaskan Epiklese merupakan bagian pokok dalam Doa Syukur Agung (DSA). Hal ini merupakan faktor utama terjadinya karya keselamatan Allah yang terlaksana dalam diri Yesus Kristus. Keselamatan yang datang tidaklah datang dengan begitu saja tetapi ada yang membawa atau mengkaruniakannya yaitu Roh Kudus. Roh Kuduslah yang membuat keselamatan itu dapat sampai pada semua orang beriman. Pada waktu Ekaristi imam dan umat berdoa bersama memohon kepada Allah supaya mengkuduskan persembahan yang berupa roti dan anggur melalui Roh-Nya agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Di sinilah karunia Roh Kudus sungguh bekerja dan memberikan hidup bagi umat-Nya yang telah dikasihi oleh Allah. Tanpa kehadiran Roh Kudus keselamatan yang telah dipercayakan di dalam Gereja tidak terjadi dan rencana keselamatan Allah hanya terlihat abstrak tanpa ada perwujudan yang nyata. Berkat karya Roh Kudus rencana Keselamatan Allah sungguh-sungguh terjadi dalam diri Kristus dan di dalam Gereja. Dalam Epiklese terkandung doa permohonan untuk Roh Kudus supaya turun untuk mengkuduskan roti dan anggur sebagai Tubuh dan Darah Kristus dan mengkuduskan umat Allah yang sungguh beriman. Berkat Roh Kuduslah umat Allah yang beriman memperoleh kesatuan diri dengan Allah melalui Tubuh dan Darah Kristus. Dengan demikian umat yang telah dikuduskan melalui karya Roh Kudus memperoleh hubungan yang mesra dengan Allah dan umat menjadi buah karya Roh Kudus yang telah disucikan atas segala perbuatan yang baik (Martasudjita. 2005: 358). 4) Ekaristi Memampukan Kita Untuk Tinggal Dalam Kristus Yesus di dalam injil Yohanes 1:39 bersabda: “Marilah dan kamu akan melihatnya. Mereka pun datang dan melihat di mana la tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama sama dengan Dia". Yesus mengundang para murid untuk tinggal bersama Dia. Yesus mengundang mereka untuk masuk dan bersatu dalam persekutuan dengan-Nya. Hal ini bertujuan agar para murid mengalami, merasakan, menghidupi dan mengalami sendiri misteri pribadi dan hidup Kristus. Maka dengan demikian para Murid memiliki suatu pengalaman pribadi tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
bersama Kristus dan pengalaman itu menjadi suatu misi dalam perutusan dalam mewartakan kabar gembira keseluruh dunia (Martasudjita, 2012: 21). Pengalaman pribadi para murid masuk dan tinggal bersama Kristus menjadi tujuan utama dari seluruh hidup umat beriman. Pengalaman pribadi ini menjadi salah satu wujud kesaksian untuk bersatu dengan Tuhan yang menjadi ujung tombak dalam bersaksi bagi orang lain. Hal ini nampak di dalam 1 Yoh. 1: 1-3, Perikop ini mengungkapkan pengalaman tinggal dalam Kristus yang terlihat dalam pernyataan berikut: apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hal ini menunjukkan suatu kesatuan dan pengalaman iman yang luar biasa. Pengalaman tinggal bersama-Nya membuat kita sadar bahwa hidup bersama-Nya membawa suatu anugerah yang terindah, kedamain cinta kasih, dalam seluruh hidup Kristus. Pengalaman inilah yang harus kita bawa bagi orang lain dalam hidup bersama di tengah-tengah dunia (Martasudjita, 2012: 22). Peristiwa tinggal bersama Kristus terwujud di dalam Ekaristi. Di dalam Ekaristi Yesus menjadi roti hidup yang diserahkan bagi umat-Nya. Roti hidup ini memberikan kehidupan bagi umat dimanapun berada. Melalui Ekaristi umat diajak untuk masuk dan bersatu di dalalm misteri Ekaristi, yakni mengenangkan misteri wafat dan kebangkitan-Nya. Peristiwa tinggal bersama Kristus terwujud dalam penyambutan Komuni Suci. Kita merayakan Ekaristi, menyambut tubuh dan darah-Nya dalam Komuni Suci menjadi tanda bahwa kita “tinggal di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita” (Martasudjita, 2012: 23).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5) Ekaristi sebagai Sumber untuk Memperoleh Kekuatan Hidup Umat dalam Menghadapi Persoalan Hidup Ekaristi merupakan sumber kekuatan orang Kristiani. Dengan Ekaristi umat Kristiani memperoleh kekuatan untuk menghadapi masalah hidup seharihari (Martasudjita, 2012: 57). Dalam kehidupan sehari-hari umat akan dihadapkan dengan permasalahan hidup yang kompleks. Dengan begitu umat tentunya ingin mencari jalan keluar dari permasalahan dan ingin memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Untuk itulah umat Kristiani selalu merayakan Ekaristi untuk menimba kekuatan dari Allah dalam menghadapi segala rintangan yang ada. Selain itu juga umat dapat memperoleh kekuatan untuk dapat mewartakan kabar gembira dari Allah kepada seluruh bangsa. 6) Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja Martasudjita (2003; 297) mengatakan bahwa, Ekaristi tidak hanya pusat seluruh liturgi Gereja, tetapi juga menjadi sumber dan puncak kehidupan Gereja. Dalam hal ini LG art. 11 (Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili vatikan II tentang Gereja) mengatakan demikian: “Dengan ikut serta dalam kurban Ekaristi, sumber dan puncak seluruh hidup kristiani, mereka mempersembahkan Anak Domba Ilahi dan diri sendiri bersama dengan-Nya kepada Allah: demikianlah semua menjalankan peranannya sendiri dalam perayaan liturgis. Baik dalam persembahan maupun dalam komuni suci, bukan dengan campur baur, melainkan masing-masing dengan caranya sendiri. Kemudian, sesudah memperoleh kekuatan dari tubuh Kristus dalam perjamuan Suci, mereka secara konkret menampilkan kesatuan Umat Allah, yang oleh sakramen mahaluhur itu dilambangkan dengan tepat dan diwujudkan secara mengagumkan”. Ekaristi
sebagai
sumber
dan
puncak
seluruh
hidup
Kristiani
menunjukkan sebuah pemahaman dari Konsili Vatikan II, yang tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
memisahkan
Ekaristi
dengan
Kehidupan
sehari-hari.
Hidup
sehari-hari
memperoleh kekuataan dan dasarnya dari Ekaristi sebagai sumber. Selain itu Ekaristi juga menjadi puncak dari seluruh kegiatan umat Kristiani. Artinya, semua bidang kehidupan yang dijalani umat Kristiani tertuju dan mengarah kepada Ekaristi sebagai puncaknya.
g. Tata perayaan Ekaristi Perayaan Ekaristi terdiri atas dua bagian pokok, yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi, dan kedua bagian pokok itu diapit oleh Ritus Pembuka sebagai bagian yang mempersiapkan dan Ritus Penutup sebagai bagian yang menutup. Keempat bagian tersebut berhubungan begitu erat sehingga seluruhnya menjadi satu tindakan ibadat (SC 56). Martasudjita (2005: 118) menjelaskan,Ritus pembuka memiliki tujuaan untuk mempersatukan dan mempersiapkan umat agar mereka dapat mendengarkan Sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus pembuka dapat dihilangkan atau dilaksanakan secara khusus apabila Misa didahului perayaan lain, asalkan sesuai dengan kaidah buku liturgi (PUMR 45). Bagian-bagian dalam Ritus pembuka biasanya ada perarakan masuk, penghormatan altar dan pendupaan, tanda salib, salam, pengantar, tobat, Kyrie (Tuhan Kasihanilah), Gloria (Kemuliaan), dan doa pembuka. Liturgi Sabda bersama Liturgi Ekaristi merupakan dua bagian pokok dari Perayaan Ekaristi. Liturgi Sabda ada dua struktur, yakni Pewartaan Sabda Allah dan Tanggapan umat atas Sabda Allah. Terdapat dialog perjumpaan antara Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang bersabda dan umat yang mengggapi Sabda Allah. Pewartaan Sabda Allah dilaksanakan dalam pembacaan Kitab Suci dan Homili yang memperdalam sabda Allah itu. Tanggapan umat atas Sabda Allah itu terungkap melalui Mazmur Tanggapan dan Bait Pengantar Injil, serta Syahadat dan Doa Umat yang memperdalam tanggapan umat tersebut (Martasudjita, 2005: 133). Liturgi Ekaristi menjadi pusat seluruh perayaan Ekaristi, di dalamnya terdapat kekhasan dan keagungan, tanpa ini suatu perayaan tidak bisa disebut Perayaan Ekaristi. Doa Syukur Agung menjadi pusat dan puncak seluruh Perayaan Ekaristi (PUMR 30 dan 78). Struktur liturgi Ekaristi berakar dan berpangkal tolak dari perayaan perjamuan malam terakhir Yesus bersama para murid. Gereja melaksanakan menurut perintah Tuhan “Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku” (Luk 22: 19). Yang dikenang Gereja adalah misteri karya penyelamatan Allah yang terlaksana melalui wafat dan kebangkitan Kristus. Liturgi Ekaristi dibagi menjadi tiga hal pokok yaitu persiapan persembahan, Doa Syukur Agung dan pemecahan roti serta komuni (Martasudjita, 2005: 143). Bagian terakhir dari Perayaan Ekaristi adalah Ritus Penutup yang berguna untuk menutup dan mengantar umat beriman untuk kembali ke perjuangan hidup sehari-hari dan menjalankan perutusanya di dunia. Inti pokok Ritus Penutup ini adalah Berkat dan Pengutusan sebelumnya bisa disampaikan pengumuman serta ada perarakan keluar. Berkat mengungkapkan bahwa Tuhan sungguh hadir dan menyertai umat-Nya, dengan menerima berkat kita dianugrahi kesatuan hidup dengan persekutuan Allah Tritunggal. Berkat memungkinkan kita untuk melaksanankan
tugas
perutusan.
Pengutusan
mengharapkan
kita
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
melaksanakan atau menghadirkan apa yang telah kita rayakan dalam Misa Kudus di dunia. Dalam teks TPE 2005 pengutusan diawali dengan pernyataan “Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai”, dan umat menjawab: “Syukur kepada Allah”. Kemudian disampaikan pengutusan itu: “Marilah pergi! Kita diutus”, dan umat menjawab “Amin” (Martasudjita, 2005: 212).
2. Keterlibatan Umat dalam Tugas Pelayanan Gereja (Diakonia) a. Pengertian keterlibatan Menurut Dua Gete (1975: 9) keterlibatan adalah suatu sikap manusia untuk mencurahkan tenaganya serta perhatiannya sepenuh-penuhnya, dengan jiwa raga, kepada suatu pekerjaan atau usaha. Keterlibatan mengandung unsur kehendak, akal budi dan perasaan. Jika ketiganya selaras dan maksimal akan terwujut keterlibatan yang maksimal. Pengertian Keterlibatan menurut Kompedium Katekisimus Gereja Katolik (art. 1913) diartikan sebuah pengabdian yang sukarela dan luhur dari pribadipribadi dalam peranannya semua orang harus turut serta dalam peningkatan kesejahteraan umum. Keterlibatan dilaksanakan secara sukarela oleh setiap pribadi, keinginan yang timbul dari dalam dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara sukarela karena keinginan dari dalam diri untuk memberikan tenaga, pikiran dan kemampuan pada suatu pekerjaan atau usaha selaras dengan kehendak, akal budi dan perasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Keterlibatan Umat Sebagai Anggota Gereja Prasetya (2003: 40) menjelaskan bahwa dalam kehidupannya sebagai umat berima Katolik, berdasarkan sakramen Baptis dan Krisma serta aneka karunia yang diterimanya dari Allah, kaum awam diharapkan mau mengambil bagian dalam tugas perutusan Yesus Kristus sebagai imam, nabi, dan raja, dikatakan juga dalam Konsili Vatikan II “Kaum beriman kristiani, yang berkat Baptis telah menjadi anggota Tubuh Kristus, terhimpun menjadi Umat Allah, dengan cara mereka sendiri ikut mengemban tugas imamat, kenabian dan rajawi Kristus” (LG 31). Keterlibatan kaum awam ke dalam Gereja ini dimaksudkan agar Gereja Katolik hidup dan berkembang, serta menghasilkan buah yang berkelimpahan bagi seluruh umat beriman Katolik. Berperan serta dalam tugas Kristus sebagai Imam, Nabi dan Raja, kaum awam berperan aktif dalam kehidupan dan kegiatan Gereja. Keterlibatan kaum awam dalam upaya untuk mengembangkan Gereja Katolik tampak secara nyata dalam kegiatan liturgi, kegiatan pewartaan, dan kegiatan penggembalaan anggota Gereja. Keterlibatan kaum awam dalam tugastugas ini hendaknya dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab, secara maksimal dan optimal, disertai usahanya untuk memupuk aneka keutamaan hidup "Oleh karena itu janganlah mereka berhenti memupuk dengan tekun sifat-sifat dan keutamaan-keutamaan sesuai dengan keadaan-keadaan itu yang telah mereka terima, dan mengamalkan karunia-karunia yang telah mereka terima dari Roh Kudus" (AA 4). Kaum awam dan Hierarki diharapkan dapat saling bekerjasama dengan semangat kemitraan (Prasetya 2003: 42-43).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Pengertian pelayanan (Diakonia) Anne Hommes, MSW dalam buku yang berjudul Spiritualitas dan Pelayanan (2012: 1) mengartikan pelayanan sebagai "perbuatan yang baik". Kaum Kristen dapat mengabdi kepada Kerajaan Allah sebagaimana orang-orang Indonesia dapat mengabdi kepada tanah airnya. Di samping arti pengabdian ada makna yang lain, yaitu bantuan yang diberikan untuk orang lain. Hardawiryana (1977: 11) menyebutkan bahwa pelayanan ialah bentuk pengabdian tertentu yang diterima atau diakui dalam lingkup jemaah tertentu. Bentuk pelayanan bersifat resmi dan banyak umat menjalankan pengabdian tanpa diakui secara explisit dan formal. Ardisubagyo (1987: 30) menjelaskan bahwa kata diakonia biasanya diartikan sebagai pelayanan. Pelayanan Gereja didasari oleh Yesus sendiri, Sang Kepala Gereja “Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani (Mrk. 10: 45). d. Diakonia dalam Kitab Suci 1) Kepekaan dan Tanggung Jawab Sosial dalam Perjanjian Lama Kepedulian dan sikap Allah terhadap ketidakadilan sosial terlihat dalam Keluaran 2:23-25, 3:7-10. Dalam bacaan itu kita dapat melihat, Ia memperhatikan sungguh-sungguh kesengsaraan umat-Nya, Ia mendengarkan seruan mereka, Ia mengetahui penderitaan mereka, la turun untuk melepaskan umat-Nya dan la mengutus Musa untuk menjalankan misi-Nya. Membebaskan bangsa Israel dari perbudakan (Widyatmadja, 2009: 45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Setelah raja Salomo, kehadiran Allah dipusatkan dalam bentuk-bentuk upacara makin megah dan mewah. Raja dan Maju imam-imam lebih disibukkan dengan upacara keagamaan ketimbang perbaikan sosial ekonomi. Ketidakadilan semakin terasa, bentuk korban penebusan makin mendapatkan perhatian. Dalam prakteknya, upacara keagamaan (ritual) memberikan kepuasan rohani bagi gema orang-orang kaya dan yang berkuasa. Upacara keagamaan menjadi beban bagi orang-orang miskin, karena membutuhkan biaya banyak. Para nabi dalam Perjanjian Lama hidup dan berperan dalam situasi ini. Para nabi adalah orangorang yang selalu mempunyai pergumulan Solidaritas dengan rakyat kecil. Nabi Amos, Yesaya, Mikha, dan sebagainya adalah nabi-nabi yang banyak mencela upacara agama yang digunakan untuk menutupi berbagai kejahatan. Hampir tidak ada nabi-nabi yang berasal dari kalangan Bait Allah yang membela rakyat kecil dan mengkritik ketidakadilan dan upacara agama yang munafik. Hal inilah yang menyebabkan nabi-nabi yang membela rakyat kecil itu dimusuhi oleh penguasa dan tokoh-tokoh agama (Widyatmadja, 2009: 46). 2) Kepekaan dan Tanggung Jawab Sosial dalam Perjanjian Baru Perjanjian Baru, khususnya mengenai pelayanan dan khotbah. Yesus, tidak mengabaikan kepekaan sosial. Yesus Kristus menampakkan solidaritas Allah kepada orang-orang miskin-papa. Yesus telah dilahirkan sebagai anak tukang kayu. Ia berasal dari Nazaret, suatu tempat yang dimustahilkan untuk mengeluarkan seorang nabi. Allah datang di dunia karena kasih-Nya kepada umatNya. Inilah wujud solidaritas kepada manusia yang dinampakkan dari karya dan kotbah Yesus di Betlehem hingga di kayu salib (Widyatmadja, 2009: 47).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kedatangan Yesus ke dunia ini digambarkan Injil Lukas sebagai kabar gembira bagi orang-orang miskin (Luk. 4: 18-19). Injil yang ditulis Lukas berisi tentang berita gembira untuk orang-orang miskin dan teguran atau panggilan kepada orang-orang kaya untuk bertobat. Jadi Injil merupakan kabar kesukaan bagi orang-orang miskin, tetapi bukan kabar gembira bagi orang-orang kaya yang lupa akan tanggung jawab sosialnya kepada sesama. Cerita tentang mujizat lima roti dan dua ekor ikan memberikan atau pelajaran kepada kita bahwa Yesus memperhatikan kebutuhan dan penderitaan jasmani manusia. Ini tidaklah dimaksudkan agar orang-orang datang kepada Yesus untuk mencari roti, tetapi mujizat itu dimaksudkan untuk memberikan pelajaran seperlunya kepada muridmurid Yesus agar mereka bersedia memberi "roti" kepada sesama manusia dalam segala kekurangnya. Allah selalu menampakan diri dalam pembelaan kepada orang miskin, banyak cerita Yesus Kristus yang membela orang miskin (Widyatmadja, 2009: 48). e.
Arah dasar pelayanan
1) Sikap dasar melayani, bukan dilayani Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) (1996: 447) menjelaskan bahwa Yesus mengajari kita untuk saling melayani. Yesus bersabda: "Kamu tahu bahwa pemerintah-pemerintah para bangsa memerintah rakyat mereka dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka, dan ingin disebut pelindung. Tidaklah demikian diantara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Aku ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
tengah-tengah kamu sebagai pelayan" (Mat. 20:26-28). Adanya kelas-kelas dan tingkat tingkat itu, biasa dalam masyarakat. Tetapi, Yesus mengajarkan kita sikap untuk saling melayani. Yesus tidak pernah menganggap orang lain lebih rendah daripada diri-Nya. Ia mengetahui bahwa sebetulnya Ia tidak sama dengan yang lain. Ia berkata “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi, jikalau Aku membasuh kaki mu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki” (Yoh. 13:13-14). “Karena Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani” (Mrk. 10). Itulah sikap yang diharapkan Yesus dari murid-murid-Nya. Janganlah kamu disebut rabi (guru) sebab hanya satu gurumu, kamu semua adalah saudara” (Mat. 23:8). Semua adalah saudara, dan harus saling membantu dalam mencari jalan dan arah hidup. Paulus berkata, “Tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus” (Gal. 3:28). Kristus telah menghapus perbedaan suku dan ras, perbedaan tingkat sosial atau kelas, dan juga pria dan wanita sama di hadapan Tuhan. Membedakan orang dan golongan tidak cocok dengan semanga Yesus. Iman (dapat) mempengaruhi pandangan orang, karena memberi pandangan baru terhadap keluhuran pribadi manusia, terhadap kesamaan dan persaudaraan semua orang, dan terhadap sikap pelayanan. Dalam pandangan Kristen melayani tidak merendahkan, melainkan mengangkat orang karena membuatnya sama dengan Kristus, Tuhan dan Guru. Menurut Ardhisubagyo (1987: 30-31) pelayanan Gereja ditujukan ke dalam, kepada sesama anggota jemaat dengan mengutamakan yang miskin dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tertindas. Pelayanan Gereja juga terbuka ke luar, bagi masyarakat luas dengan mengutamakan mereka yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas. Orangorang seperti merekalah yang terutama diperhatikan oleh Yesus. Gereja harus menampilkan dirinya sebagai garam dan terang dunia. Fungsi pelayanan (diakonia) tidak bisa dilepakan dari ketiga fungsi lainya. Koinonia, kerygma dan liturgia tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi harus menjiwai dan mendorong umat untuk melaksanakan pelayanan (diakonia). Diakonia dikatakan sebagai gerak dasar seluruh kegiatan Gereja, segala kegiatan gereja bermuara pada pelayanan terhadap sesama bukan hanya memuaskan kebutuhan rohani sendiri. Prasetya (2003: 79) mengungkapkan bahwa sikap dan semangat pelayanan juga nampak secara nyata dalam diri seorang pemuka jemaat, baik di tingkat paroki (pengurus dewan paroki) maupun pengurus wilayah (pengurus wilayah atau stasi atau lingkungan). Mereka berasal dari umat berkarya diantara umat dan untuk perkembangan umat sendiri. Pemuka jemat ini dipilih, diangkat dan diberi tanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya. 2) Tanggung jawab Siapa yang menyatakan diri murid Kristus, “ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yoh. 2:6). Pelayanan berarti mengikuti jejak Kristus, “Seorang murid tidak lebih daripada gurunya” (Mat 10:24). Perwujudan iman Kristiani adalah pelayanan, maka iman Kristiani tidak pernah menjadi alasan untuk merasa diri lebih baik dari pada orang lain. Sebaliknya, “barang siapa meninggikan dirinya akan direndahkan” (Mat 23:12) Paulus berkata, “Apakah yang menerimanya, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah tidak” (1Kor. 4:7). Dan Yesus berkata: “Apa bila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan” (Luk. 17:10). Konsili Vatikan II menyatakan “Menyimpanglah dari kebenaran, mereka yang mengira bahwa boleh melalaikan tugas kewajiban di dunia (karena kita mencari dunia yang akan datang) dan tidak mengindahkan, bahwa justru karena iman sendiri kita lebih terikat untuk menjalankan tugas-tugas itu, menurut panggilan masing-masing” (GS 43). Sebab, “manusia, yang diciptakan menurut citra Allah, diberi titah supaya menaklukkan bumi dalam keadilan dan kesucian” (GS 34). Usaha pembangunan itu perlu diperhatikan, bahwa “keadilan yang lebih sempurna, persaudaraan yang lebih luas, cara hidup sosial yang lebih manusiawi, semua itu lebih berharga daripada kemajuan di bidang teknologi” (GS 35). Tanggung jawab selalu bersifat pribadi, dan itu kewajiban orang perorangan. Yang mempunyai tanggung jawab bukan lembaga, juga bukan masyarakat dan negara, melainkan orang-orang yang mengarahkannya. Bahkan setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk masyarakat sebagai anggotanya. Tentu saja, masing-masing menurut kedudukan dan kemampuannya: “Yang kepadanya diberi banyak, dari padanya akan banyak dituntut; dan kepada siapa banyak dipercayakan, dari padanya akan dituntut lebih banyak lagi” (Luk. 12:48). Semua harus ikut bertanggung jawab bersama. Maka tanggung jawab itu tidak pertama-tama bersifat materiil, sebab tidak semua orang mampu mengusahakan dan menjamin kesejahteraan materi. Tetapi setiap orang bertanggung jawab atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kehormatan bagi pribadi manusia. Dalam usaha pelayanan janganlah yang lain menjadi objek belas kasihan. Pelayanan berarti kerjasama, di dalamnya semua orang merupakan subjek yang ikut bertanggung jawab. Yang pokok adalah harkat, martabat, harga diri, bukan kemajuan dan bantuan sosial ekonomis, yang hanyalah sarana. Tentu sarana-sarana juga penting, dan tidak bisa dilewatkan begitu saja, namun yang pokok ialah sikap pelayanan itu sendiri. Orang Kristen dituntut supaya mengembang kan sikap pelayanan, sebagai intisari sikap Kristus, bukan hanya dalam orang yang melayani, melainkan juga dalam dia yang dilayani, membantu orang supaya menyadari dan menghayati, bahwa kemerdekaan itu kesempatan melayani seorang akan yang lain (lih. Gal 5:13) melayani, sebagai prinsip dasar kehidupan bersama dalam masyarakat itu tidak gampang. Gereja dipanggil menjadi pelopor pelayanan, hadir pada orang lain sebagai sesamanya. Itu hidup Kristus, itulah panggilan Gereja menurut Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) (1996: 449-450). f. Bentuk-bentuk Pelayanan (Diakonia) Widyatmadja (2009: 109-116) menjelakan bahwa pada umumnya cara berdiakonia dapat dibagi tiga, yaitu diakonia karitatif, diakonia reformatif (developmentalist-pembangunan)
dan
diakonia
transformati
(pembebasan)
sebagai berikut: 1. Diakonia Karitatif Diakonia karitatif merupakan bentuk diakonia paling tua yang dipraktekkan oleh Gereja dan pekerja sosial. Diakonia sering diwujudkan dalam bentuk pemberian makanan, pakaian untuk orang miskin, menghibur orang sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dan perbuatan amal kebajikan lainnya. Diakonia ini mendapat dukungan dari gereja (terutama sebelum tahun 1950). 2. Diakonia Reformatif/Pembangunan Diakonia reformatif lebih dikenal sebagai diakonia pembangunan. Selama dekade pembangunan diakonia ini banyak dipakai oleh banyak Gereja. Kesadaran baru dari Gereja-Gereja untuk berpartisipasi dalam pembangunan muncul sesudah Sidang Raya Dewan Gereja sedunia IV di Upsalla. Pembangunan bisa berupa pembuatan waduk, pemakaian bibit unggul, penghijauan, perbaikan jalan, dll. 3. Diakonia Transformatif Pembebasan Rakyat kecil yang buta hukum serta mengalami kelumpuhan semangat berjuang, perlu dilayani, yaitu dengan menyadarkan hak-hak mereka. Rakyat kecil selalu butuh penyadaran akan haknya. Mereka juga butuh dorongan dan semangat untuk percaya pada dirinya sendiri. Proses penyadaran dan memberikan kekuatan pada
rakyat
untuk
percaya
pada
dirinya
dikenal
sebagai
diakonia
transformatif/pembebasan. Diakonia transformatif dimaksudkan agar terjadi perubahan total dalam fungsi-fungsi dan penampilan dalam kehidupan bermasyarakat, suatu perubahan sosial, budaya, ekonomi dan politik. Metode diakonia transformatif, antara lain adalah pengorganisasian masyarakat. Dengan menggunakan pengorganisasian masyarakat dalam melayani orang miskin dan tersisih, maka fokus dari diakonia adalah (l) rakyat sebagai subjek dari sejarah, bukan objek, (2) tidak karitatif, tetapi preventif, (3) tidak didorong oleh belas kasihan, tetapi keadilan, (4) menstimulir partisipasi rakyat, (5) memakai alat analisis sosial dalam ada memahami sebab-sebab kemiskinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian yang diteliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Fery Fredericus pada tahun 2015 yang berjudul “Pengaruh Ekaristi Terhadap Perkembangan Hidup Rohani Mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Sebagai Calon Katekis”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana Ekaristi berpengaruh terhadap perkembangan hidup rohani. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tersebut, menunjukan bahwa bahwa Ekaristi yang mereka rayakan sangat berpengaruh terhadap perkembangan hidup rohani mahasiswa sebagai calon katekis dan mereka merasa dikuatkan dalam hidup mereka.
C. Kerangka Pikir Perayaan Ekaristi di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung dilaksanakan sebagai sesuatu yang penting dan untuk mendukung perkembangan iman umat. Dengan totalitas pelayanan Gereja yang diberikan oleh Paroki, Gereja Paroki mengharapkan agar setiap umat aktif mengikuti dan mengambil makna dari Perayaan Ekaristi di Gereja. Berdasarkan hasil kajian pustaka yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, peneliti memahami bahwa dalam Perayaan Ekaristi terdapat unsur kebersamaan, partisipatif dan konstektual. Keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi menunjukan makna keterlibatan atau partisipasi dari seluruh umat. Ekaristi menuntut partisipasi sadar dan aktif dari seluruh umat beriman. Aktif menunjukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya. Dalam liturgi partisipasi sadar dan aktif umat beriman dilaksanakan menurut tingkatan, tugas, serta keikutsertaan mereka serta pemaknaan Ekaristi itu sendiri. Umat beriman juga ada yang dipilih sebagai petugas-petugas liturgi yang ambil bagian dalam pelayanan liturgi bagi seluruh umat beriman dan ada yang menjadi umat biasa dalam Peryaan Ekaristi. Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi dilakukan mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga sesudah perayaan, yakni dengan menghasilkan buah-buah perwujutan iman. Umat dalam keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi diharapkan memaknai Ekaristi itu sendiri dalam kehidupannya baik Ekaristi sebagai Ungkapan Cinta Kasih Yesus yang Sehabis-habisnya, Ekaristi sebagai perjamuan yang mempersatukan umat dengan Allah dan umat dengan umat, Ekaristi sebagai permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese), Ekaristi memampukan kita untuk tinggal dalam Kristus, Ekaristi sebagai sumber untuk memperoleh kekuatan hidup mmat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan Gereja. Dengan pemaknaan Ekaristi yang muncul dalam Keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi (semakin aktif umat akan semakin memaknai Ekaristi) akan berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan umat sebagai orang Katolik Gereja yang beriman termasuk juga dalam keterlibatan umat dalam tugas pelayanan Gereja (diakonia). Keterlibatan umat dalam tugas pelayanan Gereja (diakonia) didasari oleh Yesus sendiri, Sang Kepala Gereja yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan tanggung jawab sebagai murid Yesus. Perwujudan iman Kristiani adalah pelayanan. Tanggung jawab selalu bersifat pribadi, dan itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
kewajiban orang perorangan. Setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk masyarakat sebagai anggotanya begitupun dengan Gereja yang masing-masing menurut kedudukan dan kemampuannya. Pelayanan Gereja ditunjukan kepada sesama anggota jemaat dengan mengutamakan yang miskin dan tertindas. Pelayanan Gereja juga terbuka ke luar, bagi masyarakat luas dengan mengutamakan mereka yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas. Sikap dan semangat pelayanan juga nampak secara nyata dalam diri seorang pemuka jemaat, baik di tingkat paroki (pengurus dewan paroki) maupun pengurus wilayah (pengurus wilayah atau stasi atau lingkungan). Fungsi koinonia, kerygma dan liturgia tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi harus menjiwai dan mendorong umat untuk melaksanakan pelayanan (diakonia). Diakonia dikatakan sebagai gerak dasar seluruh kegiatan Gereja, segala kegiatan gereja bermuara pada pelayanan terhadap sesama bukan hanya memuaskan kebutuhan rohani sendiri. Dari paparan tersebut, dapat dilihat bahwa keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi mempengaruhi keterlibatan tugas pelayanan Gereja (diakonia). Dengan aktif mengikuti Perayaan Ekaristi akan berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan umat sebagai orang Katolik Gereja yang beriman termasuk juga dalam keterlibatan umat dalam tugas pelayanan Gereja (diakonia). Keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi akan semakin menjiwai dan mendorong umat untuk terlibat dalam tugas pelayanan Gereja (diakonia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berikut ini adalah kerangka pikir hubungan antara dua variabel:
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi (X)
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) (Y)
Penelitian ini menjelaskan hubungan antara kedua variable tersebut dan besarnya hubungan antara kedua variable tersebut.
D. Hipotesis Bertolak dari rumusan kajian teori, ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi (X) Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) (Y) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Berdasarkan pengertian dan kerangka berpikir di atas, maka dapat disampaikan hipotesis sebagai berikut: H0
:
Tidak ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
H1
:
Ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi lapangan. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Dengan penelitian kuantitatif ini peneliti melakukan pengumpulan data, pengolahan data dan pemaparan data yang telah dianalisis, yaitu untuk menunjukan pengaruh antara variabel X (keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi) terhadap variabel Y (keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)).
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian expost-facto. Dalam desain penelitian expost-facto peneliti tidak perlu lagi memberi perlakuan pada populasi yang diteliti, karena populasi yang diteliti sudah mendapat perlakuan dan pengetahuan tentang hal yang diteliti atau data yang diperlukan peneliti sudah ada atau sudah terjadi sebelumnya.
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi
Paroki Santo Yusup Bandung, Gunungkidul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2.
Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 - Januari 2017.
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 117). Dalam penelitian ini, populasi untuk penelitiannya adalah umat di lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul yang terdiri dari orang tua 65 orang dan orang dewas 30 orang total menjadi 95 orang. Alasan dipilihnya umat hanya dari orang tua dan dewasa sedangkan anak-anak tidak dikarenakan orang tua dan dewasa mereka sudah bisa aktif mengikuti perayaan Ekaristi secara penuh dengan sadar dan sudah mempunyai peran dan tanggung jawab untuk terlibat dalam tugas pelayanan (diakonia) sedangkan anak-anak tidaklah demikian. 2.
Sampel Penelitian Menurut Zainal Arifin (2011: 215), sampel adalah “sebagian dari populasi
yang akan diselidiki atau dapat pula dikatakan bahwa sampel adalah popilasi dalam bentuk mini (miniatur population)”. Sugiyono (2013: 118), juga mengatakan bahwa sampel adalah “sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dalam suatu penelitian mempunyai peranan sentral dan menentukan. Sampel adalah sebagian dari objek, manusia, atau kejadian yang mewakili populasi (Muri Yusuf, 2014: 144).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel quota sampling. Teknik pengambilan sampel quota sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah anggota sampel secara quotum (jatah). Ciri utama quota sampling adalah bahwa jumlah jatah yang sudah ditetapkan dapat terpenuhi. Adapun dasar untuk menentukan quotum dapat berupa alasan status sosial, geografis, kepegawaian, dan lain sebagainya (Zainal Arifin, 2011: 221). Penentuan ukuran jumlah sampel dalam quota sampling dengan melihat tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10% yang ada dalam buku Penelitian Pendidikan Pendidikan (Sugiyono, 2013: 128). Dalam penelitian ini, populasi umat di lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul yang terdiri dari 95 orang dengan melihat tabel penentuan jumlah sampel Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 5% maka jumlah sampel yang diambil sebanyak 75 orang.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1.
Variabel Variabel Bebas disebut juga variabel independen, stimulus, prediktor,
antecendent. Variabel bebas adalah variabel penyebab berubahnya variabel terikat atau variabel yang mempengaruhi berubahnya variabel terikat atau variabel dependen (Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Variabel terikat disebut variabel dependen, output, kriteria, konsekuen atau variabel terikat adalah variabel yang berubah karena disebabkan adanya variabel yang mempengaruhi. Singkatnya, variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas (Sugiyono, 2013: 61). Variabel terikat (Y) dari penelitian ini adalah Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia). 2.
Definisi Konseptual
a.
Variabel Bebas: Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Definisi konseptual dari keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi adalah
partisipasi sadar dan aktif dari seluruh umat beriman dari awal sampai ahkir perayaan Ekaristi. Umat yang sadar adalah ia tahu dengan yang ia perbuat serta memahami makna perayaan Ekaristi dan Aktif menunjukan keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya. b.
Variabel Terikat: Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Definisi konseptual keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) adalah suatu
tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara sukarela karena keinginan dari dalam diri untuk memberikan tenaga, pikiran dan kemampuan pada suatu pekerjaan atau usaha selaras dengan kehendak, akal budi dan perasaan yang didasari oleh Yesus. Pelayanan ditujukan ke dalam Gereja yang nampak secara nyata dalam diri seorang pemuka jemaat dan pelayanan juga terbuka ke luar, bagi sesama manusia serta terlibat dalam hidup dan pembangunan yang ada di masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3.
Definisi Operasional
a.
Variabel Bebas: Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Definisi Operasional dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah
umat beriman katolik hadir dalam setiap perayaan Ekaristi, mulai dari membantu persiapan, hadir saat pelaksanaan, dan penghayatan makna Ekaristi. Umat ada yang dipilih sebagai petugas-petugas liturgi yang ambil bagian dalam pelayanan liturgi antara lain sebagai lektor, akolit, pelayan komuni tak lazim, pemazmur, paduan suara atau kor, petugas musik, koster, komentator, kolektan, penyambut jemaat, seremoniarius, dan sebagainya. Sedangkan kesempatan partisipasi aktif umat yang tidak terlibat dalam petugas liturgi ialah aklamasi dan jawabanjawaban umat terhadap salam dan doa-doa imam, Pernyataan Tobat, Syahadat, Doa Umat, Doa Bapa Kami. Seluruh umat sebaiknya juga ikut terlibat dalam pengucapan atau menyanyikan: kemuliaan, refren Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil (dengan atau tanpa alleluia), nyanyian persiapan persembahan, Kudus, aklamasi anamnesis, nyanyian pemecahan Hosti (Agnus Dei), madah pujian sesudah komuni, dan nyanyian penutup. Umat dalam perayaan Ekaristi bukan sebagai penonton yang bisu, melainkan bisa memahami misteri yang dirayakan dengan baik dan ikut serta secara penuh, khidmat, dan aktif. b.
Variabel Terikat: Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Definisi Operasional keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) adalah
seseorang secara sukarela melakukan pekerjaan atau usaha untuk melayani sesama. Pelayanan dalam Gereja, dengan sikap dan semangat pelayanan dalam diri seorang pemuka jemaat baik di tingkat paroki (pengurus dewan paroki) maupun pengurus wilayah (pengurus wilayah atau stasi atau lingkungan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pelayanan juga terbuka ke luar, bagi masyarakat luas dengan membantu sesama yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas serta terlibat dalam hidup dan pembangunan yang ada di masyarakat. Pelayanan terhadap sesama bukan hanya memuaskan kebutuhan rohani sendiri melainkan didasari oleh Yesus Kritus yang datang bukan untuk dilayani namun untuk melayani. 4.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui penyebaran angket. Penyebaran angket dilakukan dengan cara mendistribusikan dari rumah ke rumah umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul, sesuai dengan quota yang sudah ditentukan untuk sampel. Setelah angket selesai diisi oleh responden, kemudian angket dikembalikan kepada peneliti di hari yang sama. 5.
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala dengan perbedaan semantik. Perbedaan semantik merupakan skala yang mengukur beberapa aspek sekaligus dalam satu persoalan. Perbedaan semantik, dapat menunjukkan pada beberapa aspek, yaitu dari segi kognitif, afeksi, konasi, pergulatan dan penghayatan (Dapiyanta, 2008: 26). Dalam penelitian ini penulis hanya menentukan 2 aspek yang ingin diketahui, yaitu aspek kognitif dan afektif. Dalam instrumen ini, terdapat beberapa pernyataan tertulis mengenai keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi (X) dan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y). Rincian penyataan variabel X sebanyak 19 soal dan variabel Y sebanyak 11 soal, total pernyataan variabel X dan Y ada 30 soal. Ada dua alternatif jawaban dari perbedaan semantik yang dipilih oleh penulis, dari segi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kognitif terdapat alternatif jawaban, yaitu: selalu-tidak pernah dan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Sedangkan untuk alternatif jawaban dari segi afektif, yaitu: sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan, sangat bermanfaatsangat tidak bermanfaat dan sangat mudah-sangat sulit. Jadi, ditentukan bahwa nilai maksimum yang diperoleh dari tiap butir soal adalah 10 poin, 5 poin maksimal untuk segi kognitif dan 5 poin untuk segi afektif.
Tabel 1. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi kognitif: Alternatif Jawaban Selalu Sangat Setuju Sering Setuju Kadang-kadang Netral Jarang Tidak Setuju Tidak pernah Sangat tidak setuju
Skor 5 4 3 2 1
Tabel 2. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi afektif: Alternatif Jawaban Sangat bermanfaat Sangat menyenangkan Bermanfaat Menyenangkan Biasa Biasa Tidak bermanfaat Tidak menyenangkan Sangat tidak bermanfaat Sangat tidak menyenangkan
Sangat mudah Mudah Biasa Sulit Sangat sulit
Skor 5 4 3 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
6.
Kisi-kisi Instrumen Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen: Variabel
Keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi.
Sub Variabel Kehadiran dalam perayaan Ekaristi.
Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi.
Deskriptor
Indikator
Perayaan Ekaristi harian, hari minggu, dan harihari khusus.
Mengikuti Perayaan Ekaristi harian. Mengikuti Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu. Menghadiri Perayaan Ekaristi pada hari raya kristiani. Mengikuti Perayaan Ekaristi di rumah warga dalam acara khusus.
Persiapan Perayaan Ekaristi.
Menjadi petugaspetugas liturgi.
Jmlh Item 1 1
1
1
Membuat persiapan diri dengan baik sebelum ikut Perayaan Ekaristi.
1
Membantu mempersiapan Perayaan Ekaristi seperti tempat, peralatan, dls. Terlibat dalam paduan suara atau koor di saat lingkungan bertugas.
1
Ambil bagian dalam pelayanan liturgi sebagai lektor, akolit, petugas musik, koster, komentator, kolektan, dan sebagainya.
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi.
Makna Sakramen Ekaristi.
Ungkapan Cinta Kasih Yesus yang Sehabis-habisnya.
Persatuan Umat dengan Allah, Umat dengan Umat.
Aktif dalam melakukan jawabanjawaban terhadap salam, doa-doa imam, Pernyataan Tobat, Syahadat, Doa Umat dan Doa Bapa Kami dalam Perayaan Ekaristi.
2
Terlibat aktif dalam pengucapan atau menyanyikan nyanyian-nyanyian seperti Kemuliaan, Refren Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, dll,dalam Perayaan Ekaristi.
2
Mendengarkan dengan baik, berkonsentrasi dan melaksanakan dengan penuh khidmat saat Perayaan Ekaristi.
1
Mampu memaknaiEkaristi sebagai ungkapan cinta sasih Yesus yang Sehabishabisnya. Mampu memaknai Ekaristi sebagai perjamuan yang mempersatukan umat dengan Allah, umat dengan umat.
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Permohonan Seruan datangNya Karunia Roh Kudus (Epiklese).
Mampu memaknaiEkaristi sebagai permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese). Tinggal Dalam Mampu memaknai Kristus. Ekaristi yang memampukan Kita Untuk Tinggal Dalam Kristus. Kekuatan Hidup Mampu memaknai Umat dalam Ekaristi sebagai Menghadapi sumber untuk Persoalan Hidup. memperoleh kekuatan. Ekaristi Sebagai Mampu memaknai sumber dan Ekaristi Sebagai puncak Kehidupan sumber dan puncak Gereja. Kehidupan Gereja. Keterlibat an Tugas Pelayanan (diakonia)
Arah dasar pelayanan.
Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat.
1
1
1
1
Sikap dasar melayani, bukan dilayani.
Mampu meneladani Yesus Kristus untuk melayani sesama.
1
Tanggung jawab iman kristiani.
Menyadari kewajiban sebagai umat katolik untuk melayani sesama.
1
Tanggung jawab Pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat.
Menjadi pengurus dewan paroki, pengurus wilayah, atau lingkungan.
4
Diakonia Karitatif
Membantu sesama yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Diakonia Reformatif/Pemba ngunan.
Diakonia Transformatif Pembebasan.
Terlibat dalam pembangunan dimasyarakat (kerjabakti, gotong royong, dls). Menjadi anggota ataupun pengurus organisasi masyarakat.
2
1
Setelah instrumen selesai dibuat dan mendapat persetujuan dari dosen pembimbing untuk didistribusikan kepada responden, lalu peneliti menyebarkan instrumen ini kepada responden sesuai dengan jumlah sampel yang ditentukan dalam penelitian ini yakni 75 orang umat lingkungan Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Peneliti sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan beberapa koordinasi berkaitan dengan kegiatan penelitian yang akan dilakukan di Lingkungan Santo Xaverius Siyono maupun Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, sebagai berikut: a.
Menghubungi Romo Paroki dan menyerahkan surat izin kegiatan penelitian secara langsung kepada Romo Paroki ataupun sekretariat Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
b.
Melakukan koordinasi dengan ketua lingkungan Santo Xaverius Siyono.
c.
Melakukan pengambilan data dari rumah ke rumah umat untuk mencari sampel penelitian sesuai dengan jumlah sampel yang ditentukan. Pada tanggal 20 Desember 2016 instrumen penelitian mendapat
persetujuan dari dosen pembimbing skripsi untuk dapat didistribusikan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 responden, maka pada tanggal 28 Desember 2016 – 2 Januari 2017 instrumen penelitian didistribusikan kepada masing-masing responden. Penelti tidak dalam satu hari dapat menyelesaikan penyebaran instrumen dan pengambilan data, karena harus menyebarkan angket dengan mendatangi responden satu persatu dirumahnya.
Peneliti mencari responden sejumlah 75 orang untuk mengisi
instrumen secara lengkap, dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu alternatif pilihan yang dianggap sesuai dengan pengalaman umat di lingkungan Santo Xaverius Siyono kuasi paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. 7.
Pengembangan Instrumen Pengembangan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji coba
terpakai. Dalam uji coba terpakai, responden yang dipakai untuk uji coba itulah yang digunakan sebagai responden dalam pengumpulan data. Jadi, antara responden untuk uji coba dan responden untuk pengumpulan data adalah kelompok yang sama. Dengan demikian, peneliti tidak harus melakukan revisi pada instrumen yang dipakai untuk uji coba. Maka, konsekuensinya peneliti harus mencari responden yang mau mengisi lembar instrumen secara lengkap. a.
Analisis Validitas Instrumen Penelitian Menurut Yusuf, A. Muri (2014: 234) uji validitas digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh instrumen itu benar-benar apa (objek) yang hendak diukur. Makin tinggi validitas suatu instrumen, akan semakin baik instrumen tersebut untuk digunakan dalam penelitian. Berdasarkan sampel yang dicari sebanyak 75 responden. Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 75, maka nilai rtabel dapat diperoleh melalui tabel r product moment menggunakan validitas butir dengan taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
signifikansi 0,05 dengan N 75 orang, maka rtabel yang digunakan untuk menentukan validitas adalah 0,227. Butir pertanyaan dikatakan valid, bila nilai rhitung >rtabel. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan dari program SPSS versi 16.0 for windows. 1) Analisis Validitas Variabel X Tabel 4. Hasil analisis validitas variabel X: Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
rhitung
rtabel
Keterangan
0,551 0,535 0,247 0,586 0,447 0,612 0,613 0,706 0,634 0,562 0,666 0,714 0,680 0,724 0,743 0,609 0,697 0,512 0,616
0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil analisis Uji Validitas variabel X, menunjukkan bahwa data pada variabel X, yakni sebanyak 19 butir soal adalah valid, karena nilai rhitung menunjukkan jumlah yang lebih besar dari pada rtabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2) Analisis Validitas Variabel Y Tabel 5. Hasil analisis validitas variabel Y: Butir Soal 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
rhitung
rtabel
Keterangan
0,593 0,510 0,737 0,637 0,685 0,588 0,331 0,645 0,580 0,433 0,571
0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pada hasil analisis Uji Validitas variabel Y, menunjukkan bahwa data pada variabel Y, yakni sebanyak 11 butir soal adalah valid. Secara keseluruhan soal dinyatakan valid, karena seluruh nilai rhitung menunjukkan jumlah yang lebih besar dari pada rtabel. b.
Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji reliabilitas digunakan untuk: 1) mengetahui bagaimana butir-butir
pertanyaan dalam instrumen saling berhubungan, 2) mendapat nilai Cronbach’s Alpha yang merupakan indeks internal consistency dari skala pengukuran secara keseluruhan, 3) mengidentifikasi butir-butir pertanyaan dalam instrumen yang bermasalah dan harus direvisi atau harus dihilangkan (Uyanto, 2009: 273). Uji reliabilitas dalam penelitian ini mengukur konsistensi internal, yaitu apakah item-item dari skala yang dipakai berhubungan satu dengan yang lainnya. Besar koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Jika koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
mendekati 1,00 maka hasil pengukuran mendekati taraf sempurna. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan teknik formula Cronbach’s Alpha. Berdasarkan www.setabasri01.blogspot.com Cronbach’s Alpha
memiliki
ketentuannya sebagai berikut:
Jika Cronbach’s Alpha memiliki nilai: Jika alpha > 0,90
: reliabilitas sempurna
Jika alpha antara 0,70 – 0,90 : reliabilitas tinggi Jika alpha antara 0,50 – 0,70 : reliabilitas moderat Jika alpha < 0,50
: reliabilitas rendah
1) Reliabilitas Variabel X
Tabel 6. Hasil analisis reliabilitas variabel X: Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .913
19
Berdasarkan hasil output program SPSS versi 16.0 for windows di atas, menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada variabel X sebesar 0,913. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut memiliki nilai di atas batas 0,90. Dengan demikian dapat disimpulkan untuk variabel X memiliki reliabilitas sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2) Reliabilitas Variabel Y Tabel 7. Hasil analisis reliabilitas variabel Y: Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .862
11
Nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan dari analisis reliabilitas variabel Y di atas, menunjukkan hasil output program SPSS 16.0 versi for windows di nilai Cronbach’s Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada variabel Y sebesar 0,862. Nilai Cronbach’s Alpha
tersebut memiliki nilai diatas 0,70. Dengan
demikian dapat disimpulkan untuk variabel Y memiliki reliabilitas tinggi. 3) Reliabilitas Keseluruhan (Variabel X dan Y) Tabel 8. Hasil analisis reliabilitas variabel X dan Y: Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .935
30
Dari hasil output program SPSS versi 16.0 for windows di atas, menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada variabel X dan Y sebesar 0,935. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut memiliki nilai lebih besar dari 0,90. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang ada pada variabel X dan Y memiliki tingkat keajegan yang sempurna, sehingga dapat dipakai dan diujikan pada populasi lain selain populasi yang telah dipilih oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
F. Teknik Analisis Data 1.
Persyaratan Analisis Syarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji linearitas.
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan linear atau tidak. Uji tersebut digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Selain uji linearitas, dalam penelitian ini juga digunakan syarat analisis, antara lain: uji normalitas data dari P-P Plot, uji homogenitas dan uji homokedastisitas. a.
Uji Normalitas Data Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Data yang berdistribusi normal adalah data yang dalam hasil uji normalitas memiliki signifikansi > 0,05, sebaliknya bila data memiliki signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui normalitas suatu data adalah dengan melihat bagan detrended normal plot. Sampel dikatakan berdistribusi normal, apabila titik-titik nilai data tidak membentuk pola tertentu dan akan tersebar di sekitar garis mendatar yang melalui nilai nol (Uyanto 2009: 39). b.
Uji Linearitas Regresi Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Apabila sekor variabel bebas diketahui maka sekor variabel terikatnya dapat diprediksi besarnya (Hartono, 2008: 93). Analisis ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Uji linearitas dapat dilakukan melalui uji F dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai linearity di bawah atau sama dengan 0,05, dapat disimpulkan bahwa antara variabel independen dengan dependen memiliki hubungan linear. Dalam analisis ini menggunakan analisis regresi sederhana dengan program SPSS versi 16.0 for windows. c. Uji Homokedastisitas Uji homokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi keseimbangan varians dari residual antara satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Penentuan homokedastisitas suatu model regresi adalah jika tidak membentuk pola tertentu (bergelombang atau melebar kemudian menyempit,
maka
dikatakan
terdapat
masalah
homokedastisitas
atau
homokedastisitasnya terpenuhi, sedangkan jika membentuk pola yang jelas, seperti titik-titiknya menyebar ke atas dan ke bawah angka “0” pada sumbu Y, maka dikatakan terjadi masalah heterokedastisitas atau homokedastisitasnya tidak terpenuhi. d.
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua kelompok data
yang digunakan dalam penelitian memiliki varian yang relatif sama (homogen). Melalui uji homogenitas, dapat diketahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, proses pengujian menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Jika signifikansi yang didapat > 0,05, maka disimpulkan bahwa data memiliki varian yang sama. Sedangkan, jika signifikansi < 0,05, maka data tidak memiliki varian yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2.
Teknik Analisis
a.
Analisis Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisis data deskripsi statistik dengan
menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows. Data deskripsi statistik berisi tentang jumlah dan persentase data yang diteliti, sedangkan data deskripsi statistik berisi tentang data-data statistik, misalnya: rata-rata (mean), nilai tengah (median), modus (mode), jumlah (sum), simpangan baku (standard deviation), nilai minimun (minimum), nilai maksimum (maximum), kisaran (range), serta mengukur distribusi dengan skewness dan kurtosis. b.
Uji hipotesis Pengujian hipotesis merupakan inti dari permasalahan dalam penelitian.
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik regresi linier sederhana dan menggunakan jenis data interval dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows. Dengan teknik regresi linier, akan diketahui pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) melalui bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Dalam penelitian ini, digunakan ukuran signifikansi 0,05 untuk melihat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), artinya peluang melakukan kesalahan sebesar 5%. Taraf signifikansi ini digunakan untuk melihat tingkat kesalahan yang bisa diterima dalam penelitian. Jika nilai signifikansi kurang dari (<) 0,05, maka terdapat pengaruh antara variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Sebaliknya, jika signifikansi lebih dari (>) 0,05, maka tidak ada pengaruh antara variabel keaktifan mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
perayaan Ekaristi terhadap variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan hasil penelitian beserta pembahasannya. Hasil analisis untuk instrumen skala sikap yang telah dibuat dan diisi oleh responden guna penelitian “Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul”, diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data dalam program SPSS versi 16.0 for windows. Instrumen yang terisi secara lengkap sebagai data sebanyak 75 buah dari jumlah yang dibagikan kepada responden.
A. Hasil Penelitian 1.
Uji Persyaratan Analisis Dalam penelitian ini, untuk uji persyaratan analisis terdiri dari satu
variabel bebas (independent) yaitu keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan sub variabel: kehadiran dalam perayaan Ekaristi, peran dan tugas dalam perayaan Ekaristi dan makna Sakramen Ekaristi. Lalu, untuk variabel terikatnya (dependent) adalah keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dengan sub variabel: arah dasar pelayanan dan pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat. Tiga hal yang dianalisis dalam uji persyaratan adalah uji normalitas, uji linearias, uji homokedastisitas dan uji homogenitas. Uji persyaratan analisis diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
normalitas mengacu pada hasil analisis tabel Normal P-P Plot keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dan Normal P-P Plot keterlibatan tugas pelayanan (diakonia), uji linearitas mengacu pada hasil analisis tabel anova dan uji homokedastisitas mengacu pada hasil analisis tabel scatterplot. a.
Uji Normalitas Asumsi normalitas merupakan prasyarakat kebanyakan prosedur statistika
inferential (Uyanto, 2009: 39). Menurut Uyanto (2009: 29) untuk menguji normalitas
suatu
data,
ada
beberapa
cara
yang
digunakan
untuk
mengeksplorasinya asumsi normalitas ini antara lain: dapat menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov). Kedua cara ini dapat digunakan dengan program SPSS pada menu Explore. Cara yang digunakan untuk membaca nilai signifikansi dari data tersebut adalah bila P-value kurang dari (≤) 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal, namun sebaliknya bila nilai P-value suatu data lebih dari (≥) 0,05 maka data berdistribusi normal. Deteksi normalitas dalam program SPSS Explore juga akan ditampilkan secara grafis normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah jika sampel data berasal dari suatu populasi yang terdistribusi normal, maka titik-titik nilai data akan terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus. Berikut hasil uji normalitas untuk variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi (X) dan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y), dengan hasil dalam tabel Tests of Normality sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 9. Tests of Normality: Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Sig.
Shapiro-Wilk Statistic
df
Sig.
Keaktifan_Mengikuti_P erayaan_Ekaristi
.068
75
.200*
.980
75
.294
Keterlibatan_Tugas_Pel ayanan_Diakonia
.057
75
.200*
.990
75
.845
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Pada hasil analisis uji normalitas di atas, dapat diketahui P-value (signifikansi) dari variabel X (keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi) yaitu kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan 0,294 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk. Melalui hasil tersebut, menunjukkan bahwa nilai P-value lebih besar α = 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data dari variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki distribusi normal. Pada hasil analisis uji normalitas di atas, dapat diketahui P-value (signifikansi) dari variabel Y (keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)) yaitu kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan 0,845 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk. Melalui hasil tersebut, menunjukkan bahwa nilai P-value lebih besar α = 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data dari variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) memiliki distribusi normal. Selain melihat hasil normalitas dalam tabel Tests of Normality, cara lain yang bisa digunakan untuk melihat normalitas variabel keaktifan mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
perayaan Ekaristi (X) dan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y) adalah dengan melihat grafik NormaP-P Plot berikut:
Grafik 1. Normal P-P Plot of Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi:
Dari grafik Normal Probability Plot atau Normal P-P Plot untuk variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi di atas, menunjukkan bahwa titik-titik nilai data terletak kurang lebih di sekitar garis diagonal, sehingga diperoleh data bahwa keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Grafik 2. Normal P-P Plot of Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia):
Dari grafik Normal Probability Plot atau Normal P-P Plot untuk variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) di atas, menunjukkan bahwa titik-titik nilai data terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dalam tabel Tests of Normality dan dengan melihat grafik NormaP-P Plot menunjukan variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b.
Uji Linearitas Tabel 10. ANOVA: ANOVA Table Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Keterlibatan_ Between (Combined) 11792.250 49 240.658 2.742 .004 Tugas_Pelaya Groups Linearity 7211.884 1 7211.884 82.162 .000 nan_Diakonia Deviation * 4580.366 48 95.424 1.087 .421 from Keaktifan_M Linearity engikuti_Pera yaan_Ekaristi Within Groups 2194.417 25 87.777 Total
13986.667 74
Berdasarkan hasil analisis program SPSS versi 16.0 for windows dalam ANOVA table di atas, diketahui nilai F sebesar 1,087 dengan nilai signifikansi Deviation from Linearity 0,421. Data dapat dikatakan linear bila signifikansi Deviation from Linearity > 0,05 dan sebaliknya bila data signifikansi Deviation from Linearity < 0,05 maka data tersebut tidak linear. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa data linear, karena nilai signifikansi Deviation from Linearity 0,421 > 0,05. Melalui hasil uji linearitas ini, dapat diketahui bahwa variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki hubungan linear yang signifikan dengan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia).
c.
Uji Homokedastisitas Tujuan utama pada uji homokedastisitas adalah menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual antara satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dan residual dari satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap/sama, maka disebut dengan homokedastisitas.
Dasar
pengambilan
keputusan
tentang
penentuan
homokedastisitas suatu model regresi, yaitu: 1) Jika tidak terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya tidak membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka diindikasikan terdapat masalah homokedastisitas. 2) Jika terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar ke atas dan ke bawah angka “0” pada sumbu Y, maka diindikasikan terdapat masalah heterokedastisitas. Grafik 3. Scatterplot dari keterlibatan tugas pelayanan (diakonia):
Dari output Scatterplot tersebut, antara Standardized Residual *ZRESID dan Standardized Predicted Value *ZPRED tidak membentuk suatu pola tertentu secara penuh dan tersebar di antara titik nol (0) pada sumbu X dan Y, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
bisa
disimpulkan
bahwa
residual
mempunyai
variance
konstan
(homoscedasticity) dan tidak terjadi heterokedastisitas. Jadi, pada hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas dalam model regresi ini, sehingga model ini dapat diterapkan untuk langkah analisis selanjutnya.
d.
Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah cara yang digunakan untuk mengetahui varian dari
beberapa populasi atau sampel sama atau tidak. Jika signifikansi > 0,05, maka dapat diketahui bahwa varian sama, sedangkan jika signifikansi < 0,05, maka diketahui bahwa varian tidak sama.
Tabel 11. Uji Homogenitas: ANOVA Keterlibatan tugas Pelayanan (diakonia)
Sum of Squares
Between Groups
11792.250
49
240.658
2194.417
25
87.777
13986.667
74
Within Groups Total
df
Mean Square
F 2.742
Sig. .004
Dari hasil output tabel ANOVA tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) 0,004 < 0,005 . Maka dapat disimpulkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdasarkan variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki varian yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2.
Analisis Deskripsi Tabel 12. Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia): Descriptive Statistics Std. N Range Minimum Maximum Mean Deviation Variance
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
75
99
91
190 138.65
21.692 470.527
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia)
75
70
40
110
13.748 189.009
Valid N (listwise)
75
71.13
Pada hasil output tabel Descriptive Statistics di atas, menyajikan data berupa N, range, minimum, maximum, mean, Std. Deviation dan variance pada masing-masing variabel. Dalam tabel ditampilkan jumlah N sebanyak 75 yang menunjukkan jumlah sampel sebanyak 75 responden. Range pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 99 lebih besar dibandingkan range Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 70. Nilai minimum pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 91 lebih besar dari nilai minimum Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 40. Nilai maximum dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 190 lebih besar dari nilai maximum Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 110. Nilai rata-rata (mean) dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 138,65 lebih besar dari pada Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 71,13. Pada tabel di atas juga ditunjukkan nilai Std. Deviation yang diperoleh Keaktifan Mengikuti Perayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Ekaristi adalah 21,692 lebih besar dari pada nilai Std. Deviation Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 13,748. Pada variance Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 470,527 lebih besar dari variance Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) kontrol diri yaitu 189,009. Tabel 13. Deskriptif Statistik skewness dan kurtosis: Descriptive Statistics N
Skewness
Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
75
-.279
.277
-.214
.548
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia)
75
.301
.277
.063
.548
Valid N (listwise)
75
Berdasarkan hasil output di atas, disajikan data berupa N, skewness dan kurtosis. Dalam tabel ditampilkan N berjumlah 75 yang menunjukkan jumlah sampel sebanyak 75 responden. Nilai kemencengan (skewness) pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar -0,279 sedangkan pada Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) sebesar 0,301. Nilai std.Error Skewness pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar 0.277 sama dengan pada Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia). Keruncingan (kurtosis) pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar -0,214 sedangkan pada Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) sebesar 0,063. Nilai std.Error Kurtosis pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar 0,548 sama dengan pada Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3.
Deskripsi Data
a.
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Tabel 14. Rangkuman Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi: Statistics Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi N
Valid
75
∑ Instrumen
19
Mean
138.65
Median
142.00 142a
Mode Std. Deviation Variance
21.692 470.527
Range
99
Minimum
91
Maximum
190
Sum
10399
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 75 siswa dengan jumlah instrumen sebanyak 19 butir. Dari data tersebut diketahui pula rata-rata Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan harga mean 138,65 Std. Deviation 21,692. Untuk range adalah 99 dengan skor maximum 190 dan minimum 91. Sedangkan untuk nilai tengah (median) 142,00, nilai yang sering muncul (mode) 142 dan untuk nilai sum adalah 10399. Data Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi yang sudah ada, kemudian dideskripsikan berdasarkan sub variabel seperti kehadiran dalam Perayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Ekaristi, Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi dan Makna Sakramen Ekaristi yang dipaparkan sebagai berikut:
1) Kehadiran dalam perayaan Ekaristi Tabel 15. Rangkuman Deskriptif Statistik Kehadiran Dalam Perayaan Ekaristi: Statistics Kehadiran Dalam Perayaan Ekaristi N
Valid ∑ Instrumen
75 4
Mean
28.73
Median
29.00
Mode Std. Deviation Variance
26 5.187 26.901
Range
22
Minimum
18
Maximum
40
Sum 2155 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari tabel di atas, dapat diketahui data keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi pada sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi memiliki nilai N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 4 butir soal. Jumlah mean 28,73 dengan Std. Deviation 5,187. Nilai range adalah 22 dengan skor maximum 40 dan minimum 18. Sedangkan nilai tengah (median) 29,00 dengan nilai yang sering muncul (mode) 26 dan sum adalah 2155. Pada paparan ini, akan ditampilkan sub
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 16. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif): Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) Jumlah Skor *
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 10
4
5.3
5.3
5.3
11
5
6.7
6.7
12.0
12
4
5.3
5.3
17.3
13
7
9.3
9.3
26.7
14
13
17.3
17.3
44.0
15
10
13.3
13.3
57.3
16
6
8.0
8.0
65.3
17
6
8.0
8.0
73.3
18
7
9.3
9.3
82.7
19
6
8.0
8.0
90.7
20
7
9.3
9.3
100.0
75
100.0
100.0
Total
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.
Jumlah Instrumen = 4
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 4
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 4 x 5 = 20
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 20-4:5= 3,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi kehadiran dalam perayaan Ekaristi (kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 17. Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif): Kriteria Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Jumlah
Interval 16,9-20 13,7-16,8 10,5-13,6 7,3-10,4 4-7,2
Jumlah Umat 26 29 16 4 0 75
Presentase % 35% 39% 21% 5% 0% 100%
Grafik 4. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (Kognitif):
Tabel di atas, menunjukkan keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah kognitif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 26 umat (35%) berpendapat selalu, 29 umat (39%) berpendapat sering, 16 umat (21%) memilih jawaban kadang-kadang, 4 umat (5%) memilih jawaban jarang, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab tidak pernah. Dari data tersebut, dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
bahwa menurut responden variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah kognitif, intensitas pelaksanaannya sesuai dengan pokok-pokok dalam uraian sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi adalah sering, yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus. Tabel 18. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif): Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif) Jumlah Skor * Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 7
1
1.3
1.3
1.3
8
1
1.3
1.3
2.7
9
3
4.0
4.0
6.7
10
7
9.3
9.3
16.0
11
5
6.7
6.7
22.7
12
10
13.3
13.3
36.0
13
14
18.7
18.7
54.7
14
8
10.7
10.7
65.3
15
9
12.0
12.0
77.3
16
4
5.3
5.3
82.7
17
7
9.3
9.3
92.0
18
4
5.3
5.3
97.3
20
2
2.7
2.7
100.0
75
100.0
100.0
Total
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif) yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.
Jumlah Instrumen = 4
Skala = 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 4
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 4 x 5 = 20
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 20-4:5= 3,2
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi kehadiran dalam perayaan Ekaristi (afektif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 19. Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif): Kriteria Sangat Mudah Mudah Biasa Sulit Sangat Sulit Jumlah
Interval 16,9-20 13,7-16,8 10,5-13,6 7,3-10,4 4-7,2
Jumlah Umat 13 21 29 11 1 75
Presentase % 17% 28% 39% 15% 1% 100%
Grafik 5. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif):
Dari tabel tersebut, ditunjukkan keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat, 13 umat (17%) berpendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat mudah, 21 umat (28%) menyatakan bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi mudah dilakukan, 29 umat (39%) memilih jawaban biasa, 11 umat (15%) menyatakan bahwa kegiatan kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sulit dilakukan dan 1 umat (0%) yang memberikan pendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat sulit dilakukan. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dirasa biasa dan mudah dilakukan bagi umat yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.
2) Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi Tabel 20. Rangkuman Deskriptif Statistik Peran dan Tugas Dalam Perayaan Ekaristi: Statistics Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi N
Valid ∑ Instrumen
75 9
Mean
63.59
Median
65.00
Mode Std. Deviation Variance
60 11.770 138.543
Range
54
Minimum
36
Maximum
90
Sum 4769 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi pada sub variabel Peran dan Tugas dalam Peryaan Ekaristi memiliki nilai N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 9 butir soal. Jumlah mean 63,59 dengan Std. Deviation 11,770. Nilai range adalah 54 dengan skor maximum 90 dan minimum 36. Sedangkan nilai tengah (median) 65,00 dengan nilai yang sering muncul (mode) 60 dan sum adalah 4769. Berikut ini, akan ditampilkan sub variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 21. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif): Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) Jumlah Skor *
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 17
1
1.3
1.3
1.3
18
1
1.3
1.3
2.7
19
3
4.0
4.0
6.7
21
2
2.7
2.7
9.3
22
3
4.0
4.0
13.3
23
3
4.0
4.0
17.3
25
3
4.0
4.0
21.3
26
4
5.3
5.3
26.7
27
1
1.3
1.3
28.0
28
5
6.7
6.7
34.7
29
2
2.7
2.7
37.3
30
3
4.0
4.0
41.3
31
4
5.3
5.3
46.7
32
3
4.0
4.0
50.7
33
4
5.3
5.3
56.0
34
4
5.3
5.3
61.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
35
5
6.7
6.7
68.0
36
1
1.3
1.3
69.3
37
7
9.3
9.3
78.7
38
6
8.0
8.0
86.7
39
2
2.7
2.7
89.3
40
1
1.3
1.3
90.7
41
1
1.3
1.3
92.0
42
2
2.7
2.7
94.7
43
3
4.0
4.0
98.7
45
1
1.3
1.3
100.0
75
100.0
100.0
Total
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) dalam persiapan perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi dan menjadi umat dalam perayaan Ekaristi.
Jumlah Instrumen = 9
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi peran dan tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 22. Analisis Deskriptif Peran dan Tugas Dalam Perayaan Ekaristi (kognitif): Kriteria Selalu Sering Kadang-kadang
Interval 37,9-45 30,7-37,8 23,5-30,6
Jumlah Umat 16 28 18
Presentase % 21% 38% 24%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Jarang Tidak Pernah Jumlah
16,3-23,4 9-16,2
13 0 75
17% 0% 100%
Grafik 6. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif):
Dari tabel tersebut, ditunjukkan bahwa Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah kognitif memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 16 umat (21%) berpendapat selalu, 28 umat (38%) berpendapat sering, 18 umat (24%) memilih jawaban kadang-kadang, 13 umat (17%) yang menjawab dengan jawaban jarang, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat sering aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam perayaan Ekaristi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 23. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif): Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) Jumlah Skor *
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 17
1
1.3
1.3
1.3
18
1
1.3
1.3
2.7
21
1
1.3
1.3
4.0
22
1
1.3
1.3
5.3
23
5
6.7
6.7
12.0
24
1
1.3
1.3
13.3
25
2
2.7
2.7
16.0
26
2
2.7
2.7
18.7
27
2
2.7
2.7
21.3
28
1
1.3
1.3
22.7
29
3
4.0
4.0
26.7
30
8
10.7
10.7
37.3
31
7
9.3
9.3
46.7
32
4
5.3
5.3
52.0
33
6
8.0
8.0
60.0
34
3
4.0
4.0
64.0
35
4
5.3
5.3
69.3
36
4
5.3
5.3
74.7
37
6
8.0
8.0
82.7
38
2
2.7
2.7
85.3
39
4
5.3
5.3
90.7
40
2
2.7
2.7
93.3
41
2
2.7
2.7
96.0
42
1
1.3
1.3
97.3
43
1
1.3
1.3
98.7
45
1
1.3
1.3
100.0
75
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) dalam persiapan perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi dan menjadi umat dalam perayaan Ekaristi.
Jumlah Instrumen = 9
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi peran dan tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 24. Analisis Deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif): Kriteria Sangat menyenangkan Menyenangkan Biasa Tidak menyenangkan Sangat tidak menyenangkan Jumlah
Interval 37,9-45 30,7-37,8 23,5-30,6 16,3-23,4 9-16,2
Jumlah Umat 13 34 19 9 0 75
Presentase % 17% 46% 25% 12% 0% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Grafik 7. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif):
Tabel di atas menunjukkan Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah afektif memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 13 umat (17%) berpendapat sangat menyenangkan, 34 umat (46%) berpendapat menyenangkan, 19 umat (25%) memilih jawaban biasa, 9 umat (12%) yang menjawab dengan jawaban tidak menyenangkan, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab sangat tidak menyenangkan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat senang aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam perayaan Ekaristi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3) Makna Sakramen Ekaristi Tabel 25. Rangkuman Deskriptif Statistik Makna Sakramen Ekaristi: Statistics Makna Sakramen Ekaristi N
Valid ∑ Instrumen
75 6
Mean
46.33
Median
47.00
Mode Std. Deviation Variance
45a 7.524 56.604
Range
33
Minimum
27
Maximum
60
Sum
3475
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi pada sub variabel Makna Sakramen Ekaristi memiliki nilai N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 6 butir soal. Jumlah mean 46,33 dengan Std. Deviation 7,524. Nilai range adalah 33 dengan skor maximum 60 dan minimum 27. Sedangkan nilai tengah (median) 47,00 dengan nilai yang sering muncul (mode) 45 dan sum adalah 3475. Berikut ini, akan ditampilkan sub variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 26. Makna Sakramen Ekaristi (kognitif): Makna Sakramen Ekaristi (kognitif) Jumlah Skor*
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 13
1
1.3
1.3
1.3
14
1
1.3
1.3
2.7
15
1
1.3
1.3
4.0
16
2
2.7
2.7
6.7
17
1
1.3
1.3
8.0
18
4
5.3
5.3
13.3
19
1
1.3
1.3
14.7
20
2
2.7
2.7
17.3
21
3
4.0
4.0
21.3
23
5
6.7
6.7
28.0
24
4
5.3
5.3
33.3
25
9
12.0
12.0
45.3
26
7
9.3
9.3
54.7
27
2
2.7
2.7
57.3
28
5
6.7
6.7
64.0
29
10
13.3
13.3
77.3
30
17
22.7
22.7
100.0
Total
75
100.0
100.0
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi (kognitif).
Jumlah Instrumen = 6
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 6
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 6 x 5 = 30
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 30-6:5= 4,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi makna Sakramen Ekaristi (kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 27. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (kognitif): Kriteria Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Interval 25,3-30 20,5-25,2 15,7-20,4 10,9-15,6 6-10,8
Jumlah Umat 41 21 10 3 0 75
Presentase % 55% 28% 13% 4% 0% 100%
Grafik 8. Makna Sakramen Ekaristi (kognitif):
Dari tabel tersebut, ditunjukkan bahwa Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel Makna Sakramen Ekaristi dalam ranah kognitif memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 41 umat (55%) berpendapat sangat setuju, 21 umat (28%) berpendapat setuju, 10 umat (13%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
memilih jawaban netral, 3 umat (4%) yang menjawab dengan jawaban tidak setuju, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat setuju pada pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datangNya karunia Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja.
Tabel 28. Makna Sakramen Ekaristi (afektif): Makna Sakramen Ekaristi (afektif) Jumlah Skor*
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 11
1
1.3
1.3
1.3
13
1
1.3
1.3
2.7
14
4
5.3
5.3
8.0
15
2
2.7
2.7
10.7
16
5
6.7
6.7
17.3
17
5
6.7
6.7
24.0
18
5
6.7
6.7
30.7
19
3
4.0
4.0
34.7
20
10
13.3
13.3
48.0
21
5
6.7
6.7
54.7
22
4
5.3
5.3
60.0
23
8
10.7
10.7
70.7
24
6
8.0
8.0
78.7
25
2
2.7
2.7
81.3
26
6
8.0
8.0
89.3
27
1
1.3
1.3
90.7
28
4
5.3
5.3
96.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
30 Total
3
4.0
4.0
75
100.0
100.0
100.0
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi (kognitif).
Jumlah Instrumen = 6
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 6
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 6 x 5 = 30
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 30-6:5= 4,8
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi makna Sakramen Ekaristi (afektif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 29. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (afektif): Kriteria Sangat mudah Mudah Biasa Sulit Sangat sulit Jumlah
Interval 25,3-30 20,5-25,2 15,7-20,4 10,9-15,6 6-10,8
Jumlah Umat 14 25 28 8 0 75
Presentase % 19% 33% 37% 11% 0% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Grafik 9. Makna Sakramen Ekaristi (afektif):
Tabel di atas menunjukkan bahwa Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel Makna Sakramen Ekaristi dalam ranah afektif memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 14 umat (19%) berpendapat sangat mudah, 25 umat (33%) berpendapat mudah, 28 umat (37%) memilih jawaban biasa, 8 umat (11%) yang menjawab dengan jawaban sulit, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat biasa dan cukup mudah dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus,
kekuatan hidup umat dalam
menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b.
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Tabel 30. Rangkuman Deskriptif Statistik Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia):
Statistics Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) N
Valid
75
∑ Instrumen
11
Mean
71.13
Median
70.00
Mode Std. Deviation Variance
77 13.748 189.009
Range
70
Minimum
40
Maximum
110
Sum 5335 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 75 siswa dengan jumlah instrumen sebanyak 11 butir. Dari data tersebut diketahui pula rata-rata keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dengan harga mean 71,13 dengan Std. Deviation 13,748. Untuk nilai range adalah 70 dengan skor maximum 110 dan minimum 40. Sedangkan untuk nilai tengah (median) 70,00, nilai yang sering muncul (mode) 77 dan untuk nilai sum adalah 5335. Data keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) di atas, kemudian dideskripsikan berdasarkan sub variabel seperti arah dasar pelayanan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat. Berikut paparan data statistik dari masing-masing sub variabel: 1) Arah Dasar Pelayanan. Tabel 31. Rangkuman Deskriptif Statistik Arah Dasar Pelayanan: Statistics Arah Dasar Pelayanan N
Valid ∑ Instrumen
75 2
Mean
15.92
Median
16.00
Mode
16
Std. Deviation
2.818
Variance
7.939
Range
11
Minimum
9
Maximum
20
Sum 1194 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) pada sub variabel arah dasar pelayanan memiliki nilai N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 2 butir soal. Jumlah mean 15,92 dengan Std. Deviation 2,818. Nilai range adalah 11 dengan skor maximum 20 dan minimum 9. Sedangkan nilai tengah (median) 16,00 dengan nilai yang sering muncul (mode) 16 dan sum adalah 1194. Di bawah ini, ditampilkan sub variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 32. Arah Dasar Pelayanan (kognitif): Arah Dasar Pelayanan (kognitif): Jumlah Skor*
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3
1
1.3
1.3
1.3
4
2
2.7
2.7
4.0
5
4
5.3
5.3
9.3
6
6
8.0
8.0
17.3
7
9
12.0
12.0
29.3
8
13
17.3
17.3
46.7
9
13
17.3
17.3
64.0
10
27
36.0
36.0
100.0
Total
75
100.0
100.0
* : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdsarkan Arah dasar pelayanan (kognitif) dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani oleh umat.
Jumlah Instrumen = 2
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 2
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 2 x 5 = 10
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 10-2:5= 1,6
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi Arah Dasar Pelayanan (kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 33. Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan (kognitif): Kriteria Selalu Sering
Interval 8,5-10 6,9-8,4
Jumlah Umat 40 22
Presentase % 54% 29%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kadang-kadang Jarang Tidak pernah Jumlah
5,3-6,8 3,7-5,2 2-3,6
6 6 1 75
8% 8% 1% 100%
Grafik 10. Arah Dasar Pelayanan (kognitif):
Berdasarkan tabel di atas, ditunjukkan bahwa keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) pada sub variabel arah dasar pelayanan pada ranah kognitif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 40 umat (54%) berpendapat bahwa mereka selalu melaksanakan arah dasar pelayanan, 22 umat (29%) menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang sudah mereka lakukan dalam diri mereka adalah sering, 6 umat (8%) memilih jawaban kadang-kadang, sedangkan 6 umat (8%) memilih jawaban jarang dan 1 umat (1%) yang memilih jawaban tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden selalu memiliki arah dasar pelayanan yang baik yang nampak dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 34. Arah Dasar Pelayanan (afektif): Arah Dasar Pelayanan (afektif) Jumlah Skor*
Frequency
Valid Percent
Percent
Cumulative Percent
Valid 3
2
2.7
2.7
2.7
4
1
1.3
1.3
4.0
5
5
6.7
6.7
10.7
6
11
14.7
14.7
25.3
7
13
17.3
17.3
42.7
8
17
22.7
22.7
65.3
9
15
20.0
20.0
85.3
10
11
14.7
14.7
100.0
Total
75
100.0
100.0
* : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdsarkan Arah dasar pelayanan (afektif) dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani oleh umat.
Jumlah Instrumen = 2
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 2
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 2 x 5 = 10
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 10-2:5= 1,6
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi Arah Dasar Pelayanan (afektif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 35. Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan (afektif): Kriteria Sangat bermanfaat Bermanfaat
Interval 8,5-10 6,9-8,4
Jumlah Umat 26 30
Presentase % 34% 40%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Biasa Tidak bermanfaat Sangat tidak bermanfaat Jumlah
5,3-6,8 3,7-5,2 2-3,6
11 6 2 75
15% 8% 3% 100%
Grafik 11. Arah Dasar Pelayanan (afektif):
Dari paparan tabel di atas, ditunjukkan bahwa keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dalam sub variabel arah dasar pelayanan pada ranah afektif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat, 26 umat (34%) menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang mereka lakukan merupakan hal yang sangat bermanfaat, 30 umat (40%) berpendapat bahwa arah dasar pelayanan yang mereka lakukan adalah hal yang bemanfaat, 11 umat (15%) memilih jawaban biasa, sedangkan 6 umat (8%) menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang mereka lakukan adalah hal yang tidak bermanfaat dan sisanya yaitu 2 umat (3%) menyatakan sangat tidak bermanfaat. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
disimpulkan bahwa arah dasar pelayanan yang umat lakukan merupakan hal yang bemanfaat bagi mereka. 2) Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat. Tabel 36. Rangkuman Deskriptif Statistik Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat: Statistics Pelayanan bagi Gereja dan Masyarakat N
Valid
75
∑ Instrumen
9
Mean
55.21
Median
55.00
Mode Std. Deviation Variance
48 12.418 154.197
Range
61
Minimum
29
Maximum
90
Sum
4141
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) pada sub variabel arah dasar pelayanan memiliki nilai N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 9 butir soal. Jumlah mean 55,21 dengan Std. Deviation 12,418. Nilai range adalah 61 dengan skor maximum 90 dan minimum 29. Sedangkan nilai tengah (median) 55,00 dengan nilai yang sering muncul (mode) 48 dan sum adalah 4141. Pada bagian di bawah ini, ditampilkan sub
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 37. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif): Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif) Jumlah Skor*
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 14
1
1.3
1.3
1.3
17
1
1.3
1.3
2.7
18
5
6.7
6.7
9.3
19
1
1.3
1.3
10.7
20
1
1.3
1.3
12.0
22
6
8.0
8.0
20.0
23
2
2.7
2.7
22.7
24
1
1.3
1.3
24.0
25
7
9.3
9.3
33.3
26
3
4.0
4.0
37.3
27
7
9.3
9.3
46.7
28
1
1.3
1.3
48.0
29
3
4.0
4.0
52.0
30
6
8.0
8.0
60.0
31
2
2.7
2.7
62.7
32
5
6.7
6.7
69.3
33
2
2.7
2.7
72.0
34
4
5.3
5.3
77.3
35
1
1.3
1.3
78.7
36
3
4.0
4.0
82.7
37
2
2.7
2.7
85.3
38
2
2.7
2.7
88.0
39
3
4.0
4.0
92.0
40
1
1.3
1.3
93.3
42
1
1.3
1.3
94.7
44
1
1.3
1.3
96.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
45 Total
3
4.0
4.0
75
100.0
100.0
100.0
* : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdsarkan Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (kognitif) dalam malakukan tanggung jawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat oleh umat.
Jumlah Instrumen = 9
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 38. Analisis Deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif): Kriteria Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Interval 37,9-45 30,7-37,8 23,5-30,6 16,3-23,4 9-16,2
Jumlah Umat 11 19 28 16 1 75
Presentase % 15% 25% 38% 21% 1% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Grafik 12. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif):
Dari tabel di atas, diketahui bahwa keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) pada sub variabel pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat dalam ranah kognitif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 11 umat (15%) berpendapat bahwa mereka sangat setuju pada pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat, 19 umat (25%) menyatakan bahwa mereka setuju melakukan pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat, 28 umat (38%) memilih jawaban netral, sedangkan 16 umat (21%) memilih jawaban tidak setuju dan sisanya 1 umat (1%) menyatakan sangat tidak seuju. Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa umat netral dalam pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat baik dalam malakukan tanggung jawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 39. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif): Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (afektif) Jumlah Skor* Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 10
1
1.3
1.3
1.3
15
1
1.3
1.3
2.7
16
1
1.3
1.3
4.0
17
1
1.3
1.3
5.3
18
3
4.0
4.0
9.3
19
3
4.0
4.0
13.3
20
3
4.0
4.0
17.3
21
4
6.7
6.7
24.0
22
7
9.3
9.3
33.3
23
4
5.3
5.3
38.7
24
4
5.3
5.3
44.0
25
4
5.3
5.3
49.3
26
4
5.3
5.3
54.7
27
5
6.7
6.7
61.3
28
4
4.0
4.0
65.3
29
3
4.0
4.0
69.3
30
2
2.7
2.7
72.0
31
6
8.0
8.0
80.0
32
7
9.3
9.3
89.3
33
3
4.0
4.0
93.3
34
1
1.3
1.3
94.7
35
1
1.3
1.3
96.0
37
1
1.3
1.3
97.3
41
1
1.3
1.3
98.7
45
1
1.3
1.3
100.0
75
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
* : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdsarkan Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (afektif) dalam malakukan tanggung jawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif,
diakonia reformatif
atau pembangunan,
diakonia transformatif
pembebasan bagi masyarakat oleh umat
Jumlah Instrumen = 9
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (afektif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 40. Analisis Deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif): Kriteria Sangat Mudah Mudah Biasa Sulit Sangat Sulit Jumlah
Interval 37,9-45 30,7-37,8 23,5-30,6 16,3-23,4 9-16,2
Jumlah Umat 2 19 26 25 3 75
Presentase % 3% 25% 35% 33% 4% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Grafik 13. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif):
Berdasarkan paparan tabel di atas, ditunjukkan bahwa keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) pada sub variabel Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat dalam ranah afektif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 2 umat (3%) menyatakan bahwa pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat merupakan hal yang sangat mudah dilakukan, 19 umat (25%) memberikan jawaban mudah dilakukan, 26 umat (35%) memilih jawaban biasa, 25 umat (33%) menyatakan bahwa pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat adalah hal yang sulit dan 3 umat (4%) yang berpendapat sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat merupakan hal yang biasa dilakukan umat, baik dalam malakukan tanggung jawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, dan diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
4.
Uji Regresi
a.
Correlations Tabel 41.Correlations: Correlations Keaktifan_M Keterlibatan_ engikuti_Pera Tugas_Pelaya yaan_Ekaristi nan_Diakonia Keaktifan_Mengikuti Pearson Correlation _Perayaan_Ekaristi Sig. (2-tailed)
1
.000
N Keterlibatan_Tugas_ Pearson Correlation Pelayanan_Diakonia Sig. (2-tailed)
.718**
75
75
.718**
1
.000
N
75
75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tabel di atas menggunakan Pearson Correlations, yang menunjukkan bahwa variabel Y dikorelasikan dengan Y dan X, dan variabel X dikorelasikan dengan X dan Y. Besar korelasi Y dengan Y adalah 1 dan korelasi X terhadap Y sebesar 0,718 dengan jumlah sampel sebanyak 75 responden. Berdasarkan output di atas, ditampilkan bahwa besarnya signifikansi 0,000 < dari 0,05, berarti ada korelasi yang signifikan antara keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Koefisien korelasi keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) sebesar 0,718 bertanda positif, berarti menunjukkan bahwa arah korelasi positif mengandung pengertian semakin tinggi intensitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
umat aktif mengikuti Perayaan Ekaristi, maka semakin tinggi pula keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia). Selain koefisien korelasi, juga dapat dilihat tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari hasil output (diukur dari probabilitas) memiliki nilai 0,000 atau praktis 0. Dilihat dari hasil tersebut, hasil probabilitas memiliki nilai yang jauh di bawah 0,05, maka korelasi antara keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul semakin nyata. b.
Variables entered/removedb Tabel 42. Variables entered/removed: Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristia
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia)
Dari tabel di atas, ditampilkan tentang variabel yang dimasukkan dalam model regresi dan variabel yang dikeluarkan dari model. Dapat diketahui bahwa variabel independen yang dimasukkan adalah keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dan variabel dependen adalah keterlibatan tugas pelayanan (diakonia). Dari hasil tabel di atas, tidak ada variabel yang dikeluarkan/removed. Sedangkan metode yang digunakan adalah enter (single step) bukan stepwise.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
c.
Model summaryb Tabel 43. Model summaryb: Model Summaryb Model
R
1
.718a
Std. Error of the R Square Adjusted R Square Estimate .516
.509
9.634
a. Predictors: (Constant), Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi b. Dependent Variable: Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia)
Output di atas, menampilkan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut penjelasan tentang hasil output tabel Model summaryb: Nilai R square adalah 0,516, yang merupakan hasil pengkuadratan dari koefisien korelasi/ R yaitu 0,718 x 0,718 = 0,516. R square bisa disebut sebagai koefisien determinasi, yaitu 51,6% dari variabel Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia) dipengaruhi oleh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi, sedangkan sisanya, yaitu 100% - 51,6% = 48,4% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Nilai R square berkisar pada angka 0 hingga 1. Semakin kecil nilai R square, maka semakin lemah hubungan antara kedua variabel. Dalam hasil output di atas, ditunjukkan nilai R square sebesar 0,516, yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia) adalah nyata dan cukup kuat. Hasil berikutnya adalah nilai standar error of the estimate (kesalahan standar dari hasil penaksiran) yaitu 9.634. Jika nilai standar error of the estimate< nilai standar deviasi variabel terikat, maka variabel bebas baik untuk dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
prediktor. Dalam output standar deviasi Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia) diketahui memiliki nilai sebesar 13.748. Dapat dilihat hasil standar error of the estimate < dari standar deviasi Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia), maka variabel bebas baik untuk dijadikan prediktor terhadap variabel terikat.
d.
ANOVAb Tabel 44. ANOVAb: ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
7211.884
1
7211.884
Residual
6774.782
73
92.805
13986.667
74
Total
F 77.710
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi b. Dependent Variable: Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia Berdasarkan hasil uji ANOVA atau Ftest didapat Fhitung sebesar 77,710 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dalam tabel di atas, diketahui nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ini bisa dipakai untuk memprediksi keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Melalui Uji F, dapat diketahui apakah model penaksiran yang digunakan tepat atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan model linear. Ketepatan model linear ini diuji dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Dalam tabel diketahui hasil Fhitung adalah 777710, sedangkan Ftabel dihitung berdasarkan taraf signifikansi 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Cara
lain
untuk
menentukan
ketepatan
model
adalah
dengan
membandingkan probabilitas dengan taraf nyatanya. Diketahui probabilitas dalam tabel ANOVA tertulis Sig. 0,000. Jika probabilitas > 0,05, maka model ditolak, sedangkan jika probabilitas < 0,05, maka model diterima. Dalam tabel diketahui nilai probabilitas 0,000< 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi ini dterima dan tepat, karena HO ditolak dan H1 diterima. Sedangkan variasi nilai variabel bebas atau variabel independen dapat menjelaskan variasi nilai dependen.
e.
Coefficients Uji hipotesis dengan menggunakan tabel Coefficientsb Tabel 45. Coefficientsb: Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
1
(Constant) Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
B
Std. Error
8.031
7.244
.455
.052
Standardized Coefficients Beta
t
.718
Sig.
1.109
.271
8.815
.000
a. Dependent Variable: Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia Dalam tabel Coefficientsb di atas, diketahui nilai B constant 8,031 dan nilai B Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebagai prediktor sebesar 0,455. Maka bisa ditentukan persamaan garis regresi antara variabel Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi (X) dan Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia (Y) adalah Y = 8,031 + 0,455 X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Dari hasil persamaan regresi di atas, dapat digunakan untuk melakukan estimasi sejauh mana pengaruh keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Misalnya, nilai keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dihitung sebesar 50, maka nilai keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) sebagai berikut: Y = 8,031 + (0,455 x 50) = 30,781 Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas, maka dapat diketahui bahwa estimasi nilai keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul dihitung sebesar 30,781 dengan nilai keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dihitung sebesar 50. Dengan demikian, dari hasil persamaan regresi tersebut, dapat diartikan bahwa setiap pertambahan nilai keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar 1 poin, maka nilai keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul bertambah 8,031 + 0,455. Sedangkan bila setiap nilai keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi bertambah 10 poin, maka nilai keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul Y = 8,031 + (0,455 x 10). Maka, nilai Y akan bertambah menjadi 8,031 + 4,55. Hasil uji hipotesis dapat diketahui dengan cara melihat hasil siginfikansi dari tabel coefficients. Kriteria dalam uji hipotesis, jika signifikansi ≤ 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sebaliknya, jika signifikansi > 0,05, maka H1 ditolak dan H0 dierima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
H0
:
Tidak ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
H1
:
Ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Berdasarkan tabel coefficients tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,000. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa maka H1 diterima dan H0 ditolak. Maka, kesimpulannya adalah ada pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Pada hasil analisis uji normalitas (lih. Tabel 9. Test of Normality), diketahui nilai P-value dari variabel X (keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi) sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan P-value (signifikansi) dari variabel Y (keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)) yaitu kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov). Diperoleh data bahwaP-value lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa data dari variabel X (keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi) dan Y (keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)) memiliki distribusi normal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini memiliki distribusi normal. Dalam uji linearitas (lih. Tabel 10. ANOVAb), juga dihasilkan data bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
yang linear dan signifikan. Melalui uji homokedastisitas dan uji homogenitas dalam Grafik 3. Scatterplot dari keterlibatan tugas pelayanan (diakonia), menunjukkan bahwa gambar tidak membentuk pola tertentu secara penuh dan tersebar di antara titik nol (0) pada sumbu X dan Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual mempunyai variance konstan (homoscedasticity) dan tidak terjadi masalah heterokedastisitas. Berdasarkan hasil deskripsi data (lih. Tabel 11) uji homogenitas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) 0,004 < 0,005. Maka dapat disimpulkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdasarkan variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi memiliki varian yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis deskripsi (lih. Tabel 12. Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia)) ditampilkan jumlah N sebanyak 75 yang menunjukkan jumlah sampel sebanyak 75 responden. Range pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 99 lebih besar dibandingkan range Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 70. Nilai minimum pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 91 lebih besar dari nilai minimum Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 40. Nilai maximum dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 190 lebih besar dari nilai maximum Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 110. Nilai rata-rata (mean) dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 138,65 lebih besar dari pada Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 71,13. Pada tabel di atas juga ditunjukkan nilai Std. Deviation yang diperoleh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 21,692 lebih besar dari pada nilai Std. Deviation Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 13,748. Pada variance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 470,527 lebih besar dari variance Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) kontrol diri yaitu 189,009. Berdasarkan hasil deskripsi data (lih. Tabel 14. Rangkuman Statistik Deskriptif Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi) diketahui bahwa Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan jumlah jumlah N valid 75 siswa dengan jumlah instrumen sebanyak 19 butir. Dari data tersebut diketahui pula rata-rata Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan harga mean 138,65 Std. Deviation 21,692. Untuk range adalah 99 dengan skor maximum 190 dan minimum 91. Sedangkan untuk nilai tengah (median) 142,00, nilai yang sering muncul (mode) 142 dan untuk nilai sum adalah 10399, memberi pengaruh terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Pengaruh ini dapat dilihat pada Tabel 45.Coefficientsb yang menunjukkan adanya hubungan positif antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Hal ini dipengaruhi adanya sub variabel dari keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi yaitu kehadiran dalam Perayaan Ekaristi,
peran dan tugas
dalam Perayaan Ekaristi dan makna Sakramen Ekaristi. Hasil yang telah didapat dalam variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi, diperkuat dengan hasil mean dari deskripsi data sub variabel Kehadiran Dalam Perayaan Ekaristi sebesar 28,73 (lih. Tabel 15. Rangkuman Statistik Deskriptif Kehadiran Dalam perayaan Ekaristi). Dalam ranah kognitif pada Tabel 17. Analisis deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif), dari 75 umat (100%), 26 umat (35%) berpendapat selalu, 29 umat (39%) berpendapat sering, 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
umat (21%) memilih jawaban kadang-kadang, 4 umat (5%) memilih jawaban jarang, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab tidak pernah. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa menurut responden variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah kognitif, intensitas pelaksanaannya sesuai dengan pokok-pokok dalam uraian sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi adalah sering, yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus. Sedangkan dalam ranah afektif pada Tabel 19. Analisis deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif), dari 75 umat, 13 umat (17%) berpendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat mudah, 21 umat (28%) menyatakan bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi mudah dilakukan, 29 umat (39%) memilih jawaban biasa, 11 umat (15%) menyatakan bahwa kegiatan kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sulit dilakukan dan 1 umat (0%) yang memberikan pendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat sulit dilakukan. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dirasa biasa dan mudah dilakukan bagi umat yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus. Pada sub variabel peran dan tugas dalam Perayaan Ekaristi memiliki nilai mean sebesar 63,59 (lih. Tabel 20. Rangkuman statistik deskriptif peran dan tugas dalam Perayaan Ekaristi). Dalam ranah kognitif pada Tabel 22. Analisis deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif), dari 75 umat (100%), 16 umat (21%) berpendapat selalu, 28 umat (38%) berpendapat sering, 18 umat (24%) memilih jawaban kadang-kadang, 13 umat (17%) yang menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
dengan jawaban jarang, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat sering aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi. Sedangkan dalam ranah afektif pada Tabel 24. Analisis deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif), dari 75 umat (100%), 13 umat (17%) berpendapat sangat menyenangkan, 34 umat (46%) berpendapat menyenangkan, 19 umat (25%) memilih jawaban biasa, 9 umat (12%) yang menjawab dengan jawaban tidak menyenangkan, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab sangat tidak menyenangkan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat senang aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi. Pada sub variabel makna Sakramen Ekaristi memiliki nilai mean sebesar 46,33 (lih. Tabel 25. Rangkuman statistik deskriptif makna Sakramen Ekaristi). Dalam ranah kognitif pada Tabel 27. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (kognitif), dari 75 umat (100%), 41 umat (55%) berpendapat sangat setuju, 21 umat (28%) berpendapat setuju, 10 umat (13%) memilih jawaban netral, 3 umat (4%) yang menjawab dengan jawaban tidak setuju, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat setuju pada pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus,
kekuatan hidup umat dalam menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. Sedangkan dalam ranah afektif pada Tabel 29. Analisis deskriptif makna Sakramen Ekaristi (afektif), dari 75 umat (100%), 14 umat (19%) berpendapat sangat mudah, 25 umat (33%) berpendapat mudah, 28 umat (37%) memilih jawaban biasa, 8 umat (11%) yang menjawab dengan jawaban sulit, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat biasa dan cukup mudah dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. Dari hasil di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan umat dalam kehadiran mengikuti Perayaan Ekaristi, umat sering menghadiri Perayaan Ekaristi yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus dan itu dirasa biasa dan mudah untuk umat. Selain itu, umat juga sering dan senang aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi. Pada pemaknaan Sakramen Ekaristi umat setuju dan merasa biasa dan mudah baik Ekaristi sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabishabisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. Dari hasil analisis deskripsi data variabel Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) (Y) menunjukkan nilai mean sebesar 71,13 (lih. Tabel 30. Rangkuman statistik keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)) dan masuk dalam kategori sedang. Nilai Std. Deviation 13,748. Untuk nilai range adalah 70 dengan skor maximum 110 dan minimum 40. Sedangkan untuk nilai tengah (median) 70,00, nilai yang sering muncul (mode) 77 dan untuk nilai sum adalah 5335. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang variabel terikat yaitu keterlibatan tugas pelayanan (diakonia), dapat diukur melalui 2 sub variabel arah dasar pelayanan dan pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat. Dari sub variabel arah dasar pelayanan kemampuan dalam ranah kognitif pada Tabel 33. Analisis deskriptif arah dasar pelayanan (kognitif), dari 75 umat (100%), 40 umat (54%) berpendapat bahwa mereka selalu melaksanakan arah dasar pelayanan, 22 umat (29%) menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang sudah mereka lakukan dalam diri mereka adalah sering, 6 umat (8%) memilih jawaban kadang-kadang, sedangkan 6 umat (8%) memilih jawaban jarang dan 1 umat (1%) yang memilih jawaban tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden selalu memiliki arah dasar pelayanan yang baik yang nampak dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani mereka. Sedangkan dalam ranah afektif pada pada Tabel 35. Analisis deskriptif arah dasar pelayanan (afektif), dari 75 umat, 26 umat (34%) menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang mereka lakukan merupakan hal yang sangat bermanfaat, 30 umat (40%) berpendapat bahwa arah dasar pelayanan yang mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
lakukan adalah hal yang bemanfaat, 11 umat (15%) memilih jawaban biasa, sedangkan 6 umat (8%) menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang mereka lakukan adalah hal yang tidak bermanfaat dan sisanya yaitu 2 umat (3%) menyatakan sangat tidak bermanfaat. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa arah dasar pelayanan yang umat lakukan merupakan hal yang bemanfaat bagi mereka. Dari sub variabel pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat, nilai mean sebesar 55,21 (lih. Tabel 36. Rangkuman statistik deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat). Dalam ranah kognitif pada Tabel 38. Analisis deskriptif pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (kognitif), dari 75 umat (100%), 11 umat (15%) berpendapat bahwa mereka sangat setuju pada pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat, 19 umat (25%) menyatakan bahwa mereka setuju melakukan pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat, 28 umat (38%) memilih jawaban netral, sedangkan 16 umat (21%) memilih jawaban tidak setuju dan sisanya 1 umat (1%) menyatakan sangat tidak seuju. Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa umat netral dalam pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat baik dalam malakukan tanggungjawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat. Sedangkan dalam ranah afektif pada Tabel 40. Analisis deskriptif pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (afektif), dari 75 umat (100%), 2 umat (3%) menyatakan bahwa pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat merupakan hal yang sangat mudah dilakukan, 19 umat (25%) memberikan jawaban mudah dilakukan, 26 umat (35%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
memilih jawaban biasa, 25 umat (33%) menyatakan bahwa pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat adalah hal yang sulit dan 3 umat (4%) yang berpendapat sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat merupakan hal yang biasa dilakukan umat, baik dalam malaksanakan tanggungjawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, dan diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat. Dari data statistik di atas, dapat dilihat bahwa keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki pengaruh terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Dalam proses keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi, yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus. Selain itu, juga aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi. Keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi juga nampak dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. Dari keseluruhan proses keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi tersebut, membawa dampak pada keterlibatan pelayanan (diakonia) umat dalam arah dasar pelayanan yang baik yang nampak dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
iman kristiani mereka. Selain itu, juga pada pelayanan bagi Gereja dan masyarakat baik dalam malaksanakan tanggungjawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat. Maka, kesimpulannya adalah ada pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa nilai korelasi yang digunakan untuk menghitung hubungan antara variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) sebesar 0,718 (lih. Tabel 41. Correlations). Nilai tersebut menampilkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia). Hubungan tersebut diketahui melalui hasil signifikansi 0,000 yang nilainya jauh di bawah 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) sangatlah nyata, karena semakin tinggi intensitas umat aktif mengikuti perayaan Ekaristi, maka semakin tinggi pula keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat. Dalam penelitian ini, diketahui besar persen pengaruh variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul melalui hasil output Tabel 43. Model summaryb dengan melihat nilai R Square memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 0,516. Dari data tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas (X) yaitu keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap variabel terikat (Y) yaitu keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) sebesar 51,6% (0,516 x 100%), sedangkan sisanya, yaitu 100% 51,6% = 48,4% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Berdasarkan hasil uji hipotesis (lih. Tabel 44. ANOVAb) , diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000, yang berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Dari hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dengan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari kedua variabel tersebut, dan pengaruhnya cukup kuat. Adanya pengaruh ini juga dapat dilihat dari hasil persamaan regresi yaitu Y = 8,031 + 0,455 X (lih. Tabel 45. Coefficientsb). Dalam persamaan ini, diketahui adanya hubungan positif antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi (X) terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi intensitas umat aktif mengikuti perayaan Ekaristi, maka berpengaruh juga pada keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
C. Refleksi Kateketis 1. Dasar Refleksi a. Pelayanan Sabda di dalam Gereja Pelayanan sabda memiliki beberapa bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi untuk mencapai tujuannya. Ada bentuk yang disebut katekese yang bertujuan membuat iman umat hidup, dasar dan aktif lewat cara pengajaran. Bentuk liturgis, yakni pengajaran yang diberikan bersamaan dengan perayaan liturgi, khususnya perayaan Ekaristi (yakni Homili). Bentuk teologis, yakni suatu cara pemahaman sistematik dan penelitian ilmiah mengenai kebenaran iman (DKU. art 17). b. Pengertian Katekese Katekese merupakan salah satu bentuk pelayanan sabda, yang bertujuan membuat iman umat hidup, dasar dan aktif lewat cara pengajaran (DKU. art 17). Melalui cara inilah, terutama dalam lingkup kegiatan pastoral, katekese juga diartikan sebagai karya gerejani yang menghantar kelompok maupun perorangan kepada iman yang dewasa (DKU. art. 31). Dalam “Catechesi Tradendae” anjuran apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para Uskup, Klerus dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini diungkapkan bahwa katekese digunakan untuk merangkum seluruh usaha Gereja untuk memperoleh murid-murid, membantu umat mengimani Yesus Putera Allah, umat beroleh kehidupan atas nama-Nya, dan membina serta mendidik umat dalam perihal tersebut untuk membangun Tubuh Kristus. Gereja tidak berhenti malaksanakan tugas tersebut (CT. art. 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
c. Tujuan Katekese Dalam anjuran apostolik Catechesi Trandendae, ditegaskan bahwa tujuan katekese adalah mendewasakan iman dan pribadi manusia. Ketika seseorang mengalami kedewasaan iman, maka dia akan bertumbuh semakin tahu dan menghayati iman tersebut. Seluruh pribadi manusia yang diresapi oleh firman akan berpikir, menilai segala sesuatu, bertindak dan berharap seturut dengan ajaran-Nya (CT. art. 20). Katekese mematangkan dan meneguhkan iman, umat didampingi untuk meraih kesatuan iman serta pengertian akan Putera Allah, kedewasaan pribadi manusia, dan pertumbuhan dengan Kristus (CT. art. 25). Selain mendewasakan iman, katekese juga menjadi sarana dalam mengembangkan kecerdasan iman umat beriman, sehingga dapat membentuk pola-pola hidup Kristen yang baik (EN. art. 44). Bila dilaksanakan dengan baik maka umat akan bersemangat untuk memberikan kesaksian tentang iman mereka, untuk menyalurkan terhadap anak-anak mereka, memperkenalkan dengan sesama, dan untuk mengabdi kepada masyarakat dengan cara apapun juga (CT. art. 24). Dari pemaparan tujuan katekese tersebut, maka katekese senantiasa berusaha menimba inspirasi dari pedagogi iman, yaitu pedagogi Allah, pedagogi Kristus dan pedagogi Gereja. Dalam hal ini, di satu sisi katekese hadir dalam pelayanan yang dapat mengedukasi seseorang dan di sisi lain, katekese juga menolong manusia untuk membuka dirinya bagi dimensi religius kehidupan umat. Bisa diartikan bahwa katekese merupakan sekolah iman, yang dilaksanakan sedemikian rupa agar menembus dan mengubah proses-proses akal budi, hati nurani, kebebasan dan tindakan, yang menjadikan eksistensi manusia sebagai tanda kehadiran Kristus yang nyata di dunia ini (PUK. art. 147).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
d. Isi katekese Katekese berisikan wahyu, yaitu misteri Allah dan karya-karya-Nya yang menyelamatkan dan terjadi dalam sejarah hidup umat manusia, wahyu terjadi melalui hubungan pribadi antara Allah dan manusia (DKU. art. 37). Isi katekese adalah pewartaan Injil yakni warta gembira keselamatan kepada masyarakat dan dunia (CT. art. 26). Allah sendiri yang ingin diwartakan dalam hidup manusia, melalui peristiwa-peristiwa iman yang dialami sehari-hari. Pengenalan akan Allah ini dapat dialami oleh manusia melalui sabda-sabda-Nya. Sabda Allah itu benarbenar hidup dan dapat diteruskan dalam Tradisi dan Kitab Suci yang merupakan harta sabda Allah yang tunggal dan kudus, yang dipercayakan kepada Gereja (CT. art. 27). Sabda Allah inilah yang terus-menerus direnungkan dan dimengerti secara lebih mendalam, melalui pengalaman-pengalaman iman seluruh umat secara pribadi dan bersama-sama. Secara garis besar bahan dan isi katekese meliputi; Sejarah Keselamatan dalam Perjanjian Lama, Sejarah Keselamatan dalam Perjanjian Baru, ajaran pokok pewartaan Kristen, sakramen-sakramen dan pengalaman manusia yang dihayati sebagai karya penyelamatan Allah. Dalam Petunjuk Umum Katekese art. 97, dipaparkan mengenai kriteria penyajian pesan Injil dalam katekese: 1) Katekese hendaknya berpusat pada pribadi Yesus Kristus (kristosentris). Hal ini berarti katekese menghadirkan Kristus sebagai pusat sejarah keselamatan dan menyampaian ajaran-Nya bagi manusia. Berkaitan dengan dimensi kristosentris ini, diartikan pula bahwa katekese sekaligus berdimensi triniter (PUK art. 99). Oleh karena itu, katekese perlu memperhatikan hal-hal yang berkaitan tentang struktur internal yang harus bersifat kristosentris-triniter,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
melalui Kristus kepada Bapa dalam Roh Kudus, mengikuti pedagogi Yesus Kristus yang menunjukkan hidup Allah paling dalam karya keselamatan dan demi kesejahteraan manusia serta mempunyai implikasi penting dalam hidup manusia (PUK art. 100). 2) Katekese berpusat pada anugerah keselamatan yang berisikan sebuah pesan tentang “pembebasan”. Katekese meneruskan pewartaaan Yesus tentang Kerajaan Allah, sebagai “karunia Allah yang terbesar, yang harus dipandang tidak hanya mencakup pembebasan dari segala sesuatu yang membuat manusia tertekan, melainkan teristimewa mendapat pembebasan dari dosa dan dari kekuatan jahat” (PUK. art. 101). Jadi, Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus juga menjadi pusat katekese dan dalam mewartakan Kerajaan Allah ini Yesus menyapa orang miskin, maka katekese juga nantinya menyangkut dimensi pembebasan yang nyata (PUK. art. 103-104). 3) Katekese berciri ekklesial, yang mencerminkan sifat historisnya, di mana katekese menjadi bagian dari proses penerusan iman yang dijalankan dalam dan bersama Gereja. Melalui katekese, masing-masing pribadi dapat menerima iman Gereja. Iman Gereja terwujud dalam pengakuan akan karya Allah yang terjadi melalui sejarah dan Gereja meneruskan pesan Injil dalam proses sejarah hingga sekarang ini. Maka, selain memahami bagaimana Allah bekerja dalam sejarah umat manusia, juga perlu diupayakan pemahaman bahwa setiap isi iman diterangkan dalam konteks pengalaman umat pada masa sekarang ini (PUK. art. 107-108). 4) Katekese inkulturatif. Dalam Catechesi Trandendae art. 53, dikatakan bahwa misteri inkarnasi Sabda Allah menjadi model bagi evangelisasi, yang artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Gereja dipanggil untuk membawa kekuatan Injil ke dalam inti budaya dan kebuayaan-kebudayaan. Dalam usaha ini diperlukan adanya inkulturasi iman, agar pesan Injil sungguh tinggal dalam diri orang bersama dengan kebudayaannya. Tugas konkret yang diusahakan dalam kerangka ini adalah menyusun katekismus lokal (PUK. art. 110). Katekismus lokal inilah yang membantu membahasakan pesan katekese sesuai dengan kebudayaan setempat. Namun jangan sampai diabaikan, dalam Petunjuk Umum Katekese art. 111 memberikan catatan tetap perlu adanya usaha meneruskan pesan Injil dalam keutuhan dan kemurniannya. 5) Katekese hendaknya bersifat komprehensif dengan hirarki kebenarannya sendiri, sehingga dapat membentuk suatu sintese dengan iman yang koheren dan vital. Memang disadari bahwa kebenaran iman telah memiliki hirarki sendiri, akan tetapi bahwa kebenaran iman juga tergantung dari kebenaran iman lainnya (PUK. art. 114-115). Sifat komprehensif dari katekese, juga dapat mengaitkan pesan Injil dengan hidup manusia masa kini (PUK. art. 116-117) dan cara penyampaian katekese itu sendiri (PUK. art. 118). e.
Aspek Kateketis dalam Sakramen Ekaristi Katekese mempunyai hubungan dengan seluruh kegiatan liturgis dan
sakramental. Hal tersebut dikarenakan dalam Sakramen-sakramen, dan terutama dalam Ekaristilah Yesus Kristus berkarya sepenuhnya untuk mengubah manusia. Katekese sebagai persiapan penerimaan sakramen. Katekese wajib mengantar pada Sakramen-sakramen iman. Pelaksanaan otentik Sakramen-sakramen juga wajib mempunyai aspek kateketis. Sehingga sakramen akan menjadi ritualisme yang hampa dan miskin bila tidak berdasar pada pengertian yang sungguh-sunguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
tentang makna Sakramen-sakramen. Katekese juga akan bercorak intelektual semata jika tidak dihidupkan dalam praksis sakramental (CT. art. 23). Katekese liturgis, memberikan dan memajukan suatu pengertian dan pengalaman liturgi lebih dalam. Dalam katekese liturgi diberikan penjelasan tentang isi doa-doa, arti tanda-tanda dan gerak-gerik, mendidik partisipasi aktif, kontemplasi dan keheningan (PUK art. 55). Tugas-tugas fundamental katekese adalah membantu umat untuk mengetahui, merayakan, dan merenungkan misteri kristus. Dalam pendidikan liturgis, Kristus yang menyelamatkan selalu hadir dalam Gereja-Nya teristimewa dalam perayaan-perayaan liturgis, khususnya dalam Ekaristi. Gereja ingin agar semua umat berpartisipasi penuh, sadar, dan aktif yang dituntut oleh sifat liturgi dan martabat imamat dari sakramen Ekaristi. Karena alasan ini katekese harus mendidik umat untuk berdoa, bersyukur, bertobat, tetap percaya, hidup menjemaat, untuk mengerti dengan tepat arti Credo (PUK art. 85). Dalam Ekaristi terdapat pelayanan sabda yang mempunyai fungsi liturgis. Pelayanan sabda dapat menggunakan bentuk yang berbeda-beda, namun diantara semua itu homili merupakan yang paling penting. Bentuk-bentuk lain dalam konteks liturgis termasuk perayaan sabda dan pelajaran yang diterima selama upacara sakramen-sakramen. Harus disebut pula persiapan langsung bagi penerimaan sakramen-sakramen yang berbeda, perayaan sakramental dan yang paling penting adalah partisipasi umat beriman dalam Ekaristi, sebagai sarana pendidikan iman yang pertama (PUK 51). Gereja
diutus
oleh
Allah
untuk
menjadi
“sakramen
universal
keselamatan”. Gereja terus berusaha mewartakan Injil kepada semua orang, setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
umat dipanggil menjadi garam dunia dan terang dunia seperti yang ada pada Mat 5:13-14 (GS 1). Katekese mempunyai tugas untuk membina moral, pertobatan membawa kepada Kristus. Katekese harus meneruskan kepada para murid sikapsikap Guru sendiri. Sabda yang diwartakan harus dihayati sehingga katekese membawa konsekuensi-konsekuensi sosial dari tuntutan-tuntutan Injil (PUK 71). Ekaristi pusat dari seluruh hidup sakramental. Di dalam Gereja terjadi transubstansi roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus yang menyelamatkan. Orang beriman memperoleh Roti Hidup dalam Ekaristi, sehingga dipenuhi dengan cinta terhadap Allah dan sesama. Setelah dikenyangkan diharapkan umat beriman semakin mencintai sesama dengan tulus dan aktif agar hidup rukun dan berkerja sama dengan umat lain sebagai sesama (DKU 58).
2.
Refleksi Penelitian Penulis sebagai warga lingkungan St Xaverius Siyono melihat melalui
penelitian ini bahwa ada umat yang rajin mengikuti perayaan Ekaristi ada juga yang sebaliknya. Padahal Ekaristi merupakan pusat dan puncak kekuatan hidup umat Kristiani harus dihayati dan dimaknai bagi diri sendiri dan dalam kehidupan sehari-hari. Keterlibatan umat dalam pelayanan (diakonia) juga menjadi hal yang penting untuk mewujutkan kerajaan Allah di dunia ini seperti yang sudah Yesus ajarkan dan wariskan kepada kita semua. Namun pada kenyataannya umat ada terlibat maupun tidak terlibat dalam pelayanan tersebut sebagai warga Kristiani. Pada skripsi ini penulis merasa tertarik untuk meneliti mengenai sejauh mana keaktifan perayaan Ekaristi berpengaruh terhadap keterlibatan umat lingkungan Santo Xaverius Siyono dalam tugas pelayanan Gereja (diakonia) umat. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
melaksanakan penelitian dan diperoleh hasil, maka dapat diketahui bahwa ada pengaruh keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Hasil penelitian yang telah diperoleh oleh penulis, diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam proses pelaksanaan umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi dan terlibat dalam tugas pelayanan (diakonia) di kehidupannya sebagai warga Gereja yang baik seturut teladan Yesus Kristus. Diketahui bahwa Ekaristi merupakan sumber dan puncak kehidupan Gereja. Melalui penelitian ini saya menyadari bahwa Gereja mengajak kita untuk memaknai perjamuan Ekaristi setiap kali kita merayakannya. Hal ini sebagaimana yang dilakukan Yesus bersama dengan para murid sebelum Ia memasuki misteri sengsara dan wafat-Nya. Yesus menghendaki agar perjamuan makan ini selalu dikenang dan dilakukan oleh umat-Nya dalam perayaan Ekaristi. Gereja setiap kali merayakan Ekariti sebagai bentuk kenangan akan Paska Kristus. Ekaristi tidak hanya pusat seluruh liturgi Gereja, tetapi juga menjadi sumber dan puncak kehidupan Gereja. Hal ini didukung dengan tegas oleh LG 11 yang menyatakan: “Dengan ikut serta dalam kurban Ekaristi, sumber dan puncak seluruh hidup kristiani mereka mempersembahkan Anak Domba ilahi dan diri sendiri bersama dengan-Nya kepada Allah: demikianlah semua menjalankan peranannya sendiri dalam perayaan liturgis, baik dalam persembahan mau pun dalam komuni suci, bukan dengan campur baur, melainkan masing masing dengan caranya sendiri. Kemudian, sesudah memperoleh kekuatan dari tubuh Kristus dalam perjamuan suci, mereka secara konkret menampil kan kesatuan Umat Allah, yang oleh sakramen mahaluhur itu dilambangkan dengan tepat dan diwujudkan secara mengagumkan.” Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup kristiani menunjuk bahwa Ekaristi tidak terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Hidup sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
memperoleh kekuatan dan dasarnya dari Ekaristi sebagai sumber. Ekaristilah yang memberi kekuatan yang menjiwai dan menggerakkan seluruh hidup orang kristiani dalam mengarungi suka duka kehidupannya. Ekaristi juga menjadi puncak dari seluruh kegiatan umat kristiani. Artinya, semua bidang kehidupan yang dijalani umat kristiani tertuju dan mengarah kepada Ekaristi sebagai puncaknya. Kita bisa merasakan bahwa Ekaristi adalah perayaan seluruh Gereja dan bukan perayaan pribadi. Berapa pun jumlah pesertanya suatu perayaan Ekaristi tetap merupakan perayaan Ekaristi yang sah, jika telah dirayakan dengan kehendak Gereja, justru karena Ekaristi merupakan perayaan seluruh Gereja. Ekaristi
sebagai
lambang
kesatuan
(bdk.
SC
47)
menunjuk
maksud
penganugerahan Ekaristi oleh Kristus itu, yakni agar Gereja memiliki kebersamaan dan kesatuan dengan Allah melalui Dia dalam Roh Kudus dan dengan warga Gereja sendiri (bdk. SC 48). Di samping itu dengan merayakan Ekaristi, Gereja sebenarnya mengungkapkan dan melaksanakan dirinya sebagai sakramen keselamatan Allah karena Gereja menghadirkan Kristus. Gereja juga amat mementingkan partisipasi aktif umat dalam Perayaan Ekaristi. Hidup orang beriman Katolik yang Ekaristis tentu mengandaikan bahwa seseorang pernah dan mempunyai kebiasaan (habitus) untuk merayakan Ekaristi, entah setiap hari, setiap minggu atau setiap jangka waktu tertentu. Dengan aktif dalam perayaan umat diharapkan bisa semakin mengenang misteri Perayaan Ekaristi itu sendiri, yaitu Kristus yang menyelamatkan manusia.
Kuantitas
partisipasi aktif dalam Perayaan Ekaristi memang dalam arti tertentu menjadi “tanah yang subur" bagi tumbuh dan berkembangnya hidup iman seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Kuantitas penting, namun kualitas tidak kalah penting. Seseorang membutuhkan juga semangat dasar (spiritual) dalam menghayati Ekaristi. Kualitas penghayatan yang mendalam kiranya menjadi "daya hidup" bagi tumbuh dan berkembangnya hidup yang ekaristis. Kematian Yesus di kayu salib mengungkapkan cinta kasih-Nya kepada para murid serta seluruh umat manusia demi persatuan dengan Allah. Tiada kasih yang sempurna selain kasih yang rela memberikan nyawa-Nya untuk orang yang dikasihi-Nya. Ekaristi sebaga Sakramen cinta kasih, lambing kesatuan baik dengan Allah maupun dengan warga Gereja sendiri yang secara langsung dapat kita alami. Yesus memberikan pelayanan dengan kasih yang sungguh luar biasa. Yesus mengasihi tanpa batas dan menyayangi kita sampai akhir hayat. Yesus memberikan kasih-Nya secara total kepada kita sampai pada kesudahan dan la rela memberikan nyawa-Nya demi keselamatan para murid serta seluruh umat beriman. Dalam Perayaan Ekaristi, hidup Allah melalui Kristus dibagikan lewat misteri roti yang dipecah dan dibagikan dalam arti harus menderita dan membagikan hidupnya. Namun dalam Perayaan Ekaristi, umat beriman saling berbagi dalam patisipasi seluruh umat Gereja dan khususnya umat yang hadir dengan imam dan petugasnya. Setelah Misa kita diutus untuk berbagi yang kita alami selama Perayaan Ekaristi tadi. Kita yang memperoleh hidup Allah secara cuma-cuma, kini kita harus mau membagikan rahmat hidup Allah kepada sesama kita baik keluarga maupun masyarakat kita. Berbagi bagi Gereja dan masyarakat, berbagi pula terhadap mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir. Berbagai bentuk pengorbanan kita persis perutusan dari Ekaristi. Kita yang menerima hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Tuhan yang dibagikan, kita juga diundang untuk berani berbagi kepada sesama, entah apapun bentuknya itulah wujut pelayanan kita kepada Allah dan sesama. Ekaristi jauh melampaui batas-batas orang-orang yang hadir, tetapi dengan seluruh Gereja dan bahkan seluruh umat manusia. Tugas Melayani Gereja merupakan persekutuan orang beriman sebagai komunikasi iman. Dalam proses komunikasi iman itu dibedakan dua macam: pengajaran dan perayaan. Yang satu komunikasi dengan kata-kata, baik dalam katekese yang biasa maupun dalam pengajaran pimpinan Gereja yang resmi; yang lain komunikasi iman dalam ibadat bersama. Penghayatan dan pengalaman iman menjadi sesuatu yang pokok. Namun pengungkapan iman saja tidak cukup tetapi “tujuannya adalah Kerajaan Allah, yang oleh Allah sendiri telah dimulai di dunia” (LG 9). “Oleh karena itu, berdasarkan Injil yang dipercayakan kepadanya, Gereja mewartakan hak-hak manusia dan mengakui serta menjunjung tinggi dinamisme zaman sekarang” (GS 41). “Sementara Gereja membantu dunia dan menerima banyak dari dunia, yang dimaksudkannya hanyalah ini:
supaya
datanglah Kerajaan Allah dan terwujudlah keselamatan segenap bangsa manusia" (GS 45) Gereja dipanggil supaya melayani manusia, seluruh umat manusia. Dari penelitian ini diyakini bahwa penting sebagai orang beriman katolik melakukan diakonia (pelayanan). Bila hanya mendengar Firman Tuhan tetapi tidak melakukan dalam hidupnya, maka dia bagaikan seorang yang membangun rumah di atas pasir, rumah itu akan roboh bila terkena hujan dan angin. Perayaan Ekaristi juga tidak hanya berhenti pada saat itu juga namun kita semua menerima perutusan untuk berbagi berkat yang kita peroleh. Dengan melakukan diakonia, maka kita telah ikut serta membangun fondasi yang kuat bagi Gereja sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Tubuh Kristus. Tanpa diakonia, Pengkabaran Injil oleh gereja menjadi abstrak. Dalam Injil (Lukas 5:17-26), Yesus berkata kepada seorang lumpuh yang diusung di hadapan-Nya disaksikan orang-orang Farisi dan ahli Taurat, mana yang lebih mudah mengatakan “dosamu sudah diampuni” atau “hai, bangkit dan berdirilah” Yesus tidak hanya memberitakan pengampunan Allah, tetapi memberdayakan orang lumpuh hingga ia bangkit dan berjalan. Yesus melakukan pelayanan terhadap orang lumpuh yang diusung itu dalam bentuk pengampunan dosa dan pemberdayaan. Yang menjadi hal pokok adalah pelayanan pemberdayaan bagi yang lemah merupakan ciri pelayanan Yesus yang berbeda dengan orang Farisi yang mengutamakan hukum agama. Pelayanan Gereja ini didasari oleh Yesus sendiri, Sang Kepala Gereja yang "menyembuhkan memperhatikan orang-orang kecil dan mengampuni dosa. la datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani (Mrk 10:45). KematianNya di kayu salib menunjukkan pelayanan-Nya yang sebahis-habisnya demi keselamatan umat manusia. Pelayanan Gereja ditujukan ke dalam kepada sesama anggota jemaat,
dengan mengutamakan mereka yang
miskin dan tertindas. Pelayanan Gereja juga terbuka ke luar bagi masyarakat luas. Gereja menampilkan dirinya sebagai garam dan terang dunia (Mat 5:13-16). Akhirnya segala kegiatan Gereja bermuara pada pelayanan kepada sesama dan bukannya menjadi kegiatan yang semata-mata memuaskan kebutuhan rohani sendiri. Sebagai Gereja seluruh umat berperan serta dalam tuga Kristus sehingga harus aktif dalam kehidupan dan kegiatan Gereja. Selama proses penyusunan penelitian ini, penulis sangat bersyukur karena dapat belajar menimba berbagai pengalaman dan ilmu baru, yang menyangkut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
ilmu tentang Ekaristi dan diakonia, terutama dalam bidang penelitian kuantitatif, baik dari proses persiapan, pelaksanaan, analisis hingga penyusunan skripsi ini. Selain dalam hal kemampuan dalam hal melaksanakan sebuah kegiatan penelitian, penulis juga dapat mengambil nilai-nilai kebaikan yang dapat menjadi bekal bagi perkembangan penulis sebagai calon guru Agama dan katekis. Penulis dapat belajar menjadi pribadi yang sabar, tekun dan selalu berusaha selama proses penelitian berlangsung, hingga selesainya penyusunan penelitian ini. Dengan segala kelemahan dan hambatan yang ada, penulis tetap berjuang agar dapat menyelesaikan skripsi ini, tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Kesempatan berjumpa dengan umat juga membawa penulis pada sebuah pengalaman perjumpaan yang meneguhkan sebagai calon guru Agama maupun katekis. Penulis menjadi semakin mengenal dan memahami situasi umat dan lingkungan yang nantinya menjadi bagian dari pelayanan. Katekis juga banyak berefleksi tentang katekese di dalam Perayaan Ekaristi. Kesimpulan dari refleksi penelitian ini adalah bahwa pemahaman Ekaristi dan hidup Gereja akan berkembang sejalan dengan semakin terlibatnya orang dalam Perayaan Ekaristi. Umat yang merayakan Ekaristi secara aktif akan semakin menghayati Ekaristi itu sendiri sebagai tanda dan wujut cinta kasih Allah kepada manusia dan imannya akan terus bertumbuh terhadap Allah dan sesama. Dengan begitu maka mutu pelayanan (diakonia) orang bagi Gereja dan masyarakat atau sesama yang didasari oleh Yesus sendiri juga akan berkembang sejalan dengan semakin tinggi mutu partisipasinya dalam Ekaristi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
D. Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian ini, memberikan kesimpulan bahwa ada pengaruh keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Dari kesimpulan tersebut, diketahui bahwa keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi juga berperan dalam menunjang keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat. Selama proses penelitian ini baik dari persiapan, pelaksanaan, analisis data dan penyusunan, penulis menyadari bahwa keseluruhan proses penelitian masih ada kekurangan dan belum sepenuhnya sempurna. Berikut ini dipaparkan secara singkat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini: 1.
Keterbatasan penelitian kuantitatif adalah sulit untuk memperdalam data. Peneliti sulit mendapatkan data yang lebih dari apa yang tertulis dalam angket (penelitian kurang bersifat mendalam). Bila ada yang menarik diluar apa yang ditanyakan, peneliti tidak dapat memperdalam data yang dimaksud. Hal ini dikarenakan alat utama dalam pengumpulan data adalah instrumen (skala/tes/angket). Instrumen ini yang mendokumentasikan respon-respon subyek sesuai dengan alternatif pilihan yang diberikan dan analisi data menggunakan statistik (mengharuskan peneliti harus pandai mengolah data secara statistik).
2.
Kelemahan Desain Ex Post Facto adalah (a) populasi yang diteliti diandaikan sudah mendapat perlakuan dan pengetahuan tentang hal yang diteliti atau sesuatu yang akan diukur sudah terjadi dan dialami sebelumnya sehingga sulit adanya perlakuan, pengetahuan ataupun pengalaman yang sama yang dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
oleh populasi. (b) Kurangnya kontrol terhadap variabel bebas. (c) Jika hubungan antara dua variabel ditemukan, sulit menemukan mana yang sebab dan mana yang akibat. 3.
Bahan penelitian atau buku-buku referensi belum secara optimal mendukung penelitian ini. Peneliti mengalami keterbatasan dalam mencari buku-buku acuan yang mendukung untuk penelitian ini khususnya mengenai variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) yang memiliki sumber referensi buku yang terbatas.
4.
Peneliti menyebarkan angket kepada masing-masing responden yang telah ditemui di masing-masing rumah umat untuk memenuhi kuota yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam menyebarkan angket penelitian.
5.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diasumsikan bahwa responden menjawab instrumen sesuai dengan keadaan dan pengalaman yang sebenarnya dengan penuh kejujuran serta keterbukaan sehingga kebenaran data dapat diukur dengan baik. Bila responden dalam mengisi angket tidak sesuai dengan realitas dan pengalaman yang sebenarnya, kesimpulan dapat berbeda dan kebenaran data tidak dapat diukur dengan baik.
6.
Peneliti memeiliki keterbatasan dan kekurangan dalam pengetahuan dan kemampuan membuat angket yang bisa mudah dipahami oleh umat terkhusus untuk orang tua, sehingga peneliti harus menjelaskan dengan detail cara mengisi angket kepada umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
7.
Penulis juga menyadari adanya keterbatasan dan kelemahan, bukan hanya dalam penyusunan skripsi ini, namun juga secara pribadi penulis memiliki kelemahan dalam mengelola diri, berkaitan dalam ketekunan dan kedisiplinan dalam mengelola waktu selama proses penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan saran dari keseluruhan permasalahan skripsi ini. Pada bagian kesimpulan dipaparkan rangkuman dari hasil penelitian dan pembahasannya sebagai jawaban dari permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya. Sedangkan pada bagian saran, dibahas mengenai usulan yang berkaitan dengan pengembangan keaktifan umat mengikuti Perayaan Ekaristi dan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
E. Kesimpulan Berdasarkan kajian pustaka dan hasil
penelitian, penulis
dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1.
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi adalah partisipasi sadar dan aktif
dari seluruh umat beriman dari awal sampai ahkir Perayaan Ekaristi. Umat yang sadar adalah ia tahu dengan yang ia perbuat serta memahami makna Perayaan Ekaristi dan Aktif menunjukkan keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya dalam Ekaristi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean dari Keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar 138,65. Pada sub variabel Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi tersebut, dengan nilai mean 28,73 intensitas pelaksanaannya adalah sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
dan biasa dilakukan, sesuai dengan pokok-pokok dalam uraian sub variabel yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus. Pada sub variabel Peran dan Tugas dalam Peryaan Ekaristi memiliki nilai mean 63,59, diketahui bahwa umat sering dan senang berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi. Pada sub variabel Makna Sakramen Ekaristi memiliki nilai mean 46,33, diketahui bahwa umat setuju dan biasa pada pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan Gereja. 2.
Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) adalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh seseorang secara sukarela karena keinginan dari dalam diri untuk memberikan tenaga, pikiran dan kemampuan pada suatu pekerjaan atau usaha selaras dengan kehendak, akal budi dan perasaan yang didasari oleh Yesus. Pelayanan ditujukan ke dalam Gereja yang nampak secara nyata dalam diri seorang pemuka jemaat dan pelayanan juga terbuka ke luar, bagi sesama manusia serta terlibat dalam hidup dan pembangunan yang ada di masyarakat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) memiliki nilai mean sebesar 71,13. Pada sub variabel arah dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
pelayanan memiliki besar mean 15,92. Diketahui umat selalu memiliki arah dasar pelayanan yang baik yang nampak dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani dan hal tersebut bemanfaat bagi mereka. Dalam sub variabel Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat memiliki nilai mean 55,21. Dapat diambil kesimpulan bahwa umat netral dan biasa dalam pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat baik dalam malaksanakan tanggungjawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat. 3.
Hasil penelitian Berdasarkan hasil uji hipotesis, H0 : Tidak ada Pengaruh Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul dan H1 : Ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Maka diperoleh nilai siginfikansi sebesar 0,000 (<0,05) yang berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap variabel terikat yaitu keterlibatan tugas pelayanan (diakonia). Sedangkan dari hasil uji regresi, diketahui bahwa keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi berpengaruh terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dilihat dari nilai koefisien determinasi sebesar 0,516 atau 51,6%. Hasil tersebut diperoleh dari hasil perhitungan regresi data keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi sebagai variabel X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) sebagai variabel Y, yang menghasilkan rumus persamaan regresi yaitu Y = 8,031 + 0,455 X. Artinya setiap penambahan nilai Pendidikan Religiositas sebesar 1 poin, maka nilai kontrol diri bertambah 8,031 + 0,455. Dari analisis penelitian disimpulkan bahwa pemahaman Ekaristi dan hidup Gereja akan berkembang sejalan dengan semakin terlibatnya orang dalam Perayaan Ekaristi. Umat yang merayakan Ekaristi secara aktif akan semakin menghayati Ekaristi itu sendiri sebagai tanda dan wujud cinta kasih Allah kepada manusia dan imannya akan terus bertumbuh terhadap Allah dan sesama. Dengan begitu maka mutu pelayanan (diakonia) orang bagi Gereja dan masyarakat atau sesama yang didasari oleh Yesus sendiri juga akan berkembang sejalan dengan semakin tinggi mutu partisipasinya dalam Ekaristi.
F. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Setelah melaksanakan penelitian tersebut, penulis mengusulkan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Bagi Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa keaktifan mengikuti
Perayaan Ekaristi membawa pengaruh positif yang besar bagi umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
terutama dalam hal keterlibatan tugas pelayanan (diakonia). Dengan demikian, pihak Paroki disarankan bisa tetap mempertahankan perayaan Ekaristi yang selama ini sudah dilaksanakan baik Ekaristi harian, hari Minggu, atau Ekaristi khusus, karena keaktifan umat dalam Ekaristi akan berpengaruh baik pada keterlibatan tugas pelayanan diakonia umat. Untuk mendukung Perayaan Ekaristi sebainya pelayanan dan sarana-prasarana untuk misa harus senantiasa diperhatikan dan terus menerus ditingkatkan untuk kenyamanan bersama. 2.
Bagi Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono. Dari data diketahui rata-rata umat sering dan biasa mengikuti Perayaan
Ekaristi serta umat netral dan biasa dalam keterlibatan pelayanan diakonia. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan ada umat yang kurang aktif dan terlibat. Sehingga umat lingkungan bisa meningkatkan kebersamaan semangat dan kerjasama dengan sesama untuk saling menyemangati dan mengingatkan antar umat untuk aktif mengikuti Perayaan Ekaristi dan semakin terlibat tugas pelayanan (diakonia) di Gereja dan masyarakat terutama mengingatkan sesama didalam anggota keluarga. Dari hasil refleksi kateketik diketahui bahwa Sakramen Ekaristi merupakan hal pokok dan dalam katekese bagi umat, sehingga pengurus lingkungan, prodiakon, katekis dan pemuka umat di lingkungan Santo Xaverius Siyono bisa memberikan dan meningkatkan pendampingan bagi seluruh umat seperti dengan kunjungan keluarga terutama memperhatikan mereka yang kurang aktif dalam Perayaan Ekaristi dan kurang terlibat dalam tugas pelayanan diakonia agar bersama-sama bisa aktif dan menumbuhkan imannya. 3.
Bagi Mahasiswa-mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Dari penelitian ini diketahui bahwa Ekaristi merupakan hal yang pokok dalam katekese. Sebagai calon guru Pendidikan Agama Katolik dan Katekis Ekaristi harus menjadi bagian dari hidupnya. Oleh karena itu sebagai calon guru Pendidikan Agama Katolik dan Katekis sebaiknya perlu memiliki kesiapan yang matang dalam pendampingan umat. Hal yang perlu dipersiapkan adalah mempelajari dan menghayati Ekaristi dan hidup menggereja guna meningkatkan keaktifannya umat dalam perayaan Ekaristi maupun tugas pelayanan bagi sesama. Mahasiswa bisa mengikuti mata kuliah Liturgi, Sakramen-Sakramen Gereja, Ansos, Katekese dan mata kuliah lain dengan baik untuk mendukung karya tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ardhisubagyo, Y. (1987). Menggereja Di Kota (Seri Pastoral No.136). Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta. Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dapiyanta, F.X. (2008). Evaluasi Pembeljaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah. Yogyakarta: IPPAK Sanata Dharma Dua Gete, A. (1975). Keterlibatan Menurut Faham Asli (Seri Puskat No.258). Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta. Grun, Anselm. (1998). Ekaristi dan Perwujutan Diri. Flores: Nusa Indah. Hardawiryana, R. (1977). Spektrum: Pelaksanaan Pelayanan. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan MAWI Taman Cut Mutiah 10. Hartono. (2008). SPSS 16.0: Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Kesel, Rob van. (2016). 6 Tempayan Air, Pokok-pokok Pembangunan Jemaat. Yogyakarta: Kanisius. Kitab Hukum Kanonik. (2006). (Editor dan terjemahan Dr. Rubiyatmoko). Bogor: Grafika Mardi Yuana. Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius. . (2009). Kompedium Katekismus Gereja Katolik. Yogyakarta: Kanisius. . (2000). Petunjuk Umum Katekese. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. Kongregasi Suci untuk Para Klerus. (1991). Direktorium Kateketik Umum. Penerjemah: Thom Wignyanta dan Lukas Lege. Ende: Nusa Indah. Konsili Vatikan II. (1997). Ad Gentes. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Dokumen Asli diterbitkan tahun 1965). . (1995). Apostolicam Actuosiatem. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI (Dokumen Asli diterbitkan tahun 1991). . (1999). Gaudium et Spes. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. . (1993). Lumen Gentium. (R. Hardawiryana, Penerjemah) Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. . (1990). Sacrosanctum Consilium. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. Lembaga Biblika Indonesia. (2011). Kitab Suci Katolik. Ende: Arnoldus Ende. Martasudjita, E. (2003). Sakramen-Sakramen Gereja. Yogyakarta: Kanisius. . (2005). Ekaristis: Tinjauan Teologis, Liturgis, Pastoral. Yogyakarta: Kanisius. . (2012). Ekaristis: Makna Dan Kedalamannya Bagi Perutusan Di Tengah Dunia. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Natar, Asnath N. (2012). Pelayan, Spiritualitas dan pelayanan: Buku Perayaan/Festschrift Pdt. Christian Soetopo, DPS. Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen. Paulus VI. (1990). Evangelii Nuntiandi. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI (Dokumen Asli diterbitkan tahun 1975). Prasetya, L. (2003). Keterlibatan Awam Sebagai Anggota Gereja. Malang: Dioma. Prasetyantha, Y.B. (2008). Ekaristi Dalam Hidup Kita. Yogyakarta: Kanisius. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Uyanto, Stanislaus S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Widyatmadja, Josef P. (2009). Diakonia Sebagai Misi Gereja: Praksis dan Refleksi Diakonia Transpormatif. Yogyakarta: Kanisius. Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI (Dokumen Asli diterbitkan tahun 1979). Yusuf, A. Muri. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Premadamedia Group. Sumber dari Internet: http://setabasri01.blogspot.com/2012/04/uji-validitas-dan-reliabilitas-item.html/m =1. Di akses pada tanggal 6 Desember 2016; 12:45 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2: Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian
(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3: Instrumen Penelitian ANGKET PENELITIAN
Nama : ………………………….
A. Pengantar Angket ini dimaksudkan untuk mencari dan menghimpun data dari lapangan sehubungan dengan penelitian mengenai Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Maka dari itu, pada kesempatan ini saya meminta kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/Saudari untuk mengisikan kuesioner ini sesuai dengan pengalaman dan pendapat dari Bapak/Ibu dengan penuh keterbukaan dan kejujuran. Terima kasih… Tuhan Memberkati. B. Petunjuk Pengisian Silakan mengisi angket dibawah ini, dengan cara memberi tanda chech ( ) pada salah satu kolom yang tersedia! Contoh : 51. Saya berdoa sebelum makan. Selalu
Tidak pernah
Sangat mudah
Sangat sulit
1. Saya mengikuti Perayaan Ekaristi harian di Gereja Paroki. Selalu Sangat mudah
Tidak pernah Sangat sulit
2. Saya mengikuti Perayaan Ekaristi setiap hari minggu. Selalu Sangat mudah
Tidak pernah Sangat sulit
3. Saya menghadiri Perayaan Ekaristi pada hari raya kristiani. Selalu Sangat mudah
Tidak pernah Sangat sulit
4. Saya menghadiri setiap undangan dan mengikuti Perayaan Ekaristi di rumah umat dalam acara khusus seperti misa arwah, dls. Selalu Sangat mudah
Tidak pernah Sangat sulit (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Saya membuat persiapan diri dengan baik dan tidak terburu-buru saat menghadiri perayaan Ekaristi. Selalu Sangat menyenangkan
Tidak pernah Sangat tidak menyenangkan
6. Saya terlibat membantu mempersiapan perayaan Ekaristi dengan mempersiapkan tempat, peralatan, gereja, dls sebelum acara dimulai. Selalu Sangat menyenangkan
Tidak pernah Sangat tidak menyenangkan
7. Saya terlibat dalam paduan suara atau koor di saat lingkungan bertugas. Selalu Sangat menyenangkan
Tidak pernah Sangat tidak menyenangkan
8. Saya ambil bagian dalam pelayanan liturgi sebagai lektor, akolit, petugas musik, koster, komentator, kolektan, dan sebagainya di saat lingkungan bertugas. Selalu Sangat menyenangkan
Tidak pernah Sangat tidak menyenangkan
9. Saya aktif melakukan jawaban-jawaban terhadap salam, doa-doa imam, pernyataan tobat, syahadat, doa umat dan doa Bapa Kami dalam Perayaan Ekaristi. Selalu Sangat menyenangkan
Tidak pernah Sangat tidak menyenangkan
10. Saya berkonsentrasi secara total dan sepenuh hati saat melakukan salam dan doa-doa dalam perayaan Ekaristi. Selalu Sangat menyenangkan
Tidak pernah Sangat tidak menyenangkan
11. Dalam perayaan Ekaristi saya mengucapankan atau menyanyikan nyanyian-nyanyian seperti kemuliaan, refren Mazmur Tanggapan, bait pengantar injil, dll. Selalu Sangat menyenangkan
Tidak pernah Sangat tidak menyenangkan
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Saya bisa mengucapankan atau menyanyikan nyanyian-nyanyian dalam setiap perayaan Ekaristi dengan lancar dan sepenuh hati. Selalu Sangat menyenangkan
Tidak pernah Sangat tidak menyenangkan
13. Saya mendengarkan dengan baik, berkonsentrasi dan melaksanakan dengan penuh khidmat perayaan Ekaristi yang saya ikuti. Selalu Sangat menyenangkan
Tidak pernah Sangat tidak menyenangkan
14. Dalam perayaan Ekaristi saya mengalami Cinta Kasih Yesus yang Sehabis-habisnya kepada umat manusia. Sangat setuju Sangat mudah
Sangat tidak setuju Sangat sulit
15. Saya aktif membangun persatuan dengan Allah dan aktif membangun persatuan dengan semua umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi. Sangat setuju Sangat mudah
Sangat tidak setuju Sangat sulit
16. Dalam perayaan Ekaristi saya sudah dan selalu memohon untuk datang-Nya Roh Kudus. Sangat setuju Sangat tidak setuju Sangat mudah Sangat sulit 17. Saya sadar dan selalu mengenangkan misteri wafat dan kebangkitanNya dan tinggal dalam Kristus melalui perayaan Ekaristi. Sangat setuju Sangat tidak setuju Sangat mudah Sangat sulit 18. Saya datang dan menerima Ekaristi sebagai sumber kekuatan saya ketika sedang lelah dan lemah. Sangat setuju Sangat tidak setuju Sangat mudah Sangat sulit
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19. Segala aktifitas kehidupan sehari-hari yang saya lakukan sudah bersumber dan berpuncak pada Ekaristi yang saya terima. Sangat setuju Sangat tidak setuju Sangat mudah Sangat sulit 20. Saya sudah menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan hidup, sehingga saya akan melayani sesama dengan penuh cinta kasih. Selalu Tidak pernah Sangat bermanfaat Sangat tidak bermanfaat 21. Sebagai umat katolik saya menjalankan tanggung jawab saya untuk melayani sesama tanpa pamrih. Selalu Tidak pernah Sangat bermanfaat Sangat tidak bermanfaat 22. Secara sukarela tanpa ditunjuk saya akan bersedia menjadi pengurus dewan paroki. Sangat setuju Sangat tidak setuju Sangat mudah Sangat sulit 23. Secara sukarela tanpa ditunjuk saya akan bersedia menjadi pengurus wilayah. Sangat setuju Sangat tidak setuju Sangat mudah Sangat sulit 24. Secara sukarela tanpa ditunjuk saya akan bersedia menjadi pengurus lingkungan Sangat setuju Sangat tidak setuju Sangat mudah Sangat sulit 25. Bila menjadi menjadi pengurus Gereja saya bersedia melaksanakan tugas tersebut dengan baik dan penuh tanggung jawab. Sangat setuju Sangat tidak setuju Sangat mudah Sangat sulit 26. Saya membantu orang yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas disekitar saya dengan menolong mereka secara suka rela dengan apa yang saya bisa dan punya. Selalu Tidak pernah Sangat mudah Sangat sulit
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27. Dalam masa APP dan Adven saya melaksanakan aksi nyata yang dibuat dalam pertemuan APP dan Adven di lingkungan dengan penuh totalitas. Selalu Tidak pernah Sangat mudah Sangat sulit 28. Saya datang dan terlibat dalam setiap acara kerjabakti, gotong royong, gugur gunung baik di lingkungan RT, padukuhan ataupun Gereja. Selalu Tidak pernah Sangat mudah Sangat sulit 29. Saya akan mendukung dan menyetujui setiap pembangunan yang ada disekitar saya baik itu pembangunan jalan, saluran irigasi, penanaman pohon, dls. Selalu Tidak pernah Sangat mudah Sangat sulit 30. Saya terlibat dengan senang hati menjadi anggota ataupun pengurus organisasi masyarakat baik di Padukuhan ataupun Desa. Selalu Tidak pernah Sangat mudah Sangat sulit
Terima kasih, Tuhan Yesus Memberkati Progam Studi Ilmu Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5: Data Keseluruhan Instrumen HASIL PENGUMPULAN DATA PENELITIAN UMAT LINGKUNGAN ST. XAVERIUS SIYONO PAROKI ST. YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL NO 1
2
3
4
5
6
7
8
9
NAMA Leni Rahayu
Supriyanti
Yasinta Elva F
Tomas Aji P
Venti
Y Sumardi
M. Titik Maryanti
R.S Wulandari
Ag. Wasiran
KET ERLIBAT AN T UGAS PELAYANAN (DIAKONIA) TOT
KEAKT IFAN MENGIKUT I PERAYAAN EKARIST I
1
2
3
4 X1 5
6
7
8
9 10 11 12 13 X2 14 15 16 17 18 19 X3 X
20 21 Y1 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Y2
Y
XY
5
5
5
5 20
5
3
5
5
4
4
4
4
4 38
5
5
5
5
5
5 30
88
5
5 10
1
1
1
3
5
5
5
5
4 30
40
128
83
4
5
5
4
4
4 17
4
5
4
5
5
5
5
5
5 43
4
4
4
4
4
3 23
9
2
2
2
2
2
4
4
3
2 23
32
115
10
9
9
9 37
9
8
9 10
9
9
9
9
9 81
9
9
9
9
9
8 53 171
9 10 19
3
3
3
5
7
9
9
8
6 53
72
243
3
5
5
5 18
5
1
5
3
4
5
5
4
5 37
5
5
5
5
5
4 29
84
5
3
8
3
4
4
2
2
2
4
5
4 30
38
122
3
2
4
4 13
5
3
4
3
4
5
5
4
5 38
4
3
1
3
3
3 17
68
5
2
7
3
3
3
3
2
2
3
5
3 27
34
102
6
7
9
9 31 10
4
9
6
8 10 10
8 10 75
9
8
6
8
8
7 46 152 10
5 15
6
7
7
5
4
4
7 10
7 57
72
224
1
3
5
2 11
4
1
1
1
2
5
4
4
4 26
5
5
5
5
5
4 29
66
5
4
9
2
2
2
4
3
2
4
5
3 27
36
102
3
3
5
4 15
3
4
5
4
5
4
5
4
5 39
4
4
4
4
5
4 25
79
5
4
9
3
3
3
3
3
4
5
5
2 31
40
119
4
6 10
6 26
7
5
6
5
7
9
9
8
9 65
9
9
9
9 10
8 54 145 10
8 18
5
5
5
7
6
6
9 10
5 58
76
221
3
4
4
2 13
4
1
2
1
5
4
5
4
4 30
4
4
4
5
5
4 26
69
5
5 10
3
3
2
4
4
2
4
5
4 31
41
110
3
3
3
2 11
4
3
4
2
5
5
5
5
4 37
3
3
3
4
4
3 20
68
5
5 10
2
3
2
3
3
2
3
5
3 26
36
104
6
7
7
4 24
8
4
6
3 10
9 10
9
8 67
7
7
7
9
9
7 46 137 10 10 20
5
6
4
7
7
4
7 10
7 57
77
214
5
5
5
5 20
1
1
5
1
5
4
5
4
2 28
2
5
5
5
5
1 23
71
2
1
3
1
1
1
1
1
4
2
4
3 18
21
92
2
5
3
5 15
5
3
5
3
5
1
2
2
4 30
5
2
2
2
2
3 16
61
5
4
9
1
1
1
3
4
2
3
2
1 18
27
88
7 10
8 10 35
6
4 10
4 10
5
7
6
6 58
7
7
7
7
7
4 39 132
7
5 12
2
2
2
4
5
6
5
6
4 36
48
180
1
5
5
4 15
3
2
5
5
4
3
4
5
4 35
4
5
5
5
5
4 28
78
4
5
9
3
2
4
4
2
3
4
5
3 30
39
117
2
5
5
5
5
5
5
4 28
79
4
5
5
4 16
3
2
5
4
3
4
5
4 35
4
9
3
1
1
1
2
3
2
5
3 21
30
109
3 10 10
8 31
6
4 10 10
8
6
8 10
8 70
8 10 10 10 10
8 56 157
8 10 18
6
3
5
5
4
6
6 10
6 51
69
226
2
4
5
3 14
3
1
3
1
4
3
5
3
3 26
4
3
3
3
4
3 20
60
3
3
6
2
2
2
3
4
3
3
3
3 25
31
91
2
4
5
2 13
3
3
3
3
4
3
5
3
3 30
2
3
3
2
2
2 14
57
3
3
6
1
1
2
3
2
3
3
3
3 21
27
84
4
8 10
5 27
6
4
6
4
8
6 10
6
6 56
6
6
6
5
6
5 34 117
6
6 12
3
3
4
6
6
6
6
6
6 46
58
175
1
5
5
2 13
3
2
4
3
5
3
4
4
4 32
4
3
4
4
5
4 24
69
4
4
8
1
2
2
3
3
4
3
4
1 23
31
100
1
5
5
1 12
3
1
3
3
5
3
5
5
5 33
4
2
3
4
4
2 19
64
5
5 10
1
1
1
1
2
1
1
1
1 10
20
84
2 10 10
3 25
6
3
7
6 10
6
9
9
9 65
8
5
7
8
9
6 43 133
9
9 18
2
3
3
4
5
5
4
5
2 33
51
184
4
5
5
5 19
4
4
2
4
5
4
4
4
5 36
4
4
4
5
4
4 25
80
4
4
8
4
4
4
4
4
4
4
4
4 36
44
124
3
4
4
4 15
4
3
3
4
4
4
4
4
4 34
4
4
4
4
4
3 23
72
4
4
8
4
3
4
4
4
4
4
4
2 33
41
113
7
9
9
9 34
8
7
5
8
9
8
8
8
9 70
8
8
8
9
8
7 48 152
8
8 16
8
7
8
8
8
8
8
8
6 69
85
237
(18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 Ch. Pantes Astuti
11
12
13
14
15
Lusia Revika S
Hartini
F. Rupiningsih
Fx. Suhardi
A.D Veritas
16 Bondan Arum P
17
18
19
Yohanes Sugito
Angela Indah P
Y. Kusdiyat S
4
5
5
5 19
4
4
2
2
4
4
4
4
4 32
4
4
4
5
4
4 25
76
4
4
8
3
2
2
2
4
4
3
4
3 27
35
111
3
4
4
4 15
4
3
3
2
4
4
4
4
4 32
4
4
4
4
4
3 23
70
4
4
8
3
3
2
2
3
4
3
2
2 24
32
102
7
9
9
9 34
8
7
5
4
8
8
8
8
8 64
8
8
8
9
8
7 48 146
8
8 16
6
5
4
4
7
8
6
6
5 51
67
213
3
5
5
1 14
3
1
2
1
5
4
4
4
5 29
5
3
5
5
5
4 27
70
5
3
8
2
2
2
4
3
2
1
5
1 22
30
100
3
5
5
2 15
3
4
4
4
3
3
3
4
3 31
4
3
5
5
5
4 26
72
5
3
8
2
2
2
3
3
2
1
3
1 19
27
99
6 10 10
3 29
6
5
6
5
8
7
7
8
8 60
9
6 10 10 10
8 53 142 10
6 16
4
4
4
7
6
4
2
8
2 41
57
199
4
4
4
4 16
5
2
2
1
5
5
5
4
4 33
4
4
3
4
5
4 24
73
4
5
9
3
3
3
4
4
5
4
4
4 34
43
116
1
3
3
3 10
4
4
5
5
4
4
5
5
3 39
3
3
2
3
4
5 20
69
3
4
7
2
2
2
3
4
5
5
5
5 33
40
109
5
7
7
7 26
9
6
7
6
9
9 10
9
7 72
7
7
5
7
9
9 44 142
7
9 16
5
5
5
7
8 10
9
9
9 67
83
225
3
5
5
5 18
5
3
5
5
5
1
4
5
4 37
4
4
4
4
4
4 24
79
5
5 10
2
3
3
4
3
4
4
3
4 30
40
119
1
3
4
3 11
3
3
4
4
4
2
3
4
4 31
4
4
3
4
3
4 22
64
4
5
9
1
3
3
4
2
4
4
3
4 28
37
101
4
8
9
8 29
8
6
9
9
9
3
7
9
8 68
8
8
7
8
7
8 46 143
9 10 19
3
6
6
8
5
8
8
6
8 58
77
220
2
3
5
5 15
2
1
2
2
3
3
3
2
5 23
5
5
4
4
4
4 26
64
5
3
8
1
1
1
1
2
2
2
5
2 17
25
89
3
4
3
3 13
3
3
3
2
4
4
4
3
3 29
3
3
2
3
2
3 16
58
2
5
7
2
2
2
2
2
2
2
5
1 20
27
85
5
7
8
8 28
5
4
5
4
7
7
7
5
8 52
8
8
6
7
6
7 42 122
7
8 15
3
3
3
3
4
4
4 10
3 37
52
174
1
5
5
1 12
3
1
2
2
1
5
5
4
5 28
3
3
2
5
5
3 21
61
5
5 10
2
2
3
3
3
2
3
3
1 22
32
93
2
4
3
2 11
4
3
4
3
2
4
3
4
4 31
4
4
4
3
4
4 23
65
3
3
6
2
2
2
4
4
4
2
4
2 26
32
97
3
9
8
3 23
7
4
6
5
3
9
8
8
9 59
7
7
6
8
9
7 44 126
8
8 16
4
4
5
7
7
6
5
7
3 48
64
190
3
5
5
5 18
5
5
5
3
5
3
5
5
3 39
3
5
5
5
5
3 26
83
5
5 10
3
3
3
5
5
3
3
5
5 35
45
128
2
2
3
3 10
4
2
4
2
2
3
4
3
3 27
3
3
3
2
2
3 16
53
4
2
6
2
2
3
3
3
2
3
5
4 27
33
86
5
7
8
8 28
9
7
9
5
7
6
9
8
6 66
6
8
8
7
7
6 42 136
9
7 16
5
5
6
8
8
5
6 10
9 62
78
214
3
5
5
5 18
5
5
5
3
5
5
5
5
3 41
4
4
5
5
5
5 28
87
4
5
9
4
4
4
4
4
5
5
5
4 39
48
135
2
4
4
3 13
3
3
2
3
4
2
3
3
4 27
2
3
3
2
3
2 15
55
3
2
5
1
1
1
1
2
2
4
3
1 16
21
76
5
9
9
8 31
8
8
7
6
9
7
8
8
7 68
6
7
8
7
8
7 43 142
7
7 14
5
5
5
5
6
7
9
8
5 55
69
211
1
5
5
1 12
5
1
5
1
5
5
5
4
3 34
3
3
5
5
5
5 26
72
5
2
7
2
1
3
2
2
2
2
3
2 19
26
98
3
2
3
2 10
3
1
3
2
3
3
3
5
5 28
5
4
4
3
2
2 20
58
3
4
7
1
1
1
4
4
4
2
4
2 23
30
88
4
7
8
3 22
8
2
8
3
8
8
8
9
8 62
8
7
9
8
7
7 46 130
8
6 14
3
2
4
6
6
6
4
7
4 42
56
186
4
5
5
4 18
4
2
5
4
5
4
5
4
4 37
4
5
4
5
5
3 26
81
4
5
9
4
4
4
4
3
4
3
4
2 32
41
122
3
5
5
4 17
3
3
4
5
5
4
5
4
3 36
4
4
3
4
4
3 22
75
4
5
9
3
3
3
4
3
4
3
4
2 29
38
113
7 10 10
8 35
7
5
9
9 10
8 10
8
7 73
8
9
7
9
9
6 48 156
8 10 18
7
7
7
8
6
8
6
8
4 61
79
235
(19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
21
22
23
24
25
Lusia Rina F
Bayu C.N
Rosa Vita L
T. Aji Prasetyo
Y Muryatini
M. St. Jumiran
26 CH. Sri Bargiyati
27
28
29
Sukirjo P
F. Anom
T. S Andoyo
3
5
5
3 16
2
1
3
1
4
1
4
3
2 21
4
4
5
3
5
4 25
62
5
5 10
3
3
3
5
5
5
2
5
1 32
42
104
2
4
5
2 13
2
1
4
2
5
3
5
4
4 30
4
3
3
3
4
3 20
63
5
5 10
2
2
2
3
4
4
2
5
1 25
35
98
5
9 10
5 29
4
2
7
3
9
4
9
7
6 51
8
7
8
6
9
7 45 125 10 10 20
5
5
5
8
9
9
4 10
2 57
77
202
1
3
5
1 10
3
1
1
1
4
3
3
3
4 23
4
3
2
2
3
4 18
51
3
2
5
2
2
3
3
3
3
2
4
3 25
30
81
2
1
4
2
9
5
3
2
2
5
5
5
5
5 37
5
5
5
5
5
5 30
76
5
5 10
1
1
1
5
5
1
5
5
5 29
39
115
3
4
9
3 19
8
4
3
3
9
8
8
8
9 60
9
8
7
7
8
9 48 127
8
7 15
3
3
4
8
8
4
7
9
8 54
69
196
1
5
5
3 14
4
1
3
1
4
3
5
3
4 28
5
4
5
5
5
4 28
70
5
3
8
2
2
3
5
4
2
3
5
1 27
35
105
1
3
3
5 12
5
4
5
2
5
5
3
5
5 39
3
5
3
3
2
5 21
72
3
5
8
1
1
5
2
5
5
5
3
5 32
40
112
2
8
8
8 26
9
5
8
3
9
8
8
8
9 67
8
9
8
8
7
9 49 142
8
8 16
3
3
8
7
9
7
8
8
6 59
75
217
5
5
5
4 19
5
2
2
1
5
5
5
4
5 34
5
5
5
5
5
4 29
82
5
5 10
3
2
5
5
5
5
5
5
5 40
50
132
5
5
4
4 18
4
3
4
2
4
4
5
4
5 35
5
5
5
5
5
5 30
83
4
5
9
3
2
4
5
4
4
5
5
5 37
46
129
10 10
9
8 37
9
5
6
3
9
9 10
8 10 69 10 10 10 10 10
9 59 165
9 10 19
6
4
9 10
9
9 10 10 10 77
96
261
2
3
5
4 14
3
2
1
2
4
4
3
3
5 27
4
3
4
4
4
4 23
64
3
3
6
2
2
3
4
4
3
2
4
2 26
32
96
2
2
4
4 12
2
2
2
3
4
4
4
4
4 29
3
3
4
4
4
3 21
62
3
3
6
2
2
2
3
3
3
2
3
2 22
28
90
4
5
9
8 26
5
4
3
5
8
8
7
7
9 56
7
6
8
8
8
7 44 126
6
6 12
4
4
5
7
7
6
4
7
4 48
60
186
4
3
5
5 17
3
2
5
3
5
5
5
4
5 37
5
5
5
5
5
4 29
83
4
4
8
3
3
3
4
4
4
5
4
4 34
42
125
3
2
5
5 15
3
3
4
4
5
5
5
5
5 39
3
4
4
3
4
3 21
75
3
4
7
2
2
2
3
3
3
4
4
3 26
33
108
7
5 10 10 32
6
5
9
7 10 10 10
9 10 76
8
9
9
8
9
7 50 158
7
8 15
5
5
5
7
7
7
9
8
7 60
75
233
2
5
5
5 17
5
4
5
3
5
5
5
5
5 42
5
5
5
5
5
5 30
89
5
5 10
3
3
2
5
5
5
5
5
5 38
48
137
2
5
5
4 16
4
3
3
3
4
4
4
3
3 31
3
3
4
4
3
4 21
68
4
3
7
2
1
3
4
3
4
4
4
5 30
37
105
4 10 10
9 33
9
7
8
6
9
9
9
8
8 73
8
8
9
9
8
9 51 157
9
8 17
5
4
5
9
8
9
9
9 10 68
85
242
2
5
5
5 17
5
2
5
3
5
5
5
5
5 40
5
5
5
5
5
5 30
87
5
5 10
2
2
2
5
5
5
5
5
5 36
46
133
3
3
4
2 12
5
3
4
3
4
5
4
4
4 36
3
3
4
4
2
2 18
66
3
4
7
3
2
3
4
4
3
4
5
4 32
39
105
5
8
9
7 29 10
5
9
6
9 10
9
9
9 76
8
8
9
9
7
7 48 153
8
9 17
5
4
5
9
9
8
9 10
9 68
85
238
2
5
5
5 17
5
2
4
2
5
5
5
4
5 37
5
5
5
5
5
5 30
84
5
2
7
2
2
2
5
5
5
5
2
2 30
37
121
2
3
5
4 14
3
1
3
3
3
2
3
3
2 23
4
3
3
3
2
2 17
54
2
1
3
2
2
2
3
2
3
4
2
2 22
25
79
4
8 10
9 31
8
3
7
5
8
7
8
7
7 60
9
8
8
8
7
7 47 138
7
3 10
4
4
4
8
7
8
9
4
4 52
62
200
1
5
5
5 16
2
2
5
1
5
5
5
5
5 35
5
5
5
5
5
5 30
81
5
5 10
3
3
2
5
4
5
5
5
5 37
47
128
3
2
3
2 10
4
4
3
3
4
3
4
5
5 35
3
4
2
2
4
2 17
62
3
2
5
1
1
4
4
2
3
4
4
2 25
30
92
4
7
8
7 26
6
6
8
4
9
8
9 10 10 70
8
9
7
7
9
7 47 143
8
7 15
4
4
6
9
6
8
9
9
7 62
77
220
(20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
5
5
2 13
3
1
1
3
5
1
5
5
5 29
4
5
5
5
1
5 25
67
5
5 10
1
1
1
5
5
3
4
5
1 26
36
103
1
3
4
1
9
5
2
1
5
5
3
4
2
4 31
2
2
2
2
2
1 11
51
2
1
3
2
2
2
4
4
1
1
4
2 22
25
76
2
8
9
3 22
8
3
2
8 10
4
9
7
9 60
6
7
7
7
3
6 36 118
7
6 13
3
3
3
9
9
4
5
9
3 48
61
179
1
5
5
5 16
1
3
5
1
5
5
5
5 35
5
5
5
5
5
5 30
5
5 10
5
4
2
5
4
5
5
5
4 39
49
130
31 W. Rahayuningsih 3 4 5 2 14 4 4 2 1 5 2 2 3 2 25 4 2 1 3 1 2 13 52 3 2 5 1 1 3 4 3 3 5 5 4 29
34
86
30
32
33
34
35
36
37
38
39
E. Galuh A.P
TC. Haryanto
C. Sumisih
Cincin
Suratini
Tukini
Ari Prasetyo
Kiki Nurhayati
Sukardi
5
81
4
9 10
7 30
5
7
7
2 10
7
7
8
7 60
9
7
6
8
6
7 43 133
8
7 15
6
5
5
9
7
8 10 10
8 68
83
216
5
3
5
5 18
5
2
5
5
5
5
5
5
5 42
5
5
5
5
5
4 29
89
5
5 10
5
4
5
5
5
5
5
5
5 44
54
143
4
3
5
5 17
4
2
5
5
5
5
5
5
5 41
5
5
4
5
5
4 28
86
5
4
9
4
4
5
5
5
4
4
5
5 41
50
136
9
6 10 10 35
9
4 10 10 10 10 10 10 10 83 10 10
9 10 10
8 57 175 10
9 19
9
8 10 10 10
9
9 10 10 85 104
279
1
5
5
4 15
5
1
3
1
5
5
3
4
4 31
4
5
5
5
5
4 28
74
4
5
9
1
1
1
1
5
5
5
5
1 25
34
108
3
5
5
4 17
5
2
4
2
4
5
3
4
3 32
5
4
5
5
5
4 28
77
4
5
9
1
1
1
1
5
5
2
5
1 22
31
108
4 10 10
8 32 10
3
7
3
9 10
6
8
7 63
9
9 10 10 10
8 56 151
8 10 18
2
2
2
2 10 10
7 10
2 47
65
216
5
5
5
4 19
4
3
5
3
5
5
4
4
5 38
5
5
5
5
5
4 29
86
4
4
8
4
4
3
5
4
5
5
4
4 38
46
132
5
5
4
3 17
4
4
5
4
5
5
5
5
5 42
4
5
5
5
5
4 28
87
5
5 10
4
3
3
3
4
4
5
4
3 33
43
130
10 10
9
7 36
8
7 10
7 10 10
9
9 10 80
9 10 10 10 10
8 57 173
9
9 18
8
7
6
8
8
9 10
8
7 71
89
262
5
5
5
4 19
5
4
5
4
5
4
4
4
3 38
5
4
5
5
5
3 27
84
5
5 10
3
3
1
5
5
5
5
4
3 34
44
128
5
5
4
3 17
5
3
5
5
5
3
5
5
4 40
3
3
4
3
4
3 20
77
5
5 10
2
3
1
2
3
4
5
3
2 25
35
112
10 10
9
7 36 10
7 10
9 10
7
9
9
7 78
8
7
9
8
9
6 47 161 10 10 20
5
6
2
7
8
9 10
7
5 59
79
240
1
3
4
3 11
4
5
3
4
4
3
4
3
4 34
3
3
3
4
4
4 21
66
4
3
7
3
3
3
3
4
4
5
4
3 32
39
105
1
3
4
3 11
3
4
3
3
4
3
3
4
3 30
3
2
3
3
4
3 18
59
3
4
7
3
2
3
2
4
3
4
3
3 27
34
93
2
6
8
6 22
7
9
6
7
8
6
7
7
7 64
6
5
6
7
8
7 39 125
7
7 14
6
5
6
5
8
7
9
7
6 59
73
198
1
3
4
2 10
3
3
1
1
4
4
2
2
3 23
2
3
3
2
3
2 15
48
2
2
4
2
1
1
1
3
2
4
4
2 20
24
72
2
3
3
2 10
4
2
1
2
4
5
2
2
4 26
2
2
3
2
3
2 14
50
3
3
6
3
5
5
5
3
2
4
4
1 32
38
88
3
6
7
4 20
7
5
2
3
8
9
4
4
7 49
4
5
6
4
6
4 29
98
5
5 10
5
6
6
6
6
4
8
8
3 52
62
160
2
4
5
2 13
2
2
4
3
4
4
4
4
3 30
3
5
2
3
3
3 19
62
3
2
5
2
2
2
2
3
3
4
4
3 25
30
92
2
2
3
2
9
3
2
4
2
2
2
5
3
2 25
4
3
3
2
1
4 17
51
4
3
7
3
3
3
2
4
4
4
5
3 31
38
89
4
6
8
4 22
5
4
8
5
6
6
9
7
5 55
7
8
5
5
4
7 36 113
7
5 12
5
5
5
4
7
7
8
9
6 56
68
181
2
4
5
4 15
3
4
2
3
5
3
3
4
4 31
4
4
4
4
3
4 23
69
4
3
7
2
2
3
4
5
3
5
5
4 33
40
109
2
5
4
4 15
3
4
3
3
5
3
3
3
3 30
4
4
3
3
3
5 22
67
3
3
6
2
3
4
4
4
4
3
3
4 31
37
104
4
9
9
8 30
6
8
5
6 10
6
6
7
7 61
8
8
7
7
6
9 45 136
7
6 13
4
5
7
8
9
7
8
8
8 64
77
213
(21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
C. Kartinem
AG. Agus S
David Rudi
Retno
Rendy
Reno
Sarengat
Sarinten
Ayu
Endang Sulastri
2
5
5
5 17
3
4
2
2
5
3
4
4
4 31
5
4
5
5
5
5 29
77
5
5 10
4
4
4
4
4
3
4
5
5 37
47
124
3
5
5
5 18
3
4
2
4
5
3
4
4
4 33
5
4
3
3
4
4 23
74
5
5 10
3
4
4
4
4
3
3
5
5 35
45
119
5 10 10 10 35
6
8
4
6 10
6
8
8
8 64 10
8
8
8
9
9 52 151 10 10 20
7
8
8
8
8
6
7 10 10 72
92
243
5
5
5
5 20
5
3
5
5
5
5
5
5
5 43
5
5
5
5
5
5 30
93
4
5
9
5
5
5
5
5
5
5
5
5 45
54
147
3
5
5
4 17
4
5
5
4
5
4
4
5
5 41
3
4
3
4
3
2 19
77
2
4
6
3
3
4
4
4
4
5
4
3 34
40
117
8 10 10
9 37
9
8 10
9 10
9
9 10 10 84
8
9
8
9
8
7 49 170
6
9 15
8
8
9
9
9
9 10
9
8 79
94
264
1
4
4
2 11
2
2
2
1
4
4
1
1
2 19
4
3
3
2
3
2 17
47
2
2
4
1
1
2
3
5
3
4
4
2 25
29
76
3
3
5
2 13
3
2
1
1
3
3
1
2
1 17
4
4
3
3
3
1 18
48
2
3
5
1
2
2
3
4
3
3
4
2 24
29
77
4
7
9
4 24
5
4
3
2
7
7
2
3
3 36
8
7
6
5
6
3 35
95
4
5
9
2
3
4
6
9
6
7
8
4 49
58
153
3
4
5
4 16
3
2
2
1
4
4
3
3
3 25
4
3
4
5
4
4 24
65
2
3
5
1
1
2
5
4
2
4
5
3 27
32
97
2
4
4
4 14
2
4
2
1
3
2
3
3
4 24
5
4
4
5
4
4 26
64
2
2
4
1
4
2
5
4
1
5
5
4 31
35
99
5
8
9
8 30
5
6
4
2
7
6
6
6
7 49
9
7
8 10
8
8 50 129
4
5
9
2
5
4 10
8
3
9 10
7 58
67
196
2
1
5
4 12
3
1
1
1
2
2
2
2
3 17
2
2
3
4
2
3 16
45
2
5
7
1
1
1
2
5
5
5
5
4 29
36
81
3
2
4
4 13
4
2
2
1
3
3
2
3
3 23
3
2
4
5
2
4 20
56
2
4
6
1
1
1
2
5
5
4
5
3 27
33
89
5
3
9
8 25
7
3
3
2
5
5
4
5
6 40
5
4
7
9
4
7 36 101
4
9 13
2
2
2
4 10 10
9 10
7 56
69
170
3
1
5
4 13
5
1
3
1
2
1
2
3
3 21
2
3
3
3
3
4 18
52
3
4
7
1
1
1
1
4
2
3
3
2 18
25
77
2
1
5
4 12
4
1
3
1
3
1
2
4
3 22
2
4
3
3
4
3 19
53
4
5
9
1
1
1
2
4
2
3
2
2 18
27
80
5
2 10
8 25
9
2
6
2
5
2
4
7
6 43
4
7
6
6
7
7 37 105
7
9 16
2
2
2
3
8
4
6
5
4 36
52
157
2
4
5
4 15
5
1
2
1
5
5
5
4
5 33
5
5
5
5
5
4 29
77
5
5 10
1
1
2
4
4
5
5
5
5 32
42
119
4
4
4
4 16
4
2
4
4
4
4
4
4
4 34
4
4
4
4
4
4 24
74
4
4
8
1
1
1
4
4
4
4
4
5 28
36
110
6
8
9
8 31
9
3
6
5
9
9
9
8
9 67
9
9
9
9
9
8 53 151
9
9 18
2
2
3
8
8
9
9
9 10 60
78
229
1
4
4
5 14
5
1
3
1
5
5
5
4
5 34
5
5
5
5
5
4 29
77
5
5 10
1
1
1
4
4
5
5
5
1 27
37
114
2
3
4
4 13
4
3
4
2
4
4
4
4
4 33
4
4
4
4
4
4 24
70
4
4
8
1
1
1
3
3
4
4
4
1 22
30
100
3
7
8
9 27
9
4
7
3
9
9
9
8
9 67
9
9
9
9
9
8 53 147
9
9 18
2
2
2
7
7
9
9
9
2 49
67
214
2
1
5
2 10
4
1
3
1
3
3
2
3
2 22
2
2
3
2
2
2 13
45
2
3
5
1
2
2
3
4
2
2
4
2 22
27
72
2
2
5
3 12
5
1
2
1
3
4
2
3
2 23
3
2
3
2
2
2 14
49
3
4
7
1
2
2
3
4
2
1
4
1 20
27
76
4
3 10
5 22
9
2
5
2
6
7
4
6
4 45
5
4
6
4
4
4 27
94
5
7 12
2
4
4
6
8
4
3
8
3 42
54
148
1
4
5
4 14
4
2
2
3
5
4
5
5
5 35
4
3
3
4
5
2 21
70
5
5 10
1
1
1
5
5
3
4
5
4 29
39
109
1
3
3
1
8
3
4
2
3
3
3
5
3
4 30
4
4
3
4
5
3 23
61
4
4
8
3
3
4
2
4
3
4
5
4 32
40
101
2
7
8
5 22
7
6
4
6
8
7 10
8
9 65
8
7
6
8 10
5 44 131
9
9 18
4
4
5
7
9
6
8 10
8 61
79
210
(22)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
51
52
53
54
55
56
57
58
Wahyu
FX. Rubiyanto
Yohana D.N
Iwan
Sukadi
Sukartini
A. Suharno
Miswanti
Via
59 KH Sri Kusmiyati
2
4
5
2 13
3
5
2
1
5
5
3
4
4 32
5
4
4
5
3
4 25
70
5
3
8
1
1
1
5
3
2
3
5
1 22
30
100
3
3
3
1 10
4
5
3
4
4
3
4
5
4 36
4
3
4
3
3
3 20
66
4
3
7
3
3
3
1
2
2
4
3
4 25
32
98
5
7
8
3 23
7 10
5
5
9
8
7
9
8 68
9
7
8
8
6
7 45 136
9
6 15
4
4
4
6
5
4
7
8
5 47
62
198
4
5
5
5 19
4
3
3
4
5
4
4
4
4 35
5
5
4
4
5
5 28
82
5
5 10
3
3
3
5
5
4
5
5
3 36
46
128
3
5
5
5 18
5
4
3
5
5
4
5
4
5 40
5
5
4
4
4
4 26
84
4
5
9
3
3
4
3
3
3
5
4
4 32
41
125
7 10 10 10 37
9
7
6
9 10
8
9
8
9 75 10 10
8
8
9
9 54 166
9 10 19
6
6
7
8
8
7 10
9
7 68
87
253
2
3
5
3 13
3
2
1
1
4
3
3
3
2 22
3
3
3
4
4
3 20
55
3
4
7
1
1
1
2
3
4
2
3
1 18
25
80
3
2
5
3 13
3
2
1
1
4
2
3
4
3 23
3
3
4
3
4
3 20
56
4
4
8
1
2
1
2
4
3
2
4
1 20
28
84
5
5 10
6 26
6
4
2
2
8
5
6
7
5 45
6
6
7
7
8
6 40 111
7
8 15
2
3
2
4
7
7
4
7
2 38
53
164
2
4
5
4 15
3
1
1
1
3
2
3
3
2 19
2
3
3
3
5
2 18
52
3
3
6
1
1
1
2
4
3
5
4
4 25
31
83
2
2
5
4 13
3
1
1
2
3
1
2
2
3 18
2
2
3
2
4
2 15
46
4
4
8
1
1
1
3
4
4
5
4
4 27
35
81
4
6 10
8 28
6
2
2
3
6
3
5
5
5 37
4
5
6
5
9
4 33
98
7
7 14
2
2
2
5
8
7 10
8
8 52
66
164
1
3
5
5 14
5
3
1
1
4
5
4
3
5 31
5
5
5
5
5
5 30
75
5
5 10
1
1
3
3
4
5
3
3
1 24
34
109
1
3
5
4 13
4
3
1
3
4
4
4
3
4 30
4
4
4
4
5
4 25
68
5
4
9
1
1
1
1
3
4
3
3
2 19
28
96
2
6 10
9 27
9
6
2
4
8
9
8
6
9 61
9
9
9
9 10
9 55 143 10
9 19
2
2
4
4
7
9
6
6
3 43
62
205
1
3
5
5 14
5
1
3
1
5
5
4
4
5 33
5
5
5
5
5
5 30
77
5
4
9
1
1
1
3
5
5
3
3
1 23
32
109
1
3
5
4 13
4
3
3
3
4
4
4
4
4 33
4
4
4
4
4
4 24
70
5
4
9
1
1
1
3
4
4
3
3
2 22
31
101
2
6 10
9 27
9
4
6
4
9
9
8
8
9 66
9
9
9
9
9
9 54 147 10
8 18
2
2
2
6
9
9
6
6
3 45
63
210
5
1
5
4 15
5
3
1
1
5
5
4
4
5 33
4
4
4
4
4
5 25
73
5
5 10
2
1
2
3
3
5
5
4
4 29
39
112
3
1
4
4 12
4
3
2
3
4
4
4
4
4 32
4
4
5
5
5
4 27
71
4
4
8
2
1
2
2
3
4
4
4
4 26
34
105
8
2
9
8 27
9
6
3
4
9
9
8
8
9 65
8
8
9
9
9
9 52 144
9
9 18
4
2
4
5
6
9
9
8
8 55
73
217
1
5
5
4 15
5
3
3
1
5
5
5
5
5 37
5
5
5
5
5
25
77
5
4
9
1
1
3
3
4
5
3
3
2 25
34
111
2
4
4
4 14
4
3
3
3
4
4
4
4
4 33
4
4
4
4
4
20
67
4
4
8
1
1
1
3
3
4
3
3
2 21
29
96
3
9
9
8 29
9
6
6
4
9
9
9
9
9 70
9
9
9
9
9
0 45 144
9
8 17
2
2
4
6
7
9
6
6
4 46
63
207
5
5
5
2 17
2
2
3
2
5
5
5
4
2 30
4
4
5
4
5
3 25
72
2
4
6
1
1
1
1
2
4
1
2
1 14
20
92
2
5
5
5
4
2 13
5
2
3
3
5
5
4 37
2
3
4
3
2
3 17
67
2
3
5
1
1
1
1
3
2
2
3
1 15
20
87
7 10
9
4 30
7
4
6
5 10 10 10
9
6 67
6
7
9
7
7
6 42 139
4
7 11
2
2
2
2
5
6
3
5
2 29
40
179
1
5
5
4 15
5
3
4
3
5
4
5
5
5 39
5
5
5
5
5
5 30
84
5
5 10
4
3
3
4
5
5
3
3
2 32
42
126
1
5
5
4 15
4
3
4
3
5
4
5
5
4 37
4
5
4
4
5
4 26
78
4
5
9
1
1
2
3
4
4
3
3
2 23
32
110
2 10 10
8 30
9
6
8
6 10
8 10 10
9 76
9 10
9
9 10
9 10 19
5
4
5
7
9
9
6
6
4 55
74
236
(23)
9 56 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
Wandi
M. Suryani
Panut S
Veronika W
Emanuel
Y Batista
Karso suwito
Sutirah
Sujoko
Anggit
3
4
5
4 16
5
2
3
3
5
5
5
5
5 38
5
5
5
5
5
5 30
84
5
4
9
2
3
3
4
4
5
3
4
2 30
39
123
1
4
5
4 14
4
3
4
3
5
5
4
4
5 37
4
4
4
4
4
4 24
75
4
4
8
2
1
1
3
4
4
3
4
2 24
32
107
4
8 10
8 30
9
5
7
6 10 10
9
9 10 75
9
9
9
9
9
9 54 159
9
8 17
4
4
4
7
8
9
6
8
4 54
71
230
5
5
5
5 20
5
3
5
5
5
5
5
5
5 43
5
5
5
5
5
5 30
93
4
5
9
5
5
5
5
5
5
5
5
5 45
54
147
4
4
5
5 18
3
5
4
4
3
4
4
5
5 37
4
5
3
4
3
5 24
79
5
3
8
3
3
3
4
4
4
3
4
4 32
40
119
9
9 10 10 38
8
8
9
9
8
9
9 10 10 80
9 10
8
9
8 10 54 172
9
8 17
8
8
8
9
9
9
8
9
9 77
94
266
5
5
5
5 20
4
4
3
4
5
5
4
5
4 38
4
5
5
5
3
4 26
84
5
5 10
3
2
3
5
4
5
4
5
2 33
43
127
5
5
5
5 20
3
4
3
4
4
5
5
4
4 36
5
5
4
5
3
4 26
82
4
5
9
3
2
3
4
4
4
5
5
2 32
41
123
10 10 10 10 40
7
8
6
8
9 10
9
9
8 74
9 10
9 10
6
8 52 166
9 10 19
6
4
6
9
8
9
9 10
4 65
84
250
5
5
5
5 20
5
5
5
5
5
5
5
5
5 45
5
5
5
5
5
5 30
95
5
5 10
5
5
5
5
5
5
5
5
5 45
55
150
5
5
5
5 20
5
5
5
5
5
5
5
5
5 45
5
5
5
5
5
5 30
95
5
5 10
5
5
5
5
5
5
5
5
5 45
55
150
10 10 10 10 40 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90 10 10 10 10 10 10 60 190 10 10 20 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90 110
300
2
3
5
2 12
3
1
1
1
4
4
4
4
4 26
3
4
4
5
4
3 23
61
3
4
7
1
2
3
3
3
3
2
3
2 22
29
90
3
3
5
3 14
3
1
1
2
4
5
5
4
4 29
4
3
4
4
5
3 23
66
2
4
6
1
2
1
2
3
3
2
3
2 19
25
91
5
6 10
5 26
6
2
2
3
8
9
9
8
8 55
7
7
8
9
9
6 46 127
5
8 13
2
4
4
5
6
6
4
6
4 41
54
181
3
3
5
3 14
3
1
2
2
3
3
3
3
2 22
2
3
3
2
4
2 16
52
3
3
6
1
1
1
2
4
2
2
3
2 18
24
76
3
4
5
3 15
4
2
2
2
3
3
4
3
3 26
2
3
3
2
4
2 16
57
3
4
7
1
1
1
3
4
2
1
3
2 18
25
82
6
7 10
6 29
7
3
4
4
6
6
7
6
5 48
4
6
6
4
8
4 32 109
6
7 13
2
2
2
5
8
4
3
6
4 36
49
158
1
4
5
4 14
3
1
1
1
4
5
2
3
5 25
4
5
5
4
5
3 26
65
4
5
9
1
1
1
5
5
4
5
5
1 28
37
102
1
5
5
2 13
4
2
3
3
4
4
3
3
5 31
4
5
4
4
1
3 21
65
5
5 10
1
2
3
2
3
4
3
4
1 23
33
98
2
9 10
6 27
7
3
4
4
8
9
5
6 10 56
8 10
9
8
6
6 47 130
9 10 19
2
3
4
7
8
8
8
9
2 51
70
200
2
4
4
4 14
4
1
1
1
4
5
2
2
5 25
4
4
4
3
5
3 23
62
4
4
8
1
1
1
4
4
4
5
5
1 26
34
96
2
3
4
3 12
3
3
2
1
4
5
5
3
5 31
4
5
3
4
2
4 22
65
4
4
8
2
3
3
2
4
1
4
3
2 24
32
97
4
7
8
7 26
7
4
3
2
8 10
7
5 10 56
8
9
7
7
7
7 45 127
8
8 16
3
4
4
6
8
5
9
8
3 50
66
193
3
3
5
4 15
5
1
3
3
5
5
5
5
5 37
5
5
5
5
5
5 30
82
5
5 10
4
3
3
4
5
5
3
3
4 34
44
126
2
3
5
4 14
4
2
3
3
4
5
5
3
4 33
3
5
5
4
5
4 26
73
5
5 10
4
3
3
3
4
4
3
3
4 31
41
114
5
6 10
8 29
9
3
6
6
9 10 10
8
9 70
8 10 10
9 10
9 56 155 10 10 20
8
6
6
7
9
9
6
6
8 65
85
240
2
2
4
2 10
3
1
1
1
2
2
3
3
2 18
2
3
3
4
4
2 18
46
3
3
6
2
2
2
3
3
2
1
2
1 18
24
70
2
2
5
1 10
4
2
1
1
3
2
3
3
2 21
2
2
2
3
3
2 14
45
4
4
8
2
1
1
3
3
2
1
3
1 17
25
70
4
4
9
3 20
7
3
2
2
5
4
6
6
4 39
4
5
5
7
7
4 32
91
7
7 14
4
3
3
6
6
4
2
5
2 35
49
140
(24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
71
72
73
74
75
Somo Wiarjo
Muji Rahayu
Aryowidodo
Anisa
V. Sumiyati
AL. Agus S
1
3
4
3 11
4
1
1
1
4
5
3
2
5 26
5
4
3
4
4
5 25
62
5
4
9
1
1
1
5
4
4
5
5
1 27
36
1
2
2
2
7
5
4
3
3
4
5
3
2
5 34
3
3
3
3
4
4 20
61
5
5 10
1
1
1
1
4
1
5
5
2 21
31
92
2
5
6
5 18
9
5
4
4
8 10
6
4 10 60
8
7
6
7
8
9 45 123 10
9 19
2
2
2
6
8
5 10 10
3 48
67
190
1
3
5
5 14
5
1
1
1
4
4
4
3
5 28
5
5
5
5
5
4 29
71
4
4
8
2
2
3
3
4
3
4
4
2 27
35
106
1
1
5
4 11
4
3
3
3
4
4
4
3
4 32
4
4
4
4
4
4 24
67
4
4
8
1
1
1
3
4
3
4
3
1 21
29
96
2
4 10
9 25
9
4
4
4
8
8
8
6
9 60
9
9
9
9
9
8 53 138
8
8 16
3
3
4
6
8
6
8
7
3 48
64
202
1
4
4
5 14
5
1
1
1
4
5
3
3
5 28
5
5
5
5
5
5 30
72
4
4
8
2
2
2
3
4
3
5
5
5 31
39
111
1
3
4
4 12
4
2
3
3
4
4
3
3
4 30
4
4
4
4
4
3 23
65
4
4
8
2
2
2
3
4
3
4
4
4 28
36
101
2
7
8
9 26
9
3
4
4
8
9
6
6
9 58
9
9
9
9
9
8 53 137
8
8 16
4
4
4
6
8
6
9
9
9 59
75
212
2
2
4
3 11
4
1
2
2
2
1
2
3
2 19
2
3
2
3
2
2 14
44
3
4
7
2
2
2
3
4
2
2
3
2 22
29
73
2
2
4
4 12
5
1
2
1
3
2
3
3
3 23
2
3
3
4
3
3 18
53
3
4
7
2
2
2
4
3
2
2
2
3 22
29
82
4
4
8
7 23
9
2
4
3
5
3
5
6
5 42
4
6
5
7
5
5 32
97
6
8 14
4
4
4
7
7
4
4
5
5 44
58
155
3
5
5
5 18
5
3
2
3
5
5
5
5
5 38
5
5
5
5
5
5 30
86
5
5 10
5
5
5
5
5
5
4
5
3 42
52
138
3
4
5
2 14
5
3
2
2
5
4
5
5
4 35
3
2
2
4
2
3 16
65
3
3
6
3
3
3
3
3
5
4
4
2 30
36
101
6
9 10
7 32 10
6
4
5 10
9 10 10
9 73
8
7
7
9
7
8 46 151
8
8 16
8
8
8
8
8 10
8
9
5 72
88
239
5
5
5
5 20
5
5
4
5
5
5
5
4
5 43
5
5
5
5
5
5 30
93
5
5 10
4
4
4
5
5
5
4
5
3 39
49
142
3
4
5
4 16
5
3
3
5
4
4
5
5
4 38
3
3
3
4
2
3 18
72
3
3
6
3
3
3
3
4
5
4
4
2 31
37
109
8
9 10
9 36 10
8
7 10
9
9 10
9
9 81
8
8
8
9
7
8 48 165
8
8 16
7
7
7
8
9 10
8
9
5 70
86
251
(25)
98