Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012
Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat 6,66%. Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2012 mengalami peningkatan laju pertumbuhan dari 8,55% pada triwulan III-2012 menjadi 9,46%. Perekonomian Kepulauan Riau masih didorong oleh dua sektor utama, yaitu sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Pada triwulan ini, laju peningkatan tertinggi terjadi pada sektor bangunan/konstruksi, yang diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Dari sisi permintaan, pertumbuhan yang mengalami akselerasi cukup tinggi terjadi pada konsumsi. Di
tengah
kondisi
perekonomian
global
yang
menunjukkan
penurunan,
perekonomian Kepulauan Riau masih menunjukkan akselerasi pertumbuhan yang cukup baik. Salah satu pendorong peningkatan tersebut adalah masih diminatinya Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu tujuan pergerakan arus modal global. Hal tersebut investment grade kondisi perekonomian global yang masih belum menunjukkan kinerja positif memerlukan langkah penyesuaian struktural, terutama perbaikan iklim investasi dan akselerasi pembangunan infratruktur agar momentum peningkatan investasi Kepulauan Riau sebagai daerah tujuan investasi dapat terus berlanjut. Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral dan Penggunaan 2011 Tw-IV
KOMPONEN PENGGUNAAN Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Lembaga Swasta Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa SEKTOR EKONOMI Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa P'an Jasa-Jasa PDRB (termasuk migas)
Tw-I
year on year 2012 Tw.II Tw.III
Tw.IV
2,68%
4,30%
6,55%
10,46%
14,92%
4,46%
5,27%
5,66%
5,38%
6,53%
8,22%
6,50%
5,58%
6,05%
5,81%
13,06%
13,08%
11,55%
9,67%
10,14%
3,37%
7,47%
6,83%
3,92%
0,98%
6,54%
10,81%
11,43%
5,96%
2,47%
3,44%
2,77%
2,46%
3,07%
3,21%
3,58%
4,63%
7,01%
7,52%
7,86%
5,35%
7,10%
5,07%
7,44%
8,62%
11,23%
11,05%
7,11%
5,56%
4,76%
10,57%
11,01%
11,68%
10,56%
12,91%
7,49%
9,12%
10,97%
12,07%
12,58%
10,26%
9,02%
9,15%
7,87%
7,66%
6,49%
7,76%
8,55%
8,75%
9,51%
7,52%
7,91%
8,76%
7,48%
8,24%
6,34%
7,61%
7,15%
8,55%
9,46%
Sumber : BPS Kepulauan Riau
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.IV-2012
1
Pada triwulan IV-2012 sektor konsumsi masih menjadi pendorong utama pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau. Pada periode tersebut konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan 14,92% (yoy), mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 10,46% (yoy). Peningkatan laju tersebut didorong oleh peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga non makanan yang mengalami peningkatan sebesar 13,56% (yoy). Indikator tingginya pertumbuhan konsumsi, terlihat dari pertumbuhan kredit konsumsi yang masih tumbuh diatas 25%. Meski mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, konsumsi listrik rumah tangga juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut juga terkonfirmasi berdasarkan indeks tendensi konsumen yang masih menunjukkan masih optimisnya masyarakat terhadap kondisi perekonomian yang tercatat berada pada indeks 109,70.
Asesmen Inflasi Inflasi Kepulauan Riau pada triwulan IV-2012 mengalami perlambatan dari 0,98% (qtq) pada triwulan sebemunya menjadi 0,46% (qtq). Perlambatan laju inflasi tersebut didorong oleh penurunan harga pada subkelompok ikan segar, karena mulai normalnya pasokan komoditas tersebut yang didukung oleh kondisi cuaca. Beberapa faktor pemicu inflasi antara lain pada subkelompok transpor, khususnya tarif angkutan udara memiliki kontribusi yang besar terhadap pemicu inflasi. Hal ini terjadi seiring dengan terjadinya peningkatan kunjungan ke Kota Batam pada musim liburan akhir tahun, Sementara pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
Dollar Amerika dan Dollar
Singapura turut menjadi pemicu kenaikan harga pada komoditas import (imported inflation). Dilain pihak adanya peningkatan harga pada beberapa komoditas internasional juga menjadi faktor pendorong terjadinya inflasi pada triwulan ini. Inflasi Kota Batam selama triwulan IV-2012 sebesar 0,49% (qtq), mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,65% (qtq). Terjadinya perlambatan inflasi pada triwulan IV-2012 disebabkan oleh peningkatan pasokan subkelompok ikan segar. Peningkatan pasokan ikan disebabkan kondisi cuaca dan gelombang yang baik, sehingga hasil tangkapan mengalami peningkatan. Jika dilihat secara tahunan, laju inflasi tahunan (year on year) pada triwulan IV-2012 sebesar 2,02% (yoy). Kota Tanjungpinang pada triwulan IV-2012 mengalami perlambatan laju inflasi dibanding periode sebelumnya. Laju inflasi pada akhir triwulan laporan tercatat 0,32% (qtq), dengan perlambatan laju jika dibandingkan dari triwulan sebelumnya yang tercatat 2,86% (qtq). Perlambatan inflasi yang terjadi di Kota Tanjungpinang banyak disebabkan oleh
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.IV-2012
2
penurunan harga pada komoditas ikan segar, terutama ikan selar dan tenggiri dikarenakan normalnya pasokan , setelah mengalami peningkatan harga yang cukup tinggi pada triwulan sebelumnya. Pada kelompok inti, kenaikan harga emas pehiasan dan gula pasir menjadi pendorong kenaikan inflasi pada triwulan IV -2012 yang disebabkan peningkatan harga emas dunia. Jika dilihat secara tahunan, laju inflasi tahunan (year on year) pada triwulan IV2012 sebesar 3,92% (yoy) mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,25% (yoy).
Sumber: BPS, diolah
Sumber: BPS, diolah
Perkembangan Inflasi Kota Batam
Perkembangan Inflasi Kota Tanjungpinang
Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran Perkembangan
perbankan
secara
umum
menunjukkan
trend
peningkatan
dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Tingkat kepercayaan masyarakat kepada lembaga perbankan mengalami peningkatan yang tercermin dari naiknya dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat. Fungsi intermediasi perbankan juga mengalami peningkatan yang terlihat dari kenaikan penyaluran kredit dan peningkatan Loan to Deposit Ratio (LDR). Kualitas kredit perbankan di Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan IV-2012 masih tetap terjaga yang tercermin dari turunnya rasio kredit bermasalah. Transaksi pembayaran tunai pada triwulan IV 2012 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah penduduk serta aktivitas ekonomi berpengaruh pada penggunaan uang kartal di Provinsi Kepulauan Riau. Sementara itu, volume dan nilai transaksi melalui instrumen uang giral mengalami peningkatan di banding periode yang sama tahun sebelumnya.
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.IV-2012
3
84.00% 82.00% 80.00% 78.00% 76.00% 74.00% 72.00% 70.00% 68.00% 66.00% 64.00%
LDR
3.50%
40,000.00
3.00%
35,000.00
NPL
Total Asset
Total Dana
Total Kredit
30,000.00
2.50%
25,000.00
2.00%
20,000.00
1.50%
15,000.00
1.00%
10,000.00
0.50%
5,000.00 DES
OKT
NOP
JULI
SEPT
AGUST
MEI
JUNI
APR
FEB
MAR
JAN
DEC
NOV
SEP
OKT
JULI
AGUST
MEI
JUNI
APR
FEB
JAN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUST SEP OKT NOV DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOP DES
Sumber: Bank Indonesia
MAR
-
0.00%
Sumber: Bank Indonesia
Grafik Indikator Utama Bank Umum di Provinsi Kepulauan Riau
Perkembangan NPL dan LDR Bank Umum di Provinsi Kepulauan Riau
Pada triwulan IV-2012 transaksi tunai di Provinsi Kepulauan Riau mengalami peningkatan yang tercermin dari peningkatan transaksi inflow (uang kartal yang masuk ke kas Bank Indonesia melalui setoran bank dan penukaran masyarakat) dan outflow (uang kartal yang keluar dari kas Bank Indonesia melalui penarikan bank dan penukaran masyarakat). Transaksi inflow pada triwulan laporan mengalami peningkatan sebesar 3,34% (yoy) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sehingga secara nominal tercatat sebesar Rp402 miliar. Sebagaimana periode sebelumnya, transaksi outflow lebih besar daripada inflow yaitu tercatat sebesar
Rp2,3 triliun atau meningkat 27,87% (yoy)
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada triwulan IV-2012 net outflow (outflowinflow) tercatat Rp1,94 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,44 triliun.
3,000 Inflow (Rp milyar)
2,500
Outflow (Rp milyar)
250
Rp Miliar 200
2,000
150
1,500
100
1,000
50
500
0
-
Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2008
2009
2010
2011
Tw. I Tw. II Tw. III Tw. Tw. I Tw. II Tw. III Tw. Tw. I Tw. II Tw. III Tw.IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw.IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw.IV IV IV 2008
2009
2010
2011
2012
2012
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia
Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Di Kepulauan Riau
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.IV-2012
Perkembangan Pemusnahan Uang Kantor Bank Indonesia Batam
4
Asesmen Keuangan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepri Tahun Anggaran 2012 yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar Rp2,250 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding APBD Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2011 yang tercatat sebesar Rp 2,21 triliun setelah perubahan. Berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah (BKKD) Pemerintan Provinsi Kepulauan Riau, realisasi penerimaan daerah pada triwulan IV2012 sebesar Rp2,46 triliun atau 120,71%. Pencapaian penerimaan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian triwulan yang sama tahun 2011 yang tercatat 108,74% dari target tahun anggaran berjalan. Realisasi belanja daerah sampai dengan triwulan IV-2012 tercatat 82,20% dari target tahun anggaran 2012. Realisasi ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada triwulan III-2011 yang tercatat sebesar 57,37% dari target tahun anggaran berjalan. Realisasi belanja daerah diperkirakan akan kembali meningkat pada triwulan ketiga sampai dengan triwulan akhir tahun 2012. Perkembangan Realisasi Penerimaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Realisasi belanja daerah sampai dengan triwulan akhir 2012 tercatat 94,16% dari target tahun anggaran 2012. Realisasi ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada triwulan IV-2011 yang tercatat sebesar 108,74% dari target tahun anggaran berjalan. Berdasarkan data BKKD Provinsi Kepulauan Riau, penyerapan anggaran tersebut sebagian besar dipergunakan untuk kegiatan belanja tidak langsung yang tercatat sebesar Rp1,041 triliun atau 103,07% dari target tahun anggaran. Penyerapan belanja tidak langsung
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.IV-2012
5
tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh belanja pegawai yang sampai dengan triwulan IV2012 tercatat sebesar Rp278,52 miliar atau 98,82% dari target anggaran tahun berjalan. Perkembangan Realisasi Pengeluaran Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Asesmen Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Daerah Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau yang cukup tinggi berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja yang tercermin dari penurunan tingkat pengangguran. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang bekerja tersebut dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk yang bekerja di sektor wiraswasta. Struktur tenaga kerja di Provinsi Kepulauan Riau relative tetap dimana Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi menjadi sektor yang dominan dalam struktur tenaga kerja di Provinsi Kepulauan Riau. Secara umum nilai ITK di Kepri pada triwulan IV-2012 sebesar 109,70 yang menunjukkan adanya kenaikan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dibandingkan triwulan sebelumnya, meskipun dengan tingkat optimisme konsumen yang menurun dengan triwulan sebelumnya dengan indeks sebesar 110,78. Berdasarkan survey, indeks pendapatan rumah tangga tercatat menurun dari 110,74 pada triwulan III-2012 menjadi 103,69 pada triwulan IV-2012. Kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau yang diukur dari Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan IV-2012 mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. NTP Provinsi Kepulauan Riau tercatat 104,84 lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 103,55.
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.IV-2012
6
Prospek Ekonomi dan Inflasi
Pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau pada triwulan I-2013 diperkirakan mengalami perlambatan dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya. Masih belum membaiknya perekonomian global yang dipengaruhi krisis Eropa menyebabkan perlambatan kinerja ekspor di Kepulauan Riau. Meski demikian, daya tarik Kepulauan Riau sebagai salah satu tujuan pergerakan arus modal global serta strategi BP Batam dalam melakukan promosi investasi diperkirakan membawa dampak positif terhadap peertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau.
investment grade
Indonesia. Proyeksi IMF terhadap perekonomian dunia pada tahun 2013 diperkirakan mengalami perlambatan dibdandingkan periode sebelumnya. Pelemahan perekonomian di beberapa negara maju tersebut diperkirakan menyebabkan investor melakukan investasi di negara berkembang seperti Indonesia. Sementara pelemahan perekonomian Singapura pada triwulan IV-2012, terutama pada sektor manufacturing dan services diperkirakan memberikan dampak negatif terhadap perekonomian Kepulauan Riau pada triwulan IV2012. Dari sisi sektoral, sektor utama pemicu pertumbuhan Kepulauan Riau pada triwulan IV-2012 diperkirakan masih berasal dari sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau year on year 2012 Tw-III
2011 Tw-IV
TW-II
2,68% 3,92% 8,21% 9,16% 3,36% 6,54%
6,55% 5,66% 5,58% 11,55% 6,83% 11,43%
10,46% 5,38% 6,05% 9,67% 3,92% 5,96%
14,92% 2,84% 6,53% 8,08% 5,81% 7,38% 10,14% 22,21% 0,98% 10,00% 2,47% 12,48%
SEKTOR EKONOMI - Pertanian 3,44% - Pertambangan & Penggalian 3,58% - Industri Pengolahan 5,35% - Listrik, Gas & Air Bersih 11,23% - Bangunan 10,13% - Perdagangan, Hotel & Restoran 7,49% - Pengangkutan & Komunikasi 10,26% - Keuangan, Persewaan & Jasa P'an 8,34% - Jasa-Jasa 7,52% PDRB (termasuk migas) 6,34%
2,46% 7,01% 5,07% 7,11% 11,68% 10,97% 9,15% 8,55% 8,76% 7,25%
3,07% 7,52% 7,44% 5,56% 10,56% 12,07% 7,87% 8,75% 7,48% 8,55%
3,21% 5,13% 7,86% 3,45% 8,62% 7,12% 4,76% 5,32% 12,91% 10,68% 12,58% 10,67% 7,66% 7,28% 9,51% 5,88% 8,24% 7,71% 9,46% 7,42%
KOMPONEN PENGGUNAAN - Konsumsi Rumah Tangga - Konsumsi Lembaga Swasta - Konsumsi Pemerintah - Pembentukan Modal Tetap Bruto - Ekspor Barang dan Jasa - Impor Barang dan Jasa
Tw-IV
2013 TW-I (p)
Sumber : BPS ProvinsiKepulauan Riau ; Keterangan: (P)Proyeksi Bank Indonesia Batam dalam kisaran ±1%
Sumber : DSM - BI
Pertumbuhan Nilai Ekspor dan Impor
Akselerasi tertinggi pertumbuhan pada triwulan I-2013 diperkirakan berasal dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran seiring dengan peningkatan aktifitas masyarakat pada saat musim liburan akhir tahun. Sedangkan pendorong ekonomi utama pada triwulan I-2013 diperkirakan masih berasal dari sektor industri yang tumbuh 6,31% (yoy).
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.IV-2012
7
Membaiknya pertumbuhan sektor industri diperkirakan berasal dari peningkatan aktivitas produksi seiring dengan masuknya investor baru sepanjang tahun 2012. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran diperkirakan juga masih menjadi pendorong utama pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau pada triwulan I-2013, yang terdorong oleh peningkatan permintaan akibat aktivitas masyarakat selama musim liburan awal tahun 2013 dan perayaan Tahun Baru Imlek yang berpengaruh pada peningkatan aktivitas kunjungan wisatawan domestik dan asing ke wilayah Batam. Sektor perdagangan, hotel dan restoran di periode triwulan I-2012 diproyeksi mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 10,67% (yoy).
Sumber : BPS Kota Batam Ket. : Inflasi Mei & Juni adalah angka proyeksi Bank Indonesia Batam
Sumber : BPS Kota Tanjungpinang Ket. : Inflasi Mei & Juni adalah angka proyeksi Bank Indonesia Batam
Proyeksi Laju lnflasi Kota Batam Proyeksi Laju Inflasi Kota Tanjung Pinang
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.IV-2012
8