Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012
Asesmen Ekonomi Pada
triwulan I–2012 pertumbuhan Kepulauan Riau
mengalami
akselerasi
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy) menjadi 7,63% (yoy). Akselerasi
pertumbuhan
ekonomi
Kepulauan
Riau
didorong
oleh
sektor
utama
perekonomian, yaitu sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sementara laju peningkatan tertinggi terjadi pada sektor listrik, gas, dan air bersih, serta sektor bangunan yang memiliki pertumbuhan diatas 10%. Pada sisi permintaan, akselerasi yang cukup tinggi pada investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau. Mulai meredanya ancaman krisis Eropa dan Amerika seiring bank sentral dan pemerintahan di negara-negara tersebut yang mengeluarkan kebijakan pro pasar seperti penyuntikan dana dan pemberian suku bunga yang rendah berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini terkonfirmasi dari peningkatan ekspor dari Kepulauan Riau yang mengalami peningkatan cukup besar. Peningkatan kepecayaan pelaku usaha untuk berinvestasi di Kepulauan Riau menjadikan pendorong peningkatan perekonomian, hal ini didukung oleh peringkat Indonesia yang masuk Investment Grade (layak investasi) oleh Fitch dan Moody’s. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral dan Penggunaan
Tw -I
KOMPONEN PEN GGUN AAN Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Lembaga Swasta Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa SEKTOR EKONOMI Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa P'an Jasa-Jasa PD RB (termasuk migas)
year on year 2011 Tw .II Tw -I II Tw -IV*)
2012 Tw -I
14,96%
3,98%
-1,33%
2,68%
-0,61%
5,63%
5,39%
6,37%
3,92%
5,28%
6,40%
7,13%
7,81%
8,21%
6,50%
15,24%
12,64%
14,60%
13,05%
16,82%
10,43%
7,22%
4,90%
3,36%
7,37%
10,50%
7,04%
6,15%
6,54%
10,76%
3,90%
4,34%
4,27%
3,44%
2,67%
-0,39%
0,37%
1,88%
3,58%
4,63%
6,38%
9,41%
6,90%
5,35%
7,13%
12,19%
9,45%
14,94%
11,23%
11,05%
9,48%
14,29%
10,78%
10,13%
11,01%
7,49%
10,07%
7,46%
7,49%
9,12%
6,68%
5,93%
11,84%
10,26%
9,23%
5,27%
9,31%
7,86%
8,34%
7,76%
5,20% 6,23%
6,47% 6,97%
8,89%
7,52%
7,91%
7,21%
6,34%
7,63%
Sumber : BPS Kepulauan Riau
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.I-2012
1
Konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,61% (yoy), dimana penurunan pertumbuhan konsumsi didorong oleh penurunan pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk makanan yang mengalami penurunan 8,40% (yoy). Indikator perlambatan pertumbuhan kredit konsumsi yang disalurkan perbankan memperkuat adanya perlambatan konsumsi. Penurunan konsumsi terkonfirmasi dari terjadinya perlambatan inflasi dan penurunan pertumbuhan kredit konsumsi perbankan. Terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan I-2012 didorong oleh peningkatan aktivitas investasi Kepulauan Riau yang ditunjukkan melalui pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang mengalami peningkatan pertumbuhan dari 13,05%(yoy) pada triwulan IV-2011 menjadi 16,82% (yoy) pada triwulan berjalan. Peningkatan investasi terkonfirmasi melalui peningkatan realisasi investasi pada triwulan I2012 yang tercatat US$ 34,85 juta dari 14,8 juta pada triwulan sebelumnya. Perusahaan yang melakukan realisasi investasi pada triwulan laporan diantaranya merupakan industri shipyard, alas kaki, pertambangan, dan perdagangan. Mulai meredanya ancaman krisia Eropa dan Amerika seiring bank sentral dan pemerintahan di negara-negara tersebut yang mengeluarkan kebijakan pro pasar seperti penyuntikan dana dan pemberian suku bunga yang rendah memberikan dampak terhadap peningkatan pertumbuhan kinerja ekspor Provinsi Kepulauan Riau yang meningkat dari 3,34% (yoy) pada triwulan IV-2012 menjadi 7,37% (yoy) pada triwulan I-2012.
Asesmen Inflasi Inflasi Kepulauan Riau pada triwulan I-2012 mengalami perlambatan, menjadi sebesar 0,30% (qtq) dari 0,48% (qtq) pada triwulan sebelumnya. Kota Batam selama triwulan I-2012 mengalami inflasi sebesar 0,23% (qtq), mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,45% (qtq). Jika dilihat secara tahunan, laju inflasi tahunan (year on year) pada triwulan I-2012 sebesar 3,27% (yoy). Sementara itu Kota Tanjungpinang pada triwulan I-2012 mengalami peningkatan laju inflasi dibanding periode sebelumnya. Laju inflasi pada akhir triwulan laporan tercatat 0,71% (qtq), meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat 0,64% (qtq). Perkembangan Inflasi Kota Tanjungpinang
Laju Inflasi IHK Triwulanan Kota Batam
Sumber: BPS, diolah
Sumber: BPS, diolah
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.I-2012
2
Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran Perkembangan
perbankan
secara
umum
menunjukkan
trend
peningkatan
dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Tingkat kepercayaan masyarakat mengalami peningkatan yang tercermin dari naiknya dana pihak ketiga yang dihimpun oleh perbankan. Fungsi intermediasi perbankan juga mengalami peningkatan dengan kualitas kredit yang masih terjaga yang terindikasi dari masih rendahnya rasio kredit bermasalah. Pada
triwulan
I-2012,
perkembangan
indikator
perbankan
secara
umum
menunjukkan tren yang meningkat. Volume usaha perbankan di Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan pertama 2012 mengalami peningkatan 21,88% (yoy) sehingga tercatat sebesar Rp30,25 triliun. Sementara itu tingkat kepercayaan masyarakat yang tercermin dari penghimpunan dana pihak ketiga sampai triwulan I-2012 tercatat Rp25,55 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 23,64% (yoy). Intermediasi yang dilakukan oleh perbankan triwulan awal 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 29,04% sehingga menjadi sebesar Rp19,21 triliun. Peningkatan kredit tersebut juga diiringi peningkatan kualitas kredit yang tercermin dari penurunan rasio kredit bermasalah dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,36% menjadi 2,04% pada triwulan laporan. Grafik Indikator Utama Bank Umum di Provinsi Kepulauan Riau
Sumber: Bank Indonesia
Perkembangan NPL dan LDR Bank Umum di Provinsi Kepulauan Riau
Sumber: Bank Indonesia
Pada triwulan I-2012 perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami penurunan. Fluktuasi perkembangan transaksi tunai tersebut dipengaruhi oleh siklus transaksi di masyarakat yang biasanya mengalami peningkatan di triwulan III dan menunjukkan kecenderungan turun di triwulan IV dan triwulan I. Berbeda dengan transaksi pembayaran tunai, volume dan nilai transaksi non tunai melalui instrumen uang giral justru mengalami kenaikan dibandingkan dengan priode sebelumnya.
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.I-2012
3
Perkembangan aliran uang kartal di wilayah kerja KBI Batam pada triwulan akhir 2011 kembali mengalami penurunan. Penurunan aliran uang tersebut merupakan bagian dari proses siklikal setiap tahunnya. Sementara itu, belum ada perubahan karateristik net ouflow di KBI Batam di mana outflow hampir selalu lebih besar daripada inflow. Pada triwulan laporan net outflow tercatat Rp504 miliar lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Di Kepulauan Riau 2,500
Perkembangan Pemusnahan Uang Kantor Bank Indonesia Batam
Inflow (Rp milyar)
250
Rp Miliar
Outflow (Rp milyar)
2,000
200
2 per. Mov. Avg. (Outflow (Rp milyar))
1,500
150
1,000
100
500
50
Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. Tw. I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber: Bank Indonesia
Tw. I
Tw. III 2008
Tw. I
Tw. III 2009
Tw. I
Tw. III 2010
Tw. I
Tw. III 2011
Tw. I 2012
Sumber: Bank Indonesia
Volume transaksi non tunai melalui instrumen kliring di Kepulauan Riau mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal yang sama juga dibukukan dari sisi jumlah warkat yang dipertukarkan selama triwulan laporan tercatat mengalami peningkatan. Sementara itu, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap instrumen uang giral masih dapat dikategorikan baik terlihat dari kualitas penyelenggaraan kliring di Kepulauan Riau pada triwulan I-2012 cukup terkendali dengan rendahnya rasio tolakan kliring yang tercatat sebesar 2,35% dari seluruh jumlah warkat yang dipertukarkan turun dibandingkan dengan rasio triwulan sebelumnya yang tercatat 2,65%.
Asesmen Keuangan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepri Tahun Anggaran 2012 yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar Rp2,250 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding APBD Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2011 yang tercatat sebesar Rp 2,21 triliun setelah perubahan. Berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah (BKKD) Pemerintan Provinsi Kepulauan Riau, realisasi penerimaan daerah pada triwulan I-
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.I-2012
4
2012 diperkirakan sebesar Rp653,17 milyar atau 31,26%. Pencapaian penerimaan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian triwulan yang sama tahun 2011 yang tercatat 26,42% dari target tahun anggaran berjalan. Perkembangan Realisasi Penerimaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Realisasi Bulan Berjalan JENIS PENERIMAAN
TARGET TA. 2011
Januari
Realisasi Penerimaan
Februari
Tw.I-2011
Maret
(Rp)
(Rp)
(%)
1. PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah Retribusi Daerah - Retribusi Jasa Umum - Retribusi Jasa Usaha - Retribusi Perizinan Tertentu Hasil Pengel.Kekayaan Daerah ydp Lain-lain Pendapatan Asli Daerah TOTAL PAD
542,745,301,000 1,600,000,000 100,000,000 1,450,000,000 50,000,000 27,863,055,500 572,208,356,500
818,588,050,459 222,000,000,000 596,588,050,459 460,857,807,000 23,165,600,000 1,302,611,457,459
48,587,788,216 126,319,150 7,137,000 118,932,150 250,000 584,787,524 49,298,894,890
48,163,188,147 172,132,115 4,598,000 152,584,115 14,950,000 1,171,366,238 49,506,686,500
53,356,333,926 188,897,750 8,403,000 176,744,750 3,750,000 1,238,028,969 54,783,260,645
150,107,310,289 487,349,015 20,138,000 448,261,015 18,950,000 2,994,182,730 153,588,842,034
27.66% 30.46% 20.14% 30.91% 10.75% 26.84%
374,682,234 374,682,234 76,809,634,000 77,184,316,234
124,321,913,429 334,559,665 123,987,353,764 38,404,817,000 162,726,730,429
166,573,469,331 111,424,825,219 38,404,817,000 204,978,286,331
291,270,064,994 709,241,899 235,412,178,983 153,619,268,000 444,889,332,994
35.58% 0.32% 39.46% 33.33% 0.00% 34.15%
38,692,178,000
23.70%
637,170,353,028
31.26%
2. DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak - Bagi Hasil Pajak - Bagi Hasil Bukan Pajak - Pajak Penghasilan Orang Pribadi Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus TOTAL DANA PERIMBANGAN
3. LAIN - LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Hibah dari Pemerintah
163,289,580,000
38,350,668,000
341,510,000
TOTAL PENERIMAAN DAERAH
2,038,109,393,959
164,833,879,124
212,574,926,929
259,761,546,976
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Berbeda dengan realisasi penerimaan daerah yang relatif telah sesuai dengan target, realisasi belanja daerah sampai dengan triwulan I-2012 tercatat 8,36% dari target tahun anggaran 2012. Masih rendahnya realisasi belanja pemerintah di triwulan awal merupakan siklus tahunan. Realisasi belanja daerah akan meningkat cukup besar pada triwulan ketiga tahun berjalan sampai dengan triwulan akhir setiap tahunnya. Perkembangan Realisasi Pengeluaran Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Realisasi Bulan Berjalan JENIS BELANJA/PENGELUARAN
TARGET TA. 2011
Januari
Februari
Realisasi Belanja Maret
Tw.I-2011 (Rp)
(Rp)
(%)
1. BELANJA TIDAK LANGSUNG -
Belanja Pegawai 206,254,530,247 Belanja Subsidi Belanja Hibah 281,848,200,000 Belanja Bantuan Sosial 96,593,000,000 Belanja Bagi Hasil kpd Provinsi/Kab/Kota/Desa 250,000,000,000 Belanja Bantuan Keuangan kpd Provinsi/Kabupaten/Kota 179,501,000,000 Belanja Tidak Terduga 1,000,000,000 Belanja Bantuan Keuangan 950,000,000 TOTAL BELANJA TIDAK LANGSUNG 1,016,146,730,247
13,005,175,780 13,005,175,780
25,303,207,568 28,407,207,942 53,710,415,510
49,098,376,098 5,650,000,000 22,875,356,325 15,770,347,807 93,394,080,230
87,406,759,446 5,650,000,000 22,875,356,325 44,177,555,749 160,109,671,520
42.38% 2.00% 0.00% 9.15% 24.61% 0.00% 0.00% 15.76%
1,541,005,000 7,312,521,513 8,853,526,513
12,217,367,766 18,262,132,048 282,494,650 30,761,994,464
13,758,372,766 25,574,653,561 282,494,650 39,615,520,977
7.71% 2.98% 0.08% 2.89%
62,563,942,023
124,156,074,694
199,725,192,497
8.36%
2. BELANJA LANGSUNG - Belanja Pegawai - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Modal TOTAL BELANJA LANGSUNG
178,447,667,686 858,814,766,529 334,380,415,538 1,371,642,849,753
TOTAL BELANJA DAERAH
2,387,789,580,000
13,005,175,780
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.I-2012
5
Asesmen Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Daerah Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau yang relative tinggi berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja yang tercermin dari penurunan tingkat pengangguran. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang bekerja tersebut dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk yang bekerja di sektor wiraswasta. Struktur tenaga kerja di Provinsi Kepulauan Riau juga mengalami perubahan dimana sebelumnya Sektor Industri Pengolahan mendominasi dengan pangsa yang cukup besar, pada Februari 2012 BPS mencatat Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi mengalami peningkatan yang signifikan sehingga menjadi sektor yang dominan dalam struktur tenaga kerja di Provinsi Kepulauan Riau. Secara umum nilai ITK di Kepri pada Triwulan I-2012 sebesar 107,80, yang menunjukkan adanya kenaikan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dibandingkan Triwulan IV-2011. Berdasarkan survey, indeks pendapatan rumah tangga tercatat mengalami peningkatan yang cukup siginifikan dari 111,24 pada triwulan IV-2011 menjadi 113,14 pada triwulan I-2012. NTP Provinsi Kepulauan Riau tercatat 105,18 lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV-2011 yang tercatat sebesar 103,55. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepri pada triwulan I-2012 tercatat empat subsektor yang mengalami kenaikan NTP, yaitu subsektor tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan perikanan. Sedangkan sub sektor peternakan menjadi satu-satunya sub sektor yang mengalami penurunan pada triwulan berjalan.
Prospek Ekonomi dan Inflasi Pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau pada triwulan II-2012 diperkirakan masih berada pada pertumbuhan yang tinggi, namun sedikit melambat jika dibandingkan dengan posisi awal tahun 2012. Pendorong utama peningkatan pertumbuhan adalah sektor industri dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yang diperkuat dengan masuknya Indonesia sebagai Investment Grade Level oleh lembaga pemeringkat Fitch dan moody’s. Selain itu strategi BP Batam untuk melakukan promosi investasi diperkirakan membawa dampak positif terhadap peertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau. Membaiknya proyeksi IMF atas perekonomian Eropa dan Amerika diperkirakan menjadi faktor positif bagi perekonomian Kepulauan Riau. Perbaikan ekonomi ini diperkirakan akan berdampak terhadap meningkatnya akselerasi ekspor. Sektor utama
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.I-2012
6
pemicu pertumbuhan Kepulauan Riau pada triwulan II-2012 diperkirakan masih berasal dari sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Pada triwulan II-2012, laju pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau diproyeksi pada kisaran 6,79±1%, melambat dibanding triwulan I-2012 yang tercatat sebesar 7,63% (yoy). Selanjutnya pada akhir tahun 2012, Bank Indonesia Batam memproyeksikan Provinsi Kepulauan Riau akan mengalami pertumbuhan 6,91±1%, lebih tinggi dari laju pertumbuhan tahun 2011 yang tercatat sebesar 6,67%. Pertumbuhan Nilai Ekspor dan Impor
LajuPertumbuhanEkonomiKepulauan Riau
TW-II
year on year 2011 Tw-IV
TW-I
2012 year over year TW-II (P) 2012(P)
KOMPONEN PENGGUNAAN - Konsumsi Rumah Tangga 3,98% - Konsumsi Lembaga Swasta 5,39% - Konsumsi Pemerintah 7,13% - Pembentukan Modal Tetap Bruto 12,64% - Ekspor Barang dan Jasa 7,22% - Impor Barang dan Jasa 7,04%
2,68% 3,92% 8,21% 13,05% 3,34% 6,54%
-0,61% 5,28% 6,50% 16,82% 7,37% 10,76%
7,81% 5,49% 7,13% 17,79% 4,52% 8,04%
9,84% 5,51% 10,72% 15,43% 19,23% 5,85%
SEKTOR EKONOMI - Pertanian 4,34% - Pertambangan & Penggalian 0,37% - Industri Pengolahan 9,41% - Listrik, Gas & Air Bersih 14,29% - Bangunan 10,07% - Perdagangan, Hotel & Restoran 5,93% - Pengangkutan & Komunikasi 9,31% - Keuangan, Persewaan & Jasa P'an 6,47% - Jasa-Jasa 6,97% PDRB (termasuk migas) 7,77%
3,44% 3,58% 5,35% 11,23% 10,13% 7,49% 10,26% 8,34% 7,52% 6,30%
2,67% 4,63% 7,13% 11,05% 11,01% 9,12% 9,23% 7,76% 7,91% 7,63% 7,63%
2,94% 0,75% 5,95% 10,11% 10,45% 9,03% 9,41% 7,69% 7,81% 6,79%
4,84% -1,93% 5,86% 9,32% 9,95% 10,25% 9,97% 6,31% 7,24% 7,77% 6,91%
Sumber : BPS ProvinsiKepulauan Riau ; Keterangan: (P)Proyeksi Bank Indonesia Batamdalamkisaran ±1%
Sumber : DSM - BI
Akselerasi tertinggi pertumbuhan pada triwulan II-2012 diperkirakan masih sama dengan triwulan sebelumnya yaitu berasal dari sektor bangunan dan listrik, gas, dan air bersih. Sedangkan pendorong ekonomi utama pada triwulan II-2012 diperkirakan masih berasal dari sektor industri yang tumbuh 5,95% (yoy). Membaiknya pertumbuhan sektor industri diperkirakan berasal dari peningkatan aktivitas produksi yang terindikasi dari peningkatan pertumbuhan impor pada periode triwulan I-2012. Inflasi pada awal tahun 2012 diperkirakan akan mengalami peningkatan, seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat dan faktor ekspektasi masyarakat seiring rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Dari sisi supply, pasokan komoditas bahan makanan diperkirakan berada dalam kondisi stabil, seiring dengan kondisi curah hujan dan intensitas gelombang sampai dengan Mei 2012. Dengan asumsi tersebut, laju inflasi Kepulauan Riau diperkirakan berada dalam kisaran 3,70% (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode triwulan I-2012 yang tercatat sebesar 3,19% (yoy). Perkiraan inflasi pada dua kota di Kepulauan Riau yang menjadi sampel pengukuran inflasi Nasional oleh BPS, yaitu Kota Batam dan Kota Tanjungpinang juga cenderung
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.I-2012
7
meningkat. Laju inflasi kota Batam pada triwulan II-2012 diperkirakan berada pada kisaran 3,63±1% (yoy).Kota Tanjungpinang pada triwulan II-2012 juga diperkirakan mengalami peningkatan dengan proyeksi inflasi sebesar4,02±1% (yoy).Peningkatan ini diperkirakan berasal dari sisi permintaan seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat dan faktor ekspektasi.
Sumber : BPS Kota Batam Ket. : Inflasi Mei & Juni adalah angka proyeksi Bank Indonesia Batam
Sumber : BPS Kota Tanjungpinang Ket. : Inflasi Mei & Juni adalah angka proyeksi Bank Indonesia Batam
Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau Tw.I-2012
8